Sap Gizi
Sap Gizi
Sap Gizi
Hari/tanggal :
Jam/waktu :
Penyuluhan : Kelompok
Setelah mendapatkan penjelasan tentang gizi seimbang ibu hamil, diharapkan ibu mampu:
1. Menjelaskan pengertian gizi seimbang ibu hamil.
2. Menyebutkan kebutuhan zat gizi untuk ibu hamil
3. Menyebutkan manfaat gizi seimbang untuk ibu hamil.
4. Menyebutkan dampak kekurangan gizi pada ibu hamil
1. Ceramah
2. Tanya jawab
1. Laptop
2. LCD
3. Leaflet
Gizi seimbang bagi ibu hamil adalah keadaan keseimbangan antara zat gizi yang
diperlukan oleh ibu hamil untuk kesehatan ibu dan pertumbuhan dan perkembangan
janinnya yang dapat dipenuhi oleh asupan zat gizi dari aneka ragam makanan.
Selama hamil, calon ibu memerlukan lebih banyak zat-zat gizi daripada wanita
yang tidak hamil, karena makanan ibu hamil dibutuhkan untuk dirinya dan janin yang
dikandungnya, bila makanan ibu terbatas janin akan tetap menyerap persediaan
makanan ibu sehingga ibu menjadi kurus, lemah, pucat, gigi rusak, rambut rontok dan
lain-lain.
Demikian pula, bila makanan ibu kurang, tumbuh kembang janin akan terganggu,
terlebih bila keadaan gizi ibu pada masa sebelum hamil telah buruk pula. Keadaan ini
dapat mengakibatkan abortus, BBLR, bayi lahir prematur atau bahkan bayi lahir mati.
Pada saat bersalin dapat mengakibatkan persalinan lama, perdarahan, infeksi dan
kesulitan lain yang mungkin memerlukan pembedahan. Sebaliknya, makanan yang
berlebihan dapat mengakibatkan kenaikan BB yang berlebihan, bayi besar, dan dapat
pula mengakibatkan terjadinya preeklampsi (keracunan kehamilan). Bila makanan ibu
kurang, kemudian diperbaiki setelah bayi lahir, kekurangan yang dialami sewaktu
dalam kandungan tidak dapat sepenuhnya diperbaiki.
Trimester 2
Trimester 3
B. Kebutuhan Zat Gizi Untuk Ibu Hamil
1. Energi
Seorang wanita selama kehamilan memiliki kebutuhan energi yang
meningkat. Energi ini digunakan untuk pertumbuhan janin, pembentukan
plasenta, pembuluh darah, dan jaringan yang baru (Almatsier, 2009). Selain
itu, tambahan kalori dibutuhkan sebagai cadangan lemak serta untuk proses
metabolisme jaringan baru (Mitayani, 2010).
Kebutuhan energi yang tinggi paling banyak diperoleh dari bahan
makanan sumber lemak, seperti lemak dan minyak, kacang-kacangan,
dan biji-bijian.
Kebutuhan energi dihitung secara individu kemudian ditambah dengan
tambahan energi untuk ibu hamil sesuai dengan usia kehamilan
Penambahan energi:
Trimester I : 100 kal
Trimester II : 300 kal untuk pemekaran jaringan ibu (peningkatan
volume darah, pertumbuhan uterus dan payudara, penumpukan lemak)
Trimester III : 300 kal untuk pertumbuhan janin dan plasenta.
2. Protein
Pada saat hamil terjadi peningkatan kebutuhan protein yang disebabkan
oleh peningkatan volume darah dan pertumbuhan jaringan baru (Aritonang,
2010). Jumlah protein yang harus tersedia sampai akhir kehamilan adalah
sebanyak 925 gr yang tertimbun dalam jaringan ibu, plasenta, serta janin.
Pada ibu hamil jika kekurangan protein akan sangat mempengaruhi
perkembangan dan pertumbuhan janin dalam kandungan.
Sumber protein hewani, seperti daging, ayam, telur, susu, dan keju; serta
sumber protein nabati sepeerti kacang-kacangan berupa kacang kedelai,
kacang tanah, kacang hijau, kacang merah, dan kacang polong; serta hasil
oalahannya seperti tempe, tahu, susu kedelai, dan oncom.
Ibu hamil minimal mengkonsumsi 17g protein/hari.
TI: 1g/kg BB/ protein
T2: 1,5g/kg BB/hari
T3: 2g/kg BB/hari
Total kebutuhan protein tidak lebih dari 15% kebutuhan energi.
3. Karbohidrat
Karbohidrat berfungsi sebagai sumber energi, pemberi rasa manis,
penghemat protein, pengatur metabolisme, dan membantu perngeluaran feses.
Makanan yang mengandung karbohidrat diantaranya adalah nasi, jagung,
singkong, ubi, roti, dan sayur-sayuran, gandum, dan hasilnya seperti soun,
bihun, mie, makroni, tepung terigu, dll. Jangan makan makanan yang
mengandung karbohidrat terlalu banyak karena kelebihannya akan diolah
menjadi lemak, sehingga mengakibatkan berat badan yang berlebih dari yang
diinginkan. Ibu hamil memerlukan sekitar 80.000 tambahan kalori pada
kehamilan. Kebutuhan karbohidrat yaitu 300 kkal/hari selama 9 bulan.
4. Lemak
Lemak berfungsi sebagai tumbuh kembang system saraf pusat dan otak.
Sumber omega 6: minyak kedelai, minyak jagung, minyak biji matahari,
minyak biji kapas.
Sumber omega 3: minyak ikan laut (ikan salmon, sarden, dan tuna), minyak
kedelai, minyak zaitun, minyak jagung.
6. Asam Folat
Asam folat dibutuhkan untuk pembentukan sel baru, membantu
mengembangkan sel syaraf dan otak janin. Jika janin mengalami kekurangan
akan asam folat, maka hal ini akan membuat perkembangan janin menjadi
tidak sempurna dan dapat membuat janin terlahir dengan kelainan seperti
mengalami anenchephaly, mengalami bibir sumbing dan menderita spina
bifida.
Kebutuhannya 0,4 mg/hari. Sumber asam folat adalah hati, sayuran brdaun
hijau, tempe, kembang kol, kedelai/kacan-kacangaan, roti, gandum, serealia,
dll.
7. Kalsium (Ca)
Ibu hamil dan bayi membutuhkan kalsium untuk menunjang perrtumbuhan
tulang dan gigi serta persendian janin. Selain itu kalsium juga digunakan
untuk membantu pembuluh darah berkontrkasi dan berdilatasi. Jika
kebutuhan kalsium tidak tercukupi dari makanan, kalsium yang dibutuhkan
bayi akan diambil dari tulang ibu yang mengakibatkan tulang ibu menjadi
keropos atau osteoporosis (Sophia, 2009).
Kebutuhan kalsium yang harus dipenuhi oleh ibu hamil adalah 950
mg/hari. Makanan yang menjadi sumber kalsium diantaranya ikan teri,
udang, sayuran hijau, dan berbagai produk olahan susu seperti keju dan
yoghurt. Kekurangan kalsium selama hamil akan menyebabkan tekanan
darah ibu menjadi meningkat
8. Yodium
Yodium dibutuhkan sebagai pembentuk senyawa tiroksin yang berperan
mengontrol setiap metabolisma sel baru yang terbentuk. Bila kekurangan
yodium, akibatnya proses perkembagan janin, termasuk otaknya terhambat
dan terganggu. Jika kekurangan yodium akan menyebabkan janin
hipotiroidisme, kretinisme, kerusakan syaraf.
Kebutuhan yodium yatu 200 mikrogram/hari. Makanan yang menjadi
sumber yodium yaitu garam, udang segar, ikan laut.
9. Zink
Ibu hamil juga sangat dianjurkan untuk meningkatkan asupan mineral
zink. Mineral ini dapat mengoptimalkan proses tumbuh kembang janin dalam
rahim, membantu pembentukan DNA janin, melancarkan metabolisme tubuh,
menghindari bayi lahir prematur, keguguran dan masalah kehamilan lainnya.
Sumber makanannya yaitu daging sapi, hati sapi, ikan salmon, keju, susu,
kacang almond, kacang mete, biji labu, tahu, tempe, beras merah.
a. Terhadap Ibu
Menyebabkan resiko dan komplikasi pada ibu antara lain: anemia, perdarahan,
BB ibu tdk bertambah secara normal, dan terkena infeksi.
b. Terhadap Persalinan
Mengakibatkan persalinan sulit dan lama, persalinan sebelum waktunya
(premature), perdarahan setelah persalinan serta persalinan dengan operasi
cenderung meningkat.
c. Terhadap Janin
Mempengaruhi proses pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan keguguran,
abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi,
asfiksia intra partum (mati dalam kandungan), lahir dengan berat badan lahir
rendah (BBLR).
VIII. Evaluasi
http://gizi.fk.ub.ac.id/gizi-seimbang-ibu-hamil/
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/41225/Chapter
%20II.pdf;jsessionid=222BA1CADAE4851D14AC3FA3727F1D3C?sequence=3