06.12.23 Draft Jurnal AIKA Kelompok An Eko Fauzan Dkk-1
06.12.23 Draft Jurnal AIKA Kelompok An Eko Fauzan Dkk-1
06.12.23 Draft Jurnal AIKA Kelompok An Eko Fauzan Dkk-1
1-13
EISSN: 2597-XXXX
DOI: xx.xxxxx/.xxxxx.xxx
Milana Abdillah Subarkah1, Eko Fauzan Adima2, Novita Silvia3, Mulan Maulana4 , Riki Rizki5
Dosen Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK), Universitas Muhammadiyah Tangerang
Universitas Muhammadiyah Tangerang; adimaekofauzan94@gmail.com
Universitas Muhammadiyah Tangerang; novitasilvia.ap2@gmail.com
Universitas Muhammadiyah Tangerang; maulanamulan456@gmailcom
Universitas Muhammadiyah Tangerang; rizkiriki590@gmail.com
ABSTRAK
Dalam penelitian ini tentunya memiliki beberapa tujuan diantaranya
ialah sebagai berikut: (1) Untuk menjelaskan pelaksanaan Pendidikan
Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) di Program Studi Magister
Manajemen Universitas Muhammadiyah Tangerang. (2) Untuk
mendeskripsikan peran pendidikan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan
dalam sikap religius mahasiswa Prodi Magister Manajemen Universitas
Muhammadiyah Tangerang. Penelitian ini merupakan penelitian dengan
menggunakan metode deskriptik analitik dengan pendekatan kualitatif.
peneliti menerapkan teknik pengamatan, wawancara dan dokumentasi.
5
Vol. 1, 1 (Desember, 2023), pp. 1-13
Pengamatan dan wawancara akan menghasilkan sumber data primer,
akan memberikan informasi pada peneliti tentang proses pendidikan Al-
Islam dan Kemuhammadiyahan, dan perannya dalam meningkatkan
sikap religius mahasiswa. Faktor penunjang keberhasilan dari peran
pendidikan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan dan meningkatkan sikap
religius mahasiswa nya adalah adanya sistem pendidikan yang uswah
hasanah, sehingga dapat berinteraksi antara mahasiswa dan dosen.
Selain itu Yang kedua, sarana fisik berupa masjid dan perpustakaan
yang representatif untuk sarana ibadah dan belajar. Yang ketiga adalah
sistem Teknologi Informasi yang dapat menambah informasi
mahasiswa. Yang keempat adalah staf dosen yang memenuhi kualifikasi
karena mereka adalah para aktivis yang berlatar belakang profesi
pengajar atau keguruan, ditunjang dengan kondisi lingkungan yang
nyaman, tanpa ada ketegangan mental dan moral mahasiswa.
Hambatannya berupa heterogenitas serta kebiasaan kehidupan
kegamaan sehari hari.
MASTERPIECE: Jurnal of Implementation Al-Islam & Muhammadiyah,Vol. 1, 1 (Desember 2023): 2of 14
pp. 15-23
1. INTRODUCTION/PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara kepulauan dengan keragamannya yang terdapat disetiap daerah.
Suatu keragaman bahwa Pengembangan yang berbeda antar daerah meningkatkan mutu dan
dapat mencerdaskan kehidupan bermasyarakat. Terkait dengan pembangunan pendidikan,
masing-masing daerah memerlukan pendidikan yang sesuai dengan karakteristik daerah. Dalam
undang-undang No. 20 tahun 2003 bahwa kurikulum, pasal 36 ayat 1 merupakan
pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada standar nasional pendidikan untuk
mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Suatu kurikulum diharapkan memberikan landasan, isi
dan menjadi pedoman bagi pengembangan kemampuan siswa secara optimal sesuai dengan
tuntunan dan tantangan perkembangan Masyarakat. 6
Posisi pendidikan Islam, sebagaimana memaparkan di UU No. 2/1989 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, menjadi semakin kuat, yang secara implisit menunjukkan pengakuan
bangsa terhadap sumbangan besar pendidikan Islam dalam upaya menddik mencerdaskan
bangsa. Sebagaimana catatan sejarah, pendidikan islam selain berperan dalam mencerdaskan
kehidupan bangsa juga memiliki sumbangsih dalam perjuangan memerdekakan bangsa
Indonesia. Maka pendidikan islam sangat berpotensi untuk memperbaiki permasalah
pendidikan saat ini.7
Muhammadiyah sebagai organisasi kemasyarakatan Islam di Indonesia yang usianya sudah
mencapai 108 tahun telah banyak berkontribusi untuk bangsa dan negara Indonesia terutama
pada bidang Pendidikan.Bukti bahwa Muhammadiyah telah berkiprah pada dunia Pendidikan
Muhammadiyah memiliki amal usaha dibidang Pendidikan yang sangat banyak dan tersebar di
seluruh Indonesia, mulai dari Lembaga Pendidikan usia dini hingga perguruan tinggi. Karena
bagi Muhammadiyah hanya melalui aktivitas Pendidikan sajalah dakwah Islam bisa
tersampaikan dengan baik secara efektif dan efisien kepada seluruh masyarakat Indonesia. Hal
ini sebagaimana maksud dan tujuan dari persyarikatan Muhammadiyah yang tertuang pada
Muqaddimah Anggaran dasar Muhammadiyah yakni, “Menegakkan dan menjunjung tinggi
perintah agama Islam, sehingga terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya”.
Dengan demikian, Muhammadiyah adalah organisi terbesar di Indonesia dengan jumlah amal
usaha dalam bidang pendidikan yang banyak. Banyaknya perguraun Muhammadiyah ini
menjadi peluang sekaligus tantangan untuk mengelolanya. Pendidikan yang sudah berjalan ini
perlu dikuatkan kembali fungsinya. Pendidikan Muhammadiyah memiliki empat dasar
semangat yaitu, pendidikan, pelayanan, dakwah, dan perkaderan. Empat semangat itu yang
tidak boleh padam dalam mensyiarkan Islam kepada masyarakat. Pendidikan sebagai pelayanan
dan juga tidak mengesampingkan fungsi dakwah dan perkaderan. Maka Pendidikan yang
terdapat di perguruan tinggi Muhammadiyah yang dikenal dengan istilah Al-Islam dan
Kemuhammadiyahan atau AIKA diharapkan mampu memberikan pengalaman yang
memberikan kesan dan makna positif kepada para mahasiswanya, yaitu menhadirkan
keshalehan spiritual dan sosial dimanapun dan kapanpun mereka berada. Inilah yang
membedakan perguruan tinggi Muhammadiyah dengan perguruan tinggi di luar
Muhammadiyah baik perguruan tinggi negeri maupun swasta.
Eksistensi mata kuliah AIK sangat signifikan dalam membentuk mahasiswa di perguruan
tinggi Muhammadiyah yang profesional, intelektual, dan personal religious yang mampu
berkompetisi di era globalisasi. Harapan tersebut didasari pada tujuan umum mata kuliah
AIK yang akan dicapai, yakni terbentuknya manusia pembelajar yang bertakwa, berakhlak
mulia, berkemajuan dan unggul dalam IPTEKS sebagai perwujudan tajdid dakwah amar
ma’ruf nahi munkar (Syamsu, 2019).
6
Widodo Winarso, Dasar Pengembangan Kurikulum Sekolah (Cirebon: CV.Confident, 2016).
7
Jasminto, “Sumbangsih Pesantren Dalam Historiografi Nusantara Sebuah Kajian Pendidikan Islam,” Islam
Nusantara 01, No. 01 (N.D.): 61–71,
Https://Www.Researchgate.Net/Publication/332882180_Sumbangsih_Pesantren_Dalam_Historiografi_Nusantar
a_Sebuah_Kajian_Pendidikan_Islam.
MASTERPIECE: Jurnal of Implementation Al-Islam & Muhammadiyah,Vol. 1, 1 (Desember 2023): 2of 14
pp. 15-23
2. Kajian Pustaka
3. Metode Penelitian
1) Jenis penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian wawancara dengan pendekatan kualitatif. Disebut
penelitian lapangan karena data-data yang dikumpulkan berasal dari lapangan. Adapun
pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif karena fokus
perhatian dari penelitian ini berupa karakteristik, kualitas, keterkaitan antar kegiatan
(Nana Syaodih, 2009 : 72)
2) Lokasi dan subyek penelitian
Penelitian ini mengambil lokasi di Program Studi Magister Manajemen Universitas
Muhammadiyah Tangerang. Subyek penelitian merupakan sumber data dimana peneliti
dapat memperoleh data yang diperlukan dalam rangka penelitian. Subyek dalam
penelitian ini ditentukan secara purposive. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil
subyek Dosen Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK), Teknik pengumpulan data
Adapun teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data dalam penelitian ini antara
lain: wawancara, observasi, dan dokumentasi.
a. Wawancara
Wawancara yang akan digunakan oleh peneliti adaalah wawancara tidak terstruktur
(Sugiyono, 2013 : 197). Metode ini digunakan untuk menggali informasi terkait
bagaimana guru mengimplementasikan kurikulum Al-Islam dan
Kemuhammadiyahan, seperti apa upaya yang dilakukan Dosen dalam meningkatkan
akhlak mahasiswa melalui Kurikulum Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK),
serta bagaimana hasil dari Upaya peningkaataan akhlak siswa menurut pengamatan
dari Dosen.
b. Observasi
Jenis observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi partisipasif
(Sugiyono, 2013 : 204). Metode ini digunakan untuk memgamati perilaku
keagamaan mahasiswa sebagai cerminan dari akhlak mahasiswa serta implementasi
Kurikulum Al-Islam dan Kemuhammadiyahan.
c. Dokumentasi
Dokumentasi adalah metode pengumpulan data dengan melihat, mencari, mencatat
dokumen-dokumen atau hal-hal yang berupa catatatan, film, buku, dan lainnya
8
Syamsul Arifin, Rekonstruksi Al-Islam, h. 54.
9
Akif Khilmiyah dan Syamsudin, Evaluasi Pembelajaran AIK dengan Pendekatan Social Emosional Learning
(SEL) dalam Membentuk Karakter dan Akhlak Mulia. Laporan hasil Penelitian Unggul PTM. (2016).
MASTERPIECE: Jurnal of Implementation Al-Islam & Muhammadiyah,Vol. 1, 1 (Desember 2023): 2of 14
pp. 15-23
(Ahmad Tanzeh, 2011 : 92). Metode ini digunakan untuk mengetahui data-data
dokumentasi tentang profil Universitas, visi dan misi Universitas, keadaan Dosen,
keadaan mahasiswa, administrasi pembelajaran Al-Islam dan Kemuhammadiyahan,
(AIK) serta aplikasi Pembelajaran Al-Islam dan Kemuhammadiyahan.
3) Uji keabsahan data
Uji keabsahan data dilakukan dengan triangulasi, pengecekan teman sejawat dan
perpanjangan pengamatan. Triangulasi dilakukan dengan mengumpulkan data
melalui cara-cara yang berbeda, misalnya menyamakan data hasil wawancara
dengan hasil observasi. Pengecekan teman sejawat dapat dilakukan dengan
mengambil data dari sumber lain. Cara lain untuk menguji keabsahan data adalah
dengan melakukan perpanjangan pengamatan dengan cara yang lebih cermat
(Endang M, 2014 : 44).
4) Analisis data
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode induktif, yaitu proses
analisis didasarkan pada data yang diperoleh selanjutnya dikembangkan pola tertentu
atau menjadi hipotesis. Adapun tahapan analisis data dalam penelitian ini meliputi
reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan (Sugiyono, 2013 : 378).
MASTERPIECE: Jurnal of Implementation Al-Islam & Muhammadiyah,Vol. 1, 1 (Desember 2023): 2of 14
pp. 15-23
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Islam
d. Tokoh tokoh Pembaruan Islam
3 Biografi KH. Ahmad Dahlan a. Latarbelakang KH. Ahmad Dahlan
Dan Pemikirannya b. Pemikiran KH. Ahmad Dahlan
c. Perjuangan KH. Ahmad Dahlan
1. Pendidikan
Dalam hal ini dilakukan dengan pembelajaran dan diskusi dalam kelas. karena dalam
pembelajaran di kelas seorang guru memberikan materi, tugas soft skill maupun uji
praktek berkaitan dengan Al- islam dan Kemuhammadiyahan.Perlu diketahui
bahwasanya konsep amaliyah jika tidak didasari ilmu maka amal tersebut tertolak oleh
allah swt. Dengan demikian sma Muhammadiyah disamping membekali para siswa
MASTERPIECE: Jurnal of Implementation Al-Islam & Muhammadiyah,Vol. 1, 1 (Desember 2023): 2of 14
pp. 15-23
pemahaman dan pelajaran keislaman juga melatih para siswa untuk dapat
mengamalkanya. Apa lagi al- islam merupakan materi yang masuk kategori materi
perioritas sebagai dasar dan basic of power dalam mendidik para siswa yang berjiwa
islami namun berparadigma lokal. Berkaitan dengan Evaluasinya meliputi ujian teori
dilakukan midle semester dan semester maupun ujian praktek. Mata pelajaran yang
lain seperti akhlak, yang meliputi akhlak kepada Allah, diri sendiri, keluarga, dan
masyarakat. Akhlah kepada Allah memberikan bimbingan kepada siswa bagaimana
agar siswa dapat membiasakan perilaku akhlak karimah dalam berhubungan dengan
Allah SWT. Sedangkan akhlak kepada diri sendiri memberikan bimbingan bagaimana
agar tiap siswa dapat meraih sukses dalam hidupnya dan terhindar dari segala macam
kegagalan. Akhlak kepada keluarga memberikan bimbingan kepada mahasiswa dapat
berbuat baik kepada kedua orang tua kepada orang tua bagaimana dia hidup
bertetangga dengan baik, dapat menerima dan menjadi tamu yang baik, serta
berkomunikasi kepada sesama manusia dengan cara yang ma’ruf. Hal ini penting,
dikaitkan dengan propesi pelajaryang menjual jasa pelayanan pendidikan kepada
masyarakat. Evaluasi penilaian didasarkan pada pengamatan perilaku siswa berupa
catatan pelanggarankedisiplinan dan perilaku keseharian yang dilakukan oleh para
Dosen.
Mata kuliah Kemuhammadiyahan ini meliputi sejarah berdirinya Muhammadiyah,
hirarki dan struktur Muhammadiyah, ideologi Muhammadiyah yang meliputi
muqodimah anggaran dasar, matan keyakinan dan cita-cita hidup Muhammadiyah,
kepribadian Muhammadiyah, dua belas langkah Muhammadiyah, dan masalah lima
atau fisabilillah. Selanjutnya dalam mata pelajaran ini diajarkan kepada siswa tentang
paham agama menurut Muhamamdiyah khususnya masalah lima atau duniawiyah,
dan fisabilillah. Muhammadiyah sebagai gerakan modern Islam, yang memiliki
identitas sebagai organisasi islam, organisasi dakwah, dan organisasi tajdid.
Disamping ujian tertulis, siswa juga diharuskan membuat makalah yang berkaitan
dengan materi sebagai bahan tugas dan evaluasi. Lebih dari itu semua, sebagaimana
yang diharapkan oleh kurikulum Muhammadiyah, dengan mata pelajaran Al-Islam
dan Kemuhamamdiyahan ini diharapkan para alumni PTM ini mampu menjadi para
da’i dengan pertimbangan bahwa posisi kaum terpelajar sangat dihormati dan
didengar petunjuk dan sarannya oleh masyarakat.
2. Sosial
Dalam bidang sosial pengamalan Al- islam dan Kemuhammadiyahan diterapkan
dengan beberapa cara yaitu dengan memberikan santunan kepada keluarga siswa jika
ada yang mengalami musibah sepereti kematian, maupun kecelakaan. Dengan
demikian cara ini dapat melatih para siswa untuk berjiwa sosial dengan kemampuan
yang dimilikinya melahirkan rasa pengorbanan dan kemandirian. Para siswa dilatih
untuk saling asah, asih dan asuh serta peduli
terhadap lingkungan.Dalam konsep islam sedekah sangat dianjurkan karena sedekah
sangat
bermanfaat untuk kehidupan akhirat juga sangat bermanfaat untuk lingkungan sosial.
Sedekah dianjurkan kepada orang- orang yang sangat membutuhkan bantuan kita
seperti fakir, miskin dan lain sebagainya.
5. KESIMPULAN
MASTERPIECE: Jurnal of Implementation Al-Islam & Muhammadiyah,Vol. 1, 1 (Desember 2023): 2of 14
pp. 15-23
Religiusitas erat kaitannya dengan agama. Religiusitas dan agama merupakan satu
kesatuan yang tidak dapat dipisahkan (Mangunwidjaya dalam Nuandri & Widayat, 2014).
Agama mengatur tata cara manusia dalam proses beribadah atau menyembah kepada
Tuhan, sedangkan religiusitas menunjukkan sejauh mana kualitas manusia dalam
beragama. Manusia beragama, akan terlihat kualitas dirinya dalam religiusitas (Putri,
2012).
Sikap religius di perguruan tinggi Muhammadiyah Tangerang dipahami sebagai
penanaman nilai-nilai keislaman dan kemuhammadiyahan sehingga menjadi watak dan
kepribadian mahasiswa. Selanjutnya nilai-nilai ini terwadahi dalam sebuah kurikulum
yang disebut dengan kurikulum Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK). AIK
merupakan inti (core) kurikulum yang harus diambil oleh setiap mahasiswa, bahkan
mahasiswa non muslim.
Dengan mata kuliah ini setiap perguruan tinggi Muhammadiyah menjadikan mata kuliah
tersebut sebagai langkah strategis menyampaikan pendidika Islam kepada para mahasiswa
berdasarkan sumber ajaran Islam Al-Quran dan As-Sunnah. Selanjutnya berdasarkan
analisis yang telah dilakukan pada mata kuliah AIK pada semester I (satu) terdapat
indikasi impelementasi sikap religius pada mahasiswa berpengaruh positif diantaranya
yaitu, sikap religius pada mahasiswa dengan mempraktekkan do’a dalam setiap
pembelajaran dan perilaku akhlakul karimah dan disiplin dalam belajar sehingga
menumbuhkan semangat, mengamalkan kebaikan dalam kehidupan sehari-hari sebagai
bentuk ibadah kepada Allah SWT.
DAFTAR PUSTAKA