Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                
Skip to main content
firdaus  achmad
  • Jl. Batas Pandang Gg. Cipaganti No. 01 Pontianak
  • 085252 3000 33
Ideally, as an educational institution storied college, the College of Islamic Studies (IAIN) Pontianak to be one of the pioneers of the application of critical pedagogy. Education policies are applied, ranging from the highest level of... more
Ideally, as an educational institution storied college, the College of Islamic Studies (IAIN) Pontianak to be one of the pioneers of the application of critical pedagogy. Education policies are applied, ranging from the highest level of academic leadership to the faculty level, should be in favor of the interests of the promotion and development of critical and creative power of students. Alignments it certainly requires the provision of a space for dialogue in some parts of the establishment of policies that touch the actual existence of tendency of students, such as: the formulation of academic handbook, curriculum design, the determination of the order of the lectures, and learning contracts. The focus of research is, Virtualization Critical Pedagogy in the High School Environment State Islamic Pontianak. Of the focus of this study the authors formulate three research questions, namely: 1.How does an understanding of the technical implementation of environmental education at acad...
The level of financial literacy in Indonesia is still low, there are still many millennials who are not familiar with investment in the Islamic capital market. This study aims to explain the management of strategies undertaken by the... more
The level of financial literacy in Indonesia is still low, there are still many millennials who are not familiar with investment in the Islamic capital market. This study aims to explain the management of strategies undertaken by the Islamic Investment Gallery in attracting students to invest and find out the obstacles faced in attracting investors. This study uses a qualitative method with a descriptive approach. Data collection techniques are interviews with management, MNC Securities and investors management, b) Documentation, c) Direct observations at the IDX Sharia Investment Gallery. The first research results that the management of strategies in increasing student interest in investing in the Islamic capital market, including: a) Environmental observation; b) The formulation of strategies has not been implemented much, c) Implementation, is still not maximized; d) Evaluation and control, still need special monitoring and control strategies currently still not effective. Secon...
Kehidupan sosial yang masih dipadati oleh prilaku negatif, terutama di kalangan pelajar, seperti: penggunaan obat-obatan terlarang, pergaulan seks bebas, dan tawuran, merupakan gambaran dari sebagian wajah bangsa Indonesia. Pendidikan... more
Kehidupan sosial yang masih dipadati oleh prilaku negatif, terutama di kalangan pelajar, seperti: penggunaan obat-obatan terlarang, pergaulan seks bebas, dan tawuran, merupakan gambaran dari sebagian wajah bangsa Indonesia. Pendidikan yang sejatinya diharapkan mampu membekali dan membentuk anak bangsa dengan kepribadian berkarakter terpuji, seakan kurang berdaya dalam memainkan perannya. Realitas fenomenal ini telah mengusik daya tarik penulis untuk berpikir kritis dan radikal guna selanjutnya membangun sebuah pemikiran paradigmatis tentang pendidikan, yang sejatinya berperan memanusiakan manusia. Dengan menjadikan eksistensialisme Kierkegaard sebagai cermin bagi upaya refleksi dalam bangunan paradigma, penelitian berbentuk studi pustaka ini penulis fokuskan pada pemaknaan terhadap manusia dalam sistem pendidikan di Indonesia. Fokus penelitian ini berisikan: 1. Pemaknaan tentang manusia dalam Eksistensialisme Kierkegaard; 2. Pemaknaan tentang manusia dalam sistem pendidikan di Indonesia; 3. Paradigma pendidikan berbasis pengembangan nilai-nilai individual. Proses analisis terhadap fokus penelitian tersebut penulis lakukan dengan menggunakan metode hermeneutika kritis yang bersumber dari pola pikir metodisnya Jurgen Habermas. Untuk kepentingan proses penafsiran terhadap realitas teks pada objek formal yang berisikan pemikiran Kierkegaard, dan realitas teks pada objek material yang berisikan pemaknaan tentang manusia dalam sistem pendidikan di Indonesia, penulis menggunakan readerly sebagai sistem pendekatan. Setelah melakukan proses pembacaan, penafsiran dan refleksi kritis, dalam penelitian ini, penulis menyimpulkan, bahwa: 1. Dalam eksistensialisme Kierkegaard, manusia dimaknai sebagai : a. Gerombolan individu yang masing-masing sedang bereksistensi menjadi dirinya sendiri dalam ruang sosial; b. Esensi (hakikat) dari manusia adalah individu yang konkret dan unik. 2. Dalam sistem pendidikan di Indonesia, manusia dimaknai sebagai: a. Gerombolan atau kelompok yang berinteraksi dalam peran kependidikan berbeda; b. Pembinaan serta pengembangan potensi individu masih dirancang dalam kepentingan yang terpilah, sehingga potensial memberangus keutuhan nilai-nilai keunikan dan konkrisitas individu; 3. Pendidikan berbasis pengembangan individual adalah sebuah sistem pendewasaan yang menyediakan ruang luas bagi individu untuk mengekspresikan eksistensi kediriannya. Berdasarkan simpulan penelitian, penulis menyampaikan rekomendasi dalam bentuk tawaran pemikiran. Tawaran dimaksud penulis istilahkan dengan individualisasi pendidikan, yaitu sebuah paradigma kependidikan yang berlandaskan kesadaran akan kesejatian nilai-nilai unik dan konkret pada individu. Kata Kunci: Individualisasi Pendidikan, Eksistensialisme Kierkegaard. Social life that is still filled mostly with negative behavior, especially among students, such as: the use of illegal drugs, extra-marital sex and brawl constitutes part of the picture of the face of Indonesia. Education, which is expected to equip the children of this nation with commendable personality, is still powerless in playing its role. This phenomenal reality has encouraged the writer to think critically and radically in order to further build a paradigm of thought on education, which essentially aims to humanize man. Using Kierkegaard's existentialism as a mirror for reflection effort in a paradigmatic construction, the writer in this library research focused on the definition of human beings in the education system in Indonesia. The focus of this research includes: 1. The definition of man in Kierkegaard's existentialism; 2. The definition of human beings in the education system in Indonesia; 3. The paradigm of education based on the development of individual values. The analytical process of the focus of research used the method of critical hermeneutics which comes from the methodical mindset of Jurgen Habermas. The interpretation process of the reality of the text on the formal object that contains Kierkegaard thought, and the reality of the text on the material object that contains the definition of human beings in the education system in Indonesia, the writer used the readerly approach system. Upon completion of the reading, interpretation and critical reflection in this study, the writer concluded that: 1. in Kierkegaard's existentialism, human beings are defined as: a) a horde of individuals each being in existence to be himself in a social space; b) the essence of human beings is a unique and concrete individual. 2. in the education system in Indonesia, human beings are defined as: a) hordes or groups that interact in different education role; b) the development of individual potential is still designed in the segregated interests, thus potentially suppressing the integrity of values of the individual’s uniqueness and concreteness; 3. the development of individual-based education is a nurture system which provides a wide space for the individual to express the self-existence. Based…
As a religion that contains universal values, Islam offers well organized, balanced, and meaningful life. This offer is strengthened by role of Al-Qur’an and Al-Hadits as main sources of Islamic teaching.These sources comprise normative... more
As a religion that contains universal values, Islam offers well organized, balanced, and meaningful life. This offer is strengthened by role of Al-Qur’an and Al-Hadits as main sources of Islamic teaching.These sources comprise normative rules which are believed to beguidance in the process of living and finding the meaning of life.The existence of Al-Qur’an constitutes idealization of universe within well-organized life of human being. Meanwhile, Al-Hadits offers interpretation of language used by God in Al-Qu’an. In other word, Al-Qur’an more tends to be idealistic while Al-Hadits more tends to be realistic. As the interpretation of Al-Qur’an, Al-Hadits is trapped inspace and time because its interpretation is full of modern society consideration. This consideration then brings some problems when the result of the interpretation passes space and time which are to come. The difference in factual phenomenon emergesas the consequence of manner pattern towards life movement, future and...
Research Interests:
Copy paste sudah menjadi perilaku belajar di kalangan peserta didik, baik di jenjang sekolah maupun perguruan tinggi. Bahkan perilaku ini juga sering terdeteksi di kalangan tenaga pendidik, guru dan dosen
Research Interests:
Critical Pedagogy merupakan upaya demokratisasi pengelolaan pendidikan. Pengelolaan pembelajaran yang baik adalah dengan memperhatikan realitas hasrat peserta didik
Research Interests:
Manusia merupakan sumber makna dan menjadi poros pemaknaan semesta jagad raya
Pendidikan karakter merupakan salah satu bentuk pembiakan proses pendidikan yang berupaya menawarkan pola pembentukan karakter manusia melalui eksplorasi potensi kedirian
Research Interests:
Idealitas hukum terletak pada pertautan harmonis antara muatan dalam normatifitas hukum dengan realitas kehidupan sosial
Research Interests:
Bahasa dalam filsafat Ludwig Wittgenstein dipaparkan dalam teori language games
Research Interests:
Kesadaran merupakan kesejatian diri manusia
Research Interests:
Pendidikan dalam pemikiran filsafat Aristoteles adalah sebuah proses realisasi kedirian setiap individu
Research Interests:
ABSTRAK Firdaus Achmad, (19670930 199303 1 007), 2013, Vitalisasi Pedagogi Kritis: Refleksi Kritis terhadap Kebijakan Pendidikan di Lingkungan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Pontianak. Sebagai lembaga pendidikan bertingkat perguruan... more
ABSTRAK

Firdaus Achmad, (19670930 199303 1 007), 2013, Vitalisasi Pedagogi Kritis: Refleksi Kritis terhadap Kebijakan Pendidikan di Lingkungan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Pontianak.
Sebagai lembaga pendidikan bertingkat perguruan tinggi, SekolahTinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pontianak, idealnya menjadi salah satu pelopor penerapan critical pedagogy (pedagogi kritis).Berbagai kebijakan pendidikan yang diterapkan, mulai dari tingkat pimpinan akademik tertinggi hingga tingkat dosen, semestinya berpihak pada kepentingan pembinaan dan pengembangan daya kritis dan kreatif mahasiswa. Keberpihakan itu tentunya mempersyaratkan penyediaan ruang dialog dalam beberapa bagian penetapan kebijakan yang senyatanya menyentuh eksistensi kehasratan mahasiswa, seperti: perumusan buku pedoman akademik, perancangan kurikulum, penetapan tata tertib perkuliahan, dan kontrak belajar.
Fokus penelitian ini adalah, Vitalisasi Pedagogi Kritis di Lingkungan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Pontianak. Dari fokus penelitian ini penulis merumuskan tiga pertanyaan penelitian, yaitu: 1. Bagaimanakah pemahaman tentang teknis pelaksanaan pendidikan di lingkungan Civitas Akademika STAIN Pontianak? 2. Bagaimanakah kebijakan teknis pendidikan yang diterapkan oleh pengelola pendidikan di lingkungan STAIN Pontianak? 3. Bagaimanakah respon civitas akademika terhadap kebijakan teknis pendidikan di lingkungan STAIN Pontianak?
Setelah melakukan proses pembacaan, penafsiran dan refleksi kritis, terhadap fakta dan data penelitian, dengan menggunakan metode hermenutika kritis berjeni sphilosophical hermeneutics (hermeneutika filosofis) secara umum penulis menyimpulkan, bahwa belum ada upaya vitalisasi (penguatan) pedagogi kritis di lingkungan STAIN Pontianak. Hal ini disebabkan oleh otoritas dosen yang masih dominatif dalam pengelolaan proses pembelajaran.
Secara khusus penulis menyimpulkan: 1. Pemahaman civitas akademika STAIN Pontianak tentang teknis pelaksanaan pendidikan masih belum berbentuk sebuah bangunan pemikiran utuh, bersifat teoretis dan berpotensi otoritatif. 2. Kebijakan Teknis Pendidikan di Lingkungan STAIN Pontianak tidak memberikan ruang dialog yang melibatkan mahasiswa dan cenderung tidak didasarkan pada hasil kajian-kajian akademis. 3. Respon pengelola sistem kependidikan terhadap Kebijakan Teknis Pendidikan di Lingkungan STAIN Pontianak tidak terlalu positif, karena mereka anggap kurang populis dan kurang berpihak serta kurang fasilitatif terhadap kepentingan pelaksanaan pendidikan ideal. Sementara,  mahasiswa memahami dan memaknai beberapa kebijakan teknis pendidikan sebagai bentuk penindasan intelektual.
Rekomendasi yang penulis tawarkan dalam penelitian ini berbentuk pemikiran pardigmatis. Rekomendasi dimaksud lebih penulis tujukan kepada para pengelola sistem kependidikan, yaitu paradigma pendidikan berbasis pedagogi kritis.



Kata Kunci: PedagogiKritis
Research Interests:
Research Interests:
Research Interests:
Sistem Pendidikan Nasional memaknai dan menghadirkan manusia sebagai sebuah gerombolan belajar, sehingga kesejatian hakikat individu terberangus.
Research Interests:
Research Interests:
Research Interests:
Research Interests: