Latar Belakang: Setiap orang pernah menderita kekeringan kulit, gatal, bersisik dan kemerahan karena berbagai macam penyebab. Kulit kering atau Xerosis cutis merupakan kelainan kulit dimana kulit menjadi kasar, bersisik, berkeriput dan... more
Latar Belakang: Setiap orang pernah menderita kekeringan kulit, gatal, bersisik dan kemerahan karena berbagai macam penyebab. Kulit kering atau Xerosis cutis merupakan kelainan kulit dimana kulit menjadi kasar, bersisik, berkeriput dan kurang elastis dibandingkan kulit normal dan kering pada perabaan. Prevalensi xerosis di Indonesia adalah 50%-80% sedangkan pada beberapa negara lain seperti Brazil, Australia, Turki, dan lain-lain adalah 35%-70%. Merawat kulit secara teratur dapat dilakukan menggunakan lulur tradisional dari bahan alam. Penggunaan biji pepaya pada umumnya hanya dibuang atau di tanam atau dimanfaatkan sebagai bibit untuk dibudidayakan, padahal sebenarnya biji pepaya bisa diolah menjadi suatu sediaan yang bermanfaat. Biji pepaya kaya akan manfaat untuk kulit. Selain itu perawatan kulit kering juga dapat dilakukan dengan menggunakan kacang kedelai dan minyak zaitun. Tujuan: Membuat dan menguji stabilitas sediaan secara organoleptis dan pH pada sediaan lulur serbuk tradi...
Kulit yang sering terpapar sinar matahari dan polusi memerlukan perawatan dengan produk yang mampu melindungi dari paparan radiasi UV dan radikal bebas. Biji buah alpukat diketahui memiliki potensi sebagai tabir surya dan aktivitas... more
Kulit yang sering terpapar sinar matahari dan polusi memerlukan perawatan dengan produk yang mampu melindungi dari paparan radiasi UV dan radikal bebas. Biji buah alpukat diketahui memiliki potensi sebagai tabir surya dan aktivitas antioksidan yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan aktivitas antioksidan dan tabir surya ekstrak aseton biji buah alpukat, menghasilkan formula krim yang memiliki fungsi sebagai tabir surya dan antioksidan bagi kulit, serta mengetahui korelasi konsentrasi ekstrak dengan aktivitas tabir surya krim ekstrak aseton biji alpukat. Pengujian aktivitas tabir surya dan antioksidan dilakukan secara in vitro. Hasil penelitian menunjukan nilai SPF dan IC50 ekstrak berturut-turut 39,636 dan 10,36 ppm. Nilai SPF krim F1, F2 dan F3 berturut-turut 1,859±0,152, 2,941±0,065 dan 3,629±0,053. Nilai SPF krim ketiga formula berbeda bermakna (p<0,05) dan terdapat korelasi signifikan (p<0,001) dan kuat antara konsentrasi ekstrak dengan nilai SPF. Nilai IC50 ...
Efek merugikan yang ditimbulkan oleh sinar matahari dapat menyebabkan kulit menjadi hitam bersisik, hiperpigmentasi dan kanker kulit. Sediaan tabir surya adalah salah satu cara yang bisa digunakan untuk mencegah efek ini. Salah satu... more
Efek merugikan yang ditimbulkan oleh sinar matahari dapat menyebabkan kulit menjadi hitam bersisik, hiperpigmentasi dan kanker kulit. Sediaan tabir surya adalah salah satu cara yang bisa digunakan untuk mencegah efek ini. Salah satu senyawa aktif yang bisa digunakan dalam sediaan tabir surya adalah turunan sinamat. Dalam proses ini dilakukan sintesis amil sinamat dari sinamaldehid dengan menggunakan metode oksidasi dan esterifikasi. Penentuan aktivitas amil sinamat dilakukan dengan metode spektrofotometri UV- Vis dengan menentukan nilai SPF (Sun Protection Factor). Amil sinamat yang dihasilkan berupa cairan berwarna coklat dan dapat digunakan sebagai penyusun sediaan tabir surya yang memberikan proteksi maksimum terhadap sinar UV-B pada konsentrasi 25 μg/mL dengan nilai SPF sebesar 12,88.
Latar Belakang: ASI Eksklusif bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi sehinga ibu menyusui perlu memperoleh peningkatan asupan gizi didalam peningkatan memproduksi ASI. Intervensi yang dapat dilakukan untuk mengatasi... more
Latar Belakang: ASI Eksklusif bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi sehinga ibu menyusui perlu memperoleh peningkatan asupan gizi didalam peningkatan memproduksi ASI. Intervensi yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan jumlah air susu ibu dengan mengkonsumsi serbuk daun papaya dan kacang hijau. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh pemberian sari kacang hijau dengan pemberian serbuk daun pepaya terhadap kelancaran ASI pada ibu nifas. Metode: Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian quasi eksperimen dengan pendekatan two groups pre-test and post-test design. Sampel pada penelitian ini adalah ibu menyusui yang berjumlah 60 orang yang dibagi menjadi dua kelompok. Analisis data menggunakan uji univariat dan bivariate dengan Wilcoxon Signed Rank Test. Hasil: Pemberian sari kacang hijau terhadap kelancaran ASI pada ibu nifas (P-value = 0,000), Serbuk daun pepaya terhadap kelancaran ASI pada ibu...
Percobaan dilaksanakan pada bulan Januari-Juni 2012 di Teaching Farm Tajur dan Laboratorium Pasca Panen Baranang Siang, PKHT-IPB -Bogor. Tujuan penelitian adalah mengetahui karakter morfologi bunga, buah dan kualitas buah tiga genotipe... more
Percobaan dilaksanakan pada bulan Januari-Juni 2012 di Teaching Farm Tajur dan Laboratorium Pasca Panen Baranang Siang, PKHT-IPB -Bogor. Tujuan penelitian adalah mengetahui karakter morfologi bunga, buah dan kualitas buah tiga genotipe pepaya hibrida, yaitu IPB H91, IPB H93 dan IPB H39. Parameter yang diamati yaitu karakter kualitatif dan kuantitatif bunga serta buah, uji kualitas fisik dan kimia buah, serta uji organoleptik. Hasil percobaan menunjukkan ketiga genotipe pepaya hibrida memiliki keunggulan karakter yang berbeda-beda. IPB H91 memiliki keunggulan tangkai bunga yang panjang serta jumlah bunga per buku dan buah yang banyak, bobot daging buah, persentase bagian yang dapat dimakan dan ketebalan daging buah yang besar, daging buah yang keras dan asam tertitrasi total yang rendah. IPB H93 memiliki keunggulan jumlah bunga yang banyak, jumlah biji per buah yang sedikit dan nilai padatan terlarut total yang tinggi. IPB H39 memiliki keunggulan jarak antar ruas bunga yang pendek, k...
Tanaman pepaya (Carica papaya L.) merupakan salah satu jenis tanaman tropis tumbuh di Indonesia, yang banyak dimanfaatkan sebagai sumber pangan seperti buah, daun dan bunganya. Namun, manfaat dari batang pepaya sehubungan dengan... more
Tanaman pepaya (Carica papaya L.) merupakan salah satu jenis tanaman tropis tumbuh di Indonesia, yang banyak dimanfaatkan sebagai sumber pangan seperti buah, daun dan bunganya. Namun, manfaat dari batang pepaya sehubungan dengan metabolit sekunder yang dimilikinya, seperti saponin, tanin, antrakuinon, alkaloid dan flavonoid, belum banyak diketahui. Flavonoid merupakan senyawa polifenol yang dapat berperan sebagai antioksidan, antibakteri, antikolestrol, antihiperlipidemia, antidiabetes, antiradang dan antikanker. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kadar yang terkandung pada batang pepaya menggunakan metode Spektrofotometri UV-Vis. Ekstraksi menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 96%. Ekstrak diuji secara kualitatif dan kuantitatif. Uji kualitatif dilakukan dengan reaksi warna dengan hasil terbentuk warna merah yang menandakan ekstrak mengandung flavonoid. Penetapan kadar flavonoid total menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis dengan pembanding kuarsetin dengan ...
Minyak wijen dan minyak biji bunga matahari yang mengandung Vitamin E dan β-Karoten dilaporkan memiliki aktivitas antioksidan dan tabir surya. Penelitian aktivitas tabir surya pada minyak wijen memberi hasil nilai SPF sebesar 1,77. Tujuan... more
Minyak wijen dan minyak biji bunga matahari yang mengandung Vitamin E dan β-Karoten dilaporkan memiliki aktivitas antioksidan dan tabir surya. Penelitian aktivitas tabir surya pada minyak wijen memberi hasil nilai SPF sebesar 1,77. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan kombinasi minyak wijen dan minyak biji bunga matahari yang memiliki aktivitas antioksidan dan nilai SPF yang optimal. Metode yang digunakan untuk mengukur aktivitas antioksidan dengan metode peredaman radikal bebas, nilai SPF diperoleh dengan menghitung harga AUC kurva hubungan antara panjang gelombang dengan serapan yang dihasilkan. Hasil penelitian menunjukkan minyak wijen memiliki aktivitas antioksidan (IC50) sebesar 267 µg/mL dan nilai SPF sebesar 1,46 pada konsentrasi 125µg/mL, minyak biji bunga matahari memiliki aktivitas antioksidan (IC50) sebesar 88,37 µg/mL dan nilai SPF 1,14 pada konsentrasi 125µg/mL, kombinasi kedua minyak memiliki aktivitas antioksidan sebesar (IC50) sebesar 118,04 µg/mL dan nila...
Indonesia merupakan negara tropis yang dianugerahi dengan limpahan sinar matahari yang menyebabkan pentingnya proteksi terhadap kulit. Salah satunya dengan pemakaian tabir surya. Pengaplikasian tabir surya yang benar sangat memengaruhi... more
Indonesia merupakan negara tropis yang dianugerahi dengan limpahan sinar matahari yang menyebabkan pentingnya proteksi terhadap kulit. Salah satunya dengan pemakaian tabir surya. Pengaplikasian tabir surya yang benar sangat memengaruhi tingkat efektifitasnya dalam memberikan perlindungan. Pengetahuan merupakan salah satu faktor yang menunjang dalam penggunaan tabir surya. Salah satu bidang yang dipelajari mahasiswa farmasi adalah kosmetik. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbandingan tingkat pengetahuan dan sikap mahasiswa farmasi dan non farmasi terhadap penggunaan tabir surya. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang menggunakan desain cross sectional. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan tabel Isaac dan Michael. Teknik pengambilan data menggunakan kuisioner yang diisi secara online yang terdiri dari 14 pertanyaan tentang pengetahuan dan 21 pertanyaan tentang sikap. Hasil penelitian menunjukkan mahasiswa farmasi dan non farmasi memiliki tingkat ...
Indonesia merupakan negara tropis yang dianugerahi dengan limpahan sinar matahari yang menyebabkan pentingnya proteksi terhadap kulit. Salah satunya dengan pemakaian tabir surya. Pengaplikasian tabir surya yang benar sangat memengaruhi... more
Indonesia merupakan negara tropis yang dianugerahi dengan limpahan sinar matahari yang menyebabkan pentingnya proteksi terhadap kulit. Salah satunya dengan pemakaian tabir surya. Pengaplikasian tabir surya yang benar sangat memengaruhi tingkat efektifitasnya dalam memberikan perlindungan. Pengetahuan merupakan salah satu faktor yang menunjang dalam penggunaan tabir surya. Salah satu bidang yang dipelajari mahasiswa farmasi adalah kosmetik. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbandingan tingkat pengetahuan dan sikap mahasiswa farmasi dan non farmasi terhadap penggunaan tabir surya. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang menggunakan desain cross sectional. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan tabel Isaac dan Michael. Teknik pengambilan data menggunakan kuisioner yang diisi secara online yang terdiri dari 14 pertanyaan tentang pengetahuan dan 21 pertanyaan tentang sikap. Hasil penelitian menunjukkan mahasiswa farmasi dan non farmasi memiliki tingkat ...
Daun nanas kerang (Tradescantia spathaceae) memiliki pigmen ungu dihasilkan dari antosianin. Senyawa ini diduga memiliki aktivitas tabir surya. Tujuan dari penelitian ini untuk menguji potensi tabir surya baik infusa maupun sediaan gel... more
Daun nanas kerang (Tradescantia spathaceae) memiliki pigmen ungu dihasilkan dari antosianin. Senyawa ini diduga memiliki aktivitas tabir surya. Tujuan dari penelitian ini untuk menguji potensi tabir surya baik infusa maupun sediaan gel daun nanas kerang secara in vitro menggunakan spektrofotometri UV-Vis serta mengetahui stabilitasnya. Formula gel menggunakan infusa daun nanas kerang dengan konsentrasi 12,5%; 25% dan 50%. Parameter yang diamati pada penelitian ini dalah organoleptik, homogenitas, pH, uji daya sebar, viskositas, nilai Sun Protection Factor (SPF) dan uji waktu simpan. Formulasi gel infusa nanas kerang dengan tiga variasi konsentrasi menghasilkan karakteristik gel yang berbeda. Semakin besar jumlah infusa maka viskositas semakin berkurang dan berbanding terbalik dengan nilai daya sebar. Sediaan memiliki pH yang baik dan sesuai dengan pH kulit yaitu pada rentang 5,87-7,00. Infusa nanas kerang memiliki nilai SPF berturut-turut: 3,64; 6,83 dan 12,73. Sedangkan gel infus...
Buah api-api putih (Avicennia alba Blume) mengindikasikan adanya senyawa berupa golongan flavanoid dan tanin yang diduga mempunyai kemampuan sebagai tabir surya dan mampu memberikan efek perlindungan terhadap radiasi ultraviolet.... more
Buah api-api putih (Avicennia alba Blume) mengindikasikan adanya senyawa berupa golongan flavanoid dan tanin yang diduga mempunyai kemampuan sebagai tabir surya dan mampu memberikan efek perlindungan terhadap radiasi ultraviolet. Penelitian ini bertujuan menguji keefektifan buah api- api putih sebagai tabir surya yang dapat menyerap sinar radiasi ultraviolet (UV) dari paparan sinar matahari. Parameter pengujian meliputi uji stabilitas fisika dan kimia serta uji efektivitas tabir surya dengan menentukan nilai SPF (Sun Protection Factor) menggunakan spektrofotometer ultraviolet sinar tampak (UV-Vis) pada panjang gelombang 290-320 nm. Hasil evaluasi menunjukkan tidak adanya perbedaan signifikan antara formula 1 sampai formula 3 (F1-F3) untuk penampakkan warna, bau dan homogenitasnya. Sediaan berwarna hijau, homogen dan berbau khas ekstrak tapi tidak terlalu pekat. Warna sediaan dipengaruhi warna sampel buah api- api putih yang berwarna hijau. Nilai pH pada F1-F3 masing-masing 6...
Kerusakan pada buah-buahan pasca panen dapat mencapai angka 25% hingga 40%, hal ini akan mengakibatkan penurunan kualitas pada buah selama periode pasca panen. Ada banyak jenis pengawet buah yang tersedia di Indonesia yang bisa digunakan... more
Kerusakan pada buah-buahan pasca panen dapat mencapai angka 25% hingga 40%, hal ini akan mengakibatkan penurunan kualitas pada buah selama periode pasca panen. Ada banyak jenis pengawet buah yang tersedia di Indonesia yang bisa digunakan untuk mengawetkan buah, seperti pengawet asam sitrat, kalium permanganat, dan pelapisan dengan lilin. Upaya lain untuk mengawetkan buah juga dapat dilakukan dengan menjaga keadaan ruang penyimpanan. Banyak factor yang harus diperhatikan agar bisa menjaga keadaan ruang penyimpanan yaitu dengan melihat kondisi penggunaan material pada dinding, debit udara, dan lokasi penyimpanan produk. Pada penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh metode pengawetan terhadap buah pisang dan buah pepaya. Ada dua jenis laurtan pengawet yang digunakan, larutan pengawet pertama yang digunakan adalah perasan lemon sebanyak 10ml yang ditambahkan garam sebanyak 4gram kemudian dihomogenkan dengan aquades hingga 100ml, selanjutnya larutan pengawet yang kedua berasal dari minyak kelapa murni (VCO). Penelitian ini dilakukan dengan beberapa variasi variable, seperti perbedaan pengaplikasian larutan terhadap buah. Pengaplikasian dalam pengujian ini dilakukan dengan cara dicelup dan direndam selama 5 menit didalam larutan pengawet, setelah itu buah akan diuji keawetannya, dan jenis bakteri yang terkandung pada buah. Dari hasil uji keawetan, larutan pengawet yang berasal dari perasan lemon dan garam memiliki waktu simpan yang lebih lama dibandingksn dengan larutan pengawet yang berasal dari VCO, dan dari hasil uji lab jenis bakteri yang terkandung pada buah yang diberi larutan pengawet perasan lemon dan garam adalah bakteri Bacillus sp dan Staphylococcus sp, sedangkan pada buah yang diberi larutan pengawet VCO terkandung bakteri Enterobacter sp dan Acinobacter sp.
Kulit bawang merah (Allium cepa L.) memiliki kandungan senyawa metabolit sekunder yang berpotensi sebagai repelan terhadap nyamuk Aedes aegypti. Losio merupakan sediaan yang dapat digunakan sebagai repelan. Tujuan penelitian ini untuk... more
Kulit bawang merah (Allium cepa L.) memiliki kandungan senyawa metabolit sekunder yang berpotensi sebagai repelan terhadap nyamuk Aedes aegypti. Losio merupakan sediaan yang dapat digunakan sebagai repelan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui sediaan losio ekstrak kulit bawang merah menggunakan metode refluks dan sokletasi efektif sebagai repelan terhadap nyamuk aedes aegypti. Metode yang digunakan yaitu metode ekstraksi refluks dan sokletasi dengan pelarut metanol dan ekstraksi yang diperoleh sebagai losio dan diuji sebagai repelan terhadap nyamuk Aedes aegypti. Ekstraksi kulit bawang merah dengan metode refluks diperoleh rendemen sebanyak 14% dan metode sokletasi sebanyak 9%. Hasil evaluasi sediaan fisik losio ekstrak kulit bawang merah memenuhi persyaratan sebuah losio. Sediaan losio ekstrak kulit bawang memiliki efektivitas sebagai repelan terhadap nyamuk Aedes aegypti, pada 30 detik pertama formulasi A memiliki daya tolak sebesar 95,77% dan formulasi B sebesar 93, 14% namun...
Buah pepaya memiliki kandungan vitamin A, C, Kalsium dan Serat, selain itu pepaya memiliki sifat yang mudah rusak (perisable) karena tergolong buah klimatrik (buah yang setelah masa panen masih melakukan proses metabolisme). Tujuan... more
Buah pepaya memiliki kandungan vitamin A, C, Kalsium dan Serat, selain itu pepaya memiliki sifat yang mudah rusak (perisable) karena tergolong buah klimatrik (buah yang setelah masa panen masih melakukan proses metabolisme). Tujuan penelitian ini adalah untuk memformulasikan sari Buah Pepaya kedalam permen keras dan mengetahui karakteristik mutu fisik permen keras sari Buah Pepaya, dan untuk mengetahui kandungan vitamin C yang terdapat didalam permen keras sari Buah Pepaya. Penelitian ini dilakukan dengan cara membuat permen keras menggunakan sari Buah Pepaya dengan konsentrasi 0%, 20%, 30%, kemudian diuji mutu fisiknya berdasarkan Standar Nasional Indonesia tahun 2008 dan di tentukan kadar vitamin Cnya menggunakan metode Spektrofotometri Ultraviolet. Hasil pembuatan sari Buah Pepaya persyaratan Standar Nasional Indonesia tahun 2008 dengan hasil uji organoleptis setiap sediaan permen sari buah pepaya didapat hasil yang normal untuk bau, rasa, dan warna serta memiliki tekstur yang k...
Tabir surya yang mengandung oktilmetoksi sinamat melindungi kulit dari sinar UV B. Berdasarkan Food and Drug Administration (FDA), konsentrasi maksimum oktilmetoksi sinamat yang diizinkan sebagai tabir surya adalah 7,5%. Tujuan dari... more
Tabir surya yang mengandung oktilmetoksi sinamat melindungi kulit dari sinar UV B. Berdasarkan Food and Drug Administration (FDA), konsentrasi maksimum oktilmetoksi sinamat yang diizinkan sebagai tabir surya adalah 7,5%. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kadar oktilmetoksi sinamat dalam sediaan krim tabir surya yang beredar di perdagangan. Penetapan kadar oktil metoksisinamat ini dilakukan menggunakan spektrofotometri UV. Akurasi dan presisi untuk validasi metode dengan sampel simulasi. Persen perolehan kembali pada simulasi konsentrasi 80%; 100% dan 120% masing-masing adalah 94,55%; 104,06%; 110,58%; serta pada pengukuran hari ke-1 hingga ke-3 adalah masing-masing 100,30%; 100,43%; 100,74%. Hasil penelitian menunjukkan terdapat satu sampel krim yang mengandung oktilmetoksi sinamat melebihi konsentrasi yang ditetapkan yaitu sampel B sebesar 10,5% (b/b), sampel A mengandung oktil metoksisinamat sebesar 3,9% (b/b), sedangkan sampel C mengandung oktil metoksisinamat sebes...
Indonesia merupakan negara tropis yang dianugerahi dengan limpahan sinar matahari yang menyebabkan pentingnya proteksi terhadap kulit. Salah satunya dengan pemakaian tabir surya. Pengaplikasian tabir surya yang benar sangat memengaruhi... more
Indonesia merupakan negara tropis yang dianugerahi dengan limpahan sinar matahari yang menyebabkan pentingnya proteksi terhadap kulit. Salah satunya dengan pemakaian tabir surya. Pengaplikasian tabir surya yang benar sangat memengaruhi tingkat efektifitasnya dalam memberikan perlindungan. Pengetahuan merupakan salah satu faktor yang menunjang dalam penggunaan tabir surya. Salah satu bidang yang dipelajari mahasiswa farmasi adalah kosmetik. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbandingan tingkat pengetahuan dan sikap mahasiswa farmasi dan non farmasi terhadap penggunaan tabir surya. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang menggunakan desain cross sectional. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan tabel Isaac dan Michael. Teknik pengambilan data menggunakan kuisioner yang diisi secara online yang terdiri dari 14 pertanyaan tentang pengetahuan dan 21 pertanyaan tentang sikap. Hasil penelitian menunjukkan mahasiswa farmasi dan non farmasi memiliki tingkat ...
Ekstrak temu mangga (Curcuma mangga Val.) memiliki aktivitas sebagai tabir surya secara spektrofotometri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formula optimum lotion o/w, sifat dan stabilitas fisik formula optimum lotion o/w, serta... more
Ekstrak temu mangga (Curcuma mangga Val.) memiliki aktivitas sebagai tabir surya secara spektrofotometri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formula optimum lotion o/w, sifat dan stabilitas fisik formula optimum lotion o/w, serta aktivitas tabir surya formula optimum lotion o/w ekstrak temu mangga (Curcuma mangga Val.) secara spektrofotometri. Formula optimum diperoleh dengan metode Simplex Lattice Design (SLD). Respon yang digunakan untuk menentukan formula optimum adalah daya lekat dan viskositas. Stabilitas fisik lotion o/w pada suhu ruang meliputi uji daya sebar, daya lekat, dan viskositas, serta uji freeze thaw cycling. Aktivitas tabir surya lotion o/w ditentukan secara spektrofotometri untuk menentukan Sun Protecting Factor (SPF), % transmisi eritema, dan % transmisi pigmentasi. Data dianalisis dengan One Way ANOVA dan uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa formula optimum lotion o/w pada kombinasi 5% trietanolamin (TEA)-stearat dan 5% setil alkohol. Lotion o/w ekst...
Sinar matahari memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, namun paparan sinar matahari yang tinggi juga dapat menyebabkan masalah kulit mulai dari kemerahan, peradangan, dan yang paling buruk adalah memicu munculnya kanker kulit. Salah satu... more
Sinar matahari memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, namun paparan sinar matahari yang tinggi juga dapat menyebabkan masalah kulit mulai dari kemerahan, peradangan, dan yang paling buruk adalah memicu munculnya kanker kulit. Salah satu cara untuk melindungi kulit dari sinar matahari yaitu dengan menggunakan tabir surya. Daun kersen (Muntingia calabura L) mempunyai kandungan flavonoid total dan fenolik total yang tinggi sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatan gel tabir surya. Telah dilakukan penelitian Formulasi dan Uji Aktivitas Ekstrak Etanol Daun Kersen (Muntingia calabura) Sebagai Tabir Surya Pada Sediaan Gel Berdasarkan Nilai Sun Protection Faktor (Spf). Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui dan menentukan aktivitas perlindungan sinar UV dari formulasi sediaan gel ekstrak etanol daun kersen (Muntingia calabura) berdasarkan nilai SPFnya secara spektrofotometri UV-Vis. Ekstraksi daun kersen menggunakan metode maserasi dengan menggunakan pelarut etanol 96...
Green Synthesis is a method to make silver nanoparticles (AgNPs) by utilizing natural materials as bioreductors. One of the natural materials that can reduce metal ions is Kaempferia galanga rhizome because it has a chemical component... more
Green Synthesis is a method to make silver nanoparticles (AgNPs) by utilizing natural materials as bioreductors. One of the natural materials that can reduce metal ions is Kaempferia galanga rhizome because it has a chemical component that can penetrate the metal. The compounds are ethyl paramethoxycinnamate (EPMC) which is used as sunscreen. This study aims to produce AgNPs conjugated with EPMC that can be used as raw material sunscreen. This study was conducted by extracting EPMS from the Kaempferia galanga rhizome and synthesizing the AgNPs conjugated with EPMC. The synthesis results were characterized by UV-Vis Spectrophotometry, FTIR, SEM, PSA and sunscreen activity. Extracted result was obtained crystalline is ethyl paramethoxycinnamate compound with yield 2,3%. The characterization of EPMC with UV-Vis spectrophotometer was obtained maximum wavelength of 308 nm and FTIR analysis result at wave number 1701,27 cm-1 indicated the presence of carbonyl group (C = O) and 1165,97 cm-...
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan gelatin kulit kelinci pada produk olahan yoghurt. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan informasi bahwa penambahan gelatin kulit kelinci dapat digunakan... more
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan gelatin kulit kelinci pada produk olahan yoghurt. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan informasi bahwa penambahan gelatin kulit kelinci dapat digunakan sebagai bahan penstabil yoghurt berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI). Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah gelatin kulit kelinci dengan penambahan konsentrasi yang berbeda. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Rancangan Acak Lengkap (RAL). Hasil Penelitian menunjukkan bahwa yoghurt dengan Penambahan gelatin kulit kelinci meningkatkan nilai viskositas pada yoghurt. Penambahan gelatin kulit kelinci terbaik diperoleh pada level penambahan gelatin kulit kelinci 1 %. Penambahan gelatin kulit kelinci tidak meningkatkan nilai kadar lemak pada yoghurt. Hasil penelitian kadar lemak yoghurt dengan penambahan gelatin kulit kelinci berkisar 0.31% - 0.41%. Kandungan lemak ini masih berada dalam standard dari SNI yaitu maksim...
Latar belakang: Tabir surya merupakan salah satu solusi sebagai perlindungan diri dari bahaya dan efek negatif dari sinar UV. Pemakaian bedak sangat dianjurkan untuk melindungi kulit dari paparan sinar UV dan penggunaannya perlu... more
Latar belakang: Tabir surya merupakan salah satu solusi sebagai perlindungan diri dari bahaya dan efek negatif dari sinar UV. Pemakaian bedak sangat dianjurkan untuk melindungi kulit dari paparan sinar UV dan penggunaannya perlu diperhatikan, yaitu kemungkinan produk yang diaplikasikan dapat menimbulkan iritasi terhadap kulit. Senyawa flavonoid pada ekstrak daging buah labu kuning (Cucurbita maxima D.) memiliki aktivitas kemampuan sebagai tabir surya. Penelitian ini ditujukan untuk mengevaluasi aktivitas Sun Protection Factor (SPF) dan respon iritatif formulasi bedak ekstrak daging buah labu kuning (Cucurbita maxima D.). Metode: Penelitian eksperimental untuk menentukan nilai Sun Protection Factor (SPF) menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis dan uji iritasi dermal secara in vivo. Penentuan nilai SPF dengan cara mengukur absorbansi larutan bedak padat ekstrak dengan variasi konsentrasi menggunakan panjang gelombang 290-320 nm dengan dibuat konsentrasi 10.000 ppm. Formulasi bedak ...
Kulit yang sering terpapar sinar matahari dan polusi memerlukan perawatan dengan produk yang mampu melindungi dari paparan radiasi UV dan radikal bebas. Biji buah alpukat diketahui memiliki potensi sebagai tabir surya dan aktivitas... more
Kulit yang sering terpapar sinar matahari dan polusi memerlukan perawatan dengan produk yang mampu melindungi dari paparan radiasi UV dan radikal bebas. Biji buah alpukat diketahui memiliki potensi sebagai tabir surya dan aktivitas antioksidan yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan aktivitas antioksidan dan tabir surya ekstrak aseton biji buah alpukat, menghasilkan formula krim yang memiliki fungsi sebagai tabir surya dan antioksidan bagi kulit, serta mengetahui korelasi konsentrasi ekstrak dengan aktivitas tabir surya krim ekstrak aseton biji alpukat. Pengujian aktivitas tabir surya dan antioksidan dilakukan secara in vitro. Hasil penelitian menunjukan nilai SPF dan IC50 ekstrak berturut-turut 39,636 dan 10,36 ppm. Nilai SPF krim F1, F2 dan F3 berturut-turut 1,859±0,152, 2,941±0,065 dan 3,629±0,053. Nilai SPF krim ketiga formula berbeda bermakna (p<0,05) dan terdapat korelasi signifikan (p<0,001) dan kuat antara konsentrasi ekstrak dengan nilai SPF. Nilai IC50 ...
UJI EFEKTIVITAS KRIM O/W KOMBINASI EKSTRAK KAYU MANIS (Cinnamomum burmannii) DAN GANGGANG HIJAU (Haematococcus pluvialis) SEBAGAI PELINDUNG RADIASI SINAR UV SECARA IN VIVO Oleh: I Melda Putri Kayu manis (Cinnamomum burmannii) memiliki... more
UJI EFEKTIVITAS KRIM O/W KOMBINASI EKSTRAK KAYU MANIS (Cinnamomum burmannii) DAN GANGGANG HIJAU (Haematococcus pluvialis) SEBAGAI PELINDUNG RADIASI SINAR UV SECARA IN VIVO Oleh: I Melda Putri Kayu manis (Cinnamomum burmannii) memiliki kandungan senyawa Sinamaldehid yang memiliki aktivitas sebagai antioksidan yang kuat, dikombinasikan dengan ganggang hijau (Haematococcus pluvialis) yang memiliki kandungan Astaxanthin yang juga merupakan antioksidan, astaxanthin dapat mengabsorsi energi yang berlebihan dari radikal bebas. Sehingga kedua bahan ini cocok untuk dikombinasikan dan digunakan sebagai bahan tambahan pembuatan sunscreen yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan kulit. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas krim o/w kombinasi ekstrak kayu manis dan ganggang hijau pada variasi konsentrasi 0,5%, 2%, 3,5%, dan 5% untuk melindungi kulit dari paparan sinar UV yang diujikan secara in vivo kepada hewan uji mencit. Ekstraksi dilakukan dengan cara maserasi dengan pelarut ...
This study was conducted at the Tajur Experimental Field of Bogor Agricultural University, in October 2009 tc? March 2010. In this experiment we used papaya genotype IPB 9 as mother plant and genotype IPB 1, IPB 3, and IPB.4: as... more
This study was conducted at the Tajur Experimental Field of Bogor Agricultural University, in October 2009 tc? March 2010. In this experiment we used papaya genotype IPB 9 as mother plant and genotype IPB 1, IPB 3, and IPB.4: as pollinators. This experiment was aimed to study metaxenia effect on papaya. Mother plant flowers were pollinated with pollen of pollinators to form fruit. Metaxenia effects were analyzed by measuring physical and chemical qualities of the ripen mother plant fruits. The results showed that there was no significant differences between the observed variables in all treatments of pollination, that indicate there is no metaxenia effects on fruits of papaya genotype IP B 9.
Radiasi sinar ultraviolet (UV) mampu menembus lapisan epidermis kulit sehigga dapat mengiritasi dan merusak jaringan kulit. Kitosan yang mengandung senyawa kitin berpotensi mampu memberikan proteksi terhadap paparan sinar ultraviolet... more
Radiasi sinar ultraviolet (UV) mampu menembus lapisan epidermis kulit sehigga dapat mengiritasi dan merusak jaringan kulit. Kitosan yang mengandung senyawa kitin berpotensi mampu memberikan proteksi terhadap paparan sinar ultraviolet (UV). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas tabir surya gel kitosan dilihat dari harga nilai SPF, adanya pengaruh penggunaan variasi konsentrasi pada kombinasi karbopol dan HPMC sebagai gelling agent terhadap aktivitas tabir surya gel kitosan, variasi konsentrasi pada kombinasi karbopol dan HPMC yang mampu memberikan sifat fisika dan stabilitas gel yang baik. Variasi konsentrasi pada kombinasi karbopol dan HPMC sebagai gelling agent dibuat kedalam 3 formula, F1(100% karbopol:0%HPMC), F2(50% karbopol:50% HPMC), F3(0% karbopol:100% HPMC). Uji aktivitas tabir surya gel kitosan dilakukan dengan uji SPF (Sun Protection Factor) menggunakan spectrofotometri UV-VIS. Harga nilai SPF dihitung menggunakan metode mansyur. Hasil uji SPF dianalisis seca...