9035 35041 1 PB
9035 35041 1 PB
9035 35041 1 PB
ABSTRAK
Tanaman kirinyuh (Chromolaena odorata (L.) R.M.King & H.Rob.) memiliki kandungan
fenol, triterpenoid, flavonoid dan alkaloid yang memiliki kemampuan menghambat
pertumbuhan jamur. Penelitian ini memiliki tujuan untuk membuat formulasi,
mengevaluasi, serta melihat aktivitas antijamur ekstrak etanol daun kirinyuh setelah
diformulasikan sebagai sediaan sabun transparan. Konsentrasi ekstrak etanol daun
kirinyuh yang digunakan untuk membuat sabun transparan sebesar 75%. Evaluasi mutu
fisik sabun transparan berupa uji organoleptis, uji homogenitas, uji pH, dan uji stabilitas
busa. Hasil pengujian menunjukkan sediaan sabun transparan yang dihasilkan homogen,
memiliki busa yang stabil selama penyimpanan serta pH yang berkisar antara 9 hingga
10. Hasil seluruh pengujian mutu sabun transparan telah memenuhi standar dan
menunjukkan bahwa semua formula stabil selama empat minggu penyimpanan. Uji
aktivitas antijamur terhadap jamur Candida albicans menunjukkan bahwa formula 2
menghasilkan aktivitas antijamur terbaik dengan zona hambat yang dihasilkan sebesar
19,67 mm.
ABSTRACT
Siam weed (Chromolaena odorata (L.) R.M.King & H.Rob.) leaves contain phenols,
triterpenoids, flavonoids, and alkaloids that can inhibit the growth of fungi. This study
aims to formulate, evaluate physical properties, and determine the antifungal activity of
ethanol extract of kirinyuh leaves after being formulated into transparent soap. The
324
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia p-ISSN 1693-3591
(Pharmaceutical Journal of Indonesia) e-ISSN 2579-910X
Vol.18 No. 02 Desember 2021: 324-333
concentration of the ethanol extract of kirinyuh leaves used for transparent soap was
75%. The evaluation of transparent soap includes organoleptic test, homogeneity test,
pH, and foam stability test. The test result showed that the transparent soap
preparations were homogeneous, had a stable foam during storage and the pH ranged
from 9 to 10. The transparent soap quality results have met the standard and showed
that all formulas were stable for four weeks of storage. The antifungal activity test
against the fungus Candida albicans showed that formula II produced the best antifungal
activity with an inhibited zone of 19,67 mm.
325
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia p-ISSN 1693-3591
(Pharmaceutical Journal of Indonesia) e-ISSN 2579-910X
Vol.18 No. 02 Desember 2021: 324-333
326
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia p-ISSN 1693-3591
(Pharmaceutical Journal of Indonesia) e-ISSN 2579-910X
Vol.18 No. 02 Desember 2021: 324-333
jumlah filtrat yang diperoleh yang meliputi bentuk, warna, dan bau
dievaporasi menggunakan rotary sehingga sesuai dengan warna dan
evaporator dengan tujuan untuk bau ekstrak yang digunakan (Juwita,
menguapkan pelarut dan Yamlean, Edy, 2013).
mendapatkan ekstrak kental.
3. Formulasi sediaan sabun transparan Tabel 1. Formulasi sabun transparan
Sabun dibuat dengan ekstrak etanol daun kirinyuh
mencampur asam stearat ke dalam Formula Berat (g) pada formulasi
minyak kelapa dan minyak jarak (yang I II III IV
Ekstrak daun - 1 3 5
sebelumnya sudah dicampur ke kirinyuh (75%)
dalam minyak) menggunakan Asam stearat 7,2 6,8 6,6 6,2
waterbath selama 5 menit dan suhu Minyak kelapa 19,6 19,8 19,4 19,0
Minyak jarak 6,6 6,0 6,2 6,0
yang digunakan sebesar 60-80°C. NaOH 30% 19,8 20,1 19,6 19,1
Kemudian NaOH sebanyak 30% Gliserin 10,0 9,8 9,2 9,0
dimasukkan ke dalam campuran Etanol 15 15 15 15
Gula 14,1 13,8 13,5 13,0
hingga membentuk massa kental.
Dietanolamida 1,0 1,0 1,0 1,0
Terbentuknya massa kental NaCl 0,2 0,2 0,2 0,2
menandakan bahwa massa sabun Aquadest 6,5 6,5 6,5 6,5
telah terbentuk. Gliserin dimasukkan
ke dalam campuran massa sabun, Homogenitas dalam sediaan
kemudian dilakukan pengadukan farmasi mencerminkan secara merata
pada suhu 60-80 ºC hingga campuran pembagian zat aktif kedalam suatu
homogen. Selanjutnya, ditambahkan pembawa sehingga dapat diharapkan
etanol dan diaduk sampai homogen. dosis terpenuhi sesuai dengan tujuan
Ekstrak etanol daun kirinyuh penggunaanya (Habibie, 2011). Uji
dimasukkan ke dalam campuran dan homogenitas dilakukan dengan cara
pengadukan tetap dilakukan sampai diambil sedikit sabun transparan
homogen. Selanjutnya dilakukan ekstrak etanol daun kirinyuh lalu
penambahan sukrosa, NaCl dan ditaruh diatas kaca transparan
aquadest sampai homogen pada suhu kemudian diamati.
60ºC. DEA dimasukkan ke dalam Uji pH bertujuan mengetahui
campuran, diaduk sampai homogen. keamanan sediaan sabun transparan
Campuran dimasukkan ke dalam saat digunakan sehingga tidak
cetakan dan disimpan pada suhu mengiritasi kulit, mengetahui
kamar hingga mengeras. Sabun stabilitas dan efektivitas serta
dikeluarkan dari cetakan untuk penetrasi zat berkhasiat masuk ke
kemudian dievaluasi (Tabel 1). kulit (Juwita, Yamlean, Edy, 2013).
4. Evaluasi mutu fisik sabun transparan Proses awal pengujian pH yaitu
Uji organoleptik dilakukan untuk sejumlah sabun dilarutkan dalam air
melihat tampilan fisik suatu sediaan kemudian pH diukur pada masing-
327
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia p-ISSN 1693-3591
(Pharmaceutical Journal of Indonesia) e-ISSN 2579-910X
Vol.18 No. 02 Desember 2021: 324-333
328
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia p-ISSN 1693-3591
(Pharmaceutical Journal of Indonesia) e-ISSN 2579-910X
Vol.18 No. 02 Desember 2021: 324-333
329
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia p-ISSN 1693-3591
(Pharmaceutical Journal of Indonesia) e-ISSN 2579-910X
Vol.18 No. 02 Desember 2021: 324-333
330
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia p-ISSN 1693-3591
(Pharmaceutical Journal of Indonesia) e-ISSN 2579-910X
Vol.18 No. 02 Desember 2021: 324-333
memenuhi SNI dan NaOH dengan lebih stabil dibandingkan dengan minyak
konsentrasi 40% menghasilkan pH sabun kelapa sawit dan virgin coconut oil. Hal
yang tidak memenuhi SNI. Konsentrasi tersebut disebabkan oleh kandungan
NaOH yang digunakan dalam penelitian asam laurat yang banyak pada minyak
ini sebesar 30% dan merupakan kelapa sehingga busa yang dihasilkan
konsentrasi yang sesuai untuk banyak dan lembut. Selain itu, minyak
menghasilkan pH sabun yang memenuhi kelapa juga memilki kandungan asam
SNI. Konsentrasi NaOH yang digunakan stearat sebesar 3%, asam palmitat
dapat mempengaruhi kesempurnaan sebesar 10,5% dan asam miristat sebesar
proses saponifikasi yang berdampak 19% yang berfungsi untuk menjaga busa
pada kualitas sabun yang dihasilkan agar tetap stabil (Oktari et al, 2017;
(Maripa et al, 2009). Cavitch, 2001).
Pengujian stabilitas busa Hasil pengujian aktivitas
dialkukan dengan cara membandingakn antijamur menunjukkan terbentuknya
tinggi busa dan waktu penyimpanan. zona hambat sebesar 13 mm di sekitar
Data yang diperoleh dianalisis dengan kertas cakram uji yang menandakan
aplikasi SPSS parameter Shapiro-Wilk dan bahwa ekstrak yang digunakan
didapatkan hasil stabilitas busa pada memiliki aktivitas antijamur terhadap
penelitian terdistribusi normal di mana jamur Candida albicans. Ekstrak etanol
data sampel (n) ≤ 50. Hasil analisis daun kirinyuh terbukti memiliki
menggunakan Paired T-test menyatakan kandungan senyawa metabolit
bahwa pada sediaan sabun transparan sekunder seperti alkaloid, saponin,
formula I (kontrol negatif), formula III tannin, flavonoid dan fenolik (Frastika,
dan formula IV tidak ada hasil yang 2017). Alkaloid dalam ekstrak etanol
berbeda antara data uji stabilitas busa daun kirinyuh diketahui memiliki
dengan waktu penyimpanan (p > 0,05). aktivitas antijamur dengan cara
Hasil tersebut menandakan bahwa menghambat sistem pernapasan sel
stabilitas busa untuk ketiga formula yang (respirasi sel) dan poliferasi
dibuat adalah stabil dalam waktu pembentukan protein yang berdampak
penyimpanan 4 minggu. Stabilitas busa pada kematian jamur (Swandiyasa et
dipengaruhi oleh penggunaan asam al, 2019). Selain itu, saponin yang
strearat dan jenis minyak lemak yang memiliki sifat surfaktan juga diketahui
digunakan. Menurut Rizka (2017) jika mempunyai aktivitas antijamur.
jumlah asam stearat yang digunakan Saponin dapat meningkatkan
semakin tinggi maka semakin stabil juga permeabilitas sel dengan cara
busa yang akan didapatkan. menurunkan tegangan permukaan
Penelitian oleh Oktari et al membran sterol dari dinding jamur
(2017) menunjukkan sabun yang Candida albicans (Pulungan, 2017).
menggunakan minyak kelapa Selanjutnya dilakukan uji
mempunyai tingkat kestabilan busa yang aktivitas antijamur menggunakan
331
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia p-ISSN 1693-3591
(Pharmaceutical Journal of Indonesia) e-ISSN 2579-910X
Vol.18 No. 02 Desember 2021: 324-333
332
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia p-ISSN 1693-3591
(Pharmaceutical Journal of Indonesia) e-ISSN 2579-910X
Vol.18 No. 02 Desember 2021: 324-333
333