Metode Kempa Langsung
Metode Kempa Langsung
Metode Kempa Langsung
DISUSUN OLEH :
ADELLIA NATASYA 20484011033
FEBRIANTO 20484011041
Kelompok : A1
2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Tablet
❑ Pada pembuatan tablet dengan metode cetak langsung, campuran obat dan semua
bahan tambahan (pengisi, penghancur, pelincir) dicampur kemudian dicetak
❑ Syarat agar campuran tersebut dapat dicetak, antara lain : mempunyai sifat alir yang
baik, kompressibilitas tinggi dan mempunyai efek lubricant yang baik.
Keuntungan metode Cetak Langsung :
1. Perbedaan ukuran partikel dan kerapatan bulk antara obat dengan pengisi dapat
menimbulkan stratifikasi di antara granul yang selanjutnya dapat menimbulkan tidak
seragamnya isi obat dalam tablet
2. Pada obat dosis besar, perlu tambahan bahan pengisi sehingga tablet menjadi besar
3. Bahan pengisi yang bisa dicetak langsung, biasanya harganya mahal Masalah dalam
Contoh : Spray dried, Lactose 200 mesh, Sta-Rx 1500, Encompres, Avicel PH 101, Di-
Pac, Nu-Tab, dll
BAB III
STUDI PRAFORMULASI
A. Formulasi
Dibuat 200 tablet dengan bobot tiap tablet adalah 300 mg
Bahan Formula A
Acetosal 100 mg
Explotab 2.5%
Avicel 102 Qs
Mg Stearat 1%
Talk 2%
Aerosil 0.5%
2. EXPLOTAB
= 16,7 gram
BAB V
PROSEDUR PEMBUATAN
Tambahkan Talcum dan Magnesium Stearat melalui ayakan mesh 40, aduk
homogen 5 menit.
Lakukan evaluasi terhadap campuran masa 3, meliputi uji aliran granul dan uji
kompresibilitas (Bulk Density)
Cetak dengan mesin tablet Singgle Punch dengan bobot rata-rata tablet 300 mg dan
diameter 10 mm.
Lakukan Evaluasi terhadap tablet, meliputi uji kekerasan, kerenyahan, waktu hancur
dan keseragaman ukuran ( ketebalan dan diameter)
Buat desain kemasan tablet seperti contoh.
A. EVALUASI GRANUL
1. Kadar Lembab
Kadar lembab yang terlalu rendah meningkatkan terjadinya capping
dan laminasi , sedangkan kandungan lembab yang terlalu tinggi
meningkatkan terjadinya penempelan pada dinding die sehingga
tablet menjadi gumpil
Alat :
Cawan / kaca arloji
Oven / lemari pengering
Cara:
Timbang seksama 5,0 granul, panaskan dalam lemari pengering
sampai bobot konstan (105 ℃) selama 2 jam
Perhitungan:
% MC = W0 - W1 x 100%
W0
MC = Moisture content, kandungan lembab
W0 = bobot granul awal
W1 = bobot granul setelah pengeringan
Persyaratan : 2 – 4 %
Untuk granul kempa langsung, kadar lembab yang baik memiliki
kandungan lembab 0,4 – 0,7%
Data Kelompok A1 =
W0 = 5 g
W1 = 4,68 g
Data Kelompok C1 =
2. Sifat alir
Untuk mendapatkan sifat alir yang baik maka bahan harus
mempunyai bentuk yang sama dan memiliki kontak antar partikel
yang kecil. Pengukuran sifat alir dapat dengan metode langsung,
yaitu mengukur kecepatan air granul dan metode sudut diam/ sudut
baring. Kecepatan air merupakan hal yang sangant berpengaruh
terhadap keseragaman bobot tablet yang dihasilkan.
Alat :
Corong alat uji waktu alir (metode langsung)
Stopwatch
Cara :
Timbang 25,0 g granul yang ditempatkan pada corong alat uji waktu
alir dalam keadaan tertutup, penutupnya biarkan granul mengalir,
catat waktunya, lalukan 3 kali
Persyaratan :
100 g granul waktu alirnya lebih dari 10 detik
Data Kelompok A1 =
Data Kelompok B1 =
2 25 gram 3 detik
3 25 gram 2 detik
Data Kelompok C1 =
Percobaan ke Berat Granul Waktu yang didapat
(g) ( detik)
1 25 gram 00.03,71
2 25 gram 00.04.71
3 25 gram 00.02.71
Rata-rata 25 gram 00.03.71
< 25 Excellent
25-30 Good
30-40 Passable
>40 Very poor
Data Kelompok A1 =
= 2 cm / 3,2 cm
= 0,625 cm
Data Kelompok B1 =
= 1,5 cm/3 cm
= 0,5 cm
Data Kelompok C1 =
= 3 cm / 8 cm
= 0,375 cm
4. Kompresibilitas
Kompresibilitas merupakan salah satu factor penting dalam
menentukan kemampuan granulat untuk menjadi bentuk lebih stabil
Jika mendapat tekanan, dan akhirnya menjadi massa yang kompak
dan stabil. Kompresibilitas juga berhubungan dengan sifat alir granul.
Alat :
Jouling volumeter
Cara :
1. Timbang seksama 200 gram granul
2. Masukan kedalam gelas ukur dari alat joulimg volumeter Catat
volume awal (ml) Hitung 100 ketukan. Catat volumenya sampai
volume konstan
Perhitungan :
Vo Vn
x 100 %
Kp = Vo
Kp = % pemampatan/ kompresibilitas bobot granul awal
V0 = Volume Awal
Vn = Volume pada jumlah tiap ketukan persyaratan
Persyaratan :
Jika Kp (% Pemampatan) kurang dari 20% keteraturan fabrikasi akan
tercapai
Data Kelompok A1 =
30ml 21ml
kp100ketukan x100% 0,3%
30ml
Data Kelompok B1 =
3 ketukan 36 ml 34 ml
10 ketukan 34 ml 32 ml
50 ketukan 32 ml 30 ml
200 ketukan 30 ml 29 ml
36ml 29ml
Kp = x100% = 0, 19 %
36ml
Data Kelompok C1 =
Kp = r
x 100%
Kp = 0,39 %
B. EVALUASI TABLET
1. Keseragaman Bobot
Bobot tablet diatur untuk mengontrol kualitas dari granulat yang
ekuivalen dengan dosis pemberian atau takaran suatu bahan aktif.
Penyimpangan dari bobot tablet akan sangat mempengaruhi dosis
obat untuk mencapai tujuan terapi yang diharapkan.
Alat:
Timbangan
Cara:
Timbang 20 tablet, dihitung bobot rata-rata tiap tablet. Jika ditimbang
satu-persatu, tidak boleh lebih dari 2 tablet yang menyimpang dari
bobot rata-rata lebih besar dari harga yang ditetapkan kolom A dan
tidak boleh 1 tablet pun yang bobotnya menyimpang dari bobot rata-
rata lebih dari harga dalam kolom B. Jika perlu dapat digunakan 10
tablet dan tidak ada 1 tablet yang bobotnya menyimpang dari bobot
rata-rata yang ditetapkan dalam kolom A dan B.
Penyimpangan Bobot Rata-rata (%)
Bobot Rata-rata A B
25 mg atau kurang 15 30
26 mg – 150 mg 10 20
151 mg – 300 mg 7,5 15
Lebih dari 300 mg 5 10
Data Kelompok A1 =
1 0,11 11 0,11
2 0,11 12 0,10
3 0,11 13 0,09
4 0,12 14 0,11
5 0,11 15 0,12
6 0,09 16 0,12
7 0,13 17 0,11
2. Keseragaman Ukuran
Ketebalan tablet yang diinginkan tergantung pada volume dan berat
bahan yang diisikan dan juga pada garis tengah cetakan dan tekanan
pada bahan yang diisikan selama proses kompresi.
Keseragaman ukuran digunakan untuk tujuan estetika.
Alat:
Jangka Sorong
Cara:
Menggunakan 20 tablet, ukur diameter dan ketebalannya
menggunakan jangka sorong. Hitung rata-rata dan SD nya.
Persyaratan:
Kecuali dinyatakan lain, diameter tidak lebih dari 3 kali dan tidak
kurang dari 4/3 kali tebal tablet. Tebal tablet pada umumnya tidak
lebih besar dari 50% diameter.
Data Kelompok A1 =
Tablet Ke Diameter (mm) Ketebalan (mm)
1 6,4 3,48
2 6,4 3,6
3 6,4 3,8
4 6,02 3,54
5 6,02 3,58
6 6,02 3,88
7 6,02 4,00
8 6,02 3,86
9 6,02 4,16
10 6,02 4,00
Rata-rata 61,34 3,79
Data Kelompok B1 =
1. 6,02 3,44
2. 6,02 3,4
3. 6,02 3,48
4. 6,02 3,6
5. 6,02 3,4
6. 6,02 3,4
7. 6,02 3,44
8. 6,02 3,44
9. 6,02 3,6
Data Kelompok C1 =
Tablet Ke Diameter (mm) Ketebalan (mm)
1 6,14 4,42
2 6,18 4,5
3 6,2 4,48
4 6,18 4,34
5 6,18 4,4
6 6,16 4,5
7 6,16 4,34
8 6,1 4,66
9 6,18 4,52
10 6,2 4,44
Rata-Rata 6,16 4,46
Alat:
Pengukur Kekerasan
Cara:
Ambil 20 tablet ukur kekerasan menggunakan alat ukur kekerasan.
Hitung rata-rata dan SD nya.
Persyaratan:
Ukuran yang didapat per tablet minimal 4 kg/cm2, maksimal 10
kg/cm2.
Data Kelompok A1 =
Data Kelompok B1 =
1. 4,8 kg/cm2
2. 4,4 kg/cm2
3. 6,4 kg/cm2
4. 4,46 kg/cm2
5. 4,55 kg/cm2
6. 4,66 kg/cm2
7. 5,52 kg/cm2
8. 6,24 kg/cm2
9. 4,46 kg/cm2
4. Friabilitas (Kerenyahan)
Merupakan cara untuk menguji kerapuhan tablet terhadap bantingan
atau gesekan selama waktu tertentu.
Alat:
Fribilator
Cara:
Ambil 20 tablet, bersihkan dari serbuk halus, timbang. Masukkan ke
dalam alat uji (Fribilator), putar sebanyak 100 putaran. Keluarkan
tablet, bersihkan dari serbuk yang terlepas dan timbang kembali.
Hitung % friabilitas (F)
Perhitungan:
W0iW
u 00
0
W0 = Bobot awal
W1 = Bobot setelah pengujian
Persyaratan:
Nilai F dinyatakan baik jika < 1%, jika F > 1% maka tablet dapat
diperbaiki dengan meningkatkan/menambah kekerasan tablet.
Data Kelompok A1 =
W0 = 2,42 mg
W1 = 1,93 mg
2,42 gram 1,93 gram
F x100% = 20,2 %
2,42 gram
Tablet tidak memenuhi syarat maka tablet dapat diperbaiki dengan
meningkatkan/menambah kekerasan tablet.
Data Kelompok B1 =
Wo = 2,31 gram
W1 = 2,31 gram
2,31gram 2,31gram
F= x100% = 1,31 %
2,31gram
Tablet tidak memenuhi syarat maka tablet dapat diperbaiki dengan
meningkatkan/menambah kekerasan tablet.
Data Kelompok C1 =
Wo = 2,21 gram
W1 = 2,23 gram
2,23 gram 2,21gram
F= x100% 0,08%
2,23 gram
Tablet memenuhi syarat kerenyahan tablet yang baik yaitu <1%
5. Waktu Hancur
Uji ini penting dilakukan untuk tablet yang diberikan lewat mulut,
kecuali untuk tablet yang harus dikunyah sebelum ditelan, atau tablet
lepas lambat. Sediaan dinyatakan hancur sempurna, bila sisa sediaan
yang tertinggal pada ayakan (kasa) alat uji merupakan massa lunak
yang tidak mempunyai inti yang jelas.
Alat:
Disintegration tester
Cara:
Masukkan masing-masing 1 tablet ke dalam tabung dari alat uji waktu
hancur, masukkan 1 cakram pada tiap tabung dan jalankan alat.
Gunakan air sebagai media dengan suhu 37 ± 2oC. Semua tablet harus
hancur sempurna. Bila 1 atau 2 tablet tidak hancur sempurna, ulangi
pengujian dengan 12 tablet lainnya. Tidak kurang dari 16 dari 18
tablet yang diuji harus sempurna.
Persyaratan:
Kecuali dinyatakan lain semua tablet harus hancur tidak lebih dari 15
menit untuk tablet yang tidak bersalut dan tidak lebih dari 60 menit
untuk tablet salut selaput.
Data Kelompok A1 =
Data yang didapat
Tablet Ke Waktu hancur (menit ; detik)
1 21,8
2 32,4
3 38,5
4 42,1
5 50,6
6 1,08
Rata - Rata 31,08
Range: tidak lebih dari 15 menit untuk tablet yang tidak bersalut
Data Kelompok B1 =
1. 4 detik
2. 4 detik
3. 8 detik
4. 7 detik
5. 5 detik
6. 5 detik
Range : tidak lebih dari 15 menit untuk tablet yang tidak bersalut
Data Kelompok C1 =
Tablet ke Waktu hancur (menit ; detik)
1 00.33.88
2 00.09.38
3 00.26.15
4 00.31.56
5 00.39.11
6 00.42.98
Range: tidak lebih dari 15 menit untuk tablet yang tidak bersalut
BAB VI
2. Sifat alir yang didapat dari formula A1 yaitu dengan rata rata 02,75
detik,Sesuai dengan persyaratan yaitu jika 100 gr granul waktu alirnya tidak
lebih dari 10 detik ,dengan formula A1 yang ditimbang 25 gr dengan rata rata
waktu 02,75 detik sehingga pengujian sifat alirA1 memenuhi syarat.
EVALUASI TABLET
1. Keseragaman bobot tablet pada tabel di atas mendapatkan rata rata masuk
range= 10 % - 20 % pada hasil tersebut kesergaman bobot yang didapat tidak
memenuhi peesyaratan.
5. Waktu hancur dari hasil pengujian kelompok A1 mendapatkan rata rata waktu
31,08 sesuai dengan persyaratan waktu hancur tablet tidak lebih dari 15 menit
untuk tablet yang tidak bersalut sehingga pengujian waktu hancur kelompok A1
memenuhi syarat dengan waktu tiga menit enam detik
BAB VIII
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
A. Saran
Ansel, H.C (1989). Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi edisi IV, UI Press,
Jakarta.
NO GAMBAR KETERANGAN
1. Ayak mengunakan
ayakan mesh 40
4. Melakukan beberapan
ketukan untuk
menegtahui
komprebilitas