Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

PAPER aswin

PAPER BATUAN PIROKLASTIK Disusun Oleh: Aswin Ade Putra F1D214034 PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI JURUSAN TEKNIK KEBUMIAN FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS JAMBI BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Salah satu unsur pembentuk batuan adalah mineral yang terkandung dansistem Kristal yang terkandung didalam batuan Kristal memiliki beberapapengklasifikasian. Batuan merupakan unsur dari pembentuk kerak bumi, terdapat beberapa jenis pengklasifikasian jenis batuan sesuai dengan lapisan – lapisanbumi. Magma merupakan unsur utama dari terbentuknya batuan, siklus itupun terus berputar sehingga akhirnya batuan juga akan menjadi magma. Magma adalah cairan atau larutan silikat pijar yang terbentuk secara alamiah bersifatmudah bergerak (mobile) bersuhu antara 9000 - 11000 dan berasal atau terbentuk pada kerak bumi bagian bawah hingga selubung bumi bagian atas,sedang magma yang meleleh keluar dipermukaan bumi disebut lava. Difrensiasi magma yaitu proses pemisahan magma homogeny dalam fraksi - fraksi dengan komposisi yang berbeda - beda. Batuan mengandung mineral - mineral berharga,sehingga batuan dapat dimanfaatkan dan bernilai ekonomis. 2. TUJUAN PENULISAN Adapun tujuan penulisan paper ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah petrologi serta dapat menambah pengetahuan dalam bidang geologi. 3. RUMUSAN MASALAH 1. Pengertian batuan piroklastik 2. Penamaan batuan piroklastik 3. Komposisi penyusun batuan piroklastik 4. Tipe endapan batuan piroklastik BAB II BATUAN PIROKLASTIK Pengertian batuan piroklastik Batuan piroklastik adalah batuan vulkanik yang bertekstur klastik yang dihasilkan oleh serangkaian proses yang berkaitan dengan letusan gunung api,dimana material penyusunnya terendapkan dan terkonsolidasi sebelum mengalami transportasi . Sumber : versesofuniverse.blogspot.com 2.1 Hasil Piroklastik Batuan piroklastik sangat berbeda teksturnya dengan batuan beku,apabila batuan beku adalah hasil pembekuan langsung dari magma atau lava, jadi dari fase cair ke fase padat dengan hasil akhir terdiri dari kumpulan kristal,gelas ataupun campuran dari kedua - duanya. Sedangkan batuan piroklastik terdiridari himpunan material lepas (dan mungkin menyatu kembali) dari bahan#bahan yang dikeluarkan oleh aktifitas gunung api, yang berupa material padatberbagai ukuran (dari halus sampai sangat kasar, bahkan dapat mencapaiukuran bongkah). oleh karena itu klasifikasinya didasarkan atas ukuran butir maupun jenis butirannya. Kelompok batuan piroklastik ini di definisikan sebagai batuan yangdihasilkan (secara langsung) oleh aktifitas erupsi secara eksplosif dari gunungapi. Karena mempunyai sifat yang unik, maka terminologi yang digunakan untuk pemerian batuan ini juga khusus. penamaan batuan piroklastik Berdasarkan ukuran butir klastikanya, sebagai bahan lepas (endapan) dan setelah menjadi batuan piroklastika, penamaannya seperti pada Tabel 1. Bom gunungapi adalah klastika batuan gunungapi yang mempunyai struktur-struktur pendinginan yang terjadi pada saat magma dilontarkan dan membeku secara cepat di udara atau air dan di permukaan bumi. Salah satu struktur yang sangat khas adalah struktur kerak roti (bread crust structure). Bom ini pada umumnya mempunyai bentuk membulat, tetapi hal ini sangat tergantung dari keenceran magma pada saat dilontarkan. Semakin encer magma yang dilontarkan, maka material itu juga terpengaruh efek puntiran pada saat dilontarkan, sehingga bentuknya dapat bervariasi. Selain itu, karena adanya pengeluaran gas dari dalam material magmatik panas tersebut serta pendinginan yang sangat cepat maka pada bom gunungapi juga terbentuk struktur vesikuler serta tekstur gelasan dan kasar pada permukaannya. Bom gunungapi berstruktur vesikuler di dalamnya berserat kaca dan sifatnya ringan disebut batuapung (pumice). Batuapung ini umumnya berwarna putih terang atau kekuningan, tetapi ada juga yang merah daging dan bahkan coklat sampai hitam. Batuapung umumnya dihasilkan oleh letusan besar atau kuat suatu gunungapi dengan magma berkomposisi asam hingga menengah, serta relatif kental. Bom gunungapi yang juga berstruktur vesikuler tetapi di dalamnya tidak terdapat serat kaca, bentuk lubang melingkar, elip atau seperti rumah lebah disebut skoria (scoria). Bom gunungapi jenis ini warnanya merah, coklat sampai hitam, sifatnya lebih berat daripada batuapung dan dihasilkan oleh letusan gunungapi lemah berkomposisi basa serta relatif encer. Bom gunungapi berwarna hitam, struktur masif, sangat khas bertekstur gelasan, kilap kaca, permukaan halus, pecahan konkoidal (seperti botol pecah) dinamakan obsidian. Blok atau bongkah gunungapi dapat merupakan bom gunungapi yang bentuknya meruncing, permukaan halus gelasan sampai hipokristalin dan tidak terlihat adanya struktur-struktur pendinginan. Dengan demikian blok dapat merupakan pecahan daripada bom gunungapi, yang hancur pada saat jatuh di permukaan tanah/batu. Bom dan blok gunungapi yang berasal dari pendinginan magma secara langsung tersebut disebut bahan magmatik primer, material esensial atau juvenile). Blok juga dapat berasal dari pecahan batuan dinding (batuan gunungapi yang telah terbentuk lebih dulu, sering disebut bahan aksesori), atau fragmen non-gunungapi yang ikut terlontar pada saat letusan (bahan aksidental). Tabel 1. Klasifikasi batuan piroklastika, Fisher 1966 Berdasarkan komposisi penyusunnya, tuf dapat dibagi menjadi tuf gelas, tuf kristal dan tuf litik, apabila komponen yang dominan masing-masing berupa gelas/kaca, kristal dan fragmen batuan. Tuf juga dapat dibagi menjadi tuf basal, tuf andesit, tuf dasit dan tuf riolit, sesuai klasifikasi batuan beku. Apabila klastikanya tersusun oleh fragmen batuapung atau skoria dapat juga disebut tuf batuapung atau tuf skoria. Demikian pula untuk aglomerat batuapung, aglomerat skoria, breksi batuapung, breksi skoria, batulapili batuapung dan batulapili skoria. Komposisi penyusun batuan piroklastik Menurut Fisher, 1984 dan Williams, 1982 : A. Kelompok Material Esensial (juvenil) Yang termasuk dalam kelompok ini adalah material langsung dari magma yang diletuskan baik yang tadinya berupa padatan atau cairan serta buih magma. Massa yang tadinya berupa padatan akan menjadi blok piroklastik, massa cairan akan segera membeku selama diletuskan dan cenderung membentuk bom piroklastik dan buih magma akan menjadi batuan yang porous dan sangat ringan, dikcnal dcngan batuapung. B. Kelompok material Asesori (Cognate) Yang termasuk dalam kelompok ini adalah biia materialnya berasal dari endapan letusan sebelumnya dari gunungapi yang sama atau tubuh volkanik yang lebih tua. C. Kelompok Asidental (bahan asing) Yang dimaksud dengan material asidental adalah material hamburan dari batuan dasar yang lebih tua di bawah gunung api tersebut, terutama adalah batuan dinding di sekitar leher volkanik. Batuannya dapat berupa batuan beku,endapan maupun batuan ubahan. Tipe endapan piroklastik Endapan Piroklastik Tak Terkonsolidasi (Unconsolidated) Bom Gunung Api Bom Gunungapi adalah gumpalan-gumpalan lava yang mempunyai ukuran lebih besar dari 64mm. Daerah ini sebagian atau semuanya berujud plastik pada waktu tererupsi. Beberapa bomb mempunyai ukuran yang sangat besar. Blok Gunung Api Blok Gunung api merupakan batuan piroklastik yang dihasilkan oleh erupsi eksplosive dari fragmen batuan yang sudah memadat lebih dulu dengan ukuran lebih besar dari 64 mm. Blok-blok ini selalu menyudut bentuknya atau equidimensional. Lapili Lapili berasal bahasa latin lapillus, yaitu nama untuk hasil erupsi eksplosif gunung api yang berukuruan 2mm-64mm. Selain dari fragmen batuan , kadang-kadang terdiri dari mineral-mineral augti, olivine, plagioklas. Debu Gunung Api Debu gunung api adalah batuan piroklastik yang berukuran 2mm-1/256mm yang dihasilkan oleh pelemparan dari magma akibat erupsi eksplosif. Namun ada juga debu gunung berapi yang terjadi karena proses penggesekan pada waktu erupsi gunung api. Debu gunung api masih dalam keadaan belum terkonsolidasi, ( Endarto, Danang, 2005 ). Endapan Piroklastik yang Terkonsolidasi (consolidated) Breksi piroklastik Breksi piroklastik adalah batuan yang disusun oleh block – block gunung api yang telah mengalami konsolidasi dalam jumlah lebih 50 % serta mengandung lebih kurang 25 % lapili dan abu. Aglomerat Aglomerat adalah batuan yang dibentuk oleh konsolidasi material – material dengan kandungan yang didominasi oleh bomb gunung api dimana kandungan lapili dan abu kurang dari 25 % Batu lapilli Batu lapili adalah batuan yang dominant terdiri dari fragmen lapili dengan ukuran 2 – 64 mm Tuff Tuff adalah endapan dari gunung api yang telah mengalami konsolidasi, dengan kandungan abu mencapai 75 %. Macamnya : tuff lapili, tuff aglomerat, tuff breksi piroklastik ( Endarto, Danang, 2005 ). BAB III PENUTUP 3.1 KESIMPULAN Batuan Piroklastik merupakan batuan gunungapi bertekstur klastikasebagai hasil letusan gunungapi dan langsung dari magma pijar. Piroklastik merupakan fragmen yang dibentuk dalam letusan volkanik, dan secara khusus menunjuk pada klastika yang dihasilkan dari magmatisme letusan. Dalam mempelajari batuan piroklastik kita tidak dapat lepas dari mempelajaribagaimana mekanisme pembentukan dan karakteristik endapan piroklastik. REFERENSI http://www.academia.edu/11173372/Batuan_Piroklastik http://khariswiratama.blogspot.co.id/2013/10/klasifikasi-penamaan-batuan-piroklastik.html http://petroclanlaboratory.weebly.com/pyroclastic-rocks.html buku panduan praktikum petrologi Prodi. Teknik Geologi,UPN "Veteran" Yogyakarta