Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                
Academia.eduAcademia.edu

CINTA BAHASAKU CINTA NEGERIKU Indonesia

Indonesia, begitulah orangorang di seluruh dunia menyebut negaraku. Kita semua pasti tahu, bahwa Negara kita adalah Negara yang kaya. Bukan hanya kaya akan kekayaan alamnya, tetapi dari segi budaya, bahasa juga tradisinya. Negaraku, tempat tinggalku. Di sinilah aku memulai semua hal dalam hidupku.

CINTA BAHASAKU CINTA NEGERIKU Indonesia, begitulah orang – orang di seluruh dunia menyebut negaraku. Kita semua pasti tahu, bahwa Negara kita adalah Negara yang kaya. Bukan hanya kaya akan kekayaan alamnya, tetapi dari segi budaya, bahasa juga tradisinya. Negaraku, tempat tinggalku. Di sinilah aku memulai semua hal dalam hidupku. Tahukah engkau kawan? Negara kita merupakan Negara kepulauan terbesar yang ada di dunia. Jumlah pulaunya yaitu sekitar 13.487 pulau. Sungguh jumlah yang sangat fantastis. Bukan hanya itu, menurut sumber yang saya baca, Negara kita juga mempunyai banyak ragam bahasa, yaitu sekitar 726, yang terdiri dari 719 bahasa daerah, 2 bahasa sekunder tanpa penutur asli, dan 5 bahasa lainnya yang tidak diketahui penuturnya. Dari sekian bahasa itu, hanya satu bahasa yang ingin saya paparkan di sini, yaitu bahasa Jawa. Bahasa jawa, pasti bagi kita orang Cirebon, Tegal, Brebes, Semarang dan sekitarnya sudah tidak asing lagi tentang bahasa ini. Tapi bahasa jawa ini berbeda. Maksud bahasa Jawa di sini adalah bahasa kromo inggil. Seorang guru bahasa jawa pernah mengatakan kepada saya, bahwa bahasa Jawa itu masuk sebagai 10 besar bahasa internasional yang ada di dunia. Sungguh hebat, karena bahasa Indonesia sendiri dikalahkan oleh bahasa jawa yang jelas-jelas bahasa Jawa adalah bagian dari bahasa kita. Tapi sayangnya, kita sebagai generasi muda justru secara perlahan meninggalkan bahasa jawa itu. Kita cenderung malu dan gengsi untuk berbicara bahasa jawa, padahal itu adalah bahasa ibu kita. Bukankah seharusnya kita bangga akan bahasa yang kita miliki? kita seharusnya bisa menjaga dan melestarikannya. Karena itu merupakan salah satu warisan budaya nenek moyang kita yang harus kita jaga. Menurut berita yang saya dengar, para mahasiswa yang kuliah di jurusan bahasa jawa dengan nilai cumlaude langsung dibeli oleh pemerintah Negara Suriname. Suriame adalah nama sebuah negara di Amerika Selatan dan merupakan bekas jajahan Belanda. Di Negara ini banyak terdapat orang – orang jawa seperti kita, karena dahulu pada saat penjajahan Belanda, para penjajah banyak mengasingkan penduduk pribumi kesana. Di sana, bahsa jawa begitu dihargai bahkan perkuliahan disana pun banyak yang mengutamakan bahasa jawa. Bukan hanya itu, mereka juga banyak menerjemahkan buku-buku bahasa jawa seperti seratan dan lain sebagainya ke dalam bahasa belanda. Lalu bagaimana dengan kita? Akankah kita kalah dengan orang – orang asing yang jelas-jelas itu bukan bahasa mereka tapi mereka mampu menjungjung tinggi bahasa jawa itu. Akankah kita terus diam sementara orang – orang asing itu secara perlahan mengambil warisan buaya yang kita miliki? Kita sebagai bagian dari bangsa ini, bangsa Indonesia yang kita cintai, sudah sepatutnya menjaga dan melestarikan warisan budaya yang kita miliki, terutama bahasa. Karena bahasa merupakan ciri dan cerminan jati diri suatu bangsa. Sebagai generasi muda, marilah kita bersyukur dengan apa yang sudah kita punyai, sekecil apapun, seremeh temeh apapun hal yang kita miliki seperti anggapan orang – orang jaman sekarang tentang bahasa jawa. Jagan sampai orang asing kembali mengklaim warisan budaya kita yang lain, seperti halnya tempe, reog ponorogo dan lain sebagainya. Jika bukan kita yang menjaga, siapa lagi? Oleh karena itu, sejak saat ini, mari belajar mencintai bahasa kita, Bahasa Indonesia, bahasa Jawa dan bahasa daerah lainnya. Cinta bahasaku, cinta negeriku!