Alga Ariska
Alga Ariska
Alga Ariska
ABSTRAK
Alga adalah tumbuhan nonvascular yang memiliki bentuk thalli yang
beragam, uniseluler atau multiseluler, dan berpigmen fotosintetik. Alga merupakan
tumbuhan yang belum mempunyai akar, batang, dan daun yang sesungguhnya, tetapi
sudah memiliki klorofil sehingga bersifat autotrof. Alga hidup ditempat-tempat yang
berair, baik air tawar maupun air laut dan tempat-tempat yang lembab. Alga
merupakan sumber daya nabati sebagai bahan kebutuhan hidup manusia. Ada yang
bergerak aktif dan ada yang tidak. Jenis alga yang bergerak aktif mempunyai alat
untuk bergerak yang berupa bulu-bulu cambuk atau flagel. Yang berjumlah satu atau
lebih.
Kata kunci : Alga, Uniseluler, Multiseluler
Tujuan
Lokasi
Dasar Teori
Tumbuhan paku merupakan suatu divisi yang warganya telah jelas
mempunyai kormus, artinya tubuhnya dengan nyata dapat dibedakan dalam tiga
bagian pokoknya, yaitu akar, batang dan daun. Namun demikian, pada tumbuhan
paku belum dihasilkan biji. Seperti warga divisidivisi yang telah dibicarakan
sebelumnya, alat perkembangbiakan tumbuhan paku yang utama adalah spora. Oleh
sebab itu, sementara ahli taksonomi membagi dunia tumbuhan dalam dua kelompok
saja yang diberi nama Cryptogamae dan phanerogamae. Cryptogamae (tumbuhan
spora) meliputi yang sekarang kita sebut dibawah nama Schizophyta, Thallophyta,
Bryophyta, dan Pteridophyta. (Iqbal, 2008: 55).
Classis Hepaticopsida berbentuk lembaran, mempunyai rhizoid, hidup di
tempat lembab dan berair. Reproduksi seksual membentuk arkegonium dan
anteredium. Classis Anthocerotpsida, hidup di temat lembab, mengalami
metagenesis antara fase sporofit dan gametofit. Bryopsida hidup ditempat yang
terbuka, batang tegak bercabang dan berdaun kecil. Reproduksi vegetatif dengan
membentuk kuncup pada cabang batang (Haspara, 2004: 89).
Bahwa sampai permulaan abad 20 telah dikenal 4 kelas Algae, yaitu
Chlorophyceae, Phaeophyceae, Rhodophyceae dan Myxophyceae (Cyanophyceae).
Ahli Protozoologi menempatkan semua organisme bersel tunggal yang berkhlorofil,
berflagella seta motil dalam kelas Mastigophora dari filum Protozoa. Para pakar
botani mengeluarkan anggota-anggota tertentu dari deret (seri) Volvocin. (Ciremai,
2008: 43).
BAB I
penyusun plankton, tepatnya fikoplankton. Yang melekat pada sesuatu yang ada di
dalam air seperti batu atau kayu disebut bentos.
2. Ciri-ciri Alga (Ganggang)
Tubuh alga memiliki zat warna (pigmen), yaitu :
1.
2.
3.
4.
5.
Reproduksi alga dapat terjadi secara vegetatif dan Generatif. Reproduksi Generatif
dilakukan dengan cara peleburan dua gamet, baik melalui isogami dan oogami.
Isogami adalah proses peleburan gamet jantan dan betina yang bentuk dan
ukurannya sama besar. Kedua macam gamet tersebut disebut isogamet. Oogami atau
Heterogami adalah proses peleburan antara dua gamet yang berbeda sifat dan
ukurannya. Gamet betina berukuran besar dan imotil, sedangkan gamet jantan
berukuran kecil dan motil.
Reproduksi Vegetatif dilakukan dengan cara pembelahan biner, fragmentasi,
atau pembentukan zoospora.
Pembelahan biner, adalah pembelahan alga menjadi dua bagian yang sama.
Zoospora
vakuola dan satu nukles. Ditemukan butir stigma dan pirenoid yang berfungsi
sebagai pusat pembentukan tepung. Reproduksi dilakukan dengan membelah
diri dan konjugasi.
5.
BAB II
Hasil Pengamatan
1.
2.
3. H
4. M
Pembahasan :
Dalam mempelajaari suatu ilmu, sebelumnya kita harus memahami bahasan
yang akan kita pelajari. Pada praktikum kali ini kita mempelajari Sistematika
ganggang secara keseluruhan disebut talus. Hidupnya di air, baik air tawar maupun
air laut.
Pengamatan Sub Divisi Algae, kami lakukan di Pantai Krakal (Yogyakarta).
Dari pengamatan yang kami lakukan, spesies dari Sub Divisi Algae yang kami
dapatkan dan kami amati antara lain: 4 Species dari ganggang hijau yaitu: Ulva sp.,
Enteromorpha sp., Halycistis sp., Caulerpa sp., 2 Species dari ganggang pirang yaitu
Turbinaria sp. dan Padina sp., dan 2 Species dari ganggang merah yaitu Gracilaria
sp. dan Corallina sp.
Dari beberapa Algae yang kami amati, yang merupakan Classis
Chlorophyceae atau ganggang hijau diantaranya Ulva sp., Enteromorpha sp.,
Halicystis sp., dan Caulerpa sp. Karena tubuh berupa sel tunggal dan bersel banyak.
Yang berupa sel tunggal membentuk koloni yang bentuknya bermacam-macam.
Yang berbentuk filamen yang tidak bercabang atau bercabang, menggarpu,
menyerupai lembaran, bantalan atau berbentuk seperti pohon. Pada Classis
Chlorophyceae disebut juga ganggang hijau karena sel-selnya mempunyai klroplas
yang berwarna hijau yang mengandung klorofil a dan klorofil b serta karetonoid.
Pada Species Ulva sp. dan Enteromorpha sp. termasuk dalam Ordo Ulotrichales,
karena sel-selnya mempunyai satu inti dan satu kloroplas yang masih membentuk
koloni berupa benang yang bercabang atau tidak. Yang lebih tingkatannya berbentuk
talus yang lebar dan melekat pada suatu alas. Perbandingan dari kedua species
tersebut yaitu pada species Ulva sp. talus menyerupai daun salada sedangkan pada
Enteromorpha sp. koloni berbentuk pipa atau pita. Pada Species Halicystis sp. dan
Caulerpa sp. termasuk dalam Ordo Siphonales karena bentuknya bermacam-macam
dan talusnya tidak mempuyai dinding pemisah yang melintang sehingga dinding
selnya menyelubungi massa plasma yang mengandung banyak inti dan kloroplas.
Perbandinagan antara Species Halicystis sp. dan Caulerpa sp. yaitu pada Halicystis
sp. talus berbentuk seperti gelembung berwarna hijau dan banyak inti sedangkan
pada Caulerpa sp talus bagian atas menyerupai daun dan besarnya sampai beberapa
dm, berguna untuk asimilasi dan dinamakan assimilator.
Classis Rhodophyceae atau ganggang merah yang kami amati yaitu pada
Species Corallina sp dan Gracilaria sp. Species Corallina sp. dan Gracilaria sp.
hingga distal akhir membentuk batas helaian mahkota melalui barisan gigi. Vesikula
berada di tengah mahkota. Gametangia berongga pada permukaan reseptakel, talus
bercabang mempunyai filoid seperti piramida atau corong yang melekat pada sumbu
utama. Gelembung udara terletak pada filoid.
2. Divisi Bryophyta (Tumbuhan Lumut)
Tumbuhan lumut adalah tumbuhan darat sejati, walaupun masih banyak
yang menyukai tempat yang lembab dan basah (pada kulit kayu, batuan, dan
tembok). Lumut yang hidup di air jarang kita jumpai, kecuali lumut gambut
(Sphagnum sp). Walaupun demikian lumut masih sangat memerlukan air, tanpa air
organ reproduksinya tidak dapat masak atau pecah (merekah). Pada lumut, akar yang
sebenarnya tidak ada, tumbuhan ini melekat dengan perantaraan Rhizoid (akar
semu), oleh karena itu tumbuhan lumut merupakan bentuk peralihan antara
tumbuhan bertalus (Thallophyta) dengan tumbuhan berkormus (Kormofita). Lumut
mempunyai klorofil sehingga sifatnya autotrof.
Divisi Bryophyta merupakan golongan tumbuhan dianggap setingkat lebih
maju dibanding dengan kelompok Algae dan Fungi, karena mempunyai
gametangium dan sporangium yang multiseluler serta dilapisi oleh sel-sel steril. Pada
umumnya mempunyai warna yang benar-benar hijau karena danya klorifil a dan b.
Dilihat dari habitatnya tumbuahn ini telah menunjukan peralihan dari tempat aquatik
menuju tumbuhan darat, sehingga tumbuhan ini telah menyesuaikan diri dengan
kehidupan sebagai tumbuhan darat.
Tumbuhan lumut mempunyai penyebaran yang sangat luas, bersifat
kosmopolit mulai dearah kutub sampai pada daerah tropika, digunung maupaun
didatarn rendah. Hidup pada batuan, cadas, tembok, dan ada yang tumbuh diatas
pohon sebagai epifit. Hampir semua lumut bersifat terestrial namun kebanyakan
lebih menyukai pada tempat-tempat yang basah.
Pengamatan tumbuhan Divisi Bryophyta, kami lakukan di Kost Rizqi
(Sukoharjo). Species yang kami amati dari Divisi Bryophyta antara lain: Riccia sp.
(lumut hati), Marchantia geminata (lumut hati), Andreaea sp. (lumut daun). Dari
pengamatan tersebut kami dapat mengetahui habitat dan ciri morfologi dari ketiga
species yang kami amati tersebut.
Riccia sp. dan Marchantia geminata termasuk dalam lumut hati dan
dimasukkan dalam Classis Hepaticopsida karena lebih dikenal dengan nama lumut
hati. Gametofit pada umumnya berbentuk seperti pita yang bercabang, dorsiventral,
menempel pada tanah dengan perantara rhizoid. Sporofit tidak memounyai sel-sel
yang mengandung kloroplas dan tidak ada jaringan steril yang disebut kolumela.
Riccia sp. daan Marchantia geminata dimasukkan dalam Familia Marchantiales
karena talus seperti pita, agak tebal, berdaging, bercabang menggarpu, dan
mempunyai rusuk
terdapat sisik-sisik ventral (sisik perut), juga terdapat rhizoid. Sedangkan Andreaea
sp. termasuk lumut daun dalam Classis Bryopsida, karena tubuh gametofitnya sudah
dapat dibedakan antara batang, dan daun meskipun belum mempunyai akar selain
rhizoid. Sporofit terdiri dari: kaki, seta, dan kapsul.
Lumut hati (Riccia sp.) mempunyai ciri-ciri yaitu gametofit umumnya
berbentuk seperti pita yang bercabang, dorsiventral, menempel pada tanah dengan
perantara rizoid. Sporofit tidak mempunyai sel-sel yang mengandung kloroplas dan
tidak ada jaringan steril yang disebut kolumela. Lumut hati daun masih berbentuk
talus dan mempunyai percabangan dikotom, tetapi tidak mempunyai gemma cup.
Habitat dari lumut hati yaitu ditempat yang lembab.
Lumut hati (Marchantia geminata) termasuk dalam lumut hati. Gametofit
umumnya berbentuk seperti pita yang bercabang, dorsiventral, menempel pada tanah
dengan perantara rizoid. Sporofit tidak mempunyai sel-sel yang mengandung
kloroplas dan tidak ada jaringan steril yang disebut kolumela. Lumut hati daun masih
berbentuk talus dan mempunyai percabangan dikotom dan mempunyai gemma cup.
Habitat dari lumut hati yaitu ditempat yang lembab.
Lumut daun (Andreaea sp.) termasuk dalam lumut daun. Gametofit sudah
dapat dibedakan antara batang dan daun. Meskipun belum mempunyai akar selain
rhizoid. Sporofit terdiri dari kaki, seta, dan kapsul. Setanya pendek bahkan tidak ada,
sedang bagian kapsul tersusun atas kotak spora dimana di dalamnya terdapat
kolumela. Habitat dari lumut hati yaitu ditempat yang lembab.
3. Divisi Pteridophyta (tumbuhan paku)
Kesimpulan
1.
2. Sub Divisi Algae (ganggang) merupakan tumbuhan talus yang hidup di air, baik air
tawar maupun air laut. Semua sel mempunyai plastida dan di dalam plastida terdapat
zat- zat warna derivat klorofil, yaitu klorofil-a dan klorofil-b atau kedua-duanya.
3.
4.
Pada Sub Divisi Algae kami menemukan 3 Classis dari species yang kami amati
diantaranya Classis Chlorophyceae, Phaeophyceae, dan Rhodophyceae.
7. Pada Divisi Bryophyta dalam pengamatan kami menemukan 2 Classis dari species
yang kami amati yaitu Classis Hepaticopsida dan Classis Bryopsida.
8.
9.
Habitat dari Sub Divisi Algae yaitu di laut, habitat dari Divisi Bryophyta yaitu
ditempat yang lembab, sedangkan habitat dari Divisi Pteridophyta yaitu ditanah
tetapi masih dalam tempat yang lembab.
Daftar Pustaka