JOURNAL
JOURNAL
JOURNAL
xx—xxx
Abstract: As a form of school concern for the development of students' character, an educational
program called Guidance and Counseling was formed. This research aims to reveal the
responsibilities of guidance and counseling teachers in confronting the neglected guidance and
counseling label. The type of research used in this research is literature (Library Research). )
where the author uses a descriptive normative research approach with more emphasis on the
power of data analysis on existing data sources. researchers to collect information that is
relevant to the topic or problem that will be or is being researched. The results of this research
show that guidance and counseling teachers play an important role in students' success in
undergoing the education process at school. The duties of guidance counselors include
understanding and observing student behavior as well as providing counseling services that help
students overcome the various problems they face. Not only teaching and providing counseling
to students, guidance counselors also have many responsibilities that must be carried out in
accordance with the counselor's professionalism. Basically, guidance and counseling teachers
are needed to meet the social and psychological needs of children in school. Because it is not
enough for students to only get education with general learning materials. Therefore, the
importance of character education must be instilled in all students so that they have noble
character towards all. There are misunderstandings in the surrounding environment about BK
teachers all this time. BK teachers are seen as teachers who solve the problems of undisciplined
children. In fact, guidance and counseling teachers have a big role in shaping the character of
students, not just dealing with the problem of naughty children, but their role is very crucial in
guiding students to be successful in learning.
Abstrak: Sebagai salah satu bentuk kepedulian sekolah akan perkembangan karakarter siswa
maka dibentuklah suatu program pendidikan yang di sebut dengan Bimbingan dan konseling
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan bagaimana Tanggung Jawab Guru BK Dalam
Mengkonfrontasi Label BK Terabaikan, Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah kepustakaan (Library Research) dimana penulis menggunakan pendekatan penelitian
normatif deskriptif dengan lebih menekankan pada kekuatan analisis data pada sumber-sumber
data yang ada. peneliti untuk menghimpun informasi yang relevan dengan topik atau masalah
yang akan atau sedang diteliti. Hasil penelitian ini menunjukkan Guru BK memainkan peran
penting dalam keberhasilan siswa dalam menjalani proses pendidikan di sekolah. Tugas guru
BK meliputi pemahaman dan pengamatan terhadap perilaku siswa serta memberikan layanan
konseling yang membantu siswa mengatasi berbagai masalah yang mereka hadapi Tidak hanya
mengajar dan memberikan konseling kepada peserta didik, Guru BK juga memiliki banyak
tanggung jawab yang harus di jalani sesuai dengan profesionalisme Konselor. Pada dasarnya
Guru BK dibutuhkan untuk memnhi kebutuhan sosial dan psikoloi anak dalam sekolah.karena
peserta didik tidak cukup akalu hanya mendapatkan Pendidikan dengan materi pembelajaran
1
2 Jurnal Kajian Bimbingan dan Konseling, Vol..., No..., Thn, Hal....-....
umum.oleh karena itu pentingnya Pendidikan karakter harus ditanamkan kepada semua peserta
didik agak mereka memiliki budi pekerti yang luhur terhadap semua yang ada di lingkungan
sekitarnya kesalahpahaman tentang guru BK selama ini. Guru BK dipandang sebagai guru yang
menyelesaikan masalah-masalah anak-anak yang tidak disiplin. Padahal, guru BK punya peran
besar dalam membentuk karakter anak-anak didik, tidak sebatas mengatasi masalah anak nakal,
melainkan perannya sangat krusial dalam membimbing anak didik agar sukses dalam belajar
PENDAHULUAN
Guru adalah semua orang yang bertangung jawab untuk membimbing dan membina anak didik,
baik secara individual maupun klasikal di sekolah ataupun luar sekolah Bimbingan konseling
merupakan proses bantuan kepada individu secara face to face agar individu dapat memahami
dirinya, bisa memutuskan, memilih merencanakan masa depan untuk menyelesaikan masalahnya.
