I
tqatet
I
t t
'i:
ITU BERNAMA
BUDAYA POP
tidll0
'Bulil'
R[0ma
LffiUTIKA
..:
d ?^Uu-
Berhala ltu Bernama Budaya Pop
: Flidho "Bukan"
Rhoma
: M. Soiahudin
i:--
irr-:--
i'
ctrrci
: Catur Ary CS
: Anwar
a'.1 -a'.2/,
Leutika
Jl. Suhwesi No.7C, Ring Road Utara, Yogyakarta 55284
Tel/Far (0274) 880387
www.leutika.com
e-mail: redaksi
-:(
a
c:,-
:
@
leutika.com
rcrrgi oleh undang-uniang
-- a'a-; ".-!Lrlp atau memperbanyar
::--=) i' ='.i- S: -l-h S bU\.t rr'
'2::a :' :a:r,s
::,
1.
cai'i Penerbrl
:-::-:-:t-t:-i-
dimaksud oalam pasal 2
(satu) bulan dan/atau denda
paling
llulD-cmD Ponils
dan yang paling utama serta tidak akan lama-lama.
Para hadirin dan hadirat. Pak Amin dan Pak Amat. Baik yang sudah
kawin maupun yang belom sunat. Juga para pembaca yang sukanya
mangap (huwaaaa). Saya ingin mengucapkan sepatah, dua patah,
hingga kata-kata saya bisa membuat goyang patah-patah. Annisa
Bahar pun kalah, apalagi lnul dan yang sealiran darah, dalam sambutan
ini. Kita dilarang begadang, begadang sih boleh saja, asal ada
manfaatnya. Demikian kata ayah saya, Pak Haji"Bukan" Rhoma.
$rtur.-tama
I
Gak berpanjang lebar. Karena kalau panjang-panjang kasian para
ibu dan kalau lebar-lebar kasian para bapak. Holah, ngomong opo iki.
Yups, singkat aja. Berbicara tentang budaya pop, maka tak lain kita
sedang membicarakan tentang budaya yang sedang ngepop alias
sedang rn di sekitar kita. 50, jelas banyak dong. Di tengah arus yang
serba ngepopini, tentu kita sadar bahwa kita telah dihipnotis oleh
berbagai rayuan sehingga menghilangkan kesadaran kita sebagai
manusia.
Kita jangan mau dikendalikan oleh budaya yang sebenarnya
buatan manusia sendiri, sehingga terkadang kita menjadikannya
sebagai berhala baru yang disembah-sembah. Kita harus bangun dari
.i _r:1
.:.
CuoVcuap Penulis
-iii
dunia yang ,eninaboborcan kita, dunia khayar yang
memberikari
mimpi-mimgi mfulgder.- Apa itu mimpi_mim pi mbetgedest
Semuanya ada
l(.rF
d hlar
l*
itt' dperrenrbd{ran b,at mereka yang suka memrototitivi
tanpa h€fid- hstmerclayang'.,ka maenan Hp (dengan
segara merkn)'a). Buat mereta yang gandrung ngegame.
Buat mereka lang suka
nongkrong d m{ and caft (asal nggak di Wc aja.
Bau cing). Buat para
cervek (khususnya) yang suka banget ama fesyen.
Buatladis-gadis
yang nrka bersolekdan berdandan abrsakibat
korban proiuk_produk
kosmetik Buat pan useraht netters. Serta buat
mereka yang doyan
gry li ng dan yang kecandua n ma focebok.sela m at be rte m a n -ieR
gan
berhala baru itu yrawBuku ini gadogado. Ada kacang, tahu, wortel,
tempe, dan telur.
_
Satu porsi lima rebu, pesen gak? (hus, ngawur).Maksudnya,
kadang
lucu, wagu, ato serius buanget (tapi banyak
seriusnya Aingl. Sq buku
untuk diapakan saja, asatjangan dibuang
[kasiariyang nutis,
lniterbuka
hi, hi, hi-..). Dibaca keseruruhan (excereit). Dibaca
beberapa bab saja
(guuuuud). Hanya membaca daftar
isiatau pengantarnya (sip waelah,
no camment). Atau sekedar membaca judur
buku di sampurnya
(monggo wes). Nggak ada yang merarang.
oh ya, thanksa /ot buat Mas
Eko Prasetyo yang udah kasih kata pengantar.
Ridho "Bukan,, Rhoma
Wirobrajan, akhir April 2009
I
c
C(
1t
s(
n
g
yi
ki
u
iv - Eerhalo ltu Bernoma
Budayo pop
teu
Pengantar:
tcsenmgil Hlg llilayalm
Eko Prasetyo *)
Penyesala n untuk hol-hal yang kita lakukon bisa semakin berkurang dengon
berlalunyawaktu; penyesalan untukhal-halyang tidakkito lakukan itulahyong
tidakbisa dihibur (SdneyJ Hans).
-
gadis remaja menjemput saya. Dengan kendaraan Nissan
lfTerrano mereka membawa saya ke sebuah panggung. Letaknya
di muka halaman sekolah. Pagi itu mereka meminta saya untuk
berbicara soal kuliah. lni anak-anak yang sebentar lagi lulus. Semua
anak kelas 3 SMU. Kaya, pintar, dan bersinar. Mereka memiliki
segalanya. Sekolah yang komplit fasilitas. Orang tua yang tidak enggan
mengeluarkan ongkos berapapun. Hari depan seakan mereka
genggam erat. Mereka tahu tak ada yang bisa mengenyahkan mimpi
yang sudah terajut rapi itu. Di muka panggung saya menyaksikan
kampus-kampus yang mengiklankan diri. Kampus itu menjajakan diri
untuk ditawar. Anak-anak manja, manis, dan segar itu saya lihat hanya
llm
*) Penulis Buku Seriol Dilarang Miskin.
Koto Pengantot
-v
l
mengintip sekadarnya. Stand kampus itu diisi dengan sebuah meja,
penjaga, dan pajangan foto. Beberapa membawa majalah yang
bersemangatkan pencarian siswa. Janggal, tak menarik dan mungkin
juga tidak memikat. Kampus initaktahu kalau mereka kini berhadapan
dengan generasi yang tak butuh janji. Anak-anak muda yang
dipintarkan oleh google, dihibur dengan sajian film Twilght, dan
dimanjakan oleh Mall. Sekolah, kampus, dan tempat ibadah seperti
museum yang sesekali saja mereka kunjungi.
Sekolah seperti rumah yang mengekalkan kebiasaan. Tempat
ibadah menjadi pelarian paling menyenangkan. Dan kampus hanya
lahan untuk mematut diri. Ketiganya itu kini dengan mudah
beradaptasi dengan tuntutan yang serba cepat, praktis, dan
menyenangkan. Andai kita saksikan sekolah tampak kalau mereka
begitu menjaga kenyamanan siswa. Beberapa sekolah menyediakan
fasilitas dan kegiatan yang berlebihan. Pacuan kuda, konser musik,
atau wisata ke luar negeri. Malahan ada kampus yang mendirikan
restoran yang memuat semua masakan dunia. Begitu pula dengan
tempat ibadah: pelatihan baca Qur'an singkat atau training sholat
khusyu'hingga menikah usia dini. Kecepatan, kepraktisan, dan efisiensi
adalah roh budaya pop. Budaya yang muncul dari rahim ekonomi
neoliberalisme. Sebuah sistem yang amat memuja kemudaan,
temuan baru dengan semangat siap pakai. Disana berlaku hukum:
Apa yang kamu pakaiakan menunjukkan dimana posisi kelasmu. Sama
halnya dengan kredo yang bunyinya nyiyir: dimana kamu sekolah
disanalah masa depanmu ditentukan.
Agaknya Ridho berada dalam pinggiran budaya ini, Sekolahnya
saja di lAlN. Kampus yang kita tahu paras dan penampilan
mahasiswanya. Merubah diridengan nama UIN tak membuat kampus
inijadimagnet kaum muda borjuis,liberal, dan mapan. Pilihan mereka
masih seputar: Ul, lTB, UGM. Kemudian ia aktif di lkatan Remaja
Muhammadiyah yang kini berubah jadi lPM. Sarang gerakan yang
memang jauh lebih progresil militan, dan mendobrak ketimbang
organisasi sejenisnya, seperti: pramuka. Dan ia bertempat tinggal di
Yogyakarta. Kota yang dibanjiri oleh pelajar dan aktivitas modal, Di
Yi
-
Berhato ltu Eernoma Budaya Pop
a,
rg
in
tn
g
n
-ri
rt
ra
h
n
a
n
(,
n
n
t
rl
ri
t:
)
)
dekat kampus UIN bertengger mall-mall yang berlomba discount
harga. Dikelilingi situasi itulah pembentukan identitas sosial begitu
rentan. Kepemilikan memang jadi dasar identitas, di samping
kemampuan bahasa dan kepemilikan simbol-simbol kultural. Ridho
seperti anak muda lainya, berusaha untuk menegaskan identitas
sembari menggapai serta menegaskan posisi. Baik sebagai seorang
sarjana, aktivis, maupun seorang pria. Buku ini salah satu cara dirinya
menyatakan diri.
Ditulis dengan bahasa renyah, segar, dan sederhana buku ini
men g utarakan kegel isaha n. Perjum paan hya dengan hand phone, tivi,
game, google, cafe, facebooh atau chatting melalui internet adalah
luapan pengalaman yang dimaknaidan ditafsirkan dalam benak posisi
serta kepentingannya. Benaknya memendam rasa yang bercampurcampur: senang, kesal sekaligus mengejutkan. Ridho mungkin tak
terlampau geram tapi menikmati sekaligus sedikit gelisah. Geliat itu
yang beredar melalui tulisan-tulisannya. la membungkus semua yang
dilihat dengan bahasa kesangsian yang polos,lugu, dan bersemangat
bertanya. Ridho memang tak mengusut dari mana datangnya budaya
pop, akarnya dari siapa, dan bekerja mengikuti logika macam apa.
Yang dibayangkannya tetap sebuah gairah sekaligus gelisah. Kumandangnya dalam tiaptulisan hanya isyarat ringan dan tidak pedih. Ridho
tak menemukan korban dan teftumbuk pada aparatus budaya pop. la
hanya ingin mencoba kembali, memberi peringatan akan kekuatan
sugestif budaya ini.
+
Agresivitas budaya pop ini dilambangkan dengan energik oleh
media. Kuasa media yang dengan mahir menciptakan kisah, tokoh
sekaligus monumen tentang apa yang sudah mereka kerjakan.
Landasan untuk berkuasanya budaya pop yang memang selalu
berpatokan: cepat, dangkal, dan massal. Lihatlah film-film horor
lndonesia yang tidak menakutkan tapi menguatirkan akal sehat. Sama
halnya dengan semangat patriarki yang melandasi semua adegan
sinetron. Seperti sebuah kota mati maka budaya pop menangguk
massa potensial. Mereka pasrah, ikut, dan terendam di dalamnya.
Mereka mempunyai umat yang muda, agresif, dan be-rgaya kota.
Kata Pengontar
-vii
Saksikan sa.1a bagaimana potongan baju modis yang kini dikenakan
oleh anak ko'ta rringga pedusunan. _luga lndomaret dan Alfamart yang
nrengisi samping can depan sawah. Atau pertumbuhan salon
Kecanti(an i,ang memberi menu SPA hingga kiat membersihkan
1era,,,rat, Ringkasnya desa dan kota tak lagi dibedakan oleh tata rias
tapi'derajat da n kedalaman' eksploitasi kapital. sebuah eksproitasi
)1ang menEgairahkan karena semua orang merasa dilibatkan dan ikut
serta dalam pekan raya budaya pop ini.
jika begitu maka tulisan ini jangan dihakimi sebagai ilmiah,
ieatu re, at: u essa i. Tu I isa n in i adalah bentuk perayaan itu sendiri. Ridho
:':reski agak qeranr tapi juga begitu menikniati. Saksikan tulisanr:ya
ieni; l-rg fac*bock.JarlnE per(emana n yan g seja rahrrya begitu dikuasa i
ineiebihi pengetahriannya tentang hari lahir RA Kartini. Begitu pula
ln*ngenai televisi" Budaya tonton yang sekarang ini hendak dirnatikan.
Semangat nrenarik karena IPM (lkatan pelajar Muhammadiyah) punya
kampanye mengenai matikan TV. Karenanya tulisan ini adalah
keterlibatan yang intens budaya pop. Diarn-diam kita merayakan,
rnengamini, dan rnencangkokkan diri kesana. Bukan sebuah
kekeliruan.Tidak sesuatu yang sesat. Hanya itu salah satu kecanggihan
budaya pop menusuk kita semua. Dan tampaknya kita selalu punya
kesempatan untuk mensiasati. Kita punya banyak ruang untuk
menegoisasi. Ridho dalam tulisannya itu berusaha untuk mentoleransi
sekaligus berusaha untuk melawan, mencari ruang, dan menggariskan
peran yang bisa dilakukan.
Sehagai penutup, buku ini memang sangat unik dan meparik.
Ridho sepefii biasanya rnemprovokasi kita untuk percaya jika budaya
pop bukan sesuatu yang,'tamat' begitu saja. Ada pergolakan, tariknnenarik, dan semangat untuk tidak mau takluk. Tulisan ini kemudian
seperti sebuah perayaan kembali. Disegarkan ingatan kita atas
lubang-lubang kepercayaan atas budaya pop.Kita tak bisa
menghindar, tak mampu bersembunyi tapi bisa bersiasat. Karenanya
tulisannya begitu mendidih. walau agak ringan, lompatannya untuk
menelaah benih-benih budaya pop telah menyadarkan kita akan
ancamannya.
Viii -
Berhala ltu Eernoma Eudoyo pop
Jadi, buku ini memang menarik untuk tidak sekadar dibaca, tapi
rrenjadi renungan. Sebuah renungan yang akan membangunkan kita
cahwa'nalar dan kesadaran'kritis memang tak mudah ditidurkan
begitu saja. Ridho memancing kita untuk mengusut keyakinan kita.
Nyatanya hidup dalam budaya pop tak sekadar disiasati tapi juga
butuh perlawanan tangguh. Ridho memberi bukti bagaimana budaya
pop itu dihidupkan, dikhianati, dan diterjang. la menjadi salah satu
scsok muda yang berusaha untuk membaca dengan 'tafsir baru'atas
budaya pop. Selamat membaca.
Yogyakarta, l0 Mei 2009
Kota Penqontar
- ix
llaftar lsl
Cuap-cuap Penulis
-
iii
-
Kata Pengantar Eko Prasetyo
Daftar lsi - x
v
Budaya eop seUagll Berhala Baru - i
Madzhab Kritis SebagaiAlat Baca - 9
Sekali Lagi, tvlatiian
fivimul
-
HB Gaya HidupTrendi Masa Kini
Game itu Candu, Bungi
-
23
-
31
41
Mall and Cafe, Pusat ueAJni, Dikemas Praktis - 51
Fashion, Aku Bergaya Maka Aku Ada - 59
Cantik ltu Mitos Lho
-
63
Agama Baru ltu Bernama lnternet
lsGoogle God? - 79
Ketawa Ngakako/aFacebook
-
-
oartar aalaan 89
Siapa Sih Penulisnya? - 91
X
-
Berhalo ltu Bernama Budoyo Pop
83
71
wel cowte
--i.xffiffH&ffiffiffi
#,ffira$"
Mos..
Dotong di Supermarket
"Berholamort".. Di sini
segolo proouk budoya
iersedia.. silokon pilih
I
I
iluilrla
Pon
$e[agri [G]hala Balu
jauh tentang budaya pop, sebaiknya kita
Qebelum berbicara lebih
lfpahami dulu apa sih sebenarnya istilah "budaya" itu sendiri? Ada
: ga pemahaman tentang budaya sebagaimana yang ditawarkan oleh
raymond Wi!liams. Per{arna, budaya merupakan suatu proses umum
:erkembanEan intelektual, spiritual, dan estetis. Misai, kita berbicara
:?ntang budaya orang lndonesia dengan merujuk pada faktor-faktor
ntelektual kaum cendekiawannya, spiritualitas para aqamawannya,
cerarti pandangan hidup tertentu dari masyarakat, periode, atau
<elompok tertentu. Pemahaman seperti ini tidak hanya terpaku pada
cerkembangan intelektual, spiritual, dan estetis saja, tetapi juga
mencakup perkembangan sastra, hiburan, olah raga, dan upacara
iitual agama tertentu. Ketiga, budaya bisa nrerujuk pada karya dan
craktik-praktik intelektual, terutama aktivitas artistik. Teks-teks dan
praktik-praktik itu memiliki fungsi untuk menciptakan makna
tertentu. Misal puisi, novel, balet, opera, dan lukisan (John Storey,
2003).
Eudaya Pop sebagai Berhalo Boru
-
1
Dari ketiga pemaknaan di atas, budaya bisa dipahami sebagai
suatu kebiasaan berupa praktik-praktik dalam keseharian dan sudah
menjadi kebiasaan. Misal, liburan ke pantai, perayaan ulang tahun,
dan tujuh belas agustusan,
lstilah "pop" merupakan singkatan dari ,,popular,,yang arti
sederhananya disukai oleh banyak orang. Karena itu, budaya pop
secara sederhana bisa bermakna budaya yang disukai oleh banyak
orang dan menyenangkan.
Dari pengertian sederhana ini, kita bisa melihat praktek-prahek
budaya pop pada laku kerasnya penjualan buku Horry potteratau film
Titonic dan The Lord of The Ring. Jika di lndonesia mungkin best
seller_
nya Ayat-ayat Cinta atau Loskor pelangi(yang juga difilmkan)
serta
boomingnya film Ada Apa dengan cinta dan My Heort. Dalam dunia
musik, Dewa, Padi, Sheila on 7, Ungu, Letto, Radja, dan peterpan pernah
mewarnai blantika musik. Dunia-dunia seperti itulah dunia yang disukai
oleh anak-anak muda.
selain itu, budaya pop bisa berartijuga sebagai budaya tinggi
terutama pada kasus penjualan buku, rekaman, dan juga rating oudiens
tivi. Namun, Storey membedakan antara budaya pop dan budaya
tinggi. Budaya pop merupakan budaya komersiir sebagai dampak dari
produksi massal, sedangkan budaya tinggi adalah kreasi hasil
kreativitas individu. Budaya tinggi merupakan budaya yang
mendapatkan penerimaan moral dan estetis yang lebih, sementara
budaya pop malah mendapatkan pengawasan khusus karena nirai
yang lebih rendah (John Storey, 2003).
istilah lain dalam budaya pop adarah budaya massa, yaitu budaya
yang diproduksi oleh massa untuk konsumsi massa. Budaya
rnassa
adalah budaya yang dianggap sebagai dunia impian secara korektif.
Misalnya, hiking ke pegunungan, liburan Ke pantai, dan merayakan
valentine's day bersama pacar, Budaya seperti ini seolah memberi
impian bagi anak-anak muda akan dunia yang serba menyenangkan.
Mereka hanya terbawa arus, bahwa riburan ke pantaisaat malamTahun
Baru dan sejenisnya dianggap menyenangkan.
2-
Berhalo ttu Eernama Budoyo pop
lqai
p;r,r
lun'
prti
PoP
[un
[.u
lr,.n
b.-
H
Menurut"Pak DeWiki", (nama lain dari Kamus Wikimedia) budaya
pop adalah budaya indah dan menakjubkan yang dilakukan oleh
masyarakat modern. Kebanyakan isi budaya pop ditentukan oleh
industri-industri yan g melahirka n bentuk-bentu k kebudayaan, seperti
film, televisi, dan industri penerbitan, termasuk media berita.
Sebenarnya, budaya pop tidak boleh hanya dianggap sebagai produk
milik industri-industri saja. Tetapi ia merupakan hasil interaksi yang
berlangsun g a ntara industri-i ndustri tersebut dengan orang-oran g di
dalam masyarakat yang menggunakan produk-produk itu (Kamus
Wikipedia).
Bagi ldi Subandi lbrahim, sebagaimana yang dikutip oleh Pikiran
Rakyat,budaya pop merupakan kebudayaan massa yang populer dan
ditopang oleh industri kebudayaan (cultural industry), serta
mengonstruksi masyarakat tak sekadar berbasis konsumsi, tapi juga
menjadikan semua artefak budaya sebagai produk industri. Budaya
massa yang terjadi disebabkan massifikasi, yaitu industrialisasi dan
komersialisasi yang menuntut standarisasi produk budaya dan
homogenisasi cita rasa. Dengan komersialisasi, produk budaya (massa)
berubah, sejalan percepatan tuntutan pasat (Pikiran Rokyat,l5 Juli
200s).
Masyarakat modern atau masyarakat industrial, menurut
Kuntowijoyo, ditandai oleh tiga hal, rasionalisasi, komersialisasi, dan
monetisasi. Rasionalisasi artinya, bahwa masyarakat modern lebih
mendahulukan sesuatu hal yang bersifat masuk akal daripada yang
tidak masuk akal.Walaupun sebagian orang masih percaya pada dunia
mistil$ tetapi celah untuk berkomentar dan menyalahkan terhadap
sesuatu yang tidak masuk akal terus saja terjadi. Karena itu, dentum?n
Rene Descartes, filsuf Prancis, yang berbunyi cogito ergo sum (aku
berpikir, maka aku ada) benar-benar diaminidan diyakini oleh.dunia
sebagai awal dari lahirnya aliran rasionalisme. Sejak saat itulah awal
abad pencerahan mulai muncul, yang kemudian dilanjutkan dengan
lahirnya teknologisasi pada segala bidang ilmu pengetahuan hingga
sekarang.
Eudayo Pop sebagai Berhala \oru
-3
.,
J
Komersialisasi menunjukkan bahwa segala segrnen kehidupan
harus memiliki daya jual tersendiri. Tidak ada sesuatu yang tidak
komersiil. Hal ini ditandai dengan maraknya prograrn-program di
televisi, bioskop, penjualan kaset CD, buku, dan iklan-iklan di pinggir
ia!an maupun ditelevisi. Bahkan, sekarang komersialisasi terjadi pada
dunia perbukuan. Ada penulis buku yang disebabkan bukunya besr
seller dan difilmkan, tarif untuk menjadi pembicara dalam sebuah
seminar atau talkshow (sekali manggung) seharga 30 juta rupiah. ltu
pun di luar transport. Selain itu juga, kornersialisasi terjadi pada
segmen masyarakat bawah, yaitu parkir kendaraan (motor misalnya)
dan buang air kecil. Untuk kedua jasa ini kita harus mengeiuarkan
uang seribu rupiah. Mungkin beberapa dekade ke depan, untuk buang
angin (kentut) atau bernafas saja kita harus membayar.
Monetisasi mengindikasikan bahwa semua hai harus diukur
dengan uang. lniterkait erat dengan penjelasan komersialisasi di atas.
Dampak dari adanya proses komersiasliasi adalah menuntut adanya
proses monetisasi. Uang menjadi satu bentuk konkrit atas proses yang
terjadi. Karena itu, banyak pemilik modalyang hanya menimbun uang
dari hasil larisnya penjualan produk mereka. Rakyat bawah hanya
men.ladi sasaran empuk dari propaganda mereka. Rakyat tidak sadar
bahwa mereka telah dihipnotis dengan rayuan iklan yang hiperbolis.
Dari penjelasan di atas, dapat dipahami bahwa budaya pop telah
hadir di tengah-tengah kita dan dalam keadaan apapun, kita harus
bisa menghadapinya. Pada perkembangan mutakhir, budaya pop
sudah mewabah pada urusan gaya-bergaya. Persoalan yang satu ini
pun sudah mulaidigandrungi dan meniadi pusat perhatian yang serius
dari kalangan anak muda. Pertumbuhan gaya-bergaya mau tidak mau
disebabkan adanya globalisasi ekonomi dan adanya kapitalisme
konsumsi yang ditandai dengan menjamurnya pusat-pusat
perbelanjaan semacam Shopping Mall, industri mode atau foshion,
industri kecantikan, industri kuliner, industri gosip, apartemen,
kawasan huni mewah, real estote, gencarnya iklan barang-barang
supermewah, liburan wisata ke luar negeri, serta berdirinya sekolahsekolah mahal dengan label serba "plus" (ldi Subandi lbrahim, 2004).
4-
Berhola ku Bernama Eudaya Pop
n
k
li
ir
a
.+
It
h
U
a
r)
n
J
r
;.
a
1
J
:
I
;.
'l
Belum lagi anak-anak muda sekarang gandrung dengan merk
.. ng, makanan serba instan {fast-faod), HB dan tentunya serbuan gaya
- cup lewat industri iklan dan televisi yang sudah sampai ke ruang._ang kita yang paling pribadi, dan bahkan ke relung-relung jiwa kita
:ng paling dalam (ldi Subandi lbrahim, 2004).
Belum lagiserbuan majalah-majalah mode dan gaya hidup dalam
anak muda baik pria ,'naupun
=cisi bahasa lndonesia ke kalangan
,.,anita yang berselera kelas menengah ke atas. Majalah-majalah itu
-enawarkan cita rasa dan gaya yang tinggi dan terlihat jelas dari
-'emasan, rubrik, koiom, dan slogan yang ditawarkannya, seperti"Be
,narter, Richer, & \exief' alau"Get Fun!".
Di tengah anak muda yang sedang mencari identitas tersebut,
- adir beragam rnajalah ciengan kemasan yang tak kalah luks
:ibandingkan dengan media lainnya. Bacaan kawuia mi:da ini lebih
ranyak menawarkan gaya hidup dengan budaya serba berselera di
,eputar tren busana, peroblema gaul, pacaran, shopping, dan acara
nengisi waktu luang yang jelas perlahan tapi pasti akan ikut
rrembentuk budaya anak muda yang ber.o'ientasi serba fun (ldi
-ubandi lbrahim, 2004).
31 [616p;an umat lslam, kini mulai marak iklan dan industrijasa
,,a ng menawarkan "wisata religius'i "paket spiritualisn'le da n sufisme",
-mroh bersama kyai beken, berdirinya sekolah-sekolah lslam yang
nahal (sekoiah berlabel "lT" alias lslam Termahal), cafe khusus Muslim,
nenjamurnya konter-konter berlabel Exclusice Moslem Fashion,
<egandrungan kelas rnenenqah atas akan Moslem Fashion Show dan
:erdirinya pusat-pusat perbelanjaan yang memanfaatkan sensibilitas
ieagarnaan untuk keunttlngan bisnis (iCi Subandi lbrahim, 2004)'
Marak juga penerbitan majalah lslam (khususnya Muslimah)yang
,ebenarnya tidak jauh berbeda dengan majalah umum lainnya.
3edanya hanya atas nama agama. Yang ditawarkan pun sama, mode,
shop1ing, soal gaul, dan pacaran yang dianggap pengelolanya "yang
slami". Slogan yang ditawarkan pun bermacam-macam: Jadiloh
t4uslimah yang gaul dan smart!; Jadilah Muslimah yang cerdas, dinamis,
don trendi!; atau Jadilah cewek Muslimoh yang proaktif dan ngerti
Budoyo Pop sebogai Eerhalo Earu
-5
l
fashion! (ldi Subandi lbrahim, 2OO4\. Kini agama pun telah
diperjualbelikan.
Persoalan gaya hidup sudah mulai menjadikan eksistensi
seseorang lebih hidup. "Komu bergayo, moko kamu oda!" Slogan
glamour.
tersebut telah mewarnai gaya hidup anak muda yang serba
tidak
kamu
Slogan di atas seolah-olah mengatakan bahwa kalau
Uergaya maka bersiap-siaplah untuk dianggap "tidak ada":
diremehkan, diabaikan, atau mungkin dilecehkan'
Kiranya alasan di atas menjadi dasar bahwa anak-anak muda
sekarang perlu bersolek atau berias diri. Jadilah kita sekarang sebagai
warga fesolek (dandy society). Kini, dunia gaya hidup sudah bukan
milik artis, model, peragawan (wati) lagi, tetapi sudah ditiru secara
kreatif oleh semua orang untuk tampil sehari-hari. Misal, pergi ke
tempat kerja, sekolah, seminar, arisan, undangan resepsi perkawinan'
ceramah agama, atau sekedar jalan-jalan , meieng, dan ngeceng di mall
dan alun-alun.
Anak-anak muda sekarang sudah benar-benar menjadi sasaran
empuk bagi para pemodal industri tersebut. Mereka disajikan
berbagai menu yang variatif dari ujung rambut sampai ujung kuku
kaki. lJentitas mereka yang seharusnya rajin belajar, tekun beribadah,
dan hemat pangkalkaya mulaisirna dengan kehadiran produk-produk
yang mengikis kepribadian mereka.
produk-produk tersebut selalu menawarkan kepada anak-anak
kita agar penampilan kuliL waiah,tubuh, dan rambut lebih cantik dan
indah dipandang. Kehidupan rnereka yang awalnya sederhana, tetapi
karena melihat produk-produk terseh.rt, bisa berubah drastis ingin
serba modis dan trendi abis. Semua serba royal. Mereka tidak sadar
kalau mereka sedang dijaiah olelr dunia pasar yang tidak terlihat oleh
mata mereka. lnilah bentuk penlrrtrhan baru yang sedang menyerang
generasi muda kita.
Tampaknya urusan tampangisme dan wajahisme (lookism or
faceisml sudah menjadi persoahn yang okup serius' Memang urusan
tubuh adalah urusan yang mudah untuk diperjualbelikan dalam
knya
berba gai macam bentuk Padahal kalau kita tahu, tubu h itu bentu
6-
Eerholo ltu Bernoma BudaYo PoP
,a begitu-begitu saja, nggak berubah-ubah. Semua terbuat dari
:aging.Tetapi karena kreativitas dari para produser, tubuh yang kadang
renjijikkan itu bisa menghasilkan uang dan harta berlimpah.
Kalau begini ceritanya, lama-kelamaan budaya pop benar-benar
rrenjadi berhala baru yang ada di sekitar kita. Dia akan disembah;embah oleh para pengikutnya. Kini kita sedang diuji, apakah kita
cisa bertahan dengan bujuk rayu berhala baru itu? Atau jangan-jangan
<ita sedang diberikan ajaran-ajaran dan doktrin barunya, yaitu orientasi
r idup serba fun dan instan? "lngat, kejahatan bukan terjadi karena ada
1iat. Tetapi karena ada kesempatan? Waspalah, waspadalah!!!" pesan
Sung Napi.
Budoyo Pop sebogoi Berhola Earu
-
7
tilmb tfitls
$o[agd lht Baca
Apa dan Bagaimana Kritis ltu?
Kata "kritis" secara bahasa memiliki dua makna. Pertama, kritis
bermakna tidak lekas percaya, selalu berusaha menemukan
kesalahan, ada rasa ingin tahu (curiosity),dan tajam dalam menganalisa.
Misal, siswa itu kritis terhadap guru. Kedua, kritis bermakna dalam
keadaan gawat, genting, atau darurat tentang suatu keadaan. Misal,
kondisi Budi semakin kritis setelah tabrakan dengan motor (KBBl, 1990).
Maksud kritis dalam buku ini lebih tepat pada makna pertama.Secara
sederhana, kritis bermakna berani menilai terhadap sesuatu, termasuk
memberikan saran dan solusi. Jika kita berani menilai kehebatan
seseorang, berarti kita telah mempraktekkan nilai-nilai kritis. Di
samping itu, kritis juga berarti berani mengatakan sesuatu yang tidak
sesuai antara yang seharusnya dengan kenyataan.
Pada tahap selanjutnya, kritis merupakan salah satu bentuk
kesadaran tertinggi yang ada pada diri manusia, sebagaimana yang
pernah dikatakan oleh Paulo Freire, tokoh pendidikan asal Brazil.
Dengan kritis, kita akan diajarkan bagaimana melihat realitas adanya
kontradiksi sosial, budaya, politih ekonomi, dan agama. Kita akan
memahami secara mendalam adanya pertarungan dalam
mempertahankan sebuah idealisme. Dengan kritis kita akan melihat
Modzob kitis sebagoi Alat Boco
-9
sebuah permasalahan secara detail. Boleh dikatakan, kritis adalah salah
satu bentuk alat baca terhadap realitas secara tajam. Freire
memposisikan kritis pada urutan ketiga dalam sebuah kesadaran
setelah kesadaran magis dan naif. Seseorang memahami timbulnya
masalah kemiskinan tidakhanya disebabkan faktortakdir dan malasnya
si miskin untuk bekerja, tetapi ada struktur yang menyebabkan
mereka miskin. Struktur dipahami sebagaisistem yang dibentuk olett
pernerintah, yang kemudian diberlakukan kepada masyakarat um
Terkadang masih ada anggapan, bahwa orang kritis disamaka'
dengan benci. Artinya, kritis itu benci dengan apa yang dikritis
Padahal sebenarnya orang yang kritis itu adalah c'ang yang cinta
terhadap apa yanq dikritisi. Jika ada rakyat yang kritis terhada
per-rrerintah, berarti dia masih einta terhadap negerlnya. iika ada sisw'a
yang kritis terhadap guru, maka siswa itu sebenarnya cinta
gurunya. Hal ini sama dengan marahnya orang tua terhadap ana(
Marah merupakan ungkapan yang tidak terucap dari rasa cint:
seseorang pada orang lain. Terkadang kita tidak memahami makna
lairr dari ucapan seseorang walaupun itu pahit untuk kita.
Dalam konteks kritis, istilah 'pembebasan'tidak bisa dipisahkar
dari substansi kritis karena sebenarnya pembebasan adalah inti dasar
dan tujuan akhir dari kritis. Semangat kritis, menurut Freire
merupakan sarana untuk melakukan pembebasan. Hal
in
mengindikasikan, bahwa kritis mewarisi semangat pembebasan da:'
satu keadaan ke keadaan yang lebih baik. Pada era pra-kemerdekaar^
lndonesia misalnya, pembicaraan tentang pembebasan dimaknai
sebagai proses merebut kemerdekaan, merdeka dari kolonialisme
penjajah. Hal ini berbeda ketika kita berbicara tentang pembebasan
era pasca kolon ia isme, d i ma na penderitaa n rakyat justru diakibatkan
dari bentuk penindasan melalui proses pemiskinan dari penerapan
paham developmentolisme yang bersandar pada paham modernisas!.
Pada era ini, pembebasan lebih dimaknai sebagai pembebasan kaurn
miskin yang tertindas untuk kesejahteraan (Mansour Fakih dkk, 2000,t.
Kritis dalam perspektif agama bisa dimaknai sebagai amor
mokruf dan nohi munkor. Artinya, kritis merupakan bentuk lain dar'
I
1O
-
Berhalo ltu Bernoma Budoya PoP
th
-emerintahkan kebajikan dan mencegah kemunkaran. Meminjam
re
stilah Kuntowi.joyo, amor makruf dipaharr,i sebagai proses humanisasi
la
rremanusiakan manusia) dan nahi munkar sebagai proses liberasi
cembebasan) dari ketertindasan. Dua proses ini tentunya dalam
:ingkai keislaman (transedensi) yang penuh ketundukan dan
<edamaian. ltulah yang dinamakan oleh Kuntowijoyo sebagai llmu
Sosial Profetik sebagaimana dijelaskan oleh salah satu ayat al-Qur'an
surat Ali lmran [3]: 1 10 yang artinya: "Kamlt adalah umat terboik yang
Ci lahirkan (dikeluarkan) untuk manusio, menyuruh kepada yang makruf,
nencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah |WT".
Amar makruf bisa berarti mengajak seseorang berdoa, berdzikir,
Can shalat, sampai yang semi-sosial seperti menghormati orang tua,
gotong royong sesama teman, serta yang bersifat kolektif seperti
mendirikan pemerintahan yang bersih dari KKN (korupsi, kolusi, dan
k.
nepotisme), atau membangun sistem keamanan sosial untuk
td
kesejahteraan rakyat. Amar makruf maknanya bisa disamakan dengan
tn
lo
la
tn
]h
n.
tn
5i.
ta
rp
/a
rn
humanisasi. Humanisasi berarti memanusiakan manusia dan
,"nenghilangkan ketergantungan dari orang lain. lntinya, seorang
pelajar harus melawan segala bentuk dehumanisasi (tidak
tr
memanusiakan manusia).
ta
o
^:
il
ri
n
ai
e
n
n
n
i.
n
).
tr
ri
Dehumanisasi terjadi di antaranya karena adanya alat-alat
teknologi, baik berupa alat-alat fisik seperti HP, tivi, internet, games,
dan alat-alat kecantikan, serta barang-barang elektronik lainnya. lni
bukan berarti kita anti-globalisasi dan gaptek terhadap alat-alat
modern. Tetapi sebagai bentuk kritis dan tidak menerima sesuatu
secara mentah-mentah. Karena, teknologi sangat berpengaruh sekali
dalam kehidupan manusia. Dia bisa membuat manusia menjadi
terasing dari lingkungan sekitarnya. Orang mudah tertipu dengan
mesin buatan mereka sendiri, sehingga hilang kesadarannya sebagai
manusia yang mampu berpikir mandiri.
Nahi munkar bisa berarti mencegah teman dari mengonsumsi
narkoba, melarang berkelahi, memberantas perjudian, sampai
membela nasib kaum buruh dan tani, serta mengusir penjajah. Kita
harus berani melawan produk-produk Barat yang menindas budaya
Modhob Kritis sebogoi Alot Eaca
-
11
kita dan berani menentang ketidakadilan adanya kebijakan
pembangunan mall-mall bertingkat yang membuat kesenjangar
sosial semakin jelas antara si kaya dan si miskin.
Makna nahi munkar bisa disandingkan dengan liberasi yang
be ra rti memerdekaka n/mem bebaskan. Sasaran liberasi adalah sistern
pengetahuan, sistem ekonomi, dan sistem politik. Pembebasan dari
sistem pengetahuan adalah usaha kita untuk membebaskan
masya ra kat dari sistem pengetahuan yang materialistis-ka pita list s,
da ri dom i na si struktu r tatanan masyarakat, misalnya dari klos dan sek.
lnilah yang menyebabkan manusia menjadi licik dan ingin menang
sendiri, Kita juga harus melakukan aksi pembebasan dari sistem
ekonomi yang selalu menindas rakyat miskin, seperti melawan adanya
i
kenaikan harga BBM dan TDL (Tarif Dasar Listrik).
Pada perspektif yang sangat filosofis, berpikir kritis sama saja
dengan berpikir radikal. Rodix arlinya akar, sehingga berpikir kritis
artinya berpikir sampai ke akar suatu permasalahan, mendalam,
bahkan melewati batas-batas fisik yang ada (metafisik). Sebagar
contoh, ketika kita berpikir kritis tentang sebuah gunung, maka kita
tidak hanya berpikir bahwa gunung itu setumpukan tanah dan
pepohonan, melainkan ada apa di balik ciptaan gunung yang tinggi
dan besar itu. Jadi, kita bisa berpikir beyond atau melampaui. Kritis
dalam artian ini menemukan makna terdalam dari sesuatu yang
berada dalam suatu persoalan teftentu (Musa Asyarie, 2002).
Nah, lebih jauh kita akan menelusuri makna kritis secara historis
dan sedikit rumit.Tapi nggak apa-apa. Karena tulisan ini menginginkan
makna kritis yang cukup mendasar dan teoritis. Kunci utama dalam
memahami teori kritis adalah kata'kritik'. Kritik merupakan program
yang dimiliki oleh Madzab Frankfurt untuk merumuskan sebuah teori
yang emansipatoris tentang masyarakat modern. Madzhab Frankfurt
merupakan aliran sosial dalam teori kritis yang muncul di Jerman
(Universitas FranKurt) pada awal abad ke-20 dengan tiga tokoh utama
Teodor Adorno, Horkheimer, dan Herbert Marcus.Tiga tokoh inisering
disebut sebagai generasi awal dari Madzhab Frankfurt yang kemudian
diteruskan dengan generasi kedua yaitu Jurgen Habermas.
12 -
Eerhota nu Eemamo Eudoya Pop
ln
ln
llg
m
lri
tn
i<
$.
1g
rm
ya
ija
tis
m,
lai
ita
an
!si
his
ng
ris
EN
lm
lm
nri
Lrt
lan
Ina
hs
hn
MadzhabFrankfurtsebenarnyasatualiranyangmelaktrkankritik
(Marxian)'
.erhadap pemikiran Karl Marx dan para penerusnya
vaiaupun sebenarnya fuladzhab Frankfurt itu sendiri tidak bisa
l'/larxis. Karena
: i pisahkan sejarahnya dari perkernbangan pemikiran
perkenrbangan
iebih
:agaimana pun Madzhab Frankfurt rnerupakan
'rlanya
saja, Madzhab Fiankfurt selalu
anjut dari Marxisme di Barat.
neiancarkan kritik-kritiknya terhadap Marxis yang rnenimbulkan
tidak.
<esan bahwa Madzhab Frankfurt anti-Marx, padahal sebenarnya
Madzhab Frankfurt
'.emudian, pada perkembangan selanjutnya
nenuaibanyakkritikdarikalanganmahasiswajermankarena
:iar:ggap ticlak mampu mewujudkan inti pesan dari Marx' yaitu
-nembebaskan nnanusia yang tertirTdas akibat adanya perbedaan keias
pada
;orjuis dan kelas proletar. Kelen:ahan mereka memang terletak
.reterbatasn teoriyang mereka rniliki (Fr"ancisco Budi Hardiman, 1993)'
Baiklah, kita ridak akan berlama-lama membahas tentang
',iaclzhab Frankfurt, tetapi kita langsung mernfokuskan pada arti kritis
iu sendiri dalam perkembangannya pada masa-masa pencerahan
: oad ke-i 7 sampai abad ke-i 9 (Renaissance di Prancis dan Aufklarung
pemikir kritis paca
Ji Jerman). ll'lenurut Madzhab Frankfurt, ada empat
:bad pencerahan ini yang bisa dijadikan rujukan untuk memahami
rakna kritis. Mereka itu adalah lmmanuel Kant (1724-1804), GWF.
(1856tege| (,1770.i831), Karl Marx (1818-1883), dan Sigmund Freud
] 939). Kita akan membahas kritis dalam arti Kantian, Hegelian,
\4arxian, dan Freudian. Berikut ini adalah ulasannya'
Pertama, kritis dalam arti Kantian adalah melawan dogmatisme
sebuah ajaran yang tidak bisa diganggu gugat) dengan sikap
skeptisisme. Dogma biasanya terdapat dalarn ajaran agama yang
:arus diterima kebenarannya tanpa dibantah dan diragukan. Karena
;etiap agama pasti memiliki dogma. skeptisisme merupakan sebuah
,ikap keraguan yang sangat mendalam dalam melihat sebuah
<ebenaran serta sikap tidak lekas percaya pada sebuah kebenaran
:enentu sebelum diuji terlebih dahulu keilmiahannya' Apakah sesuai
Jengan fakta di Iapangan atau tidak. Karena itu, rasio atau akal dituntut
jangat berperan dalam menentukan sebuah kebenaran, baik yang
rerbentuk fisik maupun yang mistik.
Modzob Ktitis sebogai Alat Baca
- 13
Pengertian kritis dalam arti Kantian memang cukup berani. Kita
diajak untuk ragu terhadap segala sesuatu. lbarat ingin membeli buah
mangga di pasar. Ketika kita ingin memastikan apakah mangga itu
tidak busuk semua, maka ambillah sebuah keranjang lalu pilihlah
mangga itu satu per satu dan masukkan ke dalam keranjang secara
perlahan-lalan. Dengan demikian kita akan yakin, bahwa mangga
tersebut tidak ada yang busuk. Prinsipnya, kritis dalam arti Kantian
adalah kegiatan menguji valid atau tidaknya sebuah pengetahuan
tanpa ada prasangka/asumsi. Kegiatan ini hanya dilakukan oleh akal
(Francisco Budi Hardiman, 1993).
Kedua, kritis dalam arti Hegelian tidak sama dengan Kantian.
Justru Hegelmelakukan kritikterhadap konsepsi kritis yang dibangun
oleh Kant. Menurut Hegel, Kant terlalu mendewa-dewakan akal. Seolah
akal sudah sempurna dengan keutuhan akal itu sendiri. padahal,
menurut Hegel, akal tidak bisa dipisahkan dari proses yang cukup
panjang dari perjalanan sejarah pembentukan akal itu sendiri. Justru,
akal akan semakin sadar dan menemukan kesadaran tertingginya
ketika akal bertemu dengan rintangan-rintangan yang cukup panjang.
Artinya, kritis dalam konsep Hegelian merupakan refleksi diri
atas rinta ngan-rintangan, tekanan-tekanan, dan kontradiksi-kontradiksi
yang menghambat proses pembentukan diri dari akal dalam sejarah.
Dengan kata lain, kritis juga berarti proses menjadisadar atau refleksi
atas asal-usul kesadaran. Sederhananya, kritis berarti dialektika. Karena
bagi Hegel, kesadaran tertinggi muncul ketika kita telah berdialektika
dengan rintanga n-rintangan tersebut (Francisco Budi Ha rd i ma n, 1 993).
Jadi, kritis itu mengisyaratkan adanya dialektika tesis-antitesissintesis. Ada sebuah teori, kemudian teori itu dihujat kelemahankelemahannya karena dianggap tidak bisa menjawab anomalianomali (kerusakan) yang ada, sehingga melahirkan teori baru. Teori
baru itulah yang dinamakan sintesis. Begitu selanjutnya, teori baru
tersebut mengalami dialektika lagi dan dihujat karena tidak bisa
menjawab permasalahan yang ada, sehingga digantikan oleh teori
baru berupa sintesis yang lebih baru.
14 -
Berhata ltu Eernomo Budoyo Pop
ita
nh
Irondff$flt tolrott l8illfin$
hu
bh
hudaw rutt
lra
ga
"mengh ilongkon
i-
EII
kesodorr:n kito
bn
seboqoi monusia
yong bebos.'
lal
"budoya pop
iiu
kemunkcran. kita
P0[10
horus meicrongnyc
dengon konsep ilmu
troire
sosioi
profetik
ciptcon soyo."
!'+
l{wrtowiitlyn
-permcsolohonnyo
oda pado monusia itu
sendiri. fd-nyo tidak
biso dikendoiikon
oleh Superego-nyo."
/*
"budoyo pop itu
6
dogmo yang horus
dilowon."
Sigmud Freud
lmmanuel!{mt
"budoyo pop itu milik
pemodol, tidok
berpihok poda koum
proiztor, don honyo
"hiCup itu diaiektis.
Sayo yokin budcyo
pop okon digontikan
menciptokon klos
sosial ontora borjuis
don proletor,"
dengcn budoya
boru."
Itafl ilarr
$slf
lt8$el
Modzob Kritis sebagoi Alot Boco
-
15
Ketigo, kritis dalam arti Marxian adalah upaya pembebasan diri
atau emansipasi dari penindasan yang dihasilkan oleh hubunganhubungan kekuasaan dalam suatu masyarakat (Francisco Budi
Hardiman, 1993). Teori kritis ini tidak bisa dipisahkan dari realitas di
mana Marr berada, bahiva pada saat itu terjadi penindasan antara
kaum pemilik.:roda a ias borjuis (sang majikan)terhadap rakyat jelata
yang menjadi budak. Untuk melanjutkan hidup mereka, terpaksa para
budak itu bekerja untuk memenuhi ketakanan-tekanan para pemilik
pemodal. Dari perbedaan keias inilah, Marx ingin membebaskan
ketertidasan kaum proletar dari kaum borjuis dengan melukiskan
hubungan-hubungan ekonomi-poiitik. Marx menganalisis, siapa saja
pihak yang diuntungkan dan siapa saja oihak yang dirugikan.
Kritis yang diinginkan Marx adalah keadilan scsiai baEi seluruh
rakyat sebagaimana yang terdapat dalam sila kelima dari Pancasila,
dasar dari negara Republik lndonesia. Kritis o/o Marx berbeda dengan
Hegel. Menurut [Vlarx, Hegelterlalu jauh dari realitas hidup dan tidak
menyentuh pada hubungan antarmasyarakat (idealisme). Karena, kita
hidup selalu mengalami kontradiksi dan pertentangan. Dengan
melukiskan aCanya kelas boljuis dan proletar tersebut (materiaiisme),
kritis yang ciiinginkan Marx bertujuan pada pembebasan dari
ketertindasan. Karena itu, sebenarnya Marx bisa dianggap cukup
relegius. Karena tujuan-tujuan tersebut sesuai dengan prinsip-prinsip
hiclup dalam semua ajaran agama. Hanya saja dia atheis.
Keempat, kritis dalam arti Freudian hampir sama dengan Hegel.
Hanya saja, Frued lebih spesifik pada individu manusia, terutanra pada
perkemL:angan psikisnya. Kritis dimaknai oieh Freud sebagai refleksi
baik dari individu maupun mas;vakarat atas konflik-konflik psikis yang
rnenghasilkan ketidakbebasan internal, sehi ngga dengan cara refleksi
itu individu dan masyakarat tersebut dapat membebaskan diri dari
kekuatan-kekuata n luar ya ng mengaca
u ka
n kesadaran nya. 5i ng katnya,
kritis Freudian adalah pembebasan individu dan masyakarat dariyang
irrasional (tidak masuk akal) menjadi rasional (masuk akal) dan yang
dari ketidaksadaran menjadi kesadaran.
16 -
\
Berhala ltu Bernoma Budaya PoP
Lagi-lagi, pengertian kritisa/a Freud tidak bisa dilepaskan konteks
sosio-historis di mana dia berada, bahwa pada saat dia hidup sebagai
psikolog, banyak pasien-pasiennya yang mengalami gangguan
kejiwaan seperti histeria, fobia, neurosis, dan macam-macam
psikopatologis lainnya (Francisco Budi Hardiman, 1993). 5ubyek
pembahasan kritis alaFreud adalah manusia itu sendiri.
Apakah membingungkan? Jawabannya bisa iya, tapi bisa juga
tidak.Tergantung pembaca. Karena itu, bukanlah halyang salah ketika
kita membaca tulisan ini dua kali bahkan berkali-kali. Pada akhirnya,
penulis berharap tidak bingung lagi. Karena dengan empat
pengertian kritis di atas, wawasan kita semakin bertambah luas, dan
dengan empat metode di atas pulalah kita semakin berani dalam
menganalisis hubungan struktural antara kita dengan pihak-pihak
yang terkait serta untuk menganalisis mana pihak yang dirugikan dan
mana pihak yang diuntungkan.
Mengapa Harus Kritis?
Setelah memahami apa dan bagaimana kritis itu, maka muncul
sebuah pertanyaan: Mengapa kita harus kritis? Hal inidisebabkan agar
persoalan-persoalan ketimpangan di masyarakat bisa diselesaikan
dengan tujuan mengembalikan fungsi manusia sebagai makhlukyang
sadar akan keberadaannya sebagai insan yang berakal sehat dan
bermoral mulia.
Setiap diri menusia memiliki tingkat kesadaran yang berbedabeda. Menurut,;Freire, sebagaimana yang diungkapkan oleh Mansour
Fakih dkk,.kesadaran manusia terbagi menjaditiga macam, kesadaran
magis (m agicol consci ousness), kesadara n naif (naivol consciousness),
ran kritis (criti ca I co n sci o u s n ess). Masi n g-masi n g kesada ran
memiliki makna dan aplikasi yang berbeda. Sekarang kita mencoba
menerapkan kesadaran tersebut pada kasus kemiskinan. Alasan
mengambil kasus kemiskinan, karena kita sering menjumpai kasus
ini dalam kehidupan sehari-hariyang hingga kini belum kunjung usai.
Semua manusia mafhum, bahwa Tuhan menciptakan segala
sesuatu di dunia.ini secara berpasang-pasang. Ada hitam pasti ada
da n' kesada
Modzab kitis sebdgai Alat Eoco -
17
putih. Ada laki-laki pasti ada perempuan. Ada kebaikan pasti ada
keburukan. Ada malam, ada siang. Ada kehidupan, ada kematian.
Begitu pula ada orang kaya, pasti ada orang miskin. Seseorang yang
memiliki kesadaran magis, dia termasuk orang yang tidak mampu
mengetahui kaitan antara satu faktor dengan faktor lainnya. Dia akan
mengatakan, bahwa kemiskinan terjadi pada seseorang karena sudah
menjadi takdir Tuhan. Jika Tuhan menghendaki seseorang miskin, ya
jadilah dia miskin walaupun sudah berusaha berkali-kali. Teori yang
digunakan pasti teori kun fayakun. lnilah kesadaran yang disebut
sebagai kesada ran yang fatalistik da n mem posisika n d iri sebagai obyek
yang tidak berkesadaran" Dalam bahasa agama (lslam), penganur
kesada ra n ma g is termasu k pen g kut aliran J a bba riy ah, y aitua i ra n ya n g
berprinsip bahwa segaia sesuatu telah ditentukan oleh Tuhan.
Lain halnya dengan kesadaran naif. Jika seseorang yang
berprinsip pada aliran ini, dia akan mengatakan bahwa akar penyebab
dari sebuah pernrasalahan berasal manusia itu sendiri. Ketika dia
meiihai kemiskinan di suatu oerkampungan, maka dia beranggapan
bahwa yar:g rnenjadi penyebabnya adalah karena mereka malas
bekerja, ticiak ada usaha, tidak bekerja ker.as, serta bei.pendicjikan
rendah" Dia sadar kalau dirinya miskin, tetapi hanya berhenti pada
dataran naif. lnilah yang dinamakan sebagai kesadaran rugu dan tidak
akan membawa pada perubahan yang lebih baik.
Jika !^lita penganut a!iran kesadaran kritis, maka kita aka rrnembaca realitas yang timpang karena disebabkan pada asper,
sistem dan struktur sebagai sumber masalah. Dia akan meiihat dar
berpikir lebih jauh, bahwa kemiskinan disebabkan oreh faktor struktu I
sosial dan sistem pemerintah yang rusak. Dia meiihat sebuar
pen:asalahan karena ada pihak-pihak yang terkait (stakehotder) yang
rnenyebabkan kemiskinan terjadi di negeri ini. penganut aliran ir,
memiliki ketajaman akal. Dia akan terus bertanya, apa akar masalah
dari kemiskinan? Siapa saja pihak yang bertanggung jawab dalan
rnasalah ini? Siapa pihak yang dirugikan? Lalu solusi apa yang har.us
d i la ku kan beserta ta hapan-ta ha pa n nya. Den gary pa rad igrna kritis in i la lkita mampu mengidentifikasi'ketidakadilan'yang terjadi dalam sisten
i
18 - Eerhola ltu Bernamo Budaya pop
I
ada
n
ng
pu
(an
ilt
r
a
n struktur yang ada. Kemudian mampu melakukan analisis
yang
:agaimana sistem dan struktur itu bekerja, sehingga ada solusi
^ a rus dilakukan.
Tiga kesadaran tersebut yang rnembedakan bagaimana
,.,uo,.ng bertindak dalam kehidupan sehari.hari. Ketika kita
kita melihat kasus
-emakai HP atau menonton tivi, pada posisi mana
Posisi magis, naii atau kritis? Jawaban ada di benak kita
::rsebut.
rasing-masing.
cut
bab
Tanda-tanda Kritis
setelah kita memahami mengapa harus kritis, maka berikut
ini merupakan indikasi atau tanda-tanda seseorang bisa disebut
sebagai manusia yang kritis- Ada beberapa yang harus menjadi
perhatian.
1. Memiliki Kesadaran
rdia
pan
Sadarmengisyaratkanbahwaduniadanrealitashidupini
bukanlahsesuatuyangsudahmatiataustatis,tetapibisa
k
nut
ng
n9
berubah-ubah. Kita harus sadar, bahwa realitas dunia hanya
hasil kreasi manusia dan tentu dapat diubah oleh manusia
yang lain. Tidak ada sesuatu yang tidak bisa berubah kecuali
alas
kan
ada
idak
kan
2.
pek
dan
ktur
uah
inipenuhdengantarik-menarikdanpermainankepentingan
antara satu lofongan dengan golongan yang lain' antara
pemodaldan buruh, antara majikan dan pembantu. Kita harus
mampu menguraikan adanya berbagai pertentangan
ng
ini
lah
a
lam
a
ru5
ila h
m
perubahanitusendiri,demikiankataLouiso.Kattsoff,penulis
buku Penga ntar Filsafot.
Lahir KePekaan
Peka menunjukkan bahwa kita harus mampu memahami
berbagai bentuk kontradiksiyang ada di sekitarnya serta relasi
masing-masing kelompok. Hal ini menunjukkan bahwa dunia
3.
tersebut, serta Para PelakunYa.
Bangkit KePedutian
Peduli merupqkan bentuk nyata dari sadar dan adanya rasa
tanggung jbwab. Hal ini menunjukkan bahwa kita harus
Madzab
Kritis
sebagai Alot Boco
-
79
memiliki ikatan komitmen dan konsisten terhadap realitas
yang timpang untu k segera dirubah menuju kondisiyang lebih
baik. Peduli menjadi dasar bahwa kita harus rerlibat aktif dalam
aksi perubahan. Kepedulian menjadi tugas penting karena
dengan tahapan ini akan lahir sosok manusia yang memiliki
empati sosial untuk perubahan yang nyata.
4. Ada Aksi
Setelah kita memiliki kesadaran, kepekaan, dan kepedulian,
maka rangkaian selanjutnya adalah pembelaan nyata berupa
aksi. Aksi merupakan bentuk keterlibatan yang sebenarnya
dalam proses perubahan. Hal ini menuntut agar kita
melakukan keberpihakan yang jelas. Tentunya keberpihakan
itu kepada golongan yang tertindas atau lemah. Dalam konteks
ini, golongan yang tertindas adalah mereka yang menjadi
korban-korban dari budaya pop. Keberpihakan menjadi kunci
pembuka dari perubahan kepada siapa kita berani r"nembela
untuk keadilan.
Dengan memakai metode ini, budaya pop dapat kita baca
secara kritis sehingga kesadaran kita sebagai manusia tidak hilang
karena mimpi-mimpi indah yang dapat meninabobokan kita.
20 -
Berhalo ltu Bernamo Budoya pop
IlBililtllfll m8r8lm IsilIfln$
BUDnVn p@p
I
Budcya pop itu
samocom jus yo2
1{
kon nomonyo mirip
pop ice
harus lowqn
budoyo pop.
Koreno itu
menjojoh bongso
Timur
Kito kon
hor"us
goul, Bro. Jcdi, yo
enjoy ajo logi
j
a
l
Soyo sering belanjo
di supermoket Moll.
Soyo nggo meroso
rugi kok. Logion dingin
Molinyo. Kon nyomon
tuh
kilo harus
6ue mah pecondu
internet & gome
ini berbohoyo.
Kitc tidak boleh
larbowa orus.
Kolion
online. 5o, no
comment dech
I
punyo
blocbery pok?
wah. korbon
Pop
nih
Modzob Kritis sebagai Alat Baco
-
21
$etall lui,
ilafitur lluimul
E
fI
=
-
:visi merupakan sebuah alat penangkap siaran bergambar. Kata
= evisi berasa I da ri kata tele yang berarti jau h dan vi sion ya ng bera rti
'--oak. Jadi, televisi berarti tampak atau dapat melihat dari jarak
, - - Di !ndonesia televisi bisa disebut dengan TV, tivi, teve atau tipi
<ipedia). Untuk selanjutnya, akan dipakai kata tivi saja. Bukan apa, -:, biar simpel.
Tivisebenarnya merupakan salah satu media untuk mendapatkan
''rrmasi yang cepat, fakta akurat, dan kabar-kabar yang terjadi di
-:r dugaan kita. Dia mempunyai dua fungsi pokok, sebagai sumber
':rmasi dan juga sebagai sumber hiburan. Tapi entah kenapa, tivi C
.geri ini hampir 90 persen isinya hiburan semua. Kalau pun ada
=rita, terkadang dibikin hiburan. Tivi kita sepertinya sudah mulai
.rrakin melenceng dari fungsinya.
Hal inilah yang akhirnya mengakibatkan tivi kerap ditud nc
=cagai biang keladi dari permasalahan, seperti anak menjadi ma a.
.:lajar, cenderung meniru tingkah laku buruk dari apa yang dilihat c
. i, aktivitas fisik anak menjadi berkurang karena lebih banyak cuc-.
- depan tivi, dan sebagainya. Sejumlah penelitian menunJi,Iri-ahwa anak yang menonton acara kekerasan di tivi, cende._-:
- enampilkan tingkah laku agresif ketika berinteraksi denga r^ :. - : -i
SekoltLca
\'::,:--,
-- -23
temannya (Pikiran Rakyat Online,I1 Januari 2008). ltu juga yang
menyebabkan tivi bagaikan dua sisi mata uang yang tak bisa
dipisahkan. Di satu sisi memiliki dampak positif, di sisi lain memiliki
dampak negatif. Cukup tipis untuk membedakannya atau malah tidak
(
.bisa membedakan rnana yang baik dan mana yang buruk karena sudah
:i
tergiur dengan program-programnya.
Ada sedikit cerita dari pengalaman penulis. Mungkin ini bisa
menjadi contoh untuk kita bersama, terutama bagi penulis pribadi.
Penulis mempLrnyai keponakan. Namanya Aldi. Tentunya keponakan
itu bukan diJogja, tapi di Lampung. Penulis sempat bersamanya untuk
beberapa minggu. Awalnya, keluarga paman saya ini tidak memiliki
tivi, apalagi komputer. Namun hidup haru-s berubah dan kehidupan
keluarga paman saya pun ikut berubah. Mereka kini memiliki tivi,
kornputer pun ada dua buah.
Kini, kebiasaan menonton tivi tidak bisa dilepaskan oleh Aldi.
Bahkan remot pun harus dia yang memegang. Tak ada seorang pun
yang boleh mengambilnya tanpa seizin Aldi" Kebiasaannya yang dulu
rajin mengikuti tadarus sore hari, kini menjadi jarang disebabkan
tontonan gosip yang selalu menghadirkan artis-artis cantik dan
terkenal. Shalat Maghrib dan lsya'di masjid pun mulaiditinggalkannya
secara perlahan-lahan. ltu juga disebabkan karena program tivi yang
menyajikan tayangan sinetron anak muda penuh glamour dengan
soundtrack lagu dari band-band papan atas negeri ini.
Sang ibu pun tak ingin ketinggalan. Saat malam hari, ibu empat
anak ini rutin menyaksikan program acara sinetron keluarga dan Misteri
llahi.Sang ayah hanya mendapat jatah pagi hari untuk menonton siaran
berita. ltu pun terbatas waktunya. Karena jam tujuh harus sudah
berangkat ke sekolah. Maklum, beliau mejabat sebagai kepala sekolah
di kampungnya.
Kita pun masih ingat dengan sederetan film-film ternama
berkelas internasional semisal Titanic dan Ihe Lord of The Ring yang
sempat mewarnai dunia pertelevisian kita, Hadir pula film-film
ngepopala remaja gaulyang akhirnya bertenggerdi panggung televisi,
seperti AADC (Ada Apa dengan Cinta), Dealova, Eifel... l'm in Love, dan
24 *
aerhalo nu Aemamd Budayo Pop
-(r
t
n
(
i
SA
Cinta Pertama. Bahkan ada yang dijadikan cerita serial seperti yang
terjadi pada film Heart.
iki
Dalam kontes musik, lahir band-band baru yang hampir
ak
<eseluruhannya dirajai oleh anak muda. Lagu-lagu mereka pun hampir
:iap jam selalu mewarnai program acara televisi. Ada yang dijadikan
1g
ah
SA
di.
an
uk
iki
an
vi,
ul.
JN
rlu
an
an
rya
ng
an
la:
1."
la1-ta
l:
t-;
i-
i!
,i:-
soundrack film, soundtrack iklan, atau konser di berbagai tempat di
:anah air. Tentunya satu sama lain saling menggaet penggemarnya.
libuan kaset mereka pun tercecer di pinggir jalan.
Tivi merupakan tanda dari globalisasi. Dia lahir dari rahirn
rrodernisasi. Modernisasi yang terkadang tak selalu membawa
<ebahagiaan. Menjadi sesuatu halyang sulit untuk menolak kehadiran
tivi di era goblogisasidan gombalisasiyang serba tanpa skat dan batas
ni. Seolah, tivi telah menjadi salah satu menu wajib dalam keluarga.
Mungkin, slogan "Matikan Tivimu" yang juga pernah menjadi buku
bacaan hanya sebagai gonggongan anjing yang ditinggalkan kafilah.
lronis memang. Karena kita telah masuk ke dalam'lubang hitam'
modernisasi dan menjadi agak sulit untuk keluar dari Iubang tersebut.
'Barang ajaib' berbentuk kotak itu telah menjadi obat yang rnampu
rembius jutaan manusia secara perlahan-lahan tanpa disadari oleh
-anusia itu sendiri. Seluruh program acaranya telah menjadi pilyang
.':mpu menawarkan ilusi-ilusi indah. Para produser pun telah
='hasil meninabobokan kita, tertutama kawula mudanya.
Walaupun kita sudah mengetahuinya, tetapi tetap saja belum
.:ar, Generasi muda yang seharusnya mampu melawan proses
=*bodohan ini, ternyata telah terlena dengan tayangan-tayangan
.',:but. Meminjam istilah Sigmund Freud, tivi adalah ilusi yang harus
.rsnahkan! Karena dia telah menawarkan janji-janji palsu yang
-. sa k identitas generasi muda.
=
ial ini bukan menandakan bahwa tivi divonis seratus persen
- ,3ai media yang tidak berguna. Sebenarnya banyak juga tayangan
- , ang bermanfaat bahkan harus ditonton, semisal berita, liputan
--..s (investigasi, buser, dll), discovery, nationol geogrophic, english
-'
19, dan bedah tokoh. Lalu, bagaimana dengan tayangan-tayangan
,-. :3h yang tidak bermoral?Tinggalkan!Cariaktivitas lain yang bisa
Sekoti Lagi,
l\4olikon livimu!
- 25
menghindarkan kita
a dari sekadar menonton program yan
vans tiaat
berguna
Sekarang, jangan sekali-kali kita pernah meletakkan tividi kamar
tidur atau di ruang belajar. lni bisa menggangu kreativitas dan
konsentrasi kita saat kita belajar. Kalau sudah lihat tivi, maunya tiduran
sambil pegang remot. Padahal sebenarnya acaranya nggak bagusbagus amat. Hanya sinetron, sinetron, dan sinetron yang nggak jelas
ceritanya. Bagi yang sudah ketagihan, susah untuk menyingkirkan
barang segede kardus itu (bahkan ada yang lebih kecil lagi). Kalau mau
dijual sayang, apalagi dibuang. Karena kalau pas lagi suntuk bisa buat
hiburan. Kalau diletakkan di luar rumah, jelas digondol maling!Ya tho?
Kita tentu tahu kalau semua siaran tivi hampir dibanjiritayangan
sinetron yang jumlahnya puluhan. Hampir tiap hari, dari pagi, siang,
sore, dan malam pastiada sinetron. Sepertinya kita kehadiran negara
baru, yaitu "Negara Sinetron lndonesia". Acaranya pun hanya
menampilkan tayangan hedonis yang berlebihan, cerita yang sok
religius tapi menyesatkan, kisah sepasang anak muda yang sedang
menjalanicinta monyet, kisah kyaiyang melawan monster jahat, dan
juga cerita hantu baik yang tidak masuk akal. Lengkap sudah
kekonyolan dan kekocakan negeri ini.
Belum lagi acara-acara yang dikemas sepertineuzs. presenternya
hampir selalu sepasang pria dan wanita. Biasanya si pria hampir selalu
kebanci-bancian.lsi beritanya tak tebih dari mengumbar aib orang
lain, membedah rahasia keluarga, masalah perkawinan, bahkan ada
infotainmen khusus selebritis anak dan anak selebritis. Pertanyaannya
pun seperti nggak ada gunanya, seperti apakah anak itu sudah bisa
berjalan? Sudah bisa ngoceh? Atau sudah bisa nungging? padahal
perta nyaan-perta nyaan seperti itu pasti dialami oleh semua anak yan g
lahir. Acara semacam inijelas membodohkan dan merusak mental
itu.
anak
muda.
:.*
Berdasarkan Nielsen lndex, anak-anak umur antara 2 hingga 12
tahun menonton tivi rata-rata 25 jam setiap minggunya. Bila anak
anda salah satu dari mereka,rb6rarti anak anda akan menghabiskan
15.000 jam menonton tivi pada waktu ia lulus SMA dari sekitar 4.000
26 -
Berhalo ltu Bernama Budoyo Pop
fiuluat$a rehutfin
sehslum.
ncnRn
m
uhui.. bentor logi odo
nih.
nonton ohh
film kortun keren
hobis ini horus nonlon infotoinment..
po-sti gosipnyo bokolon
woh dch woktunyo
nonton liputon pemilu nih..
osik-osik
netron tersondung
seoscn
(}
/\\J
h
gokil hobis..
1.3
dah maen tuh
rl
po..
vo
<,/
6
SekotiLagi, MatikonTivimu!
- 27
se$[dflh..,.
DUAKKK,,!
!
ll
GEOEBUKKK..!!
frAfrTT
i
#a t<()
\J
28 - Berhola ltu Bernoma Budaya
pop
AARRRRCCG,.
, V,,
/'/ "-Y--
am lebih banyak dari waktu yang dihabiskannya di sekolah. Bita tidak
:rawasi secara selektif, setidaknya anakanda telah menyaksikan 18.000
:nis kejahatan seperti pembunuhan, perampokan, pemerkosaan,
:,emukulan, pelecehan seksual, dan lain sebagainya.
Selain itu, jika kita tidak hati-hati maka anak kita akan menjadi
arget iklan yang berusaha untuk menjual produknya yang belum tentu
:ermutu. Menonton tivi yang berlebihan bisa berdampak pada
,erkurangnya interaksi di antara sesama anggota keluarga dan
:rjadinya kegemukan pada diri anak, misal kebiasaan ngemil saat
-rontoR dan buruknya prestasi akedemik di sekolah. Karena itu,
.ebelum menonton tivi seleksilah terlebih dahulu, karena banyak
:ayangannya tidak bermanfaat dan mempengaruhi perilaku anak.
lontohnya film kartun yang sering menampilkan kekerasan (Tom &
J
Semakin banyaknya tayangan kekerasan yang marak ditivi dapat
',rendorong anak mempunyai persepsi yang sama dengan yang
jitonton dari tayangan tersebut. Bahkan tayanEan kartun yang
rotabene tayangan khusus untukanak-anak pun sangai kental dengan
:esan kekerasan. Sudah banyak penelitian yang membuktikan bahwa
,emakin sering seorang anak menonton tivi, semakin sama nilai yang
:ianutnya dari tayangan tersebut. Anak yang sering menontcn
.ayangan kekerasan mempunyai perilaku yang lebih agresif. Konsep
ierempuan ideal pun dibentuk oleh tivi dengan mengatakan
rerernpuan yang cantik adalah perempuan bertubuh langsing, kulit
:;tih, rambut panjang dan lurus, serta manur terhadap laki-iaki
www.depkes.go.id).
Itu semua membuat kaurn muda kita hanya bisa bermimpi
menjadi seperti tokoh dalam tayangan tivi. Karena itu, janganlah
menjadi budak tivi! Mari kita memilih dengan baik acara tivi yang
akan kita tonton. Kalau tidak mampu memilih atau memang tidak ada
cilihan, mudah saja, matikan tivimul Kita tidak ingin membentuk
generasibaru yang bermasalah secara kejiwaan. Peran aktif orang tua
sangat diharapkan untuk mendidik anak-anak yang lebih matang.
Sekoit
laqi',':a. :' -, - - - 29
Sekarang, apa yang harus kita perbuat sebagaiwarga biasa?
ada! Karena kita bukan direktur utama dari sebuah stasiun tivi, bukan
produser pada sebuah program acara, dan bukan pula sutradara atau
penulis skenario dalam proses pembuatan alur cerita film. yang bisa
kita lakukan hanya meninggalkan produk mereka dan mencari produk
lain yang lebih berkualitas. Tapi terkadang kita masih senang dengan
produk yang kurang berkualitas tersebut. Karena produk yang kurang
berkualitas biasanya malah lebih nikmat ditonton. sekarang, kita hanya
bisa merniiih: lngin menjadi budak terevisi atau membebaskan diri
dari perbudakan tersebut? sekali lagi, ambir remot Anda. f.iik, matikan
tivimu!
3O
-
Berhala ku Bernoma Eudayo pap
dak
kan
tau
lisa
iuk
Jan
Ing
rya
Iril
ran
[P,
Grla ffilrD trenill tesr tlnl
penaa itu bernam a handphone,
disingkat HP. Bentuknya kecil,
llsimpel, tapi dahsyat. Sebenarnya menurut guru
bahasa lnggrisku
saat pernah kursus), istilah itu tepatnya adalah mobilephone. Nggak
:au juga kenapa kok pakai istilah "hand". Tapi secara khusus tulisan ini
nggak akan membahas tentang itu. Sedahsyat apakah benda itu? Apa
untungnya bagi kita? Mari kita lihat ulasannya.
Di era 1990-an, HP masih menjadi barang langka dan hanya
Cimilikioleh orang-orang tertentu atau kelas menengah ke atas.Tetapi
awal mula millenium ketiga, yaknitahun 2000-an, HP menjaditeman
akrab dan sudah familiar di tangan masyarakat, baik kalangan elit
hingga masyarakat kelas bawah. Dari tukang becak hingga presiden.
3ahkan antar sesama pemulung pun sudah saling sms. Hebat kan,
Kini, HP sudah menjadi semacam aksesoris wajib bagi setiap orang.
iika tidak ada teman bicara, maka HP bisa menjadi penghibur setia
tanpa mengeluh sedikit pun. Kita pun bisa memilih jenis-jenis Hp.
Fungsi HP sebenarnya sebagai penunjanq proses komunikasi
agar lebih cepat, mudah, dan piaktis. Kita tidak perlu lagi pergi ke
wartel atau kirim surat lewat jasa pos yang memakan waktu cukup
lama. Belum lagi ongkos kirim yang mahal. Di HP sudah ada fasilitas
Short Messoge Service (SMS) yang fungsinya sama dengan surat. Hanya
dengan ganti rugi 350 perak (bahkan ada yang jauh lebih murah dari
He Goya Hiduptuendi Masa Kini
-
31
itu), pesan singkat langsung sampai ke tujuan. Dengan Hp, kita bisa
berbuat apa saja, miscal-miscoi-an, mencari kenalan (bila perlu "cari
paear baru" kata ST12, "kekasih gelap" kata Ungu, atau "shepia"
menurut Sheila on7),godain, ngerjain, mengancam, menipu, meneror,
dan segala perbuatan yang positif nnaupun negatif.
Lebih-iebih sekarang inijenis dan fasilitas yang ada di Hp tidak
sekadar sebagai alat komunikasi, tetapi menjadi sebuah gaya hidup
yang serba guna untuk memenuhi seqala macam kebutuhan pada
era digitalisasi sekarang ini. HP sekarang sudah bisa menjadi sebuah
kamera digital atau video digital, sebagai perangkat untuk bermain,
dan berbagai fungsi lainnya {Kompas,28 November 2005).
Banyak variasi yang bisa dipilih oleh para konsumen, baik dari
segi warna, bentuk, eashing, ringtone, garnbar, minta info, dan games.
Bahkan sudah semarak dengan fasilitas rekam suararfirm, foto, radio
dan lain sebagainya. Maka ketika beli Hp dengan fasiritas rengkap
seperti di atas, kita tidak perlu iagi beli tustel digital, tape recorder,
dan radio. Ringkas, mudah, dan ringan. Sip lah.
Ponsel, nama lain dari HP, sekarang juga bisa menjadi pemutar
musik lv1P3, pengganti senter untuk penerangan saat malam hari, atau
sekadar kalkulator untuk menghitung uang belanja bulanan. semua
cara dilakukan agar ponsel menjadi semakin menarik bagi para
konsumen. Tampaknya upaya ini akan terus dilakukan oleh para
manufaktur untuk menghasilkan ponsel yang berbeda dariyang lain.
Belum lagi fitur yang ditawarkan cukup beragam. lni semakin
membuktikan bahwa ponsel adalah gaya hidup (lifestyte) untuk
menunjukkan status penggunanya (Kompas, 28 November 2005).
Bagi anak muda, HP adalah trend dan rumor tersendiri. seolaholah kalau tidak mempunyai HP nggak pe-De dan nggak gaul. Bisa
diiihat, hampir semua anak muda sekarang selalu memegang Hp.
Entah itu HP orang tuanya ataupLrn hasil dari beli sendiri. Harganya
pun sangat bervariatil dariyang murah sampaiyang mahal, dariyang
puiuhan ribu hingga puluhan juta. Konter Hp pun berjejer di
sepanjang jalan raya menunggu mangsanya. Di mana_mana
tereantum tulisan-tulisan, seperti: Tukar tambah Hp; Dicari Hp second
32 -
Berhala ku Sernoma Eudoya pop
)isa
ca ri
)
ia"
r
or,
nmnB $D
m&$8m-massmHD
Jak
iup
:da
;ah
rin,
la
Hp-ku sih 1elek... topi lihat dulu
nih fosilitosnyo..
odo komor mandi dolom,
kulkos, don jugo tempot tidur..
punyaku jugo keren. A do TV-nyo.
Nih lihot, keren kon...
ri
es.
iio
:ap
I
ler,
tar
au
ua
tra
rra
in.
,in
Smrl
uk
omg mislh
H ittdul.. ih malu
hsa
tP.
va
rg
di
la
td
eh. HP-ku keren nih. Fosilitosnyo bonyok,
odo gome, rodio, video jugo odo..
HP,
6oya Hidup tuendi Maso Kini
- 33
dengan harga mahal; Di sinijuol Hp, horga murah, bisa nego; dan lainlainnya.
Harga pulsanya ada yang cuma ribuan hingga ratusan ribu. Ada
juga yang model pra atau oascabayar. Jenis kartunya tinggal pilih,
simpati, kartu halo, simpati pe-de, AS, mentari, lM-3, matrix, pro_XL,
jempol, fren, flexi, esia,3, dan lain sebagainya. Semuanya sesuai
dengan dompet.
Fenomena ini menjadi hal yang baru bagi kehidupan kita. Di
mana semua orang ikut terjun dan terlibat di dalamnya. Bagi anak
bebas,
muda yang ingin ikut-ikutan, maka dia selalu mengikuti
perkembangan info. Berita soal Hp bisa didapatkan melalui majalah,
koran, internet, dan media lainnya. lnformasi mudah didapat dan
diakses. Bahkai'l HP sekarang sudah menjadi sebuah mainan yang
digandrungi. Kita rela berkorban untuk membeli Hp terbaru dan selalu
gonta-ganti.
Di balik itu semua, ada sesuatu yang menjadi problem bagi
perkembangan psikologis kita, yakni kehilangan kesadaran. Kita akan
ikut dengan arus gelombang dan terninabobokan dengan barangbarang baru. Anak muda selalu ingin semua kebutuhannya terpenuhi.
Berbagai cara akan dilakukan, termasuk mungkin mencuri. Budaya
seperti ini menjadi tidak baik, karena kedudukan Hp telah menguasai
sebagian hidup manusia, padahal seharusnya kitalah yang menEuasai
teknologi.
Karena itu, kita perlu cermat memposisikan antara Hp sebagai
sebuah kebutuhan dan HP sebagai sebuah keinginan. Mungkin bagi
crang kaya, itu tidak masalah.Tetapi bagr orang pas-pas-an atau kaum
miskin bagaimana? Nlafsu haruslah dikekang dengan akai kita, sehinEga
kita dapat berpikir sesuai dengan kondisi kebuituhan. Ketika ingin
membeli HP, maka prioritas utama adalah membeli Hp yang bisa buat
teiepon dan sms saja. selebihnya bukanlah hal yang penting. sisa
uangnya dapat dimanfaatkan untuk keperluan yang lain, semisal
membeli buku bacaan, ditabung, atau membeli pulsa.
Ketika kita berbicara dengan pola pikir,,keinginan,i maka tidak
ada pertimbangan lain kecuali sesuatu yang kita inginkan itu harus
34 -
Eerhala ltu Bernoma Budoya pop
nja
h,
,L,
ai
)i
rk
ti
h,
n
g
u
tercapai dan berhasil. Maka disitu nafsurah yang berbicara. sedangkan
jika melihat sesuatu dengan sudut pandang "kebutuhan", maka kira
akan melihat pada kondisi pribadi, baik keuangan maupun
pertimbangan lainnya. Dengan demikian kita bisa belajar lebih
bijaksana terhadap dirisendiri. Melalui ini pula proses belajar menjadi
dewasa bisa tertanam. Nilai-nilai pendidikan juga tumbuh dengan
sendirinya. Maka untuk memilih Hp haruslah sesuai dengan
kebutuhan, bukan mengikuti nafsu.
Kehadiran teknologi yang semakin menjadi gaya hidup inijuga
mengurangi kebiasaan silaturahmi kita kepada tetangga, sanak famili,
dan kerabat dekat. Ketika hari raya rebaran misalnya, kebiasaan kita
saling bersilaturahmi dan berkunjung dari rumah ke rumah menjadi
hilang hanya gara-gara bisa dikontak merarui HF atau sekadar ucapaR
dan doa melaluijasa sms. Kita akhirnya cukup berpikir praktis dengan
nada sedikit bertanya,"Kalo sudah dihubungi, nggak perlu njengukkan?,,.
)l
n
ti.
a
li
ri
ri
1i
n
a
I
t
a
rl
k
Belum lagi ketika kita ketinggaran atau rupa bawa Hp saat
oepergian. Kita seolah kehilangan segalanya. Kita dibuat bingung dan
ce!-nas hanya gara-gara ketinggalan Hp. Kita akan berpikir,"l,lantikalau
ada yang menghubungi bagaimona? Kalo ada sms penting gimana?
Kala ada bla, bla, bla, gimano?" Kita telah ditakuti dengan perasaan
kita sendiri. Hal ini berbeda ketika kita menyamakan dengan sakitnya
orang tua kita. Kita akan berpikir, ,,Ah, orong tua kito kan memang
sudah woktunya sakit. Dia sudah tua. Jadi gak mesti dijenguk. Lagian
kan ada si ini, si itu, dst. Aku kan gak mesti datong." Hal ini menunjukkan
bahwa nilai-nilai solidaritas kita menjadi semakin terkisis oleh bayangsayang kita sendiri.
Mungkin cerita di bawah inibisa menambah kekuatan kita bahwa
r-lP bukanlah satu-satunya kebutuhan yang penting dalam hidup ini.
(ita harus sadar dari keterbelengguan gaya hidup masa kini. cerita ini
iidapatkan dari internet saat broswing. Tidak tau persis dari masa
sumbernya. Di situ hanya disebutkan "perjalonan untuk sebuah
'iarapan dengan judul: penyakit Sosial Baru,'.
Sebuat saja namanya Erik (bukan nama sebenarnya). Nama ini
-lntuk memudahkan dalam membuat arur cerita. Dia sudah memiliki
HP, Goya
Hidup Ttendi Mosa Kini
- 35
gimono ropot ntar sore
pok ketuo, jodi kon 2
9h, bunyi
opo
lesiamn
coY,
ntor
yong loin
j
nBEnGlS
ilatr
{
llri
lsgidlruilg ruat
PIUNG-
PiuNc..
iYo holoo.. bei
doh ll)oem
$aat di
?
lamar maldi
holo bro.. piye srdo oro..
bla.. blo.. blo.. blo.
holo cantik.. gimono
sendirion ojo nih
kita jolon
kemono
maltl
50tG & mahm di s|bun$,
rgift
36 -
lalGe
Eerhata ku Eemama Budaya pop
ilas di rumalt
tahun 1995 saat teknologi GSM baru masuk ke lndonesia.
itu harga HP tentunya masih terbilang sangat mahal. Jadi, baru
sedikit sekali pemakai HP. Dia terbilang penyuka gadget dan lT. Ketika
HP sejak
Saat
Telkomsel menrperkenalkan kartu prabayar, dia langsung ganti nomor,
pakai Simpati. Beberapa tahun kemudian ganti lM-3 dengan alasan
bahwa kartu ini menjanjikan komunikasi multimedia yang hebat.
Sempat juga pakai Matrix karena menawarkan koneksi GPRS gratis
sepuasnya. Terakhir dia pakai Esia karena janji talk time yang lebih
murah.
Kini, kebiasaan gilanya itu telah ditinggalkan. Dia tidak
mempunyai HP lagi. Teman-temannya pun heran dengan keputusan
Erik. Suatu ketika, temannya yang bekerja sebagai desainer Majalah
Djakarta mengatakan padanya, "Dahsyat banget!'l Reaksi berbeda
ditunjukkan seorang petugas penjualan tiket sebuah pertunjukan saat
menanyakan nomor teleponnya. Erik memberinya nomor telpon
kantor. Petugas itu minta nomor HP-nya. Erik bilang kalau dirinya tidak
punya HB tapi petugas itu tetap saja tidak percaya. Erik berpikir; bahwa
dirinya bukanlah satu-satunya orang di Jakarta yang tidak punya HP.
Yang dia tahu, banyak juga orang terkenal yang tidak memiliki HP,
misal: Erwin Gutawa, Muara Bagdja (fashion editor,lama di Majalah
Dewi), dan A. Luqman (bekas wartawan Tempo dan editor, pernah
membuat komik politik Amien Rais dan Megawati). Selain mereka
pasti masih banyak lagi. Artinya, dia bukanlah orang aneh.
HP bagi negeri kita sekarang bukan lagi menjadi produk
teknologi, tetapi bergeser menjadi komoditas gaya hidup. Ketika ke
luar negeri, Erik selalu memperhatikan perilaku warga setempat dalam
penggunaan HP. Menurutnya, tak ada masyarakat di negara lain yanE
sangat kencanduan HP seperti orang-orang Jakarta dan tidak menutup
kemungkinan di beberapa kota besar atau bahkan malah di desa
sekalipun. Soking kecanduan, kita terkadang merasa tidak bisa hidup
tanpa HP. Sangat menyedihkan.
Kita beranggapan, bahwa semua hal dapat diselesaikan dengan
HP. Sedikit-sedikit telepon dan sms. Terkadang ketika kita makan
bersama di sebuah warung atau saat rapat, tangan kita disibukkan
HP,
6oyo Hidup Trendi Maso Kini
' 37
dengan memencet tombol HP. Terkadang ketika kita diskusi,
pembicaraan menjadi terputus hanya gara-gara teman kita yang
sedang berbicara harus menjawab telepon. Kita juga masih
menganggap semua sambungan telepon atau sms yang masuk masuk
ke HP adalah penting. Pernah terjadi, ketika Erik sedang asyik
menontor'r film di bioskop, tiba-tiba tetangga sebelahnya
mengeluarkan HP-nya dan berbisik," Holo, gue lagi nonton! Nantiya...".
Betulkah semua telepon dan sms itu penting? Kembali ke cerita
Erik, dulu selama jam kantor dia bisa menerima belasan telepon dan
puluhan sms. Kini setelah tidak punya HP, dan dia bilang ke semua
orang untuk menelepon ke kantor jika ada yang penting, dalam
seminggu dia bisa tidak menerima satu telepon pun. Dia berpikir,
ternyata selama ini puluhan sms dan telepon itu tidak penting ya?
Masyarakat kita juga masih menganggap berbicara di telepon
adalah tujuan, bukan sebagai alat berkomunikasi. Contoh, kalau kita
mau janjian ,kan nggak mesti pakek HP. Di zaman dulu orang gak perlu
HP" Mereka cuma butuh kata sepakat untuk janjian. HP sebenarnya
hanya media untuk mengatakan kata sepakat.
Kembali ke cerita Erik, tiba-tiba temannya marah-marah karena
gagal mengajak Erik nonton Monolog Butel"MatinyaToekong KritiK'.
Hal ini disebabkan si Erik tidak ada di tempat saat temannya menelpon
ke kantor. Erik berpikir, seharusnya temannya itu cukup meninggalkan
pesan ke operator. Tinggal bilang, "Tolong telpon ke HP gue". Erik pun
pastiakan menelpon balik. Bukannya dulu, ketika HP belum sebanyak
sekarang, kita juga selalu melakukan hal itu? MeninEgalkan pesan
ketika teman yang kita kontak tidak ada. Tanpa HP, kehidupan berjalan
seperti biasa. Bisnis lancar-lancar saja.
Hal yang sama sebenarnya pernah dialami penulis sendiri. Saat
itu, setelah pulang dari kantor Sabtu sore dan setibanya di kontrakan,
saya kaget kai'ena tiba-tiba HP tidak ada di kantong celana. Saya caridi
jaket, gak ada. Di tas, juga gak ada. Saya sempat bingung. Lalu sadar,
pasti ketinggalan di kantor, Tanpa basa-basi, ambil kunci motor dan
ngacir balik lagi ke kantor. Berharap orang-orang kantor belum pada
balik semua. Sepanjang jalaa yang ramai itu (karena orang-orang pada
38 -
Berhola ltu Eernomd Budaya Pop
I
;i,
rg
sotits tenten$ PUtBm
ih
lk
ik
la
doripodo beli buku, rnending beli pulso.
Kon biso kontok cewe2 tuh
,u.
ta
)n
JA
m
ir,
oku belii pulso,
duitnyo ngombil dori dompet mome lhoo.,.
ta
lu
ya
'ta
K'.
)n
1
ln
kolo pinjem duit gok boleh,
tapi kalo minto pulso boleh.. hehehe
.tn
ak
ln
3n
at
9
t0,
aku beli pulsc rut in
di
tiop seminggu sekoli
100 ribu
ar,
an
da
da
HC Gaya HidupTrendi
ltos
Kini
-39
balik keria), saya tetap ngegas motor, ngebut..iarak perjalanan cukup
jauh lah, kurang lebih cua sampai tiga kitro. Beium lagi cuaca hujan
gerimis. Tetapi, oemi tip kesayangan dan satu_satunya, apapun
ciiiawan.
Pikiran yang ada saat itu adalah, girnana kalau acia sms penting?
Gimana kalau ada orang telepon dari istana (sok pentin gt, he-eh)?
tlimana saya bisa ngabari orang lain tentang rencana-rencana
hari
i:esok kalau nggak bawa Hp? Gimana kalau yayangku kanqen he,
he...?
,
Kan kasian tuh. Padahal besoknya hari Minggu. Kantor jelas libur.
Pokoknya, setengah nafas kehidupan seorah ada di Hp. saya sempat
berpikia kok bisa begini ya? padahar saat sMp dan sMA gak pernah
punya HP, ya nggak ada masalah.
Saya yakin, kita semua (di luar saya) pasti memiliki cerita yang
beragam dan justru ada yang Iebih histeris. sayanq, cerita mereka
nggak terungkap di buku ini. Namun, cerita yang ada di sini setidaknya
nienjadi gamharan kecil dari garnbaran besar yang nggak sempat
terlirkiskan derrgan apik. Takutnya, karau gambaran besar itu dihadirkan
di sini, malah jadi menakutkan banyak orang deh.
40 -
Eerhola ku Bernoma Budoya pop
rp
tn
ln
-)
1.
ir
rri
'?
tr.
Eeme hu
llurilu, [mU!
at
rh
g
la
)I
n
lrrdul di atas memang terkesan menyontek dari buku yanq pernalr
lada, Sekolah ltu Candu. Hematnya, ini bukan masaiah contek atau
-idak menyontek. lstilah "candu" sudah lahir sejak dahulu kala. Marx
oun telah menggunakan kata itu pada perkataannya yang cukup
Tonumental "Agama itu candu." Judul di atas hanya menunjukkan
sebuah realitas bahwa sekarang game telah menjadi candu, layaknya
crang yang kecanduan narkotika atatJ kecanduan makanan, termasuk
kecanduan pacaran. Lho, kok malah ngawur ya, he-eh!So, gimana jika
seseorang telah kecanduan game? Berikut kita ulas pembahasannya.
Dulu, sebelum tahun 2000-an, mungkin kita boleh mengatakan
kalau game hanya menjadi mainan anak kecil. Namun sekarang
bukanlah sesuatu hal yang aneh lagi jika seorang ayah ikut duduk
berjam-jam bersama anaknya untuk adu ketangkasan dalam
memainkan game. la sudah menjadi mainan universal, mulai dari
balita hingga bapak-bapak.
Jenis hiburan yang satu ini telah berevolusi dengan sangat pesat,
dari sekadar aktivitas iseng-iseng hingga menjadi salah satu pilar
dalam dunia hiburan. Bahkan untuk di lndonesia, saat ini banyak sekali
yang menawarkan pekerjaan sebagai Game Master. Artinya, game juga
sudah dipandang sebagai suatu pekerjaan profesional. Waw sebuah
perubahan yang cukup fantastis kan?
Gome itu Candu, Bunq!
- 41
Jika dulu kita hanya mengenal GameWatch atau pun GameBoy,
kini kita dapat memilih beragam media permainannya. Untuk bermain
game, saat ini kita tinggal memilih, ingin memakai kornputer desktop
saja (PC) atau melalui laptop, atau dapat juga melalui perlengkapan
qame pabrikan seperti PlayStation ataL.i Xbox. Bahkan saat ini
PlayStotion telah mengeluarkan perlengkapan gamenya dalam versi
personal, yang disebut PSP. Sepintas, PSP sendiri mungkin
mengingatkan kita pada era GameBoy, dimana sebuah game dapat
dimainkan di mana pun melalui sebuah alat yang ukurannya hanya
agak lebih besar dari handphone. Perlengkapan pendukung
permainan yang ditawarkan pun sangat beragam, mulai dari mause
dan keyboard standort, QuickCam, headset, joystick, gamepad, rocing
wheel, PlayGear, dan lain sebagainya (www.beritanet.com).
Karena ingin diperuntukkan untuk semua orang, maka game pun
dibuat dengan berbagai tingkat kesulitan. Mulai dari level beginner
sarnpai advance. Semua dibuat dengan tingkat kemahiran si pemain.
Jenis-jenis game pun sangat beragam. Ada balapan (MotoGP, Fl, Need
for Speed, Colin McRae Rally), perang tcounter Strike, Sniper Elite, Black
Hawk Dawn, Mercenaries), sepak bola (FlFA, Championship Manager,
Foatball Manager, Winning Eleven, NBA, Sreet7sr'l), dan iain sebagainya.
5emua dibuat untuk memanjakan selera konsumen. Setiap pemain
pun bisa nrendandani mobil, mengatur sias;i perrang, dai"; menyLjsLin
tearn ataLr kesebelasan sesuai dengan keing:na;t ;'nereka ser"r.jiri. Hai
yanq sangat luar biasa bukan? Pemain diizinkan untuk menqatu: citri
mereka dalam setiap game yang dimainkaii ivu'ww.beriranet.con:).
Sekarang, game tidak hanya dimainkan t*rara per;onai ataupun
dengan beberapa jaringan kcmputer, tetapi game sudah bisa
dimainkan secara rnassal bersar"la orang di seiuruh dunia yang
mengaksesnya. Kita bahkan bisa bermain dengan orang yang tidak
kita kenai sekalipun. Bahkan ada pula perusahaan yang tidak segansegan memberikan fitur'transaksi' untuk game online ini. Peluang
bisnis pun sudah merambah dalam game online. lni nterupakan bukti
bahwa manusia dan imajinasinya merupakan halyang takterpisahkan.
Sungguh luar biasa.
42 -
Berhola ltu Eernama Eudoyo Pop
in
)p
tn
ni
si
MIH3NM MGGGNMG.D
n
It
/a
kolo gue pengen jodi moster gome
n biso juaro dunio
g
ie
doripoda pusing
g
mikirin pelojoron,
mending ngegome ojo.
Kon osyik bro
n
lr
t.
kolo oku ikutZon ojo.
Diojok sih.
kolo gue sih pengen
cari pengolomon aja
Ditroktir jugo
omo
j
k
')
,}
I
i
,[
lalo haf,nrl
omg
lffiyr
mislhr
U
ada diacam
"mimfi lolly8es.."
inisemua
ilalz $Iil
{Alrselerasi*lalh $tresl
Game itu Candu, Bung!
- 43
Sebenarnya, ada manfaat positif dari game yang semakin
menggila ini. Salah satunya adalah sebagai media hiburan dan
penghilang stres.Terlepas dari seseorang justru semakin stres karena
kalah terus saat ngegame. Garne bisa diibaratkan seperti olah raga,
mengasah nalar kompetisi untuk belajar sportif, serta mampu
meningkatkan kecerdasan dan reflek saraf. Hal ini juga yang
menyebabkan game dikembangkan sebagai media pendidikan bagi
anak, karena mereka lebih mudah belajar melalui visual. Dengan
visualisasi anak-anak bisa lebih cepat belajar tentang sesuatu.
Selain itu, game dapat memicu tumbuhnya kreativitas dan
kemampuan menyusun taktik serta strategi. Melalui game pula,
belajar bahasa lnggris, berhitung, dan membaca akan terasa lebih
menyenangkan. Adanya seorang partner dalam bermain tentu akan
memberikan nuansa dan pengalaman yang lebih menarik. Kita dapat
belajar bekerja sama sebagai sebuah tim, berkomunikasi dan
berdiskusi, atau bahkan dapat merasakan atmosfer kompetisi yang
lebih nyata dibandingkan dengan bermain melawan komputer.
Namun dampak negatifnya jauh lebih dahsyat dari manfaat
positifnya. Sepertijudul tulisan ini, game akan dan bisa menjadi candu
sekaligus menghipnotis anda. Penulis pun pernah mengalaminya dan
hampir kecanduan saat diajak main game bersama seorang teman
kos. Untungnya penulis bisa bangun dari kecanduan itu, dikarenakan
kesibukan organisasi. Kebetulan teman kos penulis adalah pencandu
berat game. Padahal, sebelum mempunyai komputer, dia seorang
mahasiswa yang rajin belajar, giat membaca, serta kritis. Entah
mengapa, setelah memiliki komputer yang berisi macam-macam
game, karakter teman ini berubah. Tak tanggung-tanggun g, ngegame
sampai larut malam pun kuat bersama teman-temannya yang datang
silih berganti. Terkadang pernah sampai pagi hari. "lt's very funtastici
gumam penulis saat itu.
Karena itu, orang yang awalnya tidak suka game, ketika pernah
mencoba, hampir bisa dipastikan langzung ketagihan (walaupun tidak
semuanya demikian). Kejadian-keiadian semacam ini sering terjadi
di kalangan penggemar game berjenis Massive Multiplayer Online
44 -
Berhclc ku Bernoma |udayo Pap
RPG (MMORPG), seperti Ragnarok Online, Pangya,
atau serial klasik
juga
EverQuest. Pernah
terjadi kasus di Asia, seorang pemuda pingsan
di warnet setelah berjam-jam bermain game online (www.detiknet,
31 Juli 2006). Bukankah ini perbuatan yang gila?
Langsung saja, penulis akan menjabarkan dampak negatif dari
hiburan yang bernama game ini:
1. Menimbulkan kekerasan. Kalau boleh dibilang, iniadalah salah
satu alasan terbesar mengapa game dianggap buruk.
Kontroversi ini muncul tahun 1993 ketika senator AS, Joseph
Lieberman, berkampanye menentang serial Mortal Kombat,
sebuah game pertarungan yang penuh adegan kekerasan dan
banjir darah. Ia juga menarik penayangan serial TV anak,
Captain Kangaroo (www.detiknet, 31 Juli 2006). Bahkan,
pemerintah Cina melarang peredaran sekira 50 judul game
komputer. Amerika Serikat pun tak mau ketinggalan, dua orang
senatornya, Hillary Clinton dan Joseph Lieberman,
memprotes keras sebuah game komputer yang diketahui ada
muatan pornografi yang tersembunyi di dalamnya (pikiran
Rakyat, i2 Februari 2006).
2. Membuat kita jadi bodoh. Alasan ini malah datang dari tanah
kelahiran video game, Jepang. Menurut salah satu profesor
dari negeri itu, sound dan vision game-garrle Nintendo dapat
merusak sebagian otak kita.
3. Mengikis niiai-nilai sosial. Dengan main game, inreraksi kita
dengan sesama teman semakin berkurang. Kita kian menjadi
terisolir (menyendiri) dari lingkungan sekitar karena terlalu
asyik ng egame. Sangat menyedihkan.
4. Menjadikan kita cuek pada kegiatan yang lain dan lupa
segalanya, bahkan untuk sekadar berhenti sejenak.
5. Dapat mengganggu kesehatan. Game bisa menjadikan pola
makan kita tidak beraturan. Selain itu, game bisa
menimbulkan rasa sakit di jari dan tangan kitr. pada tahun
2002, Jurnal Kesehatan lnggris mempublikasikan artikel
tentang seorang anak berusia l5 tahun yang mengalami
Gome itu Condu, Sung!
- 45
tergontung bonyok dikitnyo
tergrantung bosen gcknya
eo
* Q'rS
duit di kontong
?
*1
$erapa iama
BNM8.M MGGGNMG B
kolo gue si di sini terus.
Karena gue penJogonyo, hz, h2...
Mos.
free
'*
46 -
Berholo ltu Bernomo Eudoyo Pop
6.
7.
8.
9.
radang jari tangan setelah main Play Station selama tujuh jam
non-stop (Pikiran Rakyat, 12 Februari 2006).
Dapat memunculkan gejala aneh seperti rasa tidak tenang
saat keinginan bermain tidak terpenuhi.
Kita akan berbohong pada orang tua demi beberapa jam di
Game Center dengan alasan belajar kelompok (alias belajar
kelompok untuk ngegame).
Seolah-olah kita menjadi The King dalam dunia kita sendiri,
padahal itu hanya ilusi sesaat.
Berani mencuri duit orang tua demi main game atau kalau
tidak malah untuk membeli game terbaru.
10. Bolos sekolah dan tidak mengerjakan tugas sekolah.
1 1. Enggan mengerjakan pekerjaan rumah.
12. Menumpulkan nalar kritisisme kita karena kita telah diajak ke
dunia imajinatif.
13. Mengurangi keinginan kita untuk membaca, apalagi menulis.
Karena game lebih asyik daripada membaca yang merupakan
kegiatan yang melelahkan atau kalau tidak malah
membosankan.
Sebenarnya ada hal-hal lain yang melatarbelakangi dampatdampak negatif di atas. Setidaknya ada empat alasan. Pertoma, game
memberikan kebebasan pada anak untuk mengasosiasikan dirinya
dengan berbagai karakter yang ada, termasuk pencuri, pembunuh
bayaran, teroris, ataupun berbagai peran antagonis lainnya. Keduo,
permainan ini menuntut partisipasi anak secara aktif, tidak lagi sekadar
menjadi penonton televisi yang pasif. Ketiga, aksi-aksi di dalamnya
sarat dengan pengulangan. ltu berarti anak akan sangat banyak
menyaksikan tampilan kekerasan dan pornografi. Keempat, sistem
bonus yang diterapkan dalam game akan memotivasi anak untuk
menempuh segala cara, termasuk melakukan aksi kekerasan, demi
meraih bonus dan hingga akhirnya keluar sebagai pemenang (Pikiran
Ralcyat, 12 Februari 2006).
Game itu Conat. 3 -.
i - 47
Menurut riset Nielsen, kebanyakan usia pemain game di
umur 40 tahun. Rata-rata usia pemain adalah 30 tahun. Kebanyaka
dari mereka adalah generasi yang mengenal teknologi. Penelitia
lebih dari sepuluh tahun lalu menunjukkan juga bahwa pecandu
game (junkies) adalah mereka yang berintelijensitinggi, bermot
dan berorientasi pada prestasi. Namun walaupun mereka cerdas da
berprestasi, tapitidak menutup kenrungkinan itu semua akan
perlahan-lahan dengan kecanduan yang terus meningkat.
48 -
Berhota ltu Benoma Eudayo Pop
rh
IN
NBNBNE NGGGNISE
|i1
lo
Si
tr,
oduh loyo banget nih
bodon gue jadi kurus kerempeng
motoku bengk6k,
meroh semuo nih
iis
jodi pendek
koreno seri
mencel2
j
i
i
oow.. ternycto kamu yo yong
mokon kobel di sini.
Pontes ojo sening
konslet nih
I
kolo oku sih
gok doyon mokon nasi logi.
Topi mokan kobel I
\
h
EmSIS mffiia
yerg ilmya tsmlat
samG
mrn0
Cia.:-::-:-a-:-49
iloll mil GalG,
Pusil lleilmis llilemrs Pnlfis
merupakan tempat nongkrong anakgaulalias ABG (Anak Baru
lGedhe, Anak Babe Gue, Atas Bawah Gedhe, he, he...). Di sinilah
lokasi berkumpulnya dunia konsumeris dan hedonis. Segala macam
produk masa kini telah hadir dalam gedung yang berukuran cukup
luas ini. Mall menghadirkan segala mimpi-mimpi anak muda yang
sebenarnya jauh dari realitas yang nyata.
Mall, sebagaimana yang pernah dilansir internet lewat "Mbah
Google", memiliki arti tempat yang luas dalam satu bangunan yang
f,f,af
lf
f
terdiri dari berbagai macam toko, baik supermarket, game online/
timezone, toko buku, toko kaset, toko pakaian, kantin/cafe untuk
nongkrong, toko ATK (alat tulis kantor), dan konter-konter elektronik
(HB tape, dll). Biasanya didukung pula oleh satu atau lebih departement
store yang dikeliling oleh tempat parkir.
Sebuah mall harus memiliki tempat terbuka (walaupun tetap
beratap) yang biasa disebut atrium. Kalau kita berjalan melewati pintu
masuk mall, kita akan langsung bertemu dengan ruangan luas (atrium).
Kita dapat melongok ke atas melihat arus massa yang sangat padat. Di
atrium inilah biasa diadakan segala macam even dimana anak muda
dapat berkumpul dengan leluasa (anomali.net).
Mall dnd Cofe, Pusat Hedonis Dikemos Praktis
-
51
Lalu apa kaitannya dengan cafe sebagaimana yang ditulis dalam
judul tulisan ini. Cafe semacam warung makan yang tempat dan
tatanannya dikemas dengan sedemikian menarik dan unik. Ada yang
lesehan, tetapi ada pula yang duduk. Tempat duduknya pun dibuat
dengan indah. suasananya sejuk.Terkadang lampunya sedikit dibikin
remang-remang, biar terkesan romantis (alias rokok, makan gratis,
gak ding). Menu makanan dan minumannya cukup beragam, bahkan
ada juga yang aneh-aneh. Singkong pun bisa dibuat dengan bermacam
rasa dan bentuk. Begitu pula yang terjadi di segala jenis makanan
lainnya. Para pelayannya ramah-ramah, cantik, dan sopan. Tentu
harganya bermacam-macam, dari murah hingga yang mahal. ltulah
cafe.
Mall dan cafe sama-sama sebagai pusat untuk berkonsumeris
dan berhedonis ria. seolah tidak terasa kalau kita terah mengeluarkan
uang ratusan ribu, sambil menraktir teman-teman kita. lnilah bentuk
modern yang menghadirkan produk-produk hedonis yang dikemas
praktis. Seolah jika kita datang ke tempat seperti ini, gengsi kita
menjadi naik dibandingkan dengan makan di emperan jalan.
Terkadang, cafe juga ada yang menyatu dengan mall. Di salah satu
sudut ruang, kita biasa menjumpai cafe tertentu dengan pelayanan
yang cukup /uks, ber-AC, serta pelayanan yang ramah dengan pelayanpelayan yang cantik dan seksi. Cukup memuaskan pelanggan.
frIernang ada beberapa keuntungan jika kita berkunjung ke mall
dan cafe. Dua ternpat ini bisa membuat kita seolah-orah daram suasana
refreshing, pikiran menjadi serba fun, bisa juga cuci mata, sebagai
iokasi hiburan, pelepas beban, dan sedikit oiah raga. Karena dengan
berjalan dari satu lantai ke lantai selanjutnya bisa membakar banyak
kalori dalam tubuh kita. Belum lagi keliling di satu lantai yang cukup
luas. ltung-itung sedikit diet bagi yang gemuk dan yang jarang olah
raga. Solusi praktis kan?
Namun perlu diingat, dengan sering datang ke mall dan cafe
dapat membuat kita ketagihan. Dengan datang ke sana, kita bisa
kecanduan untuk selalu membeli barang-barang yang awalnya tidak
kita inginkan. Karena barang itu menarik, akhirnya kita ikut juga
52 -
Berhala ltu Bernoma Budaya Pop
membelinya dengan menimbang-nimbang sesuai nggak dengar
kocek kita. Terkadang, kalau pun kita tidak membawa uang, AT\i d
sebelah mall sudah tersedia sehingga kita mudah untuk mengambir
uang di ATM. Dengan mendatangitempat-tempat semacam itu tentu
:nembuat harga diri kita menjadi naik dan serasa telah berada di atas,
'walaupun habis itu kembali lagi berada di bawah. Sangat
nrenyedihkan, hanya mendapatkan kenikmatan sesaat tapi
(esengsaraan yang berkepanjangan. Perlu diingat, baik mall maupun
:afe, akan menguras dompet dan tabungan kita. Jadi, harus hati-hati
Cengan "hantu" jenis ini. Sudah nggak keliatan, pintar menghipnotis
ruga. Hebatnya bukan main.
Bagi anak muda, mall dan cafe dapat menguras uang kalian' lya
<alau uangnnya hasil kerja sendiri, kalau ternyata dari mencuri uang
lrang tua gimana? Sungguh kasihan sekali. Untuk mendapatkan
(esenangan saja, mereka harus berusaha dengan jaian kriminal. Hasil
<riminal itu tidak lain hanya untuk mendatangi tempat-tempat /uks
yang mirip surga. Surga kapitalis.
Lebih lanjut, pembahasan ini akan mengkaji tentang mall dan
<aitannya dengan keberadaan pasar-pasar tradisicnal. Pasar'
tradisional merupakan pusat perekonomian yang dianggap sebaqai
mata pencaharian masyarakat kelas menengah ke bawah. Dengan
;danya pasar tradisional, proses pemberdayaan terhadap masyarakat
sekitar berjalan dengan baik. Namun bagaimana nasibnya ketika mail
cja
n pusat-pusat perbela njaa n rnodern had i r di ten ga h-ten ga h
rrr e
reka.
Fenulis ingin mengutip Catatan Pinggir yang dituiis oieh
Goenawan Mohamad tentang mall. Hari itu, kisah GM (panggilan akrab
Goenawan Mohamad), saya duduk minum kopi di saiah satu kafe mall
Jakarta. Tiba-tiba saya merasa bodoh: saya tak tahu berapa megakilowatt listrik yang dikerahkan untuk membangun kenikmatan yang
tersaji buat saya hari itu. Saya merasa bodoh, ketika saya ingat, pada
suatu hari di Tokyo, di tepi jalan yang meriah di Ginza, teman saya,
seorang arsitek-Jepang, menunjukkan kepada saya mesin jajanan yang
menawarkan Coca-Cola dan kripik kentang. Tahukah Tuani'tanyanya,
'lumlah tenaga listrik yang dipakai oleh mesin jenis ini di se uruh
/,,4oti
ond
Cate,'-si:
-.::'
;
, ':-:: ''--'-: - 53
Jepang?"Saya menggeleng, dan ia menjawab,,,Jumlahnya lebih besar
ketimbang jumlah tenaga listrik yang tersedia buat seluruh
Bangladesh (Goenawan Mohammad , Majalah Tempo, Edisi 07 -13 Mei
20a7).
Teman GM di atas tentu berbicara tentang ketimpangan,
membayangkan rumah-rumah sakit yang harus menyelamatkan
nyawa manusia di sebuah negeri miskin tapitak punya daya sebanyak
di dua tempat yang dikisahkan diatas. GM pun membayangkan berapa
kilowatt energi yang ditelan oleh sebuah mal! diJakarta, di mana dia
duduk minum kopi dengan tenang. Mungkin saya, lanjut GM, akan
tahu seberapa timpang jumlah itu dibandingkan dengan seluruh
tenaga listrik buat sebuah kabupaten nun jauh di pedalaman Flores
{GM, Majalah Tempo, 07 - 13 Mei 2007). sebuah refleksi yang cukup
tajam tentang kehadiran mall yang telah menjadi penindas bagi pasarpasar tradisional.
Seorang pedagang di t-.rjung Murung bercerita bahwa sekarang
inijurnlah pembelisangat berkurang, harga bersaing ketat, pedagang
hanya bisa niengambiluntung tipis asalbararrg bisa terjual. pedagang
lainnya di pasar cempaka mengeluh karena hampir seharian hanya
satu dua orang yang mengunjungi kiosnya. suasana sepi pembeli ini
juqa terjadi di pasar sudimampir, pasar Lirna, pasar Lama, pasar
Teiuk
Daiam, pasar Telawang dan pasar-pasar tr.adisional lainnya. sebuah
liputan media eiektronik bahkan memberitakan bahwa pasar modern
yang biasa juga disebut dengan pasar rvaralaba telah mematikan pasar
tradisional, cjan itu telah terjadi di banyak kota yang pemerintahnya
memberi kemudaharr cagi nnenjarnurnya pasar modern. pasar-pasar
tersebut bei'ada di Kalimantan selatan (walhikalsel.org). omset
mereka jatuh.
Dari kisah-kisah di atas, dapat diketahui bahwa pasar memiliki
peran yang sangat penting bagi perkembangan ekonomi masyarakat
bawah. Karena di pasarlah perputaran ekonomi blsa terjadi. Di sini
uang beredar di banyak tangan, Tertuju dan tersimpan di banyak saku.
Rantai perpindahannya lebih panjang sehingga kelipatan perputaran
yang panjang itu berdampak pada pergerakan perekonomian bagi
54 -
Eerholo ttu Bernamo Budaya pop
lt'
h
n$nrain aia BG
li
'),
t.l
mntt
B
kolo ki to moh ngecen9
kolo soyo belonja,
dah habis.
Kon
Mos.
Kon onok 9rou
r!1as.
moll
k
posor
aral2
a
gaul
a
n
h
ihtl ru[tth
rs
hiks hikss
uh, gotel nih
p
lo
g
U
.
l,
soyo
[0ss
corJ
istri
boru.
baru,
kolo soyo pengen
perilaku orong2 koyo
yong keno korban budoyo pop
sok goyo
poling liot2
at$ft$
sclts
(.
r
)
Moll ond Cafe, Pusot Hedanis Dikemos Praktis
- 55
kota dan daerah. Berbeda dengan pasar modern besar (baca: mall),
semua uang yang dibelanjakan tersedot hanya pada segelintir
penerima yang disebut dengan kasir. Efeknya bagi perputaran
ekonomi lebih pendek. Karena itu, sesungguhnya tidak terlalu
membawa dampak pada perputaran sektor lain di luar dirinya. Teori
ini merupakan teori ekonomi makro sederhana, dimana bila uang di
satu daerah rantai perpindahannya lebih panjang, maka uang tersebut
akan mampu membawa perputaran ekonomi lebih tinggi bagidaerah
tersebut. Sebaliknya bila rantai perputarannya pendek, maka tidak
akan banyak memberi dampak kemajuan ekonomi (walhikalsel.org).
Selain itu, keberadaan mall sangat terkait dengan kebijakan
pemerintah setempat, baik daerah maupun kota. Sebenarnya
pemerintah setempat sudah mengkaji tentang mall, tetapi mereka
tidak melihat pada dampak mall terhadap pasar tradisional melainkan
lebih melihat pada keuntungan pendapatan daerah yang bersumber
dari pajak tanah dan bangunan, pembagian retribusi parkir khusus,
pajak-pajak restoran, pajak pendapatan, pajak reklame, dan jenis
pembagian pendapatan lainnya. Jika semuanya dijumlahkan, maka
akan sangat untung besar bagi kontribusi PAD (Pendapatan Asli
Daerah).
lnilah yang disebut oleh Cak Nur sebagai pola pikir pragmatis
yang bersumber dari ideologi developmentalis. Sebuah ideologi yang
menganggap bahwa mall sebagai tujuan dari kemajuan
pembangunan. Bagi rnereka yang menolak kemajuan diangEap kolot,
bahkan di era Orde Baru disebut sebagai anti-pembangunan
(walhikalsel.org).
Memang, dengan adanya mall, para pengangguran menjadi
memiliki pekerjaan walaupun mereka selalu bekerja di bawah
tekanan atas dalih mengejar omset. Jika meminjam istilah Marx,
dengan adanya para pekerja tersebut mall telah melahirkan
ketimpangan sosial antara pemilik modal dan pekerja keras a/ias
bawahan. Para pekerja itu dituntut bekerja keras tanpa henti seperti
robot. Sebenarnya mereka tidak mau bekerja, tapi apalah daya
daripada tidak bisa hidup. Karena satu-satunya penghasilan mereka
hanya dari pekerjaan tersebut.
56 -
Berholo ltu Eernama Budoya Pop
tidaktahu, di balik bangunan mallyang megah, dihiasi parfum
ala Prancis, pakaian a/o Amerika, dan makanan berkelas Eropa,
tersimpan kepedihan dari para pekerja keras yang sebenarnya mereka
tidak mencicipi hidangan yang disajikan mall tersebut. lya kalau
mereka bekerja di sana terus. Bagaimana kalau tiba-tiba mereka
dipecat dengan alasan agar beban pekerja tidak terlalu berat. Akan
ke manakah mereka mencari penghidupan. Apakah kesadaran kita
sudah sampai ke sana atau malah sudah tau tapitetap ruekisthe best?
Di sinilah letak sikap kritis kita harus diterapkan ketika melihat
ketimpangan sosial yang telah diciptakan oleh mall. Dengan analisis
kritis Marxian, maka tujuan dari tulisan ini ingin menciptakan
kehidupan yang sejahtera atas dasar pemberdayaan perekonomian
di masyarakat pasar tradisional. Tentunya, kritik juga diberikan kepada
pemerlntah daerah/kota, agar pasar tradisional diperhatikan
keber"sihan dan keindahannya, sehingga para pengunjung tidak pusing
dan jijik dengan pasar tradisional tetapi termanjakan untuk selalu
datang.
Kita
Mall ond Cofe. Pusat ledcris
Di<e-::
,':,: : - 57
[ashion,
fiu hrgan llala ffiu lile
f,f,unOkin di era sebelum tahun 2000-an, perempuan yang
lllmemakai jilbab dianggap tertutup. Sebagian masyarakat sudah
memberikan stigma bahwa perempuan yang pakaijilbab pasti tidak
ingin bergaul terbuka seperti pada umumnya perempuan biasa.
Apalagijika modeljilbabnya adalah jilbab gondrong sampai selutut
dan bercadar. Bisa jadi malah dikucilkan dari masyarakat. Belum lagi
siswa di beberapa sekolah harus melepas jilbab ketika pengambilan
foto atau foto harus tidak pakai jilbab. Takut dianggap penipuan. Saat
itu, perempuan berjilbab dianggap rnomok tersendiri.
Kini, di era teknologisasi semakin canggih dan produski modelmodel fashion semakin berkembang, maka jilbab bukan lagi menjadi
momok tetapi malah trend tersendiri. Kita pasti kenal dengan sederet
nama artis yang mampu memainkan modeljilbab. Sebut saja lnneke
Koesherawati dan Astri lvo. Kedua artis initelah menjadi ikon utama
dari model-model jilbab sekarang. Singkatnya, berjilbab tetapi tetap
seki dan indah dipandang.
Anak-anak muda kita sekarang pun akhirnya berduyun-duyun
untuk membeli model jilbab yang demikian. Toko-toko pakaian
Muslimah telah tersedia di sepanjang jalan. Bahkan ada toko khusus
yang menyediakan baju-baju Muslimah beserta perangkatnya. Semua
model tentu dibuat corak yang beragam sesuai permintaan pasar.
Fashion, Aku Bergcya
V3.: ), - ::: - 59
DnmnnB Bnnsn nvnt@m
oqyu sih di rumoh ojo.
di solon mohol,
B
Kolo gue bioso di solon , Mbak.
6ok mohol n gok terlolu muroh
esu{cI
seu0l gaul + miir
rum8hill
*G:
o
)
kolo oqu bioso moke-up
di rumoh. Kon bonyok
ponggilon,
kolo gue nyolon di Mall.
gitu..
enok
60 -
Eerhalo ltu Benamo Budoyo pop
duh, kolo itu
gowot
Kini, simbol agama tak lagi menjadi sebuah doktrin ajaran, tetapi sudah
menjadi salah satu target pasar.
Kini, berjilbab tak lagi menjadi persoalan yang menakutkan bagi
gadis-gadis remaja. Mereka tetap percaya diri. Justru sebagian
perempuan mengatakan, bahwa mereka terlihat cantik saat memakai
jilbab. Tapi sayang, walaupun atas berjilbab tetapi bawah belum
mencerminkan bahwa itu pakaian lslami. Artinya, substansi yang
diinginkan dari ajaran lslam malah taktersampaikan. Mereka berjilbab,
tetapi berpakaian seksi.
Setiap orang tentu ingin menemukan eksistensi hidupnya
masing-masing, tak terkecuali perempuan Muslimah dengan
jilbabnya. Mereka berjilbab tentunya ingin tetap menjalankan syariat
agama, tetapi tetap tidak meningEalkan sisi-sisi kemanusiaannya
sebagai wanita yang ingin dianggap cantik dan seksi oieh orang lain.
walaupun berjilbab tetapi tetap bergaya. sebenarnya mereka hanya
ingin dikatakan, aku berjilbab maka aku ada. pertanyaan yang muncul
adalah bagaimana agar aku berjilbab tetapi orang tetap memandang
aku menjadiyang terbaik. Maka, soiusinya adalah berjilbab yang bisa
tampil cantik.
Virus "aku bergaya, maka aku ada" merupakan saduran dar.i
pernyataan Rene Descartes, filsuf prancis, yang berbunyi,,aku berpikir,
maka aku ada" (cogito ergo sum). Artinya, jika aku tidak bergaya maka
aku tidak akan dianggap oleh orang lain. Aku dianggap ada jika aku
bergaya. Maka aku harus mencari gaya yang orang lain akan respek
dan tertarik dengan gayaku. Karena itulah, model jilbab yang dulu
menjadi momok sekarang dimodifikasi agar tampil seksi.
Ada nilai positif yang didapatkan dari adanya jilbab modis, yaitu
kesadaran perempuan Muslimah untuk berani dan peDe bergaya
lslami. Jika mereka berjilbab, tak ada rasa canggung apalagi malu.
Tetapi ada hal yang perlu diperhatikan, bahwa jilbab modis jangan
menghilangkan substansi agama, yaitu menutup aurat. Memang
secara kasat mata menutup aurat, tetapi secara keseluruhan malah
semakin menonjolkan bagian tubuh yang memang sudah menonjol.
Busyet dah...
Fashion, Aku Eergoyo Moko Aku Ado
----4-
- 61
Tak ada yang salah dari itu semua. Kita tidak boleh menyalahkan
agama. Kita pun tak boleh menyalahkan aktornya (perempuan yang
berjilbab). Karena jika mereka tidak memakai jilbab modis, maka
mereka tidak akan memakaijilbab. Lalu siapa yang disalahkan? Pasar
kah (pusat-pusat industri penjualjilbab modis)? Jika pasar disalahkan,
maka mereka pun akan menuntut balik.
"Lho ternyata produk saya diterima oleh masyarakat/ kira-kira
demikian pernyataan yang akan keluar dari para produsen pasar.
Orang tua zaman dulu tentu heran melihat cara berpakai anak
muda zaman sekarang. Atas berjilbab, baju panjang, tetapi celananya
ketat mirip pensil. Walau pu n ng gak terlihat tetapi jika baju nya dibuka,
waw bulu kucing pun bisa berdiri sendiri, he, he... So, menurut kamu
sendiri gimana?
62 -
Eerhala ltu Bernama Budoyo Pop
1
"l
I
llmtit hu tltos 1[o
[uru wanita, baik yang masih muda maupun yang sucjah tlia, rnerasa
I takut clengan bertambahnya usia mereka. Usia dianggap sebagai
n:asa keterasingan dalam hidup. Kita pun sepakat ciengan pernyataan,
"Cantik itu menarik'i Sebuah hipotesa yang tidak terlalr..r berlebihan.
ia milik wanita. Tak ada satu pun wanita yang tidak mendamba
kecantikan pada dirinya. Mungkin, hanya mereka yang tidak bisa cantik
saja yang menolak kecantikan" Tubuh menjadi sasaran dari bentux
kecantikan, dari ujung rambut hingga ujung kaki. Terlebih para gadis
remaja vang telah menjadi warga pesolek sejati (ihe rea! dandy
society).
Cantik selalu diidentikkan dengan tubuh langsing, berkulit putih,
tinggi, wajah mulus tanpa noda atau cacat, berambut panjang/pirang,
montok, payudara kencang, pakai lipstik biar terlihat lebih seksi, dan
tidak gemuk.Terkadang payudara bagian atasnya harus terlihat sedikit
lriar menggoda lelaki serta hai'us memakai sandal hak biar pantat
terlihat Eemulai saat berjalan. Untuk wanita indonesia ditambah
ciengan kriteria "bermuka agak kebuIe-buIe-an alau bIasteron". Konsep
ini sedang menjamur di kalangan anak muda. Leiaki normal pasti
merindukan seorang kekasih yang cantik. Walaupun ukuran cantik
berbeda-beda menurut satu lelaki dengan lelaki lainnya, termasuk
Cantik itu Mitos Lho
- 63
penulis. Setiap orang memiliki kriterianya masing-masing terhadap
kualitas cantik.
Dari beberapa teman yang penulis jumpai, mereka menyatakan
bahwa cantik itu sesuatu ideal yang harus didapatkan. Mereka rela
berkorban untuk mendapatkan kekasih cantik yang diidam-idamkan,
walaupun harus dengan jalan kekerasan. Artinya, dengan jalan
berkelahi sesama teman sekali pun. Wanita cantik yang menjadi
bahan rebutan pun senang dengan keadaan demikian. Mereka seolah
menjadi ratu yang bisa memilih lelaki mana yang cocok untuk diri
mereka.
Kini, cantik telah menjadi mitos kehidupan. la menjadi"hantu"
bagi kaum hawa. Mereka rela diet dan berolah raga untuk
menguruskan kegemukan badan, membeli dan menikmati peralatan
kosmetik untuk pemutihan kulit, dandan ke salon untuk rebonding
(meluruskan rambut keriting), focial, medicure dan pedicure, luluran
alias SPA, menghindari makanan berlemak, serta tidak ingin berlamalama di bawah terik matahari.
Kulit hitam, kegemukan, wajah tidak cantik, dan bertambahnya
usia seolah noda bagi wanita. Mereka ketakutan dengan kriteria ini
dan rela melakukan apa saja untuk mendapatkan tubuh ideal,
walaupun harus tertindas. Wanita memang selalu menderita untuk
bisa menjadi sosok yang cantik. Sangat menyedihkan.
Tubuh mereka telah menjadi korban dari penindasan produkproduk kecantikan. Awalnya, konsep kecantikan dikemas dan
kemudia n dipublikasika n den ga n men ghad irkan a rtis-a rtis pa pan atas.
Dunia periklanan selalu menghadirkan wanita cantik. Hampir tidak
pernah ada majalah yang menampilkan wanita tua. Kalau pun ada, itu
pasti sudah direkayasa sedemiklan rupa sehingga bisa tampak lebih
muda. lklan sabun Lux menjadi satu bukti, bahwa kehadiran Tamara
Blezensky, Luna Maya, Marcella Zalianty, dan Dian Sastrowardoyo
sebagai bintang iklan telah menyudutkan wanita yang tidak ideal
seperti mereka.
:
lklan-iklan kosmetik lainnya semacam Ponds, Citra, dan Voseline
juga menampilkan sosok wanita cantik langsing, putih, dan muda,
64 -
Eerhalo ltu Bernama Budoya Pop
I
tqmpil seksi
biar makin cantig n seksi dong
tapi tetep
flIffifln pa[e
e@$mGmB B
kolo oq sih, pengen nurunin
berot bodon ojc.
Molu diketowoin terus ma
gok dopot2 cowok
kolo oqyu pengen
ngilongin jerawot
Cantik itu Mitos Lho
- 65
sehingga para lelaki tergoda.Tidak cukup alat-alat kosmetik saja, iklan
laptop pun telah mengeksploitasi wanita. lklan tersebut ingin
menyamakan laptop tipis dengan tubuh wanita yang langsing. Kalau
kita cermati, sebenarnya pesan yang ingin disampaikan dalam iklan
tersebut ad alah" Miliki laptop tipis seperti anda memiliki wanita longsing.
Mudah dibowa ke mana soja. Persediaan terbatos!',.
Konsep kencantikan yang dibangun tersebut menjadi peluang
besar bagi pemodal industri kecantikan untuk meraih keuntungan
finansial yang sangat besar. Sayangnya, wanita-wanita kita tidak sadar
dengan eksploitasi yang terjadi pada tubuh mereka. Malah, mereka
sangat menikmati dari hasil eksploitasitersebut. Kecantikan pun telah
menjadi mitos yang menindas sekaligus membuat wanita enjoy
menikmatinya. Kecantikan telah menjadi politis dan permainan pasar.
Sebelum melangkah pada akhir tulisan, penulis ingin
memaparkan juga sekelumit tentang kecantikan dalam lintasan
sejarah, terjadi sekitar tahun 25.000 Sebelum Masehi hingga 700
sebelum Masehi di Mediterania. Konsep kecantikan pada abad ini
merupakan kebalikan dengan kecantikan yang kita alami sekarang.
Dalam dunia dewa, para dewa perempuan selalu memiliki banyak
kekasih. Umumnya, mereka lebih tua dan menyukai lelakiyang lebih
muda. Misalnya lshtar dengan Tammuz, Venus dengan Adonis, Cybele
dengan Attis, lsis dengan Osiris, atau yang lainnya. para lelaki muda
itu hanya berfungsi sebagai pelayan bagi rahim dewa-dewa
perempuan (Naomi Woll 2004).
Di antara penduduk suku Woodabe di Nigeria, wanita menjadi
pemegang kekuasan ekonomi dan mereka yang tinggal di pedalaman
tertarik dengan kecantikan laki-laki. para lelaki Woodabe
menghabiskan waktu berjam-jam untuk menghias diri bersama-sama
dan kemudian bersaing dengan mengenakan busana yang provokatif
dan wajah yang dirias, serta dengan menunjukkan pinggang-pinggang
mereka yang ramping dan memasang tampang menggoda. Mereka
berlomba dalam kontes kecantikan yangnpara jurinya adalah kaum
wanita (Naomi Wolf, 200a).
66 -
Berholo ltu Bernamo Budayo Pop
say, terimalah cintaku
ato aq bunuh diri ??!
oh, lu semuo bosi.
ini nih, gue rajonya cinta
duhai sayangku,
aq berlutut padamu
krn kutak ingin
kehilangan dikau
ternyata
aku diduakan
sebeloh kiriku pccor siong hori
don sebeloh kanonku
pocor kolo molom hori.
Jodi adil kon2
dasar sok canlik.
lihat aja nanti..
awas ya..l!
aku masih jomblo mas.
Gak ada cowok yang mau sama aku
Contik itu Mitos Lho
- 67
Sekarang ini, telah banyak perbedaan tentang konsep kecantikan.
Pernah terjadi seorang model keturunan Afrika-,Amerika yang masih
berusia 1 7 tahun, dengan sosok Afrikanya yang mer'|onjol dan kuiitnya
yang gelap dinruat profilnya dalam The New YorkTimes dan disebut
sebagai wajah masa kini (face of the mornent). Pada kasus yang sama
iklan Benetton menampilkan beberapa model dari beberapa warna
kulit, menyerupai pelangi, dengan berbagai latar beiakang ras dan
etinis yang berbeda (Naomi Woll 2004). Kita pun pasti pernah
rnenjumpai majalah-majalah luar neger.i yang sampulnya wanita
berkulit hitam.
Hal ini menandakan, bahwa sejarah kecantikan tak hanya satu
cerita, tetapi puluhan atau bahkan ratusan cerita yang sebenarnya
kita tidak tahu jejak lengkapnya. Secara kebetulan saja kita sekarang
sedang hidup dalam lintasan sejarah keeantikan denEan kriteria
"langsing dan putih'i Kriteria ini tentu berbeda dengan kecanrikan
pada Abad Pertengahan. Saat itu wanita cantik haruslah berbadan
montok dan lebar, bukan langsing.
Sepertinya sulit untuk mengatakarr, cantik itu mitos! Karena anak
muda sekarang sedang dihadapkan pada dua pilihan:Melawan konsep
keeantikan dan menawarkan teori baru atau ikut arus dalam dunia
kecantikan yang telah dimitoskan? Atau jangan-jangan malah sudah
nrenjadi korban.
68 - Eehalo
ltu Bemama Eudoyo Pop
GGWG $D [R@DE[
[B[NN
o
oo
o
+
+
llhstpf,[r
"Idrh fmms'
ilHl fi firs Tlon [Gn0'
++
+
hi me[ iltrt ldo hilt$
rotiph 0dicene'
so, IBrus
ts
ItEl sa$r
td
dorg.
)
GdGI
duh. semuo iklon oda ceweknya.
Bener? udoh dieksploitosi nih
[mgamfl s8lCIfgN lffilmal
bilaya
pop
Cantik itu Mitos Lha
- 69
ffiHmmxm
kayss ilttx
il*mam*
lmaaraesu
judul tulisan ini sepertinya ada yang mengganjal ya?
IlIMasak internet dihubungkan dengan agama. Seolah kita mau
ffiendenSar
menggabungkan antara air dengan minyak. Tetap saja sulit. lt's ok. Hal
ini pun yang sempat dipikirkan oleh penulis ketika ingin menulis judul
yang tepat. Setelah beberapa kali mencari sumber ide, membolakbalik buku, membuka naskah ini setiap kali akan menulis, maka
ditemukanlah ide di atas.
Memang sepertinya tidak pas ketika agama yang berdimensi suci
dihubungkan dengan internet yang berdimensi imitasi, buatan
manusia. Tapi ada beberapa alasan yang bisa dikemukakan di sini.
Dua kategori in i sama-sa ma bersifa t cyber atau maya. Ketika seseora n g
sudah masuk dan mengotak-atik kedua kategori ini, mereka akan
keasyikkan dengannya. Ketika seorang sufi sangat asyik berduaan
dengan Tuhannya berikut lantunan doa-doanya, maka seorang
pecandu cyberakan khusyuk berada didepan internet untuk membuka
segala miiam situs yang ingin diketahuinya.
Selain itu, agama dan internet sama-sama memiliki muatan
candu. Jika Karl Marx menyatakan bahwa agama itu candu dan
Sigmund Freud melontarkan gagasan bahwa agama adalah ilusiyang
harus dimusnahkan, maka penulis akan bereforia bahwa kita memiliki
aEama baru yang bernama"lnternet". Ketika seseorang membutuhkan
Agoma Baru ltu Eernomo lnternet
-
71
pertolongan, maka cukup duduk di depan internet dan mencari apa
yang dibutuhkan. Otomatis internet akan mengabulkan permintaan
kita. Bahkan permintaan kita diberikan berbagai alternatif jawaban
yang tersedia. Dengan alasan inilah penulis berani mengungkapkan
bahwa agama baru itu bernama "lnternet".
Well, kita akan masuk pada pembahasan tentang seluk-beluk
internet itu sendiri. Secara harfiah, internet merupakan kependekan
dari ungkapan "inter-network"'yang artinya rangkaian komputer yang
terhubung dengan jaringan yang lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa
internet merupakan benda yang lintas batas dan saling terhubung
dengan jaringan internet di seluruh dunia. Menurut "Mbah Wiki",
internet dibentuk pertama kali sekitar tahun 1969 oleh ARPA (Unired
Sfotes Department of Defense Advanced Research Projects Agencyl.
Perkembangan selanjutnya barulah dimulai pada tahun 1990-an
(Kamus Wikipedia).
Pengguna lnternet yang semakin banyak setiap waktunya telah
menjadi bukti bahwa internet akan menjadi kebutuhan hidup setiap
orang. Hal ini menuniukkan bahwa internet memang mempunyai
pengaruh yang besar atas ilmu pengetahuan dan pandangan dunia.
Hanya dengan panduan mesin pencari seperti google, kita bisa
mengakses segala macam bentuk informasi dari benda sebesar tivi
ini.
Dengan adanya internet, kita tidak usah sibuk pergi dan datang
ke perpustakaan sekolah atau kampus. Tinggal duduk dan broswing,
kita akan mendapatkan berbagai data yang diinginkan, bahkan data
yang awalnya tidak terpikirkan sekalipun. Karena itu, kita tidak perlu
sibuk-sibuk mencari katalog buku di perpustaan dengan seabreg data
yang mungkin bagi sebagian pengunjung baru sangat
membingungkan.
Perkembangan internet juga telah berpengaruh pada
perkembangan ekonomi. Berbagai transaksi jual beli yang
sebelumnya hanya bisa dilakukan dengan cara tatap muka dan
sebagian sangat kecil me-lalui pos atau telepon, kini sangat mudah
dan sering dilakukan melalui internet. Transaksi melalui internet ini
72 - Berhob nu Bemoma
Eudaya Pop
dikenal dengan nama e-commerce.Jika ini telah berlaku pada agatna,
maka ajaran-ajaran fikih tentang bab jual beliyang salah satu syaratn!,a
harus bertatap muka, harus menjawab tantangan ini. Ketika agama
belum mampu menjawab persoalan ini, maka internet telah
memberikan solusi baru sesuai arah perkembangan zaman.
Banyak cara yang bisa kita lakukan untuk mengakses internet.
Selain bisa menggunakan komputer, kita juga bisa mengakses
internet melalui HP dengan fasilitas yang disebut GpRS (Generol
Pocket Radio seruice). GPRS merupakan salah satu standar komunikasi
wireless (nirkabel) yang memiliki kecepatan koneksi 115 kbps dan
mendukung aplikasi yang lebih luas (Kamus Wikipedia). Untuk
mendapatkan jasa pelayanan internet di tempat umum, banyak lokasi
yang bernama warnet yang bisa kita kunjungi. Warnet (juga disebut
Cyber Cafe) biasanya memasang tarif berkisar tiga ribu rupiah per jam
bahkan ada yang lebih murah atau malah lebih mahal. Semua
tergantung lokasi warnet. Jika di kota-kota besar relatif murah. Tetapi
jika didaerah pedalaman harga perjam bisa lebih dari rima ribu ruplah.
Biasanya, internet diju m pai di dekat-dekat ka m pus dan sekorah. serain
itu, jasa internet gratis bisa kita temukan diperpustakaan dan cafe.net
(cafe ada hotspotnya). Bahkan toko atau mall tertentu telah
menyediakan akses wifi. Hanya membawa laptop (notebook) saja kita
sudah dapat mengakses internet sepusanya.
Seperti agama-agama Iainnya, internet pun memberikan dua
jalan pilihan, kebenaran dan kesesatan. Tinggal bagaimana umat/
pengguna internet (user) itu memilih salah satu dari dua jalan yang
telah ditawarkan oleh agamanya. pada jalan kebenaran, internet
banyak memberikan manfaat positif terutama bagi mahasiswa,
pelajar, guru, dan kalangan akademisi. Namun, jika kita memilih jalan
kesesatan, di situ telah tersedia ribuan hantu-hantunya.
Masyakarat umum pun bisa memanfaatkan internet. Hanya
dengan mengeluarkan uang ribuan rupiah, kita bisa menjelajah ke
seluruh dunia. Bagi pelajar dan mahasiswa, internet bisa digunakan
sebagai referensi dalam mengerjakan tugas, misar merakukan riset,
menambah data penelitian, dan sebagai bahan dalam penulisan
Agomo ?aru ltu Eernomo lnternet
- 73
n$nmnin aia Iu
D[ WNRNGBB
!1.
b
HoT 6lr
i
/-'
-'-\-
i
x"
/'
..'t
i\
':l
!.:1.
i
/
gituan
I,i LH
-.-.-]l
nhum iN
trlar ouhu bda|| dhsln
F4
6
3
skripsi. Jika kita tidak ingin pusing dalam pembuatan makalah, ('i*:
minta pertoiongan kepada "Mbah Google'l otomatis permintaan <::
akan segera dikabulkan dengan pililran artikel yang sanqat beraga-
Simpel kan?
Interrret bisa diqunakan utttuk apa saja. Untuk menqirim surai
cukup dengan bantuan e-rnail (electronic-moif). Setelah dikirim, pesan
akan langsung sampaikepada tujuan.Tentunya emailorang yang kita
iuju harus jelasdan benar. Kita juga bisa membuat komunitas jejaring
tersendiri.Jika kita punya kcmunitas pelajarcinta menulis, maka untuK
r-nemunculkan ide dan gagasan kreatif tidak harus bertemu daiarr
sebuah rapat. Tetapi cukup dengan pertolongan milist (malling lrst
Seluruh anggota yang terdaftar dalam milist tersebut akan menerln a
email kita. Tentunya anggota yang lain bisa mengonlentari dengar
sepuasnya tanpa ada yang interupsi atau memotong tulisan kita
Hanya saja, kita butuh seorang moderator untuk menjembatanr
persoalan yang harus dibahas dalam milist tersebut dengan tujuar
pembahasan yang diulas biar lebih fokus dan sistematis,
Dengan internet kita dapat membuat catatan harian. Orang lain
akan mengetahui apa saja tulisan yang telah kita buat hari ini. -lac
nggak perlu rnenuiis ke media. Cukup membuat blog atau multio;'
segala macam yang kita tulis bisa dibaca orang tanpa melalui jalur
pengeditan. Kita bebas berekspresi dan berkreatif. Selain itu, kita blsa
juga melamar pekerjaan ke lintas daerah bahkan antarnegara, bisa
rnencari informasi beasiswa baik dalam maupun luar negeri, atasekadar mencari kenalan baru lewat chatting. Hanya dengan bantL,a:
YM alias Yahoo Massanger, kita akan ngobrol bebas dengan ten^a^
kita.Ticiak hanya satu, tapi ciua cian bahkan iebih pun bisa kita taku r.r Tinggal kiik menu "conference", maka kita bisa berdiskusi dengabanyakteman dalam satu forum. Dengan YM juga kita bisa saling < ' foto, lagu, data file, dan lain sebagainya.
jika ingin mencari teman, kita cukup minta bantuan ,<e3:::
"friendster". Dengan mendaftarkan diri, memasukkan data sts-:
perintah, maka profil beserta foto kita sudah ada di layar inle'^::
Beragam orang lintas negara, lintas benua, lintas agama, lintas::- :
A5;,-: t.:'- :- :,---:-: - :-'.- - :
dan lintas lainnya bisa kita jumpai di friendster. Kita bisa berkomentar
dalanr kolom "commeRts and testimonials'i Di samping itu semua,
halyang paling penting dalam dunia global ini adalah kita bisa belajar
bahasa lnggris dengan mudah tanpa paksaan. Banyak kosa kata dan
idiom baru yang kita jumpai. Kalau sudah begini, cukup mengasyikan
bukan?
Di atas telah dijelaskan jalan kebenarannya. Namun pada jalan
kesesatan, kita akan menjumpai banyak dampak negatif dari internet.
Berikut ini penulis jabarkan poin per poin.
1
Bisa menjadi candu. Seperti yang dibahas daiam tulisan "Game
Itu Candu", internet pun akan menjadi candu bagi para
pengguna yang sudah ketagihan. Hal iniakan mengakibatkan
si anak lupa akan dunia yang nyata. Dia terlalu terlalu asyik di
dunia cyber. Karena itu, kita harus bangun dari ticjur lelap kita.
2" Bisa lupa waktu" Saking kecanduan, waktu terasa sangat cepat
.
sekali. Hal
3.
4"
ini bisa rnengakibatkan pada kesehatan si
pengguna internet, dikarenakan telat makan atau kerusakan
pada penglihatan"
Mampu mengakses video, gambar, dan cerita pornografi. ini
sudah nrenjadi rahasia umum. Artinya, semua orang tahu
tentang dampak ini, tetapi tidak dibuka di ruang umum. Cukup
sembunyi-sem bunyi anta rmulut. Ti ng ga I keti k a ia mat situsnya
atau minta bantuan "Mbah Google'i maka fitur-fitur yang kita
inginkan akan muncul. Bahkan sekarang ini, warnet sudah
rnenyediakan bilik-bilik pribadi agar pengguna bisa bebas
mengakes pornografitanpa d!batasi. Di Canada, dalam sebuah
studi menunjukkan bahwa satu dari '12 anak yang sedang
berinternet menerima pesan yang berisi rnuatan seks.
Membuat kita menjadi a-sosial. Dikarenakan terlalu asyik
berjam-jam di depan intenet, entah itu chatting, broswing data,
atau mencari informasi lainnya, pergauian dengan tetangga
dan teman sekolahnya menjadi semakin berkurang. Hal ini
berakibat pada si anak akan semakin dijauhi oleh temanternannya atau ketinggalan berita tentang Iingkungan
sekita rnya.
76 -
Eerholo ltu Bernoma Eudaya Pop
5.
Bisa memberikan informasi yang menyesatkan. Karena siapa
saja boleh mengakses, akhirnya pengguna internet bisa
mencari data bagaimana cara merakit bom, menjebol ATM,
trik mencuri, serta mendapatkan ajaran-aiaran dari aliran-aliran
6.
sesat.
Bisa dijadikan sebagai ajang berjudi. Kini,
internet pun telah
dijadikan ajang untuk berjudi oleh beberapa oknum.
Enam alasan di atas penulis kira cukup menjabarkan bahwa
internet pun mampu menghadirkan ajaran sesatnya kepada siapa saja.
Kini semakin jelas kedudukan internet sebagai agama baru di
era globalisasi. Alat canggih ini telah memberikan ajaran-ajarannya
seperti yang terdapat dalam agama-agama yang lain. Jika memilih
ajaran yang benar, maka kita akan mendapatkan banyak manfaatnya.
Sebaliknya, jika memilih ajaran yang sesat, maka kita akan
menda patka n rasa ketidaktenangan yang menghantui diri kita sendiri.
lnternettelah menjadiagama baru dalam kontek dunia modern.
Ajarannya cukup beragam. Tinggal bagaimana para pemeluknya
menentukan pilihannya: benar atau sesat?
Agoma Eoru ltu Bernomo lnternet
- 77
ls Googls 0dt
fllendengar judul tulisan ini,
I
II
pembaca mungkin kaget atau
setidaknya sed ikit men gerutka n da h i atau ma la h berta nya-ta nya
Apa iya google is god alias Tuhan? Hal yang sama pun saya rasakan
ketika mendapatkan email dari seorang teman yang studi di Inggris,
negerinya Pangeran Charles. Saat membaca isinya, saya bergumam:
Masa iya sih? Tapi, kalau kita nggak kaget, itu bagus.
Saya kurang tahu pasti, apakah gagasan gila semacarn ini sudah
pernah ada atau belum di masyarakat kita? Yang jelas, judul di atas
pernah ditulis oleh AIan Cohen dalam surat kabar The flew YorkTimes,
:
29 Juni 2003. Terlepas baru atau lama, menarik atau tidak, saya
berharap pembaca perlu mengetahui tentang ini semua, terlltama
bagi mereka yang sangat akrab dengan internet.
Bagi pengembara dunia cyber, pecandu internet, atau penikmat
gaya hidup modern, nama google bukanlah istilah asing. Dia begitu
akrab di telinga para pengelana internet. Siapa saja boleh
mengunjunginya. Tinggal ketik'google.com', maka akan keluar
tampilan awal dari alamat ini. Google berasa dari kata "googol" yang
dipopulerkan oleh Milto Sirotta. Kata "googol" menyimpan makna l100 nol. Jika tiga nol di belakang angka satu kita sebut seribu, enam
noldibelakang angka satu kita sebut sejuta, maka 100 noldibelakang
angka satu kita sebut googol, entah apa bahasa lndonesianya.
is Googie
Cad
?
- 79
nthsnm m[trm
c@@crGB
mou
bior tugasnyo cepet selesoi, Mos.
Kan tinggol copy n poste
cori resep untuk mosok.
Soolnyo suomi soyo tiop hori
pengen ganti? terus menunyo
mallasisHa ym$
Era[c0m n0
mcu cari videonyo Dewi Persik
yong kembennyo logi
lepos itu iho
he..he."he..
pengen cori foto2
mbak Ayu Azhori,Saroh Azhori,
Rohmo Azhori, den jugo Dr Azhari
(teroris) itu
lffis fiera
!}ssandl
Yidc$ nomo
8O
-
Berhalo ltu Bemama Eudaya Pop
ilsme ssrsa flIl|ail
Di saat komputer sudah semakin merakyat, di saat orang
menginginkan sosok yang jenius harus lahir, di saat informasi menjadi
sangat penting, maka di saat itulah google dilahirkan.Tepatnya pada
tanggal 7 September 1998 dari'rahim'Lary Page dan Sergey Brin. Ada
keinginan kuat dari Lary Page dan Sergey Brin, agar google bisa benarbenar menjadi googol. Kemampuan dan kecepatan google dalam
menjawab pertanyaan membuat dia menjadi cepat tenar. Hanya
dalam hitungan beberapa tahun saja, dia mampu mengalahkan
teman-teman yang lebih dulu dilahirkan, seperti yahoo dan iycos.
Penampilan google tidak secantik dan setampan iycos dan alta
vista. Wajahnya cukup sederhana tanpa banyak variasi, apalagi make
up dan iuluran. Google adalah sosok yang sangat jujur dan tidak egois.
Dia akan memberitahu apa yang dia ketahui. Bahkan dia tidak hanya
sekadar menjawab permintaan pelanggan saja. Tapi dia mampu
mengonfirmasi permintaan yang salah. Misal, ketika anda mengetik
"handpone", maka google akan mengeluarkan kalimat: Mungkin yang
anda moksud'handphone'. Hebat bukan?
Berdiskusi dengan google sangat asyik, lucu, dan terkadang
menegangkan. Lucunya, jawaban yang dimunculkan sering di luar
dugaan kita, bahkan sering bertolak belakang. Darijawaban-jawaban
itulah kita bisa mendapatkan inspirasi baru. Menegangkan, karena
dia melampirkan sebuah fakta tanpa sensor. Berita-berita tentang
kekerasein saja berani dia tampilkan tanpa memandang umur yang
akan melihatnya. Karena memang google lintas umur. Kita bisa
memakluminya, karena google bukanlah manusia. Dia hanya mesin
pencari (search engine) yang ada di dunia internet.
Sosok yang belum akil balik ini tak sekadar menyajikan tulisan
saja.Tapidia mampu memberikan jenis informasiberupa foto, gambar,
video, dan bisa berbicara dengan seluruh bahasa yang ada di jagad
raya ini. Dia juga cerdas dan menguasai semua bidang ilmu
pengetahuan, dari agama, filsafat, sosial, sastra, kedokteran, biologi
hingga dunia mistik sekalipun. Hanya dalam hitungan menit atau
malah detik, dia mampu menyajikan jawaban dengan ratusan atau
ribuan alternatif. Gila nggak?
s
i::: : i:-- -
81
Makhluk yang entah jenis kelaminnya apa dan hampir berusia
10 tahun ini bagai perpustakaan maharaksasa. Dia mampu menjelma
sebagai seorang dokter spesialis, bereinkarnasi menjadi kyai atau
pendeta yang hafal seluruh isi kita suci, dan mampu menjadi arsitek
yang membikin sktesa kapal/pesawat. Peran apa pun bisa dia lakukan.
Seolah google sedang bermain sirkus dengan kita. Karena itu, ketika
seorang rasul/nabi memutuskan sesuatu harus menunggu bisikan
langit, maka penulis atau pembaca cukup menunggu informasi dari
google.
Kembali lagi pada pertanyaan darijudul tulisan ini: ls google god?
Jawabannya jelas bukan. Dia bukan manusia atau malaikat yang bisa
bergerak sesuai dengan kemauannya. Dia hanya dunia maya yang
dibuat oleh kreativitas manusia. la bisa bergerak pun karena
digerakkan oleh kita. Hanya saja, ia menyerupaiTuhan dalam dunianya,
yaitu dunia maya. Jadi, boleh dibilang kalau google menjadiTuhan
dalam dunia maya bagi umatnya yang mengetahui siapa itu google.
So, is google god? The answer's not!
82 - Eehola
ltu Bemoma Eudoya Pop
ilGtaue ilgatat
8n lfirhont
Dugi itu di kantor kerja (penerbit buku ini maksudnya), saya
I mengutak-atik dunia pertemanan maya yang akhir-akhir ini selalu
membuat saya rinCu padanya, bahkan mengalahkan rindu pada orang
tua dan sameane {ciee...). Mungkin orang lain juga mengalami ha! yang
sama, tak terkecuali pembaca.
Setelah dulu sempat jatuh cinta pada friendster, kini beralih hati
pada dunia ciptaan Mark Zuckerbrg, seorang lr.riusan Harvard dan
rnantan murid Ardsley High School.Facebooknamanya. Kalau diartikan
ke lndonesia malah jadi lucu, buku wajah (mekso). Hampir setiap
duduk di depan internet atau laptop, salah satu web yang pertama
saya buka adalah www.facebaok.com atau cukup search facebook.cam.
Kurang tau pasti apa alasan utama saya membukanya. Yang pasti,
setiap kali membukanya selalu saja ada nuansa baru yang muncul.
lnspiratif juga sih.
Saya bukan termasukjajaran orang yang pertama kali(maksudnya
di lndonesia) bergabung di situs maniak ini. Kalau nggak saiah alias
iupa-lupa ingat, saya bergabung dengan facebook sekitar awal tahun
2009. So, masih jauh kalah dengan para facebookers, Jennaat AlFacebookiyah, atauTarekat Al-Facebookiyah yang sudah bergaung jauh
Ketawo Ngakak Ala Focebook
- 83
sebelumnya, bahkan sudah hafaldengan ajaran-ajaran dan doktrinnya,
he, he... (kayak agama wae).
Kini saya jarang (kalau nggak ingin disebut nggak pernah lagi,
he,he...) membuka friendster buatan saya. Padahal, saya sudah
mempermak abis biar tampilan friendster-nya terlihat beda and cantik.
Kini friendster itu tak ada yang memberi comment lagi. Saya tertarik
melihat mainan baru ini ketika teman-teman bilang, mana facebookmu? Dah buat facebook belum? Kagak gaul 1u... dan tetek bengek
komentar lainnya.
Awal bergabung, tak terlalu terpikat. Karena saya pikir, facebook
nggakterlalu beda jauh dengan friendster. Di samping itu, kita nggak
bisa merubah tampilan facebook seperti tampilan friendster. Tetapi
setelah beberapa minggu kemudian, saya mulai terpikat dengan
rayuan-rayuannya. Banyak orang yang mengonfirmasi untuk menjadi
teman saya. Hampir setiap hari selalu ada permintaan untuk menjadi
teman. Nggak seperti friendster yang nggak tiap hari selalu ada. lni
nggak membanding-bandingkan lho...
Setiap saya ngasih comment di wall, maka ada aja comments
berdatangan tanpa diundang (kayak Jaelangkung aja). Tak jarang
comment yang muncul ada pujian, ejekan, atau sekadar tulisan
"wekekekekkk.." Gado-gado gitu lah. Selain itu, dengan facebook saya
bisa ketemu lagi dengan teman-teman 5D yang mungkin saya sudah
hampir lupa dengan mereka (sok amnesia). Wajar lah, setelah SD saya
kan langsu ng "dibuang" ke Jogja hingga jenggota n (h oloh).Kasia n amat
y4...
Ada satu pengalaman baru yang pernah saya alami bersama
focebook. Sekitar akhir bulan April 2009, saya sengaja mengganti
status dari "single" menjadi "married" a/ias sudah menikah. Sejam
setelah merubah status itu, beberapa comment langsung
bermunculan.
"Tenane ki??? Ha, ho, haa, haooa..."
"Kamu nikahnya kapan, Dho? Kok ngga ngundang-ngundang?"
"Menikah sama Ihwan ya? Wokakokwa...ternyata hombreng."
84 - Berhala ltu Eernamo
Budaya Pop
pengen ngilongin stres ojo.
Aku hobis diputusin cowokku
pengen cori kenolon dong...
fiifi$frff
mmGm
mGsBot,rB
isengZ oja..
stres di kompus demo 'terus.
5uoroku obis
kolo oku moh pengen
cori selingkuhon
pengen ketamu
teman lamc,
temen 5D dulu,
temen2 SMP, yc aitu deh..
I
i
rl
I
i
i
i
sstttt
jongon
ngomong2 lho yo...
:
Ketowa Ngakak Ala Facebook
- 85
"Waaaa....Bang Ridho dah nikah tah?? Gak cerita-cerita niyy....
congratsss yaaaaa;)'J
"Hah????? menikah???? Kok gak ngundang siy. Ha, ha, ha, ha..."
"Nikah tapi masih dalam angan dan juga mirnpi.....J'
"Kapan lu nikah Dho.. kok gak ada undangan"..?"
Duh, duh, duh... ribut amat sich. Emang asyik bener. Ketawa
ngakak selalu saya alami setiap membaca komentar dari orang-orang.
Nggak ada abis-abisnya. Kadang senyum, kadang ketawa, atau malah
merengut karena bingung apa maksud dari comment-commentyang
membingungkan itu. Bos saya di kantor pun juga mengalami hal yang
sama. Di hadapan laptopnya yang mungil itu, dia selalu tertawa. Tak
jarang ngakak gede ampe kedengaran hingga teras kantor. Kebetulan
di kantor saya ada speedy. Jadi, ngenet terus.
Teman-teman saya juga mengalami hal yang sama. Entah itu
temen kampus, temen kerja, temen organisasi, atau temen nongkrong
diWC, wekekekekkk.. Setiap berduel dengan laptop, maka yang dibuka
pertama kaliadalah si makhluk bernama facebook. Emang unik buatan
si Mark nih.
Facebook muncul kalau nggak salah tepatnya 4 Februari 2004.
Dia Iahir sebagai sebuah jaringan sosial. Awalnya, situs ini hanya
pertemanan terbatas di lingkup siswa Harvard College di Amrik sono.
lrlamun, dalam dua bulan berikutnya, keanggotaannya diperluas ke
sekolah lain diwilayah Boston (Boston College, Boston University, MlT,
Tufts), Roehester, Stanford, NYU (New York University), dan semua
sekolah dan universitas bergengsi di Amr"ik.
Dalam waktu secepat kilat, facebook bisa menjalar kemanamana. Orang yang punya email sudah otonratis bisa bergabung
dengan mainan ini, asalkan sign up (daftar) dulu. Bahkan salah satu
kemenangan Barack Obama sebagai presiden Amerika Serikat ke-44
saat itu karena dia memanfaatkan facebook untuk berkampanye dan
bersosialisasi program dan slogannya. Di lndonesia, tak jarang para
politisi atau artis papan atas bermain facebook untuk sekadar
menjumpai fans mereka. Justru beberapa politisi ingin
mendengarkan suara rakyat melalui facebook. lVlereka bisa
86 -
Berhalo ltu Bemamo Eudaya Pop
berinteraksi dengan rakyat saat mereka sidang di parlemen. Eit, tapt
jangan malah enak-enakkan chatting dong. Entar lupa nyampein
pesennya. Nah lho.
Setiap orang pasti memiliki pengalaman yang berbeda dengan
facebook. Kalau diitung-itung dan dibuat cerita per orang, maka bisa
menjadi buku tersendiri bahkan berjilid-jilid. Jilid A sampe Z(wualah,
lebay, lebay...). Hebat kan. Terlepas dari itu, facebooktelah menghibur
kita semua. Kita telah dibuatnya ngakaktanpa batas, mungkin malah
melebihi ngakaknya Abu Jahal (gubrak, kok kembali ke zaman Rosul
lagi). Ya wet met ber-facebook ae lah. Gak tak ganggu lagi duech...
Ketowo Ngokok Alo Focebook
- 87
Ileftal Bacaur
Buku
David chan ey. Lifestyles Sebuah Pengantor Komprehensif.Terj. Nuraeni.
Yogya karta: Ja lasutra, 2004.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaa n. Kamus Besar Bohasa
indonesia. Jakarta: Balai pustaka, 1990.
Dominic Strinati. Popular culture, pengantar Menuju Teori Budaya pop.
Terj. ,,{bul tu4ukhid. Yogyakarta: Bentang, 2003.
Francisco Budi Hardim an. Kritik ldeologi, pertauatcn pengetahuan don
Kepentingan Yogyakarta: Kanisius, 1 993
Joh n Storey.Teori Budaya dan Budoya pop. Terj. Tim Reda ksi. yogya karta:
Qalam,2003.
Kelik Pelipur Lara. Please Edan! Gerr somo Kelik pelipur Laro.yoeyakarta:
Pinus Book Publisher, 2006.
Republik Plesetan. yogyakarta: Jagad Media, 2007.
Plesetan Republik lndonesia, Gerr Sama Kelik pelipur Lora
Yogyakarta: Bera nda, 2006.
ntowijoy o. I d e ntita s P o I iti k lJ m at I sl o m. Ba n du n g: Mizan, 1 997
Muslim Tonpa Masjid. Bandung: Mizan, 2001
Mansour Fakih dkk. Pendidikan popular Membangun Kesodaron Kritis.
Ku
Yogyakarta: ReaD Books hasil kerjasama INSIST dan pACT
lndonesia, 2000.
Doltor Bacacr
- 89
Musa Asyarie. Filsafat lslam, Sunnah Nabi dalom Berpikir. Yogyakarta:
1E5F1,2002.
NaomiWolf. Mitos Kecantikon, Kalo Kecantikan Menindas perempuan.
Terj. Alia Swastika. Yogyakarta: Niagara, 2004.
Koran/Majalah
Koran Kompas
Koran Pikiran Rakyat
Majalah Kuntum
Majalah Tempo
lnternet
Pikiran Rakyat Online
Wikipedia
www.anomali.net
www.beritanet.com
www.depkes.go.id
www.detiknet.com
www.walhikalsel.org
9O
-
Berhato ltu Benama Budaya Pop
$iem $ih Ponuli$mfl
Ridho "Bukan" Rhoma adalah nama pena dari Ridho Al-Hamdi.
Pria supel aliassuka
pelembungan (saatkecildulu), suka peler,
suka pelajaran (kalo pas rajin sekolah), suka berperua anq
dan suka pelempuan, hi, hi, hi... Berasal dari kampung udik ci
1
v
Lampung Tengah, kampung Gaya Baru. Hijrah ke Jog;a se;ak
1997 untuk mencari pengalaman baru. Sempat menjadi santl
di Moeallimin Boarding School Jogja, selama enan tahL-r(1997-2003)- Sejak jadi mahasiswa hidupnya nomaden (kayak hidup di jaman
purbakala aja), pindah-pindah kontrakan gitu. Lulus dari Fakultas Ushuluddin UIN
Sunan Kalijaga tahun 2007, predikat Cum LaudePernah aktif di lPM, KlR, Jurnalistik, lMM, BEM, komunitas etnis, dan Majalah
Kuntum. Sekarang dia adalah mahasiswa 52 llmu Politik UGM dan aktif di Leutika.
Beberapa buku yang pernah ditulisnya: Melowan Arus (Resistboo( 20O6), karya
bersama Kebebasan dalom Perbincangan Filsofot, Pendidikon, don Agomo( Pilar Media,
2006), Selamatkon Keluorga Muhommadiyah (PDM Kota Yogyakarta, 20O8), dan editor
buku humor Mong Kunteng (Bukamata, 2008)- Jika berkorespondensi hisa kirim e.
mail ke: <ridho@leutika.com> atau <ridho_intelegensia6lyahoo.cojd>-