Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                
Skip to main content
The concentration of three heavy metals Pb, Cd and Hg ware measured in Bone River, Gorontalo sediment. The heavy metal pollution on sediment in Bone River have not been explored longitudinally. The samples were taken in July 2021 at 8... more
The concentration of three heavy metals Pb, Cd and Hg ware measured in Bone River, Gorontalo sediment. The heavy metal pollution on sediment in Bone River have not been explored longitudinally. The samples were taken in July 2021 at 8 stations.  The trend of metals ware observed in sediment as PbCdHg. The level of studied metals Cd and Hg did not exceed the safe limit by ANZECC, OSQG LEL and CCME TEL meanwhile Pb was met the limit by by ANZECC. However, the investigated showed that fluctuations due to differences in the characteristics of each location. Contamination factor (CF) and geoaccumulation index (Igeo) demonstrated that the sediment samples were low contamination and lightly polluted. Contamination by heavy metals in the Bone River implies that the conditions are much frightening for the biota and residents around the river.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis kegiatan, persepsi dan partisipasi masyarakat sekitar terhadap kegiatan wisata pantai Botutonuo. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November sampai April 2016. Penelitian ini menggunakan... more
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis kegiatan, persepsi dan partisipasi masyarakat sekitar terhadap kegiatan wisata pantai Botutonuo. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November sampai April 2016. Penelitian ini menggunakan metode survey dengan analisis bersifat deskriptif korelasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa jenis kegiatan wisata di kawasan pantai Botutonuo adalah kegiatan berenang, bersantai, berperahu, memancing, dan menyaksikan matahari terbenam. Persepsi masyarakat terhadap kegiatan wisata pantai di desa Botutonuo cukup baik, ini dikarenakan masyarakat telah memilih pemahaman yang cukup tentang arti tujuan dan manfaat dari kegiatan wisata pantai itu sendiri. Dan tingkat partisipasi masyarakat cukup baik dalam menunjang kegiatan wisata pantai, baik dari sarana prasarana wisata, kualitas lingkungan wisata, ekologi perairan wisata, dan peran pemerintah di kawasan wisata pantai. This study aims to determine the types of activities, perceptions and participatio...
Memanfaatkan lahan dan sumber daya alam untuk tujuan ekowisata membutuhkan desain yang terkait dengan kesesuaian atraksi dan daya dukung wilayahnya. Penelitian ini bertujuan untuk menilai kesesuaian alokasi lahan kawasan dan daya... more
Memanfaatkan lahan dan sumber daya alam untuk tujuan ekowisata membutuhkan desain yang terkait dengan kesesuaian atraksi dan daya dukung wilayahnya. Penelitian ini bertujuan untuk menilai kesesuaian alokasi lahan kawasan dan daya dukungnya untuk kegiatan pariwisata di wilayah Pantai Tilalohe. Metode penelitian terdiri dari metode survei untuk kondisi bio-fisik dan penelitian literatur untuk karakteristik area pantai Tilalohe, serta kesesuaian dan daya dukung wilayah sebagai tujuan wisata. Hasilnya menunjukkan bahwa pantai Tilalohe secara geomorfologis memiliki karakteristik pantai saku. Jenis atraksi yang paling cocok adalah duduk dengan santai di semua stasiun pada lahan utama dengan luas 1315,45 m2 dengan garis pantai di sepanjang 114,84 m. Perairan di depan tanah utama, dengan luas 5965,20 m2 dan garis pantai 182,79 m, sangat mendukung pengunjung untuk kegiatan mandi dan berenang di wilayah timur. Studi ini menunjukkan peran penting analisis kesesuaian dan daya dukung untuk araha...
Research on the rare mangrove Avicennia lanata (Ridley) is based on the habitat affinity of this species on the coast of North Gorontalo observed during 2017-2019. The current search was carried out in geographically isolated areas (land... more
Research on the rare mangrove Avicennia lanata (Ridley) is based on the habitat affinity of this species on the coast of North Gorontalo observed during 2017-2019. The current search was carried out in geographically isolated areas (land and islands) using a combination of tracking and Point Centered Quarter (PCQ) techniques to observe the substrate condition and elevation of the mangrove patch habitat, as well as to observe the morpho-anatomical character of the stand. The results showed that the habitat affinity of A. lanata species in North Gorontalo covers a wide range of substrate types, including mud, sandy mud, sand, muddy sand, and sandy and muddy soil on land with an elevation of 5.11–6.57 MDPL. The morpho-anatomical character as a distinguishing feature of A. lanata species from other Avicennia species found in leaves, stems, and fruit, could only be observed clearly in individual stands and trees. This study recommends restoration/monitoring of mangrove species A. lanata ...
Pesisir Desa Kramat merupakan bagian dari sebaran mangrove di kawasan Teluk Tomini. Tekanan lingkungan akibat aktivitas masyarakat seperti alih fungsi kawasan dan sampah pesisir ditengarai telah merusak kawasan mangrove di Desa Kramat.... more
Pesisir Desa Kramat merupakan bagian dari sebaran mangrove di kawasan Teluk Tomini. Tekanan lingkungan akibat aktivitas masyarakat seperti alih fungsi kawasan dan sampah pesisir ditengarai telah merusak kawasan mangrove di Desa Kramat. Kondisi tersebut dikhawatirkan berdampak pada gastropoda sebagai komponen esensial ekosistem mangrove. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati kekayaan jenis, keanekaragaman dan kelimpahan gastropoda mangrove di pesisir Desa Kramat, Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo. Penelitian dilakukan dengan cara mensurvei populasi gastropoda menggunakan kuadran berukuran 5x5 m yang dibuat pada tiga transek garis (LT) yang berbeda berdasarkan lebar sabuk mangrove. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah spesies gastropoda di ekosistem mangrove adalah 14 yang mewakili anggota 8 famili. Kelimpahan tertinggi terdapat di LT-1 dengan lebar sabuk mangrove terkecil, yaitu Terebralia sulcata (14.800 ind/ha) untuk tingkat spesies dan Potamididae (20.600 ind/ha) untuk...
Mangroves are one of the important ecosystems that are currently being damaged. This research aimed to 1) determine the existing condition of Langge Village's mangroves and their utilization, 2) analyze stakeholders, the influence and... more
Mangroves are one of the important ecosystems that are currently being damaged. This research aimed to 1) determine the existing condition of Langge Village's mangroves and their utilization, 2) analyze stakeholders, the influence and mapping of co-management, and 3) analyze the form of co-management, roles, and responsibilities of stakeholders towards mangrove management in Langge Village. This research was conducted in August-November 2021. Mangrove vegetation data was collected using the line transect method; while the stakeholder data collection is done by open interviews. The data obtained from mangrove vegetation are frequency and density; while the stakeholders are in the form of interests, influence, implementation of co-management, and the roles and responsibilities of stakeholders. Based on this study, 16 species of true mangroves were found at 3 observation stations from Avicennia, Bruguiera, Ceriops, Rhizophora, Sonneratia, and Xylocarpus groups. Mangrove management ...
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi dan keanekaragaman gastropoda yang berasosiasi dengan ekosistem mangrove di wilayah pesisir Teluk Tomini sekitar Desa Tabulo Selatan Kecamatan Mananggu. Penelitian ini dilaksanakan pada... more
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi dan keanekaragaman gastropoda yang berasosiasi dengan ekosistem mangrove di wilayah pesisir Teluk Tomini sekitar Desa Tabulo Selatan Kecamatan Mananggu. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan April sampai Bulan Desember 2014. Metode yang digunakan dalam pengambilan data adalah metode line transek dengan menggunakan kuadran berukuran 1x1 meter. Lokasi penelitian dibagi menjadi 3 stasiun yaitu Stasiun I (dekat Pemukiman), Stasiun II (Area Rehabilitasi), dan Stasiun III (dekat Estuary). Semua jenis gastropoda yang terdapat di dalam kuadran (epifauna dan treefauna) dihitung dan diidentifikasi. Parameter kualitas air yang diukur yaitu suhu, pH, salinitas, dan substrat. Analisis data meliputi komposisi jenis, dan keanekaragaman gastropoda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis gastropoda yang ditemukan pada lokasi penelitian ada 10 jenis dari 7 famili. Komposisi tertinggi gastropoda treefauna dari spesies Littorina scabra yaitu 39,52%...
ABSTRAK DEYSANDI WUNANI. NIM. 633409013. Kesesuaian Lahan dan Daya Dukung Kawasan Wisata Pantai Botutonuo Kecamatan Kabila Bone Kabupaten Bone Bolango. Dibawah bimbingan Ibu Hj. Sitti Nursinar, S.Pi, M.Si, sebagai pembimbing I dan Bapak... more
ABSTRAK DEYSANDI WUNANI. NIM. 633409013. Kesesuaian Lahan dan Daya Dukung Kawasan Wisata Pantai Botutonuo Kecamatan Kabila Bone Kabupaten Bone Bolango. Dibawah bimbingan Ibu Hj. Sitti Nursinar, S.Pi, M.Si, sebagai pembimbing I dan Bapak Faizal Kasim, S.IK, M.Si, sebagai pembimbing II. Kawasan wisata Pantai Botutonuo memiliki potensi wisata pantai yang baik untuk dikembangkan khususnya dalam kategori berenang. Kawasan wisata Pantai Botutonuo berada dibawah naungan Pemerintah Desa Botutonuo dan dikelola langsung oleh masyarakat Desa Botutonuo sendiri. Keberadaan wisata Pantai Botutonuo yang dekat dengan pusat Kota Gorontalo menjadi salah satu alternatif wisata alam yang sering dikunjungi wisatawan, baik wisatawan lokal maupun wisatawan asing. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kesesuaian lahan dan daya dukung kawasan wisata Pantai Botutonuo Kecamatan Kabila Bone Kabupaten Bone Bolango. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai Desember 2013. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif dan kualitatif. Pengambilan data dilakukan dengan membagi 3 stasiun lokasi penelitian, yaitu stasiun 1 bagian utara, stasiun 2 bagian tengah, dan stasiun 3 bagian selatan. Setelah data dikumpulkan maka dilakukan analisis kesesuaian lahan dan daya dukung kawasan menurut Yulianda (2007). Hasil penelitian menunjukkan bahwa indeks kesesuaian lahan wisata Pantai Botutonuo kategori berenang dapat dikategorikan sangat sesuai dengan nilai 81%. Kawasan wisata Pantai Botutonuo dapat menampung pengunjung dengan jumlah maksimal sebanyak 16.260 pengunjung/hari. Hal ini menunjukkan bahwa apabila pengujung yang berada dikawasan wisata Pantai Botutonuo melebihi dari batas maksimal maka dapat berdampak negatif terhadap ekosistem yang berada di kawasan wisata Pantai Botutonuo. Oleh karena itu pemanfaatan kawasan wisata Pantai Botutonuo harus memperhatikan jumlah pengunjung agar pemanfaatan kawasan wisata Pantai Botutonuo dapat berjalan secara terus-menerus dan tetap dalam keadaan lestari. Kata kunci : Kawasan Wisata, Pantai Botutonuo, Kesesuaian Lahan, Daya Dukung./p
VEGGY ARMAN. Nim 633410011 "Evaluasi Potensi Kawasan Wisata Danau Limboto Provinsi Gorontalo". Di bawah bimbingan Bapak Faizal Kasim, S.IK, M.Si sebagai pembimbing I dan Ibu Sri Nuryatin Hamzah, S.Kel, M.Si sebagai pembimbing... more
VEGGY ARMAN. Nim 633410011 "Evaluasi Potensi Kawasan Wisata Danau Limboto Provinsi Gorontalo". Di bawah bimbingan Bapak Faizal Kasim, S.IK, M.Si sebagai pembimbing I dan Ibu Sri Nuryatin Hamzah, S.Kel, M.Si sebagai pembimbing II. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kawasan yang sudah ditetapkan sebagai kawasan wisata dan menilai potensi kawasan lainnya yang potensial untuk pengembangan kawasan wisata, mengetahui jenis potensi pengembangan wisata kawasan Danau Limboto, menganalisis kesesuaian lahan wisata dan daya dukung kawasan. Penelitian ini dilaksanakan selama 8 bulan, dari Bulan Oktober 2013 hingga Juni 2014. Lokasi penelitian ini yaitu Situs Soekarno, Kawasan Pentadio Resort, Dermaga Iluta, Dermaga Dembe, dan Kawasan Budidaya. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode survey dan wawancara terstruktur. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis indeks kesesuaian wisata dan daya dukung kawasan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pe...
Phytoplankton has an important role in coastal ecosystems due to its ability to process photosynthesis as the base of producer for the aquatic food chain. The purpose of this study is to determine the spatial and seasonal distribution... more
Phytoplankton has an important role in coastal ecosystems due to its ability to process photosynthesis as the base of producer for the aquatic food chain. The purpose of this study is to determine the spatial and seasonal distribution pattern of phytoplankton in Gorontalo Bay, Indonesia. The samples were taken from 5 sampling sites in the Gorontalo Bay, Indonesia in three different seasons: west monsoon season (in May), transition season (in June) and east monsoon season (in July). The results showed that ecological dynamics in the Gorontalo Bay was indicated by the various physics and chemical characteristics of waters spatially and seasonally. Based on the abundance of phytoplankton in the waters during the study, the east monsoon season was the most productive time in the Gorontalo Bay with an average of number of phytoplankton of 673026 cells L followed by transition and west monsoon season with the average counts of phytoplankton of 352704 and 3839 cells L respectively. Spatial...
Penelitian ini bertujuan mengetahui keanekaragaman jenis Gastropoda Epifaunapada ekosistem lamun dan ekosistem mangrove di Perrairan Desa Olimoo’o Kecamatan Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo.Penelitian dilaksanakan pada Bulan April 2015... more
Penelitian ini bertujuan mengetahui keanekaragaman jenis Gastropoda Epifaunapada ekosistem lamun dan ekosistem mangrove di Perrairan Desa Olimoo’o Kecamatan Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo.Penelitian dilaksanakan pada Bulan April 2015 sampai November 2015.Metode yang digunakan adalah metode transek garis dengan kuadran berukuran 1x1 pada ekosistem lamun dan mangrove. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keseluruhan Gastropoda yang ditemukan pada perairan Desa Olimoo’o pada ekosistem lamun dan mangrove adalah sebanyak 13 jenis yaitu: Ceritium cobelti, Certhidea cingulata, Terrebralia sulcata, Nerita planospira, Psendestematella papyracea, Conus striatellus, Nassarius coronatus, Terrebralia pallustris, Nerita plicta, Spinidrupa spinosa, Vexilium plicarium, dan Thais aculeate. Indeks keanekaragaman Gastropoda pada kedua ekosistem berada pada kategori sedang. Kesamaan Gastropoda pada ekosistem mangrove yang berada pada Stasiun 1 dan Stasiun 2 memiliki kategori sangat sama (IS=78%), sed...
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah wisatawan destinasi wisata hiu paus, dampak ekowisata hiu paus serta faktor lingkungan dan kelembagaan di perairan Desa Botubarani. Penelitian ini berlangsung dari Bulan Mei sampai... more
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah wisatawan destinasi wisata hiu paus, dampak ekowisata hiu paus serta faktor lingkungan dan kelembagaan di perairan Desa Botubarani. Penelitian ini berlangsung dari Bulan Mei sampai dengan Bulan Agustus 2016. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yakni metode deskriptif dan metode survey lapang.. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama adanya agresi wisata hiu paus telah terjadi peningkatan wisatawan jika dibandingkan dengan sebelumnya. Dampak dari destinasi wisata hiu paus ada dua yaitu dampak positif berupa peningkatan pendapatan, kehidupan masyarakat menjadi lebih baik serta kebutuhan hidup cukup terpenuhi. Dampak negatif adalah telah terjadi pencemaran lingkungan, serta hal lain terungkap dari sistem pengelolaan oleh masyarakat adalah transparansi keuangan diantara pengelola dan sistem kelembagaan yang perlu dikembangkan. Selain itu, lingkungan cukup mendukung untuk destinasi wisata hiu paus dan sistem kelembagaan s...
Penelitian secara khusus bertujuan mengidentifikasi proses akresi dan abrasi sepanjang kawasan pesisir Selatan Provinsi Gorontalo melalui pemetaan dan analisis laju perubahan garis pantai rentang 14 tahun menggunakan teknik sistim... more
Penelitian secara khusus bertujuan mengidentifikasi proses akresi dan abrasi sepanjang kawasan pesisir Selatan Provinsi Gorontalo melalui pemetaan dan analisis laju perubahan garis pantai rentang 14 tahun menggunakan teknik sistim informasi geografis pada hasil ekstraksi fitur garis pantai kawasan pesisir Selatan Gorontalo secara spasial temporal menggunakan teknik penginderaan jauh pada dataset citra Landsat tahun 2001 dan tahun 2015. Hasil penelitian menunjukkan bahwa panjang garis pantai Selatan Gorontalo tanpa mengikut-sertakan panjang garis pantai pulau-pulau yang terpisah dari daratan berturut-turut adalah sepanjang 444.28 km tahun 2001 dan 435.25 km tahun 2015 sehingga terdapat fenomena pengurangan garis pantai sepanjang 9.03 km dalam rentang 14 tahun. Intensitas proses akresi dan abrasi berjalan secara bersamaan sepanjang rentang 14 tahun di mana pertumbuhan delta muara sungai di Desa Manawa Kecamatan Patilanggio Kabupaten Pohuwato sangat signifikan menyumbang 58.04% secara ...
The aim of this research is to study position of a coastline fiturset generated from satellite Landsat dataset processing which constructed based on aquisition time of tide data, and also analysing the change rate from the method. The... more
The aim of this research is to study position of a coastline fiturset generated from satellite Landsat dataset processing which constructed based on aquisition time of tide data, and also analysing the change rate from the method. The result showed that tide correction applied to coastline fiturset has impact to value of change rate analysis either the wide of coastal zone change rate or the distance of coastline position change rate in coastal to coastal dynamic proceses of acretion and erosion
This study aimed to determine the existing condition of mangroves located in one of the coastal areas of Tomini Bay, precisely on the coast of Bolihutuo Village, Boalemo Regency, Gorontalo Province. The Data collection was carried out... more
This study aimed to determine the existing condition of mangroves located in one of the coastal areas of Tomini Bay, precisely on the coast of Bolihutuo Village, Boalemo Regency, Gorontalo Province. The Data collection was carried out from August to September 2021. The procedures include the biophysical sampling of mangroves using the plot line transect method at three stations to distinguish the tree and saplings growth level of mangroves and their environmental conditions, also the extent area digitized from the google earth images. The results show that there are ten species as the richness of species occupying 60.61 ha of this mangrove forest with a salinity range of 21.33 ppt - 22.44 ppt. In general, the diversity of mangrove species in this area has a low category (H'<1). Furthermore, the results of the analysis of ecological development through the important value (IVI) record that R. stylosa was the dominant species at the tree level (112.69%) and sapling (62.14%), wi...
This study aimed to investigate the community structure and distribution pattern of Gastropods in the mangrove ecosystem Bolihutuo village. The study was conducted in February and July 2021 in two different stations. Community structure... more
This study aimed to investigate the community structure and distribution pattern of Gastropods in the mangrove ecosystem Bolihutuo village. The study was conducted in February and July 2021 in two different stations. Community structure analysis carried out includes species composition, density, diversity, evenness, dominance, and distribution patterns by Morisita dispersion index. The results showed that 13 species of gastropods were found from 8 families, namely Cassidula nucleus, Littoraria palescens, Chicoreus capucinus, Nasarius distortus and Phrontis polygonata, Nerita planospira, Faunus ater, Pirenella alata, Cerithidea obtuse, Telescopium Telescopium, Terebralia palustris, Terebralia sulcata and Monodonta labio. Gastropod diversity of each station in June was relatively higher than observations in February. The distribution of Gastropods has a clustered, random, and uniform pattern.Keywords: Bolihutuo, Community structure, distribution pattern, Gastropods, Mangrove
This study aims to determine the condition of gastropod in the area of mangrove and seagrass in the waters of the District of Tilamuta Pentadu Timur village, Gorontalo province. This study was conducted in November 2015 to April 2016. The... more
This study aims to determine the condition of gastropod in the area of mangrove and seagrass in the waters of the District of Tilamuta Pentadu Timur village, Gorontalo province. This study was conducted in November 2015 to April 2016. The method used is the 1x1 m transect quadrant. Data analysis included diversity index, Frequency type and Gastropod Similarity Index Efipauna and Treefauna. The results showed that the mangrove ecosystem, has gastropod species Epifauna of 17 types and 15 types for Treefauna. While on seagrass, consists of nine types Epifauna and 6 types Treefauna. Gastropod diversity index value Epifauna on mangrove ecosystems are 0.55 and 0.70 whereas Treefaunaie on seagrass for gastropods Epifauna is 0.77 with a high diversity categories and Treefauna is 0.18 with a low diversity category. Sulcata terrebralia species has the highest value of the frequency of attendance either in mangrove and seagrass ecosystems. Gastropod similarity index in mangrove and seagrass ec...
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keanekaragaman bivalvia di Desa Katialada, Kecamatan Kwandang, Kabupaten Gorontalo Utara. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Maret - Juni 2015. Metode pengambilan sampel menggunakan... more
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keanekaragaman bivalvia di Desa Katialada, Kecamatan Kwandang, Kabupaten Gorontalo Utara. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Maret - Juni 2015. Metode pengambilan sampel menggunakan transek garis secara sistematis dengan menggunakan kuadran 2 x 2 meter sebanyak 3 buah kuadran pada setiap line transek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis Bivalvia yang ditemukan di lokasi penelitian ada 4 jenis yaitu Anadara granosa, Gafrarium tumidum, Placuna ephippium, dan Meretrix meretrix. Hasil perhitungan nilai indeks keanekaragaman menunjukkan bahwa antar Stasiun memiliki nilai yang berbeda. Stasiun I dan III menunjukkan tingkat keanekaragaman sedang, sedangkan untuk Stasiun II masuk dalam kategori tingkat keanekargaman rendah. The purpose of this study was to determine the diversity of bivalves in Katialada Village, Kwandang District, North Gorontalo District. This research was conducted in March - June 2015. The sampling method used ...
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi dan partisipasi masyarakat terhadap pengelolaan wisata hiu paus (Rhincodon typus) di Desa Botubarani Kecamatan Kabila Bone Provinsi Gorontalo. Selanjutnya analisis data dilakukan secara... more
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi dan partisipasi masyarakat terhadap pengelolaan wisata hiu paus (Rhincodon typus) di Desa Botubarani Kecamatan Kabila Bone Provinsi Gorontalo. Selanjutnya analisis data dilakukan secara deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukan bahwa pengelolaan wisata hiu paus merupakan pengelolaan Co-management yang merupakan pengelolaan kolaboratif antara pihak pemerintah dan juga masyarakat. Persepsi masyarakat terhadap pengelolaan wisata hiu paus berada pada kriteria Baik dengan skor rata-rata yang diperoleh sebesar 321 ( 64%), untuk partisipasi masyarakat terhadap pengelolaan wisata hiu paus berada pada kriteria cukup baik dengan skor rata-rata diperoleh sebesar 251 ( 50%). This study aims to determine public perception and participation in the management of whale shark tourism (Rhincodon typus) in Botubarani Village, Kabila Bone District, Gorontalo Province. Furthermore, the data analysis was carried out in a quantita...
The purpose of this study was to determine the content of heavy metal mercury (Hg) in Limboto Lake waters. Sampling was conducted at 5 stations, namely Station 1 (estuary of the Biyonga River), Station 2 (estuary of the Alopohu River),... more
The purpose of this study was to determine the content of heavy metal mercury (Hg) in Limboto Lake waters. Sampling was conducted at 5 stations, namely Station 1 (estuary of the Biyonga River), Station 2 (estuary of the Alopohu River), Station 3 (floating net cages), Station 4 (non KJA) and Station. 5 (Outlet at Sungai Tapodu). Sampling both at the surface and the bottom of the water is only done once. Analysis of the content of mercury (Hg) was carried out at the Gorontalo Province Fishery Product Quality Development and Testing Laboratory (LPPMHP). The results showed that the mercury (Hg) content in Limboto Lake waters for Station 1 in the water samples taken was 0.027 mg / L, the sediment samples were 13.61 mg / L, for Station 2 namely water sample 0.013 mg / L and sediment sample 12.27 mg / L, Station 3, namely water sample 0.003 mg / L sediment sample 8.35 mg / L, while Station 4, namely water sample 0.0142 mg / L sediment sample 7.71 mg / L and for Station 5, water sample 0.01...
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui komposisi dan pola sebaran lamun di Perairan Laut Sulawesi Desa Garapia Kecamatan Monano Kabupaten Gorontalo Utara. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan September 2015 sampai Februari 2016.... more
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui komposisi dan pola sebaran lamun di Perairan Laut Sulawesi Desa Garapia Kecamatan Monano Kabupaten Gorontalo Utara. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan September 2015 sampai Februari 2016. Metode yang digunakan adalah metode kuadran berukuran 1x1 meter. Lokasi penelitian dibagi menjadi 2 stasiun yaitu stasiun I (berdekatan dengan muara sungai dan pangkalan perahu) dan stasiun II (berdekatan dengan hutan mangrove). Komposisi jenis lamun di perairan Desa Garapia adalah Enhalus acoroides (13,29% dan 92,18%), Cymodoceae rotundata (46,43% dan 2,63%), Thalassia hemprichi (8,77% dan 2,86%), Halophila ovalis (18,26% dan 2,34%), Syringodium isoetifolium (13,25% dan 0%). Jenis lamun di perairan Laut Sulawesi Desa Garapia pada stasiun I untuk semua jenis lamun pola sebarannya mengelompok. Pada stasiun II, pola sebaran lamun terbagi atas beberapa kelompok yaitu: Pola sebaran seragam ditemukan pada Cymodocea ratundata dan Thalassia hemprichii, Pol...
Remote sensing satellite imagery data can be used to monitor the condition of the lake, especially the lake area at certain times, especially the extent of Lake Limboto. The purpose of this research is to know the area of Limboto Lake... more
Remote sensing satellite imagery data can be used to monitor the condition of the lake, especially the lake area at certain times, especially the extent of Lake Limboto. The purpose of this research is to know the area of Limboto Lake using Landsat-OLI 2015 satellite image data. The research method used is image data processing which includes image cutting, image reinforcement, RGB color composite (R = NIR + SWIR, G = NIR, B = NIR-Red), and the image classification is done by digitizing directly on the screen (on screening digitizing) by considering the presence of water vegetation. Furthermore, data analysis is done by calculating the extent of Lake Limboto on the image of classification results. The results showed that the area of Lake Limboto in 2015 was 2,943 hectares. Keywords: spatial analysis; lake; Limboto Lake.
Data DKP Gorontalo hingga akhir tahun 2015 menunjukkan bahwa total luas mangrove di pesisir Gorontalo Utara mengalami kerusakan seluas 1.107,93 ha (35.9% total kerusakan). Meskipun data penginderaan jauh dapat menyediakan infromasi... more
Data DKP Gorontalo hingga akhir tahun 2015 menunjukkan bahwa total luas mangrove di pesisir Gorontalo Utara mengalami kerusakan seluas 1.107,93 ha (35.9% total kerusakan). Meskipun data penginderaan jauh dapat menyediakan infromasi berguna mengenai perubahan tutupan dan atau penggunaan lahan, teknik ini memiliki keterbatasan pada beberapa kawasan mangrove sempit (kecil) seperti mangrove di pesisir Gorontalo Utara. Terkait hal tersebut, penelitian ini mencoba menggali informasi kerusakan mangrove yang terjadi berdasarkan pengetahuan masyarakat local untuk memahami gangguan yang berlangsung, berupa persepsi mereka terhadap kerusakan mangrove di wilayahnya. Tujuan penelitian adalah menelusuri beberapa bentuk produk manfaat mangrove, sejalan dengan persepsi mereka terhadap perubahan lingkungan. Pengumpulan data dilakukan melalui teknik wawancara dan observasi lapang melalui wawancara rumah tangga dan observasi lapangan. Kesipulan penelitian menyoroti kebutuhan untuk diseminasi pemahaman...
ABSTRAK Jalipati Tuheteru. 2015. Analisis Sebaran Spasial dan Kerapatan Mangrove di Wilayah Pesisir Teluk Tomini di Desa Pentadu Timur Kecamatan Tilamuta Kabupaten Boalemo Provinsi Gorontalo. Dibawah bimbingan Faizal Kasim S.IK, M. Si... more
ABSTRAK Jalipati Tuheteru. 2015. Analisis Sebaran Spasial dan Kerapatan Mangrove di Wilayah Pesisir Teluk Tomini di Desa Pentadu Timur Kecamatan Tilamuta Kabupaten Boalemo Provinsi Gorontalo. Dibawah bimbingan Faizal Kasim S.IK, M. Si sebagai pembimbing I dan Siti Nursinar S. Pi, M. Si sebagai pembimbing II. Tujuan dari penelitian ini adalah memetakan kondisi sebaran spasial dan kerapatan mangrove di kawasan pesisir di Desa Pentadu Timur Kecamatan Tilamuta Kabupaten Boalemo Provinsi Gorontalo berdasarkan analisis data penginderaan jauh Citra Landsat-8 OLI akuisisi tahun 2013. Penelitian ini berlangsung dari Bulan Juni 2014 sampai dengan Bulan April 2015. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yakni metode klasifikasi terbimbing dan metode survey lapangan. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini yakni berupa data primer dan data sekunder. Data yang dikumpulkan kemudian dianalisis dengan menggunakan SIG untuk memperoleh peta sebaran dan peta NDVI mangrove serta analisis uji aku...
ABSTRAK Nila Lasalu. 2014. "Komposisi dan Keanekaragaman Gastropoda Ekosistem Mangrove di Wilayah Pesisir Teluk Tomini sekitar Desa Tabulo Selatan Kecamatan Mananggu" di bimbing oleh Ibu Femy M. Sahami, S.Pi, M.Si., Selaku... more
ABSTRAK Nila Lasalu. 2014. "Komposisi dan Keanekaragaman Gastropoda Ekosistem Mangrove di Wilayah Pesisir Teluk Tomini sekitar Desa Tabulo Selatan Kecamatan Mananggu" di bimbing oleh Ibu Femy M. Sahami, S.Pi, M.Si., Selaku Pembimbing I dan Bapak Faizal Kasim, S.Ik, M.Si., Selaku Pembimbing II Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui komposisi dan keanekaragaman Gastropoda ekosistem mangrove di wilayah Teluk Tomini Sekitar Desa Tabulo Selatan Kecamatan Mananggu. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan April sampai Bulan Desember 2014. Metode yang digunakan dalam pengambilan data adalah metode line transek dengan menggunakan kuadran berukuran 1x1 meter. Lokasi penelitian dibagi menjadi 3 stasiun yaitu stasiun I (dekat Pemukiman), stasiun II (Area Rehabilitasi), dan stasiun III (dekat Estuary). Semua jenis gastropoda yang terdapat di dalam kuadran (epifauna dan treefauna) dihitung dan diidentifikasi. Parameter kualitas air yang diukur yaitu suhu, pH, Salinitas, dan substr...
The study aimed to: (1) analyze the degree of floating net cage system suitability for fish farming in Lake Limboto waters; (2) analyze the extent and distribution of suitable area of Lake Limboto waters for fish farming by floating net... more
The study aimed to: (1) analyze the degree of floating net cage system suitability for fish farming in Lake Limboto waters; (2) analyze the extent and distribution of suitable area of Lake Limboto waters for fish farming by floating net cage (KJA) system. The method of study was the integration of survey and laboratory. The analysis was the integration between multi-criteria analyses and Geographic Information Systems (GIS). Based on the analysis result, it showed that among eight physical-chemical parameters there were two of them categorized as suitable, while the others were not feasible. Among 16 observation stations, 11 stations were categorized as unsuitable, while the remains were classified as marginally suitable. The total area of lake waters suitable for KJA systems was 8.03 ha (0.36%), while 2195.57 (99.64%) was unsuitable.
The Gorontalo's biodiversity is well known through several iconic of mammals and birds of world conservation value. The present study aimed to revise a species list of true mangroves in easternmost coast of North Gorontalo Regency. An... more
The Gorontalo's biodiversity is well known through several iconic of mammals and birds of world conservation value. The present study aimed to revise a species list of true mangroves in easternmost coast of North Gorontalo Regency. An indexing of diversity and status IUCN red list for conservation was taken into account. Also structural complexity of habitat feature on each site was discussed at spatial interval measurement among site. The result showed that there were 19 species belonging to 9 genera within 7 families of true mangrove in easternmost coast. The known true mangrove, Rhizophoraceae, was the richest in taxa at both genus and species level. Two species found which considered globally important, i.e. Aegiceras floridum Roem. & Schult (locally named as Tongge) and Ceriops decandra (Griff.) Ding Hou (locally called as Posi-posi). Other than both were true mangroves species enlisted least concerned globally. However, since Heritiera littoralis Aiton (locally referred an...
The increasing of sea level due to climate change has been focused many research activities in order to know the coastal response to the change, and determine the important variables which have contribution to the coastal change. This... more
The increasing of sea level due to climate change has been focused many research activities in order to know the coastal response to the change, and determine the important variables which have contribution to the coastal change. This paper presents a method for integrating Coastal Vulnerability Index (CVI), Multi Criteria Analysis (MCA) method and Geographic Information-System (GIS) technology to map the coastal vulnerability. The index is calculated based-on six variables: coastal erosion, geomorphology, slope, significant wave height, sea level change and tidal range. Emphasize has been made to the methodological aspect, essentially which is linked to: (i) the use of GIS technique for constructing, interpolation, filtering and resampling the data for shoreline grid, (ii) the standardization each rank of variables (0-1) and the use of several percentile (20%, 40%, 60%, and 80%) for each rank score, and (iii) the use of variable’s rank to map the relative (local) and standard (glob...
Northern coastal area of Java has geomorphologically complex features, such as rapid coastal development (erosionsedimentation), most consisting of low-lying coast (slope), and erodable sandy beach. Shoreline change mapping is considered... more
Northern coastal area of Java has geomorphologically complex features, such as rapid coastal development (erosionsedimentation), most consisting of low-lying coast (slope), and erodable sandy beach. Shoreline change mapping is considered a valuable task for coastal monitoring and assessment. This paper presents the change analysis extraction of shoreline dynamic using combined between modification technique of single transect and the end point rate method which is permormed segmentary in every shoreline grid along at 101,04 km of northern shoreline of Indramayu, West Java-Indonesia. The research’s result was satisfactory and the approach has proven to be effective considering lack of the change rate for area which faces the complexity featureset of extraction. Keywords: Single transect, end point rate, landsat
This paper presents some of combination methods in imageinterprestation approaching to remote sensing satellite dataset (Landsat)and utilizing of GIS analysis for coastal dynamic monitoring in term of coastline-change equilibrium.... more
This paper presents some of combination methods in imageinterprestation approaching to remote sensing satellite dataset (Landsat)and utilizing of GIS analysis for coastal dynamic monitoring in term of coastline-change equilibrium. Description are emphasizing to thepreference of combinating methods for coastline fiturset extraction fromLandsat dataset according to landcover features of the site research andalso utilizing GIS-modification technique to prepare the spatial analysisoutput.
This study aims to determine the composition and distribution patterns of seagrass species in the Gulf of Tomini, Tabulo Selatan Village and Keramat Village, Mananggu District, Boalemo Regency. This research was conducted for 3 months... more
This study aims to determine the composition and distribution patterns of seagrass species in the Gulf of Tomini, Tabulo Selatan Village and Keramat Village, Mananggu District, Boalemo Regency. This research was conducted for 3 months starting from June 2017 until August 2017. The method used was the line transect method at 2 village locations, each with 3 stations. The results showed that the composition of seagrass species at the study site consisted of seagrass Cymodocea serrulata, Cymodocea rotundata, Enhalus acoroides, Syringodium isoetifolium, Thalassia hemprichii and Halophila ovalis. Seagrass distribution patterns are included in the random and cluster categories.

And 19 more

ABSTRAK Data DKP Gorontalo hingga akhir tahun 2015 menunjukkan bahwa total luas mangrove di pesisir Gorontalo Utara mengalami kerusakan seluas 1.107,93 ha (35.9% total kerusakan). Meskipun data penginderaan jauh dapat menyediakan... more
ABSTRAK Data DKP Gorontalo hingga akhir tahun 2015 menunjukkan bahwa total luas mangrove di pesisir Gorontalo Utara mengalami kerusakan seluas 1.107,93 ha (35.9% total kerusakan). Meskipun data penginderaan jauh dapat menyediakan infromasi berguna mengenai perubahan tutupan dan atau penggunaan lahan, teknik ini memiliki keterbatasan pada beberapa kawasan mangrove sempit (kecil) seperti mangrove di pesisir Gorontalo Utara. Terkait hal tersebut, penelitian ini mencoba menggali informasi kerusakan mangrove yang terjadi berdasarkan pengetahuan masyarakat local untuk memahami gangguan yang berlangsung, berupa persepsi mereka terhadap kerusakan mangrove di wilayahnya. Tujuan penelitian adalah menelusuri beberapa bentuk produk manfaat mangrove, sejalan dengan persepsi mereka terhadap perubahan lingkungan. Pengumpulan data dilakukan melalui teknik wawancara dan observasi lapang melalui wawancara rumah tangga dan observasi lapangan. Kesipulan penelitian menyoroti kebutuhan untuk diseminasi pemahaman tentang mangrove dan manfaatnya yang berkelanjutan untuk program rehabilitasi yang telah ada.
Research Interests:
The coastal vulnerability assessment in term of change-potential of a shoreline to future sea-level has been analyzed at about 101,04 km coastline’s length of area of interest (AOI) in Northern Coast of Indramayu, West-Java Province,... more
The coastal vulnerability assessment in term of change-potential of a shoreline to future sea-level has been analyzed at about 101,04 km coastline’s length of area of interest (AOI) in Northern Coast of Indramayu, West-Java Province, Indonesia. Variables for assessment in terms of their physical contribution to coastal change are: historical shoreline change rates, geomorphology, coastal slope, rate of relative sea-level change, mean significant wave height, and mean tidal range. Assessment was performed and compared in each sized 1 minute (approx. 1,8 km) of shoreline-grid based on different rank system including: 1) CVI approach, consists of four USGS’s rank system which represent from local to national assessment and one based on minimum-maximum data range of variables with interval as the discrete, and 2) integrated CVI-MCA approach based on variables standardization with percentile as the discrete. Comparison was using Sympson’s Index based on spatially entropy (diversity and evenness) gradation of each rank and index categories resulted by performing each rank system. In general, the integrated CVI-MCA approach provides a reasonable technique for assessment with more information to the result range from partial to simultaneous of output level, and from local to global of output scale.