Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Ringkasan Endomembran

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 11

SISTEM ENDOMEMBRAN

A. Pengertian Sistem Endomembran


Sistem endomembran adalah himpunan membran yang membentuk unit fungsional dan
perkembangan tunggal, baik yang terhubung bersama-sama secara langsung, atau bertukar
materi melalui transportasi vesikel. Sistem endomembran terdiri dari membran yang berbeda
yang tersuspensi dalam sitoplasma dalam sel eukariotik. Membran ini membagi sel ke
kompartemen fungsional dan struktural, atau organel. Yang termasuk dalam sistem
endomembran adalah reticulum endoplasma (RE), badan golgi, lisosom, dan vakuola.

Gambar 1. Sistem Endomembran


B. Mekanisme Sistem Endomembran
1. Selubung nukleus bersinggungan dengan retikulum endoplasma kasar dan retikulum
endoplasma halus.
2. Retikulum endoplasma menghasilkan membran berbentuk vesikula transpor yang
akan bergerak menuju badan Golgi.
3. Di badan Golgi atau organel lainnya, terjadi modifikasi struktur molekuler vesikula.
4. badan Golgi melepas vesikula-vesikula yang menghasilkan lisosom dan vakuola.
5. Vesikula-vesikula yang dihasilkan retikulum endoplasma dapat bergabung untuk
memperluas membran plasma dan menghasilkan protein sekretori atau produk lain ke
luar sel.

Gambar 2. Mekanisme sistem Endomembran


C. Retikulum Endoplasma
1. Sejarah Retikulum Endoplasma
Pada tahun 1887, Garnier mencatat bahwa sitoplasma sel kelenjar sering berbeda
warna dengan bagian lain dalam sitoplasma. Pada bagian ini sering terlihat adanya gambaran
seperti guratan atau lempen. Ia mengira bagian tersebut berhubungan dengan proses sekresi
dan bagian tersebut disebut sebagai ergatoplasma. Belakangan diketahui bahwa bagian
tersebut banyak mengandung RNA. RNA bersifat asam berarti memiliki afinitas kuat
terhadap basa, seperti metilen blue dan toloidin blue sehingga disebut basofil. Ternyata
sitoplasma yang basofil tidak hanya terdapat pada sel kelenjar tetapi juga pada sel-sel yang
giat tumbuh dan pada sel-sel yang aktif mensintesis protein. Ergatoplasma di dalam sel saraf
disebut dengan Badan Nissl menjelang yang disebut dengan retikulum endoplasma (artinya
jala-jala dalam plasma).

2. Struktur dan Fungsi Retikulum Endoplasma

Retikulum endoplasma (endoplasmic reticulum, ER) atau RE merupakan jejaring


membrane yang sedemikian ekstensif sehingga menyusun lebih dari separuh total membrane
dalam banyak sel eukariot. (Kata endoplasmaberarti ‘di dalam sitoplasma’, sedangkan
reticulum adalah kata latin untuk ‘jaring kecil’.)
Retikulum En doplasma (RE) adalah suatu kumpulan katung seperti membran
berbentuk pipa, gelembung dan kantung pipih yang meluas dalam sitoplasma sel eukariot.
Membran Retikulum Endoplasma (RE) adalah menerus dan tidak terpisah, mengelilingi suatu
lumen atau celah yang memisahkan dari sitoplasma yang mengelilinginya. RE terdiri atas
jaring-jaring membran tubuler dan kantong yang disebut sisternae. Membrane RE
memisahkan ruang sisternal dan sitosol. Membrane RE merupakan kelanjutan dari membran
inti apabila RE melekat pada membrane inti. RE merupakan labirin membran yang demikian
banyak sehingga retikulum endoplasma ini meliputi separuh lebih dari total membrane dalam
sel-sel eukariotik.
Ada dua macam RE, yaitu RE Halus (Smooth Endoplasmic Reticulum, SER) dan
RE Kasar (Rough Endoplasmic Reticulum, RER). Pada RE halus tidak dijumpai adanya
ribosom di membrane sebelah luarnya, sedangkan pada RE kasar dijumpai adanya ribosom di
dinding sebelah luar membrane. Antara kedua jenis RE ini diduga adahubungan yang erat,
yaitu RE kasar dapat diubah menjadi RE halus bila kehilangan ribosomnya atau sebaliknya.

1. Retikulum Endoplasma Halus


RE halus dari berbagai macam sel berperan dalam berbagai proses metabolisme yang
meliputi sintesis lemak dan metabolisme karbohidrat serta detoksifikasi obat-obatan dan
racun. Karena adanya enzim-enzim pada permukaan dalamnya. Enzim-enzim pada RE halus
penting dalam sintesis lipid, termasuk minyak, fosfolipid, dan steroid. Enzim-enzim lainnya
pada RE halus membantu mendetoksifikasi obat-obatan dan racun, terutama pada sel hati. RE
halus juga menyimpan ion kalsium. Dalam sel-sel otot, misalnya, membrane RE halus yang
terspesialisasi memompa ion-ion kalsium dari sitosol ke dalam lumen RE.

2. Retikulum Endoplasma Kasar


Banyak jenis sel menyekresikan protein yang dihasilkan oleh ribosom yang melekat
pada RE kasar. Misalnya, sel-sel pancreas tertentu menyintesis protein insulin di RE dan
menyekresikan hormone ini kedalam aliran darah. Sebagian protein sekresi adalah
glikoprotein (glycoprotein), protein yang berikatan secara kovalen dengan karbohidrat.
Karbohidrat ini dilekatkan ke protein dalam RE oleh molekul terspesialisasi yang ada dalam
membrane RE.
Selain membuat protein sekresi, RE kasar merupakan pabrik membrane untuk sel. RE
kasar tumbuh dengan cara menambahkan protein membrane dan fosfolipid kedalam
membrannya sendiri. RE kasar juga membuat fosfolipid membrannya sendiri; enzim-enzim
yang ada dalam membrane RE merakit fosfolipid dari precursor-prekursor dalam sitosol.
Membrane RE mengembang dan ditransfer dalam bentuk vesikel transport kekomponen-
komponen lain system endomembran.
3. Proses Glikosilasi di Retikulum Endoplasma
Sebagian besar protein di ribosom yang melekatpada RE kasar yang masuk ke dalam
sisterna atau lumen retikulum endoplasma mengalami glikosilasi sebelum diangkut ke bagian
lain dari sel. Glikosilasi pendahuluan berlangsung di dalam retikulum endoplasma dimana
karbohidrat dipindahkan ke protein dan menghasilkan glikoprotein, yaitu suatu molekul yang
memiliki rantai oligosakarida.

Pada mulanya oligosakarida tersebut terikat pada lipida membran dengan


orientasi ke arah sitoplasma. Melalui bantuan enzim pemindah yang disebut flipase,
fosfatidilkolin dipindahkan melalui gerakan flip-flop. Sehingga ia berada pada
permukaan luminal dari retikulum endoplasma. Rantai oligosakarida ini terdiri dari
14 buah monosakarida yang terdiri atas dua molekul N-asetil glukosamin (Nag), 9
molekul mannosa (man), dan 3 molekul glukosa.
Oligosakarida terikat secara kovalen pada gugus NH2 residu asparagin
(Oligosakarida berikatan N), kadang-kadang terikat pada gugus OH, suatu residu
serin, treonin atau hidroksilisin. Pemindahan oligosakarida ke molekul protein
dibantu oleh enzim transmembran, yaitu glukosil transferase. Pada waktu
oligosakarida masih berada di dalam lumen retikulum endoplasma, satu mannosa
dan tiga unit glukosa dihilangkan, dan selanjutnya glikoprotein dipindahkan ke
permukaan kompleks golgi.

D. Badan Golgi
1. Sejarah Badan Golgi
Camillo Golgi, seorang pioner sitologi dan sitokimia dari Italia pertama-tama
mendeskripsikan Aparatus Golgi pada tahun 1898. Meskipun Golgi menunjuk
struktur sebagai “internal reticular apparatus” sel, organel tersebut akhirnya
dinamakan menggunakan nama dirinya. Golgi menerima hadiah Nobel pada tahun
1906 karena penemuan-penemuannya baik di bidang sitologi, sitokimia maupun
inovasi di bidang histokimia.

2. Struktur dan Fungsi Badan Golgi

Badan Golgi terlihat mempunyai struktur sebagai timbunan kantong kempis


yang masing-masing tidak berhubungan. Kantong-kantong itu disebut sisternae.
Sisternae yang sedang tumbuh berada pada posisi terbawah dengan pinggiran
kantong yang mulai menggelembung disebut sebagai permukaan cis.Sisternae yang
sudah melalui pertumbuhan dengan pinggiran kantong yang menggelembung lebih
besar berada pada posisi teratas yang disebut permukaan trans. Sisternae yang
berada diantara permukaan cis dan permukaan trans merupakan kantong-kantong
yang sedang tumbuh dan bergerak hingga mencapai permukaan trans.
Badan golgi sebagai organel sel eukariotik berperan dalam banyak proses
seluler yang berbeda, tetapi yang utama adalah dalam hal sekresi. Fungsi lainnya
dari badan golgi adalah sebagai berikut.
1. Mengemas bahan-bahan sekresi yang akan dibebaskan dari sel
2. Memproses protein-protein yang telah disintesis oleh ribosom dari reticulum
endosperma
3. Mensintesis polisakarida tertentu dan glikolipid
4. Memilih protein untuk berbagai lokasi dalam sel. Protein yang ditujukan untuk
granular sekresi, lisosom, dan membrane plasma dikirimkan ke cis dari badan
golgi sepanjang adanya kelebihan protein membrane reticulum endoplasma.
Protein reticulum endoplasma diyakini kembali ke reticulum endoplasma oleh
pembuluh kecil yang dibebaskan dari cis.
5. Memperbanyak elemen membran yang baru bagi membrane plasma.
6. Memproses kembali komponen-komponen membrane plasma yang telah
memasuki sitosol selama endositosis. Komponen-komponen membrane yang
memasuki badan golgi menyusul endositosis dapat diproses dan digunakan
kembali dalam sekresi, dalam pembentukan lisosom, atau dalam perbaikan
membrane plasma itu sendiri.
7. Membentuk musin. Musin merupakan protein yang ditempeli karbohidrat.
Badan golgi mempunyai fungsi yang berhubungan dengan RE. Badan golgi
terdiri atas dua sisi, salah satu sisinya berfungsi menerima kantong transpor yang
dihasilkan RE. Kantong transport mengandung molekul glikoprotein. Sementara sisi
yang lain berfungsi mengeluarkan substansi yang tertinggal dalam RE. Substansi
tersebut dikemas dalam kantong transport dan merupakan produk terakhir. Produk
ini dapat menjadi bagian dari membrane plasma atau organel lainnya atau lisosom.

3. Proses Glikosilasi di Kompleks Golgi


Glikoprotein dan glikolipid yang telah di awali di RE untuk selanjutnya
dilanjutkan ke Golgi yang berlangsung dengan cara dan tempat yang bervariasi.
Pengemasan Glikoprotein dan glikolipid dapat terjadi di RE saja, diawali di RE
untuk kemudian dilanjutkan di golgi atau, hanya terjadi di golgi saja. Contohnya
glikosilasi tiroglobulin, oleh epithelium tiroid, imunoglobin oleh plasmosit, musi
oleh globlet intestinal pengemasanya terjadi di RE untuk kemudian dilanjutkan di
Aparatus Golgi. Sedangkan glikosilasi protokolagen di fibroblast, lipoprotein
plasmatic oleh hepatosit, sintesis pectin dan hemiselulosa hanya terjadi di Aparatus
Golgi.

4. Proses Sorting dan Targetting Protein


Mekanisme Sorting dan Distribusi Protein
1. mRNA terikat pada ribosom bebas
Pada ribosom terjadi sintesis sinyal peptida (6-15 asam amino nonpolar)
→ diperlukan untuk penempatan polipeptida dalam lumen RE.Sinyal peptida
dikenali oleh “Partikel pengenalan sinyal” (SRP): 7 polipeptida + 7S Rrna →
SRP berikatan dengan reseptor → Ribosom berikatan dengan RE → sinyal
peptida terlepas dari SRP → masuk ke channel protein – translokon – terikat pada
‘binding site’ → protein yang disintesis masuk ke lumen RE _protein akan diikat
oleh BiP atau chaperone lain untuk diproses lebih lanjut.
2. Mekanisme Targeting Protein ke RE
Protein nasens yang dibentuk pada ribosom mengandung sinyal yang menentukan
tujuan akhirnya. Pada organism prokariotik, protein yang baru disintesis mungkin tinggal di
sitosol atau dikirim ke membrane plasma. Pada sel eukariotik protein hasil sintesis akan
dikirim menuju lisosom, mitokondria kloroploas dan inti. Pada sel eukariotik langkah proses
pemindahan protein akan segera terjadi setelah selesai disintesis. Suatu ribosom yang terdapat
pada sotosol akan menuju ke RE oleh suatu sinyal protein nasens yang sedang disintesis.
Rantai polipeptida yang dibentuk oleh ribosom yang terikat pada membrane dipindahkan
melintasi membrane RE, dalam lumen RE banyak protein ini yang mengalami glikosilasi dan
diubah dengan cara lain.
Ribosom yang berada di membrane RE mensintesis 3 kelas protein utama, yaitu
protein sekresi (protein yang diekspor sel). Protein lisosom dan protein yang terlentang lintas
tebal membrane. Ribosom yang bebas diambil sitosol dan ditambahkan ke membrane RE
yang telah dilucuti dari ribosom. Ribosom yang diperoleh dari RE berbintil sepenuhnya
mampu mensintesis protein yang biasanya dilepaskan di sitosol. Ribosom yang terikat pada
membrane dan yang terbebas secara intrinsic sama, macam perotein yang dibuatlah yang
menentukan melwekat atau tidaknya ribosom ke RE. Pelekatan ribosom yang sedang
mensintesis protein ke membrane RE adalah peristiwa kunci untuk memindahkan protein
melintasi membrane. Protein yang disintesis ribosom mempunyai gugus asam amino bebas,
gugus ini yang diduga adalah urutan sinyal yang memadu inisiasi transkripsi. Sifat dari gugus
ini adalah bagian ujung amino pada ujung sinyal bermuatan positif, suatu bentangan yang
sangat hidrofob menjadi pusat urutan sinyal dan apabila residu non poloar di bagian hidrofob
diganti, maka kemampuan urutan sinyal sebagai pemandu akan hilang. Namun tidak semua
protein sekresi/ membrane plasma mengandung suatu urutan sinyal ujung amino yang
dipotong setelah melintasi membrane RE. sejumlah oprotein mengandung suatu urutan sinyal
internal yang berperan sama.

E. Lisosom
Lisosom (lysosome) adalah kantong yang berisi enzim-enzim hidrolitik yang
digunakan oleh sel hewan untuk mencerna makromolekul. Lisosom berbentuk bulat
seperti bola. Lisosom mengandung enzim-enzim yang berfungsi untuk mencernakan
bahan makanan yang masuk ke dalam sel. Lisosom dihasilkan oleh RE kasar dan badan
golgi. Lisosom berisi enzim-enzim hidrolitik seperti protease, nuclease, glikosidase,
lipase, dan fosfatase. Enzim-enzim ini dibuat oleh ribosom yang menempel pada RE.
lisosom juga berfungsi merusak bakteri jahat dan menghancurkan organel yang rusak.

Pembentukan dan fungsi lisosom


Proses pencernaan yang terjadi secara enzimatis di lisosom terdiri dari berbagai
macam tergantung dari jenis dan asal bahan yang akan dicerna. Bila bahan yang dicerna
berasal dari luar sel proses pencernaannya disebut heterofagi, sedangkan bila bahannya
berasal dari dalam disebut autofagi. Kedua proses pencernaan ini banyak dijumpai
misalnya pada mekanisme pertahanan tubuh, nutrisi, dan pengaturan sekresi. Selain
kedua proses pencernaan tersebut yang sifatnya intraseluler, enzim lisosom dapat pula
disekresikan ke luar dari sel atau disebut pencernaan ekstra sel misalnya yang terjadi
pada jaringan ikat hewan dan pada sejenis jamur.
Lisosom mencerna materi yang dimasukkan ke dalam sel dan mendaur ulang
materi dari pembuangan intraseluler. Selama fagositosis, sel mengurung makanan dalam
vakuola dengan membrane yang terlepas secara internal dari membrane plasma. Vakuola
makanan bergabung dengan lisosom, dan enzim hidrolitik mencerna makanan tersebut.
Setelah hidrolisis, gula sederhana, asam amino, dan monomer lain melewati membrane
lisosom untuk menuju ke dalam sitosol sebagai nutrient untuk sel tersebut.
Proses pencernaan heterofagi terjadi dengan jalan endositosis. Artinya bahan
yang erasal dari luar akan masuk ke dalam sel dengan jalan endositosis membentuk
endosom. Endosom akan melebur dengan lisososm primer sehingga enzim lisosom akan
berkontak langsung dengan bahan yang akan dicerna. Proses pencernaan berlangsung.
Terbentuklah lisosom sekunder. Kemudian sisa pencernaan akan dikeluarkan dari sel
dengan cara eksositosis.
Pada pencernaan autofagi, berbeda dengan heterofagi pada pencernaan autofagi
ini bahan yang menjadi substrat berasal dari komponensel itu sendiri. Mekanismenya
dimulai dengan kegiatan sebuah sisterna RE yang akan melengkung dan mengelilingi
sebagian sitoplasma yang padanya terdapat berbagai bahan macam organela dan insklusi.
Setelah terbentuk vesikel maka enzim akan segera dicurahkan sehingga terjadi
autolisosoma yang akan menghasilkan badan-badan residu yang akan dikeluarkan dari
sel.

F. Vakuola
Vakuola (rongga sel) merupakan kantong berselaput. Selaput pada vakuola
disebuttonoplas. Vakuola mempunyai bentuk dan ukuran yang berbeda tergantung
fungsinya.Pada sel tumbuhan, vakuola berukuran besar dan merupakan vakuola sentral.
Vakuola sentral kemungkinan membantu sel tumbuhan untuk tumbuh membesar. Dengan
adanya penyerapan air, vakuola sentral dapat menyimpan substansi yang vital dan produk
sisa metabolisme sel. Vakuola sentral pada bunga berfungsi untuk menyimpan pigmen
sehingga menarik serangga penyerbuk. Fungsi lain dari vakuola adalah menyimpan asam
amino, asam organic, glukosa, gas, garam-garam kristal, minyak atsiri, dan alkaloid.
Vakuola pada umumnya terdapat pada sel tumbuhan. Pada hewan bersel satu dikenal
adanya vakuola berdenyut (vakuola kontraktil). Selain vakuola kontraktil, terdapat pula
vakuola makanan yang letaknya beredar karena berfungsi untuk mencerna makanan dan
mengedarkan hasil pencernaannya. Vakuola makanan mencerna bahan makanan berupa
partikel padat secara fagositosis atau mencerna bahan makanan berupa zat cair secara
pinositosis.
Fungsi vakuola :
1) Menyimpan gas, senyawa-senyawa organik (misalnya alkaloid, protein dan asam
organik) dan ion anorganik (misalnya kalium dan klorida)
2) Tempat menyimpan pigmen daun, buah, dan bunga.
3) Menyimpan senyawa beracun (hal ini dapat melindungi tumbuhan dari gangguan
pemangsa)
4) Menyerap air.
5) Tempat pembuangan hasil metabolisme (seperti getah pada batang tumbuhan karet)
6) Tempat penyimpanan zat cadangan makanan seperti amilum dan glukosa.

Anda mungkin juga menyukai