Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

ETIKA PROFESI

Indahwardani's Blog Just another WordPress.com weblog Menu Skip to content Home About Pengertian Etika, Profesi, Etika Profesi dan Kode Etik Profesi Etika berasal dari bahasa Yunani kuno yaitu “Ethikos” yang berati timbul dari kebiasaan, adalah cabang utama dari filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk dan tanggung jawab. Berikut ini merupakan dua sifat etika, yaitu : Ø      Non-empirisFilsafat digolongkan sebagai ilmu non empiris. Ilmu empiris adalah ilmu yang didasarkan pada fakta atau yang kongkret. Namun filsafat tidaklah demikian, filsafat berusaha melampaui yang kongkret dengan seolah-olah menanyakan apa di balik gejala-gejala kongkret. Demikian pula dengan etika. Etika tidak hanya berhenti pada apa yang kongkret yang secara faktual dilakukan, tetapi bertanya tentang apa yang seharusnya dilakukan atau tidak boleh dilakukan. Ø      Praktis Cabang-cabang filsafat berbicara mengenai sesuatu “yang ada”. Misalnya filsafat hukum mempelajari apa itu hukum. Akan tetapi etika tidak terbatas pada itu, melainkan bertanya tentang “apa yang harus dilakukan”. Dengan demikian etika sebagai cabang filsafat bersifat praktis karena langsung berhubungan dengan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan manusia. Tetapi ingat bahwa etika bukan praktis dalam arti menyajikan resep-resep siap pakai. Etika tidak bersifat teknis melainkan reflektif. Maksudnya etika hanya menganalisis tema-tema pokok seperti hati nurani, kebebasan, hak dan kewajiban, dan sebagainya, sambil melihat teori-teori etika masa lalu untuk menyelidiki kekuatan dan kelemahannya. Diharapakan kita mampu menyusun sendiri argumentasi yang tahan uji.             Perbedaan antara Etika dengan Etiket yaitu, Etika menyangkut cara dilakukannya suatu perbuatan sekaligus memberi norma dari perbuatan itu sendiri. Contohnya : Dilarang mengambil barang milik orang lain tanpa izin karena mengambil barang milik orang lain tanpa izin sama artinya dengan mencuri. “Jangan mencuri” merupakan suatu norma etika. Di sini tidak dipersoalkan apakah pencuri tersebut mencuri dengan tangan kanan atau tangan kiri. Sedangkan Etiket hanya berlaku dalam situasi dimana kita tidak seorang diri (ada orang lain di sekitar kita). Bila tidak ada orang lain di sekitar kita atau tidak ada saksi mata, maka etiket tidak berlaku. Contohnya : Saya sedang makan bersama bersama teman sambil meletakkan kaki saya di atas meja makan, maka saya dianggap melanggat etiket. Tetapi kalau saya sedang makan sendirian (tidak ada orang lain), maka saya tidak melanggar etiket jika saya makan dengan cara demikian. Pengertian Profesi             Profesi adalah suatu pekerjaan yang melaksanakan tugasnya memerlukan atau menuntut keahlian (expertise), menggunakan teknik-teknik ilmiah, serta dedikasi yang tinggi. Keahlian yang diperoleh dari lembaga pendidikan khusus diperuntukkan untuk itu dengan kurikulum yang dapat dipertanggung jawabkan. Seseorang yang menekuni suatu profesi tertentu disebut professional, sedangkan professional sendiri mempunyai makna yang mengacu kepada sebutan orang yang menyandang suatu profesi dan sebutan tentang penampilan seseorang dalam mewujudkan unjuk kerja sesuai dengn profesinya. Berikut ini merupakan ciri-ciri dari profesi, yaitu : Keterampilan yang berdasar pada pengetahuan teoretis Seorang professional harus memiliki pengetahuan teoretis  dan keterampilan mengenai bidang teknik yang ditekuni dan bisa diterapkan dalam pelaksanaanya atau prakteknya dalam kehidupan sehari-hari.   Asosiasi Profesional Merupakan suatu badan organisasi yang biasanya diorganisasikan oleh anggota profesi yang bertujuan untuk meningkatkan status para anggotanya. Pendidikan yang Ekstensi Profesi yang prestisius biasanya memerlukan pendidikan yang lama dalam jenjang pendidikan tinggi. Seorang professional dalam bidang teknik mempunyai latar belakang pendidikan yang tinggi baik itu dalam suatu pendidikan formal ataupun non formal.      Ujian Kompetisi Sebelum memasuki organisasi profesional, biasanya ada persyaratan untuk lulus dari suatu tes yang menguji terutama pengetahuan teoretis.     Pelatihan institutional Selain ujian, juga biasanya dipersyaratkan untuk mengikuti pelatihan istitusional dimana calon profesional mendapatkan pengalaman praktis sebelum menjadi anggota penuh organisasi. Peningkatan keterampilan melalui pengembangan profesional juga dipersyaratkan.     Lisensi Profesi menetapkan syarat pendaftaran dan proses sertifikasi sehingga hanya mereka yang memiliki lisensi bisa dianggap bisa dipercaya.    Otonomi kerja Profesional cenderung mengendalikan kerja dan pengetahuan teoretis mereka agar terhindar adanya intervensi dari luar.  Kode etik Organisasi profesi biasanya memiliki kode etik bagi para anggotanya dan prosedur pendisiplinan bagi mereka yang melanggar aturan.  Mengatur diri Organisasi profesi harus bisa mengatur organisasinya sendiri tanpa campur tangan pemerintah. Profesional diatur oleh mereka yang lebih senior, praktisi yang dihormati, atau mereka yang berkualifikasi paling tinggi. Layanan publik dan altruism Diperolehnya penghasilan dari kerja profesinya dapat dipertahankan selama berkaitan dengan kebutuhan publik, seperti layanan dokter berkontribusi terhadap kesehatan masyarakat. Status dan imbalan yang tinggi Profesi yang paling sukses akan meraih status yang tinggi, prestise, dan imbalan yang layak bagi para anggotanya. Hal tersebut bisa dianggap sebagai pengakuan terhadap layanan yang mereka berikan bagi masyarakat. Pengertian Etika Profesi          Etika profesi menurut keiser dalam ( Suhrawardi Lubis, 1994:6-7 ) adalah sikap hidup berupa keadilan untuk memberikan pelayanan professional terhadap masyarakat dengan penuh ketertiban dan keahlian sebagai pelayanan dalam rangka melaksanakan tugas berupa kewajiban terhadap masyarakat. Kode etik profesi adalah system norma, nilai dan aturan professional tertulis yang secara tegas menyatakan apa yang benar dan baik, dan apa yang tidak benar dan tidak baik bagi professional. Kode etik menyatakan perbuatan apa yang benar atau salah, perbuatan apa yang harus dilakukan dan apa yang harus dihindari. Tujuan kode etik yaitu agar professional memberikan  jasa sebaik-baiknya kepada pemakai atau nasabahnya. Dengan adanya kode etik akan melindungi perbuatan yang tidak professional. Tiga Fungsi dari Kode Etik Profesi Kode etik profesi memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi  tentang prinsip profesionalitas yang digariskan Kode etik profesi merupakan sarana kontrol sosial bagi masyarakat  atas profesi yang bersangkutan Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak diluar organisasi  profesi tentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi Sumber : http://www.scribd.com/doc/53705586/39/Pengertian-Profesi-dan-ciri-cirinya http://id.wikipedia.org/wiki/Etika http://felix3utama.wordpress.com/2008/12/01/pengertian-dalam-etika-profesi/ Related Jenis Profesi Bidang Industri dan Bidang Teknik MesinIn "Etika Profesi" Organisasi ProfesiIn "Etika Profesi" Sertifikasi Profesi Insinyur Nasional dan Internasional dan KeahlianIn "Etika Profesi" Posted on May 11, 2011 by indahwardani • This entry was posted in Etika Profesi. Bookmark the permalink. Post navigation ← Manajemen Proyek Parking Sensor Organisasi Profesi → 13 thoughts on “Pengertian Etika, Profesi, Etika Profesi dan Kode Etik Profesi” Pingback: TUGAS MINGGU I (ETIKA PROFESI AKUNTANSI) « theresia4891 mira anindhita October 21, 2012 at 2:02 am i like itt Reply zed abidien December 14, 2012 at 12:11 am sebuah tulisan yg menarik, tapi banyak kalangan pelaku profesi yg tdk profesional, guru misalnya kurang memandang penting etika dlm pekerjaannya, munculnya keluhan/kritik masyarakat thd guru (adanya berbagai pungutan di sekolah, penjualan buku di sekolah, guru mangkir mengajar) menandakan rendahnya perhatian guru atas etika profesinya Reply ALIAKBAR ULUL January 8, 2013 at 9:14 am okey! matur suwun banget . saya jadi tau lebih banyak tentang etika kehidupan bermasya rakat and pekerjaanku (profesi yg aku jalani) Reply supardi arifin February 21, 2013 at 2:36 am THANKS A LOT Reply Pingback: Etika dan Profesionalisme Informal Pada Profesi Supir Angkot UNDERGROUND Paper June 13, 2013 at 7:47 pm Artikel bagusss… Sekedar ingin berbagi, brgkali bisa menambah sedikit bahan bacaan mengenai masalah2 etika bisnis… Klik –> Makalah Kasus Suap Pajak PT Easman Christensen Reply Pingback: Pengertian Etika, Profesi, dan Etika Profesi | Sonny1107's Blog Pingback: ETIKA PROFESI | susilawati Pingback: ETIKA PROFESI | etikaithlw15 ratna mendrova March 28, 2014 at 11:21 am mkch bt bahan pembljran etika profesi d cmpus…. :-) Reply Pingback: mutiara's Blog Pingback: TUGAS 1 – ETIKA PROFESIONALISME NON FORMIL PADA PEDAGANG GADO GADO | Lucky Notes Leave a Reply Top of Form Bottom of Form Blog at WordPress.com. • The Chalkboard Theme. Follow Follow “Indahwardani's Blog” Top of Form Get every new post delivered to your Inbox. Bottom of Form Powered by WordPress.com Cara Makan yang Baik dan Benar Hendaknya mencuci tangan terlebih dahulu. Makan tidak boleh sambil bersandar, berjalan, dan tidur-tiduran. Makan apa adanya. Tidak boleh mencela makanan. Walaupun makanan kurang enak, sebaiknya tidak diucapkan langsung untuk menjaga hati pemasaknya. Jika perlu untuk perbaikan, pilihlah waktu yang tepat untuk mengutarakannya. Hendaknya makan bersama dengan orang lain, dengan tamu, dengan anak, atau dengan pembantu. Hendaknya memulai dengan membaca doa. Hendaknya makan dengan tiga jari tangan kanan, memperkecil genggaman, memperbaiki kunyahan, kemudian hendaknya memakan makanan yang paling dekat, bukan dari yang ada di tengah tengah hidangan. Dilarang meniup makanan yang masih panas, dilarang memakannya sebelum makanan itu dingin. Memulai makan dari pinggir piring menuju ke tengah, karena berkah makanan terletak di tengah. Dilarang melirik kepada orang yang sedang makan. Jangan memperhatikannya karena dengan memperhatikannya membuat mereka malu. Berhenti makan sebelum kenyang sehingga tidak terjadi kekenyangan yang berlebihan. Jangan makan berlebihan guna menjaga kesehatan tubuh. Hendaknya membersihkan gigi dan berkumur kumur untuk membersihkan mulut. Sumber : http://falah-kharisma.blogspot.com/2012/12/cara-makan-yang-benar-menurut-islam.html  Table Manner Well, dalam perjamuan-perjamuan makan ditempat-tempat mewah seperti di restoran mewah, hotel bintang lima atau ketika kita diundang di acara resepsi pernikahan di gedung yang mewah ataupun acara-acara formal lainnyatentu saja kita harus mengikuti tata cara yang bisa dibilang sopan ketika makan sehingga tidak mempermalukan diri sendiri, apalagi bagi mereka yang tidak biasa mengikuti aturan-aturan table manner contohnya saya (ups ketauan deh ndesonya). Nih, biar gak malu-maluin saya punya beberapa step-step atau langkah-langkah yang baik menurut table manner, hal ini sangat penting untuk dipelajari, kenapa? ya biar di bilang katro atau ndeso, hehehe, sungguh alasan yang sangat tepat! saudara-saudaraku. 1. Etika cara makan yang benar dan baik mulai posisi duduk, cara memegang alat-alat makan, hingga mengusap mulut ketika selesai. Diawali dari posisi duduk dan punggung harus selalu tegak. 2. Posisi tangan tidak boleh diletakkan di meja. Apalagi bila siku diletakkan di meja digunakan untuk menyangga kepala. Hanya pergelangan tangan yang boleh menempel di bibir meja. 3. Pas mau makan,  aturannya adalah makanan yang mendatangi kita, bukan kita yang mendatangi makanan. Jadi, saat makan, badan tetap tegak, alat makan yang diajukan ke mulut. Bagaimana jika yang dihidangkan menu sup? Aturannya sama saja. Makanya, supaya tidak menetes, mengambil kuahnya jangan terlalu banyak. 4. Nah, sekarang soal menggunakan peralatan makan. Pada perjamuan formal, biasanya banyak peralatan makan yang tersaji. Ada sendok, garpu, pisau, sendok besar, sendok kecil. Pelbagai peralatan itu bisa jadi membuat pening bagi orang yang baru pertama menghadiri jamuan makan formal. Eits, Tak perlu bingung, yang perlu diingat adalah urut-urutan penggunaan peralatan makan tersebut. Peralatan makan selalu digunakan mulai bagian terluar menuju ke dalam. Pisau selalu berpasangan dengan garpu. Begitu juga sendok, biasanya juga berpasangan dengan garpu. Tapi, ada kalanya sendok digunakan sendirian. Sendok sup, misalnya. Sendok ini berujung bulat besar. “Jangan sembarangan menggunakan peralatan makan. Bila tidak sesuai, salah-salah begitu makanan dihidangkan, tak ada peralatan yang tersisa,” katanya. Sebab, dalam perjamuan makan formal, begitu satu menu makanan selesai dihidangkan, peralatan makan akan langsung dibersihkan. 5. Begitu selesai makan, biasanya kita akan membersihkan mulut dari sisa-sisa makanan. Dalam penggunaan serbet ini, ada aturannya. Saat perjamuan makan dimulai, serbet diletakkan di atas pangkuan. Untuk membersihkan mulut, yang digunakan cukup ujung serbet saja, jangan keseluruhan. Begitu jamuan selesai, lipat serbet dengan rapi dan letakkan di atas meja. 6. Selain cara makan, beberapa hal perlu diperhatikan selama jamuan makan berlangsung yaitu ketika menikmati makanan, misalnya, usahakan tidak menimbulkan bunyi. Baik saat mengecap makanan maupun peralatan makan. Jangan mengunakan peralatan makan sebagai penunjuk arah. Bila memang ingin menunjukkan sesuatu, letakkan peralatan makan terlebih dahulu, baru berbicara. Bagaimana sudah cukup jelas bukan penjelasan saya di atas, tata cara atau table manner di atas sangat bermanfaat bagi kita semua ketika kita akan mengahadiri perjamuan makan di tempat-tempat mewah.. src: yaliyajilbaber.wordpress.com Saat makan jangan berdiri tetapi duduklah dengan tegak. Jangan membungkuk mendekati piring. Artinya, sendok yang harus diangkat ke mulut dan bukan ke hidung. Pada saat mulut penuh, jangan berbicara, tertawa, atau bersiul, karena isi mulut dapat terlihat orang lain dan ini dinilai tidak sopan. Makanan harus dikunyah perlahan-lahan, jangan dikeluarin.... kunyah....keluarin....kunyah. Tidak boleh makan dengan tergesa-gesa apalagi sambil berlari atau push up, karena hal ini dapat mengganggu orang lain. Sendok dan garpu tidak boleh beradu dengan piring, gelas, mangkuk, panci, dan peralatan makan lainnya yang ada di ata meja. Menyeruput kuah, kecap, dan sambal dari piring tidak diijinkan, apalagi mengorek-ngorek gigi atau hidung di depan orang lain selagi makan. Jika mendadak batuk atau bersin, mulut atau hidung harus cepat-cepat ditutup dengan sapu tangan dan tidak boleh ditutup dengan kaos kaki, agar makanan di mulut tidak menyembur ke mana-mana. Kalau terlanjur tersembur, makanan itu jangan dimakan lagi! Dilarang memuntahkan makanan ke piring atau ke saku baju. Jika ingin muntah, cepatlah pergi ke wastafel. Kalau tidak ada wastafel, kamar mandi pun boleh. Kalau tidak ada kamar mandi, ya telan aja kembali makanan tersebut. Tidak boleh mengeluarkan suara keras (termasuk buang gas), menyanyi, atau membaca puisi pada saat makan. Tidak boleh meninggalkan meja makan sebelum selesai makan kecuali keadaan mendesak, seperti kebelet pipis, kebakaran, banjir, atau gempa bumi. Selesai makan, sendok dan garpu harus ditutup, jangan dimasukkan ke dalam saku celana. Mulut dilap dengan serbet atau sapu tangan, jangan dengan telapak tangan, apalagi dilap pakai baju atau celana. http://komputerteman.blogspot.com/2012/11/cara-makan-yang-baik-dan-benar.html Cara Makan yang Benar untuk Mencegah Sakit Kronis Makan saat lapar saja. Jangan makan pada saat Anda sedang merasa bosan, sedih, stres, resepsi pernikahan, ada makanan yang menggunggah selera, atau hanya karena gratis. Jika Anda makan dalam keadaan yang seperti itu, maka biasanya makanan yang dikonsumsi cenderung tidak sehat dan jadi makan berlebihan sehingga yang didapat hanyalah penyakit saja. Untuk itu, makanlah pada saat lapar saja dan nikmati makanan tersebut. Namun makanlah secukupnya saja jangan sampai Anda merasa kekenyangan.  Memilih piring kecil. Apa, berapa, dan bagaimana makanan yang diletakkan dalam piring bisa mempengaruhi selera makan Anda , rasa puas, dan kenyang. Seseorang yang makan dengan piring besar, biasanya akan meletakkan nasi beserta lauk pauknya lebih banyak. Benarkah? Jika terlalu banyak makan, maka bisa membuat Anda kekenyangan. Untuk itu, pastikan Anda makan dalam porsi yang cukup dengan menggunakan piring yang lebih kecil saja. Dengan begitu, makanan yang diletakkan si atasnya akan terlihat lebih banyak dan mencegah Anda untuk makan lebih banyak Menikmati makanan yang dilahap Terburu-burukah Anda pada saat mengunyah makanan? Sebaiknya jangan melakukan hal tersebut karena tidak baik untuk sistem pencernaan. Makan terburu-buru bisa membuat Anda makan lebih banyak dan makanan yang dikunyah pun  jadi tidak sempurna. Alangkah baiknya, makanan  yang disantap itu benar-benar dinikmati. Makanlah dalam keadaan tenang dan pelan-pelan. Makan dengan situasi seperti itu memberikan kesan bahwa Anda benar-benar menikmati makanan sehingga sistem pencernaan bekerja lebih sempurna. Ketahuilah bahwa rasa kenyang akan sampai ke otak membutuhkan waktu sekitar 20 menit setelah Anda makan.  Sedkit makan, tapi sering. Karena kesibukannya, biasanya orang akan makan 1 atau 2 kali sehari saja tapi dalam porsi besar. Mereka yang tak sempat sarapan, biasanya akan makan siang dalam porsi yang besar. Namun, pola makan seperti itu tidak baik untuk kesehatan, perut jadi tak nyaman, terasa sesak, mual, muntah, cegukan, dan penyerapan makanan tidak sempurna. Bahkan, pola makan seperti itu bisa menyebabkan serangan jantung. Selain itu, jika mengonsumsi makanan yang indeks gilkemiknya tinggi dan kurang mengandung serat, maka kadar gula darah bisa naik mendadak kemusian memacu pelepasan insulin dalam jumlah besar. Hal tersebut mengakibatkan kadar gula darah turun cepat sehingga Anda menjadi letih, mood terganggu, mengantuk, dan ingin makan yang manis-manis. Untuk itu, makanlah sedikit-sedikit tapi sering agar sistem pencernaan bekerja lebih baik dan gula darah menjadi stabil. Beberapa ahli kesehatan menyarankan agar Anda makan 4-5 kali sehari dalam porsi kecil.  Makan makanan rumah Kesibukan seseorang juga jadi membuatnya lebih sering mengonsumsi makanan dari luar. Padahal, makanan di luar itu belum tentu terjamin kesehatan dan kebersihannya. Mengonsumsi makanan yang dibeli di luar dengan makanan yang dimasak sendiri tidak sama kualitas dan pengaruhnya. Jika memasak sendiri, maka Anda sendiri yang menentukan bagaimana rasanya, jumlahnya, dan cara memasaknya. Selain itu mengonsumsi makanan dari rumah juga lebih terjamin kesehatan dan kebersihannya. Untuk itu, biasakanlah makan makanan rumah saja daripada jajan di luar.  Itulah cara mencegah penyakit kronis dengan makan yang benar. Bagaimanapun juga, pola makan, kebersihan, dan kesehatan makanan itu mempengaruhi kesehatan tubuh Anda. Untuk itu, pastikan cara makan Anda benar dan sehat agar terhindar dari segala penyakit.