1
1
1
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan untuk Melengkapi Tugas-
Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Oleh:
DEWI PURWANINGSIH
NPM: 1311100018
Jurusan: Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
i
PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MATEMATIKA
BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan untuk Melengkapi Tugas-
Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Oleh:
DEWI PURWANINGSIH
NPM: 1311100018
Jurusan: Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
ii
MOTTO
Artinya: Nun, demi pena dan apa yang mereka tuliskan, (QS. Al-Qalam: 1)
iv
PERSEMBAHAN
kubanggakan.
v
RIWAYAT HIDUP
Merupakan anak pertama dari tiga bersaudara dari Bapak Painah dan Ibu Jumisih.
Lampung yaitu UIN Raden Intan Lampung dan mengambil jurusan Pendidikan
vi
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr Wb
menyesaikan Pendidikan pada Program Strata Satu (S1) Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan UIN Raden Intan Lampung dan telah penulis selesaikan sesuai dengan
rencna dalam penulisan skripsi ini, penulis mendapat banyak arahan dari berbagai
pihak khususnya dari dosen pembimbing skripsi, sehingga yang dihadapi dapat
diselesaikan sesuai dengan harapan. Oleh sebab itu, melalui skripsi ini penulis
1. Prof. Dr. Hj. Nirva Diana , M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan
vii
4. Ibu Dr. Yuberti, M.Pd selaku pembimbing II, terimakasih atas kesabaran
5. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan yang telah
6. Kepala sekolah, guru dan staf TU MIN 11 Bandar Lampung yang telah
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, hal itu
tidak lain disebabkan karena keterbatasan kemampuan, waktu, dan dana yang
dimiliki. Untuk itu kiranya para pembaca dapat memberikan masukan dan saran
Dewi Purwningsih
NPM.1311100018
viii
DAFTAR ISI
COVER ........................................................................................................ i
ABSTRAK..................................................................................................... ii
PERSETUJUAN .......................................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iv
MOTTO ........................................................................................................ v
PERSEMBAHAN ........................................................................................ vi
RIWAYAT HIDUP ....................................................................................... vii
KATA PENGANTAR .................................................................................. viii
DAFTAR ISI ................................................................................................ x
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPRAN .................................................................................. xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah .......................................................................6
C. Pembatasan Masalah.......................................................................6
D. Rumusan Masalah ..........................................................................6
E. Tujuan Penelitian ............................................................................7
F. Manfaat Penelitian ..........................................................................7
ix
3. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Saintifik .................................... 26
4. Langkah-Langkah Umum Pembelajaran Dengan
Menggunakan Pendekatan Saintifik ........................................ 26
E. Kerangka Berfikir ........................................................................ 28
F. Hipotesis ..................................................................................... 29
G. Penelitian Relevan ....................................................................... 29
x
DAFTAR GAMBAR
xi
xii
DAFTAR TABEL
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 4 SURAT-SURAT
4.1 Pengesahan Proposal
4.2 Surat Pra Penelirian
4.3 Surat Penelitian
4.4 Surat Balasan Penelitian
4.5 Nota Dinas
xiv
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
adalah upaya mengembangkan kemampuan atau potensi individu sehingga bisa hidup
optimal baik segi pribadi maupun sebagai anggota masyarakat serta memiliki nilai-
pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi siswa agar dapat
pendidikan, manusia dapat menjadi insan yang cerdas serta berakhlak mulia
sendiri, orang lain, agama serta bangsa dan negaranya. Dalam hal ini
1
Nana Sudjana, Pembinaan Dan Pengembangan Kurikulum Di Sekolah, (Bandung: Sinar
Baru Algensindo, 2013), h. 2
2
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, ( Jakarta : Bumi Aksara, 2013 ), h. 79.
2
Hal tersebut telah dijelaskan dalam UU No. 20 tahun 2003 tentang system
bantuan yang diberikan guru agar terjadi proses memproleh ilmu pengetahuan
3
Udang-Undang Sisdiknas No.20 Tahun 2003, (Jakarta,Sinar Grafika,2011) ,h.7
4
Departemen Agama RI, Al-Quraan Dan Terjemahannya, (Jakarta: Sahifa, 2014), h. 455.
5
Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, ( Bandung : Remaja Roskarya, 2013
) h. 5
3
serta membentuk sikap dan keperibadian pada siswa. Dengan kata lain,
pembelajaran adalah proses untuk membantu siswa dapat belajar dengan baik.
Guru merupakan fasilitator berbagai sumber dan bahan ajar. Maka dengan
demikian peran guru dalam belajar menjadi lebih luas dan lebih mengarah
belajar dalam berbagai kesempatan melalui berbagai sumber dan bahan ajar
yang digunakan.
Guru dituntut untuk memiliki kreatifitas dan wawasan yang luas agar
dapat merangsang minat belajar siswa, sehingga siswa merasa terbantu untuk
dapat menimbulkan tanggung jawab pada diri siswa sesuai dengan yang
pembelajaran.
bimbingan guru.6
masih jarang di temui dan jarang digunakan sebagai bahan ajar dalam
menanya, siswa dilatih sensitif dalam melihat suatu masalah yang dapat
dalam diri siswa tumbuh rasa ingin tahu yang kemudian menggerakkan siswa
6
Dartanto, Pendekatan Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013, (Yogyakarta: gava
media, 2014), h.51.
7
Three Rahmadona, Nelly Astimar, Implementasi Pendekaran Saintifik dalam
Pembelajaran Tematik Terpadu Di Sekilah Dasar (Studi Literarur), Jurnal Pendidikan Tambusai
Vol.4 No.3 (Universitas Negeri Padang 2020), h 1940
8
Djoko Rohadi Wibowo, Pendekatan Saintifik Dalam Membangun Sikap Kritis Siswa
Pada Pelajaran Akidah Ahlak (Studi di MIN Yogyakarta II), Jurnal TERAMPIL Vol.4 No 1( UIN
Raden Intan Lampung 2017), h.148
5
dapat menjawab rasa ingin tahunya. Dalam proses tersebut, bantuan guru
praktisnya media yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran, sarana dan
Mengingat pada kurikulum 2013 kini buku paket yang diperoleh dari
paket tersebut. Selain buku paket kurikulum 2013 guru juga menggunakan
9
Hasil Wawancara, dilakukan kepada guru, MIN 11 Bandar Lampung dan SD 2
Sukarame
6
Bandar Lampung.
B. Identifikasi Masalah
sebagai berikut:
C. Pembatasan Masalah
semester 2
saintifik
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian
sebagai berikut:
1. Bagi siswa, sebagai bahan ajar matematika yang menarik bagi siswa dalam
proses pembelajaran.
4. Bagi peneliti lain, yaitu berbagi pengalaman dalam merancang bahan ajar.
5. Bagi sekolah, sebagai bahan ajar alternatif yang dapat untuk menambah
pengetahuan siswa.
8
BAB II
LANDASAN TEORI
1. Pengertian Matematika
tersebut mempunyai asal katanya mathema yang berarti pengetahuan atau ilmu
terbentuknya matematika.11
10
Hasan Sastra Negara, Konsep Dasar Matematika Untuk PGSD, (Bandar Lampung: Aura
Publishing, 2013), h. 1
11
Abdussakir, Rosimanidar, “Model Integrasi Matematika Dan Al-Qur’an Serta Praktik
Pembelajarannya”, Jurnal Matematika (2017), h. 3
12
Bambang Sri Anggoro, “Pengembangan Modul Matematika Dengan Strategi Problem
Solving Untuk Mengukur Tingkat Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa,” Al Jabar, Jurnal
Pendidikan Matematika6, No. 2 (2015), h. 123
9
b. Russefendi
yang logis, matematika itu adalah bahasa yang menggunakan istilah yang
simbol dan padat, lebih berupa bahasa symbol mengenai ide daripada
pola atau ide, dan matematika itu adalah suatu seni, keindahannya terdapat
kreatif.
13
Hasan Satra Negara, Op.Cit,h. 2
10
Dalam ayat Al-Qur’an yang secara tersirat memerintahkan umat Islam untuk
disebutkan :
matematika adalah ilmu hitung atau ilmu al-hisab. Dalam urusan hitung
menghitung ini, Allah SWT adalah ahlinya. Allah SWT sangat cepat dalam
14
Departemen Agama RI, Al-Quraan Dan Terjemahannya, (Jakarta: Sahifa, 2014), h.
135
15
Puspita Rahayu Ningsih,Abdul Qohar, Analisis Kesalahan Menyelesaikan Soal Cerita
System Permasalahan Linier Dua Variable (SPLDF) dan Scaffolding –nya Berdasarkan
Analisis Kesalahan Newman Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Malang, Journal Pendidikan
Matematika Dan Sains Tahun II. No.2, jurusan matematika FMIPA Universitas Negeri
Malang, 2014, h 109
11
bertindak atas dasar logis dan rasional, kritis dan cermat, objektif, efektif
pengetahuan.16
pemecahan masalah.
16
Abdussakir, Rosimanidar , Op.cit ., h 12
17
Ibid., h.13
12
sehari-hari. 18
Tujuan diatas akan tercapai jika guru dapat menciptakan kondisi dan
a. Kekekalan bilangan
b. Kekekalan materi
c. Kekekalan panjang
d. Kekekalan luas
e. Kekekalan berat
f. Kekekalan isi
18
Muhamad Daud Siagian, Kemampuan Koneksi Matematik Dalam Pembelajaran
Matematika, MES (Journal of Mathematics Education and Science), Prodi Pendidikan
Matematika FKIP UISU, 2016, h .63
13
g. Tingkat pemahaman19
kemampuan tertentu yang akan di capai oleh siswa. Bahan ajar atau materi
dan sumber belajar memiliki suatu kesamaan disuatu sisi dan juga perbedaan
disisi lain. Persamaannya adalah ketika media berfungsi sebagai sumber untuk
pembelajaran baik dalam ruang kelas maupun di luar ruang kelas, maka
kedudukan video tersebut sama dengan sumber belajar. Tetapi, jika media
19
Drs. H. Karso, M, M.Pd, Modul Pembelajaran Matematika di SD, h. 7
20
Departemen Guruan Nasional Direktorat Jendral Manajemen pendidikan Dasar Dan
Menengah, Model Bahan Ajar Matematika, (Jakarta: DITPTKSD, 2009), h.5
21
Azhar Arsyat, Media Pembelajaran, (Jakarta: Raja Grafindo, 2013), h 8
14
visual yang hanya berfungsi sebagai peralatan visik saja berfungsi sebagai
perantara antara sumber belajar dan siswa, maka peralatan tersebut hanyalah
media dan bukan sebagai sumber belajar. Dari perspektif ini maka media
dimulai dari hal yang mudah, kongkret, dan nyata ada di lingkungan
22
Departemen Guruan Nasional Direktorat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar Dan
Menengah, Op.Cit,h.2
15
Setiap langkah yang telah dibuat perlu dilakukan refleksi sebelum menuju
ke langkah berikutnya. Hal itu untuk meyakinkan bahwa tidak ada bagian
kompetensi. 23
23
Ibid, h. 4
16
C. Pengertian Modul
1. Pengertian modul
Salah satu bahan ajar yang bisa dikembangkan sendiri oleh guru adalah
modul. Modul merupakan salah satu bentuk bahan ajar yang di kemas secara
terencana dan di desain untuk membantu siswa menguasai tujuan belajar yang
belajar, dan evaluasi. Modul berfungsi sebagai sarana belajar yang besifat
masing-masing. 24
Siswa dapat belajar kapan saja dan dimana saja secara mandiri. Karna konsep
berincidemikian, makan kegiatan belajar itu sendiri juga tidak terbatas pada
masalah tempat, bahkan orang yang berdiam di tempat yang jauh dari pusat
penyelenggaraan pun biisa ikut mengikuti poal belajar seperti ini. Terkait
a. Self instruction
26
Ervian Arif Muhafid. Pengembangan Modul IPA Terpadu Berpendekatan Ketrampilan
proses Pada Tema Bunyi di SMP Kelas VIII. ( Skripsi Program Studi pendidikan IPA Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Negeri Semarang, Semaran, 2013), h,9
18
yang dibutuhkan termuat dalam modul tersebut. Tujuan dari konsep ini
secara tuntas, karena materi belajar dikemas dalam satu kesatuan yang
yang tidak tergantung pada bahan ajar/media lain, atau tidak harus
menggunakan modul, siswa tidak perlu bahan ajar yang lain, untuk
masih menggunakan dan bergantung pada bahan ajar yang lain selain
19
d. Adaptif
a. Format
kolom tunggal atau multi harus sesuai dengan bentuk dam ukuran
27
Daryanto, Op.Cit,h.11
20
ditulis pada kertas yang dipakai berwarna dasar putih dengan ukuran
21,5 x 16,5 cm (kertas folio F4 dibagi dua) atau boleh juga berukuran
b. 0rganisasi
pembelajaran.
Organikan antar judul dan sub judul, sub judul yang mudah diikiti
oleh siswa.29
28
LKPP-UNHAS, Bahan Aja, Buku Ajar, Modul, Dan Panduan Praktek, (makasar:
LKPP-UNHAS, 2015) , h 8
29
Daryanto, Op.Cit,h.14
21
c. Data tarik
Gunakan bentuk dan ukuran huruf yang mudah dibaca sesuai dengan
Roman, Calibri, Ariel, Comic Sans MS atau jenis huruf lain yang tidak
buku teks.
sub judul dan naskah isi. Biasanya ukuran huruf yang digunakan
untuk judul bab gunakan ukuran huruf 15 atau 16 dan ukuran sub bab
13 atau 14.
30
LKPP-UNHAS, Op.Cit,h. 8
22
5. Unsur-unsur modul
modul
belajar,
33
Daryanto, Op.Cit,h. 54
24
Selain memiliki kelebihan, menurut Morrison, Ross, & Kemp, modul juga
a. Interaksi antar siswa berkurang sehingga perlu jadwal tatap muka atau
kegiatan kelompok,
b. Pendekatan tunggal menyebabkan monoton dan membosankan karena itu
perlu permasalahan yang menantang, terbuka dan bervariasi,
c. Kemandirian yang bebas menyebabkan siswa tidak disiplin dan menunda
mengerjakan tugas karena itu perlu membangun budaya belajar dan
batasan waktu,
d. Perencanaan harus matang, memerlukan kerjasama tim, memerlukan
dukungan fasilitas, media, sumber dan lainnya, serta persiapan materi
memerlukan biaya yang lebih mahal bila dibandingkan dengan metode
ceramah. 34
D. Pendektan Saintifik
34
Lasmiyati, Idris Hata, “Pengembangan Modul Pembelajaran Untuk Meningkatkan
Pemahaman Konsep Dan Minat SMP”, Jurnal Pendidikan Matematika Vol.9 No 2 (Tahun
2014). 164
35
Andi Prastowo, Rencana Pelaksanaanpembelajaran (RPP) Tematik Terpadu
Implementasi Kurikulum 2013 Untuk Sd/Mi, ( Jakarta: Prenadamedia Group, 2015 ), h. 5
25
pembelajaran yang menuntut siswa berfikir secara sistematis dan kritis dalam
Bertemali dengan hal tersebut, pembelajaran ini akan melibatkan siswa dalam
konseptualisasi pengetahuan.37
secara sistematik.
36
Rusman, Pembelajaran Tematik Terpadu Teori, Praktek Dan Penilaian, (Jakarta: Raja
Garfindo Persada, 2015), h 231
37
Yunus Abidin, Desain Sistem Pembelajaran Dalam Konteks Kurikulum 2013,
(Bandung: Reflika Aditama 2016), h. 125-126
26
Pendekatan Saintifik
38
Dartanto, Pendekatan Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013, (Yogyakarta: gava
media, 2014), h.58
27
a. Mengamati (Observing)
b. Menanya (Questing)
c. Menalar (Associating)
Menalar merupakan proses berpikir yang logis dan sistematis atas fakta-
d. Mencoba (Experimenting)
dihadapinya sehari-hari.
e. Mengkomunikasikan (Communicating)
28
E. Kerangka Berpikir
Gambar 2.1
kerangka berfikir
sehingga diperlukan bahan ajar sebagai salah satu sumber belajar. Bahan ajar
adalah sepetrangkat materi yanf disusun secra sistematis baik tertulus maupun
40
Rusman, Op.Cit, h. 234-247
29
monoton berupa buku teks berisi kumpulan materi dari mata pelajaran
peneliti membuat desain produk, agar modul terlihat lebih menarik untuk
peserta didk maupun guru. Setelah desain telah selesai maka akan divalidasi
oleh dosen ahli materi dan ahli desain. Apabila modul layak tanpa revisi
dengan kriteria nilai tertentu maka bisa diuji coba, apabila valid dengan revisi
F. Hipotesi
diterapkan.41
bervariasi dan kurang menarik bagi siswa. Selain itu, materi dalam LKS
hanya berupa rumus singkat saja tanpa menuliskan dasar penulisan rumus
persentase siswa yang memperoleh nilai posr-test lebih dari KKM adalah
penilaian peer review mendapat skor 106 masuk kategori sangat baik dan
penilaan dari guru kelas IV MIN mendapat skor 106,9 dengan ktegori
42
Nur Khasanah, Pengembangan Lembar Kerja (LKS) matematika dengan pendekatan
saintifik untuk memfasilitasi pemahman konsep siswa SMA/MA kelas X pada pokok bahasan
statistika, (Yogykarta 2016), h. 5
32
IV MI/SD.43
awal SMP, masih banyak yang belum dapat memperbaiki proses berpikir
dari 3 validator, dapat digunakan dengan beberapa yang perlu direvisi dan
mendapat respon positif dari siswa dengan rata-rata 86,8% serta mampu
melatih berfikir kritis dengan persentase 93% yang mengalami skor pada
tes terakhir.44
43
Tri Wahyuni Nugrahanti, Dengan Judul Pengembangan Modul Pembelajaran
Matematika Berbasis Pendekatan Saintifikmateri Pecahan Untuk MI/SD Kelas IV, ( Yogyakarta
2015), h. 3
44
Fiskiatur Rohmah, Pengembangan Modul Pembelajaran Matematika Berbasis
Probing-Prompting untuk Melatih Berpikir Kritis, (Surabaya 2019), h 4
33
beberapa bentuk bangun datar yang hampir mirip pada materi bangun
datar dan sebagian siswa kurang mengetahui pada saat peneliti meminta
penilaian 65, 47% di kategorikan layak, dan ahli budaya memberikan skor
penilaian 80,00%di kategorikan sangat layak. Pada uji coba diperoleh rata-
sebelumnya, dimana hanya mencakup satu materi saja. Modul yang akan
45
Nelawati, Pengembangan Modul Materi Bangun Datar Siswa SD Bercirikan
Etnomatematika Di Kabupaten OKU Timur, (Lampung 2018). h. 22
34
materi pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA