Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa seijin penulis dan penerbit. Sanksi Pelanggaran Pasal 44: Undang-undang Nomor 12 Tahun 1997 Tentang Perubahan Undang-undang Nomor 6 Tahun 1987 Tentang Hak Cipta Sebagaimana Telah Diubah dengan Undang-undang Nomor 7 Tahun 1987. 1. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau memperbanyak suatu ciptaan atau memberi ijin untuk itu, dipidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau dengan paling banyak Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah). 2. Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta sebagaimana dimaksud ayat (1), dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/ atau dengan paling banyak Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah). IdOU dan PILI-NGO Movement Jl. Tumenggung Wiradireja No. 216, Rt 03/06, Cimahpar, Bogor 16155 Jawa Barat, Indonesia P.O. Box 146, Bogor 16001 Telp. : +62 251 657002/ 657208 Fax : +62 251 657171 E-mail : kukila@pili.or.id Website : http://www.pili.or.id/kukila Tim produksi Tim Penyusun : Wishnu Sukmantoro, Mohammad Irham, Wilson Novarino, Ferry Hasudungan, Neville Kemp dan Muchamad Muchtar Contributor : Adam A. Supriatna, Bas van Helvoort, Colin Trainor, Dewi M. Prawiradilaga, Iwan Setiawan, Murray Bruce, Sebastian (Bas) van Balen, Soekarja Somadikarta, Yus Rusila Noor Design Cover & Layout : Rifki Ilustrasi Cover : Carpococcyx viridis (depan), Ninox burhani (belakang) oleh Agus Prijono/ National Geographic Indonesia Penanggung Jawab : Mochamad Indrawan, (Indonesian Ornithologists’ Union (IdOU)) Buku ini diterbitkan oleh IdOU (Indonesian Ornithologists’ Union) atas dukungan dan kerjasama dengan OBC-Bertram Smythies fund, The Gibbon Foundation, PILI-NGO Movement dan LIPI Sekretariat IdOU (Indonesian Ornithologists’ Union) Jl. Tumenggung Wiradireja No. 216 Rt. 03/06, Cimahpar, Bogor – 16155 P.O. Box 146, Bogor – 16001 Phone: +62-251-657002 Fax: +62-251-657171 Email : kukila@pili.or.id Website : www.pili.or.id/kukila Sitasi yang disarankan; Sukmantoro W., M. Irham, W. Novarino, F. Hasudungan, N. Kemp & M. Muchtar. 2007. Daftar Burung Indonesia no. 2. Indonesian Ornithologists’ Union, Bogor. ISBN 978-979-3143-27-9 MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA P ertama-tama saya mengucapkan “selamat” dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Tim Penyusun yang telah bekerja keras dan menyiapkan dan menerbitkan buku “Daftar Burung Indonesia” yang merupakan pembaharuan dari Daftar Burung Indonesia I yang telah disusun Tahun 1992. Penyempurnaan ini sangat penting mengingat banyaknya perubahan pada spesies burung di Indonesia, baik dengan adanya penemuan jenis-spesies baru atau kepunahan beberapa spesies karena kerusakan lingkungan yang terjadi selama satu dasawarsa ini. Seperti kita ketahui bersama, Indonesia merupakan negara yang kaya akan keanekaragaman hayati atau dikenal sebagai megabiodiversity country. Salah satu kekayaan keanekaragaman hayati tersebut adalah keanekaragaman spesies burung di Indonesia. Indonesia memiliki 1598 spesies burung atau sekitar 17 persen dari total jenis burung di dunia. Pulau-pulau Indonesia yang tersebar dari daratan Asia hingga Australia, juga merupakan rumah bagi sepertiga lebih spesies burung langka Asia. Ini merupakan konsentrasi terbesar di wilayah Asia. Kawasan Indonesia, terutama kawasan lahan basah (wetlands), juga merupakan tempat singgah bagi burung-burung migran. Burung air migran menggunakan ekosistem lahan basah di Indonesia sebagai tempat “mengisi bensin”, mencari makan dan beristirahat beberapa hari, sebelum melanjutkan perjalanannya dari bagian utara Asia dan Alaska menuju kawasan Asia Timur, Asia Tenggara, Australia dan pulau-pulau di Pasifik Barat. Pada tahun 2002, Red Data List IUCN menunjukkan 772 spesies flora dan fauna terancam punah, diantaranya adalah 114 spesies burung. Banyak dari spesies-spesies yang terancam punah tersebut merupakan spesies yang eksotik dan hanya dapat ditemui di Indonesia, seperti Elang Jawa atau Javan Hawk Eagle (Spizaetus bartelsi) dan Anis-betet Sangihe atau Sangihe Shrikethrush (Colluricincla sanghirensis). Kepunahan spesies di Indonesia terutama disebabkan oleh degradasi habitat (deforestasi, perubahan peruntukan lahan), bencana (kebakaran), eksploitasi secara tidak bijaksana (perburuan/pemanenan liar) dan masuknya spesies asing invasif serta perdagangan satwa liar. Perdagangan satwa liar menjadi ancaman serius bagi kelestarian satwa liar Indonesia. Lebih dari 90 persen satwa yang dijual di pasar adalah hasil tangkapan alam, bukan hasil penangkaran. Lebih dari 20 persen satwa yang dijual di pasar mati akibat pengangkutan yang tidak layak. Berbagai jenis satwa dilindungi, seperti orangutan, penyu, beberapa jenis burung, harimau Sumatera dan beruang. Semakin langka satwa tersebut semakin mahal pula harganya. iv Checklist Pemerintah Indonesia sejak lama telah melakukan beberapa upaya pengendalian dan penanggulangan kerusakan lingkungan yang dapat menyebabkan penyusutan keanekaragaman hayati. Beberapa kebijakan telah dicanangkan terutama terkait dengan upaya pelestarian/konservasi. Selain itu diupayakan pula suatu kebijakan pemanfaatan yang mengindahkan kaidah-kaidah pembangunan berkelanjutan serta pembagian keuntungan yang adil dari pemanfaatan keanekaragaman hayati. Sejak tahun 1990 telah diterbitkan UU No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya yang mengatur konservasi keanekaragaman ekosistem dan spesies terutama di kawasan lindung. Indonesia telah memiliki 552 unit kawasan konservasi yang mencakup taman nasional, cagar alam, suaka margasatwa dan taman hutan raya. selain itu, juga sudah dilakukan beberapa kali upaya pemantauan dan penertiban terhadap perdagangan dan penyelundupan satwa liar, termasuk burung. Namun demikian upaya yang dilakukan oleh pemerintah tersebut belum memadai dan tidak akan berjalan dengan efektif tanpa dukungan dari semua pemangku kepentingan (stakeholder), terutama dari masyarakat. Dalam hal ini partisipasi masyarakat sangat diperlukan. Oleh karena itu, saya sangat mendukung dan menghargai diterbitkannya buku ini sebagai salah satu media untuk menggugah kesadaran dan kecintaan kita terhadap burung dengan memperkenalkan berbagai spesies burung di Indonesia, mulai dari taksonominya, ekologi dan status konservasinya. Penghargaan yang tinggi saya sampaikan kepada penyandang dana, Tim Penulis dan Editor yang telah bekerja keras mewujudkan buku yang sangat penting ini. Saya mengharapkan agar buku ini dapat dijadikan sebagai salah satu pedoman bagi segenap pecinta lingkungan, khususnya para pecinta burung, untuk turut serta menjaga dan melestarikan burung-burung Indonesia. Tanpa partisipasi dari semua pihak, maka beberapa tahun mendatang, keindahan dan keelokan burung-burung yang kita miliki mungkin hanya tinggal cerita dan hanya bisa dinikmati lewat gambarnya saja. Jakarta, Juni 2006 Ir. Rachmat Witoelar MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Sambutan Menteri Kehutanan Assalamualaikum warahmatullah wabarakatu S umberdaya alam hayati dan ekosistemnya merupakan bagian terpenting dari sumberdaya alam, yang terdiri dari alam hewani, alam nabati atau fenomena alam, baik secara masing-masing maupun bersama-sama mempunyai fungsi dan manfaat sebagai unsur pembentuk lingkungan hidup, yang kehadirannya tidak dapat digantikan. Mengingat sifatnya yang tidak tergantikan tersebut, maka kepunahan salah satu unsur hayati akan berakibat terganggunya ekosistem. Oleh karena itu supaya konservasi sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya menjadi tanggung jawab setiap generasi, baik pemerintah maupun masyarakat. Dalam kerangka itulah, saya menyambut baik dan memberikan penghargaan atas diterbitkannya Buku Daftar Burung Indonesia No. 2, yang diprakarsai oleh Pusat Informasi Lingkungan Indonesia (PILI). Burung merupakan salah satu sumberdaya alam hayati penting yang bertindak sebagai bioindikator lingkungan. Satwa ini mempunyai fungsi dan manfaat sebagai pembentuk lingkungan hidup yang kehadirannya tidak dapat tergantikan dan mempunyai kedudukan serta peran penting bagi kehidupan manusia. Semoga buku Daftar Burung Indonesia No. 2 ini dapat menjadi sumber informasi yang akurat dan lengkap, khususnya bagi para pengamat burung yang tergabung dalam “Indonesia Ornithologist”, serta masyarakat pada umumnya. Menteri Kehutanan H. MS. Kaban, SE, MSi. S aya menyambut gembira atas terbitnya (Daftar Burung Indonesia no. 2) ini. Buku ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu acuan penting dalam tata nama burung di Indonesia. Isu keanekaragaman hayati merupakan isu yang semakin menarik di tahun-tahun belakangan ini. Penemuan beberapa spesies baru dari berbagai taksa di alam, pembaharuan pertelaan spesies yang melahirkan nama-nama spesies baru dari hasil pemisahan spesies dan juga penemuan kembali beberapa spesies yang sudah dinyatakan punah semakin sering dilaporkan. Riset-riset keanekaragaman hayati tersebut mulai diminati oleh kaum muda Indonesia. Perkembangan ilmu pengetahuan keanekaragaman hayati telah mengarahkan pada pendekatan holistik dari morfologi, ekologi sampai ke informasi molekuler dan genetik, pro dan kontra penentuan nama spesies berbasis informasi DNA di kalangan taksonom dan peneliti molekuler. Dalam hal ini, pengembangan daftar spesies untuk suatu kawasan atau negara menghadapi masalah komplek terutama acuan dalam penentuan spesies (apakah menggunakan data DNA atau tidak sama sekali). Dengan demikian konsep spesies yang dipakai masih jadi perdebatan panjang. Dalam daftar burung Indonesia ini, Peters’ Sequence menjadi acuan dalam penamaan spesies, dalam perkembangannya, daftar burung Peters tersebut mengalami pembaharuan karena penemuan-penemuan jenis baru dan beberapa perubahan dan pemisahan spesies, dan menjadi menarik saat setiap taksonom yang mengacu pada Peters, seringkali tidak memiliki kesamaan dalam penentuan spesies tambahan setelah Peters. Daftar burung Indonesia yang berbasiskan Peters’ sequence mengadopsi konsep biologi spesies dalam penentuan spesies tambahan setelah Peters’ sequence dan buku checklist no. 1 oleh Andrew 1992 dengan menggunakan kriteria perbedaan morfologi terlebih dahulu, kemudian DNA atau genetika sebagai faktor penunjang memperkuat analisa tersebut. Pusat Penelitian Biologi-LIPI sangat peduli terhadap perkembangan temuan berbagai informasi spesies burung di Indonesia, misalnya dalam penemuan spesies baru atau yang ditemukan kembali. Seperti, Melipotes Foja Melipotes carolae di Papua yang merupakan spesies baru di Indonesia. Burung namdur dahi emas Amblyornis flavifrons yang sebelumnya hanya berupa sebuah spesimen yang ditemukan tahun 1895. Kesemua penemuan ini merupakan hasil kerjasama Pusat Penelitian Biologi-LIPI dengan Conservation International Indonesia dan Universitas Cendrawasih. Kemudian, spesies baru hasil dari pemisahan misalnya Spizaetus cirrhatus menjadi Spizaetus floris untuk penyebarannya di wilayah Flores dan sekitarnya, dimana LIPI dan peneliti Indonesia juga berperan dalam proses pemisahan tersebut. LIPI aktif dalam menghimpun nama-nama lokal atau kedaerahan mengenai spesies-spesies burung, dimana nama-nama lokal dapat digunakan sebagai kekayaan budaya dan pengetahuan masyarakat yang berkeinginan mengembangkan ilmu ornitologi ke depan yang berbasiskan pengetahuan lokal. Dalam hal lain, pengetahuan ornitologi juga berkembang dalam hal teknis yaitu dalam kegiatan pencincinan burung dan riset mengenai flu burung pada burung liar dan unggas lokal sebagai upaya riset dan upaya pencegahan merebaknya flu burung di Indonesia, teknologi “bird striking” sebagai upaya menghindarkan populasi burung di wilayah – wilayah lalu lintas udara seperti bandara dan upaya rehabilitasi satwa, usaha pemasangan cincin pada burung, LIPI juga mendapat kepercayaan dari berbagai komunitas ilmiah untuk menjadi ”Tuan Rumah” di Indonesia. Besar harapan kami buku ini dapat merupakan salah satu bentuk kontribusi peneliti LIPI dan kerjasama peneliti LIPI dengan peneliti burung di perguruan tinggi, organisasi profesi, dan sebagainya, yang pada gilirannya dapat mendorong perkembangan ornitologi di Indonesia. Akhir kata, saya mengucapkan selamat atas terbitnya (Daftar Burung di Indonesia no. 2), semoga buku ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan perkembangan ornitologi di Indonesia. Hormat Saya, Dr. Dedy Darnaedi Kepala Pusat Penelitian Biologi-LIPI Ucapan Terima Kasih B uku Daftar Burung Indonesia no. 2 (DBI no. 2) merupakan hasil kerjasama antara Indonesian Ornithologists’ Union, the Gibbon Foundation, Pusat Informasi Lingkungan Indonesia (PILI-NGO Movement) dengan Oriental Bird Club yang memberikan dukungan pendanaan dari OBC-Bertram Smythies fund. Buku ini dianggap sebagai lanjutan dari Daftar Burung Indonesia no. 1 tahun 1992 (Checklist no. 1) yang dibuat oleh Paul Andrew dan berbasiskan Peters’ sequence. Dalam pembuatan buku DBI no. 2, banyak melibatkan ahli burung dan para pemerhati burung di Indonesia, Malaysia, Australia, Amerika, Belanda, Inggris dan kawasan Asia lainnya terutama para ahli yang mengerti mengenai deskripsi spesies burung berdasarkan biogeografi dan taksonomi. Meskipun sampai saat ini masih banyak pemahaman konsep taksonomi yang berbeda tetapi dalam kerangka dasarnya dari Peters’ sequence dan DBI no. 1, tim penyusun, kontributor buku ini dan para pendukung yang banyak membantu dalam konsep, pemikiran dan masukannya, maka daftar burung Indonesia dapat tersaji sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh kami dan kesepakatan tim penyusun dan kontributor. Buku ini diharapkan dapat dilanjutkan kembali dalam edisi no. 3 dan seterusnya sebagai salah satu bagian dalam memperbaharui daftar burung Indonesia dan sebagai bagian dari pemantauan dan tinjauan mengenai kondisi spesies burung di Indonesia yang dapat dihubungkan dalam ilmu pengetahuan dan aspek kebijakan publik. Dalam penulisan buku ini, kami sangat berterimakasih atas berbagai dukungan, saran dan bantuan yang sangat berharga dari berbagai pihak, terutama kepada Brian Sykes dan Margaret Sykes yang membantu dan memfasilitasi dukungan pendanaan melalui Bertram Smythies Fund (Oriental Bird Club-OBC). Kepada Paul Jepson yang telah memfasilitasi komunikasi awal dengan OBC. Kepada E.C. Dickinson atas masukan konsep spesiesnya. Terutama kepada Paul Andrew yang telah membuat daftar burung Indonesia no. 1. Selanjutnya, kepada Ign. Pramana Yudha atas sumbangan berbagai jurnal relevan terutama yang berkenaan dengan konsep spesies. Kepada Baskoro atas sumbangan beberapa jurnal penting dan penyusunan pangkalan data (database) untuk kepentingan pemerhati burung kelak. Kepada Nigel Redman yang telah menyediakan buku “Birds of the World; Recommended English Names”. Kepada Mochamad Indrawan yang membantu dalam fasilitasi beberapa diskusi baik melalui pertemuan dan email dan pengecekan lampiran 8. Juga, Lim Kim Chye yang sudah memberikan buku Daftar Burung di Malaysia. Kami juga berterimakasih kepada Muhammad Iqbal atas masukan dan kritikan mengenai informasi beberapa spesies burung di Sumatera. Kepada Resit Sözer dan Darjono, terutama untuk spesies yang masuk di dalam CITES dan penamaan dalam x Daftar Burung Indonesia No. 2 taksonomi. Kepada M. Noerdjito atas masukannya untuk penamaan burung Indonesia yang didasarkan nama lokal dan Hiroshi Kobayashi untuk penamaan Indonesia dengan studi kasus nama jenis burung dalam bahasa Jepang. Kepada Immanudin atas masukan teknis mengenai penulisan buku ini, Ady Kristanto dan Nick Brickle atas masukannya mengenai burung-burung di Jawa dan Sumatera. Kepada Paul Jepson atas masukan dan kritikan mengenai buku ini. Kepada Stephen Nash atas masukannya mengenai spesies yang masuk daftar CITES. Kepada almarhum Kris Tindige atas masukannya mengenai burung-burung di Papua. Kepada Hewarsono Soedjito dan Hari Prayogo atas sumbangan beberapa buku mengenai hasil riset di Betung Kerihun, Kalimantan. Kepada Bruce Beehler atas masukannya mengenai burung-burung di wilayah Wallacea dan Papua. Kepada Nigel Collar atas masukannya dalam artikel prioritas penelitian ornitologi di Indonesia. Kepada Asep Koswara dan M. Fadli atas pengecekan dan perbaikan daftar burung Indonesia. Kepada Anwar Muzakir atas koreksi tabel daftar burung Indonesia. Terima kasih juga disampaikan kepada Dwi Mulyawati yang membantu dalam kompilasi lampiran 9 dalam buku ini. Kami juga berterimakasih kepada Masnelyati Hilman atas bantuannya dalam memfasilitasi pemberian kata sambutan dari Menteri Lingkungan Hidup; Bapak Rahmat Witoelar. Kepada Kurnia Rauf atas bantuannya memfasilitasi pemberian kata sambutan dari Menteri Kehutanan: Bapak M.S. Kaban. Kepada Willy Rombang, Pete Wood dan Rudyanto atas sumbangan informasi mengenai IBA dan spesies terancam punah. Kepada Suer Suryadi atas sumbangan pemikiran mengenai tata peraturan perundang-undangan RI terhadap jenis burung terancam punah. Tidak lupa juga terimakasih kami sampaikan kepada Usep Suparman atas bantuan memfasilitasi tempat pembuatan buku ini di kawasan Cibodas. Kepada Ade Rahmat atas masukan dan sumbangan informasi mengenai status jalak putih. Kepada Tatsuyoshi Murate juga telah membantu dalam diskusi mengenai kondisi raptor di Indonesia. Kepada Willie Smits dan Andre Aditya atas fasilitas yang baik dalam menunjang terciptanya buku ini. Kepada Tantyo Bangun atas foto lukisan Pungguk Togian Ninox burhani (Agus Prijono/National Geographic Indonesia) yang menjadi bagian cover buku ini. Kepada Arif Syamsudin di perpustakaan PILI-NGO Movement atas bantuan penyediaan literaturliteratur yang dibutuhkan, dan terakhir kepada rekan-rekan yang tidak bisa disebutkan namanya satu persatu, kami mengucapkan penghargaan dan terimakasih yang tidak terhingga. Tim Penyusun DafTar isi sambutan menteri Lingkungan hidup ....................................................................... iii sambutan menteri Kehutanan .................................................................................. v sambutan Lipi ........................................................................................................ vii Ucapan Terima Kasih.............................................................................................. ix penDahULUan .................................................................................................... 1 Daftar Burung indonesia (DBi) no. 2 ........................................................................ nama spesies adalah binominal ....................................................................... nama ilmiah ........................................................................................... nama spesies dalam bahasa inggris ........................................................... nama spesies dalam bahasa indonesia ....................................................... Katagori status ......................................................................................... 3 3 3 4 4 7 Daftar Ordo dan suku untuk Burung di indonesia (Daftar peters’) ................................. 9 Daftar Burung indonesia ......................................................................................... 21 Daftar pustaka ....................................................................................................... 77 Daftar Lampiran ..................................................................................................... 91 penDahULUan I ndonesia memiliki ekosistem yang sangat beragam, kaya akan biota, yang tidak ada bandingannya di dunia ini. Tidaklah mengherankan, jika kawasan ini sangat menarik perhatian para peneliti dalam maupun luar negeri untuk menggali ilmu pengetahuan berbagai cabang ilmu, terutama ornitologi. Penelitian ornitologi Indonesia, yang dilakukan oleh para ornitolog berkaliber dunia, seperti Georges-Louis Leclerc Comte de Buffon (1707-1788), Louis-Jean-Pierre Vieillot (1748-1831), Georges Cuvier (1769-1832), Coenraad Jacob Temminck (1778-1858), René Primevère Lesson (1794-1849), Hermann Schlegel (1804-1884), Salomon Müller (1804-1864), George Robert Gray (1808-1872), Alfred Russel Wallace (1823-1913), Tommasso Salvadori (1835-1923), Friedrich Hermann Otto Finsch (1839-1917), Émile Oustalet (1844-1904), Ernst Hartert (1859-1933), Erwin Stresemann (1889-1972), dan Ernst Mayr (1904-2005) sudah dimulai sejak abad ke-18. Peneliti Indonesia dalam bidang ini mulai berkembang pada empat dekade terakhir (Somadikarta 2005). Perhimpunan Burung Indonesia (PBI) dikenal juga dengan nama Indonesian Ornithological Society (IOS), yang didirikan pada tanggal 20 September 1973, telah memacu dan memberi kontribusi besar dalam perkembangan ilmu burung (ornitologi) di Indonesia. Dua tahun kemudian, nomor perdana Kukila, majalah resmi IOS diterbitkan dalam bulan Oktober 1975. Masuknya beberapa Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) internasional ke Indonesia pada tahun 1990-an, juga telah memberi sumbangan besar dalam mendorong dan mengikutsertakan para peneliti muda Indonesia ke dalam berbagai persoalan mengenai dunia ornitologi Indonesia. Sangat menggembirakan, karena pada saat ini, banyak perorangan dari berbagai lapisan umur yang tertarik untuk menekuni ornitologi dan kelompok pengamat burung di beberapa universitas, institusi pemerintah maupun LSM di Indonesia telah didirikan. Publikasi tentang ornitologi kawasan Indonesia meningkat tajam pada dekade terakhir ini (1994-2004). Sekitar 500 artikel terbaru tentang burung di Kepulauan Indo-Australia tercatat pada periode 1994-2004. Dari total tersebut, tidak kurang dari 250 (50%) artikel itu ditulis oleh author dan co-author orang Indonesia. Demikian juga dari sembilan takson baru yang dipertelakan pada periode yang sama, tiga di antaranya dipertelakan oleh atau setidaknya melibatkan enam peneliti Indonesia (Somadikarta 2005). Sejumlah daftar jenis burung berbagai wilayah Indonesia telah diterbitkan, di antaranya Species-checklist of the birds of New Guinea (Beehler & Finch 1985), The Birds of Wallacea: Sulawesi, the Moluccas & Lesser Sunda Islands, Indonesia – An annotated check-list (White & Bruce 1986), The Birds of Sumatra – An annotated check-list (van Marle & Voous 1988); buku panduan jenis burung Field guide to the birds of Java and Bali (MacKinnon, 1988); A field guide to the birds of Borneo, Sumatra, Java, and Bali (MacKinnon & Phillipps 1993); A guide to the birds of Wallacea (Coates & Bishop 2000), A photographic guide to the birds of Javan montane forest: Gunung Halimun National Park (Prawiradilaga dkk. 2003) - serta terbitan avifauna beberapa pulau tertentu seperti Birds of New Guinea (Beehler dkk. 1986); The birds of Borneo (Smythies 1999); The avifauna of Flores (Mees 2006). 2 Daftar Burung Indonesia No. 2 Pada tahun 1992, IOS menerbitkan daftar jenis burung Indonesia The Birds of Indonesia: A checklist (Peters’ Sequence). Terbitan KUKILA Checklist No. 1 (selanjutnya disebut Checklist No. 1) yang disusun oleh Paul Andrew ini, merupakan daftar komprehensif pertama yang mencatat daftar jenis burung yang terdapat di daerah penyebaran administratif Indonesia. Penambahan, koreksi, dan catatan pertama Checklist No. 1 diterbitkan oleh Andrew pada tahun 1993, dan tujuh tahun kemudian Derek Holmes, K. David Bishop, dan Paul Andrew menerbitkan penambahan, koreksi, dan catatan kedua dari Checklist No. 1 ini (IOS 2000). Pada akhir tahun 1990-an IOS mengalami stagnasi. Atas prakarsa sejumlah pemerhati burung, didirikan secara resmi sebuah wadah baru sebagai kelanjutan IOS yang diberi nama Perhimpunan Ornitolog Indonesia (POI) dan terjemahan resminya Indonesian Ornithologists’ Union (IdOU) pada 23 Agustus 2004. IdOU beranggotakan ornitolog Indonesia dan ornitolog manca negara. Sebagai langkah awal, IdOU menerbitkan Daftar Burung Indonesia (DBI) No. 2, yang merupakan perbaikan, penambahan, dan catatan dari Checklist No. 1 yang telah direvisi dua kali (Andrew 1993, IOS 2000). DBI No. 2 ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan dasar bagi para peneliti dan pengamat jenis-jenis burung di Indonesia dan sebagai pedoman bagi pembuat keputusan dan masyarakat umum dalam konservasi burung di Indonesia. Selain itu DBI No. 2 ini diharapkan dapat memacu kecintaan terhadap alam Indonesia secara umum. Pendahuluan DafTar BUrUnG inDOnesia (DBi) no. 2 D BI No. 2 mendaftar 1598 spesies burung yang dapat ditemukan di wilayah Indonesia (Tabel 1). Jumlah tersebut, menunjukkan bahwa Indonesia merupakan negara nomor empat di dunia terkaya akan jumlah spesies burungnya setelah Columbia, Peru, dan Brazil. Dari jumlah tersebut, 372 (23,28%) spesies di antaranya adalah spesies burung endemik dan 149 (9,32%) spesies adalah burung migran. Sangat disayangkan bahwa di Indonesia tercatat 118 (7,38%) spesies burung yang dikatagorikan sebagai spesies yang terancam punah dalam IUCN Red List. Perbedaan jumlah, jika dibandingkan dengan *Checklist No. 1 ++ (Tabel 1), disebabkan oleh beberapa penemuan baru, baik penemuan spesies burung baru untuk ilmu pengetahuan (new species) maupun spesies burung yang baru tercatat (new record) untuk Indonesia yang dipublikasikan dan setelah dicek ulang kebenarannya. Keterangan tentang penambahan dan pengurangan jumlah spesies dalam DBI No. 2 dapat dilihat pada Lampiran 1 – 3. Tabel 1. Jumlah spesies burung yang ditemukan di indonesia. Jumlah spesies *checklist no. 1 ++ Wilayah indonesia Jumlah spesies endemik *checklist no. 1++ DBi no. 2 id +feral id +feral id 1551 3 1598 2 384 Wil DBi no. 2 id Wil 372 sumatera 610 5 628 7 37 20 44 26 Kalimantan 508 3 522 5 5 1 4 1 Jawa 498 1 507 2 59 29 56 32 sulawesi 396 9 416 9 119 99 117 106 maluku 349 10 365 9 97 65 94 66 nusa Tenggara 403 4 426 5 104 72 68 46 papua 655 2 671 2 52 39 55 41 Keterangan: *Checklist No. 1 yang telah dua kali direvisi (IOS 2000) ); Id = Endemik Indonesia; +Feral = spesies bukan asli Indonesia/region; Wil = endemik region/wilayah. nama spesies adalah binominal Nama Ilmiah Semua pasal (Art. – Article) yang disebutkan dalam DBI No. 2 mengacu kepada International Code of Zoological Nomenclature (ICZN) ed. ke-4, tahun 1999. Daftar nama ilmiah spesies burung dalam DBI No. 2, seperti halnya pada Checklist No. 1, adalah binominal yang 3 4 Daftar Burung Indonesia No. 2 merupakan gabungan dari dua kata (Art. 5), yaitu yang secara berurutan terdiri dari nama marga (generic name) dan nama keterangan jenis (specific name - specific epithet). Cara penulisan nama marga didahului dengan huruf kapital, sedang nama keterangan jenis didahului dengan huruf bukan kapital (Art. 28). Bentuk huruf nama ilmiah (marga dan keterangan jenis) harus berbeda dengan huruf-huruf yang digunakan dalam teks. Pada umumnya (Appendix B, General Recommendation – ICZN) nama ilmiah spesies ditulis dengan huruf-huruf miring (italic). Berbeda dengan Checklist No. 1, pada DBI No. 2 ini setelah nama ilmiah spesies dicantumkan nama orang (author) yang mempertelakan spesies itu sebagai spesies burung baru untuk ilmu pengetahuan diikuti dengan tahun publikasi dipertelakannya. Nama orang dan tahun publikasi dipisahkan dengan tanda baca ”koma” (Art. 21 & 51). Jika nama orang dan tahun publikasi ditempatkan dalam kurung, maka hal itu berarti bahwa nama marga spesies itu sudah berubah (kombinasi baru) dari nama marga yang dipertelakan untuk pertama kalinya (Art. 51.3). Contoh: Paradisea nigra Gmelin, 1789 —› Astrapia nigra (Gmelin, 1789). Nama spesies dalam bahasa Inggris Seperti halnya dengan nama ilmiah spesies, nama spesies burung dalam bahasa Inggris pun binominal meskipun beberapa diantaranya masih trinominal. Nama spesies dalam bahasa Inggris pada DBI No. 2 mengikuti penamaan yang digunakan dalam Checklist No. 1 dan tambahannya (Andrew 1992 & 1993) dan perubahan penamaan beberapa spesies mengikuti Gill & Write (2006). Nama spesies burung baru bagi ilmu pengetahuan dan nama untuk spesies burung yang baru tercatat di wilayah Indonesia, masing-masing diambil dari pertelaan pertamanya dan dari nama yang diperoleh dari beberapa acuan seperti McKinnon & Phillips (1993), Coates & Bishop (2000), del Hoyo dkk. (1992-2005), Dickinson (2003) dan Gill & Write (2006). Nama spesies dalam bahasa Indonesia Tatanama spesies burung dalam bahasa Indonesia belum dibakukan, sehingga nama spesies untuk satu spesies burung sering berubah-ubah dan sinonim tidak terhindarkan. Dalam DBI No. 2 ini, nama spesies dalam bahasa Indonesia – yang juga bersifat binominal – mengacu kepada nama serapan bahasa daerah atau terjemahan dari bahasa Inggris yang digunakan di berbagai buku panduan lapangan (edisi bahasa Indonesia) seperti Beehler dkk. (2000), Coates & Bishop (2000), MacKinnon dkk. (2000), dan penerbitan lainnya seperti Noerdjito (2004). Tatanama spesies burung Indonesia yang diambil dari berbagai penerbitan tersebut disesuaikan dengan kaidah tatanama Indonesia yang diusulkan oleh Somadikarta (makalah internal), sebagai berikut: (1) Nama spesies burung dalam bahasa Indonesia adalah unik dan binominal, yang terdiri dari nama marga (genus) dan nama keterangan jenis (species epithet); Pendahuluan (2) Nama marga adalah unik dan sedapat mungkin menggambarkan, bentuk atau sifat yang unik, atau yang digunakan secara luas di Indonesia; (3) Nama keterangan spesies, sebaiknya ditentukan oleh sifat, warna, habitat, tempat, atau sifat lainnya; (4) Nama keterangan spesies untuk burung migran sebaiknya digunakan kata-kata sbb.: Utara, Selatan, Australi, Migran, Pengembara, Pendatang, Musiman, dan kata lainnya yang menunjukkan bahwa spesies burung itu tidak berkembang biak dan bukan burung penetap di Indonesia; (5) Nama marga dan/atau nama keterangan jenis burung endemik, sebaiknya menggunakan nama daerah asalnya; (6) Nama marga yang majemuk (terdiri dari dua kata) ditulis menyatu, sedangkan nama keterangan jenis dipisahkan dengan tanda pemisah; (7) Nama spesies burung dalam bahasa Indonesia TIDAK dicetak dengan huruf miring (italic); (8) Huruf awal pada nama marga dan keterangan jenis ditulis dengan huruf Kapital. Nama Indonesia spesies burung yang digunakan dalam DBI No. 2 ini belum semuanya mengikuti kaidah tersebut, walaupun demikian perbaikan yang berhubungan dengan tatanama Indonesia diharapkan tetap akan dilakukan sampai dicapai suatu nama burung Indonesia yang baku. Wilayah Avifauna Gambar 1. peta Wilayah avifauna berdasarkan checklist no. 1 dengan beberapa pembaharuan 5 6 Daftar Burung Indonesia No. 2 Sebagai negara kepulauan, batasan geografis merupakan faktor yang sangat berpengaruh dalam penyebaran spesies-spesies burung di Indonesia. Andrew (1992) telah mengidentifikasi tujuh daerah sebaran burung utama Indonesia. Wilayah fauna ini tidak ada hubungannya dengan pembagian wilayah Indonesia secara administratif. Pola pembagian yang sama digunakan juga dalam edisi ini, kecuali untuk daerah yang mengalami perubahan status seperti Timor Leste, Sipadan dan Ligitan. Sumatera (S) Kalimantan (K) Jawa (J) Sulawesi (C) Maluku (M) Nusa Tenggara (T) Papua (P) : Pulau Sumatera; Kepulauan di pantai Barat Sumatera termasuk kepulauan Simeulue, Banyak, Nias, Batu, Mentawai dan Enggano; Kepulauan di pantai Timur, seperti gugusan Kepulauan Riau, Lingga, Bangka dan Belitung; serta Pulau-pulau di Teluk Lampung seperti Legundi, Sebuku dan Sebesi. : Pulau Kalimantan, tidak termasuk daerah Brunei dan Malaysia termasuk Sipadan dan Ligitan (Sipadan dan Ligitan sekarang tidak termasuk Indonesia); kelompok kepulauan di sekitarnya seperti Anamba, Tambelan, Natuna dan Karimata di Laut Cina Selatan; Kepulauan Maratua di daerah pantai Timur. : Pulau Jawa, Madura dan Bali; Kepulauan di Selat Sunda dan kepulauan Panaitan, Krakatau serta Sangiang; Kepulauan di Laut Jawa seperti Kepulauan Seribu, Karimun Jawa, Bawean, Masalembu Besar dan Matasiri; Kepulauan Kangean dan Nusa Penida. : Pulau Sulawesi; Pulau-pulau di bagian Utara dan Kepulauan Miangas, Talaud dan Sangihe; Kepulauan di Pantai Timur seperti Peleng, Banggai dan Sula; dan Pulau-pulau serta kepulauan di Laut Flores seperti Muna, Butung dan Tukangbesi di bagian Tenggara; serta Kepulauan Selayar dan Bonerate di bagian Selatan. : Pulau-pulau dan kepulauan seperti Morotai, Halmahera, Bacan, Obi, Buru, Seram, Seram Laut, Watubela dan Kai; Tifore dan Mayu di Laut Maluku; Kepulauan Banda dan Manuk di Laut Banda. : Kepulauan yang membujur dari Lombok sampai Nila, termasuk Sumba; Pulau-pulau dari Dana dan Sawu serta Timor dan kepulauan Tanimbar; serta Gunung Api di Laut Banda. Tidak termasuk daerah yang sekarang secara administratif di bawah negara Timor Leste. : Wilayah Papua mengacu pada Papua wilayah Indonesia, tidak termasuk Papua Nugini. Kepulauan Aru; Kepulauan di pantai Barat Papua, termasuk Kofiau dan Gebe; Kepulauan di Teluk Cendrawasih. Pendahuluan Katagori Status Katagori status jenis ditekankan pada tiga bagian yaitu status endemisitas, migrasi dan perlindungan terhadap spesies burung tersebut. Status ini ditampilkan dalam daftar ini sebagai bahan pertimbangan bagi pengambil keputusan dari pihak terkait. Status Endemisitas Status endemisitas mengacu pada konsep endemisitas menurut Birdlife International (Stattersfield dkk. 1998). Burung sebaran terbatas adalah burung yang dikatagorikan burung darat dengan luas daerah jelajah kurang dari 50,000 km2 sepanjang sejarahnya pencatatan distribusinya (sejak tahun 1800) (Stattersfield dkk. 1998). Dalam mengacu endemisitas juga sebaran spesies tersebut harus spesifik lokasi sebagai contoh Ciconia stormi, meskipun masuk katagori spesies yang terancam karena populasinya sangat kecil dan sebarannya terbatas di wilayah-wilayah tertentu di Indonesia. Tetapi, spesies ini dalam sejarahnya juga tersebar di wilayah Asia Tenggara (semenanjung Malaya dan Sabah). Sehingga, spesies ini tidak digolongkan sebagai spesies endemik Indonesia. Sama halnya dengan Polyplectron schleiermacheri dan sejumlah spesies lain di Kalimantan maupun Papua yang juga tidak digolongkan sebagai spesies endemik Indonesia karena penyebarannya juga ada di wilayah Malaysia atau Papua Nugini. Penyebaran beberapa spesies burung (yang dahulunya merupakan spesies endemik Indonesia) seperti di wilayah Timor Leste dikeluarkan dalam status ini. Status Migrasi Katagori migrasi mengacu pada konsep migrasi jarak jauh (long distance migration) yaitu spesies yang bermigrasi berasal dari belahan bumi Utara dan belahan bumi Selatan (di mana wilayah tersebut menjadi area berkembangbiak spesies migrasi), di mana pada saat periode musim dingin, spesies tersebut melakukan migrasi ke wilayah Indonesia. Katagori migrasi jarak jauh atau spesies dalam status wilayah perkembangbiakan di luar Indonesia (dipengaruhi musim dingin) dan melakukan migrasi ke Indonesia, mengacu pada European Science Foundation (2000), Zalles & Bildstein (2000) dan Dickinson (ed.) (2003). Penandaan jenis migrasi dalam daftar burung ini dimana seluruh sub spesies merupakan spesies yang migrasi. Data daftar burung Indonesia no. 2 tercatat 149 jenis (keseluruhan sub spesies masuk katagori migrasi) yang masuk dalam katagori migrasi jarak jauh. Status keterancaman menurut IUCN Kategori status keterancaman mengacu kepada Redlist IUCN 2007 yang meliputi CR = Critically Endangered (sangat terancam punah); EN = Endangered (terancam punah); VU = Vulnerable (terancam); NT = Near Threatened (mendekati terancam); NE = Not Evaluated (belum dievaluasi); DD = Data Deficient (data kurang), sementara untuk kategori EX = Extinct (punah), EW= Extinct in the Wild (punah di alam) dan LC (Least Concern) dikeluarkan (tidak dicantumkan dalam daftar). 7 8 Daftar Burung Indonesia No. 2 Status Peraturan Perdagangan Internasional menurut CITES CITES (Convention on International Trade of Endangered Species of Wild Fauna and Flora) mengelompokkan kategori-kategori jenis dalam 3 Appendix (Lampiran) yaitu Lampiran I (semua jenis yang terancam punah dan berdampak apabila diperdagangkan. Perdagangan hanya diijinkan hanya dalam kondisi tertentu misalnya untuk riset ilmiah), Lampiran II (jenis yang statusnya belum terancam tetapi akan terancam punah apabila dieksplotasi berlebihan) dan Lampiran III (Seluruh jenis yang juga dimasukkan dalam peraturan di dalam perdagangan dan negara lain berupaya mengontrol dalam perdagangan tersebut agar terhindar dari eksploitasi yang tidak berkelanjutan) (Soehartono & Mardiastuti 2002; www.cites.org 2006). Status Perlindungan dalam hukum negara Republik Indonesia Untuk status perlindungan spesies menurut tata aturan di Indonesia mengacu pada UU No. 5/1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, PP No. 7/1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa dan PP No. 8/1999 tentang Pemanfaatan Jenis Tumbuhan dan Satwa Liar. Pendahuluan Daftar Ordo dan suku untuk Burung di indonesia (Daftar peters’) Ordo struthioniformes procellariiformes 2 1 Suku casuariidae procellariidae 2 1 hydrobatidae 3 3 4 podicipediformes pelecaniformes podicipedidae 4 phaethontidae fregatidae phalacrocoracidae 7 5 6 sulidae 8 pelecanidae ardeidae 10 9 ciconiiformes 5 ciconiidae 11 Threskiornithidae 12 6 falconiformes accipitridae 13 Marga casuarius Daption 2 pterodroma 3 pachyptila 4 Bulweria 5 calonectris 6 pufinus 7 Oceanites 8 pelagodroma 9 Oceanodroma 10 Tachybaptus 11 podiceps 12 phaethon 13 fregata 14 phalacrocorax 15 anhinga 16 sula 17 papasula 18 pelecanus 19 ardea 20 egretta 21 Bubulcus 22 ardeola 23 Butorides 24 nycticorax 25 Gorsachius 26 Zonerodius 27 ixobrychus 28 mycteria 29 ciconia 30 ephippiorhynchus 31 Leptoptilos 32 plegadis 33 Threskiornis 34 pseudibis 35 platalea 36 pandion 37 aviceda 38 henicopernis 39 pernis 40 macheiramphus 41 elanus 42 1 NSp. 3 1 3 1 2 1 2 1 1 2 2 1 2 3 4 1 3 1 3 5 6 1 2 1 2 2 1 4 1 2 1 2 1 3 1 1 1 3 1 2 1 1 No. Urut Spesies 1-3 4 5-7 8 9-10 11 12-13 14 15 16-17 18-19 20 21-22 23-25 26-29 30 31-33 34 35-37 38-42 43-48 49 50-51 52 53-54 55-56 57 58-61 62 63-64 65 66 67 68-70 71 72 73 74-76 77 78-79 80 81 9 10 Daftar Burung Indonesia No. 2 Ordo Suku Marga milvus haliastur 44 haliaeetus 45 ichthyophaga 46 circaetus 47 spilornis 48 circus 49 accipiter 50 Butastur 51 Buteo 52 harpyopsis 53 ictinaetus 54 aquila 55 hieraaetus 56 spizaetus 57 microhierax 58 falco 59 anseranas 60 Dendrocygna 61 cygnus 62 Tadorna 63 cairina 64 nettapus 65 salvadorina 66 anas 67 aythya 68 megapodius 69 eulipoa 70 Talegalla 71 aepypodius 72 macrocephalon 73 anurophasis 74 rhizothera 75 melanoperdix 76 coturnix 77 arborophila 78 Tropicoperdix 79 caloperdix 80 haematortyx 81 rollulus 82 Lophura 83 Gallus 84 polyplectron 85 argusianus 86 pavo 87 Turnix 88 43 falconidae 14 7 anseriformes 15 anatidae 8 Galliformes 16 megapodiidae phasianidae 17 9 Gruiformes Turnicidae 18 NSp. 1 2 1 2 1 3 5 19 2 1 1 1 3 4 6 2 8 1 4 1 1 1 2 1 6 2 8 1 3 2 1 1 1 1 2 6 1 1 1 1 5 2 2 1 1 4 No. Urut Spesies 82 83-84 85 86-87 88 89-91 92-96 97-115 116-117 118 119 120 121-123 124-127 128-133 134 135-142 143 144-147 148 149 150 151-152 153 154-159 160-161 162-169 170 171-173 174-175 176 177 178 179 180-181 182-187 188 189 190 191 192-195 196-197 198-199 200 201 202-205 Pendahuluan Ordo Suku Gruidae rallidae 20 19 heliornithidae Otididae 22 Jacanidae 23 21 charadriiformes 10 rostratulidae haematopidae 25 charadriidae 26 24 scolopacidae 27 recurvirostridae phalaropodidae 29 Burhinidae 30 28 Marga Grus rallus 90 Gallirallus 91 rallina 92 rallicula 93 aramidopsis 94 Gymnocrex 95 habroptila 96 megacrex 97 eulabeornis 98 porzana 99 poliolimnas 100 amaurornis 101 Gallicrex 102 Gallinula 103 porphyrio 104 fulica 105 heliopais 106 ardeotis 107 irediparra 108 hydrophasianus 109 metopidius 110 rostratula 111 haematopus 112 Vanellus 113 pluvialis 114 charadrius 115 erythrogonys 116 numenius 117 Limosa 118 Tringa 119 Xenus 120 actitis 121 heteroscelus 122 arenaria 123 Limnodromus 124 recurvirostra 125 Gallinago 126 scolopax 127 calidris 128 Limicola 129 philomachus 130 himantopus 131 phalaropus 132 Burhinus 133 esacus 134 89 NSp. 1 1 3 3 4 1 3 1 1 1 4 1 4 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 4 2 9 1 5 2 8 1 1 2 1 2 1 4 4 8 1 1 1 1 1 1 No. Urut Spesies 206 207 208-210 211-213 214-217 218 219-221 222 223 224 225-228 229 230-233 234 235-236 237 238 239 240 241 242 243 244 245-246 247-250 251-252 253-261 262 263-267 268-269 270-277 278 279 280-281 282 283-284 285 286-289 290-293 294-301 302 303 304 305 306 307 11 12 Daftar Burung Indonesia No. 2 Ordo Suku Glareolidae 31 stercorariidae 32 Laridae 33 11 columbiformes 34 psittaciformes 35 12 columbidae psittacidae Marga stiltia Glareola 136 catharacta 137 stercorarius 138 Larus 139 Xema 140 chlidonias 141 Gelochelidon 142 hydroprogne 143 sterna 144 anous 145 Gygis 146 Treron 147 ptilinopus 148 Ducula 149 cryptophaps 150 Gymnophaps 151 columba 152 Turacoena 153 macropygia 154 reinwardtoena 155 streptopelia 156 Geopelia 157 chalcophaps 158 henicophaps 159 Gallicolumba 160 Trugon 161 Otidiphaps 162 caloenas 163 Goura 164 chalcopsitta 165 eos 166 Trichoglossus 167 psitteuteles 168 pseudeos 169 Lorius 170 charmosyna 171 Oreopsittacus 172 neopsittacus 173 psittaculirostris 174 Opopsitta 175 micropsitta 176 probosciger 177 cacatua 178 psittrichas 179 eclectus 180 135 NSp. 1 1 1 3 3 1 2 1 1 12 2 1 13 25 20 1 2 3 2 6 1 3 4 2 1 5 1 1 1 3 3 6 8 2 1 3 8 1 2 3 2 4 1 6 1 1 No. Urut Spesies 308 309 310 311-313 314-316 317 318-319 320 321 322-333 334-335 336 337-349 350-374 375-394 395 396-397 398-400 401-402 403-408 409 410-412 413-416 417-418 419 420-424 425 426 427 428-430 431-433 434-439 440-447 448-449 450 451-453 454-461 462 463-464 465-467 468-469 470-473 474 475-480 481 482 Pendahuluan Ordo Suku Marga Geoffroyus prioniturus 182 Tanygnathus 183 psittacula 184 aprosmictus 185 alisterus 186 psittacella 187 psittinus 188 Loriculus 189 clamator 190 cuculus 191 cacomantis 192 rhamphomantis 193 chrysococcyx 194 caliechthrus 195 surniculus 196 microdynamis 197 eudynamys 198 scythrops 199 rhopodytes 200 rhinortha 201 Zanclostomus 202 rhamphococcyx 203 carpococcyx 204 centropus 205 Tyto 206 phodilus 207 Otus 208 Bubo 209 Ketupa 210 Glaucidium 211 Uroglaux 212 ninox 213 strix 214 podargus 215 Batrachostomus 216 aegotheles 217 eurostopodus 218 caprimulgus 219 hydrochous 220 collocalia 222 hirundapus 223 rhaphidura 224 mearnsia 225 apus 226 cypsiurus 227 181 cuculiformes 36 strigiformes 37 13 14 cuculidae Tytonidae strigidae 38 caprimulgiformes 15 podargidae 39 aegothelidae caprimulgidae 41 40 apodiformes 16 apodidae 42 NSp. 2 3 4 2 2 2 4 1 9 1 12 7 1 11 1 1 1 3 1 3 1 1 2 2 11 8 1 17 1 1 2 1 13 2 2 6 6 7 7 1 11 4 1 1 2 1 No. Urut Spesies 483-484 485-487 488-491 492-493 494-495 496-497 498-501 502 503-511 512 513-524 525-531 532 533-543 544 545 546 547-549 550 551-553 554 555 556-557 558-559 560-570 571-578 579 580-596 597 598 599-600 601 602-613 614-615 616-617 618-623 624-629 630-636 637-643 644 645-655 656-659 660 661 662-663 664 13 14 Daftar Burung Indonesia No. 2 Ordo Suku hemiprocnidae Trogonidae 44 43 Trogoniformes 17 18 coraciiformes alcedinidae 45 meropidae 46 coraciidae 47 Upupidae Bucerotidae 49 48 19 piciformes capitonidae 50 indicatoridae picidae 51 52 20 passeriformes eurylaimidae 53 Marga hemiprocne apalharpactes 229 harpactes 230 alcedo 231 ceyx 232 pelargopsis 233 Lacedo 234 Dacelo 235 clytoceyx 236 melidora 237 cittura 238 halcyon 239 caridonax 240 actenoides 241 Tanysiptera 242 merops 243 nyctyornis 244 meropogon 245 coracias 246 eurystomus 247 Upupa 248 Berenicornis 249 anorrhinus 250 penelopides 251 rhyticeros 252 anthracoceros 253 Buceros 254 rhinoplax 255 psilopogon 256 megalaima 257 calorhamphus 258 indicator 259 picumnus 260 sasia 261 micropternus 262 picus 263 Dinopium 264 meiglyptes 265 mulleripicus 266 Dryocopus 267 Dendrocopos 268 hemicircus 269 Blythipicus 270 reinwardtipicus 271 chrysocolaptes 272 corydon 273 228 NSp. 3 2 7 6 4 2 1 3 1 1 1 16 1 3 7 4 1 1 1 2 1 1 1 1 5 2 2 1 1 14 1 1 1 1 1 7 2 2 2 1 4 1 1 1 1 1 No. Urut Spesies 665-667 668-669 670-676 677-682 683-686 687-688 689 690-692 693 694 695 696-711 712 713-715 716-722 723-726 727 728 729 730-731 732 733 734 735 736-740 741-742 743-744 745 746 747-760 761 762 763 764 765 766-772 773-774 775-776 777-778 779 780-783 784 785 786 787 788 Pendahuluan Ordo Suku Marga cymbirhynchus eurylaimus 275 serilophus 276 psarisomus 277 calyptomena 278 pitta 279 mirafra 280 riparia 281 hirundo 282 cecropis 283 Delichon 284 Dendronanthus 285 motacilla 286 anthus 287 coracina 288 campochaera 289 chlamydochaera 290 Lalage 291 pericrocotus 292 hemipus 293 Tephrodornis 294 aegithina 295 chloropsis 296 pycnonotus 297 criniger 298 setornis 299 iole 300 Tricholestes 301 Thapsinillas 302 ixos 303 hemixos 304 irena 305 Lanius 306 pityriasis 307 heinrichia 308 Brachypteryx 309 Luscinia 310 copsychus 311 cinclidium 312 enicurus 313 cochoa 314 monticola 315 myiophonus 316 Geomalia 317 Zoothera 318 cataponera 319 274 pittidae alaudidae 55 hirundinidae 56 54 motacillidae 57 campephagidae 58 aegithinidae chloropseidae 60 pycnonotidae 61 59 irenidae Laniidae 62 63 Turdidae 64 NSp. 1 2 1 1 3 15 1 1 4 2 1 1 2 4 29 1 1 6 7 2 1 2 5 18 4 1 1 1 1 2 1 1 3 1 1 2 1 4 1 3 2 1 5 1 16 1 No. Urut Spesies 789 790-791 792 793 794-796 797-811 812 813 814-817 818-819 820 821 822-823 824-827 828-856 857 858 859-864 865-871 872-873 874 875-876 877-881 882-899 900-903 904 905 906 907 908-909 910 911 912-914 915 916 917-918 919 920-923 924 925-927 928-929 930 931-935 936 937-952 953 15 16 Daftar Burung Indonesia No. 2 Ordo Suku Marga Turdus Orthonyx 321 androphobus 322 cinclosoma 323 ptilorrhoa 324 eupetes 325 melampitta 326 ifrita 327 pellorneum 328 Trichastoma 329 malacocincla 330 malacopteron 331 pomatorhinus 332 rimator 333 ptilocichla 334 Kenopia 335 napothera 336 pnoepyga 337 stachyris 338 macronous 339 Timalia 340 Garrulax 341 Leiothrix 342 pteruthius 343 alcippe 344 crocias 345 heterophasia 346 Yuhina 347 malia 348 Tesia 349 Urosphena 350 cettia 351 Bradypterus 352 megalurus 353 Buettikoferella 354 Locustella 355 acrocephalus 356 cisticola 357 prinia 358 Orthotomus 359 phylloscopus 360 seicercus 361 abroscopus 362 rhinomyias 363 saxicola 364 muscicapa 365 320 Orthonychidae 65 Timaliidae 66 sylviidae 67 muscicapidae 68 NSp. 2 1 1 1 3 1 2 1 3 10 5 5 1 2 1 1 6 1 12 3 1 5 1 2 2 1 1 2 1 2 2 2 3 3 1 4 3 2 5 6 7 3 1 8 3 4 No. Urut Spesies 954-955 956 957 958 959-961 962 963-964 965 966-968 969-971 972-975 976-980 981 982-983 984 985 986-991 992 993-1004 1005-1007 1008 1009-1013 1014 1015-1016 1017-1018 1019 1020 1021-1022 1023 1024-1025 1026-1027 1028-1029 1030-1032 1033-1035 1036 1037-1040 1041-1043 1044-1045 1046-1050 1051-1056 1057-1063 1064-1066 1067 1068-1075 1076-1078 1079-1082 Pendahuluan Ordo Suku Marga eumyias ficedula 367 cyanoptila 368 niltava 369 cyornis 370 muscicapella 371 culicicapa 372 clytomyias 373 sipodotus 374 malurus 375 crateroscelis 376 sericornis 377 acanthiza 378 Gerygone 379 philentoma 380 pomatostomus 381 hypothymis 382 eutrichomyias 383 Terpsiphone 384 monarcha 385 arses 386 myiagra 387 machaerirhynchus 388 peltops 389 rhipidura 390 monachella 391 microeca 392 eugerygone 393 petroica 394 Tregellasia 395 penoenanthe 396 poecilodryas 397 peneothello 398 heteromyias 399 pachycephalopsis 400 Drymodes 401 amalocichla 402 eulacestoma 403 pachycare 404 rhagologus 405 hylocitrea 406 coracornis 407 pachycephala 408 colluricincla 409 pitohui 410 psaltria 411 366 maluridae 69 acanthizidae 70 platysteiridae pomatostomidae 72 monarchidae 73 71 rhipiduridae petroicidae 75 74 pachycephalidae 76 aegithalidae 77 NSp. 3 13 1 2 12 1 2 1 1 3 3 8 1 10 2 2 1 1 3 18 2 7 2 2 23 1 5 1 2 1 1 4 4 1 2 1 2 1 1 1 1 1 20 3 6 1 No. Urut Spesies 1083-1085 1086-1088 1089 1100-1101 1102-1113 1114 1115-1116 1117 1118 1119-1121 1122-1124 1125-1132 1133 1134-1143 1144-1145 1146-1147 1148 1149 1150-1152 1153-1170 1171-1172 1173-1179 1180-1181 1182-1183 1184-1206 1207 1208-1212 1213 1214-1215 1216 1217 1218-1221 1222-1225 1226 1227-1228 1229 1230-1231 1232 1233 1234 1235 1236 1237-1256 1257-1259 1260-1265 1266 17 18 Daftar Burung Indonesia No. 2 Ordo Suku paridae sittidae 79 78 climacteridae 80 Dicaeidae 81 nectariniidae 82 Zosteropidae 83 meliphagidae 84 Marga parus sitta 413 Daphoenositta 414 cormobates 415 melanocharis 416 rhamphocharis 417 prionochilus 418 Dicaeum 419 Oreocharis 420 paramythia 421 anthreptes 422 hypogramma 423 Leptocoma 424 cinnyris 425 aethopyga 426 arachnothera 427 Zosterops 428 Tephrozosterops 429 madanga 430 Lophozosterops 431 Oculocincta 432 heleia 433 chlorocharis 434 Timeliopsis 435 melilestes 436 Toxorhamphus 437 Oedistoma 438 Glycichaera 439 Lichmera 440 myzomela 441 meliphaga 442 Xanthotis 443 Lichenostomus 444 Oreornis 445 melithreptus 446 entomyzon 447 pycnopygius 448 melitograis 449 philemon 450 ptiloprora 451 melionyx 452 melidectes 453 melipotes 454 myza 455 ramsayornis 456 conopophila 457 412 NSp. 1 2 2 1 5 1 4 20 1 1 4 1 6 5 7 22 1 1 5 1 2 1 2 1 2 2 1 9 11 9 2 3 1 1 1 3 1 10 5 2 5 3 2 1 1 No. Urut Spesies 1267 1268-1269 1270-1271 1272 1273-1277 1278 1279-1282 1283-1303 1304 1305 1306-1309 1310 1311-1313 1314-1316 1317-1321 1322-1329 1330-1352 1353 1354 1355-1359 1360 1361-1362 1363 1364-1365 1366 1367-1368 1369-1370 1371 1372-1380 1381-1391 1392-1400 1401-1402 1403-1405 1406 1407 1408 1409-1411 1412 1413-1421 1422-1426 1427-1428 1429-1433 1434-1436 1437-1438 1439 1440 Pendahuluan Ordo Suku fringillidae 85 estrildidae 86 ploceidae 87 sturnidae 88 Oriolidae 89 Dicruridae 90 Grallinidae artamidae 92 cracticidae 93 91 ptilonorhynchidae 94 paradisaeidae 95 Marga serinus amandava 459 Oreostruthus 460 neochmia 461 Taeniopygia 462 erythrura 463 Lonchura 464 padda 465 emberiza 466 passer 467 ploceus 468 aplonis 469 sturnus 470 Leucopsar 471 acridotheres 472 mino 473 Basilornis 474 streptocitta 475 Gracula 476 enodes 477 scissirostrum 478 Oriolus 479 sphecotheres 480 chaetorhynchus 481 Dicrurus 482 Grallina 483 artamus 484 cracticus 485 Gymnorhina 486 ailuroedus 487 archboldia 488 amblyornis 489 sericulus 490 chlamydera 491 Loria 492 Loboparadisea 493 cnemophilus 494 macgregoria 495 Lycocorax 496 manucodia 497 ptiloris 498 semioptera 499 seleucidis 500 paradigalla 501 epimachus 502 astrapia 503 458 NSp. 1 1 1 1 1 5 21 2 1 2 3 8 4 1 2 2 3 2 1 1 1 11 3 1 11 2 4 3 1 2 1 3 2 2 1 1 1 1 1 4 1 1 1 2 4 2 No. Urut Spesies 1441 1442 1443 1444 1445 1446-1450 1451-1471 1472-1473 1474 1475-1476 1477-1479 1480-1487 1488-1491 1492 1493-1495 1496-1497 1498-1500 1501-1502 1503 1504 1505 1506-1516 1517-1519 1520 1521-1531 1532-1533 1534-1537 1538-1540 1541 1542-1543 1544 1545-1547 1548-1549 1550-1551 1552 1553 1554 1555 1556 1557-1560 1561 1562 1563 1564-1565 1566-1569 1570-1571 19 20 Daftar Burung Indonesia No. 2 Ordo Suku Marga Lophorina parotia 505 pteridophora 506 cicinnurus 507 paradisaea 508 platylophus 509 platysmurus 510 cissa 511 Dendrocitta 512 crypsirina 513 corvus 514 504 corvidae 96 NSp. 1 2 1 3 3 1 1 2 2 1 10 No. Urut Spesies 1572 1573-1574 1575 1576-1578 1579-1581 1582 1583 1584-1585 1586-1587 1588 1589-1598 Pendahuluan Daftar Burung indonesia Kolom 1 Kolom 2 Kolom 3 Kolom 4 Kolom 5 Nomor spesies (No. Sp.) Nama spesies dan author-nya Nama spesies dalam bahasa Indonesia Nama spesies dalam bahasa Inggris Distribusi (distribusi pada wilayah fauna), Ke-7 wilayah fauna (faunal region) di Indonesia diberi tanda: S untuk Sumatera K untuk Kalimantan J untuk Jawa, Bali dan Madura C untuk Sulawesi M untuk Maluku T Nusa Tenggara (kecuali Timor Leste) P Papua Untuk batasan regional, lihat: Peta Wilayah Fauna (halaman 5). S, K, J, C, M, T, atau P dalam kolom distribusi menunjukkan bahwa spesies telah tercatat satu kali atau lebih dalam region tersebut. F menunjukkan bahwa spesies tersebut dipercaya merupakan spesies feral yang ekslusif dalam suatu region. Kolom 6 Wilayah Jelajah (WJ): < Spesies tersebut tercatat di Filipina atau Asia Tenggara > Spesies tercatat di Kepulauan Bismarck, Solomon dan Australia. B Spesies tersebut tercatat di Pulau Kalimantan termasuk tercatat pula di Kalimantan pada bagian luar wilayah Indonesia (untuk wilayah jelajah ini lihat Smythies 1957), namun penyebarannya tidak untuk Filipina atau Asia Tenggara (selain <). T Spesies yang tercatat di kepulauan Timor termasuk pula wilayah administrasi Timor Leste G Spesies tercatat di Papua dan New Guinea (Papua Nugini) pada bagian luar wilayah Indonesia (untuk region ini lihat Mayr 1941), tidak termasuk Kepulauan Bismarck, Solomon dan Australia (selain >). E Spesies yang endemik untuk Republik Indonesia. N< Spesies migran dari bagian Utara ke Indonesia (100% sub spesies yang melintas di Indonesia bermigrasi) N> Spesies migran dari bagian Selatan ke Indonesia (100% sub spesies yang melintas di Indonesia bermigrasi) F yang diperkirakan feral secara ekslusif. Kolom 7-9 Status Keterancaman (IU), Perdagangan (CI) dan Perlindungan (UU): Status keterancaman dalam IUCN adalah CR (Critically endangered), EN (Endangered), VU (Vulnerable), LC (Least Concern), NT (Near Threatened), NE (Not Evaluated) dan DD (Data deficient); Status perdagangan dalam CITES (I untuk Lampiran 1, II untuk Lampiran II dan III untuk Lampiran 21 22 Daftar Burung Indonesia No. 2 III) dan status perlindungan dalam Peraturan Republik Indonesia (A. UU No. 5 tahun 1990; B. PP No. 7 tahun 1999; C. PP No. 8 tahun 1999). IUCN yang digunakan tahun 2004 ditambah perbaikan tahun 2005 dan tahun 2007 dan CITES tahun 2006. Kolom 10 Nomor spesies yang baru terdaftar dalam Daftar Spesies Burung Indonesia no. 2 atau perubahan tata nama spesies (CB). Daftar Burung Indonesia No. 2 Daftar Burung indonesia Nama Indonesia Nama Inggris Distribusi WJ IU 1 Casuarius bennetti Gould, 1858 Kasuari Kerdil Dwarf Cassowary SKJCMTP > NT AB 2 Casuarius casuarius (Linnaeus, 1758) Kasuari Gelambir-ganda Southern Cassowary F P > VU AB 3 Casuarius unappendiculatus Blyth, 1860 Kasuari Gelambir-tunggal Northern Cassowary SKJCMTP G VU AB 4 Daption capense (Linnaeus, 1758) Petrel Tanjung Cape Petrel MT N> 5 Pterodroma rostrata (Peale, 1848) Petrel Tahiti Tahiti Petrel MTP N<> No. Sp. Nama Ilmiah CI UU 1. Struthioniformes 1.1. Casuariidae 2. Procellariiformes 2.1. Procellariidae 6 Pterodroma baraui (Jouanin, 1964) Petrel Barau Barau’s Petrel SKJCMT N> 7 Pterodroma phaeopygia (Salvin, 1876) Petrel Galapagos Galapagos Petrel SKJCMT N< 8 Pachyptila desolata (J. F. Gmelin, 1789) Petrel Antartika Antarctic Prion JCMT N> 9 Bulweria bulwerii (Jardine & Selby, 1828) Petrel Bulwer Bulwer’s Petrel SKJCMT N< 10 Bulweria fallax Jouanin, 1955 Petrel Hindia Jouanin’s Petrel SKJCMT N> 11 Calonectris leucomelas (Temminck, 1835) Pengguntinglaut Belang Streaked Shearwater SKJCMTP N<> 12 Puinus paciicus (J. F. Gmelin, 1789) Pengguntinglaut Pasiik Wedge-tailed Shearwater SKJCMTP N<> 13 Puinus carneipes Gould, 1844 Pengguntinglaut Kaki-merah Flesh-footed Shearwater SKJCMTP N<> 14 Oceanites oceanicus (Kuhl, 1820) Petrelbadai Coklat Wilson’s Storm Petrel SKJCMTP N<> 15 Pelagodroma marina (Latham, 1790) Petrelbadai Muka-putih White-faced Storm Petrel SKJCMTP N> 16 Oceanodroma monorhis (Swinhoe, 1867) Petrelbadai Swinhoe Swinhoe’s Storm Petrel SKJCM N< 17 Oceanodroma matsudairae Kuroda, 1922 Petrelbadai Matsudairae Matsudaira’s Storm Petrel SKJCMTP N> SKJCMTP <> EN 2.2. Hydrobatidae 3. Podicipediformes 3.1. Podicipedidae 18 Tachybaptus novaehollandiae (Stephens, 1826) Titihan Australia Australasian Grebe 19 Tachybaptus ruicollis (Pallas, 1764) Titihan Jelaga Little Grebe SKJCMTP <> 20 Podiceps cristatus (Linnaeus, 1758) Titihan Jambul Great Crested Grebe SKJCM N<> 4. Pelecaniformes 4.1. Phaethontidae 21 Phaethon rubricauda Boddaert, 1783 Buntutsate Merah Red-tailed Tropicbird SKJCMT N<> 22 Phaethon lepturus Daudin, 1802 Buntutsate Putih White-tailed Tropicbird SKJCMTP N<> DD CB 23 24 Daftar Burung Indonesia No. 2 No. Sp. Nama Ilmiah Nama Indonesia Nama Inggris Distribusi WJ 23 Fregata minor (J. F. Gmelin, 1789) Cikalang Besar Great Frigatebird SKJCMTP N<> 24 Fregata ariel (G.R. Gray, 1845) Cikalang Kecil Lesser Frigatebird SKJCMTP N<> 25 Fregata andrewsi Mathews, 1914 Cikalang Christmas Christmas Frigatebird SKJCMTP <> IU CI UU CR I AB CB 4.2. Fregatidae 4.3. Phalacrocoracidae 26 Phalacrocorax carbo (Linnaeus, 1758) Pecukpadi Besar Great Cormorant SKJCMTP N<> 27 Phalacrocorax sulcirostris (Brandt, 1837) Pecukpadi Hitam Little Black Cormorant SKJCMTP > 28 Phalacrocorax melanoleucos (Vieillot, 1817) Pecukpadi Belang Little Pied Cormorant SKJCMTP > 29 Phalacrocorax niger (Vieillot, 1817) Pecukpadi Kecil Little Cormorant SKJ N< 30 Anhinga melanogaster Pennant, 1769 Pecukular Asia Darter SKJCMTP <> 31 Sula dactylatra Lesson, 1831 Angsabatu Topeng Masked Booby SKJCMT N<> AB 32 Sula sula (Linnaeus, 1766) Angsabatu Kakimerah Red-footed Booby SKJCMTP N<> AB 33 Sula leucogaster (Boddaert, 1783) Angsabatu Coklat Brown Booby SKJCMTP N<> 34 Papasula abbotti (Ridgway, 1893) Angsabatu Christmas Abbott’s Booby SKJCMTP < 35 Pelecanus onocrotalus Linnaeus, 1758 Undan Putih Great White Pelican SKJ N< 36 Pelecanus philippensis J. F. Gmelin, 1789 Undan Paruh-totol Spot-billed Pelican SKJCMTP N< 37 Pelecanus conspicillatus Temminck, 1824 Undan Kacamata Australian Pelican SKJCMTP N> SKJCMT N< NT AB 4.4. Sulidae AB EN I AB a 4.5. Pelecanidae AB NT AB AB 5. Ciconiiformes 5.1. Ardeidae 38 Ardea cinerea Linnaeus, 1758 Cangak Abu Grey Heron 39 Ardea paciica Latham, 1801 Cangak Pasiik White-necked Heron 40 Ardea sumatrana Rales, 1822 Cangak Laut 41 Ardea purpurea Linnaeus, 1766 Cangak Merah 42 Ardea alba Linnaeus, 1758 Cangak Besar Great Egret SKJCMTP N<> 43 Egretta picata Gould, 1845 Kuntul Belang Pied Heron SKJCMTP > 44 Egretta intermedia (Wagler, 1829) Kuntul Perak Yellow-billed Egret SKJCMTP N<> 45 Egretta novaehollandiae (Latham, 1790) Kuntul Australia White-faced Heron SKJCMTP > 46 Egretta garzetta (Linnaeus, 1766) Kuntul Kecil Little Egret SKJCMTP <> 47 Egretta eulophotes (Swinhoe, 1860) Kuntul Cina Chinese Egret SKJC N< 48 Egretta sacra (J. F. Gmelin, 1789) Kuntul Karang Paciic Reef Egret SKJCMTP N<> AB 49 Bubulcus ibis (Linnaeus, 1758) Kuntul Kerbau Cattle Egret SKJCMTP N<> AB a) b) P N> Great-billed Heron SKJCMTP <> Purple Heron SKJCMT N< AB AB AB VU Sula abbotti (Ridgway, 1893) diperbaharui menjadi Papasula abbotti (Ridgway, 1893) (Olson & Warheit 1988; Olsen 2001). Casmerodius albus diperbaharui menjadi Ardea alba Linnaeus, 1758 (Linneaus, 1758) (Sibley & Ahlquist 1990) AB b Daftar Burung Indonesia No. 2 No. Sp. Nama Ilmiah Nama Indonesia Nama Inggris Distribusi WJ IU CI UU 50 Ardeola bacchus (Bonaparte, 1855) Blekok Cina Chinese Pond Heron SK N< B 51 Ardeola speciosa (Horsield, 1821) Blekok Sawah Javan Pond Heron SKJCMT < B 52 Butorides striata (Linnaeus, 1758) Kokokan Laut Striated Heron SKJCMTP <> 53 Nycticorax nycticorax (Linnaeus, 1758) Kowakmalam Abu Black-crowned Night Heron SKJCMT N< 54 Nycticorax caledonicus (J. F. Gmelin, 1789) Kowakmalam Merah Rufous Night Heron SKJCMTP <> 55 Gorsachius goisagi (Temminck, 1836) Kowak Jepang Japanese Night Heron SKJCMTP N< 56 Gorsachius melanolophus (Rales, 1822) Kowak Melayu Malayan Night Heron SKJC 57 Zonerodius heliosylus (Lesson, 1828) Bambangan Rimba Forest Bittern P 58 Ixobrychus sinensis (Gmelin, 1789) Bambangan Kuning Yellow Bittern SKJCMTP AB EN N< G NT N<> 59 Ixobrychus eurhythmus (Swinhoe, 1873) Bambangan Coklat Schrenk’s Bittern SKJC N< 60 Ixobrychus cinnamomeus (Gmelin, 1789) Bambangan Merah Cinnamon Bittern SKJC T N< 61 Ixobrychus lavicollis (Latham, 1790) Bambangan Hitam Black Bittern SKJCMTP <> 5.2. Ciconiidae 62 Mycteria cinerea (Rales, 1822) Bangau Bluwok Milky Stork SKJC T < 63 Ciconia episcopus (Boddaert, 1783) Bangau Sandang-lawe Woolly-necked Stork SKJC T < 64 Ciconia stormi (W. Blasius, 1896) Bangau Storm Storm’s Stork SK < EN 65 Ephippiorhynchus asiaticus (Latham, 1790) Bangau Leher-hitam Black-necked Stork SKJ <> NT 66 Leptoptilos javanicus (Horsield, 1821) Bangau Tongtong Lesser Adjutant SKJ < VU P T VU I AB AB AB AB 5.3. Threskiornithidae 67 Plegadis falcinellus (Linnaeus, 1766) Ibis Rokoroko Glossy Ibis SKJCMTP N<> 68 Threskiornis melanocephalus (Latham, 1790) Ibis Cucukbesi Black-headed Ibis SKJ < 69 Threskiornis molucca (Cuvier, 1829) Ibis Australia Australian White Ibis SKJCMTP > P > 70 Threskiornis spinicollis (Jameson, 1835) Ibis Papua Straw-necked Ibis 71 Pseudibis davisoni (Hume, 1875) Ibis Karau White-shouldered Ibis SK < 72 Platalea regia Gould, 1838 Ibissendok Raja Royal Spoonbill SKJCMTP > AB NT AB B CR AB 6. Falconiformes 6.1. Accipitridae 73 Pandion haliaetus (Linnaeus, 1758) Elang Tiram Osprey SKJCMTP N<> II AB 74 Aviceda jerdoni (Blyth, 1842) Baza Jerdon Jerdon’s Baza SKJC < II AB 75 Aviceda subcristata (Gould, 1838) Baza Pasiik Paciic Baza SKJCMTP > II AB 76 Aviceda leuphotes (Dumont, 1820) Baza Hitam Black Baza SKJ N< II B 77 Henicopernis longicauda (Garnot, 1828) Elang Ekor-panjang Long-tailed Honey Buzzard SKJCMTP G II AB 78 Pernis ptilorhynchus (Temminck, 1821) Sikepmadu Asia Crested Honey Buzzard SKJC T < II AB 79 Pernis celebensis Wallace, 1868 Sikepmadu Sulawesi Barred Honey Buzzard SKJC < II AB 80 Macheiramphus alcinus Bonaparte, 1850 Elang Kelelawar Bat Hawk SKJCMTP <G II AB 81 Elanus caeruleus (Desfontaines, 1789) Elang Tikus Black-winged Kite SKJCMTP <G II AB CB 25 26 Daftar Burung Indonesia No. 2 No. Sp. Nama Ilmiah Nama Indonesia Nama Inggris Distribusi WJ IU CI UU 82 Milvus migrans (Boddaert, 1783) Elang Paria Black Kite SKJCMTP <> II AB 83 Haliastur sphenurus (Vieillot, 1818) Elang Siul Whistling Kite SKJCMTP > II AB 84 Haliastur indus (Boddaert, 1783) Elang Bondol Brahminy Kite SKJCMTP <> II AB 85 Haliaeetus leucogaste (Gmelin, 1788) Elanglaut Perut-putih White-bellied Sea Eagle SKJCMTP <> II AB 86 Ichthyophaga humilis (Müller & Schlegel, 1841) Elangikan Kecil Lesser Fish Eagle SKJCMTP < NT II AB 87 Ichthyophaga ichthyaetus (Horsield, 1821) Elangikan Kepala-kelabu Grey-headed Fish Eagle SKJC < NT II AB 88 Circaetus gallicus (Gmelin, 1788) Elangular Jari-pendek Short-toed Snake Eagle SKJCMT N< II B 89 Spilornis cheela (Latham, 1790) Elangular Bido Crested Serpent Eagle SKJ < II AB 90 Spilornis kinabaluensis W.L. Sclater, 1919 Elangular Kinabalu Mountain Serpent Eagle K B II B 91 Spilornis ruipectus Gould, 1858 Elangular Sulawesi Sulawesi Serpent Eagle 92 Circus assimilis Jardine & Selby, 1828 Elangrawa Tutul 93 Circus melanoleucos (Pennant, 1769) Elangrawa Tangling 94 Circus aeruginosus (Linnaeus, 1758) Elangrawa Katak VU C E II AB Spotted Harrier SKJCMT > II AB Pied Harrier SK N< II AB Western Marsh Harrier S N< II AB SK CMTP <G II B P N> II B II AB 95 Circus spilonotus Kaup, 1847 Elangrawa Timur Eastern Marsh Harrier 96 Circus approximans Peale, 1848 Elangrawa Coklat Swamp Harrier 97 Accipiter trivirgatus (Temminck, 1824) Elangalap Jambul Crested Goshawk SKJ < 98 Accipiter griseiceps (Schlegel, 1862) Elangalap Kepala-kelabu Sulawesi Goshawk SKJC E II AB 99 Accipiter badius (Gmelin, 1788) Elangalap Shikra Shikra SKJCMTP N< II AB 100 Accipiter soloensis (Horsield, 1821) Elangalap Cina Chinese Sparowhawk SKJCMTP N< II AB 101 Accipiter trinotatus Bonaparte, 1850 Elangalap Ekor-totol Spot-tailed Sparrowhawk C E II AB 102 Accipiter fasciatus (Vigors & Horsield, 1827) Elangalap Coklat Brown Goshawk SKJCMTP > II AB 103 Accipiter novaehollandiae (Gmelin, 1788) Elangalap Kelabu Grey Goshawk SKJCMTP > II AB 104 Accipiter melanochlamys (Salvadori, 1876) Elangalap Mantel-hitam Black-mantled Goshawk SKJCMTP G II AB 105 Accipiter henicogrammus (G.R. Gray, 1860) Elangalap Halmahera Moluccan Goshawk SKJCM E II AB 106 Accipiter poliocephalus (G.R. Gray, 1858) Elangalap Pucat-sosonokan Grey-headed Goshawk G II AB 107 Accipiter gularis (Temminck & Schlegel, 1844) Elangalap Nipon Japanese Sparrowhawk SKJC T N< II B 108 Accipiter virgatus (Temminck, 1822) Elangalap Besra Besra SKJ < II AB P T 109 Accipiter nanus (W. Blasius, 1897) Elangalap Kecil Dwarf Sparrowhawk SKJC E II AB 110 Accipiter cirrhocephalus (Vieillot, 1817) Elangalap Kalung Collared Sparrowhawk SKJCMTP > II B 111 Accipiter erythrauchen (G.R. Gray, 1861) Elangalap Maluku Rufous-necked Sparrowhawk E II AB 112 Accipiter rhodogaster (Schlegel, 1862) Elangalap Dada-merah Vinous-breasted Sparrowhawk SKJC E II AB 113 Accipiter meyerianus (Sharpe, 1878) Elangalap Meyer Meyer’s Goshawk SKJCM P > 114 Accipiter buergersi (Reichenow, 1914) Elangalap Bahu-coklat Chestnut-shouldered Goshawk SKJCMTP G 1) Spilornis kinabaluensis merupakan catatan baru di Kalimantan (Balen 1999) M NT DD II AB II B CB 1 Daftar Burung Indonesia No. 2 No. Sp. Nama Ilmiah Nama Indonesia Nama Inggris Distribusi 115 Accipiter doriae Salvadori & D’ Albertis, 1875 Elangalap Doria Doria’s Goshawk 116 Butastur liventer (Temminck, 1827) Elang Sayap-coklat Rufous-winged Buzzard SKJC N< II AB 117 Butastur indicus (Gmelin, 1788) Elang Kelabu Grey-faced Buzzard SKJCMTP N< II AB 118 Buteo buteo (Linnaeus, 1758) Elang Buteo Common Buzzard SKJ N< II B 119 Harpyopsis novaeguineae Salvadori, 1875 Rajawali Papua Papuan Eagle SKJCMTP G 120 Ictinaetus malayensis (Temminck, 1822) Elang Hitam Black Eagle SKJCM < 121 Aquila gurneyi G.R. Gray, 1860 Rajawali Kuskus Gurney’s Eagle 122 Aquila audax (Latham, 1801) Rajawali Ekor-baji 123 Aquila clanga Pallas, 1811 Rajawali Totol 124 Hieraaetus fasciatus (Vieillot, 1822) Elang Bonelli 125 Hieraaetus pennatus (Gmelin, 1788) Elang Setiwel 126 Hieraaetus morphnoides (Gould, 1841) 127 P WJ IU CI UU G NT II AB VU II AB II AB NT II AB II AB VU II B MTP G Wedge-tailed Eagle SKJCMTP > Greater Spotted Eagle S N< Bonelli’s Eagle SKJCMT < II B Booted Eagle SKJ N< II B Elang Kecil Little Eagle SKJCMTP > II AB Hieraaetus kienerii (Geoggroy SaintHilaire, 1835) Elang Perut-karat Rufous-bellied Eagle SKJCMT N< II AB 128 Spizaetus cirrhatus (Gmelin, 1788) Elang Brontok Crested Hawk-Eagle SKJ < II AB 129 Spizaetus loris (Hartert, 1898) Elang Flores Flores Hawk-Eagle SKJCMT E EN II B 130 Spizaetus bartelsi Stresemann, 1924 Elang Jawa Javan Hawk-Eagle SKJ E EN II AB 131 Spizaetus lanceolatus Temminck & Schlegel, 1844 Elang Sulawesi Sulawesi Hawk-Eagle SKJC E II AB II AB II AB II AB 132 Spizaetus alboniger (Blyth, 1845) Elang Gunung Blyth’s Hawk-Eagle SK < 133 Spizaetus nanus Wallace, 1868 Elang Wallace Wallace’s Hawk-Eagle SK < SKJ < VU 6.2. Falconidae 134 Microhierax fringillarius (Drapiez, 1824) Alapalap Capung Black-thighed Falconet 135 Falco berigora Vigors & Horsield, 1827 Alapalap Coklat Brown Falcon SKJCMTP > II B 136 Falco tinnunculus Linnaeus, 1758 Alapalap Erasia Common Kestrel S N< II AB 137 Falco moluccensis (Bonaparte, 1850) Alapalap Sapi Spotted Kestrel T II AB C KJCMTP 138 Falco cenchroides Vigors & Horsield, 1827 Alapalap Layang Nankeen Kestrel J MTP N> II AB 139 Falco subbuteo Linnaeus, 1758 Alapalap Walet Eurasian Hobby JCMT N< II B 140 Falco severus Horsield, 1821 Alapalap Macan Oriental Hobby SKJCM P <> II AB 141 Falco longipennis Swainson, 1838 Alapalap Australia Australian Hobby SKJCMTP > II AB 142 Falco peregrinus Tunstall, 1771 Alapalap Kawah Peregrine Falcon SKJCMTP <> I AB 7. Anseriformes 7.1. Anatidae 143 Anseranas semipalmata (Latham, 1798) Boha Wasur Magpie Goose SKJCMTP > 144 Dendrocygna guttata Schlegel, 1866 Belibis Totol Spotted Whistling Duck SKJCMTP <> 2) 3) Aquila clanga merupakan catatan baru tahun 1991 di Sembilang, Sumatera Selatan (Verheught dkk. 1993). Spizaetus floris dianggap memenuhi persyaratan untuk dinaikkan statusnya menjadi spesies tersendiri (Gjershaug dkk. 2004). CB 2 3 27 28 Daftar Burung Indonesia No. 2 No. Sp. Nama Ilmiah Nama Indonesia Nama Inggris Distribusi WJ 145 Dendrocygna eytoni (Eyton, 1838) Belibis Rumbai Plumed Whistling Duck SKJCMTP > 146 Dendrocygna arcuata (Horsield, 1824) Belibis Kembang Wandering Whistling Duck SKJCMTP <> 147 Dendrocygna javanica (Horsield, 1821) Belibis Polos Lesser Whistling Duck SKJCMT < 148 Cygnus atratus (Latham, 1790) Soang Hitam Black Swan SKJCMTP > 149 Tadorna radjah (Lesson, 1828) Umukia Raja Raja Shelduck MTP > 150 Cairina scutulata (S. Müller, 1842) Mentok Rimba White-winged Duck SKJ < IU CI UU EN I AB 151 Nettapus pulchellus Gould, 1842 Trutu Coklat Green Pygmy Goose SKJCMTP > 152 Nettapus coromandelianus (Gmelin, 1789) Trutu Hijau Cotton Pygmy Goose SKJC <> EN 153 Salvadorina waigiuensis Rothschild & Hartert, 1894 Itik Gunung Salvadori’s Teal SKJCMTP G VU 154 Anas penelope Linnaeus, 1758 Itik Bungalan Eurasian Wigeon SKJCMTP N< 155 Anas gibberifrons S. Müller, 1842 Itik Benjut Sunda Teal SKJCMT < 156 Anas gracilis Buller, 1869 Itik Kelabu Grey Teal SKJCMTP > 157 Anas superciliosa Gmelin, 1789 Itik Alis Paciic Black Duck SKJCMTP > 158 Anas acuta Linnaeus, 1758 Itik Utara Northern Pintail S J N<> 159 Anas querquedula Linnaeus, 1758 Itik Jurai Garganey SKJCMTP <> 160 Aythya australis (Eyton, 1838) Kambangan Australi Hardhead JCMTP N> 161 Aythya fuligula (Linnaeus, 1758) Kambangan Hitam Tufted Duck SKJCMTP N< CB 8. Galliformes 8.1. Megapodiidae 162 Megapodius cumingii Dillwyn, 1853 Gosong Pilipina Philippine Megapode SKJC N< 163 Megapodius bernsteinii Schlegel, 1866 Gosong Sula Sula Megapode SKJC E 164 Megapodius reinwardt Dumont, 1823 Gosong Kaki-merah Orange-footed Scrubfowl 165 Megapodius tenimberensis Sclater, 1883 Gosong Tanimbar Tanimbar Megapode 166 Megapodius freycinet Gaimard, 1823 Gosong Kelam Dusky Megapode M P E AB 167 Megapodius forstenii G.R. Gray, 1847 Gosong Forsten Forsten’s Megapode M P E B 5 168 Megapodius geelvinkianus Meyer, 1874 Gosong Biak Biak Megapode P E B 6 169 Megapodius decollatus Oustalet, 1878 Gosong Papua New Guinea Megapode SKJCMTP G 170 Eulipoa wallacei (G.R. Gray, 1860) Gosong Maluku Moluccan Megapode SKJCMTP E 171 Talegalla cuvieri Lesson, 1828 Maleo Kamur Red-billed Brushturkey SKJCMTP E AB 172 Talegalla fuscirostris Salvadori, 1877 Maleo Paruh-hitam Black-billed Brushturkey SKJCMTP G AB 173 Talegalla jobiensis A.B. Meyer, 1874 Maleo Kerah-coklat Collared Brushturkey SKJCMTP G AB 174 Aepypodius arfakianus (Salvadori, 1877) Maleo Gunung Wattled Brushturkey SKJCMTP G 175 Aepypodius bruijnii (Oustalet, 1880) Maleo Waigeo Waigeo Brushturkey SKJCMTP E VU 176 Macrocephalon maleo S. Müller, 1846 Maleo Senkawor Maleo SKJCMTP E EN 4) 5) 6) JCMTP T B NT B > E B NT AB VU 4 B VU AB AB AB I AB Megapodius tenimberensis dianggap jenis tersendiri dari Megapodius reinwardt oleh (Jones dkk. 1995). Megapodius forstenii terdiri atas dua sub-jenis yaitu M. f. forstenii G.R. Gray, 1847 dan M.f. buruensis Stresemann, 1914 dan dianggap spesies yang tersendiri dari M. Reinwardt berdasarkan perbedaan morfologi (Jones dkk. 1995). Megapodius geelvinkianus dianggap spesies tersendiri dari Megapodius freycinet berdasarkan perbedaan morfologi antara keduanya (Jones dkk. 1995). Daftar Burung Indonesia No. 2 No. Sp. Nama Ilmiah Nama Indonesia Nama Inggris Distribusi WJ IU CI UU CB 177 Anurophasis monorthonyx van Oort, 1910 Puyuh Jayawijaya Snow Mountain Quail SKJCMTP E NT 178 Rhizothera longirostris (Temminck, 1815) Puyuh Siul-selanting Long-billed Partridge SKJCMTP < NT 179 Melanoperdix nigra (Vigors, 1829) Puyuh Hitam Black Partridge SKJCMTP < VU 180 Coturnix ypsilophora Bosc, 1792 Puyuh Coklat Brown Quail SKJCMTP > 181 Coturnix chinensis (Linnaeus, 1766) Puyuh Batu King Quail SKJCMTP <> 182 Arborophila orientalis (Horsield, 1821) Puyuhgonggong Biasa Grey-breasted Partridge S J E 183 Arborophila rolli Rothschild, 1909) Puyuhbukit Roll Roll’s Partridge SKJCMTP E 7 184 Arborophila sumatrana Ogilvie-Grant, 1891 Puyuhbukit Sumatera Sumatran Partridge SKJCMTP E 8 185 Arborophila javanica (Gmelin, 1789) Puyuhgonggong Jawa Chestnut-bellied Partridge SKJCMTP E 186 Arborophila rubrirostris (Salvadori, 1879) Puyuhgonggong Sumatera Red-billed Partridge SKJCMTP E 187 Arborophila hyperythra (Sharpe, 1879) Puyuhgonggong Kalimantan Red-breasted Partridge KJCMTP B 188 Tropicoperdix charltonii (Eyton, 1845) Puyuhgonggong Kalung Scaly-breasted Partridge SKJCMTP N< NT 189 Caloperdix oculea (Temminck, 1815) Puyuh Tarun-tarun Ferruginous Partridge SK < NT 190 Haematortyx sanguiniceps Sharpe, 1879 Puyuh Kepala-merah Crimson-headed Partridge SK B 191 Rollulus rouloul (Scopoli, 1786) Puyuh Sengayan Crested Partridge SK < 192 Lophura inornata (Salvadori, 1879) Sempidan Sumatera Salvadori’s Pheasant S E 193 Lophura erythrophthalma (Rales, 1822) Sempidan Merah Crestless Fireback SK < VU 8.2. Phasianidae VU NT 194 Lophura ignita (Shaw, 1798) Sempidan Biru Crested Fireback SK < NT 195 Lophura bulweri (Sharpe, 1874) Sempidan Kalimantan Bulwer’s Pheasant SK B VU 196 Gallus gallus (Linnaeus, 1758) Ayamhutan Merah Red Junglefowl SKJFMF <F A 197 Gallus varius (Shaw, 1798) Ayamhutan Hijau Green Junglefowl SKJCMT E 198 Polyplectron chalcurum (Lesson, 1831) Kuaukerdil Sumatera Bronze-tailed PeacockPheasant S E 199 Polyplectron schleiermacheri Bruggemann, 1877 Kuaukerdil Kalimantan Bornean Peacock-Pheasant SK B EN II AB 200 Argusianus argus (Linnaeus, 1766) Kuau Raja Great Argus SK < NT II AB 201 Pavo muticus Linnaeus, 1766 Merak Hijau Green Peafowl SKJ < VU II AB II B 9. Gruiformes 9.1. Turnicidae 202 Turnix sylvatica (Desfontaines, 1789) Gemak Tegalan Kurrichane Buttonquail SKJ < 203 Turnix maculosa (Temminck, 1815) Gemak Totol Red-backed Buttonquail SKJCMTP <> 204 Turnix everetti Hartert, 1898 Gemak Sumba Sumba Buttonquail SKJCMT E 205 Turnix suscitator (Gmelin, 1789) Gemak Loreng Barred Buttonquail SKJCMT < 206 Grus rubicunda (Perry, 1810) Jenjang Brolga Brolga SKJCMTP > VU 9.2. Gruidae 7) 8) Arborophila rolli dianggap spesies tersendiri dari Arborophila orientalis berdasarkan perbedaan morfologi antara keduanya (Mees 1996). Arborophila sumatrana dianggap spesies tersendiri dari Arborophila orientalis berdasarkan perbedaan morfologi antara keduanya (Mees 1996). 29 30 Daftar Burung Indonesia No. 2 No. Sp. Nama Ilmiah Nama Indonesia Nama Inggris Distribusi WJ 207 Rallus pectoralis (Temminck, 1831) Mandarpadi Dada-kelabu Lewin’s Rail SKJCMTP > 208 Gallirallus striatus (Linnaeus, 1766) Mandarpadi Sintar Slaty-breasted Rail SKJCMT < IU CI UU CB 9.3. Rallidae 209 Gallirallus philippensis (Linnaeus, 1766) Mandarpadi Kalung-kuning Buf-banded Rail SKJCMTP <> 210 Gallirallus torquatus (Linnaeus, 1766) Mandarpadi Zebra Barred Rail SKJCMTP < 211 Rallina fasciata (Rales, 1822) Tikusan Ceruling Red-legged Crake SKJCMT <> 212 Rallina eurizonoides (Lafresnaye, 1845) Tikusan Kaki-kelabu Slaty-legged Crake SKJC < 213 Rallina tricolor G.R. Gray, 1858 Tikusan Tukar Red-necked Crake SKJCMTP > 214 Rallicula rubra (Schlegel, 1871) Mandargunung Merah Chestnut Forest Crake SKJCMTP G 215 Rallicula leucospila (Salvadori, 1876) Mandargunung Garis-putih White-striped Forest Crake SKJCMTP E NT 216 Rallicula mayri (Hartert, 1930) Mandargunung Mayr Mayr’s Forest Crake SKJCMTP G DD 217 Rallicula forbesi (Sharpe, 1887) Mandargunung Koma Forbes’s Forest Crake SKJCMTP G 218 Aramidopsis plateni (W. Blasius, 1886) Mandar Dengkur Snoring Rail SKJC E VU 219 Gymnocrex talaudensis Lambert, 1998 Mandar Talaud Talaud Rail SKJC E EN 220 Gymnocrex rosenbergii (Schlegel, 1866) Mandar Mukabiru Blue-faced Rail SKJC E VU 221 Gymnocrex plumbeiventris (G.R. Gray, 1862) Mandar Maluku Bare-eyed Rail SKJCMTP > EN 222 Habroptila wallacii G.R. Gray 1860 Mandar Gendang Invisible Rail SKJCM E VU 223 Megacrex inepta D’Albertis & Salvadori, 1879 Mandar Kasuari Papuan Flightless Rail SKJCMTP G NT 224 Eulabeornis castaneoventris Gould, 1844 Mandar Bakau Chestnut Rail SKJCMTP > 225 Porzana pusilla (Pallas, 1776) Tikusan Kerdil Baillon’s Crake SKJCMTP <> 226 Porzana fusca (Linnaeus, 1766) Tikusan Merah Ruddy-breasted Crake SKJCMTT < 227 Porzana paykullii (Ljungh, 1813) Tikusan Siberia Band-bellied Crake SKJC < 228 Porzana tabuensis (Gmelin, 1789) Tikusan Polos Spotless Crake SKJCMTP <> 229 Poliolimnas cinerea (Vieillot, 1819) Tikusan Alis-putih White-browed Crake SKJCMTP <> 230 Amaurornis olivacea (Meyen, 1834) Kareo Zaitun Plain Bush-hen SKJCMTP 231 Amaurornis isabellina (Schlegel, 1865) Kareo Sulawesi Isabelline Bush-hen 232 Amaurornis magnirostris Lambert, 1998 Kareo Talaud 233 Amaurornis phoenicurus (Pennant, 1769) 234 Gallicrex cinerea (Gmelin, 1789) 235 Gallinula tenebrosa Gould, 1846 AB 9 NT <> C E Talaud Bush-hen SKJC E Kareo Padi White-breasted Waterhen SKJCMT < Mandar Bontod Watercock SKJCMT < Mandar Kelam Dusky Moorhen SKJCMTP > 236 Gallinula chloropus (Linnaeus, 1758) Mandar Batu Common Moorhen SKJCMTP < 237 Porphyrio porphyrio (Linnaeus, 1758) Mandar Besar Purple Swamphen SKJCMTP <> 238 Fulica atra Linnaeus, 1758 Mandar Hitam Eurasian Coot SKJCMTP <> Pedendang Topeng Masked Finfoot SKJCMTP N< VU 10 9.4. Heliornithidae 239 Heliopais personatus (G.R. Gray 1849) VU Gymnocrex talaudensis dideskripsikan sebagai spesies baru di kepulauan Talaud (Lambert 1998a) dan tercatat pula di Pulau Karakelong, Sulawesi Utara (Wardill 2001). 10) Amaurornis magnirostris dideskripsikan pertama kali oleh Lambert (1998b) dan tercantum pula dalam IOS (2000). 9) Daftar Burung Indonesia No. 2 No. Sp. Nama Ilmiah 240 Ardeotis australis (J.E. Gray, 1829) Nama Indonesia Nama Inggris Distribusi WJ IU CI Kalkunpadang Australia Australian Bustard SKJCMTP > NT II UU CB 9.5. Otididae 10. Charadriiformes 10.1. Jacanidae 241 Irediparra gallinacea (Temminck, 1828) Burungsepatu Jengger Comb-crested Jacana SKJCMTP > 242 Hydrophasianus chirurgus (Scopoli, 1786) Burungsepatu Teratai Pheasant-tailed Jacana SKJCMTP < 243 Metopidius indicus (Latham, 1790) Burungsepatu Picisan Bronze-winged Jacana SKJCMTP < 244 Rostratula benghalensis (Linnaeus, 1758) Berkikkembang Besar Greater Painted Snipe SKJC T <> 245 Haematopus longirostris Vieillot, 1817 Kedidir Belang Pied Oystercatcher SKJCMTP > 246 Haematopus fuliginosus Gould, 1845 Kedidir Kelam Sooty Oystercatcher SKJCMTP > 10.2. Rostratulidae 10.3. Haematopidae 11 10.4. Charadriidae 247 Vanellus cinereus (Blyth, 1842) Trulek Kelabu Grey-headed Lapwing SKJC < 248 Vanellus indicus (Boddaert, 1783) Trulek Gelambir-merah Red-wattled Lapwing SKJCMTP < 249 Vanellus macropterus† (Wagler, 1827) Trulek Jawa Javan Lapwing SKJ E 250 Vanellus miles (Boddaert, 1783) Trulek Topeng Masked Lapwing SKJCMTP > 251 Pluvialis squatarola (Linnaeus, 1758) Cerek Besar Grey Plover SKJCMTP N<> 252 Pluvialis fulva (Gmelin, 1789) Cerek Kernyut Paciic Golden Plover SKJCMTP N<> 253 Charadrius dubius Scopoli, 1786 Cerek Kalung-kecil Little Ringed Plover SKJCMTP N<> 254 Charadrius alexandrinus Linnaeus, 1758 Cerek Tilil Kentish Plover SKJCMT N< 255 Charadrius javanicus Chasen, 1938 Cerek Jawa Javan Plover SKJCMT E 256 Charadrius ruicapillus Temminck, 1821 Cerek Topi-merah Red-capped Plover SKJCMT > 257 Charadrius peronii Schlegel, 1865 Cerek Melayu Malaysian Plover SKJCMT < 258 Charadrius placidus J.E. & G.R. Gray, 1863 Cerek Paruh-panjang Long-billed Plover SKJ < 259 Charadrius mongolus Pallas, 1776 Cerekpasir Mongolia Lesser Sand Plover SKJCMTP N<> 260 Charadrius leschenaultii Lesson, 1826 Cerekpasir Besar Greater Sand Plover SKJCMTP N<> 261 Charadrius veredus Gould, 1848 Cerek Asia Oriental Plover SKJCMTP N<> 262 Erythrogonys cinctus Gould, 1838 Cerek Lutut-merah Red-kneed Dotterel SKJCMTP > 263 Numenius minutus Gould, 1841 Gajahan Kecil Little Curlew SKJCMTP N<> 264 Numenius phaeopus (Linnaeus, 1758) Gajahan Penggala Whimbrel SKJCMTP N<> CR AB NT NT 10.5. Scolopacidae II AB AB 11) Haematopus fuliginosus merupakan catatan baru di Indonesia dan tercatat pertama kali oleh Mason (1997). Informasi tentang status spesies ini tercantum dalam Collins (1999) dan IOS (2000). 31 32 Daftar Burung Indonesia No. 2 No. Sp. Nama Ilmiah Nama Indonesia Nama Inggris Distribusi WJ IU 265 Numenius tahitiensis (Gmelin, 1789) Gajahan Tahiti 266 Numenius arquata (Linnaeus, 1758) Gajahan Erasia 267 Numenius madagascariensis (Linnaeus, 1766) 268 Bristle-thighed Curlew SKJC < VU Eurasian Curlew SKJCMT N<> AB Gajahan Timur Eastern Curlew SKJCMTP N<> AB Limosa limosa (Linnaeus, 1758) Birulaut Ekor-hitam Black-tailed Godwit SKJCMTP N<> 269 Limosa lapponica (Linnaeus, 1758) Birulaut Ekor-blorok Bar-tailed Godwit SKJCMTP N<> 270 Tringa erythropus (Pallas, 1764) Trinil Tutul Spotted Redshank S N<> 271 Tringa totanus (Linnaeus, 1758) Trinil Kaki-merah Common Redshank SKJCMTP N<> 272 Tringa stagnatilis (Bechstein, 1803) Trinil Rawa Marsh Sandpiper SKJCMTP N<> 273 Tringa nebularia (Gunnerus, 1767) Trinil Kaki-hijau Common Greenshank SKJCMTP N<> 274 Tringa guttifer (Nordmann, 1835) Trinil Nordmann Nordmann’s Greenshank S N< 275 Tringa lavipes (Gmelin, 1789) Trinil Kaki-kuning Lesser Yellowlegs SKJCMT < 276 Tringa ochropus Linnaeus, 1758 Trinil Hijau Green Sandpiper SKJCMTP N< 277 Tringa glareola Linnaeus, 1758 Trinil Semak Wood Sandpiper SKJCMTP N<> 278 Xenus cinereus (Güldenstaedt, 1774) Trinil Bedaran Terek Sandpiper SKJCMTP N<> 279 Actitis hypoleucos (Linnaeus, 1758) Trinil Pantai Common Sandpiper SKJCMTP N<> 280 Heteroscelus brevipes (Vieillot, 1816) Trinil Ekor-kelabu Grey-tailed Tattler SKJCMTP N<> 281 Heteroscelus incanus (Gmelin, 1789) Trinil Penjelajah Wandering Tattler SKJCMTP N> 282 Arenaria interpres (Linnaeus, 1758) Trinil Pembalik-batu Ruddy Turnstone SKJCMTP N<> 283 Limnodromus scolopaceus (Say, 1823) Trinillumpur Paruh-panjang Long-billed Dowitcher SKJCMTP BG 284 Limnodromus semipalmatus (Blyth, 1848) Trinillumpur Asia Asian Dowitcher SKJCMTP N<> 285 Recurvirostra novaehollandiae Vieillot, 1816 Trinillumpur Leher-merah Red-necked Avocet SKJCMTP > 286 Gallinago hardwickii (J. E. Gray, 1831) Berkik Jepang Latham’s Snipe SKJCMTP > CI UU CB B 12 NT 13 EN NT I AB AB 14 287 Gallinago stenura (Bonaparte, 1830) Berkik Ekorlidi Pin-tailed Snipe SKJCMTP N<> 288 Gallinago megala Swinhoe, 1861 Berkik Rawa Swinhoe’s Snipe SKJCMTP <> 289 Gallinago gallinago (Linnaeus, 1758) Berkik Ekor-kipas Common Snipe SKJCM < 290 Scolopax saturata Horsield, 1821 Berkikgunung Merah Javan Woodcock SKJCMTP G 291 Scolopax rosenbergii Schlegel, 1871 Berkikgunung Papua New Guinea Woodcock SKJCMTP G 292 Scolopax celebensis Riley, 1921 Berkikgunung Sulawesi Sulawesi Woodcock CMTP E NT 293 Scolopax rochussenii Schlegel, 1866 Berkikgunung Maluku Moluccan Woodcock M E EN 294 Calidris tenuirostris (Horsield, 1821) Kedidi Besar Great Knot SKJCMTP N<> 295 Calidris canutus (Linnaeus, 1758) Kedidi Merah Red Knot SKJCMTP N<> 296 Calidris alba (Pallas, 1764) Kedidi Putih Sanderling SKJCMTP N<> 297 Calidris ruicollis (Pallas, 1776) Kedidi Leher-merah Rufous-necked Stint SKJCMTP N<> NT 15 12) Numenius tahitiensis tercatat di Pulau Buton, Sulawesi tahun 1996 (Donaldson in litt. 1999) dalam http://birdbase.hokkaido-ies.go.jp/rdb/ rdb_en/numetahi (pdf). 13) Tringa erythropus merupakan catatan baru di Indonesia (Verheught, Skov & Danielsen 1993). Catatan spesies ini sudah dimasukkan oleh Andrew (1993) dan IOS (2000). 14) Recurvirostra novaehollandiae merupakan catatan baru tercantum dalam Bostok (2000) dan IOS (2000). 15) Scolopax rosenbergii dianggap spesies tersendiri dari S. saturata berdasarkan perbedaan morfologi antara keduanya (Kennedy dkk. 2001). Daftar Burung Indonesia No. 2 No. Sp. Nama Ilmiah Nama Indonesia Nama Inggris 298 Calidris temminckii (Leisler, 1812) Kedidi Temminck Temminck’s Stint 299 Calidris subminuta (Middendorf, 1853) Kedidi Jari-panjang Long-toed Stint 300 Calidris acuminata (Horsield, 1821) Kedidi Ekor-panjang Sharp-tailed Sandpiper 301 Calidris ferruginea (Pontoppidan, 1763) Kedidi Golgol 302 Limicola falcinellus (Pontoppidan, 1763) Kedidi Paruh-lebar 303 Philomachus pugnax (Linnaeus, 1758) Distribusi WJ K IU CI UU CB N< SKJCMT N<> JCMTP N<> Curlew Sandpiper SKJCMTP N<> Broad-billed Sandpiper SKJCMTP N<> Trinil Rumbai Ruf SKJC T N<> Gagangbayang Belang White-headed Stilt SKJCMTP <> Kakirumbai Kecil Red-necked Phalarope KJCMTP <> 10.6. Recurvirostridae 304 Himantopus leucocephalus Gould, 1837 AB 10.7. Phalaropodidae 305 Phalaropus lobatus (Linnaeus, 1758) 10.8. Burhinidae 306 Burhinus grallarius (Latham, 1801) Wiliwili Semak Bush Stone-curlew > NT 307 Esacus neglectus (Mathew, 1912) Wiliwili Besar Beach Stone-curlew SKJCMTP P <> NT 308 Stiltia isabella (Vieillot, 1816) Terik Australia Australian Pratincole SKJCMTP > 309 Glareola maldivarum J. R. Forster, 1795 Terik Asia Oriental Pratincole SKJCMTP N<> <> 16 AB c 10.9. Glareolidae 10.10. Stercorariidae 310 Catharacta maccormicki (Saunders, 1893) Skua Kutub South Polar Skua S 311 Stercorarius pomarinus (Temminck, 1815) Camarkejar Pomarin Pomarine Skua SKJCMTP 312 Stercorarius parasiticus (Linnaeus, 1758) Camarkejar Arktika Parasitic Jaeger JC T > 313 Stercorarius longicaudus Vieillot, 1819 Camarkejar Kecil Long-tailed Jaeger J > T N<> 10.11. Laridae 314 Larus brunnicephalus Jerdon, 1840 Camar Kepala-coklat Brown-headed Gull S N< 315 Larus novaehollandiae Stephens, 1826 Camar Perak Silver Gull > B 316 Larus ridibundus Linnaeus, 1766 Camar Kepala-hitam Common Black-headed Gull S JCM P N<> B 317 Xema sabini (J. Sabine, 1819) Camar Sabine Sabine’s Gull S N<> B P II B 318 Chlidonias hybridus (Pallas, 1811) Daralaut Kumis Whiskered Tern SKJCMTP N<> AB 319 Chlidonias leucopterus (Temminck, 1815) Daralaut Sayap-putih White-winged Tern SKJCMTP N<> AB 320 Gelochelidon nilotica (Gmelin, 1789) Daralaut Tiram Gull-billed Tern SKJCMTP N<> AB 321 Hydroprogne caspia (Pallas, 1770) Daralaut Caspia Caspian Tern S <> B MTP c) Esacus magnirostris diperbaharui menjadi Esacus neglectus (Mathew, 1912) (Trainor dkk. 2006). 16) Burhinus grallarius tercantum dalam Dickinson (2003). 17) Larus novaehollandiae merupakan catatan baru di Indonesia dan tercatat di Merauke (Bishop 2000 dalam IOS 2000). 17 33 34 Daftar Burung Indonesia No. 2 No. Sp. Nama Ilmiah Nama Indonesia Nama Inggris Distribusi WJ 322 Sterna hirundo Linnaeus, 1758 Daralaut Biasa Common Tern SKJCMTP N<> AB 323 Sterna dougallii Montagu, 1813 Daralaut Jambon Roseate Tern SKJCMTP N<> AB 324 Sterna sumatrana Rales, 1822 Daralaut Tengkuk-hitam Black-naped Tern SKJCMTP <> AB M P IU CI UU 325 Sterna lunata Peale, 1848 Daralaut Fiji Spectacled Tern > B 326 Sterna anaethetus Scopoli, 1786 Daralaut Batu Bridled Tern SKJCMTP <> AB 327 Sterna fuscata Linnaeus, 1766 Daralaut Sayap-hitam Sooty Tern SKJ MTP <> AB 328 Sterna albifrons Pallas, 1764 Daralaut Kecil Little Tern SKJCMTP N<> AB 329 Sterna bergii Lichtenstein, 1823 Daralaut Jambul Swift Tern SKJCMTP <> AB 330 Sterna bengalensis Lesson, 1831 Daralaut Benggala Lesser Crested Tern SKJCMTP <> AB 331 Sterna bernsteini Schlegel, 1863 Daralaut Cina Chinese Crested Tern 332 Sterna paradisea Pontoppidan, 1763 Daralaut Arktik Arctic Tern 333 Sterna aleutica Baird, 1869 Daralaut Aleutian Aleutian Tern M < T S JC CR CB AB N<> B 18 < B 19 334 Anous stolidus (Linnaeus, 1758) Camarangguk Coklat Brown Noddy SKJCMTP N<> AB 335 Anous minutus Boie, 1844 Camarangguk Hitam Black Noddy SKJC P N<> AB 336 Gygis alba (Sparrman, 1786) Daralaut Putih Angel Tern SKJ MTP N<> AB 337 Treron oxyura (Temminck, 1823) Punai Salung Sumatran Green Pigeon S J E 338 Treron sphenura (Vigors, 1831) Punai Gagak Wedge-tailed Green Pigeon S J SKJ 11. Columbiformes 11.1. Columbidae 339 Treron capellei (Temminck, 1823) Punai Besar Large Green Pigeon 340 Treron pompadora (Gmelin, 1789) Punai Pomadora Pompadour Green Pigeon 341 Treron curvirostra (Gmelin, 1789) Punai Lengguak Thick-billed Green Pigeon T < < M NT VU < SKJ < 342 Treron griseicauda Wallace, 1862 Punai Penganten Grey-cheeked Green Pigeon 343 Treron teysmannii Schlegel, 1879 Punai Sumba Sumba Green Pigeon JC T E E NT 344 Treron loris Wallace, 1863 Punai Flores Flores Green Pigeon T E VU T 345 Treron psittacea (Temminck, 1808) Punai Timor Timor Green Pigeon T EN 346 Treron fulvicollis (Wagler, 1827) Punai Bakau Cinnamon-headed Green Pigeon SK < NT 347 Treron olax (Temminck, 1823) Punai Kecil Little Green Pigeon SKJ < SKJCMT < 348 Treron vernans (Linnaeus, 1771) Punai Gading Pink-necked Green Pigeon 349 Treron bicincta (Jerdon, 1840) Punai Siam Orange-breasted Green Pigeon J 350 Ptilinopus cinctus Temminck, 1810) Walik Putih Banded Fruit Dove J 351 Ptilinopus dohertyi (Rothschild, 1896) Walik Rawa-manu Red-naped Fruit Dove 352 Ptilinopus porphyreus (Temminck, 1823) Walik Kepala-ungu Pink-headed Fruit Dove 353 Ptilinopus ischeri Brüggemann, 1876 Walik Kuping-merah Red-eared Fruit Dove < S J T T T E VU E C E 18) Sterna paradisea tercatat pertama kali di P. Semau (Johnstone dkk. 1996 dalam IOS 2000). 19) Sterna aleutica merupakan catatan baru dan tercatat oleh Kennerley & Ollington (1998) dan Hill & Bishop (1999) dan tercantum dalam IOS (2000). Daftar Burung Indonesia No. 2 No. Sp. Nama Ilmiah Nama Indonesia Nama Inggris Distribusi Walik Jambu Jambu Fruit Dove SKJ Walik Malomiti Maroon-chinned Fruit Dove WJ 354 Ptilinopus jambu (Gmelin, 1789) 355 Ptilinopus subgularis (A. B. Meyer & Wiglesworth, 1896) 356 Ptilinopus bernsteinii (Schlegel, 1863) Walik Dada-merah Scarlet-breasted Fruit Dove 357 Ptilinopus magniicus (Temminck, 1821) Walik Wompu Wompoo Fruit Dove P > C M IU < NT E NT E 358 Ptilinopus perlatus (Temminck, 1835) Walik Mutiara Pink-spotted Fruit Dove P G 359 Ptilinopus ornatus (Schlegel, 1871) Walik Buma Ornate Fruit Dove P G 360 Ptilinopus aurantiifrons (G. R. Gray, 1858) Walik Dahi-jingga Orange-fronted Fruit Dove P G 361 Ptilinopus wallacii (G. R. Gray, 1858) Walik Wallacea Wallace’s Fruit Dove MTP E 362 Ptilinopus superbus (Temminck, 1810) Walik Raja Superb Fruit Dove CMTP > 363 Ptilinopus regina Swainson, 1825 Walik Ratu Rose-crowned Fruit Dove 364 Ptilinopus coronulatus (G. R. Gray, 1858) Walik Lunggung Coroneted Fruit Dove P G 365 Ptilinopus pulchellus (Temminck, 1835) Walik Elok Beautiful Fruit Dove P G 366 Ptilinopus monacha (Temminck, 1824) Walik Topi-biru Blue-capped Fruit Dove M E 367 Ptilinopus rivoli (Prēvost, 1843) Walik Dada-putih White-bibbed Fruit Dove M P > 368 Ptilinopus solomonensis (G. R. Gray, 1870) Walik Solomon Yellow-bibbed Fruit Dove P > 369 Ptilinopus viridis (Linnaeus, 1766) Walik Dada-lembayung Claret-breasted Fruit Dove M P > 370 Ptilinopus iozonus (G. R. Gray, 1858) Walik Perut-jingga Orange-bellied Fruit Dove P G 371 Ptilinopus hyogastra (Temminck, 1824) Walik Kepala-kelabu Grey-headed Fruit Dove MT > M E M E 372 Ptilinopus granulifrons Hartert, 1898 Walik Benjol Carunculated Fruit Dove 373 Ptilinopus melanospila (Salvadori, 1875) Walik Kembang Black-naped Fruit Dove 374 Ptilinopus naina (Temminck, 1835) Walik Kerdil Dwarf Fruit Dove 375 Ducula forsteni (Bonaparte, 1854) Pergam Tutu White-bellied Imperial Pigeon C E 376 Ducula radiata (Quoy & Gaimard, 1830) Pergam Kepala-kelabu Grey-headed Imperial Pigeon C E 377 Ducula aenea (Linnaeus, 1766) Pergam Hijau Green Imperial Pigeon SKJC T < 378 Ducula perspicillata (Temminck, 1824) Pergam Mata-putih Spectacled Imperial Pigeon 379 Ducula concinna (Wallace, 1865) Pergam Tarut Elegant Imperial Pigeon 380 Ducula myristicivora (Scopoli, 1765) Pergam Rempah Spice Imperial Pigeon 381 Ducula ruigaster (Quoy & Gaimard, 1830) Pergam Ekor-ungu 382 Ducula basilica Bonaparte, 1854 383 384 SKJCMT NT VU < P G M P E CMTP E M P E Purple-tailed Imperial Pigeon SKJCMTP G Pergam Boke Cinnamon Imperial Pigeon SKJCMTP E Ducula chalconota (Salvadori, 1874) Pergam Merah Shining Imperial Pigeon SKJCMTP G Ducula rosacea (Temminck, 1835) Pergam Katanjar Pink-headed Imperial Pigeon SKJCMTP T NT 385 Ducula pickeringii (Cassin, 1854) Pergam Kelabu Grey Imperial Pigeon SKJCMTP < VU 386 Ducula pinon (Quoy & Gaimard, 1824) Pergam Pinon Pinon Imperial Pigeon SKJCMTP G 387 Ducula mullerii (Temminck, 1835) Pergam Kalung Collared Imperial Pigeon SKJCMTP G 388 Ducula zoeae (Lesson, 1826) Pergam Zoe Zoe Imperial Pigeon SKJCMTP G 389 Ducula badia (Rales, 1822) Pergam Gunung Mountain Imperial Pigeon SKJ < 390 Ducula lacernulata (Temminck, 1823) Pergam Punggung-hitam Dark-backed Imperial Pigeon SKJCMTP E CI UU CB 35 36 Daftar Burung Indonesia No. 2 No. Sp. Nama Ilmiah Nama Indonesia Nama Inggris Distribusi WJ IU 391 Ducula cineracea (Temminck, 1835) Pergam Timor Timor Imperial Pigeon SKJCMTP T EN 392 Ducula bicolor (Scopoli, 1786) Pergam Laut Pied Imperial Pigeon SKJCMTP < 393 Ducula luctuosa (Temminck, 1825) Pergam Putih White Imperial Pigeon SKJCMTP E 394 Ducula spilorrhoa (G. R. Gray, 1858) Pergam Laut-timur Torresian Imperial Pigeon 395 Cryptophaps poecilorrhoa (Brüggemann, 1876) Merpati Murung Sombre Pigeon 396 Gymnophaps albertisii Salvadori, 1874 Merpatigunung Irian Papuan Mountain Pigeon 397 Gymnophaps mada (Hartert, 1899) Merpatigunung Mada Long-tailed Mountain Pigeon 398 Columba livia Gmelin, 1789 Merpati Batu Common Pigeon FFFFFFF F 399 Columba vitiensis Quoy & Gaimard, 1830 Merpatihutan Metalik Metallic Pigeon SKJCMTP <> 400 Columba argentina Bonaparte, 1855 Merpatihutan Perak Silvery Pigeon SKJCMTP < 401 Turacoena manadensis (Quoy & Gaimard, 1830) Merpatihitam Sulawesi White-faced Dove SKJCMTP E 402 Turacoena modesta (Temminck, 1835) Merpatihitam Timor Black Dove TP T 403 Macropygia unchall (Wagler, 1827) Uncal Loreng Barred Cuckoo Dove SKJ T < 404 Macropygia amboinensis (Linnaeus, 1766) Uncal Ambon Brown Cuckoo Dove SKJCMTP > 405 Macropygia emiliana Bonaparte, 1854 Uncal Buau Ruddy Cuckoo Dove SKJ B 406 Macropygia magna Wallace, 1864 Uncal Kelam Bar Necked Cuckoo Dove SKJCMTP T 407 Macropygia nigrirostris Salvadori, 1875 Uncal Paruh-hitam Black-billed Cuckoo Dove SKJCMTP > 408 Macropygia ruiceps (Temminck, 1874) Uncal Kouran Little Cuckoo Dove SKJ 409 Reinwardtoena reinwardtii (Temminck, 1824) Uncal Besar Great Cuckoo Dove 410 Streptopelia bitorquata (Temminck, 1810) Dederuk Jawa 411 Streptopelia tranquebarica (Hermann, 1804) 412 413 P > CMTP E M P > SKJCMTP E T T < M P G Island Collared Dove FKJCMTP < Dederuk Merah Red Turtle Dove SKJFMTP < Streptopelia chinensis (Scopoli, 1786) Tekukur Biasa Spotted Dove SKJF F T <F Geopelia humeralis (Temminck, 1821) Perkutut Australia Bar-shouldered Dove SKJCMTP > 414 Geopelia striata (Linnaeus, 1766) Perkutut Jawa Zebra Dove SFJFFT < 415 Geopelia maugei (Temminck, 1811) Perkutut Loreng Barred Dove S K J FFT T 416 Geopelia placida Gould, 1844 Perkutut Papua Peaceful Dove SKJCMTP > 417 Chalcophaps indica (Linnaeus, 1758) Delimukan Zamrud Common Emerald Dove SKJCMTP <> 418 Chalcophaps stephani Pucheran, 1853 Delimukan Timur Stephan’s Emerald Dove SKJCMTP > 419 Henicophaps albifrons G. R. Gray, 1862 Delimukan Tembaga New Guinea Bronzewing P G 420 Gallicolumba ruigula (Pucheran, 1853) Delimukan Pomo Cinnamon Ground Dove P G 421 Gallicolumba tristigmata (Bonaparte, 1855) Delimukan Sulawesi Sulawesi Ground Dove 422 Gallicolumba beccarii (Salvadori, 1876) Delimukan Beccari Bronze Ground Dove P > 423 Gallicolumba jobiensis (A. B. Meyer, 1875) Delimukan Dada-putih Purple Ground Dove P > 424 Gallicolumba hoedtii (Schlegel, 1871) Delimukan Wetar Wetar Ground Dove 425 Trugon terrestris G. R. Gray, 1849 Delimukan Puyuh Thick-billed Ground Pigeon P G 426 Otidiphaps nobilis Gould, 1870 Delimukan Dewata Pheasant Pigeon P G 427 Caloenas nicobarica (Linnaeus, 1758) Junai Emas Nicobar Pigeon C CI UU I AB CR NT E T T SKJCMTP <> EN NT CB Daftar Burung Indonesia No. 2 No. Sp. Nama Ilmiah Nama Indonesia Nama Inggris Distribusi WJ IU CI UU 428 Goura cristata (Pallas, 1764) Mambruk Ubiaat Western Crowned Pigeon F P E VU II AB 429 Goura scheepmakeri Finsch, 1875 Mambruk Selatan Southern Crowned Pigeon P G VU II AB 430 Goura victoria (Fraser, 1844) Mambruk Victoria Victoria Crowned Pigeon P G VU II AB CB 12. Psittaciformes 12.1. Psittacidae 431 Chalcopsitta atra (Scopoli, 1786) Nuri Hitam Black Lory P E II 432 Chalcopsitta sintillata (Temminck, 1835) Nuri Aru Streaked Lory P G II 433 Chalcopsitta duivenbodei (Dubois, 1884) Nuri Coklat Brown Lory P G II P E VU II E NT II 434 Eos cyanogenia Bonaparte, 1850 Nuri Sayap-hitam Black-winged Lory 435 Eos reticulata (S. Müller, 1841) Nuri Tanimbar Blue-streaked Lory 436 Eos squamata (Boddaert, 1783) Nuri Kalung-ungu Violet-necked Lory M P E CMTP E M E 437 Eos histrio (P. L. S. Müller, 1776) Nuri Talaud Red-and-blue Lory 438 Eos rubra (Gmelin, 1788) Nuri Maluku Red Lory 439 Eos semilarvata Bonaparte, 1850 Nuri Telinga-biru Blue-eared Lory 440 Trichoglossus ornatus (Linnaeus, 1758) Perkici Dora Ornate Lorikeet 441 Trichoglossus haematodus (Linnaeus, 1771) Perkici Pelangi Coconut Lorikeet 442 Trichoglossus forsteni Bonaparte, 1850 Perkici Dada-merah Sunset Lorikeet 443 Trichoglossus weberi (Büttikofer, 1894) Perkici Flores Leaf Lorikeet 444 Trichoglossus capistratus (Bechstein, 1811) Perkici Oranye Marigold Lorikeet 445 Trichoglossus lavoviridis Wallace, 1862 Perkici Kuning-hijau Citrine Lorikeet 446 Trichoglossus rubritorquis Vigor & Horsield, 1827 Perkici Leher-merah Red-collared Lorikeet SKJCMF M EN I B II d E II E II > II T E II 20 SKJCMT E II 21 T T II 22 C E II SKJCMT > II C JCMTP 447 Trichoglossus euteles (Temminck, 1835) Perkici Timor Olive-headed Lorikeet T T 448 Psitteuteles iris (Temminck, 1835) Perkici Iris Iris Lorikeet T T 449 Psitteuteles goldiei (Sharpe, 1882) Perkici Lembayung Goldie’s Lorikeet 450 Pseudeos fuscata (Blyth, 1858) Nuri Kelam Dusky Lory 451 Lorius lory (Linnaeus, 1758) Kasturi Kepala-hitam Black-capped Lory 452 Lorius domicella (Linnaeus, 1758) Kasturi Tengkuk-ungu Purple-naped Lory SKJCMTP E 453 Lorius garrulus (Linnaeus, 1758) Kasturi Ternate Chattering Lory SKJCMTP 454 Charmosyna toxopei (Siebers, 1930) Perkici Buru Blue-fronted Lorikeet SKJCM 455 Charmosyna placentis (Temminck, 1834) Perkici Dagu-merah Red-lanked Lorikeet SKJCMTP > 456 Charmosyna rubronotata (Wallace, 1862) Perkici Kepala-merah Red-fronted Lorikeet P G 457 Charmosyna multistriata (Rothschild, 1911) Perkici Garis Striated Lorikeet P G d) 20) 21) 22) 23) II AB 23 II NT II P G II P G II SKJCMTP G II A VU II AB E EN II E CR II Eos bornea diperbaharui menjadi Eos rubra (Gmelin, 1788) (Walters 1998). Trichoglossus forsteni dianggap spesies tersendiri dari Trichoglossus haematodus (Cain 1955). Trichoglossus weberi dianggap spesies tersendiri dari Trichoglossus haematodus (Dickinson (ed.) 2003). Trichoglossus capistratus dianggap spesies tersendiri dari Trichoglossus haematodus (Dickinson (ed.) 2003). Trichoglossus rubritorquis dianggap spesies tersendiri dari Trichoglossus haematodus (Cain 1955). II II NT II 37 38 Daftar Burung Indonesia No. 2 No. Sp. Nama Ilmiah Nama Indonesia Nama Inggris 458 Charmosyna wilhelminae (A. B. Meyer, 1874) Perkici Kerdil Pygmy Lorikeet P G II 459 Charmosyna pulchella G. R. Gray, 1859 Perkici Punggung-hitam Fairy Lorikeet P G II 460 Charmosyna joseinae (Finsch, 1873) Perkici Josephina Josephine’s Lorikeet P G II 461 Charmosyna papou (Scopoli, 1786) Perkici Papua Papuan Lorikeet P G II 462 Oreopsittacus arfaki (A. B. Meyer, 1874) Perkici Arfak Plum-faced Lorikeet P G II 463 Neopsittacus musschenbroeki (Schlegel, 1871) Perkici Paruh-kuning Yellow-billed Lorikeet P G II 464 Neopsittacus pullicauda Hartert, 1896 Perkici Paruh-jingga Orange-billed Lorikeet P G II 465 Psittaculirostris desmarestii (Desmarest, 1862) Nuriara Besar Flame Headed Fig Parrot P G II 466 Psittaculirostris salvadorii (Oustalet, 1880) Nuriara Pipi-kuning Yellowl-cheeked Fig Parrot P E 467 Psittaculirostris edwardsii (Oustalet, 1885) Nuriara Edward Scarlet-cheeked Fig Parrot P G II 468 Opopsitta gulielmitertii (Schlegel, 1866) Nuriara Dada-jingga Orange-breasted Fig Parrot SKJCMTP G II 469 Opopsitta diophthalma (Hombron & Jacquinot, 1841) Nuriara Mata-ganda Double-eyed Fig Parrot SKJCMTP > II 470 Micropsitta bruijnii (Salvadori, 1875) Nurikate Dada-merah Rose-breasted Pygmy Parrot SKJCMTP > II 471 Micropsitta keiensis (Salvadori, 1875) Nurikate Topi-kuning Yellow-capped Pygmy Parrot SKJCMTP G II 472 Micropsitta geelvinkiana (Schlegel, 1871) Nurikate Geelvink Geelvink Pygmy Parrot SKJCMTP E 473 Micropsitta pusio (Sclater, 1866) Nurikate Pusio Buf-faced Pygmy Parrot SKJCMTP G II 474 Probosciger aterrimus (Gmelin, 1788) Kakatua Raja Palm Cockatoo P > I AB 475 Cacatua sulphurea (Gmelin, 1788) Kakatua Jambul-kuning Yellow-crested Cockatoo SKFCMT T I B 476 Cacatua galerita (Latham, 1790) Kakatua Koki Sulphur-crested Cockatoo SKJCF T P > II AB 477 Cacatua moluccensis (Gmelin, 1788) Kakatua Maluku Salmon-crested Cockatoo SKJCMTP E VU I AB 478 Cacatua alba (P. L. S. Müller, 1776) Kakatua Putih White Cockatoo SKJCMTP E VU II 479 Cacatua goiniana (Roselaar & Michels, 2004) Kakatua Tanimbar Tanimbar Corella S K J C FTP E NT I 480 Cacatua sanguinea (Gould, 1843) Kakatua Rawa Little Corella SKJCMTP > 481 Psittrichas fulgidus (Lesson, 1830) Nuri Kabare Pesquet’s Parrot SKJCMTP G 482 Eclectus roratus (P. L. S. Müller, 1776) Nuri Bayan Eclectus Parrot SKJCMTP 483 Geofroyus geofroyi (Bechstein, 1811) Nuri Pipi-merah Red-cheeked Parrot SKJCMTP 484 Geofroyus simplex (A. B. Meyer, 1874) Nuri Kalung-biru Blue-collared Parrot 485 Prioniturus lavicans Cassin, 1853 Kringkring Dada-kuning 486 Prioniturus platurus (Vieillot, 1817) Kringkring Bukit 487 Prioniturus mada Hartert, 1900 Kringkring Buru Buru Racket-tail 488 Tanygnathus lucionensis (Linnaeus, 1766) Betetkelapa Filipina Blue-naped Parrot K C < 489 Tanygnathus sumatranus (Rales, 1822) Betetkelapa Punggung-biru Blue-backed Parrot C < 490 Tanygnathus gramineus (Gmelin, 1788) Betetkelapa Buru Black-lored Parrot M E 491 Tanygnathus megalorynchos (Boddaert, 1783) Betetkelapa Paruh-besar Great-billed Parrot CMTP < e) Distribusi WJ IU VU NT CR CI UU II II B II VU II AB > II AB > II SKJCMTP G II Yellow-breasted Racket-tail SKJCMTP E Golden-mantled Racket-tail KJCMTP E II SKJCMTP E II NT NT II II II VU CB II II Cacatua goffini (Finch, 1863) diperbaharui menjadi Cacatua goffiniana Roselaar & Michels, 2004 (Roselaar & Michels 2004). AB e Daftar Burung Indonesia No. 2 No. Sp. Nama Ilmiah Nama Indonesia Nama Inggris 492 Psittacula alexandri (Linnaeus, 1758) Betet Biasa Red-breasted Parakeet SKJ < 493 Psittacula longicauda (Boddaert, 1783) Betet Ekor-panjang Long-tailed Parakeet SK 494 Aprosmictus jonquillaceus (Vieillot, 1817) Nuriraja Kembang Jonquil Parrot 495 Aprosmictus erythropterus (Gmelin, 1788) Nuriraja Papua Red-winged Parrot 496 Alisterus amboinensis (Linnaeus, 1766) Nuriraja Ambon Moluccan King Parrot 497 Alisterus chloropterus (W. Ramsay, 1789) Nuriraja Sayap-kuning Papuan King Parrot Distribusi WJ T IU CI < NT II T NT II P > II E II P G II 498 Psittacella brehmii Schlegel, 1873 Nurimacan Brehm Brehm’s Tiger Parrot P G II 499 Psittacella picta Rothschild, 1896 Nurimacan Berbiru Painted Tiger Parrot P G II 500 Psittacella modesta Schlegel, 1873 Nurimacan Sederhana Modest Tiger Parrot P G II 501 Psittacella madaraszi A. B. Meyer, 1886 Nurimacan Madarasz Madarasz’s Tiger Parrot P G 502 Psittinus cyanurus (Forster, 1795) Nuri Tanau Blue-rumped Parrot SK < 503 Loriculus galgulus (Linnaeus, 1758) Serindit Melayu Blue-crowned Hanging Parrot SK < II 504 Loriculus stigmatus (S. Müller, 1843) Serindit Sulawesi Great Hanging Parrot C E II 505 Loriculus sclateri Wallace, 1863 Serindit Sula Sula Hanging-parrot C E II 506 Loriculus amabilis Wallace, 1862 Serindit Maluku Moluccan Hanging Parrot CM E II 507 Loriculus catamene Schlegel, 1873 Serindit Sangihe Sangihe Hanging Parrot C 508 Loriculus aurantiifrons Schlegel, 1873 Serindit Papua Orange-fronted Hanging Parrot 509 Loriculus exilis Schlegel, 1866 Serindit Paruhmerah Pygmy Hanging Parrot 510 Loriculus losculus Wallace, 1864 Serindit Flores Wallace’s Hanging Parrot 511 Loriculus pusillus G. R. Gray, 1859 Serindit Jawa Yellow-throated Hanging Parrot J 512 Clamator coromandus (Linnaeus, 1766) Bubutpacar Jambul Chestnut-winged Cuckoo SKJC 513 Cuculus crassirostris (Walden, 1872) Kangkok Sulawesi Sulawesi Hawk-Cuckoo 514 Cuculus sparverioides Vigors, 1831 Kangkok Besar Large Hawk-Cuckoo SKJC T < 515 Cuculus vagans S. Müller, 1845 Kangkok Kumis Moustached Hawk-Cuckoo SKJ < 516 Cuculus fugax Horsield, 1821 Kangkok Melayu Malaysian Hawk-Cuckoo SKJ N< 517 Cuculus nisicolor Blyth, 1843 Kangkok Hodgson Hodgson’s Hawk-Cuckoo SKJ 518 Cuculus hyperythrus Gould, 1856 Kangkok Utara Rufous Hawk-Cuckoo 519 Cuculus micropterus Gould, 1873 Kangkok India Indian Cuckoo SKJ M 520 Cuculus canorus Linnaeus, 1758 Kangkok Erasia Common Cuckoo SKJ 521 Cuculus saturatus Blyth, 1843 Kangkok Ranting Oriental Cuckoo E C T CB II CM P P UU II NT EN G II II 24 B II E NT II E EN II E NT II AB 13. Cuculiformes 13.1. Cuculidae C N< E 25 K CM K CMTP NT 26 < < N<> 24) Loriculus sclateri dianggap spesies tersendiri dari Loriculus amabilis mengikuti del Hoyo dkk. (1997) berdasarkan perbedaan morfologi antara keduanya. 25) Cuculus nisicolor dianggap spesies tersendiri dari Cuculus fugax (King 2002). 26) Cuculus hyperythrus dianggap spesies tersendiri dari Cuculus fugax (King 2002). 39 40 Daftar Burung Indonesia No. 2 No. Sp. Nama Ilmiah Nama Indonesia Nama Inggris Distribusi WJ 522 Cuculus lepidus S. Muller, 1845 Kangkok Sunda Sunda Cuckoo SKJ 523 Cuculus horsieldi Moore, 1857 Kangkok Horsield Horsield’s Cuckoo SKJCMTP 524 Cuculus pallidus (Latham, 1801) Kangkok Pucat Pallid Cuckoo T MTP 27 > 29 Cacomantis sonneratii (Latham, 1790) Wiwik Lurik Banded Bay Cuckoo SKJ < Wiwik Kelabu Plaintive Cuckoo SKJC < 527 Cacomantis sepulcralis (S. Müller, 1843) Wiwik Uncuing Rusty-breasted Cuckoo SKJCMT < 528 Cacomantis variolosus (Vigors & Horsield, 1826) Wiwik Rimba Brush Cuckoo Cacomantis castaneiventris (Gould, 1867) Wiwik Dada-coklat Chestnut-breasted Cuckoo Cacomantis heinrichi Stresemann, 1931 Wiwik Maluku Moluccan Cuckoo P M > > E 531 Cacomantis labelliformis Latham, 1801 Wiwik Kipas Fan-tailed Cuckoo P > 532 Rhamphomantis megarhynchus (G. R. Gray, 1858) Wiwik Paruh-panjang Long-billed Cuckoo P G 533 Chrysococcyx osculans (Gould, 1847) Kedasi Telinga-hitam Black-eared Cuckoo MTP 534 Chrysococcyx maculatus (Gmelin, 1788) Kedasi Zamrud Asian Emerald Cuckoo S < 535 Chrysococcyx xanthorhynchus (Horsield, 1821) Kedasi Ungu Violet Cuckoo SKJ < SKJC TP 536 Chrysococcyx basalis (Horsield, 1821) Kedasi Australia Horsield’s Bronze Cuckoo 537 Chrysococcyx lucidus (Gmelin, 1788) Kedasi Emas Shining Bronze Cuckoo 538 Chrysococcyx minutillus Gould, 1859 Kedasi Laut Little Bronze Cuckoo N<> N> SKJCMTP <> K C TP <> 539 Chrysococcyx russatus Gould, 1868 Kedasi Gould Gould’s Bronze Cuckoo 540 Chrysococcyx rufomerus Hartert, 1900 Kedasi Pipi-hijau Green-cheeked Bronze Cuckoo 541 Chrysococcyx crassirostris (Salvadori, 1878) Kedasi Belang Pied Bronze Cuckoo 542 Chrysococcyx ruicollis (Salvadori, 1875) Kedasi Gunung Rufous-throated Bronze Cucko P G 543 Chrysococcyx meyeri (Salvadori, 1874) Kedasi Telinga-putih White-eared Bronze Cuckoo P G T E MT E P NT N> TP 544 Caliechthrus leucolophus (S. Müller, 1840) Kedasi Topi-putih White-crowned Koel 545 Surniculus lugubris (Horsield, 1821) Kedasi Hitam Asian Drongo-Cuckoo 546 Microdynamis parva (Salvadori, 1875) Tuwur Kerdil Dwarf Koel P G 547 Eudynamys scolopaceus (Linnaeus, 1758) Tuwur Asia Asian Koel SKJCMTP < 548 Eudynamys melanorhyncha S. Müller, 1843 Tuwur Sulawesi Black-billed Koel C E 549 Eudynamys cyanocephala (Latham, 1801) Tuwur Australia Australian Koel 550 Scythrops novaehollandiae Latham, 1790 Karakalo Australia Channel-billed Cuckoo 551 Rhopodytes diardi Lesson, 1830 Kadalan Beruang Black-bellied Malkoha SK < NT 552 Rhopodytes sumatranus Raless, 1822 Kadalan Saweh Chestnut-bellied Malkoha SK < NT 553 Rhopodytes tristis Lesson, 1830 Kadalan Kera Green-billed Malkoha S J < SKJCM CB 28 Cacomantis merulinus (Scopoli, 1786) 529 UU < 525 530 CI N< 526 CMTP IU G < MTP > CMTP > 27) Cuculus lepidus dianggap spesies tersendiri dari Cuculus saturatus berdasarkan perbedaan vokalisasi dan morfologi (King 2005a). 28) Cuculus horsfieldi dianggap spesies tersendiri dari Cuculus saturatus berdasarkan perbedaan vokalisasi dan morfologi (King 2005a). 29) Cuculus pallidus tercantum dalam Hellmayr (1916) & Hoek Ostende dkk. (1997). Daftar Burung Indonesia No. 2 No. Sp. Nama Ilmiah Nama Indonesia Nama Inggris Distribusi WJ 554 Rhinortha chlorophaeus Raless, 1822 Kadalan Selaya Rales’s Malkoha SK < 555 Zanclostomus javanicus Horsield, 1821 Kadalan Kembang Red-billed Malkoha SKJ < 556 Rhamphococcyx calyorhynchus Temminck, 1825 Kadalan Sulawesi Yellow-billed Malkoha 557 Rhamphococcyx curvirostris Shaw, 1810 Kadalan Birah Chestnut-breasted Malkoha 558 Carpococcyx radiatus Temminck, 1832 Tokhtor Kalimantan Bornean Ground Cuckoo 559 Carpococcyx viridis Salvadori, 1879 Tokhtor Sumatra Sumatran Ground Cuckoo 560 Centropus goliath Bonaparte, 1850 Bubut Goliath Goliath Coucal C IU CI UU CB E SKJ < K B NT f E CR 30 (g) S M E 561 Centropus menbeki Lesson & Garnot, 1828 Bubut Pini Ivory-billed Coucal P G 562 Centropus chalybeus Salvadori, 1875 Bubut Biak Biak Coucal P E 563 Centropus phasianinus Latham, 1801 Bubut Ayam Pheasant Coucal P > 564 Centropus spilopterus G. R. Gray, 1858 Bubut Kai Kai Coucal 565 Centropus bernsteini Schlegel, 1866 Bubut Hitam Black-billed Coucal 566 Centropus rectunguis Strickland, 1846 Bubut Hutan Short-toed Coucal SK M NT E P G < 567 Centropus sinensis Stephens, 1815 Bubut Besar Greater Coucal SKJ < 568 Centropus nigrorufus Cuvier, 1817 Bubut Jawa Sunda Coucal J E 569 Centropus bengalensis Gmelin, 1788 Bubut Alang-alang Lesser Coucal 570 Centropus celebensis Quoy & Gaimard, 1830 Bubut Sulawesi 571 Tyto alba Scopoli, 1769 572 Tyto rosenbergii Schlegel, 1866 573 SKJCMT < Bay Coucal C E Serak Jawa Barn Owl S JC T Serak Sulawesi Sulawesi Masked Owl Tyto inexspectata Schlegel, 1879 Serak Minahasa 574 Tyto nigrobrunnea Neumann, 1939 Serak Taliabu 575 Tyto sororcula (Sclater, 1883) Serak Kecil Moluccan Masked Owl VU VU 14. Strigiformes 14.1. Tytonidae <> II C E II Minahassa Masked Owl C E VU II Taliabu Masked Owl C E EN II E DD II MT 576 Tyto novaehollandiae Stephens, 1826 Serak Australia Australian Masked Owl P > II 577 Tyto tenebricosa Gould, 1845 Serak Hitam Greater Sooty Owl P > II 578 Tyto longimembris Jerdon, 1839 Serak Padang Eastern Grass-Owl C TP > II 579 Phodilus badius Horsield, 1821 Serak Bukit Oriental Bay Owl SKJ < II 14.2. Strigidae 580 Otus sagittatus Cassin, 1848 Celepuk Besar White-fronted Scops Owl S < VU II 581 Otus rufescens Horsield, 1821 Celepuk Merah Reddish Scops Owl SKJ < NT II f) Carpococcyx radiceus Temminck, 1832 diperbaharui menjadi Carpococcyx radiatus Temminck, 1832 (Collar & Long 1995). g) Carpococcyx viridis Salvadori, 1879 dianggap spesies tersendiri dari C. radiatus Temminck, 1832 (Collar & Long 1995). 30) Carpococcyx viridis dianggap spesies tersendiri di Sumatera terpisah dari Carpococcyx radiceus dan C. radiceus dikoreksi penamaan menjadi Carpococcyx radiatus untuk penyebaran di Kalimantan (Collar & Long 1995). 41 42 Daftar Burung Indonesia No. 2 No. Sp. Nama Ilmiah Nama Indonesia Nama Inggris Distribusi SK WJ IU CI 582 Otus spilocephalus Blyth, 1846 Celepuk Gunung Mountain Scops Owl < II 583 Otus manadensis Quoy & Gaimard, 1830 Celepuk Sulawesi Sulawesi Scops Owl C E II 584 Otus siaoensis (Schlegel, 1873) Celepuk Siau Siau Scops Owl C E 585 Otus collari Lambert & Rasmussen, 1998 Celepuk Sangihe Sangihe Scops Owl CMTP 586 Otus alfredi Hartert, 1897 Celepuk Flores Flores Scops Owl 587 Otus angelinae (Finsch, 1912) Celepuk Jawa Javan Scops Owl 588 Otus umbra Richmond, 1903 Celepuk Simalur Simeulue Scops Owl 589 Otus enganensis (Riley, 1927) Celepuk Enggano Enggano Scops Owl 590 Otus sunia (Hodgson, 1836) Celepuk Asia Oriental Scops Owl 591 Otus magicus (S. Müller, 1841) Celepuk Maluku Moluccan Scops Owl CMTP < 592 Otus beccarii (Salvadori, 1876) Celepuk Biak Biak Island Scops Owl P E 593 Otus brookii Sharpe, 1892 Celepuk Raja Rajah Scops Owl S B 594 Otus lempiji (Horsield, 1821) Celepuk Reban Collared Scops Owl SKJ < 595 Otus mentawi (Chasen & Kloss, 1926) Celepuk Mentawai Mentawai Scops Owl S E 596 Otus silvicola Wallace, 1863 Celepuk Wallacea Wallace’s Scops Owl E II 597 Bubo sumatranus Raless, 1822 Beluk Jempuk Barred Eagle-Owl SKJ < II 598 Ketupa ketupu Horsield, 1821 Beluk Ketupa Bufy Fish-Owl SKJ < II 599 Glaucidium brodiei Burton, 1836 Belukwatu Gunung Collared Owlet SK < II 600 Glaucidium castanopterum Horsield, 1821 Belukwatu Jawa Javan Owlet E II 601 Uroglaux dimorpha Salvadori, 1874 Beluk Papua Papuan Hawk-Owl 602 Ninox ios Rasmussen, 1999 Pungguk Merah-tua Cinnabar Boobook 603 Ninox burhani Indrawan & S. Somadikarta, 2004 Pungguk Togian Togian Boobook 604 Ninox sumbaensis Olsen, Wink, SauerGürth,and Trost, 2002 Pungguk Sumba Little Sumba Hawk-Owl 605 Ninox rufa Gould, 1846 Pungguk Merah Rufous Boobook 606 Ninox connivens Latham, 1801 Pungguk Gonggong Barking Boobook 607 Ninox rudoli (A. B. Meyer, 1882) Pungguk Wengi Sumba Boobook T E 608 Ninox boobook (Latham, 1801) Pungguk Kokodok Southern Boobook MTP > II 609 Ninox scutulata Rales, 1822 Pungguk Coklat Brown Hawk Owl <> II 610 Ninox ochracea Schlegel, 1865 Pungguk Oker Ochre-bellied Boobook 611 Ninox squamipila Bonaparte, 1850 Pungguk Maluku Moluccan Boobook 612 Ninox theomacha Bonaparte, 1855 Pungguk Papua Jungle Boobook 613 Ninox punctulata Quoy & Gaimard, 1830 Pungguk Tutul Speckled Boobook T CR E II 32 II E VU II S E NT II S E NT II S < J P A 31 EN T CB II E J UU II EN II AB II AB 33 II II NT II G DD II C E VU II 34 C E NT II 35 E II 36 SKJCMTP > II M P > II T SKJCMT C E MT P C NT NT II II E II G II E II Otus siaoensis dianggap spesies tersendiri dari Otus manadensis (Lambert & Rasmussen 1998). Otus collari adalah spesies baru yang ditemukan di Sangihe, Sulawesi (Lambert & Rasmussen 1998). Otus beccarii dianggap spesies tersendiri dari Otus magicus (Beehler dkk. 1986). Ninox ios ditemukan pertama kali di Sulawesi oleh Rasmussen (1999) dan dicatat pula di dalam IOS (2000), Mauro (2001), Lee & J. Riley (2001) dan King (2005b). 35) Ninox burhani spesies baru yang ditemukan di Kep. Togian, Sulawesi (Indrawan & Somadikarta 2004). 36) Ninox sumbaensis spesies baru yang ditemukan di Sumba. Penemuan spesies baru ini berdasarkan hasil studi komparasi spesimen dengan Ninox novaeseelandiae dan Ninox scutulata, di mana terjadi perbedaan dari struktur DNA, morfologi dan vokalisasi (Olsen dkk. 2002). 31) 32) 33) 34) Daftar Burung Indonesia No. 2 No. Sp. Nama Ilmiah Nama Indonesia Nama Inggris 614 Strix seloputo Horsield, 1821 Kukuk Selaputo Spotted Wood Owl 615 Strix leptogrammica Temminck, 1831 Kukuk Beluk Brown Wood Owl Distribusi WJ IU CI J < II SKJ < II UU CB 15. Caprimulgiformes 15.1 Podargidae 616 Podargus papuensis Quoy & Gaimard, 1830 Paruhkodok Papua Papuan Frogmouth P > 617 Podargus ocellatus Quoy & Gaimard, 1830 Paruhkodok Pualam Marbled Frogmouth P > 618 Batrachostomus auritus (J. E. Gray, 1829) Paruhkodok Besar Large Frogmouth SK < NT 619 Batrachostomus harterti Sharpe, 1892 Paruhkodok Dulit Dulit Frogmouth K B NT 620 Batrachostomus stellatus Gould, 1837 Paruhkodok Bintang Gould’s Frogmouth SK < NT 621 Batrachostomus poliolophus Hartert, 1892 Paruhkodok Kepala-pucat Short-tailed Frogmouth SK B NT 622 Batrachostomus javensis Horsield, 1821 Paruhkodok Jawa Javan Frogmouth SKJ < 623 Batrachostomus cornutus (Temminck, 1822) Paruhkodok Tanduk Sunda Frogmouth SKJ B Atoko Maluku Moluccan Owlet-Nightjar 15.2. Aegothelidae 624 Aegotheles crinifrons Bonaparte, 1850 M E 625 Aegotheles insignis Salvadori, 1875 Atoko Besar Feline Owlet-Nightjar P G 626 Aegotheles bennettii Salvadori & D’Albertis, 1875 Atoko Kalung Barred Owlet-Nightjar P G 627 Aegotheles wallacii G. R. Gray, 1859 Atoko Wallacea Wallace’s Owlet-Nightjar P G 628 Aegotheles albertisi Sclater, 1873 Atoko Gunung Mountain Owlet-Nightjar P G 629 Aegotheles archboldi Rand, 1941 Atoko Jayawijaya Archbold’s Owlet-Nightjar P G 630 Eurostopodus argus Hartert, 1892 Taktarau Tutul Spotted Nightjar TP > 631 Eurostopodus mystacalis (Temminck, 1826) Taktarau Kumis White-throated Nightjar P > 632 Eurostopodus diabolicus Stresemann, 1931 Taktarau Iblis Satanic Nightjar 633 Eurostopodus papuensis Schlegel, 1866 Taktarau Papua Papuan Nightjar P G 634 Eurostopodus archboldi Mayr & Rand, 1935 Taktarau Gunung Cloud-forest Nightjar P G 635 Eurostopodus temminckii Gould, 1838 Taktarau Melayu Malaysian Eared Nightjar SK 636 Eurostopodus macrotis Vigors, 1831 Taktarau Besar Great Eared Nightjar S 637 Caprimulgus indicus Latham, 1790 Cabak Kelabu Grey Nightjar SKJ M P < 638 Caprimulgus macrurus Horsield, 1821 Cabak Maling Large-tailed Nightjar SKJCMTP <> 639 Caprimulgus meesi Sangster & Rozendaal, 2004 Cabak Mees Mees’s Nightjar 640 Caprimulgus manillensis (Walden, 1875) Cabak Filipina Philippine Nightjar DD 15.3. Caprimulgidae SKJC E VU < C < T C E NE < 37) Caprimulgus meesi dianggap spesies berbeda dari C. macrurus berdasarkan perbedaan vokalisasi (Sangster & Rozendaal 2004). 37 43 44 Daftar Burung Indonesia No. 2 No. Sp. Nama Ilmiah Nama Indonesia Nama Inggris Distribusi WJ IU 641 Caprimulgus ainis Horsield, 1821 Cabak Kota Savanna Nightjar SKJC T < 642 Caprimulgus concretus Bonaparte, 1850 Cabak Kolong Bonaparte’s Nightjar SK B VU 643 Caprimulgus pulchellus Salvadori, 1879 Cabak Gunung Salvadori’s Nightjar S J E NT S J < NT CI UU CB 16. Apodiformes 16.1. Apodidae 644 Hydrochous gigas Hartert & Butler, 1901 Walet Raksasa Giant Swiftlet 645 Collocalia nuditarsus (Salamonsen, 1963) Walet Kaki-telanjang Bare-legged Swiftlet P G 646 Colocalia papuensis (Rand, 1941) Walet Jari-tiga Three-toed Swiftlet P G DD 647 Collocalia vulcanorum (Stresemann, 1926) Walet Gunung Volcano Swiftlet E NT 648 Collocalia fuciphagus Thunberg, 1821 Walet Sarang-putih Edible-nest Swiftlet 649 Collocalia vanikorensis Quoy & Gaimard, 1830 Walet Polos Uniform Swiftlet 650 Collocalia salanganus (Streubel, 1848) Walet Sarang-lumut Mossy-nest Swiftlet 651 Collocalia hirundinaceus Stresemann, 1914 Walet Gunung Mountain Swiftlet 652 Collocalia infuscatus Salvadori, 1880 Walet Maluku Moluccan Swiftlet 653 Collocalia maximus (Hume, 1878) Walet Sarang-hitam Black-nest Swiftlet 654 Collocalia esculenta (Linnaeus, 1758) Walet Sapi Glossy Swiftlet SK CMTP <> 655 Collocalia linchi (Horsield & F. Moore, 1854) Walet Linci Cave Swiftlet S J B 656 Hirundapus caudacutus Latham, 1801 Kapinisjarum Asia White-throated Needletail 657 Hirundapus cochinchinensis (Oustalet, 1878) Kapinisjarum Pantat-putih Silver-backed Needletail S J 658 Hirundapus giganteus Temminck, 1825 Kapinisjarum Gedang Brown-backed Needletail SKJCMTP < 659 Hirundapus celebensis Sclater, 1865 Kapinisjarum Ungu Purple Needletail C < 660 Rhaphidura leucopygialis (Blyth, 1849) Kapinisjarum Kecil Silver-rumped Swift 661 Mearnsia novaeguineae D’Albertis & Salvadori, 1879 Kapinisjarum Papua Papuan Spine-tailed Swift J SKJC T < CM P SKJ <> < P CM G E SKJ < TP KJCMTP N<> < SKJ < P G 662 Apus paciicus Latham, 1801 Kapinis Laut Fork-tailed Swift SKJCMTP N<> 663 Apus nipalensis (Hodgson, 1837) Kapinis Rumah House Swift SKJC T <> 664 Cypsiurus balasiensis (J. E. Gray, 1829) Waletpalem Asia Asian Palm Swift SKJC T < SKJC T Hemiprocnidae 665 Hemiprocne longipennis Rainesque, 1802 Tepekong Jambul Grey-rumped Treeswift 666 Hemiprocne mystacea Lesson, 1827 Tepekong Kumis Moustached Treeswift 667 Hemiprocne comata Temminck, 1824 Tepekong Rangkang Whiskered Treeswift h) Apus nipalensis (Hodgson, 1837) menggantikan posisi Apus affinis (del Hoyo dkk. 1999). M P SK < > < h Daftar Burung Indonesia No. 2 No. Sp. Nama Ilmiah Nama Indonesia Nama Inggris Distribusi WJ IU J E EN CI UU CB AB i AB 38 17. Trogoniformes 17.1. Trogonidae 668 Apalharpactes reinwardtii Temminck, 1822 Luntur Jawa Blue-tailed Trogon 669 Apalharpactes mackloti S. Müller, 1835 Luntur Sumatera Sumatran Trogon S E 670 Harpactes kasumba Rales, 1822 Luntur Kasumba Red-naped Trogon SK < NT AB 671 Harpactes diardii Temminck, 1832 Luntur Diard Diard’s Trogon SK < NT AB 672 Harpactes orrhophaeus Cabanis & Heine, 1863 Luntur Tunggir-coklat Cinnamon-rumped Trogon SK < NT AB NT 673 Harpactes duvaucelii Temminck, 1824 Luntur Putri Scarlet-rumped Trogon SK < 674 Harpactes oreskios Temminck, 1823 Luntur Harimau Orange-breasted Trogon SKJ < AB 675 Harpactes erythrocephalus Gould, 1834 Luntur Kepala-merah Red-headed Trogon S < AB 676 Harpactes whiteheadi Sharpe, 1888 Luntur Kalimantan Whitehead’s Trogon K B NT AB AB 39 18. Coraciiformes 18.1. Alcedinidae 677 Alcedo atthis (Linnaeus, 1758) Rajaudang Erasia Common Kingisher SKJCMTP <> AB 678 Alcedo meninting Horsield, 1821 Rajaudang Meninting Blue-eared Kingisher SKJC T < AB 679 Alcedo azurea Latham, 1801 Rajaudang Biru-langit Azure Kingisher 680 Alcedo euryzona Temminck, 1830 Rajaudang Kalung-biru Blue-banded Kingisher SKJ 681 Alcedo coerulescens Vieillot, 1818 Rajaudang Biru Cerulean Kingisher S J MTP 682 Alcedo pusilla (Temminck, 18236) Rajaudang Kecil Little Kingisher 683 Ceyx lepidus Temminck, 1836 Udangmerah Kerdil Chameleon Dwarf Kingisher 684 Ceyx erithaca (Linnaeus, 1758) Udang Api Oriental Dwarf Kingisher SKJ 685 Ceyx ruidorsa Strickland, 1847 Udang Punggung-merah Rufous backed Kingisher SKJ 686 Ceyx fallax (Schlegel, 1866) Udangmerah Sulawesi Sulawesi Dwarf Kingisher 687 Pelargopsis capensis (Linnaeus, 1766) Pekaka Emas Stork-billed Kingisher 688 Pelargopsis melanorhyncha (Temminck, 1826) Pekaka Bua-bua Great-billed Kingisher 689 Lacedo pulchella (Horsield, 1821) Cekakak Batu Banded Kingisher 690 Dacelo leachii Vigors & Horsield, 1826 Kukabura Sayap-biru Blue-winged Kookaburra > < T AB VU E AB AB M P > AB CM P <> AB T < AB T < C SKJ E T C SKJ P AB NT < AB E AB < AB > AB 691 Dacelo tyro G. R. Gray, 1858 Kukabura Aru Spangled Kookaburra P G AB 692 Dacelo gaudichaud Quoy & Gaimard, 1824 Kukabura Perut-merah Rufous-bellied Kookaburra P G AB 693 Clytoceyx rex Sharpe, 1880 Rajaudang Paruh-sekop Shovel-billed Kingisher P G AB 694 Melidora macrorrhina (Lesson, 1827) Rajaudang Paruh-kait Hook-billed Kingisher 695 Cittura cyanotis (Temminck, 1824) Rajaudang Pipi-ungu Lilac Kingisher P C G E 40 AB AB NT AB i) Harpactes reinwardtii Temminck, 1822 diperbaharui menjadi Apalharpactes reinwardtii Temminck, 1822 (Dickinson (ed.) 2003). 38) Apalharpactes mackloti dianggap spesies tersendiri dari Harpactes reinwardtii berdasarkan perbedaan morfologi antara keduanya (Collar & van Balen 2002). 39) Harpactes whiteheadi merupakan catatan baru di Indonesia (Balen 1997 dalam IOS 2000). 40) Ceyx rufidorsa dianggap spesies berbeda dari Ceyx erythacus. Spesies ini dianggap sympatrik dan hibrid sehingga terancam disatukan menjadi satu spesies saja (MacKinnon & Phillipps 1993). 45 46 Daftar Burung Indonesia No. 2 No. Sp. Nama Ilmiah Nama Indonesia Nama Inggris Distribusi WJ 696 Halcyon coromanda (Latham, 1790) Cekakak Merah Ruddy Kingisher SKJC < AB 697 Halcyon smyrnensis (Linnaeus, 1758) Cekakak Belukar White-throated Kingisher S J < AB 698 Halcyon pileata (Boddaert, 1783) Cekakak Cina Black-capped Kingisher SKJC N< AB J IU E CI UU 699 Halcyon cyanoventris (Vieillot, 1818) Cekakak Jawa Javan Kingisher 700 Halcyon nigrocyanea Wallace, 1862 Cekakak Biru-hitam Blue-black Kingisher 701 Halcyon diops Temminck, 1824 Cekakak Biru-putih Blue-and-white Kingisher 702 Halcyon lazuli (Temminck, 1830) Cekakak Lazuli Lazuli Kingisher M E NT AB 703 Halcyon macleayii Jardine & Selby, 1830 Cekakak Rimba Forest Kingisher MTP > DD AB 704 Halcyon torotoro Lesson, 1827 Cekakak Torotoro Yellow-billed Kingisher SKJCMTP > 705 Halcyon megarhyncha Salvadori, 1896 Cekakak Gunung Mountain Kingisher SKJCMTP G 706 Halcyon australasia Vieillot, 1818 Cekakak Kalung-coklat Cinnamon-banded Kingisher SKJCMT T 707 Halcyon sancta Vigors & Horsield, 1827 Cekakak Australia Sacred Kingisher SKJCMTP N> 708 Halcyon funebris Bonaparte, 1850 Cekakak Murung Sombre Kingisher SKJCMTP E 709 Halcyon chloris Boddaert, 1783 Cekakak Sungai Collared Kingisher SKJCMTP <> 710 Halcyon enigma (Hartert, 1904) Cekakak Talaud Talaud Kingisher SKJCMTP E 711 Halcyon saurophaga Gould, 1843 Cekakak Pantai Beach Kingisher SKJCMTP > AB 712 Caridonax fulgidus (Gould, 1857) Cekakak Tunggir-putih Glittering Kingisher SKJCMTP E AB 713 Actenoides concretus (Temminck, 1825) Cekakakhutan Melayu Rufous-collared Kingisher SKJCMTP < NT AB NT AB P M G AB DD E AB B B AB NT AB AB VU AB AB NT B 714 Actenoides monachus (Bonaparte, 1850) Cekakakhutan Tunggir-hijau Green-backed Kingisher SKJCMTP E 715 Actenoides princeps (Reichenbach, 1851) Cekakakhutan Dada-sisik Scaly-breasted Kingisher SKJCMTP E AB 716 Tanysiptera galatea G. R. Gray, 1859 Cekakakpita Biasa Galatea Paradise Kingisher MTP G AB 717 Tanysiptera riedelii Verreaux, 1866 Cekakakpita Biak Biak Paradise Kingisher SKJCMTP E NT AB 718 Tanysiptera ellioti Sharpe, 1869 Cekakakpita Koiau Koiau Paradise Kingisher SKJCMTP E DD AB 719 Tanysiptera carolinae Schlegel, 1871 Cekakakpita Numfor Cobalt Paradise Kingisher SKJCMTP E NT AB 720 Tanysiptera hydrocharis G. R. Gray, 1858 Cekakakpita Kecil Little Paradise Kingisher SKJCMTP G DD AB 721 Tanysiptera sylvia Gould, 1850 Cekakakpita Dada-jingga Buf-breasted Paradise Kingisher SKJCMTP > AB 722 Tanysiptera nympha G. R. Gray, 1840 Cekakakpita Bidadari Fairy Paradise Kingisher SKJCMTP G AB Kirikkirik Senja Chestnut-headed Bee-eater SKJCMTP < 18.2. Meropidae 723 Merops leschenaulti Vieillot, 1817 724 Merops philippinus Linnaeus, 1766 Kirikkirik Laut Blue-tailed Bee-eater SKJC TP N<> 725 Merops ornatus Latham, 1801 Kirikkirik Australia Rainbow Bee-eater SKJCMTP > 726 Merops viridis Linnaeus, 1758 Kirikkirik Biru Blue-throated Bee-eater SKJCMTP < 727 Nyctyornis amictus Temminck, 1824 Cirikcirik Kumbang Red-bearded Bee-eater SKJCMTP < 728 Meropogon forsteni Bonaparte, 1850 Cirikcirik Sulawesi Purple-bearded Bee-eater SKJCMTP E Tionglampu Sulawesi Purple-winged Roller 18.3. Coraciidae 729 Coracias temminckii Vieillot, 1819 KJC E CB Daftar Burung Indonesia No. 2 No. Sp. Nama Ilmiah Nama Indonesia Nama Inggris Distribusi WJ 730 Eurystomus orientalis (Linnaeus, 1766) Tionglampu Biasa Oriental Dollarbird SKJCMTP <> 731 Eurystomus azureus G. R. Gray, 1860 Tionglampu Ungu Azure Dollarbird SKJCMTP E 732 Upupa epops Linnaeus, 1758 Hupo Tunggal Eurasian Hoopoe SKJCMTP N< 733 Berenicornis comatus Rales, 1822 Enggang Jambul White-crowned Hornbill SKJCMTP < 734 Anorrhinus galeritus Temminck, 1831 Enggang Klihingan Bushy-crested Hornbill SKJCMTP < 735 Penelopides exarhatus Temminck, 1823 Kangkareng Sulawesi Sulawesi Hornbill SKJCMTP E 736 Aceros corrugatus (Temminck, 1832) Julang Jambul-hitam Wrinkled Hornbill SKJCMTP < 737 Aceros cassidix (Temminck, 1823) Julang Sulawesi Knobbed Hornbill C IU CI UU II AB II AB CB NT 18.4. Upupidae 18.5. Bucerotidae SKJ NT II AB II AB E II AB 738 Rhyticeros undulatus Shaw, 1811 Julang Emas Wreathed Hornbill 739 Rhyticeros plicatus J. R. Forster, 1781 Julang Irian Blyth’s Hornbill 740 Rhyticeros everetti Rothschild, 1897 Julang Sumba Sumba Hornbill 741 Anthracoceros malayanus Rales, 1822 Kangkareng Hitam Black Hornbill SK 742 Anthracoceros albirostris (Shaw, 1807) Kangkareng Perut-putih Oriental Pied Hornbill SKJ < 743 Buceros rhinoceros Linnaeus, 1758 Enggang Cula Rhinoceros Hornbill SKJ < 744 Buceros bicornis Linnaeus, 1758 Enggang Papan Great Hornbill S < 745 Rhinoplax vigil J. R. Forster, 1781 Rangkong Gading Helmeted Hornbill SK < S NT < II AB M P > II AB T E VU II AB < NT II AB II AB NT II AB NT I AB NT I AB 19. Piciformes 19.1. Capitonidae 746 Psilopogon pyrolophus S. Müller, 1835 Takur Api Fire-tufted Barbet 747 Megalaima lineata (Vieillot, 1816) Takur Bultok Lineated Barbet J < < 748 Megalaima corvina Temminck, 1831 Takur Bututut Brown-throated Barbet J E 749 Megalaima chrysopogon Temminck, 1824 Takur Gedang Golden-whiskered Barbet SK < 750 Megalaima ralesii Lesson, 1839 Takur Tutut Red-crowned Barbet SK < NT 751 Megalaima mystacophanos Temminck, 1824 Takur Warna-warni Red-throated Barbet SK < NT 752 Megalaima javensis Horsield, 1821 Takur Tulung-tumpuk Black-banded Barbet E NT 753 Megalaima oorti (S. Müller, 1835) Takur Bukit Black-browed Barbet 754 Megalaima monticola (Sharpe, 1889) Takur Gunung Mountain Barbet J S AB < K B 755 Megalaima henricii Temminck, 1831 Takur Topi-merah Yellow-crowned Barbet 756 Megalaima armillaris Temminck, 1821 Takur Tohtor Flame-fronted Barbet 757 Megalaima australis Horsield, 1821 Takur Tenggeret Blue-eared Barbet 758 Megalaima eximia Sharpe, 1892 Takur Leher-hitam Bornean Barbet K B 759 Megalaima pulcherrima (Sharpe, 1888) Takur Tengkuk-emas Golden-naped Barbet K B 41) Megalaima pulcherrima merupakan catatan baru di Indonesia (Balen 1997 dalam IOS 2000). AB SK < J E SKJ < NT AB 41 47 48 Daftar Burung Indonesia No. 2 No. Sp. Nama Ilmiah Nama Indonesia Nama Inggris Distribusi WJ 760 Megalaima haemacephala P. L. S. Müller, 1776 Takur Ungkut-ungkut Coppersmith Barbet S J < 761 Calorhamphus fuliginosus Temminck, 1830 Takur Ampis Brown Barbet SK < Pemandulebah Asia Malaysian Honeyguide SK < IU CI UU CB 19.2. Indicatoridae 762 Indicator archipelagicus Temminck, 1832 NT 19.3. Picidae 763 Picumnus innominatus Burton, 1835 Tukik Belang Speckled Piculet S < 764 Sasia abnormis Temminck, 1825 Tukik Tikus Rufous Piculet SKJ < 765 Micropternus brachyurus (Vieillot, 1818) Pelatuk Kijang Rufous Woodpecker SKJ < 766 Picus vittatus Vieillot, 1818 Pelatuk Hijau Laced Woodpecker SKJ < 767 Picus canus Gmelin, 1788 Pelatuk Muka-kelabu Grey-headed Woodpecker S < 768 Picus lavinucha Gould, 1833 Pelatuk Kuduk-kuning Greater Yellownape S < 769 Picus mentalis Temminck, 1825 Pelatuk Kumis-kelabu Checker-throated Woodpecker SKJ < 770 Picus chlorolophus Vieillot, 1818 Pelatuk Jambul-kuning Lesser Yellownape S < 771 Picus puniceus Horsield, 1821 Pelatuk Sayap-merah Crimson-winged Woodpecker SKJ < 772 Picus miniaceus Pennant, 1769 Pelatuk Merah Banded Woodpecker SKJ < 773 Dinopium javanense Ljungh, 1797 Pelatuk Besi Common Goldenback SKJ < 774 Dinopium ralesii Vigors & Horsield, 1830 Pelatuk Rales Olive-backed Woodpecker SK < 775 Meiglyptes tristis Horsield, 1821 Caladi Batu Buf-rumped Woodpecker SKJ < 776 Meiglyptes tukki Lesson, 1839 Caladi Badok Buf-necked Woodpecker SK < 777 Mulleripicus pulverulentus Temminck, 1826 Pelatuk Kelabu-besar Great Slaty Woodpecker SKJ < 778 Mulleripicus fulvus Quoy & Gaimard, 1830 Pelatuk Kelabu-Sulawesi Ashy Woodpecker 779 Dryocopus javensis Horsield, 1821 Pelatuk Ayam White-bellied Woodpecker SKJ < 780 Dendrocopos macei Vieillot, 1818 Caladi Ulam Fulvous-breasted Woodpecker S J < 781 Dendrocopos canicapillus Blyth, 1845 Caladi Belacan Grey-capped Pygmy Woodpecker SK < 782 Dendrocopos moluccensis Gmelin, 1788 Caladi Tilik Sunda Pygmy Woodpecker SKJ 783 Dendrocopos temminckii Malherbe, 1849 Caladi Sulawesi Sulawesi Pygmy Woodpecker 784 Hemicircus concretus Temminck, 1821 Caladi Tikotok Grey-and-buf Woodpecker 785 Blythipicus rubiginosus Swainson, 1837 Pelatuk Pangkas Maroon Woodpecker SK < 786 Reinwardtipicus validus Temminck, 1825 Pelatuk Kundang Orange-backed Woodpecker SKJ < 787 Chrysocolaptes lucidus Scopoli, 1796 Pelatuk Tunggir-emas Greater Goldenback SKJCMTP < j) C E T C SKJ < E < Celeus brachyurus diperbaharui menjadi Micropternus brachyurus (Vieillot, 1818) (Benz dkk. 2006; Fuchs dkk. 2007). j NT NT Daftar Burung Indonesia No. 2 No. Sp. Nama Ilmiah Nama Indonesia Nama Inggris Distribusi WJ IU CI UU CB 20. Passeriformes 20.1. Eurylaimidae 788 Corydon sumatranus Rales, 1822 Madi Kelam Dusky Broadbill SK < 789 Cymbirhynchus macrorhynchos Gmelin, 1788 Sempurhujan Sungai Black-and-red Broadbill SK < 790 Eurylaimus javanicus Horsield, 1821 Sempurhujan Rimba Banded Broadbill SKJ < 791 Eurylaimus ochromalus Rales, 1822 Sempurhujan Darat Black-and-yellow Broadbill SKJCMTP < 792 Serilophus lunatus Gould, 1834 Madi Dada-perak Silver-breasted Broadbill S < NT 793 Psarisomus dalhousiae Jameson, 1835 Madi Injap Long-tailed Broadbill SK < 794 Calyptomena viridis Rales, 1822 Madihijau Kecil Green Broadbill SK < NT 795 Calyptomena hosii Gmelin, 1788 Madihijau Perut-biru Hose’s Broadbill K B NT 796 Calyptomena whiteheadi Sharpe, 1888 Madihijau Whitehead Whitehead’s Broadbill K B 797 Pitta schneideri Hartert, 1909 Paok Schneider Schneider’s Pitta S E VU AB 798 Pitta caerulea Rales, 1822 Paok Sintau Giant Pitta SK < NT AB 799 Pitta guajana P. L. S. Müller, 1776 Paok Pancawarna Banded Pitta SKJ 800 Pitta erythrogaster Temminck, 1823 Paok Mopo Red-bellied Pitta 801 Pitta arquata Gould, 1871 Paok Kalung-biru Blue-banded Pitta 42 20.2. Pittidae < CM P II AB <> AB K B AB 802 Pitta granatina Temminck, 1830 Paok Delima Garnet Pitta SK < NT AB 803 Pitta venusta S. Müller, 1835 Paok Topi-hitam Graceful Pitta S E VU B 804 Pitta baudii Müller & Schlegel, 1839 Paok Kepala-biru Blue-headed Pitta B VU AB 805 Pitta sordida (P. L. S. Müller, 1776) Paok Hijau Hooded Pitta 806 Pitta nympha Temminck & Schlegel, 1850 Paok Bidadari Fairy Pitta 807 Pitta maxima Müller & Schlegel, 1846 Paok Halmahera Ivory-breasted Pitta K SKJC P K <G N< M E 808 Pitta moluccensis (P. L. S. Müller, 1776) Paok Hujan Blue-winged Pitta SK C N< 809 Pitta megarhyncha (Schlegel, 1863) Paok Bakau Mangrove Pitta S < 810 Pitta elegans (Temminck, 1836) Paok Laus Elegant Pitta 811 Pitta versicolor Swainson, 1825 Paok Lantang Noisy Pitta 812 Mirafra javanica Horsield, 1821 Branjangan Jawa Horsield’s Bush Lark KJ 813 Riparia riparia (Linnaeus, 1758) Layanglayang Pasir Sand Martin K 814 Hirundo rustica Linnaeus, 1758 Layanglayang Asia Barn Swallow SKJCMTP <> 815 Hirundo tahitica Gmelin, 1789 Layanglayang Batu Paciic Swallow SKJCMTP <> JCMT II B AB AB NT B T B P > AB TP > 20.3. Alaudidae 20.4. Hirundinidae 42) Calyptomena whiteheadi merupakan catatan baru di Indonesia (Pfeffer 1960 dalam IOS 1993; IOS 2000) AB VU N< 49 50 Daftar Burung Indonesia No. 2 No. Sp. Nama Ilmiah Nama Indonesia Nama Inggris Distribusi 816 Hirundo daurica Laxmann, 1769 Layanglayang Gua Red-rumped Swallow SK 817 Hirundo striolata Temminck & Schlegel, 1847 Layanglayang Loreng Striated Swallow S J 818 Cecropis nigricans Vieillot, 1817 Layanglayang Pohon 819 Cecropis ariel (Gould, 1842) 820 Delichon dasypus Bonaparte, 1850 WJ IU <G T < Tree Martin MTP > Layanglayang Bidadari Fairy Martin TP > Layanglayang Rumah Asian House Martin SKJ < 20.5. Motacillidae 821 Dendronanthus indicus (Gmelin, 1789) Kicuit Hutan Forest Wagtail S J N< 822 Motacilla lava Linnaeus, 1758 Kicuit Kerbau Western Yellow Wagtail SKJCMTP <> 823 Motacilla cinerea Tunstall, 1771 Kicuit Batu Grey Wagtail SKJCMTP <> 824 Anthus novaeseelandiae (Gmelin, 1789) Apung Tanah New Zealand Pipit SKJC TP <> 825 Anthus gustavi Swinhoe, 1863 Apung Petchora Pechora Pipit CMT < 826 Anthus cervinus (Pallas, 1811) Apung Kijang Red-throated Pipit 827 Anthus gutturalis De Vis, 1894 Apung Papua Alpine Pipit K C < 828 Coracina javensis (Horsield, 1821) Kepudangsungu Jawa Javan Cuckooshrike 829 Coracina personata (S. Müller, 1843) Kepudangsungu Topeng Wallacean Cuckooshrike MT <> 830 Coracina novaehollandiae (Gmelin, 1789) Kepudangsungu Besar Black-faced Cuckooshrike CMTP > 831 Coracina fortis (Salvadori, 1878) Kepudangsungu Buru Buru Cuckooshrike M E 832 Coracina atriceps (S. Müller, 1843) Kepudangsungu Maluku Moluccan Cuckooshrike M E P G 20.6. Campephagidae J E 833 Coracina schistacea (Sharpe, 1879) Kepudangsungu Kelabu Slaty Cuckooshrike 834 Coracina caeruleogrisea (G. R. Gray, 1858) Kepudangsungu Paruh-tebal Stout-billed Cuckooshrike C 835 Coracina temminckii (S. Müller, 1843) Kepudangsungu Biru Caerulean Cuckooshrike 836 Coracina larvata (S. Müller, 1843) Kepudangsungu Gunung Sunda Cuckooshrike SKJ B 837 Coracina striata (Boddaert, 1783) Kepudangsungu Sumatera Bar-bellied Cuckooshrike SKJ < 838 Coracina bicolor (Temminck, 1824) Kepudangsungu Belang Pied Cuckooshrike 839 Coracina lineata (Swainson, 1825) Kepudangsungu Mata-kuning Barred Cuckooshrike P > 840 Coracina boyeri (G. R. Gray, 1864) Kepudangsungu Kelek-coklat Boyer’s Cuckooshrike P G MTP > P G NT E P C G E C E 841 Coracina leucopygia (Bonaparte, 1851) Kepudangsungu Tunggir-putih White-rumped Cuckooshrike 842 Coracina papuensis (Gmelin, 1788) Kepudangsungu Kartula White-bellied Cuckooshrike C 843 Coracina longicauda (De Vis, 1890) Kepudangsungu Kepala-hitam Hooded Cuckooshrike 844 Coracina parvula (Salvadori, 1878) Kepudangsungu Halmahera Halmahera Cuckooshrike M E 845 Coracina abbotti (Riley, 1918) Kepudangsungu Kerdil Pygmy Cuckooshrike CMTP E 846 Coracina tenuirostris (Jardine, 1831) Kepudangsungu Miniak Common Cicadabird SKJCMTP > NT E 847 Coracina dispar (Salvadori, 1878) Kepudangsungu Kai Kai Cicadabird SKJCMTP E 848 Coracina dohertyi Hartert, 1896 Kepudangsungu Sumba Pale-shouldered Cicadabird SKJCMTP E 849 Coracina sula (Hartert, 1917) Kepudangsungu Sula Sula Cicadabird SKJCMTP E 850 Coracina morio (S. Müller, 1843) Kepudangsungu Sulawesi Sulawesi Cicadabird SKJCMTP E 851 Coracina ceramensis (Bonaparte, 1850) Kepudangsungu Pucat Pale Cicadabird SKJCMTP E NT CI UU CB Daftar Burung Indonesia No. 2 No. Sp. Nama Ilmiah Nama Indonesia Nama Inggris Distribusi WJ 852 Coracina incerta (Meyer, 1874) Kepudangsungu Bahu-hitam Black-shouldered Cicadabird SKJCMTP G 853 Coracina schisticeps (G. R. Gray, 1846) Kepudangsungu Desin Black-tipped Cicadabird SKJCMTP G 854 Coracina melas (Lesson, 1928) Kepudangsungu Hitam Black Cicadabird SKJCMTP G 855 Coracina montana (Meyer, 1874) Kepudangsungu Perut-hitam Black-bellied Cuckooshrike SKJCMTP G 856 Coracina imbriata (Temminck, 1824) Kepudangsungu Kecil Lesser Cuckooshrike SKJCMTP < 857 Campochaera sloetii (Schlegel, 1866) Kepudangsungu Emas Golden Cuckooshrike SKJCMTP G 858 Chlamydochaera jeferyi Sharpe, 1887 Tawau Dada-hitam Fruithunter SKJCMTP B 859 Lalage nigra (J. R. Forster, 1781) Kapasan Kemiri Pied Triller SKJCMTP < 860 Lalage leucopygialis Walden, 1872 Kapasan Sulawesi White-rumped Triller SKJCMTP E 861 Lalage sueurii (Vieillot, 1818) Kapasan Sayap-putih White-shouldered Triller SKJCMTP T 862 Lalage aurea (Temminck, 1827) Kapasan Halmahera Rufous-bellied Triller SKJCMTP E 863 Lalage atrovirens (G. R. Gray, 1862) Kapasan Alis-hitam Black-browed Triller SKJCMTP G 864 Lalage leucomela (Vigors & Horsield, 1827) Kapasan Alis-putih Varied Triller SKJCMTP > 865 Pericrocotus divaricatus (Rales, 1822) Sepah Padang Ashy Minivet SKJCMTP < 866 Pericrocotus cinnamomeus (Linnaeus, 1766) Sepah Kecil Small Minivet SKJCMTP < 867 Pericrocotus igneus Blyth, 1846 Sepah Tulin Fiery Minivet SKJCMTP < 868 Pericrocotus lansbergei Büttikofer, 1886 Sepah Kerdil Little Minivet SKJCMTP E 869 Pericrocotus solaris Blyth, 1846 Sepah Dagu-kelabu Grey-chinned Minivet SKJCMTP < 870 Pericrocotus miniatus (Temminck, 1822) Sepah Gunung Sunda Minivet SKJ E 871 Pericrocotus lammeus (J. R. Forster, 1781) Sepah Hutan Scarlet Minivet SKJCMTP < 872 Hemipus picatus (Sykes, 1832) Jingjing Bukit Bar-winged Flycatchershrike SKJCMTP < 873 Hemipus hirundinaceus (Temminck, 1822) Jingjing Batu Black-winged Flycatchershrike SKJCMTP < 874 Tephrodornis virgatus (Temminck, 1824) Jingjing Petulak Large Woodshrike SKJCMTP < IU Aegithina tiphia (Linnaeus, 1758) Cipoh Kacat Common Iora SKJCMTP < 876 Aegithina viridissima (Bonaparte, 1850) Cipoh Jantung Green Iora SKJCMTP < Chloropsis sonnerati Jardine & Selby, 1827 Cicadaun Besar Greater Green Leafbird SKJCMTP < 878 Chloropsis cyanopogon (Temminck, 1830) Cicadaun Kecil Lesser Green Leafbird SKJCMTP < 879 Chloropsis cochinchinensis (Gmelin, 1789) Cicadaun Sayap-biru Blue-winged Leafbird SKJCMTP < 880 Chloropsis aurifrons (Temminck, 1829) Cicadaun Dahi-emas Golden-fronted Leafbird SKJCMTP < 881 Chloropsis venusta (Bonaparte, 1850) Cicadaun Sumatera Blue-masked Leafbird SKJCMTP E .k) CB k NT 20.8. Chloropseidae 877 UU NT 20.7. Aegithinidae 875 CI NT NT Tephrodornis gularis (Raffles, 1822) diperbaharui menjadi Tephrodornis virgatus (Temminck, 1824) (Dickinson (ed.) 2003). 51 52 Daftar Burung Indonesia No. 2 No. Sp. Nama Ilmiah Nama Indonesia Nama Inggris Distribusi WJ IU CI UU CB 882 Pycnonotus zeylanicus (Gmelin, 1789) Cucak Rawa Straw-headed Bulbul SKJCMTP < VU II 883 Pycnonotus leucogrammicus (S. Müller, 1836) Cucak Kerinci Cream-striped Bulbul S E 884 Pycnonotus tympanistrigus (S. Müller, 1836) Cucak Mutiara Spot-necked Bulbul S E NT 885 Pycnonotus melanoleucos (Eyton, 1839) Cucak Sakit-tubuh Black-and-white Bulbul SKJCMTP < NT 886 Pycnonotus atriceps (Temminck, 1822) Cucak Kuricang Black-headed Bulbul SKJCMTP < 887 Pycnonotus melanicterus (Gmelin, 1789) Cucak Kuning Black-crested Bulbul SKJCMTP < 888 Pycnonotus squamatus (Temminck, 1828) Cucak Bersisik Scaly-breasted Bulbul SKJCMTP < NT 889 Pycnonotus cyaniventris Blyth, 1842 Cucak Kelabu Grey-bellied Bulbul SKJCMTP < NT 890 Pycnonotus aurigaster (Jardine & Selby, 1837) Cucak Kutilang Sooty-headed Bulbul F FJ F MT F < 891 Pycnonotus eutilotus (Jardine & Selby, 1837) Cucak Rumbai-tungging Puf-backed Bulbul SKJCMTP < NT 892 Pycnonotus nieuwenhuisii (Finsch, 1901) Cucak Gelambir-biru Blue-wattled Bulbul SKJCMTP E DD 893 Pycnonotus bimaculatus (Horsield, 1821) Cucak Gunung Orange-spotted Bulbul SKJCMTP E 894 Pycnonotus goiavier (Scopoli, 1786) Merbah Cerukcuk Yellow-vented Bulbul SKJFMTP < 895 Pycnonotus plumosus Blyth, 1845 Merbah Belukar Olive-winged Bulbul SKJ < 896 Pycnonotus simplex Lesson, 1839 Merbah Corok-corok Cream-vented Bulbul SKJCMTP < 897 Pycnonotus brunneus Blyth, 1845 Merbah Mata-merah Asian Red-eyed Bulbul SKJCMTP < 898 Pycnonotus erythropthalmos (Hume, 1878) Merbah Kacamata Spectacled Bulbul SKJCMTP < 899 Pycnonotus lavescens Blyth, 1845 Merbah Gunung Flavescent Bulbul SKJCMTP < 900 Criniger inschii (Salvadori, 1871) Empuloh Leher-kuning Finsch’s Bulbul SKJCMTP < 901 Criniger ochraceus (Moore, 1854) Empuloh Ragum Ochraceous Bulbul SKJCMTP < 902 Criniger bres (Lesson, 1831) Empuloh Janggut Grey-cheeked Bulbul SKJCMTP < 903 Criniger phaeocephalus (Hartlaub, 1844) Empuloh Irang Yellow-bellied Bulbul SKJCMTP < 904 Setornis criniger Lesson, 1839 Empuloh Paruh-kait Hook-billed Bulbul SKJCMTP B VU 905 Iole olivacea Blyth, 1844 Brinji Mata-putih Buf-vented Bulbul SKJCMTP < NT 906 Tricholestes criniger (Blyth, 1845) Brinji Rambut-tunggir Hairy-backed Bulbul SKJCMTP < m 907 Thapsinillas ainis (Hombron & Jacquinot, 1841) Brinji Emas Golden Bulbul SKJCMTP E n 908 Ixos malaccensis (Blyth, 1845) Brinji Bergaris Streaked Bulbul SKJCMTP < 909 Ixos virescens Temminck, 1825 Brinji Gunung Sunda Bulbul SKJCMTP E 910 Hemixos lavala Blyth, 1845 Brinji Kelabu Ashy Bulbul SKJCMTP < 20.9. Pycnonotidae l) m) n) o) p) q) 43) Hypsipetes charlottae diperbaharui menjadi Iole olivacea Blyth, 1844 (Dickinson (ed.) 2003). Hypsipetes criniger diperbaharui menjadi Tricholestes criniger (Blyth, 1845) (Dickinson (ed.) 2003). Hypsipetes affinis diperbaharui menjadi Thapsinillas affinis (Hombron & Jacquinot, 1841) (Dickinson (ed.) 2003). Hypsipetes malaccensis diperbaharui menjadi Ixos malaccensis (Blyth, 1845) (Dickinson (ed.) 2003). Hypsipetes virescens diperbaharui menjadi Ixos virescens Temminck, 1825 (Dickinson (ed.) 2003). Hypsipetes flavala diperbaharui menjadi Hemixos flavala Blyth, 1845 (Dickinson (ed.) 2003). Pycnonotus flavescens merupakan catatan baru di Indonesia (Balen 1997 dalam IOS 2000). 43 NT l o NT p q Daftar Burung Indonesia No. 2 No. Sp. Nama Ilmiah Nama Indonesia Nama Inggris Distribusi WJ 911 Irena puella (Latham, 1790) 912 IU Kecembang Gadung Asian Fairy Bluebird SKJCMTP < Lanius tigrinus Drapiez, 1828 Bentet Loreng Tiger Shrike SKJCMTP < 913 Lanius cristatus Linnaeus, 1758 Bentet Coklat Brown Shrike SKJCMTP < 914 Lanius schach Linnaeus, 1758 Bentet Kelabu Long-tailed Shrike SKJCMTP <G 915 Pityriasis gymnocephala (Temminck, 1835) Tiongbatu Kalimantan Bornean Bristlehead SKJCMTP B 916 Heinrichia calligyna (Stresemann, 1931) Cingcoang Sulawesi Great Shortwing SKJCMTP E 917 Brachypteryx leucophrys (Temminck, 1828) Cingcoang Coklat Lesser Shortwing SKJCMTP < 918 Brachypteryx montana Horsield, 1821 Cingcoang Biru White-browed Shortwing SKJCMTP < 919 Luscinia cyane (Pallas, 1776) Berkecet Siberia Siberian Blue Robin SKJCMTP < 920 Copsychus saularis (Linnaeus, 1758) Kucica Kampung Oriental Magpie-Robin SKJCMTP < 921 Copsychus malabaricus (Scopoli, 1786) Kucica Hutan White-rumped Shama SKJCMTP < 922 Copsychus stricklandii Motley & Dillwyn 1855 Kucica Kalimantan White-crowned Shama SKJCMTP B 923 Copsychus pyrropygus (Lesson, 1839) Kucica Ekor-kuning Rufous-tailed Shama SKJCMTP < 924 Cinclidium diana (Lesson, 1831) Berkecet Biru-tua Sunda Robin S JCMTP E 925 Enicurus velatus Temminck, 1822 Meninting Kecil Sunda Forktail SKJCMTP E 926 Enicurus ruicapillus Temminck, 1832 Meninting Cegar Chestnut-naped Forktail SKJCMTP < 927 Enicurus leschenaulti (Vieillot, 1818) Meninting Besar White-crowned Forktail SKJCMTP < 928 Cochoa beccarii Salvadori, 1879 Ciungmungkal Sumatera Sumatran Cochoa SKJCMTP E VU 929 Cochoa azurea (Temminck, 1824) Ciungmungkal Jawa Javan Cochoa SKJCMTP E VU 930 Monticola solitarius (Linnaeus, 1758) Muraibatu Arung Blue Rock Thrush SKJCMTP N< CI UU CB 20.10. Irenidae 20.11. Laniidae NT 20.12. Turdidae 44 NT 931 Myophonus melanurus (Salvadori, 1879) Ciungbatu Sumatera Shiny Whistling Tthrush SKJCMTP E 932 Myophonus glaucinus (Temminck, 1823) Ciungbatu Kecil-Sunda Sunda Whistling Thrush SKJCMTP E 933 Myophonus castaneus W. Ramsay, 1880 Ciungbatu Kecil-Sumatera Brown-winged Whistling Thrush SKJCMTP E 934 Myophonus borneensis Slater, 1885 Ciungbatu Kalimantan Bornean Whistling Thrush SKJCMTP B 935 Myophonus caeruleus (Scopoli, 1786) Ciungbatu Siul Blue Whistling Thrush SKJCMTP < 936 Geomalia heinrichi Stresemann, 1931 Anis Geomalia Geomalia SKJCMTP E NT 937 Zoothera schistacea (Meyer, 1884) Anis Tanimbar Slaty-backed Thrush SKJCMTP E NT 938 Zoothera dumasi (Rothschild, 1898) Anis Maluku Moluccan Thrush SKJCMTP E NT NT 45 46 44) Copsychus stricklandii dianggap spesies berbeda dari Copsychus malabaricus berdasarkan perbedaan morfologi antara keduanya (Collar 2004). Spesies ini tercatat di Kayan Mentarang (Balen & Nurwatha 1997). 45) Myophonus castaneus dianggap jenis berbeda dari Myophonus glaucinus berdasarkan perbedaan morfologi antara keduanya (Collar 2004). 46) Myophonus borneensis dianggap spesies tersendiri dari Myophonus glaucinus berdasarkan perbedaan morfologi antara keduanya (Collar 2004). 53 54 Daftar Burung Indonesia No. 2 No. Sp. Nama Ilmiah Nama Indonesia Nama Inggris Distribusi WJ IU 939 Zoothera joiceyi (Rothschild & Hartert, 1921) Anis Seram Seram Thrush SKJCMTP E NT 47 48 940 Zoothera interpres (Temminck, 1828) Anis Kembang Chestnut-capped Thrush SKJCMTP < 941 Zoothera leucolaema (Salvadori, 1892) Anis Enggano Enggano Thrush SKJCMTP E NT 942 Zoothera dohertyi (Hartert, 1896) Anis Nusa-Tenggara Chestnut-backed Thrush SKJCMTP T NT 943 Zoothera erythronota (Sclater, 1859) Anis Punggung-merah Red-backed Thrush SKJCMTP E NT 944 Zoothera mendeni (Neumann, 1939) Anis Menden Peleng Thrush SKJC E NT 945 Zoothera peronii (Vieillot, 1818) Anis Timor Orange-sided Thrush SKJCMTP T NT 946 Zoothera citrina (Latham, 1790) Anis Merah Orange-headed Thrush SKJCMTP < 947 Zoothera sibirica (Pallas, 1776) Anis Sibirica Siberian Thrush SKJCMTP N< 948 Zoothera andromedae (Temminck, 1826) Anis Hutan Sunda Thrush SKJCMTP < 949 Zoothera dauma (Latham, 1790) Anis Sisik Scaly Thrush SKJCMTP < 950 Zoothera horsieldi (Bonaparte, 1857) Anis Horsield Horsield’s Thrush SKJCMT E 951 Zoothera machiki (Forbes, 1883) Anis Larat Fawn-breasted Thrush SKJCMTP E 952 Zoothera heinei (Cabanis, 1851) Anis Ekor-coklat Russet-tailed Thrush SKJCMTP > 953 Cataponera turdoides Hartert, 1896 Anis Sulawesi Sulawesi Thrush SKJCMTP E CI UU CB 49 50 NT 954 Turdus poliocephalus Latham, 1801 Anis Gunung Island Thrush SKJCMTP <> 955 Turdus obscurus Gmelin, 1789 Anis Kuning Eye-browed Thrush SKJC T N< 956 Orthonyx temminckii Ranzani, 1822 Anis Kuku-lurus Australian Logrunner SKJCMTP > 957 Androphobus viridis (Rothschild & Hartert, 1911) Burung-cambuk Papua Papuan Whipbird SKJCMTP E 958 Cinclosoma ajax (Temminck, 1835) Anispuyuh Ajax Painted Quail-thrush SKJCMTP G 959 Ptilorrhoa leucosticta (Sclater, 1874) Tepuspermata Gunung Spotted Jewel-babbler SKJCMTP G 960 Ptilorrhoa caerulescens (Temminck, 1835) Tepuspermata Biru Blue Jewel-babbler P G 961 Ptilorrhoa castanonota (Salvadori, 1875) Tepuspermata Belang Chestnut-backed Jewelbabbler SKJCMTP G 962 Eupetes macrocerus Temminck, 1831 Sipinjur Melayu Malaysian Rail-babbler SKJCMTP < 963 Melampitta lugubris Schlegel, 1873 Melampitta Kecil Lesser Melampitta SKJCMTP G II 964 Melampitta gigantea (Rothschild, 1899) Melampitta Besar Greater Melampitta SKJCMTP G II 965 Ifrita kowaldi (De Vis, 1890) Ifrita Topi-biru Ifrit SKJCMTP G Pelanduk Topi-hitam Black-capped Babbler SKJCMTP < 20.13. Orthonychidae DD NT 20.14. Timaliidae 966 47) 48) 49) 50) Pellorneum capistratum (Temminck, 1823) Zoothera joiceyi dianggap spesies tersendiri dari Zoothera dumasi berdasarkan perbedaan morfologi antara keduanya (Collar 2004). Zoothera leucolaema dianggap spesies tersendiri dari Zoothera interpres berdasarkan perbedaan morfologi antara keduanya (Collar 2004). Zoothera mendeni dianggap spesies tersendiri dari Zoothera erythronota berdasarkan perbedaan morfologi antara keduanya (Collar 2004). Zoothera horsfieldi dianggap spesies tersendiri dari Zoothera dauma berdasarkan perbedaan morfologi antara keduanya (Collar 2004). Daftar Burung Indonesia No. 2 No. Sp. Nama Ilmiah Nama Indonesia Nama Inggris Distribusi WJ IU 967 Pellorneum pyrrogenys (Temminck, 1827) Pelanduk Bukit Temminck’s Babbler SKJCMTP < 968 Pellorneum buettikoferi (Hartert, 1896) Pelanduk Buttikofer Sumatran Babbler SKJCMTP E NT 969 Trichastoma rostratum Blyth, 1842 Pelanduk Dada-putih White-chested Babbler SKJCMTP < NT NT CI UU CB r s 970 Trichastoma bicolor (Lesson, 1839) Pelanduk Merah Ferruginous Babbler SK < 971 Trichastoma celebense (Blyth, 1845) Pelanduk Sulawesi Sulawesi Babbler SKJCMTP < 972 Malacocincla malaccense (Hartlaub, 1844) Pelanduk Ekor-pendek Short-tailed Babbler SKJCMTP < 973 Malacocincla sepiarium (Horsield, 1821) Pelanduk Semak Horsield’s Babbler SKJCMTP E u 974 Malacocincla abboti (Blyth, 1845) Pelanduk Asia Abbott’s Babbler SKJCMTP < v 975 Malacocincla perspicillatum (Bonaparte, 1850) Pelanduk Kalimantan Black-browed Babbler SKJCMTP E 976 Malacopteron magnirostre (Moore, 1854) Asi Kumis Moustached Babbler SKJCMTP < 977 Malacopteron aine (Blyth, 1842) Asi Topi-jelaga Sooty-capped Babbler SKJCMTP < 978 Malacopteron cinereum Eyton, 1839 Asi Topi-sisik Scaly-crowned Babbler SKJCMTP < 979 Malacopteron magnum Eyton, 1839 Asi Besar Rufous-crowned Babbler SKJCMTP < NT 980 Malacopteron albogulare (Blyth, 1844) Asi Dada-kelabu Grey-breasted Babbler SK < NT 981 Pomatorhinus montanus Horsield, 1821 Cicakopi Melayu Chestnut-backed ScimitarBabbler SKJCMTP < 982 Rimator malacoptilus Blyth, 1847 Berencet Paruh-panjang Long-billed Wren-Babbler SKJCMTP < 983 Rimator albostriatus Salvadori, 1879 Berencet Sumatra Sumatran Wren-Babbler SKJCMTP E 984 Ptilocichla leucogrammica (Bonaparte, 1850) Berencet Kalimantan Bornean Wren-Babbler SKJCMTP B VU 985 Kenopia striata (Blyth, 1842) Berencet Loreng Striped Wren-Babbler SKJCMTP < NT 986 Napothera ruipectus (Salvadori, 1879) Berencet Dada-karat Rusty-breasted WrenBabbler SKJCMTP E 987 Napothera atrigularis (Bonaparte, 1850) Berencet Leher-hitam Black-throated WrenBabbler SKJCMTP B NT 988 Napothera macrodactyla (Strickland, 1844) Berencet Besar Large Wren-Babbler SKJCMTP < NT 989 Napothera marmorata (W. Ramsay, 1880) Berencet Pualam Marbled Wren-Babbler SKJCMTP < 990 Napothera crassa (Sharpe, 1888) Berencet Gunung Mountain Wren-Babbler SKJCMTP B 991 Napothera epilepidota (Temminck, 1828) Berencet Berkening Eye-browed Wren-Babbler SKJ < 992 Pnoepyga pusilla Hodgson, 1845 Berencet Kerdil Pygmy Wren-Babbler S JCMTP < 993 Stachyris ruifrons Hume, 1873 Tepus Dahi-merah Rufous-fronted Babbler SKJCMTP < 994 Stachyris chrysaea Blyth, 1844 Tepus Emas Golden Babbler SKJCMTP < 995 Stachyris grammiceps (Temminck, 1827) Tepus Dada-putih White-breasted Babbler SKJCMTP E r) s) t) u) v) w) 51) t VU w NT 51 NT AB Trichastoma pyrrogenys diperbaharui menjadi Pelorneum pyrrogenys (Temminck, 1827) (Dickinson (ed.) 2003). Trichastoma buettikoferi diperbaharui menjadi Pelorneum buettikoferi (Hartert, 1896) (Dickinson (ed.) 2003). Trichastoma malaccense diperbaharui menjadi Malacocincla malaccense (Hartlaub, 1844) (Dickinson (ed.) 2003). Trichastoma sepiarium diperbaharui menjadi Malacocincla sepiarium (Horsfield, 1821) (Dickinson (ed.) 2003). Trichastoma abboti diperbaharui menjadi Malacocincla abboti (Blyth, 1845) (Dickinson (ed.) 2003). Trichastoma perspicillatum diperbaharui menjadi Malacocincla perspicillatum (Bonaparte, 1850) (Dickinson (ed.) 2003). Rimator albostriatus terpisah dari Rimator malacoptilus berdasarkan perbedaan morfologi antara keduanya dan distribusi R. albostriatus yang spesifik di dataran tinggi Batak, Gunung leuser dan Kerinci Seblat (Collar 2006). 55 56 Daftar Burung Indonesia No. 2 No. Sp. Nama Ilmiah Nama Indonesia Nama Inggris Distribusi WJ 996 Stachyris nigriceps Blyth, 1844 Tepus Kepala-hitam 997 Stachyris poliocephala (Temminck, 1836) Tepus Kepala-kelabu 998 Stachyris striolata (S. Muller, 1836) 999 1000 IU Grey-throated Babbler SKJCMTP < Grey-headed Babbler SKJCMTP < Tepus Lurik Spot-necked Babbler SKJCMTP < Stachyris maculata (Temminck, 1836) Tepus Tunggir-merah Chestnut-rumped Babbler SKJCMTP < NT Stachyris leucotis (Strickland, 1848) Tepus Telinga-putih White-necked Babbler SKJCMTP < NT 1001 Stachyris nigricollis (Temminck, 1836) Tepus Kaban Black-throated Babbler SKJCMTP < NT 1002 Stachyris thoracica (Temminck, 1821) Tepus Leher-putih White-bibbed Babbler SKJCMTP E 1003 Stachyris erythroptera (Blyth, 1842) Tepus Merbah-sampah Chestnut-winged Babbler SKJCMTP < 1004 Stachyris melanothorax (Temminck, 1823) Tepus Pipi-perak Crescent-chested Babbler SKJCMTP E 1005 Macronous lavicollis (Bonaparte, 1850) Ciungair Jawa Grey-cheeked Tit-Babbler SKJCMTP E 1006 Macronous gularis (Horsield, 1822) Ciungair Coreng Striped Tit-Babbler SKJCMTP < 1007 Macronous ptilosus Jardine & Selby, 1835 Ciungair Pongpong Flufy-backed Tit-Babbler SKJCMTP < 1008 Timalia pileata Horsield, 1821 Tepus Gelagah Chestnut-capped Babbler SKJCMTP < 1009 Garrulax palliatus (Bonaparte, 1850) Poksai Mantel Sunda Laughingthrush S B 1010 Garrulax ruifrons Lesson, 1831 Poksai Kuda Rufous-fronted Laughingthrush JCMTP E 1011 Garrulax leucolophus (Hardwicke, 1816) Poksai Jambul White-crested Laughingthrush SKJCMTP < 1012 Garrulax lugubris (S. Müller, 1835) Poksai Hitam Black Laughingthrush S < 1013 Garrulax mitratus (S. Müller, 1835) Poksai Genting Chestnut-capped Laughingthrush SK < 1014 Leiothrix argentauris (Hodgson, 1837) Mesia Telinga-perak Silver-eared Leiothrix S < 1015 Pteruthius laviscapis (Temminck, 1836) Ciu Besar White-browed ShrikeBabbler SKJCMTP < 1016 Pteruthius aenobarbus (Temminck, 1836) Ciu Kunyit Chestnut-fronted ShrikeBabbler SKJCMTP < 1017 Alcippe brunneicauda (Salvadori, 1879) Wergan Coklat Brown Fulvetta SKJCMTP < 1018 Alcippe pyrrhoptera (Bonaparte, 1850) Wergan Jawa Javan Fulvetta SKJCMTP E 1019 Crocias albonotatus (Lesson, 1832) Cica Matahari Spotted Crocias SKJCMTP E 1020 Heterophasia picaoides (Hodgson, 1839) Sibia Ekor-panjang Long-tailed Sibia SKJCMTP < 1021 Yuhina everetti (Sharpe, 1887) Yuhina Kalimantan Chestnut-crested Yuhina SKJCMTP B 1022 Yuhina zantholeuca (Blyth, 1844) Yuhina Perut-putih White-bellied Yuhina SKJCMTP < 1023 Malia grata Schlegel, 1880 Malia Sulawesi Malia SKJCMTP E 1024 Tesia superciliaris (Bonaparte, 1850) Tesia Jawa Javan Tesia SKJCMTP E 1025 Tesia everetti (Hartert, 1897) Tesia Timor Russet-capped Tesia SKJCMTP E 1026 Urosphena subulata (Sharpe, 1884) Buntuttumpul Timor Timor Stubtail SKJCMT 1027 Urosphena whiteheadi (Sharpe, 1888) Buntuttumpul Kalimantan Bornean Stubtail 1028 Cettia vulcania (Blyth, 1870) Ceret Gunung Sunda Bush Warbler SKJ TP < 1029 Cettia carolinae Rozendaal, 1987 Ceret Tanimbar Tanimbar Bush Warbler SKJCMTP E UU AB NT NT AB II NT AB NT 20.15. Sylviidae KJCMTP CI T B NT AB CB Daftar Burung Indonesia No. 2 No. Sp. Nama Ilmiah Nama Indonesia Nama Inggris Distribusi WJ 1030 Bradypterus montis (Hartert, 1896) Ceret Jawa Javan Bush Warbler SKJCMTP E 52 1031 Bradypterus timorensis Mayr, 1944 Ceret Timor Timor Bush Warbler TP T 53 1032 Bradypterus castaneus (Büttikofer, 1893) Ceret Coklat Chestnut-backed Bush Warbler SKJCMTP E 1033 Megalurus timoriensis Wallace, 1864 Cicakoreng Timur Tawny Grassbird SKJCMTP <> 1034 Megalurus palustris Horsield, 1821 Cicakoreng Jawa Striated Grassbird SKJCMTP < 1035 Megalurus gramineus (Gould, 1845) Cicakoreng Kecil Little Grassbird SKJCMTP > 1036 Buettikoferella bivittata (Bonaparte, 1850) Celucuk Timor Buf-banded Thicketbird SKJCMTP T 1037 Locustella lanceolata (Temminck, 1840) Kecici Lurik Lanceolated Warbler SKJCMTP < 1038 Locustella certhiola (Pallas, 1811) Kecici Belalang Pallas’s Grasshopper Warbler SKJCMTP < 1039 Locustella ochotensis (Middendorf, 1853) Kecici Siberia Middendorf’s Grasshopper Warbler C TP N< 1040 Locustella fasciolata (G. R. Gray, 1860) Kecici Abuabu Gray’s Grasshopper Warbler SKJCMTP <G 1041 Acrocephalus bistrigiceps Swinhoe, 1860 Kerakbasi Alis-hitam Black-browed Reed Warbler SKJCMTP N< 1042 Acrocephalus stentoreus (Hemprich & Ehrenberg, 1833) Kerakbasi Ramai Clamorous Reed Warbler SKJCMTP <> 1043 Acrocephalus orientalis (Temminck & Schlegel, 1847) Kerakbasi Besar Oriental Reed Warbler SKJCMTP N<> 1044 Cisticola juncidis (Rainesque, 1810) Cici Padi Zitting Cisticola SKJCMTP <> 1045 Cisticola exilis (Vigors & Horsield, 1827) Cici Merah Golden-headed Cisticola SKJCMTP <> 1046 Prinia polychroa (Temminck, 1828) Perenjak Coklat Brown Prinia SKJCMTP < 1047 Prinia atrogularis (Moore, 1854) Perenjak Gunung Hill Prinia SKJCMTP < 1048 Prinia familiaris Horsield, 1821 Perenjak Jawa Bar-winged Prinia SKJ E 1049 Prinia laviventris (Delessert, 1840) Perenjak Rawa Yellow-bellied Prinia SKJCMTP < 1050 Prinia inornata Sykes, 1832 Perenjak padi Plain Prinia SKJCMTP < 1051 Orthotomus cuculatus Temminck, 1836 Cinenen Gunung Mountain Tailorbird SKJCMTP < 1052 Orthotomus sutorius (Pennant, 1769) Cinenen Pisang Common Tailorbird S JCMTP < 1053 Orthotomus atrogularis Temminck, 1836 Cinenen Belukar Dark-necked Tailorbird SKJCMTP < 1054 Orthotomus sericeus Temminck, 1836 Cinenen Merah Rufous-tailed Tailorbird SKJCMTP < 1055 Orthotomus ruiceps (Lesson, 1830) Cinenen Kelabu Ashy Tailorbird SKJCMTP < 1056 Orthotomus sepium Horsield, 1821 Cinenen Jawa Olive-backed Tailorbird SKJCMTP E 1057 Phylloscopus inornatus (Blyth, 1842) Cikrak Polos Yellow-browed Warbler S < 1058 Phylloscopus borealis (H. Basius,1858) Cikrak Kutub Arctic Warbler SKJCMT <> 1059 Phylloscopus coronatus (Temminck & Schlegel, 1847) Cikrak Mahkota Eastern Crowned Warbler SKJCMTP < 1060 Phylloscopus trivirgatus Strickland, 1849 Cikrak Daun Mountain Leaf Warbler SKJCMTP < 1061 Phylloscopus sarasinorum (A. B. Meyer & Wiglesworth, 1896) Cikrak Sulawesi Sulawesi Leaf Warbler SKJCMTP E IU CI UU CB x Prinia inornata (Bonaparte, 1850) menggantikan posisi Prinia subflava yang penyebarannya tidak masuk di Indonesia (Dickinson (ed.) 2003). 52) Bradypterus montis dianggap spesies tersendiri dari Bradypterus seebohmi (Dickinson dkk. 2000). 53) Bradypterus timorensis dianggap spesies tersendiri dari Bradypterus seebohmi (Dickinson dkk. 2000). x) 57 58 Daftar Burung Indonesia No. 2 No. Sp. Nama Ilmiah Nama Indonesia Nama Inggris Distribusi 1062 Phylloscopus presbytes (Blyth, 1870) 1063 Phylloscopus poliocephalus (Salvadori, 1876) 1064 Seicercus castaniceps (Hodgson, 1845) 1065 Seicercus montis (Sharpe, 1887) 1066 Seicercus grammiceps (Strickland, 1849) Cikrak Muda 1067 Abroscopus superciliaris (Blyth, 1859) Cikrak Bambu 1068 Rhinomyias addita (Hartert, 1900) Sikatanrimba Dada-loreng Streak-breasted Jungle Flycatcher 1069 Rhinomyias oscillans (Hartert, 1897) Sikatanrimba Ayun Russet-backed Jungle Flycatcher 1070 Rhinomyias olivacea (Hume, 1877) Sikatanrimba Dada-coklat 1071 Rhinomyias brunneata (Slater, 1897) 1072 WJ Cikrak Timor Timor Leaf Warbler SKJCMT T Cikrak Pulau Island Leaf Warbler SKJCM P > Cikrak Mahkota-kuning Chestnut-crowned Warbler SKJCMTP < Cikrak Dada-kuning Yellow-breasted Warbler SKJCMT < Sunda Warbler SKJCMTP E Yellow-bellied Warbler SKJCMTP < SKJCMTP E TP E Fulvous-chested Jungle Flycatcher SKJCMTP < Sikatanrimba Coklat Brown-chested Jungle Flycatcher SKJCMTP B< Rhinomyias umbratilis (Strickland, 1849) Sikatanrimba Dada-kelabu Grey-chested Jungle Flycatcher SKJCMTP < 1073 Rhinomyias ruicauda (Sharpe, 1877) Sikatanrimba Ekor-merah Rufous-tailed Jungle Flycatcher SKJCMTP < 1074 Rhinomyias gularis Sharpe, 1888 Sikatanrimba Gunung Eyebrowed Jungle Flycatcher SKJCMTP B 1075 Rhinomyias colonus Hartert, 1898 Sikatanrimba Sula Henna-tailed Jungle Flycatcher SKJCMTP E 1076 Saxicola torquatus (Linnaeus, 1766) Decu Batu Eurasian Stone Chat SKJCMTP < IU CI UU CB 20.16. Muscicapidae 1077 Saxicola caprata (Linnaeus, 1766) Decu Belang Pied Bush Chat SKJCMTP <> 1078 Saxicola gutturalis (Vieillot, 1818) Decu Timor White-bellied Bush Chat SKJCMTP T 1079 Muscicapa griseisticta (Swinhoe, 1861) Sikatan Burik Grey-streaked Flycatcher SKJCMTP <G 1080 Muscicapa sibirica Gmelin, 1789 Sikatan Sisi-gelap Dark-sided Flycatcher SKJCMTP < 1081 Muscicapa dauurica Pallas, 1811 Sikatan Bubik Asian Brown Flycatcher SKJCMT < 1082 Muscicapa ferruginea (Hodgson, 1845) Sikatan Besi Ferruginous Flycatcher SKJCMTP < 1083 Eumyias thalassina (Swainson, 1838) Sikatan Hijau-laut Verditer Flycatcher SKJCMTP < 1084 Eumyias panayensis Sharpe, 1877 Sikatan Pulau Turquoise Flycatcher SKJCMTP < 1085 Eumyias indigo (Horsield, 1821) Sikatan Ninon Indigo Flycatcher SKJCMTP B 1086 Ficedula zanthopygia (Hay, 1845) Sikatan Emas Yellow-rumped Flycatcher SKJCMTP < 1087 Ficedula narcissina (Temminck, 1835) Sikatan Narsis Narcissus Flycatcher SKJCMTP < 1088 Ficedula mugimaki (Temminck, 1836) Sikatan Mugimaki Mugimaki Flycatcher SKJCMTP N< 1089 Ficedula solitaris (S. Müller, 1835) Sikatan Kerongkongan-putih Rufous-browed Flycatcher SKJCMTP < 1090 Ficedula hyperythra (Blyth, 1843) Sikatan Bodoh Snowy-browed Flycatcher SKJCMTP < 1091 Ficedula dumetoria (Wallace, 1864) Sikatan Dada-merah Rufous-chested Flycatcher SKJCMTP < 54) Rhinomyias brunneata merupakan catatan baru di Indonesia (Prawiradilaga dkk. 2003). 55) Rhinomyias gularis merupakan catatan baru di Indonesia (Balen 1997 dalam IOS 2000). NT 54 NT 55 NT NT NT Daftar Burung Indonesia No. 2 No. Sp. Nama Ilmiah Nama Indonesia Nama Inggris Distribusi WJ IU 1092 Ficedula ruigula (Wallace, 1865) Sikatan Leher-merah Rufous-throated Flycatcher SKJCMTP E NT 1093 Ficedula buruensis (Hartert, 1899) Sikatan Buru Cinnamon-chested Flycatcher SKJCMTP E 1094 Ficedula henrici (Hartert, 1899) Sikatan Damar Damar Flycatcher TP E 1095 Ficedula harterti (Siebers, 1928) Sikatan Sumba Sumba Flycatcher T E 1096 Ficedula bonthaina (Hartert, 1896) Sikatan Lompobattang Lompobattang Flycatcher CMTP E Ficedula westermanni (Sharpe, 1888) Sikatan Belang Little Pied Flycatcher SKJCMTP < 1098 Ficedula timorensis (Hellmayr, 1919) Sikatan Timor Black-banded Flycatcher SKJCMTP T 1099 Cyanoptila cyanomelana (Temminck, 1829) Sikatan Biru-putih Blue-and-white Flycatcher SKJCMTP < 1100 Niltava grandis (Blyth, 1842) Niltava Kumbang-padi Large Niltava SKJCMTP < 1101 Niltava sumatrana Salvadori, 1879 Nilatava Sumatera Rufous-vented Niltava SKJCMTP < 1102 Cyornis hyacinthinus (Temminck, 1820) Sikatan Bakung Timor Blue Flycatcher SKJCMTP T 1103 Cyornis hoevelli (A. B. Meyer, 1903) Sikatan Dahi-biru Blue-fronted Blue Flycatcher CMTP E 1104 Cyornis sanfordi Stresemann, 1931 Sikatan Matinan Matinan Blue Flycatcher SKJCMTP E 1105 Cyornis concretus (S. Müller, 1835) Sikatan Besar White-tailed Flycatcher SKJCMTP < 1106 Cyornis ruckii (Oustalet, 1881) Sikatan Aceh Rück’s Blue Flycatcher SKJCMTP E 1107 Cyornis unicolor Blyth, 1843 Sikatan Biru-muda Pale Blue Flycatcher SKJ < 1108 Cyornis banyumas (Horsield, 1821) Sikatan Cacing Hill Blue Flycatcher SKJCMTP < 1109 Cyornis superbus Stresemann, 1925 Sikatan Kalimantan Bornean Blue Flycatcher SK B 1110 Cyornis caerulatus (Bonaparte, 1857) Sikatan Sunda Sunda Blue Flycatcher SKJCMTP B VU 1111 Cyornis turcosus Brüggemann, 1877 Sikatan Melayu Malaysian Blue Flycatcher SKJCMTP < NT 1112 Cyornis tickelliae Blyth, 1843 Sikatan Ranting Tickell’s Blue Flycatcher SKJCMTP < 1113 Cyornis ruigastra (Rales, 1822) Sikatan Bakau Mangrove Blue Flycatcher SKJCMTP < 1114 Muscicapella hodgsoni (Moore, 1854) Sikatan Kerdil Pygmy Flycatcher SKJCMTP < 1115 Culicicapa ceylonensis (Swainson, 1820) Sikatan Kepala-abu Grey-headed CanaryFlycatcher SKJCMTP < 1116 Culicicapa helianthea (Wallace, 1865) Sikatan Matari Citrine Canary-Flycatcher SKJCMTP < 1117 Clytomyias insignis Sharpe, 1879 Cikrakperi Topi-merah Orange-crowned Fairywren SKJCMTP G 1118 Sipodotus wallacii (G. R. Gray, 1862) Cikrakperi Topi-biru Wallace’s Fairywren SKJCMTP G 1119 Malurus grayi (Wallace, 1862) Cikrakperi Paruh-lebar Broad-billed Fairywren SKJCMTP G 1120 Malurus alboscapulatus A. B. Meyer, 1874 Cikrakperi Bahu-putih White-shouldered Fairywren SKJCMTP G 1121 Malurus cyanocephalus (Quoy & Gaimard, 1830) Cikrakperi Kaisar Emperor Fairywren JCMTP G 20.18. Acanthizidae 1122 Crateroscelis murina (Sclater, 1858) Tepustikus Merah Rusty Mouse Warbler SKJCMTP G 1123 Crateroscelis nigrorufa (Salvadori, 1894) Tepustikus Dwiwarna Bicolored Mouse Warbler SKJCMTP G 1124 Crateroscelis robusta (De Vis, 1898) Tepustikus Gunung Mountain Mouse Warbler SKJCMTP G UU II AB NT 1097 20.17. Maluridae CI EN NT EN CR CB 59 60 Daftar Burung Indonesia No. 2 No. Sp. Nama Ilmiah Nama Indonesia Nama Inggris Distribusi WJ 1125 Sericornis virgatus (Reichenow, 1915) Sericornis Beragam Perplexing Scrubwren SKJCMTP G 1126 Sericornis beccarii Salvadori, 1874 Sericornis Kecil Beccari’s Scrubwren SKJCMTP > 1127 Sericornis nouhuysi van Oort, 1909 Sericornis Besar Large Scrubwren SKJCMTP G 1128 Sericornis spilodera (G. R. Gray, 1859) Sericornis Paruh-putih Pale-billed Scrubwren SKJCMTP G 1129 Sericornis perspicillatus Salvadori, 1896 Sericornis Kepala-coklat Buf-faced Scrubwren SKJCMTP G 1130 Sericornis rufescens (Salvadori, 1876) Sericornis Vogelkop Vogelkop Scrubwren SKJCMTP E 1131 Sericornis papuensis (De Vis, 1894) Sericornis Papua Papuan Scrubwren P G 1132 Sericornis arfakianus (Salvadori, 1876) Sericornis Arfak Grey-green Scrubwren SKJCMTP G 1133 Acanthiza murina (De Vis, 1897) Remetuk Papua Papuan Thornbill SKJCMTP G 1134 Gerygone cinerea Salvadori, 1876 Remetuk Kelabu Ashy Gerygone P G 1135 Gerygone chloronotus Gould, 1843 Remetuk Tunggir-hijau Green-backed Gerygone SKJCMTP > 1136 Gerygone palpebrosa Wallace, 1865 Remetuk Bidadari Fairy Gerygone SKJCMTP > 1137 Gerygone chrysogaster G. R. Gray, 1858 Remetuk Perut-emas Yellow-bellied Gerygone SKJCMTP G 1138 Gerygone magnirostris Gould, 1843 Remetuk Rawa Large-billed Gerygone SKJCMTP > 1139 Gerygone sulphurea Wallace, 1864 Remetuk Laut Golden-bellied Geryone SKJCMT 1140 Gerygone inornata Wallace, 1864 Remetuk Timor Plain Gerygone 1141 Gerygone dorsalis Sclater, 1883 Remetuk Panggul-merah IU CI UU 56 < JCMTP T Rufous-sided Gerygone SKJCMTP E 1142 Gerygone ruicollis Salvadori, 1876 Remetuk Dada-coklat Treefern Gerygone SKJCMTP G 1143 Gerygone levigaster Gould, 1843 Remetuk Bakau Mangrove Gerygone SKJCMTP > 1144 Philentoma pyrhopterum (Temminck, 1836) Philentoma Sayap-merah Rufous-winged Philentoma SKJCMTP < 1145 Philentoma velatum (Temminck, 1825) Philentoma Kerudung Maroon-breasted Philentoma SKJ < 1146 Pomatostomus isidorei Lesson, 1827 Cicapapua Merah Papuan Babbler SKJCMTP G 1147 Pomatostomus temporalis (Vigors & Horsield, 1827) Cicapapua Topi-kelabu Grey-crowned Babbler SKJCMTP > 1148 Hypothymis azurea (Boddaert, 1783) Kehicap Ranting Black-naped Monarch SKJCMTP < 1149 Eutrichomyias rowleyi (A. B. Meyer, 1878) Seriwang Sangihe Caerulean Paradise Flycatcher SKJCMTP E 1150 Terpsiphone paradisi (Linnaeus, 1758) Seriwang Asia Asian Paradise Flycatcher SKJCMTP < 1151 Terpsiphone atrocaudata (Eyton, 1839) Seriwang Jepang Japanese Paradise Flycatcher SKJCMTP N< 1152 Terpsiphone cinnamomea (Sharpe, 1877) Seriwang Pilipina Rufous Paradise Flycatcher SKJCMTP < 1153 Monarcha axillaris Salvadori, 1876 Kehicap Hitam Black Monarch SKJCMTP G 20.19. Platysteiridae NT 20.20. Pomatostomidae 20.21. Monarchidae 56) Sericornis virgatus dianggap spesies tersendiri dari Sericornis magnirostra (Beehler dkk. 1986). CB CR NT B Daftar Burung Indonesia No. 2 No. Sp. Nama Ilmiah Nama Indonesia Nama Inggris Distribusi 1154 Monarcha rubiensis (A. B. Meyer, 1874) Kehicap Merah Rufous Monarch SKJCMTP G 1155 Monarcha cinerascens (Temminck, 1827) Kehicap Pulau Island Monarch SKJCMTP > 1156 Monarcha melanopsis (Vieillot, 1818) Kehicap Muka-hitam Black-faced Monarch SKJCMTP N> 1157 Monarcha frater Sclater, 1874 Kehicap Sayap-hitam Black-winged Monarch SKJCMTP N> 1158 Monarcha pileatus Salvadori, 1878 Kehicap Tengkuk-putih White-naped Monarch SKJCMTP E 1159 Monarcha guttulus (Garnot, 1829) Kehicap Tutul Spot-winged Monarch SKJCMTP G 1160 Monarcha mundus Sclater, 1883 Kehicap Tanimbar Black-bibbed Monarch SKJCMTP E 1161 Monarcha sacerdotum Mees, 1973 Kehicap Flores Flores Monarch 1162 Monarcha trivirgatus (Temminck, 1826) Kehicap Kacamata Spectacled Monarch 1163 Monarcha everetti Hartert, 1896 Kehicap Tanah-Jampea White-tipped Monarch 1164 Monarcha boanensis Bemmel, 1939 Kehicap Boano Black-chinned Monarch 1165 Monarcha loricatus Wallace, 1863 Kehicap Buru Black-tipped Monarch WJ T E MTP > CMTP SKJCM MTP IU CI UU EN E EN E CR E 1166 Monarcha leucurus G. R. Gray, 1858 Kehicap Kai White-tailed Monarch SKJCM E NT 1167 Monarcha julianae Ripley, 1959 Kehicap Koiau Koiau Monarch SKJCMTP E DD 1168 Monarcha manadensis (Quoy & Gaimard, 1830) Kehicap Bertopi Hooded Monarch SKJCMTP G 1169 Monarcha brehmii Schlegel, 1871 Kehicap Biak Biak Monarch SKJCMTP E 1170 Monarcha chrysomela (Garnot, 1827) Kehicap Emas Golden Monarch P > 1171 Arses insularis (A. B. Meyer, 1874) Kehicap Merah-karat Rufous-collared Monarch SKJCMTP G 1172 Arses telescophthalmus (Garnot, 1827) Kehicap Biku-biku Frilled Monarch SKJCMTP > 1173 Myiagra galeata G. R. Gray, 1860 Sikatan Kelabu Moluccan Flycatcher SKJCMTP E 1174 Myiagra atra A. B. Meyer, 1874 Sikatan Biak Biak Black Flycatcher SKJCMTP E 1175 Myiagra rubecula (Latham, 1801) Sikatan Kelam Leaden Flycatcher SKJCMTP > 1176 Myiagra ruicollis (Vieillot, 1818) Sikatan Paruh-lebar Broad-billed Flycatcher SKJCMTP > 1177 Myiagra cyanoleuca (Vieillot, 1818) Sikatan Satin Satin Flycatcher SKJCMTP N> 1178 Myiagra inquieta (Latham, 1801) Sikatan Gelisah Restless Flycatcher SKJCMTP > 1179 Myiagra alecto (Temminck, 1827) Sikatan Kilap Shining Flycatcher SKJCMTP > 1180 Machaerirhynchus laviventer Gould, 1851 Cucukpisau Dada-kuning Yellow-breasted Boatbill SKJCMTP > 1181 Machaerirhynchus nigripectus Schlegel, 1871 Cucukpisau Dada-hitam Black-breasted Boatbill P G 1182 Peltops blainvillii (Garnot, 1827) Peltops Hutan Clicking Shieldbill SKJCMTP G 1183 Peltops montanus Stresemann, 1921 Peltops Gunung Tinkling Shieldbill SKJCMTP G Kipasan Ekor-merah Rufous-tailed Fantail SKJCMTP E EN NT 20.22. Rhipiduridae 1184 Rhipidura phoenicura S. Müller, 1843 AB 1185 Rhipidura albicollis (Vieillot, 1818) Kipasan Gunung White-throated Fantail SKJCMTP < 1186 Rhipidura euryura S. Müller, 1843 Kipasan Bukit White-bellied Fantail SKJ E AB 1187 Rhipidura javanica (Sparrman, 1788) Kipasan Belang Pied Fantail SKJCMTP < AB 1188 Rhipidura perlata S. Müller, 1843 Kipasan Mutiara Spotted Fantail SKJCMTP < 1189 Rhipidura leucophrys (Latham, 1801) Kipasan Kebun Willie Wagtail SKJCMTP > 1190 Rhipidura ruiventris (Vieillot, 1818) Kipasan Dada-lurik Northern Fantail SKJCMTP > CB 61 62 Daftar Burung Indonesia No. 2 No. Sp. Nama Ilmiah Nama Indonesia Nama Inggris Distribusi WJ 1191 Rhipidura diluta Wallace, 1864 Kipasan Flores Brown-capped Fantail TP E 1192 Rhipidura fuscorufa Sclater, 1883 Kipasan Ekor-coklat Cinnamon-tailed Fantail SKJCMTP E 1193 Rhipidura albolimbata Salvadori, 1874 Kipasan Dagu-putih Friendly Fantail SKJCMTP G 1194 Rhipidura hyperythra G. R. Gray, 1858 Kipasan Perut-coklat Chestnut-bellied Fantail SKJCMTP G 1195 Rhipidura threnothorax S. Müller, 1843 Kipasan-semak Bayan Sooty Thicket Fantail SKJCMTP G 1196 Rhipidura maculipectus G. R. Gray, 1858 Kipasan-semak Hitam Black Thicket Fantail SKJCMTP G 1197 Rhipidura leucothorax Salvadori, 1874 Kipasan-semak Perut-putih White-bellied Thicket Fantail SKJCMTP G 1198 Rhipidura atra Salvadori, 1876 Kipasan Hitam Black Fantail SKJCMTP G 1199 Rhipidura phasiana De Vis, 1884 Kipasan Bakau Mangrove Fantail SKJCMTP > 1200 Rhipidura brachyrhyncha Schlegel, 1871 Kipasan Dwiwujud Dimorphic Fantail SKJCMTP G 1201 Rhipidura dedemi van Oort, 1911 Kipasan Seram Streak-breasted Fantail SKJCMTP E 1202 Rhipidura superlua Hartert, 1899 Kipasan Buru Tawny-backed Fantail SKJCMTP E 1203 Rhipidura teysmanni Buttikofer, 1892 Kipasan Sulawesi Rusty-bellied Fantail SKJCMTP E 1204 Rhipidura opistherythra Sclater, 1883 Kipasan Tanimbar Long-tailed Fantail SKJCMTP E 1205 Rhipidura ruidorsa A. B. Meyer, 1874 Kipasan Tunggir-merah Rufous-backed Fantail P G 1206 Rhipidura ruifrons (Latham, 1801) Kipasan Dada-hitam Rufous Fantail SKJCMTP > 1207 Monachella muelleriana (Schlegel, 1871) Sikatan Sungai Torrent Flyrobin SKJCMTP > 1208 Microeca lavigaster Gould, 1843 Sikatan Perut-kuning Lemon-bellied Flyrobin SKJCMTP > IU Microeca hemixantha Sclater, 1883 Sikatan Perut-emas Golden-bellied Flyrobin TP E 1210 Microeca griseoceps De Vis, 1894 Sikatan Kuning Yellow-legged Flyrobin SKJCMTP > 1211 Microeca lavovirescens G. R. Gray, 1858 Sikatan Zaitun Olive Flyrobin SKJCMTP G 1212 Microeca papuana A. B. Meyer, 1875 Sikatan Kenari Canary Flyrobin SKJCMTP G 1213 Eugerygone rubra (Sharpe, 1879) Robin Akik Garnet Robin P G 1214 Petroica bivittata De Vis, 1897 Robin Gunung Cloud-forest Robin P G 1215 Petroica archboldi Rand, 1940 Robin Salju Snow Mountains Robin SKJCMTP E 1216 Tregellasia leucops (Salvadori, 1876) Robin Muka-putih White-faced Robin SKJCMTP > 1217 Penoenanthe pulverulenta (Bonaparte, 1850) Robin Bakau Mangrove Robin P > 1218 Poecilodryas brachyura (Sclater, 1874) Robin Dagu-hitam Black-chinned Robin SKJCMTP G 1219 Poecilodryas hypoleuca (G. R. Gray, 1859) Robin Belang Black-sided Robin SKJCMTP G 1220 Poecilodryas placens (W. Ramsay, 1879) Robin Kuning Olive-yellow Robin SKJCMTP G 1221 Poecilodryas albonotata (Salvadori, 1875) Robin Leher-hitam Black-throated Robin SKJCMTP G 1222 Peneothello sigillatus (De Vis, 1890) Robin Sayap-putih White-winged Robin SKJCMTP G 1223 Peneothello cryptoleucus (Hartert, 1930) Robin Kelabu Smoky Robin SKJCMTP E 1224 Peneothello cyanus (Salvadori, 1874) Robin Biru-abu Slaty Robin P G 57) Rhipidura phasiana merupakan catatan baru di Indonesia (Diamond & Bishop 1994; IOS 2000). UU CB NT 57 NT 20.23. Petroicidae 1209 CI NT DD NT Daftar Burung Indonesia No. 2 No. Sp. Nama Ilmiah Nama Indonesia Nama Inggris Distribusi WJ 1225 Peneothello bimaculatus (Salvadori, 1874) Robin Tunggir-putih White-rumped Robin SKJCMTP G 1226 Heteromyias albispecularis (Salvadori, 1876) Robin Badut Ashy Robin SKJCMTP > 1227 Pachycephalopsis hattamensis (A. B. Meyer, 1874) Robin Hijau Green-backed Robin P G 1228 Pachycephalopsis poliosoma Sharpe, 1882 Robin Mata-putih White-eyed Robin P G 1229 Drymodes superciliaris Gould, 1850 Kucicasemak Alis Northern Scrub Robin SKJCMTP > 1230 Amalocichla sclateriana De Vis, 1892 Anis Papua-besar Greater Ground Robin SKJCMTP G 1231 Amalocichla incerta (Salvadori, 1875) Anis Papua-kecil Lesser Ground Robin SKJCMTP G Paruhbajak Gelambir Wattled Ploughbill SKJCMTP G IU CI UU 20.24. Pachycephalidae 1232 Eulacestoma nigropectus De Vis, 1894 1233 Pachycare lavogrisea (A. B. Meyer, 1874) Kancilan Topeng-emas Goldenface 1234 Rhagologus leucostigma (Salvadori, 1876) Kancilan Burik Mottled Whistler P G SKJCMTP G 1235 Hylocitrea bonensis (A. B. Meyer & Wiglesworth, 1894) Kancilan Buah Yellow-lanked Whistler C E 1236 Coracornis raveni Riley, 1918 Kancilan Ungu Maroon-backed Whistler SKJC E 1237 Pachycephala ruinucha (Sclater, 1874) Kancilan Tengkuk-merah Rufous-naped Whistler P G 1238 Pachycephala tenebrosa Rothschild, 1911 Kancilan Jelaga Sooty Whistler SKJCMTP G 1239 Pachycephala grisola (Blyth, 1843) Kancilan Bakau Mangrove Whistler SKJCMTP < 1240 Pachycephala phaionotus (Bonaparte, 1850) Kancilan Pulau Island Whistler SKJCMTP E 1241 Pachycephala hyperythra Salvadori, 1876 Kancilan Karat Rusty Whistler SKJCMTP G 1242 Pachycephala hypoxantha (Sharpe, 1887) Kancilan Kalimantan Bornean Whistler 1243 Pachycephala sulfuriventer (Walden, 1872) Kancilan Perut-kuning 1244 Pachycephala meyeri Salvadori, 1889 1245 Pachycephala soror Sclater, 1874 1246 Pachycephala simplex Gould, 1843 1247 1248 K B Sulphur-vented Whistler SKJC E Kancilan Papua Vogelkop Whistler SKJCMTP E Kancilan Sclater Sclater’s Whistler SKJCMTP G Kancilan Kelabu Grey Whistler SKJCMTP > Pachycephala orpheus Jardine, 1849 Kancilan Timor Fawn-breasted Whistler TP T Pachycephala pectoralis (Latham, 1801) Kancilan Emas Australian Golden Whistler JCMTP > 1249 Pachycephala melanura Gould, 1843 Kancilan Ekor-hitam Mangrove Golden Whistler SKJCMTP > 1250 Pachycephala nudigula Hartert, 1897 Kancilan Flores Bare-throated Whistler 1251 Pachycephala lorentzi Mayr, 1931 Kancilan Lorentz Lorentz’s Whistler TP E P G 1252 Pachycephala schlegelii Schlegel, 1871 Kancilan Obuhai Regent Whistler SKJCMTP G 1253 Pachycephala aurea Reichenow, 1899 Kancilan Tunggir-emas Golden-backed Whistler SKJCMTP G 1254 Pachycephala leucogastra Salvadori & D’Albertis, 1875 Kancilan Perut-putih White-bellied Whistler MTP G 1255 Pachycephala griseonota G. R. Gray, 1862 Kancilan Tuna-warna Drab Whistler 1256 Pachycephala monacha G. R. Gray, 1858 Kancilan Kepala-hitam 1257 Colluricincla megarhyncha (Quoy & Gaimard, 1830) Anisbentet Kecil CM E Black-headed Whistler SKJCMTP G Little Shrikethrush SKJCMTP > B CB 63 64 Daftar Burung Indonesia No. 2 No. Sp. Nama Ilmiah Nama Indonesia Nama Inggris 1258 Colluricincla sanghirensis Oustalet, 1881 Anisbentet Sangihe Sangihe Shrikethrush 1259 Colluricincla harmonica (Latham, 1801) Anisbentet Kelabu Grey Shrikethrush 1260 Pitohui kirhocephalus (Lesson & Garnot, 1827) Pitohui Belang 1261 Pitohui dichrous (Bonaparte, 1850) 1262 1263 Distribusi WJ IU CR CMTP E SKJCMTP > Variable Pitohui P G Pitohui Kepala-hitam Hooded Pitohui P G Pitohui incertus van Oort, 1909 Pitohui Perut-putih White-bellied Pitohui SKJCMTP G Pitohui ferrugineus (Bonaparte, 1850) Pitohui Karat Rusty Pitohui SKJCMTP G 1264 Pitohui cristatus (Salvadori, 1876) Pitohui Jambul Crested Pitohui SKJCMTP G 1265 Pitohui nigrescens (Schlegel, 1871) Pitohui Hitam Black Pitohui SKJCMTP G 1266 Psaltria exilis Temminck, 1836 Cerecet Jawa Pygmy Bushtit JCMTP E 1267 Parus major Linnaeus, 1758 Gelatikbatu Kelabu Great Tit SKJCMT < 1268 Sitta frontalis Swainson, 1820 Munguk Beledu Velvet-fronted Nuthatch SKJCMTP < 1269 Sitta azurea Lesson, 1830 Munguk Loreng Blue Nuthatch SKJCMTP < 1270 Daphoenositta papuensis (Schlegel, 1873) Sitella Papua Papuan Sittella SKJCMTP G 1271 Daphoenositta miranda De Vis, 1897 Sitella Hitam Black Sittella P G 1272 Cormobates placens (Sclater, 1874) Munguk Papua Papuan Treecreeper P G 1273 Melanocharis arfakiana (Finsch, 1900) Burungbuah Gelap Obscure Berrypecker SKJCMTP G 1274 Melanocharis nigra (Lesson, 1830) Burungbuah Hitam Black Berrypecker SKJCMTP G 1275 Melanocharis longicauda Salvadori, 1876 Burungbuah Dada-kuning Lemon-breasted Berrypecker SKJCMTP G 1276 Melanocharis versteri (Finsch, 1876) Burungbuah Kipasan Fan-tailed Berrypecker SKJCMTP G 1277 Melanocharis striativentris Salvadori, 1894 Burungbuah Bercoreng Streaked Berrypecker SKJCMTP G 1278 Rhamphocharis crassirostris (Salvadori, 1876) Burungbuah Bertutul Spotted Berrypecker SKJCMTP G CI UU CB B 58 NT 20.25. Aegithalidae AB 20.26. Paridae 20.27. Sittidae 20.28. Climacteridae 20.29. Dicaeidae 1279 Prionochilus maculatus (Temminck, 1836) Pentis Raja Yellow-breasted Flowerpecker SKJCMTP < 1280 Prionochilus percussus (Temminck, 1826) Pentis Pelangi Crimson-breasted Flowerpecker SKJ < 1281 Prionochilus xanthopygius Salvadori, 1868 Pentis Kalimantan Yellow-rumped Flowerpecker SKJCMTP B 58) Colluricincla sanghirensis dianggap spesies tersendiri dari Colluricincla megarhyncha (Rozendaal & Lambert 1999). DD Daftar Burung Indonesia No. 2 No. Sp. Nama Ilmiah Nama Indonesia Nama Inggris Distribusi WJ IU 1282 Prionochilus thoracicus (Temminck, 1836) Pentis Kumbang Scarlet-breasted Flowerpecker SKJCMTP < NT 1283 Dicaeum annae (Buttikofer, 1894) Cabai Emas Golden-rumped Flowerpecker TP E 1284 Dicaeum agile (Tickell, 1833) Cabai Gesit Thick-billed Flowerpecker SKJCMTP < 1285 Dicaeum everetti (Sharpe, 1877) Cabai Tunggir-coklat Brown-backed Flowerpecker SK < 1286 Dicaeum chrysorrheum Temminck, 1829 Cabai Rimba Yellow-vented Flowerpecker SKJCMTP < 1287 Dicaeum aureolimbatum (Wallace, 1865) Cabai Panggul-kuning Yellow-sided Flowerpecker SKJCMTP E 1288 Dicaeum trigonostigma (Scopoli, 1786) Cabai Bunga-api Orange-bellied Flowerpecker SKJCMTP < 1289 Dicaeum concolor Jerdon, 1840 Cabai Polos Plain Flowerpecker SKJCMTP < 1290 Dicaeum nehrkorni W. Blasius, 1886 Cabai Sulawesi Crimson-crowned Flowerpecker SKJCMTP E 1291 Dicaeum vulneratum Wallace, 1863 Cabai Kelabu Ashy Flowerpecker SKJCMTP E 1292 Dicaeum erythrothorax Lesson, 1828 Cabai Dada-api Flame-breasted Flowerpecker SKJCMTP E 1293 Dicaeum pectorale S. Müller, 1843 Cabai Papua Olive-crowned Flowerpecker SKJCMTP G 1294 Dicaeum geelvinkianum A.B. Meyer, 1874 Cabai Mantel-merah Red-capped Flowerpecker SKJCMTP G 1295 Dicaeum igniferum Wallace, 1864 Cabai Dahi-hitam Black-fronted Flowerpecker 1296 Dicaeum maugei Lesson, 1830 Cabai Lombok Blue-cheeked Flowerpecker SKJCMTP T 1297 Dicaeum sanguinolentum Temminck, 1829 Cabai Gunung Blood-breasted Flowerpecker SKJCMTP T 1298 Dicaeum hirundinaceum (Shaw, 1792) Cabai Benalu Mistletoebird SKJCMTP > 1299 Dicaeum celebicum S. Müller, 1843 Cabai Panggul-kelabu Grey-sided Flowerpecker SKJCMTP E 1300 Dicaeum monticolum Sharpe, 1887 Cabai Panggul-hitam Black-sided Flowerpecker KJCMTP B 1301 Dicaeum ignipectus (Blyth, 1843) Cabai Perut-kuning Fire-breasted Flowerpecker SKJCMTP < 1302 Dicaeum cruentatum (Linnaeus, 1758) Cabai Merah Scarlet-backed Flowerpecker SK < 1303 Dicaeum trochileum (Sparrman, 1789) Cabai Jawa Scarlet-headed Flowerpecker SKJ SKJCMTP G P G T CI UU CB NT 59 E T E 1304 Oreocharis arfaki (A.B. Meyer, 1875) Burungbuah gelatik Tit Berrypecker 1305 Paramythia montium De Vis, 1892 Burungbuah Jambul Crested Berrypecker 1306 Anthreptes simplex (S. Müller, 1843) Burungmadu Polos Plain Sunbird SKJCMTP < B 1307 Anthreptes malacensis (Scopoli, 1786) Burungmadu Kelapa Brown-throated Sunbird SKJCMTP < AB 1308 Anthreptes rhodolaema Shelley, 1878 Burungmadu Leher-merah Red-throated Sunbird SKJCMTP < 1309 Anthreptes singalensis (Gmelin, 1789) Burungmadu Belukar Ruby-cheeked Sunbird SKJCMTP < AB 1310 Hypogramma hypogrammicum (S. Müller, 1843) Burungmadu Rimba Purple-naped Sunbird SKJCMTP < AB 1311 Leptocoma sperata (Linnaeus, 1766) Burungmadu Pengantin Purple-throated Sunbird SKJCMTP < AB 20.30. Nectariniidae 59) Dicaeum geelvinkianum dianggap spesies tersendiri dari Dicaeum pectorale (Beehler dkk. 1986). y) Nectarinia sperata diperbaharui menjadi Leptocoma sperata (Linnaeus, 1766) (Dickinson (ed.) 2003). NT AB y 65 66 Daftar Burung Indonesia No. 2 No. Sp. Nama Ilmiah Nama Indonesia Nama Inggris Distribusi WJ 1312 Leptocoma sericea (Lesson, 1827) Burungmadu Hitam Black Sunbird CMTP 1313 Leptocoma calcostetha (Jardine, 1843) Burungmadu Bakau Copper-throated Sunbird SKJCMTP 1314 Cinnyris jugularis (Linnaeus, 1766) Burungmadu Sriganti Olive-backed Sunbird 1315 Cinnyris buettikoferi Hartert, 1896 Burungmadu Sumba 1316 Cinnyris solaris (Temminck, 1825) Burungmadu Matari 1317 Aethopyga duyvenbodei (Schlegel, 1871) Burungmadu Sangihe 1318 Aethopyga eximia (Horsield, 1821) 1319 Aethopyga siparaja (Rales, 1822) 1320 Aethopyga temminckii (S. Müller, 1843) 1321 1322 IU UU CB > AB z < AB aa SKJCMTP <> AB ab Apricot-breasted Sunbird SKJCMTP E B ac Flame-breasted Sunbird SKJCMTP T B ad Elegant Sunbird SKJCMTP E Burungmadu Gunung White-lanked Sunbird SKJ E AB Burungmadu Sepah-raja Crimson Sunbird SKJCMTP < AB Burungmadu Ekor-merah Temminck’s Sunbird SKJCMTP < B Aethopyga mystacalis (Temminck, 1822) Burungmadu Jawa JavanSunbird SKJCMTP E AB Arachnothera longirostra (Latham, 1790) Pijantung Kecil Little Spiderhunter SKJCMTP < AB 1323 Arachnothera crassirostris (Reichenbach, 1853) Pijantung Kampung Thick-billed Spiderhunter SKJCMTP < AB 1324 Arachnothera robusta Müller & Schlegel, 1845 Pijantung Besar Long-billed Spiderhunter SKJ < AB EN CI AB 1325 Arachnothera lavigaster (Eyton, 1839) Pijantung Tasmak Spectacled Spiderhunter SKJCMTP < AB 1326 Arachnothera chrysogenys (Temminck, 1826) Pijantung Telinga-kuning Yellow-eared Spiderhunter SKJCMTP < AB 1327 Arachnothera modesta (Eyton, 1839) Pijantung Dada-kelabu Grey-breasted Spiderhunter SK < B 1328 Arachnothera ainis (Horsield, 1821) Pijantung Gunung Streaky-breasted Spiderhunter < B 1329 Arachnothera juliae Sharpe 1887 Pijantung Whitehead Whitehead’s Spiderhunter SK B B KJ 20.31. Zosteropidae 1330 Zosterops palpebrosus (Temminck, 1824) Kacamata Biasa Oriental White-eye SKJ TP < 1331 Zosterops salvadorii A. B. Meyer & Wiglesworth, 1894 Kacamata Enggano Enggano White-eye SKJCMTP E 1332 Zosterops atricapilla Salvadori, 1879 Kacamata Topi-hitam Black-capped White-eye SK B 1333 Zosterops everetti Tweeddale, 1878 Kacamata Belukar Everett’s White-eye SKJCMTP < 1334 Zosterops montanus Bonaparte, 1850 Kacamata Gunung Mountain White-eye SKJCMTP < 1335 Zosterops wallacei Finsch, 1901 Kacamata Wallacea Yellow-ringed White-eye SKJCMT E 1336 Zosterops lavus (Horsield, 1821) Kacamata Jawa Javan White-eye SKJCMTP B 1337 Zosterops chloris Bonaparte, 1850 Kacamata Laut Lemon-bellied White-eye SKJCMTP E 1338 Zosterops citrinellus Bonaparte, 1850 Kacamata Limau Ashy-bellied White-eye TP > 1339 Zosterops consobrinorum A. B. Meyer, 1904 Kacamata Sulawesi Pale-bellied White-eye SKJCMTP E z) aa) ab) ac) ad) 60) 61) Nectarinia aspia diperbaharui menjadi Leptocoma sericea (Lesson, 1827) (Dickinson (ed.) 2003). Nectarinia calcostheta diperbaharui menjadi Leptocoma calcostetha (Jardine, 1843) (Dickinson (ed.) 2003). Nectarinia jugularis diperbaharui menjadi Cinnyris jugularis (Linnaeus, 1766) (Dickinson (ed.) 2003). Nectarinia buettikoferi diperbaharui menjadi Cinnyris buettikoferi E. Hartert, 1896 (Dickinson (ed.) 2003). Nectarinia solaris diperbaharui menjadi Cinnyris solaris (Temminck, 1825) (Dickinson (ed.) 2003). Arachnothera modesta merupakan dianggap spesies tersendiri dari Arachnothera affinis (Davison 2000a). Arachnothera juliae merupakan catatan baru di Indonesia (Balen 1997 dalam IOS 2000). NT 60 61 Daftar Burung Indonesia No. 2 No. Sp. Nama Ilmiah Nama Indonesia Nama Inggris Distribusi WJ IU 1340 Zosterops grayi Wallace, 1864 Kacamata Kai-besar Pearl-bellied White-eye SKJCM E NT 1341 Zosterops uropygialis Salvadori, 1874 Kacamata Kai-kecil Golden-bellied White-eye SKJCM E NT 1342 Zosterops anomalus A. B. Meyer & Wiglesworth, 1896 Kacamata Makasar Black-ringed White-eye SKJCMTP E 1343 Zosterops atriceps G. R. Gray, 1860 Kacamata Halmahera Cream-throated White-eye 1344 Zosterops atrifrons Wallace, 1864 Kacamata Dahi-hitam Black-crowned White-eye 1345 Zosterops nehrkorni W.H. Blasius, 1888 Kacamata Sangihe Sangihe White-eye 1346 Zosterops stalkeri (Ogilvie-Grant, 1910) Kacamata Seram Seram White-eye M CI UU CB E SKJCMTP G CMTP E SKJCMTP E 1347 Zosterops minor A.B. Meyer, 1874 Kacamata Dagu-kuning Black-fronted White-eye P > 1348 Zosterops mysorensis A. B. Meyer, 1874 Kacamata Biak Biak White-eye SKJCMTP E 1349 Zosterops fuscicapilla Salvadori, 1876 Kacamata Arfak Capped White-eye SKJCMTP G 1350 Zosterops buruensis Salvadori, 1878 Kacamatakuning Buru Buru Yellow White-eye M E 1351 Zosterops kuehni Hartert, 1906 Kacamatakuning Ambon Ambon Yellow White-eye MTP E 1352 Zosterops novaeguineae Salvadori, 1878 Kacamata Papua Papuan White-eye SKJCMTP G 1353 Tephrozosterops stalkeri (Ogilvie-Grant, 1910) Opior Dwiwarna Rufescent Darkeye SKJCMTP E 1354 Madanga ruicollis Rothschild & Hartert, 1923 Opior Buru Madanga SKJCM E 1355 Lophozosterops pinaiae (Stresemann, 1912) Opior Kepala-abu Grey-hooded Ibon MTP E 1356 Lophozosterops squamiceps (Hartert, 1896) Opior Sulawesi Streak-headed Ibon CMTP E 1357 Lophozosterops javanicus (Horsield, 1821) Opior Jawa Grey-throated Ibon JCMTP E 1358 Lophozosterops superciliaris (Hartert, 1897) Opior Flores Cream-browed Ibon TP E 1359 Lophozosterops dohertyi Hartert, 1896 Opior Jambul Crested Ibon TP E 1360 Oculocincta squamifrons (Sharpe, 1892) Opior Kalimantan Pygmy Ibon SKJCMTP B 1361 Heleia muelleri Hartlaub, 1865 Opior Timor Spot-breasted Heleia SKJCMTP T T CR 62 63 64 NT NT EN AB NT 1362 Heleia crassirostris (Hartert, 1897) Opior Paruh-tebal Thick-billed Heleia 1363 Chlorocharis emiliae Sharpe, 1888 Opior Mata-hitam Mountain Blackeye E 1364 Timeliopsis fulvigula (Schlegel, 1871) Cucuklurus Zaitun Olive Straightbill P G AB 1365 Timeliopsis griseigula (Schlegel, 1871) Cucuklurus Coklat Tawny Straightbill P G AB 1366 Melilestes megarhynchus (G. R. Gray, 1858) Isapmadu Paruh-panjang Long-billed Honeyeater P G AB 1367 Toxorhamphus novaeguineae (Lesson, 1827) Cucukpanjang Perut-kuning Green-crowned Longbill P G AB K B 20.32. Meliphagidae 62) Zosterops nehrkorni dianggap spesies tersendiri dari Zosterops atrifrons berdasarkan perbedaan morfologi dan vokalisasi antara keduanya (Rasmussen dkk. 2000). 63) Zosterops stalkeri dianggap spesies tersendiri dari Zosterops atrifrons berdasarkan perbedaan morfologi dan vokalisasi antara keduanya (Rasmussen dkk. 2000). 64) Zosterops minor tercantum dalam Dickinson (2003). 67 68 Daftar Burung Indonesia No. 2 No. Sp. Nama Ilmiah Nama Indonesia Nama Inggris Distribusi WJ IU CI UU 1368 Toxorhamphus poliopterus (Sharpe, 1882) Cucukpanjang Dagu-kelabu Slaty-headed Longbill P G AB 1369 Oedistoma iliolophum (Salvadori, 1876) Cucukpanjang Kate Plumed Longbill P G AB 1370 Oedistoma pygmaeum (Salvadori, 1876) Cucukpanjang Kerdil Pygmy Longbill P G AB 1371 Glycichaera fallax Salvadori, 1878 Isapmadu Palsu Green-backed Honeyeater P > AB 1372 Lichmera lombokia (Mathews, 1926) Isapmadu Topi-sisik Scaly-crowned Honeyeater SKJCMTP E AB 1373 Lichmera argentauris (Finsch, 1870) Isapmadu Zaitun Olive Honeyeater SKJCMTP E AB 1374 Lichmera indistincta (Vigors & Horsield, 1827) Isapmadu Australia Brown Honeyeater JC TP > AB 1375 Lichmera alboauricularis (W. Ramsay, 1878) Isapmadu Anis Silver-eared Honeyeater SKJCMTP G AB 1376 Lichmera squamata (Salvadori, 1878) Isapmadu Babar Scaly-brested Honeyeater SKJCMTP E AB 1377 Lichmera deningeri (Stresemann, 1912) Isapmadu Buru Buru Honeyeater SKJCM E AB 1378 Lichmera monticola (Stresemann, 1912) Isapmadu Seram Seram Honeyeater SKJCM E AB 1379 Lichmera lavicans (Vieillot, 1817) Isapmadu Timor Flame-eared Honeyeater SKJCMT T AB 1380 Lichmera notabilis (Finsch, 1898) Isapmadu Wetar Black-necklaced Honeyeater SKJCMTP E 1381 Myzomela blasii (Salvadori, 1882) Myzomela Seram Drab Myzomela SKJCMTP E AB 1382 Myzomela eques (Lesson & Garnot, 1827) Myzomela Eques Ruby-throated Myzomela SKJCMTP > AB 1383 Myzomela obscura Gould, 1843 Myzomela Remang Dusky Myzomela SKJCMTP > AB 1384 Myzomela cruentata A. B. Meyer, 1874 Myzomela Merah Red Myzomela SKJCMTP > AB 1385 Myzomela nigrita G. R. Gray, 1858 Myzomela Hitam Black Myzomela SKJCMTP G AB 1386 Myzomela kuehni Rothschild, 1903 Myzomela Wetar Crimson-hooded Myzomela T E NT NT AB AB 1387 Myzomela erythrocephala Gould, 1840 Myzomela Kepala-merah Red-headed Myzomela SKJCMTP > AB 1388 Myzomela adolphinae Salvadori, 1876 Myzomela Gunung Midget Myzomela P G AB 1389 Myzomela boiei (S. Muller, 1843) Myzomela Merah-tua Banda Myzomela SKJCMTP > B 1390 Myzomela vulnerata (S. Muller, 1843) Myzomela Timor Black-breasted Myzomela SKJCMTP T AB 1391 Myzomela rosenbergii Schlegel, 1871 Myzomela Hitam-merah Red-collared Myzomela SKJCMTP G AB 1392 Meliphaga mimikae (Ogilvie-Grant, 1911) Meliphaga Mimika Mottle-breasted Honeyeater SKJCMTP G AB 1393 Meliphaga montana (Salvadori, 1880) Meliphaga Rimba Forest Honeyeater SKJCMTP G AB 1394 Meliphaga orientalis (A. B. Meyer, 1894) Meliphaga Gunung Hill-forest Honeyeater SKJCMTP G AB 1395 Meliphaga albonotata (Salvadori, 1876) Meliphaga Semak Scrub Honeyeater SKJCMTP G AB 1396 Meliphaga aruensis (Sharpe, 1884) Meliphaga Aru Puf-backed Honeyeater SKJCMTP G AB 1397 Meliphaga analoga (Reichenbach, 1852) Meliphaga Mimik Mimic Honeyeater SKJCMTP G B 1398 Meliphaga gracilis (Gould, 1866) Meliphaga Anggun Graceful Honeyeater SKJCMTP > AB 1399 Meliphaga lavirictus (Salvadori, 1880) Meliphaga Paruh-kuning Yellow-gaped Honeyeater SKJCMTP G AB 1400 Meliphaga reticulata Temminck, 1824 Meliphaga Dada-lurik Streak-breasted Meliphaga SKJCMTP T B 1401 Xanthotis chrysotis (Lesson & Garnot, 1828) Isapmadu Dada-coklat Tawny-breasted Honeyeater SKJCMTP > B 1402 Xanthotis polygrammus (G. R. Gray, 1861) Isapmadu Tutul Spotted Honeyeater SKJCMTP G B ae) Myzomela boiei (Latham, 1801) menggantikan posisi Myzomela dibapha (IOS 1992). CB ae Daftar Burung Indonesia No. 2 No. Sp. Nama Ilmiah Nama Indonesia Nama Inggris Distribusi WJ 1403 Lichenostomus versicolor (Gould, 1843) Isapmadu Kepodang Varied Honeyeater SKJCMTP G B 1404 Lichenostomus subfrenatus (Salvadori, 1876) Isapmadu Leher-hitam Black-throated Honeyeater SKJCMTP G B 1405 Lichenostomus obscurus (De Vis, 1897) Isapmadu Daun Obscure Honeyeater SKJCMTP G AB 1406 Oreornis chrysogenys van Oort, 1910 Isapmadu Pipi-jingga Orange-cheeked Honeyeater SKJCMTP E AB 1407 Melithreptus albogularis Gould, 1848 Isapmadu Leher-putih White-throated Honeyeater SKJC TP > B 1408 Entomyzon cyanotis (Latham, 1801) Isapmadu Muka-biru Blue-faced Honeyeater SKJCMTP > AB 1409 Pycnopygius ixoides (Salvadori, 1878) Isapmadu Polos Plain Honeyeater SKJCMTP G AB 1410 Pycnopygius cinereus (P.L. Sclater, 1874) Isapmadu Pualam Marbled Honeyeater SKJCMTP G AB 1411 Pycnopygius stictocephalus (Salvadori, 1876) Isapmadu Kepala-coreng Streak-headed Honeyeater SKJCMTP G AB 1412 Melitograis gilolensis (Bonaparte, 1850) Cikukua Halmahera White-streaked Friarbird SKJCMTP E AB 1413 Philemon meyeri Salvadori, 1878 Cikukua Kerdil Meyer’s Friarbird SKJCMTP G 1414 Philemon brassi Rand, 1940 Cikukua Mamberamo Brass’s Friarbird SKJCMTP E 1415 Philemon citreogularis (Gould, 1837) Cikukua Kecil Little Friarbird SKJCMTP > 1416 Philemon inornatus (G. R. Gray, 1846) Cikukua Timor Timor Friarbird 1417 Philemon fuscicapillus (Wallace, 1862) Cikukua Hitam Dusky Friarbird SKJCMTP E 1418 Philemon subcorniculatus (Hombron & Jacquinot, 1841) Cikukua Seram Seram Friarbird SKJCMTP E AB 1419 Philemon moluccensis (Gmelin, 1788) Cikukua Maluku Black-faced Friarbird E AB T MT IU CI UU CB AB NT AB AB T AB VU AB 1420 Philemon buceroides (Swainson, 1838) Cikukua Tanduk Helmeted Friarbird SKJCMTP > AB 1421 Philemon corniculatus (Latham, 1790) Cikukua Lantang Noisy Friarbird SKJCMTP > B 1422 Ptiloprora plumbea (Salvadori, 1894) Isapmadu Kelam Leaden Honeyeater SKJCMTP G AB 1423 Ptiloprora meekiana (Rothschild & Hartert, 1907) Isapmadu Kuning Olive-streaked Honeyeater SKJCMTP G AB 1424 Ptiloprora erythropleura (Salvadori, 1876) Isapmadu Panggul-merah Rufous-sided Honeyeater SKJCMTP E B 1425 Ptiloprora mayri (Hartert, 1930) Isapmadu Punggung-karat Mayr’s Honeyeater SKJCMTP G B 1426 Ptiloprora perstriata (De Vis, 1898) Isapmadu Tunggir-hitam Grey-streaked Honeyeater SKJCMTP G AB 1427 Melionyx fuscus (De Vis, 1897) Isapmadu Jelaga Sooty Honeyeater SKJCMTP G AB af 1428 Melionyx nouhuysi (van Oort, 1910) Isapmadu Jenggot-pendek Short-bearded Honeyeater SKJCMTP E AB ag 1429 Melidectes ochromelas (A. B. Meyer, 1874) Melidektes Alis-coklat Cinnamon-browed Honeyeater SKJCMTP G AB 1430 Melidectes leucostephes (A. B. Meyer, 1874) Melidektes Vogelkop White-capped Honeyeater SKJCMTP E AB 1431 Melidectes belfordi (De Vis, 1890) Melidektes Belford Belford’s Honeyeater SKJCMTP G AB 1432 Melidectes rufocrissalis (Reichenow, 1915) Melidektes Alis-kuning Yellow-browed Honeyeater SKJCMTP G B 1433 Melidectes torquatus P. L. Sclater, 1874 Melidektes Elok Ornate Honeyeater SKJCMTP G AB af) Melidectes fuscus diperbaharui menjadi Melionyx fuscus (De Vis, 1897) (Beehler pers. comm. 2005). ag) Melidectes nouhuysi diperbaharui menjadi Melionyx nouhuysi (van Oort, 1910) (Beehler pers. comm. 2005). 69 70 Daftar Burung Indonesia No. 2 No. Sp. Nama Ilmiah Nama Indonesia Nama Inggris Distribusi WJ IU CI UU 1434 Melipotes gymnops P. L. Sclater, 1874 Melipotes Arfak Bare-eyed Honeyeater SKJCMTP E AB 1435 Melipotes carolae Beehler, Prawiradilaga, de Fretes, Kemp 2007 Melipotes Foja Wattled Smoky Honeyeater SKJCMTP E AB 1436 Melipotes fumigatus A. B. Meyer, 1886 Melipotes Pipi-kuning Smoky Honeyeater SKJCMTP G AB 1437 Myza celebensis (A. B. Meyer & Wiglesworth, 1894) Cikarak Sulawesi Dark-eared Myza SKJCMTP E AB 1438 Myza sarasinorum A. B. Meyer & Wiglesworth, 1895 Cikarak Telinga-putih White-eared Myza SKJCMTP E AB 1439 Ramsayornis modestus (G. R. Gray, 1858) Isapmadu Punggung-coklat Brown-backed Honeyeater SKJCMTP > AB 1440 Conopophila albogularis(Gould, 1843) Isapmadu Kalung-coklat Rufous-banded Honeyeater SKJCMTP > AB 1441 Serinus estherae (Finsch, 1902) Kenari Melayu Mountain Serin SKJCMTP < 1442 Amandava amandava (Linnaeus, 1758) Pipit Benggala Red Avadavat F FJ TP < CB 65 20.33. Fringillidae 20.34. Estrildidae 1443 Oreostruthus fuliginosus (De Vis, 1897) Pipit Ekorapi Mountain Firetail SKJCMTP G 1444 Neochmia phaeton (Hombron & Jacquinot, 1841) Pipit Matari Crimson Finch SKJCMTP > 1445 Taeniopygia guttata (Vieillot, 1817) Pipit Zebra Zebra Finch SKJCMTP > 1446 Erythrura hyperythra (Reichenbach, 1862) Bondolhijau Dada-merah Tawny-breasted Parrot-Finch S K J C M T P < 1447 Erythrura prasina (Sparrman, 1788) Bondolhijau Binglis Pin-tailed Parrot-Finch SKJCM P < 1448 Erythrura tricolor (Vieillot, 1817) Bondolhijau Triwarna Tricoloured Parrot-Finch SKJCMTP T 1449 Erythrura trichroa (Kittlitz, 1835) Bondolhijau Muka-biru Blue-faced Parrot-Finch SKJCMTP > 1450 Erythrura papuana Hartert, 1900 Bondolhijau Papua Papuan Parrot-Finch SKJCMTP G 1451 Lonchura striata (Linnaeus, 1766) Bondol Tunggir-putih White-rumped Munia SKJCMTP < 1452 Lonchura leucogastroides (Horsield & Moore, 1858) Bondol Jawa Javan Munia SKJCMTP E 1453 Lonchura fuscans (Cassin, 1852) Bondol Kalimantan Dusky Munia SKJCMTP B 1454 Lonchura molucca (Linnaeus, 1766) Bondol Taruk Black-faced Munia JCMT T 1455 Lonchura punctulata (Linnaeus, 1758) Bondol Peking Scaly-breasted Munia SKJCMTP <F 1456 Lonchura leucogastra (Blyth, 1846) Bondol Perut-putih White-bellied Munia SKJCMTP < 1457 Lonchura tristissima (Wallace, 1865) Bondol Coreng Streak-headed Munia SKJCMTP G 1458 Lonchura leucosticta (D’Albertis & Salvadori, 1879) Bondol Tutul White-spotted Munia SKJCMTP G 1459 Lonchura quinticolor (Vieillot, 1807) Bondol Pancawarna Five-coloured Munia TP T 1460 Lonchura malacca (Linnaeus, 1766) Bondol Rawa Blach-headed Munia SKJCMTP < 1461 Lonchura ferruginosa (Sparrman, 1789) Bondol Oto-hitam White-capped Munia SKJCMTP E 1462 Lonchura maja (Linnaeus, 1766) Bondol Haji White-headed Munia S J < 65) Melipotes carolae merupakan spesies baru yang ditemukan di Papua (Beehler dkk. 2007). 66) Lonchura ferruginosa dianggap spesies tersendiri dari Lonchura malacca (Payne & Sorenson 2003). 66 Daftar Burung Indonesia No. 2 No. Sp. Nama Ilmiah Nama Indonesia Nama Inggris Distribusi WJ IU CI UU CB 1463 Lonchura pallida (Wallace, 1864) Bondol Kepala-pucat Pale-headed Munia SKJC TP T 1464 Lonchura grandis (Sharpe, 1882) Bondol Paruh-besar Great-billed Munia P G 1465 Lonchura vana (Hartert, 1930) Bondol Arfak Grey-banded Munia SKJCMTP E 1466 Lonchura nevermanni Stresemann, 1934 Bondol Topi-putih Grey-crowned Munia SKJCMTP G 1467 Lonchura spectabilis (P. L. Sclater, 1879) Bondol Buba Hooded Munia SKJCMTP > 1468 Lonchura castaneothorax (Gould, 1837) Bondol Dada-coklat Chestnut-breasted Munia SKJCMTP > 1469 Lonchura stygia Stresemann, 1934 Bondol Hitam Black Munia SKJCMTP G 1470 Lonchura teerinki Rand, 1940 Bondol Dada-hitam Black-breasted Munia P E 1471 Lonchura montana Junge, 1939 Bondol Jayawijaya Western Alpine Munia SKJCMTP G 1472 Padda fuscata (Vieillot, 1807) Gelatik Timor Timor Sparrow SKJCMTP T NT 1473 Padda oryzivora (Linnaeus, 1758) Gelatik Jawa Java Sparrow F FJ F F F FE VU 1474 Emberiza spodocephala Pallas, 1776 Emberiza Muka-hitam Black-faced Bunting SKJC N< 67 68 VU NT II 20.35. Ploceidae 1475 Passer domesticus (Linnaeus, 1758) Burunggereja Rumah House Sparrow SKJCMTP <> 1476 Passer montanus (Linnaeus, 1758) Burunggereja Erasia Eurasian Tree Sparrow SKJCMTP <F 1477 Ploceus hypoxanthus (Sparrman, 1788) Manyar Emas Asian Golden Weaver S JCMTP < 1478 Ploceus manyar (Horsield, 1821) Manyar Jambul Streaked Weaver 1479 Ploceus philippinus (Linnaeus, 1766) Manyar Tempua Baya Weaver SKJ < 1480 Aplonis cantoroides (G. R. Gray, 1862) Perling Kicau Singing Starling SKJCMTP > 1481 Aplonis crassa (P. L. Sclater, 1883) Perling Tanimbar Tanimbar Starling SKJCMTP E JCMTP NT < 20.36. Sturnidae NT 1482 Aplonis mysolensis (G. R. Gray, 1862) Perling Maluku Moluccan Starling SKJCM P E 1483 Aplonis magna (Schlegel, 1871) Perling Ekor-panjang Long-tailed Starling SKJCMTP E 1484 Aplonis minor (Bonaparte, 1850) Perling Kecil Short-tailed Starling JCMTP < 1485 Aplonis panayensis (Scopoli, 1786) Perling Kumbang Asian Glossy Starling SKJCMTP < 1486 Aplonis metallica (Temminck, 1824) Perling Ungu Metallic Starling SKJCMTP > 1487 Aplonis mystacea (Ogilvie-Grant, 1911) Perling Mata-kuning Yellow-eyed Starling P G 1488 Sturnus philippensis (J. R. Forster, 1781) Jalak Filipina Chestnut-cheeked Starling K CMTP < 1489 Sturnus sturninus (Pallas, 1776) Jalak Cina Daurian Starling SKJ MTP < 1490 Sturnus contra Linnaeus, 1758 Jalak Suren Pied Myna SKJCMTP < 1491 Sturnus melanopterus (Daudin, 1800) Jalak Putih Black-winged Starling SKJCMTP E EN 1492 Leucopsar rothschildi Stresemann, 1912 Curik Bali Bali Myna SKJCMTP E CR 1493 Acridotheres tristis (Linnaeus, 1766) Kerak Ungu Common Myna FKJCMTP <F 1494 Acridotheres cinereus Bonaparte, 1850 Kerak Perut-pucat Pale-bellied Myna SKJCMTP < NT AB I AB 69 67) Emberiza spodocephala merupakan catatan baru di Indonesia (Stones dkk. 1997; IOS 2000). 68) Passer domesticus tercatat dalam Holmes & Gregory (1997). 69) Acridotheres cinereus dianggap spesies berbeda dari Acridotheres javanicus karena perbedaan morfologi antara keduanya (Feare & Craig 1998; Dickinson 2003). 71 72 Daftar Burung Indonesia No. 2 No. Sp. Nama Ilmiah Nama Indonesia Nama Inggris Distribusi WJ 1495 Acridotheres javanicus Cabanis, 1850 Kerak Kerbau White-vented Myna FKJCMF 1496 Mino anais (Lesson, 1839) Mino Emas Golden Myna 1497 Mino dumontii Lesson, 1827 Mino Muka-kuning IU CI UU II AB < P G Yellow-faced Myna SKJCMTP > 1498 Basilornis celebensis G. R. Gray, 1861 Rajaperling Sulawesi Short-crested Myna SKJCMTP E 1499 Basilornis galeatus A. B. Meyer, 1894 Rajaperling Sula Helmeted Myna SKJCMTP E 1500 Basilornis corythaix (Wagler, 1827) Rajaperling Seram Long-crested Myna SKJCMTP E 1501 Streptocitta albicollis (Vieillot, 1818) Blibong Pendeta White-necked Myna SKJCMTP E 1502 Streptocitta albertinae (Schlegel, 1865) Blibong Sula Bare-eyed Myna CMTP E 1503 Gracula religiosa Linnaeus, 1758 Tiong Emas Common Hill Myna SKJCMTP < 1504 Enodes erythrophris (Temminck, 1824) Jalak Alis-sapi Fiery-browed Myna SKJCMTP E 1505 Scissirostrum dubium (Latham, 1801) Jalak Tunggir-merah Grosbeak Starling SKJCMTP E 1506 Oriolus szalayi (Madarasz, 1900) Kepudang Coklat Brown Oriole P G 1507 Oriolus phaeochromus G. R. Gray, 1861 Kepudang Halmahera Dusky-brown Oriole SKJCMTP E 1508 Oriolus forsteni (Bonaparte, 1850) Kepudang Seram Grey-collared Oriole SKJCMTP E 1509 Oriolus bouroensis (Quoy & Gaimard, 1830) Kepudang Muka-hitam Black-eared Oriole SKJCMTP E 1510 Oriolus melanotis (Bonaparte, 1850) Kepudang Timor Olive-brown Oriole SKJCMTP T 1511 Oriolus sagittatus (Latham, 1801) Kepudang Tunggir-zaitun Olive-backed Oriole SKJCMTP > 1512 Oriolus lavocinctus (Vigors, 1826) Kepudang Bakau Green Oriole TP > 1513 Oriolus xanthonotus Horsield, 1821 Kepudang Hutan Dark-throated Oriole NT NT 20.37. Oriolidae SKJ < 1514 Oriolus chinensis Linnaeus, 1766 Kepudang Kuduk-hitam Black-naped Oriole SKJCMTP < 1515 Oriolus xanthornus (Linnaeus, 1758) Kepudang Kerudung-hitam Black-hooded Oriole SKJCMTP < 1516 Oriolus cruentus (Wagler, 1827) Kepudang Dada-merah Black-and-crimson Oriole SKJCMTP < 1517 Sphecotheres viridis (Vieillot, 1816) Burungara Timor Green Figbird SKJCMTP T 1518 Sphecotheres hypoleucus Finsch, 1898 Burungara Wetar Wetar Figbird SKJCMTP E 1519 Sphecotheres vieilloti Vigors & Horsield, 1827 Burungara Hijau Australasian Figbird SKJCMTP > NT NT 20.38. Dicruridae 1520 Chaetorhynchus papuensis A. B. Meyer, 1874 Srigunting Kerdil Pygmy Drongo SKJCMTP G 1521 Dicrurus macrocercus Vieillot, 1817 Srigunting Hitam Black Drongo SKJCMTP < 1522 Dicrurus leucophaeus Vieillot, 1817 Srigunting Kelabu Ashy Drongo SKJCMTP < 1523 Dicrurus annectans (Hodgson, 1836) Srigunting Gagak Crow-billed Drongo SKJCMTP < 1524 Dicrurus aeneus Vieillot, 1817 Srigunting Keladi Bronzed Drongo SKJCMTP < 1525 Dicrurus remifer (Temminck, 1823) Srigunting Bukit Lesser Racquet-tailed Drongo SKJCMTP < 1526 Dicrurus sumatranus W. Ramsay, 1880 Srigunting Sumatera Sumatran Drongo SKJCMTP E 1527 Dicrurus montanus (Riley, 1919) Srigunting Sulawesi Sulawesi Drongo SKJC E 1528 Dicrurus bracteatus Gould, 1843 Srigunting Lencana Spangled Drongo SKJCMTP > NT CB Daftar Burung Indonesia No. 2 No. Sp. Nama Ilmiah Nama Indonesia Nama Inggris Distribusi WJ 1529 Dicrurus densus (Bonaparte, 1850) Srigunting Wallacea 1530 Dicrurus hottentottus (Linnaeus, 1766) Srigunting Jambul-rambut Wallacean Drongo SKJCMT <> Hair-crested Drongo SKJCMTP < 1531 Dicrurus paradiseus (Linnaeus, 1766) Srigunting Batu Greater Racquet-tailed Drongo SKJCMTP < 1532 Grallina cyanoleuca (Latham, 1801) Branjanganlumpur Australia Magpielark SKJCMTP > 1533 Grallina bruijni Salvadori, 1876 Branjanganlumpur Sungai Torrentlark SKJCMTP G IU CI UU CB 20.39. Grallinidae 20.40. Artamidae 1534 Artamus leucorynchus (Linnaeus, 1771) Kekep Babi White-breasted Woodswallow SKJCMTP <> 1535 Artamus monachus Bonaparte, 1850 Kekep Sulawesi Ivory-backed Woodswallow SKJC E 1536 Artamus maximus A. B. Meyer, 1874 Kekep Besar Great Woodswallow 1537 Artamus cinereus Vieillot, 1817 Kekep Hitam P G Black-faced Woodswallow SKJCMTP > 20.41. Cracticidae 1538 Cracticus mentalis Salvadori & D’Albertis, 1875 Jagal Leher-putih Black-backed Butcherbird SKJCMTP > 1539 Cracticus cassicus (Boddaert, 1783) Jagal Papua Hooded Butcherbird SKJCMTP G 1540 Cracticus quoyi (Lesson, 1827) Jagal Hitam Black Butcherbird SKJCMTP > 1541 Gymnorhina tibicen (Latham, 1801) Jagal Punggung-hitam Australian Magpie SKJCMTP > 20.42. Ptilonorhynchidae 1542 Ailuroedus buccoides (Temminck, 1836) Burungkucing Kuping-putih White-eared Catbird SKJCMTP G AB 1543 Ailuroedus melanotis (G. R. Gray, 1858) Burungkucing Tutul Spotted Catbird SKJCMTP > 1544 Archboldia papuensis Rand, 1940 Namdur Archbold Archbold’s Bowerbird SKJCMTP G 1545 Amblyornis inornatus (Schlegel, 1871) Namdur Polos Vogelkop Bowerbird SKJCMTP E 1546 Amblyornis macgregoriae De Vis, 1890 Namdur Jambul-emas Macgregor’s Bowerbird SKJCMTP G AB 1547 Amblyornis lavifrons Rothschild, 1895 Namdur Dahi-emas Golden-fronted Bowerbird SKJCMTP E AB 1548 Sericulus aureus (Linnaeus, 1758) Namdur Topeng Masked Bowerbird SKJCMTP G AB 1549 Sericulus ardens (D’Albertis & Salvadori, 1879) Namdur Api Flame Bowerbird SKJCMTP G AB 1550 Chlamydera lauterbachi (Reichenow, 1897) Namdur Dada-kuning Yellow-breasted Bowerbird SKJCMTP G AB 1551 Chlamydera cerviniventris Gould, 1850 Namdur Coklat Fawn-breasted Bowerbird SKJCMTP > AB 1552 Loria loriae Salvadori, 1894 Cendrawasih Loria Velvet Satinbird SKJCMTP G AB NT AB B 20.43. Paradisaeidae II ABC 70) Sericulus ardens dianggap spesies tersendiri dari Sericulus aureus karena perbedaan morfologi antara keduanya (Frith & Frith 2004). 70 73 74 Daftar Burung Indonesia No. 2 No. Sp. Nama Ilmiah Nama Indonesia Nama Inggris Distribusi WJ IU CI UU 1553 Loboparadisea sericea Rothschild, 1896 Cendrawasih Sutera Silken Satinbird SKJCMTP G NT II ABC 1554 Cnemophilus macgregorii De Vis, 1890 Cendrawasih Jambul Antenna Satinbird SKJCMTP G II BC 1555 Macgregoria pulchra De Vis, 1897 Cendrawasih Elok Macgregor’s Lappetface SKJCMTP G II ABC VU 1556 Lycocorax pyrrhopterus (Bonaparte, 1850) Cendrawasih Gagak Paradise-crow SKJCMTP E II ABC 1557 Manucodia ater (Lesson, 1830) Manucodia Kilap Glossy-mantled Manucode SKJCMTP G II ABC 1558 Manucodia jobiensis Salvadori, 1876 Manukodia Jobi Jobi Manucode SKJCMTP G II BC 1559 Manucodia chalybata (J. R. Forster, 1781) Manukodia Leher-keriting Crinkle-collared Manucode SKJCMTP G II ABC 1560 Manucodia keraudrenii (Lesson & Garnot, 1826) Manukodia Terompet Trumpet Manucode SKJCMTP > II ABC 1561 Ptiloris magniicus (Vieillot, 1819) Toowa Cemerlang Magniicent Rilebird SKJCMTP > II ABC 1562 Semioptera wallacei (G. R. Gray, 1859) Bidadari Halmahera Standardwing SKJCMTP E II ABC 1563 Seleucidis melanoleuca (Daudin, 1800) Cendrawasih Mati-kawat Twelve-wired Bird-ofParadise SKJCMTP G II ABC 1564 Paradigalla carunculata Lesson, 1835 Paradigalla Ekor-panjang Long-tailed Paradigalla SKJCMTP E II ABC 1565 Paradigalla brevicauda Rothschild & Hartert, 1911 Paradigalla Ibinimi Short-tailed Paradigalla SKJCMTP G II ABC 1566 Epimachus albertisi (P.L. Sclater, 1873) Paruhsabit Ekor-kuning Buf-tailed Sicklebill SKJCMTP G II BC 1567 Epimachus bruijnii (Oustalet, 1879) Paruhsabit Paruh-putih Pale-billed Sicklebill SKJCMTP G NT II BC 1568 Epimachus fastosus (Hermann, 1783) Paruhsabit Kuri-kuri Black Sicklebill SKJCMTP G VU II ABC 1569 Epimachus meyeri Finsch 1885 Paruhsabit Coklat Brown Sicklebill SKJCMTP G II ABC 1570 Astrapia nigra (Gmelin, 1788) Astrapia Arfak Arfak Astrapia SKJCMTP E II ABC 1571 Astrapia splendidissima Rothschild, 1895 Astrapia Cemerlang Splendid Astrapia SKJCMTP G II ABC 1572 Lophorina superba (J.R. Forster, 1781) Cendrawasih Kerah Superb Bird-of-Paradise SKJCMTP G II ABC 1573 Parotia seilata (J. R. Forster, 1781) Parotia Arfak Western Parotia SKJCMTP E II ABC 1574 Parotia carolae A. B. Meyer, 1894 Parotia Carola Carola’s Parotia SKJCMTP G II ABC 1575 Pteridophora alberti A. B. Meyer, 1894 Cendrawasih Panji King of Saxony Bird-ofParadise SKJCMTP G II ABC 1576 Cicinnurus regius (Linnaeus, 1758) Cendrawasih Raja King Bird-of-Paradise SKJCMTP G II ABC 1577 Cicinnurus magniicus (Pennant, 1781) Cendrawasih Belah-rotan Magniicent Bird-ofParadise SKJCMTP G II ABC 1578 Cicinnurus respublica (Bonaparte, 1850) Cendrawasih Botak Wilson’s Bird-of-Paradise SKJCMTP E II ABC 1579 Paradisaea apoda Linnaeus, 1758 Cendrawasih Besar Greater Bird-of-Paradise SKJCMTP G II ABC 1580 Paradisaea minor Shaw, 1809 Cendrawasih Kecil Lesser Bird-of-Paradise SKJCMTP G 1581 Paradisaea rubra Daudin, 1800 Cendrawasih Merah Red Bird-of-Paradise SKJCMTP E NT NT NT 20.44. Corvidae 1582 Platylophus galericulatus (Cuvier, 1816) Tangkar Ongklet Crested Jay SKJCMTP < NT 1583 Platysmurus leucopterus (Temminck, 1824) Tangkar Kambing Black Magpie SK CMTP < NT 1584 Cissa chinensis (Boddaert, 1783) Ekek Layongan Common Green Magpie SKJCMTP < 1585 Cissa thalassina (Temminck, 1826) Ekek Geling Short-tailed Green Magpie SKJCMTP < 1586 Dendrocitta occipitalis (S. Muller, 1836) Tangkaruli Sumatera Sumatran Treepie SKJCMTP E II ABC II ABC CB Daftar Burung Indonesia No. 2 No. Sp. Nama Ilmiah Nama Indonesia Nama Inggris Distribusi WJ 1587 Dendrocitta cinerascens Sharpe, 1879 Tangkaruli Kalimantan Bornean Treepie SKJCMTP B 1588 Crypsirina temia (Daudin, 1800) Tangkar Centrong Racket-tailed Treepie KJCMTP < 1589 Corvus splendens Vieillot, 1817 Gagak Rumah House Crow SKJ 1590 Corvus enca (Horsield, 1821) Gagak Hutan Slender-billed Crow SKJCM 1591 Corvus unicolor (Rothschild & Hartert, 1900) Gagak Banggai Banggai Crow 1592 Corvus typicus (Bonaparte, 1853) Gagak Sulawesi 1593 Corvus lorensis Buttikofer, 1894 Gagak Flores 1594 Corvus validus Bonaparte, 1850 1595 Corvus fuscicapillus G. R. Gray, 1859 1596 Corvus tristis Lesson & Garnot, 1827 Gagak Kelabu 1597 Corvus macrorhynchos Wagler, 1827 Gagak Kampung 1598 Corvus orru Bonaparte, 1850 Gagak Orru Torresian Crow IU CI UU CB 71 < <> CMTP E Piping Crow SKJCMTP E Flores Crow SKJCMTP E Gagak Halmahera Long-billed Crow SKJCMTP E Gagak Kepala-coklat Brown-headed Crow P E Grey Crow SKJCMTP G Large-billed Crow SKJCMTP < MTP > CR EN NT 71) Dendrocitta cinerascens dianggap spesies tersendiri dari Dendrocitta occipitalis (Inskipp dkk. 1996) dan tercatat di pegunungan Muller, Kalimantan Barat (Reid 1997). Spesies yang dikeluarkan dalam daftar burung Indonesia: Anhinga novaehollandiae dikeluarkan dari DBI no. 2. karena termasuk dalam sub spesies dari Anhinga melanogaster (del Hoyo dkk. 1992; Dickinson (ed.) 2003). Lophura hoogerwerfi dikeluarkan dari DBI no. 2 karena dimasukkan sebagai sub spesies Lophura inornata (del Hoyo dkk. 1994; Garson 2000). Rhyticeros subruficollis dikeluarkan dari DBI no. 2. karena penyebarannya terbatas di Semenanjung Malaysia, sedangkan di Indonesia hanya terdapat Rhyticeros undulatus (Rasmussen 2000). Rasmussen (2000) dan Dickinson (2003) menamakan Rhyticeros undulatus menjadi Aceros undulatus. Ninox novaeseelandiae dikeluarkan dari DBI no. 2 karena penyebarannya hanya di wilayah luar Australia dan Selandia Baru (Dickinson (ed.) 2003). Malacocincla vanderbilti menggantikan nama Trichastoma vanderbilti, tetapi dikeluarkan dari DBI no. 2 karena dianggap masih satu spesies dengan Malacocincla sepiarium (Hoogerwerf 1966; Mees 1995). Philemon novaeguineae dikeluarkan dari DBI no. 2 karena penyebaran hanya di Papua Nugini. Bradypterus seebohmi dikeluarkan dari DBI no. 2 setelah dianggap jenis berbeda dengan Bradypterus montis dan B. timorensis karena penyebarannya hanya di Selandia Baru (Dickinson dkk. 2000). 75 DafTar pUsTaKa Alström, P., P.G.P. Ericson, U. Olsson, & P. Sundberg. 2006. Phylogeny and classification of the avian superfamily Sylvioidea. Molecular Phylogenetics and Evolution 38: 381– 397. Andrew, P. 1992. The Birds of Indonesia: A Checklist (Peters’ Sequence). Kukila Checklist no. 1. Indonesian Ornithological Society, Jakarta. Andrew, P. 1993. The Birds of Indonesia, Kukila Checklist no. 1 Additions, Corrections and Notes-1. Kukila 6 (2): 47–52. Andrews, T. 1993. The first record of the Chinese Egret on Java. Kukila 6: 133. Argeloo, M. 1993. Black-headed Gulls wintering in Sulawesi. Kukila 6: 110-114. Argeloo, M. & R. Dekker. 1996. Bulwer’s Petrel in Indonesia. Kukila 8: 132-135. Arndt, T. & W. Raharjaningtrah. 1998. Parrots and their status on Simeuleu Island, West Aceh, Sumatra, Indonesia. Papegeienkunde 2: 11-17. Balen, S. van. 1991. Faunistic notes from Bali with some new records. Kukila 5: 125132. Balen, S. van. 1992. The first breeding record of the Pacific Black Duck on Java. Kukila 6: 38-39 Balen, S. van. 1996a. Notes on the occurrence of the Little Curlew in Indonesia. Kukila 8: 136-141. Balen, S. van. 1996b. Note on observations of Abbott’s Booby in the Banda Sea. Kukila 8: 145-146. Balen, S. van. 1997a. Faunistic notes from Kayan Mentarang (with new records for Kalimantan). Kukila 9: 108-113. Balen, S. van. 1997b. Red Collared Dove on Java. Kukila 9: 170-171. Balen, S. van. 1998a. Tropical forest raptors in Indonesia: recent information on distribution, status and conservation. Journal of Raptor Research 32: 56-63. Balen, S. van. 1998b. Hovering Cerulean Kingfishers Alcedo coerulescens. Forktail 13: 121. Balen, S. van. 1999. Note on the distribution of the Kinabalu Serpent-eagle with a first record for Kalimantan. Kukila 10: 154-156. Balen, S. van. 1999a. First record of Grey Heron in Kalimantan. Kukila 10: 156-157. Balen, S. van. 1999b. Note on a sighting of Striated Grassbird in Kalimantan. Kukila 10: 157-158. Balen, S. van. 2000. A record of Long-tailed Broadbill from Kalimantan. Kukila 11: 146147. 78 Daftar Burung Indonesia No. 2 Balen, S. van. 2001. Note on the occurrence of Finsch’s Bulbul on Sumatra. Bulletin British Ornithologists’ Club 121: 94-97. Balen, S. van, A. Adikerana & Boeadi. 1994. Schrenck’s Bittern in Barito Ulu, Central Kalimantan. Kukila 7: 77. Balen, S. van & S. Aspinall. 1996. First record of Grey-streaked Flycatcher for Kalimantan. Kukila 8: 142-144. Balen, S. van & L.M.V. Balen. 1993. Observations on a wintering Common Kingfisher in Java. Kukila 6: 128-130. Balen S. van, N.J. Collar, D. Liley & Rudyanto. 2005. The White-breasted Babbler Stachyris grammiceps of Java: natural history and conservation status, especially on Gunung Halimun. Forktail 21: 139–146. Balen, S. van & R.H. Dennis. 2000. Birds of Danau Sentarum National Park. Borneo Research Bulletin 31: 336-358. Balen, S. van & S. Hedges. 2000. First sighting of Oriental Plover on mainland Kalimantan. Kukila 11: 145-146. Balen, S. van & R.E. Johnstone. 1997. Notes on the migration of Sacred Kingfishers in Indonesia. Kukila 9: 78-80. Balen, S. van & P. F. Nurwatha. 1999. Eastern Marsh-harrier in Kalimantan. Kukila 10: 152-153. Balen, S. van & C. Prentice. 1997. Birds of the Negara River Basin, south Kalimantan, Indonesia. Kukila 9: 81-107. Balen, S. van, S. Suryadi & D. Kalo. 2003. A second sighting of Bat Hawk in Irian Jaya (Papua). Kukila 12: 70-71. Baillie, J. E. M., C. Hilton-Taylor & S. N. Stuart (Editors). 2004. 2004 IUCN Red List of Threatened Species: A Global Species Assessment. IUCN, Gland, Switzerland and Cambridge, UK. Beehler, B.M., D.M. Prawiradilaga, Y. de Fretes & N. Kemp. 2007. A new species of Smoky Honeyeater (Meliphagidae: Melipotes) from western New Guinea. The Auk 124: 1000-1009. Beehler, B.M., T.K. Pratt & D.A. Zimmerman.1986. Birds of New Guinea. Princeton University Press, New Jersey. Beehler, B.M., T.K. Pratt & D.A. Zimmerman. 2001. Burung-burung di Kawasan Papua (Papua, Papua Nugini dan Pulau-pulau Satelitnya). Puslitbang Biologi-LIPI, Bogor. Benz, B.W., M.N. Robbins & A.T. Peterson. 2006. Evolutionary history of woodpeckers and allies (Aves, Picidae): placing key taxa on the phylogenetic tree. Molecular Phylogenetics and Evolution 40: 389-399. Birdlife International. 2001. Threatened Birds of Asia: the Birdlife International Red Data Book. Birdlife International, Cambridge, UK. Bishop, K.D. 1992. New and interesting records of birds in Wallacea. Kukila 6: 8-34. Bishop, K.D. & J.M. Diamond. 1996. Rediscovery of Heinrich’s Nightjar Eurostopodus diabolicus. Kukila 9: 71-73. Bishop, R. & A. Bishop. 1999. A record of Greater Painted-snipe Rostratula benghalensis in Sulawesi, Indonesia. Forktail 15: 105. Boon, L. 1996. Some further new records of shorebirds from Lombok. Kukila 8: 148-149. Daftar Pustaka Boon, L. & M. Boon-Bolt. 1996. Sighting of Common Cuckoo on Java. Kukila 8: 149150. Bororing, R.F., I. Hunowu, Y. Hunowu, E. Maneasa, J. Mole, M.H. Nusalawo, F.S. Talangamin & M.F. Wangko. 2000. Birds of the Manembonembo Nature Reserve, north Sulawesi, Indonesia. Kukila 11: 58-72. Bostok, N. 2000. Australian Avocet in Irian Jaya. Kukila 11: 152. Brooks, T. 1996. A record of Yellow-rumped Flycatcher from Kalimantan. Kukila 8: 151152. Buij, R., E.A. Fox & S.A. Wich. 2006. Birds of Gunung Leuser National Park, northern Sumatra. Kukila 13: 23-47. Cain, A.J. 1955. A revision of Trichoglossus haematodus and of the Australian Platycercine parrots. Ibis 97: 432-479. Chong, M.H.N. & T. Nitani. 2001. Asian Raptor MAPS: Asian Raptor Migration Project – Autumn 2001 Report. Asian Raptors Bulletin (ARRCN) 2: 14-17. Coates, B.J. & K.D. Bishop. 2000. Burung-burung di Kawasan Wallacea (Sulawesi, Maluku dan Nusa Tenggara). Dove Publications and Birdlife International, Bogor. Coates, B.J. & W.S. Peckover. 2001. Birds of New Guinea and the Bismarck Archipelago. A Photographic Guide. Dove Publications, Australia. Collar, N.J. 2004. Species limits in some Indonesian thrushes. Forktail 20: 71-87. Collar, N.J. 2005. Taxonomic update: changes in species-level taxonomy of Asian birds in 2004, with other notes. BirdingAsia 3: 35-40. Collar, N.J. 2006. A partial revision of the Asian babblers (Timaliidae). Forktail 22: 85112. Collar, N.J. & S. van Balen. 2002. The Blue-tailed Trogon Harpactes (Apalharpactes) reinwardtii: species limits and conservation status. Forktail 18: 121-125. Collar, N.J. & A.J. Long. 1995. Taxonomy and names of Carpococcyx cuckoos from the Greater Sundas. Forktail 11: 135-150. Collar, N.J., J.P.W. Scharlemann & C.T. Fisher. 2000. Max E.G. Bartels and the Javan Lapwing Vanellus macropterus. Kukila 11: 122-124. Cracraft, J. 1992. The species of the birds-of-paradise (Paradisaediae): applying the phylogenetic species concept to a complex pattern of diversification. Cladistics 8: 1-43. Cracraft, J. & J. Feinstein. 2000. What is not a bird of paradise? Molecular and morphological evidence places Macgregoria in the Meliphagidae and the Cnemophilinae near the base of the corvid trees. Proceedings of the Royal Society of London 267: 233-241. Crossland, A.C. 2000. Notes on the waders wintering at three sites at the north-western tip of Sumatra, Indonesia. Stilt 36: 4-6. Danielsen, F. & M. Heegaard. 1995. The birds of Bukit Tigapuluh, southern Riau, Sumatra. Kukila 7: 99-120. Davison, G.W.H. 1997a. Bird observations in the Muratus mountains, South Kalimantan. Kukila 9: 114-121. Davison, G.W.H. 1997b. Bird observations on Pulau Laut, South Kalimantan. Kukila 9: 122-125. Davison, G.W.H. 1999. Notes on the taxonomy of some Bornean birds. Sarawak Museum Journal 54: 289-299. 79 80 Daftar Burung Indonesia No. 2 Davison, G.W.H. 2000. Avifaunal affinities of some islands in the Java Sea. Kukila 11: 47-50. Davison, G.W.H. 2000a. Notes on the taxonomy of some Bornean birds. Sarawak Museum Journal 75: 289-299 (1999). Dekker, R.W.R.J., E.C. Dickinson, S. Eck & S. Somadikarta. 2000. Systematic notes on Asian birds 3. Types of the Eurylaimidae. Zoologische Verhandelingen, Leiden 331: 77–88. Dekker, R.W.R.J., R.A. Fuller & G.C. Baker. 2000. Megapodes. Status Survey and Action Plan 2000 – 2004. IUCN – World Pheasant Association, UK. Diamond, J.M. & K.D. Bishop. 1994. New records and observations from the Aru Islands, New Guinea Region. Emu 94: 41-45. Dickinson, E.C. 2000. Systematic notes on Asian birds. 7. Black-naped oriole Oriolus chinensis Linnaeus, 1766: some old nomenclatural issues explained. Zoologische Verhandelingen, Leiden 331: 131-139. Dickinson, E.C. 2000a. Systematic notes on Asian birds. 8. The types of Turdinus kalulongae Sharpe, 1893, a synonym of Malacopteron magnirostre cinereocapillum (Salvadori, 1868). Zoologische Verhandelingen, Leiden 331: 141-143. Dickinson, E.C. (editor). 2003. The Howard and Moore Complete Checklist of the Birds of the World. 3rd Edition. Christopher Helm, London. Dickinson, E.C. & R.W.R.J. Dekker. 2001a. Systematic notes on Asian birds 11. Preliminary review of the Alaudidae. Zoologische Verhandelingen, Leiden 335: 61 – 84. Dickinson, E.C. & R.W.R.J. Dekker. 2001b Systematic notes on Asian birds 13. Preliminary review of the Hirundidae. Zoologische Verhandelingen, Leiden 335: 127 – 144. Dickinson, E.C. & R.W.R.J. Dekker. 2001c. Systematic notes on Asian birds 16. The types of Pitta baudii Muller and Schlegel, 1839 (Pittidae). Zoologische Verhandelingen, Leiden 335: 175 – 182. Dickinson, E.C., P.C. Rasmussen, P.D. Round & F.G. Rozendaal. 2000. Systematic notes on Asian birds 1. A review of the russet bush-warbler Bradypterus seebohmi (OgilvieGrant, 1895). Zoologische Verhandelingen, Leiden 331: 11–64. Dickinson, E.C., R.W.R.J. Dekker, S. Eck & S. Somadikarta. 2000a. Systematic notes on Asian birds 5. Types of the Pittidae. Zoologische Verhandelingen, Leiden 331: 77–88. Dickinson, E.C., R.W.R.J. Dekker, S. Eck & S. Somadikarta. 2001. Systematic notes on Asian birds 12. Types of the Alaudidae. Zoologische Verhandelingen, Leiden 335: 85– 126. Dickinson, E.C., S. Eck & J. Martens. 2004. Systematic notes on Asian birds. 44. A preliminary review of the Corvidae. Zoologische Verhandelingen, Leiden 350: 111148. Draffan, R.D.W., S.T. Garnett & G.J. Malone. 1983. Birds of the Torres Strait: an annotated list and biogeographical analysis. Emu 83 (4): 207-234. Dunlop, N., C.A. Surman & R.D. Wooller. 2001. The marine distribution of seabirds from Christmas Island, Indian Ocean. Emu 101: 19-24. Dunn, D.F. 1974. Zoogeography of the Irenidae (Aves, Passeres). Biotropica 6: 165-174. Dutson, G. 1995. The birds of Salayar and the Flores Sea Islands. Kukila 7: 129-141. Dymond, N. 1993. Sighting of a Common Stone-chat on Nias Island, Sumatra. Kukila 6: 134. Daftar Pustaka Dymond, N. 1994. A survey of the birds of Nias Island, Sumatra. Kukila 7: 10-27. Dymond, N. 1999. Two records of Black-headed Bunting Emberiza melanocephala in Sabah - the first definite occurences in Malaysia and Borneo. Forktail 15: 102–103. Ekstrom, J.M.M. & I. Isherwood. 2000. New and noteworthy bird records from the island of Seram, Maluku. Kukila 11: 51-57. Elkin, J.E. 1993. Japanese Night-Heron Gorsachius goisagi, a species new to Borneo. Forktail 8: 154-155. Elkin, J.E., C.F. Mann & A.C. Ozog. 1993. Black-collared Starling Sturnus nigricollis, a new species for Borneo. Forktail 8: 155-156. Erftemeijer, P.L.A. 1993. Seabird observations in the Spermonde Archipelago, South Sulawesi. Kukila 6: 115-123. Espinosa de los Monteros, A. 2000. Higher-level phylogeny of Trogoniformes. Molecular Phylogenetics and Evolution 14: 20–34. Eve, R & A.M. Guigue. 1989. Survey of the Mahakam River Delta, East Kalimantan, with special reference to its waterbirds., Asian Wetland Bureau, Publication No. 45, Kuala Lumpur. Ferguson-Lees, J. & D.A. Christie. 2001. Raptors of the World. Houghton Mifflin Company, New York. Fletcher, B.S. 1998. A breeding record for Minahasa Owl Tyto inexspectata from DumogaBone National Park, Sulawesi, Indonesia. Forktail 14: 80-81. Fletcher, B.S. 2000. Birds recorded in the Kau Wildlife Area at Baitabag and the adjacent coastal strip, Madang Province, May – November 1996. Muruk 8: 76–89. Forth, G. 2000. Eastern Sumbanese bird classification. Journal of Ethnobiology 20: 161– 192. Frith, C.B. 2003. A nest of the Greater Bird of Paradise Paradisaea apoda. Bulletin of the British Ornithologists’ Club 123: 271-273. Frith, C.B. & D.W. Frith. 1994. Discovery of nests and an egg of Loria’a Bird of Paradise Cnemophilus (Loria) loria (Paradisaeidae). Bulletin British Ornithologists’ Club 114: 182-192. Frith, C.B. & D.W. Frith. 1997. The taxonomic status of the bird of paradise Paradigala carunculata intermedia (Paradiaeidae) with notes on the other Paradigala taxa. Bulletin British Ornithologists’ Club 117: 38-48. Frith, C.B. & D.W. Frith. 1997a. A distinctive new subspecies of Macgregor’s Bowerbird (Ptilinorhynchidiae) of New Guinea. Bulletin British Ornithologists’ Club 117: 199204. Frith, C.B. & D.W. Frith. 1997b. Courtship and mating of the King of Saxony Bird of Paradise Pteridophora alberti in New Guinea with comment on their taxonomic significance. Emu 97: 185-193. Frith, C.B. & D.W. Frith. 1998. Hybridization between Macgregor’s Bowerbird Amblyornis macgregoriae and Streaked Bowerbird A. subalaris (Ptilinorhynchidiae) of New Guinea. Bulletin British Ornithologists’ Club 118: 7-14. Frith, C.B. & D.W. Frith. 2004. The Bowerbirds: Ptilonorhynchidae. Oxford University Press, Oxford. 81 82 Daftar Burung Indonesia No. 2 Fuchs, J., J.I. Ohlson, P.G.P. Ericson & E. Pasquet. 2007. Synchronous intercontinental splits between assemblages of woodpeckers suggested by molecular data. Zoologica Scripta 36: 11-25. Gamauf, A., J.O. Gjershaug, K. Kvaloy, N. Rov & E. Hering. 2005. Molecular phylogeny of the hawk-eagles (Genus Spizaetus). Zoologische Mededelingen 79-3: 179-180. Gamauf, A., J.O. Gjershaug, N. Rov, K. Kvaloy & E. Haring. 2005a. Species or subspecies? The dilemma of taxonomic ranking of some South-East Asian hawk-eagles (genus Spizaetus). Bird Conservation International 15: 99–117. Gamauf, A. & E. Haring. 2005. Phylogeny of Old World Pernidae (Accipitridae) based on mitochondrial DNA sequences. Zoologische Mededelingen 79-3: 175–177. Germi, F. 2005. Raptor migration in east Bali, Indonesia: observations from a bottleneck Watch Site. Forktail 21: 93–98. Gelang, M. 2006. Sand martin Riparia riparia: a new species for Sumatra. Kukila 13: 67. Gelang, M. 2006a. Large Wood-shrike Tephrodornis gularis: a new species for Bali. Kukila 13: 68. Gill, F. & M. Wright. 2006. Birds of the World (Recommended English Names). A & C Black Publishers Ltd, London. Gjershaug, J.O., K. Kvaløy, , N. Røv, , D.M. Prawiradilaga, , U. Suparman & Z. Rahman. 2004. The taxonomic status of Flores Hawk Eagle Spizaetus floris. Forktail 20: 5562. Glynn, W.F. 1995. Bat Hawk (Macheiramphus alcinus) sighting from Kobakma, Irian Jaya, Indonesia on 8th December 1990. Muruk 7: 122-123. Gönner, C. 2000. Bird of Lake Jempang and the middle Mahakam wetlands, East Kalimantan. Kukila 11: 13-36. Gönner, C. 2000a. Some observations from PT Limbang Ganeca Forest Concession, east Kalimantan. Kukila 11: 37-46. Grantham, M.J. 2000. A note on the passage of variegatus and phaeopus type Whimbrels through Alas Purwo National Park, East Java. Kukila 11: 133-135. Grantham, M.J. 2000a. Birds of Alas Purwo National Park, East Java. Kukila 11: 97-121. Grantham, M. 2000b. Matsudaira’s Storm Petrel-Second record for the Lombok Strait. Kukila 11: 138-139. Grantham, M. 2000c. New and interesting records from West Sumbawa. Kukila 11: 139141. Grantham, M. 2000d. Record of Hardhead (White-eyed Duck) from Lombok. Kukila 11: 137. Grantham, M. & N. Kemp. 2000. First record of Grey-tailed Tattler in Sumatra. Kukila 11: 127. Green, A.J. & M.J. Crosby. 1992. The historical range of the White-winged Wood Duck in Indonesia. Kukila 6: 1-7. Gregory, P., I. Burrows, R. Burrows & G. Burrows. 1996. Red-rumped Swallow at Manokwari, a new species for Irian Jaya. Kukila 8: 153. Gregory, P., I. Burrows, R. Burrows & G. Burrows. 1996a. Blue Rock-thrush at Manokwari, a new species for Irian Jaya. Kukila 8: 154. Gregory, S.M.S. 2000. Nomenclature of the Hypsipetes bulbuls (Pycnonotidae). Forktail 16: 164–166. Daftar Pustaka Gregory-Smith, R. 2000. Berbak National Park, Jambi Province, Sumatra, Indonesia. Bulletin Oriental Bird Club 32: 52–53. Gregory-Smith, R. 2001. Birds of Sarawak – an Annotated Checklist and Guide. Pelanduk Publications, Kuala Lumpur. Hale, M. 1996. Thick-billed Flowerpecker - a first record for Bali. Kukila 8: 155-157. Heads, M. 2001. Birds of paradise (Paradisaeidae) and bowerbirds (Ptilonorhynchidae): regional levels of biodiversity and terrane tectonics in New Guinea. Journal of Zoology 255: 331–339. Helbig, A.J., A.G. Knox, D.T. Parkin, G. Sangster & M. Collinson. 2002. Guidelines for assigning species rank. Ibis 144: 518-525. Helbig, A.J., A. Kocum, I. Seibold & M.J. Braun. 2005. A multi-gene phylogeny of aquiline eagles (Aves: Accipitriformes) reveals extensive paraphyly at the genus level. Molecular Phylogenetics and Evolution 35: 147-164. Hellmayr, C. E. 1916. Weiteres zur Avifauna von Timor. Novitates Zoologicae 23: 96-111. Herkenrath, P. 2006. First record of Hardhead Aythya australis from Bali. Kukila 13:7374. Hill, N.P. & K.D. Bishop. 1999. Possible winter quarters of the Aleutian Tern. Wilson Bulletin 111: 159-160. Hipkin, P.R. 2003. Breeding of Blue Rock-Thrush Monticola solitarius at Lake Toba, Sumatra. Kukila 12: 66. Hoek Ostende, L.W. van den, R.W.R.J. Dekker & G.O. Keijl. 1997. Type-specimens of birds in the National Museum of Natural History, Leiden. Part 1. Non-Passerines. NNM Technical Bulletin 1, 30.xii.: 1-248. Hoogerwerf, A. 1966. Some notes on the Genus Trichastoma especially on the validity of T. sepiarium minus (= Malacocincla sepiaria minor) from east Java and about the status of T. vanderbilti and T. liberale from northern Sumatra. Miscellaneous Reports of the Yamashina’s Institute for Ornithology and Zoology 4: 294-301. Hollands, D. 1991. Birds of the Night: Owls, Frogmouths and Nightjars of Australia. Reed Books Pty ltd, New South Wales. Holmes, D.A. 1994. A review of the land birds of the West Sumatran Islands. Kukila 7: 28-46. Holmes, D.A. 1994a. Migration of swifts in the genus Apus through Nusa Tenggara. Kukila 7: 68-79. Holmes, D.A. 1995. Additions to the avifauna of Pulau Alor, Nusa Tenggara. Kukila 7: 155-157. Holmes, D.A. 1996. Sumatra Bird Report. Kukila 8: 9-56. Holmes, D.A. 1997. Kalimantan Bird Report-2. Kukila 9: 141-169. Holmes, D. & S. van Balen. 1996. The birds of Tinjil and Deli islands, west Java. Kukila 8: 117-126. Holmes, D.A & P. Gregory. 1997. Records of House Sparrows in Irian Jaya. Kukila 9: 182183. Holmes, D.A. & Y.R. Noor. 1995. Discovery of waterbird colonies in north Lampung, Sumatra. Kukila 7: 121-128. del Hoyo, J., A. Elliott & J. Sargatal. 1992. Handbook of the Birds of the World. Vol. 1. (Ostrich to Ducks). Lynx edicions, Barcelona. 83 84 Daftar Burung Indonesia No. 2 del Hoyo, J., A. Elliott & J. Sargatal. 1994. Handbook of the Birds of the World. Vol. 2 (New World Vultures to Guineafowl). Lynx edicions, Barcelona. del Hoyo, J., A. Elliott & J. Sargatal. 1996. Handbook of the Birds of the World. Vol. 3. (Ostrich to Ducks). Lynx edicions, Barcelona. del Hoyo, J., A. Elliott & J. Sargatal. 1997. Handbook of the birds of the World. Vol. 4. (Sandgrouse to Cuckoos). Lynx edicions, Barcelona. del Hoyo, J., A. Elliott & J. Sargatal. 1999. Handbook of the birds of the World. Vol. 5. (Barnowls to Hummingbirds). Lynx edicions, Barcelona. del Hoyo, J., A. Elliott & J. Sargatal. 2001. Handbook of the birds of the World. Vol. 6. (Mousebirds to Hornbills). Lynx edicions, Barcelona. del Hoyo, J., A. Elliott & J. Sargatal. 2002. Handbook of the birds of the World. Vol. 7. (Jacamars to woodpeckers). Lynx edicions, Barcelona. Indrawan, M., P. Collins, D. Goulding & Rudyanto. 1997. Records of Black-capped Kingfisher in Java. Kukila 9: 173-174. Indrawan, M., Y. Masala & L. Pesik. 1997. Recent bird observations from the Banggai Islands. Kukila 9: 61-70. Indrawan, M. & S. Somadikarta. 2004. A new hawk-owl from the Togian islands, Gulf of Tomini, central Sulawesi, Indonesia. Bulletin British Ornithologists’ Club 124: 160171. Iqbal, M. 2005. New and noteworthy bird records from Sumatra, Indonesia. Forktail 21: 167-169. Iqbal, M. & F. Takari. 2006a. Probable first record of Japanese Night-heron Gorsachius goisagi for Sumatra. Kukila 13: 77-78. Iqbal, M. & F. Takari. 2006b. First records of Rufous Night-heron Nycticorax caledonicus for Sumatra. Kukila 13: 79-80. Jepson, P. 1993. Recent ornithological observations from Buru. Kukila 6: 85-109. Jepson, P., N. Brickle & Y. Cahyadin. 2001. The conservation status of Tanimbar Corella and Blue-streaked Lory on the Tanimbar Islands, Indonesia: results of a rapid contextual survey. Oryx 35: 224-233. Johnstone, R.E., S. van Balen & R.W.R.J. Dekker. 1993. New bird records for the island of Lombok. Kukila 6: 124-127. Johnstone, R.E., P. Jepson, S.H.M. Butchart, J.C. Lowen & D. Prawiradilaga. 1996. The birds of Sumbawa, Moyo and Sangeang Islands, Nusa Tenggara, Indonesia. Records of the Western Australian Museum 18: 157-158. Jones, D.N., R.W.R. Dekker & C.S. Roselaar. 1995. The Megapodes. Oxford University Press, Oxford. Kemp, N. 2000. The birds of Siberut, Mentawai Islands, West Sumatra. Kukila 11: 7396. Kennedy, R.S., T.H. Fisher, S.C.B. Harrap, A.C. Diesmos & A.S. Manamtam. 2001. A new species of woodcock (Aves: Scolopacidae) from the Philippines and re-evaluation of other Asian/Papuasian woodcock. Forktail 17: 1-12. Kennerley, P. & R. Ollington. 1998. Aleutian Terns in South-east Asia. Oriental Bird Club Bulletin 27: 34-41. Kobayashi, H. & K.J. Gurmaya. 1993. A new breeding site of the Maleo in Central Sulawesi. Kukila 6: 131. Daftar Pustaka King, B. 2002. The Hierococcyx fugax, Hodgson’s Hawk Cuckoo, complex Bulletin British Ornithologists’ Club 122: 74-80. King, B. 2005a. The taxonomic status of the three subspecies of Cuculus saturatus. Bulletin British Ornithologists’ Club 125: 48–55. King, B. 2005b. The song of Cinnabar Hawk Owl Ninox ios in North Sulawesi, Indonesia. Forktail 21: 173–174. King, B., P. Rostron, T. Luijendijk, R. Bouwman & C. Quispel. 1999. An undescribed Muscicapa flycatcher on Sulawesi, Indonesia. Forktail 15: 104. King, B.F. & D. Yong. 2001. An unknown scops-owl Otus sp. from Sumba, Indonesia. Bulletin British Ornithologists’ Club 121: 91-93. Kitchener, A.C., A.A. Macdonald & P. Howard. 1993. First record of the Blue Crowned Pigeon Goura cristata on Seram. Bulletin British Ornithologists’ Club 113: 42-43. Laman, T.G., J.C. Gaither & D.E. Lukas. 1996. Rain forest bird diversity in Gunung Palung National Park, West Kalimantan, Indonesia. Tropical Biodiversity 3: 281-296. Lambert, F.R. 1994. Notes on the avifauna of Bacan, Kasibuta and Obi, North Moluccas. Kukila 7: 1-9. Lambert, F.R. 1998a. A new species of Gymnocrex from the Talaud Islands, Indonesia. Forktail 13: 1-6. Lambert, F.R. 1998b. A new species of Amaurornis from the Talaud Islands, Indonesia and a review of the taxonomy of bush hens occurring from the Philippines to Australia. Bulletin British Ornithologists’ Club 118: 67-82 Lambert, F.R. & P.C. Rasmussen. 1998. A new scops owl from Sangihe Island, Indonesia. Bulletin British Ornithologists’ Club 118: 204-217. LeCroy, M. 2003. Moluccan Thrush Zoothera dumasi joiceyi on Seram. Kukila 12: 72-73. Lee, R.J. & J. Riley. 2001. Morphology, plumage and habitat of the newly described Cinnabar Hawk-Owl from North Sulawesi, Indonesia. Wilson Bulletin 113: 17-22. Lerner, H.R.L. & D.P. Mindell. 2005. Phylogeny of eagles, Old World vultures, and other Accipitridae based on nuclear and mitochondrial DNA. Molecular Phylogenetics and Evolution 37: 327-346. Lesmana, D., R. Drijvers & C. Trainor. 2000. Twentieth century records of the Rosecrowned Fruit-dove on Flores. Kukila 11: 141-143. Linsley, M.D. 1995. Some bird records from Obi, Maluku. Kukila 7 (2): 142-151. Livezey, B.C. 1996. A phylogenetic analysis of modern pochards (Anatidae: Aythyini). The Auk 113:74-93. Luijendijk, T.J.C. & J. Scharringa. 1999. Siberian Blue Robin in West Java. Kukila 10: 161-162. MacKinnon, J. & K. Phillipps. 1993. A Field Guide to the Birds of Borneo, Sumatra, Java & Bali. Oxford University Press, Oxford. MacKinnon, J., K. Phillipps & B. van Balen. 2000. Burung-burung di Sumatera, Jawa, Bali dan Kalimantan. Puslitbang Biologi-LIPI, Cibinong. Marle, J.G. van & K.H. Voous. 1988. The birds of Sumatra (An annotated check-list). British Ornithologists’ Union, Tring UK. [B.O.U. Checklist No. 10] Mason, V. 1993. A note on the occurrence of Zebra Finch on Bali. Kukila 6: 132. Mason, V. 1996. Ballon’s Crake, a new species for Bali. Kukila 8: 157-158. Mason, V. 1997. Sooty Oystercatcher: A new species for Indonesia. Kukila 9: 180–182. 85 86 Daftar Burung Indonesia No. 2 Mason, V. 2000. Note on the occurrence of Little Cormorant at Nusa Dua, Bali. Kukila 11: 135-136. Mauro, I. 2001. Cinnabar Hawk Owl Ninox ios at Lore Lindu National Park, Central Sulawesi, Indonesia, in December 1998. Forktail 17: 118-119. Mauro, I. 2005. Field discovery, mound characteristics, bare parts, vocalization and behaviour of Bruijn’s Brush-turkey (Aepypodius bruijnii). Emu 105: 273-281. Mauro, I. & R. Drijvers. 2000. Minahasa Owl Tyto inexpectata at Lore Lindu National Park, Central Sulawesi, Indonesia in December 1998. Forktail 16: 180-183. Mees, G.F. 1995. On Malacocincla vanderbilti de Schauensee & Ripley, and Malacocincla perspicillata (Bonaparte) Aves, Timaliidae). Proceedings of the Koninklijke Nederlandse Akademie van Wetenschappen 98: 63-68. Mees, G.F. 1996. Geographical variation in birds of Java. Publications of the Nuttall Ornithological Club 26: 1-119. Moores L., C. Healey & S. van Balen. 1996. Additions to the avifauna of the Banda Islands, Maluku. Kukila 8: 127-131. Myers, E.T. 2000. A record of Black-headed Gull in Bali. Kukila 11: 137. Myers, S.D. & K.D. Bishop. 2005. A review of historic and recent bird records from Lombok, Indonesia. Forktail 21: 147–160. Nijman, V. 2000. Autumn migration of raptors on Java, Indonesia: composition, direction and behaviour. Ibis 143: 99-106. Nijman, V. 2001. Spatial and temporal variation in migrant raptors on Java, Indonesia. Emu 101: 259-263. Nijman, V. 2003. The status of three northern migrant raptors rarely observed on Java. Kukila 12: 59-65. Nijman, V. 2004. Survey on birds of prey and owls (Falconiformes and Strigiformes) on Bawean, Java Sea, with records of three species new to the island. The Raffles Bulletin of Zoology 52: 647-651. Noerdjito, M. 2004. Nama Daerah Burung di Indonesia. Penerbit Bidang Zoologi, Pusat Penelitian Biologi-LIPI, Cibinong. Noor, Y.R. 1992. First sighting of Pied Bush-chat in Sumatra. Kukila 6: 41-42. Noske, R. 1994. Shining Bronze Cuckoo and Channel-billed Cuckoo: first records for Timor. Kukila 7: 68-69. Noske, R.A. 2003. The breeding seasons of birds on Timor. Kukila 12: 27-38. Noske, R.A. & K. Ueda. 1996. First record of Cinnamon Bittern for Timor. Kukila 8: 158-159. Novarino, W., R. Noske, A. Salsabila & Jarulis. 2006. A mist-netting study of birds in Lunang freshwater swamp forest, West Sumatra. Kukila 13: 48-63. Ollington, R.F. & E. Loh. 1996. Karimun Besar recent birdlist, update 01.04.96. Birdline Singapore Monthly Newsletter 43 for March 1996, Singapore. Olsen, J., M. Wink, H. Sauer-Gurth & S. Trost. 2002. A new Ninox owl from Sumba, Indonesia. Emu 102: 223–231. Outlaw, D.C. & G. Voelker. 2006. Systematics of Ficedula flycatchers (Muscicapidae): A molecular reassessment of a taxonomic enigma. Molecular Phylogenetics and Evolution 41: 118–126. Daftar Pustaka Parrott, S. & P. Andrew. 1996. An annotated checklist of the birds of Way Kambas National Park, Sumatra. Kukila 8: 57-85. Payne, R.B. & M.D. Sorenson. 2003. Museum collections as sources of genetic data. Bonner Zoologische Beiträge 51: 97–104. Pfeffer, P. 1960. Etude d’une collection d’oiseaux de Borneo (part II). L’Oiseaux et R.F.O. 30: 191-218. Pfeffer, P. 1961. Etude d’une collection d’oiseaux de Borneo (part III). L’Oiseaux et R.F.O. 31: 9-29. Poulsen, M. & P. Jepson. 1996. Status of the Salmon-crested Cockatoo and Red Lory on Ambon Island, Maluku. Kukila 8: 159-160. Prawiradilaga, D.M. 1997. The Macrocephalon maleo on Buton. Bulletin British Ornithologists’ Club 117: 237. Prawiradilaga, D.M., S. Wijamukti & A. Marakarmah. 2002. Buku Panduan Identifikasi Burung Pegunungan di Jawa: Taman Nasional Gunung Halimun. Biodiversity Conservation Project, JICA-LIPI, Indonesia. Prayogo, H., R.B. Stuebing, S.L. Kheng, S. Sreedharan, S. Antang, & M.T. Suranto. 1997. Biodiversity Expedition (1997): Scientific Report in Bird Section. ITTO, Indonesia. Rajathurai, S. 1996. The birds of Batam and Bintan Islands, Riau Archipelago. Kukila 8: 86-113. Rajathurai, S. 1997. First record of White-faced Storm-petrel in the Riau Archipelago. Kukila 9: 177. Randi, E., V. Lucchini, A. Hennache, R.T. Kimball, E.L. Braun & J.D. Ligon. 2001. Evolution of the mitochondrial DNA control region and Cytochrome b genes and the inference of phylogenetic relationships in the avian genus Lophura (Galliformes). Molecular Phylogenetic and Evolution 19: 187-201. Rasmussen, P.C. 1999. A new species of hawk-owl Ninox from North Sulawesi, Indonesia. Wilson Bulletin 111: 457-464. Rasmussen, P.C. 2000. A review of the taxonomy and status of the Plain-pouched Hornbill Aceros subruficollis. Forktail 16: 83–91. Rasmussen, P.C., J.C. Wardill, F.R. Lambert & J. Riley. 2000. On the specific status of the Sangihe White-eye Zosterops nehrkorni, and the taxonomy of the Black-crowned White-eye Z. atrifrons complex. Forktail 16: 69–81. Reid, C. 1997. A record of Bornean Treepie from Kalimantan Barat. Kukila 9: 179–180. Riley, J. 1997. The birds of Sangihe and Talaud, North Sulawesi. Kukila 9: 3-36. Riley, J. 2000. Birdwatching Areas: Gunung Ambang Nature Reserve, North Sulawesi. Bulletin Oriental Bird Club 33: 56-57. Riley J., Y. Hunowu, J. Mole & M.F. Wangko. 2003. Noteworthy records of birds from the Panua Nature Reserve, North Sulawesi. Kukila 12: 17–26. Riley, J. & J. Mole. 2001. The birds of Gunung Ambang Nature Reserve, North Sulawesi, Indonesia. Forktail 17: 57-66. Riley, J. & J.C. Wardill. 2001. The rediscovery of the Cerulean Paradise-Flycatcher Eutrichomyias rowleyi on Sangihe, Indonesia. Forktail 17: 45-55. Robson, C. 2000. A Field guide to the Birds of South-east Asia. New Holland Publishers Ltd, UK. 87 88 Daftar Burung Indonesia No. 2 Roselaar, C.S. & J.P. Michels. 2004. Systematic notes on Asian Birds. 48. Nomenclatural chaos untangled, resulting in the naming of the formally undescribed Cacatua species from the Tanimbar Islands, Indonesia (Psittaciformes: Cacatuidae). Zoologische Verhandelingen, Leiden 350: 183-196. Rozendaal, F.G. & F.R. Lambert. 1999. The taxonomic and conservation status of Pinarolestes sanghirensis Oustalet 1881. Forktail 15: 1-13. Sangster, G. & F.G. Rozendaal. 2004. Systematic notes on Asian birds. 41. Territorial songs and species-level taxonomy of nightjars of the Caprimulgus macrurus complex, with the description of a new species. Zoologische Verhandelingen, Leiden 350: 7-45. Schellekens, M. 2006. A Lesser Yellowlegs Tringa flavipes in Flores: second record for Indonesia. Kukila 13: 69. Schellekens, M. 2006a. Two new terns for Flores: Brown Noddy Anous stolidus and White Tern Gygis alba. Kukila 13: 81. Schodde, R. & I.J. Mason. 1997. Aves (Columbidae to Coraciidae). Pages i-xiii, 1-436. In Zoological Catalogue of Australia. Vol. 37. Pt. 2. (W.W.K. Houston & A. Wells, eds.). – C.S.I.R.O., Melbourne. Seng, L.K. 1997. Notes on a Booted Eagle sighting on Bintan Island, Riau Archipelago. Kukila 9: 178-179. Shannaz, J. 2001. Rediscovery of the Damar Flycatcher Ficedula henrici, Damar Island, Maluku, Indonesia. Oriental Bird Club Bulletin 34: 38-39. Shepherd, C. 1999. House Crow observed in North Sumatra. Kukila 10: 162-163. Sibley, S.G, J.E. Ahlquist & J. Edward. 1990. Phylogeny and Classification of Birds. Conn.: Yale University Press, New Haven, Connecticut. Sibley, C.G. & B.L. Monroe. 1990. Distribution and Taxonomy of Birds of the World. Yale University Press, New Haven & London. Smythies, B.E. 1999. The Birds of Borneo. Natural History Publications (Borneo), Kinabalu. Somadikarta, S. 2005. Get ahead read! Tracing ornithological literature of the IndoAustralian Archipelago 1945-2005. Pp. 227-316 dalam S. Soemodihardjo & S.D. Sastrapradja (eds.) 2005. Six decades of science and scientists in Indonesia. Naturindo, Bogor. Somadikarta, S., Earl of Cranbrook & S.N. Kartikasari. 1996. A bibliography of the swiftlets. Pp. 1-72 dalam Cranbrook, Earl of, et al. Swiftlets (Aves, Apodidae, Collocaliini): An annotated bibliography prepared for the Department of Environment. Crown, London. Somadikarta, S. & D.A. Holmes. 1979. An influx of Australian pelicans Pelicanus conspicillatus in Indonesia. Bulletin British Ornithologists’ Club 99: 154. Somadikarta, S. & M. Noerdjito. 1982. The Lesser Whistling Duck Dendrocygna javanica (Horsfield) in Flores. Bulletin British Ornithologists’ Club 102: 94-95. Sözer, R. 1994. A recent sighting of White-shouldered Ibis in Kalimantan. Kukila 7: 75. Stones, A.J., N.A.J. Bean & S. van Balen. 1997. Black-faced Bunting Emberiza spodocephala on Taliabu Island, Sula Island group: the first record for Indonesia. Kukila 9: 5657. Daftar Pustaka Stones, A.J., P.J.A. Davidson & W. Raharjaningtrah. 1997. Notes on the observation of a Taliabu Masked Owl Tyto nigrobrunnea on Taliabu Island, Indonesia. Kukila 9: 5859. Stones, A.J., R.S. Lucking, P.J. Davidson & W. Raharjaningtrah. 1997. Checklist of the birds of the Sula Islands (1991), with particular reference to Taliabu Island. Kukila 9: 37-55. Sukmantoro, W. 2001. Notes on some raptors of Way Kambas National Park, south Sumatra, Indonesia. Asian Raptors Bulletin No. 2. (ARRCN) 2: 18-19. The Indonesian Ornithological Society. 2000. The Birds of Indonesia. Kukila Checklist No. 1 additions, corrections and notes-2. Kukila 11: 3-12. Thiollay, J.M. 1996. The raptor community of Nias Island, Sumatra: survey and conservation. Kukila 8: 113-116. Thiollay, J.M. & Z. Rahman. 2002. The raptor community of Central Sulawesi: habitat selection and conservation status. Biological Conservation 107: 111-122. Tindige, K. 2003. First record of Cinnamon Bittern Ixobrychus cinnamomeus for New Guinea. Kukila 12: 67. Tindige, K. 2003a. First record of Oriental Plover Charadrius veredus on the northern Coast of Irian Jaya (Papua). Kukila 12: 68. Tindige, K. 2003b. First record of the Elegant Imperial Pigeon Ducula concinna on Biak Island, Irian Jaya (Papua). Kukila 12: 69. Trainor, C.R. 2003a. The Birds of Lembata (Lomblen), Lesser Sundas. Kukila 12: 39–53. Trainor, C.R. 2003b. Recent bird observations from Kisar Island, Lesser Sundas. Kukila 12: 54–58. Trainor, C.R. 2005. Birds of Tapuafu peninsula, Roti island, Lesser Sundas, Indonesia. Forktail 21: 121-131. Trainor, C.R., P.J. Benstead, K. Martin, D. Lesmana, D. Agista, M.C. Benstead, R. Drijvers & I. Setiawan. 2006. New Bird Records for Nusa Tenggara Islands: Sumbawa, Moyo, Sumba, Flores, Pulau Besar and Timor. Kukila 13: 6-22. Trainor, C.R. 2007. Birds of Damar Island, Banda Sea, Indonesia. Bulletin British Ornithologists’ Club 127: 300-321. Trainor, C.R., B. Coates & K. D. Bishop. 2007. The Birds of Timor-Leste. BirdLife International, Jakarta. Trainor, C.R., F. Santana, Rudyanto, A.F. Almeida, P. Pinto & G.F de Olivera. 2007. Important Bird Areas in Timor-leste: Key Sites for Conservation. BirdLife International, Cambridge. Trainor, C.R. & P.J. Leitão. 2007. Further significant bird records from Atauro Island, Timor-Leste (East Timor). Forktail 23: 155-158. Verheugt, W.J.M., H. Skov & F. Danielsen. 1993. Notes on the birds of the tidal lowland and floodplains of south Sumatra Province, Indonesia. Kukila 6: 53-84. Voisin, C., J.F. Voisin, S. Somadikarta & R.W.R.J. Dekker. 2000. Six overlooked specimens of Bruijn’s Brush Turkey Aepypodius bruijnii (Oustalet, 1880). Bulletin British Ornithologists’ Club 120: 146-148. Walker, J.S. & A.J. Cahill. 2000. Population size and status of the Yellow-breasted Racquettail Prioniturus flavicans. Bird Conservation International 10: 131-136. 89 90 Daftar Burung Indonesia No. 2 Walker, J.S. & M. Seroji. 2000. Nesting behaviour of Yellow-breasted Racquet-tail Prioniturus flavicans. Forktail 16: 61-63. Walters, M. 1998. What is Psittacus borneus Linnaeus? Forktail 13: 124-125. Wardill, J.C. 2001. Notes on Talaud Rail Gymnocrex talaudensis from Karakelong Island, North Sulawesi, Indonesia. Forktail 17: 116-118. Wardill, J.C. 2003. New distributional records and notes on the Pale-bellied White-eye Zosterops consobrinorum. Kukila 12: 12-16. Wardill, J.C. & F.S.G. Katuuk. 1999. Eastern Marsh-harrier in Sulawesi. Kukila 10: 151152. Wardill, J.C. & T. Nando. 2000. Concentrations of wintering Streaked Shearwaters off the northern coast of West Papua. Kukila 11: 151. Wardill, J.C., T. Nando & F.P. Amama. 2000. A passage of Streaked Shearwaters past the Talaud Islands, North Sulawesi. Kukila 11: 149-150. Wardill, J.C. & J. Riley. 2000. Lanceolated Warbler records from Sangihe Island, North Sulawesi. Kukila 11: 148-149. Weick, F. 2006. Owls (Strigiformes): Annotated and Illustrated Checklist. Springer-Verlag, Germany. Wells, D.R. 2007. The Birds of the Thai-Malay Peninsula (Passerines). Christopher Helm, London. White, C.M.N. & M.D. Bruce. 1986. The Birds of Wallacea (Sulawesi, the Moluccas and Lesser Sunda Islands, Indonesia): An annotated Checklist. British Ornithologists’ Union, London. [B.O.U. Checklist No. 7] Winkler, H., D.A. Christie & D. Nurney. 1995. Woodpeckers. A Guide to the Woodpeckers, Piculets and Wrynecks of the World. Pica Press, Sussex. Widodo, W., J.H. Cox & P.C. Rasmussen. 1999. Rediscovery of the Flores Scopsowl Otus alfredi on Flores, Indonesia, and reaffirmation of its specific status. Forktail 15: 1523. Witt, C.C. & F.H. Sheldon. 1994. The status of Abbott’s Babbler in Borneo. Kukila 7: 47-53. Yuda, P. 1994. Sight records of Yellow-rumped Flycatcher in Yogyakarta, Java. Kukila 7: 73-74. DafTar Lampiran Lampiran 1. Spesies yang baru dimasukkan dalam Daftar burung Indonesia no. 2 setelah Checklist Kukila no. 1 tahun 1992 (dengan nomor spesies) dan yang dikeluarkan dari Daftar Burung Indonesia no. 2 (tanpa nomor jenis). 90 falconiformes Spilornis kinabaluensis Kinabalu serpent eagle 123 falconiformes Aquila clanga spotted eagle 129 falconiformes Spizaetus loris flores hawk-eagle 165 Galliformes Megapodius tenimberensis Tanimbar scrubfowl 167 Galliformes Megapodius forstenii forsten’s scrubfowl 168 Galliformes Megapodius geelvinkianus Biak scrubfowl 183 Galliformes Arborophila rolli roll’s hill partridge 184 Galliformes Arborophila sumatrana sumatran hill partridge 219 Gruiformes Gymnocrex talaudensis Talaud rail 232 Gruiformes Amaurornis magnirostris Talaud Bush-hen 246 charadriiformes Haematopus fuliginosus sooty Oystercatcher 265 charadriiformes Numenius tahitiensis Bristle-thighed curlew 270 charadriiformes Tringa erythropus spotted redshank 285 charadriiformes Recurvirostra novaehollandiae red-necked avocet 291 charadriiformes Scolopax rosenbergii new Guinea Woodcock 306 charadriiformes Burhinus grallarius Bush Thick-knee 315 charadriiformes Larus novaehollandiae common Black-headed Gull 332 charadriiformes Sterna paradisea arctic Tern 333 charadriiformes Sterna aleutica aleutian Tern 442 psittaciformes Trichoglossus forsteni scarlet-breasted Lorikeet 443 psittaciformes Trichoglossus weberi flores Lorikeet 444 psittaciformes Trichoglossus capistratus marigold Lorikeet 92 Daftar Burung Indonesia No. 2 446 psittaciformes Trichoglossus rubritorquis red-collared Lorikeet 505 psittaciformes Loriculus sclateri sula hanging parrot 517 cuculiformes Cuculus nisicolor hodgson’s hawk-cuckoo 518 cuculiformes Cuculus hyperythrus northern hawk-cuckoo 522 cuculiformes Cuculus lepidus sunda cuckoo 523 cuculiformes Cuculus horsieldi horsield’s cuckoo 524 cuculiformes Cuculus pallidus pallid cuckoo 559 cuculiformes Carpococcyx viridis sumatran Ground cuckoo 584 strigiformes Otus siaoensis siau scops Owl 585 strigiformes Otus collari sangihe scops Owl 592 strigiformes Otus beccarii Biak island scops Owl 602 strigiformes Ninox ios cinnabar hawk-Owl 603 strigiformes Ninox burhani Togian hawk-Owl 604 strigiformes Ninox sumbaensis Little sumba hawk-Owl 639 caprimulgiformes Caprimulgus meesi mees’s nightjar 669 Trogoniformes Apalharpactes mackloti sumatran Trogon 676 Trogoniformes Harpactes whiteheadi Whitehead’s Trogon 683 coraciiformes Ceyx ruidorsa rufous backed Kingisher 759 piciformes Megalaima pulcherrima Golden-naped Barbet 796 passeriformes Calyptomena whiteheadi Whitehead’s Broadbill 899 passeriformes Pycnonotus lavescens flavescent Bulbul 922 passeriformes Copsychus stricklandii White-crowned shama 933 passeriformes Myophonus castaneus sumatran Whistling Thrush 934 passeriformes Myophonus borneensis Bornean Whistling Thrush 939 passeriformes Zoothera joiceyi seram Thrush 941 passeriformes Zoothera leucolaema enggano Thrush 944 passeriformes Zoothera mendeni red-and-black Thrush 950 passeriformes Zoothera horsieldi horsield’s Thrush 983 passeriformes Rimator albostriatus sumatran Wren-Babbler 1030 passeriformes Bradypterus montis Javan Bush Warbler 1031 passeriformes Bradypterus timorensis 1071 passeriformes Rhinomyias brunneata 1074 passeriformes Rhinomyias gularis Timor Bush Warbler Brown-chested Jungle flycatcher White-browned rhinomyias 1125 passeriformes Sericornis virgatus perplexing scrubwren 1199 passeriformes Rhipidura phasiana mangrove fantail 1258 passeriformes Colluricincla sanghirensis sangihe shrikethrush Lampiran 1294 passeriformes Dicaeum geelvinkianum red-capped flowerpecker 1327 passeriformes Arachnothera modesta Grey-breasted spiderhunter 1329 passeriformes Arachnothera juliae Whitehead’s spiderhunter 1345 passeriformes Zosterops nehrkorni sangihe White-eye 1346 passeriformes Zosterops stalkeri seram White-eye 1347 passeriformes Zosterops minor Black-fronted White-eye 1435 passeriformes Melipotes carolae Wattled smoky honeyeater 1461 passeriformes Lonchura ferruginosa White-capped munia 1474 passeriformes Emberiza spodocephala Black-faced Bunting 1475 passeriformes Passer domesticus house sparrow 1494 passeriformes Acridotheres cinereus pale-bellied myna 1549 passeriformes Sericulus ardens flame Bowerbird 1587 passeriformes Dendrocitta cinerascens Bornean Treepie Anhinga novaehollandiae (Gould, 1847) australian Darter Lophura hoogerweri (chasen, 1939) hoogerwerf’s pheasant Rhyticeros subruicollis (Blyth, 1843) plain-pouched hornbill Ninox novaeseelandiae Gmelin, 1788 southern Boobook Malacocincla vanderbilti (de schauense & ripley, 1940) Vanderbilt’s Babbler Philemon novaeguineae (s. muller, 1843) new Guinea friarbird Bradypterus seebohmi (Ogilvie-Grant, 1895) russet Bush Warbler 93 94 Daftar Burung Indonesia No. 2 Lampiran 2. Runutan penambahan spesies burung setelah Daftar Burung Indonesia, Kukila Checklist no. 1 (Andrew 1992++) dipublikasikan. No. Sp. Nama Spesies A.C.N. -1* A.C.N. – 2** DBI 2 IdOU 90 Spilornis kinabaluensis O √ √ 123 Aquila clanga √ √ √ 129 Spizaetus loris O O √ 165 Megapodius tenimberensis O O √ 167 Megapodius forstenii O O √ 168 Megapodius geelvinkianus O O √ 183 Arborophila Rolli O O √ 184 Arborophila sumatrana O O √ 219 Gymnocrex talaudensis O √ √ 232 Amaurornis magnirostris O √ √ 246 Haematopus fuliginosus O √ √ 265 Numenius tahitiensis O O √ 270 Tringa erythropus √ √ √ 285 Recurvirostra novaehollandiae O √ √ 291 Scolopax rosenbergii O O √ 306 Burhinus grallarius O O √ 315 Larus novaehollandiae √ √ √ 332 Sterna paradisea O √ √ 333 Sterna aleutica O √ √ 442 Trichoglossus forsteni O O √ 443 Trichoglossus weberi O O √ 444 Trichoglossus capistratus O O √ 446 Trichoglossus rubritorquis O O √ 505 Loriculus sclateri O O √ 517 Cuculus nisicolor O O √ 518 Cuculus hyperythrus O O √ 522 Cuculus lepidus O O √ 523 Cuculus horsieldi O O √ 524 Cuculus pallidus O O √ 559 Carpococcyx viridis O O √ Lampiran No. Sp. Nama Spesies A.C.N. -1* A.C.N. – 2** DBI 2 IdOU 584 Otus siaoensis O O √ 585 Otus collari O O √ 592 Otus beccarii O O √ 602 Ninox ios O √ √ 603 Ninox burhani O O √ 604 Ninox sumbaensis O O √ 639 Caprimulgus meesi O O √ 669 Apalharpactes mackloti O O √ 676 Harpactes whiteheadi O √ √ 683 Ceyx ruidorsa O O √ 759 Megalaima pulcherrima O √ √ 796 Calyptomena whiteheadi √ √ √ 899 Pycnonotus lavescens O √ √ 922 Copsychus stricklandii O O √ 933 Myophonus castaneus O O √ 934 Myophonus borneensis O O √ 939 Zoothera joiceyi O O √ 941 Zoothera leucolaema O O √ 944 Zoothera mendeni O O √ 950 Zoothera horsieldi O O √ 983 Rimator albostriatus O O √ 1030 Bradypterus montis O O √ 1031 Bradypterus timorensis O O √ 1071 Rhinomyias brunneata O O √ 1074 Rhinomyias gularis O √ √ 1125 Sericornis virgatus O O √ 1199 Rhipidura phasiana √ √ √ 1258 Colluricincla sanghirensis O O √ 1294 Dicaeum geelvinkianum O O √ 1327 Arachnothera modesta O O √ 1329 Arachnothera juliae O √ √ 1345 Zosterops nehrkorni O O √ 1346 Zosterops stalkeri O O √ 1347 Zosterops minor O O √ 1435 Melipotes carolae O O √ 95 96 Daftar Burung Indonesia No. 2 No. Sp. Nama Spesies A.C.N. -1* A.C.N. – 2** DBI 2 IdOU 1461 Lonchura ferruginosa O O √ 1474 Emberiza spodocephala O √ √ 1475 Passer domesticus O √ √ 1494 Acridotheres cinereus O O √ 1549 Sericulus ardens O O √ 1587 Dendrocitta cinerascens O O √ Anhinga novaehollandiae √ √ - Lophura hoogerweri √ √ - Rhyticeros subruicollis √ √ - Ninox novaeseelandiae √ √ - Malacocincla vanderbilti √ √ - Philemon novaeguineae √ √ - Bradypterus seebohmi √ √ - √ O - : Masuk dalam daftar : Tidak masuk dalam daftar : dikeluarkan dari daftar (*) Additions, Corrections & Notes-1, The bird of Indonesia, Kukila Checklist no. 1 Kukila 6 no. 2: 47-52 (1993). (**) Additions, Corrections & Notes-2, The bird of Indonesia, Kukila Checklist no. 1 Kukila 11: 3-12 (2000). Lampiran Lampiran 3. S tatus distribusi setiap spesies dapat mempergunakan Kukila Checklist no. 1, Andrew (1992) sebagai panduan awal dan perubahan distribusi dilakukan dengan mengecek hasil pemantauan yang terbaru yang dipublikasikan dalam berbagai referensi. Tetapi dalam buku ini, pengecekan distribusi dilakukan dalam 2 tahap yaitu pengecekan distribusi berdasarkan Kukila Checklist no. 1 (1992) dan tahap kedua dilakukan pengecekan ulang termasuk pengecekan status distribusi yang sudah dibuat oleh Andrew (1992). Perubahan dalam status distribusi tetap mengikuti Kukila Checklist no. 1 Andrew (1992). Status distribusi dalam setiap spesies dicek mempergunakan buku the Birds of Sumatra (Marle & Voous 1988), Burung-burung di Sumatera, Jawa, Bali dan Kalimantan (termasuk Sabah, Sarawak dan Brunei Darussalam) (Mackinnon & Phillipps 1993), Panduan lapangan burung-burung di Kawasan Wallacea (Coates & Bishop 2000), Birds of New Guinea (Beehler dkk. 1986), serial Hand Book of the World, Complete Checklist of the Birds of the World (Howard and Moore)(Dickinson (ed.) 2003), Kukila Checklist no. 1, Andrew (1992) dan berbagai referensi dari Jurnal-jurnal yang berhasil dikumpulkan dan tertera dalam bagian daftar pustaka di dalam buku ini. Jenis yang dimasukkan dalam wilayah fauna (keterangan: (*) catatan jenis yang sudah terkompilasi oleh Marle & Voous (1988), Smythies (1957), White & Bruce (1986), Bartels & Stresemann (1929) dan Mayr (1941), keseluruh kompilasi tercantum dalam Andrew (1992); * Catatan jenis baru yang masuk di region Indonesia (atau penemuan jenis baru); *) Jenis hasil split. Sumatera 6 (*)Barau’s Petrel Pterodroma baraui dalam (Berg dkk. 1991). 10 (*)Jouanin’s Petrel Bulweria fallax dalam (Berg dkk. 1991). 25 Christmas Island Frigatebird Fregata andrewsi dalam (del Hoyo dkk. 1992). 54 Rufous Night Heron Nycticorax caledonicus dalam (Iqbal & Takari 2006b). 55 Japanese Night Heron Gorsachius goisagi dalam (Iqbal & Takari 2006a). 93 Pied Harrier Circus melanoleucos dalam (Iqbal 2005). 95 (*)Eastern Marsh Harrier Circus spilonitus dalam (Marle & Voous 1988). 118 Common Buzzard Buteo buteo dalam (MacKinnon & Phillipps 1993). 123 *Spotted Eagle Aquila clanga dalam (Verheugt dkk. 1993). 125 Booted Eagle Hieraaetus pennatus dalam (Rajathurai 1996). 155 (*)Sunda Teal Anas gibberifrons dalam (Andrew 1992) 158 Northern Pintail Anas acuta dalam (Holmes 1996). 161 Tufted Duck Aythya fuligula dalam (Iqbal 2005). 183 *)Roll’s Hill Partridge Arborophila rolli dalam (Mees 1996). 184 *)Sumatran Hill Partridge Arborophila sumatrana dalam (Mees 1996). 270 *Spotted Redshank Tringa erythropus dalam (Verheugt dkk. 1993). 280 Grey-tailed Tattler Heteroscelus brevipes dalam (Grantham & Kemp 2000). 288 Swinhoe’s Snipe Gallinago megala dalam (MacKinnon & Phillipps 1993) 289 Common Snipe Gallinago gallinago dalam (Marle & Vous 1988; Dickinson (ed.) 2003). 97 98 Daftar Burung Indonesia No. 2 305 316 333 398 410 522 523 559 669 816 933 950 983 1002 1052 1071 1077 1106 1327 1477 1521 1589 (*)Red-necked Phalarope Phalaropus lobatus dalam (Andrew 1992). Silver Gull Larus ridibundus dalam (IOS 2000). *Aleutian Tern Sterna aleutica dalam (Kennerley & Ollington 1998). (*)Common Pigeon Columba livia (feral) dalam (Marle & Voous 1988). Island Collared Dove Streptopelia bitorquata (feral) dalam (MacKinnon & Phillipps 1993). *)Sunda Cuckoo Cuculus lepidus dalam (del Hoyo dkk. 1997; King 2005a). *)Horsfield’s Cuckoo Cuculus horsfieldi dalam (del Hoyo dkk. 1997; King 2005a). *)Sumatran Ground Cuckoo Carpococcyx viridis dalam (Collar 1995). *)Sumatran Trogon Apalharpactes mackloti dalam (Collar & Balen 2002). (*)Red-rumped Swallow Hirundo daurica dalam (Marle & Voous 1988). *) Brown-winged WhistlingThrush Myophonus castaneus dalam (Collar 2004). *)Horsfield’s Thrush Zoothera horsfieldi dalam (Collar 2004). *) Sumatran Wren-Babbler Rimator albostriatus dalam (Collar 2006). White-bibbed Babbler Stachyris thoracica dalam (Dickinson (ed.) 2003). Common Tailorbird Orthotomus sutorius dalam (Rajathurai 1996). *Brown-chested Jungle Flycatcher Rhinomyias brunneata (dengan misnet di Padang dalam Novarino in. prep). Pied Bush-chat Saxicola caprata dalam (Rusila 1992). (*)Rück’s Blue Flycatcher Cyornis ruckii dalam (Medway & Wells 1976). *) Grey-breasted Spiderhunter Arachnothera modesta dalam (Davison 2000a). (*)Asian Golden Weaver Ploceus hypoxanthus dalam (Andrew 1992). Black Drongo Dicrurus macrocercus dalam (Ollington & Loh 1996). House Crow Corvus splendens dalam (Shepherd 1999). Kalimantan 22 (*)White-tailed Tropicbird Phaethon lepturus dalam (Bourne & Dixon 1975). 25 (*)Christmas Frigatebird Fregata andrewsi (Eve & Guigue 1989). 38 Grey Heron Ardea cinerea dalam (Balen 1999a). 47 (*)Chinese Egret Egretta eulophotes dalam (Eve & Guigue 1989). 54 Rufous Night Heron Nycticorax caledonicus dalam (MacKinnon & Phillipps 1993; Dickinson (ed.) 2003). 56 Malayan Night Heron Gorsachius melanolophus dalam (MacKinnon & Phillipps, 1993; Dickinson (ed.) 2003). 66 (*)Lesser Adjutant Leptoptilos javanicus dalam (Holmes & Burton 1987). 82 Black Kite Milvus migrans dalam (Holmes 1997). 90 *Kinabalu Serpent Eagle Spilornis kinabaluensis dalam (Balen 1999). 95 Eastern Marsh Harrier Circus spilonotus dalam (Balen & Nurwatha 1999). 108 Besra Accipiter virgatus dalam (Balen 1997). 117 Grey-faced Buzzard Butastur indicus dalam (del Hoyo dkk. 1996; Dickinson (ed.) 2003). 132 (*)Blyth’s Hawk-Eagle Spizaetus alboniger dalam (Holmes & Burton 1987). 142 (*)Peregrine Falcon Falco peregrinus dalam (Eve & Guigue 1989). Lampiran 155 157 189 227 254 266 267 273 276 280 295 296 299 302 303 307 311 322 323 329 330 334 335 398 414 514 515 522 523 527 538 539 558 566 582 622 656 676 696 707 759 (*)Sunda Teal Anas gibberifrons dalam dalam (Eve & Guigue 1989). (*)Pacific Black Duck Anas superciliosa dalam (Eve & Guigue 1989). Ferruginous Partridge Caloperdix oculea dalam (Pfeffer 1960). (*)Band-bellied Crake Porzana paykullii dalam (Smythies 1957; Smythies 1981). (*)Kentish Plover Charadrius alexandrinus dalam (Eve & Guigue 1989). (*)Eurasian Curlew Numenius arquata dalam (Eve & Guigue 1989). (*)Eastern Curlew Numenius madagascariensis dalam (Eve & Guigue 1989). (*)Common Greenshank Tringa nebularia dalam (Holmes & Burton 1987). (*)Green Sandpiper Tringa ochropus dalam (Eve & Guigue 1989). (*)Grey-tailed Tattler Heteroscelus brevipes dalam (Eve & Guigue 1989). (*)Red Knot Calidris canutus dalam (Holmes & Burton 1987). (*)Sanderling Calidris alba dalam (Eve & Guigue 1989). (*)Long-toed Stint Calidris subminuta dalam (Eve & Guigue 1989). (*)Broad-billed Sandpiper Limicola falcinellus dalam (Eve & Guigue 1989). Ruff Philomachus pugnax dalam (MacKinnon & Phillipps 1993). (*)Beach Stone-curlew Esacus neglectus dalam (Oberholser 1919). (*)Pomarine Skua Stercorarius pomarinus dalam (Bourne & Dixon 1975). (*)Common Tern Sterna hirundo dalam (Holmes & Burton 1987). (*)Roseate Tern Sterna dougallii dalam (Eve & Guigue 1989). (*)Swift Tern Sterna bergii dalam (Holmes & Burton 1987). (*)Lesser Crested Tern Sterna bengalensis dalam (Eve & Guigue 1989). (*)Brown Noddy Anous stolidus dalam (Oberholser 1919; Chapman 1983). (*)Black Noddy Anous minutus dalam (Gibson-Hill 1956). (*)Common Pigeon Columba livia dalam (Holmes & Burton 1987). Zebra Dove Geopelia striata (feral) dalam ( del Hoyo dkk. 1997). Large Hawk-Cuckoo Cuculus sparverioides dalam (Balen 1997a). (*)Moustached Hawk-Cuckoo Cuculus vagans dalam (Smythies 1981; Lumholtz dalam Andrew 1992). *)Sunda Cuckoo Cuculus lepidus dalam (del Hoyo dkk. 1997; King 2005a). *)Horsfield’s Cuckoo Cuculus horsfieldi dalam (del Hoyo dkk. 1997; King 2005a). (*)Rusty-breasted Cuckoo Cacomantis sepulcralis dalam (Holmes & Burton 1987). (*)Little Bronze Cuckoo Chrysococcyx minutillus dalam (Parker 1981). (*)Gould’s Bronze Cuckoo Chrysococcyx russatus dalam (Parker 1981). *)Bornean Ground Cuckoo Carpococcyx radiatus dalam (Collar 1995). (*)Short-toed Coucal Centropus rectunguis dalam (Holmes & Burton 1987). Mountain Scops Owl Otus spilocephalus dalam (Balen 1997). (*)Javan Frogmouth Batrachostomus javensis dalam (Nash & Nash 1988). White-throated Needletail Hirundapus caudacutus dalam (MacKinnon & Phillipps 1993). *Whitehead’s Trogon Harpactes whiteheadi dalam (Balen 1997). (*)Ruddy Kingfisher Halcyon coromanda dalam (Holmes & Burton 1987). (*)Sacred Kingfisher Halcyon sancta dalam (Holmes & Burton 1987). *Golden-naped Barbet Megalaima pulcherrima dalam (Balen 1997a). 99 100 Daftar Burung Indonesia No. 2 787 793 796 813 816 824 836 858 869 871 890 899 913 918 922 930 934 946 949 990 1013 1015 1022 1028 1034 1042 1045 1051 1060 1070 1071 1074 1079 1085 1086 (*)Greater Goldenback Chrysocolaptes lucidus dalam (Eve & Guigue 1989). Long-tailed Broadbill Psarisomus dalhousiae dalam (Balen 2000). *Whitehead’s Broadbill Calyptomena whiteheadi dalam (Pfeffer 1960). (*)Sand Martin Riparia riparia dalam (Holmes & Burton 1987). Red-rumped Swallow Hirundo daurica dalam (Eve & Guigue 1989). (*)New Zealand Pipit Anthus novaeseelandiae dalam (Holmes & Burton 1987). (*)Sunda Cuckooshrike Coracina larvata dalam (Wilkinson dkk. 1991). (*)Fruithunter Chlamydochaera jefferyi dalam (Prieme & Heegaard 1988; Rice 1989). Grey-chinned Minivet Pericrocotus solaris dalam (Balen 1997a). Scarlet Minivet Pericrocotus flammeus dalam (Holmes & Burton 1987). (*)Sooty-headed Bulbul Pycnonotus aurigaster dalam (Holmes & Burton 1987). *Flavescent Bulbul Pycnonotus flavescens dalam (Balen 1997a). (*)Brown Shrike Lanius cristatus dalam (Chasen 1935; Holmes & Burton 1987). White-browed Shortwing Brachypteryx montana dalam (Balen 1997a). *)White-crowned Shama Copsychus stricklandii dalam (Balen & Nurwatha 1997). Blue Rock Thrush Monticola solitarius dalam (Davison 1997). *) Bornean Whistling Thrush Myophonus borneensis dalam (Collar 2004). Orange-headed Thrush Zoothera citrina dalam (Laman dkk. 1996). Scaly Thrush Zoothera dauma dalam (Laman dkk. 1996). (*)Mountain Wren-Babbler Napothera crassa dalam (Prieme & Heegaard 1988). (*)Chestnut-capped Laughingthrush Garrulax mitratus dalam (Rice 1989). (*)White-browed Shrike-Babbler Pteruthius flaviscapis dalam (Prieme & Heegaard 1988). (*)White-bellied Yuhina Yuhina zantholeuca dalam (Wilkinson dkk. 1991). Sunda Bush Warbler Cettia vulcania dalam (Balen 1997a). Striated Grassbird Megalurus palustris dalam (Balen 1999b). (*)Clamorous Reed Warbler Acrocephalus stentoreus dalam (Mees 1971). (*)Golden-headed Cisticola Cisticola exilis dalam (Harvey & Holmes 1976). (*)Mountain Tailorbird Orthotomus cuculatus dalam (Prieme & Heegaard 1988). (*)Mountain Leaf Warbler Phylloscopus trivirgatus dalam (Prieme & Heegaard 1988). (*)Fulvous-chested Jungle Flycatcher Rhinomyias olivacea dalam (Wilkinson dkk. 1991). *Brown-chested Jungle Flycatcher Rhinomyias brunneata dalam (MacKinnon & Phillipps 1993). *White-browned Rhinomyias Rhinomyias gularis dalam (Balen 1997a). Grey-streaked Flycatcher Muscicapa griseisticta dalam (Balen 1992). Indigo Flycatcher Eumyias indigo dalam (Balen 1997). (*)Yellow-rumped Flycatcher Ficedula zanthopygia dalam (Chasen 1935). Lampiran 1087 1090 1112 1114 1185 1267 1327 1329 1332 1333 1363 1446 1455 1476 1488 1516 1523 1584 1587 1588 Jawa 8 9 11 12 14 18 19 21 22 27 28 34 37 (*)Narcissus Flycatcher Ficedula narcissina dalam (Smythies 1981; Lumholtz dalam Andrew 1992). (*)Snowy-browed Flycatcher Ficedula hyperythra dalam (Prieme & Heegaard 1988). (*)Tickell’s Blue Flycatcher Cyornis tickelliae dalam (Oberholser 1917a). (*)Pygmy Flycatcher Muscicapella hodgsoni dalam (Wilkinson dkk. 1991). (*)White-throated Fantail Rhipidura albicollis dalam (Prieme & Heegaard 1988). (*)Great Tit Parus major dalam (Holmes & Burton 1987). *) Grey-breasted Spiderhunter Arachnothera modesta dalam (Davison 2000a). *Whitehead’s Spiderhunter Arachnothera juliae dalam (Balen 1997a). Black-capped White-eye Zosterops atricapilla dalam (Balen 1997a). (*)Everett’s White-eye Zosterops everetti dalam (Wilkinson dkk. 1991). (*)Mountain Blackeye Chlorocharis emiliae dalam (Prieme & Heegaard 1988). Tawny-breasted Parrot-Finch Erythrura hyperythra dalam (Balen 1997a). (*)Scaly-breasted Munia Lonchura punctulata dalam (Harvey & Holmes 1976). (*)Eurasian Tree Sparrow Passer montanus dalam (Holmes & Burton 1987). (*)Chestnut-cheeked Starling Sturnus philippensis dalam (Holmes & Burton 1987). Black-and-crimson Oriole Oriolus cruentus dalam (Pfeffer 1961). (*)Crow-billed Drongo Dicrurus annectans dalam (Smythies 1981). Common Green Magpie Cissa chinensis dalam (Pfeffer 1961). Bornean Treepie Dendrocitta cinerascens dalam (Reid 1997). (*)Racket-tailed Treepie Crypsirina temia dalam (Mees 1966a). (*)Antarctic Prion Pachyptila desolata dalam (Becking 1976). (*)Bulwer’s Petrel Bulweria bulwerii dalam (Andrew 1992). (*)Streaked Shearwater Calonectris leucomelas dalam (Andrew 1992). (*)Wedge-tailed Shearwater Puffinus pacificus dalam (Hoogerwerf 1940). (*)Wilson’s Storm Petrel Oceanites oceanicus dalam (Kooiman 1940). (*)Australasian Grebe Tachybaptus novaehollandiae dalam (White & Bruce 1986; Wiegant & van Helvoort 1987). (*)Little Grebe Tachybaptus ruficollis dalam (White & Bruce 1986; Wiegant & van Helvoort 1987). (*)Red-tailed Tropicbird Phaethon rubricauda dalam (Bartels & Stresemann 1929; Hoogerwerf 1966). (*)White-tailed Tropicbird Phaethon lepturus dalam (Kooiman 1940a; Queried dalam Bartels & Stresemann 1929). (*)Little Black Cormorant Phalacrocorax sulcirostris dalam (Hoogerwerf 1947; Hoogerwerf 1951; Hoogerwerf 1954). (*)Little Pied Cormorant Phalacrocorax melanoleucos dalam (Kooiman 1938). (*)Abbott’s Booby Papasula abbotti dalam (Becking 1976a). (*)Australian Pelican Pelecanus conspicillatus dalam (Somadikarta & Holmes 1979). 101 102 Daftar Burung Indonesia No. 2 45 47 54 65 72 76 82 88 117 118 125 158 160 164 212 239 246 254 255 256 257 258 263 276 283 288 303 305 308 311 312 313 316 333 335 341 (*)White-faced Heron Egretta novaehollandiae (Ash 1984). (*)Chinese Egret Egretta eulophotes dalam (Andrew 1992). (*)Rufous Night Heron Nycticorax caledonicus dalam (Hoogerwerf 1966a; Erftemeijer 1989). (*)Black-necked Stork Ephippiorhynchus asiaticus dalam (Bartels 1908; Stresemann dalam Kuroda 1936). (*)Royal Spoonbill Platalea regia dalam (Hoogerwerf 1948). (*)Black Baza Aviceda leuphotes dalam (Balen 1984). Black Kite Milvus migrans dalam foto dan catatan tahun 2006 (Sukmantoro pers. comm. 2007). (*)Short-toed Snake Eagle Circaetus gallicus dalam (Balen & Compost 1989). (*)Grey-faced Buzzard Butastur indicus dalam (Bartels & Stresemann 1929; Queried dalam Kuroda 1936). (*)Common Buzzard Buteo buteo dalam (Mees 1971). (*)Booted Eagle Hieraaetus pennatus dalam (Ash 1984). (*)Northern Pintail Anas acuta dalam (Mees 1971). (*)Hardhead Aythya australis dalam (Frank 1937; Hoogerwerf 1949). (*)Orange-footed Scrubfowl Megapodius reinwardt dalam (Kuroda 1933). (*)Slaty-legged Crake Rallina eurizonoides dalam (Mees 1971; Queried dalam Bartels & Stresemann 1929). (*)Masked Finfoot Heliopais personatus dalam (Milton 1985). *Sooty Oystercatcher Haematopus fuliginosus di Bali dalam (Mason 1997). (*)Kentish Plover Charadrius alexandrinus dalam (Ash 1984). (*)Javan Plover Charadrius javanicus dalam (Chasen 1938). (*)Red-capped Plover Charadrius ruficapillus dalam (Hoogerwerf 1966b). (*)Malaysian Plover Charadrius peronii dalam Hoogerwerf 1966b; Hoogerwerf 1970). (*)Long-billed Plover Charadrius placidus dalam (Meeth & Meeth 1989). (*)Little Curlew Numenius minutus dalam (Kooiman 1940a). (*)Green Sandpiper Tringa ochropus dalam (Chasen & Kloss 1933). (*)Long-billed Dowitcher Limnodromus scolopaceus dalam (Klapste 1984). (*)Swinhoe’s Snipe Gallinago megala dalam (Siebers 1929; Kuroda 1936). (*)Ruff Philomachus pugnax dalam (Ash 1984). (*)Red-necked Phalarope Phalaropus lobatus dalam (Ash 1984). (*)Australian Pratincole Stiltia isabella dalam (Kooiman 1940a; Queried dalam Bartels dan Stresemann 1929). (*)Pomarine Skua Stercorarius pomarinus dalam (Ash 1984). (*)Parasitic Jaeger Stercorarius parasiticus dalam (Ash 1984). Long-tailed Jaeger Stercorarius longicaudus dalam (MacKinnon & Phillipps 1993). Common Black-headed Gull Larus ridibundus di Bali dalam (Myer 2000). *Aleutian Tern Sterna aleutica dalam (Hill & Bishop 1999). (*)Black Noddy Anous minutus dalam (Hoogerwerf 1947a; Hoogerwerf 1948a). (*)Thick-billed Green Pigeon Treron curvirostra dalam (Hoogerwerf 1962; Holmes & Balen 1990). Lampiran 350 398 441 475 515 520 522 523 553 623 697 698 725 810 837 897 919 950 1030 1038 1071 1296 1326 1374 1454 1461 1492 1589 (*)Banded Fruit Dove Ptilinopus cinctus dalam (Kuroda 1936). (*)Common Pigeon Columba livia dalam (Mason 1989). (*)Coconut Lorikeet Trichoglossus haematodus dalam (Kuroda 1936). (*)Yellow-crested Cockatoo Cacatua sulphurea tercatat di Nusa Penida dalam (Kuroda 1936) dan tercatat di Jawa sebagai feral dalam (MacKinnon & Phillipps 1993). (*)Moustached Hawk-Cuckoo Cuculus vagans dalam (Siebers 1929; Kuroda 1936). (*)Common Cuckoo Cuculus canorus dalam (Bartels & Stresemann 1929; Mees 1979). *)Sunda Cuckoo Cuculus lepidus dalam (del Hoyo dkk. 1997; King 2005a). *)Horsfield’s Cuckoo Cuculus horsfieldi dalam (del Hoyo dkk. 1997; King 2005a). (*)Green-billed Malkoha Rhopodytes tristis tercatat di Kangean dalam (Kuroda 1936). (*)Sunda Frogmouth Batrachostomus cornutus tercatat di Kangean dalam (Hoogerwerf 1962a). (*)White-throated Kingfisher Halcyon smyrnensis dalam (Somadikarta 1973). (*)Black-capped Kingfisher Halcyon pileata dalam (Kooiman 1940a; Hoogerwerf 1947b). (*)Rainbow Bee-eater Merops ornatus dalam (Berlioz 1936; White & Bruce 1986). (*)Elegant Pitta Pitta elegans dalam (White & Bruce 1986). (*)Bar-bellied Cuckooshrike Coracina striata tercatat di Kangean dalam (Kuroda 1936). (*)Asian Red-eyed Bulbul Pycnonotus brunneus dalam (Oberholser 1917). Siberian Blue Robin Luscinia cyane dalam (Luijendijk & Scharringa 1999). *)Horsfield’s Thrush Zoothera horsfieldi dalam (Collar 2004). *)Javan Bush Warbler Bradypterus montis dalam (Dickinson (ed.) 2003). (*)Pallas’s Grasshopper Warbler Locustella certhiola dalam (Bartels & Stresemann 1929; Queried dalam Kuroda 1933). *Brown-chested Jungle Flycatcher Rhinomyias brunneata dalam (Prawiradilaga dkk. 2003). (*)Blue-cheeked Flowerpecker Dicaeum maugei tercatat di Nusa Penida dalam (Neumann 1941). (*)Yellow-eared Spiderhunter Arachnothera chrysogenys dalam (Siebers 1929; Queried dalam Bartels & Stresemann 1929). (*)Brown Honeyeater Lichmera indistincta tercatat di Bali dalam (Kuroda 1936). (*)Black-faced Munia Lonchura molucca dalam (Ash 1984; Chasen 1935). *White-capped Munia Lonchura ferruginosa dalam (Payne & Sorenson 2003). (*)Bali Myna Leucopsar rothschildi tercatat di Bali dalam (Kuroda 1936). (*)House Crow Corvus splendens dalam (Thornton dkk. 1990). 103 104 Daftar Burung Indonesia No. 2 Sulawesi 9 (*)Bulwer’s Petrel Bulweria bulwerii dalam (Kukila Bird Report 1990). 87 (*)Grey-headed Fish Eagle Ichthyophaga ichthyaetus dalam (Kukila Bird Report 1990). 95 Eastern Marsh Harrier Circus spilonotus dalam (Wardill & Katuuk 1999). 136 Eurasian Kestrel Falco tinnunculus dalam (Riley 1997). 219 *Talaud Rail Gymnocrex talaudensis dalam (Lambert 1998a). 232 *Talaud Bush-hen Amaurornis magnirostris dalam (Lambert 1998b). 244 Greater Painted Snipe Rostratula benghalensis dalam (Bishop & Bishop 1999). 254 Kentish Plover Charadrius alexandrinus dalam (Coates & Bishop 2000). 265 *Bristle-thighed Curlew Numenius tahitiensis dalam (Donaldson in litt. 1999). 270 *Spotted Redshank Tringa erythropus dalam (Riley 1997). 276 (*)Green Sandpiper Tringa ochropus dalam (Kukila Bird Report 1990). 284 (*)Asian Dowitcher Limnodromus semipalmatus dalam (Baltzer 1990). 311 (*)Pomarine Skua Stercorarius pomarinus dalam (Smeenk 1985; Chapman 1986; Balen 1991). 312 (*)Parasitic Jaeger Stercorarius parasiticus dalam (Kukila Bird Report 1990). 316 Common Black-headed Gull Larus ridibundus dalam (Argeloo 1993). 322 (*)Common Tern Sterna hirundo dalam (Pringle 1987). 323 Roseate Tern Sterna dougallii dalam (del Hoyo dkk. 1996). 333 *Aleutian Tern Sterna aleutica dalam (Hill & Bishop 1999). 523 *)Horsfield’s Cuckoo Cuculus horsfieldi dalam (del Hoyo dkk. 1997; King 2005a). 528 Brush Cuckoo Cacomantis variolosus dalam (White & Bruce 1986; del Hoyo dkk. 1997). 584 *Siau Scops Owl Otus siaoensis dalam (Lambert & Rasmussen 1998). 602 *Cinnabar Owl Ninox ios dalam (Mauro 2001). 603 *Togian Hawk-Owl Ninox burhani dalam (Indrawan & Somadikarta 2004). 683 Variable Dwarf Kingfisher Ceyx lepidus dalam (White & Bruce 1986). 1037 Lanceolated Warbler Locustella lanceolata dalam (Wardill & Riley 2000). 1063 Island Leaf Warbler Phylloscopus poliocephalus dalam (Stones dkk. 1997). 1255 Drab Whistler Pachycephala griseonota dalam (White & Bruce 1986). 1258 *)Sangihe Shrikethrush Colluricincla sanghirensis dalam (Rozendaal & Lambert 1999). 1345 *)Sangihe White-eye Zosterops nehrkorni dalam (Rasmussen dkk. 2000). 1474 Black-faced Bunting Emberiza spodocephala dalam (Stones dkk. 1997) 1486 Metallic Starling Aplonis metallica dalam (White & Bruce 1986). Maluku 5 (*)Tahiti Petrel Pterodroma rostrata dalam (Smeenk 1985; Cadee 1985). 16 (*)Swinhoe’s Storm Petrel Oceanodroma monorhis dalam (Smeenk 1985). 34 (*)Abbott’s Booby Papasula abbotti dalam (Smeenk 1985). 126 (*)Little Eagle Hieraaetus morphnoides dalam (King 1990). 271 (*)Common Redshank Tringa totanus dalam (Bowler & Taylor 1989). 299 (*)Long-toed Stint Calidris subminuta dalam (Bowler & Taylor 1989). Lampiran 312 313 316 321 336 348 428 435 523 524 656 682 1044 1346 Arctic Jaeger Stercorarius parasiticus dalam (IOS 2000). Long-tailed Jaeger Stercorarius longicaudatus dalam (IOS 2000). Silver Gull Larus ridibundus dalam (Argeloo 1993). Caspian Tern Hydroprogne caspia dalam (Ekstrom & Isherwood 2000). (*)Angel Tern Gygis alba dalam (Cheshire 1990). (*)Pink-necked Green Pigeon Treron vernans dalam (Andrew 1992). Western Crowned Pigeon Goura cristata dalam (Kitchener dkk. 1993). Blue-streaked Lory Eos reticulata dalam (del Hoyo dkk. 1997; Coates & Bishop 2000). *)Horsfield Cuckoo Cuculus horsfieldi dalam (del Hoyo dkk. 1997; King 2005a). *)Pallid Cuckoo Cuculus pallidus dalam (King 2005a). White-throated Needletail Hirundapus caudacutus dalam (Coates & Bishop 2000). Little Kingfisher Alcedo pusilla dalam (White and Bruce 1986). Zitting Cisticola Cisticola juncidis dalam (Coates & Bishop 2000; Dickinson (ed.) 2003). *)Seram White-eye Zosterops stalkeri dalam (Rasmussen dkk. 2000). Nusa Tenggara 5 (*)Tahiti Petrel Pterodroma rostrata dalam (Smeenk 1985; Cadee 1989). 9 (*)Bulwer’s Petrel Bulweria bulwerii dalam (Bishop 1992). 11 (*)Streaked Shearwater Calonectris leucomelas dalam (Smeenk 1985; Bishop 1992). 14 (*)Wilson’s Storm Petrel Oceanites oceanicus dalam (Andrew 1992). 25 (*)Christmas Frigatebird Fregata andrewsi dalam (McKean 1987). 62 (*)Milky Stork Mycteria cinerea dalam (Silvius & Verheught 1989). 66 Lesser Adjutant Leptoptilos javanicus dalam (Johnstone dkk. 1996). 67 (*)Glossy Ibis Plegadis falcinellus (Andrew 1986). 160 Hardhead Aythya australis dalam (Grantham 2000d). 238 Eurasian Coot Fulica atra dalam (Trainor 2005). 254 Kentish Plover Charadrius alexandrinus dalam (Coates & Bishop 2000). 255 Javan Plover Charadrius javanicus terdokumentasi melalui video (Trainor pers. comm. 2007). 266 (*)Eurasian Curlew Numenius arquata dalam (Andrew 1986). 275 Lesser Yellowlegs Tringa flavipes dalam (Schellekens 2006). 284 (*)Asian Dowitcher Limnodromus semipalmatus dalam (Andrew 1986). 295 (*)Red Knot Calidris canutus dalam (Andrew 1986). 299 (*)Long-toed Stint Calidris subminuta dalam (Andrew 1986). 303 Ruff Philomachus pugnax dalam (Verbelen 1995; Mauro 1999). 311 (*)Pomarine Skua Stercorarius pomarinus dalam (Smeenk 1985; Bishop 1992). 312 Parasitic Jaeger Stercorarius parasiticus tercatat dalam Coates & Bishop (2000) 313 (*)Long-tailed Jaeger Stercorarius longicaudus dalam (Roseveare & Allen 1991). 318 (*)Whiskered Tern Chlidonias hybridus dalam (Andrew 1986). 322 Common Tern Sterna hirundo tercatat dalam Coates & Bishop (2000). 323 Roseate Tern Sterna dougallii dalam (del Hoyo dkk. 1996). 105 106 Daftar Burung Indonesia No. 2 332 336 362 398 435 442 443 444 446 514 522 523 604 639 663 664 665 950 1029 1031 1038 1187 1495 Arctic Tern Sterna paradisea dalam (IOS 2000). White Tern Gygis alba dalam (Coates & Bishop 2000). Superb Fruit Dove Ptilinopus superbus (Trainor dkk. 2006). (*)Common Pigeon Columba livia dalam (White & Bruce 1986, dikatagorikan feral oleh Andrew 1992). Blue-streaked Lory Eos reticulata (feral) dalam (del Hoyo dkk. 1997; Coates & Bishop 2000). *)Scarlet-breasted Lorikeet Trichoglossus forsteni dalam (Cain 1955). *)Flores Lorikeet Trichoglossus weberi dalam (Dickinson (ed.) 2003). *)Marigold Lorikeet Trichoglossus capistratus dalam (Dickinson (ed.) 2003). *)Red-collared Lorikeet Trichoglossus rubritorquis dalam (Cain 1955). Large Hawk-Cuckoo Cuculus sparverioides dalam (del Hoyo dkk. 1997). *)Sunda Cuckoo Cuculus lepidus dalam (King 2005a). *)Horsfield’s Cuckoo Cuculus horsfieldi dalam (del Hoyo dkk. 1997; King 2005a). *Little Sumba Hawk-Owl Ninox sumbaensis dalam (Olsen dkk. 2002). *)Mees’s Nightjar Caprimulgus meesi dalam (Sangster & Rozendaal 2004). House Swift Apus nipalensis dalam (del Hoyo dkk. 1997; Coates & Bishop 2000). Asian Palm Swift Cypsiurus balasiensis dalam (Johnstone dkk. 1996; Trainor dkk. 2006). (*)Grey-rumped Treeswift Hemiprocne longipennis dalam (Balen 1991a) *)Horsfield’s Thrush Zoothera horsfieldi dalam (Collar 2004). (*)Tanimbar Bush Warbler Cettia carolinae dalam (Rozendaal 1987). *)Timor Bush Warbler Bradypterus timorensis dalam (Dickinson (ed.) 2003). Pallas’s Warbler Locustella certhiola dalam (IOS 2000). (*)Pied Fantail Rhipidura javanica dalam (Bruce dalam Andrew 1992). (*)White-vented Myna Acridotheres javanicus dalam (Andrew 1992). Papua 5 (*)Tahiti Petrel Pterodroma rostrata dalam (Jesperson 1933). 12 (*)Wedge-tailed Shearwater Puffinus pacificus dalam (Bishop dalam Andrew 1992). 14 (*)Wilson’s Storm Petrel Oceanites oceanicus dalam (Hoogerwerf 1964). 22 (*)White-tailed Tropicbird Phaethon lepturus dalam (Cadee 1989). 34 (*)Abbott’s Booby Papasula abbotti dalam (Cadee 1989). 39 (*)White-necked Heron Ardea pacifica dalam (Hoogerwerf 1964). 60 Cinnamon Bittern Ixobrychus cinnamomeus dalam (Tindige 2003). 70 (*)Straw-necked Ibis Threskiornis spinicollis dalam (Hoogerwerf 1964). 80 Bat Hawk Macheiramphus alcinus dalam (Glynn 1995). 81 (*)Black-winged Kite Elanus caeruleus dalam (Hoogerwerf 1964). 95 (*)Eastern Marsh Harrier Circus spilonotus dalam (Hoogerwerf 1964). 114 (*)Chestnut-shouldered Goshawk Accipiter buergersi dalam (Diamond 1985). 122 (*)Wedge-tailed Eagle Aquila audax dalam (Hoogerwerf 1964). 137 (*)Spotted Kestrel Falco moluccensis dalam Bishop & Diamond dalam Andrew Lampiran 145 146 148 154 159 181 225 240 251 262 268 271 272 276 284 285 294 295 296 301 302 306 311 315 316 319 321 325 378 398 480 523 538 547 578 592 608 631 634 645 1992). (*)Plumed Whistling Duck Dendrocygna eytoni dalam (Hoogerwerf 1964). (*)Wandering Whistling Duck Dendrocygna arcuata dalam (Hoogerwerf 1964). (*)Black Swan Cygnus atratus dalam (Beehler 1980; Parry 1989). (*)Eurasian Wigeon Anas penelope dalam (Gyldenstolpe 1955). (*)Garganey Anas querquedula dalam (Hoogerwerf 1964). (*)King Quail Coturnix chinensis dalam (Hoogerwerf 1964). (*)Baillon’s Crake Porzana pusilla dalam (Junge 1952). (*)Australian Bustard Ardeotis australis dalam (Hoogerwerf 1964). (*)Grey Plover Pluvialis squatarola dalam (Diamond 1985). (*)Red-kneed Dotterel Erythrogonys cinctus dalam (Hoogerwerf 1964). (*)Black-tailed Godwit Limosa limosa dalam (Hoogerwerf 1964). (*)Common Redshank Tringa totanus dalam (Bishop dalam Andrew 1992). (*)Marsh Sandpiper Tringa stagnatilis dalam (Hoogerwerf 1964). (*)Green Sandpiper Tringa ochropus dalam (Hoogerwerf 1964). Asian Dowitcher Limnodromus semipalmatus dalam (Bostok 2000). *Red-necked Avocet Recurvirostra novaehollandiae dalam (Bostok 2000). (*)Great Knot Calidris tenuirostris dalam (Hoogerwerf 1964). (*)Red Knot Calidris canutus dalam (Hoogerwerf 1964). (*)Sanderling Calidris alba dalam (Hoogerwerf 1964). (*)Curlew Sandpiper Calidris ferruginea dalam (Hoogerwerf 1964). (*)Broad-billed Sandpiper Limicola falcinellus dalam (Hoogerwerf 1964). *)Bush Thick-knee Burhinus grallarius dalam (Dickinson (ed.) 2003). (*)Pomarine Skua Stercorarius pomarinus dalam (Melville 1980). *Common Black-headed Gull Larus novaehollandiae dalam (Bishop 1983). (*)Common Black-headed Gull Larus ridibundus dalam (King 1979; Bishop & Diamond 1987). (*)White-winged Tern Chlidonias leucopterus dalam (Hoogerwerf 1964). (*)Caspian Tern Hydroprogne caspia dalam (Hoogerwerf 1964). (*)Spectacled Tern Sterna lunata dalam (Coates dalam Andrew 1992). (*)Spectacled Imperial Pigeon Ducula perspicillata dalam (Bishop & Diamond dalam Andrew 1992). (*)Common Pigeon Columba livia dalam (Beehler dkk. 1986). (*)Little Corella Cacatua sanguinea dalam (Hoogerwerf 1964). *)Horsfield’s Cuckoo Cuculus horsfieldi dalam (del Hoyo dkk. 1997; King 2005a). Little Bronze Cuckoo Chrysococcyx minutillus dalam (Beehler 1986; del Hoyo dkk. 1997). Asian Koel Eudynamys scolopacea dalam (Beehler 1986; del Hoyo dkk. 1997). (*)Eastern Grass-Owl Tyto longimembris dalam (Ripley 1964). *Biak Island Scops Owl Otus beccarii dalam (Lambert & Rasmussen 1998). Boobook Owl Ninox boobook dalam (Schodde & Mason 1980). (*)White-throated Nightjar Eurostopodus mystacalis dalam (Rand 1942). (*)Cloud-forest Nightjar Eurostopodus archboldi dalam (Rand 1942). (*)Bare-legged Swiftlet Collocalia nuditarsus (Aerodromus nuditarsus dalam 107 108 Daftar Burung Indonesia No. 2 811 816 819 824 890 913 930 1035 1043 1044 1125 1167 1199 1227 1294 1347 1407 1421 1435 1444 1471 1475 1476 1532 1549 1554 Andrew 1992) dalam (Somadikarta 1967; Coates 1985). (*)Noisy Pitta Pitta versicolor dalam (Mees 1965). Red-rumped Swallow Hirundo daurica dalam (Gregory dkk. 1996). (*)Fairy Martin Cecropis ariel dalam Hornbuckle & Roddis dalam Andrew 1992). (*)New Zealand Pipit Anthus novaeseelandiae dalam (Mees 1965). (*)Sooty-headed Bulbul Pycnonotus aurigaster (feral) dalam (Andrews; Entwistle dalam Andrew 1992). (*)Brown Shrike Lanius cristatus dalam (Thompson 1964). Blue Rock Thrush Monticola solitarius dalam (Gregory dkk. 1996). (*)Little Grassbird Megalurus gramineus dalam (Junge 1952). (*)Oriental Reed Warbler Acrocephalus orientalis dalam (LeCroy 1969). (*)Zitting Cisticola Cisticola juncidis dalam (Bishop dalam Andrew 1992). Perplexing Scrubwren Sericornis virgatus dalam (Beehler et. al. 1986). (*)Kofiau Monarch Monarcha julianae dalam (Ripley 1959). *Mangrove Fantail Rhipidura phasiana dalam (Hornbuckle dkk. 1991). (*)Green-backed Robin Pachycephalopsis hattamensis dalam (Coates 1990). *)Red-capped Flowerpecker Dicaeum geelvinkianum dalam (Beehler dkk. 1986). *)Black-fronted White-eye Zosterops minor dalam (Dickinson (ed.) 2003). (*)White-throated Honeyeater Melithreptus albogularis dalam (Mees 1982). (*)Noisy Friarbird Philemon corniculatus dalam (Archer; Hornbuckle & Roddis dalam Andrew 1992). * Wattled Smoky Honeyeater Melipotes carolae dalam (Beehler dkk. 2007). (*)Crimson Finch Neochmia phaeton dalam (Hoogerwerf 1964). (*)Western Alpine Munia Lonchura montana dalam (Coates 1990). *House Sparrow Passer domesticus dalam (Holmes & Gregory 1997). (*)Eurasian Tree Sparrow Passer montanus dalam (Holmes 1989). (*)Magpielark Grallina cyanoleuca dalam (Hornbuckle & Roddis dalam Andrew 1992). *)Flame Bowerbird Sericulus ardens dalam (Frith & Frith 2004). (*)Antenna Satinbird Cnemophilus macgregorii dalam (Coates 1990). Spesies yang dikeluarkan dari wilayah fauna; Sumatera 37 (*)Australian Pelican Pelecanus conspicillatus dalam (Holmes dalam Andrew 1992). 305 Red-necked Phalarope Phalaropus lobatus dalam (MacKinnon & Phillipps 1993). 521 Oriental Cuckoo Cuculus saturatus dalam (del Hoyo dkk. 1997; King 2005a). 816 Red-rumped Swallow Hirundo daurica yang tercatat di Sumatera diperkirakan jenis H. striolata dan tidak ada spesimen H. daurica yang tercatat di Indonesia. Tetapi, catatan yang meragukan tersebut masih diacu oleh MacKinnon & Lampiran 1328 Phillipps 1993 & Dickinson (ed.) 2003. Streaky-breasted Spiderhunter Arachnothera affinis dalam (Davison 2000a). Kalimantan 18 (*)Australasian Grebe Tachybaptus novaehollandiae dalam (Smythies 1981). 56 (*)Malayan Night Heron Gorsachius melanolophus dalam (Smythies 1957). 162 (*)Philippine Megapode Megapodius cumingii dalam (Smythies 1957). 816 (*)Red-rumped Swallow Hirundo daurica dalam (Eve & Guigue 1989). 1009 Sunda Laughingthrush Garrulax palliatus dalam (Andrew 1993; MacKinnon & Phillipps 1993). 1077 (*)Pied Bush Chat Saxicola caprata dalam ((Smythies 1981). Jawa 64 491 503 521 593 781 808 977 1188 1456 (*)Storm’s Stork Ciconia stormi dalam (Mackinnon dalam Andrew 1992). (*)Great-billed Parrot Tanygnathus megalorynchos dalam (Andrew 1992). Blue-crowned Hanging Parrot Loriculus galgulus dalam (Balen & Lewis 1991 dalam IOS 2000). Oriental Cuckoo Cuculus saturatus dalam (del Hoyo dkk. 1997; King 2005a). Rajah’s Scops Owl Otus brookii dalam (del Hoyo dkk. 1997; MacKinnon & Phillipps 1993; IOS 2000). (*)Grey-capped Pygmy Woodpecker Dendrocopos canicapillus dalam (Bartels 1908a; Kuroda 1936). (*)Blue-winged Pitta Pitta moluccensis dalam (Mees 1971). (*)Sooty-capped Babbler Malacopteron affine dalam (Bartels & Stresemann 1929). (*)Spotted Fantail Rhipidura perlata dalam (Hoogerwerf 1949a; MacKinnon 1988). White-bellied Munia Lonchura leucogastra dalam (Hoogerwerf 1962 dalam IOS 2000). Sulawesi 50 Chinese Pond-heron Ardeola bacchus dalam (Dickinson (ed.) 2003). 68 (*)Black-headed Ibis Threskiornis melanocephalus dalam (White & Bruce 1986). 1257 (*)Little Shrikethrush Colluricincla megarhyncha dalam (Mountfort 1988; White & Bruce 1986). Maluku 270 (*)Spotted Redshank Tringa erythropus dalam (Andrew 1992). 312 Arctic Jaeger Stercorarius parasiticus dalam (Coates & Bishop 2000). 313 Long-tailed Jaeger Stercorarius longicaudus dalam (Coates & Bishop 2000). Nusa Tenggara 22 White-tailed Tropicbird Phaethon lepturus dalam (Trainor dkk. 2007). 289 Common Snipe Gallinago gallinago dalam (Coates & Bishop 2000). 563 Pheasant Coucal Centropus phasianinus dalam (Trainor dkk. 2007). 109 110 Daftar Burung Indonesia No. 2 Papua 256 Red-capped Plover Charadrius ruficapillus dalam (Beehler dkk. 1986; Dickinson (ed.) 2003). Lampiran Lampiran 4. Daftar Tambahan untuk kawasan Kalimantan Daftar tambahan untuk kawasan Kalimantan mencakup spesies - spesies burung yang ada di wilayah Kalimantan Utara (Malaysia dan Brunei Darussalam), tetapi tidak di wilayah Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan di wilayah Indonesia. Catatan burung di Kalimantan berdasarkan Smythies (1957, 1981), Vowles & Vowles (1985), Mann (1987) dan Mann (1989) dalam Andrew (1992), Witt (1994), Davison (1997a, 1997b, 1999, 2000a), Holmes (1997), Dymond (1999), Smythies (1999), Balen (1997a, 2000) dan Mackinnon dkk. (2000). Spesies dengan nomor spesies (sequence) merupakan spesies yang ada di Indonesia, tercatat di Kalimantan tetapi tidak tercatat di Kalimantan bagian wilayah Indonesia. Jenis tanpa nomor spesies merupakan jenis yang tidak tercatat di seluruh wilayah Indonesia. No. sp Nama Spesies Nama Inggris Nama Indonesia 9 Bulweria bulwerii Bulwer’s petrel petrel Bulwer 11 Calonectris leucomelas streaked shearwater pengguntinglaut Belang 12 Pufinus paciicus Wedge-tailed shearwater pengguntinglaut pasiik 16 Oceanodroma monorhis swinhoe’s storm petrel petrelbadai swinhoe 19 Tachybaptus ruicollis Little Grebe Titihan Jelaga 23 Fregata minor Great frigatebird cikalang Besar 26 Phalacrocorax carbo Great cormorant pecukpadi Besar 31 Sula dactylatra masked Booby angsabatu Topeng 32 Sula sula red-footed Booby angsabatu Kakimerah 33 Sula leucogaster Brown Booby angsabatu coklat 38 Ardea cinerea Grey heron cangak abu 54 Nycticorax caledonicus rufous night heron Kowakmalam merah 56 Gorsachius melanolophus malayan night heron Kowak melayu Botaurus stellaris Great Bittern - Threskiornis melanocephalus Black-headed ibis ibis cucukbesi Platelea minor Black-faced spoonbill - Gyps bengalensis White-rumped Vulture - Circus cyaneus hen harrier - 95 Circus spilonotus eastern marsh harrier elangrawa Timur 108 Accipiter virgatus Besra elangalap Besra Accipiter nisus northern sparrowhawk - Butastur indicus Grey-faced Buzzard elang Kelabu Microhierax latifrons White-fronted falconet - 136 Falco tinnunculus common Kestrel alapalap erasia 154 Anas penelope eurasian Wigeon itik Bungalan 68 117 111 112 Daftar Burung Indonesia No. 2 No. sp Nama Spesies Nama Inggris Nama Indonesia Anas crecca common Teal - Anas platyrhynchos mallard - Anas acuta northern pintail itik Utara Anas clypeata northern shoveler - 161 Aythya fuligula Tufted Duck Kambangan hitam 162 Megapodius cumingii philippine megapode Gosong pilipina 188 Tropicoperdix charltonii scaly-breasted partridge puyuhgonggong Kalung 189 Caloperdix oculea ferruginous partridge puyuh Tarun-tarun Rallus aquaticus Water rail - Fulica atra eurasian coot mandar hitam Vanellus vanellus northern Lapwing - Vanellus cinereus Grey-headed Lapwing Trulek Kelabu Charadrius hiaticula ringed plover - 258 Charadrius placidus Long-billed plover cerek paruh-panjang 263 Numenius minutus Little curlew Gajahan Kecil 270 Tringa erythropus spotted redshank Trinil Tutul 274 Tringa guttifer Trinil nordmann nordmann’s Greenshank Phalaropus fulicaria Grey phalarope - 283 Limnodromus scolopaceus Long-billed Dowitcher Trinillumpur paruh-panjang 289 Gallinago gallinago common snipe Berkik ekor-kipas Scolopax rusticola eurasian Woodcock - Calidris minuta Little stint - Calidris acuminata sharp-tailed sandpiper Kedidi ekor-panjang Calidris alpina Dunlin - Himantopus himantopus Black-winged stilt - 312 Stercorarius parasiticus parasitic Jaeger camarkejar arktika 316 Larus ridibundus common Black-headed Gull camar Kepala-hitam 321 Hydroprogne caspia caspian Tern Daralaut caspia 331 Sterna bernsteini chinese crested Tern Daralaut cina 410 Streptopelia bitorquata island collared Dove Dederuk Jawa 514 Cuculus sparverioides Large hawk-cuckoo Kangkok Besar 582 Otus spilocephalus mountain scops Owl celepuk Gunung Otus mantananensis mantanani scops Owl - Otus brookii rajah scops Owl celepuk raja Asio lammeus short-eared Owl - 158 238 247 300 593 Lampiran No. sp Nama Spesies Nama Inggris Nama Indonesia 644 Hydrochous gigas Giant swiftlet Walet raksasa 655 Collocalia linchi cave swiftlet Walet Linc 656 Hirundapus caudacutus White-throated needletail Kapinisjarum asia 732 Upupa epops eurasian hoopoe hupo Tunggal 763 Picumnus innominatus speckled piculet Tukik Belang 793 Psarisomus dalhousiae Long-tailed Broadbill madi injap 809 Pitta megarhyncha mangrove pitta paok Bakau 817 Hirundo striolata striated swallow Layanglayang Loreng Alauda gulgula Oriental sky-lark - Dendronanthus indicus forest Wagtail Kicuit hutan Motacilla alba White Wagtail - Anthus hodgsoni Olive Tree-pipit - Luscinia calliope siberian rubythroat - Tarsiger cyanurus Orange-lanked Bush robin - 930 Monticola solitarius Blue rock Thrush muraibatu arung 946 Zoothera citrina Orange-headed Thrush anis merah Zoothera everetti everett’s Thrush - 947 Zoothera sibirica siberian Thrush anis sibirica 949 Zoothera dauma scaly Thrush anis sisik 954 Turdus poliocephalus island Thrush anis Gunung 955 Turdus obscurus eye-browed Thrush anis Kuning 1076 Saxicola torquatus eurasian stone chat Decu Batu 1077 Saxicola caprata pied Bush chat Decu Belang Oenanthe oenanthe Wheatear - Garrulax calvus Bald-headed Laughingthrush - Bradypterus accentor friendly Bush Warbler - Locustella lanceolata Lanceolated Warbler Kecici Lurik Locustella ochotensis middendorff’s Grasshopper Warbler Kecici siberia Ficedula parva red-breasted flycatcher - Pachycephala homeyeri White-vented Whistler - Emberiza pusilla Little bunting - Emberiza aureola Yellow-breasted Bunting - Sturnus sturninus Daurian starling Jalak cina Sturnus sinensis White-shouldered starling - Acridotheres tristis common myna Kerak Ungu 821 1037 1039 1489 1493 113 114 Daftar Burung Indonesia No. 2 No. sp 1585 Nama Spesies Nama Inggris Nama Indonesia Acridotheres cristatellus crested myna - Oriolus hosii Black Oriole - Cissa thalassina short-tailed Green magpie ekek Geling Spesies yang dikeluarkan dari daftar tambahan untuk kawasan Kalimantan mengacu Andrew (1992) adalah sbb; 82 90 303 676 759 796 869 899 918 1028 1071 1074 1079 1082 1085 1329 1330 1332 1442 1446 1516 1584 Elang Paria (Black kite) Milvus migrans Elangular Kinabalu (Kinabalu Serpent Eagle) Spilornis kinabaluensis Trinil Rumbai Ruff Philomachus pugnax Luntur Kalimantan (Whitehead’s Trogon) Harpactes whiteheadi Takur Tengkuk-emas (Golden-naped Barbet) Megalaima pulcherrima Madihijau Whitehead (Whitehead’s Broadbill) Calyptomena whiteheadi Sepah Dagu-kelabu (Grey-chinned Minivet) Pericrocotus solaris Merbah Gunung (Flavescent Bulbul) Pycnonotus flavescens Cingcoang Biru (White-browed Shortwing) Brachypteryx montana Ceret Gunung (Sunda Bush Warbler) Cettia vulcania Sikatanrimba Coklat (Brown-chested Jungle Flycatcher) Rhinomyias brunneata Sikatanrimba Gunung (Eyebrowed Jungle Flycatcher) Rhinomyias gularis Sikatan Burik (Grey-streaked Flycatcher) Muscicapa griseisticta Sikatan Besi (Ferruginous Flycatcher) Muscicapa ferruginea Sikatan Ninon (Indigo Flycatcher) Eumyias indigo Pijantung Whitehead (Whitehead’s Spiderhunter) Arachnothera juliae Kacamata Biasa (Oriental White-eye) Zosterops palpebrosus Kacamata Topi-hitam (Black-capped White-eye) Zosterops atricapilla Pipit Benggala (Red Avadavat) Amandava amandava Bondolhijau Dada-merah (Tawny-breasted Parrot-Finch) Erythrura hyperythra Kepudang Dada-merah (Black-and-crimson Oriole) Oriolus cruentus Ekek Layongan (Common Green Magpie) Cissa chinensis Lampiran Lampiran 5. Daftar Tambahan untuk kawasan New Guinea (Papua Nugini) Daftar tambahan untuk Pulau Papua mencakup spesies- spesies burung yang ada di wilayah Papua Nugini, tetapi tidak di wilayah Papua Barat dan Papua Timur di wilayah Indonesia. Catatan burung di Pulau Papua berdasarkan Coates (1985, 1990) dalam Andrew (1992), Beehler dkk. (1986, 2001) dan del Hoyo dkk. (1992 – 2002). Spesies dengan nomor spesies (sequence) merupakan spesies yang ada di Indonesia, tercatat di Papua Nugini tetapi tidak tercatat di Papua bagian wilayah Indonesia. Spesies tanpa nomor spesies merupakan spesies yang tidak tercatat di seluruh wilayah Indonesia. No. Sp. Nama Spesies Nama Inggris Nama Indonesia Macronectus giganteus southern Giant petrel - Pachyptila turtur fairy prion - Pufinus carneipes flesh-footed shearwater pengguntinglaut Kaki-merah Pufinus tenuirostris short-tailed shearwater - Pufinus heinrothi heinroth’s shearwater - Fregetta grallaria White-bellied storm petrel - 21 Phaethon rubricauda red-tailed Tropicbird Buntutsate merah 31 Sula dactylatra masked Booby angsabatu Topeng Phalacrocorax varius pied cormorant - Ixobrychus minutus Little Bittern - 152 Nettapus coromandelianus cotton pygmy Goose Trutu hijau 158 Anas acuta northern pintail itik Utara Calidris minuta Little stint - Calidris subminuta Long-toed stint Kedidi Jari-panjang Calidris bairdii Baird’s sandpiper - Calidris melanotos pectoral sandpiper - Tryngites subruicollis Buff-breasted sandpiper - 303 Philomachus pugnax ruff Trinil rumbai 312 Stercorarius parasiticus parasitic Jaeger camarkejar arktika 313 Stercorarius longicaudus Long-tailed Jaeger camarkejar Kecil Chlidonias niger Black Tern - Ptilinopus regina rose-crowned fruit Dove Walik ratu Ducula paciica paciic imperial pigeon - Ducula pistrinaria island imperial pigeon - Macropygia mackinlayi mackinlay’s cuckoo-Dove - Lorius hypoinochrous eastern Black-capped Lory - Charmosyna rubrigularis red-chinned Lorikeet - 13 299 363 115 116 Daftar Burung Indonesia No. 2 No. Sp. 571 813 914 1519 Nama Spesies Nama Inggris Nama Indonesia Urodynamys taitensis Long-tailed Koel - Tyto alba Barn Owl serak Jawa Aegotheles cristatus australian Owlet-nightjar - Tanysiptera danae Brown-headed paradise Kingisher - Riparia riparia sand martin Layanglayang pasir Hirundo neoxena Welcome swallow - Lalage tricolor White-winged Triller - Lanius schach Long-tailed shrike Bentet Kelabu Luscinia calliope siberian rubythroat - Ptilorrhoa geiselorum Brown-capped Jewel-babbler - Megalurus albolimbatus fly river Grassbird - Gerygone olivacea White-throated flyeater - Microeca macroptera Jacky Winter - Pachycephala modesta Brown-backed Whistler - Zosterops meeki Tagula White-eye - Zosterops griseotinctus Louisiades White-eye - Myzomela albigula White-chinned myzomela - Myzomela sclateri sclater’s myzomela - Meliphaga vicina Tagula meliphaga - Lichenostomus lavescens Yellow-tinted honeyeater - Ptiloprora guisei rufous-backed honeyeater - Melionyx princeps Long-bearded honeyeater - Melidectes foersteri huon melidectes - Melipotes ater spangled honeyeater - Lonchura caniceps Gey-headed munia - Lonchura monticola eastern alpine munia - Sturnus vulgaris common starling - Sphecotheres vieilloti australasian figbird Burungara hijau Cracticus lousiadensis Tagula Butcherbird - Amblyornis subalaris streaked Bowerbird - Sericulus bakeri fire-maned Bowerbird - Manucodia comrii curl-crested manucode - Astrapia mayeri ribbon-tailed astrapia - Astrapia stephaniae stephanie’s astrapia - Astrapia rothschildi huon astrapia - Lampiran No. Sp. Nama Spesies Nama Inggris Nama Indonesia Parotia lawesii Lawes’s parotia - Parotia wahnesi Wahnes’s parotia - Paradisaea raggiana raggiana Bird-of-paradise - Paradisaea decora Goldie’s Bird-of-paradise - Paradisaea guilielmi emperor Bird-of-paradise - Paradisaea rudolphi Blue Bird-of-paradise - Spesies yang dikeluarkan dari daftar tambahan untuk kawasan Kalimantan mengacu Andrew (1992) adalah sbb; 22 80 284 306 315 816 930 1199 1475 Buntutsate Putih (White-tailed Tropicbird) Phaethon lepturus Elang Kelelawar Bat Hawk Macheiramphus alcinus Trinillumpur Asia Asian Dowitcher Limnodromus semipalmatus Wiliwili Semak Bush Stone-curlew Burhinus grallarius Camar Perak Silver Gull Larus novaehollandiae Layanglayang Gua Red-rumped Swallow Hirundo daurica Muraibatu Arung Blue Rock Thrush Monticola solitarius Kipasan Bakau Mangrove Fantail Rhipidura phasiana Burunggereja Rumah House Sparrow Passer domesticus Pungguk Selatan Southern Boobook Ninox novaeseelandiae dikeluarkan dalam daftar burung di New Guinea (Dickinson (ed.) 2003). 117 118 Daftar Burung Indonesia No. 2 Lampiran 6. Daftar Tambahan untuk kawasan Timor Leste Daftar tambahan untuk kawasan kepulauan Timor mencakup spesies- spesies burung yang ada di wilayah Timor Leste, tetapi tidak di wilayah Nusa Tenggara (wilayah Indonesia). Catatan burung di kepulauan Timor berdasarkan Trainor, Coates & Bishop (1997), del Hoyo dkk. (1992 – 2002), Trainor dkk. (2006), Trainor dkk. (2007) & Trainor pers. comm. (2007). Spesies dengan nomor spesies (sequence) merupakan spesies yang ada di Indonesia, tercatat di kepulauan Timor, tetapi tidak tercatat di Nusa Tenggara bagian wilayah Indonesia (hanya Timor Leste). Spesies tanpa nomor spesies merupakan spesies yang tidak tercatat di seluruh wilayah Indonesia. No. Sp. Nama Spesies Nama Inggris Nama Indonesia 4 Daption capense cape petrel petrel Tanjung 22 Phaethon lepturus White-tailed Tropicbird Buntutsate putih 228 Porzana tabuensis spotless crake Tikusan polos 270 Tringa erythropus spotted redshank Trinil Tutul Calidris melanotos pectoral sandpiper - Centropus phasianinus pheasant coucal Bubut ayam 563 Lampiran Lampiran 7. Perubahan status endemisitas pada setiap spesies di Indonesia ditentukan oleh lokasi sebaran atau distribusi spesies tersebut yang spesifik di wilayah administrasi Indonesia. Empat puluh tiga spesies endemik Indonesia diubah statusnya dari DBI no. 2 menjadi spesies yang juga masuk dalam wilayah Timor Leste. Spesies-spesies tersebut adalah sebagai berikut; No. Sp. Nama Spesies Nama Indonesia Nama Inggris 137 Falco moluccensis (Bonaparte, 1850) alapalap sapi spotted Kestrel 345 Treron psittacea (Temminck, 1808) punai Timor Timor Green pigeon 350 Ptilinopus cinctus (Temminck, 1810) Walik putih Banded fruit Dove 384 Ducula rosacea (Temminck, 1835) pergam Katanjar pink-headed imperial pigeon 391 Ducula cineracea (Temminck, 1835) pergam Timor Timor imperial pigeon 402 Turacoena modesta (Temminck, 1835) merpatihitam Timor Black Dove 406 Macropygia magna Wallace, 1864 Uncal Kelam Bar necked cuckoo Dove 415 Geopelia maugei (Temminck, 1811) perkutut Loreng Barred Dove 424 Gallicolumba hoedtii (schlegel, 1871) Delimukan Wetar Wetar Ground Dove 444 Trichoglossus capistratus (Bechstein, 1811) perkici Oranye marigold Lorikeet 447 Trichoglossus euteles (Temminck, 1835) perkici Timor Olive-headed Lorikeet 448 Psitteuteles iris (Temminck, 1835) perkici iris iris Lorikeet 475 Cacatua sulphurea (Gmelin, 1788) Kakatua Jambul-kuning Yellow-crested cockatoo 494 Aprosmictus jonquillaceus (Vieillot, 1817) nuriraja Kembang Jonquil parrot 706 Halcyon australasia Vieillot, 1818 cekakak Kalung-coklat cinnamon-banded Kingisher 810 Pitta elegans (Temminck, 1836) paok Laus elegant pitta 861 Lalage sueurii (Vieillot, 1818) Kapasan sayap-putih White-shouldered Triller 942 Zoothera dohertyi (hartert, 1896) anis nusa-Tenggara chestnut-backed Thrush 945 Zoothera peronii (Vieillot, 1818) anis Timor Orange-sided Thrush 1026 Urosphena subulata (sharpe, 1884) Buntuttumpul Timor Timor stubtail 1031 Bradypterus timorensis mayr, 1944 ceret Timor Timor Bush Warbler 1036 Buettikoferella bivittata (Bonaparte, 1850) celucuk Timor Buff-banded Thicketbird 1062 Phylloscopus presbytes (Blyth, 1870) cikrak Timor Timor Leaf Warbler 1078 Saxicola gutturalis (Vieillot, 1818) Decu Timor White-bellied Bush chat 1098 Ficedula timorensis (hellmayr, 1919) sikatan Timor Black-banded flycatcher 119 120 Daftar Burung Indonesia No. 2 No. Sp. Nama Spesies Nama Indonesia Nama Inggris 1102 Cyornis hyacinthinus (Temminck, 1820) sikatan Bakung Timor Blue flycatcher 1140 Gerygone inornata Wallace, 1864 remetuk Timor plain Gerygone 1247 Pachycephala orpheus Jardine, 1849 Kancilan Timor fawn-breasted Whistler 1296 Dicaeum maugei Lesson, 1830 cabai Lombok Blue-cheeked flowerpecker 1297 Dicaeum sanguinolentum Temminck, 1829 cabai Gunung Blood-breasted flowerpecker 1316 Cinnyris solaris (Temminck, 1825) Burungmadu matari flame-breasted sunbird 1361 Heleia muelleri hartlaub, 1865 Opior Timor spot-breasted heleia 1379 Lichmera lavicans (Vieillot, 1817) isapmadu Timor flame-eared honeyeater 1390 Myzomela vulnerata (s. muller, 1843) myzomela Timor Black-breasted myzomela 1400 Meliphaga reticulata Temminck, 1820 meliphaga Dada-lurik streak-breasted meliphaga 1416 Philemon inornatus (G. r. Gray, 1846) cikukua Timor Timor friarbird 1448 Erythrura tricolor (Vieillot, 1817) Bondolhijau Triwarna Tricoloured parrot-finch 1454 Lonchura molucca (Linnaeus, 1766) Bondol Taruk Black-faced munia 1459 Lonchura quinticolor (Vieillot, 1807) Bondol pancawarna five-coloured munia 1463 Lonchura pallida (Wallace, 1864) Bondol Kepala-pucat pale-headed munia 1472 Padda fuscata (Vieillot, 1807) Gelatik Timor Timor sparrow 1510 Oriolus melanotis (Bonaparte, 1850) Kepudang Timor Olive-brown Oriole 1517 Sphecotheres viridis (Vieillot, 1816) Burungara Timor Green figbird Lampiran Lampiran 8. Sekilas refleksi bagi prioritas penelitian ornitologi di Indonesia Neville Kemp, Nigel Collar, Adam A. Supriatna dan Colin Trainor Masalah kesenjangan geografi dan jalan keluarnya Penelitian satwa burung (dan pada umumnya keanekaragaman hayati) di Indonesia cenderung dilaksanakan di Indonesia bagian barat, padahal menilik geologi dan biogeografi kepulauan maka keanekaragaman hayati Indonesia bagian tengah dan timur bahkan lebih besar lagi, Dengan demikian “kesenjangan penelitian” telah ditimbulkan. Penemuan-penemuan spesies baru sampai saat ini masih terus berlangsung di Indonesia tengah dan timur. Sebagai contoh, di Papua pada tahun terakhir, ditemukan dua spesies baru. Pada ekspedisi yang sama, satu spesies lainnya yang semula diduga telah lama punah ‘ditemukan kembali’ di habitat alaminya. Kasus serupa terjadi pada pulau-pulau yang lebih kecil di kawasan Wallacea dimana lebih dari 5 spesies baru ditemukan dalam beberapa tahun terakhir. Berbagai penemuan itu juga membuktikan betapa sulitnya mencapai kawasan-kawasan yang berpotensi tinggi bagi penemuan spesies baru. Alasan utama adanya ‘kesenjangan penelitian’ itu adalah masalah logistik. Berbagai faktor telah memberi keuntungan dan kemudahan bagi kegiatan penelitian di Indonesia bagian barat, termasuk padatnya populasi manusia, rendahnya biaya hidup dan biaya operasional, banyaknya jumlah perguruan tinggi dan lembaga penelitian; serta majunya sarana dan prasarana komunikasi (termasuk beberapa pelabuhan pintu masuk ke Indonesia). Wajar bila kemudian, kawasan-kawasan di bagian Indonesia tengah dan timur terabaikan dari sisi riset. Penelitian di Indonesia bagian timur, terutama di pulau-pulau bagian luar, harus didorong. Perhatian perlu diberikan untuk meningkatan kualitas sumber daya manusia mereka yang sementara ini masih terfokus di Jawa, Bali, dan Sumatera. Upaya khusus perlu diberikan untuk mendukung pengembangan kapasitas lembaga pendidikan dan penelitian serta perorangan maupun kelompok mahasiswa dan pencinta alam setempat. Caranya, termasuk dengan memberikan kesempatan serta alokasi dana yang lebih besar bagi mahasiswa dan peneliti setempat. ”Mahasiswa dari Indonesia timur, terutama pulau-pulau terluar, mendapatkan standar pendidikan yang lebih tinggi dari berbagai institusi pendidikan di wilayah barat Indonesia, biaya yang dikeluarkan juga lebih tinggi, dan apalagi bila harus kembali dan melakukan penelitian untuk mengurangi kesenjangan penelitian di tempat asal seperti disebutkan di atas biaya penelitian yang diperlukan juga menjadi masalah.” 121 122 Daftar Burung Indonesia No. 2 Taksa dengan resiko kepunahan tinggi Prioritas survei telah diberikan pada spesies terancam punah yang bertahan dalam habitat yang terancam pula, termasuk hutan, lahan-lahan bakau dan habitat lain yang kian terdegradasi oleh fragmentasi, polusi, dan perburuan. Ironisnya, berbagai prioritas survei untuk berbagai spesies terancam punah telah diberikan berdasarkan pertimbangan praktis, yaitu bahwa karena kebanyakan jenis itu berada Indonesia bagian barat. Selama 20 tahun terakhir, dalam hal penetapan prioritas aksi konservasi pada khususnya di Sumatera dan Kalimantan, terjadi pembalikan kecenderungan. Sebelumnya, relatif banyak spesies dataran rendah didaftarkan sebagai yang berisiko terancam punah. Namun belakangan ini, pengerusakan habitat dan fragmentasi berskala besar dan berkelanjutan telah menjadikan spesies-spesies yang berada di dataran tinggi lebih banyak tercatat dalam Daftar Merah IUCN sebagai spesies yang Rentan dan Kritis. Secara umum, spesies terancam punah memiliki jumlah dan ukuran populasi yang kecil serta habitat-habitat yang terisolasi dan terfragmentasi, misalnya hanya ada di sepanjang satu rantai pengunungan. Sekarang, setelah hampir seluruh hutan dataran rendah mengalami kerusakan luas yang tidak bisa dipertanggungjawabkan puluhan jenis burung yang dulunya hanya berstatus “Resiko Rendah”, tiba-tiba tidak memiliki lagi tempat untuk menyelamatkan diri, dan langsung terancam kepunahan. Menilik perubahan demikian, maka prioritas perlu diberikan pada penelitian yang menyangkut semua spesies burung terancam punah serta bagaimana mereka menyesuaikan diri dengan kerusakan habitat yang terus terjadi. Di masa mendatang, populasi, jumlah spesies yang terancam, kemampuan berbiak, penyebaran, dan proyeksi-proyeksi spesies itu harus di petakan. Kebutuhan dan prioritas penelitian tidak terbatas hanya spesies terancam punah, namun juga pada komunitas yang secara keseluruhan terancam punah. Pada tingkat komunitas, hubungan atau kekerabatan antar jenis dan habitatnya (aspek ekologi) perlu dipahami. Jika kita akan melakukan pengelolaan dan memperbaiki habitat yang sudah hancur dan mengantisipasi berbagai ancaman kelangsungan berbagai spesies di alam, maka sangat penting untuk melakukan riset dan konservasi pada tingkat spesies dan sekaligus tingkat komunitas. Penentuan batas-batas spesies (Species limits) Seiring bertambahnya pengetahuan kita mengenai berbagai spesies dan kelompok spesies, taksonomi dan sistematika burung terus mengalami perbaikan. Kecanggihan teknologi telah memfasilitasi studi morfologi yang lebih rinci melalui berbagai perbandingan spesimen yang ada di berbagai museum di seluruh dunia. Studi-studi DNA telah membantu kita memahami pembagian antar famili dan di dalam genus. Laporan-laporan vokalisasi dan perilaku telah juga menambah pengetahuan dan pemahaman kita mengenai kekerabatan jenis (terutama untuk kekerabatan jenis burung malam yang menggunakan suara sebagai mekanisme menarik pasangan). Pemahaman yang baik dan lengkap mengenai distribusi geografis dan tempat-tempat berbiak telah membantu kita mengklarifikasi Lampiran batas-batas spesies di antara taksa yang mirip satu sama lain. Melalui pengembangan dan penerapan sistematika serta taksonomi maka kelompok-kelompok spesies dan anak spesies (subspecies) terus mengalami pemisahan (split) menjadi spesies yang berbeda. Sebaliknya, bersama dengan pengembangan pengetahuan tersebut maka berbagai spesies dan anak jenis tertentu juga akan terus mengalami penggabungan (lump). Proses ini terus berlanjut dengan semakin meningkatnya kualitas dan kuantitas informasi. Spesies yang kurang diketahui keberadaannya seperti spesies yang aktif malam nokturnal, spesies yang memiliki variasi morfologi yang luas, dan sejumlah besar anak spesies yang memiliki distibusi geografi terfragmentasi semuanya adalah prioritas untuk penelitian ornitologi. Beberapa catatan untuk jenis prioritas Berikut adalah panduan awal bagi penentuan prioritas penelitian. Panduan ini hanya alat bantu dan setiap ornitolog di masing-masing daerah disarankan agar dapat membuat daftar prioritas yang lebih sesuai dengan kebutuhan daerah dan kapasitas ornitolog setempat.     Di Kalimantan dan Sumatera timbul kebutuhan yang mendesak agar dilakukan studi jangka panjang mengenai akibat-akibat pada hidupan liar (termasuk burung) yang disebabkan oleh fragmentasi dan penebangan liar hutan dataran rendah. Studi konservasi untuk jenis burung yang dianggap “flagship” (yang berpotensi meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya spesies itu, maupun komunitas dan habitat setempat) seperti rangkong (hornbills), berbagai ayam hutan (pheasants), dan luntur gunung (trogons) akan, bermanfaat bagi konservasi, khususnya di kawasan Sunda (Indonesia Barat). Juga, terdapat berbagai kebutuhan survei yang sangat mendesak untuk memonitor kegiatan perdagangan burung, diantara spesies-spesiesnya adalah Garrulax bicolor, Sturnus melanopterus, Padda oryzivora, Zoothera interpres, Z. erythronota dan Z. dohertyi, dan semua jenis paruh bengkok (parrots) dan tidak hanya spesies yang memiliki profil tinggi atau secara global terancam. Setiap spesies burung dengan status terancam dan mendekati terancam harus menjadi target studi ekologi yang rinci, agar kita bisa memahami bagaimana kita mengelola populasinya. Memang benar bahwa studi semacam itu tidak praktis, setidaknya pada saat ini, disebabkan oleh kesulitan biaya dan logistik, tapi banyak jenis burung di Jawa, Sumatera, Sulawesi, dan pulau-pulau di Nusa Tenggara bisa menjadi target studi. Beberapa spesies di antaranya Merak Hijau Pavo muticus (mengapa tidak ada/ sangat jarang sekali orang yang meneliti spesies ini?), Mentok Rimba Cairina scutulata, Bangau Bluwok Mycteria cinerea, Bangau Tongtong Leptoptilos javanicus, Kakatua Jambul-kuning Cacatua sulphurea di Komodo, Luntur Jawa Apalharpactes reinwardtii, Cerek Melayu Charadrius peronii, Cerek Jawa C. javanicus, Cucak Mutiara Pycnonotus tympanistrigus, Cica Matahari Crocias albonotatus, Poksai Kuda Garrulax rufifrons, Rajaperling Sula Basilornis galeatus, Blibong Sula Streptocitta albertinae, Ciungbatu Kecil-Sumatera Myophonus castaneus, Anis Geomalia Geomalia heinrichi, Kucica Ekor-kuning Copsychus pyrropygus, Decu Timor Saxicola gutturalis, Meninting Cegar Enicurus ruficapillus and Gelatik Timor Padda fuscata. Spesies-spesies di atas dipilih diantara spesies sasaran yang sebenarnya jumlahnya lebih banyak. Terdapat dua pertimbangan penting, yaitu relatif mudah dipelajari dan 123 124 Daftar Burung Indonesia No. 2  secara taksonomi hanya ada sedikit perbedaan. Spesies-spesies itu merupakan prioritas disamping karena keberagaman tipe tetapi juga secara moderat bisa menjadi target penelitian, baik secara geografis maupun secara biologis. Secara biologis, maksudnya nilai-nilai dari spesies tersebut: tidak terlalu penting merekomendasikan suatu spesies yang sangat jarang dan begitu sulit ditemukan sehingga seorang petugas di lapangan harus menghabiskan seluruh waktu dan upayanya mencari spesies tersebut. Ada juga kebutuhan baru untuk pendalaman status taksonomi berbagai ragam spesies burung di Indonesia. Mengingat bahwa materi-materi museum yang diperlukan untuk studi itu ada di berbagai museum, diantaranya di Amerika (USA) Inggris, Belanda, Jerman, Singapura, disamping yang berada di Bogor, maka pengembangan kapasitas riset taksonomi merupakan tanggungjawab internasional. Rekaman suara (dan pendayagunaan pusat penyimpanan rekaman serta berbagai bahan maupun arsip ornitologi lainnya) dapat merupakan kontribusi yang sangat berharga yang dapat diberikan oleh para ornitolog Indonesia. Selanjutnya, hubungan dan interaksi para ahli taksonomi Indonesia dengan mereka yang berada di luar negeri sangat perlu didorong. Penutup Kebanyakan penelitian ornitologi di Indonesia dilakukan oleh para ilmuwan dan peneliti manca negara, karena pada umumnya para peneliti manca negara memiliki akses yang lebih baik terhadap sumberdaya, informasi, dan peralatan. Juga, ada satu pemahaman yang lebih apresiatif mengenai konsep spesies dan aplikasinya untuk taksa burung, disamping berbagai ancaman-ancaman global yang dihadapi, yang salah satunya melalui kerusakan habitat. Tetapi, yang lebih penting, semakin banyak penelitian yang dilakukan di Indonesia oleh para peneliti asing itu sebenarnya hanya disebabkan banyaknya jumlah peneliti asing jika dibandingkan dengan jumlah peneliti Indonesia (khususnya ornitolog). Penelitian sebagai karir masih terbatas di Indonesia. Kebanyakan penelitian yang dilakukan di Indonesia oleh peneliti Indonesia adalah untuk tujuan penyusunan tesis dan disertasi – tidak untuk pengembangan dan kemajuan ornotologi maupun pengembangan kapasitas ornitolog itu sendiri. IdOU berharap buku Daftar Jenis Burung Indonesia No. 2 (Bird Checklist of Indonesia No. 2) akan menjadi bacaan yang menarik, menginspirasi, dan mendorong banyak pembaca untuk turun ke lapangan kemudian melakukan penelitian, baik bagi pengembangan pengetahuan, pengalaman serta keahlian mereka sendiri maupun untuk kemajuan ornitologi Indonesia. Daftar spesies dan lampiran-lampirannya menyediakan banyak informasi mengenai spesies-spesies yang baru ditemukan dan yang memerlukan penelitian lebih lanjut. Daftar ini menjelaskan juga status keterancaman spesies dan prioritas penelitiannya. Daftar ini juga memuat informasi mengenai “pemisahan” dan “penyatuan” taksa, yang dilengkapi dengan informasi mutakhir. Dengan pengetahuan yang lebih baik, akan banyak dari penetapan ‘status’ yang mungkin menjadi tantangan masa depan. Masih terbuka lebar peluang bagi peneliti Indonesia untuk melakukan penelitian di negaranya sendiri. Sampai disadari dengan memberikan dorongan melalui kelompok- Lampiran kelompok pengamat burung amatir dan ‘penelitian’ oleh ornitologis hobbyist, literatur penelitian tentang burung Indonesia akan terus didominasi dan berasal dari Eropa, Amerika, Australia dan Jepang. Begitu banyak hal masih perlu dipelajari mengenai burung-burung di Indonesia. Namun, satu hal, meskipun kita sudah menyusun dan memiliki prioritas penelitian untuk bidang ornitologi, ada prioritas lain yang juga sangat penting, yaitu melatih para ornitolog muda di Indonesia hingga mencapai standar, bila mungkin standar yang paling tinggi dalam bidang ekologi, sehingga satu generasi baru ahli dan praktisi biologi konservasi yang tumbuh dan berkembang di dalam negeri akan muncul. Memperhatikan proses-proses pembangunan dan perubahan lanskap yang terjadi dewasa ini, generasi mendatang akan menghadapi tantangan sangat besar dan berat. 125 126 Daftar Burung Indonesia No. 2 Lampiran 9. Referensi untuk Deskripsi Ilmiah (Referensi untuk deskripsi ilmiah spesies mengikuti www.zoonomen.net dan del Hoyo dkk. (1992-2002)). Baird (1869). Trans. chicago acad. sci. 1(2): 321. 333 Blyth (1843). J. asiat. soc. Bengal 12: 1007. 1107 Bechstein (1803). Orn. Taschenbuch Deutchland 2: 292, 336. 272 Blyth (1843). J. asiat. soc. Bengal 12: 180. 1239 Bechstein (1811). in: Latham’s allgem. Ueb. Vög. 4(1): 15, 68, 103. 444 Blyth (1843). J. asiat. soc. Bengal 12: 190. 1090 Bechstein (1811). in: Latham’s allgem. Ueb. Vög. 4(1): 15, 68, 103. 483 Blyth (1843). J. asiat. soc. Bengal 12: 941. 1112 Beehler, prawiradilaga, de fretes & Kemp (2007). auk 124: 1002. 1435 Blyth (1843). J. asiat. soc. Bengal 12: 983. 1301 Bemmel (1939). Orn. monatsb. 47: 152. 1164 Blyth (1843). J. asiatic soc. Bengal 12: 167, 936, 942-943. 517 Blasius, a.W.h. (1886). in: russ’ isis: 103. 218 Blyth (1843). J. asiatic soc. Bengal 12: 167, 936, 942-943. 521 Blasius, h. (1858). naumannia 8 heft 4, 5, 6: 313. 1058 Blyth (1844). J. asiat. soc. Bengal 13: 378. 996 Blasius, W. (1886). Braunschw. anz. [3 march] 52. 1290 Blyth (1844). J. asiat. soc. Bengal 13: 379. 994 Blasius, W. (1896). mitt. Geogr. Gesell. naturhist. mus. Lübeck 2(10-11): 120. 64 Blyth (1844). J. asiat. soc. Bengal 13: 385. 980 Blasius, W. (1897). festschr. Techn. hochschule Braunschwieg: 292. 109 Blyth (1844). J. asiat. soc. Bengal 13: 386. 905 Blasius, W.h. (1888). Braunschweigsche anzeigen 11 jan. no 9.p. 86. 1345 Blyth (1844). J.asiat.soc.Bengal 13: 379. 1022 Blyth (1842). J. asiat. soc. Bengal 11: 189. 1100 Blyth (1845). J. asiat. soc. Bengal 14: 601. 974 Blyth (1842). J. asiat. soc. Bengal 11: 191. 1057 Blyth (1845). J. asiatic soc. Bengal 14: 173. 132 Blyth (1842). J. asiat. soc. Bengal 11: 783 [=793]. 985 Blyth (1845). J. asiatic soc. Bengal 14: 192-193, 195-197. 781 Blyth (1842). J. asiat. soc. Bengal 11: 792. 889 Blyth (1845). J. asiatic soc. Bengal 14: 192-193, 195-197. 897 Blyth (1842). J. asiat. soc. Bengal 11: 794. 1003 Blyth (1845). J. asiatic soc. Bengal 14: 567. 895 Blyth (1842). J. asiat. soc. Bengal 11: 795. 969 Blyth (1845). J. asiatic soc. Bengal 14: 568. 899 Blyth (1842). J. asiat. soc. Bengal 11: 795. 977 Blyth (1845). J. asiatic soc. Bengal 14: 572. 910 Blyth (1842). J. asiatic soc. Bengal. 11: 464. 74 Blyth (1845). J. asiatic soc. Bengal 14: 574. 908 Blyth (1842). J. asiatic soc. Bengal. 11: 587. 247 Blyth (1845). J. asiatic soc. Bengal 14: 577. 906 Lampiran Blyth (1846). J. asiat. soc. Bengal 15: 286. 1456 Boddaert (1783). Table planches enlum; 41, 47-49, 53-54. 709 Blyth (1846). J. asiatic soc. Bengal 15: 309. 867 Boie(1844). isis: col. 188. 335 Blyth (1846). J. asiatic soc. Bengal 15: 310. 869 Bonaparte (1830). ann. stor. nat. Bologna 4: 335. 287 Blyth (1846). J. asiatic soc. Bengal 15: 8, 280. 582 Bonaparte (1850). compt. rend. 30: 131. 1578 Blyth (1847). J. asiat. soc. Bengal 16: 155. 982 Bonaparte (1850). compt. rend. 31: 563. 1261 Blyth (1848). J. asiatic soc. Bengal 17: 252, 254. 284 Bonaparte (1850). compt. rend. 31: 563. 1263 Blyth (1849). J. asiatic soc. Bengal 18: 806-807, 809. 660 Bonaparte (1850). compt. rend. acad. sci. paris 30: 132, 134-135, 139. 434 Blyth (1858). J. asiatic soc. Bengal 27: 279. 450 Bonaparte (1850). compt. rend. acad. sci. paris 30: 132, 134-135, 139. 439 Blyth (1859). J. asiat. soc. Bengal 28: 414. 1067 Bonaparte (1850). compt. rend. acad. sci. paris 30: 132, 134-135, 139. 442 Blyth (1860). J. asiatic. soc. Bengal 29: 101, 112. 3 Bonaparte (1850). consp. av. 1. 560 Blyth (1870). ibis: 169. 1062 Bonaparte (1850). consp. av. 1. 611 Blyth (1870). ibis: 170. 1028 Bonaparte (1850). consp. av. 1. 624 Boddaert (1783). Table planches enlum. 21 Bonaparte (1850). consp. av. 1. 642 Boddaert (1783). Table planches enlum. 33 Bonaparte (1850). consp. av. 1. 708 Boddaert (1783). Table planches enlum. 63 Bonaparte (1850). consp. av. 1. 714 Boddaert (1783). Table planches enlum. 436 Bonaparte (1850). consp. av. 1. 728 Boddaert (1783). Table planches enlum. 491 Bonaparte (1850). consp. Gen. av. 1: 217. 1005 Boddaert (1783). Table planches enlum. 493 975 Boddaert (1783). Table planches enlum.: 25, 28. Bonaparte (1850). consp. Gen. av. 1: 257. 82 984 Boddaert (1783). Table planches enlum.: 25, 28. Bonaparte (1850). consp. Gen. av. 1: 257. 84 987 Boddaert (1783). Table planches enlum: 13, 48-58. Bonaparte (1850). consp. Gen. av. 1: 257. 248 1024 Boddaert (1783). Table planches enlum: 13, 48-58. Bonaparte (1850). consp. Gen. av. 1: 258. 250 820 Boddaert (1783). Table planches enlum: 38. Bonaparte (1850). consp. Gen. av. 1: 343. 837 1535 Boddaert (1783). Table planches enlum: 38. Bonaparte (1850). consp. Gen. av. 1: 343. 1584 1508 Boddaert (1783). Table planches enlum: 41. Bonaparte (1850). consp. Gen. av. 1: 346. 1148 1510 Boddaert (1783). Table planches enlum: 83. Bonaparte (1850). consp. Gen. av. 1: 346. 1539 1529 Boddaert (1783). Table planches enlum; 41, 47-49, 53-54. Bonaparte (1850). consp. Gen. av. 1: 352. 698 Bonaparte (1850). consp. Gen. av. 1: 354. 841 127 128 Daftar Burung Indonesia No. 2 Bonaparte (1850). consp. Gen. av. 1: 355. 851 Bonaparte (1855). compt. rend. acad. sci. paris 40. 41: 247, 658, 1110. 421 Bonaparte (1850). consp. Gen. av. 1: 358. 1018 Bonaparte (1855). compt. rend. acad. sci. paris 41: 654-655. 612 Bonaparte (1850). consp. Gen. av. 1: 358. 1217 Bonaparte (1855). consp. av. 2. 400 Bonaparte (1850). consp. Gen. av. 1: 358. 1240 Bonaparte (1855). consp. Gen. avium 2: 106, 127, 129,134, 139, 141, 151. 50 Bonaparte (1850). consp. Gen. av. 1: 359. 1036 Bonaparte (1857). rev. mag. Zool. 9(2): 205. 950 Bonaparte (1850). consp. Gen. av. 1: 371. 1009 Bonaparte (1857). rev. mag. Zool. 9(2): 54. 1110 Bonaparte (1850). consp. Gen. av. 1: 384. 1556 Bosc (1792). J. hist. nat. paris 2: 297. 180 Bonaparte (1850). consp. Gen. av. 1: 385. 1594 Brandt (1837). Bull. sci. acad. imp. sci. st. pétersbourg 3 cols. 55, 56. 27 Bonaparte (1850). consp. Gen. av. 1: 385. 1598 Brüggemann (1876). abh. naturwiss. Ver. Bremen 5: 59,79,82,84. 353 Bonaparte (1850). consp. Gen. av. 1: 390. 1412 Brüggemann (1876). abh. naturwiss. Ver. Bremen 5: 59,79,82,84. 395 Bonaparte (1850). consp. Gen. av. 1: 396. 881 Brüggemann (1877). abh. naturwiss. Ver. Bremen 5: 457. 1111 Bonaparte (1850). consp. Gen. av. 1: 397. 876 Brüggemann (1877). abh. naturwissen Verein Bremen 5:461. 199 Bonaparte (1850). consp. Gen. av. 1: 398. 1334 Buller (1869). ibis: 41. 156 Bonaparte (1850). consp. Gen. av. 1: 398. 1337 Burton (1836). proc. Zool. soc. London 1836: 154. 763 Bonaparte (1850). consp. Gen. av. 1: 398. 1338 Burton (1836). proc. Zool. soc. London: 152. 599 Bonaparte (1850). consp. Gen. av. 1: 417. 1484 Büttikofer (1886). notes Leyden mus. 8: 155 pl. 6. 868 Bonaparte (1850). consp. Gen. av. 1: 420. 1494 Buttikofer (1892). notes Leyden mus. 15: 80. 1203 Bonaparte (1850). consp. Gen. avium 1: 9, 19, 23, 27, 33, 34. 101 Büttikofer (1893). notes Leyden mus. 15: 261. 1032 Bonaparte (1850). consp. Gen. avium 1: 9, 19, 23, 27, 33, 34. 137 Büttikofer (1894). in: Weber’s Zool. ergebn. reise niederl. Ost-ind. 3: 290. 443 Bonaparte (1850). rev. mag. Zool. paris (ser. 2) 2: 482, 487. 80 Buttikofer (1894). reise niederl. Ost-ind. [Weber] 3: 301, pl. 18, ig. 4. 1283 Bonaparte (1853). compt. rend. 37: 828. 1592 Buttikofer (1894). reise niederl. Ost-ind. [Weber] 3: 304. 1593 Bonaparte (1854). compt. rend. acad. sci. paris 39. 375 cabanis & heine (1863). mus. hein., Th. 4. 1. 672 Bonaparte (1854). compt. rend. acad. sci. paris 39. cabanis (1850). mus. hein. 1 p. 205. 1495 382 cabanis (1850). mus. hein. 1: 6. 952 Bonaparte (1854). compt. rend. acad. sci. paris 39. 405 cassin (1848). proc. acad. nat. sci. philadelphia 4: 121, 123. 580 Lampiran cassin (1852). proc. acad. nat. sci. philadelphia 6: 185. 1453 De Vis (1892). annual rep. Brit. new Guinea (1890-1891) app. cc: 95. 1305 cassin (1853). proc. acad. nat. sci. philadelphia 6: 371-373. 485 De Vis (1894). annual rep. Brit. new Guinea (1893-1894) app. ee: 101. 1210 cassin (1854). proc. acad. nat. sci. philadelphia 7: 228. 385 De Vis (1894). annual rep. Brit. new Guinea (1893-1894) app. ee: 102. 1131 chasen & Kloss (1926). ibis: 279. 595 1232 chasen (1938). Orn. monatsber. 46: 5-8. De Vis (1894). annual rep. Brit. new Guinea (1893-1894) app. ee: 102. 255 827 cuvier (1816). regne anim. [“1817”] 1: 399. De Vis (1894). annual rep. Brit. new Guinea (1893-1894). 1582 De Vis (1897). ibis: 383. 1427 cuvier (1817). règne animal 1: 426. 568 De Vis (1897). ibis: 251(7). 1555 cuvier (1829). régne animal (nuov. éd.) 1: 520. 69 De Vis (1897). ibis: 376. 1214 D’albertis & salvadori (1879). ann. mus. civ. Genova 14.p. 113 De Vis (1897). ibis: 377. 1133 1549 De Vis (1897). ibis: 380. 1271 D’albertis & salvadori (1879). ann. mus. civ. Genova 14: 129, 130. 223 De Vis (1897). ibis: 383. 1405 D’albertis & salvadori (1879). ann. mus. civ. Genova 14: 55. De Vis (1897). ibis: 389. 1443 661 1124 D’albertis & salvadori (1879). ann. mus. civ. stor. nat. Genova 14: 88. De Vis (1898). annual rep. Brit. new Guinea (1896-1897) app. aa: 84. 1458 1426 Daudin (1800). Traited Orn. [Daudin] 2: 244. De Vis (1898). annual rep. Brit. new Guinea (1896-1897): 86, app. aa. 1588 Delessert (1840). rev. Zool. 3: 101. 1049 Daudin (1800). Traited Orn. [Daudin] 2: 271. 1581 Desfontaines (1787). mém. acad. roy. sci. paris: 500. 202 Daudin (1800). Traited Orn. [Daudin] 2: 278. 1563 Desfontaines (1789). hist. acad. roy. sci. paris (1787): 503. 81 Daudin (1800). Traited Orn. [Daudin] 2: 286. 1491 Desmarest (1862). Dict. sci. nat. (éd. Levrault) 39: 20, 39, 89, 117. 465 Daudin (1802). in: Buffon, hist. nat. (ed. Didot), Quadr. 14:319. 22 Dillwyn (1853). proc. Zool. soc. London (1851): 119. 162 De Vis (1884). proc. r. soc. Queensland 1(3):158. 1199 134 De Vis (1890). annual rep. Brit. new Guinea (1888-1889) app. G: 59. Drapiez (1824). in: Bory de saintVincent, Dict. class. hist. nat. 6: 412. 1222 912 De Vis (1890). annual rep. Brit. new Guinea (1888-1889) app.G: 59. Drapiez (1828). Dict. class. hist. nat. ed. Boryde st.-Vincent 13: 523. 843 Dubois (1884). Bull. mus. royal. hist. nat. Belgique 3: 113. 433 De Vis (1890). annual rep. Brit. new Guinea (1888-1889) app.G: 59. 965 Dumont (1820). Dict. sci. nat. 16: 217. 76 De Vis (1890). annual rep. Brit. new Guinea (1888-1889): 60, app. G. 1431 164 De Vis (1890). annual rep. Brit. new Guinea (1888-1889): 61, app. G. Dumont (1823). Dict. sci. nat. (éd Levrault) 29: 416. 1546 eyton (1838). monogr. anatidae: 13, 70, 93, 111, 168.++ 145 De Vis (1890). annual rep. Brit. new Guinea (1888-1889): 61, app. G. 1554 160 De Vis (1892). annual rep. Brit. new Guinea (1890-1891) app. cc: 95. eyton (1838). monogr. anatidae: 13, 70, 93, 111, 168.++ 1230 129 130 Daftar Burung Indonesia No. 2 eyton (1839). proc. Zoll. soc. London 78(7): 102. 885 eyton (1839). proc. Zoll. soc. London 78(7): 103. 978 eyton (1839). proc. Zoll. soc. London 78(7): 103. 979 eyton (1839). proc. Zool. soc. London 7(78): 102. forster, J.r. (1781). indische Zool.: 41. 1488 forster, J.r. (1795). faunula indica. 2nd edition: 6. 502 forster, J.r. (1795). faunula indica: 11. 309 fraser (1844). proc. Zool. soc. London: 38, 136. 430 1151 166 eyton (1839). proc. Zool. soc. London 7(78): 105. Gaimard (1823). Bull. Gén. Univ. annon. nouv. sci. 2: 451. 1325 1172 eyton (1839). proc. Zool. soc. London pt 7 no. 78 p. 105. Garnot (1827). Voy. coq. atlas 1 livr. 5: pl. 18, ig. 1. 1327 1170 eyton (1845). ann. & mag. nat. hist. 16: 230. Garnot (1827). Voy. coq. atlas 1 livr. 5: pl. 18, ig. 2. 188 77 finsch & meyer, a.B. (1885). Zeitsch. ges. Orn. 2: 380. Garnot (1828). in: Duperrey, Voyage coquille, Zool. atlas 1. 1569 1159 finsch (1870). abh. naturwiss. Ver. Bremen 2: 364. Garnot (1829). Voy. coq. atlas 1 livr. 9: pl. 16, ig. 2. 1373 127 finsch (1873). proc. Zool. soc. London: 569. Geoggroy saint-hilaire (1835). mag. Zool., paris 5 cl. 2 pl. 35. 460 Gmelin (1788). syst. nat. 1(1). 767 finsch (1875). J. mus. Godeffr. 4: 159. 429 Gmelin (1788). syst. nat. 1(1). 782 finsch (1876). proc. Zool. soc. London [“1875”] 4: 642. 1276 Gmelin (1788). syst. nat. 1(1): 371. 842 finsch (1898). notes Leyden mus. 20: 129. Gmelin (1788). syst. nat. 1(1): 401. 1570 1518 Gmelin (1788). syst. nat. 1(1): 446. 789 finsch (1898). notes Leyden mus. 20: 130. 1380 Gmelin (1788). syst. nat. 1(1): 465. 1419 finsch (1900). notes Leyden mus. 22 1 & 2: 70. Gmelin (1788). syst. nat. 1. 85 1273 Gmelin (1788). syst. nat. 1. 88 finsch (1901). notes Leyden mus. 23(2): 95. 892 Gmelin (1788). syst. nat. 1. 99 finsch (1901). Tierreich 15: 23. 1335 Gmelin (1788). syst. nat. 1. 103 finsch (1902). notes Leyden mus. 23(3): 151. Gmelin (1788). syst. nat. 1. 117 1441 Gmelin (1788). syst. nat. 1. 125 Gmelin (1788). syst. nat. 1. 128 Gmelin (1788). syst. nat. 1. 438 Gmelin (1788). syst. nat. 1. 474 Gmelin (1788). syst. nat. 1. 475 Gmelin (1788). syst. nat. 1. 477 Gmelin (1788). syst. nat. 1. 490 Gmelin (1788). syst. nat. 1. 495 Gmelin (1788). syst. nat. 1. 534 Gmelin (1788). syst. nat. 1. 537 Gmelin (1788). syst. nat. 1. 569 finsch (1912). Orn. monatsber. 20: 156. forbes, h.O (1883). proc. Zool. soc. London 4: 589 pl. 52. 587 951 forster, J.r. (1781). ind. Zool: 40. 739 forster, J.r. (1781). ind. Zool: 40. 745 forster, J.r. (1781). indische Zool.: 25 pl.15. 871 forster, J.r. (1781). indische Zool.: 40. 1559 forster, J.r. (1781). indische Zool.: 40. 1572 forster, J.r. (1781). indische Zool.: 40. 1573 forster, J.r. (1781). indische Zool.: 40. 1577 forster, J.r. (1781). indische Zool.: 41. 859 Lampiran Gould (1834). proc. Zool. soc. London: 25-26. 675 Gould (1834). proc. Zool. soc. London: 25-26. 711 Gould (1837). proc. Zool. soc. London: 10, 22, 43, 140. 620 Gould (1837). syn. Birds austr. 1: pl. 13, ig. 1. 1415 Gould (1837). syn. Birds austr. 2: pl. [2], ig. 2. 1468 Gould (1837). synop. Birds australia pt. 2: pl. 23. 519 Gould (1837). synop. Birds australia pt. 2: pls. 30, 31, 34, 37. 304 Gould (1838). icones av. 2: pls. 12-14, 16-17. 635 Gould (1838). synop. Birds austr. 4 ap: 7. 72 Gould (1838). synop. Birds australia pt. 4: 6, pl. 73. 262 Gould (1838). synop. Birds australia pts 3 & 4. 75 Gould (1840). Bull. Brit. Orn. club 13: 42. 1387 Gould (1841). proc. Zool. soc. London (1840): 114, 174, 176. 263 Gould (1841). proc. Zool. soc. London (1840): 161, 162. 126 Gould (1841). proc. Zool. soc. London: 147-148, 161, 173, 175. 480 Gould (1842). Birds austr. 6. 151 Gould (1842). Birds austr. 9. 819 Gould (1843). proc. Zool. soc. London [“1842”] 10(117): 134. 1249 Gould (1843). proc. Zool. soc. London [“1842”] 10(117): 132. 1208 Gould (1843). proc. Zool. soc. London [“1842”] 10(117): 132. 1528 Gould (1843). proc. Zool. soc. London [“1842”] 10(117): 133. 1135 Gould (1843). proc. Zool. soc. London [“1842”] 10(117): 133. 1138 54 1143 Gould (1833). proc. Zool. soc. London 1833: 69-70. Gould (1843). proc. Zool. soc. London [“1842”] 10(117): 133. 768 1246 Gould (1834). proc. Zool. soc. London [1833] 12: pl. 1, 133. Gould (1843). proc. Zool. soc. London [“1842”] 10(117): 135. 792 Gould (1843). proc. Zool. soc. London [“1842”] 10(117): 136. 1383 Gmelin (1789). syst. nat. 1(2) : 964. 1309 Gmelin (1789). syst. nat. 1(2). 340 Gmelin (1789). syst. nat. 1(2). 341 Gmelin (1789). syst. nat. 1(2). 354 Gmelin (1789). syst. nat. 1(2). 398 Gmelin (1789). syst. nat. 1(2): 1016. 815 Gmelin (1789). syst. nat. 1(2): 799. 824 Gmelin (1789). syst. nat. 1(2): 804. 882 Gmelin (1789). syst. nat. 1(2): 814. 830 Gmelin (1789). syst. nat. 1(2): 816. 955 Gmelin (1789). syst. nat. 1(2): 825. 879 Gmelin (1789). syst. nat. 1(2): 936. 1080 Gmelin (1789). syst. nat. 1(2): 941. 887 Gmelin (1789). syst. nat. 1(2): 962. 821 Gmelin (1789). syst. nat. 1. 8 Gmelin (1789). syst. nat. 1. 12 Gmelin (1789). syst. nat. 1. 58 Gmelin (1789). syst. nat. 1. 60 Gmelin (1789). syst. nat. 1. 152 Gmelin (1789). syst. nat. 1. 157 Gmelin (1789). syst. nat. 1. 185 Gmelin (1789). syst. nat. 1. 205 Gmelin (1789). syst. nat. 1. 228 Gmelin (1789). syst. nat. 1. 234 Gmelin (1789). syst. nat. 1. 252 Gmelin (1789). syst. nat. 1. 265 Gmelin (1789). syst. nat. 1. 275 Gmelin (1789). syst. nat. 1. 281 Gmelin (1789). syst. nat. 1. 320 Gmelin, J.f. (1789). syst. nat. 1. 23 Gmelin, J.f. (1789). syst. nat. 1. 36 Gmelin, J.f. (1789). syst. nat. 1. 48 Gmelin, J.f. (1789). syst. nat. 1. 131 132 Daftar Burung Indonesia No. 2 Gould (1843). proc. Zool. soc. London [“1842”] 10(117): 136. 1403 Gould (1868). proc. Zool. soc. London: 76. 539 Gould (1843). proc. Zool. soc. London [“1842”] 10(117): 137. 1440 Gould (1870). ann. and mag. nat. hist. 4(5): 62. 426 Gould (1844). ann. mag. nat. hist. 13: 362-365, 366-367 13 Gould (1871). ann. and mag. nat. hist. 7(4): 340. 801 Gould (1844). proc. Zool. soc. London: 55. 416 Gray, G.r (1846). Gen. Birds 1: 283. 840 Gould (1844). proc. Zool. soc. London: 56. 224 Gray, G.r (1840). ann. and mag. nat. hist. 6: 238. 722 Gould (1845). Birds austr. pt. 18: pl. 15. Gray, G.r (1845). Gen. Birds 3: 669. 24 246 1416 Gould (1845). proc. Zool. soc. London 145 (13): 19. Gray, G.r (1846). Gen. Birds 1: 25, pl. xxxix. 1035 Gray, G.r (1846). Gen. Birds 1: 283. 853 Gould (1845). proc. Zool. soc. London: 1, 62. 43 Gray, G.r (1849). Gen. Birds 3: 20, 24. 425 Gould (1845). proc. Zool. soc. London: 80. 577 Gray, G.r (1849). proc. Zool. soc. London 63: 90. 239 Gould (1846). Birdsaustr. pt. 22: pl. 14. 235 Gray, G.r (1858). proc. Zool. soc. London 26(357): 173. 1385 Gould (1846). proc. Zool. soc. London 14: 1, 18, 44-45, 85-90, 104. 605 Gray, G.r (1858). proc. Zool. soc. London 26(357): 174. 1137 Gould (1847). proc. Zool. soc. London: 32. 533 Gray, G.r (1858). proc. Zool. soc. London 26(357): 174. 1366 Gould (1848). Birds austr. 30: pl. 74. 1407 1439 Gould (1848). proc. Zool. soc. London: 38. Gray, G.r (1858). proc. Zool. soc. London 26(357): 174. 261 1194 Gould (1850). contrib. Orn. [Jardine] 5: 105. Gray, G.r (1858). proc. Zool. soc. London 26(357): 176. 1229 1196 Gould (1850). contrib. Orn. [Jardine]: 106. Gray, G.r (1858). proc. Zool. soc. London 26(357): 176. 1551 1166 Gould (1850). in: Jardine’s contr. Orn.: 105. Gray, G.r (1858). proc. Zool. soc. London 26(358): 178. 721 1211 Gould (1851). Birds austr. supp. 1180 Gray, G.r (1858). proc. Zool. soc. London 26(358): 178. Gould (1856). proc. Zool. soc. London: 96, 136-137941. 518 Gray, G.r (1858). proc. Zool. soc. London 26(358): 179. 834 Gould (1857). proc. Zool. soc. London: 269. 1 Gray, G.r (1858). proc. Zool. soc. London 26(358): 179. 1256 Gould (1857). proc. Zool. soc. London: 65. 712 Gray, G.r (1858). proc. Zool. soc. London : 181 1543 Gould (1858). proc. Zool. soc. London (1857): 222, 223. 91 Gray, G.r (1858). proc. Zool. soc. London: 169, 170. 106 Gould (1859). proc. Zool. soc. London: 128. 538 Gray, G.r (1858). proc. Zool. soc. London: 171-172. 691 Gould (1866). proc. Zool. soc. London 2: 217. 1398 Gray, G.r (1858). proc. Zool. soc. London: 171-172. 720 Gould (1867). ann. and mag. nat. hist. 20(3): 269. 529 Gray, G.r (1858). proc. Zool. soc. London: 182-186, 196. 360 Gray, G.r (1858). proc. Zool. soc. London: 182-186, 196. 361 Lampiran Gray, G.r (1858). proc. Zool. soc. London: 182-186, 196. 364 Gray, G.r (1861). proc. Zool. soc. London: 289. 111 Gray, G.r (1858). proc. Zool. soc. London: 182-186, 196. 370 Gray, G.r (1861). proc. Zool. soc. London: 289. 167 Gray, G.r (1858). proc. Zool. soc. London: 182-186, 196. 394 Gray, G.r (1862). proc. Zool. soc. London [“1861”] 3: 429, pl. 43, ig. 2. 1118 Gray, G.r (1858). proc. Zool. soc. London: 182-186, 196. 532 Gray, G.r (1862). proc. Zool. soc. London [“1861”] 3: 429. 1255 Gray, G.r (1858). proc. Zool. soc. London: 182-186, 196. 564 Gray, G.r (1862). proc. Zool. soc. London [“1861”] 3: 429. 1402 Gray, G.r (1859). athenaeum 1639: 425. 1562 Gray, G.r (1862). proc. Zool. soc. London [“1861”] 3: 430. 863 Gray, G.r (1859). List Birds Brit. mus., psittacidae. 459 Gray, G.r (1862). proc. Zool. soc. London [“1861”] 3: 431. 1480 Gray, G.r (1859). List Birds Brit. mus., psittacidae. 511 Gray, G.r (1862). proc. Zool. soc. London [“1861”] 3: 431. 1482 Gray, G.r (1859). proc. Zool. soc. London 2(27): 155. 1128 Gray, G.r (1862). proc. Zool. soc. London: 431432. 419 Gray, G.r (1859). proc. Zool. soc. London 2(27): 155. 1219 Gray, G.r (1870). ann. and mag. nat. hist. 5(4): 328. 368 Gray, G.r (1859). proc. Zool. soc. London 2(27): 157. 1595 Gray, G.r. (1856). proc. Zool. soc. London: 7. 342 Gray, G.r (1859). proc. Zool. soc. London: 154. 716 Gray, G.r (1859). proc. Zool. soc. London; 101, 154. 627 Gray, G.r (1860). proc. Zool. soc. London 1861: 432. 221 Gray, G.r (1860). proc. Zool. soc. London: 270, 342, 343, 344, 362. 105 Gray, J.e. (1829). animal Kingdom 6: 75, 421. 7: 60, 70, 114. 664 Gray, G.r (1860). proc. Zool. soc. London: 270, 342, 343, 344, 362. 121 Gray, J.e. (1829). in: Grifith’s animal Kingdom 8(3): 304, 305, 410, 542. 240 Gray, G.r (1860). proc. Zool. soc. London: 270, 342, 343, 344, 362. 170 Gray, J.e. (1831). in: hardwicke’s ill. ind. Zool. 1(5): pl. 69. 286 Gray, G.r (1860). proc. Zool. soc. London: 346-348. 731 Güldenstädt (1774). novi comm. sci. petropol. 19: 473. 278 Gray, G.r (1860). proc. Zool. soc. London: 365. 222 Gunnerus (1767). in: Leem Beskr. finm. Lapper: 226, 251. 273 Gray, G.r (1861). proc. Zool. soc. London [“1860”] 3(28): 349. 1040 hardwicke (1816). Trans. Linn. soc. London 11(1): 207 pl.15. 1011 Gray, G.r (1861). proc. Zool. soc. London [“1860”] 3(28): 350. 1343 hartert & Butler (1901). Bull. Brit. Orn. club 11: 65. 644 Gray, G.r (1861). proc. Zool. soc. London [“1860”] 3(28): 351. 1507 hartert (1892). cat. Birds Brit. mus. 16. 630 Gray, G.r (1861). proc. Zool. soc. London [“1860”] 3(28): 352. 1173 hartert (1892). notes Leyden mus. 14: 63. 621 Gray, G.r (1861). proc. Zool. soc. London 2: 184. 1498 hartert (1896). nov. Zool. 3: 17-18, 552-553, 564, 573. 464 Gray, G.r. (1858). proc. Zool. soc. London: 188. Gray, J.e. & Gray, G.r. (1863). cat. etc. mamm. Birds nepal and Tibet, Brit. mus.: 70 Gray, J.e. (1829). animal Kingdom 6: 75, 421. 7: 60, 70, 114. 213 258 618 133 134 Daftar Burung Indonesia No. 2 hartert (1896). nov. Zool. 3: 555 pl.11 ig.3. 942 hartert (1917). Bull. Brit. Orn. club 38: 28. 849 hartert (1896). nov. Zool. 3: 584. 848 hartert (1930). novit. Zool. 36: 42. 1465 hartert (1896). nov. Zool. 3: 70. 953 hartert (1930). novit. Zool. 36: 49. 1425 hartert (1896). novit. Zool. 3: 540. 1030 hartert (1930). novit. Zool. 36: 67. 1223 hartert (1896). novit. Zool. 3: 157. 1096 hartert (1930). novit. Zool. 36: 125. 216 hartert (1896). novit. Zool. 3: 173. 1163 hartlaub (1844). rev. Zool. 7: 401. 903 hartert (1896). novit. Zool. 3: 568. 1359 972 hartert (1896). novit. Zool. 3: 581. 1315 hartlaub (1844). systemat. Verz. nat. samml. Ges. mus. 1: 40. hartert (1896). novit. Zool. 3: 70. 1356 hartlaub (1865). J. Orn. 13(73): 26. 1361 hartert (1897). nov. Zool. 4: 270, 527. 586 hay (1845). madras J. Lit. sci. 13 [“1844”] (31): 162. 1086 hartert (1897). novit. Zool. 4: 170. 1025 1098 hartert (1897). novit. Zool. 4: 170. 1069 hellmayr (1919). Verh. Orn. Ges. Bayern 14 heft 1: 133. hartert (1897). novit. Zool. 4: 171. 1250 hemprich & ehrenberg (1833). symb. phys. aves [“1828”]. 1042 hartert (1897). novit. Zool. 4: 172, pl. 3. 1358 hermann (1783). Tabula afin. anim.: 194. 1568 hartert (1897). novit. Zool. 4: 172, pl. 3. 1362 hermann (1804). Obs. Zool.: 200. 411 hartert (1898). Bull. Brit. Orn. club 7: 35. 8:9. 372 hodgson (1836). as. res. 19: 168, 172, 175-176. 590 hartert (1898). nov. Zool. 5: 50, 476. 204 hodgson (1836). ind. rev. 1: 326. 1523 hartert (1898). novit. Zool. 5 : 131. 1075 hodgson (1837). ind. rev. 2: 88. 1014 hartert (1898). novit. Zool. 5: 46. 129 hodgson (1837). J. asiatic soc. Bengal 5: 779-780. 663 hartert (1899). Bull. Brit. Orn. club 8: 31. 1093 hodgson (1839). J. asiat. soc. Bengal 8: 38. 1020 hartert (1899). Bull. Brit. Orn. club 8: 32. 1202 hodgson (1845). J. asiat. soc. Bengal 14: 593. 1064 hartert (1899). Bull. Brit. Orn. club 8: 33. 397 hodgson (1845). proc. Zool. soc. London 146(13): 25. 992 hartert (1899). Bull. Brit. Orn. club 8: 58. 1094 hodgson (1845). proc. Zool. soc. London 146(13): 32. 1082 hartert (1900). nov. Zool. 7: 21, 29, 230, 232. 487 hombron & Jacquinot (1841). ann. sci. nat. Zool. 16(2): 313. 907 hartert (1900). nov. Zool. 7: 21, 29, 230, 232. 540 hombron & Jacquinot (1841). ann. sci. nat. Zool. 16(2): 314. 1418 hartert (1900). novit. Zool. 7: 234. 1068 1444 hartert (1900). novit. Zool. 7: 7. 1450 hombron & Jacquinot (1841). ann. sci. nat. Zool. 16(2): 314. hartert (1904). nov. Zool. 11: 196, 199. 710 hartert (1906). Bull. Brit. Orn. club 16: 82. 1351 hartert (1909). Bull. Brit. Orn. club 25: 9. 797 hombron & Jacquinot (1841). ann. sci. nat. Zool. 16(2): 315, 318-319. horsield & moore (1858). cat. Birds mus. east-ind. co. [horsield & moore] 2: 510. horsield & moore, f. (1854). cat. Birds mus. hon. east-india co. 1: 100. 469 1452 655 Lampiran horsield (1821). Trans. Linn. soc. London 12: 190. 51 horsield (1821). Trans. Linn. soc. London 13(1): 165. 1048 horsield (1821). Trans. Linn. soc. London 13(1): 139-142. 579 horsield (1821). Trans. Linn. soc. London 13(1): 166. 1056 horsield (1821). Trans. Linn. soc. London 13(1): 139-142. 581 horsield (1821). Trans. Linn. soc. London 13(1): 166. 1328 horsield (1821). Trans. Linn. soc. London 13(1): 139-142. 594 horsield (1821). Trans. Linn. soc. London 13(1): 168. 1318 horsield (1821). Trans. Linn. soc. London 13(1): 139-142. 598 horsield (1821). Trans. Linn. soc. London 13(1): 170. 790 horsield (1821). Trans. Linn. soc. London 13(1): 139-142. 600 horsield (1821). Trans. Linn. soc. London 13(1): 170. 1336 horsield (1821). Trans. Linn. soc. London 13(1): 139-142. 614 horsield (1821). Trans. Linn. soc. London 13(1): 175-177, 181. 752 horsield (1821). Trans. Linn. soc. London 13(1): 139-142. 622 horsield (1821). Trans. Linn. soc. London 13(1): 175-177, 181. 757 horsield (1821). Trans. Linn. soc. London 13(1): 139-142. 638 horsield (1821). Trans. Linn. soc. London 13(1): 175-177, 181. 771 horsield (1821). Trans. Linn. soc. London 13(1): 139-142. 641 horsield (1821). Trans. Linn. soc. London 13(1): 175-177, 181. 775 horsield (1821). Trans. Linn. soc. London 13(1): 145. 828 horsield (1821). Trans. Linn. soc. London 13(1): 175-177, 181. 779 horsield (1821). Trans. Linn. soc. London 13(1): 146. 1085 horsield (1821). Trans. Linn. soc. London 13(1): 178-180. 516 horsield (1821). Trans. Linn. soc. London 13(1): 146. 1108 horsield (1821). Trans. Linn. soc. London 13(1): 178-180. 535 horsield (1821). Trans. Linn. soc. London 13(1): 147. 893 horsield (1821). Trans. Linn. soc. London 13(1): 178-180. 536 horsield (1821). Trans. Linn. soc. London 13(1): 151. 1008 horsield (1821). Trans. Linn. soc. London 13(1): 178-180. 545 horsield (1821). Trans. Linn. soc. London 13(1): 152. 1513 horsield (1821). Trans. Linn. soc. London 13(1): 178-180. 555 horsield (1821). Trans. Linn. soc. London 13(1): 156. 1357 horsield (1821). Trans. Linn. soc. London 13: 135, 136, 137, 138, 184. 87 horsield (1821). Trans. Linn. soc. London 13(1): 157. 918 horsield (1821). Trans. Linn. soc. London 13: 135, 136, 137, 138, 184. 100 horsield (1821). Trans. Linn. soc. London 13(1): 158. 973 horsield (1821). Trans. Linn. soc. London 13: 135, 136, 137, 138, 184. 140 horsield (1821). Trans. Linn. soc. London 13(1): 159. 812 horsield (1821). Trans. Linn. soc. London 13: 135, 136, 137, 138, 184. 182 horsield (1821). Trans. Linn. soc. London 13(1): 159. 1034 horsield (1821). Trans. Linn. soc. London 13: 172, 175. 678 horsield (1821). Trans. Linn. soc. London 13(1): 160. 1478 horsield (1821). Trans. Linn. soc. London 13: 172, 175. 689 horsield (1821). Trans. Linn. soc. London 13(1): 164. 1590 horsield (1821). Trans. Linn. soc. London 13: 188-189, 199. 66 horsield (1821). Trans. Linn. soc. London 13(1): 165. 981 horsield (1821). Trans. Linn. soc. London 13: 188-189, 199. 147 135 136 Daftar Burung Indonesia No. 2 horsield (1821). Trans. Linn. soc. London 13: 191-198. 290 horsield (1821). Trans. Linn. soc. London 13: 191-198. 294 horsield (1821). Trans. Linn. soc. London 13: 191-198. Jouanin (1955). Oiseau 25: 155. 10 Jouanin (1964). Oiseau 34: 84. 6 Junge (1939). nova Guinea. n. s. 3: 67. 1471 300 Kaup (1847). isis von Oken, col. 47, 113, 165, 210, 212, 343, 953. 95 horsield (1822). Zool. res. Java 3: pl. 43. 1006 Kittlitz (1833). mem. acad. imp. sci. st. petersb. 2 livr. 1: 8, pl. 10. 1449 horsield (1824). Zool. researches Java 8: 64. 146 Kuhl (1820). Beitr. Zool. Vergl. anat. abth. 1: 136, 142-143. 14 hume (1873). stray feather 1: 479. 993 Kuroda, n. (1922). ibis: 311. 17 hume (1875). stray feathers 3: 300. 71 Lafresnaye (1845). rev. Zool.: 368. 212 hume (1877). stray feather 5: 338. 1070 585 hume (1878). stray feathers 6: 27-28, 49. 7: 316. Lambert & rasmussen (1998). Bull. Brit. Orn. club 118(4): 207-213. 653 232 hume (1878). stray feathers 6: 314. 898 Lambert (1998). Bull. Brit. Orn. club 118: 74 pl. 2. indrawan & somadikarta, s. (2004). Bull. Brit. Orn. club 124: 160-171. 603 Lambert (1998). forktail 13 :1-6 front. pl.1-3. 219 Jameson (1835). edinb. new philos. J. 18: 389. Latham (1790). index Orn. 1: 171. 911 793 Latham (1790). index Orn. 1: 276. 1421 Jameson (1835). edinburg new philos. J. 19: 213. 70 Latham (1790). index Orn. 1: 299. 1322 Jardine & selby (1827). ill. Orn. 1: pl. 5. 877 Latham (1790). index Orn. 1: 350. 946 Jardine & selby (1828). illus. Orn. 1: pt. 4. Latham (1790). index Orn. 1: 362. 949 92 Latham (1790). index. Orn. 15 Jardine & selby (1828). illus. Orn. 4: pl. 62, 65. 9 Latham (1790). index. Orn. 45 Jardine & selby (1830). ill. Orn. 2: addenda, pls. 58, 99, 101. Latham (1790). index. Orn. 61 703 Latham (1790). index. Orn. 65 Jardine & selby (1835). ill. Orn. 3: pl. 150. 1007 Latham (1790). index. Orn. 68 Jardine & selby (1837). ill. Orn. n.s. 1: pl. 3. Latham (1790). index. Orn. 148 891 Latham (1790). index. Orn. 1. 696 Jardine (1831). edinb. J. nat. Geogr. sci. 1(4): 211. 846 Latham (1790). index. Orn. 1. 2: 597, 600, 604, 606-607. 476 Jardine (1842). nat. Libr. 36 (sun-birds): 263. 1313 Latham (1790). index. Orn. 1. 2: 597, 600, 604, 606-607. 525 Jardine (1849). contrib. Orn. [Jardine] 2: 129, 130. 1247 Latham (1790). index. Orn. 1. 2: 597, 600, 604, 606-607. 550 Jerdon (1839). madras J. Lit. sci. 10: 86. 578 Latham (1790). index. Orn. 1: 53, 58. 2: 588. 637 Jerdon (1840). madras J. Lit. sci. 11(27): 227. 1289 Latham (1790). index. Orn. 2. 89 Jerdon (1840). madras J. Lit. sci. 11: 223. 12: 12-13. Latham (1790). index. Orn. 2: 712-765. 243 349 143 Jerdon (1840). madras j. Lit. sci. 12: 225. Latham (1798). Trans Linn. soc. London 4: 103. 314 Latham (1801). index Orn., suppl. 122 Lampiran Latham (1801). index Orn., suppl.: 45, 67, 69-70. 39 Lesson & Garnot (1827). Bull. sci. nat. [ferussac] 10: 291. 1596 Latham (1801). index Orn., suppl.: lxiii, lxvi, lxvii. 306 Lesson & Garnot (1827). Bull. sci. nat. [ferussac] 11: 386. 1382 Latham (1801). index. Orn. (suppl.): xv, lvii-lviii. 606 Latham (1801). index. Orn. (suppl.): xv, lvii-lviii. 608 Latham (1801). index. Orn. (suppl.): xv, lvii-lviii. 656 Latham (1801). index. Orn. (suppl.): xv, lvii-lviii. 662 Lesson & Garnot (1828). Voy.coquille, Zool. 1pt.2, :645. 1401 Latham (1801). index. Orn. (suppl.): xxixxii, xxx, lix-lxi. 524 Lesson (1826). Dict. sci. nat. (éd. Levrault) 40: 314. 388 Latham (1801). index. Orn. (suppl.): xxixxii, xxx, lix-lxi. 531 Lesson (1826). Dict. sci. nat. (éd. Levrault) 42: 36, 38. 260 Latham (1801). index. Orn. (suppl.): xxixxii, xxx, lix-lxi. 549 Lesson (1827). Bull. Univ. sci. ind. 10 sect 2 (sci. nat. Geol.): 159. 1497 Latham (1801). index. Orn. (suppl.): xxixxii, xxx, lix-lxi. 563 Lesson (1827). Bull. Univ. sci. indust. 11: 443. 12: 131, 269. 694 Latham (1801). index. Orn. (suppl.): xxvii, xxxii-xxxiii, xxxv. 679 Lesson (1827). Bull. Univ. sci. indust. 11: 443. 12: 131, 269. 704 Latham (1801). index. Orn. (suppl.): xxvii, xxxii-xxxiii, xxxv. 725 Lesson (1827). Dict. sci. nat (ed. Levrault) 50, : 37. 1146 Latham (1802). suppl. ind. Orn. 1206 Lesson (1827). Dict. sci. nat. 50: 21. 1312 Latham (1802). suppl. ind. Orn.: li. 1248 Lesson (1827). Dict. sci. nat. 50: 22. 1367 Latham (1802). suppl. ind. Orn.: xl. 1178 666 Latham (1802). suppl. ind. Orn.: xli. 1259 Lesson (1827). Voy. “coquille’, atlas: pls. 22, 31. Latham (1802). suppl. ind. Orn.: xliv. 954 Lesson (1828). in: Duperrey, Voyage coquille, Zool. atlas 1(7) pl. 44 57 Latham (1802). suppl. ind. Orn.: xlv. 1189 149 Latham (1802). suppl. ind. Orn.: xvii. 1541 Lesson (1828). in: Duperrey, Voyage coquille, Zool. atlas 1(7) pl. 44 Latham (1802). suppl. ind. Orn.: xviii. 1505 Lesson (1828). man. d’Orn. 2: 185, 186, 215, 217. 171 Latham (1802). suppl. ind. Orn.: xxix. 1408 Lesson (1828). man. Orn. 1: 128. 854 Latham (1802). suppl. ind. Orn.: xxv. 1532 1292 Latham (1802). suppl. ind. Orn.: xxvi. 1511 Lesson (1828). Voy. coq. Zool. 1 livr. 7: pl. 30, ig. 1, 2; Zool.: 672. Latham (1802). suppl. ind. Orn.: xxxii. 1175 Lesson (1830). Trairé d’Orn. 1: 181. 2. 3: 189, 190, 205. 481 Laxmann (1769). Kungl. svenska Vet.akad.nya handl. 30: 209, pl. 7. 816 Lesson (1830). Trairé d’Orn. 1: 181. 2. 3: 189, 190, 205. 551 Leisler (1812). natchträge zu Bechstein’s naturg. Deutschl.: 64, 74. 298 Lesson (1830). Trairé d’Orn. 1: 181. 2. 3: 189, 190, 205. 553 Lesson & Garnot (1826). Bull. sci. nat. [ferussac] 8: 110. 1560 Lesson (1830). Traited Orn. livr. 4: 303. 1296 Lesson & Garnot (1827). Bull. sci. nat. [ferussac] 10: 289. Lesson (1830). Traited Orn. livr. 4: 309. 1055 1540 Lesson (1830). Traited Orn. livr.: 316. 1269 Lesson & Garnot (1827). Voy. coq. atlas 1 livr. 2: pl. 11. Lesson & Garnot (1827). Voy. coq. atlas 1 livr. 3: pl. 19 ig. 2; (1829) 1 livr. 13: 595. Lesson & Garnot (1828). Dict. sci. nat. (éd. Levrault) 40: 316. 1260 1182 561 137 138 Daftar Burung Indonesia No. 2 Lesson (1830). Voy. coq. Zool. 1 livr. 15: 673. 1274 Lesson (1830). Voy. coq. Zool. 1 livr.14: 638. 1557 Lesson (1831). Traité d’Orn. 7: 547, 553. 8: 596, 616, 621. 330 Lesson (1831). Traité Orn. 8. 31 Lesson (1831). Traité Orn.: livr. 7: 485, 487, 491. Linnaeus (1758). syst. nat. 10. 20 Linnaeus (1758). syst. nat. 10. 26 Linnaeus (1758). syst. nat. 10. 35 Linnaeus (1758). syst. nat. 10. 38 Linnaeus (1758). syst. nat. 10. 42 Linnaeus (1758). syst. nat. 10. 49 198 Linnaeus (1758). syst. nat. 10. 52 Lesson (1831). Traited Orn. livr. 8: 648. 1010 Linnaeus (1758). syst. nat. 10. 53 Lesson (1831). Voy. ind. Orient. [Belanger] Zool. 4: 246 pl.3. 924 Linnaeus (1758). syst. nat. 10. 73 Lesson (1831). Voy. ind. Orient. [Belanger] Zool. 4: 249. Linnaeus (1758). syst. nat. 10. 94 1019 Linnaeus (1758). syst. nat. 10. 118 Lesson (1831). Voy. ind. Orient. [Belanger] Zool. 4: 255. 902 Linnaeus (1758). syst. nat. 10. 136 Lesson (1835). hist. nat. Ois. parad.: 242. Linnaeus (1758). syst. nat. 10. 139 1564 Linnaeus (1758). syst. nat. 10. 154 Lesson (1839). rev. Zool. 2: 138. 970 Linnaeus (1758). syst. nat. 10. 158 Lesson (1839). rev. Zool. 2: 167. 896 Linnaeus (1758). syst. nat. 10. 159 Lesson (1839). rev. Zool. 2: 167. 904 Linnaeus (1758). syst. nat. 10. 161 Lesson (1839). rev. Zool. 2: 167. 923 Linnaeus (1758). syst. nat. 10. 196 Lesson (1839). rev. Zool. 2: 44. 1496 Linnaeus (1758). syst. nat. 10: 107. 1150 Lesson (1839). rev. Zool.: 41, 137-138, 167. 750 Linnaeus (1758). syst. nat. 10: 108. 1503 Lesson (1839). rev. Zool.: 41, 137-138, 167. Linnaeus (1758). syst. nat. 10: 108. 1515 776 Linnaeus (1758). syst. nat. 10: 108. 1548 Lichtenstein (1823). Verz. Doubl.: 69-83. 329 Linnaeus (1758). syst. nat. 10: 110. 1576 Linnaeus (1758). syst. nat. 10: 173. 1473 Linnaeus (1758). syst. nat. 10: 110. 1579 Linnaeus (1758). syst. nat. 10: 186. 875 Linnaeus (1758). syst. nat. 10: 119. 1302 Linnaeus (1758). syst. nat. 10(1). 677 236 Linnaeus (1758). syst. nat. 10(1). 684 Linnaeus (1758). syst. nat. 10: 130155. Linnaeus (1758). syst. nat. 10(1). 685 Linnaeus (1758). syst. nat. 10: 130155. 237 Linnaeus (1758). syst. nat. 10(1). 697 238 Linnaeus (1758). syst. nat. 10(1). 726 Linnaeus (1758). syst. nat. 10: 130155. Linnaeus (1758). syst. nat. 10(1). 732 Linnaeus (1758). syst. nat. 10: 130155. 244 Linnaeus (1758). syst. nat. 10(1). 743 251 Linnaeus (1758). syst. nat. 10(1). 744 Linnaeus (1758). syst. nat. 10: 130155. Linnaeus (1758). syst. nat. 10(1): 9293, 119-121, 191-193. 654 Linnaeus (1758). syst. nat. 10: 130155. 254 Linnaeus (1758). syst. nat. 10. 2 264 Linnaeus (1758). syst. nat. 10. 4 Linnaeus (1758). syst. nat. 10: 130155. Linnaeus (1758). syst. nat. 10: 130155. 266 Lampiran Linnaeus (1758). syst. nat. 10: 130155. 268 Linnaeus (1758). syst. nat. 10: 96-103, 105, 110-111, 161-165. 440 Linnaeus (1758). syst. nat. 10: 130155. 269 Linnaeus (1758). syst. nat. 10: 96-103, 105, 110-111, 161-165. 451 Linnaeus (1758). syst. nat. 10: 130155. 271 Linnaeus (1758). syst. nat. 10: 96-103, 105, 110-111, 161-165. 452 Linnaeus (1758). syst. nat. 10: 130155. 276 Linnaeus (1758). syst. nat. 10: 96-103, 105, 110-111, 161-165. 453 Linnaeus (1758). syst. nat. 10: 130155. 277 Linnaeus (1758). syst. nat. 10: 96-103, 105, 110-111, 161-165. 492 Linnaeus (1758). syst. nat. 10: 130155. 279 Linnaeus (1758). syst. nat. 10: 96-103, 105, 110-111, 161-165. 503 Linnaeus (1758). syst. nat. 10: 130155. 282 Linnaeus (1758). syst. nat. 10: 96-103, 105, 110-111, 161-165. 520 Linnaeus (1758). syst. nat. 10: 130155. 289 Linnaeus (1758). syst. nat. 10: 96-103, 105, 110-111, 161-165. 547 Linnaeus (1758). syst. nat. 10: 130155. 295 Linnaeus (1766). syst. nat. 12(1). 32 Linnaeus (1758). syst. nat. 10: 130155. Linnaeus (1766). syst. nat. 12(1). 41 303 Linnaeus (1766). syst. nat. 12(1). 46 Linnaeus (1758). syst. nat. 10: 130155. 305 Linnaeus (1766). syst. nat. 12(1). 67 Linnaeus (1758). syst. nat. 10: 130155. Linnaeus (1766). syst. nat. 12(1). 181 312 Linnaeus (1766). syst. nat. 12(1). 200 Linnaeus (1758). syst. nat. 10: 130155. 322 Linnaeus (1766). syst. nat. 12(1). 201 Linnaeus (1758). syst. nat. 10: 130155. Linnaeus (1766). syst. nat. 12(1). 369 334 Linnaeus (1766). syst. nat. 12(1). 377 Linnaeus (1758). syst. nat. 10: 165. 920 Linnaeus (1766). syst. nat. 12(1). 404 Linnaeus (1758). syst. nat. 10: 167. 1490 Linnaeus (1766). syst. nat. 12(1). 414 Linnaeus (1758). syst. nat. 10: 170. 930 Linnaeus (1766). syst. nat. 12(1). 488 Linnaeus (1758). syst. nat. 10: 173. 1455 Linnaeus (1766). syst. nat. 12(1). 496 Linnaeus (1758). syst. nat. 10: 180. 1442 Linnaeus (1766). syst. nat. 12(1). 512 Linnaeus (1758). syst. nat. 10: 183. 1475 Linnaeus (1766). syst. nat. 12(1). 687 Linnaeus (1758). syst. nat. 10: 183. 1476 Linnaeus (1766). syst. nat. 12(1). 724 Linnaeus (1758). syst. nat. 10: 185. 822 Linnaeus (1766). syst. nat. 12(1). 730 Linnaeus (1758). syst. nat. 10: 189. 1267 208 Linnaeus (1758). syst. nat. 10: 191. 814 Linnaeus (1766). syst. nat. 12(1): 225263, 345. Linnaeus (1758). syst. nat. 10: 192. 813 Linnaeus (1766). syst. nat. 12(1): 225263, 345. 209 Linnaeus (1758). syst. nat. 10: 93. 913 210 Linnaeus (1758). syst. nat. 10: 94. 914 Linnaeus (1766). syst. nat. 12(1): 225263, 345. Linnaeus (1758). syst. nat. 10: 96-103, 105, 110-111, 161-165. 417 Linnaeus (1766). syst. nat. 12(1): 225263, 345. 226 Linnaeus (1758). syst. nat. 10: 96-103, 105, 110-111, 161-165. 427 Linnaeus (1766). syst. nat. 12(1): 225263, 345. 267 139 140 Daftar Burung Indonesia No. 2 Linnaeus (1766). syst. nat. 12(1): 225263, 345. 316 meyen (1834). nova acta acad. caes. Leop. carol. 16 (suppl. 1): 109. 230 Linnaeus (1766). syst. nat. 12(1): 225263, 345. 327 meyer (1874). sitz. K. akad. Wiss. Wien 69: 386. 855 Linnaeus (1766). syst. nat. 12: 155. 1530 852 Linnaeus (1766). syst. nat. 12: 160. 1514 meyer (1874). sitz. K. akad. Wiss. Wien 69: 387. Linnaeus (1766). syst. nat. 12: 167. 1493 168 Linnaeus (1766). syst. nat. 12: 172. 1531 meyer (1874). sitzungsb. K. akad. Wiss. Wien, math.-naturw. Kl. 69(1): 74, 88, 215. Linnaeus (1766). syst. nat. 12: 185. 1314 173 Linnaeus (1766). syst. nat. 12: 186. 1311 meyer (1874). sitzungsb. K. akad. Wiss. Wien, math.-naturw. Kl. 69(1): 74, 88, 215. Linnaeus (1766). syst. nat. 12: 302. 1454 meyer, a.B. (1882). ibis: 232. 607 Linnaeus (1766). syst. nat. 12: 302. 1460 meyer, a.B. (1884). Zeitsch. ges. Orn. 1: 211 pl. 8. 937 Linnaeus (1766). syst. nat. 12: 305. 1479 1437 Linnaeus (1766). syst. nat. 12: 306. 1451 meyer, B.a. & Wiglesworth (1894). abh. Ber. mus. Dresden 5(4): 2 . Linnaeus (1766). syst. nat. 12: 328. 1076 meyer, B.a. & Wiglesworth (1894). abh. Ber. mus. Dresden 5(4): 2. 1235 Linnaeus (1766). syst. nat. 12: 335. 866 1331 Linnaeus (1766). syst. nat. 12: 335. 1077 meyer, B.a. & Wiglesworth (1894). J. Orn. 42: 115. Linnaeus (1766). syst.nat. 12: 301. 1462 meyer, B.a. & Wiglesworth (1895). abh. Ber. mus. Dresden 5(8): 11. 1438 Linnaeus (1771). mantissa plant.: 524. 1534 Linnaeus (1771). mantissa: 524, 526. 348 meyer, B.a. & Wiglesworth (1896). abh. Ber. K. Zool. mus. Dresden 6(2): 4, 6, 11, 19. 355 Linnaeus (1771). mantissa: 524, 526. 441 1342 Ljungh (1797 ). Kungl. Vet.-akad. nya handl. 18: 134. meyer, B.a. & Wiglesworth (1896). abh. Ber. mus. Dresden 6(1): 12. 773 1061 Ljungh (1813). Kungl. svenska Vet.akad.nya handl. 34: 258. meyer, B.a. & Wiglesworth (1896). abh. Ber. mus. Dresden 6(1): 9. 227 meyer, B.a. (1874). J. Orn. 22: 55-56. 458 madarasz (1900). Termes. fuzet. 24: 76, 80. 1506 meyer, B.a. (1874). sitz. K. akad. Wiss. Wien 69: 203. 1536 malherbe (1849). rev. et mag. Zool. 1. 783 1227 mathew (1912). nov. Zool. 18, 1912, : 225-226. meyer, B.a. (1874). sitz. K. akad. Wiss. Wien 69: 391. 307 1171 mathews (1914). austral avian rec. 2: 118-121, 199. meyer, B.a. (1874). sitz. K. akad. Wiss. Wien 69: 395. 25 1520 mathews (1926). Bull. Brit. Orn. club 46: 60. meyer, B.a. (1874). sitz. K. akad. Wiss. Wien 69: 493. 1372 1154 mayr & rand (1935). amer. mus. novit. 814: 3-4. meyer, B.a. (1874). sitz. K. akad. Wiss. Wien 69: 494. 634 1233 mayr (1931). mitt. Zool. mus. Berlin 17 heft 5: 673. meyer, B.a. (1874). sitz. K. akad. Wiss. Wien 69: 495. 1251 1120 mayr (1944). Bull. amer. mus. nat. hist. 83 :158. meyer, B.a. (1874). sitz. K. akad. Wiss. Wien 69: 496. 1031 1174 mees (1973). Zool. meded. rijksmus. nat. hist. Leiden 46: 179. meyer, B.a. (1874). sitz. K. akad. Wiss. Wien 69: 498. 1161 meyer, B.a. (1874). sitz. K. akad. Wiss. Wien 70: 200. 1205 Lampiran meyer, B.a. (1874). sitz. K. akad. Wiss. Wien 70: 110. 1430 moore (1854). cat. Birds mus. east-ind. co. [horsield & moore] 1: xiv, 407. 976 meyer, B.a. (1874). sitz. K. akad. Wiss. Wien 70: 111. 1429 moore (1854). cat. Birds mus. east-ind. co. [horsield & moore] 1: xviii, 326. 1047 meyer, B.a. (1874). sitz. K. akad. Wiss. Wien 70: 115. 1347 523 meyer, B.a. (1874). sitz. K. akad. Wiss. Wien 70: 116. moore (1857). in: moore & horsield cat. Birds mus. hon. east-india co. 2: 703. 1348 922 meyer, B.a. (1874). sitz. K. akad. Wiss. Wien 70: 120. motley & Dillwyn (1855 ). nat. hist. Labuan: 20 pl.4. 1294 meyer, B.a. (1874). sitz. K. akad. Wiss. Wien 70: 202. 804 1384 müller & schlegel (1839). Verh. nat. Gesch. [Temminck] Zool. 1 aves 10: pl.2. meyer, B.a. (1874). Verh. zool.-bot. Ges. Wien 24: 37-39. 462 86 meyer, B.a. (1874). Verh. zool.-bot. Ges. Wien 24: 37-39. müller & schlegel (1841). in: Temminck, Verh. nat. Geschiedenis nederlandsche Overzeesche Bezittingen, Zool. aves: 47. 484 meyer, B.a. (1875). mitt. Zool. mus. Dresden 1: 10. 1324 423 müller & schlegel (1845). Verh. nat. Gesch. [Temminck] Zool. 12 aves: 68, pl. 11, ig. 1. meyer, B.a. (1875). sitz. abh. naturwiss. Ges. isis Dresden: 75. 1212 müller & schlegel (1846). Verh. nat. Gesch. [Temminck] Zool. 11 aves: 14. 807 meyer, B.a. (1875). sitz. abh. naturwiss. Ges. isis Dresden: 75. 1304 müller, p.L.s. (1776). natursyst. suppl.: 144. 808 meyer, B.a. (1878). Orn. misc. [rowley] 3: 163. 1149 müller, pL.s. (1776). natursyst. (suppl.): 74-79, 80-81, 90. 437 meyer, B.a. (1886). Zeitsch. ges. Orn. 3: 22, pl. 4, ig. 1. 1436 müller, pL.s. (1776). natursyst. (suppl.): 74-79, 80-81, 90. 478 meyer, B.a. (1886). Zeitschr. ges. Orn. 3: 3-4, 9, 29. 501 müller, pL.s. (1776). natursyst. (suppl.): 74-79, 80-81, 90. 482 meyer, B.a. (1894). abh. Ber. mus. Dresden 5(2): 1. 1499 müller, pL.s. (1776). natursyst. (suppl.): 82-83, 88-89, 91-92, 94. 760 meyer, B.a. (1894). Bull. Brit. Orn. club 4: 11. 1575 müller, pL.s. (1776). natursyst. suppl.: 143. 805 meyer, B.a. (1894). Bull. Brit. Orn. club 4: 6. 1574 müller, pL.s. (1776). natursyst. suppl.: 146. 799 meyer, B.a. (1894). J. Orn. 42(1): 92. 1394 müller, s (1846). arch. f. naturg. 12(1): 116. 176 meyer, B.a. (1903). notes Leyden mus. 23(4): 186. 1103 müller, s. (1835). Tidjschr. natuurl. Gesch. phys. 2: 336, 338. 669 meyer, B.a. (1904). notes Leyden mus. 24: 234. 1339 müller, s. (1835). Tidjschr. natuurl. Gesch. phys. 2: 339, 341. 746 middendorff (1853). reise nord Ost. sibir. 2(2): 185, pl. 16 ig. 7, 8. 1039 müller, s. (1835). Tidjschr. natuurl. Gesch. phys. 2: 339, 341. 753 middendorff (1853). reise nord. und Ost. siberien 2: 222. 299 müller, s. (1836). Tijdschr. nat. Gesch. phys. 2 [“1835”]: 343, pl. v. 1586 montagu (1813). Orn. Dict. suppl. 323 müller, s. (1836). Tijdschr. nat. Gesch. phys. 2 [“1835”]: 344 pl. V [=iX] ig.2. 1012 moore (1854). cat. Birds mus. east-ind. co. [horsield & moore] 1: 252. 901 1013 moore (1854). cat. Birds mus. east-ind. co. [horsield & moore] 1: 300. müller, s. (1836). Tijdschr. nat. Gesch. phys. 2 [“1835”]: 345 pl. V [=iX] ig.3. 1114 141 142 Daftar Burung Indonesia No. 2 müller, s. (1836). Tijdschr. nat. Gesch. phys. 2 [“1835”]: 345. 998 müller, s. (1843). Verh. nat. Gesch. [Temminck] Land-Volk. 6: 190. 832 müller, s. (1836). Tijdschr. nat. Gesch. phys. 2 [“1835”]: 348 pl. 5[=8] ig.4. 803 müller, s. (1843). Verh. nat. Gesch. [Temminck] Land-Volk. 6: 190. 836 müller, s. (1836). Tijdschr. nat. Gesch. phys. 2 [“1835”]: 351. 1089 müller, s. (1843). Verh. nat. Gesch. [Temminck] Land-Volk. 6: 191. 835 müller, s. (1836). Tijdschr. nat. Gesch. phys. 2 [“1835”]: 351. 1105 504 müller, s. (1836). Tijdschr. nat. Gesch. phys. 2 [“1835”]: 352. müller, s. (1843). Verh. nat. gesch. ned., Land-en Volkenk 6: 176-178, 181182. 883 müller, s. (1836). Tijdschr. nat. Gesch. phys. 2 [“1835”]: 353. 527 884 müller, s. (1843). Verh. nat. gesch. ned., Land-en Volkenk 6: 176-178, 181182. müller, s. (1840). Verh. nat. gesch. ned., Land-en Volkenk 1: 22. 544 müller, s. (1843). Verh. nat. gesch. ned., Land-en Volkenk 6: 176-178, 181182. 548 müller, s. (1841). Verh. nat. gesch. ned., Land-en Volkenk 4: 107-108. 435 müller, s. (1843). Verh. nat.Gesch. [Temminck] Land-Volk. 6: 173. 1310 müller, s. (1841). Verh. nat. gesch. ned., Land-en Volkenk 4: 110. 591 müller, s. (1845). Verh. nat. gesch. ned., Land-en Volkenk 8: 233, 236. 515 müller, s. (1845). Verh. nat. gesch. ned., Land-en Volkenk 8: 233, 236. 522 neumann (1939). Bull. Brit. Orn. club 59: 89, 92, 104-108. 574 neumann (1939). Bull. Brit. Orn. club 59: 89, 92, 104-108. 944 nordmann (1835). in: erman’s reise, naturh. atlas: 17. 274 Ogilvie-Grant (1891). ann. & mag. nat. hist. 8(6): 297. 184 Ogilvie-Grant (1910). Bull. Brit. Orn. club 25 : 96. 1346 Ogilvie-Grant (1910). Bull. Brit. Orn. club 25: 90. 1353 Ogilvie-Grant (1911). Bull. Brit. Orn. club 29: 27. 1392 Ogilvie-Grant (1911). Bull. Brit. Orn. club 29: 28. 1487 Olsen, Wink, sauer-Gürth & Trost (2002 ). emu 102: 223-231. 604 Oustalet (1878). Bull. hebdo. assoc. sci. france 21 : 248. 169 Oustalet (1878). Bull. soc. philom. paris 7(2): 1, 52. 657 Oustalet (1879). ann. sci. nat. Zool. 9(6): art. 5, : 1. 1567 Oustalet (1880). Bull. assoc. sci. france 2(1): 172. 466 Oustalet (1880). compt. rend. acad. sci. paris 90: 906, 907. 175 müller, s. (1842). in Temminck (ed.), Verh. nat. Geschiedenis nederlandshe Overzeesche Bezittingen, LandVolkenkunde: 159. 150 müller, s. (1842). in Temminck (ed.), Verh. nat. Geschiedenis nederlandshe Overzeesche Bezittingen, LandVolkenkunde: 159. 155 müller, s. (1843). Verh. nat. Gesch. [Temminck] Land-Volk. 6: 162. 1293 müller, s. (1843). Verh. nat. Gesch. [Temminck] Land-Volk. 6: 162. müller, s. (1843). Verh. nat. Gesch. [Temminck] Land-Volk. 6: 172, pl. 10, ig.1, 2. müller, s. (1843). Verh. nat. Gesch. [Temminck] Land-Volk. 6: 172, pl. 10. 1299 1389 1390 müller, s. (1843). Verh. nat. Gesch. [Temminck] Land-Volk. 6: 173. 1306 müller, s. (1843). Verh. nat. Gesch. [Temminck] Land-Volk. 6: 173. 1320 müller, s. (1843). Verh. nat. Gesch. [Temminck] Land-Volk. 6: 185. 1184 müller, s. (1843). Verh. nat. Gesch. [Temminck] Land-Volk. 6: 185. 1186 müller, s. (1843). Verh. nat. Gesch. [Temminck] Land-Volk. 6: 185. 1188 müller, s. (1843). Verh. nat. Gesch. [Temminck] Land-Volk. 6: 185. 1195 müller, s. (1843). Verh. nat. Gesch. [Temminck] Land-Volk. 6: 189. 850 müller, s. (1843). Verh. nat. Gesch. [Temminck] Land-Volk. 6: 190. 829 Lampiran Oustalet (1881). Bull. soc. philom. 5(7): 78. 1106 Oustalet (1881). Bull. soc. philom. 5(7): 80. 1258 Oustalet (1885). ann. sci. nat. Zool. 19(6): 1. 467 pallas (1764). in: Vroeg, cat. raisonné coll. Oiseaux, audumbr.: 5-6. 19 pallas (1764). in: Vroeg, cat. raisonné coll. Oiseaux, audumbr.: 6, 7. pennant (1769). ind. Zool.: 11-13. 30 pennant (1769). ind. Zool.: 2. 93 pennant (1769). indian Zool.: 10. 233 pennant (1769). indian Zool.: 4. 772 pennant (1769). indian Zool.: 7, pl. 7. 1052 perry (1810). arcana pt. 6: pl. 22. 206 270 pontoppidan (1763). Danske atlas 1: 621, 622, 623, 624. 301 pallas (1764). in: Vroeg, cat. raisonné coll. Oiseaux, audumbr.: 6, 7. 296 pontoppidan (1763). Danske atlas 1: 621, 622, 623, 624. 302 pallas (1764). in: Vroeg, cat. raisonné coll. Oiseaux, audumbr.: 6, 7. 328 pontoppidan (1763). Danske atlas 1: 621, 622, 623, 624. 332 pallas (1764). in: Vroeg’s cat.: 2. 428 367 pallas (1770). novi comm. sci. petropol. 14: 582. prévost (1843). in: Knip Les pigeons 2: 104,107, 113. 321 418 pallas (1776 ). reise Versch. provin. russ. reichs 3: 698. pucheran (1853). Voy. pôle sud, Zool. 1: 108. 3: 118-119. 1474 420 pallas (1776). reise Versch. provin. russ. reichs 3: 694. pucheran (1853). Voy. pôle sud, Zool. 1: 108. 3: 118-119. 947 692 pallas (1776). reise Versch. provin. russ. reichs 3: 695. Quoy & Gaimard (1824). Voy. de la ‘Uranie’, Zool. 1: 112. 1489 386 pallas (1776). reise Versch. provin. russ. reichs 3: 697. Quoy & Gaimard (1824). Voy. de la ‘Uranie’, Zool.: 118. 919 376 pallas (1776). reise Verschiedene provinzen russischen reichs 3: 700, 702. Quoy & Gaimard (1830). Voy. “astrolabe”, Zool. 1. 225 Quoy & Gaimard (1830). Voy. “astrolabe”, Zool. 1. 381 pallas (1776). reise Verschiedene provinzen russischen reichs 3: 700, 702. 259 Quoy & Gaimard (1830). Voy. “astrolabe”, Zool. 1. 399 pallas (1776). reise Verschiedene provinzen russischen reichs 3: 700, 702. 401 297 Quoy & Gaimard (1830). Voy. “astrolabe”, Zool. 1. 570 pallas (1811). Zoogr. rosso-asiat. 1: 461. Quoy & Gaimard (1830). Voy. “astrolabe”, Zool. 1. 1081 pallas (1811). Zoogr. rosso-asiat. 1: 509. 583 1038 Quoy & Gaimard (1830). Voy. “astrolabe”, Zool. 1: 165-166, 170, 206-208. pallas (1811). Zoogr. rosso-asiat. 1: 511. 826 Quoy & Gaimard (1830). Voy. “astrolabe”, Zool. 1: 165-166, 170, 206-208. 613 pallas (1811). Zoographia rosso-asiat. 1: 343, 351. 123 616 pallas (1811). Zoographia rosso-asiat. 2: 111, 318-373. Quoy & Gaimard (1830). Voy. “astrolabe”, Zool. 1: 165-166, 170, 206-208. 318 peale (1848). U.s. explor. exped. 8: 216, 292, 294, 296. 617 5 Quoy & Gaimard (1830). Voy. “astrolabe”, Zool. 1: 165-166, 170, 206-208. peale (1848). U.s. explor. exped. 8: 62, 64, 68. 96 Quoy & Gaimard (1830). Voy. “astrolabe”, Zool. 1: 165-166, 170, 206-208. 649 peale (1848). Us. expl. exped. 8: 220277. 325 Quoy & Gaimard (1830). Voy. astrolabe Zool. 1: 172 atlas Ois., pl. 3, ig. 1. 1257 143 144 Daftar Burung Indonesia No. 2 Quoy & Gaimard (1830). Voy. astrolabe Zool. 1: 174, pl. 3, ig. 3. 1168 rafles (1822). Trans. Linn. soc. London. 13: 325-327. 56 Quoy & Gaimard (1830). Voy. astrolabe Zool. 1: 192. 1509 rafles (1822). Trans. Linn. soc. London. 13: 325-327. 62 Quoy & Gaimard (1830). Voy. astrolabe Zool. 1: 227 atlas Ois. pl. 5, ig. 4. 1121 rainesque (1802). Bull. sci. soc. philom. paris 3: 153. 665 Quoy & Gaimard (1830). Voy. ‘astrolabe’. Zool. 1: 228, 242. 778 rainesque (1810). car. nuov. Gen. nuov. sp. anim. piante sicilia: 6, 7. 1044 rafles (1822). Trans Zool. soc. London 13: 282, 292, 339. 670 ramsay, e.p. (1878). proc. Linn. soc. new s. Wales 3: 75. 1375 rafles (1822). Trans Zool. soc. London 13: 282, 292, 339. 733 ramsay, e.p. (1879). proc. Linn. soc. new s. Wales 3: 272. 1220 rafles (1822). Trans Zool. soc. London 13: 282, 292, 339. 741 ramsay, r.G.W. (1880). proc. Zool. soc. London 1: 15. 1526 rafles (1822). Trans. Linn. soc. London 13 pt. 2: 277-331. 193 ramsay, W. (1879). proc. Linn. soc. new south Wales 3: 251. 4: 96. 497 rafles (1822). Trans. Linn. soc. London 13(1): 295. 794 ramsay, W. (1880). proc. Zool. soc. London 1: 15. 989 rafles (1822). Trans. Linn. soc. London 13(1): 297. 791 ramsay, W. (1880). proc. Zool. soc. London : 16. 933 rafles (1822). Trans. Linn. soc. London 13(1): 299. 1319 rand (1940). am. mus. novit. 1072: 13. 1414 rafles (1822). Trans. Linn. soc. London 13(1): 301. 798 rand (1940). am. mus. novit. 1072: 14. 1470 rafles (1822). Trans. Linn. soc. London 13(1): 303. 788 rand (1940). am. mus. novit. 1072: 5. 1215 rafles (1822). Trans. Linn. soc. London 13(1): 305. rand (1940). am. mus. novit. 1072: 9. 1544 865 629 rafles (1822). Trans. Linn. soc. London 13(1): 312. rand (1941). amer. mus. novit. 1102: 1-15. 1113 646 rafles (1822). Trans. Linn. soc. London 13(2): 287-288, 294, 317. rand (1941). amer. mus. novit. 1102: 1-15. 389 ranzani (1822). elem. Zool. 3(3): 19. 956 rafles (1822). Trans. Linn. soc. London 13(2): 287-288, 294, 317. 489 rasmussen (1999). Wilson Bull. 111: 457-464. 602 rafles (1822). Trans. Linn. soc. London 13(2): 287-288, 294, 317. 552 reichenbach (1851). handb. spec. Orn. scansiorae: 21, 38, 41. 715 rafles (1822). Trans. Linn. soc. London 13(2): 287-288, 294, 317. 554 rafles (1822). Trans. Linn. soc. London 13(2)279-280. 597 rafles (1822). Trans. Linn. soc. London 13(2)279-280. 609 reichenbach (1852). handb. spec. Orn. abth. 2(3332): 103. reichenbach (1853). handb. spec. Orn. (icon. syn. av. 11): 314, pl. 592, ig. 4016. reichenbach (1862). singvogel: 33. rafles (1822). Trans. Linn. soc. London 13: 328, 329. 211 reichenow (1897). Orn. monatsb. 5: 24. 1550 rafles (1822). Trans. Linn. soc. London 13: 328, 329. 324 reichenow (1899). Orn. monatsb. 7: 131. 1253 rafles (1822). Trans. Linn. soc. London. 13: 325-327. 40 reichenow (1914). Orn. monatsber. 22: 29. 114 reichenow (1915). J. Orn. 63: 126. 1432 1397 1323 1446 Lampiran reichenow (1915). Journ. Ornith. 63 :128. 1125 rothschild (1903). Bull. Brit. Orn. club, 13.: 42. 1386 richmond (1903). proc. Us natl. mus. 26: 494, 502. 588 rothschild (1909). Bull. Brit. Orn. club 25: 7. 183 ridgway (1893). proc. U.s. nat. mus. 16: 599. 34 rothschild (1911). Bull. Brit. Orn. club 27: 45. 457 riley (1918). proc. Biol. soc. Wash. 31: 157. 1236 rothschild (1911). Bull. Brit. Orn. club 29 : 20. 1238 riley (1918). proc. Biol. soc. Wash. 31: 158. 845 rozendaal (1987). Zool. meded. rijksmus. nat. hist. Leiden 61: 177-202. 1029 riley (1919). proc. Biol. soc. Wash. 32: 94. 1527 sabine, J. (1819). Trans. Linn. soc. London 12(2): 522. 317 riley (1921). proc. Biol. soc. Washington 34: 55. 292 salamonsen (1963). Vidensk. medd. Dan. naturhist. foren. 125: 509-512. 645 riley (1927). proc. Biol. soc. Washington 40: 93, 140-141. 589 salvadori & D’ albertis (1875). ann. mus. civ. Genova 7: 805, 807. 115 ripley (1959). postilla 38: 9. 1167 626 roselaar & michels (2004). Zool. Verh. Leiden 350 : 7-45 salvadori & D’albertis (1875). ann. mus. civ. Genova. 7: 809, 816. 479 1254 rothschild & hartert (1894). novit. Zool. 1: 683. salvadori & D’albertis (1875). ann. mus. civ. Genova. 7: 822. 153 1538 rothschild & hartert (1900). Bull. Brit. Orn. club 11: 29. salvadori & D’albertis (1875). ann. mus. civ. Genova. 7: 824. 1591 1281 rothschild & hartert (1907). novit. Zool. 14: 482. salvadori (1868). atti r. accad. sci. Torino 3: 416. 1423 900 rothschild & hartert (1911). Bull. Brit. Orn. club 29: 33. salvadori (1871). atti r. accad. sci. Torino 6: 128. 957 383 rothschild & hartert (1911). novit. Zool. 18: 159. salvadori (1874). ann. mus. civ. Genoa 5: 72. 6: 82, 86-87. 1565 396 rothschild & hartert (1921). Bull. Brit. Orn. club, 41 : 74. salvadori (1874). ann. mus. civ. Genoa 5: 72. 6: 82, 86-87. 939 543 rothschild & hartert (1923). Bull. Brit. Orn. club 43: 118. salvadori (1874). ann. mus. civ. Genoa 5: 72. 6: 82, 86-87. 1354 601 rothschild (1895). novit. Zool. 2: 480 & rothschild (1896) novit. Zool. 3: pl. 1, ig. 3, 4. salvadori (1874). ann. mus. civ. Genoa 6: 308. 1547 salvadori (1874). ann. mus. civ. Genova 6 : 79. 1126 rothschild (1895). novit. Zool. 2: 59. 1571 1197 rothschild (1896). Bull. Brit. Orn. club 5: 46. 6: 5. salvadori (1874). ann. mus. civ. stor. nat. Genova 6: 311. 351 1193 rothschild (1896). Bull. Brit. Orn. club 5: 46. 6: 5. salvadori (1874). ann. mus. civ. stor. nat. Genova 6: 312. 499 1341 rothschild (1896). Bull. Brit. Orn. club 6: 16. salvadori (1874). ann. mus. civ. stor. nat. Genova 6: 78. 1553 1224 rothschild (1897). J. Orn. 45: 513. 740 salvadori (1874). ann. mus. civ. stor. nat. Genova 6: 84. rothschild (1898). Bull. Brit. Orn. club 8: 30. 938 salvadori (1874). ann. mus. civ. stor. nat. Genova 6: 84. 1225 rothschild (1899). Orn. monatsber 7: 137. 964 salvadori (1875). ann. mus. civ. Genova 7. 104 145 146 Daftar Burung Indonesia No. 2 salvadori (1875). ann. mus. civ. Genova 7. 119 salvadori (1876). ann. mus. civ. stor. nat. Genova 7 [“1875”]: 942. 1275 salvadori (1875). ann. mus. civ. Genova 7. 373 salvadori (1876). ann. mus. civ. stor. nat. Genova 7 [“1875”]: 946. 1388 salvadori (1875). ann. mus. civ. Genova 7. 407 salvadori (1876). ann. mus. civ. stor. nat. Genova 7 [“1875”]: 948. 1404 salvadori (1875). ann. mus. civ. Genova 7. 470 salvadori (1876). ann. mus. civ. stor. nat. Genova 7 [“1875”]: 949. 1424 salvadori (1875). ann. mus. civ. Genova 7. 471 salvadori (1876). ann. mus. civ. stor. nat. Genova 7 [“1875”]: 951. 1369 salvadori (1875). ann. mus. civ. Genova 7. 542 salvadori (1876). ann. mus. civ. stor. nat. Genova 7 [“1875”]: 952. 1370 salvadori (1875). ann. mus. civ. Genova 7. 546 salvadori (1876). ann. mus. civ. stor. nat. Genova 7 [“1875”]: 955. 1349 salvadori (1875). ann. mus. civ. Genova 7. 562 salvadori (1876). ann. mus. civ. stor. nat. Genova 7 [“1875”]: 958. 1134 salvadori (1875). ann. mus. civ. Genova 7: 675, 678, 975. 215 salvadori (1876). ann. mus. civ. stor. nat. Genova 7 [“1875”]: 959. 1142 salvadori (1875). ann. mus. civ. Genova 7: 906, 916-917. 625 salvadori (1876). ann. mus. civ. stor. nat. Genova 7 [“1875”]: 960. 1132 salvadori (1875). ann. mus. civ. stor. nat. Genova 7: 770. 1221 salvadori (1876). ann. mus. civ. stor. nat. Genova 7 [“1875”]: 967. 1231 salvadori (1876). ann. mus. civ. Genova 7: 974. 8: 371, 396, 406. 9. 422 salvadori (1876). ann. mus. civ. stor. nat. Genova 7 [“1875”]: 969. 1558 salvadori (1876). ann. mus. civ. Genova 7: 992. 592 salvadori (1876). ann. mus. civ. stor. nat. Genova 9: 33. 1395 salvadori (1876). ann. mus. civ. stor. Genova 7 [“1875”]: 960. 1063 salvadori (1876). ann. mus. civ. stor. nat. Genova 9: 34. 1411 salvadori (1876). ann. mus. civ. stor. Genova 7 [“1875”]: 961. 1130 salvadori (1876). ann. mus. civ. stor. nat.Genova 7 [“1875”]: 943. 1278 salvadori (1876). ann. mus. civ. stor. Genova 7 [“1875”]: 966. 961 salvadori (1877). ann. mus. civ. Genova 9: 332, 333. 172 salvadori (1876). ann. mus. civ. stor. nat. Genova 7 [“1875”]: 921 [“p.192”]. 1216 salvadori (1877). ann. mus. civ. Genova 9: 332, 333. 174 salvadori (1876). ann. mus. civ. stor. nat. Genova 7 [“1875”]: 921. 1153 salvadori (1878). ann. mus. civ. Genova 12: 335. 1371 salvadori (1876). ann. mus. civ. stor. nat. Genova 7 [“1875”]: 922. 1198 salvadori (1878). ann. mus. civ. Genova 12: 317, 426-427, 429, 432. 13: 458-461. 541 salvadori (1876). ann. mus. civ. stor. nat. Genova 7 [“1875”]: 929. 1533 salvadori (1878). ann. mus. civ. Genova 12: 324. 844 salvadori (1876). ann. mus. civ. stor. nat. Genova 7 [“1875”]: 930. 1264 salvadori (1878). ann. mus. civ. Genova 12: 326. 831 salvadori (1876). ann. mus. civ. stor. nat. Genova 7 [“1875”]: 931. 1226 salvadori (1878). ann. mus. civ. Genova 12: 328. 847 salvadori (1876). ann. mus. civ. stor. nat. Genova 7 [“1875”]: 932. 1241 salvadori (1878). ann. mus. civ. stor. nat. Genova 12: 322. 1158 salvadori (1876). ann. mus. civ. stor. nat. Genova 7 [“1875”]: 933. 1234 salvadori (1878). ann. mus. civ. stor. nat. Genova 12: 337. 1376 Lampiran salvadori (1878). ann. mus. civ. stor. nat. Genova 12: 338. 1409 salvadori (1894). ann. mus. civ. stor. nat. Genova 34: 151. 1422 salvadori (1878). ann. mus. civ. stor. nat. Genova 12: 339. 1413 salvadori (1896). ann. mus. civ. Genova 36: 70. 705 salvadori (1878). ann. mus. civ. stor. nat. Genova 12: 341. 1350 salvadori (1896). ann. mus. civ. stor. nat. Genova 36: 99. 1129 salvadori (1878). ann. mus. civ. stor. nat. Genova 12: 341. 1352 salvin (1876). Tans. Zool. soc. London 9: 507. 7 salvadori (1879). ann. mus. civ. Genova 14 : 224 983 sangster & rozendaal (2004). Zool. Verh. Leiden 350: 30. 639 salvadori (1879). ann. mus. civ. Genova 14: 187. 559 saunders (1893). Bull. Brit. Orn. club 3: 12. 310 salvadori (1879). ann. mus. civ. Genova 14: 195. 643 say (1823). in: Long’s exped. rocky mts. 1: 335. 283 salvadori (1879). ann. mus. civ. Genova 14: 228. 928 schlegel (1844) Krit. Ueber. euro:: 42. 817 salvadori (1879). ann. mus. civ. Genova 14: 250, 251. 186 salvadori (1879). ann. mus. civ. Genova 14: 250, 251. 192 salvadori (1879). ann. mus. civ. stor. nat. Genova 14: 201. 1101 schlegel (1863). mus. pays-Bas 6:9. 331 salvadori (1879). ann. mus. civ. stor. nat. Genova 14: 210. 1017 schlegel (1863). nederlandsch Tijdschrift Dierkunde 1: 59, 61. 356 salvadori (1879). ann. mus. civ. stor. nat. Genova 14: 215. 1332 schlegel (1863). Vog. nederl. ind. 1: 11, pl.4 ig. 2. 809 salvadori (1879). ann. mus. civ. stor. nat. Genova 14: 224. 986 schlegel (1865). mus. pays-Bas 4: 33. 5: 16. 231 salvadori (1879). ann. mus. civ. stor. nat. Genova 14: 227. 931 schlegel (1865). mus. pays-Bas 4: 33. 5: 16. 257 salvadori (1880 ). atti. accad. sci. Torino 15: 348. 652 schlegel (1865). nederl. Tijdschr. Dierk. 3: 1, pl. 8. 1502 salvadori (1880). ann. mus. civ. stor. nat. Genova 16: 76. 1399 schlegel (1866). mus. hist. nat. paysBas, rev. méthod. crit. coll. 8: 85. 144 salvadori (1880). ann. mus. civ. stor. nat. Genova 16: 77. 1393 schlegel (1866). mus. hist. nat. paysBas, rev. méthod. crit. coll. 8: 85. 163 salvadori (1882). Orn. papu. moluc. 3: 543, 566. 1381 schlegel (1866). nederl. Tijdschr. Dierk. 3: 253. 857 salvadori (1890). agg. Orn. papu. moluc. 2: 104. 1244 schlegel (1866). nederlandsch Tijdschrift Dierkunde 3. 468 salvadori (1892). ann. mus. civ. Genova 32 : 135. 941 schlegel (1866). nederlandsch Tijdschrift Dierkunde 3. 509 salvadori (1894). ann. mus. civ. Genova, ser. 2, 14 : 151 1552 schlegel (1866). nederlandsch Tijdschrift Dierkunde 3. 565 salvadori (1894). ann. mus. civ. stor. nat. Genova 34: 150. 1277 schlegel (1866). nederlandsch Tijdschrift Dierkunde 3: 181, 183, 340. 572 salvadori (1894). ann. mus. civ. stor. nat. Genova 34: 151. 1123 schlegel (1866). nederlandsch Tijdschrift Dierkunde 3: 181, 183, 340. 610 schlegel (1862). mus. hist. nat. paysBas, rev. méthod. chrit. coll., livr. 1, astures: 27, 32. schlegel (1862). mus. hist. nat. paysBas, rev. méthod. chrit. coll., livr. 1, astures: 27, 32. 98 112 147 148 Daftar Burung Indonesia No. 2 schlegel (1866). nederlandsch Tijdschrift Dierkunde 3: 181, 183, 340. 633 schlegel (1873). nederlandsch Tijdschrift Dierkunde 4. 463 schlegel (1866). nederlandsch Tijdschrift Dierkunde 3: 187. 686 schlegel (1873). nederlandsch Tijdschrift Dierkunde 4. 472 schlegel (1866). nederlandsch Tijdschrift Dierkunde 3: 212, 254. 220 schlegel (1873). nederlandsch Tijdschrift Dierkunde 4. 498 schlegel (1866). nederlandsch Tijdschrift Dierkunde 3: 212, 254. 293 schlegel (1873). nederlandsch Tijdschrift Dierkunde 4. 500 schlegel (1871). nederl. Tijdschr. Dierk. 4: 14. 1169 schlegel (1873). nederlandsch Tijdschrift Dierkunde 4. 507 schlegel (1871). nederl. Tijdschr. Dierk. 4: 14. 1317 schlegel (1873). nederlandsch Tijdschrift Dierkunde 4. 508 schlegel (1871). nederl. Tijdschr. Dierk. 4: 18. 1483 schlegel (1879). notes Leyden mus. 1: 50-51, 101. 573 schlegel (1871). nederl. Tijdschr. Dierk. 4: 38. 1391 schlegel (1879). notes Leyden mus. 1: 99, 103. 343 schlegel (1871). nederl. Tijdschr. Dierk. 4: 39. 1365 schlegel (1880). notes Leyden mus. 2: 165. 1023 schlegel (1871). nederl. Tijdschr. Dierk. 4: 40. 1207 sclater (1858). J. proc. Linn. soc. London Zool. [“1859”] 2(8): 158. 1122 schlegel (1871). nederl. Tijdschr. Dierk. 4: 40. 1364 sclater (1865). proc. Zool. soc. London: 599, 602, 608-609. 659 schlegel (1871). nederl. Tijdschr. Dierk. 4: 42. 1200 sclater (1866). proc. Zool. soc. London: 60, 620. 473 schlegel (1871). nederl. Tijdschr. Dierk. 4: 43. 1181 sclater (1874). proc. Zool. soc. London [“1873”] 3: 690 pl.52. 959 schlegel (1871). nederl. Tijdschr. Dierk. 4: 43. 1252 sclater (1874). proc. Zool. soc. London [“1873”] 3: 691, pl. 53. 1218 schlegel (1871). nederl. Tijdschr. Dierk. 4: 46. 1265 sclater (1874). proc. Zool. soc. London [“1873”] 3: 691. 1157 schlegel (1871). nederl. Tijdschr. Dierk. 4: 47. 1270 sclater (1874). proc. Zool. soc. London [“1873”] 3: 692. 1245 schlegel (1871). nederl. Tijdschr. Dierk. 4: 51. 1545 sclater (1874). proc. Zool. soc. London : 692. 1237 schlegel (1871). nederlandsch Tijdschrift Dierkunde 4: 13. 719 sclater (1874). proc. Zool. soc. London: 696. 628 schlegel (1871). nederlandsch Tijdschrift Dierkunde 4: 54, 55. 214 sclater (1883). proc. Zool. soc. London 1: 54, pl. 12, ig. 2. 1160 schlegel (1871). notes Leyden mus. 3: 58. 291 sclater (1883). proc. Zool. soc. London 2: 197, pl. 27. 1192 schlegel (1873). mus. pays.-Bas 2: 13. 584 sclater (1883). proc. Zool. soc. London 2: 199. 1141 schlegel (1873). mus. pays.-Bas 2: 13. 963 sclater (1883). proc. Zool. soc. London: 52. 575 schlegel (1873). nederlandsch Tijdschrift Dierkunde 4. 359 sclater, p.L (1859). ibis: 113. 943 schlegel (1873). nederlandsch Tijdschrift Dierkunde 4. sclater, p.L. (1873). nature 8: 151. 1566 424 sclater, p.L. (1874). proc. Zool. soc. London [“1873”] 3: 693. 1272 Lampiran sclater, p.L. (1874). proc. Zool. soc. London [“1873”] 3: 693. 1410 scopoli (1786). Deliciae florae faunae insubricae 2: 96. 894 sclater, p.L. (1874). proc. Zool. soc. London [“1873”] 3: 694, pl. 55. 1433 scopoli (1786). Deliciae florae faunae insubricae 2: 96. 921 sclater, p.L. (1874). proc. Zool. soc. London [“1873”] 3: 695, pl. 56. 1434 scopoli (1786). Deliciae florae faunae insubricae 2: 96. 1485 sclater, p.L. (1879). proc. Zool. soc. London 3: 449, pl. 37, ig. 2. 1467 sharpe (1870). proc. Zool. soc. London. 718 sclater, p.L. (1883). proc. Zool. soc. London 1: 55. 1209 sharpe (1874). ann. mag. nat. hist. 14(4): 373. 195 sclater, p.L. (1883). proc. Zool. soc. London 1: 56. sharpe (1877). ibis: 16. 1285 1481 1084 sclater, p.L. (1883). proc. Zool. soc. London 2: 197. sharpe (1877). Trans. Linn. soc. London 1(2): 326. 1204 1073 sclater, p.L. (1883). proc. Zool. soc. London: 57. sharpe (1877). Trans. Linn. soc. London 1(2): 327. 165 1152 sclater, W.L. (1919). Bull. Brit. Orn. club 40: 37, 38, 41. sharpe (1877). Trans. Linn. soc. London 1(2): 328, pl. 48, ig. 1. 90 113 scopoli (1769). annus i hist.-nat.: 2122. sharpe (1878). J. Linn. soc. London, Zool. 13: 458. 571 833 scopoli (1786). Deliciae florae faunae insubricae 2: 86-87, 94. sharpe (1878). mitt. Zool. mus. Dresden heft 3: 363. 380 sharpe (1879). ibis :250 pl.8 1587 scopoli (1786). Deliciae florae faunae insubricae 2: 86-87, 94. 392 sharpe (1879). ibis: 237, 266. 187 scopoli (1786). Deliciae florae faunae insubricae 2: 86-87, 94. sharpe (1879). ibis: 237, 266. 190 412 1213 scopoli (1786). Deliciae florae faunae insubricae 2: 86-87, 94. sharpe (1879). notes Leyden mus. 1: 29. 431 1117 scopoli (1786). Deliciae florae faunae insubricae 2: 86-87, 94. sharpe (1879). notes Leyden mus. 1: 31. 461 693 scopoli (1786). Deliciae florae faunae insubricae 2: 86-87, 94. sharpe (1880). ann. and mag. nat. hist. 6: 231. 526 449 scopoli (1786). Deliciae florae faunae insubricae 2: 88, 92, 93. sharpe (1882). J. Linn. soc. London Zool. 16: 317-318, 426. 242 1228 scopoli (1786). Deliciae florae faunae insubricae 2: 88, 92, 93. sharpe (1882). J. Linn. soc. London Zool. 16: 318. 253 1368 scopoli (1786). Deliciae florae faunae insubricae 2: 88, 92, 93. sharpe (1882). J. Linn. soc. London Zool. 16: 318. 326 1464 scopoli (1786). Deliciae florae faunae insubricae 2: 88. sharpe (1882). J. Linn. soc. London Zool. 16: 319. 935 1026 scopoli (1786). Deliciae florae faunae insubricae 2: 89, 93. sharpe (1884). notes Leyden mus. 6: 179. 787 1396 scopoli (1786). Deliciae florae faunae insubricae 2: 91. sharpe (1884). rep. Zool. coll. Voy. alert: 19. 1288 sharpe (1887). ibis: 439 pl.13. 858 scopoli (1786). Deliciae florae faunae insubricae 2: 91. 1307 sharpe (1887). ibis: 442. 1065 scopoli (1786). Deliciae florae faunae insubricae 2: 93. sharpe (1887). ibis: 447. 1021 191 sharpe (1887). ibis: 451, pl. 14. 1329 149 150 Daftar Burung Indonesia No. 2 sparrman (1788). mus. carls. fasc. 3(lxxi): pl. 71. 1477 217 sparrman (1788). mus. carls. fasc. 3(lxxi): pl. 72, 73. 1447 sharpe (1887). proc. Zool. soc. London 37(3): 558. 796 sparrman (1788). mus. carls. fasc. 3(lxxv). 1187 sharpe (1888). ibis ser. 5, no. 6: 393. 759 sparrman (1789). mus. carls. fasc. 4(80): 80. 1303 sharpe (1888). ibis: 385. 1074 1461 sharpe (1888). ibis: 391. 990 sparrman (1789). mus. carls. fasc. 4: pl. 90, 91. sharpe (1888). ibis: 392. 1363 stephens (1815). in: shaw’s Gen. Zool. 9: 51, 58, 83-84, 128. 567 sharpe (1888). ibis: 395. 676 315 sharpe (1888). ibis: 478. 1027 stephens (1826). in: shaw, General Zool. 13(1): 139-196. sharpe (1888). proc. Zool. soc. London 3: 270. 1097 stephens (1826). in: shaw, General Zool. 13(1): 18, 68, 91, 93, 236, 239. 18 sharpe (1889). ann. and mag. nat. hist. 3: 424. 754 stephens (1826). in: shaw, General Zool. 13(2): 61-62, 76. 576 sharpe (1892). ann. and mag. nat. hist. 9(6): 249. 795 stresemann (1912). Bull. Brit. Orn. club 31: 4. 1492 sharpe (1892). Bull. Brit. Orn. club 1: 4. 593 stresemann (1912). Bull. Brit. Orn. club 31: 5. 1355 sharpe (1892). ibis: 323. 619 stresemann (1912). Bull. Brit. Orn. club 31: 5. 1378 sharpe (1892). ibis: 323. 1360 1377 sharpe (1892). ibis: ser. 6, no. 4: 310, 324, 441. stresemann (1912). Bull. Brit. Orn. club 31: 6. 758 651 shaw (1792). nat. misc. 4: pl. 114. 1298 stresemann (1914). nov. Zool.. 21: 110. shaw (1797). nat. misc. 9: 321. 194 stresemann (1921). anz. Orn. Ges. Bayern Band 1(5): 35. 1183 shaw (1798). nat. misc. 10, pl. 353. 197 130 shaw (1809). Gen. Zool. [shaw] 7(2): 486. stresemann (1924). J. Orn. 72: 323, note 1431. 1580 1109 shaw (1810). nat. misc. 21: pl. 905. 557 stresemann (1925). Orn. monatsb. 33: 52. shaw (1811). Gen. Zool. 8. 738 stresemann (1926). mitt. Zool. mus. Berlin 12: 352. 647 shaw and nodder (1790). nat. misc. 19: pl. 809. 742 stresemann (1931). Orn. monatsb. 39: 79. 1104 shelley (1878). monogr. nectarin. 6: 313, pl. 101, ig. dp. 1308 stresemann (1931). Orn. monatsber. 39: 1. 936 siebers (1928). Treubia 10 Livr. 2-3: 402. 1095 stresemann (1931). Orn. monatsber. 39: 12, 103. 632 siebers (1930). Treubia 7(suppl.): 252. 454 530 slater (1885). ibis: 124. 934 stresemann (1931). Orn. monatsber. 39: 169-170. slater (1897). ibis: 175. 1071 stresemann (1931). Orn. monatsber. 39: 9. 916 sparrman (1786). mus. carlsonianum 1(11), 1(14): pl. 14. 336 stresemann (1934). Orn. monatsb. 42: 101. 1466 sharpe (1887). ibis: 451. 1242 sharpe (1887). ibis: 452. 1300 sharpe (1887). in: Gould’s Birds of new Guinea pt. 23: pl. 70. Lampiran stresemann (1934). Orn. monatsb. 42: 102. 1469 Temminck & schlegel (1844). in: siebold, fauna Japonica, aves: 5, 7, 16, 18. 131 streubel (1848). isis von Oken: cols. 366, 368. 650 Temminck & schlegel (1847). fauna Jap. aves [siebold]: 48, pl. 18. 1059 strickland (1844). ann. and mag. nat. hist. 13(1): 417. 988 Temminck & schlegel (1847). fauna Jap. aves [siebold]: 50, pl. 20B. 1043 strickland (1847). proc. Zool. soc. London: 104. 566 Temminck & schlegel (1850). fauna Jap. aves [siebold]: 135, suppl. pl. a. 806 strickland (1848). contrib. Orn. [Jardine]: 63-10, pl. 12. 1000 Temminck (1808). in: Knip Les pigeons: 28, 35. 345 strickland (1849). contrib. Orn. [Jardine] 2: 123, pl. 34, ig. 2. 1060 Temminck (1810). in: Knip Les pigeons. 350 strickland (1849). contrib. Orn. [Jardine] 2: 126, pl. 35. Temminck (1810). in: Knip Les pigeons. 362 1072 Temminck (1810). in: Knip Les pigeons. 410 strickland (1849). contrib. Orn. [Jardine]: 127-28 pl. 35. 971 Temminck (1811). in: Knip Les pigeons: 22, 115, 124-125. 415 strickland (1849). contrib. Orn. [Jardine]2: 124, pl. 34, ig. 1. 1066 Temminck (1815). man. d’Orn.: 483, 514. 203 swainson (1820). Zool. ill. 1: pl. 13. 1115 311 swainson (1820). Zool. ill. 1: pl. 2. 1268 Temminck (1815). man. d’Orn.: 483, 514. swainson (1825). Zool. J. 1: 466. 839 Temminck (1815). man. d’Orn.: 483, 514. 319 swainson (1825). Zool. J. 1: 468. 811 178 swainson (1825). Zool. J. 1: 473-474. 363 Temminck (1815). pig. et Gall. 3: 335, 408, 723, 732. swainson (1837). animals menageris: 281, 341. 141 Temminck (1815). pig. et Gall. 3: 335, 408, 723, 732. 189 swainson (1837). Birds W. afr. 2: 150, 158, 162. 785 Temminck (1820). planches color livr. 5: pl. 30, ig. 1, 2. 1102 swainson (1838). anim. menag.: 325. 1420 Temminck (1821). planches color 10: wrapper p. [4] of pl. 59. 15: pls. 89-90. 756 swainson (1838). nat. Libr. 21 (flycatchers): 252. 1083 Temminck (1821). planches color 10: wrapper p. [4] of pl. 59. 15: pls. 89-90. 784 swinhoe (1860). ibis: 394. 47 1002 swinhoe (1860). ibis: 51. 1041 Temminck (1821). planches color 13 pl. 76. swinhoe (1861). ibis: 330. 1079 Temminck (1821). planches color, livr. 8, 11, 16. 78 swinhoe (1861). ibis: 343. 288 357 swinhoe (1863). proc. Zool. soc. London 1: 90. Temminck (1821). Trans. Linn. soc. London 13(1): 125-130. 825 swinhoe (1867). ibis: 386. 16 swinhoe (1873). ibis: 74. 59 sykes (1832). pproc. Zool. soc. London 18(2): 85. 872 Temminck (1821). Trans. Linn. soc. London 13(1): 125-130. Temminck (1822). planches color 18: pl. 107. 20: pl. 120. 25: pls. 145-146. 27: pl. 159. Temminck (1822). planches color 21: pl. 124. sykes (1832). pproc. Zool. soc. London 18(2): 89, 90. 1050 Temminck (1822). planches color 8: pl. 47. 256 Temminck & schlegel (1844). in: siebold, fauna Japonica, aves: 5, 7, 16, 18. 107 Temminck (1822). planches color livr. 20: pl.119 ig. 1, 2. 873 413 623 668 151 152 Daftar Burung Indonesia No. 2 Temminck (1824). planches color 42: pls. 246, 248. 43: pls. 252-253. 44: pl. 259. 378 Temminck (1824). planches color 42: pls. 246, 248. 43: pls. 252-253. 44: pl. 259. 409 Temminck (1824). planches color 44: pl. 262. 46: pl. 272. 48: pl. 284. 49: pl. 291. 52: pl. 310. 673 Temminck (1824). planches color 44: pl. 262. 46: pl. 272. 48: pl. 284. 49: pl. 291. 52: pl. 310. 695 Temminck (1824). planches color 44: pl. 262. 46: pl. 272. 48: pl. 284. 49: pl. 291. 52: pl. 310. 701 Temminck (1824). planches color 44: pl. 262. 46: pl. 272. 48: pl. 284. 49: pl. 291. 52: pl. 310. 727 Temminck (1824). planches color 45: pl. 268. 49: pl. 289. 50: 299. 667 Temminck (1824). planches color 48: pl. 285. 53: pl. 315. 749 Temminck (1824). planches color 48: pl. 285. 53: pl. 315. 751 Temminck (1824). planches color livr. 45: pl. 265. 1583 Temminck (1824). planches color livr. 45: pl. 266. 1486 674 1504 Temminck (1823). planches color 31: pl. 181. 36: 19, pls. 210-211. Temminck (1824). planches color livr. 45: pl. 267. 735 929 Temminck (1823). planches color 31: pl. 181. 36: 19, pls. 210-211. Temminck (1824). planches color livr. 46: pl.274. 737 838 Temminck (1823). planches color livr. 30: pl. 178. Temminck (1824). planches color livr. 47: pl. 278. 1525 1330 Temminck (1823). planches color livr. 31: pl.185 ig. 2. Temminck (1824). planches color livr. 49: pl. 293, ig. 3. 1004 856 Temminck (1823). planches color livr. 31: pl.185 ig.1. Temminck (1824). planches color livr.: 42 pl. 249. 966 97 Temminck (1823). planches color livr. 33: pl.194. Temminck (1824). planches color, livr. 45, 51, 53. 932 37 Temminck (1823). planches color livr. 36: pl. 212. Temminck (1824). planches color. 47: pl. 276. 800 874 Temminck (1824). pl. col. livr. 5, pl. 29 ig. 2. Temminck (1824). planches color. livr. 43: pl.256 ig.1. 1400 909 Temminck (1824). planches color 42: pls. 246, 248. 43: pls. 252-253. 44: pl. 259. Temminck (1825 ). planches color livr. 64: pl.382, ig.1. 366 393 Temminck (1824). planches color 42: pls. 246, 248. 43: pls. 252-253. 44: pl. 259. Temminck (1825). planches color 42: pl. 247. 59: pl. 349. 60: pls. 354-355, 360-361. 371 Temminck (1825). planches color 42: pl. 247. 59: pl. 349. 60: pls. 354-355, 360-361. 556 Temminck (1822). planches color livr. 21: pl. 126. 1321 Temminck (1822). planches color livr. 25: pl.147. 886 Temminck (1822). planches color livr. 26: pl.156. 870 Temminck (1822). planches color livr. 27: pl.160. 925 Temminck (1822). planches color, livr. 19, 20, 21. 108 Temminck (1822). planches color, livr. 19, 20, 21. 120 Temminck (1823). planches color 18: pl. 106. 24: pl. 143. 28: pl. 164. 32: pls. 188-190. 41: pls. 240-241. 337 Temminck (1823). planches color 18: pl. 106. 24: pl. 143. 28: pl. 164. 32: pls. 188-190. 41: pls. 240-241. 339 Temminck (1823). planches color 18: pl. 106. 24: pl. 143. 28: pl. 164. 32: pls. 188-190. 41: pls. 240-241. 347 Temminck (1823). planches color 18: pl. 106. 24: pl. 143. 28: pl. 164. 32: pls. 188-190. 41: pls. 240-241. 352 Temminck (1823). planches color 18: pl. 106. 24: pl. 143. 28: pl. 164. 32: pls. 188-190. 41: pls. 240-241. 390 Temminck (1823). planches color 31: pl. 181. 36: 19, pls. 210-211. Lampiran Temminck (1825). planches color 55: pl. 326. 58: pl. 346. 713 Temminck (1828). planches color livr. 76: pl. 453 ig.2 888 Temminck (1825). planches color 61: pl. 364. 63: pl. 373. 658 Temminck (1828). planches color livr. 77: pl. 458. 940 Temminck (1825). planches color 62: pl. 371. 64: pls. 378, 402. 65: pl. 384. 764 Temminck (1828). planches color. livr.74 [=75]: pl. 448, ig. 3. 995 Temminck (1825). planches color 62: pl. 371. 64: pls. 378, 402. 65: pl. 384. 769 Temminck (1829). planches color livr. 79: pl. 470. 1099 Temminck (1825). planches color 62: pl. 371. 64: pls. 378, 402. 65: pl. 384. 786 Temminck (1829). planches color livr. 80: pl. 478, ig. 1. 1286 Temminck (1825). planches color livr. 56: pl.334. 1145 Temminck (1829). planches color livr. 80: pl. 478, ig. 2. 1297 Temminck (1825). planches color livr. 58: pl. 347, ig. 3. 1316 Temminck (1829). planches color livr. 81: pl. 484. 880 Temminck (1826). planches color 66: pl. 389-390, 424. 99: pl. 585. 777 Temminck (1830). planches color 83: pl. 490. 761 Temminck (1826). planches color 66: pl. 391. 68: pl. 404. 688 Temminck (1830). planches color 85: pl. 506. 802 Temminck (1826). planches color 67: pls. 379-398. 69: pl. 410. 631 Temminck (1830). planches color 86: pl. 508. 680 Temminck (1826). planches color livr. 65: pl. 388, ig. 1. 1326 Temminck (1830). planches color 86: pl. 508. 702 Temminck (1826). planches color livr. 66: pl. 392. 948 Temminck (1830). planches color. livr. 86: pl. 512. 878 Temminck (1826). planches color livr. 66: pl. 394, ig. 2. 1280 Temminck (1831). planches color 88: pl. 520-521, 530. 734 Temminck (1826). planches color livr. 68: pl. 401. 1585 Temminck (1831). planches color 88: pl. 523. 207 Temminck (1826). planches color livr. 70: pl. 418, ig. 1. 1162 Temminck (1831). planches color 88: pl. 525. 615 Temminck (1827). planches color livr. 72: pl. 430, ig. 1. 1179 Temminck (1831). planches color 88: pls. 552, 524, 527. 748 Temminck (1827). planches color livr.: 72, pl. 430, ig. 2. 1155 Temminck (1831). planches color 88: pls. 552, 524, 527. 755 Temminck (1827). planches color, livr. 74: 437, 438. 116 Temminck (1831). planches color livr. 87 pl. 516. 962 Temminck (1827). planches color. livr. 64: pl. 382. 862 Temminck (1832). planches color 89. 90: pl. 531. 91: pl. 541. 671 Temminck (1827). planches color. livr. 74: pl. 442 ig.2. 967 Temminck (1832). planches color 89. 90: pl. 531. 91: pl. 541. 736 Temminck (1828). plances color livr. 78: pl. 466, ig. 3. 1046 Temminck (1832). planches color 89. 90: pl. 536. 91: pl. 542. 762 Temminck (1828). planches color 76: pl. 454. 78: 464. 241 Temminck (1832). planches color 91: pl. 538. 558 Temminck (1828). planches color livr. 74 [=75]: pl. 448, ig. 2. 991 Temminck (1832). planches color livr. 90: pl.534. 926 Temminck (1828). planches color livr. 74 [=livr.75]: pl.448 ig.1 917 Temminck (1834). planches color 93: pl. 553. 95: pl. 561. 408 153 154 Daftar Burung Indonesia No. 2 Temminck (1834). planches color 93: pl. 553. 95: pl. 561. 455 Temminck (1836). planches color livr. 101: pl. 596, ig. 2. 1144 Temminck (1835). planches color livr 97: pl. 572. 915 Temminck (1836). planches color livr. 101: pl. 599, ig. 3. 1051 Temminck (1835). planches color. 93: pls. 549, 552. 94: pls. 559. 95: pls. 562-565. 96: pls. 566-569. 98:pl. 578. 358 Temminck (1836). planches color livr. 101: pl. 599. 1054 Temminck (1835). planches color. 93: pls. 549, 552. 94: pls. 559. 95: pls. 562-565. 96: pls. 566-569. 98:pl. 578. 1282 365 Temminck (1836). planches color livr. 101: pl. 600, ig. 1, 2. 1279 Temminck (1835). planches color. 93: pls. 549, 552. 94: pls. 559. 95: pls. 562-565. 96: pls. 566-569. 98:pl. 578. Temminck (1836). planches color livr. 101: pl. 600, ig. 3. 374 Temminck (1836). planches color livr. 101: pl. 600, ig. 4. 1266 Temminck (1835). planches color. 93: pls. 549, 552. 94: pls. 559. 95: pls. 562-565. 96: pls. 566-569. 98:pl. 578. 384 Temminck (1836). planches color livr. 97: pl. 575. 1542 Temminck (1835). planches color. 93: pls. 549, 552. 94: pls. 559. 95: pls. 562-565. 96: pls. 566-569. 98:pl. 578. 1087 387 Temminck (1836). planches color livr. 97: pl. 577, ig. 1. 1088 Temminck (1835). planches color. 93: pls. 549, 552. 94: pls. 559. 95: pls. 562-565. 96: pls. 566-569. 98:pl. 578. Temminck (1836). planches color livr. 97: pl. 577, ig. 2. 391 Temminck (1836). planches color livr. 99: pl. 589, ig. 1. 1015 Temminck (1835). planches color. 93: pls. 549, 552. 94: pls. 559. 95: pls. 562-565. 96: pls. 566-569. 98:pl. 578. 402 Temminck (1836). planches color livr. 99: pl. 589, ig. 2. 1016 Temminck (1835). planches color. 93: pls. 549, 552. 94: pls. 559. 95: pls. 562-565. 96: pls. 566-569. 98:pl. 578. 1001 432 Temminck (1836). planches color livr.100: 594, ig.2. 999 Temminck (1835). planches color. 93: pls. 549, 552. 94: pls. 559. 95: pls. 562-565. 96: pls. 566-569. 98:pl. 578. Temminck (1836). planches color livr.100: pl. 593, ig. 1. 447 Temminck (1840). man. Orn. [Temminck] 2 4: 614. 1037 Temminck (1835). planches color. 93: pls. 549, 552. 94: pls. 559. 95: pls. 562-565. 96: pls. 566-569. 98:pl. 578. 448 Thunberg (1812). Kongl. Vet.-akad. nya handl. 33: 153. 648 Temminck (1835). planches color. 98: pl. 582. 55 Tickell (1833). J. asiat. soc. Bengal 2: 578. 1284 Temminck (1835). planches color. 99: pl. 587. Tunstall (1771). Orn. Brit.: 1. 142 11 Tunstall (1771). Orn. Brit.: 2. 823 Temminck (1836). planches color 100: pl. 595. 682 Tweeddale (1878). proc. Zool. soc. London [“1877”] 4: 762. 1333 Temminck (1836). planches color 100: pl. 595. 683 van Oort (1909). nova Guinea 9: 90. 1127 Temminck (1836). planches color 100: pl. 595. van Oort (1909). nova Guinea 9: 94. 1262 810 1428 Temminck (1836). planches color livr 97: pl. 573. van Oort (1910). notes Leyden mus 32 : 215. 958 177 Temminck (1836). planches color livr 97: pl. 574. van Oort (1910). notes Leyden mus. 32: 211, 212. 960 1406 Temminck (1836). planches color livr. 100: pl. 593, ig. 2. van Oort (1910). notes Leyden mus. 32: 215. 997 1201 Temminck (1836). planches color livr. 101. van Oort (1911). notes Leyden mus. 34: 62. 1053 Verreaux (1866). nouv. arch. mus. hist. nat. 2: 21. 717 Lampiran Vieillot (1818). nouv. Dict. hist. nat. 19: 401, 412, 419. 21: 315. 699 Vieillot (1818). nouv. Dict. hist. nat. 19: 401, 412, 419. 21: 315. 706 1517 890 Vieillot (1816). nouv. Dict. hist. nat. 3: 103, 338, 356, 359. 6: 402, 410. Vieillot (1818). nouv. Dict. hist. nat. 20: 258. 280 861 Vieillot (1816). nouv. Dict. hist. nat. 3: 103, 338, 356, 359. 6: 402, 410. Vieillot (1818). nouv. Dict. hist. nat. 20: 270. 285 945 Vieillot (1816). nouv. Dict. hist. nat. 3: 239. 4: 500. Vieillot (1818). nouv. Dict. hist. nat. 20: 276. 747 1078 Vieillot (1817). nouv. Dict. hist. nat. (nuov. éd.) 10: 322, 323, 325, 329, 341. Vieillot (1818). nouv. Dict. hist. nat. 21: 421. 110 Vieillot (1818). nouv. Dict. hist. nat. 21: 450. 1156 Vieillot (1817). nouv. Dict. hist. nat. (nuov. éd.) 8: 86, 88,303. 28 Vieillot (1818). nouv. Dict. hist. nat. 26. 765 Vieillot (1817). nouv. Dict. hist. nat. (nuov. éd.) 8: 86, 88,303. 29 Vieillot (1818). nouv. Dict. hist. nat. 26. 766 Vieillot (1817). nouv. Dict. hist. nat. 12: 233. 1445 Vieillot (1818). nouv. Dict. hist. nat. 26. 770 Vieillot (1817). nouv. Dict. hist. nat. 12: 233. 1448 Vieillot (1818). nouv. Dict. hist. nat. 26. 780 Vieillot (1817). nouv. Dict. hist. nat. 14: 325. 1379 Vieillot (1818). nouv. Dict. hist. nat. 26: 128. 1501 Vieillot (1817). nouv. Dict. hist. nat. 14: 523. 818 Vieillot (1818). nouv. Dict. hist. nat. 27: 11. 1177 Vieillot (1817). nouv. Dict. hist. nat. 17: 297. 1537 Vieillot (1818). nouv. Dict. hist. nat. 27: 13. 1176 Vieillot (1817). nouv. Dict. hist. nat. 7: 378. 8: 314, 320-321. 14. 723 Vieillot (1818). nouv. Dict. hist. nat. 27: 13. 1185 Vieillot (1817). nouv. Dict. hist. nat. 8. 17: 6, 12. 486 Vieillot (1818). nouv. Dict. hist. nat. 27: 21. 1190 Vieillot (1817). nouv. Dict. hist. nat. 8. 17: 6, 12. 494 Vieillot (1818). nouv. Dict. hist. nat., nouv. ed, 20, : 269. 927 Vieillot (1817). nouv. Dict. hist. nat. 8: 302. 10: 42. 12: 47, 48. 14: 277. 15: 410. 245 Vieillot (1819). nouv. Dict. hist. nat. 28: 165. 29: 426, 435. 729 Vieillot (1817). nouv. Dict. hist. nat. 8: 44. 1589 Vieillot (1819). nouv. Dict. hist. nat. 28: 167, pl. G. 39, ig. 3. 1561 Vieillot (1817). nouv. Dict. hist. nat. 9: 586. 1524 Vieillot (1819). nouv. Dict. hist. nat. 28: 29, 549-568. 32: 136,157, 171,176. 34: 461, 462, 466. 35: 49. 229 Vieillot (1817). nouv. Dict. hist. nat. 9: 587. 1522 313 Vieillot (1817). nouv. Dict. hist. nat. 9: 588. Vieillot (1819). nouv. Dict. hist. nat. 28: 29, 549-568. 32: 136,157, 171,176. 34: 461, 462, 466. 35: 49. 1521 124 Vieillot (1818). nouv. Dict. hist. nat. (nouv. éd.) 20: 563, 564. Vieillot (1822). mém. soc. Linnéenne paris 2 pt. 1: 152. 83 1519 Vieillot (1818). nouv. Dict. hist. nat. 19: 401, 412, 419. 21: 315. Vigors & horsield (1827). Trans. Linn. soc. London 15 : 215 681 Vigors & horsield (1827). Trans. Linn. soc. London 15(1) [“1826”]: 223. 1045 Vieillot (1807). Ois. chant. : 85, pl. liv. 1459 Vieillot (1807). Ois. chant.: 95, pl. lxii. 1472 Vieillot (1816). analyse: 55-61, 69. 308 Vieillot (1816). analyse: 68. 155 156 Daftar Burung Indonesia No. 2 Vigors & horsield (1827). Trans. Linn. soc. London 15(1) [“1826”]: 315. 1374 Walden (1872). ann. and mag. nat. hist. 9(4): 399. 1243 Vigors & horsield (1827). Trans. Linn. soc. London 15(1) [“1826”]: 330. 1147 Walden (1872). Trans. Zool. soc. London 8: 69 pl.8 ig.2. 860 Vigors & horsield (1827). Trans. Linn. soc. London 15(1). 446 Walden (1875). Trans. Zool. soc. London 9(2): 145, 159, 160. 640 Vigors & horsield (1827). Trans. Linn. soc. London 15(1). 528 Wallace (1862). ibis: 349. 445 Vigors & horsield (1827). Trans. Linn. soc. London 15(1): 205-206. Wallace (1862). ibis: 349. 456 690 Wallace (1862). ibis: 349. 506 Vigors & horsield (1827). Trans. Linn. soc. London 15(1): 205-206. 707 Wallace (1862). ibis: 351. 1417 Vigors & horsield (1827). Trans. Linn. soc. London 15: 181, 183, 184. 102 Wallace (1862). proc. Zool. soc. London 2: 166. 1119 Vigors & horsield (1827). Trans. Linn. soc. London 15: 181, 183, 184. 135 Wallace (1862). proc. Zool. soc. London: 165. 700 Vigors & horsield (1827). Trans. Linn. soc. London 15: 181, 183, 184. 138 Wallace (1863). proc. Zool. soc. London 1: 29, pl. 6. 1165 Vigors & horsield (1827). Trans. Linn. soc.London 15(1) [“1826”]: 215. 864 Wallace (1863). proc. Zool. soc. London 1: 32. 1291 Vigors & horsield (1830). in: Lady sophia rafles’ mem. Life and public service sir T. s. rafles: 669. 344 774 Wallace (1863). proc. Zool. soc. London 20: 336-337, 339. 505 Vigors (1826). surv. coasts austr. [King] 2 [“1827”]: 419, app.B. Wallace (1863). proc. Zool. soc. London 20: 336-337, 339. 1512 596 Vigors (1829). Zool. J. 4: 349, 354. 179 Wallace (1863). proc. Zool. soc. London 22. Vigors (1831). proc. comm. Zool. soc. London 1: 23, 61, 93, 98. 338 Wallace (1864 ). proc. Zool. soc. London [“1863”] 3: 490. 1139 Vigors (1831). proc. comm. Zool. soc. London 1: 23, 61, 93, 98. 514 Wallace (1864 ). proc. Zool. soc. London [“1863”] 3: 490. 1140 Vigors (1831). proc. comm. Zool. soc. London: 8, 97. 636 Wallace (1864). proc. Zool. soc. London [“1863”] 3: 489. 1033 Vorderman (1892). natuurk. Tijdschr. nederl.-indie 51: 230. 968 Wallace (1864). proc. Zool. soc. London [“1863”] 3: 490. 1091 Wagler (1827). syst. av. addit.: 377, sp. 9. 1516 Wallace (1864). proc. Zool. soc. London [“1863”] 3: 491. 1191 Wagler (1827). syst. av. corvus: 313, sp. 3. 1597 Wallace (1864). proc. Zool. soc. London [“1863”] 3: 493. 1344 Wagler (1827). syst. av. pastor: 87, sp. 4. 1500 Wallace (1864). proc. Zool. soc. London [“1863”] 3: 494. 1340 Wagler (1827). systema avium pt. 1: 48, 77. 249 Wallace (1864). proc. Zool. soc. London 3: 494. 1295 Wagler (1827). systema avium. 346 Wallace (1864). proc. Zool. soc. London 3: 495. 1463 Wagler (1827). systema avium. 403 406 Wagler (1829). isis. Von Oken, cols. 659., 662. Wallace (1864). proc. Zool. soc. London: 284, 488, 496-497. 44 510 Walden (1872). ann. and mag. nat. hist. 9(4): 305. Wallace (1864). proc. Zool. soc. London: 284, 488, 496-497. 513 Wallace (1865). ibis: 383, 389. 379 Lampiran Wallace (1865). proc. Zool. soc. London 2: 475. 1136 Wallace (1865). proc. Zool. soc. London 2: 476. 1092 Wallace (1865). proc. Zool. soc. London 2: 476. 1116 Wallace (1865). proc. Zool. soc. London 2: 477, pl. 29, ig. 1. 1287 Wallace (1865). proc. Zool. soc. London 2: 479. 1457 Wallace (1868). ibis: 14, 17. 79 Wallace (1868). ibis: 14, 17. 133 157