Clay Mask Labu
Clay Mask Labu
Clay Mask Labu
net/publication/344295177
CITATIONS READS
0 2,328
4 authors, including:
Leny Leny
Institut Kesehatan Helvetia
31 PUBLICATIONS 106 CITATIONS
SEE PROFILE
All content following this page was uploaded by Leny Leny on 18 September 2020.
ABSTRAK
Pendahuluan: Kentang kuning (Solanum tuberosum L.) diketahui mengandung vitamin C dan
flavonoid antosianin sebagai sumber antioksidan alami. Kandungan senyawa ini dalam masker clay dapat
mencegah paparan sinar UV sebagai penyebab terbentuknya radikal bebas yang ditandai dengan kulit
kerut/keriput, kering, kasar dan bercak hitam. Tujuan: Penelitian bertujuan untuk mengetahui apakah
masker clay ekstrak etanol kentang kuning (Solanum tuberosum L.) efektif sebagai anti-aging untuk
mencegah penuaan dini pada kulit Metode: Penelitian eksperimental laboratorium dengan melihat
persentase perubahan peningkatan kadar air, pengecilan ukuran pori-pori, peningkatan kehalusan,
berkurangnya noda dan berkurangnya keriput. Hasil: Penggunaan masker clay dengan ekstrak kentang
10% selama 4 minggu menunjukkan perubahan kondisi kulit menjadi lebih baik dengan peningkatan
kadar air (45,2%), pori-pori semakin mengecil (8%), peningkatan kehalusan (31,9%), pengurangan
jumlah noda (57,37%) serta keriput yang semakin berkurang (41,8%). Kesimpulan: Ekstrak etanol
kentang kuning (Solanum tuberosum L.) dalam masker clay efektif sebagai pencegah penuaan dini pada
kulit.
Kata Kunci : Anti-aging, Ekstrak Etanol Kentang Kuning (Solanum tuberosum L.), Masker Clay
ABSTRACT
Introduction: Yellow potato (Solanum tuberosum L.) is known contains vitamin C and
anthocyanin flavonoids as a source of natural antioxidants. The content of these compounds in clay
masks can prevent exposure to UV rays as a cause of the formation of free radicals that are characterized
by wrinkles/wrinkles, dry, rough and black spots.Objective: The research aims to find out whether the
clay mask ethanol extract of yellow potato (Solanum tuberosum L.) is effective as an anti-aging to prevent
premature aging of the skin. Method: Laboratory experimental research by evaluated the percentage
change in increased water content, reduction in pore size, increased smoothness, reduced blemishes and
reduced wrinkle. Result: The use of clay masks with potato extract 10% for 4 weeks showed changes in
skin conditions for the better with an increase in water content (45.2%), pores getting smaller (8%),
increasing fineness (31.9%), reducing the amount blemishes (57.37%) and diminished wrinkles (41.8%)
Conclusion: Ethanol extract of yellow potato (Solanum tuberosum L.) in clay masks is effective as a
prevention of premature aging of the skin.
Keywords: Anti-aging, Ethanol Extract Yellow Potato (Solanum tuberosum L.), Clay Mask.
Alamat korespondensi:
Mandike Ginting: Fakultas Farmasi, Institut Kesehatan Helvetia, Jl. Sumarsono No 107, Medan
20124 telp. (061) 42084606. No. HP : 082363444142. Alamat Email :
mandike.ginting@gmail.com
Keterangan :
F0 : Blanko
F1 : Formula masker clay dengan konsentrasi kentang kuning 6%
F2 : Formula masker clay dengan konsentrasi kentang kuning 8%
40
F0 (Blanko)
30
F1 (6%)
20
Kadar Air
F2 (8%)
10
F3 (10%)
0
VFM
0 7 14 21 28
Waktu (Hari)
Keterangan :
VFM : Viva Face Mask
(asumsi sphericity) didapat hasil nilai p =
Pori (Pore) 0,272 > 0,05, maka asumsi sphericity
Hasil pengukuran memberikan (homogenitas) dipenuhi. Tes repeated
pengecilan ukuran pori (12%) pada F0, measures anova menunjukkan nilai p =
sedangkan pada F1, F2, F3 menunjukkan 0,0000 < 0,05 maka disimpulkan terdapat
adanya pengecilan ukuran pori masing- pengaruh signifikan terhadap pori kulit.
masing sebesar 34%, 9% dan 8%. Selengkapnya dapat dilihat pada gambar
Berdasarkan hasil uji asumsi homogenitas 2.
90
70 F0 (Blanko)
50 F1 (6%)
30
PORI
F2 (8%)
10 F3 (10%)
-10 0 7 14 21 28 VFM
Waktu (Hari)
Keterangan:
VFM : Viva Face Mask
50
40
F0 (Blanko)
30
Kekasaran Kulit
F1 (6%)
20
F2 (8%)
10
0 F3 (10%)
0 7 14 21 28 VFM
Waktu (Hari)
Keterangan:
VFM : Viva Face Mask
persentase pemulihan 36,2%%, 53,2%,
Noda (spot) dan 57,37%. Tes repeated measures
Kondisi awal semua kelompok ANOVA menunjukkan nilai p = 0,0000 <
sukarelawan memiliki sejumlah noda 0,05 maka disimpulkan terdapat pengaruh
pada kulit punggung tangannya. Hasil signifikan terhadap noda di kulit sesuai
pengukuran menghasilkan F1, F2, dan F3 gambar 4.
adanya efek pengurangan noda dengan
Gambar 4. Grafik Perubahan Noda Spot) setelah Pemakaian Masker Clay
60
50
40 F0 (Blanko)
30 F1 (6%)
NODA
20 F2 (8%)
10 F3 (10%)
0 VFM
0 7 14 21 28
Waktu (Hari)
Keterangan:
VFM : Viva Face Mask
40
F0 (Blanko)
30
F1 (6%)
20
KERIPUT
F2 (8%)
10
F3 (10%)
0 VFM
0 7 14 21 28
Waktu (Hari)
Keterangan :
VFM : Viva Face Mask
Pengembangan, Kementerian Riset
KESIMPULAN Teknologi dan Pendidikan Tinggi atas
Penggunaan sediaan masker clay pendanaan penelitian yang diberikan
F3 (10%) selama 4 minggu dan kepada Institut Kesehatan Helvetia
menunjukkan perubahan kondisi kulit yang memberikan peneliti kesempatan
menjadi lebih baik dengan peningkatan untuk menjalankan penelitian.
kadar air meningkat (45,2%), pori-pori
DAFTAR PUSTAKA
semakin mengecil (8%), banyak noda
1. Bentley V. Siasat Jitu Awet
semakin berkurang (57,37%) serta
Muda. Jakarta: Erlangga; 2006.
keriput yang semakin berkurang
2. Bogadenta A. Antisipasi Gejala
(41,8%).
Penuaan Dini dengan Kesaktian
UCAPAN TERIMAKASIH Ramuan Herbal. Buku Biru,
Ucapan terima kasih Yogyakarta. 2012;
disampaikan kepada Direktorat Riset 3. Darmawan AB. Anti-Aging
dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), Rahasia Tampil Muda di Segala
Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Usia. Yogyakarta: Media Press.
2013;8:18–41.
4. Departemen Kesehatan RI. Edisi
IV. Departemen Kesehatan
Republik Indonesia. Direktorat
Jendral Pengawas Obat dan
Makanan. 1995;
5. Direktorat Jendral POM.
Formularium Kosmetika
Indonesia. 1985;
6. Angela L. Aktivitas Antioksidan
dan Stabilitas Fisik Gel Anti-
Aging yang Mengandung Ekstrak
Air Kentang Kuning (Solanum
tuberosum L.). Skripsi.
Antioksidan dan Stabilitas Fis
Gel Anti-Aging yang
Mengandung Ekstrak Etanol Ubi
Jalar Ungu (Ipomoea batatas L).
2012;2029.
7. Fauzi AR. Merawat Kulit dan
Wajah. Jakarta: Elex Media
Komputindo; 2013.
8. Wilkinson JB, Moore RJ. Harry’s
Cosmeticology. New York:
Chemical Publishing Co. Inc;
9. Noormindhawati L. Jurus Ampuh
Melawan Penuaan Dini. Jakarta:
Elex Media Komputindo; 2013.
10. Khadijah Z. Khasiat Dahsyat
Minyak Zaitun. Yogyakarta
Gapura Publ. 2014;