Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Proses pembelajaran dengan menggunakan bantuan alat peraga tidak selamanya dapat membuahkan hasil yang sesuai dengan yang diharapkan. Bahkan tidak tertutup kemungkinan digunakannya alat peraga justru bukannya membantu memperjelas konsep, akan tetapi sebaliknya misalnya membuat siswa menjadi bingung. Dalam memilih alat peraga secara tepat terdapat lima hal yang harus di perhatikan oleh guru yakni: tujuan, materi pelajaran, strategi belajar mengajar, kondisi dan siswa yang belajar serta perlu waspada, sehingga tidak memakai media mengajar yang tidak begitu kecil, sehingga anak sulit melihat dan menjadi ribut. Serta gambar yang terlalu asing pada perasaan anak, umpanya gambar tertentu dari luar negeri yang kurang cocok di Indonesia. Perasaan aneh atau lucu tidak menguntungkan dalam proses belajar mengajar ini. Karena itu guru sebaiknya memakai alat peraga yang tepat dan bermutu sebagai alat Bantu mengajar. Supaya sumber belajar dapat mempengaruhi proses belajar dengan efektif dan efisien, perlu ada yang mengatur. Yang bertugas mengatur adalah instruction. Tujuannya dalam hal ini ialah mengusahakan agar terjadi interaksi antara siswa dengan sumber belajar yang relevan dengan tujuan instruksional yang akan dicapai. Agar alat dapat berfungsi dengan efektif dalam menunjang proses belajar perlu dikembangkan dengan memperhatikan tujuan instruksional yang akan dicapai. Kecuali itu, penggunaannya dalam program intruksional harus direncanakan secara sistematis seksama melalui serangkaian kegiatan yang disebut pengembangan instruksional. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian alat peraga ? 2. Apa tujuan alat peraga ? 3. Apa fungsi alat peraga ? 4. Apa contoh alat peraga dalam pembelajaran ? Tujuan Penulisan Mendeskripsikan pengertian alat peraga Mendeskripsikan tujuan alat peraga Mendeskripsikan fungsi alat peraga Mendeskripsikan contoh alat peraga dalam pembelajaran BAB II PEMBAHASAN Pengertian Alat Peraga Alat peraga adalah suatu alat yang dapat diserap oleh mata dan telinga dengan tujuan membantu guru agar proses belajar mengajar siswa lebih efektif dan efisien (Sudjana, 2002 :59 ). Alat peraga merupakan salah satu komponen penentu efektivitas belajar. Alat peraga mengubah materi ajar yang abstrak menjadi kongkrit dan realistik. Penyediaan perangkat  alat peraga merupakan bagian dari pemenuhan kebutuhan siswa belajar, sesuai  dengan tipe siswa belajar. Pembelajaran menggunakan alat peraga berarti mengoptimalkan fungsi  seluruh panca indra siswa untuk meningkatkan efektivitas siswa belajar dengan cara mendengar, melihat, meraba, dan menggunakan pikirannya secara logis dan realistis. Pelajaran tidak sekedar menerawang pada wilayah abstrak, melainkan sebagai proses empirik yang konkrit yang realistik serta menjadi bagian dari hidup yang tidak mudah dilupakan. Alat peraga dalam mengajar memegang peranan penting sebagai alat Bantu untuk menciptakan proses belajar mengajar yang efektif. Proses belajar mengajar ditandai dengan adanya beberapa unsur antara lain tujuan, bahan, metode dan alat, serta evaluasi. Unsur metode dan alat merupakan unsur yang tidak bisa dilepaskan dari unsur lainnya yang berfungsi sebagai cara atau tehnik untuk mengantarkan sebagai bahan pelajaran agar sampai tujuan. Dalam pencapain tersebut, peranan alat Bantu atau alat peraga memegang peranan yang penting sebab dengan adanya alat peraga ini bahan dengan mudah dapat dipahami oleh siswa. Alat peraga sering disebut audio visual, dari pengertian alat yang dapat diserap oleh mata dan telinga. Alat tersebut berguna agar pelajaran yang disampaikan guru lebih mudah dipahami oleh siswa. Dalam proses belajar mengajar alat peraga dipergunakan dengan tujuan membantu guru agar proses belajar siswa lebih efektif dan efisien. Tujuan Menggunakan Alat Peraga Penggunaan alat peraga merangsang imajinasi anak dan memberikan kesan yang mendalam dalam mengajar, panca indra dan seluruh kesanggupan seorang anak perlu  dirangsang, digunakan dan libatkan, sehingga tak hanya mengetahui, melainkan dapat memakai dan melakukan apa yang dipelajari. Panca indera yang paling umum dipakai dalam mengajar adalah “ mendengar” melalui pendengaran, anak mengikuti peristiwa-peristiwa dan ikut merasakan apa yang disampaikan. Seolah-olah telinga mendapatkan mata. Anak melihat sesuatu dari apa yang diceritakan. Namun ilmu pendidikan berpendapat, bahwa hanya 20% dari apa yang didengar dapat diingat kemudian hari. Kesan yang lebih dalam dapat dihasilkan jikalau apa yang diceritakan “dilihat melalui sebuah gambar “. Dengan demikian, melalui” mendengar “ dan “ melihat” akan diperoleh kesan yang jauh lebih mendalam. Tujuan menggunakan alat peraga adalah untuk membuat suasana belajar lebih menyenangkan, sehingga siswa lebih antusias dalam menyimak dan memahami materi sehinnga pada akhirnya siswa akan mampu menanyakan dan memahami semua materi yang telah dipelajari. Secara umum, tujuan alat peraga dalam proses pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga pembelajaran akan lebih efektif dan efesien. Berikut ini adalah bebrapa tujuan pengguanan alat peraga dalam proses pembelajaran: Agar proses pembelajaran menjadi lebih menarik. Ketika menggunakan alat peraga pendidikan, maka siswa akan menjadi antusias dan materi yang akan dipelajari, peran alat peraga tersebut yang pada akhirnya akan memotivasi siswa dalam belajar dan menguasai semua materi yang dipelajari. Sebaliknya jika pembelajaran tanpa menngunakan alat peraga, terutama untuk jenis materi yang bersifat abstrak, maka siswa akan sulit memhami dan menangkap informasi yang diberikan. Kondisi ini yang pada akhirnya membuat para siswa merasa malas dan kurang motivasi untuk belajar. Agar proses pembelajaran menjadi lebih interaktif Saat menggunakan alat peraga pendidikan, guru akan lebih mudah menyampaikan informasi atau mengkomunikasikan materi pelajaran kepada siswa, demikian juga sebaliknya siswa juga akan lebih mudah memahami materi yang dipelajari. Efesiensi dalam waktu dan tenaga Keberadaan alat peraga pendidikan akan membuat para sisiwa mudah dalam menangkap informasi dan memahami materi yang diajarkan. Sehingga guru tidak perlu berusaha payah mengulang penjelasan yang tentu saja sangat tidak efektif dan efesien. Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa Dengan menggunakan alat peraga pendidikan, maka akan terjadi pendekatan kontekstual untuk memadaukan pendekatan teoritis dan praktis, abstrak dan kongkrit. Sehingga membuat para siswa lebih mudah memahami materi yang diajarkan. Dengan demiklan maka tentu saja prestasai akademik para siswa akan mengalami peningkatan yang signifikan dari waktu- kewaktu. Menghidari situasi belajar yang variabelisme Ketika pembelajaran dilakukan dengan tanpa alat peraga pendidikan, maka guru akan menyampaikan materi secara verbalis saja. Metode pembelajaran yang demikiian tentu sangat membosankan siehingga membuat siswa tidak produktif dan bahkan bosan mengikuti kelas. Sebaliknya saat mengguanakan alat peraga pendidikan, dapat menghindari metode pembelajaran yang verbalis dan membosankan. Fungsi Alat Peraga Berikut ini beberapa fungsi alat peraga antara lain: Menjadikan proses pembelajaran menjadi lebih efektif dengan jalan meningkatkan semangat dan antusiasme belajar siswa Alat peraga berfungsi untuk memudahkan komunikasi guru kepada siswa dalam menyampaikan informasi atau materi yang dipelajari. Dengan menggunakan alat peraga ini, maka hambatan bahasa menjadi terselesaikan. Selain untuk memudahkan guru dalam penyampaikan materi kepada siswa, penggunaan alat peraga dalam proses pembelajaran ini juga akanj bias menghindari kerancuan, sebab belajar bias dilakukan dengan lebih sistematis dan teratur. Menimbulkan minat sasaran pendidikan. Dengan adanya alat peraga, dipastikan para siswa akan lebih penasaran dan antusias untuk mengetahui lebih dalam mengenai materi yang akan lebih dipelajari, sehingga mereka lebih aktif. Semangat dan minat belajar yang besar akan memicu siswa untuk bekerja lebih keras dalam upaya memahami materi yang sedang dipelajari. Sehingga dapat dipastikan bahwa dengan penggunaan alat peraga ini maka siswa akan mampu menangkap informasi yang lebih banyak. Alat peraga juga berfungsi untuk membantu dalam mengatasi berbagai hambatan dalam proses pendidikan, misalnya hambatan untuk menemukan bahasa yang tepat, hambatan untik menalar materi abstrak yang dipelajari, hambatan untuk menyimpulkan informasi yang diterima, dan hambatan-hambatan lain yang mungkin terjadi dalam proses pembelajaran. Contoh Alat Peraga Pada garis besarnya, hanya ada 2 macam alat bantu pendidikan (alat peraga) yaitu: Alat Bantu Lihat (Visual Aids) Alat ini berguna didalam membantu menstimulasi indera mata (penglihatan) pada waktu terjadinya proses pendidikan. Alat ini ada 2 bentuk : Alat yang diproyeksikan, misalnya slide, film, film strip, dan sebagainya. Alat-alat yang tidak diproyeksikan : - 2 dimensi, gambar, peta, bagan, dan sebagainya. - 3 dimensi misal bola dunia, boneka, dan sebagainya. Alat-Alat Bantu Dengar (Audio Aids) Adalah alat yang dapat membantu menstimulasi indera pendengar pada waktu proses penyampaian bahan pendidikan / pengajaran. Misalnya piringan hitam, radio, pita suara, dan sebagainya. Alat Bantu Lihat-Dengar Seperti televisi dan video cassette. Alat-alat bantu pendidikan ini lebih dikenal dengan Audio Visual Aids (AVA). Disamping pembagian tersebut, alat peraga juga dapat dibedakan menjadi 2 macam menurut pembuatannya dan penggunaannya yaitu: Alat peraga yang complicated (rumit), seperti film, film strip slide dan sebagainya yang memerlukan listrik dan proyektor. Alat peraga yang sederhana, yang mudah dibuat sendiri dengan bahan-bahan setempat yang mudah diperoleh, seperti bambu, karton, kaleng bekas, kertas koran, dan sebagainya. Beberapa contoh alat peraga yang sederhana yang dapat dipergunakan di berbagai tempat, misalnya : Di rumah tangga seperti leaflet, model buku bergambar, benda-benda yang nyata seperti buah-buahan, sayur-sayuran, dan sebagainya. Di kantor-kantor dan sekolah-sekolah, seperti papan tulis, flipchart, poster, leaflet, buku cerita bergambar, kotak gambar gulung. BAB III PENUTUP KESIMPULAN Dengan demikian dapat disimpulkan, bahwa alat adalah merupakan salah satu komponen dalam sumber belajar, sekaligus merupakan salah satu bentuk pemecahan belajar menurut teknologi penididkan, dengan melalui suatu perancangan yang sistematis. Alat peraga merupakan salah satu komponen penentu efektivitas belajar. Alat peraga mengubah materi ajar yang abstrak menjadi kongkrit dan realistik. Penyediaan perangkat  alat peraga merupakan bagian dari pemenuhan kebutuhan siswa belajar, sesuai  dengan tipe siswa belajar. Alat peraga dalam mengajar memegang peranan penting sebagai alat Bantu untuk menciptakan proses belajar mengajar yang efektif. Proses belajar mengajar ditandai dengan adanya beberapa unsur antara lain tujuan, bahan, metode dan alat, serta evaluasi. Unsur metode dan alat merupakan unsur yang tidak bisa dilepaskan dari unsur lainnya yang berfungsi sebagai cara atau tehnik untuk mengantarkan sebagai bahan pelajaran agar sampai tujuan. 9