Born in Poverty Volume 1
Born in Poverty Volume 1
Born in Poverty Volume 1
Chapter 0 - Prolog
Chapter 1 - Born
Chapter 2 - Begin
Chapter 3 - Capital
City
Chapter 4 - Star Meeting
Chapter 5 - Pery Kingdom
Chapter 6 - Linuc Family
Chapter 7 - Blue Blood
Chapter 8 - Blue Blood Part 2
Chapter 9 - Primary
©NatsuYasumi
©2023
Chapter 0 - Prolog
Prolog
Saya adalah seorang laki-laki berumur 16 tahun yang duduk di bangku sekolah
menengah atas,saya adalah laki-laki yang lumayan populer disekolah saya dan
berkecukupan untuk laki-laki seusia saya
Saya lahir dikeluarga yang bisa dibilang kaya,ayah saya adalah seorang detektif dan ibu
saya adalah seorang psikolog,saya sedari kecil sudah diberikan kenyaman dan
kebebasan untuk menggunakan uang
satu tahun lalu pertama kalinya saya menggunakan uang saya untuk bersetubuh dengan
para wanita,saya menyewa perempuan malam dari pinggir jalan dengan harga yang
cukup terjangkau untuk saya,saya merelakan keperjakaan saya diambil oleh wanita
malam tanpa berpikir panjang
sudah satu tahun berlalu dan sekarang saya sudah menjadi sampah yang membuang
uang saya untuk main-main dengan wanita,sudah hampir puluhan atau ratusan wanita
saya tiduri dengan membayar mereka memakai uang yang diberikan oleh orang tua saya
saya terobsesi bersetubuh dengan banyak wanita,saya bisa bersetubuh beberapa kali
dalam sehari
sekarang saya sedang berada dipenginapan dengan wanita malam yang saya ambil dari
klub malam,saya duduk di kasur "hey,jangan cuman berdiri disitu,sini duduk
disampingku" aku berbicara dengan nada cabul,dia berjalan perlahan kearahku dan
duduk disampingku,lalu aku berbicara lagi "siapa namamu mbak?" aku meliat matanya
dan memperhatikan ada yang aneh dengan matanya,namun aku menghiraukan itu
sepertinya dia sedikit pemalu,gumamku Wanita itu menjawab dan setelah sedikit
perbincangan lalu aku menyetubuhinya
saya bangun dari tidur setelah menyadari wanita itu sudah pergi dari peginapan,saya
meliat sekeliling dan membuka gorden "udah pagi ya,kayaknya aku ketiduran tadi
malam " ucapku sambil menggosok mataku,saya bersiap untuk pulang dari hotel
namun saat itu juga saya tersadar akan sesuatu,bahwa barang barang yang saya bawa
sudah tidak berada dimeja lagi
sudah hampir 1 jam saya mencari di seluruh sisi kamar saya,dan saya pergi melapor
ketempat barang hilang dihotel,saat petugas mengecek cctv,saya melihat bahwa
ternyata benar wanita itu yang membawa tas saya,dia sepertinya meninggalkan sebuah
kertas di bawah bantal saya,saya bergegas kembali kekamar dan mengecek dibawah
bantal saya
saya melihat secarik kertas bertuliskan "datanglah ke daerah ini" disini tercantum
daerah dan jam yang harus di datangi "datang sendiri " "tulisan yang cukup mengancam
untuk seorang wanita polos dan pemalu sepertinya",ucapku dalam hati
saya akhirnya tiba ditempat yang dibilang oleh wanita itu,saya melihat wanita itu berdiri
di ujung lorong berdiri dengan badan tegak,lalu saya memanggil wanita itu "mbak,ini
aku yang tadi malam" teriakku,wanita itu menoleh dan mengisyaratkan ku untuk
mendekat ke dia,saya berjalan perlahan dan saat tinggal beberapa meter lagi dari wanita
tersebut,muncul beberapa laki-laki dari kegelapan didepan wanita itu,mereka membawa
pistol dan tongkat baseball saya pun berhenti dan mulai melangkah mundur
perlahan,"hei apa-apaan ini " ucapku dengan nada tinggi dan sedikit ketakutan Wanita
itu tersenyum kearahku dan para pria itu menembak bahuku,saya tersungkur ketanah
dan mulai berteriak kesakitan dan wanita itu tertawa,tepat saat tembakan dengan suara
yang sangat keras menghantam kepala saya,saat itu juga saya kehilangan penuh dengan
kesadaran saya
Chapter 1 - Born
Saya membuka mata saya perlahan,saya tidak tahu berapa lama saya kehilangan
kesadaran dan tidak tahu apa yang sudah terjadi selama saya kehilangan kesadaran saya
penglihatan saya masih agak buram,saya melihat samar-samar dua orang yang sedang
memeluk saya dan sepertinya mereka menangis
setelah beberapa saat akhirnya mata saya sudah bisa melihat dengan normal,saya
melihat seorang wanita dan pria yang sudah lumayan tua,"sepertinya mereka berumur
40 tahunan" ucapku dalam hati sambil melihat mereka
saya mencoba berbicara dan bertanya kepada mereka,saat saya mencoba mengatakan
sesuatu,yang keluar cuman "wawa wawa",saya kebingungan dan mulai melirik kebawah
saya melihat tubuh saya mengecil,wanita itu mulai berbicara dengan bahasa yang tidak
saya ketahui,setelah beberapa saat akhirnya saya sadar,saya terlahir menjadi bayi lagi
dan mereka berdua adalah orang tua saya
"sepertinya aku sudah mati " ucapku dalam hati sambil mengingat kejadian di lorong
entah apa yang dipikiran oleh tuhan sehingga memberi kehidupan kedua untuk seorang
sampah seperti saya
saya mulai mengingat banyak hal dikehidupan saya yang sebelumnya,saya melihat
bayangan kedua orang tua saya yang sebelumnya,masa sekolah saya,dan masa dimana
saya bersenang-senang ria dengan teman-teman saya sebelum saya mulai masuk
kejurang dalam yang menjerumuskan saya kedalam kegelapan
sudah 1 tahun berlalu,akhirnya saya mengerti bahasa yang digunakan oleh orang tua
saya,saya sudah bisa berbicara diumur saya yang masih 1 tahun ini,saya sudah mulai
mengerti banyak hal tentang dunia baru tempat saya terlahir lagi
sekarang umur saya 2 tahun,saya sudah bisa berjalan layaknya anak balita biasanya,saya
sering berjalan-jalan dan bermain didalam rumah,saya sadar akan sesuatu
rumah orang tua saya nampaknya tidak besar,hanya memiliki satu kamar tidur dan
hanya satu lantai,dapur nya lumayan bobrok dan juga tempat mandinya dan wc nya ada
diluar rumah
"sepertinya orang tua ku bukan orang yg berkecukupan" ucapku dalam hati sambil
melihat ibuku yang sedang memasak,ibuku menoleh kearahku dan tersenyum "ada apa
arthur?" ibu ku menaikan alisnya "tidak apa-apa ibu,ayah masih belum pulang ya?" aku
menjawab dengan senyum dan dengan nada yang ramah "iya sayang,ayah masih belum
pulang" ibuku menjawab dengan nada yang ramah sambil senyum,aku lalu
menganggukan kepalaku
ibu saya yang sekarang adalah orang yang sangat baik dan penyayang,dia sangat
berbeda dengan orang tua saya yang sebelumnya,meskipun orang tua saya yang dulu
memberi saya banyak uang,tapi mereka tidak pernah memberikan saya kasih
sayang,ayah saya yang sekarang juga lebih baik meski dia jarang dirumah
saya sudah mulai membantu ibu saya dari umur 3 tahun,keluarga saya adalah keluarga
yang miskin,kami tinggal di pinggir ibukota,tempat kumuh yang biasanya dipanggil
dengan nama Rusty Side
tetangga didaerah saya bukanlah orang yang ramah,mereka tidak menyapa satu sama
lain,mereka adalah orang egois yang berperilaku seperti hewan,kebanyakan dari mereka
adalah pencuri dan wanita malam
saat saya melihat ini saya teringat akan hidup saya yang sebelumnya lagi,seberapa
beruntungnya saya dulu lahir dengan keadaan kaya dan berkecukupan,bisa makan enak
dan tidur dengan nyaman
Chapter 2 - Begin
Sekarang saya berumur 7 tahun,saya sudah terbiasa dengan daerah kumuh tempat saya
tinggal,saya sudah mulai berjalan-jalan ke kota dan melihat daerah kota,berjalan
menyusuri setiap gang dan terkadang saya berhenti diperpustakaan dan mengintip dari
jendela,saya sudah berkali-kali mencoba untuk masuk kedalam perpustakaan,namun
selalu ditolak karna tampang saya yang lusuh dan kotor
saat itu sedang tengah malam,saya mendengar kebisingan dari luar rumah saya,suara
pukulan,cambukan,suara teriakan dari anak kecil dan wanita,saya memanggil kedua
orang tua saya,namun tidak ada jawaban,saya berjalan keluar dan melihat ayah saya
sudah tewas dengan keadaan tanpa kepala Ibu saya meringis kesakitan tanpa busana
dan masih dalam keadaan hidup "IBU " ucapku dengan mata yang penuh dengan air
mata dan berteriak keras Penjaga menoleh kearah saya dengan tatapan yang sinis
mereka mulai berjalan mendekat kearah saya,saya berjalan perlahan kebelakang
"hei nak,jangan takut,ini cuman sedikit pelajaran untuk anak yang nakal" dia berbicara
dengan nada yang ramah tapi dengan tatapan yang mengerikan,dia menarik rambutku
dan mulai memukuliku
saya kehilangan kesadaran saya,saya bermimpi tentang kehidupan saya yang
sebelumnya,saya melihat waktu dimana saya bersama orang tua saya
saat itu umur saya 7 tahun,pada malam natal orang tua saya memberikan banyak
hadiah,seperti mainan,pakaian dan lainnya,mereka sangat menyayangi saya,mereka
memeluk saya dengan hangat dimalam natal yang dingin,mereka tersenyum dan
bercerita banyak hal tentang saya dimalam itu
"nampaknya itu cuman mimpi" ucapku dalam hati sambil tersenyum kepada orang tua
saya "hei,ada apa sayang" ucap ibu saya dengan senyum hangatnya "terimakasih ibu"
