Limbah RS
Limbah RS
Limbah RS
1 2009
Abstract
The study of hospital waste water treatment technology, with choice one of waste water treatment
technology this is activated sludge process, which already common use related to the National
Standard of Indonesia (SNI) about environment, especially waste water, and more specifically is
activated sludge. These snis are used to compliment of testing from technology of hospital waste
water treatment. There for, it is need to be more reinforce the application of SNI so that each the
technical regulation don’t want to detail the technical aspect it self. This because to revise the legal
regulation is not easy, meanwhile the SNI can be revised anytime we need. We need to continue and
to increase cooperation (MOU) between the Ministry of Environment and the National Accreditation
Committee (KAN), about the joint assessment accreditation of environment parameters quality
laboratory. The good application of technology and standard will have a good impacts for the growth
of economic environment equipments industry. From the hospital waste water samples in Jakarta has
showed that the chemical consentrate pollution very fluctuated, e.g., BOD 31,52 - 675,33 mg/l,
ammoniac 10,79 - 158,73 mg/l, detergent (MBAS) 1,66 - 9,79 mg/l. From the BOD (mg/l) parameter
with minimum 31, 52 and maximum 675,33 still include in the BOD parameter, as decree of KLH No
58/95, mentioned that the maximum gradient 75 mg/l, but to see from the mean as 353,43 are far out
from the article of KLH decree.
Key words : Air limbah, lumpur aktif, teknologi, SNI, lingkungan, standardisasi
sakit mulai dari rumah
PENDAHULUAN kerugian sosial sakit type A, B, C, dan
ekonomi, kesehatan D. Rumah sakit
Latar belakang dan lingkungan, maka sebagai institusi yang
limbah B3 tersebut bersifat sosio–
harus dikelola secara ekonomis mempunyai
Pembangunan di berbagai bidang akan fungsi dan tugas
memberikan manfaat bagi kesejahteraan rakyat, khusus agar dapat
dihilangkan atau memberikan pelayanan
namun pada sisi lain akan menghasilkan efek kesehatan kepada
samping yang salah satunya adalah limbah yang dikurangi sifat
bahayanya dan perlu masyarakat secara
teridentifikasi sebagai Limbah Bahan Berbahaya paripurna. Kegiatan
dan Beracun (limbah B3). Disamping itu diupayakan cara
pengelolaannya yang rumah sakit tidak hanya
meningkatnya jumlah penduduk beserta menimbulkan dampak
aktifitasnya akan membawa kearah semakin berwawasan
lingkungan serta positif bagi masyarakat
meningkatnya jumlah limbah yang di hasilkan sekitarnya, tetapi
yang berarti meningkatnya pencemaran pengawasan yang
sungguh-sungguh oleh kemungkinan besar
lingkungan di berbagai daerah. juga menimbulkan
berbagai pihak
termasuk institusi lain dampak negatif berupa
Limbah B3 yang di buang langsung ke lingkungan terkait, masyarakat dan pencemaran akibat
dapat menimbulkan bahaya terhadap lingkungan pihak penghasil limbah pembuangan
dan kesehatan manusia serta makhluk hidup harus dapat limbahnya tanpa melaui
lainnya, sebagaimana halnya di negara maju, memberikan perhatian pengolahan yang benar
limbah B3 ini juga merupakan persoalan bagi dan adanya kesadaran sesuai dengan prinsip
negara-negara berkembang seperti Indonesia, akan kelestarian pengelolaan lingkungan
sehingga limbah tersebut harus dikelola, lingkungan sekitarnya. secara menyeluruh.
berdasarkan standar, baik berupa regulasi teknis
dari Departemen Kesehatan dan Kementerian Seiring dengan
Lingkungan Hidup, maupun Standar Nasional Salah satu kegiatan
pelayanan jasa kepada meningkatnya
Indonesia (SNI) yang ditetapkan oleh Badan pelayanan kesehatan
Standardisasi Nasional (BSN). masyarakat adalah
pelayanan kesehatan dan jumlah rumah sakit
Dalam rangka mencegah timbulnya pencemaran yang beroperasi maka
lingkungan dan bahaya yang diakibatkannya dan yang diselenggarakan
oleh berbagai rumah potensi pencemaran
yang akan menyebabkan lingkungan yang
diakibatkan dari kegiatan rumah sakit patut
62
Ir. Prihadi Waluyo, MM.: Kajian Teknologi Pengolahan Air Limbah … JAI Vol 5. No. 1 2009
limbah pada skala limbah rumah sakit
prioritas yang rendah. dimaksud dibatasi pada
diduga akan kian hari kian meningkat, baik oleh Akibatnya, sering terjadi lingkup lumpur aktif,
aktifitas pembuangan limbah infeksius maupun benturan perbedaan sedang teknologi yang
oleh kegiatan pembuangan limbah domestik yang kepentingan antar pihak lain seperti dengan
pada gilirannya akan memberikan kontribusi rumah sakit proses film
terhadap penurunan derajat kesehatan mikrobiologis tidak
masyarakat. Oleh sebab itu, upaya pengendalian 63 dibahas dalam tulisan
pencemaran lingkungan oleh institusi rumah sakit ini.
akan sangat bermanfaat bagi terciptanya
lingkungan yang sehat, nyaman dan lestari. dengan masyarakat atau METODOLOGI
Untuk mencapai kesejahteraan masyarakat pemerintah. Dengan
melalui bidang kesehatan, menuntut pelayanan adanya kebijakan legal a. Metoda
kesehatan yang baik. Pelayanan kesehatan yang (termasuk penerapan SNI pengumpulan data
baik dapat terwujud apabila 4 (empat) faktor wajib) yang
terpenuhi, yaitu : mengharuskan pihak Metodologi yang
rumah sakit agar dilakukan adalah secara
Bangunan rumah sakit yang baik. menyediakan fasilitas studi meja atau kajian
Tenaga medis dan non medis yang baik. pengolahan limbah yang tentang masalah
Peralatan medis dan non medis yang baik. dihasilkan, pengolahan limbah
Manajemen Rumah Sakit yang baik, termasuk mengakibatkan biaya rumah sakit dengan
manajemen lingkungan. investasi maupun biaya memilah atas
operasional menjadi lebih pengertian rumah sakit,
Rumah sakit adalah merupakan fasilitas sosial besar. teknologi pengolahan air
yang tak mungkin dapat dipisahkan dengan Kebijakan Standar limbah, dan pengertian
masyarakat, dan keberadaannya sangat Nasional Indonesia standardisasi. Dari
diharapkan oleh masyarakat, karena sebagai tentang lingkungan teknologi pengolahan air
manusia atau masyarakat tentu menginginkan antara lain menetapkan limbah di dalami tentang
agar keseahatan tetap terjaga. Oleh karena itu persyaratan suatu sistem Teknologi Lumpur Aktif,
rumah sakit mempunyai kaitan yang erat dengan manajemen lingkungan dan digabung dengan
keberadaan kumpulan manusia atau masyarakat yang memungkinkan pengertian rumah sakit
tersebut. Di masa lalu, suatu rumah sakit suatu organisasi untuk menjadi teknologi
dibangun di suatu wilayah yang jaraknya cukup mengembangkan dan pengolahan air limbah
jauh dari daerah pemukiman, dan biasanya dekat melaksanakan kebijakan rumah sakit. Dari
dengan sungai dengan pertimbangan agar dan tujuan yang pengertian tentang
pengelolaan limbah baik padat maupun cair tidak memperhatikan standardisasi di dalami
berdampak negatip terhadap penduduk, atau bila persyaratan hukum dan SNI tentang lingkungan.
ada dampak negatip maka dampak tersebut dapat informasi tentang aspek Dari teknologi lumpur
diperkecil. lingkungan yang penting. aktif dan SNI tentang
lingkungan dikaji SNI
Sejalan dengan perkembangan penduduk yang Tujuan tentang Air limbah-
sangat pesat, lokasi rumah sakit yang dulunya Lumpur aktif.
jauh dari daerah pemukiman penduduk tersebut Tujuan dari kajian ini
sekarang umumnya telah berubah dan berada di adalah menyampaikan b. Metoda analisis
tengah pemukiman penduduk yang cukup padat, kepada pengelola rumah data
sehingga masalah pencemaran akibat limbah sakit dan pihak yang
rumah sakit baik limbah padat atau limbah cair berkomitmen lain, tentang Akhirnya dari Teknologi
sering menjadi pencetus konflik antara pihak teknologi dan SNI terkait Pengolahan Air Limbah
rumah sakit dengan masyarakat yang ada di dengan pengolahan Rumah Sakit dan SNI
sekitarnya. Dengan pertimbangan alasan tersebut,limbah rumah sakit, tentang Air Limbah
maka rumah sakit diwajibkan menyediakan saranakhususnya lumpur aktif
limbah padat maupun limbah cair. dalam arti yang – Lumpur Aktif dianalisis
sebenarnya, menurut secara deskriptif
Namun dengan semakin mahalnya harga tanah, kaidah ilmiah dan kualitatif dan sebagian
serta besarnya tuntutan masyarakat akan standar/regulasi teknis. secara kuantitatif
kebutuhan peningkatan sarana penunjang menjadi Kajian
pelayanan kesehatan yang baik, dan di lain pihak Ruang lingkup Teknologi Pengolahan
peraturan pemerintah tentang pelestarian Air Limbah Rumah Sakit
lingkungan juga semakin ketat, maka pihak rumah Teknologi pengolahan dan SNI Terkait.
sakit umumnya menempatkan sarana pengolah
Ir. Prihadi Waluyo, MM.: Kajian Teknologi Pengolahan Air Limbah … JAI Vol 5. No. 1 2009
Untuk mencapai tujuan Nomor : Kep-
tersebut, terdapat 58/MENLH/12/1995
kendala yang cukup tentang Baku Mutu
besar yakni kurangnya Limbah Cair bagi
tersedianya teknologi kegiatan Rumah Sakit
pengolahan yang baik pasal 3, bagi setiap
dan harganya murah. rumah sakit yang :
Masalah ini menjadi
kendala yang cukup Telah beroperasi
besar terutama untuk sebelum dikeluarkannya
rumah sakit kecil, yang keputusan ini, berlaku
mana pihak rumah sakit baku mutu limbah
tidak/belum mampu untuk limbah cair
membangun unit alat sebagaimana tersebut
pengolahan air limbah dalam Tabel 1 dan wajib
sendiri, sehingga sampai memenuhi baku mutu
saat ini masih banyak limbah cair
sekali rumah sakit yang sebagaimana tersebut
membuang air limbahnya dalam Tabel 1 selambat-
ke saluran umum. lambatnya 1 Januari
2000.
64 Tahap perencanaannya
dilakukan sebelum
dikeluarkan keputusan
Untuk pengolahan air ini, dan beroperasi
limbah rumah sakit setelah dikeluarkan
dengan kapasitas yang keputusan ini, berlaku
besar, umumnya baku Mutu Limbah Cair
menggunakan teknlogi Tabel 1 dan wajib
pengolahan air limbah memenuhi Baku Mutu
“Lumpur Aktif” atau Limbah Cair seperti
Activated Sludge Process pada Tabel 1 selambat –
2) lambatnya tanggal 1
, Januari tahun 2000.
metabolisme
adalah
kolam aerasi atau kolam
stabilisasi
mikroorganisme harus
mempunyai
sumber
(stabilization pond). Proses dengan sistem
energi, karbon untuk pertumbuhan sel baru serta
lagoon tersebut kadang-kadang dikategorikan
elemen anaorganik atau nutrien misalnya
sebagai proses biologis dengan biakan
nitrogen, phospor, sulfur, natrium, kalsium dan
tersuspensi. Secara garis besar klasifikasi proses
magnesium. Karbon dan sumber energi biasanya
pengolahan air limbah secara biologis dapat
disebut substrat, sedangkan nutrien dan faktor
dilihat seperti pada Gambar 2.
pertumbuhan
juga
diperlukan
untuk
pembentukan sel.
autotropik dan bakteria heterotropik, meskipun ada sebagian bakteria yang melakukan fotosintesis
yang mana hal ini merupakan suatu perkecualian.
66
Ir. Prihadi Waluyo, MM.: Kajian Teknologi Pengolahan Air Limbah …
JAI Vol 5. No. 1 2009
3.5.
Pengolahan Air Limbah Dengan
Konsentrasi BOD pada air hasil olahan dapat
3.5.1.
Pengolahan Air Limbah Dengan
Proses pengolahan air limbah sistem
(Konvensional)
adalah sebagai berikut. Air limbah yang berasal
Tangki aerasi tempat bereaksinya air limbah dengan mikroorganisma pengurai air limbah.
Mikroorganisma tersuspensi yang ada dalam air limbah dinamakan activated sludge.
Bak pengendap untuk memisahkan air limbah yang telah dimurnikan dari lumpur mikroorganisma.
konvensional
2)
aerasi.
Tinggi
rendahnya
konsentrasi
mikroorganisma
dalam
tangki
aerasi
menurunkan padatan
tersuspensi (Suspended
pertumbuhan mikroorganisma.
difuser udara.
homogen
serta
tidak
mencegah
Dengan demikian didalam bak aerasi tersebut
Udara
disalurkan
melalui
pompa
blower
Sistem
ini
mempunyai
efisiensi
limpasan (over flow) dari bak pengendap akhir
Konvensional (Standar)
keunggulan diantaranya:
Kualitas
hasil olahan terutama
pH dan
ada beberapa modifikasi dari proses lumpur aktif
Cocok
untuk
kandungan
polutan
organik
system), Sistem aerasi bertahap (step aeration),
67
Ir. Prihadi Waluyo, MM.: Kajian Teknologi Pengolahan Air Limbah … JAI Vol 5. No. 1 2009
Gambar 5. Unit laboratorium kalibrasi
pengolahan air limbah serta inspeksi dan
Sistem lumpur aktif kecepatan tinggi (high rate rumah sakit dengan akreditasi bidang
activated sludge), dan sistem lumpur aktif dengan sistem lumpur aktif standarisasi lainnya
2) sesuai dengan
oksigen murni (pure-oxygen activated sludge). standar
Beberapa pertimbangan untuk pemilihan proses kebutuhan, dan
tersebut antara lain: jumlah air limbah yang akan PEMBAHASAN memberikan saran
diolah, beban organik, kualitas air olahan yang pertimbangan kepada
diharapkan, lahan yang diperlukan serta Kepala Badan
Pengertian Standardisasi Nasional
kemudahan operasi dan lainnya, lihat gambar 4 standardisasi dan
dan 5 di bawah. (BSN) dalam
Standar Nasional menerapkan sistem
Indonesia akreditasi dan
sertifikasi.
Standardisasi
KAN dapat
menugaskan institusi
Standardisasi meliputi baik pemerintah
kegiatan standar dan maupun non
penilaian kesesuaian. pemerintah yang
Standar merupakan memenuhi pedoman
spesifikasi teknis atau yang ditetapkan BSN
sesuatu yang untuk melakukan
dibakukan. Sedang penilaian terhadap
penilaian kesesuaian pemohon akreditasi.
(conformity KAN bertugas pula
assessment) adalah untuk memperjuangkan
penilaian kesesuaian keberterimaan di
suatu produk (barang tingkat internasional
dan atau jasa) terhadap atas sertifikat yang
standar. Penilaian diterbitkan oleh
kesesuaian dilakukan laboratorium/ lembaga
oleh laboratorium (uji inspeksi dan lembaga
dan kalibrasi) maupun sertifikasi yang telah
Sumber: Gesuidou Shisetsu Sekkei Shishin to Kaisetsu, Nihon lembaga (inspeksi, diakreditasi oleh KAN.
Gesuidou Kyoukai (Japan Sewage Work Assosiation)
sistem manajemen, dan LS Pro (Lembaga
personil). Sertifikasi Produk):
Gambar 4. Diagram proses pengolahan air limbah sebagai lembaga yang
dengan sistem lumpur aktif standar (Konvensional) berwenang
2) Beberapa pengertian
dan kriteria perencanaan . dan istilah dalam memberikan sertifikasi
standardisasi: Produk bertanda SNI.
Lab Uji (Laboratorium
Pengujian): sebagai
KAN (Komite Akreditasi
laboratorium yang
Nasional): sebagai
berwenang melakukan
lembaga yang
pengujian (penilaian
berwenang secara
kesesuaian terhadap
teknis memberikan
standar) berdasarkan
akreditasi kepada Lab
parameter persyaratan
uji, lab kalibrasi,
yang diminta dalam
lembaga sertifikasi, dan
suatu standar,
lembaga inspeksi. KAN
termasuk SNI, ISO dan
mempunyai tugas
ECE. Lab ini harus
pokok untuk
sudah terakreditasi
memberikan akreditasi
oleh KAN. LS Pro
kepada lembaga-
menggunakan hasil uji
lembaga sertifikasi
lab (untuk produk) dan
(yang antara lain
hasil sertifikasi sistem
mencakup sistem mutu,
manajemen mutu/ISO
produk, personel,
9000/SNI 19-9000
pelatihan, sistem
(untuk perusahaan)
manajemen lingkungan,
untuk pemenuhan
sistem HACCP dan
persyaratan
sistem pengelolaan
penggunaan tanda SNI
hutan lestari),
produk.
laboratorium penguji/
LS ini seharusnya Lingkungan (SML):
Lembaga Sertifikasi (LS) Sistem Manajemen Mutu sudah terakreditasi oleh sebagai LS yang
(SMM): sebagai LS yang berwenang KAN. Lembaga berwenang
mengeluarkan sertifikasi ISO 9000/SNI 19-9000. Sertifikasi (LS) Sistem mengeluarkan
Manajemen sertifikasi ISO
6
8
4.2.1. UU No. 23 Tentang Kesehatan
Ir. Prihadi Waluyo, MM.: Kajian Teknologi Pengolahan Air Limbah … JAI Vol 5. No. 1 2009
sendiri standar hasil
Standar Nasional penelitian, yang secara
14000/SNI 19-14000. LS ini seharusnya sudah Indonesia ilmiah harus bisa
terakreditasi oleh KAN. dipertanggung
jawabkan, melalui uji
profisiensi.
Di dunia sedang ada upaya penyatuan standar kepada standar
antara SMM dan SML, karena isu lingkungan internasional yang ada,
sedang hangat saat ini, seperti dengan adanya isu dan atau Pengertian Rumah
pemanasan global (global warming). mengembangkan Sakit
SII (Standar gigi, praktik kesehatan lainnya.
Bagian Ketiga
SARANA lagi standar teknis dengan menggunakan
KESEHATAN sektoral referensi SNI yang
Pasal 56 tersebut, (2) Sarana kesehatan
diganti dan sebagaimana dimaksud
Undang Undang No. 23 Tahun Industri dokter
1992 Indonesia), spcsialis, mutahir, tanpa harus mengubah
SLI (Standar praktik dokter produk hukum
SNI adalah satu-satunya Listrik gigi dalam ayat (1) dapat
standar Ayat 1 – 2 diselenggarakan oleh
Tentang: digabung
Kesehatan menjadi (Kepmen, Perda, dan lain-lain).
Oleh: Standar Bila ketentuan
PRESIDEN Nasional pemerintah dan atau masyarakat.
Indonesia
nasional tentang pengukuran spesialis,
(measurement), praktik bidan,
REPUBLIK INDONESIA Nomor: toko obat, teknis diberlakukan oleh instansi
23 TAHUN 1992 apotek, teknis (misal
BAB – V BANGUNAN,
Indonesia), SP PERALATAN,
standar, pengujian (testing) dan (Standar (SNI). Badan
mutu (quality), Perdagangan), Standardisasi
(23/1992) Tanggal: 17 6) Nasional tentang obat oleh Badan POM),
dsb . maka ketentuan
SEPTEMBER 1992 (BSN)
(1) Sarana
pedagang
kesehatan
dikenal dengan MSTQ, dan besar farmasi,
berlaku di seluruh pabrik obat itu hanya berlaku dalam sektor
meliputi dan yang menjadi
(JAKARTA), mengamanatkan
1)
balai PERLENGKAPAN DAN OBAT-
antara lain :
adalah OBATAN
Dengan lembaga yang
wilayah Negara Kesatuan adanya SNI, berwenang pembina (dalam hal ini BPOM).
Republik Indonesia. dan telah menetapkan
pengobatan, bahan obat, Pasal 19 Ayat 1 - 2
pusat laboratorium,
kesehatan sekolah dan
masyarakat,
(pemberian
terbentuknya Nomor) SNI.
Badan
Standardisasi
akademi
Nasional
kesehatan, Instansi teknis yang berwenang
rumah sakit
balai dapat
umum, rumah
pelatihan (1)
sakit khusus,
Sebelum ada SNI, dahulu di Setiap Rumah Sakit harus
kenal adanya Instansi teknis mempunyai
BAB – VI SUMBER DAYA (BSN) pada
dapat
KESEHATAN tahun 1997,
membuat memberlakukan SNI sebagai
maka sudah
regulasi SNI wajib, bila
tidak ada
kesehatan, dan
praktik dokter,
standar secara sektoral, seperti praktik dokter sarana ruangan
Pasal 21 Ayat
untuk 1–2 dapat
dilakukan oleh Masyarakat/Lembaga
penyelenggaraan LS Pro (yang Konsumen dapat ikut
sudah HALAMAN RUMAH SAKIT
terkait keamanan, keselamatan,
kesehatan dan rumah tangga.
Pengelolaan & Pemusnahan. IV.3. Limbah Cair. IX. UPAYA Analisis IPAL di DKI
PROMOSI Jakarta
IV.4. Limbah Gas. KESEHATAN DARI
V. PENGELOLAAN TEMPAT PENCUCIAN ASPEK KESEHATAN Dari hasil analisa kimia
LINEN (LAUNDRY). LINGKUNGAN. terhadap berberapa
Persyaratan Promosi contoh air limbah
Kesehatan. rumah sakit yang ada di
V.1. Persyaratan Temperatur.
DKI Jakarta
V.2. Persyaratan Bahan Pencuci. menunjukkan bahwa
Jenis Standar
V.3. Persyaratan Kandungan Kuman konsentrasi senyawa
Pelayanan.
pencemar sangat
Maksimum. bervariasi misalnya,
VI. PENGENDALIAN SERANGGA, TIKUS BOD 31,52 - 675,33
& BINATANG PENGGANGGU LAIN. mg/l, ammoniak 10,79 -
UU berkaitan dengan 158,73 mg/l, deterjen
Kesehatan maupun (MBAS) 1,66 - 9,79
VI.1. Persyaratan Pengendalian Jentik. Keselamatan Kerja mg/l. Hal ini mungkin
VI.2. Persyaratan Pengendalian Nyamuk. disebabkan karena
VI.3. Persyaratan Pengendalian Kecoa. UU No.28/2002; sumber air limbah juga
tentang Bangunan bervarisi sehingga
Gedung. PP. faktor waktu dan
VI.4. Persyaratan Pengendalian Tikus.
No.35/2005; tentang metoda pengambilan
VI.5. Persyaratan Pengendalian Lalat. contoh sangat
Peraturan Pelaksanaan
VI.6. Persyaratan Pengendalian Kucing & UU No.28/2002 mempengaruhi
Bangunan besarnya konsentarsi.
Anjing. Secara lengkap
Gedung. karakteristik air limbah
rumah sakit dapat
VII. KEGIATAN DISINFEKTANISASI &
dilihat pada Tabel 1.
STERILISASI. Keputusan Menteri
Kesehatan RI
No.1204/MENKES/SK/ Tabel 1. Karakteristik
VII.1. Persyaratan Temperatur. air limbah rumah sakit
VII.2. Persyaratan Iritatif dari Disinfektan. VII.3. 2004; tentang
Persyaratan Kesehatan di daerah Jakarta
PAL JAYA 1995.
RI, Peaturan,
Acuan Berdasarkan Undang- Standar, Dan 70
Undang lain-lain
Sumber : PD
Ir. Prihadi Waluyo, MM.: Kajian Teknologi Pengolahan Air Limbah … JAI Vol 5. No. 1 2009
kesehatan lingkungan, air limbah-
untuk lumpur aktif, Limbah
Dari tabel tesebut terlihat bahwa air limbah rumah manusia. cair, Lumpur, Kualitas
sakit jika tidak diolah sangat berpotensi untuk air, Air buangan,
mencemari lingkungan. Selain pencemaran Pengujian kandungan
secara kimiawi, air limbah rumah sakit juga kimia dalam air,
berpotensi untuk memcemari lingkungan secara Memuat persyaratan Pengujian sifat fisik air,
bakteriologis. serta Standar lainnya
minimum untuk kinerja, yang berkaitan dengan
Berdasarkan keputusan Menteri Negara pemeliharaan,
Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor : kualitas air, sebagai
pengujian, dan tindakan berikut:
Kep-58/MENLH/12/1995 tentang Baku Mutu yang aman untuk
Limbah Cair bagi kegiatan Rumah Sakit pasal 3, fasilitas, bahan,
bagi setiap rumah sakit telah beroperasi sebelum peralatan dan peranti, Sistem manajemen
dikeluarkannya keputusan ini, berlaku baku mutu termasuk bahaya lain lingkungan
limbah limbah cair sebagaimana tersebut dalam yang terkait dengan
Tabel 1 dan wajib memenuhi baku mutu limbah. bahaya primer. Terdapat empat judul
Acuan normatif SNI yang meliputi 4):
Dilihat dari parameter BOD (mg/l), secara Istilah dan definisi SNI 19-14001-2005,
minimum 31, 52 dan maksimum 675,33 masih Sistem kelistrikan Sistem manajemen
masuk dalam parameter BOD sesuai Kepmen Sistem gas & vakum lingkungan-Persyaratan
KLH No 58/95, yaitu kadar maksimum 75 mg/l, Sistem lingkungan dan panduan
tetapi dilihat dari rata-rata sebesar 353,43 adalah Bahan penggunaan.
sudah jauh di luar ketentuan Kepmen KLH.
Dilihat dari parameter COD (mg/l), secara SNI 19-14004-2005,
minimum 46,62 dan maksimum 1183,4 masih Peralatan Kelistrikan Sistem manajemen
masuk dalam parameter BOD sesuai Kepmen Peralatan gas lingkungan–Panduan
KLH No 58/95, yaitu kadar maksimum 100 mg/l, Persyaratan umum tentang prinsip,
tetapi dilihat dari rata-rata sebesar 615,01 adalah manufaktur sistem dan teknik
sudah di luar ketentuan Kepmen KLH. Laboratorium pendukung.
Manajemen pelayanan
SNI terkait bangunan rumah sakit kesehatan Persyaratan SNI 19-19011-2005,
rumah sakit Panduan audit sistem
Terdapat tiga judul SNI yang meliputi: Fasilitas Pelayanan manajemen mutu
Kesehatan lain dan/atau lingkungan.
SNI 03-2394-1991; Tata cara perencanaan dan Dicadangkan
perancangan bangunan kedokteran nuklir di Dicadangkan SNI tentang Air
rumah sakit. Persyaratan rumah Limbah – Lumpur
perawatan Aktif SNI 19-6447-
SNI 03-2395-1991; Tata cara perencanaan dan Persyaratan fasilitas 2000, Metode
perancangan bangunan radiologi di rumah sakit. pelayanan terbatas pengujian kinerja
Fas Hiperbarik instalasi pengolah
Pusat bersalin sendiri Lumpur aktif.
SNI 03-7011-2004; Keselamatan pada Bangunan
Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
Analisis: Beberapa pokok SNI ini
Beberapa pokok dari SNI yang terakhir ini: berisi:
Tampak bahwa salah Standar ini meliputi
satu ketentuan dari SNI item yang diperiksa dan
Daftar Isi: tersebut di atas metode yang
menyatakan hal berhubungan dengan
tentang pentingnya kinerja tangki aerasi,
masalah lingkungan tangki presipital dan
1. Ruang lingkup: yang ditunjukan pada lainnya dari standar
butir 6, Sistem pengolahan lumpur
lingkungan, sebagai aktif. Digunakan untuk
bagian dari memisahkan benda
keselamatan pada tersuspensi dan benda
- Menetapkan bangunan fasilitas terlarut yang sukar
kriteria pelayanan kesehatan. mengendap menjadi
utk meminimalkan hasil olahan lumpur
bahaya kebakaran, ledakan SNI tentang yang mudah
dan Lingkungan mengendap, dengan
kelistrikan pada bangunan fasilitas yang pencampuran air
memberikan buangan dan lumpur
pelayanan Dalam SNI ini dibagi
atas sistem manajemen aktif yang merupakan
agregat mikro organik aerobik melalui absorpsi bio-kimia, oksidasi atau asimilasi 3).
71
Ir. Prihadi Waluyo, MM.: Kajian Teknologi Pengolahan Air Limbah … JAI Vol 5. No. 1 2009
73