dengan hal itu, sekolah sangat memerlukan guru bimbingan konseling untuk menangani siswa dan
mengembangkan potensi siswanya. guru bimbingan dan konseling juga bertugas untuk
mendampingi siswa-siswanya dengan melaksanakan program bimbingan, evaluasi pelaksanaan
bimbingan, analisis pelaksanaan bimbingan dan tindak lanjut dalam program bimbingan terhadap
peserta didik yang menjadi tanggung jawabnya, Guru bimbingan konseling adalah seorang guru
yang bertugas memberikan bantuan psikologis dan kemanusiaan secara ilmiah dan professional
sehingga seorang guru bimbingan konseling harus berusaha menciptakan komunikasi yang baik
dengan murid dalam menghadapi masalah dan tantangan hidupGuru bimbingan dan konseling
sangat diperlukan tugasnya untuk mendampingi siswa untuk memotivasi belajarnya (Fadila,et al,
2020)
Pada umumnya siswa lebih terbuka pada temannya dibandingkan dengan orang tua,
pembimbing atau guru disekolah. Untuk bicara yang dianggap pribadi mereka meluapkannya
kepada teman sebayanya. Siswa merasa bahwa orang dewasa dari dirinya tidak dapat memahami
mereka dan mereka yakin bahwa hanya sesama merekalah dapat saling memahami. hal ini
menyebabkan bahwa dikalangan remaja layanan bimbingan konseling disekolah tidak begitu
dibutuhkan, (Amelisa & Suhono, 2017). Pada kenyataannya pelajar dari segmentasi usia manapun
tetap membutuhkan layanan konseling dalam memperbaiki kualitas hidup mereka. Pemberian
layanan bimbingan dan konseling pada hakikatnya adalah pembinaan individu atau kelompok agar
dapat menjadi pribadi yang mandiri. Prayitno menyatakan bahwa bimbingan dan konseling
membantu individu untuk menjadi orang yang berguna dalam hidupnya memiliki berbagai ide,
pendapat dan interpretasi, pilihan, penyesuaian dan yang tepat mengenai diri sendiri dan
lingkungannya (Saman, et, al, 2021).
Keberadaan layanan bimbingan konseling di sekolah sering terabaikan dikarenakan fungsinya
yang dirasa tidak signifikan terhadap perkembangan diri siswa, persepsi ini didukung dari jarangnya
siswa yang mau datang ke ruangan BK (Bimbingan Konseling) jika tidak mengalami permasalahan
Putri ; Rezeki – Mengkonfrontasi Bk Terabaikan 3
didalam lingkungan sekolah, dimasa sekarang ini layanan bimbingan konseling lebih menjadi sarana
penghukuman bagi siswa yang bermasalahn dibandingkan layanan dalam menampung berbagai
macam permasalahan siswa, hal ini tentu saja tidak sesuai dengan salah satu tujuan pemberian
layanan BK dimana salah satu tujuannya adalah pembinaan individu atau kelompok agar dapat
menjadi pribadi yang mandiri (Erford, 2017). Prayitno menyatakan bahwa bimbingan dan konseling
membantu individu untuk menjadi orang yang berguna dalam hidupnya memiliki berbagai ide,
pendapat dan interpretasi, pilihan, penyesuaian dan yang tepat mengenai diri sendiri dan
lingkungannya, untuk mengatasi hal ini guru BK perlu memahami tanggung jawab mereka. Menurut
prayitno guru bimbingan konseling adalah seorang pelaksana bimbingan dan konseling sekolah yang
secara khusus ditugasi untuk itu. Dengan demikian bimbingan dan konseling tidak dilaksanakan
oleh semua guru atau sembarangan guru Guru bimbingan dan konseling disebut dengan “konselor
sekolah” (Tohirin, 2010) .
Konselor adalah guru yang mempunyai tugas dan tanggung jawab, wewenang dan hak secara
penuh dalam kegiatan bimbingan konseling terhadap sejumlah peserta didik bimbingan dan
konseling diantaranya yaitu:
1. Memasyarakatkan kegiatan bimbingan
2. Merencanakan kegiatan bimbingan
3. Melaksanakan persiapan bimbingan
4. Melaksanakan layanan bimbingan terhadap sejumlah siswa yang menjadi tanggung
jawabnya
5. Melaksanakan kegiatan penunjang bimbingan
6. Menilai proses dan hasil kegiatan dan layanan bimbingan
7. Menganalisis hasil penilaian
8. Melaksanakan tindak lanjut berdasarkan hasil penilaian
9. Mempertanggung jawabkan tugas dan kegiatan kepada koordinator guru bimbingan
konseling (Azizah, et al, 2017).
Bedasarkan penjabaran diatas guru BK perlu memperhatikan hal hal apa saja yang menjadi
tanggung jawab mereka sehingga peran layanan BK yang selama ini bisa dianggap terabaikan bisa
ditentang dengan memaksimalkan tanggung jawab guru BK yang bukan hanya beperan menjadi
penghukum siswa siswa bermasalah. Partisipasi guru BK dalam bidang pendidikan mencakup empat
bidang: bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar, dan bimbingan karier. Oleh karena
itu guru BK harus bias bersikap professional dalam mempetanggung jawabkan peran mereka,
sehingga siswa bisa lebih terbuka dalam menyampai permasalahan yang mereka alami (Tohirin,
2010).
4 Jurnal Kajian Bimbingan dan Konseling, Vol..., No..., Thn, Hal....-....
Guru BK atau guru bimbingan konseling merupakan bagian integral dari setiap sekolah, yang
bertanggung jawab dalam menangani berbagai kasus di lingkungan sekolah, khususnya yang
melibatkan siswa-siswi. Peran guru BK sangat penting dalam pengawasan sekolah dan memastikan
bahwa setiap perilaku siswa sesuai dengan nilai-nilai dan tujuan pendidikan nasional
METODE
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kepustakaan (Library Research)
dimana penulis menggunakan pendekatan penelitian normatif deskriptif dengan lebih menekankan
pada kekuatan analisis data pada sumber-sumber data yang ada (Sugiyono, 2020). Maksud dari studi
kepustakaan adalah segala usaha yang dilakukan oleh peneliti untuk menghimpun informasi yang
relevan dengan topik atau masalah yang akan atau sedang diteliti. Informasi itu dapat diperoleh dari
buku-buku ilmiah, laporan penelitian, karangan-karangan ilmiah, tesis, disertasi, peraturan-
peraturan, ketetapanketetapan, buku tahunan, ensiklopedia, dan sumber-sumber tertulis lain baik
tercetak maupun elektronik.
HASIL
Konfrontasi merupakan tantangan untuk membantu konseli menganalisis naratif mereka dari
diskrepansi dan kontradiksi antara kata dan perbuatan konseling. Konfrontasi merupakan metode
yang menantang konseli untuk melihat adanya inkonsistensi antara perkataan dengan
perilaku/perbuatan atau bahasa badan, ide awal dengan ide berikutnya, senyum dengan kepedihan,
dan sebagainya (Rosdiana, 2019) . Tujuannya adalah untuk mendorong konseli mengadakan
penelitian diri secara jujur, meningkatkaan potensi konseli, membawa konseli kepada kesadaran
adanya diskrepansi, dengan mengkonfrontasi label BK yang terabaikan bermakna bahwa label BK
yang sering dianggap kurang memiliki peran signifikan disekolah bisa ditentang dengan
memaksimalkan tanggung jawab guru BK (Tohirin, 2010).
Peran Guru BK dalam konteks formal diatur secara jelas oleh Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 20 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pasal 1 ayat 6 undang-undang tersebut
menyatakan bahwa peran Guru BK yang berkualitas sebagai Konselor adalah berpartisipasi dalam
pelaksanaan pendidikan. Partisipasinya terwujud melalui penyelenggaraan pelayanan bimbingan
dan konseling yang mencakup empat bidang: bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan
belajar, dan bimbingan karier (Tohirin, 2010).
Pelayanan tersebut dirancang dalam empat komponen:
1. Program pelayanan dasar, program ini mencakup , Memasyarakatkan kegiatan bimbingan,
Merencanakan kegiatan bimbingan dan Melaksanakan persiapan bimbingan.
Putri ; Rezeki – Mengkonfrontasi Bk Terabaikan 5
Tidak hanya mengajar dan memberikan konseling kepada peserta didik, Guru BK juga
memiliki banyak tanggung jawab yang harus di jalani sesuai dengan profesionalisme Konselor. Pada
dasarnya Guru BK dibutuhkan untuk memnhi kebutuhan sosial dan psikoloi anak dalam
sekolah.karena peserta didik tidak cukup akalu hanya mendapatkan Pendidikan dengan materi
pembelajaran umum.oleh karena itu pentingnya Pendidikan karakter harus ditanamkan kepada
semua peserta didik agak mereka memiliki budi pekerti yang luhur terhadap semua yang ada di
lingkungan sekitarnya (Tohirin, 2010).
2. Peran Guru Bk Di Sekolah
Pokok arti dalam peranan aktif Guru BK disekolah yaitu sebagai wadah untuk membantu siswa
mengambangkan dirinya untuk menjadikan peserta didik yang lebih mandiri.Terkait dengan itu
tugas atau peranan dari Guru BK tidak terlepas dengan memperoleh pengembangan bakat dan minat
(Derfriansyah, et al 2022).
3. Tugas Guru Bk Di Sekolah
Tugas Guru BK adalah mengetahui dan memahami perilaku dan teknik konseling pada siswa
sehingga mampu membantu siswa mengatasi permasalahannya. Secara terperinci tugas-tugas,
tanggung-jawab dan wewenang guru bimbingan konseling di sekolah dalam pelaksanaan layanan
bimbingan di sekolah, meliputi mengkoordinir penyusunan program bimbingan di
sekolah,melaksanakan bimbingan kelompok maupun bimbingan individual Memberikan berbagai
informasi kepada siswa tentang hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan, pekerjaan,jabatan atau
karir. Adapun tugas Guru BK secara kompleks yakni :
a. Membantu siswa mengembangkan kemampuan belajar dalam mengikuti pendidikan dan
belajar secara mandiri.
b. Tempat mencurahkan segala keluh kesah.
c. Membantu siswa menangani atau memecahkan masalah -masalah pribadi
d. Membantu siswa agar dapat membuat pilihan dan keputusan karier secara cepat.
e. Sahabat siswa
f. Membantu siswa menangani permasalahan sosial atau masalah yang muncul dalam
hubungannya dengan orang lain (Rosdiana, 2019).
4. Tujuan Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah
Pemberian layanan bimbingan dan konseling pada hakikatnya adalah pembinaan individu atau
kelompok agar dapat menjadi pribadi yang mandiri. Prayitno menyatakan bahwa bimbingan dan
konseling membantu individu untuk menjadi orang yang berguna dalam hidupnya memiliki berbagai
ide, pendapat dan interpretasi, pilihan, penyesuaian dan yang tepat mengenai diri sendiri dan
lingkungannya. Dari sini kita dapat menyimpulkan bahwa tujuan umum dari orientasi konseling
adalah membuat individu menjadi mandiri. Prayitno mengatakan bahwa orang yang mandiri
Putri ; Rezeki – Mengkonfrontasi Bk Terabaikan 7
memiliki lima ciri, yaitu memiliki kemampuan untuk memahami dirinya dan lingkungan secara tepat
dan objektif,menerima diri sendiri dan menerima lingkungannya secara positif dan mampu membuat
keputusan yang tepat dan bijaksana,dapat mengarahkan diri sesuai dengan keputusan yang
diambilnya dan mampu mewujudkan diri sendiri secara optimal Sebagian besar dari kita mungkin
banyak yang mengira bahwa peran guru BK (Bimbingan Konseling) adalah untuk mengurusi siswa-
siswa yang bermasalah. Anggapan itu memang tidak sepenuhnya salah, salah satu tugas guru BK
memang untuk mengatasi konflik yang melibatkan siswa di sekolah (Erford, 2017).
Akan tetapi, peran guru BK sebenarnya lebih dari itu. Guru BK atau guru bimbingan konseling
merupakan bagian integral dari setiap sekolah, yang bertanggung jawab dalam menangani berbagai
kasus di lingkungan sekolah, khususnya yang melibatkan siswa-siswi. Peran guru BK sangat penting
dalam pengawasan sekolah dan memastikan bahwa setiap perilaku siswa sesuai dengan nilai-nilai
dan tujuan pendidikan nasional.
5. Bimbingan Konseling Terabaikan
Seminar yang dibuka Ketua MPA, Prof Dr Abdi A Wahab MSc itu menghadirkan dua
narasumber, yaitu Drs Syaiful Bahri MPd, Anggota MPA sekaligus Dosen Bimbingan dan
Konseling (BK) FKIP Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) dan Dr Syafrilsyah, SAg MSi, Dosen
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN Ar-Raniry (Dinamika, 2019).
"Ada kesalahpahaman tentang guru BK selama ini. Guru BK dipandang sebagai guru
yang menyelesaikan masalah-masalah anak-anak yang tidak disiplin. Padahal, guru BK
punya peran besar dalam membentuk karakter anak-anak didik, tidak sebatas mengatasi
masalah anak nakal, melainkan perannya sangat krusial dalam membimbing anak didik
agar sukses dalam belajar”
Beliau juga tambahkan, peran guru BK sangat erat hubungannya dengan pembinaan karakter,
termasuk untuk anak-anak yang bermasalah di sekolah. Namun, banyak sekolah kekurangan guru
BK dan fasilitas yang dapat digunakan untuk bimbingan dan konseling juga masih minim. Selain
itu, katanya, guru BK sendiri selain jumlahnya minim, sebagian mereka juga tidak melaksanakan
tugas secara aktif sehingga bimbingan dan konseling kurang efektif.
"Misalnya, sebagian guru BK tidak membuat rumusan instrumen yang diperlukan.
Konseling yang semestinya berlangsung dua arah, tapi lebih sering dilangsungkan secara
individual dan searah," .
Nadiya, guru BK pada MAN 3 Kota Banda Aceh yang menjadi peserta seminar menyampaikan
bahwa ia adalah satu-satunya guru BK di MAN tersebut dan terpaksa melayani hingga 500 siswa.
Padahal, menurut ketentuan semestinya maksimum yang dilayani adalah 150 siswa. Ia juga
menegaskan apa yang disampaikan Syaiful bahwa ada guru BK di beberapa sekolah/madrasah yang
tidak mempunyai latar belakang kompetensi sebagai guru BK, sehingga bimbingan dan konseling
tidak berlangsung sebagaimana mestinya.
8 Jurnal Kajian Bimbingan dan Konseling, Vol..., No..., Thn, Hal....-....
"Guru BK semestinya menjadi teman siswa dan menjadi leader panutan bagi siswa.
Selain itu, profesionalisme guru BK sangat menentukan keberhasilan anak didik.
Bimbingan sangat penting dalam era disrupsi dan era Revolusi Industri 4.0 sekarang ini,"
tukas Dr Safrilsyah sebagai narasumber kedua.
Ia juga menyorot aksesibilitas anak-anak terhadap teknologi informasi dewasa ini. Menurutnya,
bukan untuk dihambat, melainkan untuk dibimbing sehingga generasi milenial yang terekspos
dengan perkembangan informasi yang sangat dinamis, tidak terjerumus kepada hal-hal negatif..
Bimbingan dan konseling bidang layanan pribadi, yaitu layanan yang diberikan oleh guru BK
untuk siswa yang memiliki masalah pribadi dan membutuhkan penanganan secara khusus.
Bimbingan dan konseling bidang layanan sosial, yaitu layanan yang diberikan oleh guru BK untuk
membantu siswa dalam memahami lingkungannya dan dapat melakukan interaksi sosial secara
positif dan terampil sehingga tercipta hubungan yang harmonis antara siswa dengan lingkungannya.
Bimbingan dan konseling bidang layanan karir, yaitu layanan yang diberikan oleh guru BK untuk
membantu siswa dalam menentukan jurusan kuliah atau jenis pekerjaan yang ingin digeluti setelah
menyelesaikan pendidikan di bangku SMA/SMK.
Dengan demikian, harapannya adalah mengurangi kejadian bullying di sekolah. Hal ini sejalan
dengan pandangan bahwa bullying dapat dipahami sebagai fenomena kelompok yang berhubungan
dengan peran dan hubungan sosial. Dalam menciptakan hubungan sosial yang baik, individu akan
terdorong untuk mencapai prestasi yang lebih baik di sekolah. Inti dari peran aktif Guru BK di
sekolah adalah sebagai wadah untuk membantu siswa dalam mengembangkan diri agar menjadi
individu yang mandiri. Tugas dan peran Guru BK juga terkait dengan pengembangan bakat dan
minat siswa. Bila dikaitkan dengan implementasi Kurikulum Merdeka, guru BK memiliki peranan
yang sangat penting. Dilansir dari laman Direktorat Sekolah Menengah Pertama Kemendikbud,
adapun peran guru BK dalam Kurikulum Merdeka adalah sebagai koordinator dalam mewujudkan
kesejahteraan psikologis peserta didik (student wellbeing) (Nurhakim, 2023)
Guru BK dalam Kurikulum Merdeka juga berperan sebagai fasilitator perkembangan peserta
didik agar mampu mengaktualisasikan potensi dirinya dalam rangka mencapai perkembangan secara
optimal.
Adapun peran guru BK dalam Kurikulum Merdeka lainnya adalah sebagai berikut.
a. Mengelola program, Bersama wali kelas atau guru mata pelajaran, guru BK merencanakan,
melaksanakan, dan mengevaluasi program yang telah dicanangkan secara kolaboratif.
Tujuannya adalah untuk memenuhi dimensi dan elemen profil pelajar Pancasila, yaitu
berakhlak mulia, berkebinekaan global, mandiri, bergotong royong, bernalar kritis, dan kreatif.
b. Membimbing siswa, Sebagian besar siswa masih belum mengenal diri sendiri. Mereka mungkin
belum mengetahui kepribadian, kelebihan, kekurangan, dan potensi yang dimiliki. Agar siswa
dapat memahami diri sendiri dengan baik, guru BK perlu memberikan mereka bimbingan.
Putri ; Rezeki – Mengkonfrontasi Bk Terabaikan 9
Dalam Kurikulum Merdeka, guru BK berperan sebagai pembimbing siswa dalam mengenal
diri, memfasilitasi perkembangan dan pertumbuhan, penyesuaian diri, serta pengembangan
potensi dan minat secara optimal. Mengenal diri sendiri akan memudahkan siswa untuk
mengetahui tujuan hidupnya, menyadari kemampuan dan bakat yang dimiliki, serta tahu
bagaimana harus menggunakan kemampuan dan bakat tersebut untuk mencapai tujuan hidup
yang diinginkan. Hal ini akan membuat siswa lebih mudah dalam menemukan makna dan
merasa puas dengan hidupnya.
c. Menilai perkembangan siswa, Peran guru BK dalam Kurikulum Merdeka lainnya adalah
menilai perkembangan siswa. Dalam ruang lingkup praktik layanan, guru BK menggunakan
alat penilaian formal maupun informal untuk menilai perkembangan siswa, Selain
menggunakan alat penilaian formal dan informal, guru BK juga dapat menjalin kerjasama
dengan psikolog atau tenaga ahli lainnya untuk menafsirkan hasil tes dalam rangka
pengambilan keputusan rencana pengembangan siswa.
d. Sebagai konselor, Meskipun guru BK memiliki berbagai macam peran, tetapi peran utama guru
BK adalah sebagai konselor. Dalam hal ini, guru BK membuka akses praktik konseling bagi
para peserta didik guna membantu penyelesaian masalah, penyembuhan, perbaikan, dan
pencegahan masalah yang terkait dengan kehidupan pribadi, belajar, sosial, maupun karir.
Siswa dapat berkonsultasi dengan guru BK terkait karir, belajar, ataupun permasalahan dalam
kehidupan pribadinya tanpa perlu takut hasil konsultasinya akan diketahui orang lain. Sebab,
guru BK harus mengikuti standar profesional dan etika yang telah ditetapkan. Salah satunya
adalah kerahasiaan. Menyediakan layanan konsultasi
e. Dalam rangka mencapai profil pelajar Pancasila, guru BK perlu memberikan informasi tentang
perkembangan potensi, minat dan kebutuhan lainnya kepada peserta didik, wali kelas, dan
orang tua/ wali. Dengan begitu enam dimensi profil pelajar Pancasila dapat tercapai.
f. Berkoordinasi dengan pihak lain, Peran guru BK dalam Kurikulum Merdeka selanjutnya adalah
berkoordinasi dengan pihak lainnya. Dalam rangka mendukung pengembangan akademik dan
karir masa depan siswa secara optimal, guru BK dapat bekerja sama dengan satuan pendidik di
sekolah, seperti kepala sekolah, wali kelas, dan guru mapel, keluarga, serta masyarakat. Selain
peran di atas, guru BK juga memiliki peranan yang bersifat umum, seperti menjadi mediator
antara orang tua/ wali siswa dengan siswa, terutama ketika terjadi masalah di sekolah, serta
membantu guru menemukan metode belajar yang tepat untuk siswa.
g. Menyediakan berbagai layanan bimbingan dan konseling, Dalam Kurikulum Merdeka ini, guru
BK menyediakan berbagai bidang layanan bimbingan dan konseling untuk siswa, antara lain:
Bimbingan dan konseling bidang layanan belajar, yaitu layanan yang diberikan oleh guru BK
10 Jurnal Kajian Bimbingan dan Konseling, Vol..., No..., Thn, Hal....-....
untuk mengetahui dan mengenal potensi yang dimiliki oleh setiap siswa dalam kegiatan belajar
mengajar.
SIMPULAN
Guru BK memainkan peran penting dalam keberhasilan siswa dalam menjalani proses
pendidikan di sekolah. Tugas guru BK meliputi pemahaman dan pengamatan terhadap perilaku
siswa serta memberikan layanan konseling yang membantu siswa mengatasi berbagai masalah yang
mereka hadapi Tidak hanya mengajar dan memberikan konseling kepada peserta didik, Guru BK
juga memiliki banyak tanggung jawab yang harus di jalani sesuai dengan profesionalisme Konselor.
Pada dasarnya Guru BK dibutuhkan untuk memnhi kebutuhan sosial dan psikoloi anak dalam
sekolah.karena peserta didik tidak cukup akalu hanya mendapatkan Pendidikan dengan materi
pembelajaran umum.oleh karena itu pentingnya Pendidikan karakter harus ditanamkan kepada
semua peserta didik agak mereka memiliki budi pekerti yang luhur terhadap semua yang ada di
lingkungan sekitarnya kesalahpahaman tentang guru BK selama ini. Guru BK dipandang sebagai
guru yang menyelesaikan masalah-masalah anak-anak yang tidak disiplin. Padahal, guru BK punya
peran besar dalam membentuk karakter anak-anak didik, tidak sebatas mengatasi masalah anak
nakal, melainkan perannya sangat krusial dalam membimbing anak didik agar sukses dalam belajar
DAFTAR RUJUKAN
Amelisa, M., Suhono. (2018). Supervisi Bimbingan Konseling Dalam Meningkatkan
Penguasaan Keterampilan Layanan Konseling Guru BK. TAPIS. Vol 02(1).
Azizah, F., Ginting, H, F., Utami, R, S. (2017).valuasi Pelaksanaan Program Layanan Bimbingan
Dan Konseling Di Sekolah. Prosiding Seminar Bimbingan Dan Konseling.
Defriansyah, D., Azwar, B., Hartini. (2022). Pelaksanaan Supervisi Bimbingan Konseling Dalam
Meningkatkan Kompetensi Layanan Konseling. Jurnal Muhafadzah: Jurnal Ilmiah
Bimbingan dan Konseling Islam. vol 3(1). 1-8. ISSN: 2827-8011, https://e-journal.iai-al-
azhaar.ac.id/index.php/muhafadhah/index
Dinamika, Y., (2019). Bimbingan dan Konseling Sering Terabaikan dalam Pendidikan Aceh.
SerambiNews.com.https://aceh.tribunnews.com/2019/12/10/bimbingan-dan-konseling-
sering-terabaikan-dalam-pendidikan-aceh.
Erford, B. (2017). 40 Teknik Yang Harus Diketahui Setiap Konselor. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Fadila, F., Azwar,B., Hartini, H. (2020) Counseling Service in Overcoming Faith and Morality
Issues for Inmates Child. Jurnal Konseling dan Pendidikan . Vol 8(3).
Rosdiana, R., (2019). Penerapan Teknik Confrontation Untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri
Siswa Di Sma Negeri 4 Sinjai. Jurnal Bimbingan dan Konseling. Volume 6 ( 2)
Putri ; Rezeki – Mengkonfrontasi Bk Terabaikan 11
Saman, A., Umar, F, N., Bakhtiar, M, I., Harum, A. (2021) Pemanfaatan Aplikasi Canva untuk
membuat Media Bimbingan dan Konseling Bagi MGBK Kabupaten Gowa. CARADDE:
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(2), 270-276.
https://doi.org/10.31960/caradde.v4i2.1352
Tohirin. (2010). Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis Integrasi). Jakarta:
Raja Grafindo Persada