Pengaruh Pendidikan Kesehatan Nutrisi Pada Tingkat Pengetahuan Ibu Post Partum
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Nutrisi Pada Tingkat Pengetahuan Ibu Post Partum
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Nutrisi Pada Tingkat Pengetahuan Ibu Post Partum
Tetti Solehati1*, Cecilia Destiani Ekautami Putri 2, Pitria Sri Pujhiyani3, Eka Sulistiani4, Sita
Nur Fajari5, Neng Sari Wahyuni SL6, Saepul7, Masiroh Afifah8, Yuli Anggia9, Firda Intan
N10, Nadya Fatmah11, Hari Heryadi12
1-12 Fakultas Keperawatan Universitas Padjajaran
ABSTRACT
Management of inadequate nutrition during the postpartum period can cause problems. Lack of
postpartum mother's knowledge of the importance of nutrition will cause problems, both for mother
and baby. Health Education is needed to improve understanding of post-partum mothers related to
nutrition during post-partum. The purpose of this study was to determine the effect of health education
on nutrition on post-partum maternal knowledge. This research used a quasi-experimental design with
one group pre-test and post-test design. The instrument in this study used a questionnaire. The
population in this study was all post-partum mothers with a sample of 9 respondents. The sample was
collected using purposive sampling. The results found that post-partum maternal knowledge related to
nutrition had increased to good knowledge after health education was done (100%). The study
concludes that health education has an effect on increasing the knowledge of post-partum mothers.
ABSTRAK
Penatalaksanaan nutrisi yang kurang adekuat selama masa postpartum dapat menimbulkan
masalah. Kurangnya pengetahuan ibu postpartum akan pentingnya nutrisi akan
menimbulkan masalah, baik bagi ibu maupun bayinya. Diperlukan Pendidikan Kesehatan
untuk meningkatkan pemahaman ibu post partum terkait nutrisi selama post partum. Tujuan
penelitian untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan tentang nutrisi terhadap
pengetahuan ibu post partum. Penelitian ini menggunakan desain quasy eksperimen dengan
rancangan one group pre-test dan post-test. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan
kuesioner. Teknik pengambilan data menggunakan Purposive Sampling. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh ibu post partum dengan sampel 9 responden. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pengetahuan ibu post partum terkait nutrisi mengalami peningkatan
menjadi pengetahuan baik setelah dilakukan pendidikan kesehatan (100%). Kesimpulan dari
penelitian bahwa pendidikan kesehatan berpengaruh terhadap peningkatan pengetahuan
ibu post partum.
27
Tetti Solehati dkk : Pengaruh Pendidikan Kesehatan Nutrisi Pada Tingkat Pengetahuan Ibu Post Partum
28
Tetti Solehati dkk : Pengaruh Pendidikan Kesehatan Nutrisi Pada Tingkat Pengetahuan Ibu Post Partum
tersebut merupakan makanan yang mengandung sampling dengan kriteria inklusi ibu tidak memiliki
protein dan zat gizi essensial yang sangat diperlukan penyulit saat masa nifas seperti gangguan mental,
tubuh selama proses masa postpartum (4). Budaya depresi, kurang jam post seksio Caesar, dan ibu post
pantang makan tersebut akan berdampak pada tidak partum kurang dari 48 jam yang dirawat di Ruangan
sembuhnya luka perineum pada ibu postpartum (16). Jade RSUD Dr Slamet Garut. Analisis data
Kekurangan nutrisi akan menimbulkan kekurangan menggunakan univariate berupa porsentase dan
protein sehingga mengurangi kemampuan analisis biavariate t-test. dependent Kegiatan
vasodilatasi dari pembuluh darah membentuk dilakukan selama sehari di Ruang Rawat Inap Jade
serabut bekuan pada tempat yang cidera (15). RSUD dr. Slamet Garut pada Desember 2019.
Adanya larangan makanan pada ibu post partum
akibat mitos yang salah dapat mengganggu HASIL DAN PEMBAHASAN
kebutuhan nutrisi ibu postpartum yang akan Analisa Univariat
berdampak buruk bagi ibu dan bayinya. Hasil Karakteristik Responden
penelitian Irawati dalam (17) menyatakan bahwa Tabel 1 Distribusi Frekuensi Data demografi (n=9)
status gizi ibu masa postpartum yang kurang gizi Variabel n %
berisiko tidak berhasil menyusui 2,26 – 2,56 kali lebih Usia
besar dibandingkan ibu masa postpartum dengan 17-25 tahun 2 22,2
gizi baik. Selain itu juga, kekurangan gizi pada ibu 26-35 tahun 5 55,6
36-45 tahun 2 22,2
masa postpartum dapat mengakibatkan
Tingkat pendidikan
terganggunya pemulihan kondisi tubuh setelah
SD 4 44,4
melahirkan (18). SMP 4 44,4
Berdasarkan hasil studi pendahuluan kepada SMA 1 11,1
4 ibu postpartum diperoleh informasi bahwa mereka Pekerjaan
belum mengetahui terkait dengan nutrisi ibu Bekerja 1 11,1
postpartum. Mereka hanya mengetahui bahwa Tidak bekerja 8 88,8
Total 9 100
setelah melahirkan tidak boleh memakan ayam, ikan,
dan pedas, banyak pantangan makanan yang harus Berdasarkan tabel 1 tentang karakteristik
dikosumsi karena turunan nenek moyang mereka. responden yaitu diperoleh hasil sebagain responden
Sebagian dari mereka mengatakan ASInya susah berusia antara 26-35 tahun sebanyak 5 orang (55,6%),
keluar. Kemudian berdasarkan pernyataan dari berpendidikan SD dan SMP sebanyak 8 orang
petugas diruangan Jade RS dr Slamet Garut (88,8%), dan hampir seluruhnya tidak bekerja yaitu 8
menyatakan bahwa belum pernah dilakukan orang (88,8%).
penyuluhan terkait nutrisi pada ibu postpartum.
Berdasarkan masalah tersebut diperlukan Tingkat Pengetahuan
adanya upaya untuk mampu meningkatkan Tabel 2 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Peserta
kebutuhan ibu postpartum selama proses Sebelum dan Setelah dilakukan
Penyuluhan (n=9).
penyembuhan luka akibat persalinan dan menyusui.
Salah satu upaya preventif yang dapat dilakukan Sebelum Sesudah
dengan pemberian Pendidikan kesehatan terkait Pengetahuan
n % n %
kebutuhan nutrisi selama masa postpartum. Kurang 1 11,1 0 0
Sedang 3 33.3 0 0
BAHAN DAN METODE
Design penelitian merupakan kuantitatif Baik 5 55,6 9 100
menggunakan data primer dengan pendekatan quasy Total 9 100 9 100
eksperimen. Populasi pada penelitian ini merupakan
Tabel 2 menunjukkan bahwa ada sebagian
seluruh ibu post partum yang berada di Ruang
responden sebanyak 5 orang sudah memiliki
Rawat Inap Jade RSUD Dr. Slamet Garut berjumlah
pengetahuan baik (55,6%) sebelum dilakukan
12 orang. Sampel pada penelitian ini berjumlah 9
intervensi. Setelah dilakukan intervensi meningkat
orang. Teknik pengambilan sampel yaitu purposive
29
Tetti Solehati dkk : Pengaruh Pendidikan Kesehatan Nutrisi Pada Tingkat Pengetahuan Ibu Post Partum
Analisa Bivariat
Tabel 3 Perbedaan Rata- rata Pengetahuan Peserta Sebelum dan Setelah Penyuluhan (n=9).
Pengetahuan Mean SD P-Value
Sebelum Penyuluhan 15,67 3,640
Setelah Penyuluhan 19,22 20,833 0,025
Berdasarkan tabel 3 didapatkan hasil bahwa disertai gambar gambar yang menarik dan mudah
rata rata tingkat pengetahuan responden 15,67 dan dipahami oleh ibu post partum. Menggunakan media
meningkat menjadi 19,22 setelah intervensi (p Power point sangatlah berguna untuk meningkatkan
=0,025). Hasil menunujukkan bahwa terdapat pengetahuan responden dibandingkan dengan
peningkatan pengetahuan mengenai nutrisi pada ibu menggunakan flip chart, karena pada media power
post partum. Hal ini di tunjukkan dengan persentase point responden mampu membaca dengan tulisan
ibu post partum yang memiliki pengetahuan kurang yang memiliki warna serta tampak terlihat adanya
sebelum dilakukan pendidikan kesehatan dengan animasi, sehingga menarik mereka untuk menyukai
nilai mean yaitu 15,67 sedangkan setelah dilakukan materi yan disampaikan dari pada menggunakan flip
penyuluhan nilai meannya 19,22, dengan nilai yang chart yang hanya tulisan hitam pada kertas (20).
