Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

SAP Perawatan Nifas

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PERAWATAN MASA NIFAS


DI POLI KIA PUSKESMAS JAGIR SURABAYA

Oleh :
Nike Paramita Anggraini
Yunita Sari
Dien Fitria Amaanina
Rizki Amalia Sari

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDAN


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2016
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok bahasan : Perawatan Masa Nifas


Tempat : Ruang VK Puskesmas Jagir Surabaya
Tanggal : November 2016
Waktu : 1 x 30 menit (08.00 – 08.30)

I. Tujuan Umum
Pada akhir penyuluhan, ibu hamil di ruang VK Puskesmas Jagir mengerti
dan dapat menjelaskan kembali mengenai perawatan masa nifas.
II. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan, peserta diharapkan mampu:
1. Menjelaskan kembali definisi masa nifas
2. Menjelaskan kembali tujuan perawatan masa nifas
3. Menjelaskan kembali tanda-tanda bahaya masa nifas
4. Menjelaskan kembali cara perawatan masa nifas
III. Sasaran
Ibu hamil di ruang VK Puskesmas Jagir Surabaya.
IV. Komunikator
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bidan Fakultas Kedokteran
Universitas Airlangga.
V. Materi
1. Definisi masa nifas.
2. Tujuan perawatan masa nifas.
3. Tanda-tanda bahaya masa nifas.
4. Cara perawatan masa nifas.
VI. Metode
Metode yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah metode ceramah yang
dipadukan dengan metode diskusi, praktikum dan tanya jawab. Metode ini
dimaksudkan untuk memotivasi minat dan keterlibatan peserta penyuluhan.
VII. Media
Leaflet
VIII. Pengorganisasian
Pemateri:
Nike Paramitha Anggraini
Yunita Sari
Dien Fitria Amaanina
Rizki Amalia Sari
No Waktu Tahap Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta

1 3 menit Pembukaan 1. Membuka kegiatan dengan Menjawab salam dan


mengucapkan salam dan menyatakan kabar.
menanyakan kabar. Mendengarkan
2. Kontrak waktu Memperhatikan.
3. Memperkenalkan diri.
4. Menjelaskan tujuan penyuluhan.
5. Menyebutkan materi yang akan
diberikan.
2. 15 menit Penyajian 1. Menggali pengetahuan peserta Menjawab
materi mengenai masa nifas dan Mendengarkan dan
perawatannya. memperhatikan.
2. Membagikan Leaflet
3. Menjelaskan tentang perawatan
masa nifas.

3. 10 menit Diskusi dan 1. Memberikan kesempatan kepada Bertanya mengenai


Evaluasi peserta untuk mengajukan materi yang kurang jelas.
pertanyaan kemudian Peserta mampu
mendiskusikan bersama-sama. menjelaskan kembali
2. Menanyakan kembali materi materi yang diberikan.
yang telah diberikan

4 2 menit Penutup 1. Penyaji menarik kesimpulan dari Memperhatikan


materi yang telah dijelaskan. Mengucapkan
2. Mengucapkan terimakasih atas terimakasih kembali
kesempatan dan perhatian yang kepada mahasiswa yang
diberikan. memberikan penyuluhan.
3. Salam penutup Menjawab salam.

IX. Kegiatan Penyuluhan

X. Kriteria Evaluasi
Evaluasi Struktur
Peserta hadir di tempat penyuluhan
Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di Ruang VK Puskesmas Jagir
Surabaya
Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan sudah dilakukan 1 hari sebelum
dan menjelang penyuluhan dilakukan
Evaluasi Proses
Acara dilaksanakan tepat waktu
Peserta antusias dengan kegiatan penyuluhan
Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan sebelum acara selesai
Peserta penyuluhan mengajukan pertanyaan dan fasilitator menjawab pertanyaan
dengan tepat
Evaluasi Hasil
Peserta dapat mengerti dan dapat menjelaskan kembali mengenai perawatan
masa nifas.

MATERI PENYULUHAN
Pengertian masa nifas
Masa nifas (puerperium) adalah masa pulih kembali, mulai dari masa
persalinan selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti sebelum hamil.
Lama masa nifas ini yaitu 6-8 minggu.
Perubahan yang terjadi pada masa nifas
Involusi Rahim
Uterus berangsur-angsur menjadi kecil (involusi) sehingga akhirnya
kembali seperti sebelum hamil.
Involusi Tinggi Fundus Uteri
Bayi lahir Setinggi pusat
Uri lahir 2 jari bawah pusat
1 minggu Pertengahan pusat simfisis
2 minggu Tidak teraba di atas simfisis
6 minggu Bertambah kecil
8 minggu Normal kembali

Lochea
Lochea adalah cairan sekret yang berasal dari cavum uteri dan vagina
dalam masa nifas. Adapun lochea dibagi menjadi :
Lochea rubra (cruenta) : berisi darah segar dan sisa-sisa selaput ketuban,
sel-sel desidua, lanugo, dan mekonium selama 2 hari pasca persalinan.
Lochea serosa : warnanya merah muda atau coklat setelah 3 sampai 4 hari.
Lochea alba : warna agak keputihan. Lochea ini muncul timbul sekitar 10 hari
setelah persalinan.
Vagina dan Perineum
Estrogen pasca partum yang menurun berperan dalam penipisan mukosa
vagina dan hilangnya rugae. Vagina yang semula sangat teregang akan
kembali secara bertahap ke ukuran sebelum hamil, 6-8 minggu setelah
bayi lahir. Rugae akan kembali terlihat pada sekitar minggu keempat,
walaupun tidak akan semenonjol pada wanita nullipara. Pada umumnya
rugae akan memipih secara permanen. Proses penyembuhan luka
episiotomi sama dengan luka operasi lain. Tanda-tanda infeksi (nyeri,
merah, panas, bengkak, rabas). Penyembuhan harus berlangsung dalam
dua sampai tiga minggu. Hemoroid umumnya terlihat. Wanita sering
mengalami gejala terkait, seperti rasa gatal, tidak nyaman, dan perdarahan
berwarna merah terang pada waktu defekasi. Ukuran hemoroid biasanya
mengecil beberapa minggu setelah bayi lahir.
Saluran Kencing
Dalam 12 jam setelah melahirkan, ibu mulai membuang kelebihan cairan
yang tertimbun di jaringan selama ia hamil. Diuresis pasca partum yang
disebabkan oleh penurunan kadar estrogen, hilangnya peningkatan tekanan
vena pada tungkai bawah, dan hilangnya peningkatan volume darah akibat
kehamilan merupakan mekanisme lain untuk mengatasi kelebihan cairan.
Kehilangan cairan melalui keringat, dan peningkatan jumlah urin
menyebabkan penurunan berat badan sebesar 2,5 kg selama masa pasca
partum. Dilatasi ureter dan pyelum, normal kembali dalam waktu 2
minggu. Fungsi ginjal kembali normal dalam waktu 1 bulan setelah
melahirkan.
Payudara
Keadaan payudara pada 2 hari pertama nifas sama dengan keadaan dalam
kehamilan. Pada waktu ini payudara belum mengeluarkan ASI melainkan
kolostrum. Setelah laktasi dimulai, payudara teraba hangat dan keras
ketika disentuh. Rasa nyeri akan menetap selama sekitar 48 jam.
Pada ibu yang tidak menyusui, kadar prolaktin akan turun dengan cepat.
Sekresi dan ekskresi kolostrum menetap selama beberapa hari pertama
setelah wanita melahirkan. Pada hari ketiga atau keempat pasca partum
dapat terjadi pembengkakan (engorgement). Payudara teregang
(bengkak), keras, nyeri bila ditekan, dan hangat jika diraba (kongesti
pembuluh darah menimbulkan rasa hangat). Pembengkakan dapat hilang
dengan sendirinya dan rasa tidak nyaman biasanya berkurang dalam 24
sampai 36 jam.
Serviks
Serviks menjadi lunak segera setelah ibu melahirkan. 18 jam pascapartum,
serviks memendek dan konsistensinya menjadi lebih padat dan kembali ke
bentuk semula. Muara serviks yang berdilatasi 10 cm sewaktu melahirkan,
menutup secara bertahap. Dua jari masih dapat dimasukkan ke dalam
muara serviks pada hari ke-4 sampai ke-6 pascapartum, tetapai hanya
tungkai kuret terkecil yang dapat dimasukkan pada akhir minggu ke-2.
Tujuan perawatan masa nifas
Tujuan dari perawatan nifas, antara lain:
Menjaga kesehatan ibu, bayinya baik fisik maupun psikologik.
Mendeteksi masalah, mengobati atau merujuk bila terjadi komplikasi pada
ibu maupun bayinya.
Mencegah terjadinya infeksi.
Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi,
keluarga berencana, pemberian imunisasi kepada bayinya, dan perawatan
bayi sehat.
Untuk mempercepat pemulihan kembali alat-alat kandungan seperti pada
keadaan sebelum hamil
Untuk memperbanyak produksi ASI

Cara perawatan masa nifas


Cara melakukan perawatan nifas, antara lain:
Kebersihan diri
Anjurkan untuk menjaga kebersihan seluruh tubuh.
Mengajarkan ibu bagaimana membersihkan daerah kelamin dengan
sabun dan air. Pastikan bahwa ia mengerti untuk membersihkan
daerah di sekitar vulva terlebih dahulu, dari depan ke belakang, baru
kemudian membersihkan daerah sekitar anus. Nasehatkan ibu untuk
membersihkan diri setiap kali selesai buang air kecil atau besar.
Sarankan ibu untuk mengganti pembalut sesering mungkin.
Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan
sesudah membersihkan daerah kelaminnya.
Jika ibu mempunyai luka episiotomi atau laserasi, sarankan kepada
ibu untuk menghindari menyentuh daerah luka.
Istirahat
Anjurkan ibu untuk beristirahat cukup untuk mencegah kelelahan.
Sarankan ibu untuk kembali ke kegiatan-kegiatan rumah tangga biasa
perlahan-lahan, serta untuk tidur siang atau beristirahat saat bayi tidur.
Kurang istirahat akan mempengaruhi ibu dalam beberapa hal:
Mengurangi jumlah ASI yang diproduksi.
Memperlambat proses involusi uterus dan memperbanyak perdarahan
Menyebabkan depresi dan ketidakmampuan untuk merawat bayi dan
dirinya sendiri
Mobilisasi atau Aktivitas
Diskusikan pentingnya mengembalikan otot-otot perut dan panggul
kembali normal. Ibu akan merasa lebih kuat dan ini menyebabkan otot
perutnya menjadi kuat sehingga mengurangi rasa sakit pada
punggung.
Jelaskan bahwa latihan tertentu beberapa menit setiap hari sangat
membantu, seperti:
Dengan tidur terlentang dengan lengan di samping, menarik otot perut
selagi menarik nafas, tahan nafas kedalam dan angkat dagu ke
dada, tahan satu hitungan sampai 5. Rileks dan ulangi 10 kali.
Untuk memperkuat tonus otot vagina (latihan Kegel).
Berdiri dengan tungkai dirapatkan. Kencangkan otot-otot, pantat, dan
pinggul dan tahan sampai 5 hitungan. Kendurkan dan ulangi latihan
sebanyak 5 kali.
Mulai dengan mengerjakan 5 kali latihan untuk setiap gerakan. Setiap
minggu naikkan jumlah latihan 5 kali lebih banyak. Pada minggu ke-6
setelah persalinan ibu harus mengerjakan setiap gerakan sebanyak 30
kali.
Gizi
Ibu menyusui harus:
Mengkonsumsi tambahan 500 kalori tiap hari.
Makan dengan diet berimbang untuk mendapatkan protein, mineral dan vitamin
yang cukup.
Minum sedikitnya 3 liter air setiap hari (anjurkan ibu untuk minum setiap kali
menyusui)
Pil zat besi harus diminum untuk menambah zat gizi setidaknya selama 40 hari
pasca bersalin.
Minum kapsul vitamin A (200.000 unit) agar bisa memberikan vitamin A
kepada bayinya melalui ASInya.
BAB dan BAK
Saat 4-6 jam setelah melahirkan ibu harus bisa buang air kecil. Buang air
besar teratur setiap hari. Jika dalam waktu 1-2 hari tidak buang air besar
disarankan banyak minum dan makan makanan berserat. Sedangkan jika
lebih dari 3 hari biasanya diberikan obat pencahar.
Perawatan Payudara
Menjaga payudara tetap bersih dan kering
Memakai bra yang menopang
Bila puting susu lecet, oleskan ASI yang keluar pada sekitar puting
susu tiap kali selesai menyusui
Bila lecet berat istirahat 24 jam ASI dikeluarkan dan diminimkan
dengan memakai sendok.
Bila payudara bengkak akibat bendungan ASI kompres payudara
dengan kain basah dan hangat selama 5-10 menit.
Perawatan Bayi
Mandikan bayi 2 kali sehari (pagi dan sore)
Pakaian bayi sebaiknya menggunakan bahan yang lembut dan
menyerap keringat (kain katun atau kaos)
Perawatan tali pusat menggunakan kassa kering

Hubungan Perkawinan / Rumah Tangga


Secara fisik aman untuk memulai hubungan suami istri begitu darah
merah berhenti. Begitu darah merah berhenti dan dia tidak merasakan
ketidaknyamanan, aman untuk memulai melakukan hubungan suami
istri kapan saja ibu siap.
Banyak budaya, yang mempunyai tradisi menunda hubungan suami
istri sampai masa waktu tertentu, misalnya setelah 40 hari atau 6
minggu setelah persalinan. Keputusan tergantung pada pasangan yang
bersangkutan.
Keluarga Berencana
a. Idealnya pasangan harus menunggu sekurang-kurangnya 2 tahun
sebelum ibu hamil kembali. Setiap pasangan harus menentukan sendiri
kapan dan bagaimana mereka ingin merencanakan tentang keluarganya.
Namun, petugas kesehatan dapat membantu merencanakan keluarganya
dengan mengajarkan kepada mereka tentang cara mencegah kehamilan
yang tidak diinginkan.
b. Biasanya wanita tidak akan menghasilkan telur (ovulasi) sebelum ia
mendapatkan lagi haidnya selama meneteki. Oleh karena itu, metode
amenore laktasi dapat dipakai sebelum haid pertama kembali untuk
mencegah terjadinya kehamilan baru. Risiko cara ini ialah 2%
kehamilan.
c. Meskipun beberapa metode KB mengandung risiko, menggunakan
kontrasepsi tetap lebih aman, terutama apabila ibu sudah haid lagi.
d. Sebelum menggunakan metoda KB, hal-hal berikut sebaiknya dijelaskan
dahulu kepada ibu:
- Begaimana metoda ini dapat mencegah kehamilan dan efektifitasnya,
- Kelebihan/ keuntungannya,
- Kekurangannya,
- Efek sampingnya,
- Bagaimana menggunakan metoda itu,
- Kapan metoda itu dapat mulai digunakan untuk wanita pascasalin
yang menyusui.
Jika seorang ibu/ pasangan telah memilih metoda KB tertentu, ada
baiknya untuk bertemu dengannya lagi dalam dua minggu untuk
mengetahui apakah ada yang ingin ditanyakan oleh ibu/ pasangan itu dan
untuk melihat apakah metoda tersebut bekerja dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai