CERPEN
CERPEN
CERPEN
Di susun Oleh :
Nama : Juan Mote
Kelas : IX A
Namun, kali ini Nona Lalat sudah siap dengan jebakan. la telah
rnenyiapkan air yang mendidih. la sengaja membuka salah satu
jendela. Saat Tuan Laba-laba mengintip lewat jendela, ia akan
menyiramkan air mendidih ke wajahnya.
Advertisements
Kepergian Sahabatku
Buat Sahabatku
DITA
“ Luna, ibu...”
“Luna, kamu itu yang salah jadi cepat minta maaf sama
kakak mu”
“ Iya Luna, kenapa sih kamu itu selalu saja menjadi anak
pembuat masalah”
Begitu lah waktu itu dan bukan hanya itu masih banyak hal
lain yang cukup membuatku sakit hati. Tapi aku bisa apa aku
hanya bisa bersabar dan bersabar. Dan aku selalu bertanya apa
dimata kedua orang tuaku benar-benar tidak ada hal yang baik
tentang aku.
Mendengar apa yang aku katakan itu ayah dan ibu hanya
bisa tertawa kecil karena anak mereka kini sering
menyombongkan diri. Yup! Kini kami sedang berlibur dan
sekarang kami berada di pantai indah seindah kehamonisan
keluargaku. Terlihat disana ayah dan ibu bercengkraman
dengan sangat bahagia diatas pasir putih yang luas seakan
hanya mereka berdua disana. Aku yang memainkan ombak laut
ini hanya bisa tersenyum dengan pemandangan itu.
Ayah dan ibu memang tidak jadi bercerai. Mereka
menyadari kesalahan mereka dan bukannya bermaksud untuk
mengabaikan ku hanya saja mereka terlalu terluka akan
jalannya hidup ini. juga bukannya mereka tidak menyayangiku
seperti dugaanku setiap waktu hanya saja mereka telah terbiasa
memberi perhatian lebih pada kakak karena memang kak Lina
dari kecil sering sakit-sakitan seperti tifus,malaria dan amandel
sudah menghinggapinya dari kecil sedangkan aku selalu saja
sehat. Dulu aku tidak menyadari itu malah aku mementingkan
keegoisan ku sendiri dengan meminta perhatian lebih padahal
kakak lah yang perlu perhatian lebih. Tapi anehnya dengan
perhatian besar itu kakak selalu tak nyaman dan merasa terlalu
di intimidasi sedangkan aku memimpikan itu.
****