Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                
Skip to main content
Azamul Fadhly Noor Muhammad
  • +628562360046
In the world of education, students who have a high learning interest can experience a decrease in interest in learning. One example in mathematics learning. If they are taught by the teacher in a tedious and cheery way, then the students... more
In the world of education, students who have a high learning interest can experience a decrease in interest in learning. One example in mathematics learning. If they are taught by the teacher in a tedious and cheery way, then the students will get bored quickly in accepting the learning in class. Preferably, students who have low motivation, can experience increased interest in learning if guided by a teacher who knows how to communicate and think well to the students. Prophetic thinking is thinking according to what the prophet teaches or does. Education with prophetic perspective means studying education as a great nation program that has a predictive power to a more brilliant future conducted by someone called a prophet who is an early speech or pioneer who proclaims himself and speaks the future. in teaching Mathematics lesson which is a lesson that is needed by the students as their provision to live life in society later. Not to mention the paradaban of our nation at this time...
The aims of this research were to describe geometry literacy of lower grade elementary school through Ethnomahematics at Borobudur Temple, as well as to describe the result. This research was a descriptive qualitative research with Case... more
The aims of this research were to describe geometry literacy of lower grade elementary school through Ethnomahematics at Borobudur Temple, as well as to describe the result. This research was a descriptive qualitative research with Case Study type. Methods of data collection that were used were observation and interview. The subjects of the study were three students who were lower grade elementary students (grade 1, 2 and 3). In this study, data analysis performed was descriptive analysis. Data that was analyzed in the research was the result of interviews conducted by researchers on the subject of research. The results of the research showed that the lower grade elementary students had good literacy ability especially in the material of square, rectangle and triangle through ethnomatematics at Borobudur Temple.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan optimalisasi manajemen intervensi terhadap perilaku buruk siswa di sekolah dasar. Metode yang digunakan melalui kajian literatur berdasarkan dokumen. Hasil kajian menunjukkan bahwa... more
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan optimalisasi manajemen intervensi terhadap perilaku buruk siswa di sekolah dasar. Metode yang digunakan melalui kajian literatur berdasarkan dokumen. Hasil kajian menunjukkan bahwa optimalisasi manajemen kelas memfungsikan seluruh komponen, meliputi sekolah dan orangtua sebagai komunitas moral yang berbagi tanggung jawab dan peran untuk mencegah dan mengatasi perilaku buruk siswa yang diwujudkan berupa kedisiplinan siswa pada proses pembelajaran . Optimalisasi kolaborasi orangtua dapat menciptakan komunikasi yang terapdu dengan pendidikan di sekolah untuk menghindari kontinuitas perilaku. Kesiapan seorang guru dalam penguasaan manajemen intervensi menjadi hal penting sebagai bentuk dukungan guru terhadap penindakan perilaku siswa dengan tepat sasaran dan menumbuhkan sikap disiplin siswa pada saat pembelajaran berlangsung. Integrasi nilai dalam kurikulum sekolah diperlukan sebagai upaya penanggulangan perilaku buruk agar siswa memiliki p...
Perubahan penting dalam pengajaran matematika perlu dilakukan untuk mengakomodasi perubahan berkelanjutan dalam demografi siswa di kelas rendah Sekolah Dasar pada kompetensi matematika. Guru harus mengkontekstualisasikan pembelajaran... more
Perubahan penting dalam pengajaran matematika perlu dilakukan untuk mengakomodasi perubahan berkelanjutan dalam demografi siswa di kelas rendah Sekolah Dasar pada kompetensi matematika. Guru harus mengkontekstualisasikan pembelajaran matematika dengan menghubungkan konten matematika dengan budaya dan pengalaman kehidupan nyata siswa kelas rendah pada tingkat Sekolah Dasar. Konsep matematika yang diajarkan di sekolah dasar ada hubungannya dengan pengalaman pribadi siswa dalam kehidupan sehari-hari. Sepanjang sejarah, matematika telah digunakan oleh orang-orang yang berbeda dalam berbagai cara. Aritmatika dan geometri digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat baik dalam budaya maupun sosial. Etnomatematika didefinisikan sebagai cara orang-orang dari berbagai budaya menggunakan matematika dalam kehidupan sehari-hari mereka. Konsep-konsep pembelajaran matematika yang dipelajari oleh siswa sekolah dasar adalah baru sebatas bangun datar sederhana. Luas bangun-bangun datar ...
Dalam dunia pendidikan para siswa yang memiliki minat belajar yang tinggi dapat mengalami penurunan minat belajarnya. Salah satu contoh dalam pembelajaran matematika. Jika mereka diajarkan oleh guru dengan cara yang membosankan dan... more
Dalam dunia pendidikan para siswa yang memiliki minat belajar yang tinggi dapat mengalami penurunan minat belajarnya. Salah satu contoh dalam pembelajaran matematika. Jika mereka diajarkan oleh guru dengan cara yang membosankan dan monoton, maka siswa akan cepat bosan dalam menerima pembelajaran tersebutdi kelas. Sebaiknya, siswa yang mempunyai motivasi rendah, dapat mengalami peningkatan minat belajar jika dibimbing oleh seorang guru yang mengetahui bagaimana cara berkomunikasi dan berpikir secara baik kepada siswanya. Berpikir profetik adalah berpikir sesuai dengan yang Nabi ajarkan atau lakukan. Pendidikan dengan perspektif profetik berarti mengkaji pendidikan sebagai program besar bangsa yang memiliki kekuatan prediktif ke masa depan yang lebih gemilang yang dilakukan oleh seseorang yang disebut nabi, yaitu orang yang berbicara awal atau pioner yang memproklamasikan diri dan berbicara masa depan. Dalam mengajarkanpelajaran matematika yang merupakan pelajaran yang sangat dibutuhk...
Teaching material is a collection of material and images compiled by the teacher. Learning mathematics in elementary school (SD) really needs to provide content between mathematics in the daily world of students based on local culture... more
Teaching material is a collection of material and images compiled by the teacher. Learning mathematics in elementary school (SD) really needs to provide content between mathematics in the daily world of students based on local culture with school mathematics. One of the innovative mathematics learning in elementary school can be done by linking the material with culture or ethnomatematics. Ethnomatematics-based teaching materials in elementary schools can be defined as a collection of special elementary materials compiled by teachers in facilitating the process of learning mathematics in class related to culture, either in the form or form that is often encountered by students. The advantages of teaching materials consist of: 1) Study From Anywhere, Anytime; 2) No Commuting; 3) Flexibility to Choose. While the shortcomings of teaching materials consist of: 1) High Chances of Distraction in the Class; 2) No Social Interaction; 3) Takes A Lot of Time and Money. The research method use...
ABSTRAK Dalam dunia pendidikan para siswa yang memiliki minat belajar yang tinggi dapat mengalami penurunan minat belajarnya. Salah satu contoh dalam pembelajaran matematika. Jika mereka diajarkan oleh guru dengan cara yang membosankan... more
ABSTRAK Dalam dunia pendidikan para siswa yang memiliki minat belajar yang tinggi dapat mengalami penurunan minat belajarnya. Salah satu contoh dalam pembelajaran matematika. Jika mereka diajarkan oleh guru dengan cara yang membosankan dan monoton, maka siswa akan cepat bosan dalam menerima pembelajaran tersebut di kelas. Sebaiknya, siswa yang mempunyai motivasi rendah, dapat mengalami peningkatan minat belajar jika dibimbing oleh seorang guru yang mengetahui bagaimana cara berkomunikasi dan berpikir secara baik kepada siswanya. Berpikir profetik adalah berpikir sesuai dengan yang Nabi ajarkan atau lakukan. Pendidikan dengan perspektif profetik berarti mengkaji pendidikan sebagai program besar bangsa yang memiliki kekuatan prediktif ke masa depan yang lebih gemilang yang dilakukan oleh seseorang yang disebut nabi, yaitu orang yang berbicara awal atau pioner yang memproklamasikan diri dan berbicara masa depan. Dalam mengajarkan pelajaran matematika yang merupakan pelajaran yang sangat dibutuhkan oleh siswa sebagai bekal dia menjalani kehidupan di masyarakat kelak. Belum lagi paradaban bangsa kita saat ini yang sangat terpuruk, sehingga kita seolah-olah telah hilang jati diri sebagai bangsa yang bermartabat, sehingga dibutuhkan kembali tingkat berpikir sesuai yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW yang sering kita sebut berpikir Profetik, yang sesungguhnya itu sudah diajarkan oleh orang tua masing-masing sebelum masuk SD. ABSTRACT In the world of education, students who have a high learning interest can experience a decrease in interest in learning. One example in mathematics learning. If they are taught by the teacher in a tedious and cheery way, then the students will get bored quickly in accepting the learning in class. Preferably, students who have low motivation, can experience increased interest in learning if guided by a teacher who knows how to communicate and think well to the students. Prophetic thinking is thinking according to what the prophet teaches or does. Education with prophetic perspective means studying education as a great nation program that has a predictive power to a more brilliant future conducted by someone called a prophet who is an early speech or pioneer who proclaims himself and speaks the future. In teaching Mathematics lesson which is a lesson that is needed by the students as their provision to live life in society later. Not to mention the paradaban of our nation at this time so badly, so we seem to have lost identity as a dignified nation, so it is necessary to return the level of thinking as taught by the Nabi Muhammad SAW that we often call Profetic thinking, which actually was already taught by parents each before entering elementary school.
The results of this study focused on examining the theory of optimizing management of class interventions on the disciplinary behavior of students in primary schools. The method used through literature review based on documents. The... more
The results of this study focused on examining the theory of optimizing management of class interventions on the disciplinary behavior of students in primary schools. The method used through literature review based on documents. The results of the study show that the optimization of class management functions all components, including schools and parents as a moral community that shares responsibility and roles to prevent and overcome students' bad behavior which is manifested in the form of student discipline in the learning process. Optimization of parental collaboration can create the most effective communication with education in schools to avoid continuity of behavior. Readiness of a teacher in mastering the management of intervention becomes important as a form of teacher support for the action of students in the right direction and fostering student discipline when learning takes place. Integration of values in the school curriculum is needed as an effort to overcome bad behavior so that students have a good character. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan optimalisasi manajemen intervensi terhadap perilaku buruk siswa di sekolah dasar. Metode yang digunakan melalui kajian literatur berdasarkan dokumen. Hasil kajian menunjukkan bahwa optimalisasi manajemen kelas memfungsikan seluruh komponen, meliputi sekolah dan orangtua sebagai komunitas moral yang berbagi tanggung jawab dan peran untuk mencegah dan mengatasi perilaku buruk siswa yang diwujudkan berupa kedisiplinan siswa pada proses pembelajaran. Optimalisasi kolaborasi orangtua dapat menciptakan komunikasi yang terapdu dengan pendidikan di sekolah untuk menghindari kontinuitas perilaku. Kesiapan seorang guru dalam penguasaan manajemen intervensi menjadi hal penting sebagai bentuk dukungan guru terhadap penindakan perilaku siswa dengan tepat sasaran dan menumbuhkan sikap disiplin siswa pada saat pembelajaran berlangsung. Integrasi nilai dalam kurikulum sekolah diperlukan sebagai upaya penanggulangan perilaku buruk agar siswa memiliki pribadi yang berkarakter baik. Kata Kunci: Manajemen Intervensi Kelas, Kedisiplinan Siswa PENDAHULUAN Maraknya kasus-kasus yang terjadi tentang perilaku buruk anak banyak mendapat perhatian, khususnya kasus yang terjadi pada anak di jenjang Madrasah Ibtidaiyah. Perilaku buruk siswa bersumber dari banyak hal, sebagian di antaranya dari luar situasi kelas dan sebagian lainnya dapat disebabkan atau paling tidak diperkuat oleh situasi kelas. Situasi semacam ini dapat mengurangi intensitas pembelajaran atau bahkan dapat menimbulkan kesedihan baik pada siswa maupun pada guru. Anak-anak belajar nilai-nilai dari sekolah mengikuti keberadaan norma-norma masyarakat yang tercermin dalam praktek di sekolah. Inisiatif guru dalam mengendalikan perilaku-perilaku deskriminatif di sekitar sekolah merupakan upaya yang dirancang untuk membuat sekolah terasa aman bagi siswa (Deborah dan Toni, 2005:10). Dengan kata lain, sekolah harus menjadi pengirim nilai-nilai sosial dan menjadi transformatif melalui manajemen di dalam kelas untuk mencegah dan mengatasi perilaku menyimpang siswa. Pada jenjang madrasah ditemukan bentuk-bentuk perilaku buruk siswa yang
Abstrak Hakekat kepemimpinan di kelas adalah kemampuan untuk mempengaruhi dan menggerakkan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran di kelas. Guru juga dapat menjadi seorang pemimpin pada saat pelaksanaan pembelajaran berlangsung, baik di... more
Abstrak Hakekat kepemimpinan di kelas adalah kemampuan untuk mempengaruhi dan menggerakkan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran di kelas. Guru juga dapat menjadi seorang pemimpin pada saat pelaksanaan pembelajaran berlangsung, baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Tujuannya diharapkan guru dapat memimpin siswa sesuai dengan fungsi kepemimpinan yang berkaitan dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Seorang guru juga harus memahami model-model kepemimpinan yang baik, hal ini dikarenakan proses pembelajaran yang baik sal ah satunya ditentukan oleh gaya kepemimpinan yang identik dengan model kepemimpinan guru dalam proses pembelajaran di kelas. Pada proses pembelajaran di kelas tingkat sekolah dasar sangat berbeda dengan tingkat menengah, terutama dalam hal menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa. Otomatis gaya kepememimpinan guru juga harus disesuaikan dengan keadaan siswa di tingkat sekolah dasar. Kata Kunci: kepemimpinan di kelas, model kepemimpinan, guru Abstract The nature of classroom leadership is the ability of influencing and motivating students to achieve learning goal at school. Teachers can also be a leader during the learning process, either inside or outside the classroom. The expected goal is the teacher role in leading students should be in line with the leadership function which is related to the learning goal. A teacher should also understand good models of leadership, because good teaching and learning process is determined by the leadership style which relects the teachers' leadership model in in-class teaching-learning process. The learning system of primary level is very different from that of secondary level, especially in the way of delivering the teaching material to students. Therefore, teachers' leadership style should be adjusted to the condition of students at primary school.
The aims of this research were to describe geometry literacy of lower grade elementary school through Ethnomahematics at Borobudur Temple, as well as to describe the result. This research was a descriptive qualitative research with Case... more
The aims of this research were to describe geometry literacy of lower grade elementary school through Ethnomahematics at Borobudur Temple, as well as to describe the result. This research was a descriptive qualitative research with Case Study type. Methods of data collection that were used were observation and interview. The subjects of the study were three students who were lower grade elementary students (grade 1, 2 and 3). In this study, data analysis performed was descriptive analysis. Data that was analyzed in the research was the result of interviews conducted by researchers on the subject of research. The results of the research showed that the lower grade elementary students had good literacy ability especially in the material of square, rectangle and triangle through ethnomatematics at Borobudur Temple.