Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Abdiiswahyudiyasril,+1834 Article+Text 8299 1 15 20221220

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

E-ISSN - 2477-6521

Vol 7(3) Oktober 2022 (661-668)

Jurnal Endurance : Kajian Ilmiah Problema Kesehatan


Avalilable Online http://ejournal.kopertis10.or.id/index.php/endurance

ANALISIS SWOT SEBAGAI STRATEGI PEMASARAN DALAM UPAYA


MENINGKATKAN KUNJUNGAN PASIEN DI RSIA MUTIARA BUNDA

Tri Wijayanto1*, Hardisman2


1
Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas
*
Email korespondensi: wijayanto.tw@gmail.com
2
Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas
email: hardisman@gmail.com

Submitted :25-06-2020, Reviewed: 12-12-2022, Accepted:20-12-2022


DOI: http://doi.org/10.22216/jen.v7i3.1834

ABSTRACT
The number of RSIA Mutiara Bunda patient visits in 2017 was 10897 visits. However in 2018 it has
decreased to many as 10227 visits. Then it continued to decrease significantly as many as 3628 visits until
September 2019. Every hospital must have the right marketing strategy and planning to be able to compete
in the present and future. One effort to find out the right strategy for the hospital is the SWOT analysis.
This study aims to determine the marketing strategies that can be carried out by RSIA Mutiara Bunda based
on SWOT analysis. This type of research is a combination of quantitative and qualitative. Informants consist
of owners, directors, deputy directors, employees, and patients. The results showed that the SO strategy:
improving the quality of maternal and child health services, establishing cooperation with agencies in the
health sector, using the latest tools and materials, and maximizing the strategic location of the hospital.
WO strategy: collaborating with BPJS, arranging doctor's schedules and rates, promoting through various
media, and increasing the number of human resources and facilities for promotional activities. ST Strategy:
increasing excellent services in the health of mothers and children by training HR and making online
registration. WT Strategy: forming a marketing department to enhance promotional activities. Conclusion:
the marketing strategy at the Hospital needs to be handled seriously by looking at increasing cooperation,
providing superior services, monitoring programs online, and increasing promotions

Keywords: SWOT analysis; marketing strategy, RSIA Mutiara Bunda

ABSTRAK
Jumlah kunjungan pasien RSIA Mutiara Bunda pada tahun 2017 yaitu sebanyak 10897 kunjungan. Namun
pada tahun 2018 mengalami penurunan yaitu menjadi sebanyak 10227 kunjungan. Kemudian terus
menurun secara signifikan yaitu sebanyak 3628 kunjungan hingga bulan September 2019. Setiap rumah
sakit harus memiliki strategi pemasaran yang tepat dan perencanaan untuk dapat bersaing dimasa
sekarang dan akan datang. Salah satu upaya untuk mengetahui strategi yang tepat bagi rumah sakit adalah
dengan analisis SWOT. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi pemasaran yang dapat
dilakukan oleh RSIA Mutiara Bunda berdasarkan analisis SWOT. Jenis penelitian adalah kombinasi
kuantitatid dan kualitatif. Informan terdiri dari pemilik, direktur, wakil direktur, karyawan, dan pasien.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi SO: meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan
anak, menjalin kerjasama dengan instansi di bidang kesehatan, menggunakan alat dan bahan terbaru, dan
memaksimalkan letak RS yang strategis. Strategi WO: melakukan kerjasama dengan BPJS, pengaturan
jadwal dan tarif dokter, melakukan promosi melalui berbagai media, dan menambah jumlah SDM dan
sarana untuk kegiatan promosi. Strategi ST: meningkatkan pelayanan unggulan di kesehatan ibu dan anak

LLDIKTI Wilayah X 661


Tri Wijayanto dan Hardisman | Analisis SWOT Sebagai Strategi Pemasaran Dalam Upaya
Meningkatkan Kunjungan Pasien Di RSIA Mutiara Bunda

(661-668)

dengan pelatihan kepada SDM dan membuat pendaftaran online. Strategi WT: membentuk bagian
pemasaran untuk meningkatkan kegiatan promosi. Simpulan : strategi pemasaran di Rumah Sakit perlu
penangan yang serius dengan melihat meningkatkan kerja sama, memberikan pelayanan unggulan,
melakukan monitoring program online, serta meningkatkan promosi.
Kata Kunci : analisis SWOT; strategi pemasaran; RSIA Mutiara Bunda

PENDAHULUAN Berdasarkan latar belakang di atas,


Jumlah kunjungan pasien RSIA Mutiara penulis tertarik melakukan penelitian
Bunda pada tahun 2017 yaitu sebanyak mengenai analisis SWOT untuk mengetahui
10897 kunjungan. Nmun pada tahun 2018 strategi pemasaran yang dapat dilakukan oleh
mengalami penurunan yaitu menjadi RSIA Mutiara Bunda.
sebanyak 10227 kunjungan. Kemudian terus
menurun secara signifikan yaitu sebanyak METODE PENELITIAN
3628 kunjungan hingga bulan September Jenis penelitian yang digunakan dalam
2019. penelitian ini adalah kombinasi kuantitatif
Setiap rumah sakit harus memiliki dan kualitatif. Metode penelitian digunakan
strategi pemasaran yang tepat dan karena dalam penelitian ini menghasilkan
perencanaan untuk dapat bersaing dimasa dua jenis data yaitu data kuantitatif dan
sekarang dan akan datang. Salah satu upaya kualitatif yang akan disatukan oleh peneliti
untuk mengetahui strategi yang tepat bagi untuk memperoleh analisis komprehensif
rumah sakit adala dengan analisis yang atas masala penelitian. Pengumpulan data
memahami nilai kekuatan (strength), nilai dilakukan melalui pengamatan, wawancara
kelemahan (weaknesses), peluang mendalam, dan dokumentasi.
(opportunity), dan ancaman (treats) atau Total jumlah informan dalam penelitian
disingkat dengan SWOT (Rangkuti, 2013). ini adalah sebanyak 25 orang yang terdiri dari
Sebuah penelitian menyebutkan bahwa : pemilik, direktur, wakil direktur sebanyak 2
matriks SWOT dapat digunakan untuk orang, karyawan sebanyak 7 orang, dan
menyebarkan strategi yang dikembangkan pasien sebanyak 15 orang.
dalam rangka untuk menjadi sukses di Analisa data dilakukan dengan tahapan
lingkungan global di masa depan (Aslan, berikut: analisis lingkungan internal dan
2014). eksternal. Analisis ini diperlukan untuk
Banyaknya rumah sakit yang ada di Kota memperoleh bobot yang akan dimasukkan ke
Padang dapat menjadi kompetitor bagi RSIA dalam matriks IFE dan matriks EFE. Metode
Mutiara Bunda karena memiliki layanan ini dilakukan dengan cara membandingkan 2
kesehatan yang sama. Berdasarkan hasil faktor yang berbeda dalam satu kategori yang
wawancara awal dengan pemilik RSIA sama berdasarkan tingkat kepentingan bagi
Mutiara Bunda, diketahui bahwa jumlah pengembangan RSIA Mutiara Bunda.
kunjungan pasien tidak sesuai dengan target Analisis IFE/EFE dilakukan dengan cara
yang diharapkan, dikarenakan sudah membuat matriks yang terdiri dari kolom
dilakukan peningkatan fasilitas dan pembobotan, rating kekuatan, kelemahan,
penambahan sumber daya manusia, namun peluang dan ancaman.
jumlah kunjungan tetap mengalami Analisis SWOT ditentukan dengan nilai
penurunan dari tahun sebelumnya. tertinggi dalam analisis komparatif,

LLDIKTI Wilayah X 662


Tri Wijayanto dan Hardisman | Analisis SWOT Sebagai Strategi Pemasaran Dalam Upaya
Meningkatkan Kunjungan Pasien Di RSIA Mutiara Bunda

(661-668)

kemudian dimasukkan ke dalam matriks Bunda belum bekerjasama dengan BPJS.


