Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                
Skip to main content
Research Interests:
Pengantar Sistem Informasi
Research Interests:
Research Interests:
Research Interests:
An exit strategy is a contingency plan that is executed by an investor, trader, venture capitalist or business owner to liquidate a position in a financial asset or dispose of tangible business assets once certain predetermined criteria... more
An exit strategy is a contingency plan that is executed by an investor, trader, venture capitalist or business owner to liquidate a position in a financial asset or dispose of tangible business assets once certain predetermined criteria for either has been met or exceeded. An exit strategy may be executed for the purpose of exiting a non-performing investment or closing a business that is not generating profits. In this case, the purpose of the exit strategy is to limit losses. An exit strategy may also be executed when an investment or business venture has met its profit objective. Other reasons for executing an exit strategy may include a significant change in market conditions due to a catastrophic event; legal reasons, such as estate planning, liability lawsuits or a divorce; or for the simple reason that a business owner/investor is retiring and wants to cash out. (investopedia)
Research Interests:
Research Interests:
Research Interests:
Penelitian ini bertujuan untuk menyeleksi saham-saham yang terdaftar dalam Indeks LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode Agustus 2015-Juli 2017 yang dapat dijadikan sebagai pembentuk portofolio optimal saham menggunakan strategi aktif dan... more
Penelitian ini bertujuan untuk menyeleksi saham-saham yang terdaftar dalam Indeks LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode Agustus 2015-Juli 2017 yang dapat dijadikan sebagai pembentuk portofolio optimal saham menggunakan strategi aktif dan strategi pasif. Selain itu, penelitian ini juga menghitung besarnya proporsi dana masing-masing saham yang masuk dalam kedua jenis strategi portofolio optimal dan juga menghitung besarnya return dan risiko portofolio yang menggunakan strategi aktif dan pasif. Metode yang digunakan dalam pembentukan portofolio optimal strategi aktif adalah single index model, sementara metode yang digunakan dalam pembentukan portofolio optimal strategi pasif adalah indexing. Hasil penelitan menunjukkan bahwa: (1)Terdapat delapan saham yang termasuk dalam portofolio optimal strategi aktif menurut single index model yaitu ADRO , PTBA, GGRM, TLKM, BBTN, PWON, UNTR, dan WSKT, sementara itu terdapat 26 saham yang termasuk dalam portofolio optimal strategi pasif indexing; (2)Proporsi dana yang diinvestasikan pada masing-masing saham dalam portofolio optimal strategi aktif yaitu ADRO sebesar 27,13%, PTBA sebesar 8,37%, GGRM sebesar 13,62%, TLKM sebesar 21,31%, BBTN sebesar 13,64%, PWON sebesar 5,90%, UNTR sebesar 4,67% dan WSKT sebesar 5,37%, sementara untuk portofolio optimal strategi pasif, proporsi dana yang diinvestasikan sebesar 3,85% untuk masing-masing saham; (3)Portofolio optimal yang menggunakan strategi aktif memiliki return 3,33% dan risk 0,93% per bulan, sementara portofolio optimal yang menggunakan strategi pasif memiliki return 1,66% dan risk 0,97% per bulan. Abstract The purpose of this research was to select stocks listed in LQ-45 Index in Indonesia Stock Exchange within period of August 2015 – July 2017 that was able to construct optimal stock portfolio using both active and passive strategies. Moreover, this research also calculated the proportion of funds from each stock that categorized into both optimal portfolio strategy types and to calculates the amount of return and risk from each portfolio which used active and passive strategies. Single Index model method was used to form optimal portfolio in active strategy, while indexing method was used to form optimal portfolio in passive strategy. The results of this research were as follow: (1)There was 8 stocks included to optimal portfolio of active strategy according to single index model, which were ADRO, PTBA, GGRM, TLKM, BBTN, PWON, UNTR, and WSKT, meanwhile, there were 26 stocks included in the optimal sportfolio of passive indexing strategy; (2)The proportion of funds invested from each stock in optimal portfolio of active strategy was ADRO equal to 27.13%, PTBA 8.37%, GGRM 13.62%, TLKM 21.31%, BBTN 13.64%, PWON 5.90%, UNTR 4.67%, and WSKT 5.37%. While for the optimal portfolio of passive strategy, the proportion of funds invested was 3.85% from each stock; (3)The optimal portfolio which used the active strategy had 3.33% of return and 0.93% of risk each month, while optimal portfolio that used the passive strategy had 1.66% of return and 0.97% of risk each month.
Research Interests:
Penelitian ini bertujuan untuk menyeleksi saham-saham yang terdaftar dalam Indeks LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode Agustus 2015-Juli 2017 yang dapat dijadikan sebagai pembentuk portofolio optimal saham menggunakan strategi aktif dan... more
Penelitian ini bertujuan untuk menyeleksi saham-saham yang terdaftar dalam Indeks LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode Agustus 2015-Juli 2017 yang dapat dijadikan sebagai pembentuk portofolio optimal saham menggunakan strategi aktif dan strategi pasif. Selain itu, penelitian ini juga menghitung besarnya proporsi dana masing-masing saham yang masuk dalam kedua jenis strategi portofolio optimal dan juga menghitung besarnya return dan risiko portofolio yang menggunakan strategi aktif dan pasif. Metode yang digunakan dalam pembentukan portofolio optimal strategi aktif adalah single index model, sementara metode yang digunakan dalam pembentukan portofolio optimal strategi pasif adalah indexing.
Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh saham yang termasuk dalam indeks LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Agustus 2015- Juli 2017. Sampel penelitian ditentukan menggunakan metode purposive sampling dengan kriteria saham terdaftar secara berturut-turut dalam index LQ-45 selama periode Agustus 2015- Juli 2017 dan memiliki return saham positif selama periode Agustus 2015- Juli 2017. Berdasarkan kriteria tersebut, diperoleh sampel penelitian sebanyak 26 saham.
Hasil penelitan ini adalah: (1)Terdapat delapan saham yang termasuk dalam portofolio optimal strategi aktif menurut single index model yaitu ADRO , PTBA, GGRM, TLKM, BBTN, PWON, UNTR, dan WSKT, sementara itu terdapat 26 saham yang termasuk dalam portofolio optimal strategi pasif indexing. (2)Proporsi dana yang diinvestasikan pada masing-masing saham dalam portofolio optimal strategi aktif yaitu ADRO sebesar 27,13%, PTBA sebesar 8,37%, GGRM sebesar 13,62%, TLKM sebesar 21,31%, BBTN sebesar 13,64%, PWON sebesar 5,90%, UNTR sebesar 4,67% dan WSKT sebesar 5,37%, sementara untuk portofolio optimal strategi pasif, proporsi dana yang diinvestasikan sebesar 3,85% untuk masing-masing saham. (3)Portofolio optimal yang menggunakan strategi aktif memiliki return 3,33% dan risk 0,93% per bulan, sementara portofolio optimal yang menggunakan strategi pasif memiliki return 1,66% dan risk 0,97% per bulan.
Research Interests: