Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

LP Genetik Acara 1 PDF

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 11

SIKLUS HIDUP LALAT BUAH

Ivant Fiqri Abdillah


210210103042
Genetika Kelas A
Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jember
Jl. Kalimantan Nomor 37 Krajan Timur Tegalboto Jember 68121
fiqriivant@gmail.com

ABSTRAK
Lalat buah (Drosophila melanogaster) merupakan serangga yang memiliki tubuh kecil dengan panjang sekitar
3-4 mm. Lalat ini seringkali dijadikan sebagai hewan percobaan terutama pada genetika. Lalat buah termasuk
kedalam serangga yang mengalami siklus hidup atau metamorfosis sempurna. Adapun tujuan dari percobaan ini
antara lain dapat mendeskripsikan metamorfosis, melakukan pemeliharaan, dan menentukan morfologi dari
Drosophila melanogaster. Metode yang digunakan dalam percobaan ini adalah diawali dengan membuat kultur
Drosophila melanogaster, kemudian mengamati setiap stadium metamorfosis dari telur sampai imago selama 7
hari, setelah itu mengambil larva, pupa, dan imago pada botol kultur lalu melakukan pengamatan dibawah
mikroskop. Hasil yang didapat pada percobaan ini yaitu Drosophila melanogaster memiliki siklus hidup yang
sempurna, dimana pada siklus hidupnya melewati beberapa fase antara lain telur, larva (instar 1, instar 2,
instar 3), pupa, dan lalat dewasa (imago). Pengamatan yang dilakukan di mikroskop didapatkan hasil larva
berwarna putih dan lunak, pupa berwarna coklat dan keras, lalat dewasa (imago) yang diamati berjenis kelamin
jantan dengan morfologi mata berwarna merah, memiliki 3 pasang kaki dan sepasang sayap, serta ujung
abdomennya tumpul.
Kata kunci: Drosophila melanogaster, siklus hidup, morfologi.

PENDAHULUAN Susilawati, 2020). Lalat buah ini berkembang


Drosophila melanogaster merupakan melalui dua periode, yang pertama yaitu periode
nama ilmiah dari lalat buah. Serangga ini sering embrionik yang terjadi di dalam telur sampai
dimanfaatkan oleh manusia dalam ilmu biologi menetasnya telur dan menjadi larva muda,
terutama pada materi genetika yang dijadikan sedangkan periode yang kedua dibagi menjadi tiga
sebagai hewan percobaan. Alasan digunakan tahapan yaitu larva, kemudian pupa, dan setelah itu
sebagai hewan percobaan antara lain lalat buah ini menjadi imago. Siklus hidup lalat buah bisa cepat
sangat mudah didapatkan, tidak berbahaya dan dan juga bisa lambat tergantung pada faktor yang
mudah perawatan atau pemeliharaannya, memiliki mempengaruhinya yaitu suhu dan makanan. Suhu
siklus hidup yang pendek, serta lalat jantan dan yang tepat untuk siklus hidup ini sekitar 18-30°
betinanya mudah dibedakan. Selain itu, pada lalat Celcius (Suharsono dan Nuryadin, 2019).
dewasa atau imago memiliki kromosom raksasa di Drosophila melanogaster sering aktif
kelenjar saliva (Suharsono dan Nuryadin, 2019). ketika siang sampai sore hari dan biasanya
Lalat buah umumnya memiliki tubuh serangga ini sering dijumpai di buah-buahan yang
dengan panjang sekitar 3-4 mm dan berwarna membusuk. Pada saat melakukan proses
kuning kecoklatan. Meskipun terlihat sama antara metamorfosis, lalat betina dewasa mencari tempat
lalat buah jantan dan betina, lalat buah tersebut yang cocok terlebih dahulu untuk meletakkan
tetap memiliki perbedaan yang bisa dilihat dari telurnya pada permukaan buah. Setelah itu,
morfologinya. Pada lalat buah jantan, ujung menusukkan bagian ovipositornya ke dalam buah.
abdomen terlihat membulat dan jumlah sekat pada Kemudian telur itu akan menetas sekitar 2-5 hari
perut berjumlah 5 buah serta memiliki sisir kelamin dan menjadi larva (Lusmaniar, et al., 2022). Larva
berjumlah 10 buah rambut kaku yang terletak ini kemudian melewati tiga tahapan yaitu larva
dipermukaan distal tarsus terahir kaki depan. instar 1, larva instar 2, dan larva instar 3. Tahapan
Sedangkan pada lalat buah betina, ujung abdomen larva ini memerlukan waktu 4 hari yaitu pada larva
terlihat panjang dan meruncing, memiliki sekat di instar 1 dan 2 membutuhkan waktu 24 jam, larva
perut yang berjumlah 7 dan tidak memiliki sisir instar 3 membutuhkan waktu 48 jam. Pada tahap
kelamin (Aurora dan Susilawati, 2020). larva instar 1, larva makan di permukaan buah.
Drosophila melanogester ini mengalami Sedangkan pada tahap larva instar 2, larva mulai
siklus hidup atau metamorfosis sempurna yang menggali ke dalam buah dan sekitar hari ke 5, larva
disebut holometabola (Flatt, 2020). Siklus hidup instar 3 berhenti makan dan mulai berkeliaran
pada lalat buah bisa dikatakan cukup singkat yaitu mencari tempat optimal untuk menjadi pupa atau
sekitar 10-12 hari dan ketika betina bertelur, cukup kepompong. Pada tahap pupa ini berlangsung
banyak telur yang dihasilkan (Aurora dan
sekitar 4-4,5 hari untuk menjadi lalat buah dewasa
atau imago (Flatt, 2020).

METODE
Praktikum ini dilaksanakan secara
berkelompok pada bulan September dan dilakukan
selama 2 kali pertemuan. Pertemuan pertama
dilakukan di salah satu rumah anggota kelompok Gambar 2. Pengamatan hari kedua
dan pertemuan kedua bertempat di Laboratorium Pada hari selanjutnya, tanggal 8 September 2022
Botani Pendidikan Biologi, Universitas Jember. didapatkan hasil bahwa lalat buah sudah mulai
Alat dan bahan yang digunakan antara lain kultur bertelur tetapi tidak terlihat karena ukurannya
lalat buah dari berbagai umur, kuas, mikroskop, sangat kecil dan berwarna putih transparan.
etherizer, reetherizer, dan ether.
Langkah-langkah percobaan dimulai
dengan menangkap lalat buah yang dilakukan pada
pertemuan pertama dengan menggunakan toples
kaca yang berisi buah busuk atau matang berupa
pisang yang bertujuan untuk menarik perhatian
lalat buah. Jika lalat sudah mengumpul pada toples
maka secepatnya ditutup menggunakan plastik. Gambar 3. Pengamatan hari ketiga
Setelah itu, mengamati perkembangan lalat buah Pada hari ketiga tanggal 9 September 2022,
tersebut selama 7 hari. Selanjutnya pada pertemuan didapatkan hasil yaitu telur yang tadi sudah
kedua, melakukan pengamatan kembali dengan menetas menjadi larva instar 1 yang berwarna putih
mengambil salah satu botol kultur, menentukan dan belum memiliki spirakel (tempat masuknya
umur kultur tersebut (beberapa hari) dan udara)
memperhatikan stadium pertumbuhan yang ada
didalam botol kultur tersebut. Kemudian,
mengambil larva dengan kuas dan mengamati di
bawah mikroskop. Perhatikan spirakelnya (saluran
udara di kiri dan kanan tubuhnya) dan mulutnya.
Kemudian, memindahkan imago ke etherizer,
berikan beberapa tetes ether, tunggu hinggga lalat
terbius dan amati di bawah mikroskop. Lalu,
mencatat hasil pada lembar jawaban praktikum dan
menyerahkan kepada asisten laboratorium. Gambar 4. Pengamatan hari keempat
HASIL PENGAMATAN Pada hari keempat tanggal 10 September 2022,
Hasil yang didapat selama pengamatan didapatkan hasil yaitu larva semakin banyak dan
dalam 7 hari sebagai berikut. berkembang menjadi larva instar 2. Pada fase larva
instar 2 sedikit membesar dan sudah memiliki
spirakel.

Gambar 1. Hari pertama


Pada hari pertama, tanggal 7 September 2022
menyiapkan media dengan menggunakan botol
yang berisi buah pisang dan tomat yang membusuk, Gambar 5. Pengamatan hari kelima dan keenam
lalu mendiamkannya sampai lalat buah Pengamatan pada hari kelima ini larva semakin
menghampiri botol tersebut dan pada hari ini juga banyak dan pada hari keenamnya tanggal 12
dilakukan penangkapan lalat buah. September, larva berukuran lebih besar. Artinya
ada perkembangan dari larva instar 2 menjadi larva
instar 3.
Pada pengamatan yang sudah dilakukan
menggunakan mikroskop stereo, didapatkan hasil
bahwa lalat dewasa (imago) ini merupakan lalat
jantan karena memiliki sisir kelamin pada kaki
depannya, bagian abdomennya terdiri dari 5
segmen, dan ujung abdomennya tumpul. Morfologi
lainnya yaitu terdapat mata yang berwarna merah,
sepasang sayap, dan antena.

Gambar 6. Pengamatan hari ketujuh PEMBAHASAN


Pada hari ketujuh tanggal 13 September 2022, Pada umumnya Drosophila melanogaster
semua larva instar 3 berkembang menjadi pupa memiliki tubuh dengan panjang sekitar 3-4 mm dan
dengan bentuk lonjong dan berwarna coklat. berwarna kuning kecoklatan. Jika dilihat bagian
Kemudian pupa tersebut akan berubah menjadi morfologinya, tubuh lalat buah ini terbagi menjadi
imago atau lalat dewasa dengan waktu sekitar 5 tiga bagian yaitu kepala, dada (thorax), dan perut
hari. (abdomen). Bagian kepala terdapat beberapa organ
Setelah melakukan pengamatan siklus sensorik yaitu mata majemuk yang mengandung
hidup selama 7 hari, kemudian mengamati pigmen primer dan menjadi karakteristik atau ciri-
morfologi larva, pupa, dan lalat dewasa (imago) ciri untuk mutan yang berbeda (Baenas dan
menggunakan mikroskop stereo. Pengamatan Wagner, 2019). Umumnya warna mata pada
tersebut dihasilkan sebagai berikut. Drosophila melanogaster yaitu berwarna merah
(Azhar, et al., 2021). Di kepala juga terdapat
belalai atau mulut yang berfungsi sebagai organ
pengecap antara lain untuk mendeteksi makanan
dan rasa serta asupan. Pada bagian thorax atau dada
terbagi menjadi prothorax (anterior), mesothorax
(tengah), dan metathorax (posterior). Pada
prothorax terdapat sepasang kaki, mesothorax
terdapat sepasang kaki dan sepasang sayap,
Gambar 7. Pengamatan larva metathorax terdapat sepasang kaki dan sepasang
Pada pengamatan yang sudah dilakukan halter (Baenas dan Wagner, 2019). Halter ini
menggunakan mikroskop stereo, didapatkan hasil berbentuk seperti stik drum di dasar sayap yang
bahwa larva yang diamati yaitu larva instar 1. Pada berfungsi untuk alat keseimbangan pada lalat
larva terdapat ujung posterior dan kapsul kepala. (Mohr, 2018).
Larva ini memiliki struktur tubuh yang lunak dan Karakteristik Drosophila melanogaster
berwarna putih. terlihat sama antara jantan dan betina, tetapi ada
juga perbedaannya yang bisa dilihat dari
morfologinya. Perbedaan yang paling mudah
diketahui yaitu tubuh lalat buah betina lebih besar
dibandingkan lalat buah jantan (Baenas dan
Wagner, 2019). Selain itu, pada lalat buah jantan
ujung abdomennya terlihat membulat dan jumlah
sekat pada perut berjumlah 5 buah serta memiliki
sisir kelamin berjumlah 10 buah rambut kaku yang
Gambar 8. Pengamatan pupa terletak dipermukaan distal tarsus terahir kaki
Pada pengamatan yang sudah dilakukan depan. Sedangkan pada lalat buah betina, ujung
menggunakan mikroskop stereo, didapatkan hasil abdomen terlihat panjang dan meruncing, memiliki
bahwa pada pupa terdapat antena dan mata. Pupa sekat di perut yang berjumlah 7 dan tidak memiliki
ini berstruktur keras dan tubuhnya berwarna coklat. sisir kelamin (Aurora dan Susilawati, 2020).
Drosophila melanogester mengalami
siklus hidup atau metamorfosis sempurna. Siklus
hidup pada lalat buah bisa dikatakan cukup singkat.
Siklus hidup tersebut meliputi fase telur, larva,
pupa, dan imago. Ketika betina bertelur, cukup
banyak telur yang dihasilkan setelah kawin yaitu
sekitar 35-85 telur dalam waktu sehari atau 24 jam.
Kemudian betina yang sudah bertelur tersebut akan
bertelur lebih sedikit setiap harinya untuk beberapa
Gambar 9. Pengamatan imago hari kedepan (Dubnau, 2014). Selanjutnya telur
tersebut menetas dan berkembang menjadi larva.
Fase larva ini terdiri dari tiga tahapan yaitu larva mudah perawatan atau pemeliharaannya. Genom
instar 1 dengan ukuran yang sangat kecil dengan lalat buah ini kurang lebih 60% homolog dengan
warna bening dan permukaan seperti bentuk manusia (Mirzoyan, et al., 2019). Dengan itu,
pahatan, lalu larva instar 2 dengan warna krem, dan spesies ini memiliki keuntungan karena
larva instar 3 berwarna krem juga tetapi ukurannya mempunyai genom yang kecil dan beranotasi
lebih besar (Hasyim, et al., 2020). Perkembangan dengan baik yang memfasilitasi identifikasi lokus
larva tersebut yaitu larva instar 1 hanya dalam yang adaptif (Bogaerts‐Márquez, et al., 2021).
waktu sehari, lalu berkembang menjadi larva Selain itu, keuntungan lainnya menggunakan lalat
instar 2 dalam waktu sehari juga, dan berkembang buah sebagai hewan percobaan yaitu memiliki
lagi menjadi larva instar 3 dalam waktu 2 hari. siklus hidup yang cepat atau pendek dengan waktu
Kemudian larva instar 3 ini berubah menjadi sekitar 12 hari yang meliputi telur, larva, pupa, dan
pupa atau kepompong. Pada tahap pupa ini imago. Kemudian, masa hidupnya pendek sekitar
berlangsung sekitar 5 hari pada suhu inkubasi 25°C 70-80 hari dan memiliki ukuran kecil yang dapat
untuk menjadi lalat buah dewasa atau imago memungkinkan untuk berkembangbiak dalam
(Nainu, 2018). jumlah yang banyak di dalam botol serta generasi
Hasil pengamatan yang didapatkan selama mutan yang mudah dibandingkan dengan
7 hari pada percobaan ini yaitu Drosophila organisme lain (Baenas dan Wagner, 2019).
melanogaster mengalami siklus hidup atau Pada percobaan ini terdapat alat dan bahan
metamorfosis sempurna, dimana pada yang digunakan. Alat yang digunakan antara lain
perkembangannya melewati fase telur, larva (larva adalah botol sampel yang ditutup menggunakan
instar 1 sampai instar 3), pupa, dan lalat dewasa plastik yang berfungsi sebagai tempat untuk
(imago). Pada pengamatan yang dilakukan, fase mengembangbiakkan Drosophila melanogaster.
telur terjadi pada hari kedua tetapi telur lalat buah Kemudian ada 2 selang dengan ukuran yang
ini tidak begitu terlihat karena ukurannya yang berbeda (diameter 1cm dengan panjang 15cm dan
sangat kecil dan berwarna putih trasnparan. diameter 0,7 dengan panjang 13cm) serta kain kasa.
Selanjutnya pada hari ketiga, telur tersebut Kemudian kedua selang tersebut digabungkan dan
berkembang menjadi larva instar 1 yang berwarna ditengah tengah selang diberi kain kasa, gabungan
putih dan belum memiliki spirakel (tempat ini berfungsi sebagai alat untuk mengambil lalat
masuknya udara). Pada hari keempat, larva instar 1 buah dengan cara menyedotnya dari botol sampel.
berkembang menjadi larva instar 2 dengan ukuran Selanjutnya, ada kuas yang berfungsi untuk
yang sedikit membesar dan sudah memiliki mengambil larva dari dalam botol sampel untuk
spirakel. Pada hari kelima ini larva semakin banyak diletakkan di kaca benda. Kemudian ada kapas
dan pada hari keenamnya, larva berukuran lebih untuk menuangkan larutan ether. Selanjutnya, ada
besar. Artinya ada perkembangan dari larva instar 2 kaca benda untuk meletakkan larva dan pupa dari
menjadi larva instar 3. Pada hari ketujuh, semua Drosophila melanogaster serta cawan petri untuk
larva instar 3 berkembang menjadi pupa dengan meletakkan imago. Kemudian ada mikroskop
bentuk lonjong dan berwarna coklat. Kemudian stereo untuk mengamati larva, pupa, dan imago.
pupa tersebut akan berubah menjadi imago atau Sedangkan untuk bahannya, ada buah-buahan
lalat dewasa dengan waktu sekitar 5 hari. dengan aroma menyengat seperti pisang, jambu,
Setelah melakukan pengamatan siklus dan tomat yang berfungsi untuk menarik
hidup selama 7 hari, kemudian mengamati Drosophila melanogaster agar masuk ke dalam
morfologi larva, pupa, dan lalat dewasa (imago) botol sampel. Kemudian, ada ether yang
menggunakan mikroskop stereo. Pengamatan digunakan sebagai bius Drosophila melanogaster
tersebut dihasilkan sebagai berikut. Fase larva yang agar gerakannya melemah dan tidak terlalu aktif
diamati yaitu larva instar 1. Pada larva terdapat sehingga mudah untuk diamati di bawah
ujung posterior dan kapsul kepala. Larva ini mikroskop.
memiliki struktur tubuh yang lunak dan berwarna
putih. Pada fase pupa terdapat antena dan mata. KESIMPULAN
Pupa ini berstruktur keras dan tubuhnya berwarna Drosophila melanogaster memiliki tubuh
coklat. Pada fase imago, imago yang diamati ini dengan panjang sekitar 3-4 mm dan berwarna
merupakan lalat jantan karena memiliki sisir kuning kecoklatan. Jika dilihat bagian
kelamin pada kaki depannya, bagian abdomennya morfologinya, tubuh lalat buah ini terbagi menjadi
terdiri dari 5 segmen, dan ujung abdomennya tiga bagian yaitu kepala, dada (thorax), dan perut
tumpul. Morfologi lainnya yaitu terdapat mata yang (abdomen). Karakteristik Drosophila melanogaster
berwarna merah, sepasang sayap, dan antena. terlihat sama antara jantan dan betina, tetapi ada
Drosophila melanogaster sering dijadikan juga perbedaannya yang bisa dilihat dari
sebagai model atau hewan percobaan untuk morfologinya. Perbedaan yang paling mudah
mempelajari genetika dan berbagai ilmu lainnya. diketahui yaitu tubuh lalat buah betina lebih besar
Alasan digunakan sebagai hewan percobaan yaitu dibandingkan lalat buah jantan. Selain itu, pada
sangat mudah didapatkan, tidak berbahaya dan lalat buah jantan ujung abdomennya terlihat
membulat dan jumlah sekat pada perut berjumlah 5 Lusmaniar, Oksilia, D. Novita, H. Kriswantoro,
buah serta memiliki sisir kelamin berjumlah 10 T. Syamsuddin, Missdiani, dan S. Jali.
buah rambut kaku yang terletak dipermukaan distal 2022. Upaya pengendalian hama lalat
tarsus terahir kaki depan. Sedangkan pada lalat buah pada tanaman labu madu di RT 04
buah betina, ujung abdomen terlihat panjang dan Kelurahan Sukamulya Kecamatan
meruncing, memiliki sekat di perut yang berjumlah Sematang Borang Kota Palembang. Jurnal
7 dan tidak memiliki sisir kelamin. Pengabdian Masyarakat Pamong. 1(2):
Drosophila melanogester ini mengalami 31-37.
siklus hidup atau metamorfosis sempurna yang Mirzoyan, Z., M. Sollazzo, M. Allocca,
disebut holometabola. Siklus hidup tersebut A. M. Valenza, D. Grifoni, dan P.
meliputi fase telur, larva, pupa, dan imago. Pada Bellosta. 2019. Drosophila melanogaster:
saat melakukan proses metamorfosis, lalat betina a model organism to study
dewasa mencari tempat yang cocok terlebih dahulu cancer. Frontiers in genetics. 10(51):
untuk meletakkan telurnya pada permukaan buah. 1-16.
Setelah itu, menusukkan bagian ovipositornya ke Mohr, S. E. 2018. First in Fly: Drosophila
dalam buah. Kemudian telur itu akan menetas Research and Biological Discovery.
sekitar 2-5 hari dan menjadi larva. Larva ini London: Harvard University Press.
kemudian melewati tiga tahapan yaitu larva Nainu, F. 2018. Review: Penggunaan Drosophila
instar 1, larva instar 2, dan larva instar 3. Tahapan melanogaster sebagai organisme model
larva ini memerlukan waktu 4 hari yaitu pada larva dalam penemuan obat. Jurnal Farmasi
instar 1 dan 2 membutuhkan waktu 24 jam, larva Galenika. 4(1): 50-67.
instar 3 membutuhkan waktu 48 jam. Kemudian Suharsono, dan E. Nuryadin. 2019. Pengaruh suhu
larva instar 3 ini berubah menjadi pupa atau terhadap siklus hidup lalat buah
kepompong. Pada tahap pupa ini berlangsung (Drosophila melanogaster). Journal
sekitar 5 hari pada suhu inkubasi 25°C untuk Bioksperimen. 5(2): 114-120.
menjadi lalat buah dewasa atau imago.

DAFTAR PUSTAKA
Aurora, M. E. M., dan I. O. Susilawati. 2020.
Monohibridization with different media
treatments on fruit flies (Drosophila
melanogaster). Jurnal Biologi Tropis.
20(2): 263-269.
Azhar, A. F., B. Manurung, dan M. Sudibyo. 2021.
Pengenalan Lalat Buah Bactrocera spp.
Cetakan Pertama. Medan: Yayasan Kita
Menulis.
Baenas, N., dan A. E. Wagner. 2019. Drosophila
melanogaster as an alternative model
organism in nutrigenomics. Genes &
nutrition. 14(1): 1-11.
Bogaerts‐Márquez, M., S. Guirao‐Rico, M. Gautier,
dan J. González. 2021. Temperature,
rainfall and wind variables underlie
environmental adaptation in natural
populations of Drosophila
melanogaster. Molecular ecology. 30(4):
938-954.
Dubnau, J. 2014. Behavioral Genetics of the Fly
(Drosophila melanogaster). New York:
Cambridge University Press.
Flatt, T. 2020. Life-history evolution and the
genetics of fitness components in
Drosophila melanogaster. Genetics.
214(1): 3-48.
Hasyim, A., L. Lukman, dan W. Setiawati. 2020.
Teknologi Pengendalian Hama Lalat
Buah. Jakarta: IAARD Press.
LAMPIRAN
Pengamatan Siklus Hidup

Pengamatan di Mikroskop Stereo

Buku Internasional 1

Buku Internasional 2
Buku Nasional 1

Buku Nasional 2

Jurnal Internasional 1
Jurnal Internasional 2

Jurnal Internasional 3
Jurnal Internasional 4

Jurnal Nasional 1
Jurnal Nasional 2

Jurnal Nasional 3
Jurnal Nasional 4

Anda mungkin juga menyukai