Dokumen ini membahas tentang tanaman cabe jawa yang merupakan tanaman asli Asia Tenggara termasuk Indonesia. Cabe jawa memiliki banyak manfaat kesehatan seperti sebagai obat diare, obat kuat, ekspektoran, dan obat lainnya. Dokumen ini juga menjelaskan ciri-ciri morfologi tanaman cabe jawa serta kandungan kimia yang terkandung di dalamnya seperti piperin, minyak atsiri, dan senyawa lainny
0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
27 tayangan6 halaman
Dokumen ini membahas tentang tanaman cabe jawa yang merupakan tanaman asli Asia Tenggara termasuk Indonesia. Cabe jawa memiliki banyak manfaat kesehatan seperti sebagai obat diare, obat kuat, ekspektoran, dan obat lainnya. Dokumen ini juga menjelaskan ciri-ciri morfologi tanaman cabe jawa serta kandungan kimia yang terkandung di dalamnya seperti piperin, minyak atsiri, dan senyawa lainny
Dokumen ini membahas tentang tanaman cabe jawa yang merupakan tanaman asli Asia Tenggara termasuk Indonesia. Cabe jawa memiliki banyak manfaat kesehatan seperti sebagai obat diare, obat kuat, ekspektoran, dan obat lainnya. Dokumen ini juga menjelaskan ciri-ciri morfologi tanaman cabe jawa serta kandungan kimia yang terkandung di dalamnya seperti piperin, minyak atsiri, dan senyawa lainny
Dokumen ini membahas tentang tanaman cabe jawa yang merupakan tanaman asli Asia Tenggara termasuk Indonesia. Cabe jawa memiliki banyak manfaat kesehatan seperti sebagai obat diare, obat kuat, ekspektoran, dan obat lainnya. Dokumen ini juga menjelaskan ciri-ciri morfologi tanaman cabe jawa serta kandungan kimia yang terkandung di dalamnya seperti piperin, minyak atsiri, dan senyawa lainny
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 2019 1. Tanaman Cabe Jawa
Cabe jawa merupakan tanaman asli Asia Tenggara termasuk
Indonesia (Atal and Ojha, 1964; Vinay et al., 2012). Berbagai daerah mengusahakan tanaman ini dan menyebutnya dengan berbagai nama seperti cabe panjang, lada panjang (Melayu), cabe jawa (Sunda), cabe jamu (Jawa), cabe jhamo, cabe solah (Madura), cabia, cabian (Sulawesi) (Djauhari-ya dan Rosman, 2008; Haryudin dan Suriati, 2010). Dalam perdagangan internasional dikenal sebagai java long pepper. Cabe jawa atau cabe jamu merupakan tanaman penghasil rempah dan fito-farmaka yang penting baik ditinjau dari pemenuhan kebutuhan bumbu dan obat tradisional bagi masyarakat maupun bagi industri makanan, minuman, jamu, dan obat. Tanaman ini memiliki spektrum pengobatan yang luas. Di pedesaan tanaman ini sering dibudidayakan di pekarangan rumah. Nama ilmiah cabe jawa adalah Piper retrofractum Vahl. Tanaman ini memiliki banyak sinonim, diantaranya Piper chaba Hunter, Piper longum Blume, Piper parvifolium Blanco, Chaciva officinarum Miq, dan Chaciva parvifolia Hassk. Berikut klasifikasi lengkapnya : Divisi: Spermatophyta Sub divisi : Angiospermae Kelas : Dicotyledoneae Bangsa : Piperales Suku : Piperaceae Marga : Piper Spesies : Piper retrofractum Vahl Cabe Jamu merupakan tumbuhan menahun, percabangan batang liar, tumbuh memanjat dan melilit, atau melata dengan akar lekatnya, panjangnya dapat mencapai 10 m. Percabangan dimulai dari pangkalnya yang keras dan menyerupai kayu. Daun tunggal, bertangkai, bentuknya bulat telur sampai lonjong, pangkal membulat, ujung runcing, tepi rata, pertulangan menyirip, permukaan atas licin, permukaan bawah berbintik-bintik, panjang 8.5 - 30 cm, lebar 3 - 13 cm, hijau. Bunga berkelamin tunggal, tersusun dalam bulir yang tumbuh tegak atau sedikit merunduk, bulir jantan lebih panjang dari bulir betina. Buah majemuk berupa bulir, bentuk bulat panjang sampai silindris, bagian ujung agak mengecil, permukaan tidak rata, bertonjolan teratur, panjang 2 - 7 cm, garis tengah 4 - 8 mm, bertangkai panjang, masih muda berwarna hijau, keras dan pedas, kemudian warna berturut-turut menjadi kuning gading dan akhirnya menjadi merah, lunak dan manis. Karakter batang, cabang, dan kandungan buah juga menunjukkan banyak variasi (Haryudin dan Rostiana, 2011; Zuchri, 2008). Haryudin dan Rostiana (2009) melaporkan adanya variasi bentuk buah yaitu bulat panjang (conical), bulat pendek (globular), panjang pipih (filiform), dan panjang kecil (cylindrical) dengan ukuran juga bervariasi. Karakter daun juga sangat bervariasi bila dilihat dari panjang daun, lebar daun, tebal daun, panjang tangkai daun dan jumlah daun per cabang, namun yang paling mudah dibedakan adalah bentuk daun yang lanset atau bulat dengan ukuran yang bervariasi dari kecil sampai besar. 2. Kandungan Tanaman Cabe Jawa Kandungan tanaman cabe Jawa sangatlah banyak, berikut ini di antaranya : 1. Pedas piperine 2. Palmitic Acids 3. Sesamin 4. Piperidin 5. Minyak atsiri 6. Chavicine 7. Palmitic Acids 8. Tetrahydropiperic Acids Buah cabe jawa mengandung alkaloid pip-erin, kavisin, piperidin, isobutildeka-trans-2-trans-4-dienamida; saponin, polifenol, minyak atsiri, asam palmitat, asam tetrahidropiperat, 1 undesilenil-3,4- metilendioksibenzena, dan sesamin (Badan POM RI, 2010). Kandungan piperin sekitar 2% dan minyak atsiri sekitar 1% (Ruhnayat et al., 2011; Rajopadhye et al., 2011). Minyak atsiri buah cabe jawa mengandung 3 komponen utama yaitu β-caryophyllene (17%), pen- tadecane (17,8%) dan β- bisabollene (11,2%). Daun cabe jawa mengandung minyak atsiri yang memiliki aktivitas sebagai antibakteri. Kandungan piperin cabe jawa lebih rendah daripada Piper nigrum dan P. longum namun lebih tinggi daripada P. cubeba dan P. betle (Vinay et al., 2012; Rajopadhye et al., 2011). 3. Manfaat Tanaman Cabe Jawa Tanaman cabe jawa memiliki banyak manfaat mulai dari akar, buah, dan daun. Bagian tanaman yang banyak digunakan dalam industri obat tradisional adalah buah. Buah digunakan dalam bentuk simplisia (buah yang dikeringkan) disebut dengan nama Retrofracti fructus (Januwati dan Yuhono, 2003). Kandungan bahan kimia Cabe Jamu dapat digunakan untuk kegiatan biologi seperti untuk melawan Bacillus substilis H-17 dan Bacillus substilis M 45, penawar racun, penilaian terhadap banyaknya racun, melawan aktivitas acethycholine, mengurangi efek hipertensi, bahan insektisida, antioksidan, merangsang pertumbuhan rambut ( Kardonoet al, 2003). Sejumlah penyakit yang bisa diatasi dengan Cabe Jamu adalah diare, carminative, obat kuat, expectorant, oxytoxic, stimulant, bronkitis, batuk, aphrodisiac, diuretic, antiseptic, gonorhoea, disentri, rematik, iritasi ringan, mempermudah kelahiran, obat cuci mulut, dan sakit gigi (Guzman dan Siemonsma, 1999; Kardono et al., 2003). Di Madura cabe jawa digunakan sebagai ramuan penghangat badan yang dapat dicampur dengan kopi, teh, dan susu. Cabe jawa juga dapat digunakan sebagai obat luar, diantaranya untuk pengobatan penyakit beri-beri dan reumatik (Burkill 1935). Mardjodisiswojo dan Sudarso (1975) melaporkan cabe jawa dapat dimanfaatkan untuk mengobati tekanan darah rendah, influenza, cholera, sakit kepala, lemah sahwat, bronchitis menahun dan sesak napas. Penggunaan buah cabe jawa dalam bentuk seduhan menurut Sa’roni et al. (1992) cukup aman karena termasuk jenis simplisia yang tidak berbahaya (relatively harmless). Daftar Pustaka Evizal, R. (2013). Status Fitofarmaka dan Perkembangan Agroteknologi Cabe Jawa (Piper Retrofractum Vahl.). J Agro, 18(1). Haryudin, W. (2015). Karakteristik Morfologi Tanaman Cabe Jawa (Piper Retrofractum. Vahl) Di Beberapa Sentra Produksi. Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, 20(1), 1-10. Musthofa, L. (2017). Pengaruh Waktu Aplikasi dan Pemberian berbagai Dosis Pupuk Organik Cair terhadap Pertumbuhan Bibit Cabe Jamu (Piper retrofractum Vahl.) (Doctoral dissertation, University of Muhammadiyah Malang). Winarto, W.P. 2013. Sambung Nyawa, Budidaya dan Pemanfaatan untuk Obat. Penebar Swadaya, Depok. ISBN 979-489-751-5.