Tugas Widia CERPEN-1
Tugas Widia CERPEN-1
Tugas Widia CERPEN-1
At ruang makan
"Regina, kamu sekolahnya nanti naik apa?" tanya papa pada ku
"Aku jalan kaki aja, sekolahku kan nggak terlalu jauh hitung-hitung olahraga dikit." jawabku
kemudian aku telah selesai sarapan pagi lalu aku bergegas pergi dan sangat bersemangat untuk
sekolah, tak lupa sebelum pergi aku berpamitan kepada mama dan papa dan mencium punggung
tangan mereka.
"Ma, pa regina berangkat dulu ya. Assalammuallaikum.”
"Iya,nak hati hati ya. waalaikummussalam." sahut kedua orang tua ku bersamaan.
Ya ini lah aku, yang sangat mandiri karena dari kecil aku diajarkan untuk hidup mandiri oleh
kedua orang tuaku.
5 menit kemudian, aku telah sampai disekolah baru ku yaa sekolah itu nampak sangat ramai.
Aku pun melangkahkan kaki ku kepintu gerbang masuk sekolah. Aku hanya diam dan tertunduk,
sesekali aku tersenyuk sih kepada orang yang menyapa ku. Langkah kaki ku tiba-tiba terhenti
karna ada yang menepuk pundak ku, aku menoleh kebelakang lalu nampak seorang cewek cantik
dengan pakaian sekolah yang rapi kira-kira begitulah penampilannya. Ehh ternyata itu muti'ah
teman SMP ku, dulu kami duduk sebangku dari kelas 2 sampai kelas 3. kami selalu bersama, yaa
kami adalah Best Friend Forever.
"Ehh Muti'ah, ada apa ya?" tanya ku yang spontan karna kaget.
"Nggak kenapa-kenapa kok reg.oh iya kamu ambil jurusan apa??" jawabnya dan nanya jurusan
ku.
"Aku mau ngambil jurusan MIPA." ucapku dan tersenyum khas ku
"Ohh kalo aku ngambil jurusan IPS." jawabnya
"Hmmmm sayang sekali ya kita beda jurusan nggak bisa duduk bareng lagi seperti pas SMP."
"Iyah nggak kenapa-kenapa yang penting nanti kita tetap maen bareng ya."
Setelah lumayan lama kami berbincang, aku dan Muti'ah banyak membicarakan tentang
kenangan pas SMP dulu
Bel masuk pun berbunyi, semua para siswa masuk kekelas mereka masing-masing. sama hal aku
dengan muti'ah, kami berpisah dikoridor depan kantor. Muti'ah masuk kekelasnya yakni X IPS II
dan begitu pula aku, aku masuk kekelas ku yaaa kelas X MIPA II.
Aku duduk dibangku barisan kedua dibelakangnya Nita dan disamping kirinyanya Arin. Yups
itulah letak tempat duduk ku. Aku mencoba berkenalan dengan Arin.
"Ummm hei salam kenal nama ku Widia." ucapku sambil malu-malu
"Salam kenal Widia, kenalin nama ku arin bisa dipanggil rin atau arin." ucapnya sambil
menyodorkan tangannya
Setelah lumayan kami berbincang Arin banyak menceritakan ku tentang sekolah lamanya. Aku
suka dengan gaya Arin yang asyik dan kocak banget membuat ku merasa nyaman dan bahagia
dikelas, aku senang bisa punya sahabat baru kayak Arin.
Karena keasyikan ngobrol nggak terasa bel keluar main pun berbunyi. Arin mengajak ku
kekantin bareng dan kami pergi bersama-sama.
Setalah keluar main kami langsuung masuk kekelas dan mengikuti pelajaran dengann aman dan
damai.
Jam sekolah telah usai, aku bersiap-siap untuk pulang. 5 menit kemudian aku nyampe dirumah,
aku langsung berjalan menuju kamar ku. Untuk mengganti pakaian ku dan untuk siap-siap
sholat.
Aku sendirian dirumah, ayah dan ibuku lagi kesawah dan adik ku pergi bermain sama temen-
temennya. Karena kesepian aku jadi memilih untuk memainkan hp ku.
Aku adalah salah satu yang bisa dikatakan anak rumahan, aku jarang kelur, aku cuman bermain
dalam rumah, kamar ku adalah istana kecil ku. Aku jarang main kerumah temen-temen ku aku
lebih sering membawa teman-teman ku main kerumahku. Aku begitu karena aku dilarang keluar
aku boleh keluar tapi dengan syarat harus bersama salah satu keluarga. Hidup ku serba dibatasi.
Aku juga ingin seperti teman-teman sebaya ku yang bisa pergi jalan-jalan yang bisa main
kerumah teman yang lain.
Karena itu aku mencoba bermain didunia maya supaya aku nggak merasa kesepian. Aku
mencoba membuka WA dan masuk grouf chat. Di GC aku menemukan banyak temen baru yang
berasal dari luar daerah, salah satunya adalah Aulia dan Gilang.
Awalnya aku dekat sama aulia, diGC kami sering becanda saling ledekin nggak disangka lama
kelamaan kami menjadi sahabat, aku kenal gilang dari GC MEME. Dia berasal dari Bangka
belitung, dia orangnya baik, pinter dan ramah.
Suatu hari tiba-tiba ada chat yang masuk di WA ku.
"Hei Regina save nomor ku yah!" Chat dari nomor yang nggak aku kenal
"Ini siapa ya??" balesanku
"Ini aku Gilang, member GC meme yang dari Bangka belitung." jelasnya
"Ooo Gilang. Iya deh aku save nomor kamu." jawab ku
"Mksh ya" katanya
"Sama2" jawab ku
Dia sering ngechat aku dan ngereply status ku. Tapi aku sering ngacangin dia aku pura-pura ada
kerjaan lah intinya supaya aku nggak chat sama dia. Aku itu nggak suka chat sama cowok,
biasanya kalo di FB kalo ada chat dari cowok yang masuk langsung aku block deh orang yang
ngechat aku itu. Aku nggak ngeblock no dia karena aku hargai nomor dia bisa menambah kontak
ku :)
Aku pernah membuat status di WA tentang sakit. Ya pas aku lagi PMS, aku kalo PMS pasti sakit
perut. Sakitnya itu kayak aku nggak ada didunia. Seperti biasa dia ngereply status ku.
Kami banyak bercerita soal Gilang, dan akhirnya aku ada niat untuk menyatukan Aulia sama
Gilang. Tapi aku diem-diem tanpa ngasih tau Aulia aku cuman ngasih tau Gilang. Dan Gilang
ternyata memang suka sama Aulia.
Aulia merupakan cewek yang bisa dibilang tomboy sering bicara alias bawel suka banget
becanda, sedangkan Gilang dia adalah cowok yang nggak banyak bicara dia penurut baik ramah
pokoknya dia kebanyakan baiknya. Mereka adalah dua orang yang bertolak belakang tapi aku
sangat tertarik untuk menyatukan mereka, dan rencana ku berhasil.
Tepat malam minggu gilang memutuskan untuk menembak Aulia dan Aulia pun menerimanya
dan mereka resmi jadian. Tetapi hubungan mereka nggak bertahan lama dan mereka pun putus.
Gilang merasa sangat terpukul banget merasa sedih banget karena putus dengan cara yang nggak
baik. Dia sangat kecewa sama mantan pacarnya, dia kecewa karena mantan pacarnya lebih
memilih GC dibandingkan dia. Dan akhirnya gilang memutuskan untuk berbagi dengan ku
4 hari setelah gilang putus dengan aulia dia mencoba PDKT dengan ku. Tapi jujur aku nggak tau
kalo dia itu mau PDKT. Dia sering ngechat aku dan ngirim emot love dia juga kadang manggil
aku sayang tapi pas aku tanya katanya cuman becanda dan aku menjadi bingung. Ya aku
BOMAT aja sih nggak baper.
Setiap hari aku dan Gilang tetap chat setiap kali aku on aku cuma chat sama dia. Aku nggak tau
kenapa tiba-tiba kalo aku dapat chat dari Gilang aku merasa sangat bahagia aku kadang senyum-
senyum sendiri bales chat dari dia mungkin itu lah yang dinamakan cinta. Awalnya aku tidak
percaya tentang cinta... bukannya karena nggak pernah mendengar kata itu tapi karena aku
menganggap itu cuman sebatas kata yang nggak bermakna.
Cinta
Bukan apa-apa bagi yang tidak merasakan...
Sebab ia hanyalah sebuah kata...
Dan kita sendirilah yang memaknainya...
Mudah diucapkan tapi tidak mudah untuk dijelaskan...
Datang tiba-tiba...
Tanpa peduli siapa...
Dan darimana asalnya...
Cinta itu dimulai dengan senyuman...
Tumbuh dengan dekapan...
Dan sering kali berakhir dengan air mata...
Aku mencoba menyembunyikan perasaan itu dari Gilang. Aku bersikap biasa-biasanya sama
Gilang seperti nggak ada rasa lebih yang sebenarnya ada rasa lebih. Aku mencoba
menghilangkan perasaan itu dengan menyibukkan diri ku dengan membaca Wattpad, setiap kali
aku nggak ada kerjaan aku memilih untuk membaca Wattpad supaya bisa terhibur dan bisa lupa
dengann perasaan itu.
Aku membaca sebuah cerita di Wattpad yang berjudul I AM INTROVERT. Part demi part cerita
itu aku baca sampe habis dan aku tidak lupa mengasih vote ke cerita itu. Cerita itu sangatlah
menarik menurut ku, ketika aku sedang membaca part terakhir cerita itu tiba-tiba ada notice chat
di Wattpad dan ternyata itu chat dari penulis cerita yang aku baca tadi.
"Hai... makasih ya udah vote cerita kuaku nggak tau alasan alasan kamu vite cerita ku itu apa."
chat dari si penulis yang berisi ucapan terimakasih.
"Iya sama2, aku ngevote ceritamu itu karena aku suka cerita mu itu menarik untuk dibaca."
jawab ku sambil memuji cerita dia.
Kami banyak membahas soal cara jadi penulis Wattpad. Dia menyarakan aku sebagai penulis
Wattpad tapi aku nolak, setalah banyak berbincang dengannya akhirnya aku meminta no WA
nya dan dia ngasih aku.
Kami semakin dekat setelah chat lewat WA kami seperti sahabat.
Dan aku menceritakan Gilang tentang sahabat baru ku, Gilang ngucapin selamat pada ku.
Sore Sabtu Gilang minta aku promote nomor dia... soalnya dia baru ganti hp hp lamanya rusak.
Hehehe aku Promote deh nomor dia kekontak-kontak yang ada di hpku termasuk salah satunya si
penulis Wattpad itu.
"Nomor siapa nih wid?" tanya si penulis Wattpad pada ku
"Itu nomor temen ku, dia baik enak diajak chat save no dia yah." kata ku menyuruh dia ngesave
no nya Gilang
"Iya deh aku save yah." Katanya
Mereka pun chatan dan lama kelamaan mulai saling suka satu sama lain. Penulis Wattpad itu
ngasih tau aku kalo dia suka sama gilang dan begirupun Gilang dia juga ngasih tau aku kalo dia
suka penulis Wattpad itu.
Ntah rasa apa yang timbul dihati ku, ntah kenapa aku merasa sakit ketika mendengar kalo
mereka saling suka mungkin itu yang dinamakan cemburu. Tapi aku nggak pernah ada niat untuk
merusak bunga-bunga yang tumbuh dihati mereka dan aku pun berniat untuk menyatukan
mereka ya walaupun aku yang menahan rasa sakit itu.
Aku mecoba menyembunyikan rasa cemburu itu, aku berusaha seperti orang biasa-biasa aja
seakan-akan nggak ada rasa sakit yang aku rasakan.
Dikeningan malam Minggu aku memilih untuk menyibukkan diri ku dengan mengerjakan tugas
dan mengulangi pelajaran ku. Aku tidak seperti anak yang seumuran dengan ku, yang
menghabiskan malam minggunya dengan pacarnya, aku menganggap buku adalah pacar ku
makanya aku selalu mengahabiskan waktu ku dengan buku sampai-sampai aku sering nggak
tidur sampai-sampai aku dimarahi keluarga ku karena terlalu sering belajar.
Ketika aku sedang mengerjakan tugas Matematika ku aku tiba-tiba mendapat notice chat WA
dari Gilang.
"Regina." sapanya
"Iya Gil, ada apa?" jawab ku sambil bertanya
"Kamu bisa bantu aku nggak?" tanya meminta bantu, aku nggak tau dia itu mau minta bantuan
apa
"Insyaallah, emangnya mau minta bantuan apa?" tanyaku balik
"Kamu bisa bantu aku untuk jadian sama temen kamj yang penulis wattpad itu nggak." sontak
aku kaget saat membaca chat dari dia itu
"Hmmm iya deh nanti aku usahain, kyk aku nyatuin kamu sama Aulia itu ya." jawab ku dengan
tenang ya walaupun dalaam hati aku merasakan sakit banget
"Oooo ya sudah mksh bannyak Regina, kamu emang adel terbaik ku." katanya
"Iya sama-sama." balas ku
Ntah kenapa mendengar permintaan Gilang itu rasanya hati sangat terpukul rasanya sakit
bannget, ini baru pertama kalinya aku merasakan perasaan seperti itu. Mungkin aku telah jatuh
cinta untuk yang pertama kalinya dengan dia.
Keesokan harinya aku ngechat temenku yang penulis Wattpad itu, aku mencoba
menceritakannya tentang Gilang mengasih tau dia tentang bagaimana Gilang itu. Sepertinya sih
dia tertarik dan tertawa dia juga sempat mengasih tau ku kalo dia itu cinta sama Gilang dan
hatiku rasanya semakin sakit.
Setelah selesai chat dengan temen ku itu, aku coba merenungkan perasaan ku itu aku coba
memikirkan apa yang harus ku lakukan karena aku diposisi yang berat. dimana aku nggak mau
kehilangan orang yang aku sayang dan aku juga nggak mau merusak bunga-bunga cinta yang
tumbuh dihati teman ku itu.
Hingga terlintas dipikiran ku untuk mundur dan membantu mereka jadian walaupun aku yang
merasakan rasa sakit tapi aku rela kok demi kebahagiaan sahabat dan orang yang aku sayang.
Kebahagiaan mereka no 1 bagiku.
Aku tau bakalan berat bagiku melepas orang yang aku sayangi apalagi dia adalah orang yang
pertama membuat ku merasakan cinta dia yang membuat ku jatuh dalam cinta pertama. Yaa
sudahlah mau gimana lagi aku harus tetap kuat, aku yakin suatu saat aku akan mendapatkan yang
jauh lebih baik dari Gilang mungkin gilang nggak ditakdir kan untuk ku.
Rabu 14 Desember 2018 Gilang berniat untuk menembak temenn ku penulis wattpad itu. Seperti
biasa sebelum menembak orang yang dia suka dia pasti mengasih tau aku terlebih dahulu.
"Gilang kamu beneran suka sama temeen ku itu kan?" tanya ku untuk memperjelas
"Iya beneran kok Reg." jawabnya disitu rasanya pedih banget baca kata dia itu
"Hmmm ya sudah kalo kamu emang bener suka dia perjuangin ya jangan sampai mundur."
kataku nyemangatin dia
"Iya pasti kok Regina hehehe." balasnya
"Ada yang mau aku kasih tau kamu." kata ku
"Apa itu regina?" tanyanya penasaran
"Jujur ya sebenarnya aku itu suka sama kamu Gilang. Tapi gpp aku akan mengubur perasaan itu
kok. Aku nggak akan ganggu kalian aku juga nggak mau merusak bunga-bunga cinta yang
tumbuh dihati kalian. Dan aku sudah berjanji pada diri ku sendiri kalo aku sudah mengutarakan
perasaan ku padamu maka aku akan meninggalkanmu. Aku nggak akan nggangu kalian aku juga
nggak maksa kamu balas perasaan ku kok aku cuman mau jujur doang karena aku nggak ada
kebohongan dipersahabatan kita ini." Jelas ku pada dengan panjang lebar
"Kok gtu Regina."
"Aku nggak mau kehilangan lo."
"Kalo gtu kita LDR yuk!!" Balasan chatnya
"Nggak Gil, aku nggak maksa lo balas perasaan ku kok."
"Aku juga nggak mau merusak kebahagian temen ku."
"Aku tau kamu itu terpaksa melakukan itu." balas ku sesuai dengan kata hati ku
Kemudian dia bls chat ku lgi
"Nggak Regina aku nggak terpaksa."
"Aku tulus suka sama kamu."
"Aku beneran sayang sama kamu." katanya tapi menurut itu cuman kebohongan
"Nggak Gil. Kamu sama temen ku itu aja aku ikhlas kok." jawab ku lgi
Aku sangat tau dia itu terpaksa ngajak aku jadian supaya dia nggak kehilangan aku supaya dia itu
nggak kehilangan sosok sahabatnya. Makanya aku tetap dengan pendirian ku.
Keesokan harinya Gilang ngechat aku lgi. Dia bilang mau jadian sama aku tapi aku masih belum
percaya kalo dia itu benar-benar suka sama aku. Dia juga sampe ngotot mau buat temen ku itu
benci sama dia dan itu membuat ku semakin bingung membuat ku semakin pusing.
Aku tetap meminta dia untuk ngelanjutin PDKTnya sama temen ku itu, dia sempat ngelak sih
tapi ujung-ujungnya dia mau menuruti kata ku itu. Dia sangat yakin kalo temen ku itu akan nolak
dia soalnya dia itu tau kalo temen ku itu ada trauma sama cowok.
Gilang mencoba ngechat temen ku itu, dia mencoba membuka percakapan dengan bertanya-
tanya hingga akhirnya dia sampai ditujuannya yaitu nembak temen ku itu. Dia memberanikan
diri untuk nembak temen ku itu tapi sayangnya temen ku itu menolaknya temen ku lebih memilih
Gilang menjadi temennya.
Hari demi hari berlalu Gilang mencoba membuktikan pada ku kalo dia itu bener-bener suka sama
aku. Banyak bukti yang dia tunjukkan pada ku sehingga aku percaya padanya. Dan akhirnya dia
nembak aku dan aku menerimanya.sehingga kami resmi pacaran kami menjalin hubungan
dengan baik aman dan tentram
~TAMAT~