Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Skripsi Khairina Word 1

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 129

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING

TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN PKN


KELAS V DI SD SWASTA PESANTREN MODERN ADNAN
KECAMATAN MEDAN SUNGGAL

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas Dan Memenuhi Syarat-Syarat


Untuk Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Dalam Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan

OLEH:
KHAIRINA
0306161068

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUMATERA UTARA
MEDAN

2020
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN PKN
KELAS V DI SD SWASTA PESANTREN MODERN ADNAN
KECAMATAN MEDAN SUNGGAL

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas Dan Memenuhi Syarat-Syarat


Untuk Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Dalam Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan
OLEH:
KHAIRINA
0306161068
Pembimbing I Pembimbing II

Dr.Salminawati, SS, MA Ramadan Lubis, M.Ag


NIP. 197112082007102001 NIP.1971208172007011051

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUMATERA UTARA
MEDAN

2020
ABSTRAK

Nama : Khairina
NIM : 0306161068
Fak/Jur : Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Pembimbing I : Dr. Salminawati SS,MA
Pembimbing II : Ramadan Lubis, M.Ag
Judul : Pengaruh Model Pembelajaran Project
Based Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada
Pembelajaran Pkn Kelas V Di Sd Swasta Pesantren
Modern Adnan Kecamatan Medan Sunggal

Kata kunci : Model Project Based Learning, Hasil belajar siswa, Mata
Pelajaran PKN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Bagaimana hasil belajar


siswa pada mata pelajaran PKN dengan model pembelajaran Project Based
Learning 2) Bagaimana hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKN dengan
metode konvensional 3) Apakah terdapat pengaruh yang signifikan terhadap
hasil belajar siswa dengan model pembelajaran Project Based Learning Pada
Mata Pelajaran PKN kelas V di SD Swasta Pesantren Modern Adnan Medan
Sunggal.
Penelitian ini menggunakan metodologi penelitian quasieksperimen
dengan sampel pada penelitian ini yakni kelas V-C sebagai kelas eksperimen
yang diajarkan dengan model pembelajaran Project Based Learning dan kelas
V-D sebagai kelas kontrol yang diajarkan dengan metode konvensional.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar PKN peserta didik
yang diajarkan dengan model pembelajaran Project Based Learning (kelas
eksperimen) lebih tinggi dari hasil belajar dengan metode konvensional (kelas
Kontrol). Hasil belajar PKN di kelas kontrol dengan metode konvensional
diperoleh rata-rata posttest yaitu 68,4 sedangkan di kelas eksperimen dengan
model project based learning diperoleh rata-rata postest 82,4. Berdasarkan
hasil pengujian hipotesis pada kelas eksperimen diperoleh nilai sig. (2-failed)
0,000 < 0,05 pada taraf signifikasi α = 0,05 memiliki arti bahwasanya Ha
diterima dan Ho ditolak, yang dinyatakan bahwa penggunakan model Project
based learning berpengaruh untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran PKN di SD Swasta Pesantren Modern Adnan.

Mengetahui,
Pembimbing Skripsi I

Dr. Salminawati, SS, MA


NIP.197112082007102001

i
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat yang tak
tidak terhitung, rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam semoga tetap kepada junjungan
kita Nabi Muhammad SAW, seluruh keluarga, sahabat, dan pengikutnya hinnga
akhir masa.
Skripsi yang berjudul : “Pengaruh Model Pembelajaran Project Based
Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Pkn Kelas V Di
Sd Swasta Pesantren Modern Adnan Kecamatan Medan Sunggal” merupakan
salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
Medan.
Dalam penulisan skripsi ini, tentunya banyak pihak yang telah
memberikan bantuan moril maupun materil. Oleh karena itu, dengan segala
kerendahan hati penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang tiada
terhingga kepada:
1. Teristimewa penulis sampaikan terima kasih yang sedalam-dalamnya
kepada kedua orang tua tercinta Ayahanda Bachtiar Effendi Tanjung dan
Ibunda Sri Wardhani yang telah memberikan kasih sayang, dorongan
secara moril maupun materil, semangat dan do’a yang tulus ikhlas yang
tiada henti-hentinya selalu dipanjatkan. Karena do’a dan keikhlasan kedua
orang tua penulis mampu menghadapi segala kesulitan dan juga hambatan
yang ada dan pada akhirnya penulis dapat menyelesaian perkuliahan dan
skripsi ini dengan baik.
2. Bapak Prof. Dr. KH. Saidurrahman, M.Ag selaku Rektor Universitas
Islam Negeri Sumatera Utara (UIN-SU)
3. Bapak Dr. Mardianto, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN SU Medan.
4. Ibu Dr. Salminawati, SS.,MA selaku ketua jurusan Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah

ii
5. Ibu Dra. Hj. Rosnita,MA dan Ibu Dr. Salminawati SS, MA selaku
Pembimbing Skripsi I yang telah meluangkan waktu di tengah kesibukan
untuk memberikan banyak arahan dan bimbingan kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
6. Bapak Ramadan Lubis, M.Ag selaku Pembimbing Skripsi II yang telah
meluangkan waktu di tengah kesibukan untuk memberikan banyak arahan
dan bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
7. Bapak Drs. Rustam, MA selaku penasehat akademik yang banyak
memberi nasehat kepada penulis dalam masa perkuliahan.
8. Bapak dan Ibu dosen serta seluruh civitas akademik Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan.
9. Bapak Purwanto, S.Pd selaku Kepala Sekolah Dasar Swasta Pesantren
Modern Adnan yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk
melakukan penelitian, serta guru dan staf Sekolah Dasar Swasta Pesantren
Modern Adnan
10. Untuk nenek tersayang Nuradenin Tanjung yang telah senantiasa
memberikan motivasi, semangat, masukkan dan hiburan kepada penulis
dalam menyelesaikan perkuliahan dan skripsi ini.
11. Sahabat tercinta Desy Wulandari, Fitri Delviyani, Nurazizah, Aigadilla
Anugrah, Tri Ayu Lestari dan Fara Ulfa Br.Sinuhaji yang sangat
membantu dan selalu memotivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini,
Rizky Dwi Syahputra, S.STP yang selalu memberikan dukungan,
semangat dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
12. Sahabat seperjuangan pembimbing skripsi Rani Wulandari, Ridha
Prilenti, Fitri Rahayu yang selalu memberikan bantuan kepada penulis
setiap ada kesulitan dalam menyelesaikan skripsi ini.
13. Teman-teman seperjuangan di kelas PGMI-1 UIN SU stambuk 2016,
yang menemani dalam menimba ilmu di kelas.
14. Serta yang selalu memotivasi serta memberikan pengaruh positif kepada
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini para kakanda senior alumni
UINSU yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

iii
15. Teman-teman KKN kelompok 11 yang menemani 32 hari mengabdi di
Desa Serapuh Asli, Kecamatan Tanjung Pura kabupaten Langkat .
16. Teman-teman XII IPA-4 SMA Negeri 15 Medan Tahun ajaran
2015/2016 Khususnya The-A-Team yang selalu memberikan motivasi,
dukungan dalam menghadapi kesulitan selama menyelesaikan skripsi ini.
Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu namanya
yang membantu penulis hingga selesainya penulisan skripsi ini.
Semoga apa yang telah mereka lakukan mendapat balasan berupa rahmat
dan hidayah dari Allah SWT., dan senantiasa berada dala lindunganNya. Amiin
yaa robbal’alamiin
Medan, 05 JANUARI 2021
Penulis

Khairina
NIM. 0306161068

iv
DAFTAR ISI

ABSTRAK ...................................................................................................... i
Kata Pengantar .............................................................................................. ii
Daftar Isi .........................................................................................................v
Daftar tabel .....................................................................................................vii
Daftar bagan ...................................................................................................viii
Daftar grafik ................................................................................................... ix
Daftar lampiran ............................................................................................. x
BAB I PENDAHULUAN
A...Latar belakang....................................................................................... 1
B...Identifikasi masalah ............................................................................. 4
C...Batasan Masalah .................................................................................. 5
D...Rumusan masalah ................................................................................ 5
E... Tujuan Penlitian ................................................................................... 6
F... Manfaat penelitian ............................................................................... 6
BAB II LANDASAN TEORITIS
A...Kerangka Teori .................................................................................... 11
1.. Hakikat Belajar ................................................................................ 11
a.. Pengertian belajar ....................................................................... 11
b.. Ciri-ciri belajar ........................................................................... 15
2.. Hakikat hasil belajar ........................................................................ 18
a.. Pengertian hasil belajar ............................................................... 18
b.. Faktor yang mempengaruhi hasil belajar ................................... 19
3.. Hakikat model pembelajaran ........................................................... 19
a.. Pengertian model pembelajaran ................................................. 19
b.. Ciri-ciri model pembelajaran ...................................................... 21
4.. Model pembelajaran Project Based Learning ................................. 21
a.. Pengertian model PjBL................................................................ 21
b.. Karakteristik model PjBL ........................................................... 23
c.. Langkah-langkah model PjBL .................................................... 28
d.. Kelebihan dan kekurangn model PjBL ....................................... 30

v
5.. Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan .................................. 31
6.. Materi Pendidikan Kewarganegaraan ............................................. 33
B...Kerangka Pikir ..................................................................................... 37
C...Penelitian yang relevan ........................................................................ 39
D...Pengajuan Hipotesis ............................................................................. 42
BAB III METODE PENELITIAN
A...Desain Penelitian ................................................................................. 46
B...Populasi dan Sampel ............................................................................ 47
1....Populasi ...................................................................................... 47
2....Sampel ........................................................................................ 47
C...Waktu dan tempat penelitian ............................................................... 48
D...Definisi Operasional ............................................................................ 49
E... Instrumen Pengumpulan Data .............................................................. 51
F... Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 56
G...Teknik Analisis Data ........................................................................... 57
BAB IV HASIL PEMBAHASAN
A...Deskripsi data ...................................................................................... 61
B...Uji Persyaratan Analisis ...................................................................... 68
C...Pengajuan Hipotesis ............................................................................. 69
D...Pembahasan Hasil Penelitian................................................................ 71
BAB V PENUTUP
A...KESIMPULAN..................................................................................... 73
B...SARAN................................................................................................. 74
Daftar Pustaka ............................................................................................... 75
Lampiran-lampiran

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Populasi Penelitian ...........................................................................47

Tabel 3.2 Rencana waktu penelitian ................................................................ 48

Tabel 3.3 Tingkat Uji Reliabilitas.....................................................................54

Tabel 3.4 Klasifikasi Tingkat Kesukaran Soal .................................................55

Tabel 3.5 Klasifikasi daya pembeda ................................................................ 56

Tabel 3.6 Kisi-kisi soal Test .............................................................................57

Tabel 4.1 Rekapitulasi Validitas, Reliabilitas, Taraf Kesukaran

dan Daya Pembeda Soal .................................................................................. 63

Tabel 4.2 data hasil pretest kelas kontrol dan eksperimen................................64

Tabel 4.3 Data Hasil nilai Posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen...........65

Tabel 4.4 Ringkasan Rata-Rata Nilai Pretest dan Posttest................................67

Tabel 4.5 Rangkuman Hasil Uji Normalitas Liliefors .................................... 68

Tabel 4.6 Rangkuman hasil uji homogenitas ................................................... 69

Tabel 4.7 Rangkuman Hasil uji Hipotesis.........................................................70

vii
DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Variabel bebas dan variabel terikat .................................................38

Bagan 2.2 Kerangka Pikir ................................................................................ 39

viii
DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Rata-Rata, Simpangan Baku, dan Varian Nilai Pretest .................. 64

Grafik 4.2 Rata-Rata, Simpangan Baku, dan Varian Nilai Posttest..................66

Grafik 4.3 Nilai Rata-Rata Pretest dan Posttest ............................................... 67

ix
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 RPP Kelas Kontrol (metode konvensional)

Lampiran 2 RPP kelas Eksperimen (model Project Based Learning)

Lampiran 3 Soal Pre-test dan Post-test Siswa

Lampiran 4 Kunci Jawaban Soal Pretest dan Posttest

Lampiran 5 Hasil Pretest dan Postest kelas Kontrol

Lampiran 6 Hasil Pretest dan Posttest kelas Eksperimen

Lampiran 7 Lembar Validasi Butir Instrumen Hasil Belajar Pkn

Lampiran 8 Hasil Uji Validitas dan Daya Pembeda Soal

Lampiran 9 Hasil Uji Reliabilitas Tes

Lampiran 10 Tingkat Kesukaran Soal

Lampiran 11 Uji Normalitas

Lampiran 12 Uji Homogenitas

Lampiran 13 Uji Hipotesis

Lampiran 14 Dokumentasi

x
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Dalam suatu pendidikan terdapat usaha yang dijalankan oleh seseorang

atau sekelompok orang untuk dapat mempengaruhi seseorang atau mempengaruhi

sekelompok orang untuk menjadi dewasa atau mencapai tingkat hidup dan

penghidupan yang lebih tinggi.1

Dalam proses belajar mengajar guru harus memilih dan menggunakan

model pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan. Dengan

menggunakan model pembelajaran akan sangat membantu dalam meningkatkan

kreativitas siswa, khususnya dalam mata pelajaran PKn. Model yang digunakan

dalam objek nyata, baik itu berupa benda atau lingkungan yang dapat berfungsi

sebagai model. Dengan menggunakan model pembelajaran yang tepat, maka

siswa dapat memahami mata pelajaran yang ada dikelas dan meningkatkan

kreativitas siswa. Dapat diketahui guru memiliki peran yang sangat penting dalam

proses pembelajaran, dimana proses pembelajaran merupakan inti dari proses

pendidikan secara keseluruhan

Salah satu mata pelajaran yang diberikan dalam pendidikan formal untuk

membina sikap dan moral peserta didik agar memiliki karakter dan berkepribadian

yang positif sesuai dengan nilai-nilai pancasila yaitu mata pelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan yang dituntut untuk mampu membangun sikap nasionalisme,

memiliki wawasan kebangsaan, memiliki rasa persatuan dalam mempertahankan

1
Rosdiana, (2015), Dasar-dasar Kependidikan, Medan: Gema Ihsani, hal.12

1
2

bangsa Indonesia menjadi lebih baik sehingga tujuan dalam membentuk warga

negara yang baik dapat terwujud.2

Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan harus dikuatkan sejak dini,

agar kedepannya peserta didik dapat terbiasa dalam mengamalkan nilai-nilai

Pancasila dalam kehidupan sehari-hari agar nantinya peserta didik dapat menjadi

warga negara yang baik bagi nusa dan bangsa Indonesia. Karena itu, untuk

mewujudkan tujuan tersebut perlu dikembangkan model pembelajaran serta media

pembelajaran yang kondusif, menyenangkan yang nantinya dapat meningkatkan

semangat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan (PKn).

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran di Sekolah Dasar pada umumnya,

masih menekankan aspek pengetahuan (kognitif) yang kurang melibatkan siswa

secara aktif dalam proses pembelajaran. Pada hakikatanya proses belajar-mengajar

melibatkan berbagai aktivitas para siswa. Guru harus berupaya melibatkan proses

belajar-mengajar melalui model pembelajaran atau media yang digunakan guru.3

Berdasarkan penjelasan tersebut, guru hendaknya memiliki pengetahuan

yang cukup dalam merancang kegiatan pembelajaran, penggunaan model

pembelajaran serta penggunaan media pembelajaran sehingga menciptakan

suasana kelas yang kritis, kreatif, serta berupaya senantiasa melibatkan seluruh

siswa dalam kegiatan belajar-mengajar. Sebaiknya juga guru menyadari model

pembelajaran seperti apa yang dapat berperan dalam keberhasilan belajar-

mengajar di dalam kelas.

2
Maulana Arafat, (2018), Pembelajaran PKn, Yogyakarta: Samudra Biru, hal.24
3
Syaiful Djamarah Bahri, dkk, (2010), Strategi Belajar Mengajar, Jakarta:
Rineka Cipta, hal.36
3

Salah satu model pembelajaran yang cukup aktif untuk menunjang

keberhasilan belajar siswa adalah model pembelajaran Project Based Learning

(PjBL). Model Project Based Learning ini dapat menjadikan pembelajaran lebih

bervariasi yang berpusat pada peserta didik (student center) dan menetapkan guru

sebagai motivator dan fasilitator, dimana peserta didik diberi peluang bekerja

secara otonom mengkontruksi belajarnya. Model Project Based Learning ini juga

merupakan suatu model pembelajaran yang melibatkan suatu proyek dalam proses

pembelajaran.4

Dengan begitu, model pembelajaran Project Based Learning (PjBL)

merupakan model pembelajaran yang lebih memberi peluang kepada peserta didik

untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran walaupun guru dikatakan

masih menjadi kendali utama, model ini dapat melatih siswa untuk berani

mengemukakan atau menanyakan sesuatu yang menurutnya kurang jelas dan

memungkinkan siswa untuk lebih kreatif dalam proses pembelajaran.

Dalam observasi awal, yang peneliti lakukan pada tanggal 22 januari 2020

pada salah satu Sekolah Dasar Swasta Pesantren Modern Adnan (YPMA)

Kecamatan Medan Sunggal ditemukan guru masih belum mampu

mengkoordinasikan proses belajar mengajar dengan baik, sebab pembelajaran

yang dilakukan masih berpusat kepada guru dan belum menggunakan model-

model pembelajaran yang bervariasi yang dikarenakan masih banyak guru atau

tenaga pendidik yang bukan berasal dari lulusan pendidikan dasar sehingga masih

belum memenuhi kompetensi guru yang diharapkan. Juga respon siswa yang

kurang bersemangat setiap kali pembelajaran PKn berlangsung. Selain itu juga

4
Tritanto Ibnu Badar, (2014), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif
dan Kontekstual, Jakarta: Kencana, hal.42
4

ditemukan banyak siswa yang hasil belajarnya belum memenuhi KKM. Adapun

kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang harus dicapai dalam mata pelajaran PKn

yaitu (70). Dalam penelitian ini peneliti akan melakukan penelitian terhadap siswa

kelas V-C dan V-D. Dengan jumlah siswa kelas V-C sebanyak 25 siswa dan V-D

sebanyak 25 siswa.5

Melalui model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL) kegiatan

pembelajaran dapat dirancang dan dirumuskan secara bersama-sama antara guru

dan juga peserta didik, dan antara peserta didik dengan peserta didik lainnya, dan

akan mengajarkan siswa untuk saling membantu antara satu dengan yang lainnya.

Model pembelajaran yang di maksud yaitu Model Pembelajaran Project Based

Learning (PjBL) diharapkan dapat mempunyai peran yang sangat penting dalam

proses pembelajaran, dimana peserta didik dapat terbantu dalam meningkatkan

hasil belajar dengan membangun kegiatan belajar mengajar yang aktif dan kreatif.

Berdasarkan masalah tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

di SD Swasta Pesantren Modern Adnan dengan judul “Pengaruh Model

Pembelajaran Project Based Learning (PjBL) terhadap hasil belajar siswa pada

Pembelajaran PKn kelas V di SD Swasta Pesantren Modern Adnan Kecamatan

Medan Sunggal”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka permasalahan

diatas, maka permasalahan yang dapat diidentifikasikan adalah:

5
Berdasarkan hasil wawancara tanggal 22 Januari 2020 dengan wali kelas 5b di
Sekolah Dasar Swasta Pesantren Modern Adnan Kecamatan Medan Sunggal
5

1. Masih kurangnya variasi model dan media pembelajaran sebagai alat bantu

dalam menyampaikan pembelajaran

2. Masih kurangnya minat belajar siswa dalam proses belajar-mengajar

khususnya pada mata pelajaran PKn

3. Pembelajaran PKn yang berlangsung kurang mengembangkan kreativitas

siswa

4. Masih kurangnya keterlibatan siswa dalam diskusi proses pembelajaran

5. Masih Rendanya hasil belajar PKn yang diperoleh siswa

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan di atas, adapun

batasan masalah dalam penelitian ini adalah “Pengaruh Model Pembelajaran

Project Based Learning (PjBL) terhadap hasil belajar siswa pada Pembelajaran

PKn kelas V di SD Swasta Pesantren Modern Adnan Kecamatan Medan Sunggal”

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimanakah hasil belajar siswa dengan menggunakan model

pembelajaran Project Based Learning pada mata pelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan (PKn) di kelas V SD Swasta Pesantren Modern Adnan

Kecamatan Medan Sunggal?

2. Bagaimanakah hasil belajar siswa dengan menggunakan metode

konvensional pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di

kelas V SD Swasta Pesantren Modern Adnan Kecamatan Medan Sunggal?


6

3. Apakah ada pengaruh terhadap model pembelajaran Project Based

Learning terhadap hasil belajar pada mata pelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan(PKn) di kelas V SD Swasta Pesantren Modern Adnan

Kecamatan Medan Sunggal?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan diatas, maka tujuan

penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model

pembelajaran Project Based Learning pada mata pelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan (PKn) di kelas V SD Swasta Pesantren Modern Adnan

Kecamatan Medan Sunggal

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan metode

konvensional pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di

kelas V SD Swasta Pesantren Modern Adnan Kecamatan Medan Sunggal

3. Untuk mengetahui pengaruh terhadap model pembelajaran Project Based

Learning terhadap hasil belajar pada mata pelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan(PKn) di kelas V SD Swasta Pesantren Modern Adnan

Kecamatan Medan Sunggal

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan akan bermanfaat bagi:

1. Bagi Siswa

Memberikan pengalaman belajar melalui pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran Project Based Learning sehingga dapat

meningkatkan hasil belajar siswa.


7

2. Bagi Guru

Memberikan alternatif model pembelajaran yang dapat diterapkan untuk

meningkatkan profesionalisme guru dan memperluas wawasan guru

tentang penerapan model Project Based Learning dalam pembelajaran

PKn. Selain itu, dapat dijadikan salah satu alternatif mengajar oleh guru

sehingga dapat meningkatkan kualitas profesional guru dalam

menyelenggarakan pembelajaran di kelas sesuai dengan kurikulum yang

berlaku.

3. Bagi Sekolah

Memberikan sumbangan pemikiran sehingga dapat dijadikan referensi

untuk peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah khususnya dan guru

dalam proses pembelajaran serta menghasilkan lulusan yang mampu

bersaing untuk melanjutkan ke jenjang sekolah berikutnya.

4. Peneliti

Menambah wawasan dan pengalaman saat peneliti melaksanakan kegiatan

penelitian eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran Project

Based Learning Selain itu, dapat memperbaiki dan menciptakan

pembelajaran yang menarik sehingga kelak dapat menjadi guru yang

profesional.
8
BAB II
LANDASAN TEORITIS

A. Kerangka Teori

1. Hakikat Belajar

a. Pengertian Belajar

Belajar adalah suatu perubahan perilaku yang relatif permanen dan

dihasilkan dari pengalaman masa lalu ataupun dari pengalaman pembelajaran

yang direncanakan atau bertujuan. Pengalaman diperoleh seseorang dalam

interaksi lingkungan, baik yang tidak terencanakan maupun yang telah

direncanakan sehingga menghasilkan perubahan yang bersifat relative

menetap.6

Belajar merupakan aktivitas yang disengaja dan dilakukan oleh

individu agar terjadi perubahan kemampuan diri, dengan belajar anak yang

tadinya tidak mampu melakukan sesuatu, menjadi mampu melakukan sesuatu.


7

Menurut Sanjaya definisi belajar merupakan proses perubahan

tingkah laku berkat adanya pengalaman. Belajar bukan semata-mata proses

menghafal sejumlah fakta, tetapi suatu proses interaksi secara sadar antara

individu dengan lingkungannya”8

Menurut Al Rasyidin dan Wahyuddin Nur Nasution belajar

merupakan kebutuhan manusia. Sejak lahir, manusia telah memulai tentang

6
Mohammad Syarif Sumantri. (2016), Strategi Pembelajaran Teori dan Praktik
Di Tingkat Pendidikan Dasar, Jakarta: RajaGrafindo Persada, hal.2
7
Naniek Kusumawati, (2019), Strategi Belajar Mengajar di Sekolah Dasar,
Magetan: Media Grafika, hal.1
8
Wina Sanjaya, (2011), Strategi Pembelajaran Berorintasi Standar Proses
Pendidikan, Jakarta: Kencana Prenadamedia Group, hal.213

11
12

sesuatu melalui belajar tentang penginderaannya. Kemudian tumbuh

kembang dengan pertumbuhan usia dan perkembangan intelektual serta

emosional kita.9 Belajar pada hakikatnya adalah proses interaksi terhadap

semua situasi yang ada disekitar individu siswa. Belajar dapat dipandang

sebagai proses yang diarahkan kepada pencapaian tujuan dan proses berbuat

melalui berbagai pengalaman yang diciptakan guru.10

Berdasarkan beberapa defenisi di atas, peneliti menyimpulkan bahwa

belajar adalah proses mencari ilmu baik dari pengalaman masa lalu ataupun

proses pembelajaran yang direncanakan baik itu individu maupun lingkungan

masyarakat. Jadi belajar itu bisa didapat dari mana saja selagi ada kemauan

dan usaha dari dalam diri, karena belajar merupakan kewajiban bagi setiap

individu baik laki-laki maupun perempuan dalam rangka memperoleh ilmu

pengetahuan sehingga derajat kehidupannya meningkat dengan baik di sisi

Allah maupun di sisi manusia. Manusia merupakan makhluk belajar karena

manusia memiliki rasa ingin tahu yang besar. Sejak manusia dilahirkan dan

tumbuh serta berkembang, manusia selalu melakukan aktivitas belajar.

Setelah dilahirkan kita mulai melakukan aktivitas belajar yang paling

sederhana seperti mendengar, berbicara, berjalan dan sebagainya.

9
Al Rasyidin dan Wahyuddin Nur Nasution, (2011), Teori Belajar dan
Pembelajaran, Medan: Perdana Publishing, hal.1
10
Rusman, (2011), Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Jakarta: Rajawali Pers, hal.5
13

Dengan belajar kita mendapatkan ilmu pengetahuan dan Allah

memberikan kemuliaan bagi orang-orang yang memiliki ilmu. Sebagaimana

firman Allah SWT dalam QS. Al-Mujadilah ayat 11 yang berbunyi:

ۖ ْ‫ﯾَﺎ أَﯾﱡﮭَﺎ اﻟﱠذِﯾنَ آﻣَﻧُوا إِذَا ﻗِﯾلَ ﻟَﻛُمْ ﺗَﻔَﺳﱠﺣُوا ﻓِﻲ اﻟْﻣَﺟَﺎﻟِسِ ﻓَﺎﻓْﺳَﺣُوا ﯾَﻔْﺳَﺢِ ﷲﱠُ ﻟَﻛُم‬
َ‫وَإِذَا ﻗِﯾلَ اﻧْﺷُزُوا ﻓَﺎﻧْﺷُزُوا ﯾَرْﻓَﻊِ ﷲﱠُ اﻟﱠذِﯾنَ آﻣَﻧُوا ﻣِﻧْﻛُمْ وَاﻟﱠذِﯾنَ أُوﺗُوا اﻟْﻌِﻠْم‬
‫۝‬١١ٌ‫دَرَﺟَﺎتٍ ۚ وَﷲﱠُ ﺑِﻣَﺎ ﺗَﻌْﻣَﻠُونَ ﺧَﺑِﯾر‬
Artinya: Hai orang-orang yang beriman apabila kamu dikatakan
kepadamu: Berlapang-lapanglah dalam majelis’, maka lapangkanlah,
niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan:
‘Berdirilah kamu’, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-
orang yang berilmu diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu
pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu
kerjakan.11

Dalam ayat tersebut memiliki tafsir bahwasanya tidak ada

seorangpun yang paling di cintai oleh para sahabat daripada Rasulullah

Shallallahu ‘alaihi wa Sallam,dan apabila beliau datang mereka tidaklah

berdiri untuk menyambutnya, karena mereka tahu beliau membenci hal

tersebut. Kemudian Allah Ta’ala berfirman: Allah akan meninggikan orang-

orang beriman diantaramu dan orang-orang yang di beri ilmu beberapa derajat

dan Allah akan meninggikan orang-orang beriman dan di beri ilmu atas

orang-orang yang beriman saja tanpa di beri lmu beberapa derajat dalam

agama mereka jika mereka melakukan apa yang di perintahkan.12

Ayat tersebut menjelaskan bahwa orang-orang yang beriman akan

diberi kemuliaan dengan meninggikan derajatnya karena selalu menunaikan

perintah-Nya dan menjauhkan larangan-Nya. Allah juga memberikan


11
Departemen Agama RI, (2011), Al-Hikmah Al-Qur’an dan Terjemahnya,
Bandung: Diponegoro, hal. 543.
12
Imam Al Baghawiy, (2006), Terjemahan Tafsir Ibnu Katsir Juz XIII, hal.459
14

kemuliaan kepada orang-orang yang memiliki ilmu pengetahuan, dengan

belajar kita dapat memperoleh ilmu pengetahuan, baik itu ilmu agama

maupun ilmu dunia. Ilmu pengetahuan yang telah kita peroleh dapat

diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari sehingga dapat bermanfaat untuk

diri sendiri khususnya dan untuk umat manusia pada umumnya. Ilmu yang

bermanfaat dapat menjadi sedekah jariyah yang pahalanya tidak akan putus

meskipun telah meninggal dunia.

Allah juga akan mempermudah jalan menuju surga bagi orang-orang

yang menuntut ilmu seperti dalam hadits di bawah ini:

ِ‫ﺳَﮭﱠلَ ﷲُ ﻟَﮫُ طَرِﯾْﻘًﺎ إِﻟَﻰ اﻟﺟَﻧﱠﺔ‬,‫ﻣَنْ ﺳَﻠَكَ طَرِﯾْﻘًﺎﯾَﻠْﺗَﻣِسُ ﻓِﯾْﮫِ ﻋِﻠْﻣًﺎ‬


Artinya: "Barang siapa menempuh satu jalan (cara) untuk
mendapatkan ilmu, maka Allah pasti mudahkan baginya jalan menuju surga."
(HR. Muslim)13

Dalam hadis ini Rasulullah SAW menggunakan pendekatan

fungsional. Beliau memberikan motivasi belajar kepada sahabat (umatnya)

dengan menggunakan manfaat, keuntungan, dan kemudahan yang akan

didapat oleh setiap orang yang berusaha mengikuti proses belajar.14

Dikatakan dalam hadis tersebut bahwasanya Allah memberikan

kemuliaan di sisi-Nya berupa kemudahan untuk menuju surga. Oleh karena

itu, menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi setiap manusia agar kita

mendapat kemuliaan disisi Allah SWT.

Belajar merupakan kegiatan mental yang tidak dapat disaksikan dari

luar. Apa yang sedang terjadi dalam diri seseorang yang sedang belajar, tidak

13
HR. Muslim
14
Bukhari Umar, (2012), Hadis Tarbawi Pendidikan Dalam Perspektif Hadis,
Jakarta: Amzah, hal.12.
15

dapat diketahui secara langsung hanya dengan mengamati orang tersebut.

Bahkan, hasil belajar orang itu tidak langsung kelihatan tanpa orang tersebut

melakukan sesuatu yang menampilkan kemampuan yang telah diperoleh

melalui belajar.15

b. Ciri-ciri belajar

Belajar adalah perubahan tingkah laku, maka ada beberapa yang

dimaksudkan perubahan dalam ciri-ciri belajar, yaitu:

a) Perubahan yang terjadi secara Sadar (sengaja)

Memiliki arti bahwa individu yang belajar akan menyadari terjadinya

perubahan tersebut atau sekurang-kurangnya individu tersebut telah

merasakan adanya suatu perubahan dalam dirinya. Misalnya seseorang

yang telah menyadari bahwa pengetahuannya bertambah, kecakapannya

bertambah, dan kebiasaannya telah bertambah.

b) Perubahan dalam belajar yang bersifat fungsional

Sebagai hasil belajar, perubahan yang telah terjadi di dalam individu

akan berlangsung secara terus-menerus. Suatu perubahan yang terjadi

nantinya akan menyebabkan perubahan yang berikutnya dan tentunya

akan berguna bagi kehidupan atau pun proses belajar dikemudian hari.

Misalnya, pada seorang anak yang sedang belajar menulis, maka seorang

tersebut akan mengalami perubahan dari tidak dapat menulis menjadi

dapat menulis. Perubahan itu berlangsung secara terus-menerus hingga

kecakapan menulis selanjutnya menjadi lebih baik dan sempurna.

c) Perubahan dalam Belajar Bersifat Aktif dan Positif

15
Winkel, (2014), Psikologi Pengajaran, Yogyakarta: Sketsa, hal. 58.
16

Dalam belajar, perubahan yang dimaksud selalu bertambah untuk

memperoleh suatu yang lebih baik dari sebelumnya. Dengan demikian,

makin banyak usaha belajar yang dilakukan. Maka, perubahan yang

diperoleh tentu akan menjadi lebih baik . Perubahan yang bersifat aktif

memiliki arti bahwa perubahan tersebut tidak terjadi dengan sendirinya,

melainkan terjadi karena usaha dari individu itu sendiri. Misalnya,

perubahan tingkah laku karena proses dari kematangan yang terjadi

dengan sendirinya karena dorongan dari dalam diri, dan ini tidak

termasuk perubahan dalam pengertian belajar.

d) Perubahan dalam Belajar Bukan Bersifat Sementara

Dimaksudkan bahwasanya perubahan yang bersifat sementara (temporer)

yang sedang terjadi hanya dalam beberapa saat saja, seperti berkeringat,

menangis, keluar air mata, dan sebagainya. Tidak dapat dikatakan

sebagai perubahan dalam pengertian belajar. Perubahan yang terjadi

karena proses belajar tersebut bersifat permanen atau menetap. Ini dapat

berarti bahwa tingkah laku yang terjadi setelah proses belajar akan dapat

bersifat menetap. Misalnya, kecakapan seorang anak dalam memainkan

piano setelah belajar tidak akan bisa menjadi hilang, melainkan akan

terus dimiliki dan bahkan kecakapan tersebut akan semakin makin

berkembang bila terus dilatih.


17

e) Perubahan dalam Belajar Bertujuan atau Terarah

Perubahan tingkah laku itu terjadi karena adanya tujuan yang akan

dicapai. Perubahan belajar bertujuan atau terarah ini merupakan

perubahan tingkah laku yang benar-benar disadari. Misalnya, seseorang

yang sedang belajar untuk mengetik, sebelumnya telah menetapkan apa

yang akan dapat dicapai dengan belajar mengetik, atau tingkat kecakapan

mana yang akan dicapainya. Dengan demikian, perubahan belajar yang

dilakukan senantiasa terarah atau dikatakan telah bertujuan pada tingkah

laku yang telah ditetapkannya.

f) Perubahan Mencakup Seluruh Aspek Tingkah Laku

Perubahan yang diperoleh individu setelah melalui suatu proses belajar

meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku. Jika seseorang belajar

sesuatu, sebagai hasilnyaseorang tersebut akan mengalami perubahan

tingkah laku secara menyeluruh dalam sikap kebiasaan, pengetahuan,

keterampilan, dan sebagainya. Misalnya, jika seorang anak telah belajar

naik sepeda, maka perubahan yang paling tampak yaitu dalam

keterampilan naik sepeda itu. Akan tetapi, ia telah mengalami perubahan-

perubahan lainnya seperti pemahaman tentang cara kerja sepeda,

pengetahuan tentang alat-alat sepeda, pengetahuan tentang jenis-jenis

sepeda, cita-cita untuk memiliki sepeda, dan sebagainya. Jadi, dapat

dikatakab bahwasanya aspek perubahan yang satu berkaitan erat dengan

aspek-aspek yang lainnya.16

16
Syaiful Bahri Djamarah, (2011), Psikologi Belajar, Jakarta:Rineka Cipta,
hal. 15.
18

2. Hakikat Hasil Belajar

a. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan segala perilaku yang dimiliki peserta didik

sebagai akibat dari proses belajar yang telah ditempuhnya. Hasil belajar

adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pelajaran. Hasil

belajar menunjuk kepada prestasi belajar, sedangkan prestasi belajar

merupakan indikator dan derajat perubahan tingkah laku siswa.17

Menurut Dimyati dan Mujiono hasil belajar merupakan

“Hal yang dapat dipandang dari dua sisi yaitu sisi siswa dan sisi guru. Dari
sisi siswa, hasil belajar merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih
baik bila dibandingkan pada saat pra belajar. Tingkat perkembangan mental
tersebut berwujud pada jenis-jenis ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Sedangkan dari sisi guru, hasil belajar merupkan saat terselesaikannya bahan
pelajaran”18

Berdasarkan beberapa definisi di atas maka peneliti menyimpulkan

bahwa hasil belajar merupakan suatu penilaian akhir dari proses dan

pengenalan yang telah dilakukan berulang-ulang, yang kemudian akan

tersimpan dalam jangka waktu yang lama atau bahkan tidak akan hilang

selama-lamanya. Karena hasil belajar akan turut serta dalam membentuk

pribadi individu yang ingin selalu mencapai hasil yang lebih baik lagi

kedepannya sehingga akan merubah cara berpikir serta menghasilkan perilaku

kerja yang lebih baik lagi. Hasil belajar juga merupakan perolehan dari

prestasi yang dicapai secara maksimal oleh siswa berkat adanya usaha sadar

untuk mendapatkannya. Perolehan prestasi belajar tersebut dijalani secara

17
Nurmawati, (2016), Evaluasi Pendidikan Islam, Bandung: Ciptapustaka Media,
hal. 53.
18
Dimyati dan Mudjiono, (2009), Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka
Cipta, hal. 144
19

sadar, untuk mendapatkan perubahan baik dalam bentuk pengetahuan,

keterampilan atau sikap. Hasil belajar itu selanjutnya merupakan

kesanggupan untuk berbuat sesuatu dengan pengetahuan, pengalaman, dan

keterampilan yang telah dimiliki.

b. Faktor yang mempengaruhi hasil belajar

Hasil belajar berperan sebagai salah satu indikator pencapaian dari

tujuan pembelajaran dikelas tidak terlepas dari faktor-faktor yang

mempengaruhi hasil belajar itu sendiri. Purwanto menyatakan bahwa yang

dapat mempengaruhi hasil belajar terdiri dari faktor dari dalam diri peserta

didik(intern) dan faktor dari luar diri peserta didik (ekstern), faktor dari dalam

meliputi fisiologi dan psikologi sedangkan faktor dari luar meliputi

lingkungan dan instrumental.19

3. Hakikat Model Pembelajaran


a. Pengertian Model Pembelajaran

Model merupakan upaya untuk mengkonkretkan sebuah teori

sekaligus juga merupakan sebuahanalogi dan representasi dari variabel-

variabel yang terdapat di dalam teori tersebut. Selanjutnya, Sagala

menjelaskan model merupakan kerangka konseptual yang digunakan sebagai

pedoman dalam melakukan kegiatan.20 Dapat dikatakan bahwa model

merupakan suatu rencana atau pola yang digunkan dalam menyusun langkah–

langkah dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.

19
Rahmat Putra Yudha, (2018), Motivasi berprestasi dan Disiplin peserta didik,
Pontianak: Yudha English Galery, hal. 36.
20
Rusydi Ananda, (2019), Perencanaan Pembelajaran, Medan: Lembaga Peduli
Pengembangan Pendidikan Indonesia (LPPPI), hal. 31.
20

Model pembelajaran adalah suatu rangkaian kegiatan pembelajaran

yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat tercapai

secara efektif dan efesien, dan digunakan secara bersama-sama untuk

menimbulkan hasil belajar pada siswa.

Mohammad Syarif menyatakan bahwa model pembalajaran adalah

kerangka konpseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam

mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar

tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi para guru dalam melaksanakan

aktivitas belajar.21 Menurut Istarani bahwa model pembelajaran adalah

seluruh kegiatan penyajian materi ajar yang meliputi segala aspek sebelum

dan sesudah pembelajaran yang dilakukan guru di dalam kelas, serta segala

fasilitas terkait yang digunakan secara langsung atau tidak langsung dalam

proses belajar mengajar.22

Berdasarkan beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwasanya

model pembelajaran merupakan pola atau desain yang menggambarkan

proses pembelajan secara sistematis yang digunakan sebagai pedoman dalam

perencanaan pembelajaran dikelas yang disesuaikan dengan kondisi

perkembangan siswa. Model pembelajaran dapat membantu peserta didik

untuk mendapatkan ide, informasi, keterampilan, cara berfikir dan

mengekpresikan ide serta dapat menjadi pedoman bagi guru dalam

merencanakan suatu pembelajaran.

21
Mohammad Syarif Sumantri, (2016), Strategi Pembelajaran Teori dan Praktik
Di Tingkat Pendidikan Dasar, Jakarta: RajaGrafindo Persada, hal. 39.
22
Istarani, (2012), 58 Model Pembelajaran Inovatitif, Medan: Media Persada, hal.
2.
21

b. Ciri-ciri Model Pembelajaran

Pemilihan model pembelajaran yang akan digunakan baik tidaknya

tergantung materi yang akan diajarkan. Secara umum, model pembelajaran

yang baik digunakan apabila memenuhi ciri-ciri diantaranya dengan adanya

keterlibatan intelektual dan emosional siswa dalam menjalani kegiatan

mengalami, menganalisis, berbuat, dan pembentukan sikap, serta adanya

respon timbal balik antara siswa secara aktif dan kreatif selama proses

pembelajaran berlangsung. Selama pelaksanaan model pembelajaran guru

bertindak sebagai fasilitator, koordinator, mediator, dan motivator dalam

kegiatan belajar siswa.

Rofa’ah menjelaskan ada beberapa ciri-ciri model pembelajaran

secara khusus diantaranya adalah: Rasional Teoritik yaitu logis yang disusun

oleh para pencipta atau pengembangnya, Landasan Pemikiran tentang apa

dan bagaimana siswa mengajar, Tingkah Laku mengajar yang diperlukan agar

model tersebut dapat dilaksanakan dengan berhasil, dan Lingkungan belajar

yang diperlukan agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. 23

4. Model Project Based Learning


a. Pengertian Model Project Based Learning
Model pembelajaran berbasis proyek (project based learning) adalah

model pembelajaran yang menggunakan proyek atau kegiatan sebagai

media.24 Project based learning (PjBL) merupakan strategi dalam belajar

mengajar yang melibatkan siswa untuk mengerjakan sebuah proyek yang

23
Rora Rizki Wandini, (2019), Pembelajaran Matematika Untuk Calon Guru
MI/SD, Medan: Widya Puspita, hal. 82.
24
Daryanto, (2014), Pendekatan Pembelajaran saintifik kurikulum 2013,
Yogyakarta: Penerbit Gava Media, hal. 42.
22

bermanfaat untuk menyelesaikan permasalahan masyarakat atau lingkungan

itu sendiri. Permasalahan yang dikaji merupakan permasalahan yang

kompleks dan membutuhkan penguasaan dari berbagai konsep atau materi

pelajaran dalam upaya penyelesaiannya. Proyek yang dibuat dapat merupakan

proyek dari satu guru, atau proyek bersama dari beberapa guru yang

mengasuh pelajaran yang berbeda. Siswa dilatih untuk melakukan analisis

terhadap permasalahan yang ada, kemudian melakukan eksplorasi,

mengumpulkan informasi, interpretasi, dan penilaian dalam mengerjakan

proyek yang terkait dengan permasalahan yang dikaji. Pembelajaran ini dapat

memungkinkan siswa untuk mengembangkan kreativitasnya dalam membuat

dan merancang proyek yang nantinya dapat dimanfaatkan untuk mengatasi

permasalahan.

Pembelajaran berbasis proyek didasarkan pada teori konstruktivisme

dan merupakan pembelajaran siswa aktif. Proses pembelajaran melaluui

project based learning memungkinkan guru untuk “belajar dari siswa” dan

“belajar bersama siswa”. Pembelajaran melalui project based learning juga

dapat digunakan sebagai sebuah metode belajar untuk dapat mengembangkan

kemampuan siswa dalam membuat perencanaan, berkomunikasi,

menyelesaikan masalah, dan membuat keputusan25

Project Based Learning (PjBL) menurut Instarani adalah:

“Sebuah model atau pendekatan pembelajaran yang inovatif, yang


menekankan belajar kontekstual melalui kegiatan kegiatan yang kompleks
fokus pembelajaran terletak pada konsep konsep dan prinsip prinsip inti dari
suatu disiplin studi, yang melibatkan pembelajar dalam investigasi
pemecahan masalah dan kegiatan tugas tugas bermakna yang lain, memberi

25
Sani Abdullah Ridwan, (2014), Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi
Kurikulum 2013, Jakarta: Bumi Aksara, hal. 172.
23

kesempatan pembelajar untuk bekerja secara otonom mengkonstruk


pengetahuan mereka sendiri, dan mecapai puncaknya menghasilkan produk
nyata. Jadi, model proyek merupakan salah satu teknik pemberian
pengalaman belajar dengan menghadapkan anak dengan persoalan sehari-hari
yang harus dipecahkan secara bersama-sama atau berkelompok”. 26

Model pembelajaran berbasis proyek (project based learning)

merupakan kegiatan pemberian tugas kepada semua peserta didik untuk

dikerjakan secara individual atau secara kelompok, yang dimana peserta didik

dituntut untuk mengamati, membaca dan meneliti.27

Berdasarkan beberapa definisi di atas, peneliti menyimpulkan bahwa

model pembelajaran berbasis proyek (project based learning) merupakan

kegiatan dalam pembelajaran yang berfokus pada aktivitas peserta didik

untuk dapat memahami suatu prinsip dan konsep dengan melakukan

penelitian yang mendalam tentang suatu masalah dan kemudian mencari

solusi yang relevan secara mandiri atau berkelompok, serta hasil dari

pembelajaran ini adalah produk.

b. Karakteristik Project Based Learning

Berdasarkan hasil review tentang Project based learning,

dikemukakan beberapa karakteristik penting Project based learning, yaitu,

Fokus pada permasalahan untuk penguasan konsep penting dalam pelajaran,

Pembuatan proyek melibatkan siswa dalam melakukan investigasi konstruktif,

proyek direncanakan oleh siswa dan proyek harus bersifat realistis.28

Project based learning memungkinkan siswa melakukan aktivitas

belajar saintifik berupa kegiatan: 1) melakukan pengamatan, 2) bertanya, 3)

26
Instarani, Op.Cit., hal. 156.
27
Zainal Aqib, (2013), Model-Model, Media dan Strategi Pembelajaran
Kontekstual (inovatif), Bandung: Yrama Widya, hal. 66.
28
Ridwan, Op.Cit., hal. 173.
24

menalar, 4) melakukan penyelidikan atau percobaan, dan 5) menjalin

hubungan dengan orang lain dengan maksud memperoleh informasi atau data.

Beberapa keutamaan yang diperoleh dengan menerapkan Project based

learning adalah:

a) Melibatkan siswa dalam permasalahan dunia nyata yang kompleks, yang

membuat siswa dapat mendefiniskan isu atau permasalahan yang

bermakna bagi mereka.

b) Membutuhkan proses inkuiri, penelitian, keterampilan merencanakan,

berfikir kritis, dan keterampilan menyelesaikan masalah upaya membuat

proyek.

c) Melibatkan siswa dalam belajar menerapkan pengetahuan dan

keterampilan dengan konteks yang bervariasi ketika bekerja membuat

proyek. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar dan

melatih keterampilan interpersonal ketika bekerja sama dalam kelompok.

d) Memberikan kesempatan pada siswa untuk melatih keterampilan yang

dibutuhkan untuk hidup dan bekerja (mengalokasikan waktu,

bertanggung jawab, belajar melalui pengalaman, dan sebagainya).

e) Mencakup aktivitas refleksi yang mengarahkan siswa untuk berfikir kritis

tentang pengalaman dan menghubungkan pengalaman tersebut pada

standar belajar.29

Berdasarkan beberapa definisi tersebut, peneliti menyimpulkan

bahwa model pembelajaran Project Based Learning (berbasis proyek) adalah

pembelajaran yang berfokus pada aktivitas peserta didik untuk dapat

29
Ibid, hal. 176.
25

memahami suatu konsep dan prinsip dengan melakukan analisa yang

mendalam tentang suatu masalah dan mencari solusi yang relevan dengan

belajar secara mandiri serta hasil dari Model pembelajaran ini adalah produk.

Peserta didik juga harus fokus pada penyelesaian masalah atau pertanyaan

yang memandu mereka untuk memahami konsep dan prinsip yang terkait

dengan proyek. Masing-masing kelompok belajar akan mengajukan proyek

yang berbeda untuk menyelesaikan permasalahan yang ditemui. Pembuatan

proyek mungkin berlangsung lama dan juga dapat memerlukan penguasaan

beberapa materi pada mata pelajaran yang berbeda. Guru berperan membantu

peserta didik dalam merencanakan pengerjaan proyek, menganalisis sketsa

atau rancangan proyek jika diminta oleh kelompok, mengurus kebutuhan

kerja sama yang mungkin diperlukan, dan sebagiannya, namun tidak

memberikan arahan tentang bagaimana menyelesaikan proyek yang

direncanakan oleh peserta didik. Pemahaman peserta didik secara mendalam

tentang kosep dan prinsip merupakan sasaran yang dikehendaki dalam

melibatkan mereka mengerjakan sebuah proyek.


26

Sebagaimana yang telah diterangkan dalam Q.S An-Nahl:125

َ‫ادْعُ إِﻟِﻰ ﺳَﺑِﯾلِ رَﺑﱢكَ ﺑِﺎﻟْﺣِﻛْﻣَﺔِ وَاﻟْﻣَوْﻋِظَﺔِ اﻟْﺣَﺳَﻧَﺔِ وَﺟَﺎدِﻟْﮭُم ﺑِﺎﻟﱠﺗِﻲ ھِﻲ‬
﴿١٢٥﴾َ‫ﺑِﺎﻟْﻣُﮭْﺗَدِﯾن‬ ُ‫أَﺣْﺳَنُ إِنﱠ رَﺑﱠكَ ھُوَ أَﻋْﻠَمُ ﺑِﻣَن ﺿَلﱠ ﻋَن ﺳَﺑِﯾﻠِﮫِ وَھُوَ أَﻋْﻠَم‬

Artinya: Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan


pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.
Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang
tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang
mendapat petunjuk. 30

Dalam ayat tersebut memiliki tafsir bahwasanya, (Serulah) manusia,

hai Muhammad (kepada jalan Rabbmu) yakni agama-Nya (dengan hikmah)

dengan Alquran (dan pelajaran yang baik) pelajaran yang baik atau nasihat

yang lembut (dan bantahlah mereka dengan cara) bantahan (yang baik)

seperti menyeru mereka untuk menyembah Allah dengan menampilkan

kepada mereka tanda-tanda kebesaran-Nya atau dengan hujah-hujah yang

jelas. (Sesungguhnya Rabbmu Dialah yang lebih mengetahui) Maha

Mengetahui (tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih

mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk) maka Dia membalas

mereka; ayat ini diturunkan sebelum diperintahkan untuk memerangi orang-

orang kafir. Dan diturunkan ketika Hamzah gugur dalam keadaan tercincang;

ketika Nabi SAW. melihat keadaan jenazahnya, lalu beliau SAW. bersumpah

melalui sabdanya, "Sungguh aku bersumpah akan membalas tujuh puluh

orang dari mereka sebagai penggantimu."31

30
Departemen Agama RI, (2013), Al Qur’an dan Terjemahan, Surabaya: Halim,
hal. 516.
31
Imam Jalaludin, (2014), Terjemahan Tafsir Jalalain, Jakarta : Sinar Baru
Algesindo, hal. 1052.
27

Ayat di atas menjelaskan bahwa Rasul mengajak manusia kepada

agama Islam, orang-orang beriman yang mengikuti dengan cara yang sesuai

dengan keadaan objek dakwah, pemahaman dan ketundukannya, melalui

nasihat yang mengandung motivasi dan peringatan, kemudian mereka

berdebat dengan cara yang lebih baik dari sisi perkataan, pemikiran dan

pengkondisian. Rasul tidak bertugas memberi manusia hidayah, akan tetapi

tugas Rasul hanya menyampaikan kepada mereka. Sesungguhnya Rabbmu

lebih mengetahui siapa yang tersesat dari agama Islam dan Dia lebih

mengetahui siapa yang mendapatkan petunjuk, karena itu jangan sia-siakan

dirimu dengan kesedihan mendalam atas mereka.

Jika dikaitkan dengan Model Pembelajaran Project Based Learning,

Ayat di atas menjelaskan bahwa, Proses belajar mengajar dengan memberi

kesempatan kepada peserta didik untuk mengalami sendiri atau membuat

suatu objek, melakukan sendiri, mengikuti suatu proses, mengamati suatu

objek, keadaan, atau proses dapat membuat peserta aktif dalam proses

pembelajaran. Mempelajari PKN tidak akan maksimal bila peserta didik tidak

mengalami langsung dalam proses pembelajaran. Dengan melakukan

pembelajaran langsung dengan model pembelajaran yang bervariasi

khususnya dengan model pembelajaran Project Based Learning maka guru

akan memberikan siswa pekerjaan untuk menyelesaikan suatu produk sesuai

dengan arahan yang diberikan yang nantinya dapat memberikan manfaat

kepada peserta didik . Dengan adanya kesempatan yang diberikan guru

kepada peserta didik untuk melakukan pembelajaran secara langsung maka

peserta didik akan lebih memahami pembelajaran tersebut.


28

c. Langkah-langkah model Project Based Learning

Menurut Sani Abdullah Ridwan, Penerapan Project based learning

harus dimulai dari perencanaan pembelajaran yang memadai, yakni dengan

mengikuti tahapan sebagai berikut:

a) Menentukan materi proyek, yakni menetapkan misi proyek berdasarkan

permasalahan yang diidenfikasikan. Guru perlu menentukan misi proyek.

b) Menentukan tujuan proyek, yakni menganalisis keterkaitan misi proyek

dengan kurikulum yang digunakan, kemudian menetapkan tujuan

pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum tersebut. Tujuan yang perlu

dipertimbangkan adalah: i) tujuan pendidikan nasional, ii) tujuan belajar

sesuai dengan kompetensi masa depan, iii) tujuan kurikulum sesuai mata

pelajaran.

c) Mengidentifikasi keterampilan dan pengetahuan awal siswa yang

dibutuhkan untuk melaksanakan proyek. Guru harus mengevaluasi apakah

semua siswa memiliki kemampuan yang memadai untuk melaksanakan

proyek dan menetapkan strategi untuk mengatasi kendala yang ditemukan.

d) Menentukan kelompok belajar, guru perlu mempertimbangkan jumlah

anggota kelompok yang akan melaksanakan proyek berdasarkan beban

kerja dan kemampuan (kemampuan, waktu, dan biaya) untuk

menyelesaikan proyek. Oleh sebab itu, pemilihan anggota kelompok

belajar perlu dilakukan berdasarkan kemampuan setiap siswa. Kelompok

belajar juga dapat melibatkan anggota masyarakat sebagai anggota

kelompok belajar. Setiap kelompok perlu memilih ketua kelompok dan

menentukan peran masing-masing anggota kelompok.


29

e) Menentukan jadwal pelaksanaan proyek. Guru perlu mennetukan tenggat

atau waktu akhir untuk melaporkan proyek. Proyek dapat dipaparkan

dikelas, dipamerkan disekolah. Setiap kelompok perlu diminta menyusun

jadwal kerja yang perlu disepakati, terutama dalam menetapkan jadwal

untuk menyampaikan tahapan kemajuan yang diharapkan.

f) Mengevaluasikan sumber daya dan material yang akan digunakan. Guru

perlu mengevaluasi rencana penggunaan fasilitas untuk pelaksanaan

proyek. Misalnya: apakah perlu digunakan kamera video untuk merekam

pengerjaan proyek dan bagaimana memperoleh peralatan tersebut.

Informasi apa yang perlu diakses oleh siswa untuk mengerjakan proyek.

g) Menentukan cara evaluasi yang akan digunakan. Guru perlu merencanakan

metode dan instrumen evaluasi untuk menilai setiap siswa yang bekerja

dalam kelompok.32

Menurut Kamdi W, Penerapan Project based learning harus dimulai

dari perencanaan pembelajaran yang memadai, yakni dengan mengikuti

tahapan sebagai berikut:

a) Memperoleh ide : Ide membuat proyek dapat diperoleh dari internet atau

berdiskusi dengan teman sejawat, namun harus tetap terkait dengan

kurikulum yang ditetapkan.

b) Merancang proyek : Guru menetapkan apa yang harus dipelajari oleh

peserta didik dengan mengerjakan proyek. Sebaiknya guru membuat

proyek terlebih dahulu untuk mengetahui kesukaran dan waktu yang

diperlukan dalam membuat proyek, serta memahami hal-hal apa yang

32
Ridwan, Op.Cit., hal. 178.
30

dapat dipelajari selama membuat proyek. Guru juga dapat merancang

penilaian proses dan produk selama proses perancangang.

c) Menyetel proyek : Menyetel proyek, maksudnya adalah membicarakan

rencana proyek yang akan dikerjakan oleh peserta didik. Tahapan yang

dapat dilakukan adalah:

- Menyajikan rencana pembuatan proyek

- Memperkenalkan proyek

- Diskusi untuk klarifikasi

d) Membuat proyek : Untuk peserta didik kelas rendah, guru dapat

menunjukkan contoh proyek yang sudah dibuat, sedangkan untuk kelas

tinggi, guru menetapkan harapan yang dikehendaki terhadap proyek yang

dibuat. Guru perlu memonitor kemajuan peserta didik dalam mengerjakan

proyek.

e) Memamerkan proyek : Kelompok guru perlu menetapkan waktu untuk

melaksanakan pameran produk yang telah dibuat oleh peserta didik.

Bahkan sekolah perlu menggordinasikan hasil pameran dengan

mengundang orang tua peserta didik.33

d. Kelebihan dan Kekurangan Model Project Based Learning

Menurut Rusman, model pembelajaran project based learning

mempunyai beberapa kekurangan dan kelebihan sebagai berikut:

1) Kelebihan Model Pembelajaran Project Based Learning

a) Meningkatkan motivasi belajar peserta didik untuk belajar

b) Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah

33
Kamdi. W, (2007), Model Pembelajaran Project Based Learning, UUS Press:
Semarang, hal. 14.
31

c) Meningkatkan kolaborasi

d) Meningkatkan keterampilan mengelola sumber

e) Pendekatan proyek menyediakan pengalaman belajar yang

melibatkan siswa secara kompleks dan dirancang untuk

berkembang sesuai dengan dunia nyata

f) Pembelajaran berbasis proyek melibatkan para siswa untuk belajar

mengambil informasi, dan menunjukkan pengetahuan yang dimiliki

kemudian diimplementasikan dengan dunia nyata

g) Membuat suasana belajar menjadi lebih menyenangkan

2) Kelemahan Model Pembelajaran Project Based Learning

a) Memerlukan banyak waktu yang harus diselesaikan untuk

menyelesaikan masalah.

b) Memerlukan biaya yang cukup banyak dan banyak peralatan yang

harus disediakan.

c) Memerlukan banyak peralatan

d) Masalah bagi siswa yang memiliki kelemahan dalam mencari

informasi.34

5. Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

Pendidikan kewarganegaraan merupakan pelajaran dengan keunikan

tersendiri. Pengertian pendidikan kewarganegaraan sendiri adalah segala hal

yang berkaitan dengan warga Negara yang meliputi wawasan, sikap dan

34
Rusman, (2017)Belajar dan Pembelajaran Beorientasi Standar Prosees
Pendidikan, Jakarta: Kencana, hal. 409.
32

perilaku warga Negara dalam kesatuan Bangsa dan Negara.35 Adapun

pengertian lain dari Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) yaitu salah satu mata

pelajaran yang diberikan dalam pendidikan formal untuk membina sikap dan

moral peserta didik agar memiliki karakter dan berkepribadian yang positif

sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.36

Dapat disimpulkan bahwa Pendidikan kewarganegaraan ini

merupakan proses pembelajaran yang berusaha untuk membangun civic

knowledge, civic skill, dan civic disposition peserta didik, sehingga tujuan

untuk membentuk warga negara yang baik dapat terwujud. Diketahui

bahwasanya Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan pendidikan

yang mengajarkan nilai-nilai kepribadian bangsa Indonesia dan memiliki

peran yang sangat penting dalam menumbuhkan pola pikir, sikap, dan

perilaku warga negara.

Tujuan PKn dapat ditegaskan sebagai berikut: (1) Sebagai bagian

dari upaya pembentukan karakter (kepribadian) bangsa (nation and character

building) sesuai dengan nilai-nilai pancasila, yakni terbentuknya generasi-

generasi yang religious, humanis, nasionalis, menjunjung tinggi nilai-nilai

musyawarah mupakat (demokratis) dan mengutamakan kepentingan bersama

(sosialis); (2) Sebagai bagian dari pendidikan politik masyarakat, yakni

terbentuknya masyarakat madani, masyarakat yang terbuka, kritis dan

memahami akan hak dan kewajiban sebagai warga Negara yang baik.37

35
Budi Juliandi, (2015), Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi,
Jakarta: RajaGrafindo Persada, hal. 9.
36
Maulana Arafat, (2018), Pembelajaran PKn, Yogyakarta: Samudra Biru,
hal. 24.
37
Mardenis, (2017), Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Rangka
Pengembangan Kepribadian Bangsa, Jakarta: RajaGrafindo Persada, hal. 14.
33

Peneliti menyimpulkan bahwasanya pembelajaran PKn memiliki

peran yang sangat penting untuk membentuk kepribadian bagi siswa SD/MI

karena di dalam Pembelajaran PKn siswa belajar bagaimana ymenjadi warga

negara yang baik dan benar, selanjutnya dengan pembelajaran ini siswa

dituntut untuk meningkatkan kecakapan kewarganegaraan dan karakter siswa

sehingga berani dan mampu berbicara dalam mengungkapkan perasaan atau

permasalahan yang dihadapi sekaligus menemukan suatu permasalahan serta

memecahkan masalah tersebut.

6. Materi Pendidikan Kewarganegaraan38

a. Pancasila dalam kehidupan sehari-hari

Filosofi Negara Indonesia dirumuskan oleh pemimpin nasionalis

Indonesia, Sukarno Hatta. Istilah pancasila terdiri dari dua kata Sansekerta,

yaitu “panca” yang berarti lima, dan “sila” yang berarti prinsip.

Pancasila terdiri dari lima prinsip yang tidak dapat dipisahkan dan saling

terkait.

Ada banyak nilai dan makna yang terkandung dalam pancasila, yang

bisa diamalkan dalam keseharian Anda. Menerapkan nilai-nilai pancasila

dalam kehidupan sehari hari merupakan salah satu kewajiban sebagai warga

Negara Indonesia.

Pancasila tidak hanya sebagai dasar negara tetapi juga sebagai nilai -

nilai yang dapat dihidupi oleh masyarakat Indonesia. Setiap sila-sila yang

terkandung dalam Pancasila,masing-masing mempunyai makna tersendiri dan

38
Husain Rusmin, (2017), Sumber belajar penunjang plpg kompetensi profesional
mata pelajaran PKN sd, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan direktorat
jenderal guru dan tenaga kependidikan, hal. 2.
34

dapat diterapkan di kehidupan sehari-hari sesuai yang terkandung dalam

makna sila tersebut, berikut ini beberapa contoh sikap positif yang sesuai

dengan nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

.Sikap yang sesuai dengan sila pertama

i. Sila pertama pancasila berbunyi : Ketuhanan yang Maha Esa. Sila ini

berhubungan dengan perilaku kita sebagai umat beragama pada

Tuhannya.

Contoh sikap yang mencerminkan sila tersebut:

a) Percaya dan takwa kepada Tuhan yang Maha Esa sesuai ajaran

agama yang dianut masing-masing

b) Menjalankan perintah agama sesuai ajaran yang dianut masing-

masing

c) Saling menghormati antarumat beragama

d) Tidak memaksakan suatu agama pada orang lain

ii. Sila kedua pancasila berbunyi : Kemanusiaan yang adil dan beradab.

Sila ini berhubungan dengan perilaku kita sebagai manusia yang pada

hakikatnya semuanya sama didunia ini.\

Contoh sikap yang mencerminkan sila tersebut:

a) Tidak membeda bedakan manusia berdasarkan suku, agama,

warna kulit, tingkat ekonomi, maupun tingkat pendidikan

b) Menyadari bahwa kita diciptakan sama oleh Tuhan

c) Membela kebenaran dan keadilan

d) Menyadari bahwa kita mempunyai hak dan kewajiban yang sama

e) Tidak melakukan diskriminatif


35

iii. Sila ketiga pancasila berbunyi : Persatuan Indonesia. Sila ini

berhubungan dengan perilaku kita sebagai warga Negara Indonesia

untuk bersatu membangun negeri ini.

Contoh sikap yang mencerminkan sila tersebut:

a) Cinta pada tanah air dan bangsa

b) Menjaga nama baik bangsa dan Negara

c) Tidak membangga banggakan bangsa lain dan merendahkan

bangsa sendiri

d) Ikut serta dalam ketertiban dunia

e) Menjunjung tinggi persatuan bangsa

f) Mengutamakan kepentingan bangsa dan Negara di atas

kepentingan pribadi dan golongan

iv. Sila keempat pancasila berbunyi : Kerakyatan yang dipimpin oleh

hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan. Sila ini

berhubungan dengan perilaku kita untuk selalu bermusyawarah dalam

menyelesaikan masalah.

Contoh sikap yang mencerminkan sila tersebut:

a) Selalu mengedepankan musyawarah untuk mencapai mufakat

dalam menyelesaikan masalah

b) Tidak memaksakan kehendak pada orang lain

c) Mengutamakan kepentingan masyarakat, bangsa, dan Negara

d) Menghormati hasil musyawarah

e) Ikut serta dalam pemilihan umum


36

v. Sila kelima pancasila berbunyi : Keadilan sosial bagi seluruh rakyat

Indonesia. Sila ini berhubungan dengan perilaku kita dalam bersikap

adil pada semua orang.

Contoh sikap yang mencerminkan sila tersebut:

a) Berusaha menolong orang lain sesuai kemampuan

b) Menghargai hasil karya orang lain

c) Tidak mengintimidasi orang dengan hak milik kita

d) Menjunjung tinggi nilai kekeluargaan

e) Menghormati hak dan kewajiban orang lain

b. Implementasi Nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari

Lima sila dalam Pancasila, mengajarkan masyarakat untuk tetap

bersyukur dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjaga persatuan

dan kesatuan. Serta mengajarkan untuk mengedepankan musyawarah untuk

mendapatkan solusi, hingga mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat

Indonesia.

Dengan menanamkan nilai Pancasila sejak dini, didahului memberi

teladan kepada anak-anak. Mengimplementasikan nilai Pancasila dalam

kehidupan sehari-hari. Agar negeri ini tidak keluar dari koridor budayanya

sendiri.

Warga Indonesia harus mengamalkan sila-sila dalam Pancasila

dalam kehidupan sehari-hari agar bangsa dan negara Indonesia berdiri kokoh.

Ajarkan kebudayaan dan agama yang benar sejak usia dini. Misalnya dengan

bernyanyi dan bermain dengan permainan asli Indonesia yang semuanya

mengusung nilai-nilai gotong-royong dan rasa kekeluargaan.


37

B. Kerangka Pikir

Dalam proses pembelajaran di kelas, siswa membaca buku teks pelajaran

yang memuat banyak kalimat. Konteks kalimat dalam jumlah yang banyak tentu

akan membuat siswa menjadi jenuh dan kurang memahami isi bacaan dengan

baik. Komponen penting dalam pembelajaran yakni adalah guru. Guru memiliki

peranan yang sangat penting dalam membuat suasana belajar menjadi jauh lebih

menarik dan juga menyenangkan yang dapat membantu siswa untuk mengikuti

kegiatan belajar mengajar dengan baik dan aktif. Melihat kenyataan ini diperlikan

adanya model pembelajaran yang mampu meningkatkan kemampuan anak yang

akan berdampak kepada hasil belajar.

Model pembelajaran yang diajarkan oleh guru sangat dipengaruhi oleh

sifat dan materi yang akan diajarkan dan juga dipengaruhi oleh tujuan yang akan

dicapai dalam proses pengajaran tersebut. Dengan adanya model pembelajaran

yang baik dan sesuai maka siswa tidak akan merasa bosan dalam mengikuti

kegiatan pembelajaran.

Dengan menggunakan model pembelajaran Project Based Learning

dalam proses pembelajaran, akan berguna untuk membantu siswa belajar dengan

model yang lebih bervariasi sehingga pembelajaran yang berlangsung didalam

kelas tidak membosankan bagi peserta didik.


38

Untuk menggambarkan alur pemikiran disini peneliti dapat

menggambarkan melalui diagram pikir:

Bagan 2.1 Variabel bebas dan variabel terikat

Pengaruh Model PjBL Hasil Belajar PKn

(X) (Y)

Variabel Bebas Variabel Terikat

Keterangan :

X = Pengaruh Model project based learning

Y= Hasil Belajar

Berdasarkan kerangka tersebut akan dibuktikan apakah penerapan model

pembelajaran project based learning (PjBL) dapat memberikan pengaruh

terhadap Hasil Belajar PKn pada peserta didik. Dengan demikian untuk

meningkatkan Hasil Belajar PKn peserta didik diajarkan dengan model project

based learning (PjBL). Suatu proses pembelajaran dikatakan baik apabila peserta

didik menguasai materi dan menyelesaikan soal-soal yang disampaikan guru.

Model project based learning (PjBL) mampu menciptakan suasana

pembelajaran yang efektif, yang memberikan pengalaman langsung kepada

peserta didik sekaligus peserta didik dapat menemukan sendiri konsep-konsep,

dan dapat mengembangkan penguasaan materi PKN.


39

Pembelajaran yang diharapkan dapat memenuhi tuntutan tersebut adalah

model pembelajaran berbasis proyek. Dapat dilihat kerangka pikir dalam

penelitian ini yaitu:

Bagan 2.2 Kerangka Pikir

Materi PKN

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

(Project Based Learning) (konvensional)

Kelas V-C Kelas V-D

Tes Hasil Belajar

Hasil Belajar

C. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang dilakukan oleh seorang peneliti haruslah memiliki

keterkaitan dengan penelitian lain yang telah dilakukan sebelumnya. Penelitian

yang relevan dengan penelitian ini antara lain:

1. Hasil penelitian Widowati (2015)

Penelitian yang dilakukan oleh Widowati dengan judul “Pengaruh

Implementasi Model Project Based Learning Terhadap Minat Belajar


40

Sejarah Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Gubug Tahun Ajaran 2014/2015”.

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif jenis

eksperimen dengan desain True eksperimen design bentuk kuantitatif

jenis eksperimen dengan desain True eksperimental design bentuk

Pretest-postest Control Group Design. Berdasarkan hasil penelitian

terdapat perbedaan minat belajar sejarah antara kelas eksperimen dengan

kelas kontrol. Hal ini dibuktikan dengan perhitungan uji perbedaan dua

rata-rata hasil angket akhir yang diperoleh hasil t hitung lebih besar dari t

tabel yang berarti ada perbedaan antara kedua kelompok, sehingga dapat

disimpulkan bahwa minat belajar siswa yang mendapat perlakuan

penerapan model Project-Based Learning lebih tinggi dibanding dengan

minat belajar siswa yang diajardengan menggunakan metode ceramah

bervariasi.Hasil ini menunjukkan bahwa penerapan model Project Based

Learning berpengaruh terhadap minat belajar sejarah siswa kelas X SMA

Negeri 1 Gubug Tahun Ajaran 2014/2015. Kesimpulan pembelajaran

dengan menggunakan model Project-Based Learning lebih dapat menarik

minat belajar sejarah siswa karena siswa diberikan kebebasan untuk

berekspresi dalam membuat proyek sesuai dengan perencanaan yang

telah dibuat sebelumnya secara mandiri.

2. Hasil Penelitian Laila (2016)

Penelitian yang dilakukan oleh Laila Okta Fitriyani dengan judul

“pengaruh model pembelajaran berbasia Proyek (Project Based Learning)

terhadap ketrampilan proses sains peserta didik kelas VII MTs. Swasta

Matla’ul anwar Gisting Kabupaten Tanggamus”. Hasil penelitian


41

diperoleh perbedaan yang signifikan pada nilai rata-rata posstest

ketrampilan sains, yaitu kelas kontrol mendapat nilai rata-rata sebesar

54,46 dan 70,31 diperoleh kelas eksperimen.

3. Hasil Penelitian Erika Manda Sari (2015)

Penelitian yang dilakukan Erika dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan

Sosial kelas VA (kelas kontrol) Sekolah Dasar Negeri 30 Pontianak

Selatan yang tidak menerapkan model project based learning adalah 63,5

dengan standar deviasi sebesar 11,75. Rata-rata hasil belajar siswa dalam

pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial kelas VB (kelas eksperimen)

Sekolah Dasar Negeri 30 Pontianak Selatan yang menerapkan model

project based learning adalah 76,9 dengan standar deviasi sebesar 11,14.

Terdapat pengaruh penerapan model project based learning terhadap

hasil belajar siswa antara kelas kontrol dengan kelas eksperimen dalam

pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial kelas V Sekolah Dasar Negeri 30

Pontianak Selatan berdasarkan hasil pengujian hipotesis (uji-t)

mennggunakan t-test Separated Varian diperoleh thitung 3,70 dan t-tabel

2,042 dengan taraf signifikan (α) = 5% dan dk=38, dengan demikian maka

Ha diterima dan Ho ditolak. Besarnya pengaruh dari penerapan model

project based learning terhadap hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial

siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 30 Pontianak Selatan adalah sebesar

1,14 dengan kategori tinggi.

Berdasarkan tiga penelitian yang telah dipaparkan di atas, pada dasarnya

memiliki relevansi terhadap penelitian yang dilakukan dalam pemilihan variable,

jenis penelitian, dan teknik pengumpulan data. Namun, terdapat perbedaan antara
42

penelitian tersebut dengan penelitian yang peneliti lakukan yaitu pada subjek

penelitian, lokasi dan waktu penelitian, dan instrumen penelitian.

D. Pengajuan Hipotesis

Hipotesis disusun sebelum penelitian dilaksanakan, sebab hipotesis akan

memberikan petunjuk pada tahap pengumpulan, analisa dan interpretasi data.39

Dengan menyusun hipotesis, peneliti akan lebih mudah menjalankan atau

melakukan penelitian. Di dalam penelitian ini dilandasi oleh dua variabel yaitu,

model pembelajaran Project Based Learning sebagai variabel (x) dan Hasil

belajar PKN sebagai variabel (y)

Adapun Hipotesis dalam penelitian ini adalah:

Ho : Tidak terdapat pengaruh hasil belajar siswa dengan model Project Based

Learning siswa kelas V SD Swasta Pesantren Modern Adnan (YPMA)

Kecamatan Medan Sunggal

Ha : Terdapat pengaruh hasil belajar siswa dengan model Project Based Learning

siswa kelas V SD Swasta Pesantren Modern Adnan (YPMA) Kecamatan Medan

Sunggal

39
Syahrum dan salim, (2014), Metode Penelitian Kuantitatif, Bandung:
Citapustaka Media, hal. 100.
43
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain Penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu penelitian

kuantitatif dengan metode eksperimen, dimana metode eksperimen merupakan

metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu

terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.

Metode penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis penelitian yang

menjelaskan secara sistematis, terstruktur, dan terencana dengan jelas sejak awal

hingga pembuatan desain penelitiannya. Definisi lain menyebutkan bahwa

penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang banyak menuntut penggunaan

angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data, serta pemaparan

hasil.

Jenis penelitian yang dilakukan disini merupakan jenis penelitian

eksperimen semu atau quasi eksperimen yang terdiri dari dua kelompok

penelitian yaitu kelas eksperimen melakukan pembelajaran dengan model Prject

Based Learning (PjBL) dan kelas kontrol melakukan pembelajaran seperti

biasanya yaitu dengan metode konvensional. Disini kelompok yang satu

diberikan perlakuan dan yang lainnya tidak diberi perlakuan, artinya sama seperti

biasanya pembelajaran berlangsung tanpa perlakukan model Project Based

Learning. Dengan menggunakan dua kelompok penelitian dengan model

pembelajaran berbeda, maka disini peneliti melakukan penelitian untuk melihat

pengaruh yang dihasilkan dari model pembelajaran yang digunakan.

46
47

B. Populasi dan Sampel


1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah populasi terbatas (Finite Population)

karena memiliki batas yang jelas secara kuantitaif. Populasi dalam penelitian ini

adalah seluruh siswa kelas V (lima) di SD Swasta Pesantren Modern Adnan

(YPMA) Kecamatan Medan Sunggal, yang terdiri dari 4 Rombongan Belajar

(Rombel), dengan jumlah siswa kelas V-A terdapat 25 siswa, V-B terdapat 24

siswa, V-C terdapat 25 siswa, dan V-D terdapat 25 siswa, yakni jumlah seluruh

siswa kelas V adalah 100 siswa.

Tabel 3.1 Populasi Penelitian


No Kelas Jumlah Peserta Didik
1 V-A 25 Siswa
2 V-B 24 Siswa
3 V-C 25 Siswa
4 V-D 25 Siswa
TOTAL 99 Siswa
2. Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

“Cluster Random Sampling” yaitu teknik sampling daerah yang digunakan untuk

menentukan sampel bila objek yang akan diteliti atau sumber data yang luas,

misalnya kita akan melakukan terhadap kondisi belajar siswa SD di kota Medan.

Maka pengambilan sampelnya berdasarkan daerah populasi yang yang telah

ditetapkan” 40

Terpilih dua rombongan belajar (rombel) dari empat rombongan belajar

yang ada di SD Swasta Pesantren Modern Adnan (YPMA) Kecamatan Medan

40
Sugiyono, (2017), Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R&D, Bandung:
Alfabeta, hal. 83.
48

Sunggal.. Adapun rombel yang menjadi sampel yaitu rombel kelas V-C dan V-

D. Rombel kelas V-C untuk kelompok Model Pembelajaran Project Based

Learning (PjBL) sebagai kelas eksperimen, dan rombel kelas V-D untuk

Metode konvensional sebagai kelas kontrol.

Kelompok Strategi Project Based Learning (PjBL) dibagi menjadi

kelompok-kelompok kecil sebanyak empat sampai lima orang. Anggota

kelompoknya heterogen terdiri dari siswa dengan kemampuan Intelegent tinggi,

sedang dan lemah. Teknik penentuan kelompok berdasarkan nilai hasil belajar

yang diperoleh dari guru. Pada kelas metode pembelajaran konvensional tidak

ada pembagian kelompok.

C. Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian ini akan dilakukan di Sekolah Dasar Swasta Pesantren Modern

Adnan (YPMA) Jalan Pesantren No. Sei Kambing B, Kecamatan Medan Sunggal

di Kelas V Semester 2 (Genap)

Adapun rencana waktu yang akan Peneliti lakukan sebagai berikut:

Tabel 3.2 Rencana Waktu Penelitian


Januari 2020
Senin 6 13 20 27
Selasa 7 14 21 28
Rabu 1 8 15 22 29
Kamis 2 9 16 23 30
Jumat 3 10 17 24 31
Sabtu 4 11 18 25
Minggu 5 12 19 26
49

Februari 2020
Senin 3 10 17 24
Selasa 4 11 18 25
Rabu 5 12 19 26
Kamis 6 13 20 27
Jumat 7 14 21 28
Sabtu 1 8 15 22 29
Minggu 2 9 16 23

Juli 2020
Senin 6 13 20 27
Selasa 7 14 21 28
Rabu 1 8 15 22 29
Kamis 2 9 16 23 30
Jumat 3 10 17 24 31
Sabtu 4 11 18 25
Minggu 5 12 19 26

Keterangan:
Bimbingan dengan Pembiimbing Skripsi I
Observasi Awal
Bimbingan dengan Pembimbing Skripsi II
Pemberian Pre-Test dengan kelas kontrol dan eksperimen
Pemberian perlakuan Model Project Based learning dan konvensional
Pemberian Post-Test dengan kelas kontrol dan eksperimen

D. Definisi Operasional

Untuk menghindari agar tidak terjadi kesalahan dalam memahami

penelitian ini, maka penulis memberikan definisi operasionalnya sebagai berikut.

Terdapat dua variabel dalam penelitian ini yang akan digunakan yaitu:

Variabel Bebas (x) : Pengaruh Model PjBL

Variabel Terikat (y) : Hasil Belajar PKn


50

1. Project Based Learning

Kerja proyek memuat tugas tugas yang kompleks berdasarkan

pertanyaan dan permasalahan (problem) yang sangat menantang dan

menuntut siswa untuk merancang, memecahkan masalah, membuat

keputusan, melakukan kegiatan investigasi, serta memberikan

kesempatan, kepada siswa untuk bekerja secara mandiri dengan tujuan

agar siswa mempunyai kemandirian dalam menyelesaikan tugas.

2. Hasil Belajar

Hasil belajar mempunyai peran yang sangat penting dalam proses

pembelajaran, digunakan untuk mengetahui sampai mana batas siswa

dapat memahami serta mengerti tentang pembelajaran yang dipelajari

tersebut. Hasil belajar juga berkaitan dengan perubahan perilaku dan

kemampuan secara keseluruhan yang dimiliki oleh siswa setelah belajar,

yang berupa kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik.

3. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan salah satu mata

pelajaran yang diberikan dalam pendidikan formal untuk membina sikap

dan moral peserta didik agar dapat memiliki karakter dan memiliki

kepribadian positif yang sesuai dengan nilai-nilai pancasila. Selain itu,

Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) memiliki karakteristik, yaitu:

menekankan pada pemecahan masalah, bisa dijalankan dalam berbagai

konteks, mengarahkan siswa menjadi mandiri. Selanjutnya, tujuan

pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan(PKn) di SD/MI, yaitu:

mempunyai kemampuan dalam berfikir kritis, berjiwa pancasila dan


51

bersikap nasionalisme, serta memiliki wawasan kebangsaan dalam

menjunjung tinggi NKRI dengan rasa cinta tanah air Indonesia.

E. Instrumen Pengumpulan Data

Peneliti melakukan beberapa tahap dalam pengumpulan data yaitu:

1. Observasi

Observasi telah peneliti laksanakan pada 22 Januari 2020. Tujuan dari

observasi yang peneliti lakukan ini adalah untuk mengetahui kondisi atau

suasana dari lingkungan dan situasi pembelajaran yang berlangsung di

sekolah tersebut.

2. Wawancara

Peneliti melakukan wawancara dengan guru kelas V (lima). Tujuan nya

adalah untuk mengetahui masalah atau keluhan dari guru terkait

pembelajaran didalam kelas khususnya pada mata pelajaran PKN

sehingga data yang diperoleh lebih lengkap.

3. Dokumentasi

Dokumentasi yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun

dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar

maupun elektronik. Metode dokumentasi digunakan untuk mengambil

data berbentuk tertulis, seperti nama peserta didik, profil sekolah, daftar

hasil belajar peserta didik, dan hal lain yang diperlukan dalam

penelitian.41

41
Nanang Syaodih Sukamadinata, (2011), Metode Penelitian Pendidikan,
Bandung: Remaja Rosdakarya, hal. 221.
52

4. Tes

Untuk memperoleh data berupa angka, peneliti menyiapkan instrumen

berupa tes yang nantinya akan diuji kepada responden.

Tes yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur tingkat

pemahaman siswa pada materi Mengamalkan nilai-nilai Pancasila pada

penelitian ini adalah berbentuk pilihan berganda yang terdiri dari 20 butir

soal. Untuk mengetahui keabsahan tes, maka sebelum digunakan sebagai

alat pengumpul data terlebih dahulu divalidkan kepada ahlinya. Ahli

yang dimaksud adalah orang yang memiliki kompetensi untuk

memberikan penilaian. Ahli yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

Bapak Syarbaini Saleh, S.Sos, M.Si selaku Dosen UIN Sumatera Utara.

Tes tersebut diuji cobakan terlebih dahulu di kelas VI (non sampel),

dengan tujuan untuk mengetahui apakah tes tersebut sudah memenuhi

persyaratan dari sebuah tes. Seperti validitas, reliabilitas, taraf kesukaran

dan daya pembeda setiap soal. Setelah melewati persyaratan tersebut

maka peneliti mengambil 10 soal yang kemudian akan diuji sebagai tes

pretest dan posttest pada penelitian yang akan dilakukan. Tes yang

diberikan sesuai dengan indicator materi mengamalkan nilai-nilai

Pancasila.
53

Dalam melakukan pengumpulan data terlebih dahulu dilakukan uji coba

instrument tes, maka langkahnya adalah menganalisis hasil uji coba yang

bertujuan untuk mengetahui validitas soal, reliabilitas soal, daya beda

soal, dan taraf kesukaran soal.

1) Uji Validitas

Perhitungan validitas butir tes menggunakan rumus Product moment

angka kasar yaitu:

rxy =

Keterangan:

x = skor awal

y = skor akhir

rxy = koefisien korelasi antara skor awal dan skor akhir

n = banyak siswa

Kriteria pengujian validitas yaitu setiap item valid apabila xy tabel rxy

> rtabel (rtabel diperoleh dari nilai kritis r product moment).42

2) Uji Reabilitas

Instrument penelitian dikatakan reliable jika instrument tersebut telah

digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan

menghasilkan data yang sama.

Untuk menguji reliabilitas tes menggunakan rumus Kader Richardson

sebagai berikut: 43

r11 =

Keterangan:

42
Indra Jaya dan Ardat., Op.Cit., hal. 125.
43
Sugiyono., Op.Cit., hal. 132.
54

r11 = Reliabilitas tes

n = Banyak soal

p = Proporsi subjek yang menjawab item dengan benar

q = Proporsi subjek yang menjawab item dengan benar

pq = Jumlah hasil perkalian antara p dan q

S2 = Varians total yaitu varians skor total

Adapun Kriteria reliabilitas suatu tes adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3 Tingkat Uji Reliabilitas


Tingkat Reliabilitas soal
Koefisien r Reliabilitas
0,80 – 1,00 Sangat Kuat
0,60 – 0, 79 Kuat
0,40 – 0,59 Sedang
0,20 – 0, 39 Rendah
0,00 – 0,19 Sangat Rendah
3) Tingkat Kesukaran Tes

Untuk mendapat tingkat kesukaran soal digunakan rumus:

Keterangan:

P = Tingkat Kesukaran tes

S = Jumlah skor yang diperoleh seluruh siswa pada satu butir soal

I = Jumlah Skor Ideal/ maksimum yang diperoleh pada butir soal


55

Hasil perhitungan tingkat kesukaran tes diklasifikasikan sebagai

berikut :

Tabel 3.4 Klasifikasi Tingkat Kesukaran Soal


Besar P Interprestasi
P < 0,30 Terlalu Sukar
0,30 P < 0,70 Cukup
P 0,70 Terlalu mudah

4) Daya pembeda soal

Untuk menentukan daya pembeda, terlebih dahulu skor dari peserta

tes diurutkan dari skor tertinggi hingga terendah. Kemudian diambil

50% skor teratas sebagai kelompok atas dan 50% skor terbawah

sebagai kelompok bawah.

Daya pembeda soal dapat di cari dengan menggunakan rumus :

Keterangan :

JA = banyak peserta kelompok atas

JB = banyak peserta kelompok bawah

BA = banyak peserta kelompok atas yang menjawab benar

BB = banyak peserta kelompok bawah yang menjawab benar


PA = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
PB = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
56

Tabel 3.5 Klasifikasi daya pembeda sebagai berikut :44


No Indeks Daya Pembeda Soal Klasifikasi
1 0,0 ≤ D < 0,20 Jelek
2 0,20 ≤ D < 0,40 Cukup
3 0,40 ≤ D < 0,70 Baik
4 0,60 ≤ D < 1,00 Baik Sekali

F. Teknik Pengumupulan Data


Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis

dalam Sebuah penelitian, karena tujuan utama dari penelitian ini adalah

mendapatkan data. Tanpa mengetahui bagaimana teknik pengumpulan data, maka

peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang

ditetapkan. 45 Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan peneliti

dalam mengumpulkan data.

Pada penelitian ini, data yang berkaitan dengan penelitian adalah sebagai

berikut:

1. Dilakukan observasi untuk menentukan kelas yang akan dijadikan obyek

penelitian serta menentuka kelas kontrol dan kelas eksperimen

2. Siswa diberikan perlakuan, bagi kelas eksperimen (kelas V-C) dengan

model pembelajaran Project Based Learning dan bagi kelas kontrol (kelas

V-D) dengan metode konvensional

3. Siswa diberikan Pre-Test dan Post-Test yang digunakan untuk

menentukan uji normalitas dan homogenitas soal pkn pada kedua kelas

dengan soal yang sama. Pre-Test tersebut dilakukan untuk mengukur

pengetahuan awal dan kesiapan siswa tentang materi apa yang dipelajari
44
Suharsimi Arikunto, (2012), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi
Aksara, hal. 109.
45
Riyanto Yatim, (2010), Metodologi Penelitian, Surabaya: SIC, hal. 56.
57

dan Post-Teset dilakukan untuk mengukur hasil belajar siswa setelah

proses pembelajaran yang dilakukan dengan model pembelajaran Project

Based Learning (pada kelas eksperimen) dan dengan metode konvensional

(pada kelas kontrol) dilakukan.

Adapun kisi-kisi soal Pre-Test dan Post-Test yang akan dilakukan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 3.6 Kisi-kisi soal Test


Nomor Banyak
Kompetensi dasar Indikator
soal soal

Bersikap tanggung Menganalisa sikap


jawab, cinta tanah tanggung jawab,
air, dan rela cinta tanah air, dan
1-7 7 Soal
berkorban sesuai rela berkorban
nilai-nilai sila sesuai nilai-nilai
Pancasila sila Pancasila

Mengidentifikasikan Menganalisa nilai-


nilai-nilai pancasila nilai pancasila
8-20 13 soal
dalam kehidupan dalam kehidupan
sehari-hari sehari-hari

Jumlah soal 20 Soal

G. Teknik Analisis Data


Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik

deskriptif. Seperti yang dinyatakan oleh Sugiyono, bahwa statistik deskriptif

adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara

mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana


58

adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau

generalisasi.Statistik deskriptif dapat digunakan untuk mencari kuatnya hubungan

antar variabel dan membuat perbandingan dengan membandingkan rata-rata data

populasi. Dalam statistik deskriptif tidak ada uji signifikansi, tidak ada taraf

kesalahan, karena peneliti tidak bermaksud membuat generalisasi.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menguji

hipotesis dengan menggunakan uji t. Data diolah dengan mencari rata-rata hasil

belajar dan standar deviasi. Sebelum melakukan uji t terlebih dahulu dilakukan

uji normalitas dan uji homogenitas.

1. Rata-rata dan Simpangan Baku

Untuk menghitung nilai rata-rata digunakan rumus berikut46 :

Menghitung Varians penelitian dengan rumus :

Untuk menghitung simpangan baku (S) penelitian dengan menarik akar dari

nilai varians digunakan rumus :

Keterangan :
S= Standar deviasi
S2 = varian
n = sampel
= rata-rata

2. Uji Normalitas

Pengujian dapat dilakukan dengan menggunakan uji Liliefors dengan rumus :

46
Indra Jaya, (2018), Penerapan Statistik Untuk Pendidikan, Medan: Perdana
Publishing, hal. 82.
59

Keterangan:

F(Zi) =

S(Zi) = Probabilitas komulatif empiris

Mengambil harga mutlak yang paling besar diantara harga-harga mutlk

dan disebut Lo. Kemudian membandingkan harga Ltabel yang diambil dari

daftar Lliliefors dengan α = 0,05 dengan kriteria : Jika LO < Ltabel maka

sampel berdistribusi normal.

3. Uji Homogenitas

Dilakukan dengan menggunakan uji F atau uji Fisher dengan rumus : 47

Keterangan :

= varians terbesar nilai pre-tes dan pos-tes

= varians terkecil nilai pre tes dan pos-tes

Dengan kriteria pengujian :

Jika F ≥ F tabel, maka kedua sampel tidak mempunyai varians homogen.

Jika F ≤ F tabel, maka kedua sampel mempunyai varians homogen.

4. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji Paired sample t-test

dengan bantuan IBM SPSS Versi 26 dengan mengambil taraf signifikasi

sebesar 0,05.

Hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut:

47
Ibid, hal. 84.
60

Ho : Tidak terdapat pengaruh hasil belajar siswa dengan model Project

Based Learning siswa kelas V SD Swasta Pesantren Modern Adnan

(YPMA) Kecamatan Medan Sunggal

Ha : Terdapat pengaruh hasil belajar siswa dengan model Project Based

Learning siswa kelas V SD Swasta Pesantren Modern Adnan (YPMA)

Kecamatan Medan Sunggal

Kriteria pengambilan kesimpulan untuk pengujian tersebut adalah:

a. Jika nilai signifikasi < 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak

b. Jika nilai signifikasi > 0,05 maka Ha ditolak dan Ho diterima


61
BAB IV
HASIL PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data
1. Deskripsi Data Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 22 Januari 2020 sebagai

Observasi awal dan meminta izin untuk melaksanakan penelitian di SD

Swasta Pesantren Modern Adnan, selanjutnya pada tanggal 14 Juli s.d 24 Juli

2020 dilakukan penelitian eksperimen dengan melaksanakan penelitian

sebanyak sepuluh kali pertemuan. Dengan rincian lima kali pertemuan dikelas

kontrol dan lima kali pertemuan dikelas eksperimen. Alokasi waktu satu kali

pertemuan adalah 2 x 35 menit pada materi PKN di tema 1 subtema 1

pembelajaran 3, disini peneliti mengambil fokus pada mata pelajaran PKN

khususnya materi tentang mengamalkan nilai-nilai pancasila.

2. Deskripsi Data Instrumen Tes

Sebelum peneliti menerapkan pembelajaran dengan menggunakan

model pembelajaran Project Based Learning pada kelas Eksperimen (V-C),

peneliti lebih dahulu menyusun instrumen tes berupa soal pretes dan posttest.

Selanjutnya instrument tes harus divalidkan terlebih dahulu agar dapat

mengetahui bahwa instrumen tes tersebut layak untuk dijadikan bahan dalam

melakukan pretes dan posttest agar dapat melihat tingkatan dari hasil belajar

peserta didik.

Pada penelitian ini yang menjadi validator dalam memvalidasi

instrument tes yakni Bapak Syarbaini Saleh, S.Sos, M.Si, selaku dosen

pembelajaran PKN di UIN Sumatera Utara dan siswa kelas VI SD Swasta

Pesantren Modern Adnan. Dari hasil perhitungan validasi tes dengan rumus

62
63

Korelasi Product Moment dari 20 soal dalam bentuk pilihan berganda yang

diujikan dinyatakan 15 soal dinyatakan valid dan 5 soal dinyatakan tidak valid.

Hasil perhitungan reliabilitas diketahui bahwa instrument-instrument soal

dinyatakan reliabel.

Langkah selanjutnya adalah menghitung tingkat kesukaran soal, dan

hasil yang diperoleh dari seluruh soal pilihan berganda yang berjumlah 20

soal terdapat 4 soal memiliki tingkat kesukaran cukup dan 16 soal memiliki

tingkat kesukaran terlalu mudah. Langkah terakhir adalah menghitung daya

pembeda soal, diperoleh hasil terdapat 16 soal kriteria baik, dan 4 soal kriteria

cukup. Dari hasil perhitungan validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran soal

dan daya beda soal maka peneliti menyatakan 10 soal yang diujikan untuk

instrumen pretest dan postest.

Peneliti menggunakan bantuan software IBM SPSS Statistics 26 dalam

uji validitas soal, realibilitas soal, tingkat kesukaran dan daya pembeda soal

yang akan peneliti lampirkan dalam lampiran skripsi. Berikut peneliti

menyajikan hasil uji validitas, reliabilitas, taraf kesukaran dan daya pembeda

dalam tabel berikut:


64

Tabel 4.1 Rekapitulasi Validitas, Reliabilitas, Taraf Kesukaran


dan Daya Pembeda Soal
No Tingkat Daya
Validitas Reliabilitas Keputusan
Soal Kesukaran Pembeda
1 Valid Reliabel Terlalu mudah Baik Terima
2 Valid Reliabel Terlalu mudah Baik Terima
Tidak
3 Reliabel Terlalu mudah Cukup Terima
Valid
4 Valid Reliabel Cukup Baik Terima
5 Valid Reliabel Cukup Baik Terima
6 Valid Reliabel Terlalu mudah Baik Terima
Tidak
7 Reliabel Terlalu mudah Cukup Terima
Valid
8 Valid Reliabel Terlalu mudah Baik Terima
9 Valid Reliabel Cukup Baik Terima
Tidak
10 Reliabel Terlalu mudah Cukup Terima
Valid
Tidak
11 Reliabel Cukup Cukup Terima
Valid
12 Valid Reliabel Terlalu mudah Baik Terima
Tidak
13 Reliabel Terlalu mudah Baik Terima
Valid
14 Valid Reliabel Terlalu mudah Baik Terima
15 Valid Reliabel Terlalu mudah Baik Terima
16 Valid Reliabel Terlalu mudah Baik Terima
17 Valid Reliabel Terlalu mudah Baik Terima
18 Valid Reliabel Terlalu mudah Baik Terima
19 Valid Reliabel Terlalu mudah Baik Terima
20 Valid Reliabel Terlalu mudah Baik Terima

3. Data Hasil pretest kelas eksperimen dan kontrol


Data hasil belajar peserta didik sebelum diberi perlakuan, peserta didik

terlebih dahulu diberikan pretest sebanyak 10 soal pilihan berganda untuk

mengetahui kemampuan awal peserta didik. Dari hasil pretest, nilai rata-rata

yang didapatkan pada kelas eksperimen adalah 57,6 dan nilai rata-rata yang

didapatkan pada kelas kontrol adalah 58,46. Secara ringkas hasil pretest kedua

kelas tersebut disajikan pada tabel berikut:


65

Tabel 4.2 Ringkasan nilai pretest kelas eksperimen dan kontrol


No Statistik Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
1 Jumlah Siswa (N) 25 25
2 Jumlah Nilai 1440 1460
3 Rata-rata 57,6 58,4
4 Simpangan baku 11,6476 8
(Standart Deviasi)
5 Varians 135,667 64
6 Nilai Maksimum 80 70
7 Nilai Minimum 40 40

Berdasarkan tabel ringkasan nilai Pretest diatas didapai bahwa: N

merupakan jumlah siswa yang terdapat pada kelas eksperimen yakni 25 siswa

sedangkan jumlah siswa yang terdapat pada kelas kontrol yakni 25 siswa.

Jumlah nilai yang diperoleh dari kelas eksperimen yakni 1440 sedangkan

jumlah nilai yang diperoleh dari kelas kontrol yakni 1460. Kemudian, nilai

rata-rata yang diperoleh dari kelas eksperimen yakni 57,6 dan nilai rata-rata

yang diperoleh dari kelas kontrol yakni 58,4. Lalu simpangan baku yang

diperoleh dari kelas eksperimen yakni 11,64 dan kelas kontrol yakni 8.

Selanjutnya varians yang diperoleh dari kelas eksperimen yakni 135,66 dan

kelas kontrol yakni 64. Kemudian nilai maksimum yang diperoleh kelas

eksperimen yakni 80 dan nilai minimum 40, sedangkan nilai maksimum yang

diperoleh kelas kontrol yakni 70 dan nilai minimum 40.

Grafik 4.1 Rata-Rata, Simpangan Baku, dan Varian Nilai Pretest


160
140
120
100
80
Kelas Kontrol
60
Kelas Eksperimen
40
20
0
Rata-rata Varians Standart Deviasi
66

Berdasarkan grafik diatas, kotak yang berwarna hijau menunjukkan

hasil yang berasal dari kelas eksperimen dan yang berwarna orange

menunjukkan hasil yang berasal dari kelas kontrol kotak. Grafik tersebut

menggambarkan perbandingan rata-rata, simpangan baku dan varians yang

didapatkan dari hasil pretest.

4. Data Hasil posttest kelas eksperimen dan kontrol


Setelah diketahui perkembangan pembelajaran didalam kelas, terdapat

pembentukan kelompok untuk kelas eksperimen. Untuk kelas eksperimen

diterapkan pembelajaran dengan model Project Based Learning dan untuk

kelas kontrol diterapkan pembelajaran dengan metode konvensional. Pada

akhir pertemuan, peneliti memberikan tes akhir (Posttest) kepada siswa yang

bertujuan untuk mengetahui perkembangan belajar kedua kelas setelah

dilakukan pembelajaran dengan model yang sudah diterapkan. Secara ringkas

hasil posttest kedua kelas tersebut disajikan pada tabel berikut:

Tabel 4.3 Ringkasan nilai Posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol
No Statistik Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
1 Jumlah Siswa (N) 25 25
2 Jumlah Nilai 2060 1710
3 Rata-rata 82,4 68,4
4 Simpangan baku 8,3066 6,879
(Standart Deviasi)
5 Varians 69 47,333
6 Nilai Maksimum 100 80
7 Nilai Minimum 70 50

Berdasarkan tabel ringkasan nilai posttest diatas didapai bahwa: N

merupakan jumlah siswa yang terdapat pada kelas eksperimen yakni 25 siswa

sedangkan jumlah siswa yang terdapat pada kelas kontrol yakni 25 siswa .

Jumlah nilai yang diperoleh dari kelas eksperimen yakni 2060 sedangkan

jumlah nilai yang diperoleh dari kelas kontrol yakni 1710. Kemudian, nilai
67

rata-rata yang diperoleh dari kelas eksperimen yakni 82,4 dan nilai rata-rata

yang diperoleh dari kelas kontrol yakni 68,4. Lalu simpangan baku yang

diperoleh dari kelas eksperimen yakni 8,306 dan kelas kontrol yakni 6,879.

Selanjutnya varians yang diperoleh dari kelas eksperimen yakni 69 dan kelas

kontrol yakni 47,333. Kemudian nilai maksimum yang diperoleh kelas

eksperimen yakni 100 dan nilai minimum 70, sedangkan nilai maksimum

yang diperoleh kelas kontrol yakni 80 dan nilai minimum 50.

Grafik 4.2 Rata-Rata, Simpangan Baku, dan Varian Nilai Posttest

90
80
70
60
50
40 Kelas Kontrol
30 Kelas Eksperimen
20
10
0
Rata-rata Varians Standart Deviasi

Berdasarkan grafik diatas, kotak yang berwarna merah menunjukkan

hasil yang berasal dari kelas eksperimen dan kotak yang berwarna biru

menunjukkan hasil yang berasal dari kelas kontrol. Grafik tersebut

menggambarkan perbandingan rata-rata, simpangan baku dan varians yang

didapatkan dari hasil posttest.

Dari hasil perhitungan awal dan akhir diatas terlihat perbedaan rata-rata

pretest dan posttest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol secara ringkas

nilai rata-rata siswa kedua kelas tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
68

Tabel 4.4 Ringkasan Rata-Rata Nilai Pretest dan Posttest

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol


Keterangan
Pretest Posttest Pretest Posttest

Jumlah Nilai 1440 2060 1460 1710


Rata-rata 57,6 82,4 58,4 68,4

Berdasarkan tabel ringkasan rata-rata nilai diatas dijelaskan bahwa pada

pada kelas eksperimen diperoleh nilai rata-rata pada pretest yakni 57,6 dan

posttest yakni 82,4. Sedangkan kelas kontrol diperoleh nilai rata-rata pada

pretest yakni 58,4 dan posttest 68,4.

Grafik 4.3 Nilai Rata-Rata Pretest dan Posttest

Berdasarkan grafik diatas, kotak yang berwarna hijau menunjukkan

nilai rata-rata pretest dan kotak berwarna merah menunjukkan nilai rata-rata

posttest. Grafik tersebut menggambarkan nilai rata-rata pretest dan posttest

pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Secara deskriptif ada beberapa

kesimpulan yang berkenaan dengan kemampuan pemahaman siswa yang

dapat diungkapkan atau dijelaskan dari tabel dan grafik diatas, yakni sebagai

berikut:

a. Rata-rata pretest kelas eksperimen (57,6) lebih rendah dibandingkan

dengan rata-rata pretest kelas kontrol (58,4) atau kelas eksperimen <

kelas kontrol.
69

b. Rata-rata posttest kelas eksperimen (82,4) lebih tinggi dibandingkan

dengan rata-rata posttest kelas kontrol (68,4) atau kelas eksperimen >

kelas kontrol.

B. Uji Persyaratan Analisis


1. Uji Normalitas

Salah satu teknik dalam uji normalitas untuk mengetahui data-data

yang dihasilkan berdistribusi normal atau tidak dengan menggunakan uji

Liliefors dengan bantuan software IBM SPSS versi 26 for windows.

Dengan ketentuan, Lo < Ltabel maka sampel data dikatakan berdistribusi

normal. Tetapi jika Lo > Ltabel maka sampel data tidak berdistribusi normal

pada taraf α= 0,05. Hasil perhitungan uji normalitas yang diperoleh dari

nilai hasil belajar pretest dan posttest pada kelas eksperimen dan kelas

kontrol dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.5 Rangkuman Hasil Uji Normalitas Liliefors


Pretest Postest
Kelas
Lo Ltabel Keterangan Lo Ltabel Keterangan
Eksperimen 0,033 0,05 Normal 0,000 0,05 Normal
Kontrol 0,000 0,05 Normal 0,000 0,05 Normal

Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa data pretest dan

posttest pada kedua kelas yang dijadikan sampel penelitian memiliki

sebaran data yang berdistribusi normal yakni kelas eksperimen pada

pretest diperoleh Lo sebesar 0,033 dan posttest diperoleh sebesar 0,000

sedangkan kelas kontrol pada pretest diperoleh Lo sebesar 0,000 dan

posttest diperoleh sebesar 0,000. Berdasarkan ketentuan Uji normalitas


70

menggunakan Uji Lilifors bahwa jika Lo < Ltabel maka data dikatakan

berdistribusi normal.

2. Uji Homogenitas

Pengujian homogenitas data dimaksudkan untuk mengetahui

apakah sampel yang digunakan dalam penelitian berasal dari populasi

yang homogen atau tidak. Pada penelitian ini uji homogenitas

menggunakan program pengolah data SPSS version 26 for windows. Uji

homogenitas digunakan uji kesamaan kedua varians yaitu uji F pada data

pretest dan posttest pada kedua kelas sampel. Hasil perhitungan uji

homogenitas yang diperoleh dari nilai hasil belajar pretest dan posttest

pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.6 Rangkuman hasil uji homogenitas


Varians Varian
Data Fhitung Ftabel Keterangan
Terbesar Terkecil
Pretest 135,667 64 0,070 1,955 Homogen
Posttest 69 47,333 0,247 1,955 Homogen

Pada tabel diatas menunjukkan bahwa uji homogenitas pada pretest

diperoleh Fhitung< Ftabel yaitu 0,070 < 1,955 pada taraf α= 0,05, sedangkan untuk

posttest diperoleh Fhitung< Ftabel yaitu, 0,247 < 1,955 pada taraf α= 0,05.

Berdasarkan hasil perhitungan, dapat disimpulkan bahwa pada kelas eksperimen

dan kelas kontrol berasal dari populasi yang homogen.

C. Pengajuan Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan untuk melihat perbedaan hasil tes siswa dari kelas

eksperimen dan kelas kontrol. Setelah diketahui bahwa data hasil belajar kedua

sampel memiliki sebaran yang berdistribusi normal dan homogenitas, selanjutnya

dilakukan pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan pada data posttest


71

dengan menggunakan bantuan uji Paired Sample t Test. Uji ini dilakukan dengan

menggunakan software IBM SPSS versi 26 for windows dengan kriteria Ha

diterima jika thitung > ttabel, dan Ho ditolak jika thitung < ttabel. Ttabel diambil dari

tabel distribusi t dengan taraf signifikan yang digunakan adalah 5%= 0,05. Hasil

perhitungan uji hipotesis dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.7 Rangkuman Hasil uji Hipotesis


Kelas
No Nilai Statistik Keterangan
Eksperimen Kontrol
1 Rata-rata 82,4 68,4
2 Simpangan Baku 8,3066 6,879
3 Varians 69 47,333
4 Jumlah Nilai 2060 1710
Ha diterima
5 Jumlah Sampel 25 25
6 thitung -10,699 -7,071
7 ttabel 1,667 1,667
8 Sig. (2-failed) 0,000 0,000

Pada tabel diatas menunjukkan bahwa pada taraf signifikansi α= 0,05

diketahui ttabel adalah 1,667 dan perhitungan data pretest dan protest kelas

eksperimen diperoleh thitung < ttabel yaitu -10,699 < 1,667 dan pada perhitungan

data pretest dan posttest kelas kontrol diperoleh thitung < ttabel yaitu -7,071 <

1,667. Data diatas juga menunjukkan bahwa pada data posttest kelas

eksperimen memiliki nilai Sig. (2-failed) < 0,05.

Diketahui bahwa dalam paired sample t-test pengambilan keputusan

jika nilai sig. (2-failed) < 0,05 maka menunjukkan adanya pengaruh terhadap

perlakuan yang diberikan, dan jika sebaliknya nilai sig. (2-failed) > 0,05 maka

tidak terdapat pengaruh terhadap perlakukan yang diberikan.

Dari data paired sample t-test yang telah dituliskan diatas dapat

disimpulkan bahwa nilai sig. (2-failed) pada kelas eksperimen < 0,05 yaitu

terdapat pengaruh pada perlakuan dikelas eksperimen. Maka, Ha diterima dan


72

Ho ditolak pada taraf α= 0,05 yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan

terhadap hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran

Project Based Learning pada Pembelajaran PKN di Kelas V SD Swasta

Pesantren Modern Adnan.

D. Pembahasan Hasil Penelitian


Penelitian ini dilakukan di SD Swasta Pesantren Modern Adnan yang

melibatkan dua kelas yaitu kelas eksperimen (V-C) dan kelas Kontrol (V-D).

Pada kelas eksperimen diberikan perlakuan dengan menggunakan model

pembelajaran Project Based Learning dan pada kelas kontrol menggunakan

model pembelajaran konvensional. Sebelum diberikan perlakuan yang berbeda

pada kedua kelas tersebut, kedua kelas tersebut diberikan pretest terlebih dahulu

untuk mengetahui kemampuan awal peserta didik. Adapun nilai rata-rata pretest

untuk kelas eksperimen yaitu 57,6dan untuk kelas kontrol yaitu 58,4.

Setelah diketahui kemampuan awal kedua kelas, selanjutnya peserta

didik diberikan pembelajaran dengan cara yang berbeda namun pada tema

yang sama yaitu pada tema 1 subtema 1 pembelajaran ke 3 dengan dengan

materi mengamalkan nilai-nilai Pancasila diberikan pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran Project Based Learning pada kelas

eksperimen dan metode konvensional pada kelas kontrol.

Adapun nilai rata-rata postest pada kelas eksperimen yaitu 82,4 dan

pada kelas kontrol yaitu 68,4. Berdasarkan rata-rata posttest dari kedua kelas,

terlihat bahwa nilai rata-rata posttest kelas eksperimen lebih tinggi

dibandingkan dengan rata-rata nilai posttest kelas kontrol, dengan

menggunakan Uji t diperoleh bahwa bahwa nilai sig. (2-failed) pada kelas

eksperimen 0,000 < 0,05 yaitu terdapat pengaruh pada perlakuan dikelas
73

eksperimen maka, Ha diterima dan Ho ditolak pada taraf α= 0,05 yang berarti

terdapat pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar siswa dengan

menggunakan model pembelajaran Project Based Learning pada

Pembelajaran PKN di Kelas V SD Swasta Pesantren Modern Adnan.

Peneliti mengambil kesimpulan bahwa model pembelajaran Project

Based Learning merupakan model pembelajaran yang dapat membantu siswa

untuk mendapatkan hasil belajar yang baik pada Mata Pelajaran PKN.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada penelitian ini,

maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Setelah dilakukan penelitian terhadap hasil belajar mata pelajaran

PKN di kelas eksperimen dengan model Project Based Learning

dengan menggunakan uji t diperoleh nilai rata-rata 82,4.

2. Setelah dilakukan penelitian terhadap hasil belajar mata pelajaran

PKN di kelas kontrol dengan metode konvensional dengan

menggunakan uji t diperoleh nilai rata-rata 68,4.

3. Dilihat dari hasil yang diperoleh peserta didik ketika belajar dengan

menggunakan metode project based learning dan konvensional sangat

berbeda. Terdapat perbedaan antara kelas eksperimen dan kelas

kontrol yaitu, pada kelas eksperimen diperoleh nilai rata-rata 82,4 dan

pada kelas kontrol diperoleh nilai rata-rata 68,4. Pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol diperoleh perbedaan nilai rata-rata

sebesar 14,0 yang jika dihitung dalam bentuk persen didapat

bahwasanya perbedaan nilai rata-rata pada kelas eksperimen dan kelas

kontrol adalah 16,9% diketahui bawa nilai pada kelas eksperimen lebih

tinggi 16,9% dari kelas kontrol.

Sehingga terdapat pengaruh terhadap hasil belajar PKN peserta didik

dengan model project based learning di kelas V SD Swasta Pesantren

Modern Adnan. Hal ini dibuktikan bahwa uji hipotesis dengan uji t

pada kelas eksperimen (Project based learning) tersebut, maka hasil

74
75

yang diperoleh adalah 0,000 nilai tersebut lebih kecil dari Sig.(2-failed)

α = 0,05 (0,000 < 0,05). Sehingga Ha dapat diterima dan Ho ditolak.

Maka dapat disimpulkan terdapat pengaruh model pembelajaran

project based learning terhadap hasil belajar PKN siswa kelas V SD

Swasta Pesantren Modern Adnan.

B. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, peneliti ingin

memberikan saran-saran sebagai berikut:

1. Bagi guru kelas, agar memilih model pembelajaran yang sesuai

dengan materi pelajaran yang diajarkan, agar dapat menunjang proses

belajar-mengajar yang lebih aktif, efektif dan efisien.

2. Bagi peneliti selanjutnya, agar peneliti dapat melakukan penelitian

pada materi dan model pembelajaran yang sama, agar dapat dijadikan

sebagai studi perbandingan dalam meningkatkan mutu dan kualitas

pendidikan.
Daftar Pustaka

Ananda, Rusydi. 2019. Perencanaan Pembelajaran. Medan: Lembaga Peduli


Pengembangan Pendidikan Indonesia (LPPPI)

Arafat, Maulana. 2018. Pembelajaran PKn. Yogyakarta: Samudra Biru

Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi


Aksara

Badar, Tritanto Ibnu. 2014. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif


dan Kontekstual. Jakarta: Kencana

Bahri, Syaiful Djamarah. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Berdasarkan hasil wawancara tanggal 22 Januari 2020 dengan wali kelas 5b di


Sekolah Dasar Swasta Pesantren Modern Adnan Kecamatan Medan Sunggal

Budi Juliandi. 2015. Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi.


Jakarta: RajaGrafindo Persada

Daryanto. 2014. Pendekatan Pembelajaran saintifik kurikulum 2013. Yogyakarta:


Penerbit Gava Media

Departemen Agama RI. 2011. Al-Hikmah Al-Qur’an dan Terjemahnya. Bandung:


Diponegoro

Departemen Agama RI. 2013. Al Qur’an dan Terjemahan. Surabaya: Halim

Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta:Rineka Cipta

HR.Muslim

Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatitif. Medan: Media Persada

Jalaludin, Imam. 2014. Terjemahan Tafsir Jalalain. Jakarta : Sinar Baru Algesindo

Jaya, Indra. 2018. Penerapan Statistik Untuk Pendidikan. Medan: Perdana


Publishing

76
77

Kusumawati, Naniek. 2019. Strategi Belajar Mengajar di Sekolah Dasar. Magetan:


Media Grafika

Mardenis. 2017. Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Rangka Pengembangan


Kepribadian Bangsa. Jakarta: RajaGrafindo Persada

Maryanto. 2017. Buku Siswa Kelas V. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan


Kebudayaan

Mudjiono, Dimyati. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Nasution, Al Rasyidin dan Wahyuddin Nur. 2011. Teori Belajar dan


Pembelajaran. Medan: Perdana Publishing

Nurmawati. 2016. Evaluasi Pendidikan Islam. Bandung: Ciptapustaka Media

Ridwan, Sani Abdullah. 2014. Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi


Kurikulum 2013. Jakarta: Bumi Aksara

Rosdiana. 2015. Dasar-dasar Kependidikan. Medan: Gema Ihsani

Rusman. 2011. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi.


Jakarta: Rajawali Pers

Rusman. 2017. Belajar dan Pembelajaran Beorientasi Standar Prosees


Pendidikan. Jakarta: Kencana

Rusmin,Husain. 2017. Sumber belajar penunjang plpg kompetensi profesional mata


pelajaran PKN sd. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan direktorat
jenderal guru dan tenaga kependidikan

Salim, Syahrum. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: Citapustaka


Media

Sanjaya, Wina. 2011. Strategi Pembelajaran Berorintasi Standar Proses


Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group

Satori, Djama’an. 2007. Materi Pokok Profesi Keguruan. Jakarta: Universitas


Terbuka
78

Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R&D. Bandung:


Alfabeta

Sukamadinata, Nanang Syaodih. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:


Remaja Rosdakarya

Sumantri, Mohammad Syarif. 2016. Strategi Pembelajaran Teori dan Praktik Di


Tingkat Pendidikan Dasar. Jakarta: RajaGrafindo Persada

Umar, Bukhari. 2012. Hadis Tarbawi Pendidikan Dalam Perspektif Hadis. Jakarta:
Amzah

Undang –Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 1

W, Kamdi. 2007. Model Pembelajaran Project Based Learning. Semarang: UUS


Pres

Wandini, Rora Rizki. 2019. Pembelajaran Matematika Untuk Calon Guru MI/SD.
Medan: Widya Puspita

Winkel. 2014. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Sketsa

Yatim, Riyanto. 2010. Metodologi Penelitian. Surabaya: SIC

Yudha, Rahmat Putra. 2018. Motivasi berprestasi dan Disiplin peserta didik.
Pontianak: Yudha English Galery

Zainal Aqib. 2013. Model-Model, Media dan Strategi Pembelajaran Kontekstual


(inovatif). Bandung: Yrama Widya.
Lampiran 1

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Satuan Pendidikan : SD Swasta Pesantren Modern Adnan


Kelas/Semester : V / Ganjil
Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)
Materi : Mengamalkan nilai-nilai Pancasila
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit

A. Kompetensi Inti (KI)


KI 1 : Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang
dianutnya
KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri,
perduli dan bertanggung jawab dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman, guru, tetangga dan negara
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif pada tingkat dasar dengan cara mengamati,
menanya, dan mencoba berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, serta benda-
benda yang dijumpainya dirumah, disekolah, dan tempat
bermain
KI 4 : Menunjukkan keterampilan berfikir dan bertindak kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif. Dalam
bahasa yang jelas, sistemats, logis dan kritis, dalam karya yang
estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan
tindakan yang mencerminkan perilaku anak sesuai dengan tahap
perkembangannya.
B. Kompetensi Dasar
Pendidikan Kewarganegaraan(PKn)
NO KOMPETENSI DASAR (KD) INDIKATOR
1 2.1 Bersikap tanggung jawab, cinta 2.1.1 Menunjukkan sikap tanggung
tanah air, dan rela berkorban sesuai jawab, cinta tanah air, dan rela
nilai-nilai sila Pancasila berkorban sesuai nilai-nilai sila
Pancasila
2.1.2 Menganalisa sikap tanggung
jawab, cinta tanah air, dan rela
berkorban sesuai nilai-nilai sila
Pancasila
2 3.1 Mengidentifikasikan nilai-nilai 3.1.1 Menganalisa nilai-nilai
pancasila dalam kehidupan sehari- pancasila dalam kehidupan sehari-
hari hari
3.1.2 Menunjukkan nilai-nilai
pancasila dalam kehidupan sehari-
hari
3.1.3 Mengkategorikan nilai-nilai
pancasila dalam kehidupan sehari-
hari

C. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah berdiskusi, siswa mampu menunjukkan sikap tanggung jawab,
cinta tanah air, dan rela berkorban sesuai nilai-nilai sila Pancasila Setelah
berdiskusi, siswa mampu membandingkan keberagaman sosial budaya
dalam masyarakat
2. Setelah melakakukan pembelajaran, siswa mampu menganalisa nilai-nilai
pancasila dalam kehidupan sehari-hari
3. Setelah melakukan pembelajaran, siswa mampu menunjukkan nilai-nilai
pancasila dalam kehidupan sehari-hari
D. Materi Pokok
1. Mengamalkan nilai-nilai Pancasila
2. Menyikapi sikap sesuai nilai-nilai Pancasila
E. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Alokasi Waktu

1. Kelas dibuka dengan salam,


menanyakan kabar, dan
mengecek kehadiran siswa.
2. Kelas dilanjutkan dengan doa
dipimpin oleh salah seorang
siswa.
3. Siswa difasilitasi untuk bertanya
jawab pentingnya mengawali
setiap kegiatan dengan doa.
Selain berdoa, guru dapat

Pembuka memberikan penguatan tentang


10 Menit
sikap syukur.
4. Siswa diajak menyanyikan Lagu
Indonesia Raya. Guru
memberikan penguatan tentang
pentingnya menanamkan
semangat kebangsaan.
5. Guru memotivasi peserta didik
agar mengikuti pelajaran dengan
baik dan semangat.
6. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran
7. Guru menjelaskan pembelajaran
tentang mengamalkan nilai-nilai
pancasila
Inti 8. Siswa mendengarkan penjelaskan 50 Menit

dari guru
9. Guru memberikan tugas kepada
siswa tentang pembelajaran yang
telah dijelaskan dalam waktu
yang di tentukan
10. Siswa mengerjakan tugas yang
diberikan secara individu
11. Guru mengamati proses siswa
dalam menyelesaikan tugasnnya
12. Siswa mengumpulkan tugas yang
diberikan guru
13. Guru memberikan evaluasi
kepada siswa tentang tugas yang
telah dikerjakan

Penutup 14. Guru mengakhiri pembelajaran 10 Menit


dengan salam dan doa

F. Materi Pembelajaran
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari
Filosofi Negara Indonesia dirumuskan oleh pemimpin nasionalis
Indonesia, Sukarno Hatta. Istilah pancasila terdiri dari dua kata Sansekerta,
yaitu “panca” yang berarti lima, dan “sila” yang berarti prinsip.
Pancasila terdiri dari lima prinsip yang tidak dapat dipisahkan dan saling
terkait.
Ada banyak nilai dan makna yang terkandung dalam pancasila, yang
bisa diamalkan dalam keseharian Anda. Menerapkan nilai-nilai pancasila
dalam kehidupan sehari hari merupakan salah satu kewajiban sebagai warga
Negara Indonesia.
Pancasila tidak hanya sebagai dasar negara tetapi juga sebagai nilai -
nilai yang dapat dihidupi oleh masyarakat Indonesia. Setiap sila-sila yang
terkandung dalam Pancasila,masing-masing mempunyai makna tersendiri dan
dapat diterapkan di kehidupan sehari-hari sesuai yang terkandung dalam
makna sila tersebut, berikut ini beberapa contoh sikap positif yang sesuai
dengan nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Pancasila yang dijadikan sebagai landasan ideal dalam
pembangunan nasional, menjadi pegangan rakyat Indonesia ditengah arus
globalisasi yang begitu deras. Disaat memasuki era reformasi nilai-nilai
pancasila nyaris tidak menyentuh kehidupan masyarakat kita,baik dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Bila hal ini terus terjadi
bukan tidak mungkin, nasionalisme, persatuan dan kesatuan bangsa akan
lenyap dari negara kita ini. Karena itu tokoh-tokoh bangsa ini secara bersama-
sama perlu untuk membangun kembali kesadaran masyarakat atas nilai-nilai
luhur pancasila.Pancasila harus diwariskan kepada generasi muda bangsa
Indonesia berikutnya melalui jalur pendidikan,karena genersi muda
sebagai penerus bangsa perlu penguatan karakter sebagai anak bangsa.
G. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN
1. Buku Guru Kelas V Tema 1: Organ Gerak hewan dan Manusia (Buku
Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Revisi 2017, Jakarta: Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan)
2. Buku Siswa Kelas V Tema 1: Organ Gerak hewan dan Manusia (Buku
Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Revisi 2017, Jakarta: Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan)
3. Lembar kerja
H. Pendekatan dan Model Pembelajaran
Pendekatan : Scientific
Model : Metode konvensional
Metode : Simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan dan ceramah.
I. PENILAIAN
Penilaian Hasil Belajar Siswa
Aspek Bentuk Instrumen

Pengetahuan Lembar soal

Keterampilan Lembar penilaian proses dan produk

Lembar penilaian laporan Kerja


Penilaian Sikap
No Nama Perubahan Tingkah Laku

Jujur Disiplin Tanggung Percaya


Jawab Diri

T BT T BT T BT T BT

1 Yiyin Munaroh P P P P

Keterangan:
T : Terlihat
BT : Belum Terlihat
Penilaian Pengetahuan
1. Jenis Penilaian : Tertulis
2. Instrument penilaian : Rubrik , score
3. Bentuk Tes : Pilihan Berganda

Jawaban benar = 1
Jawaban salah = 0

Instrumen penilaian
No Nama Peserta didik Skor

2
Penilaian (penskoran) tes pilihan berganda:
Î 100 =

Refleksi Guru :

Medan,
Guru Kelas Peneliti

Evi, S.Ag Khairina

Mengetahui,
Kepala Sekolah

Purwanto, S.Pd
Lampiran 2

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Satuan Pendidikan : SD Swasta Pesantren Modern Adnan


Kelas/Semester : V / Ganjil
Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)
Materi : Mengamalkan nilai-nilai Pancasila
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit

A. Kompetensi Inti (KI)


KI 1 : Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang
dianutnya
KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri,
perduli dan bertanggung jawab dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman, guru, tetangga dan negara
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif pada tingkat dasar dengan cara mengamati,
menanya, dan mencoba berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, serta benda-
benda yang dijumpainya dirumah, disekolah, dan tempat
bermain
KI 4 : Menunjukkan keterampilan berfikir dan bertindak kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif. Dalam
bahasa yang jelas, sistemats, logis dan kritis, dalam karya yang
estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan
tindakan yang mencerminkan perilaku anak sesuai dengan tahap
perkembangannya.
B. Kompetensi Dasar
Pendidikan Kewarganegaraan(PKn)
NO KOMPETENSI DASAR (KD) INDIKATOR
1 2.1 Bersikap tanggung jawab, cinta 2.1.1 Menunjukkan sikap tanggung
tanah air, dan rela berkorban sesuai jawab, cinta tanah air, dan rela
nilai-nilai sila Pancasila berkorban sesuai nilai-nilai sila
Pancasila
2.1.2 Menganalisa sikap tanggung
jawab, cinta tanah air, dan rela
berkorban sesuai nilai-nilai sila
Pancasila
2 3.1 Mengidentifikasikan nilai-nilai 3.1.1 Menganalisa nilai-nilai
pancasila dalam kehidupan sehari- pancasila dalam kehidupan sehari-
hari hari
3.1.2 Menunjukkan nilai-nilai
pancasila dalam kehidupan sehari-
hari
3.1.3 Mengkategorikan nilai-nilai
pancasila dalam kehidupan sehari-
hari

C. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah berdiskusi, siswa mampu menunjukkan sikap tanggung jawab,
cinta tanah air, dan rela berkorban sesuai nilai-nilai sila Pancasila Setelah
berdiskusi, siswa mampu membandingkan keberagaman sosial budaya
dalam masyarakat
2. Setelah melakakukan pembelajaran, siswa mampu menganalisa nilai-nilai
pancasila dalam kehidupan sehari-hari
3. Setelah melakukan pembelajaran, siswa mampu menunjukkan nilai-nilai
pancasila dalam kehidupan sehari-hari
D. Materi Pokok
1. Mengamalkan nilai-nilai Pancasila
2. Menyikapi sikap sesuai nilai-nilai Pancasila
E. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Deskripsi Alokasi Waktu

Pendahuluan Apersepsi dan Motivasi 10 Menit


1. Kelas dibuka dengan salam, menanyakan
kabar, dan mengecek kehadiran siswa.
2. Kelas dilanjutkan dengan doa dipimpin
oleh salah seorang siswa.
3. Siswa difasilitasi untuk bertanya jawab
pentingnya mengawali setiap kegiatan
dengan doa. Selain berdoa, guru dapat
memberikan penguatan tentang sikap
syukur.
4. Siswa diajak menyanyikan Lagu
Indonesia Raya. Guru memberikan
penguatan tentang pentingnya
menanamkan semangat kebangsaan.
5. Guru memotivasi peserta didik agar
mengikuti pelajaran dengan baik dan
semangat.
6. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran
Inti 7. Guru memberikan pertanyaan awal 50 Menit
terkait dengan nilai-nilai dalam pancasila
8. Guru memperlihatkan gambar tentang
pengamalan nilai-nilai pancasila
9. Siswa membuat pertanyaan sesuai
dengan gambar yang diperlihatkan
Menyusun Perencanaan Proyek
10. Siswa diperintahkan membuat project
yang berkaitan dengan nilai-nilai
Pancasila yang terbuat dari karton yang
telah di sediakan guru
11. Siswa secara berkelompok
mendiskusikan rencana yang akan
dilakukan dalam rangka pembuatan
project
12. Siswa mempresentasikan hasil
perencanaan yang telah dibuat
Menyusun Jadwal
13. Siswa dibimbing oleh guru untuk
menentukan waktu pembuatan project
Menyelesaikan Proyek dan Monitorng
14. Siswa melakukan proses pembuatan
project secara berdiskusi
15. Siswa menuliskan hasil diskusi pada
kertas yang telah disediakan
Penyusunan laporan dan presentasi
16. Siswa menyampaikan hasil diskusinya
Penutup 17. Siswa mengucap salam untuk 10 Menit
mengakhiri pembelajaran Siswa
18. memberi salam kepada guru yang ada
didepan kelas

F. Materi Pembelajaran
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari
Filosofi Negara Indonesia dirumuskan oleh pemimpin nasionalis
Indonesia, Sukarno Hatta. Istilah pancasila terdiri dari dua kata Sansekerta,
yaitu “panca” yang berarti lima, dan “sila” yang berarti prinsip.
Pancasila terdiri dari lima prinsip yang tidak dapat dipisahkan dan saling
terkait.
Ada banyak nilai dan makna yang terkandung dalam pancasila, yang
bisa diamalkan dalam keseharian Anda. Menerapkan nilai-nilai pancasila
dalam kehidupan sehari hari merupakan salah satu kewajiban sebagai warga
Negara Indonesia.
Pancasila tidak hanya sebagai dasar negara tetapi juga sebagai nilai -
nilai yang dapat dihidupi oleh masyarakat Indonesia. Setiap sila-sila yang
terkandung dalam Pancasila,masing-masing mempunyai makna tersendiri dan
dapat diterapkan di kehidupan sehari-hari sesuai yang terkandung dalam
makna sila tersebut, berikut ini beberapa contoh sikap positif yang sesuai
dengan nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Pancasila yang dijadikan sebagai landasan ideal dalam
pembangunan nasional, menjadi pegangan rakyat Indonesia ditengah arus
globalisasi yang begitu deras. Disaat memasuki era reformasi nilai-nilai
pancasila nyaris tidak menyentuh kehidupan masyarakat kita,baik dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Bila hal ini terus terjadi
bukan tidak mungkin, nasionalisme, persatuan dan kesatuan bangsa akan
lenyap dari negara kita ini. Karena itu tokoh-tokoh bangsa ini secara bersama-
sama perlu untuk membangun kembali kesadaran masyarakat atas nilai-nilai
luhur pancasila.Pancasila harus diwariskan kepada generasi muda bangsa
Indonesia berikutnya melalui jalur pendidikan,karena genersi muda
sebagai penerus bangsa perlu penguatan karakter sebagai anak bangsa.
G. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN
4. Buku Guru Kelas V Tema 1: Organ Gerak hewan dan Manusia (Buku
Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Revisi 2017, Jakarta: Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan)
5. Buku Siswa Kelas V Tema 1: Organ Gerak hewan dan Manusia (Buku
Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Revisi 2017, Jakarta: Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan)
6. Gambar terkait pengamalan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-
hari
7. Lembar kerja
H. Pendekatan dan Model Pembelajaran
Pendekatan : Scientific
Model : Project Based Learning
Metode : Simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan dan ceramah.
I. Penilaian Hasil Belajar Siswa
Aspek Bentuk Instrumen

Pengetahuan Lembar soal

Keterampilan Lembar penilaian proses dan produk

Lembar penilaian laporan Kerja

Penilaian Sikap
No Nama Perubahan Tingkah Laku

Jujur Disiplin Tanggung Percaya


Jawab Diri

T BT T BT T BT T BT

1 Yiyin Munaroh P P P P

Keterangan:
T : Terlihat
BT : Belum Terlihat
Penilaian Pengetahuan
1. Jenis Penilaian : Tertulis
2. Instrument penilaian : Rubrik , score
3. Bentuk Tes : Pilihan Berganda
Jawaban benar = 1
Jawaban salah = 0

Instrumen penilaian
No Nama Peserta didik Skor

Penilaian (penskoran) tes pilihan berganda:


Î 100 =

Refleksi Guru :

Medan,
Guru Kelas V Peneliti

Rudi Hartono, SE, S.Pd.I Khairina


Mengetahui,
Kepala Sekolah

Purwanto, S.Pd
Lampiran 3
Soal Pre-test dan Post-test Siswa

NAMA :
KELAS : V (LIMA)
PELAJARAN : PKN
MATERI : MENGAMALKAN NILAI-NILAI PANCASILA

Jawablah pertanyaan dibawah ini a. Tidak Mengganggu ibadah


dengan memberikan tanda silang (x) orang lain
pada jawaban yang paling tepat!
b. Menghargai hak dan kewajiban
orang lain
1. Sikap apa yang sesuai dengan
pengamalan pancasila yang c. Mengerjakan tugas sekolah
dilambangkan dengan Gambar dengan baik
dibawah ini..
d. Melakukan kegiatan gotong
royong

a. Musyawarah 3. Berikut termasuk perilaku yang


sesuai dengan pengamalan sila-sila
b. Menjenguk orang sakit
Pancasila di rumah, kecuali ...
c. Gotong royong a. Mendengarkan dan
melaksanakan nasihat orang tua
d. Rajin Beribadah
b. Tidak memilih-milih teman

2. Berikut yang bukan termasuk c. Menyayangi adik dan kakak


sikap dan perilaku sehari-hari dari
d. Melakukan aturan rumah
warga masyarakat di lingkungan
dengan baik
sekitar yang berkaitan dengan
pengamalan nilai-nilai Pancasila,
yaitu ...
4. Nilai yang tidak sesuai dengan sesuai dengan pengamalan
pengamalan Pancasila di Pancasila terutama sila ...
lingkungan sekolah adalah ... a. Pertama
a. Menyontek hasil ulangan
b. Kedua
b. Mengikuti Upacara bendera
c. Ketiga
c. Berteman dengan semua siswa
d. Keempat
d. Memberi bantuan kepada teman
yang membutuhkan
7. Yang sesuai dengan Penerapan
nilai pancasila keempat yaitu..
5. Yang harus dilakukan manusia
a. Mengembangkan sikap adil
agar nilai-nilai Pancasila tetap
terhadap sesama
hidup dan berkembang dalam
kehidupan sehari-hari yaitu.. b. Menghormati hak orang lain
a. Menghapal pancasila diluar
c. Mengutamakan musyawarah
kepala
dalam mengambil keputusan
b. Menjadikan Pancasila sebagai
d. Cinta tanah air
bagian dari perlombaan

c. Menghayati serta mengamalkan


8. Berikut yang merupakan
pancasila dalam kehidupan sehari-
penerapan sila pertama pancasila
hari
adalah...
d. Menghayati pancasila a. Merayakan hari besar beberapa
agama secara bersamaan

6. Indonesia sering dilanda musibah, b. Mengikuti ibadah agama lain


antara lain tsunami, banjur dan
c. Menghormati pemeluk agama
gunung meletus. Ketika kita tidak
lain
peduli dengan penderitaan yang
dialami oleh yang terkena musibah d. Ikut melaksanakan ibadah
tersebut, maka siskap kita tidak agama lain
ii) Bersikap musyawarah
9. Mensyukuri anugrah Tuhan Yang mufakat
Maha Esa termasuk pengamalan
iii) Tidak melakukan
sila ke-..
pemborosan
a. Pertama

b. Kedua iv) Suka bekerja keras


Yang sesuai dengan sila kelima
c. Ketiga
pancasila ditunjukkan oleh nomor..
d. Keempat
a. 1 dan 2

b. 1 dan 3
10. Perhatikan hal berikut!
c. 2 dan 3
i) Tidak memaksakan
d. 3 dan 4
kehendak orang lain
Lampiran 4
Kunci Jawaban Soal Pretest dan Posttest
1. D
2. C
3. B
4. A
5. C
6. B
7. C
8. C
9. A
10. A
Lampiran 5
Hasil Pretest dan Postest kelas Kontrol
Y1 Y2
NO NAMA SISWA (pretest) Y1^2 (posttest) Y2^2
1 Adrina Shaffa 60 3600 70 4900
2 Devdan Syahputra 70 4900 70 4900
3 Dias Syafii 60 3600 60 3600
4 Dizka Ramadhani 60 3600 70 4900
5 Farrel Ahmad 50 2500 70 4900
6 Firza Prasetyo 60 3600 80 6400
7 Iqbal Aziz 70 4900 70 4900
8 Kamila Rahma 50 2500 60 3600
9 Khairani Zahira 40 1600 60 3600
10 Kumala Pertiwi 60 3600 70 4900
11 Lazuardi 60 3600 70 4900
12 Muhammad Afif 50 2500 70 4900
13 Muhammad Fathioni 70 4900 70 4900
14 Muhammad Nabil Wijaya 60 3600 70 4900
15 Muhammad Rifqi 50 2500 60 3600
16 Nur Zahra Sabilla 60 3600 70 4900
17 Putri Aliya 70 4900 70 4900
18 Rafii Candra 60 3600 70 4900
19 Raissa Nazlah 50 2500 50 2500
20 Ropita Ginting 60 3600 70 4900
21 Salsabilla 50 2500 70 4900
22 Sri Ramadhani 60 3600 70 4900
23 Try Fanny 60 3600 80 6400
24 Tsaniya Oktalisna 70 4900 80 6400
25 Zahra Saharani 50 2500 60 3600
JUMLAH 1460 1710
RATA-RATA 58,4 68,4
VARIAN 64 47,33333333
STANDARD DEVIASI 8 6,87992248
Lampiran 6
Hasil Pretest dan Posttest kelas Eksperimen
NO NAMA SISWA Y1 (pretest) Y1^2 Y2 (posttest) Y2^2
1 Afifah Syahfitri 60 3600 80 6400
2 Aidina Syarif 60 3600 70 4900
3 Akbar Maulana 70 4900 90 8100
4 Alamsyah Putra 50 2500 90 8100
5 Alzam Abidi Siahaan 60 3600 80 6400
6 Ananda Mutia 80 6400 100 10000
7 Andry Siddiq 50 2500 90 8100
8 Annisa Lestari 40 1600 90 8100
9 Dwiky Khairil 60 3600 70 4900
10 Fajril A.R 50 2500 80 6400
11 Fatimah Sagala 40 1600 80 6400
12 Fatin Panjaitan 60 3600 80 6400
13 Fauzan Maulana 70 4900 90 8100
14 Haikal Tanjung 60 3600 80 6400
15 Massayu Azzahra 60 3600 80 6400
16 Muhammad Nazri 70 4900 80 6400
17 Nazlah Amaliyah Sinambela 60 3600 70 4900
18 Putra Raamadhan 50 2500 80 6400
19 Putri Adelia Harahap 40 1600 70 4900
20 Ramadhani Syafitri Lubis 70 4900 80 6400
21 Razzaq Firmansyah 50 2500 80 6400
22 Rizky Azhari 80 6400 100 10000
23 Yhosinta Kholiq 40 1600 80 6400
24 Zaidan Azzam Jamil 60 3600 80 6400
25 Zhafran Rahmatullah 50 2500 90 8100
JUMLAH 1440 2060
RATA-RATA 57,6 82,4
VARIAN 135,6666667 69
STANDARD DEVIASI 11,64760347 8,306623863
Lampiran 7
LEMBAR VALIDASI BUTIR INSTRUMEN HASIL BELAJAR PKN

Ranah Kognitif Validasi


No
No Kompetensi Dasar Indikator Soal V
Soal C1 C2 C3 C4 C5 C6 V TV
DP
1 2.1 Bersikap tanggung 2.1.1 Menunjukkan sikap 1 Sikap yang seharusnya
jawab, cinta tanah air, tanggung jawab, cinta dilakukan saat
dan rela berkorban tanah air, dan rela bermusyawarah yaitu
sesuai nilai-nilai sila berkorban sesuai nilai-
Pancasila nilai sila Pancasila
2 Sikap apa yang sesuai
dengan pengamalan
pancasila yang
dilambangkan dengan
Gambar tersebut

2.1.2 Menganalisa sikap 3 Sikap solidaritas sosial


tanggung jawab, cinta dalam masyarat yaitu...
tanah air, dan rela
berkorban sesuai nilai-
nilai sila Pancasila
4 Yang bukan termasuk
sikap dan perilaku sehari-
hari dari warga
masyarakat di lingkungan
sekitar yang berkaitan
dengan pengamalan nilai-
nilai Pancasila
5 Berikut yang bukan
termasuk perilaku yang
sesuai dengan pengamalan
sila-sila Pancasila di
rumah
6 Nilai yang tidak sesuai
dengan pengamalan
Pancasila di lingkungan
sekolah
7 Contoh kegiatan pada sila
ke-4
2 3.1 Mengidentifikasikan 3.1.1 Menganalisa nilai- 8 Apa Yang harus
nilai-nilai pancasila nilai pancasila dalam dilakukan manusia agar
dalam kehidupan kehidupan sehari-hari nilai-nilai Pancasila tetap
sehari-hari hidup dan berkembang
dalam kehidupan sehari-
hari ?
9 Sikap yang tidak sesuai
dengan pengamalan
Pancasila
10 Hidup rukun antar umat
beragama merupakan
pengamalan nilai
pancasila ke?

11 Apa Dasar negara yang


menjadi alat pemersatu
bangsa Indonesia?
3.1.2 Menunjukkan nilai- 12 Penerapan nilai pancasila
nilai pancasila dalam keempat
kehidupan sehari-hari
13 Penerapan nilai pancasila
ketiga

14 Penerapan nilai pancasila


pertama

15 Menghormati pendapat
orang lain saat
bermusyawarah,
merupakan contoh
penerapan sila.....
Pancasila

16 Mensyukuri anugrah
Tuhan Yang Maha Esa
termasuk pengamalan sila
ke-..

17 Salah satu contoh sikap


yang tidak mencerminkan
tanggung jawab dalam
kehidupan sehari-hari
yaitu..

18 Yang menjadi hak warga


masyarakat yaitu,
kecuali..

19 Kegiatan yang dapat


meningkatkan semangat
persatuan dan kesatuan
masyarakat

3.1.3 Mengkategorikan 20 Nomor yang sesuai


nilai-nilai pancasila dengan sila kelima
dalam kehidupan sehari- pancasila
hari
Keterangan:
C1 :Pengetahuan
C2 : Pemahaman Medan, 2020
C3 : Penerapan
C4 : Analisis Validator

C5 : Sintesis
C6 : Evaluasi
V : Valid
VDP : Valid dengan perbaikan
TV : Tidak valid
Syarbaini Saleh, S.Sos, M.Si
Lampiran 8
Hasil Uji Validitas dan Daya Pembeda Soal
Correlations
Soal Soal Soal Soal Soal Soal Soal Soal Soal Soal Soal Soal Soal Soal Soal Soal Soal Soal Soal Soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Skortotal
SOAL1 Pearson 1 ,067 ,405 - - ,134 - ,008 - ,484 ,527 ,044 - ,134 ,134 ,318 ,275 ,144 ,214 ,214 ,420*
Correlation *
,097 ,282 ,190 ,046 * **
,272
Sig. (2-tailed) ,751 ,045 ,646 ,172 ,524 ,362 ,970 ,828 ,014 ,007 ,835 ,188 ,524 ,524 ,121 ,183 ,491 ,305 ,305 ,036
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
SOAL2 Pearson ,067 1 ,067 - - ,421 ,067 ,067 ,217 - ,016 ,369 ,010 ,187 ,187 ,081 ,342 ,525 ,266 ,266 ,460*
Correlation ,031 ,226 *
,096 **

Sig. (2-tailed) ,751 ,751 ,882 ,277 ,036 ,751 ,751 ,298 ,646 ,939 ,070 ,961 ,370 ,370 ,701 ,094 ,007 ,199 ,199 ,021
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
SOAL3 Pearson ,405 ,067 1 - - - ,008 ,206 - ,067 ,145 ,318 - ,134 - ,044 ,484 - - - ,250
Correlation *
,097 ,097 ,089 ,046 ,029 ,312 *
,184 ,272 ,029
Sig. (2-tailed) ,045 ,751 ,646 ,646 ,672 ,970 ,322 ,828 ,751 ,489 ,121 ,890 ,524 ,129 ,835 ,014 ,379 ,188 ,890 ,228
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
SOAL4 Pearson - - - 1 - ,042 ,089 ,460 ,021 - ,200 ,492 ,127 ,458 ,250 ,236 ,164 ,086 ,127 ,127 ,441*
Correlation ,097 ,031 ,097 ,042 *
,226 * *

Sig. (2-tailed) ,646 ,882 ,646 ,843 ,843 ,672 ,021 ,919 ,277 ,338 ,012 ,544 ,021 ,228 ,256 ,434 ,683 ,544 ,544 ,027
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
SOAL5 Pearson - - - - 1 - - - - - - - - - - - - - - - -,542**
Correlation ,282 ,226 ,097 ,042 ,375 ,468 ,097 ,336 ,421 ,514 ,277 ,100 ,375 ,167 ,277 ,421 ,221 ,327 ,327
* * ** *

Sig. (2-tailed) ,172 ,277 ,646 ,843 ,065 ,018 ,646 ,101 ,036 ,009 ,180 ,634 ,065 ,426 ,180 ,036 ,288 ,110 ,110 ,005
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
SOAL6 Pearson ,134 ,421 - ,042 - 1 ,579 ,134 ,300 - ,086 ,431 - ,000 ,000 - ,421 ,221 ,327 ,327 ,446*
Correlation *
,089 ,375 **
,047 *
,218 ,185 *

Sig. (2-tailed) ,524 ,036 ,672 ,843 ,065 ,002 ,524 ,145 ,824 ,684 ,032 ,295 1,00 1,00 ,377 ,036 ,288 ,110 ,110 ,025
0 0
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
SOAL7 Pearson - ,067 ,008 ,089 - ,579 1 ,405 ,336 - - ,318 ,214 ,134 - ,044 ,275 - ,214 ,214 ,364
Correlation ,190 ,468 ** *
,142 ,046 ,089 ,184
*

Sig. (2-tailed) ,362 ,751 ,970 ,672 ,018 ,002 ,045 ,100 ,499 ,828 ,121 ,305 ,524 ,672 ,835 ,183 ,379 ,305 ,305 ,074
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
SOAL8 Pearson ,008 ,067 ,206 ,460 - ,134 ,405 1 ,336 - - ,318 ,214 ,134 ,134 ,318 ,275 - - ,214 ,506**
Correlation *
,097 *
,142 ,046 ,184 ,029
Sig. (2-tailed) ,970 ,751 ,322 ,021 ,646 ,524 ,045 ,100 ,499 ,828 ,121 ,305 ,524 ,524 ,121 ,183 ,379 ,890 ,305 ,010
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
SOAL9 Pearson - ,217 - ,021 - ,300 ,336 ,336 1 ,217 - ,274 ,168 - ,300 ,011 ,217 ,114 ,168 ,636 ,443*
Correlation ,046 ,046 ,336 ,287 ,129 **

Sig. (2-tailed) ,828 ,298 ,828 ,919 ,101 ,145 ,100 ,100 ,298 ,165 ,184 ,421 ,540 ,145 ,960 ,298 ,588 ,421 ,001 ,027
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
SOAL Pearson ,484 - ,067 - - - - - ,217 1 ,217 - ,010 - ,187 ,081 ,123 ,180 ,266 ,521 ,221
10 Correlation *
,096 ,226 ,421 ,047 ,142 ,142 ,208 ,281 **

Sig. (2-tailed) ,014 ,646 ,751 ,277 ,036 ,824 ,499 ,499 ,298 ,298 ,320 ,961 ,174 ,370 ,701 ,559 ,391 ,199 ,008 ,289
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
SOAL Pearson ,527 ,016 ,145 ,200 - ,086 - - - ,217 1 ,011 - ,514 ,300 ,538 ,217 ,114 ,168 - ,388
11 Correlation **
,514 ,046 ,046 ,287 ,065 ** **
,065
**

Sig. (2-tailed) ,007 ,939 ,489 ,338 ,009 ,684 ,828 ,828 ,165 ,298 ,960 ,756 ,009 ,145 ,006 ,298 ,588 ,421 ,756 ,055
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
SOAL Pearson ,044 ,369 ,318 ,492 - ,431 ,318 ,318 ,274 - ,011 1 ,175 ,431 ,123 - ,657 ,345 ,175 ,175 ,636**
12 Correlation *
,277 *
,208 *
,136 **

Sig. (2-tailed) ,835 ,070 ,121 ,012 ,180 ,032 ,121 ,121 ,184 ,320 ,960 ,404 ,032 ,558 ,516 ,000 ,091 ,404 ,404 ,001
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
SOAL Pearson - ,010 - ,127 - - ,214 ,214 ,168 ,010 - ,175 1 ,327 ,327 ,175 ,010 ,273 ,405 ,107 ,334
13 Correlation ,272 ,029 ,100 ,218 ,065 *

Sig. (2-tailed) ,188 ,961 ,890 ,544 ,634 ,295 ,305 ,305 ,421 ,961 ,756 ,404 ,110 ,110 ,404 ,961 ,186 ,045 ,610 ,103
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
SOAL Pearson ,134 ,187 ,134 ,458 - ,000 ,134 ,134 - - ,514 ,431 ,327 1 ,250 ,431 ,187 ,221 ,327 - ,478*
14 Correlation *
,375 ,129 ,281 ** * *
,218
Sig. (2-tailed) ,524 ,370 ,524 ,021 ,065 1,00 ,524 ,524 ,540 ,174 ,009 ,032 ,110 ,228 ,032 ,370 ,288 ,110 ,295 ,016
0
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
SOAL Pearson ,134 ,187 - ,250 - ,000 - ,134 ,300 ,187 ,300 ,123 ,327 ,250 1 ,431 - ,590 ,600 ,327 ,542**
15 Correlation ,312 ,167 ,089 *
,047 ** **

Sig. (2-tailed) ,524 ,370 ,129 ,228 ,426 1,00 ,672 ,524 ,145 ,370 ,145 ,558 ,110 ,228 ,032 ,824 ,002 ,002 ,110 ,005
0
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
SOAL Pearson ,318 ,081 ,044 ,236 - - ,044 ,318 ,011 ,081 ,538 - ,175 ,431 ,431 1 - - ,175 ,175 ,400*
16 Correlation ,277 ,185 **
,136 * *
,208 ,109
Sig. (2-tailed) ,121 ,701 ,835 ,256 ,180 ,377 ,835 ,121 ,960 ,701 ,006 ,516 ,404 ,032 ,032 ,320 ,604 ,404 ,404 ,047
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
SOAL Pearson ,275 ,342 ,484 ,164 - ,421 ,275 ,275 ,217 ,123 ,217 ,657 ,010 ,187 - - 1 ,180 ,010 ,010 ,549**
17 Correlation *
,421 * **
,047 ,208
*

Sig. (2-tailed) ,183 ,094 ,014 ,434 ,036 ,036 ,183 ,183 ,298 ,559 ,298 ,000 ,961 ,370 ,824 ,320 ,391 ,961 ,961 ,004
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
SOAL Pearson ,144 ,525 - ,086 - ,221 - - ,114 ,180 ,114 ,345 ,273 ,221 ,590 - ,180 1 ,676 ,273 ,461*
18 Correlation **
,184 ,221 ,184 ,184 **
,109 **

Sig. (2-tailed) ,491 ,007 ,379 ,683 ,288 ,288 ,379 ,379 ,588 ,391 ,588 ,091 ,186 ,288 ,002 ,604 ,391 ,000 ,186 ,020
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
SOAL Pearson ,214 ,266 - ,127 - ,327 ,214 - ,168 ,266 ,168 ,175 ,405 ,327 ,600 ,175 ,010 ,676 1 ,405 ,577**
19 Correlation ,272 ,327 ,029 * ** ** *

Sig. (2-tailed) ,305 ,199 ,188 ,544 ,110 ,110 ,305 ,890 ,421 ,199 ,421 ,404 ,045 ,110 ,002 ,404 ,961 ,000 ,045 ,003
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
SOAL Pearson ,214 ,266 - ,127 - ,327 ,214 ,214 ,636 ,521 - ,175 ,107 - ,327 ,175 ,010 ,273 ,405 1 ,543**
20 Correlation ,029 ,327 ** **
,065 ,218 *

Sig. (2-tailed) ,305 ,199 ,890 ,544 ,110 ,110 ,305 ,305 ,001 ,008 ,756 ,404 ,610 ,295 ,110 ,404 ,961 ,186 ,045 ,005
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
SKOR Pearson ,420 ,460 ,250 ,441 - ,446 ,364 ,506 ,443 ,221 ,388 ,636 ,334 ,478 ,542 ,400 ,549 ,461 ,577 ,543 1
TOTAL Correlation * * *
,542 * ** * ** * ** * ** * ** **

**

Sig. (2-tailed) ,036 ,021 ,228 ,027 ,005 ,025 ,074 ,010 ,027 ,289 ,055 ,001 ,103 ,016 ,005 ,047 ,004 ,020 ,003 ,005
N 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Lampiran 9
Hasil Uji Reliabilitas Tes
Reliability Statistics

Cronbach's N of Items
Alpha

,687 20

Berdasarkan hasil perhitungan spss uj reliabilitas soal diatas, disimpulkan


bahwa rhitung > rtabel 0,687 > 0,396. Maka, secara keseluruhan bahwa tes tersebut
reliabel dengan klasifikasi kuat (tinggi).
Lampiran 10
Tingkat Kesukaran Soal

Statistics
Soal Soal Soal Soal Soal Soal Soal Soal Soal Soal Soal Soal Soal Soal Soal Soal Soal Soal Soal Soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
N Valid 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
Missi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
ng
Mean ,72 ,76 ,72 ,64 ,64 ,80 ,72 ,72 ,68 ,76 ,68 ,88 ,84 ,80 ,80 ,88 ,76 ,92 ,84 ,84
Lampiran 11
Rekapitulasi Validitas, Reliabilitas, Taraf Kesukaran dan Daya Pembeda Soal
No Tingkat Daya
Validitas Reliabilitas Keputusan
Soal Kesukaran Pembeda
1 Valid Reliabel Terlalu mudah Baik Terima
2 Valid Reliabel Terlalu mudah Baik Terima
Tidak
3 Reliabel Terlalu mudah Cukup Terima
Valid
4 Valid Reliabel Cukup Baik Terima
5 Valid Reliabel Cukup Baik Terima
6 Valid Reliabel Terlalu mudah Baik Terima
Tidak
7 Reliabel Terlalu mudah Cukup Terima
Valid
8 Valid Reliabel Terlalu mudah Baik Terima
9 Valid Reliabel Cukup Baik Terima
Tidak
10 Reliabel Terlalu mudah Cukup Terima
Valid
Tidak
11 Reliabel Cukup Cukup Terima
Valid
12 Valid Reliabel Terlalu mudah Baik Terima
Tidak
13 Reliabel Terlalu mudah Baik Terima
Valid
14 Valid Reliabel Terlalu mudah Baik Terima
15 Valid Reliabel Terlalu mudah Baik Terima
16 Valid Reliabel Terlalu mudah Baik Terima
17 Valid Reliabel Terlalu mudah Baik Terima
18 Valid Reliabel Terlalu mudah Baik Terima
19 Valid Reliabel Terlalu mudah Baik Terima
20 Valid Reliabel Terlalu mudah Baik Terima
Lampiran 12
Uji Normalitas
Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova
KELAS
Statistic df Sig.

HASIL Pretestkontrol ,259 25 ,000

posttestkontrol ,352 25 ,000

pretesteksperimen ,182 25 ,033

posttesteksperimen ,294 25 ,000

a. Lilliefors Significance Correction


Lampiran 13
Uji Homogenitas
Homogenitas Data Pretest
Test of Homogeneity of Variances
Levene df1 df2 Sig.
Statistic
HASIL Based on Mean 3,430 1 48 ,070
Based on Median 2,695 1 48 ,107
Based on Median 2,695 1 44,413 ,108
and with adjusted df
Based on trimmed 3,750 1 48 ,059
mean

Hasil belajar siswa


Levene Statistic df1 df2 Sig.
3,430 1 48 ,070

Homogenitas Data Posttest


Test of Homogeneity of Variances
Levene df1 df2 Sig.
Statistic
HASIL Based on Mean 1,373 1 48 ,247
Based on Median ,846 1 48 ,362
Based on Median ,846 1 47,330 ,362
and with adjusted df
Based on trimmed 1,351 1 48 ,251
mean

Hasil belajar siswa


Levene Statistic df1 df2 Sig.
1,373 1 48 ,247
Lampiran 14
Uji Hipotesis
Paired Samples Test
Paired Differences
95% Confidence Interval of the
Std. Std. Error t Df Sig. (2-tailed)
Mean Difference
Deviation Mean
Lower Upper
Pair 1 PreKontrol - -10,000 7,071 1,414 -12,919 -7,081 -7,071 24 ,000
PostKontrol
Pair 2 PreEksperimen - -24,800 11,590 2,318 -29,584 -20,016 -10,699 24 ,000
PostEksperimen
Lampiran 15
Dokumentasi

Guru menjelaskan didepan kelas dengan Media

Siswa mendengan penjelasan guru


Guru memantau siswa saat sedang mengerjakan tugas yang diberikan

Siswa mengerjakan tugas Project secara berkelompok


Perwakilan kelompok menyajikan hasil diskusi

Melakukan wawancara kepada guru kelas


Foto bersama guru-guru SD Swasta Pesantren Modern Adnan Medan Sunggal
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Data Pribadi

Nama : Khairina

Nim : 0306161068

Fakultas : Ilmu tarbiyah dan keguruan

Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Tempat/Tanggal Lahir : Medan, 10 September 1998

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Anak ke : 1 (satu)

Alamat : Jl. Klambir V gg. Flamboyan No.26

B. Data Orang Tua

Nama Orang Tua

Ayah : Bachtiar Effendi Tanjung

Pekerjaan : Wiraswasta

Ibu : Sri Wardhani

Pekerjaan : Pensiun PNS

Alamat : Jl. Klambir V gg. Flamboyan No.26

C. Pendidikan

2004-2010 : SD Supriyadi Medan

2010-2013 : SMP Negeri 9 Medan

2013-2016 : SMA Negeri 15 Medan

2016-2020 : UIN Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai