Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

OTM Oxymetazoline HCL 2

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 32

PREFORMULASI SEDIAAN TETES

MATA OXYMETAZOLINE HCl 0,25 mg

Praktikum Teknologi Sediaan Farmasi


Steril

Kelompok 8:

• Ardhia Pramesti Elyan 4313419002


• Aeni Alkhorik 4313419008
• Lia Intan Humairoh 4313419020
• Viona Haya Nurikha 4313419032
Sediaan OTM Oxymetazoline HCl
01 02 03
Preformulasi zat aktif Permasalahan dan Preformulasi
oksimetazolin penyelesaian eksipien
hidroklorida masalah

04 05 06
Formulasi yang Perhitungan tonisitas Persiapan alat,
diusulkan dan osmolritas dan wadah, dan bahan
dapar
07 08
Penimbangan bahan Prosedur pembuatan
PREFORMULASI ZAT AKTIF OKSIMETAZOLIN HIDROKLORIDA
Oxymetazoline Hydrochloride
Pemerian Serbuk hablur halus, putih sampai praktis putih; higroskopik. Melebur pada suhu lebih
kurang 300º disertai penguraian (FI IV hal. 1312).

Kelarutan Larut dalam air dan dalam etanol; praktis tidak larut dalam benzen, dalam kloroform
dan dalam eter (FI IV hal. 1312).

Stabilitas
● Panas Stabil di udara dan panas, melebur pada suhu 300 C dengan pemisahan (1 dalam 20
larutan) (Remington's Pharmaceutical Science 18 th edition, 1990 hlm.883)

. ● Hidrolisis/oksidasi
● Cahaya
● pH sediaan pH Antara 5,8 dan 6,8. (FI IV hal 1313)
optalmik

pH identitas sediaan zat Antara 4,0 dan 6,5; lakukan penetapan menggunakan larutan (1 dalam 20) (FI IV hal.
aktif 1312).

Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat (FI IV hal. 1312).

Kesimpulan Bentuk zat aktif yang digunakan (basa/asam/garam/ester) : Garam

Bentuk Sediaan (lar/susp/emulsi/serbuk rekonstitusi) : Larutan

Cara Sterilisasi Sediaan Sediaan ini disterilisasi dengan autoklaf pada suhu 121˚C selama 15 menit.

Kemasan Dalam wadah tertutup rapat (FI IV hal. 1312).


PERMASALAHAN DAN PENYELESAIAN MASALAH
No. Permasalahan Penyelesaian

1. Pemberian obat tetes mata steril langsung diteteskan di balik kelopak mata. Rute pemberiannya secara guttae.

2. Sediaan tetes mata harus dapat bercampur dengan konsentrasi dalam tubuh. Sediaan tetes mata perlu ditambahkan NaCl sebagai pengisotonis.

3. Sediaan ini dibuat multiple dose Perlu ditambahkan Benzalkonium klorida sebagai pengawet.

4. Sediaan ini menggunakan Benzalkonium klorida sebagai pengawet dan dapat teroksidasi Pengawet dikombinasi dengan dinatrium EDTA yang dapat digunakan sebagai
oleh logam. pengkelat untuk meningkatkan aktivitas pengawet.

5. Oxymetazoline HCl mudah larut dalam air Digunakan aqua pro injeksi sebagai pelarut.

6. Sediaan obat tetes mata diharapkan bisa memperpanjang waktu kontak antara sediaan ditambahkan polivinil alkohol sebagai peningkat viskositas agar jumlah bahan aktif
dengan kornea mata. yang berpenetrasi semakin tinggi.

7. Sediaan dibuat untuk mencapai pH target sediaan yaitu 5 Ditambahkan NaOH 0,1 N dan HCl 0,1 N sebagai adjust pH (bila perlu).

8. Untuk mencegah kehilangan obat selama proses produksi. sediaan dilebihkan 10% dari volume total sediaan.

9. Dilihat dari stabilitas panas, sediaan obat tetes mata yang mengandung Oxymetazoline Sediaan ini disterilkan dengan autoklaf pada suhu 121˚C selama 15 menit.
HCl sebagai zat aktif akan meleleh pada suhu 300 C
PREFORMULASI
EKSIPIEN
Natrium Klorida
Pemerian Serbuk kristal putih; tidak berwarna; rasa asin; hablur berbentuk kubus.
(Handbook of Pharmaceutical Excipients. 6th ed., 2009 hlm.637)

Kelarutan Sedikit larut dalam etanol, larut dalam gliserin 1:10, larut dalam etanol (95%) 1:250, larut dalam air 1:2,8 dan 1:2,6 pada suhu 100˚C.
(Handbook of Pharmaceutical Excipients. 6th ed., 2009 hlm.639)

Stabilitas
● Panas Stabil terhadap panas dimana Natrium Klorida dapat disterilisasi dengan Autoklaf. (Handbook of Pharmaceutical Excipients. 6th ed.,
2009 hlm.639)

● Hidrolisis/Oksidasi Oksidasi : Stabil di udara


(Farmakope Indonesia Edisi IV hlm.584)
● Cahaya Stabil terhadap cahaya (Handbook of Pharmaceutical Excipients. 6th ed., 2009 hlm.639)

● pH sediaan injeksi 4,5-7,0


(USP30-NF25)
Kegunaan Agen tonisitas
(Handbook of Pharmaceutical Excipients. 6th ed., 2009 hlm.637)
Inkompatibilitas Natrium Klorida bersifat korosif. Dapat bereaksi membentuk endapan dengan garam perak, timbal dan merkuri. Agen oksidator kuat
yang membebaskan klorin. Kelarutan Metil paraben menurun dalam larutan Natrium Klorida dan viskositas gel carbomer dan larutan
dari hidroksietil selulosa dan hidroksipropil selulosa berkurang dengan penambahan Natrium Klorida.
(Handbook of Pharmaceutical Excipients. 6th ed., 2009 hlm.639)
Benzalkonium Klorida
Pemerian Serbuk amorf warna putih atau putih kekuningan, gel atau serpihan agar-agar, higroskopis, memiliki bau aromatik yang ringan dan rasa sangat pahit.
(Handbook of Pharmaceutical Excipients. 6th ed., 2009 hlm.56)

Kelarutan Praktis tidak larut dalam eter, sangat larut dalam aseton, etanol (95%), metanol, propanol dan air.
(Handbook of Pharmaceutical Excipients. 6th ed., 2009 hlm.57)

Stabilitas
● Panas Stabil pada rentang suhu yang dapat disterilkan dengan autoklaf tanpa kehilangan efektivitas.
(Handbook of Pharmaceutical Excipients. 6th ed., 2009 hlm.57)

● Hidrolisis/Oksidasi Dipengaruhi oleh logam dan udara.


(Handbook of Pharmaceutical Excipients. 6th ed., 2009 hlm.57)

● Cahaya Dapat dipengaruhi oleh cahaya, harus terlindung dari cahaya.


(Handbook of Pharmaceutical Excipients. 6th ed., 2009 hlm.57)

● pH sediaan injeksi 5,0-8,0 untuk 10% larutan


(Handbook of Pharmaceutical Excipients. 6th ed., 2009 hlm.57)
Kegunaan Pengawet/antimikroba
(Handbook of Pharmaceutical Excipients. 6th ed., 2009 hlm.56)
Inkompatibilitas Inkompatibel dengan aluminium, surfaktan anionik, sitrat, fluorescein, hidrogen peroksida, hypromellose, iodida, kaolin, lanolin, nitrat, surfaktan
nonionik dalam konsentrasi tinggi, permanganat, protein, salisilat, garam perak, sulfonamida, seng oksida, seng sulfat, beberapa campuran karet, dan
beberapa campuran plastik. Benzalkonium klorida telah terbukti teradsorpsi pada berbagai membran penyaringan, terutama yang hidrofobik atau
anionik.
(Handbook of Pharmaceutical Excipients. 6th ed., 2009 hlm.57)
Natrium Hidroksida
Pemerian Putih atau praktis putih, massa melebur, berbentuk pellet, serpihan atau batang atau bentuk lain, keras, rapuh dan menunjukkan
pecahan hablur.
(Farmakope Indonesia Edisi IV Hlm. 589)

Kelarutan Mudah larut dalam air dan dalam etanol.


(Farmakope Indonesia Edisi IV Hlm. 589)

Stabilitas Natrium Hidroksida disimpan dalam wadah kedap udara non metalik, ditempat sejuk dan kering. Ketika terpapar udara, Natrium
Hidroksida menyerap uap dan cairan dengan cepat, tetapi menjadi padat kembali karena absorpsi Karbondioksida dan pembentukan
Sodium Karbonat.
(Handbook of Pharmaceutical Excipients. 6th ed., 2009 hlm.649)

Kegunaan Alkalizing agent


(Handbook of Pharmaceutical Excipients. 6th ed., 2009 hlm.648)

Inkompatibilitas Natrium Hidroksida merupakan basa kuat dan tidak kompatibel dengan senyawa yang mudah mengalami hidrolisis atau oksidasi.
Akan bereaksi dengan asam, ester dan eter terutama larutan yang mengandung air.
(Handbook of Pharmaceutical Excipients. 6th ed., 2009 hlm.649)
Polivinil alkohol
Pemerian Serbuk granul, warna putih atau krem, tidak berbau. (Handbook of Pharmaceutical Excipients. 6th ed., 2009 hlm.564)

Kelarutan Larut dalam air, sangat sedikit larut dalam etanol 95%, tidak larut dalam pelarut organik. (Handbook of Pharmaceutical
Excipients. 6th ed., 2009 hlm.564)

Stabilitas Polivinil alkohol stabil jika disimpan dalam wadah kedap udara, ditempat sejuk dan kering. Polivinil alkohol terdegradasi secara
lambat pada suhu 100˚C dan terdegradasi secara cepat pada suhu 200˚C. Polivinil alkohol akan stabil jika terpapar cahaya.
(Handbook of Pharmaceutical Excipients. 6th ed., 2009 hlm.565)

Kegunaan Peningkat viskositas (Handbook of Pharmaceutical Excipients. 6th ed., 2009 hlm.565)

Inkompatibilitas Polivinil alkohol mengalami reaksi khas dengan gugus hidroksil sekunder, seperti esterifikasi. Terurai dengan asam kuat, larut
dalam asam lemah dan basa. Inkompatibel pada konsentrasi tinggi dengan garam anorganik, terutama sulfat dan fosfat, Gelling
polivinil alkohol dapat terjadi jika adanya borak.
(Handbook of Pharmaceutical Excipients. 6th ed., 2009 hlm.565)
CH3COOH
Pemerian Cairan jernih; tidak berwarna; berbau khas; menusuk; rasa asam yang tajam.
(Farmakope Indonesia Edisi IV hlm.46)

Kelarutan Dapat bercampur dengan air, etanol, dan gliserol.


(Farmakope Indonesia Edisi IV hlm.46)

Stabilitas Asam asetat harus disimpan dalam wadah kedap udara, ditempat sejuk dan kering.
(Handbook of Pharmaceutical Excipients. 6th ed., 2009 hlm.5)

Kegunaan Acidifying agent.


(Handbook of Pharmaceutical Excipients. 6th ed., 2009 hlm.5)

Inkompatibilitas Asam asetat bereaksi dengan zat alkali.


(Handbook of Pharmaceutical Excipients. 6th ed., 2009 hlm.5)
CH3COONa
Pemerian Kristal transparan atau kristal bergranul dengan sedikit bau asam asetat.
(Handbook of Pharmaceutical Excipients. 6th ed., 2009 hlm.621)

Kelarutan Larut dalam 1:0,8 air, 1:20 dalam etanol 95%


(Handbook of Pharmaceutical Excipients. 6th ed., 2009 hlm.621)

Stabilitas Natrium asetat disimpan dalam wadah kedap udara.


(Handbook of Pharmaceutical Excipients. 6th ed., 2009 hlm.621)

Kegunaan Buffering agent


(Handbook of Pharmaceutical Excipients. 6th ed., 2009 hlm.621)

Inkompatibilitas Natrium asetat bereaksi dengan komponen asam dan basa dan bereaksi dengan fluorin, potassium nitrate, dan diketene.
(Handbook of Pharmaceutical Excipients. 6th ed., 2009 hlm.621)
Dinatrium EDTA
Pemerian Kristal putih, tidak berbau, rasa sedikit asam.
(Handbook of Pharmaceutical Excipients. 6th ed., 2009 hlm.243)

Kelarutan Praktis tidak larut dalam kloroform dan eter, sedikit larut dalam etanol 95%, larut dalam air 1:11.
(Handbook of Pharmaceutical Excipients. 6th ed., 2009 hlm.243)

Stabilitas Garam edetat lebih stabil daripada asam etilenadiaminatetra asetat. Namun, disodium dihidrat edetat kehilangan air ketika
dipanaskan sampai 120˚C. Larutan disodium edetat dapat disterilisasi dengan autoklaf, dan harus disimpan dalam wadah alkali
bebas. Dinatrium EDTA bersifat higroskopis dan tidak stabil bila terkena kelembaban.
(Handbook of Pharmaceutical Excipients. 6th ed., 2009 hlm.243)

Kegunaan Chelating agent


(Handbook of Pharmaceutical Excipients. 6th ed., 2009 hlm.242)

Inkompatibilitas Dinatrium edetat sebagai asam lemah, menghilangkan karbon dioksida dari karbonat dan bereaksi dengan logam untuk
membentuk hidrogen. Kompatibel dengan oksidator kuat, basa kuat, ion logam dan paduan logam.
(Handbook of Pharmaceutical Excipients. 6th ed., 2009 hlm.243)
Aqua pro injeksi
Pemerian Cairan jernih; tidak berwarna; tidak berbau. (Farmakope Indonesia Edisi IV hlm.112)

Kelarutan Dapat bercampur dengan pelarut polar lainnya. (Handbook of Pharmaceutical Excipients. 6th ed., 2009 hlm.766)

Stabilitas Stabil di semua keadaan fisik (padat, cair maupun gas). (Handbook of Pharmaceutical Excipients. 6th ed., 2009 hlm.766)

Kegunaan Pelarut. (Handbook of Pharmaceutical Excipients. 6th ed., 2009 hlm.766)

Inkompatibilitas Air dapat bereaksi dengan obat dan berbagai eksipien yang rentan akan hidrolisis (terjadi penguraian jika dalam keadaan yang
terdapat air dan kelembaban) pada peningkatan temperatur. Air bereaksi secara kuat dengan logam alkali dan bereaksi cepat
dengan logam alkali tanah dan oksidanya seperti Kalsium oksida dan Magnesium oksida. Air juga bereaksi dengan garam
anhidrat menjadi bentuk hidrat.
(Handbook of Pharmaceutical Excipients. 6th ed., 2009 hlm.768)
FORMULASI YANG DIUSULKAN
No Nama Bahan Jumlah Kegunaan

1. Oxymetazoline HCl 0,025% Zat aktif

2. NaCl q.s Peng Isotonis

3. Benzalkonium Klorida 0,01% Pengawet

4. Dinatrium EDTA 0,02% Pengkelat

5. CH3COOH q.s Dapar

6. CH3COONa q.s Dapar

7. NaOH qs Adjust pH

8. Polivinil alkohol 0,25% Peningkat viskositas

9. Aqua pro injeksi Ad 10 ml Pembawa


PERHITUNGAN DAPAR

Jenis dapar/kombinasi Dapar asetat (CH3COOH dan


CH3COONa
Target pH 6

Kapasitas dapar 0,01


PERHITUNGAN DAN DAPAR
𝛽 = 2,303.C.log 𝑔𝑟 1000
HA = x
0,01 = 2,303.C.log 𝑀𝑟 𝑉
0,00103 = (g:60) x (1000:50)
0,01 = 2,303.C.log
g = 0,0309 gram
0,01 = 2,303.C.0,0232
0,01 = 0,534.C 𝑔𝑟 1000
C = 0,019 A= x
𝑀𝑟 𝑉
0,0178 = (g:82) x (1000:50)
C = [HA] + [A-] g = 0,0737 gram
0,019 = [HA] + 17,378 [HA]
0,019 = 18,378 [HA]
0,019
[HA] =
18,378
[HA] = 1,034 x 10-3 M
[A] = 0,019 - 1,034 x 10-3
[A] = 0,0178 M
PERHITUNGAN TONISITAS/OSMOLARITAS
Oxymetazoline HCl = 0,00025 gram : 10 mL CH3COOH 0,04%
= 0,025 gram : 100 Ml E =17 x (Liso:BM)
= 0,025% =17 x (3,4:60,05)
= 0,963
Tonisitas oxymetazoline HCl = m 𝗑 E Tonisitas CH3COOH = m x E
= 0,025% 𝗑 0,20 = 0,03% x 0,96
= 0,005% = 0,0288%

Benzalkonium klorida 0,01% CH3COOHNa 0,1%


Tonisitas Benzalkonium klorida = m x E Tonisitas CH3COOHNa = m x E
= 0,01 % x 0,18 = 0,07 % x 0,47
= 0,0018% = 0,0329%

Dinatrium EDTA 0,02 %


Tonisitas Dinatrium EDTA = m x E
= 0,02 % x 0,24
= 0,0048%
PERHITUNGAN TONISITAS/OSMOLARITAS

Polivinil alkohol 0,25%


Tonisitas Polivinil alkohol = m x E
= 0,25 % x 0,02
= 0,005%

Tonisitas seluruh = 0,005 + 0,0018 + 0,0048 + 0,0288


+ 0,0329 + 0,005 + 0,0783 = 0,0783 %

Hipotonis NaCl = 0,9% - 0,0783%


= 0,8217%
PERSIAPAN ALAT/WADAH/BAHAN
Alat
Nama Alat Cara Sterilisasi Waktu Sterilisasi Jumlah
Gelas kimia 100 ml Sterilisasi panas kering dengan 1 jam 1
oven pada suhu 170˚C
Gelas kimia 50 ml Sterilisasi panas kering dengan 1 jam 2
oven pada suhu 170˚C
Gelas ukur 100 ml Sterilisasi panas basah dengan 15 menit 1
autoklaf pada suhu 121˚C
Gelas ukur 10 ml Sterilisasi panas basah dengan 15 menit 1
autoklaf pada suhu 121˚C
Kaca arloji Sterilisasi panas kering dengan 1 jam 2
oven pada suhu 170˚C
Batang pengaduk Sterilisasi panas kering dengan 1 jam 2
oven pada suhu 170˚C
Erlenmeyer 100 ml Sterilisasi panas basah dengan 1 jam 1
autoklaf pada suhu 121˚C
Corong Sterilisasi panas kering dengan 1 jam 1
oven pada suhu 170˚C
Kertas saring Sterilisasi panas kering dengan 1 jam 3
oven pada suhu 170˚C
Pipet tetes Sterilisasi panas kering dengan 1 jam 3
oven pada suhu 170˚C
PERSIAPAN ALAT/WADAH/BAHAN
Alat
Karet pipet Direndam dengan alkohol 70% 24 jam 3
Termometer Sterilisasi radiasi 1
Spatel Sterilisasi panas kering dengan 1 jam 3
oven pada suhu 170˚C
Kertas perkamen Sterilisasi panas kering dengan 1 jam 7
oven pada suhu 170˚C
Botol 100 ml Sterilisasi panas kering dengan 1 jam 1
oven pada suhu 170˚C
Tutup karet Direndam dengan alkohol 70% 24 jam 1
Aluminium foil Sterilisasi panas kering dengan 1 jam 2
oven pada suhu 170˚C
Membran filter Sterilisasi panas kering dengan 1 jam
0,22 oven pada suhu 170˚C
Membran filter Sterilisasi panas kering dengan 1 jam
0,45 oven pada suhu 170˚C
Buret Sterilisasi panas basah dengan 15 menit 1
autoklaf pada suhu 121˚C
Statif dan klem - - 1
Wadah

No Nama Alat Jumlah Cara Sterilisasi

1. Wadah OTM 1 Direndam dengan Alkohol 70% selama


24 jam

2. Tutup wadah OTM 1 Direndam dengan Alkohol 70% selama


24 jam
No Nama Bahan Jumlah Cara Sterilisasi
Bahan
1. Oxymetazoline HCl 0,25 mg Sediaan ini disterilisasi dengan
autoklaf pada suhu 121˚C selama
15 menit.

2. NaCl 0,8217 g Sterilisasi panas kering dengan


Oven pada suhu 170˚C

3. Benzalkonium Klorida 0,01 g Sterilisasi panas basah dengan


Autoklaf pada suhu 121˚C selama
15 menit

4. Dinatrium EDTA 0,002 g Sterilisasi panas kering dengan


Oven pada suhu 170˚C

5. CH3COOH 0,002 g Sterilisasi panas basah dengan


Autoklaf pada suhu 121˚C selama
15 menit

6. CH3COONa 0,03 g Sterilisasi panas kering dengan


Oven pada suhu 170˚C

7. Polivinil alkohol 0,025 g Sterilisasi panas kering dengan


Oven pada suhu 170˚C

8. NaOH qs Sterilisasi panas basah dengan


Autoklaf pada suhu 121˚C selama
15 menit

9. Aqua Pro Injection Ad 10 mL Sterilisasi panas basah dengan


Autoklaf pada suhu 121˚C selama
15 menit
Penimbangan Bahan
Penimbangan Dibuat 3 botol tetes mata (@ 10ml)
V = n.C + 6
= 3 x 10,7 + 6
= 38,1 mL dilebihkan 10%
Jadi, 38,1 mL + (10100 38,1) = 41,91 mL
Total volume/berat sediaan yang dibuat : 50 ml

Oxymetazoline HCL Natrium klorida (NaCl)

= 0,000275 g
= 0,275 mg
Keterangan : Mengandung Oksimetazolin
Hidroklorida, C16H24N2O.HCl, tidak kurang dari
90,0% dan tidak lebih dari 110,0% dari jumlah yang
tertera pada etiket.
Lanjutan

Beenzalkonium Klorida Oxymetazoline HCL

Polivinil Alkohol CH3COOH

CH3COONa Aqua Pro Injeksi


Lanjutan
No. Nama Bahan Jumlah yang ditimbang

1. Oxymetazoline HCl 1,375 mg

2. NaCl 0,4108 g

3. Benzalkonium Klorida 0,05 g

4. Dinatrium EDTA 0,01 g

5. CH3COOH 0,125 g

6. CH3COONa 0,015 g

7. Polivinil alkohol 0,035 g

8. NaOH qs

9. Aqua Pro Injection 49,35 mL


Prosedur Pembuatan
Ruang Prosedur
Grey area (Ruang 1. Semua alat dan wadah disterilisasi dengan cara masing-masing.
Sterilisasi) a. Gelas kimia, pipet tetes, batang pengaduk, spatel, kaca arloji, corong,
membran filter 0,22 μm dan 0,45 μm, kertas saring, aluminium foil,
dan kertas perkamen disterilisasi dengan oven pada suhu 170˚C
selama 1 jam.
b. Gelas ukur, erlenmeyer, buret, dan botol 100 ml disterilisasi dengan
autoklaf pada suhu 121˚C selama 15 menit.
c. Karet pipet tetes, tutup karet, wadah OTM dan tutup wadah OTM
direndam dengan alkohol 70% selama 24 jam.
Catatan : gelas kimia dikalibrasi terlebih dahulu sebelum disterilisasi
2. Pembuatan air steril pro injeksi. 100 ml Aquadest yang disterilkan
dengan Autoklaf pada suhu 121˚C selama 15 menit.
3. Setelah disterilisasi, semua alat dan wadah dimasukkan ke dalam white
area melalui transfer box.
Prosedur Pembuatan
Ruang Prosedur
Grey area (Ruang 1. Lakukan penimbangan untuk masing-masing bahan.
Penimbangan) 2. Oxymetazoline HCl ditimbang sebanyak 0,001375 g menggunakan
kaca arloji steril, ditutup dengan alumunium foil dan diberi label.
3. NaCl ditimbang sebanyak 0,4108 g menggunakan kaca arloji steril,
ditutup dengan alumunium foil dan diberi label.
4. Benzalkonium klorida ditimbang sebanyak 0,05 g menggunakan kaca
arloji steril, ditutup dengan alumunium foil dan diberi label.
5. Dinatrium EDTA ditimbang sebanyak 0,01 g menggunakan kaca arloji
steril, ditutup dengan alumunium foil dan diberi label.
6. CH3COOH ditimbang sebanyak 0,125 g menggunakan kaca arloji
steril, ditutup dengan alumunium foil dan diberi label
7. CH3COONa ditimbang sebanyak 0,015 g menggunakan kaca arloji
steril, ditutup dengan alumunium foil dan diberi label.
8. Polivinil alkohol ditimbang sebanyak 0,035 g menggunakan kaca arloji
steril, ditutup dengan alumunium foil dan diberi label
9. Kaca arloji dan cawan penguap yang berisi bahan yang telah ditimbang
dan telah ditutup dengan alumunium foil dimasukkan ke white area
melalui transfer box.
Prosedur Pembuatan
Ruang Prosedur
White area (Ruang 1. Siapkan aqua pro injeksi
pencampuran di 2. Kembangkan polivinil alkohol sebanyak 0,035 g dalam aqua pro injeksi sebanyak 5 ml, lalu
grade C) panaskan hingga suhu 90˚C, aduk dengan batang pengaduk, tunggu sampai dingin. Kemudian
campurkan dengan bahan-bahan lain yang telah dilarutkan.
3. Oxymetazoline HCl 0,001375 g dilarutkan dalam 3 ml aqua pro injeksi, masukkan ke dalam
gelas kimia 50 ml. Kaca arloji dibilas 2 kali dengan 1 ml aqua pro injeksi, kemudian
oxymetazoline HCl yang dilarutkan diaduk dengan batang pengaduk.
4. NaCl sebanyak 0,4108 g dilarutkan dalam 1 ml aqua pro injeksi dalam gelas kimia 50 ml, aduk
dengan batang pengaduk. Kaca arloji dibilas 2 kali dengan 1 ml aqua pro injeksi
5. Benzalkonium klorida sebanyak 0,05 g dilarutkan dalam 2 ml aqua pro injeksi dalam gelas
kimia 50 ml, aduk dengan batang pengaduk. Kaca arloji dibilas 2 kali dengan 1 ml aqua pro
injeksi.
6. Dinatrium EDTA sebanyak 0,01 g dilarutkan dalam 2 ml aqua pro injeksi dalam gelas kimia 50
ml, aduk dengan batang pengaduk. Kaca arloji dibilas 2 kali dengan 1 ml aqua pro injeksi.
7. CH3COOH 0,125 g dilarutkan dalam 1 ml aqua pro injeksi dalam gelas kimia 50 ml, aduk
dengan batang pengaduk. Kaca arloji dibilas 2 kali dengan 1 ml aqua pro injeksi.
8. CH3COONa sebanyak 0,015 g dilarutkan dalam 1 ml aqua pro injeksi dalam gelas kimia 50 ml,
aduk dengan batang pengaduk. Kaca arloji dibilas 2 kali dengan 1 ml aqua pro injeksi.
Prosedur Pembuatan
Ruang Prosedur
White area (Ruang 9. Setelah zat aktif dan semua zat tambahan terlarut, campurkan bahan-bahan yang telah
pencampuran di dilarutkan tersebut ke dalam gelas kimia 100 ml.
grade C) 10. Tambahkan larutan CH3COOH dan CH3COONa untuk mempertahankan pH target sediaan.
11. Larutan digenapkan 80% dengan aqua pro injeksi yaitu 40 ml, aduk dengan batang pengaduk.
12. Lakukan pengecekan pH dengan menggunakan pH indikator universal, bila nilai pH belum
mencapai pH target sediaan, lakukan adjust pH (bila perlu) dengan menambahkan larutan NaOH
0,1 N
13. Larutan digenapkan dengan aqua pro injeksi hingga 100% yaitu 50 ml.
14. Larutan disaring dengan membran filter 0,45 μm, yang dilanjutkan dengan membran filter 0,22
μm (duplo) dan ditampung dalam erlenmeyer steril.
15. Larutan dimasukkan ke dalam botol. Pasangkan tutup karet dan ikat dengan simpul champagne
kemudian ditransfer ke ruang sterilisasi melalui transfer box.
Grey area (Ruang 1. Larutan disterilkan menggunakan autoklaf dengan suhu 121˚C selama 15 menit.
sterilisasi) 2. Larutan yang telah disterilisasi di transfer ke ruang pengisian di bawah LAF melalui transfer
box.
Prosedur Pembuatan
Ruang Prosedur

White area (Ruang 1. Siapkan buret steril dan lakukan pembilasan dengan menggunakan sediaan sampai semua
pengisian grade A bagian dalam buret terbasahi.
background B) 2. Larutan dituang ke dalam buret steril. Ujung bagian atas buret ditutup dengan aluminium foil.
3. Sebelum diisikan ke dalam botol tetes mata, jarum buret steril dibersihkan dengan kapas yang
telah dibasahi alkohol 70%.
4. Isi setiap botol tetes mata dengan larutan sebanyak 10,7 ml.
5. Pasangkan tutup botol tetes mata.
6. Botol yang telah ditutup dibawa ke ruang evaluasi melalui transfer box.

Grey area (Ruang 1. Dilakukan evaluasi sediaan yang meliputi :


evaluasi) a. Evaluasi IPC
1) Pemeriksaan pH
2) Uji kejernihan dan warna
3) Kejernihan larutan
4) Viskositas larutan
Prosedur Pembuatan
Ruang Prosedur

Grey area (Ruang b. Evaluasi sediaan akhir


evaluasi) Evaluasi fisik :
1) Organoleptik
2) Uji kejernihan
3) Penetapan pH
4) Penentuan bobot jenis
5) Uji volume terpindahkan
6) Penentuan viskositas dan aliran
Perbandingan Formula
SEDIAAN TETES MATA COMPOSITION OF OXYMETAZOLINE
OXYMETAZOLINE HCl 0,25 mg HCL OPTHALMIC SOLUTION, 0,1 %

No Bahan No. Bahan


1. Oxymetazoline HCl 1. Oxymetazoline HCl
2. NaCl 2. Sodium Chloride
3. Benzalkonium Klorida 3. Pottasium Chloride
4. Dinatrium EDTA 4. Calcium Chloride
5. CH3COOH 5. Magnesium Chloride
6. CH3COONa 6. Sodium Acetate
7. NaOH 7. Sodium Citrate
8. Polivinil alkohol 8. Hypromellose
9. Aqua pro injeksi 9. Water for Injection
10. Hydrocloric Acid

Anda mungkin juga menyukai