Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

6247-Article Text-24287-1-10-20221203

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 11

JURNAL COMASIE - VOL. 07 NO.

07 (2022)

Terbit online pada laman web jurnal : http://ejournal.upbatam.ac.id/index.php/comasiejournal

Jurnal Comasie
ISSN (Online) 2715-6265

ANALISIS RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA


PADAPENGOPERASIAN FORKLIFT DI PT XYZ BATAM
Radot Marulitua Gultom¹, Citra Indah Asmarawati²
1Program Studi Teknik Industri, Universitas Putera Batam
²Dosen Program Studi teknik Industri, Universitas Putera Batam
Email: pb180410024@upbatam.ac.id

ABSTRACT
This study discusses the analysis of work safety s in forklift operations at PT
XYZ. This study aims to identify the level of forklift operation in the FGWH department.
In this study, the prevention of work accidents was carried out using the HIRARC
(hazard identification risk asessment risk control and assessment likelihood &
severity based on the Malaysia Ministry of Human Resources, 2008. The stages of
forklift operation in this study, check forklift, gate in , picking, wrapping and container
loading.The results of this assessment there are 10 potential hazards found in the
FGWH department.There are 3 work processes that have a high level with percentage
55%. There are 3 work processes that have a moderate level with percentage 34%.
There are 4 work processes that have a low level with percentage of 11%. Control
recommended by researchers, namely establishing forklift paths, establishing
pedestrian paths and setting forklift operating paths in areas with a large number of
workers, making SOP, controlling existing controls, relayout, providing training
operation of forklifts, presenting hazard signs in the work area, carrying out
management activities on a regular basis and other scientific approaches such as
accident investigation, human factors in safety and ergonomic.

Keywords: Forklift; HIRARC; Potensi Bahaya.

PENDAHULUAN Forklift ialah alat tranportasi angkat


Serangkaian proses yang merupakan dan angkut yang digunakan seorang
bagian dari rantai pasokan yang pekerja untuk mengangkut,
mengelola arus barang (termasuk uang mengangkat dan menumpuk dengan
dan informasi) melalui proses kapasitas yang cukup berat.
pengadaan, transportasi, penyimpanan, Pengoperasian forklift dibutuhkan
distribusi dan pengiriman, yang seorang operator yang telah terlatih dan
merupakan kegiatan logistik. Kegiatan berpengalaman pada bidang ini.
logistik adalah kegiatan memasok National Traumatic Occupational
sistem dengan produk yang tepat pada Fatalities (NTOF) menyatakan dalam
waktu yang tepat dan di tempat yang data setahun hampir 100 pekerja
tepat dengan memaksimalkan kinerja kehilangan nyawa (meninggal) dan
yang diberikan dan memenuhi kondisi 20.000 pekerja terluka parah dalam
yang diusulkan. (Candrianto, 2022). kecelakan kerja yang terjadi dalam

84
JURNAL COMASIE - VOL. 07 NO. 07 (2022)

Terbit online pada laman web jurnal : http://ejournal.upbatam.ac.id/index.php/comasiejournal

Jurnal Comasie
ISSN (Online) 2715-6265

proses pengoperasian forklift. LANDASAN TEORI


Kecelakaan forklift yang sering 2.1 Forklift
ditemukan di lapangan kerja ialah Forklift ialah alat angkat dan angkut
forklift terguling, pekerja lain tertabrak yang memungkinkan seseorang untuk
dan pekerja terjatuh dari forklift. Bahaya mengangkut, mengangkat dan
dalam pengoperasikan forklift ini menumpuk beban berat. Pada
memang sangat sulit untuk ditiadakan, pengoperasian forklift ada bahaya yang
hal yang dapat dilakukan ialah dapat mengakibatkan risiko cedera
mengurangi risiko, salah satu langkah atau kehilangan nyawa apabila
yaitu dengan menerapkan perawatan pengendara forklift belum ahli dalam
forklift dan memberikan pelatihan mengendarai forklift, tidak mengerti
ulang, guna menambah fungsi fungsi yang terdapat pada
pengetahuan pekerja (Supriyadi, forklift, mengoperasikan forklift dengan
2021). PT XYZ Batam departemen sembarangan dan mengoperasikan
Finish Goods warehouse (FGWH) forklift yang sedang rusak (Kurniadi &
merupakan tempat menerima, Sjaaf, 2014).
menyimpan dan mengirim produk jadi 2.2 Keselamatan dan Kesehatan
(Finish Goods) ke pelanggan. Pada Kerja
departemen finish goods ware house Kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
terdapat 5 proses kerja, beberapa adalah promosi, perlindungan, dan
kecelakaan kerja yang pernah kejadian peningkatan derajat kesehatan yang
iyalah operator forklift menabrak rak, setinggi-tingginya, termasuk aspek
menabrak/menyenggol forklift lain, fisik, mental, dan sosial, untuk
menabrak finish goods, menjatuhkan keperluan semua pekerja di semua
finish goods,menusuk finish goods, area kerja. (Ramadhan, 2017).
forklift terbakar (korslet) Menurut Health and Safety
Dalam pengendalian risiko dilakukan Executive (2014) mengelola
berbagai upaya untuk mengurangi kesehatan dan keselamatan ialah
terjadinya kecelakaan kerja. Salah satu bagian integraldari menjalankan usaha
Upaya yang dilakukan ialah dengan bisnis yang dijalankan dan dapat di
cara penilaian risiko (assessment) implementasikan dengan 4 langkah
menggunakan metode HIRARC. yaitu rencanakan (plan), lakukan (do),
Metode HIRARC ialah dokumen yang periksa (check), dan tindakan (act)
membahas tentang identifikasi 2.3 Potensi Bahaya
bahaya, penilaian risiko dang Potensi bahaya ialah segala hal yang
pengendalian risiko yang berfungsi memungkinkan terjadinya kerusakan,
sebagai penunjang dalam mengurangi kerugian, cidera, sakit, kecelakaan
terjadinya kecelakaan (Putra, 2021) atau menyebabkan kehilangan nyawa
Metode HIRARC (Hazard Identification yang bekaitan dengan proses dan tata
risk Assessment risk Control) ialah cara kerja. Dalam teori tiga faktor,
metode yang terdiri dari tiga bagian: penyebab kecelakaan ialah peralatan,
identifikasi bahaya, penilaian risiko dan lingkungan, dan pekerja itu sendiri.
pengendalian risiko. Menurut Heinrich dalam Teori Domino,
kecelakaan ialah hasil dari lima hal
85
JURNAL COMASIE - VOL. 07 NO. 07 (2022)

Terbit online pada laman web jurnal : http://ejournal.upbatam.ac.id/index.php/comasiejournal

Jurnal Comasie
ISSN (Online) 2715-6265

yang terjalin seperti kartu domino, aktivitas, pada proses identifikasi


yaitu keadaan sosial, kelalaian bahaya akan dilakukan penjelasan
manusia, perilaku tidak aman atau risiko dari setiap aktifitas yang telah di
kondisi tidak aman, kecelakaan dan identifikasi. Risiko dapat disebabkan
cedera. Dari kelima hal tersebut, oleh beberapa faktor, yaitu: bahaya
Heinrich menyatakan kecelakaan fisik, bahaya kimia, bahaya mekanis,
disebabkan oleh perilaku tidak aman bahaya listrik, bahaya ergonomis,
sebesar 80%, dan disebabkan oleh bahaya kebiasaan, bahaya lingkungan
kondisi tidak aman sebesar 20% yang kerja, bahaya biologis dan bahaya
disebut dengan aturan 80:20. (Sari psikologis (Wijaya, Panjaitan, & Palit,
Narulita, 2019) 2015)
2.4 HIRARC 2. Risk Assessment
HIRARC ialah kombinasi dari Penilaian risiko dapat meningkatkan
identifikasi bahaya, penilaian risiko komunikasi antara pekerja dengan
dan pengendalian risiko. Hirarc ialah atasan (supervisor) dan tim yang satu
suatu metode untuk mencegah atau dengan tim yang lain. Kita tidak boleh
mengurangi kecelakaan kerja pada meremehkan pentingnya informasi,
proses awal dengan menetapkan tipe komunikasi tentang suatu tugas,
aktivitas kerja, mengidentifikasi aktivitas bahayanya dan bagaimana mereka
kerja dari bahaya untuk mendapatkan harusdikendalikan. (Wibowo et al.,
risikonya, kemudian melakukan 2022). Untuk melakukan peniliaian
penilaian risiko dan pengendalian risiko berpedoman pada parameter
risiko untuk meminimalisir dampak Malaysia ministry of human resources,
bahaya yang terlibat dalam semua 2008 (Yusuf & Putra, 2021). Tujuan
pekerjaan. (Purnama, 2015) dari penilaian risiko adalah untuk
1. Hazard Identification memastikan bahwa mengendalikan
Setiap profesi dan pekerjaan yang risiko proses, operasi, atau kegiatan di
dilakukan di semua jenis pekerjaan jalankan pada tingkat yang boleh
100% tidak aman. Selalu ada beberapa diterima setelah mempereh data
bahaya, terkadang pada tingkat yang identifikasi bahaya selanjutnya akan di
lebih rendah, tetapi seringkali pada lakukan risk assessment dengan cara
tingkat yang sangat sebagian besar, melibatkan nilai kemungkinan terjadi
itu tergantung pada sifat kegiatan yang (Likelihood) dan nilai dampak akibat
dilakukan di tempat kerja (Kozińska, terjadinya kecelakaan (Severity). Untuk
Radek, Rozlach, & Mazur, 2021). menentukan nilai skala Likelihood dan
Proses identifikasi bahaya ialah skala severity di sajikan pada table
proses lanjutan dari identifikasi berikut:

Tabel 1. Likelihood
Kriteria Penjelasan Level
Inconcelvable Tidak mungkin terjadi dan belum pernah terjadi 1
Remote Kemungkinan terjadinya sangat kecil 2
Concelvable Tidak pernah terjadi kecelakaan bertahun-tahun, tetapi
3
mungkin terjadi
86
JURNAL COMASIE - VOL. 07 NO. 07 (2022)

Terbit online pada laman web jurnal : http://ejournal.upbatam.ac.id/index.php/comasiejournal

Jurnal Comasie
ISSN (Online) 2715-6265

Possible Memiliki peluang tinggi untuk terjadi dan tidak biasa 4


Most likely Hasil yang paling mungkin dari kejadian/bahaya terjadi 5
Sumber: Malaysia ministry of human resources,2008

Tabel 2. Severity
Kriteria Penjelasan Level
Negligible Cidera kecil, luka ringan, memar di bagian badan, kerugian 1
Kecil
Minor Terjadi cidera namun tidak fatal, penanganan di tempat, 2
kerugian sedang
Serious Cidera tidak fatal,cacat parmanen, penanganan medis, 3
kerugian cukup besar
Fatal Mengakibatkan kematian tunggal , kerusakan properti besar 4
Cotastrophic Mengakibatkan kematian, tidak dapat dipulihkan, kerusakan 5
properti dan menghentikan produktivitas, kerugian finansial
sangat besar
Sumber : Malaysia ministry of human resources, 2008

Kemudian hasil likelihood dan hasil


Severity yang diperoleh dimasukkan rumus hasil Likelihood X Severity = risiko
pada tabel risk matriks atau relatif untuk mengetahui hasil peringkat
menggunakan risiko
Tabel 3. Matrixs level
Severity
Likelihood
1 2 3 4 5
5 5 10 15 20 25 High
4 4 8 12 16 20 Medium
3 3 6 9 12 15 Low
2 2 4 6 8 10
1 1 2 3 4 5
Sumber : Malaysia ministry of human resources, 2008

Matriks penilaian risiko terdiri daritiga


kategori yaitu high,medium dan low.
Kategori high menunjukkan risiko
tinggi, kategori medium
menunjukkan risiko sedang dan
kategori low menunjukkan risiko
rendah.

87
JURNAL COMASIE - VOL. 07 NO. 07 (2022)

Terbit online pada laman web jurnal : http://ejournal.upbatam.ac.id/index.php/comasiejournal

Jurnal Comasie
ISSN (Online) 2715-6265

3. Risk Control
Pengendalian risiko merupakan suatu .METODE PENELITIAN
metode untuk mengatasi potensi 3.1 Desain Penelitian
bahaya yang terdapat di area Identifikasi Masalah
lingkungan kerja. Potensi bahaya ini
dapat dikendalikan dengan terlebih Studi literatur Studi Lapangan
dahulu menetapkan skala paling
Rumusan Masalah
penting, yang kemudian
dapatmembantu memilih pengendalian Tujuan Penelitian
risiko, yang dikenal sebagai hierarki
Mamfaat Penelitian
pengendalian risiko. ((Wijaya et al.,
2015). Batasan Masalah
a. Eliminasi
Eliminasi (menghilangkan) dapat HIRARC
diartikan sebagai langkah yang
Pembahasan
dilakukan untuk meniadakan bahaya..
b. Subtitusi Kesimpulan
Subtitusi dapat di artikan sebagai Gambar 1. Desain Penelitian
penggantian bahan berbahaya
dengan bahan yang lebih aman.
c. Pengendali 3.2 Variabel Penelitian
EngineeringPengendali teknis adalah 1. Variabel Independen
upaya yang dilakukan mengurangi Variabel independen (variabel terikat)
tingkat risiko dengan membuat ialah variabel yang mempengaruhi
perubahan layout, mesin, tools atau atau yang menjadi sebab
proses kerja menjadi lebih aman. perubahanya atau timbulnya variabel
d. Pengendalian administratif devenden (Sugiyono, 2014a). Pada
Pengendali administratif dapat diartikan penelitian ini variabel bebas
sebagai tahap diutamakan pada didapatkan melalui observasi atau
penggunaan prosedur seperti SOP penelitian langsung. Variabel
(standard operation procedure) sebagai dependen didapatkan melalui studi
tahap tahap untuk meminimalisir tingkat pustaka terkait dengan penelitian,
risiko. misalnya undang undang yang
e. Penggunaan APD (Alat berkaitan dengan lingkungan area
Pelindung Diri) kerja forklift, keselamatan kerja dan
Penggunaan APD ialah tahap yang dokumentasi.
dilakukan diakhir yang kegunaanya 2. Variabel Dependen
untuk meminimalkan tingkat keparahan variabel dependen (variabel bebas)
bahaya yang ditimbulkan akibat ialah variabel yang dipengaruhi atau
kecelakaan. Oleh karena itu, pemilihan yang menjadi akibat, karena adanya
peralatan keselamatan harus variabel bebas (Grahita, 2017). Data
dipertimbangkan dengan cermat sesuai utama dalam penelitian ini ialah tabel
jenis bahaya dan digunakan sebagai daily mesin checklist dimana data ini
upaya terakhir (Irzal, 2016) berdasarkan wawancara langsung
88
JURNAL COMASIE - VOL. 07 NO. 07 (2022)

Terbit online pada laman web jurnal : http://ejournal.upbatam.ac.id/index.php/comasiejournal

Jurnal Comasie
ISSN (Online) 2715-6265

dengan operator forklift dan supervisor mendapatkan data perusahaan dalam


PT XYZ Batam departemen Finish bentuk gambar, video, catatan tentang
Goods Warehouse dan pengamatan sistem kerja dan tata kelola dari arsip
langsung yang dilakukan. atau dokumen perusahaan
3.3 Populasi dan Sampel
1. Populasi 3.5 Teknik Analisis Data
Populasi pada penelitian ini ialah Teknik analisis data menggunakan
subjek yang memahami objek analisis deskriptif dengan memberikan
penelitian sebagai pelaku maupun gambaran tentang keselamatan dan
orng yang memahaminya sebanyak 5 kesehatan pengoperasian alat angkat
orang. Fungsi subjek dalam penelitian dan angkut forklift dan dalam proses
ini ialah sebagai sumber untuk pengolahan data yang di peroleh,
mencari informasi mengenai menggunakan metode HIRARC.
penyebab risiko kecelakaan dalam 1. Hazard Identification
bekerja pada departemen FGWH. Identifikasi bahaya merukan proses
2. Sampel tahap pertama yang di lakukan
Pada penelitian ini sampel yang dengan menentukan jenis kegiatan
digunakan akan memberikan kerja melakukan identifikasi sumber
penilaian terhadap risiko yang ada bahaya dan menentukan risiko apa
pada departemen FGWH adalah sajayang terdapat dari sumber bahaya.
subjek yang memahami objek 2. Assessment
penelitian. Maka yang menjadi sampel Penilaian risiko di ukur berdasarkan
di tempat penelitian yaitu 5 orang. nilai kemungkinan (likelihood) dan
keparahan (severity). Dalam
3.4 Teknik Pengumpulan Data penentuan peringkat risiko ( level)
1. Observasi dengan mengalikan hasil likelihood
Observasi merupakan suatu proses dengan severity.
kompleks, suatu proses yang tersusun 3. Control
dari berbagai proses biologis dan Pengendalian risiko yang di lakukan
psikologis(Sugiyono, 2014b). dalam pengendalian potensi bahaya
Observasi yang dilakukan peneliti berdasarkan hierarki pengendalian.
ialah pengamatan langsung objek
penelitian di departemen Finish Goods HASIL DAN PEMBAHASAN
Ware House PT XYZ Batam mulai dari
proses awal sampai akhir 4.1 Hasil
2. Wawancara 1. Transportasi Material Finish
Wawancara yang dilakukan secara Goods
langsung dengan melakukan tanya Tahapan Kerja Proses Transportasi
jawab ke operator forklift, leader dan Material Finish Goods PTXYZ Batam.
supervisor departemen Finish Goods a. Pemeriksaan Forklift
Ware House. Di tahap pemeriksaan ini berdasarkan
3. Dokumentasi buku daily mesin check list (DMCL).
Dokumentasi dilakukan untuk b. Proses Gate-In

89
JURNAL COMASIE - VOL. 07 NO. 07 (2022)

Terbit online pada laman web jurnal : http://ejournal.upbatam.ac.id/index.php/comasiejournal

Jurnal Comasie
ISSN (Online) 2715-6265

Proses gate in ialah proses menerima pembungkusan material


barang finish goods berasal dari menggunakanmesin wraping
produksi dan supplier. e. Proces Loading to Container.
c. Proses Picking Proses loading ke container ialah
Proses picking merupakan proses proses akhir yang di lakukan pada
menurunkan dan mengambil finish proses kerja yang ada, dimana finish
goods sesuai dengan jumlah. goods yang akan di kirim akan di
d. Proses Wraping masukkan ke dalam container.
Proses wraping ialah proses
2. Data Kecelakaan Kerja
Tabel 4. Data Kecelakaan Kerja
Periode Jumlah Kasus
Februari (2021) 4
Maret (2021) 4
Appril (2021) 3
Mei (2021) 2
Juni (2021) 3
Juli (2021) 2
Agustus (2021) 1
September (2021) 3
Oktober (2021) 4
November (2021) 2
Desember (2021) 6
Januari (2022) 4
Februari (2022) 2
Maret (2022) 4
Appril (2022) 3
Mei (2022) 4
Juni (2022) 5

4.2 Pembahasan identifikasi menemukan 10 potensi


Pada penelitian ini akan bahaya pada proses pengoperasian
melakukan pengolahan data dengan forklift.
metode HIRARC 2. Penilaian resiko
Penilai pada penelitian ini ialah
1. Identifikasi Bahaya subjek yang memahami objek
Identifikasi bahaya dilakukan oleh penelitian sebagai pelaku maupun
peneliti dengan cara obsevasi orng yang memahaminya sebanyak 5
langsung dan melakukan wawancara orang.
pada operator dan atasan. Hasil

90
JURNAL COMASIE - VOL. 07 NO. 07 (2022)

Terbit online pada laman web jurnal : http://ejournal.upbatam.ac.id/index.php/comasiejournal

Jurnal Comasie
ISSN (Online) 2715-6265

Tabel 5. Penilaian Risiko


Identifikasi Bahaya Risiko L S LxS RL
1. Membuka cup forklift a. Terjepit 2 1 2 L
2. Menghubungkandan a. Terjepit
2 1 2 L
mencabut charger b. Kesetrum
3. Naik dan turun dari forklift a. Terpeleset
2 2 4 L
b. terbentur
4. Menurunkan finish goods a. Finish goods terjatuh
dari lori dan Menaikkan finish b. Menusuk finish goods
3 3 9 M
goods ke warehouse c. Menabrak lori
d. Menabrak tembok
5. Menaikkan dan m a. Menabrak conveyor
enurunkan finish goods dari b. Menabrak tembok
4 3 12 M
conveyor c. Finish goods jatuh
d. Menusuk finish goods
6. Menaikkan dan menurunkan a. Menabrak rak
finish goods dari rak b. Finish goods jatuh
c. Finish goods terlindas 3 3 9 M
d. Menabrak pekerja
e. Menusuk finish goods
7. Menempatkan dan a. Finish goods terjatuh
menumpuk finish goods b. Menusuk finish goods
4 4 16 H
c. Menabrak pekerja
d. Finish goods terlindas
8.Mengambil, mengangkat, a. Menabrak mesin wraping
dan mengangkut finish goods b. Menusuk finish goods
4 4 16 H
ke mesin wraping c. Finish goods jatuh
d. Menabrak pekerja
9. Mengangkat dan a. Menusuk finish goods
mengangkut finish goods b. Finish goods jatuh
masuk ke dalam dan keluar c. Forklift terguling 4 4 16 H
container d. Menabrak container
e. Menabrak pekerja
10. Parkir forklift a. tersandung
b. Menabrak pekerja 2 1 2 L
c. Menabrak barang
risiko rendah 4.
Dari 5 tahapan pengoperasian forklift 3. Pengendalian Risiko
pada departemen FGWH terdapat risiko Hasil pengendalian risiko yang di
tinggi 3, risiko sedang 3, point dan usulkan peneliti.

91
JURNAL COMASIE - VOL. 07 NO. 07 (2022)

Terbit online pada laman web jurnal : http://ejournal.upbatam.ac.id/index.php/comasiejournal

Jurnal Comasie
ISSN (Online) 2715-6265

Tabel 6. Risk Control


Identifikasi
Risiko Pengedalian Risiko
Bahaya
1.Membuka cup a. Terjepit a.Melakukan preventive
forklift maintenance
b.APD (sarung tangan)
2. a. Terjepit a. Menganti soket baterai
Menghubungkan/ b. Kesetrum b. Kabel baterai dilapisi (selang)
mencabut charger
3. Naik dan turun a. Terpeleset a. Operator memastikan pijakan
dari forklift b. terbentur b. Memasang karet anti selip
c. Menggunakan APD (helm)
4. Menurunkan a. Finish goods terjatuh a. menetapkan jalur forklift
dan menaikkan b. Menusuk finish goods b. Menempelkan rubber marine
finish goods ke c. Menabrak lori c. Melakukan pelatihan
warehouse d. Menabrak tembok d. Menggunakan APD
5. Menaikkan dan a. Menabrak conveyor a. Batas garis (yellow line)
menurunkan finish b. Menabrak tembok b. Tombol amergency conveyor
goods dari c. Finish goods jatuh c. Menggunakan APD
conveyor d. Menusuk finish goods d. Melakukan pelatihan
6. Menaikkan dan a. Menabrak rak a. Menggunakan APD
Menurunkan finish b. Finish goods jatuh b. Batas garis (yellow line)
goods dari rak c. Finish goods terlindas c. Menetapkan jalur forklift
d. Menusuk finish goods d. Memasang rambu bahaya

7. Menempatkan a. Finish goods terjatuh a. Menggunakan APD


dan menumpuk b. Menusuk finish goods b. Membuat jalur forklift
finish goods c. Menabrak pekerja c Relayout (pemindahan line)
d. Finish goods terlindas d. Batas garis (yellow line)
e. Memasang rambu pejalan kaki
f. memasang kaca cembung
8. Mengangkat a. Menabrak wraping a. Menggunakan APD
dan mengangkut b. Menusuk finish goods b. Menetapkan jalur forklift
ke mesin wraping c. Finish goods jatuh c. Memasang rambu pejalan kaki
d. Menabrak pekerja d. Melakukan pelatihan
e. Relayout (pemindahan line)
f. pemasangan kaca cembung
9. Masuk ke a. Menusuk finish goods a. Menggunakan APD
dalam dan b. Finish goods jatuh b. Menetapkan jalur forklift
keluar container c. Forklift terguling c. Memasang rambu pejalan kaki
92
JURNAL COMASIE - VOL. 07 NO. 07 (2022)

Terbit online pada laman web jurnal : http://ejournal.upbatam.ac.id/index.php/comasiejournal

Jurnal Comasie
ISSN (Online) 2715-6265

d. Menabrak container d. Melakukan pelatihan


e. Menabrak pekerja e. Notifikasi loading and unloading
f. pemasangan kaca cembung
10. Parkir forklift a. tersandung a. Menekan sensor rem tangan
b. Menabrak pekerja b. parkir di tempat yang disediakan
c. Menabrak barang c Pastikan garpu menyentuh lantai
forklift, memasang rubber marine,
memasang rambu pejalan kaki,
KESIMPULAN menetapkan standar batas
Berdasarkan hasil analisis K3 pada ketinggian,relayout (pemindahan line),
pengoperasian forklift di departemen memasang kaca cembung, membuat
FGWH dengan menggunakan metode garis kuning (yellow line), melakukan
HIRARC maka didapatkan kesimpulan pelatihan pengoperasian forklift dengan
sebagai berikut: benar pada setiap proses sesuai SOP,
melengkapi sensor (alarm) rem parkir.
1. Untuk tahapan proses
menempatkan dan menumpuk finish DAFTAR REFERENSI
goods, mengambil mengangkat, dan Candrianto, S. M. P. (2022). Keselamatan
mengangkut finish goods ke wraping, dan Kesehatan Kerja Logistik. (S. M. P.
mengangkat dan mengangkut finish Candrianto, Ed.) (1st ed.). Cipedes
goods masuk ke dalam dan keluar Tasikmalaya: Perkumpulan Rumah
container ialah risiko tertinggi yaitu Cemerlang Indonesia ANGGOTA IKAPI
masing-masing likelihood 4 dan JAWA BARAT.
severity 4. Grahita, C. (2017). Metode Riset
2. Risiko risiko yang teridentifikasi Akuntansi Pendekatan Kuantitatif. (A.
pada pengoperasian forklift di Suslia, Ed.). Jakarta Selatan: Salemba
depertemen FGWH PT XYZ Batam Empat.
ialah terjepit, tersetrum, tersandung, Health and Safety Executive. (2014). A
terpeleset, terbentur, finish goods guide to workplace transport safety. A
terjatuh, menusuk finish goods, Guide to Workplace Transport Safety,
menabrak lori, menabrak gedung, 1–53.
melindas finish goods, menabrak Irzal. (2016). Dasar dasar Kesehatan dan
conveyor, menabrak rak, menabrak Keselamatan Kerja (1st ed.). Jakarta:
pekerja, menabrak mesin wraping dan KENCANA.
terguling. Kurniadi, D., & Sjaaf, R. Z. (2014).
Analisis Risiko pada Pengoperasian
3. Pengendalian yang di lakukan di Forklift di PT XYZ, 10.
departemen FGWH PT XYZ Batam Purnama, D. S. (2015). Analisa
pada pengoperasian forklift ialah Penerapan Metode HIRARC Dan
melakukan preventive maintenece, , HAZOPS Dalam Kegiatan Identifikasi
menggunakan APD, kabel baterai di Potensi Bahaya dan Resiko pada
lapisi dengan selang, membatasi umur Proses Unloading Unit Di PT. Toyota
pakai alat forklift, memastikan pijakan Astra Motor. Analisis Standar Pelayanan
forklift karet anti slip, menetapkan jalur Minimal Pada Instalasi Rawat Jalan Di
93
JURNAL COMASIE - VOL. 07 NO. 07 (2022)

Terbit online pada laman web jurnal : http://ejournal.upbatam.ac.id/index.php/comasiejournal

Jurnal Comasie
ISSN (Online) 2715-6265

RSUD Kota Semarang, 3(3), 103–


111. Penulis pertama,
Putra, Y. A. D. W. (2021). Identifikasi Radot Marulitua
Bahaya Terhadap Aktivitas Forklift Gultom,
Menggunakan Metode HIRARC. merupakan
mahasiswa Prodi
Teknik Industri, 4, 39. Teknik Industri
Ramadhan, F. (2017). Analisis Universitas Putera
Kesehatan dan Keselamatan Kerja Batam.
(K3) menggunakan metode Hazard
Identification Risk Assessment and
Risk Control (HIRARC). Seminar
Nasional Riset Terapan, (November),
Penulis
164–169. kedua,Citra Indah
Sari Narulita, D. A. N. (2019). Asmarawati,S.T.,
Hubungan Pengetahuan Keselamatan M.T.merupakan
kerja dengan Tingkat Kepatuahn SOP Dosen Prodi
Teknik Industri
Pekerja Forklift. Dunia Kesmas, Universitas Putera
volume 8 n, 96. Batam. Penulis
Sugiyono. (2014a). Metode Penelitian banyak
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (20th berkecimpung di
bidang manufaktur.
ed.). Bandung: ALFABETA.
Sugiyono. (2014b). Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (20th
ed.). Bandung: Alfabeta.
Supriyadi, N. J. P. & A. (2021). 70
Materi Safety Talks (1st ed.). sleman:
Group CV Budi Utama.
Wibowo, S. A., Asmarawati, C. I., Putra,
C., Studi, P., Industri, T., Industri, F.
T., … Kuning, M. (2022). Manajemen
resiko pada pengujian rov pada pt.
samudera oceaneering, 7(2), 60–66.
Wijaya, A., Panjaitan, T. W. ., & Palit, H.
C. (2015). Evaluasi Kesehatan dan
Keselamatan Kerja dengan Metode
HIRARC pada PT. Charoen
Pokphand Indonesia. Jurnal
Kesehatan Masyarakat (e-Journal),
5(3), 332–338.
Yusuf, A., & Putra, D. (2021).
Identifikasi Bahaya Terhadap Aktivitas
Forklift. Journal Of Industrial And
Systems Optimization, 4, 38–42.

94

You might also like