Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Cabe Jawa

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 6

TUGAS MATA KULIAH

KEPERAWATAN KOMPLEMENTER ALTERNATIF


(DESKRIPSI TANAMAN CABE JAWA)

Fasilitator:
Elida Ulfiana, S. Kep. Ns., M.Kep

Disusun Oleh:
Hanum Amalia Zulfa 131611133040
Kusnul Oktania 131611133043

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2019
1. Tanaman Cabe Jawa

Cabe jawa merupakan tanaman asli Asia Tenggara termasuk


Indonesia (Atal and Ojha, 1964; Vinay et al., 2012). Berbagai daerah
mengusahakan tanaman ini dan menyebutnya dengan berbagai nama
seperti cabe panjang, lada panjang (Melayu), cabe jawa (Sunda), cabe
jamu (Jawa), cabe jhamo, cabe solah (Madura), cabia, cabian (Sulawesi)
(Djauhari-ya dan Rosman, 2008; Haryudin dan Suriati, 2010). Dalam
perdagangan internasional dikenal sebagai java long pepper.
Cabe jawa atau cabe jamu merupakan tanaman penghasil rempah
dan fito-farmaka yang penting baik ditinjau dari pemenuhan kebutuhan
bumbu dan obat tradisional bagi masyarakat maupun bagi industri
makanan, minuman, jamu, dan obat. Tanaman ini memiliki spektrum
pengobatan yang luas. Di pedesaan tanaman ini sering dibudidayakan di
pekarangan rumah. Nama ilmiah cabe jawa adalah Piper
retrofractum Vahl. Tanaman ini memiliki banyak sinonim,
diantaranya Piper chaba Hunter, Piper longum Blume, Piper
parvifolium Blanco, Chaciva officinarum Miq, dan Chaciva
parvifolia Hassk. Berikut klasifikasi lengkapnya :
Divisi: Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Bangsa : Piperales
Suku : Piperaceae
Marga : Piper
Spesies : Piper retrofractum Vahl
Cabe Jamu merupakan tumbuhan menahun, percabangan batang
liar, tumbuh memanjat dan melilit, atau melata dengan akar lekatnya,
panjangnya dapat mencapai 10 m. Percabangan dimulai dari
pangkalnya yang keras dan menyerupai kayu. Daun tunggal,
bertangkai, bentuknya bulat telur sampai lonjong, pangkal membulat,
ujung runcing, tepi rata, pertulangan menyirip, permukaan atas licin,
permukaan bawah berbintik-bintik, panjang 8.5 - 30 cm, lebar 3 - 13
cm, hijau. Bunga berkelamin tunggal, tersusun dalam bulir yang
tumbuh tegak atau sedikit merunduk, bulir jantan lebih panjang dari
bulir betina. Buah majemuk berupa bulir, bentuk bulat panjang sampai
silindris, bagian ujung agak mengecil, permukaan tidak rata,
bertonjolan teratur, panjang 2 - 7 cm, garis tengah 4 - 8 mm, bertangkai
panjang, masih muda berwarna hijau, keras dan pedas, kemudian warna
berturut-turut menjadi kuning gading dan akhirnya menjadi merah,
lunak dan manis.
Karakter batang, cabang, dan kandungan buah juga menunjukkan
banyak variasi (Haryudin dan Rostiana, 2011; Zuchri, 2008). Haryudin
dan Rostiana (2009) melaporkan adanya variasi bentuk buah yaitu bulat
panjang (conical), bulat pendek (globular), panjang pipih (filiform), dan
panjang kecil (cylindrical) dengan ukuran juga bervariasi. Karakter
daun juga sangat bervariasi bila dilihat dari panjang daun, lebar daun,
tebal daun, panjang tangkai daun dan jumlah daun per cabang, namun
yang paling mudah dibedakan adalah bentuk daun yang lanset atau
bulat dengan ukuran yang bervariasi dari kecil sampai besar.
2. Kandungan Tanaman Cabe Jawa
Kandungan tanaman cabe Jawa sangatlah banyak, berikut ini di
antaranya :
1. Pedas piperine
2. Palmitic Acids
3. Sesamin
4. Piperidin
5. Minyak atsiri
6. Chavicine
7. Palmitic Acids
8. Tetrahydropiperic Acids
Buah cabe jawa mengandung alkaloid pip-erin, kavisin, piperidin,
isobutildeka-trans-2-trans-4-dienamida; saponin, polifenol, minyak
atsiri, asam palmitat, asam tetrahidropiperat, 1 undesilenil-3,4-
metilendioksibenzena, dan sesamin (Badan POM RI, 2010).
Kandungan piperin sekitar 2% dan minyak atsiri sekitar 1% (Ruhnayat
et al., 2011; Rajopadhye et al., 2011). Minyak atsiri buah cabe jawa
mengandung 3 komponen utama yaitu β-caryophyllene (17%), pen-
tadecane (17,8%) dan β- bisabollene (11,2%). Daun cabe jawa
mengandung minyak atsiri yang memiliki aktivitas sebagai antibakteri.
Kandungan piperin cabe jawa lebih rendah daripada Piper nigrum
dan P. longum namun lebih tinggi daripada P. cubeba dan P. betle
(Vinay et al., 2012; Rajopadhye et al., 2011).
3. Manfaat Tanaman Cabe Jawa
Tanaman cabe jawa memiliki banyak manfaat mulai dari akar, buah,
dan daun. Bagian tanaman yang banyak digunakan dalam industri obat
tradisional adalah buah. Buah digunakan dalam bentuk simplisia (buah
yang dikeringkan) disebut dengan nama Retrofracti fructus (Januwati
dan Yuhono, 2003). Kandungan bahan kimia Cabe Jamu dapat
digunakan untuk kegiatan biologi seperti untuk melawan Bacillus
substilis H-17 dan Bacillus substilis M 45, penawar racun, penilaian
terhadap banyaknya racun, melawan aktivitas acethycholine,
mengurangi efek hipertensi, bahan insektisida, antioksidan, merangsang
pertumbuhan rambut ( Kardonoet al, 2003). Sejumlah penyakit yang
bisa diatasi dengan Cabe Jamu adalah diare, carminative, obat kuat,
expectorant, oxytoxic, stimulant, bronkitis, batuk, aphrodisiac, diuretic,
antiseptic, gonorhoea, disentri, rematik, iritasi ringan, mempermudah
kelahiran, obat cuci mulut, dan sakit gigi (Guzman dan Siemonsma,
1999; Kardono et al., 2003).
Di Madura cabe jawa digunakan sebagai ramuan penghangat badan
yang dapat dicampur dengan kopi, teh, dan susu. Cabe jawa juga dapat
digunakan sebagai obat luar, diantaranya untuk pengobatan penyakit
beri-beri dan reumatik (Burkill 1935). Mardjodisiswojo dan Sudarso
(1975) melaporkan cabe jawa dapat dimanfaatkan untuk mengobati
tekanan darah rendah, influenza, cholera, sakit kepala, lemah sahwat,
bronchitis menahun dan sesak napas. Penggunaan buah cabe jawa dalam
bentuk seduhan menurut Sa’roni et al. (1992) cukup aman karena
termasuk jenis simplisia yang tidak berbahaya (relatively harmless).
Daftar Pustaka
Evizal, R. (2013). Status Fitofarmaka dan Perkembangan Agroteknologi Cabe Jawa
(Piper Retrofractum Vahl.). J Agro, 18(1).
Haryudin, W. (2015). Karakteristik Morfologi Tanaman Cabe Jawa (Piper
Retrofractum. Vahl) Di Beberapa Sentra Produksi. Buletin Penelitian Tanaman
Rempah dan Obat, 20(1), 1-10.
Musthofa, L. (2017). Pengaruh Waktu Aplikasi dan Pemberian berbagai Dosis
Pupuk Organik Cair terhadap Pertumbuhan Bibit Cabe Jamu (Piper retrofractum
Vahl.) (Doctoral dissertation, University of Muhammadiyah Malang).
Winarto, W.P. 2013. Sambung Nyawa, Budidaya dan Pemanfaatan untuk Obat.
Penebar Swadaya, Depok. ISBN 979-489-751-5.

Anda mungkin juga menyukai