Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Tugas Biokimia - Thania - A - M - A - Biologi - 2018 - 08041381823071

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 3

TUGAS BIOKIMIA

Nama : Thania Azhmarnatasha Maharani Andalas


NIM : 08041381823071
Kelas/angkat : Biologi A / 2018
Mata Kuliah : Biokimia
Dosen : Dr. Heni Yohandini, M. Si.

Metabolisme Enzim dalam Tubuh

Enzim merupakan Biokatalisator yang mempercepat jalannya reaksi tanpa


ikut menurunkan energi aktivasi. Enzim juga merupakan ptrotein yang mengkatalis
reaksi-reaksi biologi. Seperti halnya katalis lain, enzim mempengaruhi laju pada saat
kesetimbangan dicapai, tetapi tidak mempengaruhi keseimbangan total dari reaksi.
Enzim membantu reaksi dengan menyediakan rute reaksi yang memiliki energi
aktivasi lebih rendah untuk transisi substrat menjadi produk dibanding proses yang
tidak dikatalisis. Enzim bertanggung jawab atas banyak reaksi biokimiawi yang
penting seperti mikroorganisme, tumbuhan, hewan bahkan manusia.

Enzim bekerja dengan cara bereaksi dengan molekul substrat untuk


menghasilkan senyawa intermediat melalui suatu reaksi kimia organik yang
membutuhkan energi aktivasi leih rendah, sehingga percepatan reaksi kimia terjadi
karena reaksi kimia dengan energi aktivasi lebih tinggi membutuhkan waktu lebih
lama. Sebagai contoh:
X + C → XC (1)
Y + XC → XYC (2)
XYC → CZ (3)
CZ → C + Z (4)
Meskipun senyawa katalis dapat berubah pada reaksi awal, pada reaksi akhir
molekul katalis akan kembali kebentuk semula. Sebagian besar enzim bekerja secara
khas, yang artinya setiap jenis enzim hanya dapat bekrja pada satu macam senyawa
atau reaksi kimia. Hal ini disebabkan perbedaan struktur kimia tiap enzim yang
bersifat tetap. Sebagai contoh, enzim α-amilase hanya dapat digunakan pada proses
perombakan pati menjadi glukosa. Kerja enzim dipengaruhi oleh beberapa faktor,
terutama adlah substrat, suhu, keasaman, kofaktor dan inhibitor. Tiap enzim
memerlukan suhu dan pH (tingkat keasaman) optimum yang berbeda-beda karena
enzim adalah protein, yang dapat mengalami perubahan bentuk jika suhu dan
keasaman berubah. Diluar suhu atau pH yang sesuai, enzim tidak dapat bekerja secara
optimal atau strukturnya akan mengalami kerusakan. Hal ini akan menyebabkan
enzim kehilangan fungsinya sama sekali. Kerja enzim juga dipengaruhi oleh molekul
lain. Inhibitor adalah molekul yang menurunkan aktivitas enzim, sedangkan aktivator
adalah yang meningkatkan aktivitas enzim.
Enzim dalam tubuh ternyata mempunyai peranan sangat penting. Melalui
dengan mekanisme ataupun cara kerja dengan tersusun sedemikian rumitnya, enzim
itu bekerja dalam mempengaruhi proses dari pencernaan setiap makanan yang di
konsumsi. Tanpa adanya enzim-enzim itu, makanan membutuhkan waktu cerna
sangat lama sehingga bisa diserap sarinya kemudian dipakai menopang metabolisme
tubuh.

Cara kerja enzim sebagai biokatalisator dilaksanakan melalui percepatan


reaksi dengan cara menurunkan energi yang dibutuhkan dengan berlangsungnya
reaksi kimia pada sel hidup. Zat yang akan dikatalis oleh enzim dikenal substrat.
Substrat berikatan dengan enzim di daerah dikenal sisi aktif. Sisi aktif enzim hanya
bisa berikatan pada substrat tertentu. Sehingga, enzim bekerja spesifik dan 1 jenis
enzim hanya dapat terlibat pada satu jenis reaksi.
Cara kerja enzim itu terbilang unik, walaupun enzim ikut serta pada reaksi
dan juga mengalami perubahan fisik selama reaksi berlangsung, enzim tetap akan
kembali pada keadaan semula apabila proses reaksi sudah selesai. Proses dan cara
kerja enzim dalam tubuh dapat menghasilkan senyawa intermediat di reaksi organik
dengan energi yang rendah. Enzim akan merangsang laju reaksi kimia tersebut
dengan pembentukan kompleks dan juga substrat sehingga bisa menekan energi
aktivasi yang dibutuhkan oleh tubuh pada reaksi biokimia.
Dalam mekanisme kerja enzim dapat dibedakan menjadi dua yaitu teori lock
and key dan teori induksi pas.Menurut dari teori lock and key, cara kerja enzim itu
mirip mekanisme cara kerja kunci dan juga gembok. Enzim diianalogikan sebagai
kunci yang mempunyai sisi aktif, sedangkan substratnya dianalogikan sebagai
gembok. Substrat akan memasuki sisi aktif enzim seperti kunci memasuki gembok.
Substrat itulah kemudian akan diubah jadi produk tertentu. Dan produk inilah
kemudian dilepaskan dari sisi aktif enzim yang kemudian enzim akan siap menerima
substrat baru tersebut.
Berdasarkan dari teori induksi pas atau dikenal induced fit, enzim
dianalogikan bisa melakukan penyesuaian bentuk agar berikatan pada suatu substrat.
Ini ditujukan agar meningkatkan kecocokan pada substrat sehingga membuat ikatan
antara enzim dan juga substrat akan menjadi lebih reaktif.
Molekul enzim memiliki sisi aktif dengan tempat menempelnya substrat
tersebut sehingga akan terbentuklah molekul kompleks enzim substrat. Pengikatan
substrat akan menginduksi penyesuaian pada enzim itu sehingga dapat meningkatkan
kecocokan antara keduanya kemudian mendorong molekul kompleks enzim-enzim
substrat akan berada pada kondisi lebih reaktif. Pada saat substrat tersebut masuk
pada sisi aktif enzim, bentuk sisi aktif menjadi termodifikasi melingkupinya
kemudian membentuk kompleks. Pada saat produk telah lepas dari kompleks, enzim
akan berubah menjadi tak aktif serta menjadi bentuk yang lepas. Dan substrat yang
lain pun akan kembali bereaksi pada enzim tersebut. Begitu juga seterusnya.

Anda mungkin juga menyukai