Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                
I tqatet I t t 'i: ITU BERNAMA BUDAYA POP tidll0 'Bulil' R[0ma LffiUTIKA ..: d ?^Uu- Berhala ltu Bernama Budaya Pop : Flidho "Bukan" Rhoma : M. Soiahudin i:-- irr-:-- i' ctrrci : Catur Ary CS : Anwar a'.1 -a'.2/, Leutika Jl. Suhwesi No.7C, Ring Road Utara, Yogyakarta 55284 Tel/Far (0274) 880387 www.leutika.com e-mail: redaksi -:( a c:,- : @ leutika.com rcrrgi oleh undang-uniang -- a'a-; ".-!Lrlp atau memperbanyar ::--=) i' ='.i- S: -l-h S bU\.t rr' '2::a :' :a:r,s ::, 1. cai'i Penerbrl :-::-:-:t-t:-i- dimaksud oalam pasal 2 (satu) bulan dan/atau denda paling llulD-cmD Ponils dan yang paling utama serta tidak akan lama-lama. Para hadirin dan hadirat. Pak Amin dan Pak Amat. Baik yang sudah kawin maupun yang belom sunat. Juga para pembaca yang sukanya mangap (huwaaaa). Saya ingin mengucapkan sepatah, dua patah, hingga kata-kata saya bisa membuat goyang patah-patah. Annisa Bahar pun kalah, apalagi lnul dan yang sealiran darah, dalam sambutan ini. Kita dilarang begadang, begadang sih boleh saja, asal ada manfaatnya. Demikian kata ayah saya, Pak Haji"Bukan" Rhoma. $rtur.-tama I Gak berpanjang lebar. Karena kalau panjang-panjang kasian para ibu dan kalau lebar-lebar kasian para bapak. Holah, ngomong opo iki. Yups, singkat aja. Berbicara tentang budaya pop, maka tak lain kita sedang membicarakan tentang budaya yang sedang ngepop alias sedang rn di sekitar kita. 50, jelas banyak dong. Di tengah arus yang serba ngepopini, tentu kita sadar bahwa kita telah dihipnotis oleh berbagai rayuan sehingga menghilangkan kesadaran kita sebagai manusia. Kita jangan mau dikendalikan oleh budaya yang sebenarnya buatan manusia sendiri, sehingga terkadang kita menjadikannya sebagai berhala baru yang disembah-sembah. Kita harus bangun dari .i _r:1 .:. CuoVcuap Penulis -iii dunia yang ,eninaboborcan kita, dunia khayar yang memberikari mimpi-mimgi mfulgder.- Apa itu mimpi_mim pi mbetgedest Semuanya ada l(.rF d hlar l* itt' dperrenrbd{ran b,at mereka yang suka memrototitivi tanpa h€fid- hstmerclayang'.,ka maenan Hp (dengan segara merkn)'a). Buat mereta yang gandrung ngegame. Buat mereka lang suka nongkrong d m{ and caft (asal nggak di Wc aja. Bau cing). Buat para cervek (khususnya) yang suka banget ama fesyen. Buatladis-gadis yang nrka bersolekdan berdandan abrsakibat korban proiuk_produk kosmetik Buat pan useraht netters. Serta buat mereka yang doyan gry li ng dan yang kecandua n ma focebok.sela m at be rte m a n -ieR gan berhala baru itu yrawBuku ini gadogado. Ada kacang, tahu, wortel, tempe, dan telur. _ Satu porsi lima rebu, pesen gak? (hus, ngawur).Maksudnya, kadang lucu, wagu, ato serius buanget (tapi banyak seriusnya Aingl. Sq buku untuk diapakan saja, asatjangan dibuang [kasiariyang nutis, lniterbuka hi, hi, hi-..). Dibaca keseruruhan (excereit). Dibaca beberapa bab saja (guuuuud). Hanya membaca daftar isiatau pengantarnya (sip waelah, no camment). Atau sekedar membaca judur buku di sampurnya (monggo wes). Nggak ada yang merarang. oh ya, thanksa /ot buat Mas Eko Prasetyo yang udah kasih kata pengantar. Ridho "Bukan,, Rhoma Wirobrajan, akhir April 2009 I c C( 1t s( n g yi ki u iv - Eerhalo ltu Bernoma Budayo pop teu Pengantar: tcsenmgil Hlg llilayalm Eko Prasetyo *) Penyesala n untuk hol-hal yang kita lakukon bisa semakin berkurang dengon berlalunyawaktu; penyesalan untukhal-halyang tidakkito lakukan itulahyong tidakbisa dihibur (SdneyJ Hans). - gadis remaja menjemput saya. Dengan kendaraan Nissan lfTerrano mereka membawa saya ke sebuah panggung. Letaknya di muka halaman sekolah. Pagi itu mereka meminta saya untuk berbicara soal kuliah. lni anak-anak yang sebentar lagi lulus. Semua anak kelas 3 SMU. Kaya, pintar, dan bersinar. Mereka memiliki segalanya. Sekolah yang komplit fasilitas. Orang tua yang tidak enggan mengeluarkan ongkos berapapun. Hari depan seakan mereka genggam erat. Mereka tahu tak ada yang bisa mengenyahkan mimpi yang sudah terajut rapi itu. Di muka panggung saya menyaksikan kampus-kampus yang mengiklankan diri. Kampus itu menjajakan diri untuk ditawar. Anak-anak manja, manis, dan segar itu saya lihat hanya llm *) Penulis Buku Seriol Dilarang Miskin. Koto Pengantot -v l mengintip sekadarnya. Stand kampus itu diisi dengan sebuah meja, penjaga, dan pajangan foto. Beberapa membawa majalah yang bersemangatkan pencarian siswa. Janggal, tak menarik dan mungkin juga tidak memikat. Kampus initaktahu kalau mereka kini berhadapan dengan generasi yang tak butuh janji. Anak-anak muda yang dipintarkan oleh google, dihibur dengan sajian film Twilght, dan dimanjakan oleh Mall. Sekolah, kampus, dan tempat ibadah seperti museum yang sesekali saja mereka kunjungi. Sekolah seperti rumah yang mengekalkan kebiasaan. Tempat ibadah menjadi pelarian paling menyenangkan. Dan kampus hanya lahan untuk mematut diri. Ketiganya itu kini dengan mudah beradaptasi dengan tuntutan yang serba cepat, praktis, dan menyenangkan. Andai kita saksikan sekolah tampak kalau mereka begitu menjaga kenyamanan siswa. Beberapa sekolah menyediakan fasilitas dan kegiatan yang berlebihan. Pacuan kuda, konser musik, atau wisata ke luar negeri. Malahan ada kampus yang mendirikan restoran yang memuat semua masakan dunia. Begitu pula dengan tempat ibadah: pelatihan baca Qur'an singkat atau training sholat khusyu'hingga menikah usia dini. Kecepatan, kepraktisan, dan efisiensi adalah roh budaya pop. Budaya yang muncul dari rahim ekonomi neoliberalisme. Sebuah sistem yang amat memuja kemudaan, temuan baru dengan semangat siap pakai. Disana berlaku hukum: Apa yang kamu pakaiakan menunjukkan dimana posisi kelasmu. Sama halnya dengan kredo yang bunyinya nyiyir: dimana kamu sekolah disanalah masa depanmu ditentukan. Agaknya Ridho berada dalam pinggiran budaya ini, Sekolahnya saja di lAlN. Kampus yang kita tahu paras dan penampilan mahasiswanya. Merubah diridengan nama UIN tak membuat kampus inijadimagnet kaum muda borjuis,liberal, dan mapan. Pilihan mereka masih seputar: Ul, lTB, UGM. Kemudian ia aktif di lkatan Remaja Muhammadiyah yang kini berubah jadi lPM. Sarang gerakan yang memang jauh lebih progresil militan, dan mendobrak ketimbang organisasi sejenisnya, seperti: pramuka. Dan ia bertempat tinggal di Yogyakarta. Kota yang dibanjiri oleh pelajar dan aktivitas modal, Di Yi - Berhato ltu Eernoma Budaya Pop a, rg in tn g n -ri rt ra h n a n (, n n t rl ri t: ) ) dekat kampus UIN bertengger mall-mall yang berlomba discount harga. Dikelilingi situasi itulah pembentukan identitas sosial begitu rentan. Kepemilikan memang jadi dasar identitas, di samping kemampuan bahasa dan kepemilikan simbol-simbol kultural. Ridho seperti anak muda lainya, berusaha untuk menegaskan identitas sembari menggapai serta menegaskan posisi. Baik sebagai seorang sarjana, aktivis, maupun seorang pria. Buku ini salah satu cara dirinya menyatakan diri. Ditulis dengan bahasa renyah, segar, dan sederhana buku ini men g utarakan kegel isaha n. Perjum paan hya dengan hand phone, tivi, game, google, cafe, facebooh atau chatting melalui internet adalah luapan pengalaman yang dimaknaidan ditafsirkan dalam benak posisi serta kepentingannya. Benaknya memendam rasa yang bercampurcampur: senang, kesal sekaligus mengejutkan. Ridho mungkin tak terlampau geram tapi menikmati sekaligus sedikit gelisah. Geliat itu yang beredar melalui tulisan-tulisannya. la membungkus semua yang dilihat dengan bahasa kesangsian yang polos,lugu, dan bersemangat bertanya. Ridho memang tak mengusut dari mana datangnya budaya pop, akarnya dari siapa, dan bekerja mengikuti logika macam apa. Yang dibayangkannya tetap sebuah gairah sekaligus gelisah. Kumandangnya dalam tiaptulisan hanya isyarat ringan dan tidak pedih. Ridho tak menemukan korban dan teftumbuk pada aparatus budaya pop. la hanya ingin mencoba kembali, memberi peringatan akan kekuatan sugestif budaya ini. + Agresivitas budaya pop ini dilambangkan dengan energik oleh media. Kuasa media yang dengan mahir menciptakan kisah, tokoh sekaligus monumen tentang apa yang sudah mereka kerjakan. Landasan untuk berkuasanya budaya pop yang memang selalu berpatokan: cepat, dangkal, dan massal. Lihatlah film-film horor lndonesia yang tidak menakutkan tapi menguatirkan akal sehat. Sama halnya dengan semangat patriarki yang melandasi semua adegan sinetron. Seperti sebuah kota mati maka budaya pop menangguk massa potensial. Mereka pasrah, ikut, dan terendam di dalamnya. Mereka mempunyai umat yang muda, agresif, dan be-rgaya kota. Kata Pengontar -vii Saksikan sa.1a bagaimana potongan baju modis yang kini dikenakan oleh anak ko'ta rringga pedusunan. _luga lndomaret dan Alfamart yang nrengisi samping can depan sawah. Atau pertumbuhan salon Kecanti(an i,ang memberi menu SPA hingga kiat membersihkan 1era,,,rat, Ringkasnya desa dan kota tak lagi dibedakan oleh tata rias tapi'derajat da n kedalaman' eksploitasi kapital. sebuah eksproitasi )1ang menEgairahkan karena semua orang merasa dilibatkan dan ikut serta dalam pekan raya budaya pop ini. jika begitu maka tulisan ini jangan dihakimi sebagai ilmiah, ieatu re, at: u essa i. Tu I isa n in i adalah bentuk perayaan itu sendiri. Ridho :':reski agak qeranr tapi juga begitu menikniati. Saksikan tulisanr:ya ieni; l-rg fac*bock.JarlnE per(emana n yan g seja rahrrya begitu dikuasa i ineiebihi pengetahriannya tentang hari lahir RA Kartini. Begitu pula ln*ngenai televisi" Budaya tonton yang sekarang ini hendak dirnatikan. Semangat nrenarik karena IPM (lkatan pelajar Muhammadiyah) punya kampanye mengenai matikan TV. Karenanya tulisan ini adalah keterlibatan yang intens budaya pop. Diarn-diam kita merayakan, rnengamini, dan rnencangkokkan diri kesana. Bukan sebuah kekeliruan.Tidak sesuatu yang sesat. Hanya itu salah satu kecanggihan budaya pop menusuk kita semua. Dan tampaknya kita selalu punya kesempatan untuk mensiasati. Kita punya banyak ruang untuk menegoisasi. Ridho dalam tulisannya itu berusaha untuk mentoleransi sekaligus berusaha untuk melawan, mencari ruang, dan menggariskan peran yang bisa dilakukan. Sehagai penutup, buku ini memang sangat unik dan meparik. Ridho sepefii biasanya rnemprovokasi kita untuk percaya jika budaya pop bukan sesuatu yang,'tamat' begitu saja. Ada pergolakan, tariknnenarik, dan semangat untuk tidak mau takluk. Tulisan ini kemudian seperti sebuah perayaan kembali. Disegarkan ingatan kita atas lubang-lubang kepercayaan atas budaya pop.Kita tak bisa menghindar, tak mampu bersembunyi tapi bisa bersiasat. Karenanya tulisannya begitu mendidih. walau agak ringan, lompatannya untuk menelaah benih-benih budaya pop telah menyadarkan kita akan ancamannya. Viii - Berhala ltu Eernoma Eudoyo pop Jadi, buku ini memang menarik untuk tidak sekadar dibaca, tapi rrenjadi renungan. Sebuah renungan yang akan membangunkan kita cahwa'nalar dan kesadaran'kritis memang tak mudah ditidurkan begitu saja. Ridho memancing kita untuk mengusut keyakinan kita. Nyatanya hidup dalam budaya pop tak sekadar disiasati tapi juga butuh perlawanan tangguh. Ridho memberi bukti bagaimana budaya pop itu dihidupkan, dikhianati, dan diterjang. la menjadi salah satu scsok muda yang berusaha untuk membaca dengan 'tafsir baru'atas budaya pop. Selamat membaca. Yogyakarta, l0 Mei 2009 Kota Penqontar - ix llaftar lsl Cuap-cuap Penulis - iii - Kata Pengantar Eko Prasetyo Daftar lsi - x v Budaya eop seUagll Berhala Baru - i Madzhab Kritis SebagaiAlat Baca - 9 Sekali Lagi, tvlatiian fivimul - HB Gaya HidupTrendi Masa Kini Game itu Candu, Bungi - 23 - 31 41 Mall and Cafe, Pusat ueAJni, Dikemas Praktis - 51 Fashion, Aku Bergaya Maka Aku Ada - 59 Cantik ltu Mitos Lho - 63 Agama Baru ltu Bernama lnternet lsGoogle God? - 79 Ketawa Ngakako/aFacebook - - oartar aalaan 89 Siapa Sih Penulisnya? - 91 X - Berhalo ltu Bernama Budoyo Pop 83 71 wel cowte --i.xffiffH&ffiffiffi #,ffira$" Mos.. Dotong di Supermarket "Berholamort".. Di sini segolo proouk budoya iersedia.. silokon pilih I I iluilrla Pon $e[agri [G]hala Balu jauh tentang budaya pop, sebaiknya kita Qebelum berbicara lebih lfpahami dulu apa sih sebenarnya istilah "budaya" itu sendiri? Ada : ga pemahaman tentang budaya sebagaimana yang ditawarkan oleh raymond Wi!liams. Per{arna, budaya merupakan suatu proses umum :erkembanEan intelektual, spiritual, dan estetis. Misai, kita berbicara :?ntang budaya orang lndonesia dengan merujuk pada faktor-faktor ntelektual kaum cendekiawannya, spiritualitas para aqamawannya, cerarti pandangan hidup tertentu dari masyarakat, periode, atau <elompok tertentu. Pemahaman seperti ini tidak hanya terpaku pada cerkembangan intelektual, spiritual, dan estetis saja, tetapi juga mencakup perkembangan sastra, hiburan, olah raga, dan upacara iitual agama tertentu. Ketiga, budaya bisa nrerujuk pada karya dan craktik-praktik intelektual, terutama aktivitas artistik. Teks-teks dan praktik-praktik itu memiliki fungsi untuk menciptakan makna tertentu. Misal puisi, novel, balet, opera, dan lukisan (John Storey, 2003). Eudaya Pop sebagai Berhalo Boru - 1 Dari ketiga pemaknaan di atas, budaya bisa dipahami sebagai suatu kebiasaan berupa praktik-praktik dalam keseharian dan sudah menjadi kebiasaan. Misal, liburan ke pantai, perayaan ulang tahun, dan tujuh belas agustusan, lstilah "pop" merupakan singkatan dari ,,popular,,yang arti sederhananya disukai oleh banyak orang. Karena itu, budaya pop secara sederhana bisa bermakna budaya yang disukai oleh banyak orang dan menyenangkan. Dari pengertian sederhana ini, kita bisa melihat praktek-prahek budaya pop pada laku kerasnya penjualan buku Horry potteratau film Titonic dan The Lord of The Ring. Jika di lndonesia mungkin best seller_ nya Ayat-ayat Cinta atau Loskor pelangi(yang juga difilmkan) serta boomingnya film Ada Apa dengan cinta dan My Heort. Dalam dunia musik, Dewa, Padi, Sheila on 7, Ungu, Letto, Radja, dan peterpan pernah mewarnai blantika musik. Dunia-dunia seperti itulah dunia yang disukai oleh anak-anak muda. selain itu, budaya pop bisa berartijuga sebagai budaya tinggi terutama pada kasus penjualan buku, rekaman, dan juga rating oudiens tivi. Namun, Storey membedakan antara budaya pop dan budaya tinggi. Budaya pop merupakan budaya komersiir sebagai dampak dari produksi massal, sedangkan budaya tinggi adalah kreasi hasil kreativitas individu. Budaya tinggi merupakan budaya yang mendapatkan penerimaan moral dan estetis yang lebih, sementara budaya pop malah mendapatkan pengawasan khusus karena nirai yang lebih rendah (John Storey, 2003). istilah lain dalam budaya pop adarah budaya massa, yaitu budaya yang diproduksi oleh massa untuk konsumsi massa. Budaya rnassa adalah budaya yang dianggap sebagai dunia impian secara korektif. Misalnya, hiking ke pegunungan, liburan Ke pantai, dan merayakan valentine's day bersama pacar, Budaya seperti ini seolah memberi impian bagi anak-anak muda akan dunia yang serba menyenangkan. Mereka hanya terbawa arus, bahwa riburan ke pantaisaat malamTahun Baru dan sejenisnya dianggap menyenangkan. 2- Berhalo ttu Eernama Budoyo pop lqai p;r,r lun' prti PoP [un [.u lr,.n b.- H Menurut"Pak DeWiki", (nama lain dari Kamus Wikimedia) budaya pop adalah budaya indah dan menakjubkan yang dilakukan oleh masyarakat modern. Kebanyakan isi budaya pop ditentukan oleh industri-industri yan g melahirka n bentuk-bentu k kebudayaan, seperti film, televisi, dan industri penerbitan, termasuk media berita. Sebenarnya, budaya pop tidak boleh hanya dianggap sebagai produk milik industri-industri saja. Tetapi ia merupakan hasil interaksi yang berlangsun g a ntara industri-i ndustri tersebut dengan orang-oran g di dalam masyarakat yang menggunakan produk-produk itu (Kamus Wikipedia). Bagi ldi Subandi lbrahim, sebagaimana yang dikutip oleh Pikiran Rakyat,budaya pop merupakan kebudayaan massa yang populer dan ditopang oleh industri kebudayaan (cultural industry), serta mengonstruksi masyarakat tak sekadar berbasis konsumsi, tapi juga menjadikan semua artefak budaya sebagai produk industri. Budaya massa yang terjadi disebabkan massifikasi, yaitu industrialisasi dan komersialisasi yang menuntut standarisasi produk budaya dan homogenisasi cita rasa. Dengan komersialisasi, produk budaya (massa) berubah, sejalan percepatan tuntutan pasat (Pikiran Rokyat,l5 Juli 200s). Masyarakat modern atau masyarakat industrial, menurut Kuntowijoyo, ditandai oleh tiga hal, rasionalisasi, komersialisasi, dan monetisasi. Rasionalisasi artinya, bahwa masyarakat modern lebih mendahulukan sesuatu hal yang bersifat masuk akal daripada yang tidak masuk akal.Walaupun sebagian orang masih percaya pada dunia mistil$ tetapi celah untuk berkomentar dan menyalahkan terhadap sesuatu yang tidak masuk akal terus saja terjadi. Karena itu, dentum?n Rene Descartes, filsuf Prancis, yang berbunyi cogito ergo sum (aku berpikir, maka aku ada) benar-benar diaminidan diyakini oleh.dunia sebagai awal dari lahirnya aliran rasionalisme. Sejak saat itulah awal abad pencerahan mulai muncul, yang kemudian dilanjutkan dengan lahirnya teknologisasi pada segala bidang ilmu pengetahuan hingga sekarang. Eudayo Pop sebagai Berhala \oru -3 ., J Komersialisasi menunjukkan bahwa segala segrnen kehidupan harus memiliki daya jual tersendiri. Tidak ada sesuatu yang tidak komersiil. Hal ini ditandai dengan maraknya prograrn-program di televisi, bioskop, penjualan kaset CD, buku, dan iklan-iklan di pinggir ia!an maupun ditelevisi. Bahkan, sekarang komersialisasi terjadi pada dunia perbukuan. Ada penulis buku yang disebabkan bukunya besr seller dan difilmkan, tarif untuk menjadi pembicara dalam sebuah seminar atau talkshow (sekali manggung) seharga 30 juta rupiah. ltu pun di luar transport. Selain itu juga, kornersialisasi terjadi pada segmen masyarakat bawah, yaitu parkir kendaraan (motor misalnya) dan buang air kecil. Untuk kedua jasa ini kita harus mengeiuarkan uang seribu rupiah. Mungkin beberapa dekade ke depan, untuk buang angin (kentut) atau bernafas saja kita harus membayar. Monetisasi mengindikasikan bahwa semua hai harus diukur dengan uang. lniterkait erat dengan penjelasan komersialisasi di atas. Dampak dari adanya proses komersiasliasi adalah menuntut adanya proses monetisasi. Uang menjadi satu bentuk konkrit atas proses yang terjadi. Karena itu, banyak pemilik modalyang hanya menimbun uang dari hasil larisnya penjualan produk mereka. Rakyat bawah hanya men.ladi sasaran empuk dari propaganda mereka. Rakyat tidak sadar bahwa mereka telah dihipnotis dengan rayuan iklan yang hiperbolis. Dari penjelasan di atas, dapat dipahami bahwa budaya pop telah hadir di tengah-tengah kita dan dalam keadaan apapun, kita harus bisa menghadapinya. Pada perkembangan mutakhir, budaya pop sudah mewabah pada urusan gaya-bergaya. Persoalan yang satu ini pun sudah mulaidigandrungi dan meniadi pusat perhatian yang serius dari kalangan anak muda. Pertumbuhan gaya-bergaya mau tidak mau disebabkan adanya globalisasi ekonomi dan adanya kapitalisme konsumsi yang ditandai dengan menjamurnya pusat-pusat perbelanjaan semacam Shopping Mall, industri mode atau foshion, industri kecantikan, industri kuliner, industri gosip, apartemen, kawasan huni mewah, real estote, gencarnya iklan barang-barang supermewah, liburan wisata ke luar negeri, serta berdirinya sekolahsekolah mahal dengan label serba "plus" (ldi Subandi lbrahim, 2004). 4- Berhola ku Bernama Eudaya Pop n k li ir a .+ It h U a r) n J r ;. a 1 J : I ;. 'l Belum lagi anak-anak muda sekarang gandrung dengan merk .. ng, makanan serba instan {fast-faod), HB dan tentunya serbuan gaya - cup lewat industri iklan dan televisi yang sudah sampai ke ruang._ang kita yang paling pribadi, dan bahkan ke relung-relung jiwa kita :ng paling dalam (ldi Subandi lbrahim, 2004). Belum lagiserbuan majalah-majalah mode dan gaya hidup dalam anak muda baik pria ,'naupun =cisi bahasa lndonesia ke kalangan ,.,anita yang berselera kelas menengah ke atas. Majalah-majalah itu -enawarkan cita rasa dan gaya yang tinggi dan terlihat jelas dari -'emasan, rubrik, koiom, dan slogan yang ditawarkannya, seperti"Be ,narter, Richer, & \exief' alau"Get Fun!". Di tengah anak muda yang sedang mencari identitas tersebut, - adir beragam rnajalah ciengan kemasan yang tak kalah luks :ibandingkan dengan media lainnya. Bacaan kawuia mi:da ini lebih ranyak menawarkan gaya hidup dengan budaya serba berselera di ,eputar tren busana, peroblema gaul, pacaran, shopping, dan acara nengisi waktu luang yang jelas perlahan tapi pasti akan ikut rrembentuk budaya anak muda yang ber.o'ientasi serba fun (ldi -ubandi lbrahim, 2004). 31 [616p;an umat lslam, kini mulai marak iklan dan industrijasa ,,a ng menawarkan "wisata religius'i "paket spiritualisn'le da n sufisme", -mroh bersama kyai beken, berdirinya sekolah-sekolah lslam yang nahal (sekoiah berlabel "lT" alias lslam Termahal), cafe khusus Muslim, nenjamurnya konter-konter berlabel Exclusice Moslem Fashion, <egandrungan kelas rnenenqah atas akan Moslem Fashion Show dan :erdirinya pusat-pusat perbelanjaan yang memanfaatkan sensibilitas ieagarnaan untuk keunttlngan bisnis (iCi Subandi lbrahim, 2004)' Marak juga penerbitan majalah lslam (khususnya Muslimah)yang ,ebenarnya tidak jauh berbeda dengan majalah umum lainnya. 3edanya hanya atas nama agama. Yang ditawarkan pun sama, mode, shop1ing, soal gaul, dan pacaran yang dianggap pengelolanya "yang slami". Slogan yang ditawarkan pun bermacam-macam: Jadiloh t4uslimah yang gaul dan smart!; Jadilah Muslimah yang cerdas, dinamis, don trendi!; atau Jadilah cewek Muslimoh yang proaktif dan ngerti Budoyo Pop sebogai Eerhalo Earu -5 l fashion! (ldi Subandi lbrahim, 2OO4\. Kini agama pun telah diperjualbelikan. Persoalan gaya hidup sudah mulai menjadikan eksistensi seseorang lebih hidup. "Komu bergayo, moko kamu oda!" Slogan glamour. tersebut telah mewarnai gaya hidup anak muda yang serba tidak kamu Slogan di atas seolah-olah mengatakan bahwa kalau Uergaya maka bersiap-siaplah untuk dianggap "tidak ada": diremehkan, diabaikan, atau mungkin dilecehkan' Kiranya alasan di atas menjadi dasar bahwa anak-anak muda sekarang perlu bersolek atau berias diri. Jadilah kita sekarang sebagai warga fesolek (dandy society). Kini, dunia gaya hidup sudah bukan milik artis, model, peragawan (wati) lagi, tetapi sudah ditiru secara kreatif oleh semua orang untuk tampil sehari-hari. Misal, pergi ke tempat kerja, sekolah, seminar, arisan, undangan resepsi perkawinan' ceramah agama, atau sekedar jalan-jalan , meieng, dan ngeceng di mall dan alun-alun. Anak-anak muda sekarang sudah benar-benar menjadi sasaran empuk bagi para pemodal industri tersebut. Mereka disajikan berbagai menu yang variatif dari ujung rambut sampai ujung kuku kaki. lJentitas mereka yang seharusnya rajin belajar, tekun beribadah, dan hemat pangkalkaya mulaisirna dengan kehadiran produk-produk yang mengikis kepribadian mereka. produk-produk tersebut selalu menawarkan kepada anak-anak kita agar penampilan kuliL waiah,tubuh, dan rambut lebih cantik dan indah dipandang. Kehidupan rnereka yang awalnya sederhana, tetapi karena melihat produk-produk terseh.rt, bisa berubah drastis ingin serba modis dan trendi abis. Semua serba royal. Mereka tidak sadar kalau mereka sedang dijaiah olelr dunia pasar yang tidak terlihat oleh mata mereka. lnilah bentuk penlrrtrhan baru yang sedang menyerang generasi muda kita. Tampaknya urusan tampangisme dan wajahisme (lookism or faceisml sudah menjadi persoahn yang okup serius' Memang urusan tubuh adalah urusan yang mudah untuk diperjualbelikan dalam knya berba gai macam bentuk Padahal kalau kita tahu, tubu h itu bentu 6- Eerholo ltu Bernoma BudaYo PoP ,a begitu-begitu saja, nggak berubah-ubah. Semua terbuat dari :aging.Tetapi karena kreativitas dari para produser, tubuh yang kadang renjijikkan itu bisa menghasilkan uang dan harta berlimpah. Kalau begini ceritanya, lama-kelamaan budaya pop benar-benar rrenjadi berhala baru yang ada di sekitar kita. Dia akan disembah;embah oleh para pengikutnya. Kini kita sedang diuji, apakah kita cisa bertahan dengan bujuk rayu berhala baru itu? Atau jangan-jangan <ita sedang diberikan ajaran-ajaran dan doktrin barunya, yaitu orientasi r idup serba fun dan instan? "lngat, kejahatan bukan terjadi karena ada 1iat. Tetapi karena ada kesempatan? Waspalah, waspadalah!!!" pesan Sung Napi. Budoyo Pop sebogoi Berhola Earu - 7 tilmb tfitls $o[agd lht Baca Apa dan Bagaimana Kritis ltu? Kata "kritis" secara bahasa memiliki dua makna. Pertama, kritis bermakna tidak lekas percaya, selalu berusaha menemukan kesalahan, ada rasa ingin tahu (curiosity),dan tajam dalam menganalisa. Misal, siswa itu kritis terhadap guru. Kedua, kritis bermakna dalam keadaan gawat, genting, atau darurat tentang suatu keadaan. Misal, kondisi Budi semakin kritis setelah tabrakan dengan motor (KBBl, 1990). Maksud kritis dalam buku ini lebih tepat pada makna pertama.Secara sederhana, kritis bermakna berani menilai terhadap sesuatu, termasuk memberikan saran dan solusi. Jika kita berani menilai kehebatan seseorang, berarti kita telah mempraktekkan nilai-nilai kritis. Di samping itu, kritis juga berarti berani mengatakan sesuatu yang tidak sesuai antara yang seharusnya dengan kenyataan. Pada tahap selanjutnya, kritis merupakan salah satu bentuk kesadaran tertinggi yang ada pada diri manusia, sebagaimana yang pernah dikatakan oleh Paulo Freire, tokoh pendidikan asal Brazil. Dengan kritis, kita akan diajarkan bagaimana melihat realitas adanya kontradiksi sosial, budaya, politih ekonomi, dan agama. Kita akan memahami secara mendalam adanya pertarungan dalam mempertahankan sebuah idealisme. Dengan kritis kita akan melihat Modzob kitis sebagoi Alat Boco -9 sebuah permasalahan secara detail. Boleh dikatakan, kritis adalah salah satu bentuk alat baca terhadap realitas secara tajam. Freire memposisikan kritis pada urutan ketiga dalam sebuah kesadaran setelah kesadaran magis dan naif. Seseorang memahami timbulnya masalah kemiskinan tidakhanya disebabkan faktortakdir dan malasnya si miskin untuk bekerja, tetapi ada struktur yang menyebabkan mereka miskin. Struktur dipahami sebagaisistem yang dibentuk olett pernerintah, yang kemudian diberlakukan kepada masyakarat um Terkadang masih ada anggapan, bahwa orang kritis disamaka' dengan benci. Artinya, kritis itu benci dengan apa yang dikritis Padahal sebenarnya orang yang kritis itu adalah c'ang yang cinta terhadap apa yanq dikritisi. Jika ada rakyat yang kritis terhada per-rrerintah, berarti dia masih einta terhadap negerlnya. iika ada sisw'a yang kritis terhadap guru, maka siswa itu sebenarnya cinta gurunya. Hal ini sama dengan marahnya orang tua terhadap ana( Marah merupakan ungkapan yang tidak terucap dari rasa cint: seseorang pada orang lain. Terkadang kita tidak memahami makna lairr dari ucapan seseorang walaupun itu pahit untuk kita. Dalam konteks kritis, istilah 'pembebasan'tidak bisa dipisahkar dari substansi kritis karena sebenarnya pembebasan adalah inti dasar dan tujuan akhir dari kritis. Semangat kritis, menurut Freire merupakan sarana untuk melakukan pembebasan. Hal in mengindikasikan, bahwa kritis mewarisi semangat pembebasan da:' satu keadaan ke keadaan yang lebih baik. Pada era pra-kemerdekaar^ lndonesia misalnya, pembicaraan tentang pembebasan dimaknai sebagai proses merebut kemerdekaan, merdeka dari kolonialisme penjajah. Hal ini berbeda ketika kita berbicara tentang pembebasan era pasca kolon ia isme, d i ma na penderitaa n rakyat justru diakibatkan dari bentuk penindasan melalui proses pemiskinan dari penerapan paham developmentolisme yang bersandar pada paham modernisas!. Pada era ini, pembebasan lebih dimaknai sebagai pembebasan kaurn miskin yang tertindas untuk kesejahteraan (Mansour Fakih dkk, 2000,t. Kritis dalam perspektif agama bisa dimaknai sebagai amor mokruf dan nohi munkor. Artinya, kritis merupakan bentuk lain dar' I 1O - Berhalo ltu Bernoma Budoya PoP th -emerintahkan kebajikan dan mencegah kemunkaran. Meminjam re stilah Kuntowi.joyo, amor makruf dipaharr,i sebagai proses humanisasi la rremanusiakan manusia) dan nahi munkar sebagai proses liberasi cembebasan) dari ketertindasan. Dua proses ini tentunya dalam :ingkai keislaman (transedensi) yang penuh ketundukan dan <edamaian. ltulah yang dinamakan oleh Kuntowijoyo sebagai llmu Sosial Profetik sebagaimana dijelaskan oleh salah satu ayat al-Qur'an surat Ali lmran [3]: 1 10 yang artinya: "Kamlt adalah umat terboik yang Ci lahirkan (dikeluarkan) untuk manusio, menyuruh kepada yang makruf, nencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah |WT". Amar makruf bisa berarti mengajak seseorang berdoa, berdzikir, Can shalat, sampai yang semi-sosial seperti menghormati orang tua, gotong royong sesama teman, serta yang bersifat kolektif seperti mendirikan pemerintahan yang bersih dari KKN (korupsi, kolusi, dan k. nepotisme), atau membangun sistem keamanan sosial untuk td kesejahteraan rakyat. Amar makruf maknanya bisa disamakan dengan tn lo la tn ]h n. tn 5i. ta rp /a rn humanisasi. Humanisasi berarti memanusiakan manusia dan ,"nenghilangkan ketergantungan dari orang lain. lntinya, seorang pelajar harus melawan segala bentuk dehumanisasi (tidak tr memanusiakan manusia). ta o ^: il ri n ai e n n n i. n ). tr ri Dehumanisasi terjadi di antaranya karena adanya alat-alat teknologi, baik berupa alat-alat fisik seperti HP, tivi, internet, games, dan alat-alat kecantikan, serta barang-barang elektronik lainnya. lni bukan berarti kita anti-globalisasi dan gaptek terhadap alat-alat modern. Tetapi sebagai bentuk kritis dan tidak menerima sesuatu secara mentah-mentah. Karena, teknologi sangat berpengaruh sekali dalam kehidupan manusia. Dia bisa membuat manusia menjadi terasing dari lingkungan sekitarnya. Orang mudah tertipu dengan mesin buatan mereka sendiri, sehingga hilang kesadarannya sebagai manusia yang mampu berpikir mandiri. Nahi munkar bisa berarti mencegah teman dari mengonsumsi narkoba, melarang berkelahi, memberantas perjudian, sampai membela nasib kaum buruh dan tani, serta mengusir penjajah. Kita harus berani melawan produk-produk Barat yang menindas budaya Modhob Kritis sebogoi Alot Eaca - 11 kita dan berani menentang ketidakadilan adanya kebijakan pembangunan mall-mall bertingkat yang membuat kesenjangar sosial semakin jelas antara si kaya dan si miskin. Makna nahi munkar bisa disandingkan dengan liberasi yang be ra rti memerdekaka n/mem bebaskan. Sasaran liberasi adalah sistern pengetahuan, sistem ekonomi, dan sistem politik. Pembebasan dari sistem pengetahuan adalah usaha kita untuk membebaskan masya ra kat dari sistem pengetahuan yang materialistis-ka pita list s, da ri dom i na si struktu r tatanan masyarakat, misalnya dari klos dan sek. lnilah yang menyebabkan manusia menjadi licik dan ingin menang sendiri, Kita juga harus melakukan aksi pembebasan dari sistem ekonomi yang selalu menindas rakyat miskin, seperti melawan adanya i kenaikan harga BBM dan TDL (Tarif Dasar Listrik). Pada perspektif yang sangat filosofis, berpikir kritis sama saja dengan berpikir radikal. Rodix arlinya akar, sehingga berpikir kritis artinya berpikir sampai ke akar suatu permasalahan, mendalam, bahkan melewati batas-batas fisik yang ada (metafisik). Sebagar contoh, ketika kita berpikir kritis tentang sebuah gunung, maka kita tidak hanya berpikir bahwa gunung itu setumpukan tanah dan pepohonan, melainkan ada apa di balik ciptaan gunung yang tinggi dan besar itu. Jadi, kita bisa berpikir beyond atau melampaui. Kritis dalam artian ini menemukan makna terdalam dari sesuatu yang berada dalam suatu persoalan teftentu (Musa Asyarie, 2002). Nah, lebih jauh kita akan menelusuri makna kritis secara historis dan sedikit rumit.Tapi nggak apa-apa. Karena tulisan ini menginginkan makna kritis yang cukup mendasar dan teoritis. Kunci utama dalam memahami teori kritis adalah kata'kritik'. Kritik merupakan program yang dimiliki oleh Madzab Frankfurt untuk merumuskan sebuah teori yang emansipatoris tentang masyarakat modern. Madzhab Frankfurt merupakan aliran sosial dalam teori kritis yang muncul di Jerman (Universitas FranKurt) pada awal abad ke-20 dengan tiga tokoh utama Teodor Adorno, Horkheimer, dan Herbert Marcus.Tiga tokoh inisering disebut sebagai generasi awal dari Madzhab Frankfurt yang kemudian diteruskan dengan generasi kedua yaitu Jurgen Habermas. 12 - Eerhota nu Eemamo Eudoya Pop ln ln llg m lri tn i< $. 