Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

06.12.23 Draft Jurnal AIKA Kelompok An Eko Fauzan Dkk-1

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 13

Vol. 1, 1 (Desember, 2023), pp.

1-13
EISSN: 2597-XXXX
DOI: xx.xxxxx/.xxxxx.xxx

IMPLEMENTASI SIKAP RELIGIUS PADA MATA KULIAH ALISLAM DAN


KEMUHAMMADIYAHAN DI PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG

Milana Abdillah Subarkah1, Eko Fauzan Adima2, Novita Silvia3, Mulan Maulana4 , Riki Rizki5
Dosen Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK), Universitas Muhammadiyah Tangerang
Universitas Muhammadiyah Tangerang; adimaekofauzan94@gmail.com
Universitas Muhammadiyah Tangerang; novitasilvia.ap2@gmail.com
Universitas Muhammadiyah Tangerang; maulanamulan456@gmailcom
Universitas Muhammadiyah Tangerang; rizkiriki590@gmail.com

ARTICLE INFO ABSTRACT


Keywords: This research certainly has several objectives, including the following:
Sikap Religius dan Mata kuliah (1) To explain the implementation of Al-Islam and Muhammadiyah
Al-Islam dan Education (AIK) in the Master of Management Study Program,
Kemuhammadiyahan Muhammadiyah University, Tangerang. (2) To describe the role of Al-
Article History: Islam and Muhammadiyah education in the religious attitudes of
Received 2023-12-01 students at the Master of Management Study Program, Muhammadiyah
Revised 2023-12-01 University, Tangerang. This research is research using analytical
Accepted 2023-12-01 descriptive methods with a qualitative approach. The researcher applied
Corresponding Author: observation, interview and documentation techniques. Observations and
Prodi Magister Management, interviews will produce primary data sources, will provide researchers
Universitas Muhammadiyah with information about the Al-Islam and Muhammadiyah education
Tangerang process, and its role in improving students' religious attitudes. The
Copyright: factor that supports the success of the role of Al-Islam and
Muhammadiyah education and improving students' religious attitudes is
the existence of an education system that is uswah hasanah, so that
interaction between students and lecturers can be achieved. Apart from
that, secondly, physical facilities in the form of mosques and libraries
which are representative facilities for worship and study. The third is an
Information Technology system that can increase student information.
The fourth is lecturer staff who meet the qualifications because they are
activists with a teaching or teaching professional background, supported
by comfortable environmental conditions, without any mental and moral
tension among students. The obstacles are heterogeneity and habits of
daily religious life.

ABSTRAK
Dalam penelitian ini tentunya memiliki beberapa tujuan diantaranya
ialah sebagai berikut: (1) Untuk menjelaskan pelaksanaan Pendidikan
Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) di Program Studi Magister
Manajemen Universitas Muhammadiyah Tangerang. (2) Untuk
mendeskripsikan peran pendidikan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan
dalam sikap religius mahasiswa Prodi Magister Manajemen Universitas
Muhammadiyah Tangerang. Penelitian ini merupakan penelitian dengan
menggunakan metode deskriptik analitik dengan pendekatan kualitatif.
peneliti menerapkan teknik pengamatan, wawancara dan dokumentasi.

5
Vol. 1, 1 (Desember, 2023), pp. 1-13
Pengamatan dan wawancara akan menghasilkan sumber data primer,
akan memberikan informasi pada peneliti tentang proses pendidikan Al-
Islam dan Kemuhammadiyahan, dan perannya dalam meningkatkan
sikap religius mahasiswa. Faktor penunjang keberhasilan dari peran
pendidikan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan dan meningkatkan sikap
religius mahasiswa nya adalah adanya sistem pendidikan yang uswah
hasanah, sehingga dapat berinteraksi antara mahasiswa dan dosen.
Selain itu Yang kedua, sarana fisik berupa masjid dan perpustakaan
yang representatif untuk sarana ibadah dan belajar. Yang ketiga adalah
sistem Teknologi Informasi yang dapat menambah informasi
mahasiswa. Yang keempat adalah staf dosen yang memenuhi kualifikasi
karena mereka adalah para aktivis yang berlatar belakang profesi
pengajar atau keguruan, ditunjang dengan kondisi lingkungan yang
nyaman, tanpa ada ketegangan mental dan moral mahasiswa.
Hambatannya berupa heterogenitas serta kebiasaan kehidupan
kegamaan sehari hari.
MASTERPIECE: Jurnal of Implementation Al-Islam & Muhammadiyah,Vol. 1, 1 (Desember 2023): 2of 14
pp. 15-23

