Kriteria
Kriteria
Kriteria
ABSTRAK
Standar operasional prosedur (SOP)adalah suatu sistem atau ketntuan yang sudah
disusun untuk melakukan tindakan dalam menyelesaikan pekerjan. Penelitian ini
bertujuan untuk melihat apakah ada pengaruh pelaksanaan SOP perawat pelaksanan
terhadaptingkat kecemasan pasien.Jenis penelitian yang diajukan quiasi experiment
dengan desain one group pretest – postest.Data dianalisa dengan cara univariat
dan bivariate,pengujian bivariate menggunakan uji T test.Pengambilan sampel
dilakukan dengan tehknik Accidental sampling berjumlah 15 orang.Hasil
penelitian diperoleh bahwa ada pengaruh pelaksanaan SOP perawat terhadap
tingkat kecemasan pasien,dibuktikan dengan nilai p value 0,000.Berdasarkan hasil
penelitian tersebut diharapkan perawat dalam melakukan tindakan hendaknya
selalu sehingga pekerjaan dapat dilaksanakan secara maksimal
N
Pelaksanaan SOP
post test
Mengukur cemas
Analisa data
Hasil penelitian
pada
89 | P E N G A R U H P E L A K S A N A A N S O P P E R A W A T P E L A K S A N A
TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN DI RAWAT INAP
RSUD BANGKINANG
Tingkat Kecemasan
Pre Test 2,93 0,704 0,182 0,000 15
Post Test 1,80 0,775 0,200
Berdasarkan tabel 4.2 dapat pasien dan penyebabnya adalah
diketahui bahwa rata-rata tingkat prosedur dalam menjalankan SOP
kecemasan pasien pre test adalah 2,93 keperawatan tidak berjalan baik.
dengan standar deviasi 0,704. Pada Semua tindakan keperawatan
post test didapatkan rata-rata tingkat belum sesuai atau SOP perawat
kecemasan pasien adalah 1,80 dalam melakukan tindakan yang
dengan standar deviasi 0,775. hanya berdasarkan rutinitas dan
Terlihat nilai mean perbedaan antara arahan dari senior. Hal ini terjadi
pre test dan post test adalah 1,13 yang dikarenakan belum adanya sosialisasi
artinya ada perbedaan satu tingkat tentang pelaksanaan SOP. Belum ada
kategori pada tingkat kecemasan evaluasi secara efektif yang
seperti dari pre test kategori ringan ke dilakukan oleh manajemen ruangan
kategori tidak ada cemas pada post test tentang pelaksanaan tindakan
atau dapat disimpulkan ada perbedaan keperawatan selain itu juga belum
yang signifikan antara tingkat ada diterbitkan buku pedoman
kecemasan pre test dan post test. Hasil pelaksanaan SOP.
uji statistik didapatkan p value = 0.000 Peneliti berasumsi bahwa
menunjukkan bahwa SOP perawat pelaksanaanSOPakanberdampak
pelaksana berpengaruh terhadap positif bagi pasien dan meningkatnya
tingkat kecemasan pasien rawat inap di hubungansaling percaya,
RSUD Bangkinang. penyembuhan fisik,keamanan, dan
kenyamananpasien, sehingga
kecemasan pasien terhadap
BAB V penyakitnya bisa dikurangi.
PEMBAHASAN Pelaksanaan SOP pada pasien
A. Pengaruh Pelaksanaan SOP didapatkan hasil ada korelasi antara
Perawat Pelaksana Terhadap pelaksanaan SOP dengan penurunan
Tingkat Kecemasan Pasien Rawat kecemasan pasien. Semakin baik
Inap di RSUD Bangkinang SOP perawat akan berpengaruh pada
Hasil penelitian ini menunjukan pasien terhadap pelayanan
bahwa 89,3 % kecemasan yang keperawatan dan akan menjadi
dirasakan lebih didasarkan pada indikator penting dari kualitas
persepsi tentang seseorang, tempat pelayanan rumah sakit, karena
dan kejadian, transisi kehidupan sebagian besar pelayanan diberikan
yang besar seperti pergantian oleh perawat.
pekerjaan, perpindahan tempat Hasil penelitian menunjukkan
tinggal menjadi suatu ujian bagi bahwa rata-rata tingkat kecemasan
seorang individu dalam beradaptasi pasien pre test adalah 2,93 dengan
dan tetap fleksibel. Demikian pula standar deviasi 0,704. Pada post test
Beck dan Srivastara (cit. Saseno, didapatkan rata-rata tingkat
2001), yang meneliti tingkat persepsi kecemasan pasien adalah 1,80
dan sumber stres pada pasien rawat dengan standar deviasi 0,775.
inap mereka menampakan tingkat Terlihat nilai mean perbedaan antara
rata-rata yang relatif tinggi terhadap pre test dan post test adalah 1,13 yang
tingkat kecemasan yang dialami artinya ada perbedaan satu tingkat