SWOT. Selanjutnya diikuti oleh kurangnya promosi
Matriks IE adalah gabungan kedua dan jadwal dan tarif dokter belum sesuai.
matriks IFE dan matriks EFE menghasilkan RSIA Mutiara Bunda yang belum
matriks internal-eksternal yang berisikan 9 bekerjasama dengan BPJS dapat mengalami
macam sel yang memperlihatkan kombinasi penurunan kunjungan pasien, hal ini
total skor dari matriks IFE dan matriks EFE. disebakan karena pasien lebih memilih RS
yang sudah bekerjasama dengan BPJS.
HASIL DAN PEMBAHASAN Faktor-faktor lingkungan luar yang
positif, yang dapat dan mampu mengarahkan
Segala hal yang dibutuhkan pada kondisi
pelayanan kesehatan ibu dan anak di RSIA
yang sifatnya internal RSIA Mutiara Bunda
Mutiara Bunda menuju tujuannya merupakan
agar pelayanan kesehatan ibu dan anak
peluang bagi RSIA Mutiara Bunda. Adapun
berjalan maksimal merupakan kekuatan bagi
peluang utama RSIA Mutiara Bunda adalah
RSIA Mutiara Bunda. Adapun kekuatan
perkembangan teknologi yang semakin maju.
utama RSIA Mutiara Bunda adalah memiliki
Selanjutnya diikuti oleh promosi dari pasien,
layanan khusus onkologi. Selanjutnya diikuti
dan kerjasama dengan instansi di bidang
oleh memiliki semua spesialis yang
kesehatan. Dalam suatu penelitian
berpengalaman dan memiliki SDM yang
pemeliharaan sistem sangat membantu
potensial untuk dikembangkan, letak rumah
pasien dalam mendapatkan pelayanan
sakit yang strategis, dan memiliki sarana dan
(Trifonova and Pramatarov, 2016).
prasaranan yang memadai (Afriani, Angraini
Faktor-faktor lingkungan luar yang
and Jannah, 2019).
mampu menghambat pergerakan RSIA
Kelengkapan tenaga medis ini mengacu
Mutiara Bunda merupakan ancaman bagi
kepada Peraturan Menteri Kesehatan
RSIA Mutiara Bunda. Adapun ancaman
Republik Indonesia Nomor
utama RSIA Mutiara Bunda adalah media
340/Menkes/Per/III/2010 Pasal 10 Ayat (5)
sosial sehingga promosi pesaing lebih gencar.
RSIA harus mempunyai tenaga yang meliputi
Selanjutnya diikuti oleh RS pesain yang ada
: Kesehatan Anak, Bedah, Obstetri dan
di Kota Padang. Untuk mengatasi faktor
Ginekologi, dan Penyakit Dalam. Analisis
lingkungan ekternal diperlukan system
SWOT merupakan pendekatan sistematis
informasi pendukung terutama sekali
dalam penyelesaian masalah dalam
pelayanan secara online (Ebrahim et al.,
pengambilan keputusan (Terzić et al., 2010).
2017)
Kekurangan pada kondisi internal RSIA
Hasil matriks IFE dapat dilihat pada
Mutiara Bunda, mengakibatkan pelayanan
tabel 1 berikut ini.
kesehatan ibu dan anak belum maksimal
terlaksana merupakan kelemahan bagi RSIA
Mutiara Bunda. Adapun kelemahan utama
RSIA Mutiara Bunda adalah RSIA Mutiara

LLDIKTI Wilayah X 663


Tri Wijayanto dan Hardisman | Analisis SWOT Sebagai Strategi Pemasaran Dalam Upaya
Meningkatkan Kunjungan Pasien Di RSIA Mutiara Bunda

(661-668)

Tabel 1. Matriks IFE RSIA Mutiara Bunda

No Faktor Kunci Bobot Rating Skor


Pembobot
Kekuatan
1 Memiliki dokter spesialis yang berpengalaman 0,0975 3 0,2925
2 Memiliki layanan khusus onkologi 0,1465 4 0,586
3 Memiliki SDM yang potensial untuk dikembangkan 0,0975 3 0,2925
4 Memiliki sarana dan prasarana yang memadai 0,0975 4 0,390
5 Letak rumah sakit strategis 0,0975 2 0,195
Sub total 0,5365 16 1,756

Kelemahan
1 RSIA Mutiara Bunda belum bekerjasama dengan BPJS 0,1665 4 0,666
2 Jadwal dan tarif dokter belum sesuai 0,0625 3 0,1875
3 Kurangnya promosi 0,1042 3 0,3126
Sub Total 0,3332 10 1,1661
Total 0,8697 26 2,9221

Keterangan: dan berusaha menutupi berbagai kelemahan


Kolom 3 = Pembobotan antara 1 (sangat dari perusahaannya. Jadi total skor IFE RSIA
penting) sampai 0 (tidak penting). Mutiara Bunda adalah sebesar 2,9221. Hal ini
Kolom 4 = Rating dengan skala 4 sangat jelas menunjukkan bahwa RSIA
(outstanding) sampai 1 (poor). Mutiara Bunda telah berhasil mengelola
Kolom 5 = Pengalian antara bobot (kolom 2) kekuatan internalnya dan mengatasi
dengan rating (kolom 3). kelemahan dengan baik. Dengan begitu
Matriks IFE menunjukkan bahwa total berarti RSIA Mutiara Bunda memiliki posisi
dari bobot kekuatannya adalah 1,756, internal yang kuat.
sedangkan total dari bobot kelemahannya Hasil matriks EFE dapat dilihat pada
adalah sebesar 1,1661. Dengan melihat tabel 2 berikut ini.
perbandingan antara kekuatan dan
kelemahan, maka terdapat perbedaan nilai
yang signifikan sehingga dapat disimpulkan
bahwa RSIA Mutiara Bunda dapat berjalan
dengan baik memberdayakan kekuatannya

LLDIKTI Wilayah X 664


Tri Wijayanto dan Hardisman | Analisis SWOT Sebagai Strategi Pemasaran Dalam Upaya
Meningkatkan Kunjungan Pasien Di RSIA Mutiara Bunda

(661-668)

Tabel 2. Matriks EFE RSIA Mutiara Bunda

No Faktor Kunci Bobot Rating Skor


Pembobot
Peluang
1 Promosi dari pasien 0,125 4 0,5
2 Kerjasama dengan instansi di bidang kesehatan 0,083 4 0,332
3 Perkembangan teknologi yang semakin maju 0,146 4 0,584
Sub total 0,354 12 1,416

Ancaman
1 RS pesaing di Kota Padang 0,1363 3 0,4089
2 Media sosial sehingga promosi pesaing lebih 0,2273 4 0,9092
gencar
Sub Total 0,3636 7 1,3181
Total 0,7176 19 2,7341

Matriks EFE menunjukkan bahwa total yang dimiliki oleh RSIA Mutiara Bunda, dan
bobot peluang RSIA Mutiara Bunda adalah faktor peluang juga lebih besar bila
sebesar 1,416, sedangkan total dari bobot dibandingkan dengan faktor ancaman. Oleh
ancaman adalah sebesar 1,3181. Dengan karena itu, kondisi RSIA Mutiara Bunda
melihat perbandingan antara peluang dan seharusnya sudah cukup mampu untuk
ancaman, maka terdapat nilai yang signifikan bersaing dengan rumah sakit-rumah sakit lain
sehingga dapat disimpulkan bahwa peluang
yang bergerak di bidang yang sama. Yang
yan dimiliki RSIA Mutiara Bunda bisa
sebaik didukung dengan pemangku
dimanfaatkan untuk menutup ancaman yang
ada. Jadi total skor EFE RSIA Mutiara Bunda kepentingan untuk memberikan dorong dan
adalah sebesar 2,7341. motivasi dalam pelayanan yang lebih baik
Matriks SWOT dapat dilihat pada (Ng et al., 2013)
tabel 3 berikut ini: Dari matriks SWOT diatas
dapat dilihat bahwa faktor kekuatan lebih
besar dibandingkan dengan faktor kelemahan

Tabel 3. Matriks SWOT RSIA Mutiara Bunda

Internal Strengths (S) Weaknesses (W)


1. Memiliki dokter spesialis yang 1. RSIA Mutiara Bunda
berpengalaman belum bekerjasama
2. Memiliki layanan khusus dengan BPJS
onkologi 2. Jadwal dan tarif dokter
3. Memiliki SDM yang potensial belum sesuai
untuk dikembangkan 3. Kurangnya promosi
4. Memiliki sarana dan prasarana
yang memadai

LLDIKTI Wilayah X 665


Tri Wijayanto dan Hardisman | Analisis SWOT Sebagai Strategi Pemasaran Dalam Upaya
Meningkatkan Kunjungan Pasien Di RSIA Mutiara Bunda

(661-668)

Eksternal 5. Letak rumah sakit strategis

Opportunities (O) Strategi SO Strategi WO


1. Promosi dari pasien 1. Meningkatkan kualitas 1. Melakukan kerjasama
2. Kerjasama dengan pelayanan kesehatan ibu dan dengan BPJS
instansi di bidang anak 2. Pengaturan jadwal dan
Kesehatan 2. Menjalin kerjasama dengan tarif dokter
3. Perkembangan instansi di bidang kesehatan 3. Melakukan promosi
teknologi yang 3. Menggunakan alat dan bahan melalui berbagai media
semakin maju terbaru 4. Menambah jumlah SDM
4. Memaksimalkan letak yang dan sarana untuk
strategis kegiatan promosi

Threats (T) Strategi ST Strategi WT


1. RS pesaing di Kota 1. Meningkatkan pelayanan 1. Membentuk bagian
Padang unggulan di kesehatan ibu dan pemasaran untuk
2. Media social sehingga anak dengan pelatihan kepada menigkatkan kegiatan
promosi pesaing lebih SDM promosi
gencar

Matrik IE dapat dilihat pada gambar 1


berikut ini.

Gambar 1. Matriks IE RSIA Mutiara Bunda

LLDIKTI Wilayah X 666


Tri Wijayanto dan Hardisman | Analisis SWOT Sebagai Strategi Pemasaran Dalam Upaya
Meningkatkan Kunjungan Pasien Di RSIA Mutiara Bunda

(661-668)

RSIA Mutiara Bunda berada pada sel V in Hospital Management Using the
yaitu pertahankan dan pelihara. Strategi yang Jkn-Kis Service Concept’, Russian
paling sesuai dilakukan yaitu penetrasi pasar Journal of Agricultural and Socio-
dan pengembangan produk. RSIA Mutiara Economic Sciences, 86(2), pp. 171–
Bunda dapat melakukan suatu kegiatan 176. doi: 10.18551/rjoas.2019-
meningkatkan jenis pelayanan kepada pasien, 02.20.
meningkatkan fasilitas dan teknologi melalui Afriani, T., Angraini, D. and Jannah, M.
pengembangan internal maupun eksternal (2019) ‘Evaluation of Outpatient
melalui akuisisi atau joint venture dengan Prescription Compliance in A
instansi lain baik dalam kesehatan maupun Bukittinggi Hospital’, Jurnal
dengan instansi yang mendukung kelancaran Endurance, 4(3), p. 617. doi:
pelayanan yang diberikan oleh RSIA Mutiara 10.22216/jen.v4i3.4121.
Bunda. SWOT adalah alat yang bisa Ebrahim, E. M. A. et al. (2017) ‘Health Care
digunakan diperusahaan atau Rumah Sakit System in Sudan: Review and
untuk mendapatkan strategi yang baik dalam Analysis of Strength, Weakness,
membuat suatu kebijakan (Abednego and Opportunity, and Threats (SWOT
Syah, 2019) Analysis)’, Sudan Journal of
Medical Sciences, 12(3), p. 133. doi:
10.18502/sjms.v12i3.924.
SIMPULAN Ng, G. K. B. et al. (2013) ‘Factors affecting
Berdasarkan penelitian yang telah implementation of accreditation
dilakukan hasil analisis SWOT, RSIA programmes and the impact of the
Mutiara Bunda dapat memanfaatkan accreditation process on quality
kekuatan dan peluang yang ada, serta improvement in hospitals: A SWOT
eminimalkan kelemahan dan ancaman. RSIA analysis’, Hong Kong Medical
Mutiara Bunda berada pada sel V yaitu Journal, 19(5), pp. 434–446. doi:
pertahankan dan pelihara. Strategi yang 10.12809/hkmj134063.
paling sesuai dilakukan yaitu penetrasi pasar Terzić, Z. et al. (2010) ‘Swot analysis: The
dan pengembangan produk. analytical method in the process of
planning and its application in the
UCAPAN TERIMAKASIH development of orthopaedic hospital
Terima kasih kepada segenap tim RSIA department’, Srpski Arhiv za
Mutiara Bunda yang telah mengizinkan dan Celokupno Lekarstvo, 138(7–8), pp.
membantu kelancaran penelitian ini 473–479. doi:
terlaksana dengan baik. Terimakasih juga 10.2298/SARH1008473T.
kepada seluruh pihak yang telah membantu Trifonova, S. and Pramatarov, A. (2016)
dalam proses pelaksanaan penelitian dan ‘SWOT Analysis of the Facility
Management of Hospitals : The
penulisan jurnal ini hingga diterbitkan. Serta
Case of Bulgaria’, Academy of
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Contemporary Research Journal,
sebagai tempat pelaksanaan Pendidikan V(1), pp. 1–9.
penulis. Adisaputro, Gunawan. 2010. Manajemen
Pemasaran (Analisis Untuk
DAFTAR PUSTAKA Perancangan Strategi Pemasaran.,
Abednego, A. and Syah, T. Y. R. (2019) Yogyakarta : Sekolah Tinggi Ilmu
‘Implementation of Swot Analysis Manajemen YKPN.

LLDIKTI Wilayah X 667


Tri Wijayanto dan Hardisman | Analisis SWOT Sebagai Strategi Pemasaran Dalam Upaya
Meningkatkan Kunjungan Pasien Di RSIA Mutiara Bunda

(661-668)

Adisasmito, W. (2007). Sistem Kesehatan. David, F. 2010. Konsep Manajemen


Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Strategik (Terjemahan). Jakarta:
A. Pearce, John II, Richard B.Robinson, Salemba Empat.
Jr. 2014. Manajemen strategi. Jakarta: Fred R. David | Forest R. David 2016.
Salemba Empat Manajemen Strategik (e15):Suatu
Armstrong, Kotler 2015, “Marketing an Pendekatan Keunggulan Bersaing-
Introducing Prentice Hall twelfth Konsep. Jakarata : Salemba
edition”. England : Pearson Education, Empat Hubeis, Musa dan Najib, Mukhamad
Inc (2014). Manajemen Strategik dalam
Aslan, I., Cinar, O., and Ozen, U. 2014. Pengembangan Daya Saing Organisasi.
Developing Strategies for The Future of Jakarta : PT Elex Media Komputindo.
Health Care in Turkey by Jogiyanto, H.M., 2005, Analisa dan Desain
Benchmarking and SWOT Analysis. Sistem Informasi: Pendekatan
Procedia-Social and Behavioral Sciences Terstruktur Teori dan Praktik Aplikasi
Assauri,Sofjan. 2015. Manajemen Bisnis. Yogyakarta : ANDI.
Pemasaran.Jakarta: Rajawali Pers Kotler, P. 1997. Manajemen Pemasaran.
Azwar, Saifuddin. 2010. Metode Penelitian. Jakarta: Prenhallindo. hal. 8.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Kotler ,P 2009. Manajemen Pemasaran Jilid
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian 1, 11th ed. (Benyamin Molan,
Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Penerjemah). Jakarta: Indeks.
Kualitatif, dan R&D. Bandung : Kotler, P., dan Amstrong, G. 2006. Prinsip-
Alfabeta Prinsip Pemasaran. Jilid I
Cooper, D.R., and Schindler, P.S. 2014. (Terjemahan: Bob Sabran) Ed ke 12.
Business Research Methods 12 ed. Jakarta: Erlangga.
USA: The Mc Graw Hill. Kotler, P., dan Keller, K.L. 2009. Manajemen
Creswell, John W. 2013. Research Design Pemasaran. Ed ke 13. Jakarta:
Qualitative, Quantitative, and Mixed Erlangga.
Methods Approaches.third Edition, Sulastri, E., Arif, Y., Wardhani, UC. 2019.
Terjemah, Achmad Fawaid, Research Hubungan Budaya Organisasi dengan
Design Pendekatan Kualitatif, Intensi
Kuantitatif, dan Mixed. Afriani, T., Angraini, D., Jannah M. 2019.
Evaluation of Outpatient Prescription
Compliance in A Bukittinggi Hospital.
Jurnal Endurance.

LLDIKTI Wilayah X 668

You might also like