1. INTRODUCTION/PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara kepulauan dengan keragamannya yang terdapat disetiap daerah.
Suatu keragaman bahwa Pengembangan yang berbeda antar daerah meningkatkan mutu dan
dapat mencerdaskan kehidupan bermasyarakat. Terkait dengan pembangunan pendidikan,
masing-masing daerah memerlukan pendidikan yang sesuai dengan karakteristik daerah. Dalam
undang-undang No. 20 tahun 2003 bahwa kurikulum, pasal 36 ayat 1 merupakan
pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada standar nasional pendidikan untuk
mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Suatu kurikulum diharapkan memberikan landasan, isi
dan menjadi pedoman bagi pengembangan kemampuan siswa secara optimal sesuai dengan
tuntunan dan tantangan perkembangan Masyarakat. 6
Posisi pendidikan Islam, sebagaimana memaparkan di UU No. 2/1989 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, menjadi semakin kuat, yang secara implisit menunjukkan pengakuan
bangsa terhadap sumbangan besar pendidikan Islam dalam upaya menddik mencerdaskan
bangsa. Sebagaimana catatan sejarah, pendidikan islam selain berperan dalam mencerdaskan
kehidupan bangsa juga memiliki sumbangsih dalam perjuangan memerdekakan bangsa
Indonesia. Maka pendidikan islam sangat berpotensi untuk memperbaiki permasalah
pendidikan saat ini.7
Muhammadiyah sebagai organisasi kemasyarakatan Islam di Indonesia yang usianya sudah
mencapai 108 tahun telah banyak berkontribusi untuk bangsa dan negara Indonesia terutama
pada bidang Pendidikan.Bukti bahwa Muhammadiyah telah berkiprah pada dunia Pendidikan
Muhammadiyah memiliki amal usaha dibidang Pendidikan yang sangat banyak dan tersebar di
seluruh Indonesia, mulai dari Lembaga Pendidikan usia dini hingga perguruan tinggi. Karena
bagi Muhammadiyah hanya melalui aktivitas Pendidikan sajalah dakwah Islam bisa
tersampaikan dengan baik secara efektif dan efisien kepada seluruh masyarakat Indonesia. Hal
ini sebagaimana maksud dan tujuan dari persyarikatan Muhammadiyah yang tertuang pada
Muqaddimah Anggaran dasar Muhammadiyah yakni, “Menegakkan dan menjunjung tinggi
perintah agama Islam, sehingga terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya”.
Dengan demikian, Muhammadiyah adalah organisi terbesar di Indonesia dengan jumlah amal
usaha dalam bidang pendidikan yang banyak. Banyaknya perguraun Muhammadiyah ini
menjadi peluang sekaligus tantangan untuk mengelolanya. Pendidikan yang sudah berjalan ini
perlu dikuatkan kembali fungsinya. Pendidikan Muhammadiyah memiliki empat dasar
semangat yaitu, pendidikan, pelayanan, dakwah, dan perkaderan. Empat semangat itu yang
tidak boleh padam dalam mensyiarkan Islam kepada masyarakat. Pendidikan sebagai pelayanan
dan juga tidak mengesampingkan fungsi dakwah dan perkaderan. Maka Pendidikan yang
terdapat di perguruan tinggi Muhammadiyah yang dikenal dengan istilah Al-Islam dan
Kemuhammadiyahan atau AIKA diharapkan mampu memberikan pengalaman yang
memberikan kesan dan makna positif kepada para mahasiswanya, yaitu menhadirkan
keshalehan spiritual dan sosial dimanapun dan kapanpun mereka berada. Inilah yang
membedakan perguruan tinggi Muhammadiyah dengan perguruan tinggi di luar
Muhammadiyah baik perguruan tinggi negeri maupun swasta.
Eksistensi mata kuliah AIK sangat signifikan dalam membentuk mahasiswa di perguruan
tinggi Muhammadiyah yang profesional, intelektual, dan personal religious yang mampu
berkompetisi di era globalisasi. Harapan tersebut didasari pada tujuan umum mata kuliah
AIK yang akan dicapai, yakni terbentuknya manusia pembelajar yang bertakwa, berakhlak
mulia, berkemajuan dan unggul dalam IPTEKS sebagai perwujudan tajdid dakwah amar
ma’ruf nahi munkar (Syamsu, 2019).

6
Widodo Winarso, Dasar Pengembangan Kurikulum Sekolah (Cirebon: CV.Confident, 2016).
7
Jasminto, “Sumbangsih Pesantren Dalam Historiografi Nusantara Sebuah Kajian Pendidikan Islam,” Islam
Nusantara 01, No. 01 (N.D.): 61–71,
Https://Www.Researchgate.Net/Publication/332882180_Sumbangsih_Pesantren_Dalam_Historiografi_Nusantar
a_Sebuah_Kajian_Pendidikan_Islam.
MASTERPIECE: Jurnal of Implementation Al-Islam & Muhammadiyah,Vol. 1, 1 (Desember 2023): 2of 14
pp. 15-23
2. Kajian Pustaka

Penelitian terdahulu yang digunakan acuan peneliti saat ini diantaranya;


Pertama: Penelitian yang ditulis oleh Syamsul Arifin, Universitas Muhammadiyah
Malang, Jurnal: 2015 dengan judul “Rekonstruksi Al Islam Kemuhammadiyahan
Perguruan Tinggi Muhammadiyah sebagai Praksis Pendidikan Nilai.”8
Penelitian ini memaparkan bagaimana matakuliah Al-Islam dan
Kemuhammadiyahan bisa terlaksanakan dengan baik sehingga mahasiswa UMSU
mempunyai peran yang baik dalam meningkatkan sikap religiusitas. Dapat kita pahami
bersama, bahwa pada kurikulum Al-Islam dan Kemuhammadiyahan terdiri dari mata
kuliah agama, ibadah, muamalah dan kemuhammadiyahan. Kedua, penelitian yang
ditulis oleh Dr. Akif Khilmiyah, M.Ag dan Drs. Syamsudin, M.Pd. Laporan hasil
penelitian hibah unggul PTM Universitas MuhammadiyahYogyakarta.“Evaluasi
Pembelajaran AIK dengan Pendekatan Social Emosional Learning (SEL) dalam
Membentuk Karakter dan Akhlak Mulia”9

3. Metode Penelitian

1) Jenis penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian wawancara dengan pendekatan kualitatif. Disebut
penelitian lapangan karena data-data yang dikumpulkan berasal dari lapangan. Adapun
pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif karena fokus
perhatian dari penelitian ini berupa karakteristik, kualitas, keterkaitan antar kegiatan
(Nana Syaodih, 2009 : 72)
2) Lokasi dan subyek penelitian
Penelitian ini mengambil lokasi di Program Studi Magister Manajemen Universitas
Muhammadiyah Tangerang. Subyek penelitian merupakan sumber data dimana peneliti
dapat memperoleh data yang diperlukan dalam rangka penelitian. Subyek dalam
penelitian ini ditentukan secara purposive. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil
subyek Dosen Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK), Teknik pengumpulan data
Adapun teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data dalam penelitian ini antara
lain: wawancara, observasi, dan dokumentasi.
a. Wawancara
Wawancara yang akan digunakan oleh peneliti adaalah wawancara tidak terstruktur
(Sugiyono, 2013 : 197). Metode ini digunakan untuk menggali informasi terkait
bagaimana guru mengimplementasikan kurikulum Al-Islam dan
Kemuhammadiyahan, seperti apa upaya yang dilakukan Dosen dalam meningkatkan
akhlak mahasiswa melalui Kurikulum Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK),
serta bagaimana hasil dari Upaya peningkaataan akhlak siswa menurut pengamatan
dari Dosen.
b. Observasi
Jenis observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi partisipasif
(Sugiyono, 2013 : 204). Metode ini digunakan untuk memgamati perilaku
keagamaan mahasiswa sebagai cerminan dari akhlak mahasiswa serta implementasi
Kurikulum Al-Islam dan Kemuhammadiyahan.
c. Dokumentasi
Dokumentasi adalah metode pengumpulan data dengan melihat, mencari, mencatat
dokumen-dokumen atau hal-hal yang berupa catatatan, film, buku, dan lainnya
8
Syamsul Arifin, Rekonstruksi Al-Islam, h. 54.
9
Akif Khilmiyah dan Syamsudin, Evaluasi Pembelajaran AIK dengan Pendekatan Social Emosional Learning
(SEL) dalam Membentuk Karakter dan Akhlak Mulia. Laporan hasil Penelitian Unggul PTM. (2016).
MASTERPIECE: Jurnal of Implementation Al-Islam & Muhammadiyah,Vol. 1, 1 (Desember 2023): 2of 14
pp. 15-23
(Ahmad Tanzeh, 2011 : 92). Metode ini digunakan untuk mengetahui data-data
dokumentasi tentang profil Universitas, visi dan misi Universitas, keadaan Dosen,
keadaan mahasiswa, administrasi pembelajaran Al-Islam dan Kemuhammadiyahan,
(AIK) serta aplikasi Pembelajaran Al-Islam dan Kemuhammadiyahan.
3) Uji keabsahan data
Uji keabsahan data dilakukan dengan triangulasi, pengecekan teman sejawat dan
perpanjangan pengamatan. Triangulasi dilakukan dengan mengumpulkan data
melalui cara-cara yang berbeda, misalnya menyamakan data hasil wawancara
dengan hasil observasi. Pengecekan teman sejawat dapat dilakukan dengan
mengambil data dari sumber lain. Cara lain untuk menguji keabsahan data adalah
dengan melakukan perpanjangan pengamatan dengan cara yang lebih cermat
(Endang M, 2014 : 44).
4) Analisis data
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode induktif, yaitu proses
analisis didasarkan pada data yang diperoleh selanjutnya dikembangkan pola tertentu
atau menjadi hipotesis. Adapun tahapan analisis data dalam penelitian ini meliputi
reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan (Sugiyono, 2013 : 378).
MASTERPIECE: Jurnal of Implementation Al-Islam & Muhammadiyah,Vol. 1, 1 (Desember 2023): 2of 14
pp. 15-23
4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Aktivitas Pendidikan Islam dan Kemuhammadiyahan di peruguruan tinggi


Muhammadiyah adalah penyiapan lingkungan yang mengharapkan seseorang peserta
didik tumbuh sebagai insan yang menyadari kehadiran Allah Swt sebagai Robb dan
menguasai ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (IPTEKS). Dengan kesadaran
keshalehan spiritual makrifat (iman/ tauhid) dan pengusaan IPTEKS, seseorang peserta
didik mampu memenuhi kebutuhan hidupnya secara mandiri, peduli pada permasalahan
sosial yakni kepada masyarakat yang menderita akibat kebodohan dan kemiskinan,
senantiasa menyebarluaskan kemakrufan, mencegah kemungkaran bagi pemuliaan
kemanusiaan dalam kerangka kehidupan bersama yang ramah lingkungan dalam sebuah
bangsa dan tata pergaulan dunia yang adil, beradab dan sejahtera sebagai ibadah kepada
Allah (Muhammadiyah, 2013).
Pendidikan Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) merupakan pendidikan Islam
modern yang mengintegrasikan keilmuan agama dengan kehidupan dan antara iman
dan kemajuan yang holistik. Dari rahim pendidikan Islam dan Kemuhammadiyahan
diharapkan lahir generasi muslim terpelajar yang kuat iman dan kepribadiannya,
sekaligus mampu menghadapi dan menjawab tantangan zaman. Inilah pendidikan Islam
yang berkemajuan.
Sementara itu, IPTEKS adalah hasil pemikiran rasional yang holistik dan
komprehensif atas realitas alam semesta (ayat kauniyah) dan atas wahyu dan sunnah
(ayat qauliyah) yang merupakan satu kesatuan integral melalui kegiatan penelitian dan
pengembangan yang terus menerus diperbarui bagi kemuliyaan kemanusiaan dalam
alam kehidupan yang lestari. Penguasaan IPTEKS merupakan langkah awal tumbuhnya
kesadaran makrifat (iman/ tauhid), sehingga pemikiran rasional adalah awal dari
kesadaran spiritual makrifat ketuhanan. Pengabdian ibadah kepada Allah meliputi
ibadah yang terangkum dalam rukun Islam, penelitian dan pengembangan IPTEKS,
penataan lingkungan hidup yang Lestari berkelanjutan dalam kehidupan bersama yang
beradab, berkeadilan, dan sejahtera, serta pembebasan setiap orang dari penderitaan
akibat kebodohan dan kemiskinan.
Pendidikan AIK yang ditransformasikan menjadi mata kuliah di Perguruan Tinggi
Muhammadiyah (PTM) memiliki posisi strategis, menjadi ruh penggerak, dan misi
utama penyelenggaraan PTM. Mata kuliah AIK juga menjadi kekuatan PTM karena
dapat menjadi basis kekuatan spiritual, sosial, moral dan intelektual serta daya gerak
bagi seluruh civitas akademika. Keberhasilan mata kuliah AIK menjadi salah satu
indikator ketercapaian misi penyelenggaraan dan pengelolaan PTM. Peningkatan mutu
proses dan hasil (outcome) pendidikan AIKA harus dilaksanakan terus menerus dan
tersistem.
Mata kuliah AIK memandang ajaran Islam sebagai petunjuk jalan yang lurus, modal
sosial, jalan menuju Tuhan, dan jalan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat, yakni
jalan yang tepat untuk mengingkatkan sikap religius. Pengajaran agama Islam sebagai
ilmu yaitu ilmu-ilmu tentang keislaman baik yang bersifat normatif maupun historis
sosiologis lebih tepat diberikan pada mahasiswa yang memang mengambil spesialisasi
di bidang ilmu-ilmu agama namun dalam waktu yang bersamaan sangat relevan juga
bagi mahasiswa yang bidang keahlianya di luar program studi agama Islam.
Oleh karennya, Tujuan mata kuliah AIK pada setiap program studi di PTM untuk
membentuk insan berkarakter dan insan terpelajar serta memiliki integritas dan
kesadaran etis. Dalam Al-Qur’an surat al-Qashash ayat 77 Allah berfirman yang
artinya: “...dan berbuat baiklah sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu...”.
Bagi insan terpelajar, beramal shaleh baik yang bersifat ritual maupun sosial seharusnya
tidak didasarkan pada faktor dari luar dirinya (ganjaran dan ancaman), melainkan
sebagai bentuk panggilan etis, beramal shaleh sebagai manifestasi rasa terima kasih
MASTERPIECE: Jurnal of Implementation Al-Islam & Muhammadiyah,Vol. 1, 1 (Desember 2023): 2of 14
pp. 15-23
kepada Allah dan sesama. Pendidikan AIK untuk membentuk manusia berkemajuan,
berjiwa pengasih, dan penuh kasih kepada sesama (philantropis) (Muhammadiyah,
2013).
Kemudian, sebagaimana penjelasan dari pedoman Pendidikan AIK yang telah
dirumuskan oleh Majelis Dikti Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Terdapat beberapa
materi pokok yang menjadi fokus penanaman nilai Pendidikan Islam dan
Kemuhammadiyahan mulai dari materi tentang aqidah, akhlak, sumber ajaran Islam
(Al-Qur’an dan Hadist), fiqih, dan Kemuhammadiyahan.
Dengan demikian, perkuliahan AIK nilai-nilai religius tidak hanya pada tataran
kognitif tetapi menyentuh pada pengalaman nyata dalam kehidupan mahasiswa sehari-
hari dimasyarakat. Setiap dosen diharapkan dapat menjadi teladan pada implementasi
sikap religius dan setiap dosen AIK seharusnya berkompeten untuk membimbing sifat
dan sikap para mahasiswanya, artinya setiap dosen mata kuliah AIKA sudah sepatutnya
memiliki tugas dan tanggung jawab untuk mengarahkan sikap Islami kepada mahasiswa
yang diampunya.
Mahasiswa semester I (satu) program studi Magister Manajemen Universitas
Muhammadiyah Tangerang telah berhasil dan mampu mengimplementasikan sikap
religius. Hal ini dikarenakan pada mata kuliah AIK tidak sekedar memberikan teori
tentang kemuhammadiyahan tetapi mahasiswa juga langsung turun ke jalan
mengobservasi keadaan masyarakat yang tidak mampun yang selanjutnya di santuni
dan diberikan pemahaman nilai-nilai agama Islam sebagaimana pembelajaran yang
disampaikan selama mata kuliah AIK berlangsung. Oleh karena itu, menyampaikan
spirit Muhammadiyah kepada para mahasiswa diharapkan untuk memilih di antara
beberapa pendekatan dari dimensi kehadiran dan kontribusi Muhammadiyah hal ini
bertujuan agar mahasiswa dapat memahami model perjuangan yang selama ini
dilakukan oleh persyarikatan Muhammadiyah. Mata kuliah ini hendak memperkenalkan
melalui salah satu di antara nilai-nilai dan tradisi yang berkembang sangat kuat dalam
tubuh Muhammadiyah. Di samping nilai-nilai keikhlasan dalam berdakwah,
kesederhanaan, etos keilmuan.

Namun, sebelum mahasiswa mengimplementasikan sikap religius pada mata kuliah


AIKA, mahasiswa diberikan pembekalan terlebih dahulu oleh Dosen mata kuliah AIK.
Alur perkuliahan mata kuliah AIK disusun secara bertahap, tetapi saling berkaitan
antara satu dan lainnya secara rinci dari perkuliahan AIK dapat dilihat pada jadwal
perkuliahan sebagaimana berikut:

NO MATERI SUB MATERI

1 Kontrak Perkuliahan Dan Menjelaskan sistem Mata Kuliah AIK


Pengantar

Materi Islam Sebagai Agama a. Islam sebagai Pedoman Hidup


dan Peradaban b. Islam sebagai Peradaban Rahmatan
Lil’alamin
c. Hubungan Islam Agama dan Sebagai
Peradaban

2 Perkembangan dan Pembaruan a. Kemajuan dan peradaban Islam diberbagai


Dunia Muslim Bidang
b. Sebab-sebab kemunduran dunia
Islam
c. Pemurnian dan Pembaruan
MASTERPIECE: Jurnal of Implementation Al-Islam & Muhammadiyah,Vol. 1, 1 (Desember 2023): 2of 14
pp. 15-23

NO MATERI SUB MATERI

Islam
d. Tokoh tokoh Pembaruan Islam
3 Biografi KH. Ahmad Dahlan a. Latarbelakang KH. Ahmad Dahlan
Dan Pemikirannya b. Pemikiran KH. Ahmad Dahlan
c. Perjuangan KH. Ahmad Dahlan

4 Sejarah Berdirianya a. Realitas Sosio Agama di Indonesia


Persyarikatan Muhammadiyah
b. Realitas Sosio Politik di Indonesia
c. Realitas Sosio di
Indonesia Pendidikan

5 Landasan Normatif dalam a. Muqaddimah Anggaran Dasar


organisasi Muhammadiyah Muhammadiyah
(Ideologi Muhammadiyah)
b. Matan Keyakinan dan Cita cita Hidup
Muhammadiyah
c. Kepribadian Muhammadiyah
Pedoman Hidup Islami Warga
d. Muhammadiyah

6 Muhammadiyah Sebagai a. Pengertian Tajrid dan Tajdid


Gerakan Dakwah dan Tajdid
b. Model Tajrid dan Tajdid
c. Model Gerakan Keberagamaan

7 Muhammadiyah Sebagai a. Faktor yang melatarbelakangi


Gerakan Pendidikan Muhammadiyah Bergerak dibidang
Pendidikan
b. Cita cita Pendidikan Muhammadiyah
c. Bentuk dan Model
Pendidikan Muhammadiyah
d. Pemikiran dan Praksis
Pendidikan Muhammadiyah
e. Tantangan dan Revitalisasi
Pendidikan Muhammadiyah

8 UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS)


9 Muhammadiyah Sebagai a. Latarbelakang Munculnya Gerakan Sosial
Gerakan Sosial Kesehatan dan Kesehatan
b. Ide dan Nilai Dasar Gerakan Sosial
dan Kesehatan
c. Gerakan Peduli Kepada Fakir
Miskin dan Anak Yatim
d. Bentuk dan Model Gerakan Sosial
Kemanusiaan
10 Muhammadiyah dan a. Strategi KH. Ahmad Dahlan Dalam
Pemberdayaan Perempuan Pemberdayaan Perempuan
b. Kesetaraan Gender Dalam Muhammadiyah
MASTERPIECE: Jurnal of Implementation Al-Islam & Muhammadiyah,Vol. 1, 1 (Desember 2023): 2of 14
pp. 15-23

NO MATERI SUB MATERI

c. Peran Perempuan dalam Kehidupan


Berbangsa dan Bernegara
11 Muhammadiyah dan Politik a. Khittah Muhammadiyah dalam kehidupan
Berbangsa dan Bernegara
b. Muhammadiyah sebagai bagian dari pendiri
NKRI
c. Tanggung Jawab Muhammadiyah terhadap
MKRI
d. Peran Muhammadiyah dalam perpolitikan di
Indonesia

12 Muhammadiyah dan a. Prinsip-prinsip Kebudayaan


Kebudayaan b. Pandangan Muhammadiyah terhadap
Kebudayaan
c. Perjuangan Muhammadiyah di bidang
Kebudayaan

13 Islam Berkemajuan untuk a. Nilai-nilai perjuangan dan kiprah


Indonesia Berkemajuan Muhammadiyah
b. Langkah Strategis Muhammadiyah dalam
berdakwah
c. Bukti konkret hasil perjuangan
Muhammadiyah

14 Kiprah Muhammadiyah di a. Peran Muhammadiyah dalam hidup


Mayarakat bermasyarakat
b. Penanaman Nilai Islam sebagai dakwah Amar
Maruf Nahi Munkar
d. Tantangan Ghazwul Fikr

15 Pemberdayaan Cabang dan a. Peran strategis Cabang dan Ranting dakwah


Ranting Muhammadiyah Muhammadiyah
b. Faktor pendukung dan penghambat
perkembangan dakwah Muhammadiyah
ditingkat Cabang dan Ranting
a. Perkembangan dakwah Muhammadiyah di
Kota Tangerang

16 UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS)

Berdasarkan pelaksanaan perkuliahan yang telah dilakukan oleh mahasiswa


diatas maka mata kuliah AIKA memiliki tujuan sebagai berikut:

1. Pendidikan
Dalam hal ini dilakukan dengan pembelajaran dan diskusi dalam kelas. karena dalam
pembelajaran di kelas seorang guru memberikan materi, tugas soft skill maupun uji
praktek berkaitan dengan Al- islam dan Kemuhammadiyahan.Perlu diketahui
bahwasanya konsep amaliyah jika tidak didasari ilmu maka amal tersebut tertolak oleh
allah swt. Dengan demikian sma Muhammadiyah disamping membekali para siswa
MASTERPIECE: Jurnal of Implementation Al-Islam & Muhammadiyah,Vol. 1, 1 (Desember 2023): 2of 14
pp. 15-23
pemahaman dan pelajaran keislaman juga melatih para siswa untuk dapat
mengamalkanya. Apa lagi al- islam merupakan materi yang masuk kategori materi
perioritas sebagai dasar dan basic of power dalam mendidik para siswa yang berjiwa
islami namun berparadigma lokal. Berkaitan dengan Evaluasinya meliputi ujian teori
dilakukan midle semester dan semester maupun ujian praktek. Mata pelajaran yang
lain seperti akhlak, yang meliputi akhlak kepada Allah, diri sendiri, keluarga, dan
masyarakat. Akhlah kepada Allah memberikan bimbingan kepada siswa bagaimana
agar siswa dapat membiasakan perilaku akhlak karimah dalam berhubungan dengan
Allah SWT. Sedangkan akhlak kepada diri sendiri memberikan bimbingan bagaimana
agar tiap siswa dapat meraih sukses dalam hidupnya dan terhindar dari segala macam
kegagalan. Akhlak kepada keluarga memberikan bimbingan kepada mahasiswa dapat
berbuat baik kepada kedua orang tua kepada orang tua bagaimana dia hidup
bertetangga dengan baik, dapat menerima dan menjadi tamu yang baik, serta
berkomunikasi kepada sesama manusia dengan cara yang ma’ruf. Hal ini penting,
dikaitkan dengan propesi pelajaryang menjual jasa pelayanan pendidikan kepada
masyarakat. Evaluasi penilaian didasarkan pada pengamatan perilaku siswa berupa
catatan pelanggarankedisiplinan dan perilaku keseharian yang dilakukan oleh para
Dosen.
Mata kuliah Kemuhammadiyahan ini meliputi sejarah berdirinya Muhammadiyah,
hirarki dan struktur Muhammadiyah, ideologi Muhammadiyah yang meliputi
muqodimah anggaran dasar, matan keyakinan dan cita-cita hidup Muhammadiyah,
kepribadian Muhammadiyah, dua belas langkah Muhammadiyah, dan masalah lima
atau fisabilillah. Selanjutnya dalam mata pelajaran ini diajarkan kepada siswa tentang
paham agama menurut Muhamamdiyah khususnya masalah lima atau duniawiyah,
dan fisabilillah. Muhammadiyah sebagai gerakan modern Islam, yang memiliki
identitas sebagai organisasi islam, organisasi dakwah, dan organisasi tajdid.
Disamping ujian tertulis, siswa juga diharuskan membuat makalah yang berkaitan
dengan materi sebagai bahan tugas dan evaluasi. Lebih dari itu semua, sebagaimana
yang diharapkan oleh kurikulum Muhammadiyah, dengan mata pelajaran Al-Islam
dan Kemuhamamdiyahan ini diharapkan para alumni PTM ini mampu menjadi para
da’i dengan pertimbangan bahwa posisi kaum terpelajar sangat dihormati dan
didengar petunjuk dan sarannya oleh masyarakat.

2. Sosial
Dalam bidang sosial pengamalan Al- islam dan Kemuhammadiyahan diterapkan
dengan beberapa cara yaitu dengan memberikan santunan kepada keluarga siswa jika
ada yang mengalami musibah sepereti kematian, maupun kecelakaan. Dengan
demikian cara ini dapat melatih para siswa untuk berjiwa sosial dengan kemampuan
yang dimilikinya melahirkan rasa pengorbanan dan kemandirian. Para siswa dilatih
untuk saling asah, asih dan asuh serta peduli
terhadap lingkungan.Dalam konsep islam sedekah sangat dianjurkan karena sedekah
sangat
bermanfaat untuk kehidupan akhirat juga sangat bermanfaat untuk lingkungan sosial.
Sedekah dianjurkan kepada orang- orang yang sangat membutuhkan bantuan kita
seperti fakir, miskin dan lain sebagainya.

3. Perilaku akhlakul karimah


Dari hasil wawancara di atas diketahui bahwa ada peran dari Pendidikan Al-Islam dan
Kemuhammadiyahan dalam membentuk akhlak siswa yang sangat diterima dan dinilai
positif oleh praktek pelajarswasta. Mereka menilai adanya kekhasan sebagai nilai
tambah, brand image yang ditonjolkan siswa SMA Muhammadiyah yang membedakan
dengan siswa dari SMA lain. SelakuGerakan Islam Muhammadiyah harus terus
MASTERPIECE: Jurnal of Implementation Al-Islam & Muhammadiyah,Vol. 1, 1 (Desember 2023): 2of 14
pp. 15-23
berjuang untuk menyebarluaskan ide-idenya ke tengah-tengah masyarakat bangsa
Indonesia. Penyebaran ide atau paham Muhammadiyah tidak mesti harus diwadahi
oleh formalitas organisasi atau diberi label organisasi. Usaha-usaha menyerukan dan
menyampaikan kepada manusia dan seluruh
umat tentang pandangan dan tujuan hidup yang meliputi amar makruf dan nahi
munkar, dengan berbagai media dan cara yang diperbolehkan akhlak dan membimbing
mengamalkannya dalam kehidupan pribadi, masyarakat, dan bernegara. Bentuk
dakwah Muhammadiyah juga dengan mengajak dan menyeru masyarakat kepada
ajaran Islam dengan memberikan pengertian dan kesadaran akan kebenaran ajaran-
ajaran Islam dengan terlefsikkan dalam sikap siswa SMA Muhammadiyah Rambipuji
yang mencontohkan akhlak yang terpuji dalam kehidupan sehari-hari.

