Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Ishak Et Al Fix

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

JURNAL SAINS dan INOVASI PERIKANAN

Ishak, et al. Journal of Fishery Science and Innovation 35


JURNAL SAINS dan INOVASI PERIKANAN / Journal of Fishery Science and Innovation 2502-3276
e-ISSN:
Vol. 7, No. 1, 35-41, Januari 2023
Vol. 7, No.1, 35-41, Januari 2023
http://ojs.uho.ac.id/index.php/JSIPi

Analisis Kandungan Logam Berat Pada Air Sungai Martapura,


Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2022
Analysis of Heavy Metal Content in Martapura River Water, South Kalimantan
Province in 2022
Nuning Irnawulan Ishak1), Mahmudah1), Kasman1), Ermayanti Ishak2)*), Irwan Junaidi Effendy3), Latifa Fekri2)
1)
Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Islam Kalimantan MAB
Banjarmasin, Banjarmasin Indonesia
2)
Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Halu Oleo,
Kendari Indonesia
3)
Program Studi Budidaya Perairan, Manajemen Sumberdaya Perairan Universitas Halu Oleo, Kendari Indonesia
Corresponding author *) Email: ermayanti.ishak@uho.ac.id

ABSTRACT
The activities of the Watershed Community (DAS) resulted in a much higher than normal amount of heavy metals
entering the waterways through liquid and solid waste from industry and households. The purpose of this study
was to analyze the heavy metal content in Martapura river water. Sampling of river water using a water sampler
as many as 4 points using GPS (Global Positioning System). Determination of location points based on the
location of the upstream and downstream of the Martapura river and potential sources of pollution. Water samples
were analyzed at the Banjarbaru Industrial Research and Standardization Center Laboratory. Laboratory test data
were analyzed by comparing quality standards with Government Regulation Number 22 of 2021 of the Republic
of Indonesia. There were three parameters of heavy metals that exceeded the quality standards, namely metal Iron
(Fe) at stations I, II, III, IV respectively 1.261 mg/L, 2.096 mg/L, 0.865 mg/L, 1.998 mg/L exceeding the quality
standards is set at 0.3 mg/L, Manganese (Mn) metal at station II is 0.127 mg/L exceeding the quality standard set
at 0.1 mg/L, and Copper (Cu) metal at stations I, II, III, IV respectively 0.039 mg/L, 0.042 mg/L, 0.039 mg/L,
0.042 mg/L exceeding the established quality standard of 0.02 mg/L. The government, industry players and the
public need to keep the river clean by not throwing garbage directly into the river.
Keywords: Heavy Metal, River Water, Martapura River

ABSTRAK
Kegiatan Masyarakat Daerah Aliran Sungai (DAS) mengakibatkan logam berat yang masuk ke aliran air jauh
lebih tinggi dari jumlah normal melalui limbah cair dan padat dari industri dan rumah tangga. Tujuan penelitian
ini untuk menganalisis kandungan logam berat pada air sungai Martapura. Pengambilan sampel air sungai
menggunakan alat water sampler sebanyak 4 titik menggunakan GPS (Global Positioning System). Penentuan
titik lokasi berdasarkan letak hulu dan hilir sungai Martapura serta potensi sumber pencemaran. Sampel air
dianalisa di Laboratorium Balai Riset dan Standarisasi Industri Banjarbaru. Data uji laboratorium dianalisis
dengan membandingkan baku mutu dengan Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 Republik Indonesia.
Terdapat tiga parameter logam berat yang melebihi baku mutu yaitu logam Besi (Fe) di stasiun I, II, III, IV
masing-masing 1,261 mg/L, 2,096 mg/L, 0,865 mg/L, 1,998 mg/L melebihi standar kualitas yang ditetapkan yaitu
0,3 mg/L, logam Mangan (Mn) di stasiun II yaitu 0,127 mg/L melebihi standar kualitas yang ditetapkan yaitu 0,1
mg/L, dan logam Tembaga (Cu) di stasiun I, II, III, IV masing-masing 0,039 mg/L, 0,042 mg/L, 0,039 mg/L,
0,042 mg/L melebihi standar kualitas yang ditetapkan yaitu 0,02 mg/L. Pemerintah, pelaku industri, dan
masyarakat perlu menjaga kebersihan sungai dengan tidak membuang sampah langsung ke sungai.
Kata Kunci: Logam Berat, Air Sungai, Sungai Martapura

10.33772/jsipi.v7i1.210
36
Ishak, et al.
JURNAL SAINS dan INOVASI PERIKANAN / Journal of Fishery Science and Innovation
Vol. 7, No. 1, 35-41, Januari 2023

PENDAHULUAN global. Selain itu, logam berat tidak berpolusi, tidak


terdegradasi, beracun dan terus memiliki konsekuensi
Sungai adalah sumber air permukaan yang ekologis yang serius bagi lingkungan perairan.
bermanfaat bagi kehidupan manusia. Hingga saat ini, (Nurhidayati, Didik, & Zohdi, 2021).
keberadaan sungai masih digunakan menjadi sumber Logam berat yang ditemukan di Bumi meliputi 80
air baku bagi perusahaan pengelola air bersih logam yang terdiri dari 109 unsur kimia. Logam berat
(Rosmeiliyana, 2021). Pergerakan air dari sumber ini terbagi menjadi dua jenis yakni logam berat
melalui saluran berbagai sungai ke hilir bersifat esensial dan logam berat non esensial. Logam berat
dinamis. Dinamika ini bergantung pada musim, esensial merupakan logam yang dibutuhkan oleh
penggunaan lahan, dan gaya hidup orang-orang di organisme hidup dalam jumlah tertentu. Namun bila
sekitarnya (Herliwati, Rahman, & Rahman, 2021). dikonsumsi secara berlebihan dapat menyebabkan
Pada hulu sungai, kualitas air dapat dikatakan masih efek toksik seperti: B. Ca, K, Mo, Co, Na, Mn, Ni, Mg,
dalam kondisi baik, disebabkan ekosistem yang relatif Se, Fe, Cu, V, dan Zn. Logam berat nonesensial adalah
sedikit gangguan. Bagian tengah alur sungai, logam yang belum diketahui keberadaannya di dalam
kerusakan dan pencemaran dapat terjadi salah satunya tubuh dan bersifat toksik bagi tubuh. bahkan Hg, Cd,
aktivitas masyarakat. Di hilir, situasi kerusakan dan As, Cr, Al, Pt, Sb, Te, Pb, Pd, Tl, Au, U (Wahyu,
pencemaran cukup serius. Kondisi ini dapat Astiana, & Raymond, 2008). Studi kualitas air Sungai
mengakibatkan perubahan kuantitas dan kualitas air Jaing di Kabupaten Tabalong memperlihatkan kondisi
tergantung pada perkembangan lingkungan sungai dan tercemar sedang dengan IP = 5.732–7.300 di tiga
kehidupan manusia (Angello, Behailu, & Tränckner, bagian sungai (Herliwati et al., 2021). Parameter yang
2021). berkontribusi besar pada nilai IP yakni DO, Sulfida,
Sungai Martapura adalah sungai yang melintasi Fenol, Cu, Fe, Detergen, Zn, dan BOD. Parameter
tengah Banjarmasin dadan mempunyai beberapa anak yang berpengaruh nyata terhadap IP adalah BOD,
sungai, keliru satu anak sungai Martapura merupakan COD, fosfat, Fe, detergen, Cd, Escherichia coli, dan
Sungai Kuin. Sungai ini mempunyai panjang 36,566 coliform. Fe, Cu, dan Zn merupakan parameter logam
kilometer menggunakan rendezvous Sungai Riam yang biasanya melebihi daya dukung pencemaran air.
Kiwa & Sungai Riam Kanan dan bermuara pada Distribusi logam berat pada air DAS Sekonyer,
Sungai Barito (Rachmania, Mahasina, Mufidah, & Kalimantan Tengah menunjukkan hasil pengujian
Ismadi, 2021). Berada di pusat kota dan di tepi sungai menunjukkan bahwa konsentrasi Zn, Cd, dan Hg
dengan pemukiman padat penduduk, sungai ini dalam air masing-masing sebesar 145,43 ppb; 6,3 ppb;
banyak dipengaruhi oleh aktivitas Kota Banjarmasin. 4.38ppb. Merujuk pada PP RI No. 82/2010, kadar Cd
Penelitian yang dilakukan KLHK tahun 2018, hasil di bawah baku mutu, tetapi Zn dan Hg di atas baku
penelitian pada beberapa sungai, salah satunya sungai mutu (Zn 50 ppb, Hg 2 ppb) (Hidayanti, n.d.). Kadar
Martapura menunjukkan bahwa status kualitas air logam berat pada sedimen Sungai Martapura, Provinsi
sungai kategori golongan cemaran berat. Inisiatif yang Kalimantan Selatan menunjukkan bahwa hasil uji
mempengaruhi permasalahan lingkungan air sungai AAS menunjukkan konsentrasi logam berat pada
Martapura adalah kawasan pemukiman/daerah aliran sedimen antara lain Cu, Zn, Fe, Mn, Al, Na, Ti dan Hg.
sungai, kegiatan domestik, kegiatan industri, pertanian Kandungan logam berat sedimen Sungai Martapura
dan bisnis serta jasa di bantaran sungai. (Herliwati et yang melebihi ambang batas pencemaran adalah Fe
al., 2021). dan Mn (Sudarningsih, Zainuddin, & Siregar, 2021).
Aktivitas masyarakat di wilayah DAS menjadi Analisis kadar timbal (Pb) dalam air di Sungai Alalak
salah satu penyebab masuknya logam berat dari Banjarmasin untuk hasil uji kualitas positif
limbah cair serta limbah padat industri dan domestik menunjukkan senyawa logam timbal pada semua
(buatan manusia) ke badan air jauh lebih tinggi dari reagen (Alawiyah & Rahmadani, 2021).
jumlah normal yang pada umumnya mengandung Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk
logam berat dan unsur beracun (Yanti & Afdal, 2021). menganalisis konsentrasi logam berat dalam air sungai
Dengan pertumbuhan populasi, industrialisasi dan Martapura, Kalimantan Selatan Tahun 2022. Hasil
urbanisasi, logam berat muncul sebagai polutan di penelitian ini menjadi epidenbase pembangku
lingkungan perairan dan ini telah menjadi masalah
Ishak, et al. 37
JURNAL SAINS dan INOVASI PERIKANAN / Journal of Fishery Science and Innovation
Vol. 7, No. 1, 35-41, Januari 2023

kebijakan dalam membuat program penyehatan sumber pencemaran. Sampel air dianalisa di
lingkungan air Sungai Martapura. Laboratorium Balai Riset dan Standarisasi Industri
Banjarbaru. Data hasil uji laboratorium dianalisis
METODE PENELITIAN dengan membandingkan Peraturan Pemerintah Nomor
22 Tahun 2021 Republik Indonesia dengan baku mutu
Desain penelitian merupakan penelitian yang yang telah ditentukan.
bersifat deskriptif-analitik, yaitu untuk mengetahui
keterkaitan antara risiko konsentrasi logam berat. (Hg, HASIL DAN PEMBAHASAN
Al, As, Fe, Cd, Co, Mn, Ni, Ag, Zn, Pb, Ba, Se dan
Hasil
Na) dengan karakteristik dan keluhan kesehatan
penduduk yang tinggal di bantaran sungai Martapura,
Nilai kualitas air secara fisika pada Sungai
Kalimantan Selatan. Pengambilan sampel air sungai
Martapura menunjukan bahwa rerata suhu Sungai
dilaksanakan pada bulan April 2022 di sepanjang
Martapura adalah 29,25 ℃ dan rerata pH Sungai
bantaran Sungai Martapura dari Kecamatan Bincau
Martapura adalah 7,3 yang dapat dilihat pada Tabel 1.
Muara Kabupaten Banjar hingga Basirih dan Kota
Konsentrasi logam berat (Hg, Al, As, Fe, Cd, Co,
Banjarmasin.. Sampel air sungai diambil
Mn, Ni, Ag, Zn, Pb, Ba, Se dan Na) pada air Sungai
menggunakan alat water sampler sebanyak 4 titik
Martapura tercantum pada Tabel 2. Terdapat tiga
menggunakan GPS (Global Positioning System) dan
parameter logam berat yang melebihi baku mutu yaitu
melakukan pengukuran suhu dan pH air secara in situ
logam besi (Fe) pada stasiun I, II, III dan IV berturut-
kemudian langsung dibawa ke laboratorium.
turut 1,261 mg/L, 2,096 mg/L, 0,865 mg/L, 1,998
Pengujian sampel air dilaksanakan di Balai Riset dan
mg/L melebihi baku mutu yang telah ditentukan yakni
Standarisasi Industri Banjarbaru dengan penerapan
0,3 mg/L melebihi , logam mangan (Mn) di Stasiun II
SNI ISO/IEC17025:2017 (ISO/IEC 17025:2017.
sebesar 0,127 mg/L melampaui baku mutu yang telah
Lokasi pengambilan sampel dipilih berdasarkan
ditentukan yaitu 0,1 mg/L dan logam tembaga (Cu) di
kondisi lokasi pengambilan sampel, antara lain daerah
Stasiun I, II, III, IV masing-masing sebesar 0,039
yang banyak pemukiman penduduk, daerah pertanian,
mg/L , 0,042 mg/L, 0,039 mg/L, 0,042 mg/L melebihi
daerah dengan lalu lintas sungai yang padat dan muara
standar baku mutu yang ditentukan yaitu 0,02 mg/L.
Sungai Martapura.. Penentuan titik lokasi berdasarkan
letak hulu dan hilir sungai Martapura serta potensi

Tabel 1. Nilai kualitas Suhu dan pH air Sungai Martapura per stasiun
Parameter
Stasiun Pemantauan Titik Pemantauan
Suhu (℃) pH
I (Hulu) lat -3.399295̊ long 114.845123̊ 29,5 7,3
II (Tengah) lat -3.412384̊ long 114.081634̊ 29,0 7,3
III (Pemukiman) lat -3.269214̊ long 114.579759̊ 29,0 7,2
IV(Hilir) lat -3.34305̊ long 114.570974̊ 29,5 7,5
Rerata 29,25 7,3
Baku Mutu Sungai (PP RI No 22 Tahun 2021) Deviasi 3 6-9
38
Ishak, et al.
JURNAL SAINS dan INOVASI PERIKANAN / Journal of Fishery Science and Innovation
Vol. 7, No. 1, 35-41, Januari 2023

Tabel 2. Konsentrasi logam berat pada air Sungai Martapura


Baku Mutu
Stasiun Sungai PP
Parameter Satuan Metode Uji RI No 22
I II III IV Tahun 2021
Air Raksa (Hg) µg/L <0,075 <0,075 <0,075 <0,075 AAS 0,001
Alumunium (Al) mg/L <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 AAS 0,2
Arsen (As) µg/L <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 AAS 0,05
Besi (Fe) Terlarut* mg/L 1,261 2,096 0,865 1,998 SNI 6989.84:2019 0,3
Kadmiun (Cd) Terlarut mg/L <0,003 <0,003 <0,003 0,005 SNI 06-6989.38:2005 0,01
Kobalt (Co) mg/L <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 AAS 0,2
Mangan (Mn) Terlarut* mg/L 0,096 0,127 0,057 0,076 SNI 6989.84:2019 0,1
Nikel (Ni) Terlarut mg/L <0,044 0,047 <0,044 <0,044 SNI 6989.84:2019 0,05
Perak (Ag) Terlarut mg/L <0,008 <0,008 <0,008 <0,008 AAS 0,05
Seng (Zn) Terlarut mg/L <0,011 <0,008 <0,008 <0,008 SNI 6989.84:2019 0,05
Timbal (Pb) Terlarut mg/L <0,00095 <0,00095 <0,00095 <0,00095 SNI 6989.46:2009 0,03
Tembaga (Cu) Terlarut* mg/L 0,039 0,042 0,039 0,042 SNI 6989.6:2009 0,02
Barium (Ba) mg/L <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 AAS 1,0
Selenium (Se) µg/L <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 AAS 0,01
Natrium (Na) mg/L <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 AAS 200

Pembahasan dan sungai digunakan sebagai jalur transportasi hasil


tambang.
Air adalah sumber daya alam yang memiliki Hasil penelitian yang telah dilakukan di 4 (empat)
peranan sangat penting dalam kehidupan. Jadi, sesuai stasiun pemantauan pada Sungai Martapura
dengan perkembangan penduduk dan aktivitas industri menunjukkan bahwa untuk pemeriksaan kualitas fisik
yang tinggi di masyarakat dunia, berbanding lurus air, rerata suhu Sungai Martapura adalah 29,25 ℃
dengan jumlah sampah yang dihasilkan. Sumber air (Tabel 1). Jika merujuk pada acuan baku mutu sungai
kini berangsur-angsur tercemar oleh limbah, baik Kelas I dan II sesuai PP RI No 22 Tahun 2021 yaitu
sampah maupun limbah industri. Salah satu sumber air deviasi 3 yang artinya jika T normal air 29,25 ℃ maka
permukaan yang kini tercemar adalah air sungai. kriteria kelas 1 dan II membatasi T air di kisaran 26,25
Sungai merupakan sumber air yang memiliki banyak ℃-32, 25℃. Jika demikian, maka suhu air Sungai
fungsi bagi kehidupan manusia. Debit aliran air besar, Martapura masih berada pada batas suhu normal untuk
memanjang, dan selalu mengalir dari hulu ke hilir perairan tropis. Sedangkan untuk rerata pH Sungai
(muara) (Farizi, 2021). Martapura adalah 7,3 (Tabel 1). Jika merujuk pada
Sungai Martapura merupakan sungai yang terletak acuan baku mutu sungai Kelas I dan II sesuai PP RI
di Provinsi Kalimantan Selatan yang memanjang dari No 22 Tahun 2021 yaitu 6-9, maka pH air Sungai
hulu Bincau Muara (Kabupaten Banjar) sampai hilir Martapura masih berada dalam batas normal.
Basirih (Kecamatan Basirih) dengan panjang 600 km, Suhu adalah salah satu parameter fisika terpenting
mempunyai peran yang sangat penting dan strategis bagi organisme hidup, termasuk kehidupan akuatik.
(Yati, 2021). Dari dulu hingga sekarang masyarakat Setiap organisme memiliki kemampuan batas
Banjar terbiasa beraktifitas di tepi sungai, banyak toleransi yang berbeda terhadap perubahan suhu.
orang yang membangun rumah di tepi sungai. Air Faktor suhu merupakan parameter yang
sungai terutama digunakan untuk akitivitas keseharian mempengaruhi konsentrasi logam berat terlarut dalam
seperti mandi, mencuci, transportasi dan kegiatan badan air. Perubahan suhu mempengaruhi
lainnya. Mengingat pengoperasian sungai bagi pembentukan ion logam berat. Fluktuasi nilai
masyarakat tersebut, tentunya sungai sangat sensitif temperatur pada suatu instalasi air juga dapat
terhadap pencemaran dari aktivitas domestik, industri dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal seperti
Ishak, et al. 39
JURNAL SAINS dan INOVASI PERIKANAN / Journal of Fishery Science and Innovation
Vol. 7, No. 1, 35-41, Januari 2023

angin, cuaca, dan arus. Perubahan aliran yang tiba-tiba mutu yang ditetapkan yaitu 0,3 mg/L untuk sungai
dapat menyebabkan suhu air turun. Peningkatan suhu kelas 1. Hasil logam Fe yang berbeda pada setiap
air meningkatkan akumulasi dan toksisitas logam stasiun pemantauan disebabkan oleh perbedaan
berat, yang disebabkan oleh peningkatan metabolisme jumlah aktivitas manusia, seperti: B. pelepasan limbah
organisme air. Suhu akan mempengaruhi kadar logam industri ke sungai. Di sekitar Sungai Martapura
berat pada air dan sedimen, semakin dingin suhu air banyak terdapat industri, perbengkelan dan kegiatan
akan mengakibatkan pengendapan logam berat di lain yang menambahkan logam Fe akibat limbah yang
sedimen. Senyawa logam berat larut dalam air pada mengalir ke sungai. Sampah yang dibuang ke sungai
suhu yang tinggi. Suhu air yang tinggi meningkatkan seperti kaleng bekas yang sudah berkarat dapat
laju biodegradasi bakteri aerob dan dapat menguapkan meningkatkan jumlah logam Fe karena terurai di air
bahan kimia ke udara (Ramadhan, 2021). dan meningkatkan kadar besi di sungai. Fe dapat
Keasaman (pH) berperan penting dalam berasal dari pembuangan limbah industri dan rumah
mengendalikan cara dan kecepatan reaksi dari tangga yang tidak diolah melalui pipa besi berkarat ke
beberapa bahan dalam air. Nilai pH air memiliki sifat sungai dan limbah dari bengkel terdekat.
khusus, menyeimbangkan asam dan basa dalam air Kajian Herliwat menunjukkan bahwa hasil
dan konsentrasi ion hidrogen diukur. Keberadaan perhitungan IP menunjukkan seluruh ruas sungai Jaing
asam mineral bebas serta asam karbonat dan Tabalong dalam keadaan tercemar ringan IP =
meningkatkan pH, sedangkan adanya hidroksida, 2,694 - 3,378. Parameter yang berpengaruh nyata
karbonat, dan bikarbonat meningkatkan alkalinitas air. terhadap IP adalah fosfat, COD, BOD, Fe, Cd,
pH yang mendekati kondisi normal yaitu 7 – 8 dapat detergen, E. coli dan koliform. Fe, Cu, dan Zn
membuat kondisi larutan logam berat lebih stabil dan merupakan parameter logam yang biasanya melebihi
saling berikatan dengan anion, sehingga bentuk logam daya dukung pencemaran air (Herliwati et al., 2021).
berat dapat membentuk kompleks organologam yaitu Studi ini juga sejalan dengan studi yang dilakukan di
gabungan dari logam organik dan logam anorganik Sungai Mahap, Sekadau, Kalimantan Barat.
yang biasanya mengendap di dasar badan air. Pada pH Konsentrasi BOD, COD dan Fe melebihi baku mutu
rendah, logam lebih larut, meningkatkan efek toksik yang ditetapkan. (Christiana, Anggraini, & Syahwanti,
dari logam berat. Nilai pH air yang meningkat 2020).
biasanya dikaitkan dengan kelarutan yang lebih Logam mangan (Mg) terlarut di stasiun II dengan
rendah dari senyawa logam ini (Andini, 2021). nilai 0,127 mg/L, juga terdeteksi melebih baku mutu
Lingkungan yang dicemari logam berat yang ditetapkan yaitu 0,1 mg/L. Sumber pencemaran
disebabkan oleh proses yang berkaitan erat dengan di stasiun II Sungai Martapura berdasarkan observasi
penggunaan logam dalam aktivitas manusia, di lapangan menunjukkan adanya aktivitas
dilakukan dengan sengaja atau tidak sengaja berbagai pemukiman masyarakat di bantaran Sungai Martapura
limbah yang mengandung logam berat dibuang ke yang membuang limbahnya langsung ke sungai,
lingkungan sehingga mencemari lingkungan. aktivitas pertanian, dan lain sebagainya. Pada
Pengukuran kandungan (konsentrasi) logam berat Hg, umumnya air mengandung Mn di alam karena adanya
Al, As, Fe, Cd, Co, Mn, Ni, Ag, Zn, Pb, Ba, Se dan Na kontak langsung dengan lapisan tanah yang
di Sungai Martapura juga dilakukan. Hasil analisis mengandung Mn. Kadar Mn yang berlebihan dalam
laboratorium menunjukkan bahwa logam berat air bisa mengakibatkan berbagai masalah antara lain
tersebut terdeteksi di 4 (empat) stasiun pemantauan rasa tidak enak pada air minum, dapat menghasilkan
pada Sungai Martapura (Tabel 2). Jika merujuk pada endapan dan meningkatkan kekeruhan (Yunus,
acuan baku mutu sungai untuk kelas 1 dan II sesuai PP Ariyani, & Rahayu, 2020). Hasil penelitian yang
RI No 22 Tahun 2021, terdapat tiga jenis logam berat dilakukan oleh Sudarningsih memperlihatkan bahwa
yang terdeteksi melebihi baku mutu yang telah kandungan logam berat pada sedimen yang melebihi
ditetapkan yakni Logam Fe (Fe), Logam Mangan ambang batas pencemaran di sepanjang Sungai
(Mg) dan Logam Tembaga (Cu). Martapura adalah Fe dan Mn. (Sudarningsih et al.,
Logam Besi atau dikenal dengan istilah Ferrum 2021).
(Fe) merupakan logam yang sangat penting dalam Logam tembaga (Cu) terlarut di 4 (empat) stasiun
bidang teknik. Logam besi (Fe) di 4 (empat) stasiun pemantauan masing-masing 0,039 mg/L, 0,042 mg/L,
pemantauan masing-masing 1,261 mg/L, 2,096 mg/L, 0,039 mg/L, dan 0,042 mg/L terdeteksi melebihi baku
0,865 mg/L, dan 1,998 mg/L terdeteksi melebihi baku mutu yang ditetapkan yaitu 0,02 mg/L untuk sungai
40
Ishak, et al.
JURNAL SAINS dan INOVASI PERIKANAN / Journal of Fishery Science and Innovation
Vol. 7, No. 1, 35-41, Januari 2023

kelas 1 (Tabel 2). Logam Cu pada dasarnya adalah and water quality improvement approaches using
logam esensial yang dibutuhkan dalam jumlah yang scenario basedwater quality modeling in little
lebih kecil oleh organisme darat dan air. Logam Cu akaki river, Ethiopia. Water (Switzerland) 13(5):
terus diambil oleh tanaman dan hewan dalam air jika 584.
selalu ada di lingkungan perairan. Logam Cu Christiana R, Anggraini IM, Syahwanti H. 2020.
ditemukan di kendaraan (rem, ban, bensin), di industri Analisis Kualitas Air dan Status Mutu Serta
bahan konstruksi (atap, pipa air minum, dll.), di Beban Pencemaran Sungai Mahap di Kabupaten
infrastruktur (saluran udara dan permukaan jalan), di Sekadau Kalimantan Barat. Jurnal Serambi
tambang dan peleburan tembaga, di pelapukan kimia, Engineering 5(2): 941-950.
di proses pembuatan baja dan dalam kegiatan Farizi MAA. 2021. Perilaku Masyarakat Tepi Sungai
pertanian dan pembuangan lumpur merupakan sumber Dalam Masalah Sampah Di Sekitar Sungai. OSF
penting Cu. Insektisida dari pertanian, perkebunan, Preprints 1(1): 1-10.
persawahan dan limbah rumah tangga dari pemukiman Herliwati, Rahman M, Rahman A. 2021. Analisis
penduduk merupakan sumber utama logam berat Cu. Indeks Pencemaran Dan Daya Tampung Beban
(Jayantri, 2021). Pencemaran Sungai Jaing Kabupaten Tabalong
Provinsi Kalimantan Selatan. Fish Scientiae
KESIMPULAN 11(1): 1-13.
Hidayanti K. 2019. Distribusi Logam Berat Pada Air
Konsentrasi logam berat (Hg, Al, As, Fe, Cd, Co,
Dan Sedimen Serta Potensi Bioakumulasi Pada
Mn, Ni, Ag, Zn, Pb, Ba, Se dan Na) pada perairan
Ikan Akibat Penambangan Emas Tanpa Izin
Sungai Martapura terdeteksi pada 4 (empat) titik
(Studi Kasus : DAS Sekonyer, Kalimantan
pantau. Logam besi (Fe) dan mangan (Mn) melebihi
Tengah). Media Ilmiah Teknik Lingkungan 4
baku mutu lingkungan Peraturan Pemerintah Republik
(1): 24-33
Indonesia No. 22 Tahun 2021. Salah satu faktor yang
Jayantri DR. 2021. Analisis Heavy Metal Pollution
mempengaruhi adalah aktivitas permukiman warga di
Index ( HMPI ) pada Air Permukaan di Sungai
bantaran Sungai Martapura yang membuang
Winongo, Yogyakarta. [Skripsi]. Yogyakarta:
limbahnya langsung ke sungai.
Universitas Islam Indonesia.
Nurhidayati N, Didik LA, Zohdi A. 2021. Identifikasi
Ucapan Terima Kasih : Ucapan terima kasih kepada
Pencemaran Logam Berat di Sekitar Pelabuhan
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Lembar Menggunakan Analisa Parameter Fisika
Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al
dan Kimia. Jurnal Fisika Flux: Jurnal Ilmiah
Banjari Banjarmasin yang telah mendanai penelitian
Fisika FMIPA Universitas Lambung Mangkurat
ini. Ucapan terima kasih juga diucapkan kepada Balai
18(2): 139-148.
Riset dan Standarisasi Industri Banjarbaru atas
Rachmania A, Mahasina DA, Mufidah M, Ismadi
kerjasamanya dalam melakukan pengujian
MAD. 2021. The Effect of Community
laboratorium uji kandungan air.
Activities on Water Sources in Kelurahan Pasar
Lama. SINTA Journal (Science, Technology,
DAFTAR PUSTAKA
and Agricultural) 2(1): 1-15.
Alawiyah T, Rahmadani. 2021. Analisis Kandungan Ramadhan MR. 2021. Hubungan Kadar Logam Berat
Logam Timbal (Pb) Pada Air Dan Ikan Papuyu (Cu, Cr, Pb, Ni, Cd, Al, Fe, dan Mn) Dalam
Di Daerah Sungai Alalak Dengan Metode Padatan Tersuspensi Dan Sedimen Di Sungai
Spectrofotometri Serapan Atom (SSA). Journal Winongo [Skripsi]. Yogyakarta: Universitas
of Pharmaceutical Care and Sciences 2(1): 42- Islam Indonesia.
48. Rosmeiliyana. 2021. Analisis Kualitas Air dan
Andini SC. 2021. Analisis Nilai Kadar Logam Berat Strategi Pengendalian Pencemaran Sungai
Pada Pore Water Dan Air Permukaan Di Sungai Cisangkan Kota Cimahi [Skripsi]. Bandung:
Winongo Yogyakarta [Skripsi]. Yogyakarta: Institut Teknologi Nasional.
Universitas Islam Indonesia. Sudarningsih, Zainuddin A, Siregar SS. 2021.
Angello ZA, Behailu BM, Tränckner J. 2021. Kandungan Logam Berat Pada Sedimen Sungai
Selection of optimum pollution load reduction Martapura Kalimantan Selatan. Jurnal Fisik
Ishak, et al. 41
JURNAL SAINS dan INOVASI PERIKANAN / Journal of Fishery Science and Innovation
Vol. 7, No. 1, 35-41, Januari 2023

Flux : Jurnal Ilmiah Fisika 18(1): 1-4.


Wahyu W, Astiana S, Raymond J. 2008. Efek toksik
logam pencegahan dan penanggulangan
pencemaran. Penerbit: Andi. Yogyakarta.
Yanti RP, Afdal A. 2021. Identifikasi Pencemaran
Logam Berat pada Sedimen Sungai Batang Arau
Kota Padang Berdasarkan Nilai Suseptibilitas
Magnetik. Jurnal Fisika Unand 10(2): 248-254.
Yati R. 2021. Permasalahan Pencemaran Sungai
Akibat Aktivitas Rumah Tangga Dan
Dampaknya Bagi Masyarakat. OSF Preprints,
14: 1-12.
Yunus R, Ariyani D, Rahayu IA. 2020. Analisis
Kandungan Mangan (Mn) pada Air Sumur di
Sekitar Kawasan Pertambangan Batubara di
Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Banjar.
Jurnal Sains Dan Terapan Kimia 14(1): 43-54.

You might also like