Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

LP 04

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN KEGIATAN KULIAH PAKAR

HOW TO MANAGED THE MENTALY AND EMOTIONALY


AFTER DISASTER SITUATION

AKADEMI KEPERAWATAN LUWUK


TAHUN 2019
KULIAH PAKAR
HOW TO MANAGED THE MENTALY AND EMOTIONALY
AFTER DISASTER SITUATION

A. Latar Belakang

Bencana alam merupakan suatu fenomena alam yang terjadi secara langsung maupun

tidak langsung mengganggu kehidupan manusia. Paling tidak ada interaksi empat faktor

utama yang dapat menimbulkan bencana-bencana tersebut menimbulkan banyak korban dan

kerugian besar, yaitu: (a) kurangnya pemahaman terhadap karakteristik bahaya (hazards), (b)

sikap atau perilaku yang mengakibatkan penurunan sumberdaya alam (vulnerability), (c)

kurangnya informasi/peringatan dini (early warning) yang menyebabkan ketidaksiapan, dan

(d) ketidak berdayaan /ketidak mampuan dalam menghadapi ancaman bahaya. (Bakornas PB,

2008).

Pada hari jumat tanggal 28 September 2018, pukul 18.02 WITA, telah terjadi

bencana. Tanah yang mereka injak tiba-tiba berguncang kuat, jalan-jalan terbelah seperti

ombak, dan bangunan-bangunan ambruk. Gempa berkekuatan 7,4 pada skala richter telah

melanda Palu, Sigi, Donggala, Parigi, Moutong di Sulawesi Tengah. Gempa ini bukanlah

yang pertama, tapi inilah yang terkuat. Kejadian bencana gempa bumi tsunami dan likuifaksi

menyebabkan kehilangan harta benda dan nyawa pada anggota keluarga sehingga

menyebabkan gangguan kesehatan secara fisik dan psikologis, dan dibayang bayangi oleh

resiko kejadian akan berulang kembali. Ada juga orang-orang yang merasa tertekan karena

kehilangan rumah, uang, atau bisnis mereka karena gempa, tsunami, dan liquifaksi. Sehingga

perlu penanganan lebih intensif melalui upaya manajemen mental dan emosional agar tidak

beresiko mengalami gangguan jiwa.


Gangguan kejiwaan merupakan pola psikologis atau perilaku yang pada umumnya

terkait dengan stres atau kelainan mental yang tidak dianggap sebagai bagian dari

perkembangan normal manusia. Gangguan tersebut didefinisikan sebagai kombinasi efektif,

perilaku, komponen kognitif atau persepsi yang berhubungan dengan fungsi tertentu pada

daerah otak atau sistem saraf yang menjalankan fungsi sosial manusia. Gangguan jiwa dipicu

karena terjadi kerusakan pada otak bisa menjadi penjelasan, terkadang terjadi perubahan

hormon. Kejadian traumatis (kehilangan orang yang dicintai, kehilangan pekerjaan,

kehilangan keluarga) juga terkait dengan gangguan jiwa.

Pengalaman buruk dengan bencana alam dapat berkembang menjadi gangguan stres

pasca trauma. Gangguan jiwa bisa berkembang dan dipicu dengan berbagai cara. Melihat

kejadian dan dampak yang ditimbulkan akibat Bencana gempa bumi tsunami dan likuifaksi

hal ini yang mendorong kami dari Akademi Keperawatan Luwuk mengadakan kegiatan

kuliah pajar dengan tema “How To Managed The Mentaly And Emotionaly After Disaster

Situation”

B. Tujuan

Tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai berikut :

1. Peserta mampu mengetahui dan mengelola mental setelah situasi bencana

2. Peserta mampu mengetahui dan mengelola emosional setelah situasi bencana

C. Waktu Pelaksanaan

Hari/Tanggal : 21 Maret 2019

Waktu : 08.00 Wita s/d selesai

Tempat : Aula Akper Luwuk


D. Narasumber

Narasumber atau pembicara pada kegiatan ini adalah orang yang berpengalaman dan

profesional di bindangnya yaitu : Wahyu Rosandy,S.Kep,Ns

E. Bentuk dan materi kegiatan

Bentuk kegiatan Kuliah Pakar Keperawatan: “How to managed the mentaly and emotionaly

after disaster situation”

F. Peserta Kegiatan

Peserta kegiatan ini adalah Dosen dan mahasiswa yang Diselenggarakan oleh Akademi

Keperawatan Luwuk.

G. Agenda Acara

Waktu Acara Penanggung Jawab


08.00 – 08.10 Pembukaan MC
08.10 – 08.45 Sambutan Direktur Akademi Direktur Akademi
Keperawatan Luwuk Keperawatan Luwuk
08.45 – 11.45 Kuliah pakar How To Narasumber
Managed The Mentaly And
Emotionaly After Disaster
Situation
11.45 – 12.00 Diskusi Narasumber
12.00 – 12.10 Penutup Panitia
H. Penutup

Demikian laporan pelaksanaan kuliah pakar dengan tema “How to managed the

mentaly and emotionaly after disaster situation “. Semoga dengan adanya kuliah pakar ini

bisa menambah pengetahuan dan keterampilan para mahasiswa dan dosen tentang

pengelolaan mental dan emotional setelah bencana

Luwuk, Mei 2019

Ketua Panitia

Sutanto Hambali, SE, MSI


Nip. 196107291998031002

Anda mungkin juga menyukai