Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Bahan Ajar

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 4

1.

Materi Ajar
A. Pengertian Puisi
Puisi adalah teks atau karangan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan
dengan mengutamakan keindahan kata-kata. Mengungkapkan pikiran dan perasaan itu
maksudnya adalah puisi dapat mengungkapkan rasa seperti kerinduan, keagungan Tuhan
Yang Maha Esa, kegelisahan, kesedihan, kebahagiaan, dan lainnya yang diungkapkan
oleh pengarang dengan menggunakan kata-kata yang indah dan penuh makna. Contohnya
seperti penggalan puisi berikut ini:

Penggalan puisi di atas diambil dari puisi yang berjudul “Dalam Do’aku” karya
Pak Sapardi Djoko Damono. Sobat pintar bisa kan merasakan apa rasa yang diungkapkan
dari penggalan puisi tersebut? Yap!! Dalam puisi tersebut Pak Sapardi mengungkapkan
perasaan cinta dalam puisinya!
Secara etimologi kata puisi berasal dari bahasa Yunani poema yang berarti
membuat, poesis yang berarti pembuat, pembangun, atau pembentuk. Di Inggris puisi
disebut poem atau poetry yang artinya tak jauh berbeda dengan to make (membuat)
atau to create (menghasilkan), sehingga pernah lama sekali di Inggris puisi
disebut maker.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), puisi adalah ragam sastra yang
bahasanya terikat oleh irama, matra, rima serta penyusunan lirik dan bait.
C. Unsur-Unsur Puisi
Unsur-unsur pembangun puisi dibagi menjadi dua, yaitu struktur
fisik dan struktur batin.
a. Struktur Fisik
Struktur ini merupakan unsur pembangun puisi yang berbentuk fisik atau bisa
diamati dengan jelas. Struktur fisik terdiri atas:
- Diksi (pemilihan kata)
Diksi merupakan pemilihan kata-kata yang dilakukan oleh pengarang dalam puisinya.
Pemilihan kata-kata dalam puisi berkaitan erat dengan makna, rima, dan urutan kata
dalam puisi. Oleh karena itu, kata-kata yang disajikan dalam puisi harus dipilih dengan
cermat.
- Imaji
Imaji merupakan susunan kata-kata yang dapat membuat pembaca maupun
pendengar puisi dapat mengungkapkan kesan/pengalaman yang bisa dirasakan
oleh panca indra seperti menyentuh, melihat, maupun mendengar. Imaji dibagi menjadi
tiga, yaitu imaji auditif (suara), imaji visual (penglihatan), dan imaji raba atau
sentuh (taktil).
- Kata Konkret
Kata konkret merupakan kata yang dapat ditangkap dengan indra. Konkret sendiri
berarti nyata atau benar-benar ada (berwujud, dapat dilihat, diraba, dan sebagainya). Jadi
kata konkret ini bertujuan untuk membangkitkan imaji agar pembaca dapat
merasakan dengan jelas bagaimana makna dari puisi yang dibaca. Contohnya seperti
penggunaan kata buku yang mewakili ilmu dan kata bunga yang mewakili gadis cantik.
- Bahasa Figuratif (Majas)
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, majas adalah cara melukiskan sesuatu
dengan cara menyamakan dengan sesuatu yang lain atau kiasan. Beberapa majas
yang sering digunakan dalam penulisan puisi sebagai berikut:
1. Personifikasi merupakan gaya bahasa yang menggambarkan benda mati seolah-olah
memiliki nyawa.
2. Hiperbola merupakan gaya bahasa yang mengandung makna melebih-lebihkan atau
membesar besarkan sesuatu.
3. Metonimia merupakan gaya bahasa menggunakan nama ciri atau nama hal yang
ditautkan dengan segala sesuatu sebagai pengganti.
4. Metafora adalah perbandingan implisit tanpa kata pembanding "seperti" atau
"bagai" di antara dua unsur berbeda tanpa menggunakan kata penghubung.
5. Simile adalah gaya bahasa yang membandingkan secara eksplisit (jelas), menggunakan
kata penghubung diantaranya “bagaikan”, “seperti” atau “umpama”, dan sebagainya.
6. Asosiasi atau perumpamaan merupakan perbandingan dua unsur yang sebenarnya
berbeda, tetapi sengaja dianggap sama.
7. Pleonasme merupakan gaya bahasa yang menggunakan kata-kata yang lebih
daripada diperlukan.
8. Ironi adalah gaya bahasa yang berupa sindiran halus, berupa pernyataan yang
maknanya bertentangan dengan makna sebenarnya.
9. Litotes adalah gaya bahasa yang mengandung pernyataan yang dikecil-kecilkan,
dikurangi dari kenyataan yang sebenarnya dengan tujuan untuk merendahkan diri.
10. Antitesis adalah gaya bahasa yang mengandung gagasan-gagasan yang bertentangan
dengan menggunakan kata-kata atau kelompok kata yang berlawanan.
11. Repetisi adalah gaya bahasa berupa pengulangan kata, frasa, atau kalimat dalam larik
ataupun bait puisi.
- Versifikasi (rima, ritme, metrum)
Versifikasi berarti seni atau praktik menulis sajak. Versifikasi menyangkut rima, ritme,
dan metrum.
1. Rima merupakan persamaan bunyi pada puisi, baik di awal, tengah, maupun akhir
baris puisi.
2. Ritme/irama adalah alunan yang terjadi karena perulangan dan pergantian
kesatuan bunyi pada arus panjang pendek bunyi, keras lembut tekanan, dan tinggi
rendah nada.
3. Metrum adalah ukuran irama yang ditentukan oleh jumlah dan panjang tekanan
suku kata dalam setiap baris hingga pergantian naik turun suara secara teratur.
- Perwajahan Puisi (tipografi)
Perwajahan puisi (tipografi) adalah tatanan kata, kalimat, larik, dan bait dalam puisi.
Perwajahan puisi memberikan kesan dan suasana tertentu dalam puisi. Tipografi ini
yang membedakan puisi dengan prosa dan drama.
Fungsi tipografi ini adalah untuk menghidupkan puisi agar semakin menarik untuk
dibaca. Salah satu contohnya adalah seperti tipografi zig zag yang ada dalam puisi karya
Sutardji Calzoum Bachri.

b. Struktur Batin
Struktur batin puisi adalah unsur pembangun puisi yang tidak dapat diperhatikan
dengan langsung dalam penulisan puisi. Struktur batin puisi antara lain:
- Tema
Gagasan pokok yang menjadi pedoman atau dasar untuk pengarang dalam menulis puisi.
- Perasaan
Perasaan pengarang yang ingin disampaikan melalui puisi seperti perasaan bahagia,
sedih, ataupun amarah, dan lain sebagainya.
- Nada dan Suasana
Pengarang puisi mempunyai sikap tertentu terhadap pembaca. Sikap pengarang
terhadap pembaca diungkapkan dalam nada, sehingga tercipta suasana puisi. Ada
puisi yang bernada sinis, protes, menggurui, takut, mengejek, mengimbau, dan memuji.
- Amanat
Pesan atau nasihat yang terkandung dalam puisi, yang ingin disampaikan oleh
pengarang kepada pembaca.

Anda mungkin juga menyukai