2011 Lumut Sejati
2011 Lumut Sejati
2011 Lumut Sejati
BRYOPHYTA
K LASIFIKASI L UMUT
: Plantae : Bryobiotina
: 1. Marchantiophyta = Hepatophyta = Hepaticophyta Liverworts kelas Hepaticopsida = Hepaticeae 2. Anthocerotophyta Hornworts kelas Anthocerotopsida = Anthocerotae
3. Bryophyta Mosses
Kelas Bryopsida = Musci
Together, the mosses, liverworts, and hornworts are still considered by the English name of bryophytes, a term to be used in its broad sense in this book and having no taxonomic status
Klasifikasi Bryophyta
Kingdom Subkingdom Division Kelas : Plantae : Bryobiotina : Bryophyta : 1. Takkakiopsida 2. Sphagnopsida 3. Andreaeopsida 4. Andreaeobryopsida 5. Polytrichopsida 6. Bryopsida = Musci
1. Kelas Bryopsida
Biasa disebut Musci, Mosses, lumut daun atau lumut sejati Tubuh tersusun dari : batang (sumbu) daun (tersusun spiral, 3-8 baris) rhizoid
Lumut daun dapat tumbuh diatas tanah-tanah gundul yang periodik mengalami masa kekeringan
Semua anggota memperlihatkan struktur yang hampir seragam
Bryopsida Bryopsida adalah kelas yang terbesar di antara anggota Bryophyta lainnya dan paling tinggi tingkat perkembangannya karena baik gametofit maupun sporofitnya sudah mempunyai bagian-bagian yang lebih kompleks
Bryopsida
Gametofit : hampir pada semua jenis, memiliki 2 fase pertumbuhan 1. fase protonema, berbentuk filamen atau benang bercabang-cabang 2. fase tumbuhan lumut (gametafora), dengan batang tegak ke atas berhubungan daun yang tersusun spiral Sporofit : Sporogonium dari lumut daun terdiri atas : bagian kaki, tangkai/seta dan kapsul Selanjutnya bagian kapsul mempunyai bagian-bagian yang dinamakan : apofise/apofiksis kotak spora atau teka gigi peristome tutup atau operculum
Spora
Protonema kuncup gametafora (tumbuhan lumut) Zigot sporogonium
Bryopsida
(i). Spora protonema kuncup
chloronema (sel-sel pendek, dinding sel melintang tegak, kloroplas padat, percabangan tidak teratur)
caulonema (sel-sel panjang, dinding sel melintang miring, kloroplas tersebar, percabangan teratur)
Protonema kuncup
Pada lumut hati, kuncup dihasilkan dari sel-sel apical protonema, kuncup kemudian tumbuh manjadi gametofora
Berdasarkan cara pertumbuhannya (bentuk percabangan dan lokasi sporofit), lumut sejati dibedakan menjadi 2:
Tumbuh ortotrop
- Batang pokok mempunyai pertumbuhan terbatas - Arkegonium dan Sporogonium tumbuh pada ujung batang (terminal) - Dinamakan juga lumut akrokarp (acrocarpous)
Tumbuh plagiotrop
- batang pokok mempunyai pertumbuhan yang tidak terbatas - Arkegonium dan sporogonium terdapat pada cabang-cabang batang yang pendek (batang lateral) - Biasanya menjalar dan membentuk spt karpet pada tanah - Dinamakan juga lumut plerokarp (pleurocarpous)
Bentuk tumbuh lumut sejati, seperti acrocarpous dan pleurocarpous, dapat timbul pada kelas (bangsa) yang sama
Oleh karena itu, sebaiknya tidak digunakan sebagai ciri-ciri taksonomik untuk membedakan kelas (bangsa) pada lumut sejati
Pertumbuhan batang gametofit akan menghasilkan organ kelamin Organ kelamin : Organ betina = arkegonia (berbentuk spt botol) Organ jantan = anteridia (berbentuk spt tongkat pemukul)
1. 2.
Arkegonia dan anteridia dikelilingi oleh daun-daun pelindung - - periketium (berhubungan dengan arkegonia) - - perigonium (berhubungan dengan anteridia)
(v). Sporogonium
Terdiri dari : tangkai yang elastis (seta) dan kaki (vaginula) Apofisis (ujung seta/tangkai yang melebar) Kapsul (kapsul Bryopsida dapat berfotosintesis) Kapsul mula-mula diselubungi oleh kaliptra (tudung) operkulum (tutup kapsul) kolumela (jaringan dalam kotak spora yang tidak ikut membentuk spora)
Di bawah tepi operkulum terdapat lingkaran sempit yang dinamakan cincin (terdapat gigi peristome) sel-selnya mengandung lendir yang dapat mengembang dan menyebabkan terbukanya operkulum
Peristoma adalah gigi-gigi atau rambut-rambut yang mengelilingi lubang pada kapsul spora Peristoma dapat mengadakan gerakan higroskopis, keluar dan kedalam, tergantung pada keadaan cuaca Jika udara kering dan apabila spora-spora sudah masak, peristoma bergerak membuka ke arah luar hingga spora dapat keluar
Kelas Bryopsida memiliki persitome tipe Arthrodonteae
Berdasarkan sifat dari peristomanya divisi lumut dibedakan menjadi 2 golongan yaitu Nematodonteae dan Arthrodonteae
POLYTRICHOPSIDA
BRYOPSIDA
ARTHRODONTAE
Gigi peristome tipis, seperti selaput, berasal dari satu lapis sel sporogonium
Gigi-gigi mempunyai garis-garis melintang dan bersendi Arthrodontae dibedakan lagi dalam 2 kelompok : Eubryales acrocarpi Eubryales pleurocarpi
1. 2.
ARTHRODONTAE
Eubryales acrocarpi
Eubryales pleurocarpi
Habitus spt pohon kecil Batang primer merayap seperti rimpang Batang-batang sekunder berkayu Kapsul spora agak besar Antara lain : suku Hypnodendraceae (Hypnodendron, Mniodendron)
NEMATODONTEAE
Gigi peristome terdiri atas sel-sel utuh, tidak bergaris-garis Peristome terdiri atas 32-64 gigi Kapsul spora tegak atau mendatar
Bryopsida
Ciri-ciri yang membedakan Bryopsida dengan Hepaticopsida adalah : - multicellular rhizoid - pertumbuhan sporofit dari sel ujung (apical cell)
2. Kelas Takkakiopsida
Hepaticophyta
- katup memanjang pada kapsul (longitudinal suture) - daun tampak berlobus (spt pada Jungermanniales) - mempunyai oil bodies - secara anatomi tidak memiliki
Bryophyta
- terdapat kaliptra pada sporofit - diferensiasi kapsul dan sporogenesis terjadi setelah pemanjangan seta - kapsul tidak memiliki
ruang udara
(spt pada Metzgeriales)
Takakia lepidozioides Kiri : tumbuhan dengan daun filamen Tengah : tumbuhan berdaun dengan kapsul Kanan : kapsul yang membukan dengan satu katup spiral
3. Kelas Sphagnopsida
Kebanyakan kelas Sphagnopsida dicirikan dengan daunnya yang memiliki 2 jenis sel : 1. Sel fotosintetik : memiliki kloroplas 2. Sel Hyaline (tidak berwarna) : merupakan sel mati saat dewasa. Berfungsi untuk menyimpan air
Karena adanya sel hyaline, Sphagnopsida dapat hidup di tempat relatif kering
3. Sphagnopsida
Ciri lain yang memmbedakan dengan kelas lain adalah adanya capitulum
Capitulum adalah susunan cabangcabang muda yang rapat, seperti roset
Sphagnum fimbriatum
3. Sphagnopsida
Sphagnum fimbriatum
3. Sphagnopsida
Sporofit
Kapsul memiliki operkulum, tanpa peristome Ada kolumela, namun tidak ada elatera Sporofit didukung oleh perpanjangan ujung batang yang namanya pseudopodium
4. Kelas Andreaeopsida
Kapsul membuka dengan 4 katup (seperti pada lumut hati) dengan ujung menyatu satu sama lain tidak memiliki seta dan juga tidak ada elatera
5. Kelas Andreaobryopsida
Hanya memiliki satu genus (Andreaeobryum) awalnya masuk ke kelas Andreaeopsida Namun dipisahkan karena : - merupakan tumbuhan dioicous (arkegonium dan anteridium pada tumbuhan terpisah) - memiliki seta - kaliptra lebih besar (menutupi kapsul) - kapsul berkatup namun ujungnya tidak saling menyatu (ujung katup bebas) Distribusi sempit (Kanada dan Alaska)
6. Kelas Polytrichopsida
Dioicous
Dibedakan dari kelas Bryopsida karena tipe gigi peristomnya nematodontous peristome teeth Sporofit mirip Bryopsida terdiri dari kaki , seta yang memanjang,dan kapsul
Polytrichaceae :
Peranan Bryophyta
Fungsi - Memiliki peran dalam ekosistem sebagai penyedia oksigen, penyimpan air (karena sifat selnya yang menyerupai spons). - Bisa digunakan sebagai ornament tata ruang. - Spagnum sebagai pembalut atau pengganti kapas, jika Spagnum ditambahkan ke tanah dapat menyerap air dan menjaga kelembaban tanah Manfaat - Secara tradisional lumut dari marga Usnea dipakai untuk obat diare atau sakit perut - Sementara dari marga lumut Spagnum dikenal sebagai obat penyakit kulit dan mata