1g rm ya ija tis m, lai ita an !si his ng ris EN lm lm nri Lrt lan Ina hs hn MadzhabFrankfurtsebenarnyasatualiranyangmelaktrkankritik (Marxian)' .erhadap pemikiran Karl Marx dan para penerusnya vaiaupun sebenarnya fuladzhab Frankfurt itu sendiri tidak bisa l'/larxis. Karena : i pisahkan sejarahnya dari perkernbangan pemikiran perkenrbangan iebih :agaimana pun Madzhab Frankfurt rnerupakan 'rlanya saja, Madzhab Fiankfurt selalu anjut dari Marxisme di Barat. neiancarkan kritik-kritiknya terhadap Marxis yang rnenimbulkan tidak. <esan bahwa Madzhab Frankfurt anti-Marx, padahal sebenarnya Madzhab Frankfurt '.emudian, pada perkembangan selanjutnya nenuaibanyakkritikdarikalanganmahasiswajermankarena :iar:ggap ticlak mampu mewujudkan inti pesan dari Marx' yaitu -nembebaskan nnanusia yang tertirTdas akibat adanya perbedaan keias pada ;orjuis dan kelas proletar. Kelen:ahan mereka memang terletak .reterbatasn teoriyang mereka rniliki (Fr"ancisco Budi Hardiman, 1993)' Baiklah, kita ridak akan berlama-lama membahas tentang ',iaclzhab Frankfurt, tetapi kita langsung mernfokuskan pada arti kritis iu sendiri dalam perkembangannya pada masa-masa pencerahan : oad ke-i 7 sampai abad ke-i 9 (Renaissance di Prancis dan Aufklarung pemikir kritis paca Ji Jerman). ll'lenurut Madzhab Frankfurt, ada empat :bad pencerahan ini yang bisa dijadikan rujukan untuk memahami rakna kritis. Mereka itu adalah lmmanuel Kant (1724-1804), GWF. (1856tege| (,1770.i831), Karl Marx (1818-1883), dan Sigmund Freud ] 939). Kita akan membahas kritis dalam arti Kantian, Hegelian, \4arxian, dan Freudian. Berikut ini adalah ulasannya' Pertama, kritis dalam arti Kantian adalah melawan dogmatisme sebuah ajaran yang tidak bisa diganggu gugat) dengan sikap skeptisisme. Dogma biasanya terdapat dalarn ajaran agama yang :arus diterima kebenarannya tanpa dibantah dan diragukan. Karena ;etiap agama pasti memiliki dogma. skeptisisme merupakan sebuah ,ikap keraguan yang sangat mendalam dalam melihat sebuah <ebenaran serta sikap tidak lekas percaya pada sebuah kebenaran :enentu sebelum diuji terlebih dahulu keilmiahannya' Apakah sesuai Jengan fakta di Iapangan atau tidak. Karena itu, rasio atau akal dituntut jangat berperan dalam menentukan sebuah kebenaran, baik yang rerbentuk fisik maupun yang mistik. Modzob Ktitis sebogai Alat Baca - 13 Pengertian kritis dalam arti Kantian memang cukup berani. Kita diajak untuk ragu terhadap segala sesuatu. lbarat ingin membeli buah mangga di pasar. Ketika kita ingin memastikan apakah mangga itu tidak busuk semua, maka ambillah sebuah keranjang lalu pilihlah mangga itu satu per satu dan masukkan ke dalam keranjang secara perlahan-lalan. Dengan demikian kita akan yakin, bahwa mangga tersebut tidak ada yang busuk. Prinsipnya, kritis dalam arti Kantian adalah kegiatan menguji valid atau tidaknya sebuah pengetahuan tanpa ada prasangka/asumsi. Kegiatan ini hanya dilakukan oleh akal (Francisco Budi Hardiman, 1993). Kedua, kritis dalam arti Hegelian tidak sama dengan Kantian. Justru Hegelmelakukan kritikterhadap konsepsi kritis yang dibangun oleh Kant. Menurut Hegel, Kant terlalu mendewa-dewakan akal. Seolah akal sudah sempurna dengan keutuhan akal itu sendiri. padahal, menurut Hegel, akal tidak bisa dipisahkan dari proses yang cukup panjang dari perjalanan sejarah pembentukan akal itu sendiri. Justru, akal akan semakin sadar dan menemukan kesadaran tertingginya ketika akal bertemu dengan rintangan-rintangan yang cukup panjang. Artinya, kritis dalam konsep Hegelian merupakan refleksi diri atas rinta ngan-rintangan, tekanan-tekanan, dan kontradiksi-kontradiksi yang menghambat proses pembentukan diri dari akal dalam sejarah. Dengan kata lain, kritis juga berarti proses menjadisadar atau refleksi atas asal-usul kesadaran. Sederhananya, kritis berarti dialektika. Karena bagi Hegel, kesadaran tertinggi muncul ketika kita telah berdialektika dengan rintanga n-rintangan tersebut (Francisco Budi Ha rd i ma n, 1 993). Jadi, kritis itu mengisyaratkan adanya dialektika tesis-antitesissintesis. Ada sebuah teori, kemudian teori itu dihujat kelemahankelemahannya karena dianggap tidak bisa menjawab anomalianomali (kerusakan) yang ada, sehingga melahirkan teori baru. Teori baru itulah yang dinamakan sintesis. Begitu selanjutnya, teori baru tersebut mengalami dialektika lagi dan dihujat karena tidak bisa menjawab permasalahan yang ada, sehingga digantikan oleh teori baru berupa sintesis yang lebih baru. 14 - Berhata ltu Eernomo Budoyo Pop ita nh Irondff$flt tolrott l8illfin$ hu bh hudaw rutt lra ga "mengh ilongkon i- EII kesodorr:n kito bn seboqoi monusia yong bebos.' lal "budoya pop iiu kemunkcran. kita P0[10 horus meicrongnyc dengon konsep ilmu troire sosioi profetik ciptcon soyo." !'+ l{wrtowiitlyn -permcsolohonnyo oda pado monusia itu sendiri. fd-nyo tidak biso dikendoiikon oleh Superego-nyo." /* "budoyo pop itu 6 dogmo yang horus dilowon." Sigmud Freud lmmanuel!{mt "budoyo pop itu milik pemodol, tidok berpihok poda koum proiztor, don honyo "hiCup itu diaiektis. Sayo yokin budcyo pop okon digontikan menciptokon klos sosial ontora borjuis don proletor," dengcn budoya boru." Itafl ilarr $slf lt8$el Modzob Kritis sebagoi Alot Boco - 15 Ketigo, kritis dalam arti Marxian adalah upaya pembebasan diri atau emansipasi dari penindasan yang dihasilkan oleh hubunganhubungan kekuasaan dalam suatu masyarakat (Francisco Budi Hardiman, 1993). Teori kritis ini tidak bisa dipisahkan dari realitas di mana Marr berada, bahiva pada saat itu terjadi penindasan antara kaum pemilik.:roda a ias borjuis (sang majikan)terhadap rakyat jelata yang menjadi budak. Untuk melanjutkan hidup mereka, terpaksa para budak itu bekerja untuk memenuhi ketakanan-tekanan para pemilik pemodal. Dari perbedaan keias inilah, Marx ingin membebaskan ketertidasan kaum proletar dari kaum borjuis dengan melukiskan hubungan-hubungan ekonomi-poiitik. Marx menganalisis, siapa saja pihak yang diuntungkan dan siapa saja oihak yang dirugikan. Kritis yang diinginkan Marx adalah keadilan scsiai baEi seluruh rakyat sebagaimana yang terdapat dalam sila kelima dari Pancasila, dasar dari negara Republik lndonesia. Kritis o/o Marx berbeda dengan Hegel. Menurut [Vlarx, Hegelterlalu jauh dari realitas hidup dan tidak menyentuh pada hubungan antarmasyarakat (idealisme). Karena, kita hidup selalu mengalami kontradiksi dan pertentangan. Dengan melukiskan aCanya kelas boljuis dan proletar tersebut (materiaiisme), kritis yang ciiinginkan Marx bertujuan pada pembebasan dari ketertindasan. Karena itu, sebenarnya Marx bisa dianggap cukup relegius. Karena tujuan-tujuan tersebut sesuai dengan prinsip-prinsip hiclup dalam semua ajaran agama. Hanya saja dia atheis. Keempat, kritis dalam arti Freudian hampir sama dengan Hegel. Hanya saja, Frued lebih spesifik pada individu manusia, terutanra pada perkemL:angan psikisnya. Kritis dimaknai oieh Freud sebagai refleksi baik dari individu maupun mas;vakarat atas konflik-konflik psikis yang rnenghasilkan ketidakbebasan internal, sehi ngga dengan cara refleksi itu individu dan masyakarat tersebut dapat membebaskan diri dari kekuatan-kekuata n luar ya ng mengaca u ka n kesadaran nya. 5i ng katnya, kritis Freudian adalah pembebasan individu dan masyakarat dariyang irrasional (tidak masuk akal) menjadi rasional (masuk akal) dan yang dari ketidaksadaran menjadi kesadaran. 16 - \ Berhala ltu Bernoma Budaya PoP Lagi-lagi, pengertian kritisa/a Freud tidak bisa dilepaskan konteks sosio-historis di mana dia berada, bahwa pada saat dia hidup sebagai psikolog, banyak pasien-pasiennya yang mengalami gangguan kejiwaan seperti histeria, fobia, neurosis, dan macam-macam psikopatologis lainnya (Francisco Budi Hardiman, 1993). 5ubyek pembahasan kritis alaFreud adalah manusia itu sendiri. Apakah membingungkan? Jawabannya bisa iya, tapi bisa juga tidak.Tergantung pembaca. Karena itu, bukanlah halyang salah ketika kita membaca tulisan ini dua kali bahkan berkali-kali. Pada akhirnya, penulis berharap tidak bingung lagi. Karena dengan empat pengertian kritis di atas, wawasan kita semakin bertambah luas, dan dengan empat metode di atas pulalah kita semakin berani dalam menganalisis hubungan struktural antara kita dengan pihak-pihak yang terkait serta untuk menganalisis mana pihak yang dirugikan dan mana pihak yang diuntungkan. Mengapa Harus Kritis? Setelah memahami apa dan bagaimana kritis itu, maka muncul sebuah pertanyaan: Mengapa kita harus kritis? Hal inidisebabkan agar persoalan-persoalan ketimpangan di masyarakat bisa diselesaikan dengan tujuan mengembalikan fungsi manusia sebagai makhlukyang sadar akan keberadaannya sebagai insan yang berakal sehat dan bermoral mulia. Setiap diri menusia memiliki tingkat kesadaran yang berbedabeda. Menurut,;Freire, sebagaimana yang diungkapkan oleh Mansour Fakih dkk,.kesadaran manusia terbagi menjaditiga macam, kesadaran magis (m agicol consci ousness), kesadara n naif (naivol consciousness), ran kritis (criti ca I co n sci o u s n ess). Masi n g-masi n g kesada ran memiliki makna dan aplikasi yang berbeda. Sekarang kita mencoba menerapkan kesadaran tersebut pada kasus kemiskinan. Alasan mengambil kasus kemiskinan, karena kita sering menjumpai kasus ini dalam kehidupan sehari-hariyang hingga kini belum kunjung usai. Semua manusia mafhum, bahwa Tuhan menciptakan segala sesuatu di dunia.ini secara berpasang-pasang. Ada hitam pasti ada da n' kesada Modzab kitis sebdgai Alat Eoco - 17 putih. Ada laki-laki pasti ada perempuan. Ada kebaikan pasti ada keburukan. Ada malam, ada siang. Ada kehidupan, ada kematian. Begitu pula ada orang kaya, pasti ada orang miskin. Seseorang yang memiliki kesadaran magis, dia termasuk orang yang tidak mampu mengetahui kaitan antara satu faktor dengan faktor lainnya. Dia akan mengatakan, bahwa kemiskinan terjadi pada seseorang karena sudah menjadi takdir Tuhan. Jika Tuhan menghendaki seseorang miskin, ya jadilah dia miskin walaupun sudah berusaha berkali-kali. Teori yang digunakan pasti teori kun fayakun. lnilah kesadaran yang disebut sebagai kesada ran yang fatalistik da n mem posisika n d iri sebagai obyek yang tidak berkesadaran" Dalam bahasa agama (lslam), penganur kesada ra n ma g is termasu k pen g kut aliran J a bba riy ah, y aitua i ra n ya n g berprinsip bahwa segaia sesuatu telah ditentukan oleh Tuhan. Lain halnya dengan kesadaran naif. Jika seseorang yang berprinsip pada aliran ini, dia akan mengatakan bahwa akar penyebab dari sebuah pernrasalahan berasal manusia itu sendiri. Ketika dia meiihai kemiskinan di suatu oerkampungan, maka dia beranggapan bahwa yar:g rnenjadi penyebabnya adalah karena mereka malas bekerja, ticiak ada usaha, tidak bekerja ker.as, serta bei.pendicjikan rendah" Dia sadar kalau dirinya miskin, tetapi hanya berhenti pada dataran naif. lnilah yang dinamakan sebagai kesadaran rugu dan tidak akan membawa pada perubahan yang lebih baik. Jika !^lita penganut a!iran kesadaran kritis, maka kita aka rrnembaca realitas yang timpang karena disebabkan pada asper, sistem dan struktur sebagai sumber masalah. Dia akan meiihat dar berpikir lebih jauh, bahwa kemiskinan disebabkan oreh faktor struktu I sosial dan sistem pemerintah yang rusak. Dia meiihat sebuar pen:asalahan karena ada pihak-pihak yang terkait (stakehotder) yang rnenyebabkan kemiskinan terjadi di negeri ini. penganut aliran ir, memiliki ketajaman akal. Dia akan terus bertanya, apa akar masalah dari kemiskinan? Siapa saja pihak yang bertanggung jawab dalan rnasalah ini? Siapa pihak yang dirugikan? Lalu solusi apa yang har.us d i la ku kan beserta ta hapan-ta ha pa n nya. Den gary pa rad igrna kritis in i la lkita mampu mengidentifikasi'ketidakadilan'yang terjadi dalam sisten i 18 - Eerhola ltu Bernamo Budaya pop I ada n ng pu (an ilt r a n struktur yang ada. Kemudian mampu melakukan analisis yang :agaimana sistem dan struktur itu bekerja, sehingga ada solusi ^ a rus dilakukan. Tiga kesadaran tersebut yang rnembedakan bagaimana ,.,uo,.ng bertindak dalam kehidupan sehari.hari. Ketika kita kita melihat kasus -emakai HP atau menonton tivi, pada posisi mana Posisi magis, naii atau kritis? Jawaban ada di benak kita ::rsebut. rasing-masing. cut bab Tanda-tanda Kritis setelah kita memahami mengapa harus kritis, maka berikut ini merupakan indikasi atau tanda-tanda seseorang bisa disebut sebagai manusia yang kritis- Ada beberapa yang harus menjadi perhatian. 1. Memiliki Kesadaran rdia pan Sadarmengisyaratkanbahwaduniadanrealitashidupini bukanlahsesuatuyangsudahmatiataustatis,tetapibisa k nut ng n9 berubah-ubah. Kita harus sadar, bahwa realitas dunia hanya hasil kreasi manusia dan tentu dapat diubah oleh manusia yang lain. Tidak ada sesuatu yang tidak bisa berubah kecuali alas kan ada idak kan 2. pek dan ktur uah inipenuhdengantarik-menarikdanpermainankepentingan antara satu lofongan dengan golongan yang lain' antara pemodaldan buruh, antara majikan dan pembantu. Kita harus mampu menguraikan adanya berbagai pertentangan ng ini lah a lam a ru5 ila h m perubahanitusendiri,demikiankataLouiso.Kattsoff,penulis buku Penga ntar Filsafot. Lahir KePekaan Peka menunjukkan bahwa kita harus mampu memahami berbagai bentuk kontradiksiyang ada di sekitarnya serta relasi masing-masing kelompok. Hal ini menunjukkan bahwa dunia 3. tersebut, serta Para PelakunYa. Bangkit KePedutian Peduli merupqkan bentuk nyata dari sadar dan adanya rasa tanggung jbwab. Hal ini menunjukkan bahwa kita harus Madzab Kritis sebagai Alot Boco - 79 memiliki ikatan komitmen dan konsisten terhadap realitas yang timpang untu k segera dirubah menuju kondisiyang lebih baik. Peduli menjadi dasar bahwa kita harus rerlibat aktif dalam aksi perubahan. Kepedulian menjadi tugas penting karena dengan tahapan ini akan lahir sosok manusia yang memiliki empati sosial untuk perubahan yang nyata. 4. Ada Aksi Setelah kita memiliki kesadaran, kepekaan, dan kepedulian, maka rangkaian selanjutnya adalah pembelaan nyata berupa aksi. Aksi merupakan bentuk keterlibatan yang sebenarnya dalam proses perubahan. Hal ini menuntut agar kita melakukan keberpihakan yang jelas. Tentunya keberpihakan itu kepada golongan yang tertindas atau lemah. Dalam konteks ini, golongan yang tertindas adalah mereka yang menjadi korban-korban dari budaya pop. Keberpihakan menjadi kunci pembuka dari perubahan kepada siapa kita berani r"nembela untuk keadilan. Dengan memakai metode ini, budaya pop dapat kita baca secara kritis sehingga kesadaran kita sebagai manusia tidak hilang karena mimpi-mimpi indah yang dapat meninabobokan kita. 20 - Berhalo ltu Bernamo Budoya pop IlBililtllfll m8r8lm IsilIfln$ BUDnVn p@p I Budcya pop itu samocom jus yo2 1{ kon nomonyo mirip pop ice harus lowqn budoyo pop. Koreno itu menjojoh bongso Timur Kito kon hor"us goul, Bro. Jcdi, yo enjoy ajo logi j a l Soyo sering belanjo di supermoket Moll. Soyo nggo meroso rugi kok. Logion dingin Molinyo. Kon nyomon tuh kilo harus 6ue mah pecondu internet & gome ini berbohoyo. Kitc tidak boleh larbowa orus. Kolion online. 5o, no comment dech I punyo blocbery pok? wah. korbon Pop nih Modzob Kritis sebagai Alat Baco - 21 $etall lui, ilafitur lluimul E fI = - :visi merupakan sebuah alat penangkap siaran bergambar. Kata = evisi berasa I da ri kata tele yang berarti jau h dan vi sion ya ng bera rti '--oak. Jadi, televisi berarti tampak atau dapat melihat dari jarak , - - Di !ndonesia televisi bisa disebut dengan TV, tivi, teve atau tipi <ipedia). Untuk selanjutnya, akan dipakai kata tivi saja. Bukan apa, -:, biar simpel. Tivisebenarnya merupakan salah satu media untuk mendapatkan ''rrmasi yang cepat, fakta akurat, dan kabar-kabar yang terjadi di -:r dugaan kita. Dia mempunyai dua fungsi pokok, sebagai sumber ':rmasi dan juga sebagai sumber hiburan. Tapi entah kenapa, tivi C .geri ini hampir 90 persen isinya hiburan semua. Kalau pun ada =rita, terkadang dibikin hiburan. Tivi kita sepertinya sudah mulai .rrakin melenceng dari fungsinya. Hal inilah yang akhirnya mengakibatkan tivi kerap ditud nc =cagai biang keladi dari permasalahan, seperti anak menjadi ma a. .:lajar, cenderung meniru tingkah laku buruk dari apa yang dilihat c . i, aktivitas fisik anak menjadi berkurang karena lebih banyak cuc-. - depan tivi, dan sebagainya. Sejumlah penelitian menunJi,Iri-ahwa anak yang menonton acara kekerasan di tivi, cende._-: - enampilkan tingkah laku agresif ketika berinteraksi denga r^ :. - : -i SekoltLca \'::,:--, -- -23 temannya (Pikiran Rakyat Online,I1 Januari 2008). ltu juga yang menyebabkan tivi bagaikan dua sisi mata uang yang tak bisa dipisahkan. Di satu sisi memiliki dampak positif, di sisi lain memiliki dampak negatif. Cukup tipis untuk membedakannya atau malah tidak ( .bisa membedakan rnana yang baik dan mana yang buruk karena sudah :i tergiur dengan program-programnya. Ada sedikit cerita dari pengalaman penulis. Mungkin ini bisa menjadi contoh untuk kita bersama, terutama bagi penulis pribadi. Penulis mempLrnyai keponakan. Namanya Aldi. Tentunya keponakan itu bukan diJogja, tapi di Lampung. Penulis sempat bersamanya untuk beberapa minggu. Awalnya, keluarga paman saya ini tidak memiliki tivi, apalagi komputer. Namun hidup haru-s berubah dan kehidupan keluarga paman saya pun ikut berubah. Mereka kini memiliki tivi, kornputer pun ada dua buah. Kini, kebiasaan menonton tivi tidak bisa dilepaskan oleh Aldi. Bahkan remot pun harus dia yang memegang. Tak ada seorang pun yang boleh mengambilnya tanpa seizin Aldi" Kebiasaannya yang dulu rajin mengikuti tadarus sore hari, kini menjadi jarang disebabkan tontonan gosip yang selalu menghadirkan artis-artis cantik dan terkenal. Shalat Maghrib dan lsya'di masjid pun mulaiditinggalkannya secara perlahan-lahan. ltu juga disebabkan karena program tivi yang menyajikan tayangan sinetron anak muda penuh glamour dengan soundtrack lagu dari band-band papan atas negeri ini. Sang ibu pun tak ingin ketinggalan. Saat malam hari, ibu empat anak ini rutin menyaksikan program acara sinetron keluarga dan Misteri llahi.Sang ayah hanya mendapat jatah pagi hari untuk menonton siaran berita. ltu pun terbatas waktunya. Karena jam tujuh harus sudah berangkat ke sekolah. Maklum, beliau mejabat sebagai kepala sekolah di kampungnya. Kita pun masih ingat dengan sederetan film-film ternama berkelas internasional semisal Titanic dan Ihe Lord of The Ring yang sempat mewarnai dunia pertelevisian kita, Hadir pula film-film ngepopala remaja gaulyang akhirnya bertenggerdi panggung televisi, seperti AADC (Ada Apa dengan Cinta), Dealova, Eifel... l'm in Love, dan 24 * aerhalo nu Aemamd Budayo Pop -(r t n ( i SA Cinta Pertama. Bahkan ada yang dijadikan cerita serial seperti yang terjadi pada film Heart. iki Dalam kontes musik, lahir band-band baru yang hampir ak <eseluruhannya dirajai oleh anak muda. Lagu-lagu mereka pun hampir :iap jam selalu mewarnai program acara televisi. Ada yang dijadikan 1g ah SA di. an uk iki an vi, ul. JN rlu an an rya ng an la: 1." la1-ta l: t-; i- i! ,i:- soundrack film, soundtrack iklan, atau konser di berbagai tempat di :anah air. Tentunya satu sama lain saling menggaet penggemarnya. libuan kaset mereka pun tercecer di pinggir jalan. Tivi merupakan tanda dari globalisasi. Dia lahir dari rahirn rrodernisasi. Modernisasi yang terkadang tak selalu membawa <ebahagiaan. Menjadi sesuatu halyang sulit untuk menolak kehadiran tivi di era goblogisasidan gombalisasiyang serba tanpa skat dan batas ni. Seolah, tivi telah menjadi salah satu menu wajib dalam keluarga. Mungkin, slogan "Matikan Tivimu" yang juga pernah menjadi buku bacaan hanya sebagai gonggongan anjing yang ditinggalkan kafilah. lronis memang. Karena kita telah masuk ke dalam'lubang hitam' modernisasi dan menjadi agak sulit untuk keluar dari Iubang tersebut. 'Barang ajaib' berbentuk kotak itu telah menjadi obat yang rnampu rembius jutaan manusia secara perlahan-lahan tanpa disadari oleh -anusia itu sendiri. Seluruh program acaranya telah menjadi pilyang .':mpu menawarkan ilusi-ilusi indah. Para produser pun telah ='hasil meninabobokan kita, tertutama kawula mudanya. Walaupun kita sudah mengetahuinya, tetapi tetap saja belum .:ar, Generasi muda yang seharusnya mampu melawan proses =*bodohan ini, ternyata telah terlena dengan tayangan-tayangan .',:but. Meminjam istilah Sigmund Freud, tivi adalah ilusi yang harus .rsnahkan! Karena dia telah menawarkan janji-janji palsu yang -. sa k identitas generasi muda. = ial ini bukan menandakan bahwa tivi divonis seratus persen - ,3ai media yang tidak berguna. Sebenarnya banyak juga tayangan - , ang bermanfaat bahkan harus ditonton, semisal berita, liputan --..s (investigasi, buser, dll), discovery, nationol geogrophic, english -' 19, dan bedah tokoh. Lalu, bagaimana dengan tayangan-tayangan ,-. :3h yang tidak bermoral?Tinggalkan!Cariaktivitas lain yang bisa Sekoti Lagi, l\4olikon livimu! - 25 menghindarkan kita a dari sekadar menonton program yan vans tiaat berguna Sekarang, jangan sekali-kali kita pernah meletakkan tividi kamar tidur atau di ruang belajar. lni bisa menggangu kreativitas dan konsentrasi kita saat kita belajar. Kalau sudah lihat tivi, maunya tiduran sambil pegang remot. Padahal sebenarnya acaranya nggak bagusbagus amat. Hanya sinetron, sinetron, dan sinetron yang nggak jelas ceritanya. Bagi yang sudah ketagihan, susah untuk menyingkirkan barang segede kardus itu (bahkan ada yang lebih kecil lagi). Kalau mau dijual sayang, apalagi dibuang. Karena kalau pas lagi suntuk bisa buat hiburan. Kalau diletakkan di luar rumah, jelas digondol maling!Ya tho? Kita tentu tahu kalau semua siaran tivi hampir dibanjiritayangan sinetron yang jumlahnya puluhan. Hampir tiap hari, dari pagi, siang, sore, dan malam pastiada sinetron. Sepertinya kita kehadiran negara baru, yaitu "Negara Sinetron lndonesia". Acaranya pun hanya menampilkan tayangan hedonis yang berlebihan, cerita yang sok religius tapi menyesatkan, kisah sepasang anak muda yang sedang menjalanicinta monyet, kisah kyaiyang melawan monster jahat, dan juga cerita hantu baik yang tidak masuk akal. Lengkap sudah kekonyolan dan kekocakan negeri ini. Belum lagi acara-acara yang dikemas sepertineuzs. presenternya hampir selalu sepasang pria dan wanita. Biasanya si pria hampir selalu kebanci-bancian.lsi beritanya tak tebih dari mengumbar aib orang lain, membedah rahasia keluarga, masalah perkawinan, bahkan ada infotainmen khusus selebritis anak dan anak selebritis. Pertanyaannya pun seperti nggak ada gunanya, seperti apakah anak itu sudah bisa berjalan? Sudah bisa ngoceh? Atau sudah bisa nungging? padahal perta nyaan-perta nyaan seperti itu pasti dialami oleh semua anak yan g lahir. Acara semacam inijelas membodohkan dan merusak mental itu. anak muda. :.* Berdasarkan Nielsen lndex, anak-anak umur antara 2 hingga 12 tahun menonton tivi rata-rata 25 jam setiap minggunya. Bila anak anda salah satu dari mereka,rb6rarti anak anda akan menghabiskan 15.000 jam menonton tivi pada waktu ia lulus SMA dari sekitar 4.000 26 - Berhalo ltu Bernama Budoyo Pop fiuluat$a rehutfin sehslum. ncnRn m uhui.. bentor logi odo nih. nonton ohh film kortun keren hobis ini horus nonlon infotoinment.. po-sti gosipnyo bokolon woh dch woktunyo nonton liputon pemilu nih.. osik-osik netron tersondung seoscn (} /\\J h gokil hobis.. 1.3 dah maen tuh rl po.. vo <,/ 6 SekotiLagi, MatikonTivimu! - 27 se$[dflh..,. DUAKKK,,! ! ll GEOEBUKKK..!! frAfrTT i #a t<() \J 28 - Berhola ltu Bernoma Budaya pop AARRRRCCG,. , V,, /'/ "-Y-- am lebih banyak dari waktu yang dihabiskannya di sekolah. Bita tidak :rawasi secara selektif, setidaknya anakanda telah menyaksikan 18.000 :nis kejahatan seperti pembunuhan, perampokan, pemerkosaan, :,emukulan, pelecehan seksual, dan lain sebagainya. Selain itu, jika kita tidak hati-hati maka anak kita akan menjadi arget iklan yang berusaha untuk menjual produknya yang belum tentu :ermutu. Menonton tivi yang berlebihan bisa berdampak pada ,erkurangnya interaksi di antara sesama anggota keluarga dan :rjadinya kegemukan pada diri anak, misal kebiasaan ngemil saat -rontoR dan buruknya prestasi akedemik di sekolah. Karena itu, .ebelum menonton tivi seleksilah terlebih dahulu, karena banyak :ayangannya tidak bermanfaat dan mempengaruhi perilaku anak. lontohnya film kartun yang sering menampilkan kekerasan (Tom & J Semakin banyaknya tayangan kekerasan yang marak ditivi dapat ',rendorong anak mempunyai persepsi yang sama dengan yang jitonton dari tayangan tersebut. Bahkan tayanEan kartun yang rotabene tayangan khusus untukanak-anak pun sangai kental dengan :esan kekerasan. Sudah banyak penelitian yang membuktikan bahwa ,emakin sering seorang anak menonton tivi, semakin sama nilai yang :ianutnya dari tayangan tersebut. Anak yang sering menontcn .ayangan kekerasan mempunyai perilaku yang lebih agresif. Konsep ierempuan ideal pun dibentuk oleh tivi dengan mengatakan rerernpuan yang cantik adalah perempuan bertubuh langsing, kulit :;tih, rambut panjang dan lurus, serta manur terhadap laki-iaki www.depkes.go.id). Itu semua membuat kaurn muda kita hanya bisa bermimpi menjadi seperti tokoh dalam tayangan tivi. Karena itu, janganlah menjadi budak tivi! Mari kita memilih dengan baik acara tivi yang akan kita tonton. Kalau tidak mampu memilih atau memang tidak ada cilihan, mudah saja, matikan tivimul Kita tidak ingin membentuk generasibaru yang bermasalah secara kejiwaan. Peran aktif orang tua sangat diharapkan untuk mendidik anak-anak yang lebih matang. Sekoit laqi',':a. :' -, - - - 29 Sekarang, apa yang harus kita perbuat sebagaiwarga biasa? ada! Karena kita bukan direktur utama dari sebuah stasiun tivi, bukan produser pada sebuah program acara, dan bukan pula sutradara atau penulis skenario dalam proses pembuatan alur cerita film. yang bisa kita lakukan hanya meninggalkan produk mereka dan mencari produk lain yang lebih berkualitas. Tapi terkadang kita masih senang dengan produk yang kurang berkualitas tersebut. Karena produk yang kurang berkualitas biasanya malah lebih nikmat ditonton. sekarang, kita hanya bisa merniiih: lngin menjadi budak terevisi atau membebaskan diri dari perbudakan tersebut? sekali lagi, ambir remot Anda. f.iik, matikan tivimu! 3O - Berhala ku Bernoma Eudayo pap dak kan tau lisa iuk Jan Ing rya Iril ran [P, Grla ffilrD trenill tesr tlnl penaa itu bernam a handphone, disingkat HP. Bentuknya kecil, llsimpel, tapi dahsyat. Sebenarnya menurut guru bahasa lnggrisku saat pernah kursus), istilah itu tepatnya adalah mobilephone. Nggak :au juga kenapa kok pakai istilah "hand". Tapi secara khusus tulisan ini nggak akan membahas tentang itu. Sedahsyat apakah benda itu? Apa untungnya bagi kita? Mari kita lihat ulasannya. Di era 1990-an, HP masih menjadi barang langka dan hanya Cimilikioleh orang-orang tertentu atau kelas menengah ke atas.Tetapi awal mula millenium ketiga, yaknitahun 2000-an, HP menjaditeman akrab dan sudah familiar di tangan masyarakat, baik kalangan elit hingga masyarakat kelas bawah. Dari tukang becak hingga presiden. 3ahkan antar sesama pemulung pun sudah saling sms. Hebat kan, Kini, HP sudah menjadi semacam aksesoris wajib bagi setiap orang. iika tidak ada teman bicara, maka HP bisa menjadi penghibur setia tanpa mengeluh sedikit pun. Kita pun bisa memilih jenis-jenis Hp. Fungsi HP sebenarnya sebagai penunjanq proses komunikasi agar lebih cepat, mudah, dan piaktis. Kita tidak perlu lagi pergi ke wartel atau kirim surat lewat jasa pos yang memakan waktu cukup lama. Belum lagi ongkos kirim yang mahal. Di HP sudah ada fasilitas Short Messoge Service (SMS) yang fungsinya sama dengan surat. Hanya dengan ganti rugi 350 perak (bahkan ada yang jauh lebih murah dari He Goya Hiduptuendi Masa Kini - 31 itu), pesan singkat langsung sampai ke tujuan. Dengan Hp, kita bisa berbuat apa saja, miscal-miscoi-an, mencari kenalan (bila perlu "cari paear baru" kata ST12, "kekasih gelap" kata Ungu, atau "shepia" menurut Sheila on7),godain, ngerjain, mengancam, menipu, meneror, dan segala perbuatan yang positif nnaupun negatif. Lebih-iebih sekarang inijenis dan fasilitas yang ada di Hp tidak sekadar sebagai alat komunikasi, tetapi menjadi sebuah gaya hidup yang serba guna untuk memenuhi seqala macam kebutuhan pada era digitalisasi sekarang ini. HP sekarang sudah bisa menjadi sebuah kamera digital atau video digital, sebagai perangkat untuk bermain, dan berbagai fungsi lainnya {Kompas,28 November 2005). Banyak variasi yang bisa dipilih oleh para konsumen, baik dari segi warna, bentuk, eashing, ringtone, garnbar, minta info, dan games. Bahkan sudah semarak dengan fasilitas rekam suararfirm, foto, radio dan lain sebagainya. Maka ketika beli Hp dengan fasiritas rengkap seperti di atas, kita tidak perlu iagi beli tustel digital, tape recorder, dan radio. Ringkas, mudah, dan ringan. Sip lah. Ponsel, nama lain dari HP, sekarang juga bisa menjadi pemutar musik lv1P3, pengganti senter untuk penerangan saat malam hari, atau sekadar kalkulator untuk menghitung uang belanja bulanan. semua cara dilakukan agar ponsel menjadi semakin menarik bagi para konsumen. Tampaknya upaya ini akan terus dilakukan oleh para manufaktur untuk menghasilkan ponsel yang berbeda dariyang lain. Belum lagi fitur yang ditawarkan cukup beragam. lni semakin membuktikan bahwa ponsel adalah gaya hidup (lifestyte) untuk menunjukkan status penggunanya (Kompas, 28 November 2005). Bagi anak muda, HP adalah trend dan rumor tersendiri. seolaholah kalau tidak mempunyai HP nggak pe-De dan nggak gaul. Bisa diiihat, hampir semua anak muda sekarang selalu memegang Hp. Entah itu HP orang tuanya ataupLrn hasil dari beli sendiri. Harganya pun sangat bervariatil dariyang murah sampaiyang mahal, dariyang puiuhan ribu hingga puluhan juta. Konter Hp pun berjejer di sepanjang jalan raya menunggu mangsanya. Di mana_mana tereantum tulisan-tulisan, seperti: Tukar tambah Hp; Dicari Hp second 32 - Berhala ku Sernoma Eudoya pop )isa ca ri ) ia" r or, nmnB $D m&$8m-massmHD Jak iup :da ;ah rin, la Hp-ku sih 1elek... topi lihat dulu nih fosilitosnyo.. odo komor mandi dolom, kulkos, don jugo tempot tidur.. punyaku jugo keren. A do TV-nyo. Nih lihot, keren kon... ri es. iio :ap I ler, tar au ua tra rra in. ,in Smrl uk omg mislh H ittdul.. ih malu hsa tP. va rg di la td eh. HP-ku keren nih. Fosilitosnyo bonyok, odo gome, rodio, video jugo odo.. HP, 6oya Hidup tuendi Maso Kini - 33 dengan harga mahal; Di sinijuol Hp, horga murah, bisa nego; dan lainlainnya. Harga pulsanya ada yang cuma ribuan hingga ratusan ribu. Ada juga yang model pra atau oascabayar. Jenis kartunya tinggal pilih, simpati, kartu halo, simpati pe-de, AS, mentari, lM-3, matrix, pro_XL, jempol, fren, flexi, esia,3, dan lain sebagainya. Semuanya sesuai dengan dompet. Fenomena ini menjadi hal yang baru bagi kehidupan kita. Di mana semua orang ikut terjun dan terlibat di dalamnya. Bagi anak bebas, muda yang ingin ikut-ikutan, maka dia selalu mengikuti perkembangan info. Berita soal Hp bisa didapatkan melalui majalah, koran, internet, dan media lainnya. lnformasi mudah didapat dan diakses. Bahkai'l HP sekarang sudah menjadi sebuah mainan yang digandrungi. Kita rela berkorban untuk membeli Hp terbaru dan selalu gonta-ganti. Di balik itu semua, ada sesuatu yang menjadi problem bagi perkembangan psikologis kita, yakni kehilangan kesadaran. Kita akan ikut dengan arus gelombang dan terninabobokan dengan barangbarang baru. Anak muda selalu ingin semua kebutuhannya terpenuhi. Berbagai cara akan dilakukan, termasuk mungkin mencuri. Budaya seperti ini menjadi tidak baik, karena kedudukan Hp telah menguasai sebagian hidup manusia, padahal seharusnya kitalah yang menEuasai teknologi. Karena itu, kita perlu cermat memposisikan antara Hp sebagai sebuah kebutuhan dan HP sebagai sebuah keinginan. Mungkin bagi crang kaya, itu tidak masalah.Tetapi bagr orang pas-pas-an atau kaum miskin bagaimana? Nlafsu haruslah dikekang dengan akai kita, sehinEga kita dapat berpikir sesuai dengan kondisi kebuituhan. Ketika ingin membeli HP, maka prioritas utama adalah membeli Hp yang bisa buat teiepon dan sms saja. selebihnya bukanlah hal yang penting. sisa uangnya dapat dimanfaatkan untuk keperluan yang lain, semisal membeli buku bacaan, ditabung, atau membeli pulsa. Ketika kita berbicara dengan pola pikir,,keinginan,i maka tidak ada pertimbangan lain kecuali sesuatu yang kita inginkan itu harus 34 - Eerhala ltu Bernoma Budoya pop nja h, ,L, ai )i rk ti h, n g u tercapai dan berhasil. Maka disitu nafsurah yang berbicara. sedangkan jika melihat sesuatu dengan sudut pandang "kebutuhan", maka kira akan melihat pada kondisi pribadi, baik keuangan maupun pertimbangan lainnya. Dengan demikian kita bisa belajar lebih bijaksana terhadap dirisendiri. Melalui ini pula proses belajar menjadi dewasa bisa tertanam. Nilai-nilai pendidikan juga tumbuh dengan sendirinya. Maka untuk memilih Hp haruslah sesuai dengan kebutuhan, bukan mengikuti nafsu. Kehadiran teknologi yang semakin menjadi gaya hidup inijuga mengurangi kebiasaan silaturahmi kita kepada tetangga, sanak famili, dan kerabat dekat. Ketika hari raya rebaran misalnya, kebiasaan kita saling bersilaturahmi dan berkunjung dari rumah ke rumah menjadi hilang hanya gara-gara bisa dikontak merarui HF atau sekadar ucapaR dan doa melaluijasa sms. Kita akhirnya cukup berpikir praktis dengan nada sedikit bertanya,"Kalo sudah dihubungi, nggak perlu njengukkan?,,. )l n ti. a li ri ri 1i n a I t a rl k Belum lagi ketika kita ketinggaran atau rupa bawa Hp saat oepergian. Kita seolah kehilangan segalanya. Kita dibuat bingung dan ce!