7047 16476 1 PB
7047 16476 1 PB
7047 16476 1 PB
JOURNAL of
CONTEMPORARY INDONESIAN
BENTUK VISUAL DAN MAKNA SIMBOLIK
ART GORGA BATAK TOBA
Jurusan Seni Murni
FSR ISI Yogyakarta
Oleh: Tulus Pranto Siburian
ISSN: 2442-3394 Institut Seni Indonesia Yogyakarta,
E-ISSN: 2442-3637 Jl. Parangtritis km 6,5, Glondong, Pangungharjo, Sewon Bantul,
Daerah Istimewa Yogyakarta
Email : tuluspranto.ts@gmail.com
ABSTRACT
Gorga as one of the characteristics of Batak has a certain function
and meaning. Gorga is a decoration that is usually found in
traditional Batak houses, now many are found in other
accessories, such as traditional musical instruments, clothing, and
even at funerals. This transfer of application is the background of
this research. This study was conducted with the aim of knowing
the types, visual forms, and symbolic meanings of the Gorga
ornaments applied in the Toba Batak traditional house and to find
out the uniqueness and peculiarities of the Gorga ornaments in the
Toba Batak traditional houses and their functions, roles, and
forms of application in today's life. In this study using qualitative
research methods descriptive analytical type. There are three data
collection methods that will be used, namely observation,
interview, and documentation methods, while for data analysis
using non-statistical/non-statistical/qualitative methods. The
results of this study indicate that there are eleven types of Gorga
in Batak traditional houses. The Gorga ornaments applied to the
Toba Batak traditional house in the Sisingamangaraja Palace
environment are adapted to the Gorga ornaments in general, it's
just that there are some additional visual ornaments as a form of
freedom for the Gorga artist to create new visual forms while still
paying attention to the symbolic meaning.
Key Words: Gorga visual form, symbolic meaning, batak toba
Abstrak
Gorga sebagai salah satu ciri khas Batak memiliki fungsi dan
makna tertentu. Gorga adalah ragam hias yang biasanya
terdapat pada rumah adat Batak, kini sudah banyak ditemukan
pada aksesoris lain, seperti alat musik tradisonal, pakaian dan
bahkan di pemakaman.
49
Journal of Contemporary Indonesian Art
Vol 8. No 1 – April 2022
50
BENTUK VISUAL DAN MAKNA SIMBOLIK GORGA BATAK TOBA
Tulus Pranto Siburian
Timur, dan Batak Toba (Na’im & Syaputra, pengaplikasian Gorga mempunyai aturan
2011). berdasarkan jenisnya dan makna apa yang
Suku-suku tersebut mempunyai ada dibalik bentuk visual Gorga Batak Toba
berbagai ornamen tradisonal. Batak Toba tersebut.
sebagai bagian dari suku Batak di Sumatera Dalam penelitian ini, bertujuan
Utara mempunyai ornamen dengan salah untuk mengetahui jenis ornamen Gorga
satu ciri khasnya berada pada rumah yang diterapkan di rumah adat Batak Toba
adatnya sendiri yang bentuknya besar dan dan mengeksplorasi dan menafsirkan
dilengkapi dengan berbagai ornamen yang bentuk visual dan makna simboliknya dan
lebih sering disebut dengan Gorga. untuk mengetahui keunikan dan kekhasan
Ragam hias rumah adat Batak ornamen Gorga pada rumah adat Batak
Toba atau Gorga adalah macam-macam Toba serta fungsi, peran, dan bentuk
pola hiasan yang dibuat untuk pengaplikasiannya dalam kehidupan saat
memperindah rumah adat (exterior ini.
rumah), yang diwariskan turun-temurun
melatarbelakangi pola pikir masyarakat B. Pembahasan
suku Batak Toba. (Winkler, 1977) Hiasan Metode Penelitian
yang ada di rumah adat Batak Toba Sesuai dengan tujuan penelitian yaitu
(Gorga) mempunyai makna dan arti dari mengeksplorasi dan menafsirkan bentuk
segi bentuk dan arah. Motif dapat visual dan makna simbolik Gorga maka
mencerminkan falsafah atau pandangan penelitian yang dilakukan merupakan
hidup orang Batak Toba yang suka penelitian kualitatif jenis deskriptif analitis.
bermusyawarah, suka berterus terang, Penelitian ini menggunakan beberapa
sifat terbuka, dan kreatif. (Hasibuan, metode serta ketentuan yang harus dicapai
1985) dengan semua permasalahan yang ada
Seiring perkembangan zaman, dapat dipecahkan secara tepat (Sumartono,
masyarakat Batak Toba sudah jarang 2017).
membangun rumah hunian dengan 1. Populasi dan Sampel
kebentukan seperti arsitektur rumah Populasi yang dipergunakan dalam
Batak. Kebanyakan masyarakat sudah penelitian ini meliputi jenis dan bentuk
membangun rumah hunian bergaya ornamen. Gorga budaya Batak Toba dan
modern, baik dari sisi arsitektur rumah sampel dalam penelitian ini adalah Gorga
maupun ornamen yang digunakan. Faktor pada rumah adat Batak Toba di Istana Siraja
yang menyebabkan berkurangnya Oloan, Sumatera Utara.
masyarakat suku Batak Toba membangun 2. Metode Pengumpulan Data
rumah hunian berarsitektur rumah Batak Metode pengumpulan data yang akan
Toba dikarenakan biaya pembuatan yang digunakan dalam penelitian ini ada 3 yaitu:
lebih mahal, tingkat fungsional/ kebutuhan Metode observasi
a.
yang sudah berbeda, dan pengaruh Observasi bisa diartikan sebagai
arsitektur modern yang lebih sederhana pengamatan dan pencatatan dengan
dan lebih cepat dalam proses pembangunan sistematika terhadap fenomena-fenomena
dan pencarian bahan. yang diselidiki. Observasi sebenarnya tidak
Selain itu, fungsi dari Gorga saat ini hanya terbatas pada pengamatan saja,
tidak hanya untuk rumah atau bangunan tetapi juga merupakan pengamatan secara
saja, pengalihan pengaplikasian Gorga langsung ke lapangan, meneliti dan
sudah banyak dilakukan. Gorga juga sudah mengamati.
diterapkan pada aksesoris selain rumah Adapun observasi yang akan
hunian, seperti alat musik tradisional, dilakukan pada penelitian ini adalah dengan
pakaian, dan bahkan di pemakaman mengamati secara langsung bagaimana
(Saragih et al., 2019; Simanjuntak & bentuk-bentuk ornamen Gorga Batak Toba
Pardede, 2020). yang diterapkan di rumah Batak Toba di
Padahal Gorga mempunyai aturan- Bakkara, Sumatera Utara, dengan
aturan tersendiri dalam pengaplikasiannya melakukan pemotretan, pencatatan hal-hal
sebagai hiasan, hal ini yang membuat yang menyangkut gorga itu sendiri.
penulis tertarik untuk meneliti lebih dalam Metode Wawancara/ Interview
b.
lagi apa yang melatar belakangi kenapa
51
Journal of Contemporary Indonesian Art
Volume 8 No.1 – April 2022
Metode Wawancara adalah suatu teknik Gambar 44. Struktur Rumah Adat Batak
yang digunakan untuk memperoleh Toba
informasi tentang kejadian yang oleh peneliti
tidak dapat diamati secara langsung (Rohidi,
2011). Wawacanra ini dimaksud untuk
mengetahui objek yang diteliti dengan
melakukan wawancara ke beberapa tokoh
masyarakat yang banyak mengetahui
tentang Gorga Batak Toba, seperti pecinta
budaya Batak dan pembuat/pengrajin Gorga
Batak.
c. Metode Dokumentasi
Cara pengumpulan data dengan
menggunakan data tertulis maupun visual
yang berupa catatan-catatan yang ada
hubungannya dengan permasalahan
penelitian. Metode ini dianggap penting
untuk dilakukan guna mendapatkan
dokumentasi sebagai pelengkap dari data
yang sudah didapatkan sebelumnya.
baik. Dua orang yang baru bertemu, bisa sebagai alat untuk menggigit, gigi yang rapi
sakit hati jika menunjukkan gestur tubuh juga memperindah wajah manusia,
yang negatif saat pertama kali bertemu, terutama saat senyum.
seperti tersinggung. Dalihan natolu ada maka Gorga iponipon biasanya dibuat sebagai
ada warna Batak yang tiga tersebut yang hiasan tepi atau sebagai pembatas Gorga
sering disebut Tiga Bolit. yang satu dengan Gorga yang lain. Busur
4. Gorga Boraspati yang disebut ombun marhehe yang diartikan
Boraspati adalah sejenis cecak atau kadal. sebagai lambang kemajuan, mengharapkan
Tetapi bentuk ekornya dibuat bercabang, keturunannya berpendidikan lebih tinggi
badannya berloreng-loreng dengan warna dari orangtuanya. Gorga ini hampir
gelap kemerah-merahan dan dalam menempati seluruh bagian rumah.
pembuatannya menggunakan teknik pahat. 8. Gorga Jenggar / Jorngom
Tidak selamanya perwujudan Gorga Gorga Jenggar adalah motif gorga bentuknya
Boraspati adalah cicak, boraspati bukanlah sedikit lebih besar, dibuat pada garis tengah
cicak, karena bentuk visualnya jauh berbeda rumah, di atas pintu, di atas pertengahan
dengan cicak, karena memiliki ekor dan kaki loting- loting dan haling gordang, semua
bercabang. Boraspati adalah binatang khas berjejer di bawah ulu paung. Gorga Jenggar
Batak yang tidak sembarang orang bisa merupakan jenis Gorga yang bentuk
melihatnya, jika ada yang melihatnya, maka visualnya terinspirasi dari sejenis ulat yang
keberuntungan akan datang padanya. ada di daerah tanah Batak
Gorga boraspati melambangkan kekuatan Mempunyai fungsi magis sebagai penjaga
pelindung manusia dari marabahaya, rumah dan penghuninya, dari hantu
lambang Dewa Alam. Fungsinya adalah halaman (begu alaman) dan hantu yang
sebagai pelindung harta kekayaan dan mungkin menyelinap di dalam rumah (begu
mengharapkan jadinya berlipat ganda. Itulah monggop), mempunyai kekuatan seperti
sebabnya Gorga ini sering dibuat pada pintu dewa yang yang sanggup melawan semua
lumbung (sopo). bentuk kejahatan yang mengganggu
5. Gorga Singasinga penghuni rumah.
Singasinga di Gorga ini diartikan sebagai 9. Gorga Desa Na Ualu
berwibawa (mempunyai kharisma). Bentuk Gorga Desa Na Ualu adalah Gorga dengan
Gorga singa-singa sama sekali tidak mirip bentuk menggambarkan kedelapan mata
dengan singa, namun menyerupai manusia angin. Delapan mata angin dengan sebutan
yang sedang duduk jongkok. Kepalanya Desa Na Ualu dalam budaya Batak Toba
dibuat sangat besar, diserbani dengan kain mempunyai nama sendiri, yaitu antara lain;
Tiga Bolit (kain dengan tiga warna yaitu: purba/ timur, anggoni/ tenggara,
hitam, merah dan putih), kakinya sangat dangsina/selatan, nariti/ barat daya,
kecil sehingga sulit membayangkan bentuk pastima/ barat, manabia/ barat laut, utara/
manusia. Seperti halnya gaja dompak, utara, dan irisanna/ timur laut. Gorga ini
singasinga juga sebagai lambang kebenaran dibuat sebagai simbol perbintangan; alat
dan keadilan hukum. Letaknya pada kepala peramal untuk menentukan saat-saat yang
sumbaho kiri dan kanan rumah adat Batak baik untuk menanam padi, menangkap
Toba. ikan,
6. Gorga Simeoleol mengadakan pesta dan sebagainya. Gorga
Gorga simeoleol melambangkan ini dibuat pada bagian dorpi jolo rumah.
kegembiraan, menunjukkan rasa 10. Gorga Gaja Dompak
kebahagiaan dan kegembiraaan dari para Gorga Gaja Dompak berukuran besar,
penghuninya setiap saat. Bentuknya, hampir sama dengan bentuk jenggar, hanya
melengkung ke dalam dan ke luar, dan juga penempatannya yang berbeda. Jenggar
mengisi bidang- bidang yang kosong (meoleol dibuat pada loting-loting dan lang gordang,
= melenggak-lenggok). sedangkan gaja dompak dibuat pada ujung
7. Gorga Iponipon dila paung dan pada dorpi jolo.
Gorga iponipon, adalah Gorga pelengkap, Gaja Dompak dianggap sebagai simbol
yang menghiasi sisi bagian pinggir setiap kebenaran dan keadilan bagi Orang Batak
Gorga, Gorga yang biasa menjadi Toba. Penempatan Gorga Gaja Dompak
pinggiran/frame. Ipon adalah gigi dalam adalah pada bagian parhongkom sebagai
bahasa Batak, sama dengan fungsi gigi
54
BENTUK VISUAL DAN MAKNA SIMBOLIK GORGA BATAK TOBA
Tulus Pranto Siburian
55
Journal of Contemporary Indonesian Art
Volume 8 No.1 – April 2022
D. Kepustakaan
Astuti, E. P. (2014). Rethinking the human
dignity and nation identity : a review
perspective of arts and arts education (S.
Kasiyan;Purbani, Widyastuti;
Machfauzia, Ayu Niza;Sudartini (ed.)).
57