4. Disiplin Dalam Belajar


Pembiasaan tata tertib di sekolah dan sholat tepat waktu Al-Islam dan
Kemuhammadiyahan terbukti dapat mencetak pribadi-pribadi pelajar yang menjunjung
tinggi kedisiplinan dalam menjalankan perannya. Kepatuhan yang berawal dari
keterpaksaan karena aturan, berangsur-angsur menjadi sebuah perilaku yang benar-
benar timbul atas kesadaran pribadi yang memunculkan sikap kedisiplinan dalam
menjalankan kehidupan sehari- hari. Tidak mudah untuk memberikan definisi
pelayanan pendidikan yang Islami. Pengertian sederhana tentang pelayanan
pendidikan yang Islami adalah segala bentuk kegiatan asuhan pendidikan yang
didasarkan ajaran agama islam dalam setiap aspek kehidupan. Islam telah mengajarkan
praktek hubungan sosial dan kepedulian terhadap sesama dalam suatu ajaran khusus,
yakni akhlaq yang diamalkan / dipraktekkan harus mengandung aqidah dan syariah.
Karena asuhan terdidik merupakan bagian dari akhlaq maka seseorang muslim yang
menjalankan fungsi khalifah harus mampu berjalan seiring dengan fungsi manusia
sebagai hamba Allah sehingga dengan demikian melaksanakan pelayanan pendidikan
adalah bagian dari ibadah. Profesi pelajar bagi umat Islam diyakini suatu profesi yang
bernilai ibadah, mengabdi kepada manusia dan kemanusiaan, mendahulukan
kepentingan pendidikan dari ndividu, keluarga, kelompok dan masyarakat di atas
kepentingan sendiri dengan menggunakan pendekatan holistik. Kegiatan terdidikdalam
Islam merupakan manifestasi dari fungsi manusia sebagai khalifah dan hamba Allah
dalam melaksanakan kemanusiaan, menolong manusia lain yang mempunyai masalah
pendidikan dan memenuhi kebutuhan dasarnya baik aktual maupun potensial.
Permasalahn tersebut harus dihadapi dengan pendekatan silaturahmi dengan sebaik
baiknya didasari dengan iman, ilmu, dan amal. Untuk dapat memberikan asuhan
terdidik kepada masyarakat yang lain, pelajar dituntut memiliki keterampilan
intelektual, interpersonal, tekhnikal, serta memiliki kemampuan berdakwah amar
ma’ruf nahi munkar.

5. Mempraktekkan Do’a- Do’a Dalam Menjalankan Aktifitas Sehari- Hari


Dalam menjalankan apapun baik belajar maupun pekerjaan yang baik para
mahasiswa Muhammadiyah selalu mengawalinya dengan bacaan basmalah atau do’a,
syukur alhamdulilah dengan adanya mata kuliah Al-islam dan Kemuhammadiyahan
dan tekanan untuk membiasakan hidup islami dan berlandaskan syariat islam.

Implementasi sikap religius dalam membangun karakter mahasiswa di UMT


sudah diberikan sejak mahasiswa baru masuk, sebelum perkuliahan dimulai, mahasiswa
baru wajib mengikuti serangkaian kegiatan orientasi kampus yang biasa di sebut sebagai
masa ta’aruf mahasiswa atau yang biasa di singkat dengan mastama. Dengan materi di
dalamnya salah satunya yaitu tentang perilaku hidup Islami atau pengenalan Al Islam
kemuhammadiyahan (AIK). Semua mahasiswa harus mengikuti kegiatan ini dan
MASTERPIECE: Jurnal of Implementation Al-Islam & Muhammadiyah,Vol. 1, 1 (Desember 2023): 2of 14
pp. 15-23
sertifikatnya nantinya dijadikan syarat untuk mengikuti ujian akhir. Dengan demikian,
dapat dikatakan bahwa masa orientasi adalah pintu masuk untuk mata kuliah AIKA
sehingga pengetahuan mereka tentang Islam berkembang, dan memahami bahwa segala
sesuatu dalam Islam (Dacholfany, 2020:57).
Mastama merupakan orientasi mahasiswa baru pada umumnya, tapi dengan
muatan dan penekanan keislaman atau menjadi semacam islamisasi orientasi kampus,
setelah rangkaian mastama selesai, pembinaan karakter melalui AIK dilakukan dalam
proses perkuliahan melalui materi-materi AIK. Perkuliahan AIK dilaksanakan sesuai
dengan jadwal perkuliahan. Metode yang digunakan dalam perkuliahan ini umumnya
adalah ceramah dan diskusi, kecuali materi praktik ibadah, membaca kitab suci al-Qur’an.
Mahasiswa diberi tugas untuk membuat makalah secara berkelompok kemudian
mempresentasikan dan mendikusikannya di depan kelas yang bermanfaat untuk
perkembangan wawasan dan pengetahuan (Dacholfany, Ihsan dan Hasanah. 2018: 27).
Pada Perguruan Tinggi Muhammadiyah UMT Dosen AIK diibaratkan penjaga
moral yang menjadi suritauladan dan rule model bagi seluruh sivitas akademika, tuntutan
yang besar ini tentunya harus dibarengi dengan tingkat perhatian yang besar pula terhadap
dosen-dosen AIKA. Pada konteks ini, dosen AIK memagang peran penting dalam
pembinaan karakter di UMT. hal ini terutama dilatarbelakangi oleh dua hal penting:
pertama, secara konseptual, kurikulum AIK belum mengarah sepenuhnya pada pembinaan
karakter. Kedua, tugas dosen AIK tidak hanya mentransfer pengetahuan), akan tetapi
yang terutama melakukan internalisasi nilai kepada mahasiswa. hal kedua inilah yang
membedakan dengan mata kuliah lain yang sekaligus juga memberikan beban ganda yang
berat bagi dosen-dosen AIKA.
Evaluasi materi AIK meliputi dua hal: ujian praktik dan ujian tertulis. Ujian
praktik diberlakukan untuk mata kuliah ibadah, membaca al-Quran, dan
kemuhammadiyahan. materi ibadah yang diujikan terutama adalah shalat dan bacaannya.
Secara umum, penekanan evaluasi terletak pada sesuai dan tidaknya praktik shalat yang
mereka jalankan dengan standar standar muhammadiyah, sedangkan materi baca al-Quran
penekanannya adalah kesesuaian bacaan dengan kaidah ilmu tajwid. Selanjutnya, untuk
materi kemuhammadiyahan materi praktiknya adalah dakwah lapangan. maksud utama
dakwah lapangan ini adalah untuk mengasah kepedulian sosial mahasiswa. Selain ketiga
materi di atas, evaluasinya dengan cara tertulis adapun materi kemuhammadiyahan,
kendati ada praktik lapangan juga tetap ada ujian tertulis. bahkan yang menjadi dasar
kelulusan pada akhirnya adalah materi tertulis. Ujian tertulis ini dilaksanakan sesuai
dengan jadwal regular kampus melalui penugasan, ujian tengah semester (UTS), dan ujian
akhir semester (UAS). Ujian tertulis inilah yang nantinya akan menentukan kelulusan
mahasiswa untuk setiap materi AIK. Sistem penilaian untuk mata kuliah AIK sama
dengan mata kuliah lain, meliputi: Tugas/Quis 30%, Nilai Uujian Tengah Semester (UTS)
30%, dan Nilai Ujian Akhir Semester (UAS) 40%. bobot penilian ini bisa diubah oleh
dosen yang bersangkutan dengan tidak melampaui ketentuan yang telah ditetapkan oleh
bagian akademik dan kemahasiswaan (BAAK).
Dosen AIK harus mempunyai pengkhususan nilai dan menanamkan nilai itu
kepada mahasiswa, namun hal ini belum menjadi kebijakan yang sistematis atau
setidaknya arahan khusus sehingga semua itu berjalan menurut selera masing-
masing dosen. jika kesadaran dari dosen yang bersangkutan tak ada, maka dapat
dipastikan proses penanaman nilai-nilai karakter tidak sampai sasaran. Perkuliahan
AIK berjalan sebagaimana materi-materi lain yang diajarkan, diterima, dan dipahami
secara kognitif. Di sinilah kemudian arah indoktrinasi untuk menanamkan nilai-nilai
karakter islami harus disistematisasikan dalam proses pembelajaran. Semuanya
harus diskenariokan dan dikemas sedemikian rupa mulai dari hal-hal yang bersifat
simbolik sampai yang substansial. harus ada semacam SoP (standar operational
procedure) tersendiri bagi dosen-dosen AIK.

5. KESIMPULAN
MASTERPIECE: Jurnal of Implementation Al-Islam & Muhammadiyah,Vol. 1, 1 (Desember 2023): 2of 14
pp. 15-23

Religiusitas erat kaitannya dengan agama. Religiusitas dan agama merupakan satu
kesatuan yang tidak dapat dipisahkan (Mangunwidjaya dalam Nuandri & Widayat, 2014).
Agama mengatur tata cara manusia dalam proses beribadah atau menyembah kepada
Tuhan, sedangkan religiusitas menunjukkan sejauh mana kualitas manusia dalam
beragama. Manusia beragama, akan terlihat kualitas dirinya dalam religiusitas (Putri,
2012).
Sikap religius di perguruan tinggi Muhammadiyah Tangerang dipahami sebagai
penanaman nilai-nilai keislaman dan kemuhammadiyahan sehingga menjadi watak dan
kepribadian mahasiswa. Selanjutnya nilai-nilai ini terwadahi dalam sebuah kurikulum
yang disebut dengan kurikulum Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK). AIK
merupakan inti (core) kurikulum yang harus diambil oleh setiap mahasiswa, bahkan
mahasiswa non muslim.
Dengan mata kuliah ini setiap perguruan tinggi Muhammadiyah menjadikan mata kuliah
tersebut sebagai langkah strategis menyampaikan pendidika Islam kepada para mahasiswa
berdasarkan sumber ajaran Islam Al-Quran dan As-Sunnah. Selanjutnya berdasarkan
analisis yang telah dilakukan pada mata kuliah AIK pada semester I (satu) terdapat
indikasi impelementasi sikap religius pada mahasiswa berpengaruh positif diantaranya
yaitu, sikap religius pada mahasiswa dengan mempraktekkan do’a dalam setiap
pembelajaran dan perilaku akhlakul karimah dan disiplin dalam belajar sehingga
menumbuhkan semangat, mengamalkan kebaikan dalam kehidupan sehari-hari sebagai
bentuk ibadah kepada Allah SWT.

DAFTAR PUSTAKA

Lexy J Moleong, 2005. Metodelogi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.


Mulyasa, E.2016. Improved Quality Mangement Based Learning for preparing The Character of
Graduate in Response Globalisazion Era, International Journal of Education and Research Vol. 4
No.11 November hal.385-394, www.Ijern.com
Pedoman Pimpinan Pusat Muhammadiyah nomor 02/PED/1.0/b/2012 tentang Perguruan tinggi
Muhammadiyah, bab, III, Pasal 2.
Surya, Nining Ningsih, M. Ihsan Dacholfany, Sudirman Aminin, Implementasi Supervisi
Akademik Dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran di SMA dan SMK Se-Kecamatan Abung
Semuli Lampung Indonesia, Jurnal el-Ghiroh. Vol. XVIII, No. 02. September 2020.
Tim Kurikulum dan Pembelajaran Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan. 2014. Buku
Panduan Kurikulum Pendidikan Tinggi, Direktorat jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan
Tim Pedoman AIK Majlis Dikti PP Muhammadiyah, Pedoman Pendidikan Al Islam dan
Kemuhammadiyahan Perguruan Tinggi Muhammadiyah, (Majlis Dikti PP Muhammadiyah:
Yogyakarta, 2013)
http://ummetro.ac.id/visi-dan-misi-um-metro, diakses tanggal 08/12/2023

You might also like