Skripsi Tri Wahyuni
Skripsi Tri Wahyuni
Skripsi Tri Wahyuni
Skripsi
Oleh:
TRI WAHYUNI
NPM. 1411100146
1440/2018 M
PENGARUH REWARD AND PUNISHMENT TERHADAP
DISIPLIN BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS V SDN 1
SUKABUMI INDAH BANDAR LAMPUNG
Skripsi
Oleh :
TRI WAHYUNI
NPM. 1411100146
1440 H / 2018 M
ABSTRAK
Oleh
TRI WAHYUNI
Dalam proses belajar disiplin menjadi alat yang bersifat preventif untuk
mencegah atau menjaga hal-hal yang dapat mengahambat selama proses belajar.
Untuk hal ini teknik reward (hadiah) dan punishment (hukuman) dinilai tepat untuk
mengatasi kurangnya kedisiplinan pada peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh pemberian reward and punishment terhadap disiplin belajar
peserta didik.
Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas V dengan penentuan
sampel menggunakan teknik cluster sampling sehingga diperoleh sampel sebesar 60
peserta didik. Variabel-variabel dalam penelitian ini yaitu variabel pemberian reward
and punishment serta variabel disiplin belajar. Intrument penelitian ini yang
digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert. Uji prasyarat yang dilakukan
terdiri dari uji normalitas data dan uji linearitas, dan uji hipotesis dalam penelitian ini
menggunakan uji-T dan uji effect size .
Hasil penelitian menunjukkan diperoleh kesimpulan bahwa pemberian
reward and punishemnt memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap
disiplin belajar peserta didik. Bersarnya pengaruh tersebut yaitu sebesar 94,91%.
Berdasarkan hasil uji hipotesis dengan menggunakan uji-T dan effect size, diperoleh
hasil sebesar 0,945 cohen’s D dengan katagori tinggi dan effect size sebesar 0,727.
Artinya “H1 diterima dan H0 ditolak”. Jadi dapat disimpulkan bahwa jawaban dari
permasalahan yang diajukan adalah “Terdapat pengaruh permberian reward and
punishment terhadap disiplin belajar peserta didik kelas V SDN 1 Sukabumi Indah
Bandar Lampung”.
ii
MOTTO
ََََّّّّإِنََّّ َم َعَّٱل
1
Depertemen Agama RI, Al-Qur’an & Terjemahan, (Bandung:Dipenogoro, 2013), h.596
v
PERSEMBAHAN
Dengan Rahmad dan Ridho Allah SWT, akhirnya penulis dapat menyelesaikan
1. Kedua Orang Tuaku Tercinta, Bapak Jamhari (Alm) dan Ibu Maryani yang
dengan penuh kasih sayang, serta selalu mendukung dan mendo’akan penulis
2. Abang tercinta Jaya Putra, S.Sos dan Kakak tercinta Raditia Saputra S.sos
yang telah memberikan dukungan serta bantuan baik moral maupun materil
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
April 1996. Peneliti merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak
Jamhari (Alm) dan Ibu Maryani. Kakak laki-laki yang bernama Jaya Putra S.sos dan
Raditia Saputra S.sos, yang selalu memberikan motivasi dan dukungan sehingga
Bandar Lampung lulus tahun 2011, Setelah itu melanjutkan di MAN 1 Bandar
Lampung lulus tahun 2014, Kemudian Melanjutkan S1 di UIN Raden Intan Lampung
(PGMI) hingga sekarang. Penulis mengikuti KKN (Kuliah Kerja Nyata) di desa
LAMPUNG.
vii
KATA PENGANTAR
kehadirat Allah SWT yang telah memberikan hidayah, ilmu pengetahuan, kekuatan,
dan petunjuk-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan
salam senantiasa selalu tercurahkan kepada nabi Muhammad SAW, para sahabat,
keluarga, pengikut-Nya yang taat pada ajaran agama-Nya, yang telah rela berkorban
untuk mengeluarkan umat manusia dari zaman Jahiliyah menuju zaman islamiyah
yang penuh dengan IPTEK serta diridhoi oleh Allah SWT yaitu dengan Islam.
Belajar Peserta Didik Kelas IV SDN 1 Sukabumi Indah Bandar Lampung” ini
disusun untuk memenuhi dan melengkapi salah satu syarat guna memperoleh gelar
sarjana pada Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Pendidikan Agama Islam, pada
program strata satu (S1) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan
Lampung. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari masih banyak terdapat
Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu,
viii
1. Prof. Dr. H. Chairul Anwar, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah UIN
Ibtidaiyah.
4. Bapak dan ibu dosen Fakultas Tarbiyah yang telah mendidik dan
5. Ibu Eniwati S.Pd selaku Kepala Sekolah SDN 1 Sukabumi Indah Bandar
7. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi, yang tidak
ix
Akhirnya, dengan iringan terima kasih penulis memanjatkan do’a kehadirat
Allah SWT, semoga jerih payah dan amal bapak-bapak dan ibu–ibu serta teman–
teman sekalian akan mendapatkan balasan yang sebaik–baiknya dari Allah SWT dan
semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan para pembaca
Peneliti
Tri Wahyuni
NPM. 1411100146
x
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................................... 12
C. Batasan Masalah .................................................................................... 12
D. Rumusan Masalah .................................................................................. 12
E. Tujuan Penelitian .................................................................................... 12
F. Manfaat Penelitian .................................................................................. 13
xi
C. Hasil Penelitian yang Relevan .............................................................. 52
D. Kerangka Berfikir ................................................................................... 56
E. Hipotesis Penelitian ................................................................................ 59
xii
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan.............................................................................................. 118
B. Saran ....................................................................................................... 119
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.3 Gambaran aspek disiplin dalam mengikuti pelajaran di sekolah ...............84
Tabel 4.6 Gambaran aspek disiplin dalam mentaati tata tertib sekolah .....................86
Tabel 4.9 Uji Normalitas aspek disiplin dalam masuk sekolah ................................. 96
xiv
Tabel 4.10 Uji Normalitas aspek disiplinmengikuti pelajaran di sekolah ................ 96
Tabel 4.11 Uji Normalitas aspek disiplin dalam mengerjakan tugas ........................ 97
Tabel 4.13 Uji Normalitas Aspek Disiplin Dalam Mentaati Tata Tertib Sekolah .... 98
Tabel 4.14 Uji Homogenitas Aspek Disiplin Dalam Masuk Sekolah ....................... 98
Tabel 4.15 Uji Homogenitas Aspek Disiplin Mengikuti Pelajaran di Sekolah ......... 99
Tabel 4.16 Uji Homogenitas Aspek Disiplin Dalam Mengerjakan Tugas ................ 99
Tabel 4.17 Uji Homogenitas Aspek Disiplin Belajar di Rumah ............................... 100
Tabel 4.18 Uji Homogenitas Aspek Disiplin Mentaati Tata Tertib Sekolah ............ 100
Tabe 4.19 Hasil Uji T Independen Aspek Disiplin Dalam Masuk Sekolah .............. 101
Tabe 4.20 Hasil Uji T Independen Aspek Disiplin Dalam Mengikuti Pelajaran
Tabe 4.21 Hasil Uji T Independen Aspek Disiplin Dalam Mengerjakan Tugas ...... 104
Tabe 4.22 Hasil Uji T Independen Aspek Disiplin Dalam Belajar di Rumah .......... 105
Tabe 4.23 Hasil Uji T Independen Aspek Disiplin Dalam Mentaati Tata
Tabel 4.24 Katagori Effect Size reward and punishment terhadap disiplin
xv
DAFTAR BAGAN
xvi
DAFTAR GAMBAR
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Profil Sekolah SDN 1 Sukabumi Indah Bandar Lampung .......... 120
Lampiran 3.1 Rekapitulasi Nilai Uji Coba Instrument Angket .............................. 126
Lampiran 4.2 Kisi-kisi Instrument Disiplin Belajar Setelah Uji Validitas ............ 136
Lampiran 5.1 Hasil Data Nilai Instrument Angket Disiplin Belajar PerAspek
xviii
BAB I
PENDAHULUAN
yang baik dalam proses pembelajarannya agar peserta didik dapat secara
1
Ahmad Bahril Faidy, I Made Arsana, “Hubungan Pemberian Reward Dan Punishment
Dengan Motivasi Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Siswa Kelas Xi Sma Negeri 1 Ambunten
Kabupaten Sumenep”, (Jurnal Kajian Moral dan Kewarganegaraan, Vol. 2 No. 2, 2014), h.454
1
2
anak yang sudah dewasa tetap masih dalam proses pendidikan. Akan tetapi
didik agar dapat menjadi manusia dewasa yang mampu hidup mandiri dan
Dengan kata lain tujuan pengajaran itu dapat diketahui dengan melalui
jawab terhadap baiknya suatu kualitas pendidikan. Oleh sebab itu fungsi
mengolah bahan ajar. Hal ini selaras dengan pendapat Benjamin Bloom
4
Ratnawati, “Signifikasi Penguasaan Guru Terhadap Psikologi Siswa Dalam Proses
Belajar Mengajar”, (Jurnal Tadris Pendidikan dan Pembelajaran Dasar, Vol. 4, No. 2, 2017), h. 49
5
Nur Asiah, “ParadigmaKontemporerSistemPembelajaran Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah (PGMI)”, (JurnalTerampil Pendidikan dan Pembelajaran Dasar, Vol. 3, No. 2, 2016), h.
240
4
hierarki atau taksonomi kedalam tiga ranah (domain) yaitu: (1) ranah
pola hidup; dan yang terakhir (3) ranah psikomotorik yaitu kemampuan
penyesuaian pola gerakan, dan kreatifitas. Dari ketiga ranah ini juga
disebut dengan “Taksonomi Bloom” .6 Selain tiga ranah seperti yang telah
kedalam tiga faktor, yang menjelaskan bahwa faktor internal peserta didik
meliputi: (a) aspek fisiologis, seperti keadaan fisik mata dan telinga; (b)
sosial peserta didik; (b) lingkungan non sosial (rumah, gedung sekolah dan
6
Suyono, Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran Teori dan Konsep Dasar, (Bandung:
Rosda, 2015), h.165-167
5
mempunyai peran yang tidak kalah penting dalam kegiatan belajar yaitu
memiliki sikap dan perilaku serta kualitas diri yang baik, seperti hal nya
perilaku yang ada tanpa dibawah paksaan atau pengawasan. Hal ini
mempunyai kualitas diri yang baik.8 Hal ini termuat ke dalam ranah afektif
yang menonjolkan sikap atau perilaku dari peserta didik, misalnya sikap
7
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Pt. Raja Garafindo Persada, 2015), h. 14-
146
8
Philomena Mukami Njoroge and Ann Nduku Nyabuto, “Discipline as a Factor in
Academic Performamce in Kenya”, (Journal of Education and Social Research, Vol. 4, No. 1,
2014), h.289
6
yakni sebagai berikut: (1) dapat mengatur waktu belajar di rumah; (2) rajin
dan teratur belajar; (3) perhatian yang baik saat belajar di kelas; (4)
kondisi belajar yang baik. Dimana didalam disiplin belajar siswa dapat
kesedian untuk menepati atau mematuhi ketentuan, tata tertib, nilai serta
suatu nilai tertentu. Dalam proses belajar disiplin menjadi alat yang
9
Pramudya Ingkranagara, “Pemberian Reward dan Punishment Untuk Meningkatkan
Kedisiplinan Siswa Dalam Pembelajaran IPS Kela V SD Negeri 1 Kejobong Purbalingga”, (Jurnal
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 2 Tahun Ke IV Januari 2015), h.2
10
Bella dan Hady, “Meningkatkan Disiplin Belajar Siswa melalui Manajemen Kelas”,
(Jurnal Pendidikan Manajemen Perkantoran, Vol.1,_No.1, 2017), h. 124-131
7
didik antara lain kurangnya minat dan motivasi belajar, perhatian orang
tua, fasilitas belajar, serta disiplin belajar, pemberian hadiah, hukuman dan
lain-lain. Disiplin menjadi salah satu faktor yang cukup dominan bagi
peserta didik untuk mencapai hasil belajar yang memuaskan. Peserta didik
memiliki disiplin belajar yang tinggi, sedang, dan rendah. Sebagian peserta
didik ada yang memiliki disiplin belajar baik dan kurang baik. Hal ini
motivasi, perhatian orang tua dan yang terpenting yaitu kesadaran diri
yang mendapatkan rangking tertinggi dikelas, tetapi saat ini sudah tidak
yang dilakukan peneliti Diperoleh gambaran seperti pada tabel 1.1 sebagai
berikut:
Tabel 1.1
Ketidak disiplinan Belajar Kelas V di SDN 1 Sukabumi Indah
Bandar Lampung tahun 2017/2018
No. Indikator disiplin belajar Jumlah peserta Presentase
didik
1. Belajar di rumah 7 23,33%
2. Teratur belajar 9 30%
3. Memperhatikan pelajaran 8 26,66%
4. Tertib saat belajar 6 20%
Jumlah 30 100%
Sumber: Data Dokumentasi Disiplin Belajar Peserta Didik kelas V di SDN
1 Sukabumi Indah Bandar11
11
Hasil observasi di SDN 1 Sukabumi Indah Bandar Lampung Dokumentasi data, peserta
didik kelas V SDN 1 Sukabumi Indah Bandar Lampung tahun ajaran 2017/2018
9
penguatan positif dan penguatan negatif yang tepat untuk peserta didik.
maka respon akan berkurang.12 Untuk hal ini teknik reward (hadiah) dan
diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi. 13 Reward
12
Suyono, Hariyanto,Op.Cit. h.59
13
Ibid, h.60
10
peserta didik merasa lebih dihargai dengan apa yang telah dicapai
Punishment tehadap Motivasi Belajar Siswa SMP Islam Plus Baitul Maal-
positif terhadap motivasi belajar sebesar 11.1%. data itu diambil dari hasil
pada t tabel 2.0 dengan signifikan 5% maka t hitung 2,435% > t tabel 2.0.
terhadap hasil belajar peserta didik. Dari 6 pesera didik, 4 peserta didik
didik lagi tingkat kedisiplinan dan hasil belajarnya kurang sesuai. Ini
oleh faktor-faktor yang lain seperti minat, bakat, kecerdasan, motivasi, dan
sama meneliti variabel teknik reward and punishment dan disiplin belajar.
Namun terjadi perbedaan hasil penelitian, ada yang berhasil dan setengah
A. Identifikasi Masalah
B. Batasan Masalah
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
pendidik.
diinginkan.
LANDASAN TEORI
peradaban, dimulai dari yang paling awal yakni teori behaviorisme hingga
verbal dan non verbal yang dapat diobservasi secara langsung) dengan
perilaku yang dapat diukur, diamati, dan diuji secara obyektif dengan
1
Karwono Heni Mularsih, Belajar dan Pembelajaran Serta Pemanfaatan Sumber
Belajar, (Depok: PT RajaGrafindo, 2017), h.54
15
16
Tokoh penting dalam teori belajar behaviorisme secara teoritik antara lain
behavioristik.2
dapat menjadi kebiasaan. Hasil yang diinginkan dari penerapan teori ini
keluaran atau output berupa respon, seperti contohnya stimulus adalah apa
adalah reaksi atau tanggapan pesert didik terhadap stimulus yang diberikan
2
Ibid., h.55
3
Teori Belajar Behaviorisme, (On-line) tersedia di: Http://id.wikipedia.org/wiki/Teori
Belajar Behavioristik (Kamis 15 Maret 2018, pukul 19.21)
17
oleh pendidik tersebut. Masukan atau input bisa berupa reinforcement atau
peserta didik. Akhir evaluasi atau penilaian didasarkan atas perilaku yang
tampak dan dapat diamati serta diukur guna melihat terjadinya perubahan
tingkah laku tersebut. Dalam teori belajar ini pendidik tidak hanya banyak
1. Reward
dunia maupun di akhirat yang akan diterima dari amal perbuatan yang
4
Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2014), h.182
18
yang baik. Sebagaimana salah satu diantaranya dapat dilihat dari firman
Allah SWT pada surat Ali Imran ayat 148, sebagai berikut:
َ لََُّي ُِحبۡن
َ َ٨٤١ََلّ ُم َح ِنىِاه ٓ َ ِ ََلََُّواَ َلّ ۡنُ َواَتاَحس َُنهَوَا
َلۡل ِخز ِۗ ِةَح ُه فََتاى ُهمُ ُ ُه
ٗ ص
َ َ٨٣٤ََاز ِ َلََُّس ِم َۢاعَتاَب ٓ َ َلََّواَ ُ َلّ ۡنُ َواَتاَح
لۡل ِخز ِۚ ِةَحكَتان ُه ِ ُهمهَكَتانَي ُِزي َُُواَ َلّ ۡنُ َواَتاَف ِعىُ ُه
yang baik. Seiring dengan hal ini, makna yang dimaksud dengan kata
5
Erna Marstiyaningtiyas, “Pengaruh Reward dan Punishment terhadap Motivasi Belajar
siswa SMP Islam Plus Baitul Maal-Pondok Aren, Tanggerang Selatan”, (Skripsi Fakultas Islam
dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2014), h.11
19
dipelajari”.
prinsip bahwa frekuensi dari suatu respon akan meningkat karena diikuti
sebuah perilaku yang dilakukan oleh peserta didik sesuai dan kemudian
penghargaan yaitu berupa alat untuk mendidik peserta didik supaya peserta
6
Ngalim Purwanto, Op, Cit., h.181
20
disini dalam arti tidak hanya dalam bidang akademik tetapi juga mendidik
belajar yang sangat penting dalam pengembangan diri dan tingkah laku
menggembirakan bagi anak dan dapat menjadi pendorong bagi dalam hal
disiplin belajar.8
7
Ngalim Purwanto, Op, Cit., h.182
8
Pramudya Ingkara, “Pemberian Reward Dan Punishment Untuk Meningkatkan
Kedisiplinan Siswa Dalam Pembelajaran IPS”. (Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Edisi 2
tahun ke IV, 2015), h. 3
21
peserta didik. Hal ini didasarkan atas berbagai pertimbangan logis dimana
reward ini dapat menimbulkan motivasi belajar peserta didik dan dapat
dan sangat menyenangkan bagi para peserta didik. Untuk itu, reward
memberikan reward kepada peserta didik agar peserta didik dapat lebih
giat lagi usahanya untuk memperbaiki diri dalam hal disiplin belajar,
dengan kata lain peserta didik menjadi lebih keras kemauannya untuk
merupakan suatu bentuk, cara, teknik atau startegi yang digunakan oleh
2. Punishment
atau sanksi, punishment biasanya dilakukan ketika apa yang menjadi target
tertentu tidak tercapai, atau ada perilaku anak yang tidak sesuai dengan
frekuensi dari suatu respon akan meningkat karena diikuti dengan suatu
menyenangkan.11
arti keburukan dan azab yang menyedihkan.12 Seperti firman Allah SWT
9
Karwono Heni Mularsih, Belajar dan Pembelajaran Serta Pemanfaatan Sumber
Belajar, (Depok: PT RajaGrafindo, 2017), h.59
10
Ngalim purwanto, Op Cit. h.182
11
Ibid., h.59
12
Erna Marstiyaningtiyas, Op Cit. h.11
23
seseorang sebagai akibat dari pelangaran atau atas aturan-aturan yang telah
Berbeda hal dengan pendapat Ali Imron, Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati
dan sengaja menjatuhkan nestapa kepada orang lain, baik dari segi
kejasmanian maupun dari segi kerohanian yang lebih lemah dari kita. Oleh
karena itu maka kita mempunyai tanggung jawab yang besar untuk
13
Ibid. h.3
24
pelanggaran.
yang berpendapat bahwa efek hukuman itu hanya bersifat temperor atau
digunakan sebagai bagian dari suatu perencanaan yang teliti dan tidak
dilakukan semena-mena.
tertentu tidak tercapai, atau ada perilaku anak yang tidak sesuai dengan
14
Karwono, Heni Mularsih, Op, Cit., h.58
25
mempergiat belajar.15
Oleh karena itu pemberian hukuman tidak serta merta sebagai suatu
tindakan balas dendam antara pendidik dan peserta didik yang tidak bisa
sangsi kependidikan.
15
Rakhil Fajrin, “Urgensi Reward dan Punishment Dalam Pendidikan Anak Perspektif
Psikologi Perkembangan”, (Jurnal Koperta, Vol. 1 No.1, 2015), h.36
26
16
Jumari Ismanto, “Reward Dan Punishment Dalam Pembelajaran Perspektif Pendidikan
Islam” (On-line), tersedia di:http://staff.stai-musaddadiyah.ac.id/members/jumari/posts/ (20 April
2018)
27
didik bahkan orang dewasa sekalipun tidak akan pernah mau dicap
orang tuanya.17
1) Teknik Verbal
17
Ibid. h.7-8
29
2) Teknik Non-Verbal
Teknik non-verbal yaitu pemberian penghargaan melalui (a) gestur
tubuh. Yaitu mimik dan gerakan tubuh, seperti senyuman,
anggukan, ancungan, jempol, dan tepukan tangan; (b) cara
mendekati (proximity). Yaitu pendidik mendekati peserta didik
untuk menunjukkan perhatian atau kesenangannya terhadap
perkerjaan atau penampilan peserta didik; (c) sentuhan (contact).
Misalnya dengan menepuk-menepuk bahu, menjabat tangan, dan
mengelus kelapa. Dalam menerapkan penghargaan dengan
sentuhan ini perlu diperhatikan beberapa hal, yaitu: usia peserta
didik, budaya, dan norma agama. Seperti pendidik pria kurang baik
menepuk-menepuk bahu atau mengusap kepala peseta didik
wanita; (d) kegiatan yang menyenangkan. Yaitu memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk melakukukan sesuatu
kegiatan yang disenanginya sebagai penghargaan atas prestasi
untuk belajarnya; (e) simbol atau benda. Misalnya komentar
tertulis secara positif pada buku peserta didik, piagam
penghargaan, dan hadiah; (f) penghargaan yang tak penuh. Yaitu
diberikan kepada peserta didik yang memberikan jawaban kurang
sempurnya hanya sebagian yang benar. Dalam hal ini sebaiknya
guru mengatakan: “Ya, jawabanmu sudah baik., tetapi masih perlu
di sempurnakan lagi”.18
Selain teknik verbal dan non-verbal seperti yang telah
dipaparkan, menurut Borba dalam bukunya yang berjudul The Big
Book of Parenting Solution dalam Feri Nasrudin yang
mengelompokkan reward ke dalam beberapa kategori-kategori,
antara lain:
18
Erna Marstiningtiyas, Op. Cit. h.16
30
berikut:
19
Feri Nasrudin, “Pengaruh Pemberian Reward Dan Punishment Terhadap Motivasi
Belajar Siswa Kelas VI Sd Negeri Di Sekolah Binaan 02 Kecamatan Bumiayu Kabupaten
Brebes”.(Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang, Semarang, 2015), h.21
31
20
Ibid., h.33
32
biasanya orang atau anak menjauhi pernbuatan yang tidak baik atau
dialarang;
yang telah agak besar. Dengan hukuman ini, anak mengerti bahwa
menghindari kejahatan.21
a. Reward
21
Ngalim purwanto, Op. Cit. h.190
33
b. Punishment
hukuman.23
22
Ahmad Bahril Faidy, I Made Arsana, “Hubungan Pemberian Reward Dan Punishment
Dengan Motivasi Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Siswa Kelas Xi Sma Negeri 1 Ambunten
Kabupaten Sumenep”, (Jurnal Kajian Moral dan Kewarganegaraan, Vol. 2 No. 2, 2014), h.455
23
Ngalim Purwanto, Op. Cit. h. 189
34
Kelebihannya yaitu:
24
Navil Alfarisi Abbas, “Pengaruh Metode Reward (Hadiah) Dan Punishment
(Hukuman) Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kelas XI IPS SMA N
1 Kalianda Tahun Ajaran 2016/2017”. (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Lampung, Bandar Lampung, 2017), H. 17
35
lainnya dalam bahasa Inggris disciplne, yang berarti tertib, taat atau
25
Ma‟as Shobirin, Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar, (Jawa Tengah: Fatawa
Publishing, 2018), h.118
36
bila hidup kita tidak disiplin berarti kita tidak bisa hidup teratur dan
terkadang malas.27
26
Khabib Ali Furqon, “Pengaruh Kedisiplinan Dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap
Hasil Belajar Mata Pelajaran IPS Kelas X, XI Dan XII Teknik Komputer Jaringan Di Smk Hayam
Wuruk Singosari Malang”.(Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri
Maulana Malik Ibrahim, Malang, 2016), h.13
27
Nurhasanah, Asrori dan Kaswari, “Hubungan Disiplin, Sikap Mandiri Minat Belajar
Dengan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Di Sekolah Dasar”, (Jurnal Pendidikan dan
Pembelajaran, Vol 6, No.12, 2017), h. 4
37
ketatan peserta didik pada aturan yang ditetapkan dalam kelas selama
berbuat sesuatu yang dapat dan ingin dia peroleh dari orang lain atau
bagi aktifitas dan juga hasil yang diperoleh peserta didik. Dengan
teratur dan tertib dalam segala hal termasuk juga dalam proses belajar
28
Mardia Bin Smith, “Pengaruh Layanan Konseling Kelompok Terhadap Disiplin
Belajar Siswa”, (Jurnal Penelitiandan Pendidikan, Vol. 8. No. 1, 2011), h. 24
29
Rosma Elly, “Hubungan Kedisiplinan Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V di Sd
Negeri 10 Banda Aceh”, (Jurnal Pesona Dasar Vol. 3 No.4, Oktober 2016), h.48
38
a. Macam-Macam Disiplin
Hadisubrata mengemukakkan bahwa disiplin dapat dibagi menjadi tiga
yakni:
1. Disiplin otoriter
peraturan dibuat sangat ketat dan terinci. Orang yang berada dalam
tertib yang berlaku. Dan apa bila ada yang melanggar peraturan
2. Disiplin permisif
3. Disiplin demokratis
tinggi.30
b. Unsur-unsur Disiplin
yang baik;
30
Ma‟as Shobirin, Op. Cit. h.120-123
40
3. hadiah untuk pelaku yang baik atau usaha untuk berperilaku sosial
2. Pengertian Belajar
“sesuatu”.32
yang relatif tetap dan terjadi sebagai hasil latihan atau pengalaman
yang didapat. Pendapat Morgan ini hampir sama hal nya dengan
31
Tria Melvin, Surdin, “Hubungan antara Disiplin Belajar di Sekolah dengan Hasil
Belajar Geografi pada siswa”, (Jurnal Penelitian Pendidikan, Vol. 1. No. 1. 2017), h.4
32
Ma‟as Shobirin, Op. Cit. h.11
33
Suyono, Hariyanto, Op. Cit. h. 12
41
peserta didik tidak ada perubahan tingkah laku yang positif dalam arti
belum sempurna.
34
Ibid. h.13
42
3. Disiplin Belajar
didik sudah memiliki disiplin belajar yang baik, maka hasilnya pun
belajar yaitu suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses
saat belajar, dan dapat mematuhi tata tertib, menepati jadwal atau
35
Fitria, Eko, “Penggunaan Strategi Pengelolaan Diri untuk Meningkatkan Disiplin
Belajar Siswa”. (Jurnal Psikologi Pendidikan dan Bimbingan, Vol 12, No 1 (2011), h.1-2
43
didik tidak disiplin belajar dapat dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu
patuh dan taat untuk melakukan proses perubahan dari belum bisa
menjadi bisa dari belum tahu menjadi tahu, dari pengalaman, dan
waktu luang;
belajar;
parsipatif;
diciptakan oleh peserta didik itu sendiri. Keinginan yang kuat dari
dalam diri peserta didik untuk belajar secara teratur itulah yang
akhirnya mendorong disiplin belajar. Hal ini tidak lepas dari peranan
orang tua yang berada disekitar peserta didik terutama orang tua.
38
Rosma Elly, Op. Cit. h.44
45
maupun di rumah.
macam, yaitu: (1) ketaatan dalam waktu belajar; (2) ketaatan dalam
satu kunci yang dapat mewujudkan suasana belajar yang kondusif dan
berikut: (1) dapat mengatur waktu belajar di rumah (2) rajin dan teratur
belajar; (3) perhatian yang baik saat belajar di kelas (4) ketertiban diri
dan Tu‟u, maka dalam penelitian ini penulis membagi lagi disiplin
39
Yopi Juliandi, “Pengaruh Disiplin Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata
Pelajaran Ekonomi”, (Jurnal Pendidikan Pembelajaran Vol.3. No.8, 2014), h.3
40
Bella, Hady, Op Cit. hal. 124-131
46
tetap tidak meninggalkan konsep dasar teori oleh ahli yang telah
dijelaskan diatas.
yaitu:
indikator, yaitu:
dimilikinya;
luar;
mencontek PR teman;
sekolah;
48
sekolah;
Apa yang hendak dicapai dan dikuasai peserta didik telah direncanakan
41
Ma‟as Shobirin, Op. Cit. h.123
49
didik itu sendiri sesuai dengan kemauan, kemampuan, bakat dan latar
disiplin perlu diajarkan serta dipelajari dan dihayati oleh peserta didik
dicontrol oleh pendidik; (2) tingkat ketaatan peserta didik yang tinggi
terhadap aturan, jika ketaatan itu tumbuh dari diri sendiri karena telah
42
Mardia Bin Smith, OpCit. h.26
50
2. membangun kepribadian
kepribadian seseorang.
3. melatih kepribadian
4. pemaksaan
atas dasar paksaan akan tidak bertahan lama dan cepat memudar
baginya.
5. hukuman
yang harus dilakukan oleh peserta didik, disisi lain berisi sanksi
atau hukuman bagi yang melanggar tata tertib tersebut. Sanksi atau
tersebut yaitu kondisi yang aman, aman, tentram, tertib, teratur dan
bagi kegian prose pendidikan. Hal ini akan tercipta dimana disiplin
dalam penelitian ini. Dan berdasarkan pada hasil penelusuran yang peneliti
akan peneliti lakukan kali ini. Diantar penelitian yang relevan yaitu
sebagai berikut :
43
Tria Melvin dan Surdin, Op, Cit. h.7
53
peserta didik setelah diberikan tindakan pada siklus I 74.52% dan pada
Subjek dipilih dengan tingkat yang berbeda yaitu 2 peserta didik yang
motivasi,dan sebagainya. 45
45
Rosma Elly, “Hubungan Kedisiplinan Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V di Sd
Negeri 10 Banda Aceh”, (Jurnal Pesona Dasar Vol. 3 No.4, Oktober 2016)
55
kuat; (2) tingkat prestasi belajar peserta didik sebesar 78.38% dan
termasuk dalam kategori baik; (3) nilai sig sebesar 0,000. Oleh karena
46
Siti Ma‟sumah, “Pengaruh Disiplin Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas IV
Sekolah Dasar Negeri Se-Daerah Binaan II Kecamatan Petanahan Kabupaten Kebumen”, (Skripsi
Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang,
2015)
56
positif terhadap motivasi belajar sebesar 11.1%. data itu diambil dari
> t tabel 2.0. hal ini menunjukkan bahawa terdapat pengaruh yang
5. Kerangka Pikir
Disiplin belajar terdiri dari dua kata yaitu disiplin dan belajar.
artinya disiplin belajar yakni serangkaian sikap, tingkah laku peserta didik
yang menunjukan ketaatan dan kepatuhan untuk belajar secara teratur baik
peran penting dalam pencapaian kesuksesan belajar, hal ini bisa tercapai
apabila disiplin belajar yang baik ditanamkan ke dalam diri peserta didik
47
Erna Marstiyaningtiyas, “Pengaruh Reward dan Punishment terhadap Motivasi Belajar
siswa SMP Islam Plus Baitul Maal-Pondok Aren, Tanggerang Selatan”, (Skripsi Fakultas Islam
dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2014)
57
peserta didik belum tertanam dan mampu menamkan sikap disiplin belajar
yang baik, maka ketekunan dan kepatuhan akan kurang baik sehingga
berdampak pada kesuksesan belajar peserta didik. Oleh karena itu dalam
dan sekolah bertujuan untuk menghentikan tingkah laku anak didik yang
untuk meninjau lagi bentuk sanksi yang telah diberikan ke pada peserta
rewardakan memotivasi anak untuk lebih giat lagi dalam belajar serta
berbuat kebaikan, akan tetapi jika anak sudah tidak menunjukkan reaksi
pemberian reward-nya.
58
Bagan 1
Kerangka Berpikir
Solusi
Reward Punishment
Keterangan:
= Garis yang menunjukan pengaruh antara variabel
59
6. Hipotesis Peneltian
Bandar Lampung.
3) Hipotesis statistik
Ho: ρ = 0
Ha: ρ ≠ 0
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
dapat digenerilisasikan.3
B. Desain Penelitian
1
Muslich, Sri, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Surabaya: Airlangga University Press,
2017), h.3
2
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung : Alfabeta,
2016), h. 8
3
Muslich, Sri, Op Cit. h.14
62
63
secara random (R). Kelompok pertama diberi perlakuan (X) dan kelompok
kelompok kontrol.5
C. Variabel Penelitian
berbentuk apa saja atau suatu atribut, sifat atau nlai dari orang, obyek atau
and punishment.
4
Sugiyono, Op. Cit. h.75
5
Suharsimi, Manajemen Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2013), h.210
6
Muslich, Op. Cit. h. 60
64
Bagan 2
Variabel Penelitian
D. Definisi Operasional
perlu adanya batasan atau definisi operasional mengenai variabel yang akan
peneliti teliti. Maka definisi operasional dalam penelitian ini yaitu sebagai
berikut:
pemberian hadiah bagi peserta didik yang aktif dan benar selama proses
7
Ibid. h.66
65
1. Populasi
berikut:
Tabel 3.1
Populasi Penelitian
No Kelas Jumlah peserta didik
1 IV A 30
2 IV B 30
Jumlah populasi 60
2. Sampel
8
Ibid. h.215
9
Administrasi SDN 1 Sukabumi Indah Bandar Lampung, 2018
66
representatif.
Untuk itu sampel dari penelitian ini mengambil peserta didik yang
berasal dari dua kelas terpilih, yaitu kelas eksperimen dan kelas
3. Teknik Sampling
ini digunakan untuk menentukan sampel bila objek yang akan diteliti
atau sumber data sangat luas. Oleh karena itu, untuk menentukan
10
Sugiyono, Op. Cit. h.78
11
Sugiyono, “Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan
R&D”. (Bandung: Alfabeta, 2014), h. 140
67
yang lebih kecil. Setiap cluster adalah berupa subpopulasi dari total
dalam penelitian ini dan teknik ini dilakukan pada peserta didik kelas
VA dan VB.
1. Angket (Kuesioner)
dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa
bila jumlah kuisioner cukup besar dan tersebar diwilayah yang luas.
12
Suharsimi, Op. Cit. h.100
68
rupa oleh peneliti dengan memberikan tanda centang (√) pada kolom
sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial 14. Dalam penelitian ini
2. Observasi
3. Wawancara
15
Sugiono, Op cit., h.145
16
Sugiyono,Op Cit. h,137
70
peserta didik akan tata tertib tata tertib dan tugas baik di sekolah
4. Dokumentasi
data yang diambil, yaitu ketika proses perilaku yang muncul selama
punihment.
harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian biasanya
penelitian ini menggunakan skala likert, skala likert ini digunakan untuk
17
Sugiyono, Op Cit. h.102
71
untuk setiap alternatif jawaban. Jawaban dari setiap item instrumen yang
(KK), tidak pernah (TP). Pada penenlitian ini peneliti tidak menggunakan
subjek peneliti menjawab netral atau pilihan jawaban tengah sehingga data
Setiap alternatif jawaban dapat berisi skor tertentu, yaitu dapat dilihat
Tabel 3.2
Skor Alternatif Jawaban Pertanyaan Angket
Alternatif jawaban Skor butir pertanyaan
Positif Negatif
Jawaban (SL) 4 1
Jawaban (SR) 3 2
Jawaban (KK) 2 3
Jawaban (TP) 1 4
spesifik dan efektif tetapi tetap tidak meninggalkan konsep dasar teori oleh
ahli.
berikut:
Tabel 3.4
Kisi-Kisi Intrumen Disiplin Belajar
No. Aspek Indikator soal Nomer butir soal Jml
butir
perny-
ataan
Pernyataan Pernyataan
positif negatif
22, 23 24, 25 4
47, 48 49, 50 4
Jumlah 26 24 50
∑
Skor yang dicari = X 100
∑
74
Ji = (t – r) Jk 1
Keterangan :
berikut :
a. Skor tertinggi : 3 x 30 = 90
b. Skor terendah : 1x 30 = 30
c. Rentang : 90 – 30 = 60
d. Jarak interval : 60 : 3 = 20
Tabel 3.5
Klarifikasi Tingkat Jawaban
Tingkat Klarifikasi
90 – 120 Tinggi
60 – 90 Sedang
30 – 60 Rendah
Salah satu ciri instrumen itu baik yakni apabila tes itu dapat tepat
mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuisioner ini mampu untuk
digunakan dapat berfungsi sebagai alat pengumpul data yang akurat dan
analisi butir, yaitu dengan mengkorelasikan skor butir (X) terhadap skor
xy x y
rxy N
x
2
x 2
y
2
y 2
N N
Keterangan:
taraf signifikan 5%, jika r hitung lebih besar dari pada r tabel maka butir
16.0 for windows dengan ketentuan jika rhitung > rtabel, maka instrumen
dinyatakan valid dan sebaliknya jika r hitung < rtabel, maka intrumen
dinyatakan tidak valid. Adpun hasil analisis validitas uji coba intrumen 50
Tabel 3.6
Hasil Uji Validitas Intrumen Angket
No. Item rtabel rhitung Kesimpulan
Soal
P1 0,367 -.024 Tidak valid
pernyataan soal yang telah diuji cobakan, terdapat 20 soal yang tidak valid
karena nilai rhitung < rtabel. Butir soal tersebut yakni nomer 1, 3, 4, 6, 9, 10,
12, 13, 14,15, 23, 24, 28, 30, 35,, 37,38, 46, 47, dan 48 sehingga soal yang
tidak valid tidak dapat dipergunakan. Adapun 30 butir soal yang dapat
2. Uji Reliabilitas
sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten. Dalam penelitian ini rumus
yang digunakan untuk mencari reliabilitas alat ukur adalah dengan Alpha
setinggi itu masih bisa digunakan bersama-sama dengan skala lain dalam
79
suatu koefisien yang tidak setinggi itu masih bisa digunakan bersama-
k Si
r11 = 1
k 1 St
Keterangan:
r11 = nilai reliabilitas
Si = jumlah skor variansi skor tiap-tiap item
St = varians total
k = jumlah item angkett pengukuran.
Tabel 3.7
Interpretasi Koefisien Korelasi Reliabilitas
0,21-0,40 Lemah
0,41-0,60 Cukup
0,61-0,80 Tinggi
data yang diperoleh dari nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,757 yang
menunjukkan bahwa nilai r11 yang diperoleh lebih besar dari koefisien
Cronbach’s Alpha sebesar 0,367. Dapat disimpulkan bahwa alat ukur yang
Tabel 3.8
Uji Reabilitas
.757 51
80
karena itu, setelah data terkumpul harus segera dilakukan analisis karna
apabila data tersebut tidak dianalisis data tersebut tidak dapat digunakan
pada peserta didik dapat digunakan rumus independen sample t-test yang
service solution) versi 16. Ada pun rumus uji t independent adalah sebagai
berikut:
Keterangan:
X1 : nilai rata-rata sampel 1 (kelompok eksperimen)
X2 : nilai rata-rata sampel 2 (kelompok kontrol)
2
S1 : varians total kelompok 1 (kelompok eksperimen)
S22 : varians total kelompok 2 (kelompok kontrol)
n1 : banyaknya sample kelompok 1 (kelompok eksperimen)
n2 : banyak nya sample kelompok 2 (kelompok kontrol).18
18
Sugiyono, 2015, Op.Cit hlm 273
81
berikut:
a. Uji normalitas
normalitas yakni jika sign lebih besar dari 0,05 dinyatakan data
normal dan sebaliknya jika sign lebih kecil dari 0,05 maka data
b. Uji homogenitas
2. Uji hipotesis
analisa data, yaitu jika signifikan > 0,05, maka diterima dan jika
Effect size adalah ukuran mengenai besarnya efek suatu variabel pada
d = M1 - M2 / spooled
spooled =√[(s 12+ s 22) / 2]
rYl = d / √(d2 + 4)
Tabel 3.9
Kriteria Effect Size
Besar d Interpretasi
0,8 £ d £ 2,0 Besar
0,5 £ d < 0,8 Sedang
0,2 £ d < 0,5 Kecil
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Hasil Penelitian
berikut:
86
87
Tabel 4.1
Gambaran Umum Sikap Disiplin Belajar
Kelas V SDN 1 Sukabumi Indah Bandar Lampung
Katagori Interval Frekuensi Persentase
Sedang 60 ≥ X ≤ 90 - -
Rendah 30 X ≥ 60 - -
Jumlah 30 100%
sedang, dan tidak terdapat peserta didik pada kategori rendah (0%).
Tabel 4.2
Gambaran aspek disiplin dalam masuk sekolah
Tinggi X ≥ 14 - -
Sedang 7 ≥ X ≤ 13 30 100%
Rendah X ≤6 - -
Jumlah 30 100%
88
sekolah.
sekolah
Tabel 4.3
Gambaran disiplin dalam mengikuti pelajaran disekolah
Katagori Rentang Skor Frekuensi Persentase
Tinggi X ≥ 18 - -
Sedang 13 ≥ X ≤ 17 30 100%
Rendah X ≤ 12 - -
Jumlah 30 100%
Tabel 4.4
Gambaran aspek disiplin dalam mengerjakan tugas
Katagori Rentang Skor Frekuensi Persentase
Tinggi X ≥ 23 28 93,33%
Sedang 15 ≥ X ≤ 22 2 6,6%
Rendah X ≤ 14 - -
Jumlah 30 100%
Tabel 4.5
Gambaran aspek disiplin belajar dirumah
Katagori Rentang Skor Frekuensi Persentase
Tinggi X ≥ 23 29 96,66%
Sedang 15 ≥ X ≤ 22 1 3,3%
Rendah X ≤ 14 - -
Jumlah 30 100%
kategori sedang dan rendah (0%). Secara rinci disajikan pada tabel
4.6 yaitu
Tabel 4.6
Gambaran aspek disiplin dalam mentaati tata tertib sekolah
Katagori Rentang Skor Frekuensi Persentase
Tinggi X ≥ 27 30 100%
Sedang 17 ≥ X ≤ 26 - -
Rendah X ≤ 18 - -
Jumlah 30 100%
91
berikut :
Tabel 4.7
Gambaran sikap disiplin belajar berdasarkan aspek
Tinggi X ≥ 18 - -
Disiplin belajar
dalam mengikuti Sedang 13 ≥ X ≤ 17 30 100%
95,20%
pelajaran di
sekolah Rendah X ≤12 - -
Tinggi X ≥ 23 28 93,33%
Tinggi X ≥ 23 29 96,66%
Disiplin belajar
di rumah Sedang 15 ≥ X ≤ 22 1 3,3%
95%
92
Rendah X ≤ 14 -
Tinggi X ≥ 18 30 100%
adalah sebagai berikut: (1) disiplin dalam masuk sekolah 93,61%; (2)
1. Hari pertama
sebagai tanda bagus atau benar pada tugas yang dikerjakan oleh
peserta didik. Seperti saat wali kelas bertanya siapa yang sudah
peserta didik.
94
2. Hari kedua
oleh wali kelas. Perlakuan ini diberikan oleh wali kelas karena
belajar berlangsung.
3. Hari ketiga
pelanggaran.
4. Hari keempat
oleh wali kelas ketika ada peserta didik yang tidak mengerjakan
5. Hari kelima
Lampung
Bandar Lampung.
Lampung.
97
pada kelas eksperimen dan pemberian angket pada kelas kontrol maka
Tabel 4.8
Hasil pengukuran posttest sikap disiplin belajar
No Kontrol Eksprimen
Terendah 81 104
113
120 101.27
100 81
80
60
40
20
0
kelas kontrol
Gambar 4.1
Grafik sikap disiplin belajar kelas kontrol
99
Berdasarkan grafik 4.1 dapat dilihat bahwa nilai peserta didik kelas
didapatkan hasil 101,27dan nilai tertinggi 113 serta nilai terendah 81.
120
120
113.9
115
110
104
105
100
95
kelas
eksperiment
Gambar 4.2
Grafik sikap disiplin belajar Kelas Eksperimen
Berdasarkan grafik 4.2 dapat dilihat bahwa nilai peserta didik kelas
120 serta nilai terendah 104. Hasil nilai kelas eksperiment lebih tinggi
berdistribusi normal.
Tabel 4.9
Hasil Uji Normalitas kelas kontrol dan eksperimen pada
peserta didik aspek disiplin dalam masuk sekolah
Kelas Sig. Kriteria Uji Kolmogrov Kesimpulan
Smirnov
Eksperimen dan kelas kontrol keduan nya berasal dari data yang
berdistribusi normal.
Tabel 4.10
Uji Normalitas kelas kontrol dan eksperimen pada aspek disiplin
dalam mengikuti pelajaran di sekolah
Kelas Sig. Kriteria Uji Kolmogrov Kesimpulan
Smirnov
eksperimen dengan signifikansi 0,349 > 0,05. Dan pada kelas kontrol
101
diperoleh nilai dengan taraf signifikansi 0,273 > 0,05. Sehingga data
eksperimen dan kelas kontrol keduan nya berasal dari data yang
berdistribusi normal.
Tabel 4.11
Uji Normalitas kelas kontrol dan eksperimen pada aspek disiplin
dalam mengerjakan tugas
eksperimen dengan signifikansi 0,236 > 0,05. Dan pada kelas kontrol
diperoleh nilai dengan taraf signifikansi 0,125 > 0,05. Sehingga data
kelas kontrol keduan nya berasal dari data yang berdistribusi normal.
Tabel 4.12
Uji Normalitas kelas kontrol dan eksperimen pada aspek disiplin
belajar di rumah
Kelas Sig. Kriteria Uji Kolmogrov Kesimpulan
Smirnov
Tabel 4.13
Uji Normalitas kelas kontrol dan eksperimen pada aspek disiplin
dalam mentaati tata tertib sekolah
Kelas Sig. Kriteria Uji Kolmogrov Kesimpulan
Smirnov
eksperimen dengan signifikansi 0,224 > 0,05. Dan pada kelas kontrol
diperoleh nilai dengan taraf signifikansi 0,143 > 0,05. Sehingga data
dan kelas kontrol keduan nya berasal dari data yang berdistribusi
normal.
b. Uji homogentias
Tabel 4.14
Uji Homogenitas kelas kontrol dan eksperimen pada peserta didik aspek
disiplin dalam masuk sekolah
Aspek Sig. Kriteria Uji Kesimpulan
Homegenitas
Levene
Statistic Disiplin dalam 0.893 Sig. ≥ 0,05 Data
masuk sekolah Homogen
103
Tabel 4.15
Uji Homogenitas kelas kontrol dan eksperimen pada peserta didik aspek
disiplin dalam mengikuti pelajaran di sekolah
Aspek Sig. Kriteria Uji Kesimpulan
Homegenitas
Levene
Statistic Disiplin dalam 0.56 Sig. ≥ 0,05 Data
mengikuti Homogen
pelajaran di
sekolah
Tabel 4.16
Uji Homogenitas kelas kontrol dan eksperimen pada peserta didik aspek
disiplin dalam mengerjakan tugas
Aspek Sig. Kriteria Uji Kesimpulan
Homegenitas
Levene
Statistic Disiplin dalam 0.318 Sig. ≥ 0,05 Data
mengerjakan Homogen
tugas
Tabel 4.17
Uji Homogenitas kelas kontrol dan eksperimen pada peserta didik aspek
disiplin belajar di rumah
Aspek Sig. Kriteria Uji Kesimpulan
Homegenitas
Levene
Statistic Disiplin belajar 0.16 Sig. ≥ 0,05 Data
di rumah Homogen
Tabel 4.18
Uji Homogenitas kelas kontrol dan eksperimen pada peserta didik aspek
disiplin dalam mentaati tata tertib sekolah
Aspek Sig. Kriteria Uji Kesimpulan
Homegenitas
Levene
Statistic Disiplin dalam 0.263 Sig. ≥ 0,05 Data
mentaati tata Homogen
tertib sekolah
4. Uji Hipotesis
berikut:
105
Tabel 4.19
Hasil uji t independen pengaruh reward and punishment terhadap
disiplin belajar pada peserta didik kelompok eksprimen dan kontrol
pada aspek disiplin masuk sekolah
Rata- Perbedaan Statistik Sig.(2-
Kelompok Sd Keterangan
Rata Rerata Uji t tailed)
Eksperimen 26,76 1,033
15,73 43,026 0,000 Signifikan
Kontrol 11,03 31715
masuk sekolah.
11.3
11.2
eksperimen
11.1
kontrol
11
10.9
aspek 1
Gambar4.3
Grafik rata-rata peningkatan kelas eksperimen dan kontrol
pada aspek disiplin dalam masuk sekolah
sekolah
Tabel 4.20
Hasil uji t independen pengaruh reward and punishment
terhadap disiplin belajar pada peserta didik kelompok eksprimen dan
kontrol pada aspek disiplin mengikuti pelajaran di sekolah
Rata- Perbedaan Statistik Sig.(2-
Kelompok Sd Keterangan
Rata Rerata Uji t tailed)
Eksperimen 13,80 2,023
1,43 3,623 0,000 Signifikan
Kontrol 15,23 0,777
15.5
15
14.5
eksperimen
14
kontrol
13.5
13
aspek 2
Gambar4.4
Grafik rata-rata peningkatan kelas eksperimen dan kontrol
pada aspek disiplin mengikuti pelajaran di sekolah
Tabel 4.21
Hasil uji t independen pengaruh reward and punishment
terhadap disiplin belajar pada peserta didik kelompok
eksprimen dan kontrol pada aspek disiplin mengerjakan tugas
Rata- Perbedaan Statistik Sig.(2-
Kelompok Sd Keterangan
Rata Rerata Uji t tailed)
Eksperimen 13,80 2,023
1,66 3,661 0,000 Signifikan
Kontrol 15,46 1,455
27
26.5
26
25.5
eksperimen
25
kontrol
24.5
24
23.5
aspek 3
Gambar 4.5
Grafik rata-rata peningkatan kelas eksperimen dan kontrol
pada aspek disiplin mengerjakan tugas
Tabel 4.22
Hasil uji t independen pengaruh reward and punishment
terhadap disiplin belajar pada peserta didik kelompok
eksprimen dan kontrol pada aspek disiplin belajar di rumah
Rata- Perbedaan Statistik Sig.(2-
Kelompok Sd Keterangan
Rata Rerata Uji t tailed)
Eksperimen 21,90 2,509
4,7 8,805 0,000 Signifikan
Kontrol 26,60 1,499
30
25
20
eksperimen
15
kontrol
10
0
aspek 4
Gambar 4.6
Grafik rata-rata peningkatan kelas eksperimen dan kontrol
pada aspek disiplin belajar di rumah
sekolah
111
Tabel 4.23
Hasil uji t independen pengaruh reward and punishment
terhadap disiplin belajar pada peserta didik
kelompokeksprimen dan kontrol pada aspekdisiplin mentaati
tata tertib sekolah
Rata- Perbedaan Statistik Sig.(2-
Kelompok Sd Keterangan
Rata Rerata Uji t tailed)
Eksperimen 26,76 1,886
2,16 4,654 0,000 Signifikan
Kontrol 24,60 1,715
sekolah tersebut.
35
34
33
32
eksperimen
31
kontrol
30
29
28
aspek 5
Gambar 4.7
Grafik rata-rata peningkatan kelas eksperimen dan kontrol
pada aspek disiplin dalam mentaati tata tertib di sekolah
didik pada setiap aspek dapat dilihat pada gambar sebagai berikut:
40
eksperimen
35
kontrol
30
25
20
15
10
0
aspek 1 aspek 2 aspek 3 aspek 4 aspek 5
Gambar 4.8
Grafik peningkatan rata-rata kelas kontrol dan eksperimen
sikap disiplin belajar peserta didik kelas V
SDN 1 Sukabumi Indah Bandar Lampung
113
Tabel 4.23
Katagori EffectSize reward and punishment terhadap disiplin
belajar
Besar d Interpretasi
0,8 d 2,0 Besar
0,5 d < 0,8 Sedang
0,2 d < 0,5 Kecil
katagori tinggi dan effect size sebesar 0,727. Dapat dilihat dari tabel
peserta didik:
Tabel 4.24
Hasil Uji Effect Size Pengaruh Reward and Punishment terhadap
Disiplin Belajar Peserta Didik
Rata-rata m1 25,4667 1,6
Rata-rata m2 13,8
Sd m1 1,45586 2,11952834 6,21606386 3,10803193 1,762961125
sd m2 2,02399 4,09653552
Cohen's D 0,945398 0,893777462 4,893777462 2,212188288
Effect Size 0,727359
B. Pembahasan
sebagai berikut:
adalah sebagai berikut: (1) disiplin dalam masuk sekolah 93,61%; (2)
materi, namun nilai-nilai moral yang bersifat positif seperti pujian atau
kontrol. Dalam hal ini dapat terlihat ketika peserta didik begitu
soal latihan yang diberikan oleh wali kelas baik secara individu
maupun kelompok.
berada di kelas.
jadwalnya masing-masing.
tinggi dan sedang. Di samping itu, dari data hasil uji efektivitas
menggunakan analisis statistic yakni uji tdan uji effect size, diperoleh
suatu proses belajar yang baik. Sikap disiplin dalam belajar akan
didik dapat memiliki sikap disiplin yang baik dalam belajar yang akan
kegagalan, jika hal ini diketahui oleh peserta didik akan membawa
PENUTUP
A. Kesimpulan
118
119
B. Saran
berbuat nyata, bukan hanya ancaman agar peserta didik yang melanggar
disiplin bisa merasa jera dan menjadi pelajaran bagi peserta didik yang
lain agar tidak berbuat kesalahan yang sama. Pendidik atau wali kelas
Bella Puspita, Hady Siti Hadijah, Meningkatkan Disiplin Belajar Siswa melalui
Manajemen Kelas, Jurnal Pendidikan Manajemen Perkantoran, Vol.1 no.1,
2017.
Furqon, Khabib Ali, Pengaruh Kedisiplinan Dan Motivasi Belajar Siswa
Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran IPS Kelas X, XI Dan XII Teknik
Komputer Jaringan Di Smk Hayam Wuruk Singosari Malang. Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim,
Malang, 2016.
Melvin Tria, Surdin, Hubungan antara Disiplin Belajar di Sekolah dengan Hasil
Belajar Geografi pada Siswa Kelas X SMA Negeri 10 Kendari, Jurnal
Penelitian Pendidikan. Vol. 1. No. 1, 2011.
Nasrudin, Feri, Pengaruh Pemberian Reward Dan Punishment Terhadap Motivasi
Belajar Siswa Kelas VI Sd Negeri Di Sekolah Binaan 02 Kecamatan
Bumiayu Kabupaten Brebes. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
Semarang, Semarang, 2015.
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta, 2016.
------------. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta, 2014.
Syah, Muhibbin, Psikologi Belajar. Jakarta: Pt. Raja Garafindo Persada, 2015.
Yopi Juliandi, Pengaruh Disiplin Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata
Pelajaran Ekonomi SMAS Taman Mulia, Jurnal Pendidikan
Pembelajaran, Vol.3. No.8, 2014.