signifikan p = 0,025, yang berarti ada pengaruh Komunikasi yang baik sangat berpengaruh terhadap
edukasi Kesehatan terkait nutrisi dengan tingkat pengetahuan seseorang, ketika komunikasi
peningkatan tingkat pengetahuan ibu post partum. yang dibawakan bagus dan dapat dimengerti oleh
Pengetahuan ibu meningkat setelah responden, maka pengetahuan responden mengenai
diberikan pendidikan kesehatan, hal ini terjadi apa yang disampaikan oleh pemateri akan mudah
karena seseorang yang sudah mendapatkan untuk diterima oleh responden (21).
informasi maka pengetahuannyapun akan Pendidikan Kesehatan yang diberikan secara
bertambah. Pendidikan kesehatan sangat interaktif diberikan dengan ceramah tanya jawab
berpengaruh terhadap pengetahuan ibu setelah (CTJ) dua arah menggunakan powerpoint juga
melahirkan, sehingga informasi yang diketahui ibu peneliti menggunakan leafleat berwarna berisikan
lebih banyak (1). Penelitian lain menjelaskan bahwa informasi mengenai nutrisi yang baik dikonsumsi
saat ibu melahirkan diberikan pendidikan kesehatan oleh ibu melahirkan, serta membuat satu jargon
mengenai nutrisi yang baik selama melahirkan, maka untuk menarik perhatian dan meningkatkan motivasi
pengetahuannya akan meningkat, karena informasi ibu yaitu: “ Ibu Postpartum”, “Atos Ngalahirkeun,
yang didapatkan (18) Eumam na Cukup, Bayina Sehat. Menggunakan
Pada penelitian ini, Pendidikan Kesehatan media leafleat merupakan suatu ide yang aik, karena
diberikan dengan berbegai metode seperti ceramah iu pospartum akan lebih mengerti menganai materi
tanya jawab (CTJ0 dua arah, pemberian leaflet, yang disampaikan dengan melihat lemaran leafleat
pemberian jargon, dan power point. Untuk yang terlampir materi yan disampaikan, sehingga
membantu dan memperagakan dalam pelaksanaan mereka dapat membacanya ketika mereka lupa
proses pendidikan kesehatan diperlukan suatu materi yang telah disampaikan, sehingga
media. Media ataupun sarana dapat diketahui dapat pengetahuannya dapat meningkat (22). Pada saat
membantu sasaran didik dalam menerima informasi melakukan pendidikan kesehatan, kelompok kami
pada kemampuan dalam penangkapan panca indra menggunakan berbagaicara sehigga mereka bisa
sebagian besar pengetahuan manusia yang diperoleh terjalin hubungan saling peraya dengan pemateri dan
melalui pendidikan, ataupun pengalaman materi yang disampaikan dapat diterima oleh
berdasarkan orang lain, dan sarana massa maupun responden, seperti menggunakan media power point,
lingkungan (19). Pada penelitian ini sedukasi leafleat, dan jargon untuk menarik perhatian mereka
dijelaskan dengan menggunakan power point yang serta menambah semangat mereka. Media yang
30
Tetti Solehati dkk : Pengaruh Pendidikan Kesehatan Nutrisi Pada Tingkat Pengetahuan Ibu Post Partum
digunakan dalam pendidikan kesehatan yaitu berupa pendidikan seseorang berpengaruh pada
penampilan dan penyajian materi menggunakan pengetahuannya, di mana semakin tinggi pendidikan
power poit dan infocus sehingga memudahkan seseorang, makin banyak pula pengetahuan yang
peserta dalam melihat informasi terkait pengetahuan dimiliki. Sebaliknya, pendidikan yang rendah /
yang dibutuhkan. Power point digunakan sebagai kurang akan menghambat perkembangan sikap
media dalam penyanjian materi karena memiliki seseorang terhadap nilai baru yang di perkenalkan
tampilan yang menarik dengan adanya warna, sehingga pengetahuan juga kurang. Jika ibu pos
gambar dan animasi, sehingga memudahkan peserta partum di daerah Garut ini memiliki pendidikan
didik dalam menguasai materi yang disampakan (23) yang tinggi, maka tidak menutup kemungkinan
Seluruh ibu pospartum sangat semangat bahwa pengetahuannya akan baik. Hal ini terbukti
serta memiliki motivasi yang kuat untuk menambah dari hasil penelitian (25) yaitu bahwa tingkat
pengetahuan mereka mengenai nutrisi yang baik pengetahuan ibu post partum tentang manfaat
setelah melahirkan, hal ini terbukti dengan mereka nutrisi berpengaruh pada pemberian kolostrum pada
yang awalnya tidak mengetahui dan hanya diam bayi baru lahir. Dengan tingkat pengetahuan yang
saja, namun setelah berjalannya pendidikan rendah lebih berpotensi tidak memberikan kolostrum
kesehatan ini, mereka banyak yang mengajukan di bandingkan dengan tingkat pengetahuan yang
pertanyan- pertanyaan terkait makanan yang boleh lebih tinggi. Pengetahuan atau kognitif merupakan
dikonsumsi, seperti pertanyaan dari salah seorang domain yang sangat penting untuk terbentuknya
responden yaitu : “Apakah ikan laut baik untuk tindakan seseorang (overt behavior). Sebelum orang
dikonsumsi setelah melahirkan ?” karena alasan ibu mengadopsi perilaku baru, di dalam diri seseorang
tersebut takut mengkonsumsinya karena ada mitos tersebut (25) .
bahwa menurut nenek moyang mereka ikan laut Berdasarkan umur responden sebagian besar
dapat menyebabkan luka jahitan akan lama untuk memiliki usia 26-35 yaitu sebanyak 5 orang dengan
sembuh dan kering, “Jawaban nya Ikan laut sangat presntase (55,6%), pada usia tersebut merupakan
baik untuk kesehatan karena memiliki nilai gizi yang masa reproduktif yang cukup matang, sehingga
baik, terutama ikan gabus yang berkhasiat untuk mereka mudah sekali untuk menerima informasi
menyembuhkan luka”. yang diberikan, karena pada rentan usia tersebut
Peningkatan pengetahuan yang terjadi pada tingkat kematangan serta cara berfikirnya akan lebih
ibu post partum setelah di berikan pendidikan matang sehingga pengetahuannya baik (19).
kesehatan ini sesuai dengan hasil penelitian yang Pendidikan kesehatan tentang nutrisi dan
membahaskan bahwa adanya pengaruh yang mengenai jenis makanan yang baik dikonsumsi oleh
signifikan antara pemberian pendidikan mengenai ibu post partum bertujuan untuk mengubah suatu
hipertensi pada peningkatan pengetahuan hipertensi perilaku ibu post partum dari yang tidak tahu
(24). Proses belajar dalam mengenai pendidikan mengenai jenis makanan yang baik dikonsumsi bagi
kesehatan merupakan suatu proses terjadinya ibu post partum yang aman dan sehat menjadi tahu,
perubahan kemampuan pada subjek belajar dengan dari yang tidak perduli mengenai kebersihan
keluaran yang dapat diharapkan adalah kemampuan makanan menjadi peduli, sehingga dapat menjadikan
sebagai hasil dalam perubahan perilaku dari sasaran perilaku baru untuk ibu post partum ini dalam
didik (24). mempersiapkan dan mengkonsumsi nutrisi yang
Peningkatan pengetahuan yang terjadi baik dan sehat untuk ibu post partum (19).
setelah diberikan pendidikan kesehatan merupakan
salah satu aspek kemampuan yang dicapai oleh KESIMPULAN DAN SARAN
sasaran didik sebagai akibat adanya proses belajar Berdasarkan hasil penelitian dapat di
(24). Sebagian besar responden yang dilakukan simpulkan bahwa pendidikan kesehatan
pendidikan kesehatan memiliki tingkat pendidikan berpengaruh terhadap peningkatan pengetahuan ibu
yang rendah yaitu pada tingkat SD dan SMP, post partum. Dengan demikian diharapkan tenaga
sehingga mereka memiliki pengetahuan yang kurang kesehatan, baik dokter, bidan, maupun perawat yang
saat ditanya mengenai nutrisi yang baik sebelum bertugas diruangan, melakukan pendidikan
dilaksanakan pendidikan kesehatan. Karena kesehatan bagi ibu post partum secara
31
Tetti Solehati dkk : Pengaruh Pendidikan Kesehatan Nutrisi Pada Tingkat Pengetahuan Ibu Post Partum
32
Tetti Solehati dkk : Pengaruh Pendidikan Kesehatan Nutrisi Pada Tingkat Pengetahuan Ibu Post Partum
33