Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                
Skip to main content
  • noneedit
  • a long-life learneredit
Makalah ini berisi analisis salah satu cerpen karya Seno Gumira Ajidarma berjudul "Clara Atawa Wanita Yang Diperkosa". Melalui pendekatan Strukturalisme Genetik, makalah ini disajikan dalam beberapa bab yang disusun oleh saya dan kawan... more
Makalah ini berisi analisis salah satu cerpen karya Seno Gumira Ajidarma berjudul "Clara Atawa Wanita Yang Diperkosa". Melalui pendekatan Strukturalisme Genetik, makalah ini disajikan dalam beberapa bab yang disusun oleh saya dan kawan perkuliahan saya. Makalah ini juga dengan gotong royong disusun dalam rangka mata kuliah Teori Sastra di Prodi Sastra Indonesia, Universitas Negeri Jakarta, pada tahun 2016 lalu.
Sebagai bagian dari lingustik yang terluas, saya mencoba membedah secara wacana dalam novel berjudul TAN karya Hendri Teja. Sebuah karya yang tajam saya ulas dengan berfokus pada tiga aspek dalam wacana yaitu, Deiksis, Praanggapan, dan... more
Sebagai bagian dari lingustik yang terluas, saya mencoba membedah secara wacana dalam novel berjudul TAN karya Hendri Teja. Sebuah karya yang tajam saya ulas dengan berfokus pada tiga aspek dalam wacana yaitu, Deiksis, Praanggapan, dan Implikatur. Analisis ini dibuat sebagai salah satu syarat mata kuliah Wacana di Prodi Sastra Indonesia, Universitas Negeri Jakarta.
Semiotika ada dimana-mana. Kali ini, saya akan membawakan analisis semiotika dalam naskah drama "Presiden Kita Tercinta" karya Agus Noor. Makalah ini dibuat sebagai salah satu syarat perkuliahan mata kuliah Semiotika di Prodi Sastra... more
Semiotika ada dimana-mana. Kali ini, saya akan membawakan analisis semiotika dalam naskah drama "Presiden Kita Tercinta" karya Agus Noor. Makalah ini dibuat sebagai salah satu syarat perkuliahan mata kuliah Semiotika di Prodi Sastra Indonesia, Universitas Negeri Jakarta. Alasan dipilihnya naskah drama adalah masih kurangnya penelitian tentang naskah drama. Selain itu, dalam segi konten dan konteks karya sastra yang saya analisis kali ini juga memiliki aroma yang kuat dalam segi semiotika.
Berisi 124 halaman, novel karya Soetan Radjo Pamoentjak ini menjadi bahan tugas Saya dan kawan kelompok magang di PT Balai Pustaka pada 2018 lalu. Penyuntingan dilakukan secara dua tahap dan diakhiri dengan proses proofreading. Dokumen... more
Berisi 124 halaman, novel karya Soetan Radjo Pamoentjak ini menjadi bahan tugas Saya dan kawan kelompok magang di PT Balai Pustaka pada 2018 lalu. Penyuntingan dilakukan secara dua tahap dan diakhiri dengan proses proofreading. Dokumen ini diunggah sebagai sarana pembelajaran penyuntingan bahasa.
Pada 2018 lalu, Saya berkesempatan melakukan program magang di PT Balai Pustaka. Mengisi posisi Content Editor, Saya ditugaskan untuk menyunting dan melakukan proofreading suatu kumpulan cerpen berjudul Hujan Kepagian karya Nugroho... more
Pada 2018 lalu, Saya berkesempatan melakukan program magang di PT Balai Pustaka. Mengisi posisi Content Editor, Saya ditugaskan untuk menyunting dan melakukan proofreading suatu kumpulan cerpen berjudul Hujan Kepagian karya Nugroho Notosusanto. Naik cetak pertama kali pada tahun 1958, tugas Saya kali ini adalah menyesuaikan tata bahasa yang digunakan saat ini dengan konteks cerita. Diproyeksikan kumpulan cerpen ini diterbitkan ulang pada 2018, setelah proses proofreading yang Saya lakukan. Dokumen ini diunggah bukan dengan tujuan penyebarluasan karya, namun untuk sarana pembelajaraan dan praktik penyuntingan.