air mata ku menetes saat aku sadar ternyata ini semua hanya ingatanku,aku sadar aku
sudah mati didunia ini
saya terbangun dari mimpi indah itu,menyisakan saya sendiri diruangan gelap gulita
yang sangat bising,saya mendengar teriakan,rintihan,bahkan tangisan dari semua sisi
"mimpi yang indah " ucapku sambil melihat kelangit
"bintang malam ini indah ya,Ibu " ucapku dengan air mata yang menetes
saya akhirnya melihat sekeliling saya dipenuhi dengan jasad-jasad orang,saat itu mata
saya terfokuskan pada satu hal
saya melihat ibu saya dengan keadaan sekarat dan telanjang bulat didepan mata
saya,dia merintih kesakitan,saya berlari ke tempat ibu saya berbaring
"ibu" ucapku sambil memeluknya dengan erat,ibuku mulai membelai rambutku
"sayang terimakasih sudah menjadi cahaya buat ibu " ucap ibuku dengan senyuman
hangatnya,saat itu air mataku menetes kewajahnya,dia menghapus air mataku
pupilnya mulai memudar,saya pikir ini perpisahan saya dengan orang yang paling saya
sayangi dan cintai
saya melihat ibu saya,dia menutup matanya perlahan
saat itu saya tersadar bahwa saya mengalami pendarah dikepala saya,pandangan saya
mulai buram,kepala saya sangat sakit dan pusing,saya terbaring di sebelah ibu saya
sambil melihat cahaya bintang yang masuk kedalam penglihatan saya
saya bermimpi lagi tentang kehidupan yang sebelumnya
saat itu saya berulang tahun ke 11 tahun,saya melihat cahaya lampu dimana-
mana,teman-teman saya sedang berbincang-bincang ria dan tertawa bersama,saya
duduk diatas bangku ditemani dengan kedua orang tua saya di samping saya
"sayang,kamu suka dengan pesta ini?" ucap ibuku
saya menoleh ke arah ibu saya,wajahnya memburam dan saya melihat sekeliling
saya,semua wajah disini memburam
tiba-tiba saya berada ditempat gelap gulita lagi,kali ini tidak ada suara sama
sekali,hening dan kosong,saya bahkan bisa mendengar suara detak jantung saya sendiri
Chapter 3 - Capital City
Saya terbangun dalam keadaan berlumuran darah,saya melihat cahaya terang masuk
kedalam mata saya "ah nampak nya aku mati lagi hahaha " ucapku dalam hati
saya mencoba membuka mata saya sepenuhnya dan melihat ternyata saya masih
hidup,ini hanyalah cahaya matahari
saya mencoba bangun,kepala saya benar-benar pusing,mata saya masih berkunang-
kunang,saya meliat mayat berserakan,dan juga mayat ibu saya disamping saya
setelah beberapa saat saya mencoba untuk bangun,akhirnya saya berdiri dengan kaki
yang menggigil dan bergetar,kaki saya sendiri hampir tidak sanggup menahan badan
saya
"aku akan mencari pertolongan terlebih dahulu " ucapku dalam hati sambil berjalan
pincang ke daerah ibu kota
saya akhirnya melihat gerbang ibu kota,saya berusaha mempercepat langkah
saya,penjaga nampaknya menaikan pertahan mereka dan sepertinya ingin menyerang
saya
saya berjalan mendekat,mereka menodongkan mata tombak didepan mata saya "hei
nak,kenapa tampang mu sangat mengerikan" ucap penjanga sambil melihat saya
dengan tatapan jijik "tolong " suara ku hampir tidak terdengar lagi,aku kehabisan
energiku
"BANTU ANAK MALANG INI " ucapnya sambil berteriak ke penjaga lainnya
"tuhan,kali ini saja aku tidak meminta untukku,kalau aku mati disini,setidaknya
selamatkan perempuan itu" ucapku dalam hati,entah kenapa aku berpikir untuk
menyelamatkan seseorang yang bahkan aku tidak tahu namanya,aku melihat sebilah
pisau tertimpa kotak "terimakasih tuhan" ucapku dalam hati sembari menarik pisau
itu Aku menancapkan pisau itu tepat di jantung pria tersebut,pria itu terdiam,darah
keluar dari mulut nya dan dia mulai memuntahkan darah
saat itu juga saya menarik perempuan itu dan berlari sekencang mungkin kabur dari
sekelompok pria gila itu
saya sekarang berada disebuah rumah kosong,saya memberikan pakaian saya kepada
perempuan ini "hei,kamu baik-baik saja?" ucapku sambil membersihkan luka lecetnya
dengan perlahan,dia cuman mengangguk kepadaku
"siapa namamu?" ucapku dengan nada yang ramah "namaku Elyian Buston Linuc "
ucap perempuan itu dengan nada yang ketakutan,suaranya sangat kecil,hampir tidak
terdengan olehku,namun aku masih mendengar namanya "salam kenal,nama saya
Arthur Eunoia" dia mengangguk lagi kepadaku
"nampak nya dia seumuran denganku" ucapku dalam hati sambil memandanginya,dia
ketakutan setiap kali aku memandangnya "bagaimana saya memanggilmu?" ucapku
dengan ramah "ely " ucapnya sambil melirik kewajahku,nampak ketakutannya sudah
mulai berkurang
"ely,kamu tinggal dimana?aku antarkan pulang dan menjelaskan semuanya" ucapku
sambil mengobati lukanya "aku aku tinggal di kerjaan pusat ibu kota "
ucapnya "ah nampaknya seorang putri kerajaan,aku kayaknya harus lebih hati-hati"
ucapku dalam hati "yasudah aku akan mengantarkan mu kesana,kamu udah bisa jalan
kan?" ucapku sambil meregangkan seluruh badanku,dia mencoba berdiri namun
nampak nya masih tidak bisa "masih gak bisa ya ,aku gendong gapapa kan?" dia
mengangguk kepadaku
saya perlahan menggendongnya dan keluar dari rumah kosong ini,saat saya sampai
dipusat kota,warga-warga melihat kearah kami,saya tidak memakai baju,yang tersisa
dibadan saya hanyalan celana saya,dan mereka tau saya menggendong seorang
putri,aku mendengar pembicaraan salah satu warga "hei,hei,lihat itu,bukannya itu putri
yang terkenal ganas dan arogan?","hei,itu bukannya anak malang yang seminggu lalu
diangkut oleh penjaga desa?",banyak sekali ocehan yang masuk kedalam
telingaku,"sialan" ucapku dalam hati
Chapter 5 - Pery Kingdom
Saya melihat gerbang kerajaan di ujung mata saya,para penjaga berlari ke arah saya "hei
nak,kenapa dengan putri " teriaknya sambil berlari kearah saya "cepat bawa dia "
ucapku dengan suara yang terengah-engah karena menggendong putri
mereka menarik putri dan aku terjatuh ketanah "ouch" ucapku,mereka menarik
tanganku dan menyeretku "apa-apaan ini " teriakku "diam,kamu adalah penjahat "
teriak mereka dengan mata sinis dan mengancam "sialan" ucapku dalam hati sambil
memukul jalan
aku dilempar ke hadapan raja "APA YANG KAU LAKUKAN DENGAN ANAKKU " teriak raja
dengan lantang sambil menarik kerah bajuku "AKU HANYA MENCOBA MENOLONG
ANAKMU " aku membalas dengan teriak yang lantang dan keras
raja menendang bahuku dengan keras "ini tidak lebih sakit dari yang dulu" ucapku
dalam hati teringat dengan tembakan yang ditembak kebahuku dilorong itu
aku tersungkur kelantai dan raja menginjak kepalaku dan mulai bertanya dengan nada
yang mengancam lagi "APA YANG KAU LAKUKAN DENGAN ANAKKU " ucapnya dengan
suara lantang,dia menambah tekanan dikepalaku
aku tidak menjawab apa-apa sekarang,aku menatap mata raja dan tertawa terbahak-
bahak "HAHAHAHAHAHA,INI PERLAKUAN YANG KUDAPAT SETELAH MENOLONG ANAKMU
YANG HAMPIR DISETUBUHI OLEH PENCULIK?? " ucapku dengan nada yang tinggi
sembari tertawa kencang kepada raja
raja terdiam,dia hanya menatap mataku,dia meletakan kakinya kembali kelantai lagi,dia
berjalan menjauh dariku dan menyuruh prajurit untuk menahanku
saya dibawa kepenjara bawah tanah istana,tempat yang paling ditakuti di negri
ini,sangat gelap,kotor dan berbau busuk dan lantainya dipenuhi dengan darah,hanya
sedikit penerangan dibawah sini,saya dilempar kedalam penjara,tersungkur ketanah dan
terbaring diam ditanah
penjaga mengunci pintu penjara dan meninggalkanku sendiri didalam penjara
"ah sepertinya aku sudah sering berada disini padahal ini pertama kalinya " ucapku
sambil menatap ke langit-langit penjara yang meneteskan air ke kepalaku,aku berguling
sedikit samping menjauh dari tetesan air
saat ini saya hanya mendengarkan tetesan air sambil perlahan menutup mata saya,saya
mendengar suara orang berlari dari ujung lorong,saya membuka mata saya dan duduk
sambil mendengarkan suara kaki tersebut
teriakan sayup-sayup terdengar dari ujung lorong "Arth " aku menoleh ke pintu penjara
"apa itu" ucapku dalam hati "Arthur " aku berdiri dan berlari ke arah pintu penjara,aku
melihat bayangan seseorang sayup-sayup berlari kearahku
"ARTHUR " ucap putri dengan suara yang terengah-engah,aku melihat putri berlari
kearahku dengan napas terengah-engah
"Ely???" ucapku sambil kebingungan menatap matanya "kamu udah baikan??" ucapku
dengan muka yang sedikit khawatir
"kamu masih sempat nanyain kesehatanku sedangkan kamu dikurung disini tanpa
alasan,hah ???" ucapnya sambil mendekatkan wajahnya ke wajahku
dia perlahan membukakan pintu penjara "Arthur,maaf ya,kamu jadi kena masalah gara-
garaku" ucapnya dengan nada sedih "gapapa" ucapku sambil tersenyum kepadanya,dia
tersenyum balik kepadaku
dia menarik tanganku dan mulai membawa ku keluar dari penjara,dia membawaku
kembali kehadapan raja,saat ini wajah raja sangat khawatir dan sangat menyesal
nampaknya
"hei,siapa namamu?" ucap raja sambil melihatku "Arthur,Arthur Eunoia"
saat itu dia bersujud didepanku dan mulai menangis "MAAFKAN AKU,MAAFKAN
AKU,MAAF TELAH MENGIRA KAMU ADALAH PENJAHAT DAN MEMASUKANMU KEDALAM
PENJARA" teriaknya sambil menangis tersedu-sedu,dia kembali mengangkat kepalanya
dan mengusap air matanya
"Sebagai permohonan maaf,bersediakah kamu tinggal diistana dan menjadi anak
angkatku" ucapnya dengan nada yang ramah kali ini
Chapter 6 - Linuc Family
sudah 3 hari setelah saya mulai diangkat menjadi anak angkat raja,malam ini adalah
malam pesta keselamatan putri,saya diundang sebagai tamu utama
malam pun tiba,saya berjalan ke ruang pesta,saya membuka pintu dan melihat banyak
sekali bangsawan yang berkumpul
saya melihat ely didekati oleh anak-anak bangsawan,mereka mengajaknya
berdansa,namun nampaknya ely menolaknya,ely berlari kearah saya "Arthur,mau
berdansa bersamaku?" ucapnya sambil memegang tanganku, "dia tidak arogan seperti
yang pernah kudengar" ucapku dalam hati "Arthur?" ucapnya sambil menaikan alisnya
"Berdansa dengan Tuan Putri adalah kehormatan untukku" ucapku dengan nada yang
ramah dan tata bahasa yang sopan "Ah,tidak perlu formal Arthur " ucapnya dengan nada
tinggi
"Tamu-Tamu Sekalian,persilahkan lah saya memulai acara pada malam hari ini" ucap
seorang mc di atas panggung "tuan putri,nampaknya acaranya sudah dimulai,tuan putri
harus bergegas kepanggung" ucapku sambil melepaskan tangannya,dia tiba-tiba
menatapku dan berlari bersamanya ke atas panggung "Selamat Malam Para Hadirin
Sekalian,saya Elyian Buston Linuc disini sebagai Putri dari kerajaan ini berterimakasih
atas kehadiran para hadirin semua" Ucapnya dengan nada yang ramah dan sopan,walau
keliatannya diagak kesal dia mencoba untuk tetap tersenyum
ruangan dipenuhi tepuk tangan yang meriah saat raja naik ke atas panggung,aku
mencoba berpindah posisi,menjauh dari tempat raja berdiri,raja menatapku dan tiba-
tiba mendekat kearahku dan menarik ku ketengah panggung "Para Bangsawan
Sekalian,Disini Saya bernama Solon Buston Linuc Memperkenalkan,anak angkat
saya,seorang bangsawan baru,dia adalah penyelamat harga diri dan nyawa putri saya"
raja menaikan nadanya disaat menyebut namaku "Namanya adalah Arthur Eunoia
Linuc ",ruangan kembali bising dengan suara tepuk tangan,aku melihat seisi
ruangan,mereka melihat ku dengan tatapan yang kesal dan marah seakan-akan tidak
terima aku menjadi seorang bangsawan
"namaku linuc ya sekarang " ucapku dalam hati sambil melihat wajah para bangsawan
yang kesal dan marah
putri berjalan kearahku dan memeluk tanganku "Hadirin sekalian,Arthur Eunoia Linuc
adalah tunangan saya" ucap putri dengan lantang
para bangsawan terdiam untuk sejenak dam mulai bertepuk tangan lagi,wajah mereka
nampaknya semakian kesal dan marah "bakal ribet hidup disini" ucapku dalam hati
setelah malam itu aku pun diberikan kamar yang luas dan 50 keping emas,namaku
sekarang adalah Arthur Eunoia Linuc,aku membuat marga baru yaitu Eunoia,aku satu-
satunya dari marga itu,saat ini raja sedang mengurus tentang sekolahku,aku akan
dimasukan kesekolahan yang sama dengan ely
"semoga ga ketemu sama anak-anak bangsawan yang bangsat" ucapku dalam hati
ely memanggil ku "Arthur " dia menggedor-gedor pintu ku "sebentar,tuan putri" ucapku
sambil berjalan kepintu untuk membukakan pintu,aku membuka pintu dan aku melihat
ely dengan dandanan yang sangat cantik dan mewah "ada apa tuan putri?" ucapku
sambil menaikan alisku "aku mau mengajakmu keluar,aku mengajakmu buat berkeliling
ibu kota" ucapnya sambil tersenyum hangat
saya dipaksa keluar dan berjalan bersama nya untuk berkeliling ibu kota "Arthur"
ucapnya sambil memeluk tanganku "Iya tuan putri" ucapku dengan nada yang sopan
Chapter 7 - Blue Blood Village
Saya berada di ibu kota,saya akhirnya mengetahui nama kota ini,yaitu kota darah
biru,kotanya para bangsawan
itu hanya sebutan saja,nyatanya disini tidak semuanya bangsawan,mungkin cuman 6-9%
orang bangsawan disini
saya sedang berjalan dengan tuan putri tiba-tiba ada anak-anak menabraknya "Ouch,Hei
lihat jalanmu " ucap tuan putri dengan nada marah "sekarang dia terlihat sedikit
arogan" ucapku dalam hati sambil membantunya,"ah jadi kotor kan gaun ku" ucapnya
sambil membersihkan debu di gaunnya "udah gapapa,cuman kotor dikit ga masalah"
ucapku kepada tuan putri "ini kotor karna rakyat jelata itu,dia harus diberi hukuman"
ucapnya dengan nada yang marah sambil mengerutkan dahinya dan sedikit cemberut
"sudah sudah,biarin aja"
ucapku sambil mengelus rambutnya perlahan,wajahnya sedikit memerah saat aku
mengelus rambutnya
"ely,umur mu berapa tahun?" tanyaku "9 tahun,kenapa?" ucapnya sambil menaikan
alisnya,"ah beda 2 tahun ya,kukira seumuran" ucapku dalam hati sambil memandang
wajahnya "kenapa arthur?" ucapnya sambil menaikan alis matanya dan mendekatkan
wajahnya ke wajahku "ah tidak,tidak apa-apa" ucapku sambil mulai berjalan lagi
saat itu saya melihat kesebuah toko senjata "ely,boleh mampir kesana bentar?" tanyaku
"boleh aja kok" ucapnya sambil tersenyum kearahku
aku membuka pintu toko "selamat datang" terdengar suara wanita muda sekitar
berumur 20 an tahun,aku melihat wajahnya,dia nampak muda dan juga cantik "e-eh ada
tuan putri,selamat datang" dia berlari kearah putri dan membersihkan jalan putri "ini
nampak seperti kebiasaan orang-orang disini" ucapku dalam hati
saat itu juga mata saya terfokus akan satu pedang berwarna biru kehitaman,tepat
berada di atas pedang pedang lain "ini berapa harga nya,pemilik toko" tanyaku sambil
menunjuk ke arah pedang itu "45 keping emas" jawab pemilik toko sambil mengambil
pedang itu "ini bukan cuman pedang biasa,kamu bisa menjadi kuat kalau kamu bisa
mengendalikan kekuatannya" ucap pemilik toko "apakah pedang ini bekas seseorang
atau buatan seseorang yang hebat?" tanyaku kepada pemilik toko "pedang ini buatan
seseorang dari timur,pedang ini sudah lama sekali ada disini,sejak kakekku masih kecil
sampai sekarang,kakekku bilang dulu ada seorang pahlawan yang bisa menguasai
kekuatan pedang ini" ucapnya dengan nada yang sangat meyakinkan "dia nampaknya
tidak berbohong" ucapku dalam hati "pahlawan?apakah mereka masih ada hidup
sekarang?" tanyaku kepada pemilik toko "ya mereka masih hidup,tapi sekarang sudah
diganti dengan yang baru" jawab pemilik toko "berarti ada fase pergantian pahlawan di
dunia ini" ucapku dalam hati "yasudah,tolong bungkus pedangnya" ucapku kepada
pemilik toko "segera " ucap pemilik toko dengan nada semangat
saya sekarang memiliki pedang yang sedikit lebih besar dari tinggi saya,sekitar 1 centi
lebih tinggi dari saya,pedangnya lumayan ringan,saya bisa mengayunkannya dengan
satu tangan,saya menaruh pedang ini dipunggung saya
setelah selesai berkeliling desa,kami santai disebuah toko "ely,hari sudah mulai
gelap,udah ya buat hari ini" ucapku kepada putri "gapapa kalo pulang malam hari
hahaha" ucapnya sambil tertawa kecil kepadaku
ely membawaku kesebuah bangunan yang cukup besar,menarik ku kedalam sebuah
ruangan "ely,ada apa?" tanyaku sambil melepaskan tanganku dari ely "tidak apa-
apa,kita cuman berdua sekarang" jawab ely sambil berjalan mundur kepintu dan
mengunci pintu
ely berjalan mendekat kepadaku "kamu mau ngapain?" tanyaku dengan nada yang
benar-benar bingung,dia memegang dadaku dan mulai memegang tubuhku dengan
kedua tangannya "ely?" ucapku sambil memegang tangan ely "tidak apa-apa arthur
sayangku,kita cuman berdua disini~" ucap ely sambil menaruh jari telunjuknya ke
bibirku lalu menghisap jari telunjuknya dengan tatapan cabul
Chapter 8 - Blue Blood
village Part 2
saya terkurung disebuah kamar yang nyaman berdua dengan wanita cantik yaitu putri
elyian buston linuc
ely mulai membuka gaunnya perlahan,membuat bahunya terlihat dan belahan dada
teposnya terlihat olehku "hei,kenapa kamu melepas bajumu?" tanyaku dengan muka
yang bingung "masa arthur sayangku masih ga ngerti?" jawab ely sambil mengigit
bibirnya "dia sepertinya mengajakku bersetubuh" ucapku dalam hati "kamu mau
bersetubuh?" tanyaku,wajah ely memerah dan dia mulai menatap kelantai "i-i-iya "
jawabnya dengan suara yang gagap
aku mendekat ke ely dan mendorong ely ke dinding "hei,jangan main-main
denganku,aku lebih muda darimu,tapi pengalaman hidupku bisa lebih jauh darimu"
ucapku sambil menatap kematanya,dia menunduk,dia menghindari kontak mata
"lakukan sesukamu" ucapnya dengan wajah yang sangat merah dalam keadaan hanya
memakai pakaian dalam dan bra nya
"baiklah,aku akan lakukan sesukaku" ucapku sambil tertawa,aku mulai memakaikan
kembali gaunnya "kenapa?kenapa kamu memakaikanku gaun lagi?" tanya
ely,nampaknya wajahnya sudah kembali kebiasanya "kamu ingin bersetubuh?" ucapku
sambil mencengkram kedua bahunya,ely mengangguk "lakukan itu bersama suamimu "
teriakku kehapadannya
"k-kamu kan tunanganku " ucap ely dengan nada yang takut dan gemetar "aku bukan
tunanganmu,jangan mengklaimku sebagai tunanganmu,aku tidak menyukai wanita
arogan sepertimu,hal yang kamu bisa cuma menghina rakyatmu sendiri,itu yang kau
sebut" aku berhenti berucap "PUTRI ????" teriakku dengan lantang kewajahnya,dia
menutup telinganya dan mulai menangis "habiskan air matamu untuk meminta maaf
kepada rakyatmu,jangan untuk menangisi kesalahanmu" ucapku sambil memeluknya
erat "sudah sudah,jangan nangis lagi,ely harus berubah" ucapku sambil mengusap air
matanya "i-i-iya " ucapnya dengan suara yang masih ketakutan dan sedikit gemetar
"cobalah rubah dirimu,aku akan merubah pandanganku setelah kamu merubah dirimu"
ucapku sambil membelai rambutnya "aku bakal usaha,tapi janji satu hal kepadaku"
ucapnya sambil mengistirahatkan kepalanya di dadaku "janji apa?" tanyaku sambil
membelai rambutnya "nikahi aku ketika pandangan mu sudah berubah,aku bakal
melakukan apapun untuk menjadi istrimu" ucap ely sambil memegang dadaku,ely masih
mengistirahatkan kepalanya di dadaku "janji" aku memegang tangannya dan janji jari
kelingking dengannya,dia tersenyum sangat manis kali ini,entah kenapa dia keliatan
cantik saat berusaha merubah dirinya,kupikir aku bakal mencintainya suatu hari nanti
kami berdua akhirnya keluar dari bangunan itu,tanpa melakukan apapun,ely nampaknya
mulai merubah dirinya sekarang,dia lebih sering tersenyum dan mulai menggunakan
kata-kata yang sopan
"ely" aku memanggil ely yang sedang memeluk lenganku "iya arthur?" jawabnya dengan
nada yang ramah dan senyuman hangatnya "aku akan mulai sekolah besok,dan tinggal
di asrama,gapapa kan?" tanyaku kepada ely "gaperlu nanya itu ke aku,aku bukan siapa-
siapa mu" jawabnya dengan senyum "arthur saat kamu pindah ke asrama,bolehkan
aku menciummu sebelum kamu pergi?" tanya ely dengan wajah yang memerah sambil
menundukan wajahnya "gak boleh,aku akan langsung menciummu setelah melihatmu
merubah kepribadianmu" jawabku sambil mengelus-elus kepalanya,dia terlihat murung
namun nampaknya mengikhlaskan ini,dia sudah mulai berubah sepertinya
Chapter 9 - Primary
aku bangun diruang kosong,hening dan sangat gelap,ada sebuah cahaya diujung tempat
ini "cahaya,aku melihatnya" ucapku sambil berjalan kearah cahaya
saat itu terdengar suara-suara yang sepertinya pernah ku dengar,aku mencoba berlari
kecahaya itu
nampaknya cahayanya semakin menjauh dan menjauh setiap kali aku mengejarnya
rasanya aku mulai gila,semua suara-suara ini benar-benar menganggu ku "ARGHHHH"
teriakku dengan sangat keras
setelah aku berteriak,suasananya kembali hening,tidak ada lagi suara-suara yang
melewati telinga ku selain suara jantungku sendiri
saat aku mulai melangkah,aku mendengar suara seorang perempuan yang sepertinya
familiar di telingaku
"bagaimana hidupmu?" suara ini tiba-tiba terdengar jelas ditelingaku,aku berpikir dan
mengingat-ingat lagi
"Hima?ini kamu?" tanyaku,suara ku bergema diruangan ini
"oh begitu" aku berjalan mendekat kearahnya dan mendorongnya kedinding "mau
melakukan itu denganku?" ucapku sambil memegang dagunya dan mengangkat
wajahnya
"i-i-iya "
aku menarik tangannya dan membawanya kekamarku,aku duduk dikasurku dan melihat
kearahnya lagi "hey,jangan cuman berdiri disitu,sini duduk disampingku" aku berbicara
dengan nada cabul,dia berjalan perlahan kearahku dan duduk disampingku
"siapa namamu mbak?"
"tidak"
"sudah berapa banyak wanita yang kau setubuhi dihidupmu yang sebelumnya?" ucap
hima dengan nada yang marah
"ratusan,sepertinya kenapa?"
"ratusan ya banyak juga untuk usiamu yang masih 16 tahun waktu itu" nada bicara
hima seperti mengejek sekarang
"apa sebenarnya mau-mu?"
"sebelum perpisahan ada yang ingin ku jelaskan padamu,jujur saja kamu dikehidupan
yang sebelumnya cuma sampah yang diberi nyawa,tapi dikehidupan mu yang
sekarang Sebagai Arthur Eunoia Linuc,kamu sudah dipilih dan ditakdirkan lahir sebagai
seorang pahlawan " ucap hima
cahaya yang berada diujung ruangan ini mulai mendekat kepadaku,saat itu aku melihat
nya
"Hima,siapa kamu sebenarnya,kenapa kamu ada disini?"
"itu hanya sebagian dariku,aku yang sebenarnya adalah makna dan arti dari semua
ini,aku adalah dunia ini"
setelah dia berkata itu,cahaya nya meredup perlahan dan mulai hilang "tunggu hima "
ucapku kepada sang dewi
"hima bukanlah namaku,aku tidak memiliki nama,panggil aku tuhan"
saat itu juga cahaya itu hilang dari hadapanku,aku kembali menyendiri diruangan yang
gelap dan hening ini "pahlawan apa benar aku seorang pahlawan " ucapku sambil
mulai berbaring
gambaran kenangan indah hidup sebelumnya mulai muncul lagi,semuanya
tergambarkan dengan indah disini,aku seperti menonton film dan menikmati
ketenangan disini
"ibu ayah maafkan aku menjadi seperti ini "
air mataku perlahan keluar aku mulai mengusapnya,aku mencoba membuka mataku
lagi,saat itu aku terbangun dari tidurku
aku melihat seisi kamarku dan tiba-tiba memandang pedang yang kubeli kemarin
"pahlawan" ucapku dalam hati
cahaya matahari mulai masuk kedalam kamarku dan sepertinya ini waktunya aku
sekolah dan tinggal diasrama sekolahku
Chapter 10 - Edgeur Academy
Aku sudah mengemas semua barangku,aku sudah siap untuk pindah ke asrama
saat acara perpindahanku ke asrama,aku tidak meliat ely sama sekali,namun aku tidak
terlalu mempedulikan itu
aku naik kekereta kuda kerajaan,dan berkendara melalui bukit-bukit dan hutan-
hutan,pemandangan yang indah untuk orang yang tinggal didaerah kumuh pinggiran ibu
kota
aku sampai didepan gerbang sekolahan yang megah,besarnya bahkan melebihi besar
sekolah dihidupku yang sebelumnya
aku dapat penyambutan karna aku adalah anak angkatnya raja,banyak sorakan dan
tepuk tangan saat aku melalui gerbang,banyak murid-murid berkumpul dan beberapa
guru menunggu ku diujung jalan
"selamat datang,arthur eunoia linuc" ucap seseorang yang sepertinya adalah guru
"iya"
"bapak akan antar kamu kekelas mu,kamu udah tahu kelas mu?"
"enggak"
"kamu ada dikelas pedang dan sihir" ucap pak luchet dengan nada yang membanggakan
"iya"
"tenang saja,didunia ini sihir bisa didapatkan dengan dua cara,bakat dan dilatih" ucap
pak luchet
"iya "
aku melihat teks yang tertulis di atas pintu 'Kelas Penguasa Pedang Sihir'
"kelas penguasa pedang sihir?" tanyaku kepada pak luchet
"ya seperti itulah kira-kiranya,sekarang saya antarkan ke asrama-mu" ucap pak luchet
sambil berjalan
kami sampai disebuah tempat besar,dengan banyak ruangan,ini seperti apartemen
kalau dunia ku yang dulu
"ini kunci kamarmu" pak luchet memberikan 1 buah kunci kepadaku
"jangan sampai hilang ya" ucap pak luchet dengan nada bercanda
saat kubuka pintunya,akhirnya aku melihat ely berdiri didepan pintu dengan tatapan
yang sangat bahagia dan senyum yang lebar
"ely?kenapa kamu disini?" tanyaku dengan muka yang kebingungan
"aku sudah janji sama pap- Ehkm Raja bahwa aku akan tinggal bersamamu diasrama"
"dia memperbolehkannya?"
"ah raja sialan,aku pindah kesini gara-gara mau jauh dari wanita ini,dia malah melilit
tanggung jawab wanita ini kepadaku,SIALAN " ucapku dalam hati
"kenapa arthur?jangan berdiri disitu terus,ayo masuk"
"iya,iya"
aku melepas sepatu ku dan pergi kekamarku untuk menaruh barang-barangku di kamar
"Ely "
"iya emang,itukan kamar kita" ucap ely sambil tersenyum lebar kearahku
"iya hehehe" jawab ely dengan senyuman yang lebar dan sedikit tertawa
"udah taruh-taruh aja barangmu sana dulu,biar aku masakin makan malam"
hari sudah mulai gelap,aku mencium bau yang sedap dari dapur
"masakanmu ya?" tanyaku sambil berjalan mendekat ke ely,melihat masakannya
"iya hehe,keliatan enakkan?"
"kaya-nya"
setelah itu kami pun makan bersama,dan bergantian mandi,setelah mandi aku
menyiapkan barang-barang yang bakal kubawa kesekolah besok pagi,aku berbaring
dikasur ku yang enak dan nyaman
"ARTHURRR" ely berlari dan tiba-tiba berbaring dikasur,dia langsung memelukku
"okee" ely mencium pipi ku dan mulai menutup matanya perlahan,dia sepertinya sudah
tertidur nyenyak
aku pun ikut tidur karna suara keheningan ini,hangat pelukan ely,dan ketenangan ini
benar-benar membuatku tertidur