Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                
Skip to main content
Arif Ilmi
  • Muara Bungo, Jambi
  • +6285381734166

Arif Ilmi

Abstrak Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengembangkan media Pembelajaran Interaktif pembelajaran Tematik Terpadu (2) Untuk mengetahui kelayakan media Pembelajaran Interaktif dalam pembelajaran Tematik Terpadu (3) Untuk mengetahui... more
Abstrak Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengembangkan media Pembelajaran Interaktif pembelajaran Tematik Terpadu (2) Untuk mengetahui kelayakan media Pembelajaran Interaktif dalam pembelajaran Tematik Terpadu (3) Untuk mengetahui efektifitas dan kelayakan Pembelajaran Interaktif dalam pembelajaran Tematik Terpadu. Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development (R&D) model prosedural dengan langkah-langkah yang diadaptasi dari 4D. Penelitian dilakukan di MI Rahmatullah Kota Jambi. Teknik pengumpulan data yang digunakan menggunakan angket. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut (1) Pengembangan media pembelajaran menggunakan Macromedia Flash 8 ini telah melalui tahap yaitu: tahap Define, pada tahapan ini dilakukan indentifikasi tujuan media pembelajaran dan karateristik siswa; tahap Design, merancang materi pembelajaran, merancang desige media pembelajaran menggunakan program Macromedia Flash 8, dan produksi; tahap Develope, pada tahapan ini akan dievaluasi dan dinilai oleh tim ahli materi, ahli media, ahli pembelajaran, dan uji coba. Hasil pengembangan program Macromedia Flash 8 ini di kemas didalam Compact Disk (CD). (2) Berdasarkan hasil validasi ahli materi dengan hasil persentase 94.44% masuk ke kategori " Sangat Baik " , dan hasil validasi ahli media dengan hasil persentase 73.03% masuk ke kategori " Baik ". Artinya media pembelajaran menggunakan Macromedia Flash 8 ini layak untuk dikembangkan dalam pembelajaran Tematik Terpadu. (3) Berdasarkan hasil ahli pembelajaran dengan persentase 81.73% masuk ke kategori " Sangat Baik " , dan hasil uji coba siswa dengan hasil persentase 82.39% masuk ke kategori " Sangat Baik ". Artinya media pembelajaran menggunakan Macromedia Flash 8 efektif dan praktis untuk digunakan dalam pembelajaran Tematik Terpadu. Kata Kunci: Macromedia Flash 8, Tematik Terpadu, Media Pembelajaran.
Research Interests:
Abstrak Skripsi ini membahas tentang meningkatkan kecerdasan emosional siswa pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan melalui penerapan model pembelajaran Debat pada siswa klas V Madrasah Ibtidaiyah Muhajirin Telanai Kota Jambi.... more
Abstrak Skripsi ini membahas tentang meningkatkan kecerdasan emosional siswa pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan melalui penerapan model pembelajaran Debat pada siswa klas V Madrasah Ibtidaiyah Muhajirin Telanai Kota Jambi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui penggunaan model pembelajaran Debat dapat meningkatkan kecerdasan emosional siswa kelas V. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (action research). Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah Muhajirin Telanaipura Kota Jambi, sedangkan objek penelitian adalah model pembelajaran Debat, peningkatan Kecerdasan Emosional siswa pada materi politik luar negeri indonesia. Data yang diperoleh melalui pengumpulan data berupa observasi, angket, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran debat dengan dapat meningkatkan kecerdasan emosional siswa diukur dari evaluasi siklus I dan siklus II dengan persentase pada siklus I 68.40% dan siklus II 89.09%. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran debat dapat meningkatkan kecerdasan emosional siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah Muhajirin Telanaipura Kota Jambi. Kata Kunci: Kecerdasan Emosional, Model Pembelajaran Debat.
Research Interests:
Abstrak Penelitian ini membahas tentang meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial melalui penerapan metode pembelajaran talking stick dengan menekankan task orientation and involvement pada siswa klas... more
Abstrak Penelitian ini membahas tentang meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial melalui penerapan metode pembelajaran talking stick dengan menekankan task orientation and involvement pada siswa klas III Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi.Tujuan penelitian ini adalah mengetahui penggunaan metode pembelajaran talking stick dengan menekankan task orientation and involvement dapat meningkatkan minat belajar siswa kelas III. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (action research). Subjek penelitian ini adalah siswa kelas III Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Tanjung Jabung Timur, sedangkan objek penelitian adalah metode pembelajaran talking stick dengan menekankan task orientation and involvement, peningkatan minat belajar siswa pada materi sejarah uang. Data yang diperoleh melalui pengumpulan data berupa angket, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif berupa reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Sedangkan data kuantitatif berupa angket minat belajar siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode pembelajaran talking stick dengan menekankan task orientation and involvement dapat meningkatkan minat belajar siswa diukur dari evaluasi siklus I dan siklus II dengan persentase pada siklus I 70% dan siklus II 88%. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan metode pembelajaran talking stick dengan menekankan task orientation and involvement dapat meningkatkan minat belajar siswa kelas III Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Tanjung Jabung Timur.
Research Interests:
Penelitian ini membahas tentang Penerapan Model Pembelajaran Tematik Untuk Meningkatkan Keaktifan siswa kelas IV di SDN 219 pattimura kota jambi. Tujuan penelitian keaktifan pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) kelas IV ini... more
Penelitian ini membahas tentang Penerapan Model Pembelajaran Tematik Untuk Meningkatkan Keaktifan siswa kelas IV di SDN 219 pattimura kota jambi. Tujuan penelitian keaktifan pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) kelas IV  ini adalah mengetahui peningkatan Keaktifan di SDN 219 pattimura kota jambi. Dengan Penerapan Metode Pembelajaran Tematik. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom ActionResearch) dengan pendekatan deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV Di SDN 219 pattimura kota jambi, sedangkan objek penelitian adalah penerapan  Metode Pembelajaran Tematik, peningkatan Keaktifan belajar siswa pada Tema peduli terhadap lingkungan hidupi. Data diperoleh melalui observasi, wawancara, dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis kuantitatif yang terdiri dari reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan atau verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan Metode Pembelajaran Tematik dapat meningkatkan Keaktifan belajar siswa dalam proses pembelajaran. Peningkatan keaktifan belajar dapat di ukur dari evaluasi siklus I, siklus II dan siklus III dengan nilai keaktiifan belajar pada siklus I 45,25% 73,66% dan siklus III 94%. Dengan demikian hasil penelitian Di SDN 219 pattimura kota jambi telah mencapai ketuntasan belajar.

Kata Kunci : Keaktifan Belajar, Penerapan Metode Pembelajaran Tematik.
Penelitian ini membahas tentang Penerapan Model Pembelajaran Tematik Untuk Mening-katkan Keaktifan Belajar Dan Karakter SiswaKelas IV Di Sekoah Dasar Negeri 03/IX Senaung Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi. Tujuan penelitian... more
Penelitian ini membahas tentang Penerapan Model Pembelajaran Tematik Untuk Mening-katkan Keaktifan Belajar Dan Karakter SiswaKelas IV Di Sekoah Dasar Negeri 03/IX Senaung Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui peningkatan Keaktifan belajar dankarakter siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) kelasIV Di SDN 03/IX Senaung Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi dengan Penerapan Metode Pembelajaran Tematik. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) dengan pendekatan deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV Di SDN 03/IX Senaung Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi, sedangkan objek penelitian adalah penerapan Metode Pembelajaran Tematik, peningkatan Keaktifan belajar dan Karakter siswa pada Tema Selalu Berhemat Energi. Data diperoleh melalui observasi, wawancara, dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis kuantitatif yang terdiri darireduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan atau verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan Metode Pembelajaran Tematik dapat mening-katkan Keaktifan belajar dan Karakter siswa dalam proses pembelajaran. Peningkatan keaktifan belajar dan karakter dapat di diukur dari evaluasi siklus I, siklus II dan siklus III dengan nilai keaktiifan belajar pada siklus I 45,25% siklus II 71,25% dan siklus III 90%, dan nilai karakter pada siklus I 47,35% siklus II 73,66% dan siklus III 94%.Dengan demikian hasil penelitian Di SDN 03/IX Senaung Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi telah mencapai ke-tuntasan belajar.
Research Interests:
Metode pembelajaran adalah seperangkat komponen yang telah dikombinasikan secara optimal untuk kualitas pembelajaran (Riyanto, 2002: 32). Dalam pelaksanaannya tidak dapat dilepaskan dengan teori pembelajaran, yang menanyakan apakah metode... more
Metode pembelajaran adalah seperangkat komponen yang telah dikombinasikan secara optimal untuk kualitas pembelajaran (Riyanto, 2002: 32). Dalam pelaksanaannya tidak dapat dilepaskan dengan teori pembelajaran, yang menanyakan apakah metode yang akan diinginkan dalam desain pembelajaran? Kapan akan digunakan? Jawabanya adalah metode dan situasi (Reigeluth, 1987: 1-5). Situasi pembelajaran, meliputi hasil dan kondisi pembelajaran. Hasil pembelajaran, efek dari setiap metode pembelajaran. Suatu metode pembelajaran yang sama dapat membedakan hasil pembelajaran, kika kondisinya berbeda. Peningkatan kualitas pendidikan di sekolah dapat ditempuh melalui berbagai cara, antara lain peningkatan bekal awal siswa baru, peningkatan kompetensi guru, peningkatan isi kurikulum, peningkatan kualitas pembelajaran dan penilaian hasil belajar siswa, penyediaan bahan ajar yang memadai, dan penyediaan sarana belajar. Dari semua cara tersebut peningkatan kualiitas pembelajaran melalui peningkatan kualitas pendidik menduduki posisi yang sangat strategis dan akan berdampak positif. Dampak positif tersebut berupa: 1) Peningkatan kemampuan dalam menyelesaikan masalah pendidikan dan masalah pembelajaran yang dihadapi secara nyata; 2) Peningkatan kualitas masukan, proses, dan hasil belajar; 3) Peningkatan keprofesionalan pendidik; 4) Penerapan prinsip pembelajaran berbasis penelitian (Departemen Pendidikan Nasional, 2007: 1). BAB 2 Model Pembelajaran Berbasis Portofolio Model pembelajaran berbasis portofolio merupakan alternatif cara belajar siswa aktif (CBSA) dan cara mengajar guru aktif (CMGA). Karena sebelum, selama dan sesudah proses belajar mengajar guru dan siswa dihadapkan sejumlah kegiatan (Fajar, 2002: 4) Pengertian lain model pembelajaran berbasis portofolio, merupakan suatu inovasi pembelajaran yang dieancang untuk membantu peserta didik memahami materi perkuliahan CE secara mendalam dan luas melalui pengembangan materi yang telah dikaji dikelas dengan menggunakan berbagai sumber bacaan atau referensi.
Proses pembelajaran dengan menggunakan bantuan alat peraga tidak selamanya dapat membuahkan hasil yang sesuai dengan yang diharapkan. Bahkan tidak tertutup kemungkinan digunakannya alat peraga justru bukannya membantu memperjelas konsep,... more
Proses pembelajaran dengan menggunakan bantuan alat peraga tidak selamanya dapat membuahkan hasil yang sesuai dengan yang diharapkan. Bahkan tidak tertutup kemungkinan digunakannya alat peraga justru bukannya membantu memperjelas konsep, akan tetapi sebaliknya misalnya membuat siswa menjadi bingung. Dalam memilih alat peraga secara tepat terdapat lima hal yang harus di perhatikan oleh guru yakni: tujuan, materi pelajaran, strategi belajar mengajar, kondisi dan siswa yang belajar serta perlu waspada, sehingga tidak memakai media mengajar yang tidak begitu kecil, sehingga anak sulit melihat dan menjadi ribut. Serta gambar yang terlalu asing pada perasaan anak, umpanya gambar tertentu dari luar negeri yang kurang cocok di Indonesia. Perasaan aneh atau lucu tidak menguntungkan dalam proses belajar mengajar ini. Karena itu guru sebaiknya memakai alat peraga yang tepat dan bermutu sebagai alat Bantu mengajar. Supaya sumber belajar dapat mempengaruhi proses belajar dengan efektif dan efisien, perlu ada yang mengatur. Yang bertugas mengatur adalah instruction. Tujuannya dalam hal ini ialah mengusahakan agar terjadi interaksi antara siswa dengan sumber belajar yang relevan dengan tujuan instruksional yang akan dicapai. Agar alat dapat berfungsi dengan efektif dalam menunjang proses belajar perlu dikembangkan dengan memperhatikan tujuan instruksional yang akan dicapai. Kecuali itu, penggunaannya dalam program intruksional harus direncanakan secara sistematis seksama melalui serangkaian kegiatan yang disebut pengembangan instruksional.
Bosan merupakan masalah yang selalu terjadi dimana-mana dan orang selalu berusaha menghilangkannya, bosan terjadi jika seseorang selalu melihat, merasakan, mengalami peristiwa yang sama secara berulang-ulang, bertemu dengan hal-hal yang "... more
Bosan merupakan masalah yang selalu terjadi dimana-mana dan orang selalu berusaha menghilangkannya, bosan terjadi jika seseorang selalu melihat, merasakan, mengalami peristiwa yang sama secara berulang-ulang, bertemu dengan hal-hal yang " itu-itu " juga dan tidak ada sesuatu yang diharapkan. Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan yang berperan menciptakan lingkungan belajar bagi para peserta didik untuk mencapai pendidikan yang baik. Sekolah perlu menyusun suatu program yang tepat yang tentunya harus didukung oleh tim pendidik yang memenuhi sifat-sifat pendidik yang telah ditentukan dalam suatu pendidikan, sehingga memungkinkan peserta didik melakukan kegiatan belajar secara efisien dan sampai pada tujuan yang diharapakan. Guru merupakan sosok yang digugu dan ditiru. Program kelas tidak akan berarti bilamana tidak diwujudkan menjadi kegiatan. Untuk itu peranan guru sangat menentukan karena kedudukannya sebagai pemimpin pendidikan di antara siswa di dalam suatu kelas. Semua usaha yang dilakukan guru di dalam pembelajaran mengacu pada bagaimana memfasilitasi siswa mencapai kompetensi yang sudah ditetapkan. Pencapaian kompetensi tidak mungkin terjadi tanpa melibatkan secara langsung di dalam pembelajaran. Oleh sebab itu guru mestinya membuat pembelajaran yang mendorong siswa untuk berpartisipasi secara aktif di dalam proses pembelajaran. Dan untuk menghindari kebosanan siswa maka guru harus terampil dalam mengadakan variasi dalam proses pembelajaran agar proses pembelajaran menjadi menyenangkan dan tidak membosankan. Dan disaat siswa melakukan Partisipasi di dalam pembelajaran sebaiknya diberikan tanggapan balik oleh guru sehingga siswa termotivasi untuk mengulangi aktivitas tersebut dengan kualitas yang lebih baik. Tanggapan yang diberikan guru sesaat setelah siswa berpartisipasi disebut penguatan atau reinforcement. Berbagai bentuk penguatan dapat dikombinasikan oleh guru, sehingga tidak terkesan mengada-ada, tidak alami atau tidak spontan.
Penilaian merupakan salah satu komponen utama dalam sebuah kurikulum. Melalui penilaian dapat dilihat apakah tujuan pembelajaran sebagaimana yang termuat dalam kurikulum sudah tercapai atau belum. Model penilaian ini selalu berkembang dan... more
Penilaian merupakan salah satu komponen utama dalam sebuah kurikulum. Melalui penilaian dapat dilihat apakah tujuan pembelajaran sebagaimana yang termuat dalam kurikulum sudah tercapai atau belum. Model penilaian ini selalu berkembang dan disempurkan seiring dengan perkembangan dan perubahan kurikulum yang berlaku. Perobahan kurikulum di Indonesia sudah terjadi sebanyak 9 kali yang dimulai dari tahun 1947 yang dikenal dengan rentjana pelajaran hingga kurikulum 2013 yang dikenal dengan kurikulum berkarakter. Pada setiap perubahan kurikulum terdapat ciri ciri khusus yang membedakannya dari kurikulum sebelumnya. Namun demikian implementasinya dalam setiap aspek penerapan kurikulum banyak para pendidik melihat bahwa penilaian hanya dalam artian sempit (terbatas) untuk memenuhi target dalam proses pembelajaran yang dituangkan dalam bentuk raport baik rapor mid semester, rapor semester dan ujian akhir.
Setiap individu mempunyai sisi unik dalam perilaku dan pemikiran.
Diantar konsekwensi bagian syahadat yang kedua yaitu syahadat " rasul " adalah bahwa kita sebagai muslim harus menjadikan Rasulullah Muhammad saw sebagai tauladan dalam kehidupan kita, termasuk dalam kehidupan sehari-hari setiap muslim... more
Diantar konsekwensi bagian syahadat yang kedua yaitu syahadat " rasul " adalah bahwa kita sebagai muslim harus menjadikan Rasulullah Muhammad saw sebagai tauladan dalam kehidupan kita, termasuk dalam kehidupan sehari-hari setiap muslim harus berusaha semaksilah mungkin meniru etika dan perilaku yang telah dicontohkan oleh beliau. Secara umum dalam makalah ini akan dipaparkan dua jenis adab atau etika, adab-adab seorang muslim yang terkait dengan dirinya secara pribadi seperti adab berbicara, berpakaian, bertamu, makan dan minum. B. Rumusan Masalah Adapun masalah dalam makalah ini ialah sebagai berikut: