SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
Sistem Informasi Geografis (SIG) atau Geographic Information System (GIS) adalah suatu
sistem informai khusus yang mengelola data yang memiliki informasi spasial yaitu bereferensi
keruangan. Atau lebih singkatnya, sistem informasi geografis adalahh sistem komputer yang
mempunyai kemampuan untuk membangun, menyimpan, mengelola dan menampilkan informasi
berefrensi geografis, misalnya data diidentifikasi menurut lokasinya dalam sebuah database. SIG
adalah sistem informasi yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memanggil kembali,
mengolah, menganalisis dan menghasilkan data bereferensi geografis atau data geospatial, untuk
mendukung pengambilan keputusan dalam perencanaan dan pengelolaan penggunaan lahan,
sumber daya alam, lingkungan, transportasi, fasilitas kota, dan pelayanan umum lainnya (Murai,
1999). Para praktisi juga memasukkan orang yang membangun dan mengoperasikannya dan data
sebagai bagian dari sistem ini. Salah satu aplikasi software penunjang GIS adalah QGIS atau biasa
disebut Quantum Gis, pengertian Quantum GIS sendiri adalah Salah satu perangkat lunak GIS yang
bersifat open source. Software GIS ini memiliki kemampuan yang tidak kalah dengan berbagai
software GIS berbayar seperti produk-produk dari ESRI. Quantum GIS dapat digunakan untuk
memproduksi peta dalam format shapefile(.shp) sehingga memudahkan pengguna yang terbiasa
dengan berbagai produk ESRI untuk memanfaatkan software. Keunggulan lainnya adalah karena
sifatnya yang terbuka dan berbasiskan pada komunitas, pengguna Quantum GIS diizinkan untuk ikut
mengembangkan berbagai kelemahan yang ada sehingga Quantum GIS terus akan menjadi
perangkat lunak yang lengkap (Eko Budiyanto,2010).
Manfaat dari Sistem Informasi Geografis, antara lain :
A. Inventarisasi Sumber Daya Alam
Manfaat Sistem Informasi Geografis dalam data kekayaan sumber daya alam yaitu:
a. Untuk mengetahui persebaran berbagai sumber daya alam, seperti minyak bumi,
emas, besi,batubara, dan barang tambang lainnya.
b. Untuk dapat mengetahui persebaran kawasan lahan, seperti:
1)Kawasan lahan potensial dan lahan kritis
2)Kawasan hutan yang masih baik dan hutan rusak
3)Kawasan lahan pertanian dan perkebunan
4)Pemanfaatan perubahan fungsi lahan
5)Rehabilitasi dan konservasi lahan.
B. Pengawasan Daerah Bencana Alam
Kemampuan Sistem Informasi Geografi sebagai pengawasan daerah bencana alam,
diantaranya seperti:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Untuk memantau luas wilayah bencana alam
Sebagai alat bantu pencegahan bencana alam di masa datang
Untuk menyusun rencana dalam pembangunan kembali daerah bencana
Sebagai penentuan tingkat bahaya eros
Untuk memprediksi ketinggian banjir
Untuk memprediksi tingkat kekeringan.
C. Bidang Sosial
Dalam bidang sosial SIG dimanfaatkan dalam hal-hal, seperti:
a. Untuk mengetahui potensi dan persebaran penduduk.
b. Untuk mengetahui luas dan persebaran lahan pertanian serta pola drainasenya.
c. Melakukan pendataan dan pengembangan jaringan transportasi.
d. Melakukan pendataan dan pengembangan pusat pertumbuhan serta pembangunan.
e. Melakukan pendataan dan pengembangan permukiman penduduk, sekolah, rumah
sakit, kawasan industri, sarana hiburan dan rekreasi serta perkantoran.
Komponen Sistem Informasi Geografis
Adapun komponen dari sistem informai geografis yaitu:
Perangkat Keras
Perangkat keras (hardware) SIG adalah perangkat fisik yang merupakan bagian dari sistem komputer
yang mendukung analisis geografi dan pemetaan. Perangkat keras SIG memiliki kemampuan untuk
menyajikan citra dengan resolusi dan kecepatan yang tinggi serta mendukung operasi basis data
dengan volume data yang besar secara cepat. Perangkat keras SIG terdiri atas beberapa bagian
untuk menginput data, mengolah data, dan mencetak hasil proses. Berdasarkan prosesnya dibagi
menjadi:
Input data seperti mouse, digitizer, scanner
Olah data seperti harddisk, processor, RAM, VGA Card
Output data seperti plotter, printer, screening.
Perangkat Lunak
Software atau perangkat lunak digunakan untuk melakukan proses menyimpan, menganalisa,
memvisualkan data baik data spasial maupun non-spasial. Perangkat lunak yang harus ada dalam SIG
yaitu:
Alat untuk memasukkan dan memanipulasi data SIG
Data Base Management System (DBMS)
Alat untuk menganalisa data
Alat untuk menampilkan data dan hasil analisa
Data
Pada prinsipnya ada dua jenis data untuk mendukung SIG yakni:
A. Data Spasial
Data spasial adalah gambaran nyata suatu wilayah yang ada di permukaan bumi. Umumnya
direpresentasikan berupa grafik, peta, gambar dengan format digital dan disimpan dalam bentuk
koordinat x,y (vektor) atau dalam bentuk image (raster) yang memiliki nilai tertentu.
B. Data Non Spasial
Data non spasial atau atribut adalah data berbentuk tabel dimana tabel tersebut berisi informasi
yang dimiliki oleh obyek dalam data spasial. Data tersebut berbentuk data tabular yang saling
terintegrasi dengan data spasial yang ada.
C. Manusia
Manusia merupakan inti elemen dari SIG karena manusia adalah perencana dan pengguna SIG.
Pengguna SIG memiliki tingkatan seperti pada sistem informasi lainnya, dari tingkat spesialis teknis
yang mendesain dan mengelola sistem, hingga pengguna yang menggunakan SIG untuk membantu
pekerjaannya sehari-hari.
D. Metode
Dalam setiap masalah metode yang digunakan dalam SIG akan berbeda. SIG yang baik bergantung
pada aspek desain dan aspek realnya.
Ruang Lingkup Sistem Informasi Geografis
Terdapat 5 proses atau tahapan dasar SIG yaitu:
Input Data
Proses input data digunakan untuk memasukkan data spasial dan data non-spasial. Data spasial
dapat berupa peta analog. SIG harus menggunakan peta digital sehingga peta analog tersebut harus
dikonversi dalam bentuk peta digital dengan menggunakan alat digitizer. Selain proses digitasi bisa
juga dilakukan proses overlay dengan melakukan proses scanning pada peta analog.
Manipulasi Data
Tipe data yang dibutuhkan oleh bagian SIG mungkin perlu dimanipulasi agar sesuai dengan sistem
yang digunakan. Oleh sebab itu, SIG mampu melakukan fungsi edit baik untuk data spasial maupun
non-spasial.
Manajemen Data
Setelah data spasial dimasukkan maka proses selanjutnya yaitu pengolahan data non-spasial.
Pengolahan data non-spasial mencakup penggunaan DBMS untuk menyimpan data yang berukuran
besar.
Query dan Analisis
Query adalah proses analisis yang dilakukan secara tabular. Secara fundamental SIG bisa melakukan
dua jenis analisis, diantaranya:
Analisis Proximity
Analisis Proximity yaitu analisis geografi berbasis pada jarak antar layer. SIG menggunakan proses
buffering untuk menentukan dekatnya hubungan antar sifat bagian yang ada.
Analisis Overlay
Overlay yaitu proses penyatuan data lapisan layer yang berbeda. Sederhananya, overlay adalah
operasi visual yang memerlukan lebih dari satu layer untuk digabungkan secara fisik.
Visualisasi
Beberapa tipe operasi geografis, hasil akhir terbaik diwujudkan dalam bentuk peta atau grafik. Peta
sangat efektif untuk menyimpan dan memberikan informasi geografis.
Daftar Referensi
https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi_geografis
https://www.sekolahpendidikan.com/2017/09/pengertian-sig-manfaat-komponen-dan.html
Budiyanto,E.,2010. Sistem Informasi Geografis dan Quantum GIS. Andi Offset: Yogyakarta.