PKR Honeybee
PKR Honeybee
PKR Honeybee
Latar Belakang
Kosmetik dikenal sejak berabad-abad yang lalu. Pada abad ke-19, pemakaian
kosmetik mulai mendapat perhatian, yaitu selain untuk kecantikan kosmetik juga
berfungsi untuk kesehatan. Bukti awal penggunaan kosmetik ditemukan pada
Mesir dan India membuktikan adanya pemakaian ramuan seperti bahan
pengawet mayat dan salep salep aromatik, yang dianggap sebagai bentuk awal
kosmetik yang kita kenal sekarang ini.
Kosmetik merupakan suatu kebutuhan bagi wanita pada umumnya, dari remaja
hingga dewasa. Kosmetik identik dengan penampilan dan wanita dalam
keseharian tak lepas dari keinginan untuk menjaga penampilan karena wanita
adalah simbol keindahan. Bagi masyarakat terutama wanita, menggunakan
kosmetik untuk mempercantik penampilan mereka adalah hal yang wajib.
Kosmetik dianggap sebagai salah satu cara untuk menutupi kekurangan maupun
menyempurnakan penampilannya dan sebagai salah satu cara mereka percaya
diri terhadap kehidupannya sehari-hari.
Kecantikan bukan lagi hanya menjadi suatu keinginan, melainkan sudah menjadi sebuah
kebuthan. Maka dari itu ada peningkatan industri kosmetik di dunia, termasuk di Indonesia.
Berbagai macam jenis kosmetik digunakan untuk melengkapi penampilan para wanita,
diantaranya bedak, lipstik, perona pipi, riasan mata. Selain lipstick, ada juga lip tint yang biasa
digunakan oleh remaja. Lip tint mulai tren dikalangan remaja setelah banyak kosmetik yang
digunakan artis korea dari drama yang masuk ke Indonesia. Kebanyakan remaja lebih
menyukai lip tint dibandingkan lip cream atau lipstik karena membuat bibir terlihat akan selalu
segar dan ringan untuk dipakai sehari-hari. Dengan kemasannya yang unik dan cantik yang
mudah dibawa untuk kehidupan sehari-hari agar bibir terlihat lebih cantik, natural dan
segar. Namun beberapa produk pewarna bibir atau lip tint ini terdapat bahan-bahan yang
tidak dianjurkan untuk diaplikasikan pada bibir. Para wanita secara tidak sadar kurang
menyadari dampak dari penggunaan lip tint yang terus menerus akan merusak bibir
karena ada beberapa bahan bahan kimia yang terkandung dalam lip tint tersebut. Para
wanita biasanya hanya mengutamakan keindahan yang dihasilkan oleh suatu produk lip tint
tersebut. Akibat terlalu banyak bahan kimia pada kosmetik dapat menyebabkan masalah
pada kulit seperti iritasi pada kulit, kanker pada kulit, penuaan dini dan lain sebagainya.
Penggunaan bahan alam relatif memiliki efek yang tidak berbahaya selama penggunaannya
benar dibandingkan menggunakan produk dengan bahan-bahan kimia yang kurang lebih
memiliki efek samping. Berbagai macam kosmetik dengan menggunakan zat warna yang
berasal dari bahan alam seperti hena yang mudah kita jumpai di berbagai macam pusat
perbelanjaan di Indonesia untuk memenuhi para konsumen terutama untuk perempuan.
Salah satu bahan alam yang dapat kita manfaatkan sebagai zat warna untuk kosmetik adalah
buah bit merah (Beta Vulgaris) buah ini berasal dari Swedia dan Britania benua eropa dan
akan tumbuh di daerah dataran tinggi. Di Indonesia kebun buah bit (Beta Vulgaris) dapat
jumpai di derah dataran tinggi Jawa Barat. Buah ini biasanya digunakan sebagai campuran
makanan, pewarna makanan dan juga dapat dimanfaatkan sebagai obat. Buah bit merah
(Beta Vulgaris) mengandung karbohidrat namun kandungan lemak, kalori dan proteinnya
sangat rendah. Tetapi di dalam buah bit merah (Beta Vulgaris) ini terdapat beberapa jumlah
nutrisi seperti, asam folat, kaliumen, reat, vitamin C, magnesium, zat besi, fosfor. Banyak orang
yang menggunakan buah bit merah (Beta Vulgaris) juga sebagai kesehatan tubuh. Zat merah
alami yang terdapat dalam buah bit merah (Beta Vulgaris) memberikan warna khas pada lip
tint sehingga dapat memberikan keamanan lip tint karena penggunaannya berbahan alami
relatif tidak menimbulkan efek samping atau kerusakan pada bibir dibandingkan dengan
penggunaan berbahan pewarna sintetik. Lip tint mirip dengan lip cream, tetapi lip tint
memiliki tekstur yang lebih cair dan lebih natural dibandingkan lip cream. Sebagai inovasi
baru, buah bit merah digunakan sebagai bahan dasar pembuat lip tint agar sel-sel pada kulit
bibir kita tidak banyak menggunakan produk pewarna bibir yang bahan-bahannya berasal dari
bahan kimia. Berdasarkan uraian diatas, maka perlu dilakukan percobaan pemanfaatan buah
bit merah (Beta Vulgaris) sebagai dasar pembuat lip tint.
Inovasi Gagasan Usaha
Dibandingkan dengan produk serupa di pasaran, Honeybee liptint lebih sehat karena
menggunakan bahan-bahan alami seperti madu dan buah bit. Dengan harga yang lebih
terjangkau, konsumen bisa mendapatkan produk liptint yang mampu melembabkan,
melembutkan, dan memberikan warna yang pigmented pada bibir. Produk liptint ini juga
dilengkapi dengan vitamin c untuk menjaga kesehatan bibir. Honeybee liptint dibuat dengan
mencampurkan larutan 1 (campuran minyak jarak dengan ekstrak buah bit serbuk) dengan
larutan 2 (campuran asam askorbat dan gliserin). Kemudian campuran kedua larutan
tersebut ditambahkan phenoxyethanol, essens tutty fruity, dan madu serbuk. Kemudian
produk liptint yang sudah jadi dimasukkan kedalam wadah dan siap untuk dipasarkan.
Honeybee liptint ini memiliki rasa yang manis dari essens tutti fruity dan dengan aroma tutti
fruity yang menyenangkan mood, selain itu produk ini memiliki tekstur yang ringan di bibir
sehingga nyaman saat digunakan. Untuk saat ini variasi produk liptint dari Honeybee liptint
hanya memiliki satu varian warna yaitu warna merah cerah khas buah bit. Komposisi
Honeybee liptint ini antara lain ekstrak buah bit, kertas pH, minyak jarak, glycerin, serbuk
madu, phenoxyethanol, asam askorbat, essens tutti fruity. Dengan komposisi bahan alami,
Honeybee liptint ini dapat bertahan hingga kurang lebih satu tahun.