Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                
PENGKAJIAN Pernafasan: nafas pendek, nafas cuping hidung Sirkulasi: peningkatan tekanan darah, membrane mukosa sianosi Makanan/cairan: mual muntah, nafsu makan menurun Aktivitas/istirahat: kelelahan, aktivitas menurun, gelisah KLASIFIKASI Berdasarkan lesi paru Asal infeksi Mikroorganisme Karakteristik penyakit WOC BRONKOPNEUMONIA BRONKOPNEUMONIA DAFTAR PUSTAKA Behrman, Kliegman & Arvin. (2000). Ilmu Kesehatan Anak Nelson.Vol.2. Ed.15. Jakarta: EGC NANDA. (2012). Diagnosis Keperawatan: Definisi dan Klarifikasi 2009-2011.Jakarta: EGC Ngastiyah.(2005). Perawatan anak sakit. Jakarta: EGC Wong, Donna L. (2003). Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik .Jakarta: EGC Nutrisi kurang dari kebutuhan DEFINISI; Bronchopneumonia adalah peradangan pada parenkim paru dengan eksudasi dan konsolidasi disebabkan oleh mikroorganisme. PEMERIKSAAN PENUNJANG: Foto thoraks. Laboratorium rutin:DPL, hitung jenis, LED, glukosa darah, ureum, creatinine, SGOT, SGPT. Analisa gas darah, elektrolit. Pewarnaan gram sputum. Kultur sputum. Kultur darah. Pemeriksaan serologi. Pemeriksaan antigen. Tes invasif PENATALAKSANAAN MEDIS: Penisilin Terapi O2 dab IV Berikan korelasi KOMPLIKASI: Abses kulit. Abses jaringan lunak. Otitis media. Sinusitis Meningitis perikarditis. 6. Perikarditis hipertermi Kuman berlebih di bronkus Intake Anoreksia Intoleransi aktivitas fatique hipoksia Suplai O2 dalam darah Peningkatan suhu tubuh peradangan Gangguan pertukaran gas Gangguan difusi gas Eksudat masuk alveoli Dilatasi pembuluh darah Peningkatan flora normal di usus Bau mulut tidak sedap Mucus di bronkus Bersihan jalan napas tidak efektif Akumulasi secret di bronkus Proses peradangan Gangguan keseimbangan cairan tubuh Frekuensi BAB > 3x/hari Peristaltic usus Infeksi saluran cerna Kuman terbawa ke saluran cerna Kuman berlebih di bronkus Invasi saluran pernapasan Jamur dan benda asing Bakteri: Peneumococus streptococus Virus: Pneumony hypistatik Syndrome loffller ETIOLOGI Bersihan jalan napas tidah efektif Kaji frekuensi atau kedalaman pernafasan dan gerakan dada. Auskultasi area paru, catat area penurunan atau tak ada aliran udara dan bunyi nafas adventisius, misal: mengi. Ajarkan batuk efektif. Penghisapan sesuai indikasi. Berikan obat sesuai indikasi Gangguan pertukarab gas Kaji frekuensi, kedalaman dan kemudahan bernafas. Awasi frekuensi jantung atau irama. Kaji tingkat ansietas . Dipertahankan istirahat tidur. Berikan terapi oksigen dengan benar , misal: masker, masker ventori. Gangguan keseimbangan cairan Kaji perubahan tanda vital. Kaji turgor kulit, kelembaban membrane mukosa (bibir, lidah) Catat laporan mual atau muntah. Pantau masukan dan keluaran, hitung keseimbangan cairan. Berikan cairan tambahan IV sesuai keperluan Nutrisi kurang dari kebutuhan identifikasi faktor yang menimbulkan mual atau muntah Auskultasi bunyi usus Berikan makan porsi kecil dan sering termasuk makanan kering dan atau makanan yang menarik untuk pasien Evaluasi status nutrisi umum, ukur berat badan dasar. Infeksi saluran napas bawah PATHWAY