Gadis Bayangan
Gadis Bayangan
Gadis Bayangan
Covid-19 …………………………………………………………… 29
Yogyakarta ……………………………………………………….. 51
1
kerjakan dengan sangat teliti dan tidak pernah
meninggalkan hal-hal kecil.
✫✫✫
2
Tapi itu merupakan tanda kasih sayang kepada
anaknya. Aku juga tidak kalah sayang dengan mamah
ku. Aku mempunyai 1 kakak laki-laki bernama Dimas
Maulana Rakhman. Eumm dia sedikit galak denganku,
tapi dia tahu caranya melindungi adik-adiknya. Aku
juga mempunyai adik yang saat ini sedang
menduduki di bangku SD kelas 5, dia bernama Julian
Aqila Pranaja. Adik ku mempunyai sifat manja dan
susah diatur. Yang kalau apa-apa harus dituruti.
3
tak pernah memikirkan masa depanku, yang kutahu
aku ingin menjadi seorang Dokter. Begitupun dengan
orang tuaku, mereka tak pernah menuntutku
mendapatkan nilai bagus maupun juara kelas. Adikku
lahir pada saat aku masih kelas 1 SD. Selama adikku
lahir, aku diasuh sementara oleh kakak dari
mamahku. Biasa aku sebut dengan sebutan ‘bunda’.
Dan diantar jemput oleh tetangga dekat mamahku.
Sebelum adikku lahir, keluargaku dengan keluarga
bunda pernah jalan-jalan bareng ke TMII. Dan itu
adalah masa kecilku yang sangat bahagia! Aku dan
Mba Cika, anak dari Bunda, selalu bermain bersama-
sama saat di TMII. Kita pergi ke anjungan daerah,
Museum Fauna Indonesia, kereta gantung bahkan
Keong Emas. Pokoknya hari itu, benar-benar hari
yang sangat membahagiakan untukku.
4
Muncul Kemerahan
5
duduk satu meja dengannya, mulai dari kelas 1
hingga kelas 3 SD. Sayangnya di akhir kelas 3 SD, Fira
harus pindah rumah, karena orang tuanya bercerai.
Aku sangat sedih. Dan akhirnya kita berdua
mengucapkan selamat tinggal. Kini, Fira dan
Mamahnya tinggal di Tasikmalaya yang cukup jauh.
Berharap dia akan sering-sering main ke Bogor.
✫✫✫
6
mamahku membelinya tanpa pikir panjang. Seminggu
setelah aku memakai cream itu, wajahku malah
makin memerah, mamah ku panik. Mamah ku
mendatangi rumah tetangga yang menjual cream itu,
dan menanyakan.
Mamah ku percaya.
7
Negeri 1 Citeureup, karena nilai nem ku yang cukup
tinggi. Tapi aku disuruh orang tuaku untuk mondok
sambil sekolah. Masa SMP-ku jauh berbeda dengan
masa SD-ku.
8
Aku Yang Sok Tahu
9
Aku sengaja melihat ke luar jendela karena
penasaran. Jendela itu tepat mengarahkan ke
belakang yang terdapat rumah-rumah warga disertai
danau. Saat aku menengok ke arah kiri jendela, aku
mendengar ada seseorang yang sedang bermain
gamelan. Bunyinya sangat terdengar jelas. Aku
memanggil sahabatku, apakah mereka bisa
mendengar suara gamelan tersebut.
10
jubah hitam, kakek yang ada di tangga, nenek gayung
bahkan genderuwo. Teman samping camp ku melihat
sendiri, bahwa ada genderuwo dengan mata yang
sangat besar memenuhi satu jendela. Temanku pun
nangis.
✫✫✫
11
“Kenapa senyam-senyum?” Tasya menatapku heran.
Sepertinya, ia menyadari aku sedang berbunga-bunga
lihat cowok itu sambil senyam-senyum sendiri.
Mendengar pertanyaan Tasya, pipiku tiba-tiba saja
memerah.
12
intinya aku tetap bergabung dengan Tasya, Angel dan
Aan.
13
tidur siang. Pagi kita sekolah, siang kita ngaji, sore
kita melakukan kegiatan amal sholeh atau piket
pondok dan kalau malam kita ngaji lagi. Sebenarnya
capek sih, tapi kalau dilakukan bersama dengan
teman, capek nya bakalan hilang.
✫✫✫
15
Sejauh ini aku merasa baik-baik saja dengan
wajahku. Aku tidak memikirkan hal aneh pada
wajahku.
16
Kota Romantis
18
Observatorium Bosscha, merupakan salah satu
tempat peneropongan bintang tertua di Indonesia
untuk mengamati benda-benda langit.
19
dokumenter peristiwa pertemuan Tugu, Konferensi
Kolombo, Konferensi Bogor, dan Konferensi Asia
Afrika tahun 1955.
20
Setelah selesai beli oleh-oleh, kita bertiga haus
dan membeli minuman. Tak terasa waktu sudah
menunjukkan pukul 18.00 WIB. Kita pun solat
Maghrib terlebih dahulu. Selesai solat Maghrib,
ternyata yang lain sedang main di Alun-alun depan
halaman Masjid Raya Bandung. Aku, Angel dan Aan
pun ikut gabung dengan mereka. Tak lama dari itu
kita diperintahkan untuk masuk ke Bus karena akan
pulang ke Bogor. Sedih rasanya meninggalkan kota
romantis ini.
21
Bandung tidak hanya berhenti pada pesona alam dan
bangunannya. Kota ini juga kaya akan budaya dan
seni. Banyak galeri seni, pasar kreatif, dan acara
budaya yang menghidupkan atmosfer kota. Secara
keseluruhan, Bandung adalah surga bagi para
pelancong yang ingin menikmati keindahan alam,
mengalami budaya yang beragam, dan mengeksplorasi
daya tarik kota yang dinamis. Dengan keindahannya
yang memikat, Bandung menjadi tempat yang tak
terlupakan bagi siapa saja yang telah
mengunjunginya.
✫✫✫
22
Mamah ku membawakan makanan kesukaan ku yang
dibuatnya dari rumah. Aku sekalian memberikan
oleh-oleh yang kubeli pada saat di Bandung. Aku
menceritakan semuanya peristiwa-peristiwa
menyenangkan saat di Bandung. Aku mengajak orang
tuaku, lain kali kita pergi ke Bandung!
23
Lubang Buaya
24
Sejarahnya, Lubang Buaya menjadi tempat
pembuangan perwira Angkatan Darat yang menjadi
korban G30SPKI. Tubuh mereka dimasukkan ke
dalam lubang kecil, sehingga lebih dari satu orang
menumpuk di dalamnya. Pantas saja ketika aku
melintas depan Lubang Buaya, ada sedikit hawa yang
berbeda. Selanjutnya kita memasuki kawasan
museum.
25
berjarak 100 meter dari Lubang Buaya. Saat aku
memasuki Museum, aku mencium bau anyir darah
mungkin itu merupakan sisa darah yang masih ada
pada baju pahlawan.
26
ditunjuk untuk menggarapnya pasti benar-benar
memeras otaknya untuk menggambarkan seperti apa
tampang seorang penganut paham komunisme yang
kerap dicap ateis.
27
Bahagia itu sederhana, sesederhana tersenyum
dan bersyukur dengan apa yang sudah kita punya.
28
Covid-19
29
Besoknya aku dijemput oleh orang tuaku.
Sebelum pulang, aku berpamitan dahulu dengan wali
pondok ku dan teman-teman terutama sahabatku.
30
Bisa dibilang dulu itu aku centil, yang kalau lihat
skincare atau make up pasti aku tertarik untuk
membelinya tanpa tahu apa yang akan terjadi bila itu
tidak cocok di kulitku. Sebenarnya mamahku sudah
memperingatkan jangan coba-coba atau gonta-ganti
skincare karena dapat merusak kulit. Sifatku yang
keras kepala ini mengabaikan omongan mamahku.
✫✫✫
31
Saat itu, berita sedang menyiarkan video kasus
pertama covid yang ada di Wuhan, China. Banyak
orang yang mengalami kejang-kejang saat di jalan
karena terkena Virus Covid.
32
Sekolah dan Pondok mengabarkan bahwa libur akan
diperpanjang entah sampai kapan, yang pasti sampai
keadaan diluar sudah membaik. Dan itu membuatku
tambah bosan, karena tidak bisa pergi kemana-mana
dikarenakan lockdown yang sangat ketat.
33
Si Buruk Rupa!
34
“Aduh, kok jadi ada jerawat kecil-kecil sih” desisku
sambil melihat wajahku di kaca.
35
“Yaudah diemin aja, jangan pake apa-apa apa dulu”
Saran mamahku.
36
Saat masker itu tiba sampai rumahku, aku
langsung mencobanya dan berharap akan ada hasil
yang membaik. Tapi ternyata nihil, wajahku malah
makin parah.
✫✫✫
37
pernah keluar rumah. Wajahku masih sama seperti
dulu yang banyak jerawatnya. Walaupun bisa di
bilang, jerawat aku sekarang ini, masih biasa saja,
tidak terlalu parah.
38
Selesai ASAD, aku langsung mengambil handuk
dan peralatan mandi. Dan tahu apa yang pertama aku
lakukan? Iya, aku nangis di kamar mandi karena
omongan itu. Yang parahnya, omongan itu dari
sahabat yang paling dekat denganku. Aku tidak
sangka kalau dia akan menanyakan hal seperti itu
yang seharusnya tidak ditanyakan.
39
Bukannya aku tidak mau memaafkan, tapi aku
takut itu terjadi lagi. Aku takut down lagi karena
omongannya. Tapi pada akhirnya, aku memaafkan
dia.
40
Hari Kelulusan
41
Emang dia kalau ngomong asal ceplas-ceplos saja,
tanpa tahu kalau omongan dia itu, bikin sakit hati
orang lain.
42
melamun sebentar dan tersadar. Aku menangis
sejadi-jadinya sambil melihat kaca kecil yang kubawa
dari kamar.
✫✫✫
43
saat menghapus make up, wajahku malah timbul
jerawat baru. Tapi masa iya, di hari kelulusan, aku
sendiri yang tidak bermake up. Kan gak mungkin.
Acara kelulusan berjalan dengan lancar dan aku
dinyatakan lulus SMP.
44
Treatment Wajah
45
dengan orang-orang yang ada di sekitar ku, karena
mereka punya wajah yang mulus. Aku takut kalau aku
tidak punya teman, karena mereka takut merasa jijik
dengan wajahku. Dan benar saja dikelas 10 ini, aku
tidak punya teman yang sangat peduli padaku.
Mereka selalu mengabaikan ku. Aku merasa tidak
betah sekolah disini karena tidak punya teman. Pikir
ku ini baru awal SMK, jadi aku belum tahu sifat-sifat
mereka. Saat aku dan 6 temanku sedang duduk
dibelakang kantin, salah satu dari temanku meminta
untuk memfoto mereka dan aku tidak diajak foto,
bergantian foto pun tidak. Aku merasa mereka hanya
memanfaatkan ku soal tugas. Bahkan ketika
pembagian raport, mereka ber-enam mendapat
ranking, sedangkan aku tidak.
46
Aku meminta mamahku pergi ke klinik
kecantikan untuk mengobati jerawat ku. Esok
harinya, aku dibawa ke klinik kecantikan yang
lokasinya ada di griya. Berharap semoga wajahku
mulai membaik. Aku rutin melakukan treatment
wajah setiap sebulan sekali. Wajahku di laser,
diangkat komedonya. Rasanya benar-benar sakit,
walaupun sudah di anestesi. Tetapi ada tahap terakhir
yang paling kusuka, yaitu pada saat di maskerin.
Wajah berasa dingin sekali. 2 bulan setelah
melakukan treatment, wajahku tetap sama seperti
aslinya alias nihil. Dan aku memutuskan untuk tidak
melakukan treatment-treatment lagi, karena hanya
menghabiskan uang saja. Dan sekarang aku ganti ke
skincare biasa bukan cream dokter lagi.
47
Bermain Hujan
48
Saat sore hari setelah pulang sekolah, Jihan,
Vinna, Mimah, Adel, Bila dan Zahra main ke rumahku
untuk main. Dan kebetulan sore itu sedang hujan.
Saat teman-temanku mau pulang, hujan malah
tambah deras. Tapi temanku tetap terobos saja,
daripada nanti pulang kemalaman. Entah apa yang
ada dipikiran temanku. Dia mengajak untuk bermain
hujan-hujanan, pada waktu itu sudah mendekati
maghrib. Akhirnya kita bertujuh main hujan-hujanan
sambil memakai jas hujan, ya walaupun masih tetap
basah.
49
“Mah Pak liat muka ku kelihatan banget kan
jerawatnya?” tanyaku
50
Yogyakarta
51
Malang. Saat di Malang, kami mengunjungi beberapa
tempat seperti Museum Angkut, Universitas
Brawijaya dan Gunung Bromo.
52
Keesokan harinya, kami mandi pagi dan sarapan
yang sudah disajikan. Disana makanannya enak-enak
hehe dan juga boleh nambah sepuasnya. Setelah itu,
kami berkumpul untuk apel dan di absen supaya
siswa tidak ada yang tertinggal.
✫✫✫
53
sudah habis terjual, jadi aku membelinya saat di
Candi Prambanan.
54
Pengobatan Jerawat
55
“Baik regita obat dan creamnya nanti bisa diambil ke
IFRS, nanti Regita akan dapat cream malam dan siang
serta obat minum antibiotiknya ya. Setelah 2 minggu
pemakaian, regita bisa kesini lagi untuk kontrol.”
Ucap dr.
✫✫✫
56
Enam bulan sudah berlalu, sekarang aku sedang
menduduki bangku di kelas 12 SMK. Gak nyangka
yang dulu nya aku jerawatan parah dan suka diejek
teman, kini wajahku sudah mulai bersih dari jerawat.
Aku juga sudah mulai pede saat dikelas dan sudah
tidak pakai masker lagi. Aku mulai sering foto-foto di
kamera hp ku. Dulu sewaktu aku masih jerawatan,
aku takut lihat wajahku di kamera hp, karena takut
malah nge-down sendiri. Sekarang aku sudah bebas
dari jerawat yang suka bersemayam di wajahku.
57
mengeluarkan uangnya untuk pengobatan jerawat ku
sampai sembuh.
Tamat
58
Untuk kalian para pejuang jerawat, tetap semangat
ya. Aku salut banget sama kalian, kalian orang hebat.
Kalian orang kuat. Karena gak semua orang bisa
nerima kalau wajahnya berjerawat. Karena yang aku
rasain selama berjerawat, bukan Cuma capek fisik.
Tapi capek batin, capek uang. Tiap kali ketemu orang
pasti down. Begadang dikit, gak ngatur pola makan
makin breakout. Beli skincare ini itu belum ada yang
cocok, Cuma ngabisin uang. Makin dirawat kadang
gak ada perubahan sama sekali. Tiap hari kerjaannya
Cuma bisa overthinking, insecure, pokonya kalian
orang hebat. Tenang saja, proses tidak akan
mengkhianati hasil. Memang hasil yang memuaskan
tak bisa langsung didapatkan secara singkat. Tapi
selama kamu berusaha dan selalu rutin merawat diri
terutama wajahmu, pasti hasilnya akan memuaskan.
Mungkin hari ini banyak yang mencaci hanya karena
fisik mu. Tapi percaya deh, tak lama mereka juga diam
karena melihat hasil yang selama ini kalian usahakan.
Jadi tetap semangat buat kalian!
59
Tentang Penulis
60
Kamu bisa menemukan ku disini :
Instagram : @rgitakrnaa
Email : regitakr1008@gmail.com
61