Agrobacterium Tumefaciens
Agrobacterium Tumefaciens
Agrobacterium Tumefaciens
suatu tanaman sehat hasil rekayasa genetik. Teknik transformasi melalui media
vektor Agrobacterium pada tanaman dikotil telah berhasil dengan baik tetapi sebaliknya tidak
umum digunakan pada tanaman monokotil. Namun beberapa peneliti telah melaporkan
bahwa beberapa strain Agrobacterium berhasil metransformasi tanaman monokotil seperti
jagung dan padi.
3. Mekanisme Proses Transformasi Gen oleh Agrobacterium tumefaciens
Dasar dari transformasi genetik oleh Agrobacterium adalah transfer dan integrasi TDNA ke dalam genom di dalam inti sel tanaman. T-DNA adalah suatu bagian pada tumor
inducing (Ti) plasmid yang terdapat di dalam sel Agrobacterium. Ti-plasmid berukuran
sekitar 200-800 kbp dan T-region (T-DNA)nya sendiri berukuran sekitar 10% nya (10-30
kbp). T-region ini dibatasi oleh dua sekuen pembatas (border) yaitu right border dan left border yang
mengapit T-region. Bagian lain dari Ti-plasmid yang tidak kalah pentingnya adalah vir-region
yang mengandung sejumlah gen-gen virulen (virA, virB, virC, virD, virE, virF,virG dan virH)
yang berfungsi didalam proses transfer T-DNA ke dalam sel tanaman.
Proses transformasi dimulai dengan melekatnya Agrobacteriumpada sel tanaman.
Kejadian awal ini dimediasi oleh gen-gen yang berlokasi pada kromosom bakteri (gen chvA,
chvB dan att). Langkah berikutnya adalah terinduksinya gen-gen pada vir-region oleh suatu
signal yang spesifik didalam sel bakteri sehingga dihasilkan produk dari expresi gen-gen virulen untuk
memproses T-DNA dan mentransfernya dari dalam sel bakteri. Prosesing dan transfer T-DNA
dimediasi oleh berbagai protein yang dikode pembentukannya oleh gen-gen virulen.
Prosesing T-DNA dimulai dari suatu kejadian memproduksi T-DNA untai tunggal yang
disebut T-strand yang ditransfer ke dalam sel tanaman. Kejadian ini dimediasi oleh produk
dari genvirD1 dan virD2 yang berfungsi memotong T-DNA di bagian left border dan right
border. Salah satu produk yaitu molekul VirD2 tetap melekat secara kovalen pada 5 end dari Tstrand dan membentuk apa yang disebut T-complex yang masih setengah jadi. Pembentukan Tcomplex ini dilaporkan berfungsi untuk menjaga T-DNA dalam perjalanannya menuju inti sel
tanaman inang. Tahap akhir dari transformasi genetik oleh Agrobacterium adalah integrasi TDNA ke dalam genom sel tanaman inang.
DAFTAR PUSTAKA
Buckle K A., Edwards R.A., Fleet G.H. & Wooton M.. 1986. Ilmu Pangan. Terjemahan: H.Purnomo
& Adiono. Univ. Indonesia Press. Jakarta.
Dwidjoseputro. 2005. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan. Malang.
Jakarta
Irianto Koes. 2007. Mikrobiologi : Menguak Dunia Mikroorganisme. Yrama Widya. Bandung.
Pelczar, M.J. dan Chan, E.C.S. 1986. Dasar-Dasar Mikrobiologi. UI-Press. Jakarta.
Pelczar MJ dan Chan ECS. 2005. Dasar-Dasar Mikrobiologi (2). UI Press. Jakarta.
Volk WA and Wheeler. 1988. Mikrobiologi DasarJilid I Edisi kelima. Diterjemahkan
olehMarkham. Penerbit Erlangga. Jakarta.
Wahyuni,A.E.T.H. 2003. Karakteristik antigen protein X Spteptococcus agalitica pada sapi perah
sebagai landasan pencegahan mastitis subklinis (online:http://repository .ipb. ac.id/
bitstream/handle/123456789/ 46657/2011ehh.pdf?sequence=1) Diakses 20 Mei 2013
Manalu Yolanda Hassian, Wirawan I Gede Putu, Susrama I Gede Ketut 2014. Isolasi dan Iderntifikasi
Agrobacterium Tumefaciens dari Tanaman Wortel (Daucus carota). E. Jurnal Tropika Vol
3(3) Juli 2014. ISSN : 2301-6515.
Silitonga Nadiah, Wirawan I Gede Putu, Susrama I Gede Ketut 2014. Isolasi dan Iderntifikasi
Agrobacterium Tumefaciens dari Tanaman Mawar (Rosa sp.). E. Jurnal Tropika Vol 3(3) Juli
2014. ISSN : 2301-6515.