-nas hanya gara-gara ketinggalan Hp. Kita akan berpikir,"l,lantikalau ada yang menghubungi bagaimona? Kalo ada sms penting gimana? Kala ada bla, bla, bla, gimano?" Kita telah ditakuti dengan perasaan kita sendiri. Hal ini berbeda ketika kita menyamakan dengan sakitnya orang tua kita. Kita akan berpikir, ,,Ah, orong tua kito kan memang sudah woktunya sakit. Dia sudah tua. Jadi gak mesti dijenguk. Lagian kan ada si ini, si itu, dst. Aku kan gak mesti datong." Hal ini menunjukkan bahwa nilai-nilai solidaritas kita menjadi semakin terkisis oleh bayangsayang kita sendiri. Mungkin cerita di bawah inibisa menambah kekuatan kita bahwa r-lP bukanlah satu-satunya kebutuhan yang penting dalam hidup ini. (ita harus sadar dari keterbelengguan gaya hidup masa kini. cerita ini iidapatkan dari internet saat broswing. Tidak tau persis dari masa sumbernya. Di situ hanya disebutkan "perjalonan untuk sebuah 'iarapan dengan judul: penyakit Sosial Baru,'. Sebuat saja namanya Erik (bukan nama sebenarnya). Nama ini -lntuk memudahkan dalam membuat arur cerita. Dia sudah memiliki HP, Goya Hidup Ttendi Mosa Kini - 35 gimono ropot ntar sore pok ketuo, jodi kon 2 9h, bunyi opo lesiamn coY, ntor yong loin j nBEnGlS ilatr { llri lsgidlruilg ruat PIUNG- PiuNc.. iYo holoo.. bei doh ll)oem $aat di ? lamar maldi holo bro.. piye srdo oro.. bla.. blo.. blo.. blo. holo cantik.. gimono sendirion ojo nih kita jolon kemono maltl 50tG & mahm di s|bun$, rgift 36 - lalGe Eerhata ku Eemama Budaya pop ilas di rumalt tahun 1995 saat teknologi GSM baru masuk ke lndonesia. itu harga HP tentunya masih terbilang sangat mahal. Jadi, baru sedikit sekali pemakai HP. Dia terbilang penyuka gadget dan lT. Ketika HP sejak Saat Telkomsel menrperkenalkan kartu prabayar, dia langsung ganti nomor, pakai Simpati. Beberapa tahun kemudian ganti lM-3 dengan alasan bahwa kartu ini menjanjikan komunikasi multimedia yang hebat. Sempat juga pakai Matrix karena menawarkan koneksi GPRS gratis sepuasnya. Terakhir dia pakai Esia karena janji talk time yang lebih murah. Kini, kebiasaan gilanya itu telah ditinggalkan. Dia tidak mempunyai HP lagi. Teman-temannya pun heran dengan keputusan Erik. Suatu ketika, temannya yang bekerja sebagai desainer Majalah Djakarta mengatakan padanya, "Dahsyat banget!'l Reaksi berbeda ditunjukkan seorang petugas penjualan tiket sebuah pertunjukan saat menanyakan nomor teleponnya. Erik memberinya nomor telpon kantor. Petugas itu minta nomor HP-nya. Erik bilang kalau dirinya tidak punya HB tapi petugas itu tetap saja tidak percaya. Erik berpikir; bahwa dirinya bukanlah satu-satunya orang di Jakarta yang tidak punya HP. Yang dia tahu, banyak juga orang terkenal yang tidak memiliki HP, misal: Erwin Gutawa, Muara Bagdja (fashion editor,lama di Majalah Dewi), dan A. Luqman (bekas wartawan Tempo dan editor, pernah membuat komik politik Amien Rais dan Megawati). Selain mereka pasti masih banyak lagi. Artinya, dia bukanlah orang aneh. HP bagi negeri kita sekarang bukan lagi menjadi produk teknologi, tetapi bergeser menjadi komoditas gaya hidup. Ketika ke luar negeri, Erik selalu memperhatikan perilaku warga setempat dalam penggunaan HP. Menurutnya, tak ada masyarakat di negara lain yanE sangat kencanduan HP seperti orang-orang Jakarta dan tidak menutup kemungkinan di beberapa kota besar atau bahkan malah di desa sekalipun. Soking kecanduan, kita terkadang merasa tidak bisa hidup tanpa HP. Sangat menyedihkan. Kita beranggapan, bahwa semua hal dapat diselesaikan dengan HP. Sedikit-sedikit telepon dan sms. Terkadang ketika kita makan bersama di sebuah warung atau saat rapat, tangan kita disibukkan HP, 6oyo Hidup Trendi Maso Kini ' 37 dengan memencet tombol HP. Terkadang ketika kita diskusi, pembicaraan menjadi terputus hanya gara-gara teman kita yang sedang berbicara harus menjawab telepon. Kita juga masih menganggap semua sambungan telepon atau sms yang masuk masuk ke HP adalah penting. Pernah terjadi, ketika Erik sedang asyik menontor'r film di bioskop, tiba-tiba tetangga sebelahnya mengeluarkan HP-nya dan berbisik," Holo, gue lagi nonton! Nantiya...". Betulkah semua telepon dan sms itu penting? Kembali ke cerita Erik, dulu selama jam kantor dia bisa menerima belasan telepon dan puluhan sms. Kini setelah tidak punya HP, dan dia bilang ke semua orang untuk menelepon ke kantor jika ada yang penting, dalam seminggu dia bisa tidak menerima satu telepon pun. Dia berpikir, ternyata selama ini puluhan sms dan telepon itu tidak penting ya? Masyarakat kita juga masih menganggap berbicara di telepon adalah tujuan, bukan sebagai alat berkomunikasi. Contoh, kalau kita mau janjian ,kan nggak mesti pakek HP. Di zaman dulu orang gak perlu HP" Mereka cuma butuh kata sepakat untuk janjian. HP sebenarnya hanya media untuk mengatakan kata sepakat. Kembali ke cerita Erik, tiba-tiba temannya marah-marah karena gagal mengajak Erik nonton Monolog Butel"MatinyaToekong KritiK'. Hal ini disebabkan si Erik tidak ada di tempat saat temannya menelpon ke kantor. Erik berpikir, seharusnya temannya itu cukup meninggalkan pesan ke operator. Tinggal bilang, "Tolong telpon ke HP gue". Erik pun pastiakan menelpon balik. Bukannya dulu, ketika HP belum sebanyak sekarang, kita juga selalu melakukan hal itu? MeninEgalkan pesan ketika teman yang kita kontak tidak ada. Tanpa HP, kehidupan berjalan seperti biasa. Bisnis lancar-lancar saja. Hal yang sama sebenarnya pernah dialami penulis sendiri. Saat itu, setelah pulang dari kantor Sabtu sore dan setibanya di kontrakan, saya kaget kai'ena tiba-tiba HP tidak ada di kantong celana. Saya caridi jaket, gak ada. Di tas, juga gak ada. Saya sempat bingung. Lalu sadar, pasti ketinggalan di kantor, Tanpa basa-basi, ambil kunci motor dan ngacir balik lagi ke kantor. Berharap orang-orang kantor belum pada balik semua. Sepanjang jalaa yang ramai itu (karena orang-orang pada 38 - Berhola ltu Eernomd Budaya Pop I ;i, rg sotits tenten$ PUtBm ih lk ik la doripodo beli buku, rnending beli pulso. Kon biso kontok cewe2 tuh ,u. ta )n JA m ir, oku belii pulso, duitnyo ngombil dori dompet mome lhoo.,. ta lu ya 'ta K'. )n 1 ln kolo pinjem duit gok boleh, tapi kalo minto pulso boleh.. hehehe .tn ak ln 3n at 9 t0, aku beli pulsc rut in di tiop seminggu sekoli 100 ribu ar, an da da HC Gaya HidupTrendi ltos Kini -39 balik keria), saya tetap ngegas motor, ngebut..iarak perjalanan cukup jauh lah, kurang lebih cua sampai tiga kitro. Beium lagi cuaca hujan gerimis. Tetapi, oemi tip kesayangan dan satu_satunya, apapun ciiiawan. Pikiran yang ada saat itu adalah, girnana kalau acia sms penting? Gimana kalau ada orang telepon dari istana (sok pentin gt, he-eh)? tlimana saya bisa ngabari orang lain tentang rencana-rencana hari i:esok kalau nggak bawa Hp? Gimana kalau yayangku kanqen he, he...? , Kan kasian tuh. Padahal besoknya hari Minggu. Kantor jelas libur. Pokoknya, setengah nafas kehidupan seorah ada di Hp. saya sempat berpikia kok bisa begini ya? padahar saat sMp dan sMA gak pernah punya HP, ya nggak ada masalah. Saya yakin, kita semua (di luar saya) pasti memiliki cerita yang beragam dan justru ada yang Iebih histeris. sayanq, cerita mereka nggak terungkap di buku ini. Namun, cerita yang ada di sini setidaknya nienjadi gamharan kecil dari garnbaran besar yang nggak sempat terlirkiskan derrgan apik. Takutnya, karau gambaran besar itu dihadirkan di sini, malah jadi menakutkan banyak orang deh. 40 - Eerhola ku Bernoma Budoya pop rp tn ln -) 1. ir rri '? tr. Eeme hu llurilu, [mU! at rh g la )I n lrrdul di atas memang terkesan menyontek dari buku yanq pernalr lada, Sekolah ltu Candu. Hematnya, ini bukan masaiah contek atau -idak menyontek. lstilah "candu" sudah lahir sejak dahulu kala. Marx oun telah menggunakan kata itu pada perkataannya yang cukup Tonumental "Agama itu candu." Judul di atas hanya menunjukkan sebuah realitas bahwa sekarang game telah menjadi candu, layaknya crang yang kecanduan narkotika atatJ kecanduan makanan, termasuk kecanduan pacaran. Lho, kok malah ngawur ya, he-eh!So, gimana jika seseorang telah kecanduan game? Berikut kita ulas pembahasannya. Dulu, sebelum tahun 2000-an, mungkin kita boleh mengatakan kalau game hanya menjadi mainan anak kecil. Namun sekarang bukanlah sesuatu hal yang aneh lagi jika seorang ayah ikut duduk berjam-jam bersama anaknya untuk adu ketangkasan dalam memainkan game. la sudah menjadi mainan universal, mulai dari balita hingga bapak-bapak. Jenis hiburan yang satu ini telah berevolusi dengan sangat pesat, dari sekadar aktivitas iseng-iseng hingga menjadi salah satu pilar dalam dunia hiburan. Bahkan untuk di lndonesia, saat ini banyak sekali yang menawarkan pekerjaan sebagai Game Master. Artinya, game juga sudah dipandang sebagai suatu pekerjaan profesional. Waw sebuah perubahan yang cukup fantastis kan? Gome itu Candu, Bunq! - 41 Jika dulu kita hanya mengenal GameWatch atau pun GameBoy, kini kita dapat memilih beragam media permainannya. Untuk bermain game, saat ini kita tinggal memilih, ingin memakai kornputer desktop saja (PC) atau melalui laptop, atau dapat juga melalui perlengkapan qame pabrikan seperti PlayStation ataL.i Xbox. Bahkan saat ini PlayStotion telah mengeluarkan perlengkapan gamenya dalam versi personal, yang disebut PSP. Sepintas, PSP sendiri mungkin mengingatkan kita pada era GameBoy, dimana sebuah game dapat dimainkan di mana pun melalui sebuah alat yang ukurannya hanya agak lebih besar dari handphone. Perlengkapan pendukung permainan yang ditawarkan pun sangat beragam, mulai dari mause dan keyboard standort, QuickCam, headset, joystick, gamepad, rocing wheel, PlayGear, dan lain sebagainya (www.beritanet.com). Karena ingin diperuntukkan untuk semua orang, maka game pun dibuat dengan berbagai tingkat kesulitan. Mulai dari level beginner sarnpai advance. Semua dibuat dengan tingkat kemahiran si pemain. Jenis-jenis game pun sangat beragam. Ada balapan (MotoGP, Fl, Need for Speed, Colin McRae Rally), perang tcounter Strike, Sniper Elite, Black Hawk Dawn, Mercenaries), sepak bola (FlFA, Championship Manager, Foatball Manager, Winning Eleven, NBA, Sreet7sr'l), dan iain sebagainya. 5emua dibuat untuk memanjakan selera konsumen. Setiap pemain pun bisa nrendandani mobil, mengatur sias;i perrang, dai"; menyLjsLin tearn ataLr kesebelasan sesuai dengan keing:na;t ;'nereka ser"r.jiri. Hai yanq sangat luar biasa bukan? Pemain diizinkan untuk menqatu: citri mereka dalam setiap game yang dimainkaii ivu'ww.beriranet.con:). Sekarang, game tidak hanya dimainkan t*rara per;onai ataupun dengan beberapa jaringan kcmputer, tetapi game sudah bisa dimainkan secara rnassal bersar"la orang di seiuruh dunia yang mengaksesnya. Kita bahkan bisa bermain dengan orang yang tidak kita kenai sekalipun. Bahkan ada pula perusahaan yang tidak segansegan memberikan fitur'transaksi' untuk game online ini. Peluang bisnis pun sudah merambah dalam game online. lni nterupakan bukti bahwa manusia dan imajinasinya merupakan halyang takterpisahkan. Sungguh luar biasa. 42 - Berhola ltu Eernama Eudoyo Pop in )p tn ni si MIH3NM MGGGNMG.D n It /a kolo gue pengen jodi moster gome n biso juaro dunio g ie doripoda pusing g mikirin pelojoron, mending ngegome ojo. Kon osyik bro n lr t. kolo oku ikutZon ojo. Diojok sih. kolo gue sih pengen cari pengolomon aja Ditroktir jugo omo j k ') ,} I i ,[ lalo haf,nrl omg lffiyr mislhr U ada diacam "mimfi lolly8es.." inisemua ilalz $Iil {Alrselerasi*lalh $tresl Game itu Candu, Bung! - 43 Sebenarnya, ada manfaat positif dari game yang semakin menggila ini. Salah satunya adalah sebagai media hiburan dan penghilang stres.Terlepas dari seseorang justru semakin stres karena kalah terus saat ngegame. Garne bisa diibaratkan seperti olah raga, mengasah nalar kompetisi untuk belajar sportif, serta mampu meningkatkan kecerdasan dan reflek saraf. Hal ini juga yang menyebabkan game dikembangkan sebagai media pendidikan bagi anak, karena mereka lebih mudah belajar melalui visual. Dengan visualisasi anak-anak bisa lebih cepat belajar tentang sesuatu. Selain itu, game dapat memicu tumbuhnya kreativitas dan kemampuan menyusun taktik serta strategi. Melalui game pula, belajar bahasa lnggris, berhitung, dan membaca akan terasa lebih menyenangkan. Adanya seorang partner dalam bermain tentu akan memberikan nuansa dan pengalaman yang lebih menarik. Kita dapat belajar bekerja sama sebagai sebuah tim, berkomunikasi dan berdiskusi, atau bahkan dapat merasakan atmosfer kompetisi yang lebih nyata dibandingkan dengan bermain melawan komputer. Namun dampak negatifnya jauh lebih dahsyat dari manfaat positifnya. Sepertijudul tulisan ini, game akan dan bisa menjadi candu sekaligus menghipnotis anda. Penulis pun pernah mengalaminya dan hampir kecanduan saat diajak main game bersama seorang teman kos. Untungnya penulis bisa bangun dari kecanduan itu, dikarenakan kesibukan organisasi. Kebetulan teman kos penulis adalah pencandu berat game. Padahal, sebelum mempunyai komputer, dia seorang mahasiswa yang rajin belajar, giat membaca, serta kritis. Entah mengapa, setelah memiliki komputer yang berisi macam-macam game, karakter teman ini berubah. Tak tanggung-tanggun g, ngegame sampai larut malam pun kuat bersama teman-temannya yang datang silih berganti. Terkadang pernah sampai pagi hari. "lt's very funtastici gumam penulis saat itu. Karena itu, orang yang awalnya tidak suka game, ketika pernah mencoba, hampir bisa dipastikan langzung ketagihan (walaupun tidak semuanya demikian). Kejadian-keiadian semacam ini sering terjadi di kalangan penggemar game berjenis Massive Multiplayer Online 44 - Berhclc ku Bernoma |udayo Pap RPG (MMORPG), seperti Ragnarok Online, Pangya, atau serial klasik juga EverQuest. Pernah terjadi kasus di Asia, seorang pemuda pingsan di warnet setelah berjam-jam bermain game online (www.detiknet, 31 Juli 2006). Bukankah ini perbuatan yang gila? Langsung saja, penulis akan menjabarkan dampak negatif dari hiburan yang bernama game ini: 1. Menimbulkan kekerasan. Kalau boleh dibilang, iniadalah salah satu alasan terbesar mengapa game dianggap buruk. Kontroversi ini muncul tahun 1993 ketika senator AS, Joseph Lieberman, berkampanye menentang serial Mortal Kombat, sebuah game pertarungan yang penuh adegan kekerasan dan banjir darah. Ia juga menarik penayangan serial TV anak, Captain Kangaroo (www.detiknet, 31 Juli 2006). Bahkan, pemerintah Cina melarang peredaran sekira 50 judul game komputer. Amerika Serikat pun tak mau ketinggalan, dua orang senatornya, Hillary Clinton dan Joseph Lieberman, memprotes keras sebuah game komputer yang diketahui ada muatan pornografi yang tersembunyi di dalamnya (pikiran Rakyat, i2 Februari 2006). 2. Membuat kita jadi bodoh. Alasan ini malah datang dari tanah kelahiran video game, Jepang. Menurut salah satu profesor dari negeri itu, sound dan vision game-garrle Nintendo dapat merusak sebagian otak kita. 3. Mengikis niiai-nilai sosial. Dengan main game, inreraksi kita dengan sesama teman semakin berkurang. Kita kian menjadi terisolir (menyendiri) dari lingkungan sekitar karena terlalu asyik ng egame. Sangat menyedihkan. 4. Menjadikan kita cuek pada kegiatan yang lain dan lupa segalanya, bahkan untuk sekadar berhenti sejenak. 5. Dapat mengganggu kesehatan. Game bisa menjadikan pola makan kita tidak beraturan. Selain itu, game bisa menimbulkan rasa sakit di jari dan tangan kitr. pada tahun 2002, Jurnal Kesehatan lnggris mempublikasikan artikel tentang seorang anak berusia l5 tahun yang mengalami Gome itu Condu, Sung! - 45 tergontung bonyok dikitnyo tergrantung bosen gcknya eo * Q'rS duit di kontong ? *1 $erapa iama BNM8.M MGGGNMG B kolo gue si di sini terus. Karena gue penJogonyo, hz, h2... Mos. free '* 46 - Berholo ltu Bernomo Eudoyo Pop 6. 7. 8. 9. radang jari tangan setelah main Play Station selama tujuh jam non-stop (Pikiran Rakyat, 12 Februari 2006). Dapat memunculkan gejala aneh seperti rasa tidak tenang saat keinginan bermain tidak terpenuhi. Kita akan berbohong pada orang tua demi beberapa jam di Game Center dengan alasan belajar kelompok (alias belajar kelompok untuk ngegame). Seolah-olah kita menjadi The King dalam dunia kita sendiri, padahal itu hanya ilusi sesaat. Berani mencuri duit orang tua demi main game atau kalau tidak malah untuk membeli game terbaru. 10. Bolos sekolah dan tidak mengerjakan tugas sekolah. 1 1. Enggan mengerjakan pekerjaan rumah. 12. Menumpulkan nalar kritisisme kita karena kita telah diajak ke dunia imajinatif. 13. Mengurangi keinginan kita untuk membaca, apalagi menulis. Karena game lebih asyik daripada membaca yang merupakan kegiatan yang melelahkan atau kalau tidak malah membosankan. Sebenarnya ada hal-hal lain yang melatarbelakangi dampatdampak negatif di atas. Setidaknya ada empat alasan. Pertoma, game memberikan kebebasan pada anak untuk mengasosiasikan dirinya dengan berbagai karakter yang ada, termasuk pencuri, pembunuh bayaran, teroris, ataupun berbagai peran antagonis lainnya. Keduo, permainan ini menuntut partisipasi anak secara aktif, tidak lagi sekadar menjadi penonton televisi yang pasif. Ketiga, aksi-aksi di dalamnya sarat dengan pengulangan. ltu berarti anak akan sangat banyak menyaksikan tampilan kekerasan dan pornografi. Keempat, sistem bonus yang diterapkan dalam game akan memotivasi anak untuk menempuh segala cara, termasuk melakukan aksi kekerasan, demi meraih bonus dan hingga akhirnya keluar sebagai pemenang (Pikiran Ralcyat, 12 Februari 2006). Game itu Conat. 3 -. i - 47 Menurut riset Nielsen, kebanyakan usia pemain game di umur 40 tahun. Rata-rata usia pemain adalah 30 tahun. Kebanyaka dari mereka adalah generasi yang mengenal teknologi. Penelitia lebih dari sepuluh tahun lalu menunjukkan juga bahwa pecandu game (junkies) adalah mereka yang berintelijensitinggi, bermot dan berorientasi pada prestasi. Namun walaupun mereka cerdas da berprestasi, tapitidak menutup kenrungkinan itu semua akan perlahan-lahan dengan kecanduan yang terus meningkat. 48 - Berhota ltu Benoma Eudayo Pop rh IN NBNBNE NGGGNISE |i1 lo Si tr, oduh loyo banget nih bodon gue jadi kurus kerempeng motoku bengk6k, meroh semuo nih iis jodi pendek koreno seri mencel2 j i i oow.. ternycto kamu yo yong mokon kobel di sini. Pontes ojo sening konslet nih I kolo oku sih gok doyon mokon nasi logi. Topi mokan kobel I \ h EmSIS mffiia yerg ilmya tsmlat samG mrn0 Cia.:-::-:-a-:-49 iloll mil GalG, Pusil lleilmis llilemrs Pnlfis merupakan tempat nongkrong anakgaulalias ABG (Anak Baru lGedhe, Anak Babe Gue, Atas Bawah Gedhe, he, he...). Di sinilah lokasi berkumpulnya dunia konsumeris dan hedonis. Segala macam produk masa kini telah hadir dalam gedung yang berukuran cukup luas ini. Mall menghadirkan segala mimpi-mimpi anak muda yang sebenarnya jauh dari realitas yang nyata. Mall, sebagaimana yang pernah dilansir internet lewat "Mbah Google", memiliki arti tempat yang luas dalam satu bangunan yang f,f,af lf f terdiri dari berbagai macam toko, baik supermarket, game online/ timezone, toko buku, toko kaset, toko pakaian, kantin/cafe untuk nongkrong, toko ATK (alat tulis kantor), dan konter-konter elektronik (HB tape, dll). Biasanya didukung pula oleh satu atau lebih departement store yang dikeliling oleh tempat parkir. Sebuah mall harus memiliki tempat terbuka (walaupun tetap beratap) yang biasa disebut atrium. Kalau kita berjalan melewati pintu masuk mall, kita akan langsung bertemu dengan ruangan luas (atrium). Kita dapat melongok ke atas melihat arus massa yang sangat padat. Di atrium inilah biasa diadakan segala macam even dimana anak muda dapat berkumpul dengan leluasa (anomali.net). Mall dnd Cofe, Pusat Hedonis Dikemos Praktis - 51 Lalu apa kaitannya dengan cafe sebagaimana yang ditulis dalam judul tulisan ini. Cafe semacam warung makan yang tempat dan tatanannya dikemas dengan sedemikian menarik dan unik. Ada yang lesehan, tetapi ada pula yang duduk. Tempat duduknya pun dibuat dengan indah. suasananya sejuk.Terkadang lampunya sedikit dibikin remang-remang, biar terkesan romantis (alias rokok, makan gratis, gak ding). Menu makanan dan minumannya cukup beragam, bahkan ada juga yang aneh-aneh. Singkong pun bisa dibuat dengan bermacam rasa dan bentuk. Begitu pula yang terjadi di segala jenis makanan lainnya. Para pelayannya ramah-ramah, cantik, dan sopan. Tentu harganya bermacam-macam, dari murah hingga yang mahal. ltulah cafe. Mall dan cafe sama-sama sebagai pusat untuk berkonsumeris dan berhedonis ria. seolah tidak terasa kalau kita terah mengeluarkan uang ratusan ribu, sambil menraktir teman-teman kita. lnilah bentuk modern yang menghadirkan produk-produk hedonis yang dikemas praktis. Seolah jika kita datang ke tempat seperti ini, gengsi kita menjadi naik dibandingkan dengan makan di emperan jalan. Terkadang, cafe juga ada yang menyatu dengan mall. Di salah satu sudut ruang, kita biasa menjumpai cafe tertentu dengan pelayanan yang cukup /uks, ber-AC, serta pelayanan yang ramah dengan pelayanpelayan yang cantik dan seksi. Cukup memuaskan pelanggan. frIernang ada beberapa keuntungan jika kita berkunjung ke mall dan cafe. Dua ternpat ini bisa membuat kita seolah-orah daram suasana refreshing, pikiran menjadi serba fun, bisa juga cuci mata, sebagai iokasi hiburan, pelepas beban, dan sedikit oiah raga. Karena dengan berjalan dari satu lantai ke lantai selanjutnya bisa membakar banyak kalori dalam tubuh kita. Belum lagi keliling di satu lantai yang cukup luas. ltung-itung sedikit diet bagi yang gemuk dan yang jarang olah raga. Solusi praktis kan? Namun perlu diingat, dengan sering datang ke mall dan cafe dapat membuat kita ketagihan. Dengan datang ke sana, kita bisa kecanduan untuk selalu membeli barang-barang yang awalnya tidak kita inginkan. Karena barang itu menarik, akhirnya kita ikut juga 52 - Berhala ltu Bernoma Budaya Pop membelinya dengan menimbang-nimbang sesuai nggak dengar kocek kita. Terkadang, kalau pun kita tidak membawa uang, AT\i d sebelah mall sudah tersedia sehingga kita mudah untuk mengambir uang di ATM. Dengan mendatangitempat-tempat semacam itu tentu :nembuat harga diri kita menjadi naik dan serasa telah berada di atas, 'walaupun habis itu kembali lagi berada di bawah. Sangat nrenyedihkan, hanya mendapatkan kenikmatan sesaat tapi (esengsaraan yang berkepanjangan. Perlu diingat, baik mall maupun :afe, akan menguras dompet dan tabungan kita. Jadi, harus hati-hati Cengan "hantu" jenis ini. Sudah nggak keliatan, pintar menghipnotis ruga. Hebatnya bukan main. Bagi anak muda, mall dan cafe dapat menguras uang kalian' lya <alau uangnnya hasil kerja sendiri, kalau ternyata dari mencuri uang lrang tua gimana? Sungguh kasihan sekali. Untuk mendapatkan (esenangan saja, mereka harus berusaha dengan jaian kriminal. Hasil <riminal itu tidak lain hanya untuk mendatangi tempat-tempat /uks yang mirip surga. Surga kapitalis. Lebih lanjut, pembahasan ini akan mengkaji tentang mall dan <aitannya dengan keberadaan pasar-pasar tradisicnal. Pasar' tradisional merupakan pusat perekonomian yang dianggap sebaqai mata pencaharian masyarakat kelas menengah ke bawah. Dengan ;danya pasar tradisional, proses pemberdayaan terhadap masyarakat sekitar berjalan dengan baik. Namun bagaimana nasibnya ketika mail cja n pusat-pusat perbela njaa n rnodern had i r di ten ga h-ten ga h rrr e reka. Fenulis ingin mengutip Catatan Pinggir yang dituiis oieh Goenawan Mohamad tentang mall. Hari itu, kisah GM (panggilan akrab Goenawan Mohamad), saya duduk minum kopi di saiah satu kafe mall Jakarta. Tiba-tiba saya merasa bodoh: saya tak tahu berapa megakilowatt listrik yang dikerahkan untuk membangun kenikmatan yang tersaji buat saya hari itu. Saya merasa bodoh, ketika saya ingat, pada suatu hari di Tokyo, di tepi jalan yang meriah di Ginza, teman saya, seorang arsitek-Jepang, menunjukkan kepada saya mesin jajanan yang menawarkan Coca-Cola dan kripik kentang. Tahukah Tuani'tanyanya, 'lumlah tenaga listrik yang dipakai oleh mesin jenis ini di se uruh /,,4oti ond Cate,'-si: -.::' ; , ':-:: ''--'-: - 53 Jepang?"Saya menggeleng, dan ia menjawab,,,Jumlahnya lebih besar ketimbang jumlah tenaga listrik yang tersedia buat seluruh Bangladesh (Goenawan Mohammad , Majalah Tempo, Edisi 07 -13 Mei 20a7). Teman GM di atas tentu berbicara tentang ketimpangan, membayangkan rumah-rumah sakit yang harus menyelamatkan nyawa manusia di sebuah negeri miskin tapitak punya daya sebanyak di dua tempat yang dikisahkan diatas. GM pun membayangkan berapa kilowatt energi yang ditelan oleh sebuah mal! diJakarta, di mana dia duduk minum kopi dengan tenang. Mungkin saya, lanjut GM, akan tahu seberapa timpang jumlah itu dibandingkan dengan seluruh tenaga listrik buat sebuah kabupaten nun jauh di pedalaman Flores {GM, Majalah Tempo, 07 - 13 Mei 2007). sebuah refleksi yang cukup tajam tentang kehadiran mall yang telah menjadi penindas bagi pasarpasar tradisional. Seorang pedagang di t-.rjung Murung bercerita bahwa sekarang inijurnlah pembelisangat berkurang, harga bersaing ketat, pedagang hanya bisa niengambiluntung tipis asalbararrg bisa terjual. pedagang lainnya di pasar cempaka mengeluh karena hampir seharian hanya satu dua orang yang mengunjungi kiosnya. suasana sepi pembeli ini juqa terjadi di pasar sudimampir, pasar Lirna, pasar Lama, pasar Teiuk Daiam, pasar Telawang dan pasar-pasar tr.adisional lainnya. sebuah liputan media eiektronik bahkan memberitakan bahwa pasar modern yang biasa juga disebut dengan pasar rvaralaba telah mematikan pasar tradisional, cjan itu telah terjadi di banyak kota yang pemerintahnya memberi kemudaharr cagi nnenjarnurnya pasar modern. pasar-pasar tersebut bei'ada di Kalimantan selatan (walhikalsel.org). omset mereka jatuh. Dari kisah-kisah di atas, dapat diketahui bahwa pasar memiliki peran yang sangat penting bagi perkembangan ekonomi masyarakat bawah. Karena di pasarlah perputaran ekonomi blsa terjadi. Di sini uang beredar di banyak tangan, Tertuju dan tersimpan di banyak saku. Rantai perpindahannya lebih panjang sehingga kelipatan perputaran yang panjang itu berdampak pada pergerakan perekonomian bagi 54 - Eerholo ttu Bernamo Budaya pop lt' h n$nrain aia BG li '), t.l mntt B kolo ki to moh ngecen9 kolo soyo belonja, dah habis. Kon Mos. Kon onok 9rou r!1as. moll k posor aral2 a gaul a n h ihtl ru[tth rs hiks hikss uh, gotel nih p lo g U . l, soyo [0ss corJ istri boru. baru, kolo soyo pengen perilaku orong2 koyo yong keno korban budoyo pop sok goyo poling liot2 at$ft$ sclts (. r ) Moll ond Cafe, Pusot Hedanis Dikemos Praktis - 55 kota dan daerah. Berbeda dengan pasar modern besar (baca: mall), semua uang yang dibelanjakan tersedot hanya pada segelintir penerima yang disebut dengan kasir. Efeknya bagi perputaran ekonomi lebih pendek. Karena itu, sesungguhnya tidak terlalu membawa dampak pada perputaran sektor lain di luar dirinya. Teori ini merupakan teori ekonomi makro sederhana, dimana bila uang di satu daerah rantai perpindahannya lebih panjang, maka uang tersebut akan mampu membawa perputaran ekonomi lebih tinggi bagidaerah tersebut. Sebaliknya bila rantai perputarannya pendek, maka tidak akan banyak memberi dampak kemajuan ekonomi (walhikalsel.org). Selain itu, keberadaan mall sangat terkait dengan kebijakan pemerintah setempat, baik daerah maupun kota. Sebenarnya pemerintah setempat sudah mengkaji tentang mall, tetapi mereka tidak melihat pada dampak mall terhadap pasar tradisional melainkan lebih melihat pada keuntungan pendapatan daerah yang bersumber dari pajak tanah dan bangunan, pembagian retribusi parkir khusus, pajak-pajak restoran, pajak pendapatan, pajak reklame, dan jenis pembagian pendapatan lainnya. Jika semuanya dijumlahkan, maka akan sangat untung besar bagi kontribusi PAD (Pendapatan Asli Daerah). lnilah yang disebut oleh Cak Nur sebagai pola pikir pragmatis yang bersumber dari ideologi developmentalis. Sebuah ideologi yang menganggap bahwa mall sebagai tujuan dari kemajuan pembangunan. Bagi rnereka yang menolak kemajuan diangEap kolot, bahkan di era Orde Baru disebut sebagai anti-pembangunan (walhikalsel.org). Memang, dengan adanya mall, para pengangguran menjadi memiliki pekerjaan walaupun mereka selalu bekerja di bawah tekanan atas dalih mengejar omset. Jika meminjam istilah Marx, dengan adanya para pekerja tersebut mall telah melahirkan ketimpangan sosial antara pemilik modal dan pekerja keras a/ias bawahan. Para pekerja itu dituntut bekerja keras tanpa henti seperti robot. Sebenarnya mereka tidak mau bekerja, tapi apalah daya daripada tidak bisa hidup. Karena satu-satunya penghasilan mereka hanya dari pekerjaan tersebut. 56 - Berholo ltu Eernama Budoya Pop tidaktahu, di balik bangunan mallyang megah, dihiasi parfum ala Prancis, pakaian a/o Amerika, dan makanan berkelas Eropa, tersimpan kepedihan dari para pekerja keras yang sebenarnya mereka tidak mencicipi hidangan yang disajikan mall tersebut. lya kalau mereka bekerja di sana terus. Bagaimana kalau tiba-tiba mereka dipecat dengan alasan agar beban pekerja tidak terlalu berat. Akan ke manakah mereka mencari penghidupan. Apakah kesadaran kita sudah sampai ke sana atau malah sudah tau tapitetap ruekisthe best? Di sinilah letak sikap kritis kita harus diterapkan ketika melihat ketimpangan sosial yang telah diciptakan oleh mall. Dengan analisis kritis Marxian, maka tujuan dari tulisan ini ingin menciptakan kehidupan yang sejahtera atas dasar pemberdayaan perekonomian di masyarakat pasar tradisional. Tentunya, kritik juga diberikan kepada pemerlntah daerah/kota, agar pasar tradisional diperhatikan keber"sihan dan keindahannya, sehingga para pengunjung tidak pusing dan jijik dengan pasar tradisional tetapi termanjakan untuk selalu datang. Kita Mall ond Cofe. Pusat ledcris Di<e-:: ,':,: : - 57 [ashion, fiu hrgan llala ffiu lile f,f,unOkin di era sebelum tahun 2000-an, perempuan yang lllmemakai jilbab dianggap tertutup. Sebagian masyarakat sudah memberikan stigma bahwa perempuan yang pakaijilbab pasti tidak ingin bergaul terbuka seperti pada umumnya perempuan biasa. Apalagijika modeljilbabnya adalah jilbab gondrong sampai selutut dan bercadar. Bisa jadi malah dikucilkan dari masyarakat. Belum lagi siswa di beberapa sekolah harus melepas jilbab ketika pengambilan foto atau foto harus tidak pakai jilbab. Takut dianggap penipuan. Saat itu, perempuan berjilbab dianggap rnomok tersendiri. Kini, di era teknologisasi semakin canggih dan produski modelmodel fashion semakin berkembang, maka jilbab bukan lagi menjadi momok tetapi malah trend tersendiri. Kita pasti kenal dengan sederet nama artis yang mampu memainkan modeljilbab. Sebut saja lnneke Koesherawati dan Astri lvo. Kedua artis initelah menjadi ikon utama dari model-model jilbab sekarang. Singkatnya, berjilbab tetapi tetap seki dan indah dipandang. Anak-anak muda kita sekarang pun akhirnya berduyun-duyun untuk membeli model jilbab yang demikian. Toko-toko pakaian Muslimah telah tersedia di sepanjang jalan. Bahkan ada toko khusus yang menyediakan baju-baju Muslimah beserta perangkatnya. Semua model tentu dibuat corak yang beragam sesuai permintaan pasar. Fashion, Aku Bergcya V3.: ), - ::: - 59 DnmnnB Bnnsn nvnt@m oqyu sih di rumoh ojo. di solon mohol, B Kolo gue bioso di solon , Mbak. 6ok mohol n gok terlolu muroh esu{cI seu0l gaul + miir rum8hill *G: o ) kolo oqu bioso moke-up di rumoh. Kon bonyok ponggilon, kolo gue nyolon di Mall. gitu.. enok 60 - Eerhalo ltu Benamo Budoyo pop duh, kolo itu gowot Kini, simbol agama tak lagi menjadi sebuah doktrin ajaran, tetapi sudah menjadi salah satu target pasar. Kini, berjilbab tak lagi menjadi persoalan yang menakutkan bagi gadis-gadis remaja. Mereka tetap percaya diri. Justru sebagian perempuan mengatakan, bahwa mereka terlihat cantik saat memakai jilbab. Tapi sayang, walaupun atas berjilbab tetapi bawah belum mencerminkan bahwa itu pakaian lslami. Artinya, substansi yang diinginkan dari ajaran lslam malah taktersampaikan. Mereka berjilbab, tetapi berpakaian seksi. Setiap orang tentu ingin menemukan eksistensi hidupnya masing-masing, tak terkecuali perempuan Muslimah dengan jilbabnya. Mereka berjilbab tentunya ingin tetap menjalankan syariat agama, tetapi tetap tidak meningEalkan sisi-sisi kemanusiaannya sebagai wanita yang ingin dianggap cantik dan seksi oieh orang lain. walaupun berjilbab tetapi tetap bergaya. sebenarnya mereka hanya ingin dikatakan, aku berjilbab maka aku ada. pertanyaan yang muncul adalah bagaimana agar aku berjilbab tetapi orang tetap memandang aku menjadiyang terbaik. Maka, soiusinya adalah berjilbab yang bisa tampil cantik. Virus "aku bergaya, maka aku ada" merupakan saduran dar.i pernyataan Rene Descartes, filsuf prancis, yang berbunyi,,aku berpikir, maka aku ada" (cogito ergo sum). Artinya, jika aku tidak bergaya maka aku tidak akan dianggap oleh orang lain. Aku dianggap ada jika aku bergaya. Maka aku harus mencari gaya yang orang lain akan respek dan tertarik dengan gayaku. Karena itulah, model jilbab yang dulu menjadi momok sekarang dimodifikasi agar tampil seksi. Ada nilai positif yang didapatkan dari adanya jilbab modis, yaitu kesadaran perempuan Muslimah untuk berani dan peDe bergaya lslami. Jika mereka berjilbab, tak ada rasa canggung apalagi malu. Tetapi ada hal yang perlu diperhatikan, bahwa jilbab modis jangan menghilangkan substansi agama, yaitu menutup aurat. Memang secara kasat mata menutup aurat, tetapi secara keseluruhan malah semakin menonjolkan bagian tubuh yang memang sudah menonjol. Busyet dah... Fashion, Aku Eergoyo Moko Aku Ado ----4- - 61 Tak ada yang salah dari itu semua. Kita tidak boleh menyalahkan agama. Kita pun tak boleh menyalahkan aktornya (perempuan yang berjilbab). Karena jika mereka tidak memakai jilbab modis, maka mereka tidak akan memakaijilbab. Lalu siapa yang disalahkan? Pasar kah (pusat-pusat industri penjualjilbab modis)? Jika pasar disalahkan, maka mereka pun akan menuntut balik. "Lho ternyata produk saya diterima oleh masyarakat/ kira-kira demikian pernyataan yang akan keluar dari para produsen pasar. Orang tua zaman dulu tentu heran melihat cara berpakai anak muda zaman sekarang. Atas berjilbab, baju panjang, tetapi celananya ketat mirip pensil. Walau pu n ng gak terlihat tetapi jika baju nya dibuka, waw bulu kucing pun bisa berdiri sendiri, he, he... So, menurut kamu sendiri gimana? 62 - Eerhala ltu Bernama Budoyo Pop 1 "l I llmtit hu tltos 1[o [uru wanita, baik yang masih muda maupun yang sucjah tlia, rnerasa I takut clengan bertambahnya usia mereka. Usia dianggap sebagai n:asa keterasingan dalam hidup. Kita pun sepakat ciengan pernyataan, "Cantik itu menarik'i Sebuah hipotesa yang tidak terlalr..r berlebihan. ia milik wanita. Tak ada satu pun wanita yang tidak mendamba kecantikan pada dirinya. Mungkin, hanya mereka yang tidak bisa cantik saja yang menolak kecantikan" Tubuh menjadi sasaran dari bentux kecantikan, dari ujung rambut hingga ujung kaki. Terlebih para gadis remaja vang telah menjadi warga pesolek sejati (ihe rea! dandy society). Cantik selalu diidentikkan dengan tubuh langsing, berkulit putih, tinggi, wajah mulus tanpa noda atau cacat, berambut panjang/pirang, montok, payudara kencang, pakai lipstik biar terlihat lebih seksi, dan tidak gemuk.Terkadang payudara bagian atasnya harus terlihat sedikit lriar menggoda lelaki serta hai'us memakai sandal hak biar pantat terlihat Eemulai saat berjalan. Untuk wanita indonesia ditambah ciengan kriteria "bermuka agak kebuIe-buIe-an alau bIasteron". Konsep ini sedang menjamur di kalangan anak muda. Leiaki normal pasti merindukan seorang kekasih yang cantik. Walaupun ukuran cantik berbeda-beda menurut satu lelaki dengan lelaki lainnya, termasuk Cantik itu Mitos Lho - 63 penulis. Setiap orang memiliki kriterianya masing-masing terhadap kualitas cantik. Dari beberapa teman yang penulis jumpai, mereka menyatakan bahwa cantik itu sesuatu ideal yang harus didapatkan. Mereka rela berkorban untuk mendapatkan kekasih cantik yang diidam-idamkan, walaupun harus dengan jalan kekerasan. Artinya, dengan jalan berkelahi sesama teman sekali pun. Wanita cantik yang menjadi bahan rebutan pun senang dengan keadaan demikian. Mereka seolah menjadi ratu yang bisa memilih lelaki mana yang cocok untuk diri mereka. Kini, cantik telah menjadi mitos kehidupan. la menjadi"hantu" bagi kaum hawa. Mereka rela diet dan berolah raga untuk menguruskan kegemukan badan, membeli dan menikmati peralatan kosmetik untuk pemutihan kulit, dandan ke salon untuk rebonding (meluruskan rambut keriting), focial, medicure dan pedicure, luluran alias SPA, menghindari makanan berlemak, serta tidak ingin berlamalama di bawah terik matahari. Kulit hitam, kegemukan, wajah tidak cantik, dan bertambahnya usia seolah noda bagi wanita. Mereka ketakutan dengan kriteria ini dan rela melakukan apa saja untuk mendapatkan tubuh ideal, walaupun harus tertindas. Wanita memang selalu menderita untuk bisa menjadi sosok yang cantik. Sangat menyedihkan. Tubuh mereka telah menjadi korban dari penindasan produkproduk kecantikan. Awalnya, konsep kecantikan dikemas dan kemudia n dipublikasika n den ga n men ghad irkan a rtis-a rtis pa pan atas. Dunia periklanan selalu menghadirkan wanita cantik. Hampir tidak pernah ada majalah yang menampilkan wanita tua. Kalau pun ada, itu pasti sudah direkayasa sedemiklan rupa sehingga bisa tampak lebih muda. lklan sabun Lux menjadi satu bukti, bahwa kehadiran Tamara Blezensky, Luna Maya, Marcella Zalianty, dan Dian Sastrowardoyo sebagai bintang iklan telah menyudutkan wanita yang tidak ideal seperti mereka. : lklan-iklan kosmetik lainnya semacam Ponds, Citra, dan Voseline juga menampilkan sosok wanita cantik langsing, putih, dan muda, 64 - Eerhalo ltu Bernama Budoya Pop I tqmpil seksi biar makin cantig n seksi dong tapi tetep flIffifln pa[e e@$mGmB B kolo oq sih, pengen nurunin berot bodon ojc. Molu diketowoin terus ma gok dopot2 cowok kolo oqyu pengen ngilongin jerawot Cantik itu Mitos Lho - 65 sehingga para lelaki tergoda.Tidak cukup alat-alat kosmetik saja, iklan laptop pun telah mengeksploitasi wanita. lklan tersebut ingin menyamakan laptop tipis dengan tubuh wanita yang langsing. Kalau kita cermati, sebenarnya pesan yang ingin disampaikan dalam iklan tersebut ad alah" Miliki laptop tipis seperti anda memiliki wanita longsing. Mudah dibowa ke mana soja. Persediaan terbatos!',. Konsep kencantikan yang dibangun tersebut menjadi peluang besar bagi pemodal industri kecantikan untuk meraih keuntungan finansial yang sangat besar. Sayangnya, wanita-wanita kita tidak sadar dengan eksploitasi yang terjadi pada tubuh mereka. Malah, mereka sangat menikmati dari hasil eksploitasitersebut. Kecantikan pun telah menjadi mitos yang menindas sekaligus membuat wanita enjoy menikmatinya. Kecantikan telah menjadi politis dan permainan pasar. Sebelum melangkah pada akhir tulisan, penulis ingin memaparkan juga sekelumit tentang kecantikan dalam lintasan sejarah, terjadi sekitar tahun 25.000 Sebelum Masehi hingga 700 sebelum Masehi di Mediterania. Konsep kecantikan pada abad ini merupakan kebalikan dengan kecantikan yang kita alami sekarang. Dalam dunia dewa, para dewa perempuan selalu memiliki banyak kekasih. Umumnya, mereka lebih tua dan menyukai lelakiyang lebih muda. Misalnya lshtar dengan Tammuz, Venus dengan Adonis, Cybele dengan Attis, lsis dengan Osiris, atau yang lainnya. para lelaki muda itu hanya berfungsi sebagai pelayan bagi rahim dewa-dewa perempuan (Naomi Woll 2004). Di antara penduduk suku Woodabe di Nigeria, wanita menjadi pemegang kekuasan ekonomi dan mereka yang tinggal di pedalaman tertarik dengan kecantikan laki-laki. para lelaki Woodabe menghabiskan waktu berjam-jam untuk menghias diri bersama-sama dan kemudian bersaing dengan mengenakan busana yang provokatif dan wajah yang dirias, serta dengan menunjukkan pinggang-pinggang mereka yang ramping dan memasang tampang menggoda. Mereka berlomba dalam kontes kecantikan yangnpara jurinya adalah kaum wanita (Naomi Wolf, 200a). 66 - Berholo ltu Bernamo Budayo Pop say, terimalah cintaku ato aq bunuh diri ??! oh, lu semuo bosi. ini nih, gue rajonya cinta duhai sayangku, aq berlutut padamu krn kutak ingin kehilangan dikau ternyata aku diduakan sebeloh kiriku pccor siong hori don sebeloh kanonku pocor kolo molom hori. Jodi adil kon2 dasar sok canlik. lihat aja nanti.. awas ya..l! aku masih jomblo mas. Gak ada cowok yang mau sama aku Contik itu Mitos Lho - 67 Sekarang ini, telah banyak perbedaan tentang konsep kecantikan. Pernah terjadi seorang model keturunan Afrika-,Amerika yang masih berusia 1 7 tahun, dengan sosok Afrikanya yang mer'|onjol dan kuiitnya yang gelap dinruat profilnya dalam The New YorkTimes dan disebut sebagai wajah masa kini (face of the mornent). Pada kasus yang sama iklan Benetton menampilkan beberapa model dari beberapa warna kulit, menyerupai pelangi, dengan berbagai latar beiakang ras dan etinis yang berbeda (Naomi Woll 2004). Kita pun pasti pernah rnenjumpai majalah-majalah luar neger.i yang sampulnya wanita berkulit hitam. Hal ini menandakan, bahwa sejarah kecantikan tak hanya satu cerita, tetapi puluhan atau bahkan ratusan cerita yang sebenarnya kita tidak tahu jejak lengkapnya. Secara kebetulan saja kita sekarang sedang hidup dalam lintasan sejarah keeantikan denEan kriteria "langsing dan putih'i Kriteria ini tentu berbeda dengan kecanrikan pada Abad Pertengahan. Saat itu wanita cantik haruslah berbadan montok dan lebar, bukan langsing. Sepertinya sulit untuk mengatakarr, cantik itu mitos! Karena anak muda sekarang sedang dihadapkan pada dua pilihan:Melawan konsep keeantikan dan menawarkan teori baru atau ikut arus dalam dunia kecantikan yang telah dimitoskan? Atau jangan-jangan malah sudah nrenjadi korban. 68 - Eehalo ltu Bemama Eudoyo Pop GGWG $D [R@DE[ [B[NN o oo o + + llhstpf,[r "Idrh fmms' ilHl fi firs Tlon [Gn0' ++ + hi me[ iltrt ldo hilt$ rotiph 0dicene' so, IBrus ts ItEl sa$r td dorg. ) GdGI duh. semuo iklon oda ceweknya. Bener? udoh dieksploitosi nih [mgamfl s8lCIfgN lffilmal bilaya pop Cantik itu Mitos Lha - 69 ffiHmmxm kayss ilttx il*mam* lmaaraesu judul tulisan ini sepertinya ada yang mengganjal ya? IlIMasak internet dihubungkan dengan agama. Seolah kita mau ffiendenSar menggabungkan antara air dengan minyak. Tetap saja sulit. lt's ok. Hal ini pun yang sempat dipikirkan oleh penulis ketika ingin menulis judul yang tepat. Setelah beberapa kali mencari sumber ide, membolakbalik buku, membuka naskah ini setiap kali akan menulis, maka ditemukanlah ide di atas. Memang sepertinya tidak pas ketika agama yang berdimensi suci dihubungkan dengan internet yang berdimensi imitasi, buatan manusia. Tapi ada beberapa alasan yang bisa dikemukakan di sini. Dua kategori in i sama-sa ma bersifa t cyber atau maya. Ketika seseora n g sudah masuk dan mengotak-atik kedua kategori ini, mereka akan keasyikkan dengannya. Ketika seorang sufi sangat asyik berduaan dengan Tuhannya berikut lantunan doa-doanya, maka seorang pecandu cyberakan khusyuk berada didepan internet untuk membuka segala miiam situs yang ingin diketahuinya. Selain itu, agama dan internet sama-sama memiliki muatan candu. Jika Karl Marx menyatakan bahwa agama itu candu dan Sigmund Freud melontarkan gagasan bahwa agama adalah ilusiyang harus dimusnahkan, maka penulis akan bereforia bahwa kita memiliki aEama baru yang bernama"lnternet". Ketika seseorang membutuhkan Agoma Baru ltu Eernomo lnternet - 71 pertolongan, maka cukup duduk di depan internet dan mencari apa yang dibutuhkan. Otomatis internet akan mengabulkan permintaan kita. Bahkan permintaan kita diberikan berbagai alternatif jawaban yang tersedia. Dengan alasan inilah penulis berani mengungkapkan bahwa agama baru itu bernama "lnternet". Well, kita akan masuk pada pembahasan tentang seluk-beluk internet itu sendiri. Secara harfiah, internet merupakan kependekan dari ungkapan "inter-network"'yang artinya rangkaian komputer yang terhubung dengan jaringan yang lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa internet merupakan benda yang lintas batas dan saling terhubung dengan jaringan internet di seluruh dunia. Menurut "Mbah Wiki", internet dibentuk pertama kali sekitar tahun 1969 oleh ARPA (Unired Sfotes Department of Defense Advanced Research Projects Agencyl. Perkembangan selanjutnya barulah dimulai pada tahun 1990-an (Kamus Wikipedia). Pengguna lnternet yang semakin banyak setiap waktunya telah menjadi bukti bahwa internet akan menjadi kebutuhan hidup setiap orang. Hal ini menuniukkan bahwa internet memang mempunyai pengaruh yang besar atas ilmu pengetahuan dan pandangan dunia. Hanya dengan panduan mesin pencari seperti google, kita bisa mengakses segala macam bentuk informasi dari benda sebesar tivi ini. Dengan adanya internet, kita tidak usah sibuk pergi dan datang ke perpustakaan sekolah atau kampus. Tinggal duduk dan broswing, kita akan mendapatkan berbagai data yang diinginkan, bahkan data yang awalnya tidak terpikirkan sekalipun. Karena itu, kita tidak perlu sibuk-sibuk mencari katalog buku di perpustaan dengan seabreg data yang mungkin bagi sebagian pengunjung baru sangat membingungkan. Perkembangan internet juga telah berpengaruh pada perkembangan ekonomi. Berbagai transaksi jual beli yang sebelumnya hanya bisa dilakukan dengan cara tatap muka dan sebagian sangat kecil me-lalui pos atau telepon, kini sangat mudah dan sering dilakukan melalui internet. Transaksi melalui internet ini 72 - Berhob nu Bemoma Eudaya Pop dikenal dengan nama e-commerce.Jika ini telah berlaku pada agatna, maka ajaran-ajaran fikih tentang bab jual beliyang salah satu syaratn!,a harus bertatap muka, harus menjawab tantangan ini. Ketika agama belum mampu menjawab persoalan ini, maka internet telah memberikan solusi baru sesuai arah perkembangan zaman. Banyak cara yang bisa kita lakukan untuk mengakses internet. Selain bisa menggunakan komputer, kita juga bisa mengakses internet melalui HP dengan fasilitas yang disebut GpRS (Generol Pocket Radio seruice). GPRS merupakan salah satu standar komunikasi wireless (nirkabel) yang memiliki kecepatan koneksi 115 kbps dan mendukung aplikasi yang lebih luas (Kamus Wikipedia). Untuk mendapatkan jasa pelayanan internet di tempat umum, banyak lokasi yang bernama warnet yang bisa kita kunjungi. Warnet (juga disebut Cyber Cafe) biasanya memasang tarif berkisar tiga ribu rupiah per jam bahkan ada yang lebih murah atau malah lebih mahal. Semua tergantung lokasi warnet. Jika di kota-kota besar relatif murah. Tetapi jika didaerah pedalaman harga perjam bisa lebih dari rima ribu ruplah. Biasanya, internet diju m pai di dekat-dekat ka m pus dan sekorah. serain itu, jasa internet gratis bisa kita temukan diperpustakaan dan cafe.net (cafe ada hotspotnya). Bahkan toko atau mall tertentu telah menyediakan akses wifi. Hanya membawa laptop (notebook) saja kita sudah dapat mengakses internet sepusanya. Seperti agama-agama Iainnya, internet pun memberikan dua jalan pilihan, kebenaran dan kesesatan. Tinggal bagaimana umat/ pengguna internet (user) itu memilih salah satu dari dua jalan yang telah ditawarkan oleh agamanya. pada jalan kebenaran, internet banyak memberikan manfaat positif terutama bagi mahasiswa, pelajar, guru, dan kalangan akademisi. Namun, jika kita memilih jalan kesesatan, di situ telah tersedia ribuan hantu-hantunya. Masyakarat umum pun bisa memanfaatkan internet. Hanya dengan mengeluarkan uang ribuan rupiah, kita bisa menjelajah ke seluruh dunia. Bagi pelajar dan mahasiswa, internet bisa digunakan sebagai referensi dalam mengerjakan tugas, misar merakukan riset, menambah data penelitian, dan sebagai bahan dalam penulisan Agomo ?aru ltu Eernomo lnternet - 73 n$nmnin aia Iu D[ WNRNGBB !1. b HoT 6lr i /-' -'-\- i x" /' ..'t i\ ':l !.:1. i / gituan I,i LH -.-.-]l nhum iN trlar ouhu bda|| dhsln F4 6 3 skripsi. Jika kita tidak ingin pusing dalam pembuatan makalah, ('i*: minta pertoiongan kepada "Mbah Google'l otomatis permintaan <:: akan segera dikabulkan dengan pililran artikel yang sanqat beraga- Simpel kan? Interrret bisa diqunakan utttuk apa saja. Untuk menqirim surai cukup dengan bantuan e-rnail (electronic-moif). Setelah dikirim, pesan akan langsung sampaikepada tujuan.Tentunya emailorang yang kita iuju harus jelasdan benar. Kita juga bisa membuat komunitas jejaring tersendiri.Jika kita punya kcmunitas pelajarcinta menulis, maka untuK r-nemunculkan ide dan gagasan kreatif tidak harus bertemu daiarr sebuah rapat. Tetapi cukup dengan pertolongan milist (malling lrst Seluruh anggota yang terdaftar dalam milist tersebut akan menerln a email kita. Tentunya anggota yang lain bisa mengonlentari dengar sepuasnya tanpa ada yang interupsi atau memotong tulisan kita Hanya saja, kita butuh seorang moderator untuk menjembatanr persoalan yang harus dibahas dalam milist tersebut dengan tujuar pembahasan yang diulas biar lebih fokus dan sistematis, Dengan internet kita dapat membuat catatan harian. Orang lain akan mengetahui apa saja tulisan yang telah kita buat hari ini. -lac nggak perlu rnenuiis ke media. Cukup membuat blog atau multio;' segala macam yang kita tulis bisa dibaca orang tanpa melalui jalur pengeditan. Kita bebas berekspresi dan berkreatif. Selain itu, kita blsa juga melamar pekerjaan ke lintas daerah bahkan antarnegara, bisa rnencari informasi beasiswa baik dalam maupun luar negeri, atasekadar mencari kenalan baru lewat chatting. Hanya dengan bantL,a: YM alias Yahoo Massanger, kita akan ngobrol bebas dengan ten^a^ kita.Ticiak hanya satu, tapi ciua cian bahkan iebih pun bisa kita taku r.r Tinggal kiik menu "conference", maka kita bisa berdiskusi dengabanyakteman dalam satu forum. Dengan YM juga kita bisa saling < ' foto, lagu, data file, dan lain sebagainya. jika ingin mencari teman, kita cukup minta bantuan ,<e3::: "friendster". Dengan mendaftarkan diri, memasukkan data sts-: perintah, maka profil beserta foto kita sudah ada di layar inle'^:: Beragam orang lintas negara, lintas benua, lintas agama, lintas::- : A5;,-: t.:'- :- :,---:-: - :-'.- - : dan lintas lainnya bisa kita jumpai di friendster. Kita bisa berkomentar dalanr kolom "commeRts and testimonials'i Di samping itu semua, halyang paling penting dalam dunia global ini adalah kita bisa belajar bahasa lnggris dengan mudah tanpa paksaan. Banyak kosa kata dan idiom baru yang kita jumpai. Kalau sudah begini, cukup mengasyikan bukan? Di atas telah dijelaskan jalan kebenarannya. Namun pada jalan kesesatan, kita akan menjumpai banyak dampak negatif dari internet. Berikut ini penulis jabarkan poin per poin. 1 Bisa menjadi candu. Seperti yang dibahas daiam tulisan "Game Itu Candu", internet pun akan menjadi candu bagi para pengguna yang sudah ketagihan. Hal iniakan mengakibatkan si anak lupa akan dunia yang nyata. Dia terlalu terlalu asyik di dunia cyber. Karena itu, kita harus bangun dari ticjur lelap kita. 2" Bisa lupa waktu" Saking kecanduan, waktu terasa sangat cepat . sekali. Hal 3. 4" ini bisa rnengakibatkan pada kesehatan si pengguna internet, dikarenakan telat makan atau kerusakan pada penglihatan" Mampu mengakses video, gambar, dan cerita pornografi. ini sudah nrenjadi rahasia umum. Artinya, semua orang tahu tentang dampak ini, tetapi tidak dibuka di ruang umum. Cukup sembunyi-sem bunyi anta rmulut. Ti ng ga I keti k a ia mat situsnya atau minta bantuan "Mbah Google'i maka fitur-fitur yang kita inginkan akan muncul. Bahkan sekarang ini, warnet sudah rnenyediakan bilik-bilik pribadi agar pengguna bisa bebas mengakes pornografitanpa d!batasi. Di Canada, dalam sebuah studi menunjukkan bahwa satu dari '12 anak yang sedang berinternet menerima pesan yang berisi rnuatan seks. Membuat kita menjadi a-sosial. Dikarenakan terlalu asyik berjam-jam di depan intenet, entah itu chatting, broswing data, atau mencari informasi lainnya, pergauian dengan tetangga dan teman sekolahnya menjadi semakin berkurang. Hal ini berakibat pada si anak akan semakin dijauhi oleh temanternannya atau ketinggalan berita tentang Iingkungan sekita rnya. 76 - Eerholo ltu Bernoma Eudaya Pop 5. Bisa memberikan informasi yang menyesatkan. Karena siapa saja boleh mengakses, akhirnya pengguna internet bisa mencari data bagaimana cara merakit bom, menjebol ATM, trik mencuri, serta mendapatkan ajaran-aiaran dari aliran-aliran 6. sesat. Bisa dijadikan sebagai ajang berjudi. Kini, internet pun telah dijadikan ajang untuk berjudi oleh beberapa oknum. Enam alasan di atas penulis kira cukup menjabarkan bahwa internet pun mampu menghadirkan ajaran sesatnya kepada siapa saja. Kini semakin jelas kedudukan internet sebagai agama baru di era globalisasi. Alat canggih ini telah memberikan ajaran-ajarannya seperti yang terdapat dalam agama-agama yang lain. Jika memilih ajaran yang benar, maka kita akan mendapatkan banyak manfaatnya. Sebaliknya, jika memilih ajaran yang sesat, maka kita akan menda patka n rasa ketidaktenangan yang menghantui diri kita sendiri. lnternettelah menjadiagama baru dalam kontek dunia modern. Ajarannya cukup beragam. Tinggal bagaimana para pemeluknya menentukan pilihannya: benar atau sesat? Agoma Eoru ltu Bernomo lnternet - 77 ls Googls 0dt fllendengar judul tulisan ini, I II pembaca mungkin kaget atau setidaknya sed ikit men gerutka n da h i atau ma la h berta nya-ta nya Apa iya google is god alias Tuhan? Hal yang sama pun saya rasakan ketika mendapatkan email dari seorang teman yang studi di Inggris, negerinya Pangeran Charles. Saat membaca isinya, saya bergumam: Masa iya sih? Tapi, kalau kita nggak kaget, itu bagus. Saya kurang tahu pasti, apakah gagasan gila semacarn ini sudah pernah ada atau belum di masyarakat kita? Yang jelas, judul di atas pernah ditulis oleh AIan Cohen dalam surat kabar The flew YorkTimes, : 29 Juni 2003. Terlepas baru atau lama, menarik atau tidak, saya berharap pembaca perlu mengetahui tentang ini semua, terlltama bagi mereka yang sangat akrab dengan internet. Bagi pengembara dunia cyber, pecandu internet, atau penikmat gaya hidup modern, nama google bukanlah istilah asing. Dia begitu akrab di telinga para pengelana internet. Siapa saja boleh mengunjunginya. Tinggal ketik'google.com', maka akan keluar tampilan awal dari alamat ini. Google berasa dari kata "googol" yang dipopulerkan oleh Milto Sirotta. Kata "googol" menyimpan makna l100 nol. Jika tiga nol di belakang angka satu kita sebut seribu, enam noldibelakang angka satu kita sebut sejuta, maka 100 noldibelakang angka satu kita sebut googol, entah apa bahasa lndonesianya. is Googie Cad ? - 79 nthsnm m[trm c@@crGB mou bior tugasnyo cepet selesoi, Mos. Kan tinggol copy n poste cori resep untuk mosok. Soolnyo suomi soyo tiop hori pengen ganti? terus menunyo mallasisHa ym$ Era[c0m n0 mcu cari videonyo Dewi Persik yong kembennyo logi lepos itu iho he..he."he.. pengen cori foto2 mbak Ayu Azhori,Saroh Azhori, Rohmo Azhori, den jugo Dr Azhari (teroris) itu lffis fiera !}ssandl Yidc$ nomo 8O - Berhalo ltu Bemama Eudaya Pop ilsme ssrsa flIl|ail Di saat komputer sudah semakin merakyat, di saat orang menginginkan sosok yang jenius harus lahir, di saat informasi menjadi sangat penting, maka di saat itulah google dilahirkan.Tepatnya pada tanggal 7 September 1998 dari'rahim'Lary Page dan Sergey Brin. Ada keinginan kuat dari Lary Page dan Sergey Brin, agar google bisa benarbenar menjadi googol. Kemampuan dan kecepatan google dalam menjawab pertanyaan membuat dia menjadi cepat tenar. Hanya dalam hitungan beberapa tahun saja, dia mampu mengalahkan teman-teman yang lebih dulu dilahirkan, seperti yahoo dan iycos. Penampilan google tidak secantik dan setampan iycos dan alta vista. Wajahnya cukup sederhana tanpa banyak variasi, apalagi make up dan iuluran. Google adalah sosok yang sangat jujur dan tidak egois. Dia akan memberitahu apa yang dia ketahui. Bahkan dia tidak hanya sekadar menjawab permintaan pelanggan saja. Tapi dia mampu mengonfirmasi permintaan yang salah. Misal, ketika anda mengetik "handpone", maka google akan mengeluarkan kalimat: Mungkin yang anda moksud'handphone'. Hebat bukan? Berdiskusi dengan google sangat asyik, lucu, dan terkadang menegangkan. Lucunya, jawaban yang dimunculkan sering di luar dugaan kita, bahkan sering bertolak belakang. Darijawaban-jawaban itulah kita bisa mendapatkan inspirasi baru. Menegangkan, karena dia melampirkan sebuah fakta tanpa sensor. Berita-berita tentang kekerasein saja berani dia tampilkan tanpa memandang umur yang akan melihatnya. Karena memang google lintas umur. Kita bisa memakluminya, karena google bukanlah manusia. Dia hanya mesin pencari (search engine) yang ada di dunia internet. Sosok yang belum akil balik ini tak sekadar menyajikan tulisan saja.Tapidia mampu memberikan jenis informasiberupa foto, gambar, video, dan bisa berbicara dengan seluruh bahasa yang ada di jagad raya ini. Dia juga cerdas dan menguasai semua bidang ilmu pengetahuan, dari agama, filsafat, sosial, sastra, kedokteran, biologi hingga dunia mistik sekalipun. Hanya dalam hitungan menit atau malah detik, dia mampu menyajikan jawaban dengan ratusan atau ribuan alternatif. Gila nggak? s i::: : i:-- - 81 Makhluk yang entah jenis kelaminnya apa dan hampir berusia 10 tahun ini bagai perpustakaan maharaksasa. Dia mampu menjelma sebagai seorang dokter spesialis, bereinkarnasi menjadi kyai atau pendeta yang hafal seluruh isi kita suci, dan mampu menjadi arsitek yang membikin sktesa kapal/pesawat. Peran apa pun bisa dia lakukan. Seolah google sedang bermain sirkus dengan kita. Karena itu, ketika seorang rasul/nabi memutuskan sesuatu harus menunggu bisikan langit, maka penulis atau pembaca cukup menunggu informasi dari google. Kembali lagi pada pertanyaan darijudul tulisan ini: ls google god? Jawabannya jelas bukan. Dia bukan manusia atau malaikat yang bisa bergerak sesuai dengan kemauannya. Dia hanya dunia maya yang dibuat oleh kreativitas manusia. la bisa bergerak pun karena digerakkan oleh kita. Hanya saja, ia menyerupaiTuhan dalam dunianya, yaitu dunia maya. Jadi, boleh dibilang kalau google menjadiTuhan dalam dunia maya bagi umatnya yang mengetahui siapa itu google. So, is google god? The answer's not! 82 - Eehola ltu Bemoma Eudoya Pop ilGtaue ilgatat 8n lfirhont Dugi itu di kantor kerja (penerbit buku ini maksudnya), saya I mengutak-atik dunia pertemanan maya yang akhir-akhir ini selalu membuat saya rinCu padanya, bahkan mengalahkan rindu pada orang tua dan sameane {ciee...). Mungkin orang lain juga mengalami ha! yang sama, tak terkecuali pembaca. Setelah dulu sempat jatuh cinta pada friendster, kini beralih hati pada dunia ciptaan Mark Zuckerbrg, seorang lr.riusan Harvard dan rnantan murid Ardsley High School.Facebooknamanya. Kalau diartikan ke lndonesia malah jadi lucu, buku wajah (mekso). Hampir setiap duduk di depan internet atau laptop, salah satu web yang pertama saya buka adalah www.facebaok.com atau cukup search facebook.cam. Kurang tau pasti apa alasan utama saya membukanya. Yang pasti, setiap kali membukanya selalu saja ada nuansa baru yang muncul. lnspiratif juga sih. Saya bukan termasukjajaran orang yang pertama kali(maksudnya di lndonesia) bergabung di situs maniak ini. Kalau nggak saiah alias iupa-lupa ingat, saya bergabung dengan facebook sekitar awal tahun 2009. So, masih jauh kalah dengan para facebookers, Jennaat AlFacebookiyah, atauTarekat Al-Facebookiyah yang sudah bergaung jauh Ketawo Ngakak Ala Focebook - 83 sebelumnya, bahkan sudah hafaldengan ajaran-ajaran dan doktrinnya, he, he... (kayak agama wae). Kini saya jarang (kalau nggak ingin disebut nggak pernah lagi, he,he...) membuka friendster buatan saya. Padahal, saya sudah mempermak abis biar tampilan friendster-nya terlihat beda and cantik. Kini friendster itu tak ada yang memberi comment lagi. Saya tertarik melihat mainan baru ini ketika teman-teman bilang, mana facebookmu? Dah buat facebook belum? Kagak gaul 1u... dan tetek bengek komentar lainnya. Awal bergabung, tak terlalu terpikat. Karena saya pikir, facebook nggakterlalu beda jauh dengan friendster. Di samping itu, kita nggak bisa merubah tampilan facebook seperti tampilan friendster. Tetapi setelah beberapa minggu kemudian, saya mulai terpikat dengan rayuan-rayuannya. Banyak orang yang mengonfirmasi untuk menjadi teman saya. Hampir setiap hari selalu ada permintaan untuk menjadi teman. Nggak seperti friendster yang nggak tiap hari selalu ada. lni nggak membanding-bandingkan lho... Setiap saya ngasih comment di wall, maka ada aja comments berdatangan tanpa diundang (kayak Jaelangkung aja). Tak jarang comment yang muncul ada pujian, ejekan, atau sekadar tulisan "wekekekekkk.." Gado-gado gitu lah. Selain itu, dengan facebook saya bisa ketemu lagi dengan teman-teman 5D yang mungkin saya sudah hampir lupa dengan mereka (sok amnesia). Wajar lah, setelah SD saya kan langsu ng "dibuang" ke Jogja hingga jenggota n (h oloh).Kasia n amat y4... Ada satu pengalaman baru yang pernah saya alami bersama focebook. Sekitar akhir bulan April 2009, saya sengaja mengganti status dari "single" menjadi "married" a/ias sudah menikah. Sejam setelah merubah status itu, beberapa comment langsung bermunculan. "Tenane ki??? Ha, ho, haa, haooa..." "Kamu nikahnya kapan, Dho? Kok ngga ngundang-ngundang?" "Menikah sama Ihwan ya? Wokakokwa...ternyata hombreng." 84 - Berhala ltu Eernamo Budaya Pop pengen ngilongin stres ojo. Aku hobis diputusin cowokku pengen cori kenolon dong... fiifi$frff mmGm mGsBot,rB isengZ oja.. stres di kompus demo 'terus. 5uoroku obis kolo oku moh pengen cori selingkuhon pengen ketamu teman lamc, temen 5D dulu, temen2 SMP, yc aitu deh.. I i rl I i i i sstttt jongon ngomong2 lho yo... : Ketowa Ngakak Ala Facebook - 85 "Waaaa....Bang Ridho dah nikah tah?? Gak cerita-cerita niyy.... congratsss yaaaaa;)'J "Hah????? menikah???? Kok gak ngundang siy. Ha, ha, ha, ha..." "Nikah tapi masih dalam angan dan juga mirnpi.....J' "Kapan lu nikah Dho.. kok gak ada undangan"..?" Duh, duh, duh... ribut amat sich. Emang asyik bener. Ketawa ngakak selalu saya alami setiap membaca komentar dari orang-orang. Nggak ada abis-abisnya. Kadang senyum, kadang ketawa, atau malah merengut karena bingung apa maksud dari comment-commentyang membingungkan itu. Bos saya di kantor pun juga mengalami hal yang sama. Di hadapan laptopnya yang mungil itu, dia selalu tertawa. Tak jarang ngakak gede ampe kedengaran hingga teras kantor. Kebetulan di kantor saya ada speedy. Jadi, ngenet terus. Teman-teman saya juga mengalami hal yang sama. Entah itu temen kampus, temen kerja, temen organisasi, atau temen nongkrong diWC, wekekekekkk.. Setiap berduel dengan laptop, maka yang dibuka pertama kaliadalah si makhluk bernama facebook. Emang unik buatan si Mark nih. Facebook muncul kalau nggak salah tepatnya 4 Februari 2004. Dia Iahir sebagai sebuah jaringan sosial. Awalnya, situs ini hanya pertemanan terbatas di lingkup siswa Harvard College di Amrik sono. lrlamun, dalam dua bulan berikutnya, keanggotaannya diperluas ke sekolah lain diwilayah Boston (Boston College, Boston University, MlT, Tufts), Roehester, Stanford, NYU (New York University), dan semua sekolah dan universitas bergengsi di Amr"ik. Dalam waktu secepat kilat, facebook bisa menjalar kemanamana. Orang yang punya email sudah otonratis bisa bergabung dengan mainan ini, asalkan sign up (daftar) dulu. Bahkan salah satu kemenangan Barack Obama sebagai presiden Amerika Serikat ke-44 saat itu karena dia memanfaatkan facebook untuk berkampanye dan bersosialisasi program dan slogannya. Di lndonesia, tak jarang para politisi atau artis papan atas bermain facebook untuk sekadar menjumpai fans mereka. Justru beberapa politisi ingin mendengarkan suara rakyat melalui facebook. lVlereka bisa 86 - Berhalo ltu Bemamo Eudaya Pop berinteraksi dengan rakyat saat mereka sidang di parlemen. Eit, tapt jangan malah enak-enakkan chatting dong. Entar lupa nyampein pesennya. Nah lho. Setiap orang pasti memiliki pengalaman yang berbeda dengan facebook. Kalau diitung-itung dan dibuat cerita per orang, maka bisa menjadi buku tersendiri bahkan berjilid-jilid. Jilid A sampe Z(wualah, lebay, lebay...). Hebat kan. Terlepas dari itu, facebooktelah menghibur kita semua. Kita telah dibuatnya ngakaktanpa batas, mungkin malah melebihi ngakaknya Abu Jahal (gubrak, kok kembali ke zaman Rosul lagi). Ya wet met ber-facebook ae lah. Gak tak ganggu lagi duech... Ketowo Ngokok Alo Focebook - 87 Ileftal Bacaur Buku David chan ey. Lifestyles Sebuah Pengantor Komprehensif.Terj. Nuraeni. Yogya karta: Ja lasutra, 2004. Departemen Pendidikan dan Kebudayaa n. Kamus Besar Bohasa indonesia. Jakarta: Balai pustaka, 1990. Dominic Strinati. Popular culture, pengantar Menuju Teori Budaya pop. Terj. ,,{bul tu4ukhid. Yogyakarta: Bentang, 2003. Francisco Budi Hardim an. Kritik ldeologi, pertauatcn pengetahuan don Kepentingan Yogyakarta: Kanisius, 1 993 Joh n Storey.Teori Budaya dan Budoya pop. Terj. Tim Reda ksi. yogya karta: Qalam,2003. Kelik Pelipur Lara. Please Edan! Gerr somo Kelik pelipur Laro.yoeyakarta: Pinus Book Publisher, 2006. Republik Plesetan. yogyakarta: Jagad Media, 2007. Plesetan Republik lndonesia, Gerr Sama Kelik pelipur Lora Yogyakarta: Bera nda, 2006. ntowijoy o. I d e ntita s P o I iti k lJ m at I sl o m. Ba n du n g: Mizan, 1 997 Muslim Tonpa Masjid. Bandung: Mizan, 2001 Mansour Fakih dkk. Pendidikan popular Membangun Kesodaron Kritis. Ku Yogyakarta: ReaD Books hasil kerjasama INSIST dan pACT lndonesia, 2000. Doltor Bacacr - 89 Musa Asyarie. Filsafat lslam, Sunnah Nabi dalom Berpikir. Yogyakarta: 1E5F1,2002. NaomiWolf. Mitos Kecantikon, Kalo Kecantikan Menindas perempuan. Terj. Alia Swastika. Yogyakarta: Niagara, 2004. Koran/Majalah Koran Kompas Koran Pikiran Rakyat Majalah Kuntum Majalah Tempo lnternet Pikiran Rakyat Online Wikipedia www.anomali.net www.beritanet.com www.depkes.go.id www.detiknet.com www.walhikalsel.org 9O - Berhato ltu Benama Budaya Pop $iem $ih Ponuli$mfl Ridho "Bukan" Rhoma adalah nama pena dari Ridho Al-Hamdi. Pria supel aliassuka pelembungan (saatkecildulu), suka peler, suka pelajaran (kalo pas rajin sekolah), suka berperua anq dan suka pelempuan, hi, hi, hi... Berasal dari kampung udik ci 1 v Lampung Tengah, kampung Gaya Baru. Hijrah ke Jog;a se;ak 1997 untuk mencari pengalaman baru. Sempat menjadi santl di Moeallimin Boarding School Jogja, selama enan tahL-r(1997-2003)- Sejak jadi mahasiswa hidupnya nomaden (kayak hidup di jaman purbakala aja), pindah-pindah kontrakan gitu. Lulus dari Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga tahun 2007, predikat Cum LaudePernah aktif di lPM, KlR, Jurnalistik, lMM, BEM, komunitas etnis, dan Majalah Kuntum. Sekarang dia adalah mahasiswa 52 llmu Politik UGM dan aktif di Leutika. Beberapa buku yang pernah ditulisnya: Melowan Arus (Resistboo( 20O6), karya bersama Kebebasan dalom Perbincangan Filsofot, Pendidikon, don Agomo( Pilar Media, 2006), Selamatkon Keluorga Muhommadiyah (PDM Kota Yogyakarta, 20O8), dan editor buku humor Mong Kunteng (Bukamata, 2008)- Jika berkorespondensi hisa kirim e. mail ke: <ridho@leutika.com> atau <ridho_intelegensia6lyahoo.cojd>-