Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                
Skip to main content
salwa manna
  • Indonesia
The basic nature of science is to develop, even though it is still necessary to develop a science strategy so that science is in accordance with the existing objectives and also the rules of applying science. Al-Ghazali divided the... more
The basic nature of science is to develop, even though it is still necessary to develop a science strategy so that science is in accordance with the existing objectives and also the rules of applying science. Al-Ghazali divided the principles of the application of science into seven and the strategy for developing science into six strategies. This cannot be separated from the responsibility of science, scientists, and also the community. Because all three are interrelated. Of the six strategies for developing knowledge, basically, all the sciences already have those strategies.
Abstrak: Sifat dasar ilmu pengetahuan itu berkembang, meskipun begitu masih diperlukan strategi pengembangan ilmu agar ilmu itu sesuai dengan tujuan yang ada dan juga kaidah penerapan ilmu. Al-Ghazali membagi kaidah-kaidah penerapan ilmu... more
Abstrak: Sifat dasar ilmu pengetahuan itu berkembang, meskipun begitu masih diperlukan strategi pengembangan ilmu agar ilmu itu sesuai dengan tujuan yang ada dan juga kaidah penerapan ilmu. Al-Ghazali membagi kaidah-kaidah penerapan ilmu menjadi tujuh dan strategi pengembangan ilmu menjadi enam strategi. Hal ini tidak lepas dari tanggung jawab ilmu, ilmuwan dan juga masyarakatnya. Karena ketiga-tiganya saling berkaitan. Dari enam strategi pengembangan ilmu tersebut pada dasarnya semua ilmu itu sudah mempunyai strategi-strategi itu. Kata Kunci: penerapan, pengembangan, pencapaian ilmu, al-Ghazali PENDAHULUAN Orang-orang yang mempelajari bahasa Arab mendapat sedikit kebingungan tatkala menghadapi kata " ilmu ". Dalam bahasa Arab kata al-'ilm berarti pengetahuan(knowledge), sedangkan kata " ilmu " dalam bahasa Indonesia biasanya merupakan terjemahan science. Ilmu dalam arti science itu hanya sebagian al-'ilm dalam bahasa Arab. Ilmu telah menjadi sekelompok pengetahuan yang terorganisir dan tersusun secara sistematis. Tugas ilmu menjadi lebih luas, yakni bagaimana ia mempelajari gejala-gejala sosial lewat observasi dan eksperimen. Keinginan-keinginan melakukan observasi dan eksperimen sendiri, dapat didorong oleh keinginannya untuk membuktikan hasil pemikiran filsafat yang cenderung spekulatif ke dalam bentuk ilmu yang praktis. Dengan demikian, ilmu pengetahuan dapat diartikan sebagai keseluruhan lanjutan system ilmu pengetahuan manusia yang telah dihasilkan oleh hasil kerja filsafat kemudian dibukukan secara sistematis dalam bentuk ilmu yang telah terteorisasi, kebenaran ilmu dibatasi hanya sepanang dalam pengalaman dan sepanjang pemikiran, sedangkan filsafat menghendaki pengetahuan yangg komprehensif, yakni yang luas, umum, dan universal (menyeluruh) dan itu tidak dapat dan iu tidak dapat diperoleh dalam ilmu. Ilmu bersifat pasteriori: kesimpulannya ditarik setelah melakukan pengujian-pengujian secara berulang-ulang. Untuk kasus tertentu, ilmu bahkan menuntut untuk diadakannya percobaan dan pendalaman untuk mendapatkan esensinya. Antara ilmu dan dan filsafat serta cara kerja ilmuwan dan filosof memang mengandung sejumlah persamaan, yakni sama-sama mencari kebenaran. Ilmu memiliki tugas melukiskan sedangkan filsafat bertugas untuk menafsirkan kesemestaan. Aktivitas ilmu digerakkan oleh pertanyaan bagaimana menjawab pelukisan fakta, sedangkan filsafat menjawab pertanyaan lanjutan bagaimana sesungguhnya fakta itu, darimana awalnya dan akan kemana akhirnya. Gambaran diatas memperlihatkan bahwa filsafat disatu sisi dapat menjadi pembuka lahirnya ilmu, disisi lainnya ia juga dapat berfungsi cara kerja akhir ilmuwan.filsafat sering disebut sebagai induk ilmu (mother of science) dan sekaligus menjadi pamungkas keilmuan yang dalam beberapa hal tidak dapat di selesaikan oleh ilmu.
Research Interests:
Abstrak: Kebenaran suatu ilmu pengetahuan benar-benar dapat diketahui kebenarannya. Kebenaran merupakan puncak kajian epistemology yang bermuara pada metafisika. Esensi suatu kebenaran ilmu adalah cocoknya informasi, atau teori dengan... more
Abstrak: Kebenaran suatu ilmu pengetahuan benar-benar dapat diketahui kebenarannya. Kebenaran merupakan puncak kajian epistemology yang bermuara pada metafisika. Esensi suatu kebenaran ilmu adalah cocoknya informasi, atau teori dengan kenyataan objek sndiri. Dalam aspek-aspek dunia metafisis dan realitas mutlak transcendental, parameter kebenaran itu adalah teks wahyu (al-Qur'an dan Hadith) yang maknanya diketahui secara pasti menurut standar Ijma' dan logika untuk derajat " normal ". Parameter kebenaran suatu ilmu pengetahuan dapat dibuktikan dalam al-Qur'an, didalamnya memuat berbagai ilmu pengetahuan yang kebenarannya mutlak serta keasliannya yang tak dapat disangsikan lagi dan juga telah memberikan kedudukan istimewa kepada al-Qur'an diantara kitab-kitab suci yang lain.
Research Interests: