Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Bab 12. Senyawa Metabolit Sekunder

Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 18

SENYAWA METABOLIT SEKUNDER

Metabolit sekunder adalah senyawa metabolit yang tidak esensial bagi


pertumbuhan organisme dan ditemukan dalam bentuk yang unik atau
berbeda-beda antara spesies yang satu dan lainnya. Setiap organisme
biasanya menghasilkan senyawa metabolit sekunder yang berbeda-beda,
bahkan mungkin satu jenis senyawa metabolit sekunder hanya ditemukan
pada satu spesies dalam suatu kingdom. Senyawa ini juga tidak selalu
dihasilkan, tetapi hanya pada saat dibutuhkan saja atau pada fase-fase
tertentu.

Fungsi metabolit sekunder adalah untuk mempertahankan diri dari


kondisi lingkungan yang kurang menguntungkan, misalnya untuk
mengatasi hama dan penyakit, menarik polinator, dan sebagai molekul
sinyal. Singkatnya, metabolit sekunder digunakan organisme untuk
berinteraksi dengan lingkungannya

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI SENYAWA


METABOLIT SEKUNDER, YAITU :

Faktor Genetik
Faktor Di luar Kultur
Faktor Di dalam Kultur
Manfaat untuk mengetahui senyawa metabolit sekunder adalah
sebagian besar tanaman penghasil senyawa metabolit sekunder
memanfaatkan senyawa tersebut untuk mempertahankan diri dan
berkompetisi dengan makhluk hidup lain di sekitarnya. Tanaman dapat
menghasilkan metabolit sekunder (seperti: quinon, flavonoid, tanin, dll.)
yang membuat tanaman lain tidak dapat tumbuh di sekitarnya. Hal ini
disebut sebagai alelopati. Berbagai senyawa metabolit sekunder telah
digunakan sebagai obat atau model untuk membuat obat baru

SENYAWA METABOLISME DI KLASIFIKASIKAN MENJADI 3 KELOMPOK, YAITU :

Alkaloida

Fenolik dan
Glukosinolat

Terpenoid

Senyawa
metabolisme

DEFINISI ALKALOIDA
Alkaloida
senyawa yang mengandung
atom nitrogen yang tersebar secara terbatas
pada tumbuhan
Klasifikasi pengelompokan alkaloid biasanya
didasarkan pada prekursor pembentuknya.
Kebanyakan dibentuk dari asam amino
seperti lisin, tirosin, triptofan, histidin dan
ornitin. Sebagai contoh, nikotin dibentuk dari
ornitin dan asam nikotinat

FUNGSI DARI ALKALOIDA :


Alkaloida

sebagai hasil buangan nitrogen seperti


urea dan asam urat dalam hewan
Alkaloid dapat melindungi tumbuhan dari
serangan parasit atau pemangsa tumbuhan
Alkaloid dapat berlaku sebagai pengatur tumbuh,
karena dari segi struktur, beberapa alkaloid
menyerupai pengatur tumbuh. Beberapa alkaloid
merangasang perkecambahan yang lainnya
menghambat.

CARA MENDAPATKAN ALKALOIDA PADA


TANAMAN

Alkaloid biasanya diisolasi dari tumbuhannya dengan


menggunakan metode ekstraksi. Pelarut yang digunakan ketika
mengekstraksi campuran senyawanya yaitu molekul air yang
diasamkan. Pelarut ini akan mampu melarutkan alkaloid sebagai
garamnya.
Selain itu juga dapat membasakan bahan tumbuhan yang
mengandung alkaloid dengan menambahkan natrium karbonat.
Basa yang terbentuk kemudian dapat diekstraksidengan pelarut
organic seperti seperti kloroform atau eter
Untuk alkaloid yang bersifat tidak tahan panas, isolasi dapat
dilakukan menggunakan teknik pemekatan dengan membasakan
larutannya terlebih dahulu. Dengan menggunakan teknik ini maka
alkaloid akan menguap dan selanjutnya dapat dimurnikan dengan
metode penyulingan uap.

Tanaman Penghasil Akaloid


Senyawa alkaloid merupakan senyawa organik
terbanyak ditemukan di alam. Hampir seluruh alkaloid
berasal dari tumbuhan dan tersebar luas dalam berbagai
jenis tumbuhan. Secara organoleptik, daun-daunan yang
berasa sepat dan pahit, biasanya teridentifikasi
mengandung alkaloid. Selain daun-daunan, senyawa
alkaloid dapat ditemukan pada akar, biji, ranting, dan kulit
kayu.

1.

2.

3.

Cokelat adalah makanan yang diolah dari biji kakao, Cokelat


mengandung alkaloid-alkaloid seperti teobromin, fenetilamina,
dan anandamida yang memiliki efek fisiologis untuk tubuh.
Menurut ilmuwan, cokelat jika dimakan dalam jumlah normal
secara teratur dapat menurunkan tekanan darah.
Kopi juga termasuk ke dalam tanaman yang mengandung
senyawa alkaloid. Kopi terkenal akan kandungan kafeinnya yang
tinggi. Kafein kopi merupakan senyawa hasil metabolisme
sekunder golongan alkaloid dari tanaman kopi dan memilik rasa
yang pahit.
Tembakau mengandung senyawa alkaloid, diantaranya adalah
nikotin. Nikotin termasuk dalam golongan alkaloiod yang
terdapat dalam famili Solanaceae. Nikotin dalam jumlah banyak
terdapat dalam tanaman tembakau, sedang dalam jumlah kecil
terdapat pada tomat, kentang dan terung.

BEBERAPA CONTOH SENYAWA ALKALOID YANG TELAH DIKENAL DALAM BIDANG FARMAKOLOGI :

Senyawa alkaloida

khasiat

Nikotin

Stimulan, pd syaraf otonom

Morfin

Analgesik

Kodein

Analgesik, obat batuk

Atropin

Obat tetes mata

Ergotamin

Antimigrain

Vinkristin

Obat kanker

CONTOH GAMBAR TANAMAN YANG MEMILIKI


KANDUNGAN ALKALOID DAN DERIVATNYA :

Daun katuk yang memiliki senyawa alkaloid papaverine,


berkhasiat memperlancar ASI

Tanaman Koka yang memiliki kandungan Alkaloid, berkhasiat


untuk obat bius

Kecubung yang memiliki kandungan alkaloid, terdapat dalam


family solanaceae

DEFINISI DAN KLASIFIKASI TERPENOIDA

Terpenoid merupakan kelompok metabolit sekunder terbesar. Saat ini hampir


dua puluh ribu jenis terpenoid telah teridentifikasi. Kelompok ini merupakan
derivat dari asam mevalonat atau prekursor lain yang serupa dan memiliki
keragaman struktur yang sangat banyak. Struktur terpenoid merupakan satu unit
isopren (C5H8) atau gabungan lebih dari satu unit isopren, sehingga
pengelompokannya didasarkan pada jumlah unit isopren penyusunnya.
Terpenoid terdiri atas beberapa macam senyawa, mulai dari komponen minyak
atsiri, yaitu monoterpena dan sesquiterepena yang mudah menguap (C10 dan
C15), diterpena menguap, yaitu triterpenoid dan sterol (C30), serta pigmen
karotenoid (C40). Masing-masing golongan terpenoid itu penting, baik dalam
pertumbuhan dan metabolisme maupun pada ekologi tumbuha. Terpenoid
merupakan unit isoprena (C5H8)

Klasifikasi Monoterpenoid umumnya bersifat volatil dan biasanya merupakan


penyusun minyak atsiri. Monoterpenoid memberikan aroma yang khas pada
tumbuhan. Monoterpenoid dikelompokkan sebagai a). asiklik, contoh: geraniol,
b). monosiklik, contoh: limonene dan c). bisiklik, contoh: pinene. Untuk
mencegah terjadinya keracunan diri (autotoxicity), tumbuhan membentuk tempat
penyimpanan khusus. Kelompok terbesar dari terpenoid adalah sesquiterpen
yang juga merupakan penyusun minyak atsiri. Contoh yang cukup dikenal dari
kelompok ini adalah poligodial dan warburganal yang merupakan zat penolak
makan berbagai jenis serangga.

CARA MENDAPATKAN TERPENOID PADA


TANAMAN

Terpenoid biasanya diisolasikan pada proses


pemisahan komponen komponen kimia yang
terdapat suatu bahan organisme . isolasi terpenoid
terdiri dari pemisahan , pemurnian , identifikasi dan
penetapan . salah satu cara isolasi umum
digunakan adalah kromatografi . pemisahan dari
kromatografi ini didasarkan pada sifat adsorbsi
atau partisi dari senyawa yang dipisahkan terhadap
adsorben dan cairan pengulasi .

LASIFIKASI MENURUT DARI RUMUS KIMIA :

Nama

Rumus

Sumber

Monoterpen

C10H16

Minyak Atsiri

Seskuiterpen

C15H24

Minyak Atsiri

Diterpen

C20H32

Resin Pinus

Triterpen

C30H48

Saponin, Damar

Tetraterpen

C40H64

Pigmen, Karoten

CONTOH TANAMAN YANG MENGANDUNG


TERPENOID :
Minyak Atsiri yang memiliki kandungan
terpenoid, para ahli menganggap, minyak
atsiri merupakan metabolit sekunder yang
biasanya berperan sebagai alat
pertahanan diri agar tidak dimakan oleh
hewan (hama) ataupun sebagai agen
untuk bersaing dengan tumbuhan
lain dalam mempertahankan ruang hidup.
Walaupun hewan kadang-kadang juga
mengeluarkan bau-bauan (seperti kesturi
dari beberapa musang atau cairan yang
berbau menyengat dari beberapa kepik),
zat-zat itu tidak digolongkan sebagai
minyak atsiri.

DEFINISI DAN KLASIFIKASI FENOLIK

Fenolik adalah senyawa yang banyak ditemukan pada tumbuhan. Fenolik


memiliki cincin aromatik dengan satu atau lebih gugus hidroksi (OH-) dan
gugus-gugus lain penyertanya. Senyawa ini diberi nama berdasarkan nama
senyawa induknya, fenol. Senyawa fenol kebanyakan memiliki gugus hidroksi
lebih dari satu sehingga disebut sebagai polifenol. Fenol biasanya
dikelompokkan berdasarkan jumlah atom karbon pada kerangka penyusunnya.
Klasifikasi Kelompok terbesar dari senyawa fenolik adalah flavonoid, yang
merupakan senyawa yang secara umum dapat ditemukan pada semua jenis
tumbuhan. Biasanya, satu jenis tumbuhan mengandung beberapa macam
flavonoid dan hampir setiap jenis tumbuhan memiliki profil flavonoid yang khas.
Kerangka penyusun flavonoid adalah C6C3C6. Inti flavonoid biasanya
berikatan dengan gugusan gula sehingga membentuk glikosida yang larut dalam
air
Pada tumbuhan, flavonoid biasanya disimpan dalam vakuola sel. Secara umum,
flavonoid dikelompokkan lagi menjadi kelompok yang lebih kecil (sub kelompok),
yaitu: (1) flavon, contoh: luteolin, (2) flavanon, contoh: naringenin, (3) flavonol,
contoh: kaempferol, (4) antosianin dan (5) calkon.

Definisi dan Klasifikasi Glukosinolat dan sianogenik

Glukosinolat merupakan metabolit sekunder yang dibentuk dari beberapa


asam amino dan terdapat secara umum pada Cruciferae (Brassicaceae).
Glukosinolat dikelompokkan menjadi setidaknya 3 kelompok, yakni: (1).
glukosinolat alifatik (contoh: sinigrin), terbentuk dari asam amino alifatik
(biasanya metionin), (2) glukosinolat aromatik (contoh: sinalbin), terbentuk dari
asam amino aromatik (fenilalanin atau tirosin) dan (3) glukosinolat indol, yang
terbentuk dari asam amino indol (triptofan)
Sianogenik semua jenis tumbuhan mempunyai kemampuan untuk mensintesis
glikosida sianogenik. Pada famili Rosaceae, senyawa ini disimpan pada
vakuola. Pada saat sel tumbuhan dirusak, glikosida sianogenik akan dihidrolisis
secara enzimatis menghasilkan asam sianida
(HCN) yang sangat beracun dan merupakan zat penolak makan serangga
dengan spektrum yang luas.

Kelas

Contoh Senyawa

Contoh Sumber

Efek dan kegunaan

Nikotin, kokain, teobromin

Tembakau, coklat

Menghambat kerja enzim

Mentol, linalool

Tumbuhan mint

SENYAWA
MENGANDUNG
NITROGEN
Alkaloid

TERPENOID

Monoterpena

,Menghambat transpor ion,


anestetik

Diterpena

Gossypol

Kapas

Digitogenin

Digitalis (Foxglove digitalissp.)

spinasterol

Bayam

Triterpena, glikosida kardiak

(jantung)
Sterol

Menghambat fosforilasi, toksik


Stimulasi otot jantung,

memengaruhi transpor ion


Mempengaruhi kerja hormon
hewan

FENOLIK

Asam fenolat

Kafeat, klorogenat

Semua tanaman

Menyebabkan kerusakan
oksidatif,
Mengikat protein, enzim,

Tannins

gallotanin, tanin terkondensasi

oak, kacang-kacangan

Lignin

Lignin

Semua tanaman darat

menghambat digesti,

Struktur, serat

Anda mungkin juga menyukai