SAP Perawatan Nifas
SAP Perawatan Nifas
SAP Perawatan Nifas
Oleh :
Nike Paramita Anggraini
Yunita Sari
Dien Fitria Amaanina
Rizki Amalia Sari
I. Tujuan Umum
Pada akhir penyuluhan, ibu hamil di ruang VK Puskesmas Jagir mengerti
dan dapat menjelaskan kembali mengenai perawatan masa nifas.
II. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan, peserta diharapkan mampu:
1. Menjelaskan kembali definisi masa nifas
2. Menjelaskan kembali tujuan perawatan masa nifas
3. Menjelaskan kembali tanda-tanda bahaya masa nifas
4. Menjelaskan kembali cara perawatan masa nifas
III. Sasaran
Ibu hamil di ruang VK Puskesmas Jagir Surabaya.
IV. Komunikator
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bidan Fakultas Kedokteran
Universitas Airlangga.
V. Materi
1. Definisi masa nifas.
2. Tujuan perawatan masa nifas.
3. Tanda-tanda bahaya masa nifas.
4. Cara perawatan masa nifas.
VI. Metode
Metode yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah metode ceramah yang
dipadukan dengan metode diskusi, praktikum dan tanya jawab. Metode ini
dimaksudkan untuk memotivasi minat dan keterlibatan peserta penyuluhan.
VII. Media
Leaflet
VIII. Pengorganisasian
Pemateri:
Nike Paramitha Anggraini
Yunita Sari
Dien Fitria Amaanina
Rizki Amalia Sari
No Waktu Tahap Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta
X. Kriteria Evaluasi
Evaluasi Struktur
Peserta hadir di tempat penyuluhan
Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di Ruang VK Puskesmas Jagir
Surabaya
Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan sudah dilakukan 1 hari sebelum
dan menjelang penyuluhan dilakukan
Evaluasi Proses
Acara dilaksanakan tepat waktu
Peserta antusias dengan kegiatan penyuluhan
Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan sebelum acara selesai
Peserta penyuluhan mengajukan pertanyaan dan fasilitator menjawab pertanyaan
dengan tepat
Evaluasi Hasil
Peserta dapat mengerti dan dapat menjelaskan kembali mengenai perawatan
masa nifas.
MATERI PENYULUHAN
Pengertian masa nifas
Masa nifas (puerperium) adalah masa pulih kembali, mulai dari masa
persalinan selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti sebelum hamil.
Lama masa nifas ini yaitu 6-8 minggu.
Perubahan yang terjadi pada masa nifas
Involusi Rahim
Uterus berangsur-angsur menjadi kecil (involusi) sehingga akhirnya
kembali seperti sebelum hamil.
Involusi Tinggi Fundus Uteri
Bayi lahir Setinggi pusat
Uri lahir 2 jari bawah pusat
1 minggu Pertengahan pusat simfisis
2 minggu Tidak teraba di atas simfisis
6 minggu Bertambah kecil
8 minggu Normal kembali
Lochea
Lochea adalah cairan sekret yang berasal dari cavum uteri dan vagina
dalam masa nifas. Adapun lochea dibagi menjadi :
Lochea rubra (cruenta) : berisi darah segar dan sisa-sisa selaput ketuban,
sel-sel desidua, lanugo, dan mekonium selama 2 hari pasca persalinan.
Lochea serosa : warnanya merah muda atau coklat setelah 3 sampai 4 hari.
Lochea alba : warna agak keputihan. Lochea ini muncul timbul sekitar 10 hari
setelah persalinan.
Vagina dan Perineum
Estrogen pasca partum yang menurun berperan dalam penipisan mukosa
vagina dan hilangnya rugae. Vagina yang semula sangat teregang akan
kembali secara bertahap ke ukuran sebelum hamil, 6-8 minggu setelah
bayi lahir. Rugae akan kembali terlihat pada sekitar minggu keempat,
walaupun tidak akan semenonjol pada wanita nullipara. Pada umumnya
rugae akan memipih secara permanen. Proses penyembuhan luka
episiotomi sama dengan luka operasi lain. Tanda-tanda infeksi (nyeri,
merah, panas, bengkak, rabas). Penyembuhan harus berlangsung dalam
dua sampai tiga minggu. Hemoroid umumnya terlihat. Wanita sering
mengalami gejala terkait, seperti rasa gatal, tidak nyaman, dan perdarahan
berwarna merah terang pada waktu defekasi. Ukuran hemoroid biasanya
mengecil beberapa minggu setelah bayi lahir.
Saluran Kencing
Dalam 12 jam setelah melahirkan, ibu mulai membuang kelebihan cairan
yang tertimbun di jaringan selama ia hamil. Diuresis pasca partum yang
disebabkan oleh penurunan kadar estrogen, hilangnya peningkatan tekanan
vena pada tungkai bawah, dan hilangnya peningkatan volume darah akibat
kehamilan merupakan mekanisme lain untuk mengatasi kelebihan cairan.
Kehilangan cairan melalui keringat, dan peningkatan jumlah urin
menyebabkan penurunan berat badan sebesar 2,5 kg selama masa pasca
partum. Dilatasi ureter dan pyelum, normal kembali dalam waktu 2
minggu. Fungsi ginjal kembali normal dalam waktu 1 bulan setelah
melahirkan.
Payudara
Keadaan payudara pada 2 hari pertama nifas sama dengan keadaan dalam
kehamilan. Pada waktu ini payudara belum mengeluarkan ASI melainkan
kolostrum. Setelah laktasi dimulai, payudara teraba hangat dan keras
ketika disentuh. Rasa nyeri akan menetap selama sekitar 48 jam.
Pada ibu yang tidak menyusui, kadar prolaktin akan turun dengan cepat.
Sekresi dan ekskresi kolostrum menetap selama beberapa hari pertama
setelah wanita melahirkan. Pada hari ketiga atau keempat pasca partum
dapat terjadi pembengkakan (engorgement). Payudara teregang
(bengkak), keras, nyeri bila ditekan, dan hangat jika diraba (kongesti
pembuluh darah menimbulkan rasa hangat). Pembengkakan dapat hilang
dengan sendirinya dan rasa tidak nyaman biasanya berkurang dalam 24
sampai 36 jam.
Serviks
Serviks menjadi lunak segera setelah ibu melahirkan. 18 jam pascapartum,
serviks memendek dan konsistensinya menjadi lebih padat dan kembali ke
bentuk semula. Muara serviks yang berdilatasi 10 cm sewaktu melahirkan,
menutup secara bertahap. Dua jari masih dapat dimasukkan ke dalam
muara serviks pada hari ke-4 sampai ke-6 pascapartum, tetapai hanya
tungkai kuret terkecil yang dapat dimasukkan pada akhir minggu ke-2.
Tujuan perawatan masa nifas
Tujuan dari perawatan nifas, antara lain:
Menjaga kesehatan ibu, bayinya baik fisik maupun psikologik.
Mendeteksi masalah, mengobati atau merujuk bila terjadi komplikasi pada
ibu maupun bayinya.
Mencegah terjadinya infeksi.
Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi,
keluarga berencana, pemberian imunisasi kepada bayinya, dan perawatan
bayi sehat.
Untuk mempercepat pemulihan kembali alat-alat kandungan seperti pada
keadaan sebelum hamil
Untuk memperbanyak produksi ASI