Skripsi Bab 1&2
Skripsi Bab 1&2
Skripsi Bab 1&2
Skripsi
Oleh:
Anggun Pramesty
NPM : 1611100231
Skripsi
Oleh:
ANGGUN PRAMESTY
NPM : 1611100231
“Dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama ini suatu
1997 di Kotaagung anak ke empat dari pasangan bapak Tunjiman dan ibu Supami.
Pendidikan dimulai dari Sekolah Dasar yakni SDN 2 Kuripan Kotaagung lulus
tahun 2015.
Setelah lulus, Alhamdulillah dengan izin Allah pada tahun 2016 penulis
melanjutkan studi kejenjang yang lebih tinggi dan tercatat disalah satu perguruan
tinggi yaitu Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung di Fakultas
Segala puji bagi Allah SWT yang telah menjadikan manusia makhluk
yang sempurna dengan memiliki akal memberi penjelas serta penerang pada
setiap hambanya yang berfikir dan berusaha mencari hidayah, taufik, serta
Kelas V SDN 5 Merak Batin Natar”. Shalawat serta salam senantiasa selalu
Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas bantuan dari berbagai pihak. Untuk
1. Ibu Prof. Dr. Hj. Nirva Diana, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan
2. Ibu Syofnidah Ifrianti, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah
5. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan
atau wali peserta didik, serta peserta didik kelas V B yang telah membantu
7. Bapak Bejo, S. Pd selaku Kepala Sekolah SDN 5 Merak Batin Natar yang telah
serta hidayahNya kepada kita semua. Dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat
bagi semuanya. Akhir kata penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan.
Penulis
Anggun Pramesty
Npm. 1611100231
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................i
ABSTRAK ................................................................................................................ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING...........................................................................iv
PENGESAHAN ........................................................................................................v
MOTTO ....................................................................................................................vi
PERSEMBAHAN .....................................................................................................vii
RIWAYAT HIDUP ..................................................................................................viii
KATA PENGANTAR ..............................................................................................ix
DAFTAR ISI .............................................................................................................xi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................xiii
DAFTAR TABEL.....................................................................................................xiv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Penegasan Judul .............................................................................................1
B. Alasan Memilih Judul ....................................................................................4
C. Latar Belakang Masalah .................................................................................5
D. Fokus penelitian .............................................................................................11
E. Rumusan Masalah ..........................................................................................11
F. Tujuan Penelitian ...........................................................................................11
G. Signifikan Penelitian ......................................................................................12
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................................................87
B. Saran...............................................................................................................88
PENDAHULUAN
A. Penegasan Judul
merupakan hal yang yang sangat penting dalam karya ilmiah, karna judul
judul dalam penelitian ini adalah “Analisis Kesulitan Belajar Siswa Dalam
1. Analisis
perkaranya, dsb).
keseluruhan.1
1
Ines Desti Indraswuri, “Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Pelaporan Bantuan
Operasional Sekolah Unit Pelaksana Teknis Taman Kanak-Kanak Dan Sekolah Dasar UPT (UPT
TK Dan SD) Kecamatan Kebonagung”, Journal Speed – Sentra Penelitian Enginering dan
Edukasi, Vol 7. No 3. (2015), h. 2
Berdasarkan pengertian diatas, analisis adalah penelitian
2. Kesulitan Belajar
3. Pembelajaran Tematik
2
Irwitadia Hasibuan, “ Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bentuk Aljabar Di Kelas VII SMP
Negeri 1 Banda AcehTahun Pelajaran 2013/2014”, Jurnal Peluang, Vol 4. No 1. (2015), h. 2
3
Eka Khairani Hasibuan, “Analisis kesulitan Belajar Matematika Siswa Pada Pokok
Bahasan Bangun Ruang Sisi Datar Di SMP Negeri 12 bandung”, Jurnal Axiom, Vol 7. No 1.
(2018), h. 22
sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa.
Menurut Trianto dalam Hermin Tri Wahyuni, Punaji Setyosari, dan Dedi
pelajaran yang terpisah kecuali kelas IV-VI sudah mulai mampu berfikir
abstrak. 5
satu kesatuan dalam bentuk tema, tema tersebut berkaitan dengan alam
4. Siswa SD
didik. Secara etimologi peserta didik dalam bahasa arab disebut dengan
4
Hermin Tri Wahyuni, Punaji Setyosari, dan Dedi Kuswandi, “Implementasi Pembelajaran
Tematik Kelas I SD”, Edcomtech, Vol 1. No 2. (2016), h.129
5
Sri Endang Utami, “Penerapan Strategi Pembelajaran Tematik Untuk Meningkatkan
Kreativitas Dan Hasil Belajar Siswa”, Jurnal Paradigma, Vol 2. No 1. (2015), h. 6
Tilmidz, jamaknya adalah Talamid, yang artinya adalah “murid”,
didik adalah anak yang masih dalam tahap belum dewasa dan
membutuhkan usaha dan bimbingan dari orang lain yang lebih dewasa
Sekolah Dasar (SD) yang berada di desa Natar. SDN 5 Merak Batin
Natar, Kabupaten Lampung Selatan, Kode Pos 35362. Jarak dari jalan
Tematik Kelas Pada Siswa Kelas V SDN 5 Merak Batin Natar adalah:
6
M. Indra Saputra, “Hakekat Pendidik Dan Peserta Didik Dalam Pendidikan Islam”, Jurnal
Pendidikan Islam, Vol 6. (2015), h.242
2. Pembelajaran tematik menuntut siswa aktif dan menemukan sendiri dalam
3. Kesulitan belajar yang dialami siswa yaitu dalam menjawab soal. Guru
soal. Mereka hanya menjawab 1 atau 3 soal saja paling banyak. Jawaban
mereka pun tidak sesuai dengan gambar pada soal. Siswa yang
berkesulitan belajar tidak bertanya saat mereka tidak paham. Siswa hanya
sebab melalui proses pendidikan akan terlahir generasi muda yang berkualitas
(dalam hal ini SD/MI) merupakan titik tolak proses pendidikan. Hal ini
Menuntut ilmu hukumnya wajib. Oleh karena itu, manusia hanyalah wakil
7
Hamzah B. Uno, Landasan Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara, 2016), h.41.
8
Tim Penulis RI. Al-Qur‟an dan Terjemahannya (Bandung: PT. Cordoba Internasional
Indonesia, 2016), h.597.
dimiliki dan menghantarkan anak didik menuju kedewasaannya baik secara
paham, lebih kritis dalam berfikir. Pendidikan dapat diperoleh secara formal.
Misalnya dari sekolah, madrasah, dan institusi lainnya. Selain secara formal,
pun harus mampu membangun bagian keterpaduan melalui satu tema dalam
kehidupan peserta didik, agar pembelajaran menjadi hidup dan tidak kaku.
9
Syofnidah Ifrianti, Teori dan Praktik Microteaching (Yogyakarta: Pustaka Pranala,
2017),h.87.
kepada siswa”. Jurnal yang ditulis oleh Nurul Hidayah dengan judul
bermakna dengan siswa mencari sendiri dan menemukan apa yang akan
mereka pelajari.10
peserta didik. Sehingga siswa lebih dekat dengan objek yang sedang
siswa yang berbeda, maka akan berbeda pula ketuntatasan hasil belajar
mereka, baik siswa yang cepat dalam proses belajarnya maupun yang lambat.
Pada Hasil penelitian di SDN 5 Merak Batin Natar yang terletak di Jl. Padat
10
Nurul Hidayah,”Pembelajaran Tematik Integratif di Sekolah Dasar‟, Terampil : Jurnal
Pendidikan dan Pembelajaran Dasar UIN Raden Intan Lampung, Vol. 2. No. 1. (2015). h. 36.
Selatan, diperoleh informasi bahwa peserta didik kelas V B dalam
kurang respon, saat mengumpulkan tugas terlambat dari yang lain, dan nilai
nampak dalam berbagai manifestasi tingkah laku siswa, baik secara langsung
maupun tidak langsung sesuai dengan tingkat kesulitan belajar siswa. Selain
itu siswa yang berkesulitan belajar di kelas V B saat diadakan ulangan harian
menghapus nilainya dengan tip-ex lalu diganti dengan nilai yang lebih tinggi,
perilaku yang sesuai dengan indikator kesulitan belajar siswa yaitu Social
(sikap yang kurang wajar). Siswa menunjukkan hasil belajar yang relative
tematik adalah pembelajaran yang berpusat pada siswa dan siswa dituntut
untuk menemukan sendiri, itu akan sulit terjadi. Materi sudah dijelaskan saat
ditanya mereka hanya diam tidak merespon dan akhirnya guru menjelaskan
Kesulitan menemukan sendiri yaitu pada materi cerita bergambar yang ada
pada buku tema. Mereka ditugaskan untuk membuat paragraf berdasarkan
gambar tetapi apa yang mereka tulis menyimpang dari gambar. Mereka juga
sulit dalam menjawab soal, padahal jawaban sudah ada dalam wacana yang
ada di buku tema, jawaban mereka tidak sesuai dengan soal. Mereka hanya
menjawab 1 soal atau 3 soal saja paling banyak. Saat materi penjumlahan
dengan penyebut tidak sama siswa bingung karena tidak hafal perkalian.
Siswa yang berkesulitan belajar tidak bertanya saat mereka tidak paham.
Siswa hanya diam saja tidak merespon guru. Hal ini sesuai dengan indikator
kegiatan belajar) . Nilai yang tidak tuntas (maksimal) menunjukkan salah satu
belajar dikelas V B ada 6 orang yaitu ML, CAS, MR, TAP, VCK, dan
MRS.11
ini tidak ada maka pembelajaran tematik terpadu sulit dilaksanakan. Oleh
11
Meilena Wahrita, wawancara dengan penulis, Natar, 03 Febuari 2020.
tematik. Serta, belum dilakukan analisis secara rinci pada proses
D. Fokus Penelitian
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka menjadi
E. Rumusan Masalah
F. Tujuan Penelitian
G. Signifikan Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
kreatif dalam menemukan hal baru, dan memberikan suasana baru dalam
b. Bagi Pendidik
c. Bagi Sekolah
peserta didik.
d. Bagi peneliti
pendidikan.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kesulitan Belajar
belajar yang dicapai oleh siswa. untuk mencapai hasil belajar siswa
1997 istilah kesulitan belajar adalah gangguan dalam satu atau lebih proses
dan tulisan.
belajar spesifik adalah suatu kondisi kronis yang ditandai dengan masalah
dalam kemampuan verbal dan non verbal. National Join Council on Learning
eksternal:
g. Masalah kesehatan
l. Gangguan sensoris
dengan kapabilitas dan minat anak, maka kesulitan akan terjadi. Faktor
12
Marlina, Asesmen Kesulitan Belajar (Jakarta Timur: Prenamedia Group, 2019), h.45
a. Metode pembelajaran
b. Kurikulum
c. Lingkungan kelas
d. Gaya belajar 13
fisik yang berbeda dengan orang yang mengalami masalah kesulitan belajar.
Kesulitan belajar ini tidak selalu disebabkan karena faktor intelegensi yang
rendah (kelainan mental), akan tetapi dapat juga disebabkan oleh faktor lain
mencapai hasil belajar. Oleh karena itu, upaya mencegah atau meminimalkan
sangat diperlukan.15
13
Ibid. h. 47
14
Pudyo Susanto, Belajar Tuntas (Jakarta: Bumi Aksara,2018), h.126
15
Amalia Rizki Pautina. “Aplikasi Teori Gestalt Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar
Pada Anak”, Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, Vol 6. No 1, (2018), h. 15
pembelajaran. Sehingga proses dan hasilnya kurang memuaskan. Kesulitan
belajar ini dimana kondisi peserta didik mengalami hambatan atau gangguan
dalam proses pembelajaran, penyebabnya bisa berasal dari faktor internal dan
eksternal siswa.16
kesulitan belajar sebagai suatu gejala yang nampak pada peserta didik yang
ditandai dengan adanya hasil belajar yang rendah atau di bawah norma yang
16
Fadila Nawang Utami, “Peranan Guru Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa SD”,
Jurnal Ilmu Pendidikan, Vol 2. No 1. (2020), h. 94
17
Safni Febri Anzar dan Mardhatillah, “Analisis Kesulitan Belajar Siswa Pada
Pembelajaran Bahasa Indonesia Di Kelas V SD Negeri 20 Meulaboh Kabupaten Aceh Barat”,
Bina Gogik, Vol 4. No 1. (2017), h. 54
18
Rahayu Sri Waskitoningtyas, “Analisis Kesulitan Belajar Matematika Siswa Kelas V
Sekolah Dasar Kota Balikpapan Pada Materi Satuan Waktu”, Jurnal Ilmiah Pendidikan
Matematka, Vol 5. No 1, ((2016), h.25
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan kesulitan belajar adalah
belajar yang diharapkan, sehingga nilai yang diperoleh di bawah kriteria atau
aturan yang telah ditetapkan. Selain itu, kesulitan belajar dapat diartikan juga
suatu kondisi dimana anak didik tidak dapat belajar dikarenakan adanya
faktor yang ada dalam dirinya sendiri maupun diluar diri peserta didik. Siswa
sebelumnya.
siswa.19
juga menunjukkan tingkah laku yang tidak wajar seperti tidak mengerjakan
tugas rumah, mengganggu temannya saat sedang belajar, tidak mau mencatat
tidak mau bekerja sama dengan teman yang lain, dan sebagainya.
a. Motivasi
b. Konsentrasi
c. Reaksi
d. Organisasi
e. Pemahaman
f. Ulangan20
hal yaitu mengetahui apa yang akan dipelajari dan memahami mengapa hal
sesuatu dengan fikiran. Karena itu pemahaman tidak hanya sekedar tahu
20
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta: Rajawali Pers,2016),
h.39-44
bahan yang telah dipahami. Ulangan diperlukan untuk mengatasi kelupaan
a. Lingkungan Sosial
bagi siswa untuk belajar lebih baik di sekolah. Perilaku yang simpatik
antara lain:
tidak dingin, sinar yang tidak terlalu silau/gelap, suasana yang sejuk
dan tenang.
yang dimiliki setiap individu, maka orang tua dan guru perlu memperhatikan
dan memahami anak atau peserta didiknya. Peran orang tua adalah
suasana yang tenang. Orang tua harus selalu mendukung anaknya untuk
mencapai apa yang ia harapkan dalam hal positif. Selain peran orang tua di
rumah, peran guru amatlah penting dalam kegiatan belajar di sekolah (di
21
Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Yogyakarta: Ar-
Ruzz Media, 2015), h.32-34
dalam proses pembelajaran. Seorang guru dikatakan proffesional salah satu
dalam mengelola kelas, dapat menciptakan iklim belajar yang baik dan
yang simpatik dan memperlihatkan suri tauladan yang baik, semangat dalam
21:
َّ
ً َّللاَ َك ِث
َيسا
Artinya:
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik
bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan)
hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. (Q.S Al-Ahzab ayat 21).23
B. Pembelajaran Tematik
22
Istihana. “Pengelolaan Kelas Di Madratsah Ibtidaiyah”, Jurnal Terampil Pendidikan
dan Pembelajaran Dasar UIN Raden Intan Lampung,Vol 2. No 2, (2015), h.283
23
Tim Penulis RI. Al-Qur’an dan Terjemahannya (Bandung: PT. Cordoba Internasional
Indonesia, 2016), h.420.
24
kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan secara terpadu.
Mengamati sangat berpengaruh pada rasa ingin tahu siswa. Menanya adalah
Menalar adalah proses berfikir yang logis dan sistematis atas fakta-fakta yang
generasi yang siap di dalam menghadapi masa depan. Karena itu, kurikulum
bertujuan untuk mendorong peserta didik atau siswa, mampu lebih baik
dalam Ismail Suardi Wekke dan Ridha Windi Astuti, salah satu caranya
24
Endah Tri Priyatni, Desain Pembelajaran Bahasa Indonesia Dalam Kurikulum 2013
(Jakarta: Bumi Aksara, 2017), h. 94
25
Ibid. h.97-99
26
Apri Damai Sagita Krissandi dan Rusmawan, “Kendala Guru Sekolah Dasar Dalam
Implementasi Kurikulum 2013”, Jurnal Cakrawala Pendidikan, No 3, (2015), h.458
adalah mengembangkan kurikulum pendidikan nasional yaitu kurikulum
sampai dengan kelas VI. Salah satunya di SDN 5 Merak Batin yang sudah
27
Ismail Suardi Wekke dan Ridha Windi Astuti, “Kurikulum 2013 di Madratsah
Ibtidaiyah: Implementasi di Wilayah Minoritas Muslim”, Jurnal Tadris UIN Raden Intan
Lampung: Keguruan dan Ilmu Tarbiyah,Vol 2. No 1, (2017), h.34.
28
Tim Pengembang MKDP, Kurikulum dan Pembelajaran (Jakarta: Rajawali Pers,
2016), h. 9.
b. Konstruktivisme. Aliran konstruktivisme melihat pengalaman
masing siswa.
dimilikinya.29
Tujuan dari adanya tema ini bukan hanya untuk menguasai konsep-konsep
dalam suatu mata pelajaran, akan tetapi juga keterkaitannya dengan konsep-
29
Fitri Indriani, “ Kompetensi Pedagogik Mahasiswa Dalam Mengelola Pembelajaran
Tematik Integratif Kurikulum 2013 Pada Pengajaran Micro Di PGSD UAD Yogyakarta”, Jurnal
Elementary School, Vol 3. No 1, (2016), h. 5
kelompok, aktif menggali dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip
dari satu tema/topik tertentu dan kemudian dielaborasi dari berbagai aspek
atau ditinjau dari berbagai perspektif mata pelajaran yang biasa diajarkan di
pelajaran dalam satu tema/topik bahasan. Sutirjo dan Mamik Sri Istuti dalam
30
Rusman, Pembelajaran Tematik Terpadu (Jakarta: Rajawali Pers, 2015), h.139.
menyenangkan, dan bermakna. 31 Jurnal penelitian yang dilakukan oleh
menekankan pada keterlibatan siswa dalam proses belajar secara aktif dalam
dipelajarinya.32 Belajar yang efektif itu dimulai dari lingkungan belajar yang
berpusat pada siswa. Guru menjelaskan di depan kelas lalu siswa bekerja dan
berpusat pada siswa (student center). Siswa dituntut aktif dan menemukan
31
Rizki Ananda dan Fadhilaturrahmi, “Analisis Kemampuan Guru Sekolah Dasar Dalam
Implementasi Pembelajaran Tematik Di SD”, Jurnal Basicedu, Vol 2. No 2, (2018), h.13.
32
Mohammad Syaifuddin, “Implementasi Pembelajaran Tematik Kelas 2 SD Negeri
Demangan Yogyakarta”, Jurnal Tadris FTK UIN Raden Intan Lampung, Vol 2. No 2, (2017),
h.140.
33
Zainal Aqib, Model-Model, Media, dan Strategi Pembelajaran Kontekstual (Inovatif),
(Bandung: Yrama Widya, 2017), h.3.
a. Pengalaman dan kegiatan belajar sangat relevan dengan tingkat
bertolak dari minat dan kebutuhan siswa, juga melalui penilaian proses
c. Kegiatan belajar akan lebih bermakna dan berkesan bagi siswa sehingga
hasil belajar dapat bertahan lebih lama, serta bersifat luwes dengan
manfaat, yaitu:
34
Ichan Ansory, Setiya Yunus Saputra dan Delora Jantung Amelia, “Pembelajaran
Tematik Integratif Pada Kurikulum 2013 di Kelas Rendah SD Muhammadiyah 07 Wajak”, Jurnal
Inovasi Pembelajaran , Vol 4. No 1, (2018), h.39.
b. Menghemat pelaksanaan pembelajaran terutama dari segi waktu. Karena
pelajaran.
tujuan akhir.
dan pengaman anak didik tidak tersegmentasi pada disiplin ilmu atau mata
mengenai proses dan materi yang saling berkaitan satu sama lain.
lain:
dengan baik.
b. Persiapan yang harus dilakukan oleh guru pun lebih lama. Guru harus
pembelajaran menjadi sulit saat dilaksanakan yang dapat dilihat dari aspek
guru, aspek siswa, aspek sarana dan prasarana, aspek kurikulum, aspek
Tabel 1
Kelemahan Proses Pembelajaran Terpadu Menurut Andrean Perdana Tahun
2015
35
Abd. Kadir dan Hanun Asrohah, Pembelajaran Tematik (Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2015), h. 26.
karakteristiknya. Tanpa kondisi ini,
maka pembelajaran terpadu akan sulit
terwujud.
Aspek siswa Pembelajaran terpadu menuntut
kemampuan belajar peserta didik
yang relatif “baik”, baik dalam
kemampuan akademik maupun
kreativitasnya. Hal ini terjadi karena
model pembelajaran terpadu
menekankan pada kemampuan
analitik (mengurai), kemampuan
asosiatif (menghubung-hubungkan),
kemampuan eksploratif dan elaboratif
(menemukan dan menggali). Bila
kondisi ini tidak dimiliki maka
penerapan model pembelajaran
terpadu ini sangat sulit dilaksanakan.
Aspek sarana dan prasarana Pembelajaran terpadu memerlukan
bahan bacaan atau sumber informasi
yang cukup banyak dan bervariasi,
mungkin juga fasilitas internet.
Aspek kurikulum Kurikulum harus luwes, berorientasi
pada pencapaian ketuntasan
pemahaman peserta didik (bukan
pada pencapaian target penyampaian
materi). Guru perlu diberi
kewenangan dalam mengembangkan
materi, metode, penilaian
keberhasilan pembelajaran peserta
didik.
Aspek penilaian Pembelajaran terpadu membutuhkan
cara penilaian yang menyeluruh
(komprehensif), yaitu menetapkan
keberhasilan belajar peserta didik dari
beberapa bidang terkait yang
dipadukan.
Suasana pembelajaran Pembelajaran terpadu
berkecenderungan mengutamakan
salah satu bidang kajian dan
„tenggelam‟nya bidang kajian lain.
Dengan kata lain, pada saat
mengajarkan TEMA maka guru
berkecenderungan menekankan atau
mengutamakan substansi gabungan
tersebut sesuai dengan pemahaman,
selera, dan latar belakang pendidikan
guru itu sendiri.
Aspek kultural Keterbatasan kultural bangsa ini yang
mendorong setiap pejabat untuk
mengontrol mengakibatkan para guru
tergantung, sementara guru yang
berinisiatuif harus membentur
36
berbagai regulasi.
beberapa persyaratan:
2) Tema harus bermakna, yaitu tema yang dipilih untuk dikaji harus
36
Mohammad Syarif Sumantri, Model Pembelajaran Terpadu Sekolah Dasar (Jakarta:
Rajawali Pers, 2016), h. 32-33.
6) Tema yang dipilih hendaknya mempertimbangkan kurikulum yang
sumber belajar.
c. Prinsip Evaluasi
berikut:
1) Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk melakukan
evaluasi lainnya.
d. Prinsip Reaksi
semester.
untuk dipadukan.
37
Ibadullah Malawi dan Ani Kadarwati, Pembelajaran Tematik (Jawa Timur: CV. AE
Medika Grafika, 2017), h. 12-13.
d. Kompetensi dasar yang tidak tercakup pada tema tertentu harus tetap
pengorganisasian agar dapat berhasil dengan baik. Ada lima hal yang perlu
a. Memilih Tema
sumber, di antaranya:
2) Isu-isu
3) Masalah-masalah
4) Event-event khusus
5) Literatur
38
Ichan Anshory, Setiya Yunus Saputra, Delora Jantung Amelia, “Pembelajaran Tematik
Integratif Pada Kurikulum 2013 Di Kelas Rendah SD Muhammadiyah 07 Wajak”..., h. 40
3) Dari yang sederhana menuju yang kompleks
kemampuannya.
b. Mengorganisasikan Tema
2) Sumber-sumber visual
3) Sumber-sumber literatur
4) Artifac
d. Mendesain Kegiatan dan Proyek
mendengar.
beberapa hari
pelajaran
pelajaran
39
Sun Haji, “Pembelajaran Tematik yang Ideal Di SD/MI”, Jurnal STITNU Hikmah
Mojokerto, Vol 3, No 1, (2015), h. 63-65
pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari beberapa
pembelajaran. .
bakat dan juga kebutuhan peserta didik. Hal yang harus diperhatikan
dan juga dalam menetapkan indikator dalam setiap mata pelajaran yang
disekolah dasar.
berpikir kritis pada diri peserta didik, ruang lingkup tema disesuaikan
didik. Format silabus disusun dalam bentuk bagan dan memuat mata
penilaian.
a) Kegiatan pendahuluan
b) Kegiatan inti
c) Kegiatan penutup
40
Andi Prastowo, Analisis Pembelajaran Tematik Terpadu (Jakarta: Kencana, 2019), h.
215-219
a. Satu Disiplin Ilmu
atau pelajaran.
lain.
Gambar 7. The Threated Model
siswa menjadi tujuannya. Bagi siswa yang mengalami kesulitan belajar, guru
siswa yang tidak mengalami kesulitan belajar. 42 Ada beberapa tahap yang
41
Buri, “Thematic Learning Model In Madrasah Ibtidaiyah”, Jurnal Pedagogik, Vol. 06
No. 01, (2019), h. 234-239
42
Riyan Tusturi, Mahmud HR, Linda Victoria, “Peran Guru Dalam Mengatasi Kesulitan
Belajar Siswa Di SD Negeri 10 Banda Aceh”, Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar
KIP Unsyiah, Vol 2. No 2, (2017), h. 127
a. Penghilangan penyebab kesulitan belajar oleh siswa sendiri. Cara ini
pendek, satu kali, atau muncul lagi pada waktu yang tidak dapat
proses belajar yang rumit mungkin tidak dapat dilakukan oleh guru
faktor yang satu berkaitan dengan faktor yang lain. Faktor penyebab
kesulitan yang berat dan rumit dapat melibatkan banyak pihak seperti
guru mata pelajaran, guru kelas, guru BP, kepala sekolah, orang tua
2. Pengajaran Perbaikan
cara:
b. Belajar ulang. Belajar ulang dpat dilakukan oleh siswa sendiri tanpa
perbaikkan.
3. Kegiatan Pengayaan
diberikan kepada seorang atau beberapa orang siswa yang sangat cepat
43
Pudyo Susanto, Belajar Tuntas..., h. 140
44
Pudyo Susanto, Belajar Tuntas..., h. 141-144
untuk memperluas pengetahuan dan keterampilan yang telah dimilikinya
untuk belajar, tetapi sebagian lagi mungkin belum. Disisi lain mungkin
juga ada siswa yang semula motifnya amat kuat, tetapi menjadi pudar.
yang efektif, tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa ada siswa yang
belajar yang baik, karena hasil belajar yang baik diperoleh dari hasil
permasalahan belajar
b. Diagnosis
siswa tersebut
yang diperoleh
c. Prognosis
3. Pengajaran remedial
46
Fadila Nawang Utami, “Peranan Guru Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa
SD”..., h.100
D. Penelitian Yang Relevan
1. Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Andi Lukman Faizal dan Mory
SDN 5 Dawuhan terdapat faktor eksternal dan internal dari diri siswa. 47
dilakukan oleh Andi Lukman Faizal dan Mory Victor Febrianto dilakukan
2. Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Muntari dengan judul “Upaya
reward atau hadiah bagi siswa yang berprestasi dalam belajar.48 Perbedaan
47
Andi Lukman Faizal dan Mory Victor Febrianto, “Analisis Kesulitan Belajar Siswa
Dalam Pembelajaran Tematik Kelas IV Di SDN 5 Dawuhan Kabupaten Situbondo Tahun Ajaran
2016/2017”, Jurnal Skripsi, (2017), h.49.
48
Muntari, “Upaya Guru Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa Bidang Studi Pendidikan
Agama Islam di SD Mujahidin 2 Surabaya”, Tadarus: Jurnal Pendidkan Islam, Vol 4. No 1,
(2015).
dengan yang akan peneliti lakukan adalah peneliti Muntari melakukan
siswa pada materi nilai dan tempat adalah siswa belum memahami konsep
secara tepat.49 Perbedaan yang dengan yang akan peneliti lakukan adalah
4. Hasil Penelitian yang dilakukan oleh Heronimus Delu Pingge dengan judul
memberi sumbangan dalam proses belajar siswa, maka seorang guru dapat
memberikan perlakuan yang sesuai atau solusi yang tepat dengan masalah
49
Dessi Selvianiresa, “Kesulitan Siswa Pada Materi Nilai dan Tempat Mata Pelajaran
Matematika Kelas I SD”, Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar, Vol 2. No 1, (2017), h.72.
50
Heronimus Delu Pingge, “Kontribusi Mendiagnosis Kesulitan Belajar dengan Hasil
Belajar Siswa Sekolah Dasar”, Jurnal Edukasi Sumba, Vol 1. No 1, (2017), h. 45.
5. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Tika Rizki Amalia dengan judul “
dengan peneliti yang akan lakukan adalah peneliti akan membahas tentang
51
Tika Rizki Amalia, “Analisis Hambatan Pendidik Pada Pelaksanaan Pembelajaran
Tematik Kurikulum 2013 Di Kelas Rendah SD Muhammadiyah 1 Bandar lampung”, Jurnal
Skripsi UIN Raden Intan Lampung, (2019).
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
kualitatif. Cannole, dkk dalam Muh. Fitrah dan Luthfiyah mengatakan bahwa
yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, (sebagai
analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan
makna dari pada generalisasi. Objek dalam penelitian kualitatif adalah objek
yang alamiah, atau natural setting, sehingga metode penelitian ini sering
disebut sebagai metode naturalistik. Objek yang alamiah adalah objek yang
apa adanya, tidak dimanipulasi oleh peneliti sehingga kondisi pada saat
peneliti memasuki objek, setelah berada di objek dan setelah keluar dari objek
relatif tidak berubah. Sebagai lawannya dari metode ini adalah metode
52
Muh. Fitrah dan Luthfiyah, Metodologi Peneletian (Jawa Barat: CV Jejak, 2017), h.44
laboraturium yang merupakan kondisi buatan, dan peneliti melakukan
suatu keadaan yang sementara berjalan pada saat penelitian dilakukan, dan
Iskandar dalam Ni Nym. Yuni Darijani, I Gd. Meter, I Gst. Agung Oka
memberi uraian mengenai fenomena atau gejala sosial yang diteliti dengan
53
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta, 2018), h.9.
54
Muntari, “Upaya Guru Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa Bidang Studi Pendidikan
Agama Islam di SD Mujahidin 2 Surabaya”, Tadarus: Jurnal Pendidikan Islam,Vol. 4. No. 1.
(2015). h. 8.
55
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan ( Jakarta: PT Bumi Aksara, 2017), h. 157.
56
Ni Nym. Yuni Darijani, I Gd. Meter, I Gst. Agung Oka Negara, “Analisis Kesulitan-
Kesulitan Belajar Matematika Siswa Kelas V Dalam Implementasi Kurikulum 2013 Di SD
Piloting Se-Kabupaten Gianyar”, Jurnal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha, Vol 3. No 1.
(2015), h.4
secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat populasi,
berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. Hal itu disebabkan oleh
B. Lokasi Penelitian
strategis, terletak di Jl. Padat Karya, Dusun Tanjung Waras, Kec. Natar, Kab.
Lampung Selatan, 1 km dari jalan raya dan dekat dengan pemukiman warga
C. Subjek Penelitian
suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang. Adapun subjek penelitian yang
57
M. Fahli Zatra Hadi dan Zubaidah, “Pemanfaatan Konseling Neuro Linguistic
Programming Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa Sekolah Dasar”, Jurnal Risalah, vol 26.
No 4, (2015), h.177
58
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2017), h. 11.
25 orang siswa. Hasil wawancara dengan guru kelas V B diperoleh informasi
bahwa, siswa yang mengalami kesulitan belajar ada 6 orang. 6 orang siswa
tersebut yaitu ML, CAS, MR, TAP, VCK, dan MRS. Informan dalam
penelitian ini dibatasi, mengingat tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian
ini didasarkan pada pertimbangan bahwa informan itulah yang dinilai dapat
memberikan data yang valid, akurat, dan reliabel terkait dengan kesulitan
Natar.
D. Objek Penelitian
yang memiliki variabel tertentu yang ditetapkan untuk dipelajari dan ditarik
dari suatu penelitian. Objek penelitian ini adalah kesulitan belajar siswa.
Alasan memilih objek ini adalah sebagai sumber data untuk mendapatkan
gambaran yang lebih jelas tentang kesulitan belajar siswa dalam pembelajaran
tematik.
E. Sumber Data
Adapun sumber data primer dalam penelitian ini diperoleh dari siswa
59
Chesleh Tanujaya, “Perancangan Standart Operational Procedure Produksi Pada
Perusahaan Coffein‟, Jurnal Manajemen dan Start Up Bisnis, Vol 2, No 1, (2017), h. 93
2. Sumber Data Sekunder
Adapun sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah sumber data
yang diperoleh dari guru, kepala sekolah dan orang tua siswa.
1. Observasi
pada perilaku aktual orang, benda, dan peristiwa yang terjadi. Metode
observasi ini juga dikenal dengan metode pengumpulan data primer yang
partisipasi pasif. Peneliti tidak langsung terlibat dan hanya sebagai pengamat.
2. Wawancara
60
Sugiarto, Metodologi Penelitian Bisnis (Yogyakarta: Percetakan CV. ANDI OFFSET,
2017), h.187.
(interviewee). 61 Wawancara dalam penelitian ini adalah wawancara dengan
SDN 5 Merak Batin Natar. Saat wawancara peneliti dapat menggunakan buku
3. Dokumentasi
G. Instrumen Penelitian
merupakan alat yang sangat penting bagi penelitian kualitatif. Apa yang
61
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kualitatif ( Jakarta: Rajawali Pers, 2015),
h.155.
Catatan lapangan merupakan basis data utama dalam penelitian kualitatif.62
Oleh karena itu, catatan lapangan digunakan untuk memperoleh data atau
bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan
Pengupumpulan Display
Data Data
Reduksi Data
Penarikan
Kesimpulan
62
Nusa Putra dan Ninin Dwilestari, Penelitian Kualitatif PAUD (Jakarta: Rajawali
Pers,2016), h.132.
Gambar 1 Komponen dalam Analisis Data oleh Miles dan Huberman
1. Reduksi data
yang pokok, menfokuskan pada hal yang lebih jelas, dan mempermudah
data yang masih kompleks. Untuk itu data yang dihasilkan harus disajikan
2. Penyajian data
pada tercapainya tujuan penelitian. Pada jenjang ini data yang diperoleh telah
kesimpulan.
3. Penarikan Kesimpulan
baru yang sebelumnya pernah ada. Temuan data berupa deskripsi atau
sehingga setelah diteliti menjadi jelas., dapat berupa hubungan kausal atau
bersifat sementara, dan akan ada perubahan apabila tidak dibarengi bukti-
bukti pendukung yang kuat untuk mendukung pada tahap pengumpulan data
I. Keabsahan Data
1. Uji Credibility
dicapai.
63
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D
(Bandung: Alfabeta, 2018), h.338-345
2. Uji Transferability
gambaran yang begitu jelas mengenai hasil penelitian dalam laporan tersebut
3. Uji Dependability
penelitian kuantitatif. Penelitian yang reliabel adalah apabila orang lain dapat
4. Uji Confirmability
menguji hasil penelitian dikaitkan dengan proses yang dilakukan. Bila hasil
data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu. Terdapat
dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama namun dengan teknik
Wawancara Observasi
Dokumentasi
64
Ibid. h. 366-373.
BAB IV
Pada penelitian ini data diperoleh dari instrumen penelitian yang berupa
tematik pada siswa kelas V B SDN 5 Merak Batin Natar dan faktor yang
mempengaruhinya.
temannya dan membuat temannya menjadi emosi. Siswa tidak mau serius
nilainya dengan tip-ex. Pada saat peneliti melakukan observasi di kelas siswa
selalu bertanya dengan temannya dan mengganggu temannya saat sedang
mengerjakan soal sehingga temannya marah. Hal ini menunjukkan sikap yang
sesuai dengan indikator kesulitan belajar Social (sikap yang kurang wajar).
Nilai hasil belajar siswa rendah sesuai dengan indikator kesulitan belajar
kurang memahami dan guru memberi latihan soal siswa tidak bisa menjawab.
kegiatan belajar ia sedang sedang sakit, selain itu proses belajar di siang hari
yang terik sehingga siswa merasa kelelahan akhirnya minat (dorongan) untuk
belajar ia lamban dari siswa yang lain, lamban saat mengerjakan soal dan saat
saat guru menjelaskan materi siswa tidak langsung memahami materi dan saat
guru menggunakan media pembelajaran seperti buku tema, peta, bola dunia,
KIT IPA, dan alam sekitar siswa kurang memahaminya. Hal ini sesuai
berkonsentrasi, ada siswa yang memikirkan bermain. Hal ini sesuai dengan
bermain di jalan, dan ada yang bermain handphone (game online). Oleh
karena itu, terlalu banyak kegiatan siswa yang kurang bermanfaat sehingga
akan sulit mangingat materi pelajaran. Hal ini sesuai dengan indikator
materi pelajaran. Guru sudah menggunakan metode yang tepat yaitu metode
siswa menjawab soal tidak ada yang benar tetap diberi nilai. Ibu Rita Zahara
kesulitan belajar tidak hafal perkalian sehingga tidak cepat tanggap dengan
materi yang dijelaskan oleh guru. Menurutnya, salah satu faktor yang
65
Rita Zahara, wali kelas V B SDN 5 Merak Batin Natar , Hasil wawancara Guru, Jumat
14 Agustus 2020
Dari uraian di atas menyatakan bahwasanya guru sudah memberikan
materi yang sudah sangat membantu peserta didik untuk memahami materi
dengan penjelasan yang sudah memadai, namun pada saat guru menjelaskan
siswa ada yang bermain dengan temannya (tidak memperhatikan). Lalu, guru
bertanya pada siswa yang bermain siswa tidak bisa menjawab pertanyaan
cara siswa dipanggil untuk maju satu per satu lalu dijelaskan lagi materi mana
yang siswa belum paham. Guru selalu memberi semangat, saran, dan nasehat
tidak muncul yaitu Language yaitu siswa mengalami kesulitan dalam bahasa.
Indonesia. Siswa berkomunikasi dengan orang lain sudah cukup baik. Bahasa
yang siswa ucapkan (verbal) sudah cukup jelas dan dimengerti. Selain itu,
bahasa non verbal siswa pun sudah cukup baik. Siswa dapat
66
Hasil Observasi Peneliti, Rabu 12 Febuari 2020
67
Ibid, wali kelas V B SDN 5 Merak batin Natar, Hasil wawancara Guru, Jumat 14
Agustus 2020
Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar
jalan.69
karena sedang belajar daring (online) atas perintah ibunya. Setelah itu,
70
Chery Adi Saputra, Peserta Didik Kels V B, Hasil wawancara, Jumat 14 Agustus 2020
71
Hasil Observasi Peneliti, Rabu 12 Febuari 2020
72
Hasil Observasi Peneliti, Jumat 14 Agustus 2020
73
merasa sedih. Sedangkan hasil observasi (pengamatan) yang
ratusan dan ribuan jadi saat kelas 5 sekarang jadi sulit. Ketika
anaknya.76
73
Muhammad Raihan, Peserta Didik Kelas V B, Hasil Wawancara, Jumat 14 Agustus
2020
74
Hasil Observasi Peneliti, Jumat 14 Agustus 2020
75
Verdy Candra Kurniawan, Peserta Didik Kelas V B, Hasil Wawancara, Sabtu 15
Agustus 2020
76
Hasil Observasi Peneliti, Sabtu 15 Agustus 2020
memperhatikan guru menjelaskan materi pelajaran. Menurtunya
a. Hasil wawancara dengan orang tua siswa (ibu) dari subjek 1 TAP
77
Marvel, Peserta Didik Kelas V B, Hasil Wawancara, Sabtu 15 Agustus 2020
78
Hasil Observasi Peneliti, Sabtu 15 Agustus 2020
79
Muhammad Ridziq Syhab, Peserta Didik Kelas V B, Hasil Wawancara, Selasa 18
Agustus 2020
80
Hasil Observasi Peneliti, Selasa 18 Agustus 2020
karena anaknya malas. Ketika ada PR saja ia baru mengerjakan.
memarahi agar anak mau belajar. Setelah sekolah tidur sebentar lalu
apa saja yang dilakukan anaknya di sekolah dan dapat nilai berapa. Ia
berontak.84
83
Siti Rohani, Orang Tua Peserta Didik Kelas V B, Hasil Wawancara, Jumat 14 Agustus
2020
84
Oktavia, Orang Tua Siswa Kelas V B, Hasil Wawancara, Sabtu 15 Agustus 2020
belajar (bimbel/les), namun anaknya hanya terkadang berangkat
mengikuti temannya. 85
nilai berapa. Anaknya tidak mau ikut kegiatan apa saja di sekolah. Ia
B. Analisis Data
kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Proses analisa data
dimulai dari menelaah dan melihat seluruh data yang telah tersedia dari
dengan guru, orang tua siswa dan peserta didik kelas V B SDN 5 Merak Batin
tempat tertentu yang disimpulkan dalam bentuk tulisan yang ada di lapangan.
yaitu kesulitan belajar siswa dalam pembelajaran tematik pada siswa kelas V
siswa, dan peserta didik sebagai subjek yang terdiri dari 6 orang menyatakan
pada dasarnya kesulitan belajar siswa merupakan suatu gejala yang nampak
dalam berbagai manifestasi tingkah laku siswa baik secara langsung maupun
guru. Siswa asyik bermain dengan temannya. Siswa lambat dari yang lain
mengumpulkan tugas terlambat dari yang lain, nilai ulangan yang tidak tuntas
(maksimal). Selain itu, saat di adakan ulangan harian dan di koreksi bersama-
sama siswa mengganti nilainya dengan cara mentip-ex nya lalu diganti
dengan nilai yang lebih tinggi., bahkan siswa merobek kertas ulangannya.
evaluasi nilainya tetap tidak tuntas. Pada saat proses belajar mengajar,
sama pada tema 1 siswa mengalami kesulitan karena tidak menguasai materi
saat di kelas bawah yaitu tidak hafal perkalian. Orang tua siswa sudah
mengganggu temannya.
hanya diam saja tidak mau bertanya dan saat guru bertanya siswa
setelah siswa mengamati apa yang dijelaskan oleh guru. Karena itu
88
Andika Dinar Pamungkas, “Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar Siswa melalui
Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Pada Siswa Kelas 4 SD”, Jurnal Kajian
Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran, Vol.3, No 1, (2018), h. 2
89
Firosalia Kristin, “Analisis Model Pembelajaran Discovery Learning Dalam
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SD”, Jurnal Pendidikan Dasar Perkhasa, Vol 2, No 1, (2016),
h. 93
pemahaman tidak hanya sekedar tahu tetapi juga menghendaki agar
dipahami.
tidak tuntas.
C. Pembahasan
pembelajaran tematik pada siswa kelas V B SDN 5 Merak Batin Natar yaitu
guru, orang tua, dan peserta didik yang berjumlah 6 orang sebagai subjek.
1. Guru
oleh peneliti dengan guru (wali kelas) menyatakan bahwa dari jumlah
menjawab soal tidak ada yang benar tetap diberi nilai. Saat proses belajar
belajar, dengan cara memanggil siswa satu per satu untuk dijelaskan
secara personal tentang materi yang belum dipahami oleh siswa. Ia pun
2. Siswa Kelas V B
daring (online) pada saat pandemi COVID-19 ini, itu pun harus dengan
membangkang untuk tidak mau belajar. Saat orang tuanya lengah atau
peserta didik subjek ML, CAS, MR, TAP, VCK, dan MRS menyatakan
dapat nilai berapa. Selain itu, mereka selalu menasehati dan memotivasi
tidak patah semangat, dapat naik kelas, dan menjadi orang yang sukses.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kelas V SDN 5 Merak Batin Natar, dapat ditarik kesimpulan yaitu sebagai
berikut:
B. Saran
berikut:
pemahaman materi, dan nilai ulangan yang maksimal. Siswa juga harus
dapat memilih kegiatan apa saja yang lebih bermanfaat untuk dilakukan
anaknya di rumah agar mau belajar dengan rutin dan melakukan kegiatan
Pada penelitian ini data diperoleh dari instrumen penelitian yang berupa
tematik pada siswa kelas V B SDN 5 Merak Batin Natar dan faktor yang
mempengaruhinya.
temannya dan membuat temannya menjadi emosi. Siswa tidak mau serius
nilainya dengan tip-ex. Pada saat peneliti melakukan observasi di kelas siswa
selalu bertanya dengan temannya dan mengganggu temannya saat sedang
mengerjakan soal sehingga temannya marah. Hal ini menunjukkan sikap yang
sesuai dengan indikator kesulitan belajar Social (sikap yang kurang wajar).
Nilai hasil belajar siswa rendah sesuai dengan indikator kesulitan belajar
kurang memahami dan guru memberi latihan soal siswa tidak bisa menjawab.
kegiatan belajar ia sedang sedang sakit, selain itu proses belajar di siang hari
yang terik sehingga siswa merasa kelelahan akhirnya minat (dorongan) untuk
belajar ia lamban dari siswa yang lain, lamban saat mengerjakan soal dan saat
saat guru menjelaskan materi siswa tidak langsung memahami materi dan saat
guru menggunakan media pembelajaran seperti buku tema, peta, bola dunia,
KIT IPA, dan alam sekitar siswa kurang memahaminya. Hal ini sesuai
yaitu Attention (perhatian dan fokus dalam belajar). Kegiatan siswa saat
bermain handphone (game online). Oleh karena itu, terlalu banyak kegiatan
pelajaran. Hal ini sesuai dengan indikator kesulitan belajar yaitu Memory
materi pelajaran. Guru sudah menggunakan metode yang tepat yaitu metode
siswa menjawab soal tidak ada yang benar tetap diberi nilai. Ibu Rita Zahara
kesulitan belajar tidak hafal perkalian sehingga tidak cepat tanggap dengan
materi yang dijelaskan oleh guru. Menurutnya, salah satu faktor yang
menyebabkan siswa mengalami kesulitan belajar yaitu tidak menguasai
materi yang sudah sangat membantu peserta didik untuk memahami materi
dengan penjelasan yang sudah memadai, namun pada saat guru menjelaskan
siswa ada yang bermain dengan temannya (tidak memperhatikan). Lalu, guru
bertanya pada siswa yang bermain siswa tidak bisa menjawab pertanyaan
cara siswa dipanggil untuk maju satu per satu lalu dijelaskan lagi materi mana
yang siswa belum paham. Guru selalu memberi semangat, saran, dan nasehat
Hasil wawancara dengan orang tua siswa (ibu) dari subjek 1 TAP
91
Rita Zahara, wali kelas V B SDN 5 Merak Batin Natar , Hasil wawancara Guru, Jumat
14 Agustus 2020
92
Hasil Observasi Peneliti, Rabu 12 Febuari 2020
93
Ibid, wali kelas V B SDN 5 Merak batin Natar, Hasil wawancara Guru, Jumat 14
Agustus 2020
tentang kegiatan apa saja yang dilakukan di sekolah. Selain itu, ia juga selalu
siswa berjalan pindah tempat duduk agar bisa bermain dengan temannya saat
guru menjelaskan materi.96 Saat orang tua siswa bekerja dan anaknya bermain
tua yang belum memadai untuk memfasilitasi sekolah anaknya. Namun, saat
jalan.97
94
Maryati, Orang Tua dari Peserta Didik Kelas V B, Hasil Wawancara, Jumat 14 Agustus
2020
95
Tegar Andika Pratama, Peserta Didik Kelas V B, Hasil Wawancara, Jumat 14 Agustus
2020
96
Hasil Observasi Peneliti, Rabu 12 Febuari 2020
97
Hasil Observasi Peneliti, Jumat 14 Agustus 2020
Hasil wawancara dengan orang tua siswa (ibu) subjek 2 CAS
kebiasaan buruk di rumah yaitu main game online. Ia juga sudah berusaha
tematik sedikit sulit, kesulitan belajarnya saat ada materi pembagian. Setelah
ia belum langsung paham. Saat ditanya guru ia belum bisa menjawab, lalu
guru mengulang menjelaskan dan ditanya lagi ia bisa menjawab. 100 Saat di
98
Nurmiyati, Orang Tua Siswa Kelas V B, Hasil Wawancara, Jumat 14 Agustus 2020
99
Chery Adi Saputra, Peserta Didik Kels V B, Hasil wawancara, Jumat 14 Agustus 2020
100
Hasil Observasi Peneliti, Rabu 12 Febuari 2020
rumah siswa melakukan belajar mengerjakan PR karena sedang belajar daring
(online) atas perintah ibunya. Setelah itu, ia langsung pergi bermain. 101
belajar. Setelah sekolah tidur sebentar lalu main bersama temannya. Mainnya
yaitu kecanduan bermain game online dan sering berkelahi dengan kakaknya.
tidak memiliki teman dekat di kelas hanya teman dekat di rumah. Ia bersama
101
Hasil Observasi Peneliti, Jumat 14 Agustus 2020
102
Siti Rohani, Orang Tua Peserta Didik Kelas V B, Hasil Wawancara, Jumat 14 Agustus
2020
103
Muhammad Raihan, Peserta Didik Kelas V B, Hasil Wawancara, Jumat 14 Agustus
2020
dengan teman di sebelahnya. Namun, saat di tegur guru ia kembali
ia pulang lalu pergi ke masjid naik sepeda untuk melaksanakan sholat jumat,
saat ini belajar daring (online). Ia selalu menanyakan kegiatan apa saja yang
rumah hanya bermain, tetapi sekarang belajar bersama temannya yang tidak
kesulitan belajar karena saat kelas 3 ia tidak paham materi ratusan dan ribuan
jadi saat kelas 5 sekarang jadi sulit. Ketika mendapatkan hasil ulangan yang
104
Hasil Observasi Peneliti, Rabu 12 Febuari 2020
105
Hasil Observasi Peneliti, Jumat 14 Agustus 2020
106
Oktavia, Orang Tua Siswa Kelas V B, Hasil Wawancara, Sabtu 15 Agustus 2020
107
Verdy Candra Kurniawan, Peserta Didik Kelas V B, Hasil Wawancara, Sabtu 15
Agustus 2020
teman di sebelahnya. Saat ditanya guru ia belum bisa menjawab. 108 Ketika
Walaupun dengan kondisi ekonomi yang belum memadai orang tua siswa
kegiatan apa saja yang dilakukan anaknya saat di sekolah dan dapat nilai
hasil ulangan yang rendah ia merasa sedih. 111 Sedangkan hasil observasi
108
Hasil Observasi Peneliti, Rabu 12 Febuari 2020
109
Hasil Observasi Peneliti, Sabtu 15 Agustus 2020
110
Rosita, Orang Tua Peserta Didik Kelas V B, Hasil Wawancara, Sabtu 15 Agustus 2020
111
Marvel, Peserta Didik Kelas V B, Hasil Wawancara, Sabtu 15 Agustus 2020
memperhatikan. Akan tetapi, siswa nampak kebingungan. Siswa hanya diam
saja tidak mau bertanya pada guru. 112 Ketika di rumah ia asyik bermain
Anaknya hanya ingin bermain saja walaupun sudah dilarang karena ada PR
apa saja yang dilakukan di sekolah dan dapat nilai berapa. Anaknya tidak mau
belajar. ketika ia mendapat nilai ulangan yang rendah ia merasa biasa saja.115
112
Hasil Obseravsi Peneliti, Rabu 12 Febuari 2020
113
Hasil Observasi Peneliti, Sabtu 15 Agustus 2020
114
Tri Wahyuni, Orang Tua Peserta Didik Kelas V B, Hasil Wawancara, Selasa 18
Agustus 2020
115
Muhammad Ridziq Syhab, Peserta Didik Kelas V B, Hasil Wawancara, Selasa 18
Agustus 2020
diam dan saat guru mulai menjelaskan lagi ia bermain lagi. Ia bahkan
belajar. lalu ibunya pergi ke ladang untuk bekerja menanam ubi, namun
C. Analisis Data
kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Proses analisa data
dimulai dari menelaah dan melihat seluruh data yang telah tersedia dari
dengan guru, orang tua siswa dan peserta didik kelas V B SDN 5 Merak Batin
tempat tertentu yang disimpulkan dalam bentuk tulisan yang ada di lapangan.
yaitu kesulitan belajar siswa dalam pembelajaran tematik pada siswa kelas V
116
Hasil Observasi Peneliti, Rabu 12 Febuari 2020
117
Hasil Observasi Peneliti, Selasa 18 Agustus 2020
B SDN 5 Merak Batin Natar. Setelah peneliti melakukan wawancara,
siswa, dan peserta didik sebagai subjek yang terdiri dari 6 orang menyatakan
pada dasarnya kesulitan belajar siswa merupakan suatu gejala yang nampak
dalam berbagai manifestasi tingkah laku siswa baik secara langsung maupun
guru. Siswa asyik bermain dengan temannya. Siswa lambat dari yang lain
mengumpulkan tugas terlambat dari yang lain, nilai ulangan yang tidak tuntas
(maksimal). Selain itu, saat di adakan ulangan harian dan di koreksi bersama-
sama siswa mengganti nilainya dengan cara mentip-ex nya lalu diganti
dengan nilai yang lebih tinggi., bahkan siswa merobek kertas ulangannya.
evaluasi nilainya tetap tidak tuntas. Pada saat proses belajar mengajar,
sama pada tema 1 siswa mengalami kesulitan karena tidak menguasai materi
saat di kelas bawah yaitu tidak hafal perkalian. Orang tua siswa sudah
mengganggu temannya.
hanya diam saja tidak mau bertanya dan saat guru bertanya siswa
119
Andika Dinar Pamungkas, “Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar Siswa melalui
Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Pada Siswa Kelas 4 SD”, Jurnal Kajian
Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran, Vol.3, No 1, (2018), h. 2
120
Firosalia Kristin, “Analisis Model Pembelajaran Discovery Learning Dalam
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SD”, Jurnal Pendidikan Dasar Perkhasa, Vol 2, No 1, (2016),
h. 93
8. Nilai ulangan yang tidak tuntas (ulangan), ulangan diperlukan
tidak tuntas.
D. Pembahasan
pembelajaran tematik pada siswa kelas V B SDN 5 Merak Batin Natar yaitu
guru, orang tua, dan peserta didik yang berjumlah 6 orang sebagai subjek.
121
Ahmad Syafi‟i, Tri Marfiyanto dan Siti Kholidatur Rodiyah, “Studi Tentang Prestasi
Belajar Siswa Dalam Berbagai Aspek Dan Faktor Yang Mempengaruhi”, Jurnal Komunikasi
Pendidikan, Vol. 2, No 2, (2018), h.122
Maka pada pembahasan ini peneliti mendeskripsikan uraian bahasan sesuai
4. Guru
oleh peneliti dengan guru (wali kelas) menyatakan bahwa dari jumlah
menjawab soal tidak ada yang benar tetap diberi nilai. Saat proses belajar
belajar, dengan cara memanggil siswa satu per satu untuk dijelaskan
secara personal tentang materi yang belum dipahami oleh siswa. Ia pun
peserta didik subjek ML, CAS, MR, TAP, VCK, dan MRS menyatakan
dapat nilai berapa. Selain itu, mereka selalu menasehati dan memotivasi
tidak patah semangat, dapat naik kelas, dan menjadi orang yang sukses.
6. Siswa Kelas V B
daring (online) pada saat pandemi COVID-19 ini, itu pun harus dengan
membangkang untuk tidak mau belajar. Saat orang tuanya lengah atau
PENUTUP
C. Kesimpulan
Kelas V SDN 5 Merak Batin Natar, dapat ditarik kesimpulan yaitu sebagai
berikut:
D. Saran
berikut:
pemahaman materi, dan nilai ulangan yang maksimal. Siswa juga harus
dapat memilih kegiatan apa saja yang lebih bermanfaat untuk dilakukan
anaknya di rumah agar mau belajar dengan rutin dan melakukan kegiatan
Darijani, Ni Nym. Yuni, I Gd. Meter, I Gst. Agung Oka Negara, “Analisis
Kesulitan-Kesulitan Belajar Matematika Siswa Kelas V Dalam
Implementasi Kurikulum 2013 Di SD Piloting Se-Kabupaten Gianyar”,
Jurnal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha, Vol 3. No 1. 2015.
Malawi, Ibadullah dan Ani Kadarwati. Pembelajaran Tematik. Jawa Timur: CV.
AE Medika Grafika, 2017.
Sardiman. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers, 2016.
Selvianiresa, Dessi. “Kesulitan Siswa Pada Materi Nilai dan Tempat pada Mata
Pelajaran Matematika Kelas SD”, Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar, Vol 2.
No 1, 2017.
Sri, Waskitoningtyas, “Analisis Kesulitan Belajar Matematika Siswa Kelas V SD
Kota Balikpapan Pada Materi Satuan Waktu”, Jurnal Ilmiah Pendidikan
Matematika, Vol 5. No 1, 2016.
Sudijono Anas. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers, 2016.
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D. Bandung: Alfabeta, 2018.
Tusturi, Ryan, Mahmud HR, dan Linda Victoria, “Peran Guru Dalam Mengatasi
Kesulitan Belajar Siswa Di Sekolah Dasar Negeri 10 Banda Aceh”, Jurnal
Ilmiah PGSD KIP Unsyiah, Vol 2. No 2, 2017.
Tim Pengembang MKDP. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers,
2016
Uno, Hamzah B. Landasan Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, 2016.
Utami, Sri Endang. “Penerapan Strategi Pembelajaran Tematik Untuk
Meningkatkan Kreativitas Dan Hasil Belajar Siswa”, Jurnal Paradigma,
Vol 2. No 1. 2015.
Wahrita, Meilena. Wawancara Dengan Penulis. Natar, 2020.
Wahyuni, Hermin Tri, Punaji Setyosari, dan Dedi Kuswandi. “Implementasi
Pembelajaran Tematik Kelas I SD”, Edcomtech, Vol 1. No 2. 2016.
Wekke, Ismail Suardi dan Ridha Windi Astuti. “Kurikulum 2013 di Madratsah
Ibtidaiyah: Implementasi di Wilayah Minoritas Muslim”, Jurnal Tadris,Vol
2. No 1, 2017.
Zatra , M. Fahli Hadi dan Zubaidah, “Pemanfaatan Konseling Neuro Linguistic
Programming Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa Sekolah Dasar”,
Jurnal Risalah, vol 26. No 4, 2015.
L
N
Lampiran 1
No. Variabel Indikator Sub Indikator Pernyataan Deskripsi Faktor Yang Terjadi
Ya Tidak
1. Kesulitan 1. Perception Memahami materi yang
belajar dijelaskan oleh guru
Memahami media
pembelajaran yang
digunakan oleh guru
2. Attention Konsentrasi siswa
Memahami materi
Lampiran 4
Pedoman Wawancara Orang Tua Siswa
4. Metode apa yang ibu gunakan saat Metode ceramah, diskusi, demonstrasi Guru mengajar sudah menggunakan metode
pembelajaran tematik berlangsung? yang baik dan menarik. Selain itu, guru
5. Apakah dalam metode yang ibu Iya ada, misalnya menggunakan alat peraga juga memberi penghargaan berupa nilai.
terapkan ada kegiatan menarik? IPA dan IPS, atau ada pembelajaran di luar
kelas.
6. Apakah dalam pembelajaran Iya penghargaannya nilai. Walaupun siswa
tematik berlangsung ibu salah semua dalam menjawab tetap di beri
memberikan penghargaan dalam nilai. Karena siswa dengan nilai pun sudah
belajar? cukup senang mbak.
7. Bagaimanakah kondisi kelas dan KBM lancar, suasana kelas hidup, ada Kegiatan belajar mengajar lancar, akan
kondisi siswa saat kegiatan respon timbal balik. tetapi guru mengalami kendala dalam
pembelajaran tematik berlangsung? belajar. Fasilitas sekolah sudah cukup
memadai
8. Apakah ada kesulitan atau kendala Ada mbak, kendalanya kalau ada materi
yang ibu temui saat proses belajar penjumlahan yang tidak sama ada yang
tematik berlangsung? tidak hafal perkalian jadi tidak cepat
tanggap yang disampaikan oleh guru.
9. Apakah fasilitas sekolah memadai Iya, memadai.
untuk krgiatan belajar mengajar?
10. Bagaimanakah sikap siswa yang Siswa yang sulit dalam mengikuti KBM
berkesulitan belajar saat proses banyak diam , tidak mau bertanya, setelah
belajar mengajar berlangsung? diberi evaluasi tertulis nilainya nol.
11. Bagaimana respons siswa yang Tidak bisa menjawab pertanyaan. Guru Sikap siswa yang mengalami kesulitan
berkesulitan belajar saat ditanya menerangkan siswa kurang tanggap. belajar cenderung diam tidak merespon
guru? guru.
14. Bagaimanakah nilai ulangan siswa Tidak tuntas (rendah tidak mencapai
yang berkesulitan belajar? KKM).
16. Bagaimana sikap siswa yang Siswa ini berbeda-beda mbak, ada yang
berkesulitan belajar jika hasil malu, ada yang cuek saja, kadang disobek
ulangannya rendah? takut ketahuan dengan orang tuanya, dan
ada yang diberi tahu temannya tentang
kesalahannya malah mengajak berkelahi.
17. Bagaimanakah upaya ibu terhadap Materi diterangkan kembali, lalu diadakan Faktor yang mempengaruhi anak
siswa yang berkesulitan belajar remidial. mengalami kesulitan belajar salah satunya
mendapatkan nilai hasil ulangan tidak menguasai materi saat di kelas bawah.
yang tidak tuntas? Sehingga saat naik kelas dengan materi
yang sama namun tingkatannya berbeda
18. Apa yang ibu lakukan untuk Selalu memberi semangat, saran, nasehat, sulit untuk memahami materi.
memotivasi semangat yang agar siswa mau berubah. Jangan sampai
berkesulitan belajar? putus sekolah.
19. Menurut ibu, faktor apa yang Tidak menguasai materi dari faktor kelas
menyebabkan anak kesulitan bawah, jadi saat naik kelas tidak langsung
belajar dalam prmbelajaran memahami harus berulang-ulang diejalskan
tematik? lagi.
20. Bagaimana komunikasi siswa Ia akan selalu bertanya dengan temannya. Siswa yang mengalami kesulitan belajar
dengan temannya? Bahkan anak seperti itu mengganggu cenderung mengganggu temannya saat
temannya dan membuat temannya menjadi sedang mengerjakan tugas pada kegiatan
emosi. pembelajaran dan tidak serius dalam belajar
21. Apakah siswa selalu berpartisipasi Biasanya tidak mau serius dalam sehingga akan sulit berpartisipasi dalam
dalam kerja sama di kelompok? belajarnya. Suka iseng dengan temannya. kegiatan kelompok.
Jadi anak itu sulit mengikuti belajar
kelompok apalagi mau berpartisipasi.
22. Bagaimana bahasa yang digunakan Kalau bahasa yang ia gunakan cukup jelas. Bahasa yang digunakan siswa dimengerti
siswa? apakah intonasinya jelas? oleh guru.
23. Bagaimana kecakapan siswa dalam Siswa yang mudah menangkap materi Siswa yang mengalami kesulitan belajar
mengikuti pelajaran? pelajaran dia akan mudah mengikuti dan kurang mampu mengikuti pelajaran ia
akan paham yang dijelaskan guru. Tapi jika hanya diam saja. Saat diberi latihan ia tidak
siswa yang kurang mampu dia akan diam bisa menjawab.
saja setelah diberi latihan tidak bisa
menjawab.
24. Kapankah siswa mengalami Biasanya siswa yang memiliki problem
penurunan semangat belajar? dalam keluarga seperti perpisahan oran tua,
ada juga yang sakit, bisa juga pergaulan
dengan teman yang malas belajar
25. Apakah siswa lamban saat Untuk siswa yang mengalami kesulitan Siswa yang mengalami kesulitan belajar
mengikuti kegiatan belajar? belajar ia akan lamban untuk menangkap lamban dari yang lain saat mengerjakan
penjelasan dari guru, lamban dalam tugas.
mengerjakan PR.
26. Apakah saat guru menjelaskan Kalau memang anak tersebut pintar atau Siswa yang mengalami kesulitan belajar
siswa langsung paham? unggul dalam belajar dia masih tetap bisa tidak bisa langsung memahami materi
memahami walaupun materinya sulit. apalagi materinya sulit.
27. Saat ibu menggunakan media Sebagian siswa memahami, namun siswa
pembelajaran, apakah siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar
memahami media tersebut? kurang memahami.
28. Apa harapan ibu terhadap siswa Harapan ibu, anak didik kelas V B
kelas V B? berjumlah 25 orang ini dapat mengikuti
pelajaran dengan baik, agar pandai, taat
kepada Tuhan, dapat mengaji jika beragama
Islam, dan dapat naik kelas 6 semua.
Lampiran 6
Narasumber : TAP
6. Menurut adik sulit tidak Sulit, di pembagian Menurutnya pembelajaran tematik sulit di
pembelajaran tematik? materi terkait pembagian. Ia harus dijelaskan
berulang-ulang agar memahami materi
10. Apakah adik memiliki Ada banyak, ada Badut, Rengga, Windu, dll. Kami
teman dirumah? Siapa saja main, mancing, mandi kali
teman adik di rumah? Apa
saja yang adik lakukan
bersama teman-teman?
11. Bagaimana perasaan adik Sedih Ketika nilai ulangan rendah ia merasa sedih
ketika mendapat nilai
ulangan rendah?
13. Pernahkah adik dimarahi Dinasehati gak boleh nakal lagi Jika ia melakukan kesalahan ibunya
atau diberi hukuman ketika menasehati
adik melakukan kesalahan
dirumah?
Narasumber : CAS
6. Menurut adik sulit tidak Agak sulit, sulitnya di pembagian Menurutnya pembelajaran tematik sulit,
pembelajaran tematik? sulitnya dipembagian
11. Bagaimana perasaan adik Sedih Saat mendapat nilai ulangan yang rendah ia
ketika mendapat nilai merasa sedih. Dan belajar lebih giat.
ulangan rendah?
Narasumber : MR
6. Menurut adik sulit tidak Agak sulit, di kurang-kurangan Menurutnya pembelajaran tematik sulit,
pembelajaran tematik? sulitnya dikurang-kurangan.
11. Bagaimana perasaan adik Sedih Ketika ia mendapatkan nilai ulangan yang
ketika mendapat nilai rendah ia meraa sedih dan belajar lagi
ulangan rendah?
13. Pernahkah adik dimarahi Pernah dimarahin, dicubit Ketika ia melakukan kesalahan. Ibunya
atau diberi hukuman ketika memberi hukuman
adik melakukan kesalahan
dirumah?
Narasumber : VCK
6. Menurut adik sulit tidak Susah, kelas 3 anjlok di materi ratusan dan ribuan Kesulitan belajar yang dialami siswa
pembelajaran tematik? jadi kelas 5 jadi sulit berawal saat ia tidak tuntas pada materi
terkait ratusan dan ribuan, jadi saat kelas V
materi pelajaran semakin meningkat ia sulit
7. Setelah memperhatikan Iya ngerti untuk memahami.
guru menjelaskan materi
pelajaran apakah adik
langsung memahami
materi tersebut?
11. Bagaimana perasaan adik Takut enggak naik Ketika hasil ulangannya rendah ia merasa
ketika mendapat nilai takut jika tidak akan naik kelas. Ia berupaya
ulangan rendah? agar belajar lagi.
Narasumber : ML
4. Apakah saat guru Iya diperhatikan Saat belajar dikelas ia memperhatikan dan
menjelaskan materi Adik fokus
memperhatikan?
6. Menurut adik sulit tidak Agak sulit di matematikanya Menurutnya, pembelajaran tematik sulit di
pembelajaran tematik? matematikanya. Saat guru menjelaskan ia
tidak langsung paham.
11. Bagaimana perasaan adik Sedih Saat ulangannya mendapatkan hasil yang
ketika mendapat nilai rendah ia merasa sedih. Dan ibunya
ulangan rendah? menasehati untuk belajar lagi.
13. Pernahkah adik dimarahi Enggak dinasehatin aja suruh belajar lagi
atau diberi hukuman ketika
adik melakukan kesalahan
dirumah?
Narasumber : MRS
7. Setelah memperhatikan Enggak, harus diulang-ulang Saat guru menjelaskan ia tidak langsung
guru menjelaskan materi paham, jadi harus diulang-ulang
pelajaran apakah adik
langsung memahami
materi tersebut?
11. Bagaimana perasaan adik Biasa saja Saat ia mendapatkan hasil ulangan yang
ketika mendapat nilai rendah perasaannya biasa saja.
ulangan rendah?
6. Apakah ibu sering menanyakan Iya, bertanya mbak. Di sekolah ngapain aja. Ibunya selalu menanyakan kegiatan apa saja
kegiatan apa saja yang dilakukan Belajarnya bagaimana yang dilakukan siswa saat di sekolah. Jika
anak ibu saat berada disekolah? anaknya mendapatkan nilai ulangan yang
rendah ibunya mengingatkan untuk belajar
7. Jika anak ibu mendapatkan hasil Saya suruh belajar lagi mbak lagi.
nilai ulangan yang rendah apa
tanggapan ibu?
8. Apakah anak ibu memiliki Adik ada mbak, sayang terhadap adiknya
kakak/adik? Bagaimanakah anak
ibu/bapak mengungkapkan
perasaan sayang atau rasa
pedulinya terhadap saudaranya?
9. Jika anak ibu mendapatkan hasil Tidak punya kakak mbak jadi saya yang
ulangan yang rendah, apakah mengingatkan
kakaknya mengingatkan untuk
belajar lebih giat dirumah?
10. Jika anak ibu melakukan Dinasehati, tapi tetap ngeyel mbak Siswa dinasehati tetapi enggan
kesalahan, bagaimana sikap ibu? mendengarkan ibunya. Ia malah ikut
Dihukum dan dinasehati tidak? bersama teman-temannya untuk bermain
11. Apakah anak ibu memiliki Iya itu mbak, dia mengikuti teman-temannya
kebiasaan jelek yang dilakukan mancing, mandi kali
dirumah?
12. Sebagai orang tua, seperti apa Jadi orang yang sukses Sebagai orang tua ibunya berharap anaknya
harapan ibu terhadap putra ibu? dapat menjadi orang yang sukses, dan
ibunya berharap agar anaknya tidak patah
13. Bagaimana upaya ibu/bapak Ya saya suruh sekolah yang bener, jangan semangat
mewujudkan harapan tersebut? patah semangat
Catatan Lapangan Hasil Wawancara Orang Tua Subjek
4. Setelah pulang sekolah, apa Main, kadang belajar kalau ada PR Di rumah siswa main bersama temannya.
kegiatan yang anak ibu lakukan? Kalau ada PR baru mengerjakan
5. Apa yang sering dilakukan anak Main dekat sini mbak kadang mandi kali
ibu bersama temannya dirumah?
6. Apakah ibu sering menanyakan Iya, kadang cery nya yang cerita mbak Siswa selalu bercerita tentang kegiatan di
kegiatan apa saja yang dilakukan sekolah. Jika anaknya mendapatkan nilai
anak ibu saat berada disekolah? ulangan yang rendah ibunya meminta untuk
belajar lagi
7. Jika anak ibu mendapatkan hasil Kok cuma segini? Makanya belajar
nilai ulangan yang rendah apa
tanggapan ibu?
8. Apakah anak ibu memiliki Ada adiknya satu mbak. Ya kadang diajak
kakak/adik? Bagaimanakah anak main
ibu/bapak mengungkapkan
perasaan sayang atau rasa
pedulinya terhadap saudaranya?
9. Jika anak ibu mendapatkan hasil Saya yang mengingatkan mbak
ulangan yang rendah, apakah
kakaknya mengingatkan untuk
belajar lebih giat dirumah?
10. Jika anak ibu melakukan Iya dinasehati kadang dijewer Terkadang jika anaknya melakukan
kesalahan, bagaimana sikap ibu? kesalahan, ibunya menghukumnya dengan
Dihukum dan dinasehati tidak? dijewer
4. Setelah pulang sekolah, apa Tidur sebentar terus main lagi. Mainnya Siswa gemar bermain bersama temannya.
kegiatan yang anak ibu lakukan? lama Mainnya lama sekali.
5. Apa yang sering dilakukan anak Main bola, memancing di sungai
ibu bersama temannya dirumah?
6. Apakah ibu sering menanyakan Iya nanya belajar apa Ibunya selalu menanyakan kegiatan apa saja
kegiatan apa saja yang dilakukan yang dilakukan anaknya di sekolah. Saat
anak ibu saat berada disekolah? nilai ulangannya rendah ia selalu
mengingatkan untuk belajar lagi. Selain
7. Jika anak ibu mendapatkan hasil .kenapa kok bisa kecil nilainya, emangnya ibunya, kakaknya juga mengingatkan.
nilai ulangan yang rendah apa susah soalnya
tanggapan ibu?
8. Apakah anak ibu memiliki Punya kakak, disuruh kadang mau kadang
kakak/adik? Bagaimanakah anak enggak
ibu/bapak mengungkapkan
perasaan sayang atau rasa
pedulinya terhadap saudaranya?
9. Jika anak ibu mendapatkan hasil Iya, kakaknya mengingatkan
ulangan yang rendah, apakah
kakaknya mengingatkan untuk
belajar lebih giat dirumah?
10. Jika anak ibu melakukan Iya di nasehati, dihukum kalau lagi jengkel
kesalahan, bagaimana sikap ibu? dicubit kakinya
Dihukum dan dinasehati tidak?
11. Apakah anak ibu memiliki Iya main hp, kadang sama kakaknya Kebiasaan jelek siswa yaitu saat di rumah
kebiasaan jelek yang dilakukan berantem nggak ketang sediluk mbak kecanduan game online dan sering berkelahi
dirumah? (walaupun cuma sebentar mbak) dengan kakaknya.
12. Sebagai orang tua, seperti apa Walaupun gak pintar tapi harus tau sama Sebagai orang tua, ibunya berharap agar
harapan ibu terhadap putra ibu? pelajaran anaknya dapat memahami pelajaran.
13. Bagaimana upaya ibu Disuruh buka buku cetaknya, mau dilesin
mewujudkan harapan tersebut? tapi anaknya tidak mau mbak.
Catatan Lapangan Hasil Wawancara Orang Tua Subjek
4. Setelah pulang sekolah, apa Main Sebelum daring (online) siswa hanya
kegiatan yang anak ibu lakukan? bermain dengan teman-temannya, tetapi saat
belajar daring (online) siswa belajar bersama
5. Apa yang sering dilakukan anak Belajar bersama, karena sekarang lagi daring teman-temannya
ibu bersama temannya dirumah? (online) mbak, jadi yang nggak punya hp
kita ajak belajar bareng-bareng
6. Apakah ibu sering menanyakan Iya nanya pelajaran apa, nilai berapa, Ibunya selalu menanyakan kegiatan apa saja
kegiatan apa saja yang dilakukan dipantau terus mbak yang dilakukan di sekolah dan dapat nilai
anak ibu saat berada disekolah? berapa. Jika anaknya mendapat nilai yang
rendah ia tidak memperbolehkan anaknya
7. Jika anak ibu mendapatkan hasil Gak boleh main, suruh belajar lagi mbak untuk bermain. Dan kakaknya mengingatkan
nilai ulangan yang rendah apa untuk belajar.
tanggapan ibu?
8. Apakah anak ibu memiliki Iya kakak punya, misalnya kalu pelajaran
kakak/adik? Bagaimanakah anak susah minta tolong kakaknya
ibu mengungkapkan perasaan
sayang atau rasa pedulinya
terhadap saudaranya?
9. Jika anak ibu mendapatkan hasil Iya
ulangan yang rendah, apakah
kakaknya mengingatkan untuk
belajar lebih giat dirumah?
10. Jika anak ibu melakukan Diomongin pelan-pelan kalau dipukul nanti Ketika anaknya melakukan kesalahan ia
kesalahan, bagaimana sikap ibu? dia berontak tidak memukulnya melainkan dengan
Dihukum dan dinasehati tidak? menasehatinya. Sebagai orang tua ia
berharap yang terbaik untuk anaknya.
11. Apakah anak ibu memiliki Enggak sih, dia nurut di rumah
kebiasaan jelek yang dilakukan
dirumah?
12. Sebagai orang tua, seperti apa Yang terbaik, harus belajar
harapan ibu terhadap putra ibu?
6. Apakah ibu sering menanyakan Iya nanya, sekolah gimana, ponten berapa Ibunya selalu bertanya apa saja kegiatan
kegiatan apa saja yang dilakukan yang dilakukan anaknya di sekolah dan
anak ibu saat berada disekolah? mendapat nilai berapa. Ketika anaknya
mendapat nilai yang rendah ia mengingatkan
7. Jika anak ibu mendapatkan hasil Ya suruh belajar lagi lagi untuk belajar.
nilai ulangan yang rendah apa
tanggapan ibu?
12. Sebagai orang tua, seperti apa Jadi orang sukses Sebagai orang tua ia memiliki harapan agar
harapan ibu terhadap putra ibu? anaknya menjadi orang sukses. Ia tetap
berusaha agar anaknya mau belajar.
13. Bagaimana upaya ibu Pengennya dilesin tapi ikut teman-temannya
mewujudkan harapan tersebut? kadang berangkat kadang enggak.
Catatan Lapangan Hasil Wawancara Orang Tua Subjek
8. Apakah anak ibu memiliki Ada adik, kalau adiknya rewel dimomong
kakak/adik? Bagaimanakah anak
ibu mengungkapkan perasaan
sayang atau rasa pedulinya
terhadap saudaranya?
9. Jika anak ibu mendapatkan hasil Tidak ada kakak, jadi bapaknya yang
ulangan yang rendah, apakah mengingatkan juga
kakaknya mengingatkan untuk
belajar lebih giat dirumah?
10. Jika anak ibu melakukan Ya dibilangin Ketika anaknya melakukan kesalahan, ia
kesalahan, bagaimana sikap ibu? selalu menasehati. Sebagai orang tua ia
Dihukum dan dinasehati tidak? berharap agar anaknya dapat masuk sekolah
SMP yang berstatus negeri. Ia akan terus
11. Apakah anak ibu memiliki Iya main game online berusaha agar anaknya mau belajar.
kebiasaan jelek yang dilakukan
dirumah?
12. Sebagai orang tua, seperti apa Pengennya sih anakku masuk SMP Negeri
harapan ibu terhadap putra/putri
ibu?
13. Bagaimana upaya ibu Ya suruh belajar, nanti mau saya lesin mbak
mewujudkan harapan tersebut? kalau sudah aktif belajar di sekolah
188
Lampiran 8
NPSN : 10800198
Status : Negeri
Bentuk Pendidikan : SD
Kurikulum : K-13
Akreditasi :B
Visi Sekolah
Misi Sekolah
olahraga
189
Indikator Misi
budaya mutu
mengakhiri pelajaran
berprestasi
Tujuan Sekolah
menyenangkan
praktis
hari
kehidupan sehari-hari
Lampiran 9
Hasil Observasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas V B SDN 5 Merak Batin Natar
No. Variabel Indikator Sub Indikator Pernyataan Deskripsi Faktor Yang Terjadi
Ya Tidak
1. Kesulitan belajar 1. Perception Memahami materi yang Saat guru menjelaskan siswa
dijelaskan oleh guru kurang memahami.
Memahami media Guru menggunakan media
pembelajaran yang pembelajaran, namun siswa
digunakan oleh guru kurang memahaminya.
2. Attention Siswa berkonsentrasi saat Siswa kurang berkonsentrasi saat
belajar belajar, ia mengobrol dengan
Siswa memperhatikan temannya dan mengajak teman
dalam belajar bermain.
3. Memory Siswa memikirkan hal lain Siswa memikirkan hal lain saat
saat belajar belajar yaitu bermain.
Aktivitas siswa terlalu Siswa terlalu banyak bermain
banyak sepulang sekolah saat di rumah bersama teman-
temannya.
4. Processing speed Lamban saat memproses Siswa lamban dari yang lain saat
sesuatu mengerjakan tugas dari guru.
5. Metacognition Kecakapan siswa Siswa kurang mengikuti proses
mengikuti pelajaran pembelajaran sehingga sulit
memahami materi.
6. Language Kalimat siswa mudah Saat siswa berbicara kalimat
dipahami siswa jelas.
192
menjawab
Lampiran 10
DOKUMENTASI LAPANGAN
Foto 1. Keadaan sekolah tampak dari depan kelas dan lapangan upacara.
Foto 5. Suasana belajar kelas VB saat masih kelas IV B pada jam pertama yang
dimulai pukul 13.00 WIB, ada siswa yang kebingungan dalam memahami materi
Foto 6. Ada siswa yang mencoba mengganggu teman yang berada dibelakang
tempat duduknya.
199
Foto 8. Ada siswa mengobrol dan tidak mengerjakan tugas, dan peneliti mencoba
bertanya dan membantu siswa untuk menjawab soal yang menurutnya sulit.
200
Foto 10. Siswa melihat jawaban teman yang ada didepan tempat duduknya.
201
Foto 12. Suasana siswa mulai mengerjakan tugas dengan cara bekerja sama.
Bekerja sama dalam mengerjakan tugas diperbolehkan oleh guru kelas, tujuannya
agar siswa yang belum mengerti dapat diajarkan oleh siswa yang sudah mengerti.
202
Foto 13. Peneliti izin kepada wali kelas IV B Ibu Meilena Wahrita untuk
Foto 14. Subjek 1 saat mengikuti pembelajaran ia pindah tempat duduk untuk
Foto 16. Peneliti sedang melakukan wawancara dengan orang tua siswa subjek 1
Foto 17. Subjek 2 sedang belajar karena ada PR dari pembelajaran daring (online).
Foto 18. Siswa sedang melakukan wawancara dengan orang tua siswa subjek 2 di
Foto 19. Siswa subjek 3 sedang asyik bermain game online di rumah
Foto 20. Peneliti sedang melakukan wawancara dengan orang tua siswa subjek 3
Foto 21. Peneliti sedang melakukan wawancara dengan orang tua siswa subjek 4
Foto 23. Peneliti sedang melakukan wawancara dengan orang tua siswa subjek 5
Foto 24. Siswa melakukan wawancara dengan orang tua siswa subjek 6 di rumah
Foto 25. Saat peneliti meminta izin kepada Kepala Sekolah SDN 5 Merak Batin
Foto 26. Saat guru menunjukkan nilai hasil ulangan siswa yang tidak tuntas